BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan pratindakan meliputi observasi dikelas yang akan dijadikan sebagi objek penelitian. Kegiatan pratindakan menggambarkan tentang kondisi awal dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi dan permasalah-permasalahan yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran. Data kondisi awal pratindakan didapat ketika dilakukannya observasi langsung oleh peneliti pada hari Selasa, 9 Februari 2016 pukul WIB saat pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis teks eksplanasi di kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Kutowinangun. Data kondisi awal pratindakan akan digunakan sebagai bahan peneliti dan guru melakukan penyusunan rancangan pembaharuan proses pembelajaran menulis teks eksplanasi. Pada kegiatan pratindakan, guru dan siswa melaksanakan proses pembelajaran seperti biasa dan peneliti hanya sebagai partisipan yang pasif. Pada kondisi awal, sebelum memulai pembelajaran menulis teks eksplanasi, guru tidak menyiapkan alat dan media pembelajaran. Guru hanya menggunakan bantuan mengajar berupa buku ajar dan LKS sebagai sumber utama kegiatan pembelajaran sekaligus latihan soal. Sebelum memulai pembelajaran, guru memberikan salam kemudian memandu siswa yang beragama Islam untuk bersama-sama membaca asmaul husna, sedangkan siswa non islam mendengarkan. Pada awal pembelajaran guru memeriksa kesiapan siswa dengan siswa memperhatikan LKS. Guru memeriksa kehadiran siswa guna mengetahui siapa saja yang tidak masuk. Sebelum memasuki kegiatan inti, guru menyampaikan KD yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. Pada kegiatan inti guru memberikan pengantar materi sesuai dengan commit buku to ajar user dan LKS yang meliputi pengertian 42

2 43 teks eksplanasi, struktur teks eksplanasi, dan ciri kebahasaan teks eksplanasi sekaligus memberikan contoh fenomena alam dan sosial yang bisa dijadikan teks eksplanasi. Pada awal pembelajaran, siswa terlihat antusias memperhatikan penjelasan guru, tetapi tidak lama kemudian banyak siswa yang mulai tidak fokus dan menyandarkan kepalanya di meja. Siswa yang duduk dibelakangpun sibuk bercakap-cakap dengan sekitarnya. Setelah guru selesai memberikan materi pelajaran, guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa, tetapi tidak ada siswa yang merespon kesempatan tersebut. Kemudian guru menyuruh siswa untuk membaca ulang materi di LKS mereka dan memberikan tuga kepada siswa untuk membuat teks eksplanasi dengan tema fenomena alam. Pada saat siswa mengerjakan tugas, kondisi kelas kurang kondusif karena siswa ramai sendiri dan beberapa siswa ada yang bertanya pada temannya mengenai tugas menulis teks eksplanasi tersebut. Pengamatan terhadap kinerja guru meliputi 10 aspek dan 48 sub aspek yang diamati. Pertama, Apersepsi dan Motivasi meliputi (1) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam, (2) Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya, (3) Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi, (4) Menyampaikan manfaat materi pembelajaran, (5) Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran. Kedua, Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan meliputi (6) Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik, (7) Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi. Ketiga, Penguasaan Materi Pembelajaran meliputi (8) Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran, (9) Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek, dan kehidupan nyata, (10) Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat, (11) Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak). Keempat, Penerapan strategi pembelajan yang mendidik meliputi (12) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, commit (13) to user Melaksanakan pembelajaran secara

3 44 runtut, (14) Menguasai kelas, (15) Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan, (16) Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat, (17) Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar, (18) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (19) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect), (20) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Kelima, Penerapan Pendekatan Scientific meliputi (21) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengamati, (22) Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan bagaimana, (23) Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi, (24) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan, (25) Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Keenam, Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran meliputi (26) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar yang bervariasi, (27) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, (28) Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran, (29) Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran, (30) Menghasilkan pesan yang menarik. Ketujuh, Pelaksanaan Penilaian Authentic meliputi (31) Melaksanakan Penilaian Sikap, (32) Melaksanakan Penilaian Pengetahuan, (33) Melaksanakan Penilaian Keterampilan, (34) Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi, (35) Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen penilaian authentic, (36) Ketersediaan pedoman penskoran. Kedelapan, Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran meliputi (37) Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar, (38) Merespon positif partisipasi peserta didik, (39) Menunjukkan sikap terbuka commit terhadap to user respons peserta didik, (40)

4 45 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif, (41) Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar. Kesembilan, Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran meliputi (42) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar, (43) Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Kesepuluh, Penutup pembelajaran meliputi (44) Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran, (45) Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran, (46) Memberikan tes lisan atau tulisan, (47) Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio, (48) Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan (Lampiran 7, halaman 131). Berdasarkan lembar observasi kinerja guru, diperoleh hasil bahwa kinerja guru pada prasiklus mencapai nilai 53,64 (Lampiran 7, halaman 131) dengan kinerja kurang. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja guru masih belum optimal. Pengamatan terhadap keaktifan siswa difokuskan pada tiga aspek, yaitu: (1) Keaktifan siswa selama apersepsi, (2) Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, (3) Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaiakan materi. a) Keaktifan Siswa selama Apersepsi Indikator ini meliputi keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru saat proses apersepsi untuk memulai pembelajaran dan keberanian siswa menanyakan materi yang belum dipahami dari pertemuan sebelumnya. Pada saat apersepsi untuk memulai pembelajaran, hanya sedikit siswa yang bersemangat dan bersungguhsungguh. Pada saat awal pembelajaran, siswa cenderung kurang antusias dan pasif. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya materi yang belum dipahami siswa cenderung diam dan tidak memanfaatkan kesempatan tersebut. Nilai rerata indikator ini sebesar 2,3 yang termasuk dalam kriteria kurang.

