BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah sekolah dasar di desa Gedangan, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Data jumlah siswa kelas 4 ada 31 siswa yang terdiri dari 22 laki laki dan 9 perempuan. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA yaitu Deskripsi Umum Pra Siklus Kondisi di lapangan, guru hanya memberikan tes formatif atau penilaian kognitif di akhir pembelajaran. Pengukuran skor unjuk kerja (afektif dan psikomotor) tidak pernah dilakukan, sehingga hasil belajar menjadi rendah. Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas 4 SDN Gedangan 01, dengan jumlah siswa 31, pada mata pelajaran IPA pokok Gaya dengan menggunakan salah satu komponen KBM yaitu model pembelajaran Think Pair Share dengan menggunakan media gambar. Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Gedangan 01 sebelum diadakan tindakan menunjukkan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas. Ketuntasan klasikal belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA hanya 42% dengan nilai rata-rata 65. Hal ini belum sesuai target yang akan dicapai pada setiap kriteria ketuntasan minimal ((KKM) atau jauh dari ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPA yaitu 70. Kondisi tersebut dapat terlihat dari tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Pra Siklus Siswa Kelas 4 SDN Gedangan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II tahun pelajaran 2015/2016 di bawah ini. 43

2 44 Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Gedangan 01 Pra Siklus No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 13 42% 2 Tidak tuntas 18 58% Jumlah % Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 40 Nilai Rata-rata 65 Tabel 4.1 menunjukkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda. yang tuntas sebanyak 13 siswa (42%) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 18 siswa (58%). Terlihat pula ada ketimpangan yang cukup besar antara nilai tertinggi 90 dengan nilai terendah 40. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 4 diduga guru kelas 4 SDN Gedangan 01 kurang kreatif, dalam kegiatan mengajar hanya berceramah saja tanpa disertai media apapun, model pembelajaran kurang bervariasi serta kurang melibatkan siswa, membatasi kreativitas siswa, konsentrasi siswa dalam pembelajaran lemah. Hasil perolehan dari tabel tersebut disajikan dalam gambar diagram batang 4.1 berikut ini: 58% 60% 50% 42% 40% 30% 20% 10% 0% Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Pra Siklus 42% 58% Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4. 1 Diagram Batang Distribusi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

3 45 Dari hasil analisis data hasil belajar pra siklus dijadikan sebagai dasar penelitian. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan dengan model pembelajaran Think Pair Share dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran IPA. Penelitian tindakan kelas ini telah disepakati oleh guru kelas dengan model pembelajaran Think Pair Share dengan menggunakan media gambar yang dilaksanakan dalam dua siklus dan tiap siklus terdiri dari dua pertemuan atau tatap muka. 4.2 Pelaksanaan Siklus I Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan gaya sub pokok bahasan pengaruh hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dalam siklus I ini dilakukan melalui dua kali pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut: Perencanaan Hasil evaluasi pra siklus menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran IPA yaitu dengan menyusun RPP dengan menerapkan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar untuk materi pengaruh hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan). Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati kegiatan situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung menyiapkan materi yang akan diajarkan, Menyiapkan media dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan belajar menyusun alat evaluasi/ tes dengan pokok bahasan pengaruh hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan). Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pertama ini adalah mempersiapkan instrumen, alat dan bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Pertama Siklus I Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2016 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut :

4 46 1. Kegiatan awal (10 menit ) - Salam, Doa, Absensi - Apersepsi: Anak-anak apakah kalian pernah mendorong kursi? Gaya apa yang dilakukan? - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. - Guru memotivasi rasa keingintahuan siswa tentang materi gaya. - Guru memberikan penjelasan tentang pembelajaran TPS yang akan digunakan dalam pembelajaran. - Guru memberikan materi berupa (handout) menggunakan media gambar mengenai pengertian gaya dan jenis-jenis gaya - Guru memberikan materi berupa (handout) menggunakan media gambar jenis-jenis gaya dorong kepada masing-masing siswa. - Guru membentuk kelompok siswa 2. Kegiatan inti (45 menit ) - Guru mengadakan tanya jawab untuk menggali pengetahuan siswa tentang pengertian dan jenis-jenis gaya dalam kehidupan manusia (eksplorasi). - Guru menugaskan tiap-tiap kelompok mengamati gambar tentang jenisjenis gaya dan diminta menjawab beberapa pertanyaan berikut. - mengidentifikasi tentang jenis-jenis gaya dorongan dan tarikan. - menyebutkan tentang jenis-jenis gaya pada gambar. Tahap Think - Guru memberikan contoh gambar jenis-jenis gaya dorong yang menyebabkan benda diam bergerak a. Gerakan pada menutup dan membuka pintu b. Gerakan pada saat menendang bola c. Gerakan pada saat menarik tali bendera saat upacara bendera d. Tukang baso pada saat mendorong gerobaknya - Tiap siswa mengerjakan LKS secara individu (elaborasi).

