BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru banyak menggunakan metode ceramah. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung hampir 70% guru mendominasi pembicaraan. Guru tidak pernah melibatkan siswa dalam pemberian contoh pada saat kegiatan belajar mengajar. Siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan dari guru. Hal ini membuat siswa pasif selama proses pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, bahkan diantaranya ada yang melamun saja yaitu dengan cara mengamati keadaan luar kelas melalui kaca jendela, guru aktif sendiri dengan banyak cerita tanpa memperhatikan suasana kelas serta siswa tidak berani bertanya, guru hanya menggunakan metode pembelajaran ceramah yang tidak memperdulikan dan mengkondisikan suasana kelas serta tidak terjalin komunikasi antara guru dan siswa sehingga proses pembelajaran tidak berlangsung secara nyaman dan menyenangkan bagi siswa. Proses belajar mengajar tentunya memerlukan sumber belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Namun selama proses belajar mengajar IPS guru kelas 5 SD Negeri Gajahkumpul hanya menggunakan buku paket dan LKS sebagai sumber belajar utama. Hal ini mengakibatkan tingkat pemahaman yang diperoleh siswa sebatas dari guru dan buku paket saja. Materi yang disampaikan menggunakan buku paket yang tersedia dari pemerintah tanpa adanya seleksi dari guru, maka materi yang diajarkan kurang sesuai dengan karakteristik dan lingkungan yang ada disekitar siswa. Guru juga tidak menggunakan alat peraga yang dapat menarik perhatian siswa. Di ruang kelas 5 SD Negeri Gajahkumpul juga tidak terlihat alat-alat peraga yang memperlancar kegiatan belajar-mengajar. Alat peraga dapat membantu menarik perhatian siswa selama proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar. Namun pada kenyataannya, selama proses belajar mengajar guru tidak menggunakan alat peraga serta penyampaian materi 25

2 26 yang sama persis dengan buku paket. Hal ini disebabkan oleh guru yang hanya mempunyai RPP yang diberikan pemerintah tanpa dikembangkan lagi. Selain itu guru tidak mempelajari RPP yang akan digunakan selama kegiatan belajar mengajar. Terlihat pada saat proses belajar mengajar guru tidak menggunakan pendekatan, strategi ataupun model pembelajaran. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan sesekali bertanya jawab dengan siswa. Sebenarnya siswa perlu dilibatkan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Untuk itu siswa perlu dilatih berfikir tingkat tinggi yang melibatkan kerjasama antar teman yang terbentuk dalam kelompok-kelompok yang heterogen supaya siswa tidak hanya memperoleh informasi dari penjelasan guru saja. Siswa dapat memperoleh informasi melalui praktek, teman maupun pengalaman yang siswa peroleh melalui lingkungan sekitar. Kegiatan akhir belajar mengajar IPS guru melakukan penilaian terhadap siswa. Sistem penilain yang digunakan guru kelas 5 SD Negeri Gajahkumpul hanya menggunakan tes formatif yang mengandalkan kemampuan kognitif. Hal ini mengakibatkan siswa beranggapan bahwa dengan belajar tanpa memperhatikan guru di kelas, siswa bisa mendapatkan skor diatas KKM. Sebelum penilaian ini dilakukan, guru menyuruh siswa membaca materi yang terdapat dalam buku teks. Selanjutnya guru memberikan soal-soal latihan yang diambil dari buku paket IPS yang dijadikan sebagai pegangan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini mengakibatkan siswa hanya menghafal materi, bukan memahami materi yang diajarkan oleh guru. Guru kelas 5 SD N Gajahkumpul Kecamatan Batangan Kabupaten Pati ini lebih menekankan penilaian kognitif dan penilaian hasil dibandingkan dengan penilaian proses yang lalui siswa. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru di kelas 5 SD Negeri Gajahkumpul Kecamatan Batangan Kabupaten Pati dengan KKM (Klasifikasi Ketuntasan Minimal) 80 diperoleh skor dari 20 siswa terdapat 9 siswa yang memenuhi KKM (45%). Sementara itu 11 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM (55%), dengan skor maksimal 86 dan skor minimal 56. Untuk menindaklanjuti permasalahan yang ada, maka guru lain selain guru kelas dan guru mencari solusi yang menyebabkan 55% siswa nilainya masih dibawah KKM. Guru lain selain guru kelas dan guru mengambil kesimpulan untuk menerapkan pendekatan pembelajaran dan penilaian proses dengan mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapkan pada