5 46 b) Minat dan Motivasi Siswa Saat Mengikuti Kegiatan Pembelajaran Minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan guru diindikatori oleh perhatian siswa ketika guru melakukan proses mengajar dan semangat siswa saat guru memberikan tugas. Pada saat guru memberikan materi menulis teks eksplanasi, siswa cenderung kurang berminat dan motivasi untuk memerhatikan penjelasan guru saat pelajaran. Siswa kurang bersemangat untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru untuk membuat teks eksplanasi. Nilai rerata indikator ini adalah 2,3 yang termasuk dalam kriteria kurang. c) Keaktifan dan Perhatian Siswa pada Saat Guru Menyampaikan Materi Indikator pada keaktifan dan perhatian saat guru menyampaikan materi adalah siswa dapat aktif bertanya tentang materi yang belum dipahaminya dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru maupun siswa lain serta siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan mandiri. Pada pratindakan untuk indikator ini, siswa tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan perhatian siswa belum fokus ketika diberi tugas oleh guru. Hal ini dibuktikan masih adanya siswa yang mengerjakan tugas dengan mencontek. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan tugas dan tidak berani bertanya pada guru maupun temannya sehingga siswa tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan tugasnya. Nilai rerata untuk indiktor ini adalah 2,1 yang termasuk dalam kriteria sangat kurang. Berdasarkan hasil pengamatan, keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas saat pratindakan yang meliputi 3 aspek diperoleh nilai keaktifan siswa selam apersepsi sebesar 2,3, minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran sebesar 2,3, dan keaktifan dan perhatian siswa saat guru menyampaikan materi pelajaran sebesar 2,1. Dari ketiga aspek tersebut diperoleh jumlah sebesar 6,7 dan nilai sebesar 44,5 yang termasuk dalam kriteria kurang (Lampiran 8, halaman 141).

6 47 Peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru dan siswa kelas XI MIA 1. Wawancara kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengajar kelas XI MIA 1, yaitu Drs. Herman Windriatmoko yang dilaksanakan di sekolah pada hari Selasa, 9 Februari 2016 pukul sampai dengan WIB. Tujuan dilakukannya wawancara ini adalah untuk mengetahui cara dan pengalaman guru dalam mengajar dan memberikan materi bahasa Indonesia maupun untuk mengetahui permasalahan yang sering guru hadapi dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa pembelajaran menulis teks eksplanasi yang telah berjalan di kelas XI MIA 1 oleh Drs. Herman Windriatmoko belum berjalan dengan lancar. Proses pembelajaran masih terpusat pada guru, yaitu guru masih mengguakan metode ceramah, bercerita, dan pemberian tugas/ latihan menulis teks eksplanasi padahal dalam RPP sudah mencantumkan metode discovery learning, tetapi kenyataanya guru menggunakan metode ceramah. Guru hanya memanfaatkan LKS sebagai bahan untuk mengajar. Oleh karena itu, perlu usaha untuk melakukan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran, baik dari segi proses maupun hasil. Persiapan perencanaan pelaksanaan pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran menulis teks eksplanasi yang tepat diharapkan dapat memperbaiki kualitas proses dan hasil menulis teks eksplanasi. Hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Kutowinangun dapat dilihat pada (Lampiran 4, halaman 121). Dari hasil wawancara dengan guru tersebut, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi adalah penggunaan metode pembelajaran yang tidak dipahami guru dan variatif sehingga mengakibatkan minat dan motivasi siswa menjadi kurang. Wawancara terhadap siswa kelas XI MIA 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Februari Wawancara dilakukan pada pukul sampai dengan WIB terhadap siswa di perpustakaan SMA Negeri 1 Kutowinangun. Ketiga siswa tersebut adalah (1) Pillar Adhikusumah, (2) Injih Prastiwi, (3) Farida Zaqiyah. commit Wawancara to user dilakukan dengan tujuan untuk

7 48 mengetahui pengalaman siswa dalam menerima pelajaran menulis teks eksplanasi yang pernah diberikan guru. Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa proses pembelajaran menulis teks eksplanasi masih belum berjalan dengan baik dan menyenangkan, hal tersebut dapat diketahui dari pendapat beberapa siswa tersebut bahwa pembelajaran masih berpusat pada guru, ceramah. Siswa masih kesulitan untuk membuat teks eksplanasi. Hal ini diperkuat dengan metode yang seharusnya discovery learning seperti di RPP tetapi metode waktu proses pembelajaran menggunakan metode ceramah. Hal tersebut membuat siswa menjadi bosan dan kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menulis teks eksplanasi. Hasil wawancara dengan ketiga siswa terebut dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 5, halaman 124). Selain melakukan observasi dan pengamatan, peneliti juga berusaha mengetahui kemampuan awal siswa kelas XI MIA 1 dalam menulis teks eksplanasi. Pemeriksaan kemampuan awal dalam menulis teks eksplanasi dilakukan dengan cara mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh Drs. Herman Windriatmoko pada KD menulis teks eksplanasi. Penilaian kemampuan menulis teks eksplanasi meliputi lima aspek, yaitu isi gagasan yang dikemukakan, organisasi isi, struktur kalimat, diksi, dan ejaan dan tanda baca. Hasil penilaian kemampuan menulis teks eksplanasi menunjukan bahwa nilai rata-rata mencapai 65,5. Nilai rerata tersebut masih di bawah KKM, yaitu 75. Selain itu, siswa yang mendapat nilai di atas KKM hanya 3 siswa dari 32 siswa, sehinggan capaian ketuntasan klasikal hanya 9,4 % masih jauh dari indicator yang ditetapkan, yaitu 75 %. Nilai hasil tes kemampuan menulis teks eksplansi untuk prasiklus dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 9, halaman 145).