5 47 - Masing-masing siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu (elaborasi). dan setiap siswa menuliskan hasil pendapatnya di kertas Tahap Pair - Kemudian siswa dibentuk kelompok secara berpasangan atau dua orang - Kemudian tiap-tiap siswa melipat kertas hasil pendapatnya secara bergiliran untuk bertukar - pendapat mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. (elaborasi). - Guru mengontrol dan mengawasi kerja siswa dalam berdiskusi dan membantu siswa mengarahkan jika masih terdapat hal-hal yang belum dipahami (elaborasi). Tahap Share - Setelah itu tiap kelompok pasangan yang awalnya dua orang akan dibentuk kelompok menjadi 4 orang anggota kemudian masing-masing anggotannya secara bergantian untuk share hasil kerjanya untuk diskusikan agar mencapai hasil jawaban yang lebih benar (elaborasi). - Setiap anggota kelompok share hasil diskusi di depan kelas (elaborasi). - kelompok yang lain menanggapi presentasi dari pasangan siswa yang sharing (elaborasi). - Guru memberi penguatan/penghargaan terhadap hasil diskusi tiap kelompok (konfirmasi) - Guru menegaskan kembali materi yang dirasa masih kurang dipahami oleh siswa (konfirmasi). - Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan (konfirmasi). 3. Kegitan akhir ( 15 menit ) - Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa untuk hal-hal yang belum di pahami. - Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. - Siswa mencatat hasil kesimpulan - Guru menutup pelajaran

6 48 - Guru mengahkiri pelajaran dengan mengucapkan salam Observasi Pada pertemuan pertama ini pembelajaran berjalan dengan lancar tetapi masih ada beberapa hambatan yaitu sebagai berikut: 1. Siswa tidak menempati tempat duduknya masing-masing. 2. Kurangnya perhatian siswa disaat guru menyampaikan materi pembelajaran. 3. Kurangnya Partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan diskusi kelompok Refleksi dan Tindak Lanjut Observasi dan analisis pada siklus I pertemuan pertama sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Untuk mengatasi siswa yang tidak menempati tempat duduknya masing-masing,sebelum dimulai pembelajaran guru terlebih dulu mengatur tempat siswa agar menempati tempat duduk mereka masing masing dengan tertib dan rapi. Guru meminta siswa agar memperhatikan disaat guru menyampaikan materi pembelajaran serta seluruh siswa diminta berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan diskusi kelompok dengan cara guru mengawasi dan berkeliling pada tiap kelompok. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pembelajaran siklus I pertemuan pertama siswa sudah aktif akan tetapi beberapa siswa tingkat keaktifannya masih kurang dan perhatian siswa dalam materi pembelajaran kurang. Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa belum optimal dalam proses pembelajaran di kelas, masih terdapat beberapa anak saat mengikuti pelajaran tidak mendengarkan penjelasan dan arahan dari guru serta semangatnya masih kurang, Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I pertemuan pertama maka akan diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan kedua agar hasil belajar siswa yang dicapai secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki atau menindak lanjuti pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain dengan cara memotivasi siswa dengan memberi pujian ketika siswa menjawab pertanyaan dengan benar.

7 Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Kedua Siklus I 1. Kegiatan awal (10 menit ) - Salam,Doa, Absensi - Apersepsi: anak-anak pernahkah kalian melihat orang menarik gerobak sampah? Bagaimana gaya yang dilakukan? - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. - Guru mengingatkan pembelajaran minggu lalu kepada siswa tentang jenisjenis jenis-jenis gaya yang diberikan pada benda memberikan hasil yang bermacam-macam melalui gambar. - Guru memberikan penjelasan tentang pembelajaran TPS menggunakan media gambar yang akan digunakan dalam pembelajaran. - Guru memberikan materi berupa (handout) mengamati gambar tentang jenis-jenis gaya kepada masing-masing siswa. - Guru membentuk kelompok-kelompok siswa 2. Kegiatan inti (45 menit ) - Guru mengadakan tanya jawab untuk menggali pengetahuan siswa tentang jenis-jenis gaya yang diberikan pada benda memberikan hasil yang bermacam-macam dengan gambar (eksplorasi). Tahap Think - Guru memberi tugas pada masing-masing siswa di tiap kelompok (elaborasi) tentang jenis-jenis gaya yang diberikan melalui pengamatan gambar pada benda memberikan hasil yang bermacam-macam a. Diam b. begerak makin cepat c. Berubah arahnya - Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas dengan mengamati gambar jenis jenis gaya tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu (elaborasi). dan setiap siswa menuliskan hasil pendapatnya di kertas Tahap Pair - Kemudian siswa dibentuk kelompok secara berpasangan atau dua orang

8 50 - Kemudian tiap-tiap siswa melipat kertas hasil pendapatnya untuk bertukar pendapat mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. (elaborasi). - Kelompok membentuk anggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. (elaborasi). - Guru mengontrol kerja siswa dalam berdiskusi dan membantu siswa mengarahkan jika masih terdapat hal-hal yang belum dipahami. Tahap Share - Setelah itu tiap kelompok pasangan yang awalnya dua orang akan dibentuk kelompok menjadi 4 orang anggota kemudian masing-masing anggotannya secara bergantian untuk berbagi hasil kerjanya untuk diskusikan agar mencapai hasil jawaban yang lebih benar (elaborasi). - Setiap anggota kelompok berbagi hasil diskusi di depan kelas (elaborasi). - kelompok yang lain menanggapi presentasi dari pasangan siswa yang sharing (elaborasi). - Guru memberi penguatan/penghargaan terhadap hasil diskusi tiap kelompok (konfirmasi). - Guru menegaskan kembali materi yang dirasa masih kurang dipahami oleh siswa (konfirmasi). - Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan (konfirmasi) 2. Kegiatan Akhir ( 15 menit ) - Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa untuk hal-hal yang belum di pahami. - Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. - Siswa mencatat hasil kesimpulan - Guru memberikan evalusai kepada siswa - Siswa diminta mengerjakan evaluasi - Guru menutup pelajaran