3 27 siswa. Pendekatan pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran Quantum Teaching (QT). Berikut ini adalah tabel distribusi ketuntasan hasil belajar IPS tentang K.D. Pengenalan peninggalan sejarah Hindu-Budha dan Islam di Indonesia saat Pra Siklus. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Pra Siklus JUMLAH PERSENTASE NO SKOR KETUNTASAN SISWA (%) 1 <80 Tidak tuntas Tuntas 9 45 Sumber : Data Sekunder Jumlah Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa ketuntasan pembelajaran IPS dengan kompetensi Dasar 1.1. Pengenalan peninggalan sejarah Hindu-Budha dan Islam di Indonesia pada siswa kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 SD Negeri Gajahkumpul Kecamatan Batangan Kabupaten Pati yang berjumlah 20 siswa. Data ketuntasan hasil belajar mata pelajaran IPS dengan KKM 80 tercatat 9 siswa atau 45% dinyatakan tuntas dan 11 siswa atau 55% tidak tuntas. Selain itu skor maksimal yang dicapai siswa sebesar 86 dan skor minimal sebesar 56 dengan skor rata-rata 75. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian siswa pada skor maksimal sudah tinggi sebesar 86 namun terdapat perbedaan yang cukup jauh dengan skor minimal yang diperoleh siswa sebesar 56. Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat digambarkan menggunakan diagram sebagai berikut:

4 28 Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Pra Siklus Diagram tersebut menunjukkan perbandingan siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM 80 adalah sebanyak 45% sedangkan siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 55%. Setelah di observasi lebih lanjut rendahnya hasil belajar siswa kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 SD Negeri Gajahkumpul dikarenakan guru belum menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan banyak siswa yang kurang memperhatikan pada saat guru menjelaskan pelajaran. Guru tidak mempersiapkan perencanaan lebih dahulu, seperti RPP, alat peraga maupun lembar kerja siswa. Guru masih terlalu dominan dalam menjelaskan materi sehingga siswa cenderung bosan dalam kelas. Guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran sehingga siswa tidak tertarik dan bosan selama pelajaran berlangsung. Dengan diperolehnya data hasil belajar siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM 80 dari kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 SD Negeri Gajahkumpul, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 sesuai rencana seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching (QT) refleksi yang akan dilaksanakan dalam tiga siklus (setiap siklus 2 kali pertemuan).

5 Perencanaan Tindakan Penelitian a. Pertemuan I Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 5 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, terlebih dahulu menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, alat peraga yaitu menggunakan gambar peninggalan sejarah bercorak Hindu berupa gambar candi dan prasasti. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat mengenai KD 1.1. Pengenalan peninggalan sejarah Hindu-Budha dan islam di Indonesia dengan indikator membentuk kelompok 5 orang menyimak gambar, mengidentifikasikan 4 gambar peninggalan sejarah Hindu di Indonesia, memberi nama 4 gambar peninggalan sejarah Hindu, Menyampaikan nama gambar peninggalan sejarah, membuat kesimpulan gambar peninggalan sejarah di Indonesia. kemudian menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pembelajaran.. b. Pertemuan II Perencanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan II sebagai tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/kelemahan pada pertemuan I maka pada perencanaan pertemuan II masih sama dengan pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan II, terlebih dahulu menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran. kemudian menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pembelajaran. Guru juga menyiapkan rubrik penilaian seperti: rubrik penilaian unjuk kerja refleksi. Rencana pelaksanaan mengenai K.D.1.1.Pengenalan peninggalan sejarah Hindu-Budha dan Islam di Indonesia dengan indikator membentuk kelompok 5 orang menyimak gambar, mengidentifikasikan 4 gambar peninggalan sejarah Hindu di Indonesia, memberi nama 4 gambar peninggalan sejarah Hindu, Menyampaikan nama gambar peninggalan sejarah, membuat kesimpulan gambar peninggalan sejarah di Indonesia. kemudian menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pembelajaran. Guru juga menyiapkan rubrik