8 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan menulis teks eksplanasi pada Pratindakan Interval f absolut f relatif (%) ,3 9,4 37, ,6 6,3 Jumlah Dari table di atas dapat diketahui siswa yang mendapat nilai ada 2 siswa (6,3%); yang mendapat nilai ada 3 siswa (9,4%) yang mendapat nilai60-64 ada 12 siswa (37,5%); yang mendapat nilai ada 8 siswa (25%); yang mendapat nilai ada 5 siswa (15,6%); dan yang mendapat nilai ada 2 siswa (6,3) Nilai Kemampuan Menulis teks eksplanasi pada Pratindakan f absolut f relatif(%) Gambar 2. Data Pengelompokan Nilai Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi pada Pratindakan Nilai kemampuan menulis teks eksplanasi yang diperoleh siswa paling tinggi adalah 76,6 sedangkan terendah 51,7. Sementara itu, nilai ratarata kemampuan menulis teks eksplanasi pada pratindakan ini adalah 65,5. Dari jumlah 32 siswa, siswa yang memeroleh nilai lebih besar atau sama dengan ( ) KKM (76) adalah 3 siswa, sedangkan yang memeroleh nilai lebih

9 kecil dari KKM (< 76) ada 29 siswa. Ketuntasan klasikal nilai kemampuan menulis teks eksplanasi pada pratindakan adalah 9,4 %. Ketuntasan Belajar Menulis Teks Eksplanasi pada Prasiklus 50 Belum Tuntas Tuntas Gambar 3. Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Menulis Teks Eksplanasi pada Pratindakan Berdasarkan hasil wawancara dan data kemampuan awal siswa dalam menulis teks eksplanasi dapat dikatakan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi masih belum mencapai target sesuai dengan indikator kinerja atau keberhasilan sebagaimana yang telah dikemukakan pada Bab III. Disebutkan pada indikator kinerja, khususnya untuk indikator hasil kemampuan menulis teks eksplanasi bahwa penelitian tindakan kelas ini dianggap tuntas jika 32 siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Kutowinangun yang diberi tindakan harus mencapai 75% (kurang lebih 24 siswa) memeroleh nilai 75 sesuai dengan KKM yang telah ditentukan. Dengan melihat gambar di atas diketahui bahwa ketuntasan belajar menulis teks eksplanasi baru mencapai 9,4% (kurang lebih 3 siswa). Jadi, masih ada 29 siswa yang nilainya di bawah 76. Oleh sebab itu, berdasarkan data tersebut, tindakan siklus I perlu dilaksanakan agar siswa-siswa yang nilainya masih di bawah KKM dapat ditingkatkan. Adapun penyebab rendahnya kemampuan menulis teks eksplanasi diantaranya, yaitu: a. Perencanaan dan persiapan pembelajaran menulis teks eksplanasi masih kurang

10 51 b. Proses pembelajaran menulis teks eksplanasi di kelas belum dilaksanakan dengan metode dan media yang menarik minat dan motivasi siswa. c. Kemampuan menulis teks eksplanasi siswa belum memadai sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan pada indicator kerja. Masih ada 29 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. d. Kemampuan smenulis teks eksplanasi siswa belum baik. Hal ini terlihat dari hasil kerja siswa, yaitu: (1) isi gagasan yang dikemukakan kurang lengkap, (2) organisasi isinya kurang tertata rapi, (3) Struktur kalimat yang dipakai belum efektif, (4) pilihan kata yang digunakan (diksi) kurang tepat, (5) ejaan dan tanda baca yang digunakan masih trdapat banyak kesalahan. 2. Siklus I a. Perencanaan Tindakan (Planning) Peneliti merencanaan tindakan yang dilakukan berdasarkan silabus yang telah disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah. Berdasarkan silabus yang telah ditetapkan, peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri dari 2 pertemuan untuk siklus I. Pembelajaran siklus pertama akan dilaksanakan selama 4 x 45 menit (4JP). Pada pertemuan pertama kegiatan menulis teks eksplanasi difokuskan pada kegiatan berkelompok, yaitu guru menyajikan alat peraga Gerhana Matahari kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Kemudian masing-masing kelompok mendemonstrasikan alat peraga. Pada pertemuan kedua, siswa menulis teks eksplanasi secara mandiri dengan bantuan alat peraga yang didemonstrasikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan pada siklus I ini. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, peneliti menggunakan metode demonstrasi dan membuat langkah-langkah pembelajaran yang sudah tersedia dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). commit Penggunaan to user metode demonstrasi ini sudah

11 52 disepakati oleh peneliti dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu D rs. Herman Windriatmoko sebelum diadakannya siklus I. Dalam perencanaan tindakan, peneliti juga menyiapkan beberapa instrumen penelitian. Instrumen-instrumen penelitian yang disiapkan oleh peneliti ada 3 instrumen penelitian, yaitu: (1) lembar observasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) (Lampiran 10, halaman 148), (2) lembar observasi kinerja guru (Lampiran 13, halaman 166), (3) lembar observasi keaktifan siswa (Lampiran 15, halaman 180), dan rubrik penilaian kemampuan menulis teks eksplanasi (Lampiran 17, halaman 186). b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama menggunakan waktu 90 menit dan pertemuan kedua juga menggunakan waktu 90 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua telah disesuaikan dengan RPP yang telah disusun dan disepakati oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa. 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Februari 2016 selama 2 x 45 menit, yaitu pukul sampai dengan WIB. Sebelum memulai proses pembelajaran guru menyiapkan media yang akan digunakan. Kemudian seperti biasa guru memimpin siswa untuk bersama-sama membaca asmaul husna dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. Kemudian sebelum memasuki materi, guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi yang sudah dilakukan saat prasiklus. Guru juga melakukan presensi kepada siswa untuk mengetahui siapa saja yang tidak berangkat. Guru juga menyampaikan KI, dan indikator yang harus commit dicapai to user oleh siswa. Pada pertemuan pertama,