9 51 Observasi 1. Ada beberapa siswa yang tidak mendengarkan dengan serius ketika disajikan gambar dalam penjelasan materi pelajaran. 2. masih ada siswa kurang memperhatikan pada saat proses pembelajaran, terlihat mereka ngobrol dengan teman disampingnya. 3. Siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan tugas, siswa kurang percaya diri dalam menyelesaikan tugasnya. Refleksi dan Tindak Lanjut Observasi dan analisis pada siklus I pertemuan kedua sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pembelajaran siklus I pertemuan kedua siswa sudah aktif akan tetapi beberapa siswa tingkat keaktifannya masih kurang dan perhatian siswa dalam materi pembelajaran kurang. Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa belum optimal dalam proses pembelajaran di kelas, Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat pada kelompok masih kurang. Untuk menindak lanjuti dilakukan cara memberi petunjuk pada siswa agar berani dalam berpendapat dalam diskusi kelompok serta mengingatkan kepada siswa agar serius mendengarkan dengan serius ketika disajikan gambar dalam penjelasan materi pelajaran Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I Temuan hasil penelitian diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I. Hasil analisis pengamatan tes pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yang telah dilakukan diperoleh hasil yang tersaji pada Tabel 4.2 di bawah ini :

10 52 Tabel 4.2 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Gedangan 01 Siklus I No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 25 81% 2 Tidak Tuntas 6 19% Jumlah % Nilai Tertinggi 95 Nilai Terendah 55 Nilai Rata-rata 76 Nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus I adalah 76 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 65. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus I meningkat menjadi 25 siswa, sementara pada pra siklus 13 siswa. Nilai tertinggi diperoleh siswa pada siklus I sudah ada yang mencapai nilai tertinggi yaitu 95, nilai terendah 55. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Gedangan 01 dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share dengan menggunakan media gambar jumlah siswa yang nilainya 70 atau yang memenuhi KKM. Hasil tes pada siklus I apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk grafik batang 4.2 dibawah ini: 81% 90% 80% 70% 60% 50% 19% 40% 30% 20% 10% 0% Tuntas Tidak Tuntas Siklus I 81% 19% Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4.2 Presentase Ketuntasan Belajar IPA Kelas 4 SDN Gedangan 01 Siklus I Siswa yang tuntas pada siklus I mencapai 81% atau 25 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 19% atau 6 siswa meningkat dibandingkan hasil

11 53 belajar pra siklus. Hasil yang diperoleh pada siklus I belum mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Hasil Observasi Pertemuan pertama siklus I kegiatan guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar diamati oleh observer. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Adapun pengamatan yang difokuskan pada kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran IPA. Pelaksanaan tindakan siklus I masih belum menghasilkan nilai yang maksimal, masih terdapat 6 siswa (19%) dari 31 siswa yang belum memenuhi KKM. Hasil penilaian pada siklus I. Indikator keberhasilan penelitian ini dalam kelas atau ketuntasan klasikal 85%. dari data dapat diperoleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada siklus I mencapai 81% atau 25 siswa, oleh karena itu penelitian dilanjutkan dengan mempersiapkan siklus 2. Hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar pada siklus I. Keaktifan siswa cukup tinggi, hal ini terlihat siswa sangat serius dalam kerja sama antar teman cukup tinggi, Selain itu apabila peneliti memberikan pertanyaan misalnya: Gambar apa ini? Maka siswa secara spontan menjawab bersama-sama. Hal ini juga terjadi pada pertanyaan yang lainnya. Keaktifan siswa yang lain juga terlihat saat peneliti memperlihatkan gambar-gambar tentang jenis jenis gaya. Hasil Refleksi Tindakan pada siklus 2 diadakan refleksi proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. Refleksi diadakan dengan melibatkan teman sejawat. Kegiatan refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer, agar pada siklus 2 hasil evaluasi pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pertemuan pertama, pembelajaran menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar cukup baik. Guru tidak

12 54 memanfaatkan waktu dengan baik, sehingga siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tidak efektif. Masih banyak kegiatan yang direncanakan belum dilakukan. Sehingga pada pertemuan kedua guru harus berusaha melakukan semua kegiatan. 2. Pada pertemuan kedua hampir semua kegiatan yang direncanakan dilakukan dengan cukup baik. Sehingga pada siklus ke 2 guru harus seoptimal mungkin melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. 3. Ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 yaitu 81% siswa tuntas meningkat dibandingkan dengan ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan yaitu 20%. Rata-rata siklus I mencapai 76 sedangkan rata-rata siswa pra siklus 65. Hasil belajar siswa siklus I belum sesuai dengan indikator keberhasilan dalam penelitian yaitu siswa tuntas mencapai 85% dari total jumlah siswa kelas 4. Sehingga perlu ada perbaikan dalam pembelajaran model pembelajaran Think Pair Share dengan menggunakan media gambar pada siklus Pelaksanaan Siklus II Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan gaya sub pokok bahasan menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda dalam siklus II ini dilakukan melalui dua kali pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut: Perencanaan Hasil evaluasi pra siklus menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran IPA yaitu dengan menyusun RPP dengan menerapkan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar untuk materi hasil percobaan bahwa gaya dapat mengubah bentuk suatu benda. Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati kegiatan situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung menyiapkan materi yang akan diajarkan, menyiapkan media dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan belajar menyusun alat evaluasi/ tes dengan pokok bahasan hasil percobaan bahwa gaya dorongan dan tarikan dapat mengubah bentuk suatu benda Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pertama ini

13 55 adalah mempersiapkan instrumen, alat dan bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Pertama Siklus II Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2016 melalui kegiatan sebagai berikut : 1. Kegiatan awal (10 menit ) - Salam, Doa, Absensi beberapa - Apersepsi - Menanyakan kepada siswa apakah kalian pernah melihat kelereng, genteng, keramik dan apakah kalian pernah memecahkan benda tersebut? - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Guru memberikan penjelasan tentang pembelajaran TPS yang akan digunakan dalam pembelajaran. - Guru memberikan materi berupa (handout) menggunakan media gambar mengenai Gaya dapat mengubah bentuk benda - Guru membentuk kelompok siswa 2. Kegiatan inti (45 menit ) - Guru mengadakan tanya jawab untuk menggali pengetahuan siswa tentang gaya dapat mengubah bentuk benda (eksplorasi) - Guru menugaskan tiap-tiap kelompok untuk mengamati gambar tentang Tahap Think gaya dapat mengubah bentuk benda (eksplorasi) - Guru memberikan beberapa contoh kepada siswa tentang gaya yang dapat mengubah bentuk benda dengan menggunakan media gambar - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gaya dapat mengubah bentuk benda - Guru memberikan contoh gambar gaya dapat mengubah bentuk benda - Tiap siswa mengerjakan LKS secara individu (elaborasi). - Masing-masing siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu (elaborasi).