6 30 penilaian seperti: rubrik penilaian unjuk kerja refleksi berupa non tes melalui observasi dan LKS serta tes yang berupa tes formatif ( tertulis ) Implementasi Tindakan dan Observasi A. Implementasi Tindakan Pelaksanaan pada siklus 1 ini terdiri dari 2 kali pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Masingmasing pertemuan berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Secara bersama-sama dilakukan observasi pelaksanaan pembelajaran dengan RPP tentang materi pengenalan peninggalan sejarah bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. a. Pertemuan I Kegiatan awal pada siklus 1 pertemuan I ini untuk mengawali pembelajaran guru mengucapkan salam, berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dan melakukan apersepsi dengan menanyakan pada siswa tentang materi pembelajaran peninggalan sejarah Hindu di Indonesia apakah kalian pernah bertamasya ke candi prambanan? setelah itu guru memotivasi siswa dengan memberikan 2 jempol. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah-langkah pendekatan pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran Quantum teaching (MPQT). Kegiatan inti, guru menjelaskan sekilas materi tentang pengenalan peninggalan sejarah Hindu di Indonesia, kemudian setiap siswa memulai membentuk kelompok tiap kelompok terdiri dari 5 orang, siswa secara berkelompok menyimak gambar peninggalan sejarah Hindu yang ditampilkan melalui LCD. Kemudian siswa melakukan diskusi. Kegiatan akhir dalam pembelajaran, guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari setelah itu guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

7 31 b. Pertemuan II Kegiatan awal pada siklus 1 pertemuan II ini untuk mengawali pembelajaran guru mengucapkan salam, berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dan memberikan apersepsi dengan menanyakan pada siswa tentang peninggalan sejarah hindu di Indonesia, sambil memperlihatkan salah satu gambar candi melalui LCD, setelah itu guru memotivasi siswa dengan memberikan tepuk tangan dan menyayikan lagu Dari sabang sampai Merauke secara bersama - sama. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan digunakan dengan pendekatan MPQT. Kegiatan inti, untuk mengingat kembali materi yang telah diulas dalam pertemuan I guru menjelaskan sekilas materi tentang pengenalan peninggalan sejarah Hindu di Indonesia, kemudian setiap siswa membentuk kelompok tiap kelompok terdiri dari 5 orang, siswa secara berkelompok menyimak gambar peninggalan sejarah Hindu yang ditampilkan melalui LCD, siswa mengidentifikasi keunggulan 4 gambar peninggalan sejarah Hindu ( candi dieng, candi prambanan, prasasti kebon kopi, patung arca dwarapula ) melalui LKS, siswa memberi nama pada 4 gambar peninggalan sejarah Hindu di Indonesia secara eksplorasi dan siswa melakukan diskusi. Kemudian dilanjutkan dengan siswa menyampaikan gambar peninggalan Hindu hasil kelompok, siswa di bimbing gurunya membuat kesimpulan dari hasil diskusi, dan yang terakhir masing-masing kelompok menyampaikan pengidentifikasian dan pemberian nama peninggalan sejarah melalui penjelasan dan memberi tanggapan. Dan diakhiri dengan tepuk tangan bersama sebagai tanda penghargaan atas prestasi mereka. B. Observasi Pengamatan dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan, dilaksanakan pengamatan dengan meminta bantuan observer (guru kelas 5) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan untuk mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran serta aktivitas guru selama proses pembelajaran melalui model pembelajaran Quantum Teaching (MPQT) refleksi. Berdasarkan lembar