12 53 guru membagi kelas dalam sebuah kelompok yang terdiri dari 5 hingga 6 orang. Pembentukan kelompok sudah ditentukan oleh guru jadi siswa hanya perlu mencari kelompoknya masing-masing. Setelah siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, guru memanggil ketua kelompok dari masing-masing kelompok untuk diberi penjelasan mengenai materi menulis teks eksplanasi oleh guru. Ketua kelompok diberi tugas untuk menerangkan kepada anggota kelompoknya tentang materi menulis teks eksplanasi dari guru. Guru memberikan perintah kepada setiap kelompok untuk mendemonstrasikan materi menulis teks eksplanasi dengan alat peraga gerhana matahari. Kemudian, setelah semuanya selesai, guru mengajak siswa untuk menanggapi alat peraga yang didemonstrasikan siswa dari pembelajaran tadi. Di akhir pembelajaran, guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran dan guru menjelaskan tentang materi teks eksplanasi. Guru menjelaskan tentang pengertian, struktur isi, dan ciri kebahasaan pada teks eksplanasi. Kemudian guru juga memberikan contoh teks eksplanasi mengenai gejala sosial kemudian menjelaskannya. Guru juga memberikan kesimpulan secara garis besar tentang materi menulis teks eksplanasi tanpa melibatkan siswa. Hal ini sangat berbeda dengan pembelajaran menulis teks eksplanasi sebelum dilakukan tindakan. Guru menutup pembelajaran. 2) Pertemuan Kedua Kamis, 25 Februari 2016, pada hari tersebut tepatnya pukul pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung pada kelas XI MIA 1, sebelum memulai pembelajaran menulis eksplanasi, guru menyiapkan media yang akan digunakan. Seperti biasa guru memimpin siswa untuk bersama-sama membaca asmaul husna dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. Kemudian Sebelum memasuki commit materi, to user guru melakukan apersepsi dengan

13 54 mengingatkan materi yang sudah dilakukan saat prasiklus. Guru juga melakukan presensi kepada siswa untuk mengetahui siapa saja yang tidak berangkat. Guru juga menyampaikan KI, dan indikator yang harus dicapai oleh siswa. Pada pertemuan kali ini, guru tidak membagi kelas dalam kelompok diskusi. Guru mendemonstrasikan alat peraga yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dalam mendemonstrasikan alat peraga guru meminta bantuan 2 siswa. Kemudian guru membagikan lembar kerja individu peserta didik. Pembelajaran inti dimulai dengan guru mendemonstrasikan alat peraga. Kemudian guru memberikan arahan kepada siswa untuk membuat teks eksplanasi sesuai alat peraga yang didemonstrasikan guru. Suasana kelas tenang saat guru memberikan arahan sebelum siswa membuat teks eksplanasi, siswa terlihat antusias saat guru mendemonstrasikan alat peraga, hal tersebut terlihat ketika beberapa siswa bertanya terkait dengan tugas yang diberikan oleh guru dalam kelas yaitu membuat teks eksplanasi sesuai dengan yang didemonstrasikan guru. Kemudian siswa mulai mengerjakan dan guru berkeliling mengamati siswa yang sedang mengerjakan tugas. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas, keadaan kelas kembali ramai dan guru langsung mengkondisikan keadaan kelas yang ramai dengan sedikit leluconnya. Di akhir pembelajaran, guru mengevaluasi hasil kerja siswa dengan memberikan pertanyaan secara lisan seputar tentang hasil kerja siswa tersebut dan menyimpulkannya bersama-sama. c. Pengamatan (Observing) Pengamatan proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan metode pembelajaran demonstrasi pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Februari 2016 pukul sampai dengan WIB, commit sedangkan to user pada siklus I pertemuan kedua

14 55 dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Februari 2016 pada pukul sampai dengan WIB. Pengamatan mendalam dilakukan pada kinerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menerapkan metode pembelajaran demonstrasi. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun sebelumnya. Pada waktu pelaksanaan observasi, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif 1) Pengamatan Kinerja Guru Proses pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siklus I ini telah dilakukan sesuai dengan RPP. Sebelum memulai pembelajaran menulis teks eksplanasi, guru menyiapkan sumber dan media belajar yang akan digunakan. Kegiatan pertama pada pertemuan ini diawali dengan guru memimpin siswa untuk bersama-sama membaca asmaul husna dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. Kemudian Sebelum memasuki materi, guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi yang sudah dilakukan saat prasiklus. Pengamatan terhadap kinerja guru meliputi 10 aspek dan 48 sub aspek yang diamati. Pertama, Apersepsi dan Motivasi meliputi (1) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam, (2) Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya, (3) Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi, (4) Menyampaikan manfaat materi pembelajaran, (5) Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran. Kedua, Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan meliputi (6) Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik, (7) Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi. Ketiga, Penguasaan Materi Pembelajaran meliputi (8) Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran,

15 56 (9) Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek, dan kehidupan nyata, (10) Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat, (11) Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak). Keempat, Penerapan strategi pembelajan yang mendidik meliputi (12) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, (13) Melaksanakan pembelajaran secara runtut, (14) Menguasai kelas, (15) Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan, (16) Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat, (17) Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar, (18) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (19) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect), (20) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Kelima, Penerapan Pendekatan Scientific meliputi (21) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengamati, (22) Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan bagaimana, (23) Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi, (24) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan, (25) Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Keenam, Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran meliputi (26) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar yang bervariasi, (27) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media commit pembelajaran, to user (28) Melibatkan peserta didik