14 56 - dan setiap siswa menuliskan hasil pendapatnya di kertas Tahap Pair - Kemudian siswa dibentuk kelompok secara berpasangan atau dua orang - Kemudian tiap-tiap siswa melipat kertas hasil pendapatnya secara bergiliran untuk bertukar pendapat mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. (elaborasi). - Guru mengontrol dan mengawasi kerja siswa dalam berdiskusi dan membantu siswa mengarahkan jika masih terdapat hal-hal yang belum dipahami (elaborasi). Tahap Share - Setelah itu tiap kelompok pasangan yang awalnya dua orang akan dibentuk kelompok menjadi 4 orang anggota kemudian masing-masing anggotannya secara bergantian untuk share hasil kerjanya untuk diskusikan agar mencapai hasil jawaban yang lebih benar (elaborasi). - Setiap anggota kelompok share hasil diskusi di depan kelas (elaborasi). - kelompok yang lain menanggapi presentasi dari pasangan siswa yang sharing (elaborasi). - Guru memberi penguatan/penghargaan terhadap hasil diskusi tiap kelompok (konfirmasi) - Guru menegaskan kembali materi yang dirasa masih kurang dipahami oleh siswa (konfirmasi). - Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan (konfirmasi). 3. Kegitan akhir ( 15 menit ) - Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa untuk hal-hal yang belum di pahami. - Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. - Siswa mencatat hasil kesimpulan - Guru menutup pelajaran - Guru mengahkiri pelajaran dengan mengucapkan salam

15 57 Observasi Pada pertemuan pertama ini pembelajaran berjalan dengan lancar tetapi masih ada beberapa hambatan yaitu sebagai berikut: 1. Siswa tidak menempati tempat duduknya masing-masing. 2. Kurangnya perhatian siswa disaat guru menyampaikan materi pembelajaran. 3. Kurangnya Partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan diskusi kelompok Refleksi dan Tindak Lanjut Observasi dan analisis pada siklus I pertemuan pertama sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Untuk mengatasi siswa yang tidak menempati tempat duduknya masing-masing,sebelum dimulai pembelajaran guru terlebih dulu mengatur tempat siswa agar menempati tempat duduk mereka masing masing dengan tertib dan rapi. Guru meminta siswa agar memperhatikan disaat guru menyampaikan materi pembelajaran serta seluruh siswa diminta berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan diskusi kelompok dengan cara guru mengawasi dan berkeliling pada tiap kelompok. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pembelajaran siklus I pertemuan pertama siswa sudah aktif akan tetapi beberapa siswa tingkat keaktifannya masih kurang dan perhatian siswa dalam materi pembelajaran kurang. Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa belum optimal dalam proses pembelajaran di kelas, masih terdapat beberapa anak saat mengikuti pelajaran tidak mendengarkan penjelasan dan arahan dari guru serta semangatnya masih kurang, Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I pertemuan pertama maka akan diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan kedua agar hasil belajar siswa yang dicapai secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki atau menindak lanjuti pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain dengan cara memotivasi siswa dengan memberi pujian ketika siswa menjawab pertanyaan dengan benar.

16 Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Kedua Siklus II 1. Kegiatan awal (10 menit ) - Salam,Doa, Absensi - Apersepsi Guru bertanya jawab mengajak siswa untuk mengingat pelajaran yang kemarin Menanyakan kepada siswa tentang pembuatan vas bunga dari tanah liat - Menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan - Guru menginformasikan tetang materi yang akan dipelajari, yaitu Gaya dapat mengubah bentuk benda - Guru membentuk kelompok-kelompok siswa 2. Kegiatan inti (45 menit ) - Guru memperagakan kepada siswa bagai mana gaya dapat mengubah bentuk benda menggunakan alat peraga sebagai berikut: plastisin, genteng, kaleng bekas, telur, dan keramik (eksplorasi) - Siswa mengamati guru memperagakan bagaimana gaya dapat mengubah bentuk benda (eksplorasi) - Guru menjelaskan materi tentang gaya yang dapat mengubah bentuk benda (eksplorasi) Tahap Think - Guru memberi tugas pada masing-masing siswa di tiap kelompok (elaborasi) tentang gaya dapat mengubah bentuk benda - Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas dengan mengamati gambar jenis jenis gaya tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu (elaborasi). - dan setiap siswa menuliskan hasil pendapatnya di kertas. Tahap Pair - Kemudian siswa dibentuk kelompok secara berpasangan atau dua orang - Kemudian tiap-tiap siswa melipat kertas hasil pendapatnya secara bergiliran untuk bertukar pendapat mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. (elaborasi).