8 32 implementasi observasi pada siklus 1 dalam pelaksanaan pengamatan menyatakan dengan nilai. Jadi dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan siklus 1 masih terdapat kekurangan yaitu pada waktu memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi meengidentifikasi maupun memberi nama, siswa masih kebingungan untuk merumuskan definisi sehingga hasil diskusi siswa masih belum begitu maksimal, dan guru sudah memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Namun, beberapa siswa masih mengalami kesulitan. Selain itu, siswa mengalami kesulitan dalam menentukan identifikasi gambar. Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung Refleksi Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 1 pertemuan I dan II kemudian di ambil data secara kuantitatif melalui tes formatif dan penilaian unjuk kerja refleksi (dapat di lihat pada lampiran 6) di dalam siklus 1 dengan menggunakan MPQT refleksi mengalami peningkatan, khususnya pada materi Pengenalan peninggalan sejarah Hindu di Indonesia hasil perolehan nilai siklus 1 yang mencapai KKM 80 sebanyak 12 siswa (60%), belum mencapai KKM sebanyak 8 siswa (40%), dengan nilai rata-rata 84, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70. Pertemuan I dan II pada siklus 1 guru menerapkan MPQT refleksi seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya. Guru memberikan tes formatif pada pertemuan II. Setelah kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dari pertemuan I dan II dilakasanakan maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Refleksi dan analisis hasil tes (unjuk kerja) pada siklus 1 terdapat 12 siswa (60%) yang tuntas dan 12 siswa (40%) belum tuntas, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Berikut merupakan hasil belajar IPS pada siklus 1.

9 33 Tabel 4.2 Distribusi Skor Hasil Belajar IPS pada siklus 1 NO. SKOR FREKUENSI PERSENTASE (%) Jumlah Sumber : Data Primer Pada tabel 4.2 tersebut, nampak ada variasi skor hasil belajar IPS pada siklus 1. Dari tabel itu nampak bahwa ada 1 dari 20 siswa (5%) yang mendapat skor 65 yang merupakan skor minimal; 3 dari 20 siswa (15%) mendapat skor 70; 4 siswa (20%) mendapat skor 75; 2 dari 20 siswa (10%) mendapat skor 80 yang merupakan skor minimal batas tuntas; 7 dari 20 siswa (35%) mendapat skor 85; 3 siswa (15%) mendapat skor 90 yang merupakan skor maksimal dari hasil belajar IPS. Dengan demikian, siswa yang telah tuntas belajar sebanyak 60 % dan yang belum tuntas sebanyak 40 (%). Hal ini ditunjukkan secara rinci melalui tabel 4.3 tentang Distribusi Ketuntasan Belajar IPS Siklus 1. Tabel 4.3 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus 1 NO SKOR KETUNTASAN FREKUENSI PERSENTASE (%) 1 80 Tuntas < 80 Tidak Tuntas 8 40 JUMLAH Sumber : Data Primer

10 34 Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Siklus 1 Mendasarkan pada diagram 4.2, nampak tingkat ketuntasan belajar IPS pada siklus 1 pada lingkaran yang jauh lebih besar (60%) dibandingkan dengan gambar lingkaran (irisan) siswa yang tidak tuntas (40 %). Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus 1 yang menunjukkan hasil yang belum maksimal maka perlu ada perbaikan pada siklus 2. Hal ini dapat disadari, karena berdasar hasil observasi, nampak ada kelemahankelemahan yang muncul yakni: Pada saat kegiatan awal, guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran terlalu cepat, sehingga siswa kurang memahami apa yang harus dia pahami ketika pembelajaran, pada saat proses pembelajaran, siswa dalam kegiatan diskusi kelompok kurang mendapat bimbingan dari guru yang lebih intensif, manajemen waktu pembelajaran kurang berjalan dengan baik sehingga pembelajaran berlangsung kurang efektif dan efisien Pelaksanaan Siklus 2 Pelaksanaan siklus 2 sesuai rencana seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching (QT) refleksi yang akan dilaksanakan dalam tiga siklus (setiap siklus 2 kali pertemuan).