16 57 dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran, (29) Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran, (30) Menghasilkan pesan yang menarik. Ketujuh, Pelaksanaan Penilaian Authentic meliputi (31) Melaksanakan Penilaian Sikap, (32) Melaksanakan Penilaian Pengetahuan, (33) Melaksanakan Penilaian Keterampilan, (34) Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi, (35) Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen penilaian authentic, (36) Ketersediaan pedoman penskoran. Kedelapan, Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran meliputi (37) Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar, (38) Merespon positif partisipasi peserta didik, (39) Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik, (40) Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif, (41) Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar. Kesembilan, Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran meliputi (42) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar, (43) Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Kesepuluh, Penutup pembelajaran meliputi (44) Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran, (45) Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran, (46) Memberikan tes lisan atau tulisan, (47) Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio, (48) Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan (Lampiran 13, halaman 166). Berdasarkan lembar pengamatan kinerja guru, diperoleh hasil bahwa kinerja guru pada pertemuan pertama siklus I mencapai nilai 69,79 (Lampiran 13, halaman 166) dengan kinerja cukup. commit Pada pertemuan to user kedua siklus I mencapai 72

17 58 (Lampiran 14, halaman 173) dengan kriteria cukup. Nilai rerata kinerja guru pada siklus I adalah 70,83 dengan kinerja cukup. Berdasarkan hasil tersebut guru mengalami peningkatan kinerja. Hal tersebut tidak bisa meningkat tajam karena guru belum terbiasa menggunakan metode demonstrasi. 2) Pengamatan Keaktifan siswa Pengamatan terhadap keaktifan siswa difokuskan pada tiga aspek, yaitu: (1) Keaktifan siswa selama apersepsi, (2) Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, (3) Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaiakan materi. a) Keaktifan Siswa selama Apersepsi Indikator ini meliputi keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru saat proses apersepsi untuk memulai pembelajaran dan keberanian siswa menanyakan materi yang belum dipahami dari pertemuan sebelumnya. Pada saat apersepsi untuk memulai pembelajaran, hanya sedikit siswa yang bersemangat dan bersungguh-sungguh. Pada saat awal pembelajaran, siswa cenderung kurang antusias dan pasif. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya materi yang belum dipahami siswa cenderung diam dan tidak memanfaatkan kesempatan tersebut. Nilai rerata indikator ini pada pertemuan I pertemuan 1 sebesar 2,78 dan pada pertemuan 2 sebesar 2,97. Nilai rerata indikator ini sebesar 2,9 b) Minat dan Motivasi Siswa Saat Mengikuti Kegiatan Pembelajaran Minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan guru diindikatori oleh perhatian siswa ketika guru melakukan proses mengajar dan semangat siswa saat guru memberikan commit tugas. to user Pada saat guru memberikan materi

18 59 menulis teks eksplanasi, siswa cenderung kurang berminat dan motivasi untuk memerhatikan penjelasan guru saat pelajaran. Siswa kurang bersemangat untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru untuk membuat teks eksplanasi. Nilai rerata indikator ini pada pertemuan I pertemuan 1 sebesar 2,84 dan pada pertemuan 2 sebesar 3,03. Nilai rerata indikator ini sebesar 2,9. c) Keaktifan dan Perhatian Siswa pada Saat Guru Menyampaikan Materi Indikator pada keaktifan dan perhatian saat guru menyampaikan materi adalah siswa dapat aktif bertanya tentang materi yang belum dipahaminya dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru maupun siswa lain serta siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan mandiri. Pada pratindakan untuk indikator ini, siswa tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan perhatian siswa belum fokus ketika diberi tugas oleh guru. Hal ini dibuktikan masih adanya siswa yang mengerjakan tugas dengan mencontek. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan tugas dan tidak berani bertanya pada guru maupun temannya sehingga siswa tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan tugasnya. Nilai rerata indikator ini pada pertemuan I pertemuan 1 sebesar 2,97 dan pada pertemuan 2 sebesar 3,16. Nilai rerata indikator ini sebesar 3,1 Rata-rata nilai keaktifan siswa pada siklus I pertemuan 1 mencapai 57,4 (Lampiran 15, halaman 180). Secara ringkas distribusi frekuensi nilai keaktifan siswa pada pertemuan 1 siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.

19 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Keaktifan siswa pada Siklus I Pertemuan 1 Kriteria Interval f absolut f relatif (%) Sangat kurang Kurang ,9 Cukup ,5, Baik ,6 Sangat baik Jumlah Tabel di atas menerangkan bahwa nilai keaktifan siswa pada pertemuan 1 siklus I yang berada pada kategori sangat kurang tidak ada, pada kategori kurang sebanyak 7 siswa, pada kategori cukup sebanyak 20 siswa, dan untuk kategori baik sebanyak 5 siswa, dan pada kategori sangat baik tidak ada. Sedangkan, rata-rata nilai keaktifan siswa pada siklus I pertemuan 2 mencapai 61,2 (Lampiran 16, halaman 183). Secara garis besar distribusi frekuensi nilai keaktifan siswa pada pertemuan 2 siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. 60 Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nilai Keaktifan siswa pada Siklus I Pertemuan 2 Kriteria Interval f absolut f relatif (%) Sangat kurang Kurang Cukup ,1 Baik ,9 Sangat baik Jumlah Tabel di atas memaparkan bahwa nilai keaktifan siswa pada pertemuan 2 siklus I yang berasa pada kategori sangat kurang tidak ada, pada kategori kurang tidak ada, pada kategori cukup sebanyak 25, dan untuk kategori baik sebanyak 7 siswa, dan pada kategori sangat baik tidak ada.