17 59 - Guru mengontrol dan mengawasi kerja siswa dalam berdiskusi dan membantu siswa mengarahkan jika masih terdapat hal-hal yang belum dipahami (elaborasi). Tahap Share - Setelah itu tiap kelompok pasangan yang awalnya dua orang akan dibentuk kelompok menjadi 4 orang anggota kemudian masing-masing anggotannya secara bergantian untuk share hasil kerjanya untuk diskusikan agar mencapai hasil jawaban yang lebih benar (elaborasi). - Setiap anggota kelompok share hasil diskusi di depan kelas (elaborasi). - kelompok yang lain menanggapi presentasi dari pasangan siswa yang sharing (elaborasi). - Guru memberi penguatan/penghargaan terhadap hasil diskusi tiap kelompok (konfirmasi) - Guru menegaskan kembali materi yang dirasa masih kurang dipahami oleh siswa (konfirmasi). - Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan (konfirmasi). 3. Kegiatan Akhir ( 15 menit ) - Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa untuk hal-hal yang belum di pahami. - Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. - Siswa mencatat hasil kesimpulan - Guru memberikan evalusai kepada siswa - Siswa diminta mengerjakan evaluasi - Guru menutup pelajaran Observasi 1. siswa sudah mendengarkan dengan serius ketika disajikan gambar dalam penjelasan materi pelajaran. 2. siswa aktif memperhatikan pada saat proses pembelajaran, terlihat mereka tidak ngobrol dengan teman disampingnya.

18 60 3. Siswa telah menyelesaikan tugas dengan baik, siswa percaya diri dalam menyelesaikan tugasnya. Refleksi dan Tindak Lanjut Observasi dan analisis pada siklus II pertemuan kedua sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pembelajaran siklus II pertemuan kedua guru telah memberi bimbingan siswa yang mengalami kesulitan. Guru memberikan reward bagi semua siswa. Secara umum, pada pelaksanaan siklus II ini siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari siswa yang berebut untuk maju membaca. Guru sudah aktif dengan memberikan bimbingan siswa secara individu dengan mendekati siswa. siswa sudah aktif akan juga perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa sudah optimal dalam proses pembelajaran di kelas, Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat pada kelompok sudah baik Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Temuan hasil penelitian diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus II. Hasil analisis pengamatan tes pelaksanaan pembelajaran pada siklus II yang telah dilakukan diperoleh hasil yang tersaji pada tabel 4.3 di bawah ini : Tabel 4.3 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Gedangan 01 Siklus II No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 28 90% 2 Tidak Tuntas 3 10% Jumlah % Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 60 Nilai Rata-rata 81 Nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus II adalah 81 meningkat dibandingkan nilai rata-rata siklus I yaitu 76. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus II meningkat menjadi 28 siswa, sementara pada siklus I ada 25 siswa. Nilai tertinggi diperoleh siswa pada siklus II sudah ada yang mencapai nilai

19 61 tertinggi yaitu 100, nilai terendah 60. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Gedangan 01 dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share dengan menggunakan media gambar jumlah siswa yang nilainya 70 atau yang memenuhi KKM. Ketuntasan hasil belajar pada siklus II apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar 4.3 dibawah ini: 100% 90% 80% 60% Tuntas Tidak Tuntas 40% 20% 10% 0% Tuntas Tidak Tuntas Siklus II 90% 10% Gambar 4.3 Presentase Ketuntasan Belajar IPA Kelas 4 SDN Gedangan 01 Siklus II Siswa yang tuntas pada siklus II mencapai 90% atau 28 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 10% atau 3 siswa meningkat dibandingkan hasil belajar siklus I. Hasil yang diperoleh pada siklus II sudah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Hasil Observasi Pertemuan pertama siklus II kegiatan guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar diamati oleh observer. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Adapun pengamatan yang difokuskan pada kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran IPA. Pelaksanaan tindakan siklus II sudah menghasilkan nilai yang maksimal, masih terdapat 3 siswa (10%) dari 31 siswa yang belum memenuhi KKM. Hasil penilaian pada siklus II. Indikator keberhasilan penelitian ini dalam kelas atau ketuntasan klasikal 85%. dari

20 62 data dapat diperoleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada siklus II mencapai 90% atau 28 siswa. Hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar pada siklus II. Keaktifan siswa cukup tinggi, hal ini terlihat siswa sangat serius dalam kerja sama antar teman cukup tinggi, Selain itu apabila peneliti memberikan pertanyaan misalnya : Gambar apa ini? Maka siswa secara spontan menjawab bersama-sama. Hal ini juga terjadi pada pertanyaan yang lainnya. Keaktifan siswa yang lain juga terlihat saat peneliti memperlihatkan gambar-gambar tentang jenis jenis gaya. Hasil Refleksi 1. Sebelum melakukan tindakan pada siklus II diadakan refleksi proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. Refleksi diadakan dengan melibatkan teman sejawat. Kegiatan refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer, agar pada siklus II hasil evaluasi pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut : Pertemuan pertama, pembelajaran menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar cukup baik. Guru tidak memanfaatkan waktu dengan baik, sehingga siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tidak efektif. Seluruh kegiatan yang direncanakan telah dilakukan. Sehingga pada pertemuan kedua guru sudah melakukan semua kegiatan. 2. Pada pertemuan kedua hampir semua kegiatan yang direncanakan dilakukan dengan sangat baik. Sehingga pada siklus ke 2 guru sudah optimal melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. 3. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II yaitu 90% siswa tuntas meningkat dibandingkan dengan ketuntasan belajar siswa siklus I yaitu 81%. Rata-rata siklus II mencapai 81 sedangkan rata-rata siswa siklus I mencapai 76. Hasil belajar siswa siklus II belum sesuai dengan indikator keberhasilan dalam penelitian yaitu siswa tuntas mencapai 85% dari total jumlah siswa kelas 4. Sehingga perlu ada perbaikan dalam pembelajaran model pembelajaran think

