KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI ALJABAR MAKS-PLUS PADA JALUR TAKSI UNTUK MEMAKSIMUMKAN PENDAPATAN PENGEMUDI TAKSI

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

OPERASI GABUNGAN, JOIN, KOMPOSISI DAN HASIL KALI KARTESIAN PADA GRAF FUZZY SERTA KOMPLEMENNYA. Tina Anggitta Novia 1 dan Lucia Ratnasari 2

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Minggu Ke XII Matriks dan Graf

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

Analisis Rangkaian Listrik

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

KLASIFIKASI NEAR-RING Classifications of Near Ring

FUNGSI EKSPONEN, TRIGONOMETRI DAN HYPERBOLIK BAB I FUNGSI EKSPONEN

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan teori grup dan teori ring yang akan digunakan dalam

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

IDEAL DIFERENSIAL DAN HOMOMORFISMA DIFERENSIAL. Na imah Hijriati, Saman Abdurrahman, Thresye

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

BAB NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan)

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IDENTIFIKASI STRUKTUR DASAR SMARANDACHE NEAR-RING Identification of Basic Structure on Smarandache Near-Ring

Transformasi Satu Peubah Acak (Lanjutan) Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2016

Transformasi Satu Peubah Acak (Bagian II) Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2017

BAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Teori graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objekobjek dan hubungan antara objek-objek tersebut.

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

1. Proses Normalisasi

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. modul yang akan digunakan dalam pembahasan hasil penelitian.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Debuging Program dengan EasyCase

PENDEKATAN NUMERIK FUNGSI GAMMA UNTUK PERHITUNGAN LEVY FLIGHT PADA ALGORITMA CUCKOO SEARCH

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH

TURUNAN RANGKUMAN MATERI. '( x) lim. '( x) lim lim 0. Turunan fungsi f(x) terhadap x didefinisikan sebagai berikut. f (x+h) f (x) x x + h

MODEL PENGENALAN POLA : KASUS PEMILAHAN WARNA SUARA SARON DAN BONANG PADA GAMELAN JAWA

Setiap Modul merupakan Submodul dari Suatu Modul Bersih

Reduksi data gravitasi

Hendra Gunawan. 29 November 2013

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik..

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

BAB V BEBERAPA MODEL DISTRIBUSI PELUANG PEUBAH ACAK KONTINU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dikaji konsep operasi biner dan ring yang akan digunakan

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini.

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier

Teorema Jacobson Density

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

BAB 3 PERSAMAAN DIFFERENSIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA SUATU ASET TURUNAN

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

23. FUNGSI EKSPONENSIAL

RING STABIL BERHINGGA

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

BAB 4 MODEL MATEMATIKA PENGARUH TERAPI OBAT TERHADAP DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

MODEL PENGENALAN POLA : KASUS PEMILAHAN WARNA SUARA SARON DAN BONANG PADA GAMELAN JAWA. Abasrak

HASIL KALI TENSOR: KONSTRUKSI, EKSISTENSI DAN KAITANNYA DENGAN BARISAN EKSAK

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Jurnal Matematika Murni dan Terapan Vol. 4 No. 2 Desember 2010: IDEAL MAKSIMAL DAN IDEAL PRIMA NEAR-RING