11 Perencanaan Tindakan Penelitian a. Pertemuan I Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 5 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, terlebih dahulu menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, alat peraga yaitu menggunakan gambar peninggalan sejarah bercorak Budha berupa gambar candi dan prasasti. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat mengenai KD 1.1. Pengenalan peninggalan sejarah Hindu-Budha dan islam di Indonesia dengan indikator membentuk kelompok 5 orang menyimak gambar, mengidentifikasikan 4 gambar peninggalan sejarah Budha di Indonesia, memberi nama 4 gambar peninggalan sejarah Budha, Menyampaikan nama gambar peninggalan sejarah, membuat kesimpulan gambar peninggalan sejarah di Indonesia. kemudian menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pembelajaran. Guru juga menyiapkan rubrik penilaian seperti: rubrik penilaian unjuk kerja refleksi berupa non tes melalui observasi dan LKS. b. Pertemuan II Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan II sebagai tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/kelemahan pada pertemuan I maka pada perencanaan pertemuan II masih sama dengan dengan pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan II, terlebih dahulu menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran. kemudian menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pembelajaran. Guru juga menyiapkan rubrik penilaian seperti: rubrik penilaian unjuk kerja refleksi. Rencana pelaksanaan mengenai K.D.1.1.Pengenalan peninggalan sejarah Hindu- Budha dan Islam di Indonesia dengan indikator membentuk kelompok 5 orang menyimak gambar, mengidentifikasikan 4 gambar peninggalan sejarah Budha di Indonesia, memberi nama 4 gambar peninggalan sejarah Budha, Menyampaikan nama gambar peninggalan sejarah Budha di Indonesia, membuat kesimpulan gambar peninggalan sejarah Budha di Indonesia. kemudian menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pembelajaran. Guru juga menyiapkan rubrik penilaian seperti: rubrik penilaian unjuk kerja

12 36 refleksi berupa non tes melalui observasi dan LKS serta tes yang berupa tes formatif ( tertulis ) Implementasi Tindakan dan Observasi A. Implementasi Tindakan Pelaksanaan pada siklus 2 ini terdiri dari 2 kali pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Masingmasing pertemuan berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Secara bersama-sama dilakukan observasi pelaksanaan pembelajaran dengan RPP tentang materi pengenalan peninggalan sejarah bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. a. Pertemuan I Kegiatan awal pada siklus 2 pertemuan I ini untuk mengawali pembelajaran guru mengucapkan salam, berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dan melakukan apersepsi dengan menanyakan pada siswa tentang materi pembelajaran peninggalan sejarah Budha di Indonesia apakah kalian pernah bertamasya ke candi Borobudur? setelah itu guru memotivasi siswa dengan memberikan 2 jempol. Ada beberapa siswa berinisiatif menyanyikan lagu Bertamasya. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah-langkah pendekatan pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran Quantum teaching (MPQT). Kegiatan inti, guru menjelaskan sekilas materi tentang pengenalan peninggalan sejarah Budha di Indonesia, kemudian setiap siswa memulai membentuk kelompok tiap kelompok terdiri dari 5 orang, siswa secara berkelompok menyimak gambar peninggalan sejarah Budha yang ditampilkan melalui LCD. Kemudian siswa melakukan diskusi. Kegiatan akhir dalam pembelajaran, guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari setelah itu guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

13 37 b. Pertemuan II Kegiatan awal pada siklus 1 pertemuan II ini untuk mengawali pembelajaran guru mengucapkan salam, berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa, mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dan memberikan apersepsi dengan menanyakan pada siswa tentang peninggalan sejarah hindu di Indonesia, sambil memperlihatkan salah satu gambar candi melalui LCD, setelah itu guru memotivasi siswa dengan memberikan tepuk tangan. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan digunakan dengan pendekatan MPQT. Kegiatan inti, untuk mengingat kembali materi yang telah diulas dalam pertemuan I guru menjelaskan sekilas materi tentang pengenalan peninggalan sejarah Budha di Indonesia, kemudian setiap siswa membentuk kelompok tiap kelompok terdiri dari 5 orang, siswa secara berkelompok menyimak gambar peninggalan sejarah Budha yang ditampilkan melalui LCD, siswa mengidentifikasi keunggulan 4 gambar peninggalan sejarah Budha ( Patung sang Budha Gautama, Candi borobudur, candi sewu, Prasasti kedukan bukit ) melalui LKS, siswa memberi nama pada 4 gambar peninggalan sejarah Budha di Indonesia secara eksplorasi dan siswa melakukan diskusi. Kemudian dilanjutkan dengan siswa menyampaikan gambar peninggalan Budha hasil kelompok, siswa di bimbing gurunya membuat kesimpulan dari hasil diskusi, dan yang terakhir masing-masing kelompok menyampaikan pengidentifikasian dan pemberian nama peninggalan sejarah melalui penjelasan dan memberi tanggapan. Dan diakhiri dengan tepuk tangan bersama sebagai tanda penghargaan atas prestasi mereka. B. Observasi Pengamatan dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan, dilaksanakan pengamatan dengan meminta bantuan observer (guru kelas 5) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan untuk mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran serta aktivitas guru selama proses pembelajaran melalui model pembelajaran Quantum Teaching (MPQT) refleksi. Berdasarkan lembar implementasi observasi pada siklus 2 dalam pelaksanaan pengamatan menyatakan