21 63 pair share dengan menggunakan media gambar pada siklus 2. masih ada 3 siswa atau 10% dari jumlah siswa 31 yang belum tuntas belajarnya. meskipun demikian target pencapain sudah melebihi dari indikator kinerja yaitu 85%. Analisis Komparatif Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Gedangan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPA masih rendah. Pembelajaran yang cenderung terpusat pada guru yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam mengikuti pembelajaran. Sebelum dilakukan tindakan masih terdapat 18 anak yang belum mencapai KKM yang di tentukan guru yaitu 70. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I ada 6 anak yang masih belum tercapai. Setelah melakukan refleksi dilakukan perbaikan pada pembelajaran siklus II. Pada siklus II ada 3 anak yang masih belum tercapai KKM. Berikut ini akan disajikan dalam tabel maupun diagram perbandingan hasil belajar pra siklus, setelah tindakan pada siklus I dan setelah tindakan pada siklus II. Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dengan Siklus II Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Tuntas 13 42% 25 81% 28 90% Belum Tuntas 18 58% 6 19% 3 10% Jumlah % % % Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Tabel 4.4 diketahui bahwa Pra Siklus siswa yang tuntas adalah 13 siswa dengan persentase 42%. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah yang tuntas menjadi 25 siswa dengan persentase 81% atau terjadi peningkatan 39%. Setelah diberikan tindakan pada siklus II terjadi peningkatan jumlah yang tuntas menjadi 28 dengan persentase 90% atau terjadi peningkatan 9%. Siswa yang belum tuntas Pra Siklus adalah 18 siswa dengan persentase 58%. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, mengalami penurunan menjadi 12 siswa dengan persentase 19%, atau terjadi penurunan 39%. Setelah

22 64 diberikan tindakan pada siklus II terjadi penurunan lagi mengalami penurunan menjadi 3 siswa dengan persentase 10%, atau terjadi penurunan 9%. Nilai tertinggi siswa meningkat yaitu pada pra siklus 90, siklus I meningkat menjadi 95 dan pada siklus II nilai tertinggi yaitu 100. Nilai terendah pra siklus 40, siklus I 55 dan siklus II nilai terendah 65. Rata-rata siswa dari pra siklus ke siklus II juga mengalami peningkatan dari pra siklus 65 menjadi 76 ke siklus I atau naik sebesar 11 dan pada siklus II menjadi 81 atau naik sebesar 5. Selanjutnya untuk memperjelas perbandingan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa dari prasiklus sampai dengan Siklus II. Berikut ini disajikan dalam Gambar 4.4 perbandingan jumlah ketuntasan nilai tertinggi, nilai terendah dan nilai rata rata belajar siswa Pra siklus, siklus I dan setelah diberikan tindakan pada siklus II 90% 81% 90% 80% 70% 58% 60% 42% 50% 40% 19% 30% 10% 20% 10% 0% Pra siklus Siklus 1 Siklus 2 Tuntas 42% 81% 90% Tidak tuntas 58% 19% 10% Gambar 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kelas 4 SDN Gedangan 01 Semester II Tahun 2015/2016 Gambar 4.4 diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah maupun persentase ketuntasan belajar siswa. dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA terbukti untuk klasifikasi tuntas, pra siklus yang tuntas hanya 13 siswa atau 42% Jika siklus I, siswa yang tuntas belajar adalah 25 siswa 81% dari total jumlah siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan pada siklus II, dimana siswa yang tuntas menjadi 28 siswa 90% dari total jumlah siswa. Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah ketuntasan belajar siswa yaitu 3 siswa (10%). Jumlah siswa

23 65 yang belum tuntas siklus I adalah 6 siswa (19%) dan berkurang setelah diberikan tindakan pada siklus II menjadi 3 siswa (10%). Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi penurunan jumlah siswa yang belum tuntas yaitu 3 siswa (10%). Peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah diberikan tindakan pada siklus II, diketahui bahwa ketuntasan belajar sudah memberikan hasil yang diharapkan yaitu minimal 85% dari total siswa tuntas belajar atau tuntas KKM yang ditetapkan sekolah = Pembahasan Hasil Penelitian Fokus perbaikan pada penelitian tindakan ini adalah peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Gedangan 01 melalui model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas tindakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar yang dilakukan oleh guru pada siklus I dengan lembar observasi. Aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar menunjukkan bahwa pada siklus I pertemuan 1 berjumlah 14 dari 19 indikator, atau dengan kata lain 73% dari tahapan indikator sudah dilaksanakan oleh guru, hanya saja pada indikator kedua dan ketiga dalam kegiatan awal, guru tidak melakukan apresepsi dan tidak menampaikan tujuan pembelajaran, saat siswa mendiskusikan pemecahan masalah untuk mengumpulkan data pemecahan masalah ketika proses pembelajaran berlangsung. Namun, pada pertemuan 2 guru sudah nampak melaksanakan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru di siklus I pada pertemuan 2 berjumlah 17 dari 19 indikator, atau dengan kata lain 89% dari indikator sudah dilaksanakan oleh guru. Aktivitas tindakan menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar yang dilakukan oleh guru kelas 4 pada siklus I, juga dilakukan oleh guru pada siklus II.