20 61 d. Penilaian Hasil Kemampuan Menulis Teks eksplanasi Penilaian hasil kemampuan menulis teks eksplanasi siswa dapat dilihat dari hasil akhir (produk) yang dibuat siswa. Penilaian kemampuan menulis teks eksplanasi meliputi lima aspek, yaitu isi gagasan yang dikemukakan, organisasi isi, struktur kalimat, diksi, dan ejaan dan tanda baca. Berdasarkan hasil penilaian terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi pada siklus I, dapat diketahui nilai rata-rata kemampuan menulis teks eksplanasi siswa adalah 74,7, dengan ketuntasan sebesar 62,5%, nilai tertinggi adalah 86,7, dan nilai terendah adalah 63,3 (Lampiran 17, halaman 186). Hasil distribusi frekuensi nilai siswa dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Siklus I Interval f absolut f relatif (%) ,3 9,3 18,7 56,3 6,3 3,1 Jumlah Tabel di atas dapat memaparkan bahwa siswa yang mendapat nilai sebanyak 2 siswa (6,3%), siswa yang mendapat nilai sebanyak 3 siswa (9,3%), nilai sebanyak 6 siswa (18,7%), siswa yang mendapatkan nilai sebanyak 18 siswa (56,3%), siswa yang mendapatkan nilai sebanyak 2 siswa (6,3%), dan sedangkan siswa yang mendapat nilai sebanyak 1 siswa (3,1%).

21 62 60 Nilai Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi pada Siklus f absolut f relatif(%) Gambar 4. Data Pengelompokan Nilai Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi pada Siklus I Nilai kemampuan menulis teks eksplanasi yang diperoleh siswa paling tinggi adalah 86,7 sedangkan terendah 63,3. Sementara itu, nilai rata-rata kemampuan menulis teks eksplanasi pada siklus 1 ini adalah 74,7. Dari jumlah 32 siswa, siswa yang memeroleh nilai lebih besar atau sama dengan ( ) KKM (75) adalah 20 siswa, sedangkan yang memeroleh nilai lebih kecil dari KKM (< 75) ada 12 siswa. Dari data nilai kemampuan menulis teks eksplanasi pada siklus I diperoleh presentase ketuntasan belajar sebesar 62,5 % dari keseluruhan siswa yang berjumlah 32 siswa, sedangkan yang belum tuntas ada 12 siswa atau 37,5 %. Secara lebih jelas dapat dilihat pada diagram berikut.

22 63 Ketuntasan Belajar Menulis Teks Eksplanasi pada Siklus I Belum Tuntas Tuntas Gambar 5. Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Menulis Teks Eksplanasi pada Siklus I e. Refleksi (Reflecting) Berdasarkan pengamatan penelitian pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan metode demonstrasi belum berjalan secara optimal. Tetapi pada kualitas pembelajaran siklus I meningkat dari pada prasiklus. Hal ini ditandai dari beberapa hal sebagai berikut. 1) Masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai tes kemampuan menulis teks eksplanasi kurang dari KKM pada pembelajaran menulis teks eksplanasii, yaitu 23 siswa dengan presentase 72%. 2) Kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi 3) Keaktifan siswa baik dalam diskusi kelompok maupun individu belum optimal. 4) Siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi masih mengalami kebingungan. 5) Dalam mengerjakan tugas siswa cenderung kurang bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. 6) Guru belum mampu menggunakan metode demonstrasi secara optimal. Hal tersebut wajar karena guru belum terlalu menguasai model yang digunakan tersebut.

23 64 Berdasarkan dari refleksi di atas, tindakan pada proses pembelajaran siklus 1 dapat disimpulkan bahwa belum mencapai hasil yang maksimal sesuai indikator keberhasilan. Maka dari itu, peneliti perlu melakukan tindak lanjut untuk siklus I yaitu siklus II. Agar pada siklus berikutnya dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis teks eksplanai dengan hasil yang sesuai dengan indikator keberhasilan. Menindaklanjuti permasalahan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasii pada siklus I dapat dikemukakan solusi sebagai berikut. 1) Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan kelompok sehingga setiap anggota kelompok dapat berperan secara maksimal dan tidak bergantung pada teman dalam kelompok. 2) Guru bertindak lebih tegas pada siswa-siswa yang menghambat jalannya pembelajaran di kelas. Guru hendaknya memberikan perhatian lebih kepada siswa yang masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran. 3. Siklus II a. Perencanaan Tindakan (Planning) Berdasarkan hasil yang didapatkan pada siklus I, peneliti dan guru sepakat untuk mengadakan siklus II. Peneliti menyampaikan segala kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran menulis teks eksplanasi yang telah dilakukan oleh guru. Kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran siklus I antara lain: (1) Masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai tes kemampuan menulis teks eksplanasi kurang dari KKM pada pembelajaran menulis teks eksplanasii, yaitu 23 siswa dengan presentase 72%; (2) Kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran commit to menulis user teks eksplanasi; (3) Keaktifan

24 65 siswa baik dalam diskusi kelompok maupun individu belum optimal; (4) Siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi masih mengalami kebingungan; (5) Dalam mengerjakan tugas siswa cenderung kurang bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru; (6) Guru belum mampu menggunakan metode demonstrasi secara optimal. Hal tersebut wajar karena guru belum terlalu menguasai model yang digunakan tersebut. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, peneliti dan guru sepakat untuk memperbaiki kekurang-kerungan tersebut pada siklus II. Pada perencaan tindakan tersebut, peneliti dan guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kemampuan menulis teks eksplanasi dengan metode demonstrasi dibantu dengan gambar. Dalam diskusi peneliti dan guru disepakati bahwa tindakan pada siklus II akan dilaksanakan dalam dua pertemuan, yaitu pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2016 pukul WIB, dan hari Kamis tanggal 17 Maret 2016 pukul WIB. RPP disusun berdasarkan rencana pelaksaan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam dua pertemuan (Lampiran 18, halaman 189). b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama menggunakan waktu 90 menit dan pertemuan kedua juga menggunakan waktu 90 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua telah disesuaikan dengan RPP yang telah disusun dan disepakati oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa. 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Maret 2016 selama 2 x 45 menit, yaitu pukul sampai dengan WIB.