14 38 dengan nilai untuk kriteria terlihat adalah sebesar 20 dan kriteria tidak terlihat adalah sebesar 0. Jadi dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan siklus 2 masih terdapat kekurangan yaitu pada waktu memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi mengidentifikasi maupun memberi nama, siswa masih kebingungan untuk merumuskan definisi sehingga hasil diskusi siswa masih belum begitu maksimal, dan guru sudah memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Namun, beberapa siswa masih mengalami kesulitan. Selain itu, siswa mengalami kesulitan dalam menentukan identifikasi gambar. Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung Refleksi Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 2 pertemuan I dan II kemudian di ambil data secara kuantitatif melalui tes formatif dan penilaian unjuk kerja refleksi (terdapat di lampiran 6) di dalam siklus 2 dengan menggunakan MPQT refleksi mengalami peningkatan, khususnya pada materi Pengenalan peninggalan sejarah Budha di Indonesia hasil perolehan nilai siklus 2 yang mencapai KKM 80 sebanyak 19 siswa (95%), belum mencapai KKM sebanyak 1 siswa (5%), dengan nilai rata-rata 85,25, nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 75. Pertemuan I dan II pada siklus 2 guru menerapkan MPQT refleksi seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya. Guru memberikan tes formatif pada pertemuan II. Setelah kegiatan pembelajaran pada siklus 2 dari pertemuan I dan II dilakasanakan maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Refleksi dan analisis hasil tes (unjuk kerja) pada siklus 2 terdapat 19 siswa (95%) yang tuntas dan 1 siswa (5%) belum tuntas, namun demikian pada siklus 2 ini bisa dikatakan berhasil meskipun tercapai 100% memenuhi KKM karena adanya faktor nilai obyektif dari salah satu siswa. Berikut merupakan hasil belajar IPS pada siklus 2.

15 39 Tabel 4.4 Distribusi Skor Hasil Belajar IPS pada siklus 2 NO. SKOR FREKUENSI PERSENTASE (%) Jumlah Sumber : Data Primer Pada tabel 4.3 tersebut, nampak ada variasi skor hasil belajar IPS pada siklus 2. Dari tabel itu nampak bahwa ada 1 dari 20 siswa (5%) yang mendapat skor 75 yang merupakan skor minimal; 6 dari 20 siswa (30%) mendapat skor 80 yang merupakan skor minimal batas tuntas; 3 siswa (15%) mendapat skor 85; 5 dari 20 siswa (25%) mendapat skor 90; 5 dari 20 siswa (25%) mendapat skor 95 yang merupakan skor maksimal dari hasil belajar IPS. Dengan demikian, siswa yang telah tuntas belajar sebanyak 95 %. Hal ini ditunjukkan secara rinci melalui tabel 4.3 tentang Distribusi Ketuntasan Belajar IPS. Tabel 4.5 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus 2 NO SKOR KETUNTASAN FREKUENSI PERSENTASE (%) 1 80 Tuntas < 80 Tidak Tuntas 1 5 JUMLAH Sumber : Data Primer