24 66 Lembar observasi aktivitas tindakan menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar yang dilakukan oleh guru kelas 4 pada siklus II, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru pada setiap pertemuan di siklus II sudah terlaksana semua dari 19 indikator, atau dengan kata lain 100% dari indikator sudah dilaksanakan oleh guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Artinya, pada siklus II ini aktivitas tindakan yang guru laksanakan sudah lebih baik dari siklus I. Aktivitas tindakan menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar yang dilakukan oleh guru, aktivitas tindakan juga dilakukan oleh siswa kelas 4. Berdasarkan aktivitas tindakan menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar yang dilakukan oleh siswa kelas 4 pada siklus I, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh siswa di siklus I pada pertemuan 1 berjumlah 10 dari 12 indikator, atau dengan kata lain 83% dari indikator sudah dilaksanakan oleh siswa, hanya saja pada indikator kedua saat diskusi pemecahan masalah, siswa belum melaksanakannya ketika proses pembelajaran berlangsung. Namun, pada pertemuan kedua sudah nampak siswa melaksanakan semua aktivitas berdasarkan indikator. Lembar observasi aktivitas tindakan model pembelajaran model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar yang dilakukan oleh siswa kelas 4 Siklus II, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh siswa pada setiap pertemuan di siklus II sudah terlaksana semua dari 12 indikator, atau dengan kata lain 100% dari indikator sudah dilaksanakan oleh siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Artinya, pada siklus II ini aktivitas tindakan yang siswa laksanakan sudah lebih baik dari siklus I. Selain peningkatan aktivitas guru dan siswa kelas 4 dalam kegiatan pembelajaran melalui penerapkan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar, juga terjadi peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Gedangan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester semester II tahun pelajaran 2015/2016.

25 67 Pra siklus siswa yang tuntas adalah 13 siswa dengan persentase 42%. Berdasarkan pada situasi ini, maka direncanakan dilakukan tindakan untuk memperbaiki ketuntasan belajar siswa. Setelah menyusun perencanaan, maka ditentukan untuk menerapkan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar demi memperbaiki ketuntasan belajar siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah yang tuntas menjadi 25 siswa dengan persentase 81% atau terjadi peningkatan 39%. Meskipun terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah diberikan tindakan pada siklus I, diketahui bahwa ketuntasan yang dicapai belum sesuai dengan harapan yang hendak dicapai. Dengan demikian, diperlukan tindakan lagi pada siklus berikutnya. Dengan memperhatikan refleksi pada siklus I, maka direncanakan untuk dilakukan perbaikan-perbaikan pada tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pada siklus II terjadi peningkatan jumlah yang tuntas menjadi 28 dengan persentase 90% atau terjadi peningkatan 9%. Siswa yang belum tuntas pra siklus adalah 18 siswa dengan persentase 58%. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, mengalami penurunan menjadi 12 siswa dengan persentase 19%, atau terjadi penurunan 39 Setelah diberikan tindakan pada siklus II terjadi penurunan lagi mengalami penurunan menjadi 3 siswa dengan persentase 10%, atau terjadi penurunan 9%. Sedangkan 3 siswa atau 10% belum mencapai ketuntasan. Terhadap 3 siswa yang skor ulangannya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal disebabkan karena dari ke-3 anak tersebut kemampuan untuk menyelesaikan tugas dalam pembelajaran rendah sekali, hal itu dibuktikan berdasarkan keterangan dari guru kelas yang pernah mengajar ke-3 anak tersebut. Terhadap 3 siswa tersebut diberikan remedial dengan cara memberikan soal yang sama dengan soal tes formatif untuk dikerjakan di rumah, dalam mengerjakan soal di rumah untuk minta bimbingan orang tua, teman, ataupun orang yang dianggap mampu memberikan bimbingan. Hasil nilai dari tugas yang dikerjakan di rumah tersebut digunakan untuk memperbaiki nilai tes yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

26 68 Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang dirancang yaitu hasil belajar IPA siswa dapat ditingkatkan dengan menerapakan model pembelajaran think pair share menggunakan media gambar pada siswa kelas 4 SDN Gedangan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian ini dengan demikian mendukung pernyataan Kagan (1994), think pair share adalah strategi kerja kelompok yang meminta siswa individual di dalam pasangan belajar untuk pertama-tama menjawab pertanyaan dari guru dan kemudian berbagi jawaban itu dengan seorang rekan. (Eggen, 2012:134). Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks. Strategi ini mengandung respons dari semua orang di dalam kelas dan menempatkan semua siswa ke dalam peran-peran yang aktif secara kognitif. Strategi ini mengurangi kecenderungan penumpangan gratis, yang bisa menjadi masalah saat menggunakan kerja kelompok karena setiap anggota dari pasangan diharapkan untuk berpartisipasi dan mudah direncanakan dan ditetapkan. Hal itu sesuai dengan yang dikemukanan Jacobsen dkk (2009:234), Think Pair Share adalah salah satu strategi kerja kelompok di mana guru mengajukan pertanyaan rutin, tetapi dari pada memanggil satu per satu siswa, guru meminta seluruh kelas untuk berpikir tentang jawabannya (aspek berpikir /think), dan Penelitian melalui model Think Pair Share dengan menggunakan media gambar terjadi peningkatan keberhasilan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan adanya diskusi atau saling bertukar pendapat atau pengetahuan dengan rekan atau pasangan mereka (aspek berpasangan /pair), setelah beberapa saat, guru meminta satu orang untuk presentasi didepan kelas untuk saling berbagi pengetahuan kepada teman-temannya sehingga siswa bisa memahami materi pembelajaran yang disampaikan. (aspek berbagi /share). Sedangkan media gambar menurut Rohani (dalam Musfiqon, 2012:73) menyatakan bahwa media gambar merupakan reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi yang berupa foto atau lukisan. Jadi media gambar ini merupakan bentuk tiruan yang disajikan dalam bentuk foto atau lukisan. Dengan mengembangkan proses pembelajaran seperti ini, memberikan peluang bagi siswa untuk lebih