25 66 Seperti biasa guru memimpin siswa untuk bersama-sama membaca asmaul husna dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. Kemudian sebelum memasuki materi, guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi yang sudah dilakukan saat prasiklus dan siklus 1. Setelah guru menerangkan dengan cukup jelas, guru melakukan kuis untuk memancing minat siswa dengan pertanyaan lisan. Kuis ini bertujuan untuk mengetahui secara lisan kemampuan siswa tentang materi teks eksplanasii. Guru juga melakukan presensi kepada siswa untuk mengetahui siapa saja yang tidak berangkat. Guru juga menyampaikan KI, dan indikator yang harus dicapai oleh siswa. Pada pertemuan pertama, guru membagi kelas dalam sebuah kelompok yang terdiri dari 5 hingga 6 orang. Pembentukan kelompok sudah ditentukan oleh guru jadi siswa hanya perlu mencari kelompoknya masing-masing. Setelah siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, guru memanggil ketua kelompok dari masing-masing kelompok untuk diberi gambar dan untuk diberi penjelasan mengenai materi menulis teks eksplanasi oleh guru. Ketua kelompok diberi tugas untuk menerangkan kepada anggota kelompoknya tentang materi menulis teks eksplanasi dari guru. Guru memberikan perintah kepada setiap kelompok untuk mendemonstrasikan materi menulis teks eksplanasi dengan alat peraga gerhana matahari dan disertai gambar. Kemudian, setelah semuanya selesai, guru mengajak siswa untuk menanggapi alat peraga yang didemonstrasikan siswa dari pembelajaran tadi. Di akhir pembelajaran, guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran dan guru menjelaskan tentang materi teks eksplanasi. Guru menjelaskan tentang pengertian, struktur isi, dan ciri kebahasaan pada teks eksplanasi. Kemudian guru commit juga to memberikan user contoh teks eksplanasi

26 67 mengenai gejala sosial kemudian menjelaskannya. Guru juga memberikan kesimpulan secara garis besar tentang materi menulis teks eksplanasi dengan melibatkan siswa. Hal ini sangat berbeda dengan pembelajaran menulis teks eksplanasii sebelum dilakukan tindakan. Guru menutup pembelajaran. 2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada siklus II dilaksankan pada hari Kamis, 17 Maret 2016 selama 2 x 45 menit pada pukul sampai dengan pukul WIB. Sebelum memulai pembelajaran menulis teks eksplanasi, guru menyiapkan media yang akan digunakan. Seperti biasa guru memimpin siswa untuk bersama-sama membaca asmaul husna dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. Kemudian Sebelum memasuki materi, guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi yang sudah dilakukan saat prasiklus dan siklus I. Guru juga melakukan presensi kepada siswa untuk mengetahui siapa saja yang tidak berangkat. Guru juga menyampaikan KI, dan indikator yang harus dicapai oleh siswa. Pada pertemuan kali ini, guru tidak membagi kelas dalam kelompok diskusi. Sebelum guru memulai kegiatan inti, guru menayakan kepada siswa apakah ada pertanyaan mengenai materi kemarin. Banyak siswa yang aktif bertanya akan materi kemarin. Setelah guru menerangkan dengan cukup jelas pertanyaan siswa. Guru mulai mendemonstrasikan alat peraga beserta gambar yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dalam mendemonstrasikan alat peraga dan gambar, guru meminta bantuan 2 siswa. Kemudian guru membagikan lembar kerja individu peserta didik. Pembelajaran inti dimulai dengan guru mendemonstrasikan alat peraga. Kemudian guru memberikan arahan kepada siswa untuk

27 68 membuat teks eksplanasi sesuai alat peraga yang didemonstrasikan guru. Suasana kelas tenang saat guru memberikan arahan sebelum siswa membuat teks eksplanasi. Siswa terlihat antusias saat guru mendemonstrasikan alat peraga, hal tersebut terlihat ketika beberapa siswa bertanya terkait dengan tugas yang diberikan oleh guru dalam kelas yaitu membuat teks eksplanasi sesuai dengan yang didemonstrasikan guru. Kemudian siswa mulai mengerjakan dan guru berkeliling mengamati siswa yang sedang mengerjakan tugas. Di akhir pembelajaran, guru mengevaluasi hasil kerja siswa dengan memberikan pertanyaan secara lisan seputar tentang hasil kerja siswa tersebut dan menyimpulkannya bersama-sama. c. Pengamatan (Observing) Pengamatan proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan metode pembelajaran demonstrasi pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Maret 2016 pukul sampai dengan WIB, sedangkan pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Maret 2016 pada pukul sampai dengan WIB. Pengamatan mendalam dilakukan pada kinerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menerapkan metode pembelajaran demonstrasi. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun sebelumnya. Pada waktu pelaksanaan observasi, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif. 1) Pengamatan Kinerja Guru Proses pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siklus I ini telah dilakukan sesuai dengan RPP. Sebelum memulai pembelajaran menulis commit teks to user eksplanasi, guru menyiapkan sumber

28 69 dan media belajar yang akan digunakan. Kegiatan pertama pada pertemuan ini diawali dengan guru memimpin siswa untuk bersama-sama membaca asmaul husna dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. Guru juga melakukan presensi kehadiran siswa. Kemudian Sebelum memasuki materi, guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi yang sudah dilakukan saat prasiklus. Pengamatan terhadap kinerja guru meliputi 10 aspek dan 48 sub aspek yang diamati. Pertama, Apersepsi dan Motivasi meliputi (1) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam, (2) Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya, (3) Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi, (4) Menyampaikan manfaat materi pembelajaran, (5) Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran. Kedua, Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan meliputi (6) Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik, (7) Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi. Ketiga, Penguasaan Materi Pembelajaran meliputi (8) Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran, (9) Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek, dan kehidupan nyata, (10) Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat, (11) Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak). Keempat, Penerapan strategi pembelajan yang mendidik meliputi (12) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, (13) Melaksanakan pembelajaran secara runtut, (14) Menguasai kelas, (15) Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam commit mengajukan to user pertanyaan, (16) Melaksanakan