16 40 Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Siklus 2 Mendasarkan pada diagram 4.3, nampak tingkat ketuntasan belajar IPS pada siklus 2 pada lingkaran yang jauh lebih besar (95%) dibandingkan dengan gambar lingkaran (irisan) siswa yang tidak tuntas (5 %). Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus 2 yang menunjukkan hasil yang belum maksimal 100% namun dalam penelitian dirasakan sudah cukup memenuhi kriteria kelulusan minimal (KKM) sebesar 80 karena terdapat satu siswa yang belum mencapai nilai yang ditentukan dikarenakan siswa tersebut merupakan anak yang berkebutuhan khusus. Hal ini dapat disadari, karena berdasar hasil observasi, nampak terdapat kelebihan dan kelemahan yang muncul yakni: A. Kelebihan 1. Guru memiliki RPP dan indikator pembelajaran yang mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi yang nampak pada indikator merumuskan pengidentifikasian, menamai, menyimpulkan, serta memberi motivasi siswa untuk berani berpendapat 2. Pada saat kegiatan awal, guru menyampaikan apersepsi, tujuan pembelajaran dan memberikan kesempatan pada siswa untuk membuat kesimpulan. 3. Pada saat proses pembelajaran, siswa menempati tempat duduk sesuai dengan

17 41 perintah guru kelas, mendengarkan tujuan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dengan baik. 4. Pemberian kesimpulan pada akhir pembelajaran sudah dilakukan bersama-sama siswa. 5. Pada saat proses pembelajaran, siswa dalam kegiatan diskusi kelompok bimbingan dari guru sudah baik B. Kelemahan 1. Manajemen waktu pembelajaran kurang berjalan dengan baik sehingga pembelajaran berlangsung kurang efektif dan efisien. Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui telah terjadi peningkatan hasil belajar IPS melalui MPQT refleksi dengan KD 1.1. Pengenalan makna peninggalan-peninggalan sejarah hindu-budha dan Islam di Indonesia siswa kelas 5 SD Negeri Gajahkumpul Kecamatan Batangan Kabupaten Pati semester 1 tahun 2013/2014. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Ketuntasan Belajar Tabel 4.6 Distribusi Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2 Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Tuntas Tidak Tuntas Jumlah Dari tabel di atas terlihat adanya peningkatan hasil belajar IPS, pada pra siklus 55% siswa tidak tuntas dan 45% siswa tuntas, siklus 1 terdapat 40% siswa tidak tuntas dan 60% siswa tuntas, siklus 2 terdapat 5% siswa tidak tuntas dan 95% siswa tuntas. Hal ini dapat digambarkan pada gambar 4.4 diagram perbandingan ketuntasan hasil belajar di bawah ini.

18 42 Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan Siklus 1 Fokus perbaikan pada penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar IPS melalui Model pembelajaran Quantum Teaching refleksi. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pembelajaran di kelas 5 SD Negeri Gajahkumpul kec. Batangan Kab. Pati semester 1 tahun 2013/2014 terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar IPS melalui MPQT, sebelum diadakan tindakan skor rata-rata 75, skor tertinggi 86, skor terendah 56 dan setelah diadakan tindakan penelitian pada siklus 1 skor rata-rata menjadi 84 dengan skor tertinggi 90 dan skor terendah 70. Hasil siklus 1 dengan tingkat keberhasilan 60% dari jumlah siswa sebanyak 20 siswa, menunjukkan pada siklus 1 ini hasil belajar IPS sudah meningkat, masih ada siswa yang belum tuntas dengan persentase 40%. Persentase ini sudah memenuhi target indikator keberhasilan siklus 1 yaitu 80%, namun belum memenuhi ketuntasan akhir penelitian