27 69 mudah memahami materi yang disajikan, lebih mudah menyerap dan memberikan peluang untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Hasil penelitian ini dengan demikian juga mendukung dua penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan oleh Stevanus Oki Rudy Susanto dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui penggunaan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Sinduagung Selomerto Wonosobo Semester II Tahun 2009/2010. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 31 siswa diperoleh hasil skor tes pada pembelajaran non TPS ada 18 siswa belum tuntas (58,06%) dengan rata-rata kelas 54,51. Pada siklus I ada 26 siswa telah tuntas (83,72%) dengan rata-rata kelas 67,74 dan pada siklus II ada 30 siswa telah tuntas (96,78%) dengan rata-rata kelas 80,96. Jadi ada peningkatan hasil belajar sebesar 28,72% dari kondisi pra siklus (awal) ke siklus I dan 13, 06% pada siklus II sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Think-Pair- Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar IPS bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Sinduagung Selomerto Wonosobo Semester II Tahun 2009/2010. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa model pembelajaran Think-Pair- Share dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar IPA siswa. Selain itu, penelitian yang dilakukan Penelitian lain yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Danang Puswosaputro dengan judul Efektivitas Penggunaan Metode Cooperative Learning Tipe Think-Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Kelas V di SD Negeri 3 Bangsri Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2010/2011. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa model pembelajaran think-pair-share dapat hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri 3 Bangsri Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Dengan melihat Group Statistics, dari hasil nilai post-test, untuk kelas eksperimen memiliki means, 69,71 dan pada kelompok kontrol memiliki nilai means 59,00. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai means kelas eksperimen lebih tinggi, oleh sebab itu penggunan metode Cooperative Learning tipe Think-Pair-Share efektif terhadap hasil belajar siswa kelas V SD negeri 3 Bangsri tahun pelajaran 2010/2011.

28 70 Implikasi Teoritis Setelah membandingkan pada teori-teori model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar dengan penelitian ini didapatkan hasil yang sepaham. Kegiatan pembelajaran yang dirancang sesuai dengan standar proses maka didapatkan hasil bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Langkah-langkah model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar. dapat melibatkan secara aktif, membangun pengetahuan siswa, rasa percaya diri siswa dalam pembelajaran IPA kelas 4 dengan pokok bahasan gaya. Model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar. terhadap peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Gedangan 01 pada pokok bahasan gaya. Implikasi Praktis Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar dapat digunakan untuk meningkatkan semangat belajar siswa dengan belajar kelompok sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan. Semua ini tidak terlepas dari guru sebagai fasilitator yang memberikan motivasi, bimbingan dalam kegiatan diskusi kelompok model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar dapat digunakan sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas belajar dan hasil belajar IPA. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar dapat digunakan untuk meningkatkan semangat belajar siswa dengan belajar kelompok sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan. Semua ini tidak terlepas dari guru sebagai fasilitator yang memberikan motivasi, bimbingan dalam kegiatan diskusi kelompok model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media

29 71 gambar dapat digunakan sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas belajar dan hasil belajar IPA. Proses belajar mengajar IPA membutuhkan suatu model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar yang mampu menghasilkan hasil belajar yang baik, sehingga model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar cocok untuk digunakan dalam pembelajaran IPA disekolah tingkat SD pada materi gaya. Pada penelitian ini model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar mampu memberikan hasil belajar yang lebih baik. Model pembelajaran think pair share dengan menggunakan media gambar ternyata bermanfaat dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Kelompok kecil yang terdiri 2 orang siswa lebih efektif daripada kelompok besar. Interaksi dalam kelas yang terjadi ketika presentasi secara berpasangan juga meningkatkan semangat siswa untuk belajar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat di uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 5 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Prasiklus Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share Berbantuan Video Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Ada beberapa aspek dalam hasil penelitian yaitu meliputi pelaksanaan tindakan, deskripsi data dan analisis data sebagai berikut : 4.2. Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal 4.1.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Setelah dilakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, tindakan pada siklus 1 dan siklus 2, hasil tindakan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada Hari Senin, 15 Oktober 2012 di kelas IV SDN Rejoagung 01 tentang materi penghitungan FPB dan KPK, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Jimbaran yang terletak di jalan Mawar 6 Desa Jimbaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas V SDN Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Gedangan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Lokasi SD Gedangan ini berdekatan

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Letak SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil tindakan pada siklus I dan siklus II akan dideskripsikan sehingga dapat diketahui dengan jelas perbandingan antara prasiklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Lentera Ambarawa, yaitu sekolah dasar yang terletak di kota Ambarawa, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Watuagung 01 pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 siswa pada

Lebih terperinci

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD Negeri 8 Metro Selatan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : IV/2 Materi Pokok : Gaya waktu : 2 x 35 menit (2 X pertemuan)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 3 kali pertemuan dengan memanfaatkan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 5 SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus SD Negeri Salatiga 12 teletak di jalan Domas Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Jumlah total Siswa di SD Negeri Salatiga 12 sebanyak 200 siswa,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Data Awal (Pra siklus) Dalam pelaksanaan kondisi awal pembelajaran Pendidikan baca Al-qur an (BAQ) kelas II ini sebagian besar siswa merasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Sekolah Dasar Negeri Dukuh 02 Salatiga. Penelitian ini rancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian seperti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali

Lebih terperinci

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Hopkins yang dikutip oleh Sudarwan Danim (2010, 85) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas menulis Q.S. Al-Mu minun ayat 1 s/d 11 dengan metode Drill dan teknik Modeling pada pelajaran Bahasa Arab, pada kelas VIIIC

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas semester tahun pelajaran 1/13 Sekolah Dasar Negeri Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten

Lebih terperinci