29 70 pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat, (17) Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar, (18) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (19) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect), (20) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Kelima, Penerapan Pendekatan Scientific meliputi (21) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengamati, (22) Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan bagaimana, (23) Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi, (24) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan, (25) Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Keenam, Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran meliputi (26) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar yang bervariasi, (27) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, (28) Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran, (29) Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran, (30) Menghasilkan pesan yang menarik. Ketujuh, Pelaksanaan Penilaian Authentic meliputi (31) Melaksanakan Penilaian Sikap, (32) Melaksanakan Penilaian Pengetahuan, (33) Melaksanakan Penilaian Keterampilan, (34) Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi, (35) Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen penilaian authentic, (36) Ketersediaan pedoman penskoran. Kedelapan, Pelibatan peserta commit didik to dalam user pembelajaran meliputi (37)

30 71 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar, (38) Merespon positif partisipasi peserta didik, (39) Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik, (40) Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif, (41) Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar. Kesembilan, Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran meliputi (42) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar, (43) Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Kesepuluh, Penutup pembelajaran meliputi (44) Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran, (45) Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran, (46) Memberikan tes lisan atau tulisan, (47) Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio, (48) Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan (Lampiran 21, halaman 208). Berdasarkan lembar pengamatan kinerja guru, diperoleh hasil bahwa kinerja guru pada pertemuan pertama siklus II mencapai nilai 81,3 (Lampiran 21, halaman 208) dengan kinerja cukup. Pada pertemuan kedua siklus II mencapai 81,8 (Lampiran 22, halaman 215) dengan kriteria cukup. Nilai rerata kinerja guru pada siklus II adalah 81,05 dengan kinerja baik. Berdasarkan hasil tersebut guru mengalami peningkatan kinerja. Kinerja guru pada siklus II cukup optimal, tetapi masih ada sedikit kendala yang muncul. 2) Pengamatan Keaktifan siswa Pengamatan terhadap keaktifan siswa difokuskan pada tiga aspek, yaitu: (1) Keaktifan siswa selama apersepsi, (2) Minat dan motivasi siswa commit saat mengikuti to user kegiatan pembelajaran, (3)

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. Lampiran I Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. NO Aspek yang diamati Ada ( ) 1. Nama Institusi / Sekolah Keterangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang mencakup seluruh temuan dan pembahasan hasil pada peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada kualitas data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Reseacrh. Menurut

Lebih terperinci

Supervisi KBM Kurikulum 2013

Supervisi KBM Kurikulum 2013 Supervisi KBM Kurikulum 2013 Instrumen Supervisi KBM Guru Kurikulum 2013 Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36) 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah rancangan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriprif kualitatif adalah penelitian yang lebih banyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diuraikan tentang kondisi awal, siklus I, siklus II dan pembahasan antar siklus. Setiap siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif 68 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat menggambarkan, memaparkan, dan menguraikan objek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& Wihardit, 2007:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi Besar, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan disajikan uraian hasil penelitian. Hasil penelitian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah yang terdapat pada bab I. Sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action 22 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action research

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

Kelompok Materi : Materi Pokok

Kelompok Materi : Materi Pokok Silabus Pelatihan Silabus Pelatihan Kelompok Materi : Materi Pokok 87 Materi Pelatihan Alokasi Waktu :. d. Inspirasi Pembelajaran melalui Tayangan Video : JP (90 menit) No Kompetensi Uraian Materi Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dalam pelaksanaannya melalui tahap pratindakan dengan melakukan observasi, wawancara, dan uji pratindakan. Hasil wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum dilaksanakan tindakan, peneliti melakukan survey terlebih dahulu untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal dengan PTK. Penelitian yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam upaya meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi ekonomi pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat hal-hal yang akan dijabarkan. Hasil penelitian ini yaitu semua data yang diperoleh peneliti selama

Lebih terperinci

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis pekerjaan pada mata pelajaran IPS melalui metode Course Review Horray di kelas III MI Miftahul

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun 85 BAB V SIMPULAN SAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca teks pidato pada siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Maret 2013, pertemuan kedua hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013 dengan materi Arti Pecahan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Prosedur penelitian dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedong 01, berada di Dusun Banyudono RT 02 RW 09 Desa Gedong, Kecamatan Bayubiru, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini peneliti berupaya meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini di awali dari orientasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas 2.B

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto, S (2006: 58) berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Pra Siklus Tahap pra siklus adalah tahap dimana belum diterapkannya model pembelajaran yang baru. Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas menulis Q.S. Al-Mu minun ayat 1 s/d 11 dengan metode Drill dan teknik Modeling pada pelajaran Bahasa Arab, pada kelas VIIIC

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Perjuangan Melawan Penjajah Jepang Melalui Metode Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MIN Teluk Dalam Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SMP 2013 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan strategi Giving Question and Getting Answer pada mata pelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora.Total jumlah siswa di kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih 35 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, dkk (2006: 16) dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 2 September 2014 dilaksanakan observasi awal dan tanggal 4 September

Lebih terperinci

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah I. Kegiatan Siklus II 1. Perencanaan Siklus II Pembahasan RPP Teman-teman yang diperoleh pada saat kegiatan siklus pertama kemudian didiskusikan dengan supervisor untuk dijadikan sebagai dasar menyusun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung saat pembelajaran IPA dan kegiatan wawancara dengan guru

Lebih terperinci