19 43 yang ingin dicapai dari seluruh siswa sehingga perlu dilakukan tindakan siklus 2. Perolehan hasil belajar pada siklus 1 ini masih belum optimal, beberapa kekurangan dalam penelitian tindakan siklus 1 ini antara lain dalam menyampaikan tujuan pembelajaran guru terlalu cepat, sehingga siswa kurang mengerti apa yang harus dia pahami ketika pembelajaran, pembagian kelompok yang belum disiapkan sebelumnya, dalam manajemen waktu pembelajaran perlu ditingkatkan sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan efisien, guru kurang dalam membimbing siswa melaksanakan langkah pembelajaran, selain itu pemberian kesimpulan pada akhir pembelajaran perlu dilakukan bersama-sama siswa. Semua siswa harus beraktifitas positif dalam pembelajaran sehingga siswa memperoleh manfaat pembelajaran melalui MPQT Pembahasan Siklus 2 Perbaikan hasil belajar IPS pada siklus 1 menunjukkan adanya peningkatan baik peran guru, presentase pembelajaran maupun presentase ketuntasan belajar. Namun demikian hasil belajar IPS belum maksimal. Dari kegiatan refleksi teridentifikasi bahwa dalam menyampaikan tujuan pembelajaran guru terlalu cepat, kemudian kurang tepatnya manajemen waktu pembelajaran, guru kurang dalam membimbing siswa melaksanakan langkah pembelajaran. Belum semua siswa beraktifitas positif dalam pembelajaran. Selanjutnya pada siklus 2 perbaikan hasil belajar IPS difokuskan pada kekurangan di siklus 1. Selama proses pembelajaran, siswa tampak lebih beraktifitas positif. Pada penelitian siklus 1 ketuntasan hasil belajar IPS sebesar 60% dan skor rata-rata 84 dengan skor tertinggi 90 dan skor terendah 70. Pada siklus 2 ketuntasan belajar IPS meningkat menjadi 95%, siswa yang belum tuntas berkurang menjadi 5% dan skor ratarata meningkat menjadi 85,25 dengan skor tertinggi 95 dan skor terendah 80. Hasil siklus 2 dengan tingkat keberhasilan 95% dari jumlah seluruh siswa 20 siswa, menunjukkan pada siklus 2 ini hasil belajar IPS sudah meningkat, masih ada siswa yang belum tuntas dengan persentase 5%. Persentase ini sudah memenuhi target indikator keberhasilan siklus 2 yaitu lebih dari 90% siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang melibatkan unsur-unsur yang diharapkan meningkatkan pendidikan yang berkualitas (Zainal Aqib, 2002 : 79). Guru sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI NU Pendidikan Islam yang terletak di Jln.Gondang Manis Bae Kudus dan masuk di wilayah desa gondangmanis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi pra siklus atau kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilaksanakan. PTK dilakukan di kelas 5 SD Negeri Ketitang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali sebelum diadakan penelitian hampir setengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukutalit 0 Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Siswa siswi SD Negeri Dukutalit 0 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kedalon Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Sekolah ini merupakan SD yang terletak tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Gajahkumpul Kecamatan Batangan Kabupaten Pati pada semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan observasi hasil belajar kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo sebelum dilaksanakan penelitian pada awal semester II Tahun pelajaran 2014/2015,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian, hasil penelitian terdapat kondisi awal, siklus I dan siklus II, selanjutnya ada hasil analisis data dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas V SDN Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Getas, Kecamatan Kaloran, kabupaten Temanggung dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan dapat diuraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh setiap siklus dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran IPS sebelum diadakannya tindakan, menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, di SD Negeri Ujung- Ujung 02 kecamatan Pabelan kabupaten Semarang khususnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus SD Negeri Salatiga 12 teletak di jalan Domas Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Jumlah total Siswa di SD Negeri Salatiga 12 sebanyak 200 siswa,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil Penelitian Pra siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 09 Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Pada bab ini akan dipaparkan tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bersama guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan tindakan pada penelitian terdiri dari 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 5 SDN

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tematik tentang materi pengalaman melalui model Pembelajaran SQ3R pada siswa kelas III SD 2 Ngemplak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora.Total jumlah siswa di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedong 01, berada di Dusun Banyudono RT 02 RW 09 Desa Gedong, Kecamatan Bayubiru, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus ( Kondisi Awal ) Kondisi awal merupakan keadaanpeserta didik sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan.penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum dilakukan penelitian di SDN Sawangan 03 khususnya di kelas 4 pada mata pelajaran Matematiuka, guru lebih sering menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 2 September 2014 dilaksanakan observasi awal dan tanggal 4 September

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1. Sebelum Perbaikan ( Pra Siklus ) Berdasarkan hasil tes formatif sebelum diadakan perbaikan pembelajaran sampai pelaksanaan perbaikan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pra Siklus Pembelajaran IPS kelas 5 SDN Randuacir 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 pra siklus yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar Pada Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar Pada Pra Siklus 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum siklus I dilaksanakan, perlu diketahui data skor siswa pada pra siklus dari pembelajaran yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada Hari Senin, 15 Oktober 2012 di kelas IV SDN Rejoagung 01 tentang materi penghitungan FPB dan KPK, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa

Lebih terperinci