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti, Poka-Ambon -mail: hnry_4t00@yahoocom, richardlvinus@yahoocom, rwmatakupan@yahoocom ABSTAK Elmn idmpotn dalam suatu ring dngan lmn satuan disbut idmpotnt cntral jika untuk sbarang r brlaku r r Slanjutnya dibntuk ring yang mrupakan subring dngan lmn satuan Dimotivasi dari struktur ring akan dislidiki sifat-sifat dalam ring modul diantaranya, indcomposabl, homomorfisma radikal Jacobson, dalam kaitannya dngan lmn idmpotnt cntral Dalam tulisan ini akan diplajari karaktrisasi Kata kunci: indcomposabl, homomorfisma, radikal Jacobson, idmpotn cntral PENDAHULUAN Dalam struktur ring yang komutatif, jika dipunyai suatu lmn idmpotn ring trsbut dapat didkomposisikan (dcomposabl) mnjadi hasil kali langsung dari ring ( ) Dilain pihak, trdapat ring yang tidak dapat dinyatakan sbagai hasil kali langsung dari dua ring yang tak nol ing ini disbut ring yang tidak dapat didkomposisikan (indcomposabl) Dalam ring yang indcomposabl ini, hanya 0 yang mrupakan lmn idmpotn atau sring disbut idmpotn trivial Sbaliknya dalam tori ring nonkomutatif, lmn idmpotn diknal dngan sbutan idmpotn cntral Hal ini brarti suatu ring yang tak nol disbut indcomposabl jika ring trsbut tidak mmiliki lmn idmpotn cntral yang nontrivial Slanjutnya untuk mmahami struktur ring indcomposabl ini, diprlukan pngtahuan tntang karaktristik lmn idmpotn cntral yang dalam prkmbangannya lbih banyak brpran dalam tori ring nonkomutatif dibandingkan dalam tori ring komutatif Olh karna itu dalam tulisan ini akan dibahas karaktristik lmn idmpotn khususnya lmn idmpotn cntral TINJAUAN PUSTAKA Untuk mmplajari karaktristik lmn idmpotn cntral ini diprlukan bbrapa pngtahuan dasar tntang ring modul diantaranya idal maksimal, homomorfisma, radikal Jacobson jumlah langsung (dirct sum) yang dikaji dari Malik (997) Fullr (99) Slanjutnya dalam bukunya yang brjudul A first Cours in Noncommutativ ings, Tsit Yun Lam (99) mnjlaskan bbrapa sifat lmn idmpotn cntral pranannya dalam struktur ring modul ing yang dibicarakan dalam tulisan ini adalah ring dngan lmn satuan Jadi, tidak harus komutatif trhadap oprasi prgandaan Brikut ini dibrikan bbrapa dfinisi sifat yang mlandasi karaktrisasi lmn idmpotn cntral Dfinisi Suatu lmn disbut lmn idmpotn jika Slanjutnya dibrikan bbrapa sifat dalam idal kanan ( ) dngan asumsi analog untuk idal kiri ( )

Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) Proposisi Misalkan lmn idmpotn dalam Suatu idal kanan ( ) dapat dinyatakan sbagai brikut ( ) ( ) r r r r Slanjutnya didfinisikan hasil tambah langsung (dirct sum) dari idal kanan ( ) sbagai brikut Dfinisi Misalkan ( ) idal kanan dalam disbut dirct sum dari idal kanan ( ), dinotasikan ( ), jika ( ) ( ) 0 Brikut ini dibrikan dfinisi bbrapa sifat dari idal kanan maksimal dalam suatu ring dngan asumsi bahwa dfinisi sifat-sifat trsbut juga brlaku untuk idal kiri maksimal Dfinisi 3 Idal kanan M disbut idal kanan maksimal jika M tidak trdapat suatu idal kanan I sdmikian shingga M I Slanjutnya, suatu idal kanan N disbut idal kanan minimal jika N 0 tidak trdapat idal kanan J sdmikan hingga 0 J N Brikut ini dibrikan pngrtian radikal Jacobson dari suatu ring dalam kaitannya dngan idal kanan maksimal dngan asumsi yang analog untuk idal kiri maksimal Dfinisi 4 adikal Jacobson dari suatu ring (dinotasikan Jac()) adalah irisan dari smua idal kanan maksimal dalam Jadi, ( ) M M idal kanan maksimal dalam Jac = Brdasarkan Dfinisi 3, dapat dipahami bahwa idal kanan M disbut idal kanan maksimal jika trdapat suatu idal kanan I yang mmnuhi sifat M I brlaku I M atau I Slanjutnya, suatu idal I disbut idal sjati jika I Slain itu radikal Jacobson dari suatu ring dapat dipahami dngan bantuan lmn unit dalam ring trsbut, sprti yang trmuat dalam sifat brikut ini Torma Jika y Jac( ) xy mrupakan unit kiri untuk stiap x Diambil sbarang y Jac( ) Akan ditunjukkan xy mrupakan unit kiri dalam Diandaikan trdapat xy yang bukan unit kiri dalam Artinya ( xy) ( xy) Karna idal 34 ( xy) trmuat dalam suatu idal maksimal M Akibatnya, xy M y M shingga diprolh M Timbul kontradiksi dngan M sbagai idal maksimal, xy mrupakan unit kiri dalam HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bagian ini akan dibahas bbrapa sifat lmn idmpotn cntral sbagai brikut Karaktrisasi Elmn Idmpotn Cntral Misalkan ring dngan lmn satuan Jika idal brturut-turut mrupakan idal kanan yang dibangun olh lmn idmpotn ring dapat dinyatakan sbagai dkomposisi dari, sprti yang dijlaskan dalam proposisi brikut ini Proposisi Misalkan ring dngan lmn satuan Elmn idmpotn di, brlaku: () idal kanan dalam () ( ) () Diambil sbarang r, r s Akan ditunjukkan idal kanan dalam Diprolh, r r ( r r ) r s ( rs) Trbukti mrupakan idal kanan dalam Analog untuk ( ) () Diambil sbarang a diktahui lmn idmpotn dalam Akan ditunjukkan ( ) Diprolh a a a a a a dngan a ( ) a ( ) Hal ini brarti ( ) Slanjutnya diambil sbarang b ( ) yang artinya b c b( ) d untuk suatu c, d Jika digandakan dngan akan diprolh b ( ) d dmikian b b 0 b c c b ( ) d ( ) d 0 Dngan atau ( ) 0 Trbukti ( ) Brdasarkan Proposisi dapat dinyatakan bahwa, suatu ring juga mrupakan jumlah langsung dari idalidal kiri dalam yang dibangun olh lmn idmpotn (dinotasikan ( ) ) Sgkan untuk ring 0 yang tidak dapat dinyatakan sbagai jumlah langsung dari sbarang dua idal yang tak nol disbut ring indcomposabl ing trsbut hanya mmiliki lmn idmpotn yang trivial yaitu 0

Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) Slanjutnya, jika lmn idmpotn cntral ring r r mrupakan subring dngan lmn satuan Namun sblumnya dibrikan dfinisi lmn idmpotn cntral sbagai brikut Dfinisi 5 Suatu lmn idmpotn disbut cntral jika untuk sbarang r brlaku r r Himpunan smua lmn idmpotn cntral dinotasikan dngan C ( ) Proposisi 3 Jika ring dngan lmn idmpotn cntral r r mrupakan subring dngan lmn satuan Diambil sbarang x, x dngan x r x r, untuk suatu r, r Akan ditunjukkan mrupakan subring dngan lmn satuan x x r r ( r r ) (i) (ii) x x ( r )( r ) r r ( r r ) ( r r ) Dari (i) (ii) trbukti mrupakan subring Misalkan dngan untuk stiap x dngan x r diprolh x ( r) r r x x ( r) r r x Trbukti subring dngan lmn satuan Brdasarkan Proposisi 3 suatu ring f f dapat dinyatakan sbagai brikut (i) r r r r (ii) f f fr r rf r () dngan f brturut-turut mrupakan lmn idmpotn cntral skaligus mrupakan lmn satuan Slanjutnya, dibrikan proposisi tntang lmn idmpotn cntral yang ditinjau dari () Proposisi 4 Suatu lmn idmpotn mrupakan idmpotn cntral ( C( ) f f 0 ) jika hanya jika Diambil sbarang r dibrikan, f C( ) dngan f Akan ditunjukkan f f 0 Diprolh rf r( ) r r r r 0 fr ( ) r r r r r 0 Trbukti f 0 f Sbaliknya, dibrikan f f 0 35 Akan ditunjukkan untuk stiap r brlaku C( ) atau r r 0 Jika rf 0 dngan f brlaku r( ) 0 atau r r 0 Akibatnya, r r Slanjutnya, jika fr 0 brlaku ( ) r 0 atau r r 0 Akibatnya, r r Trbukti, r r r Dalam suatu ring yang mmiliki sbarang lmn idmpotn ', dapat ditntukan Hom (, ) sbagai homomorfisma dari k Brikut ini dibrikan suatu isomorfisma antara dngan suatu ring Proposisi 5 Jika dibrikan sbarang lmn idmpotn dalam suatu ring M modul kanan atas ring trdapat suatu isomorfisma grup aditif : Hom (, M ) M Dibrikan suatu homomorfisma modul, M Untuk stiap r dngan r diprolh : ( r) m sgkan untuk r juga diprolh ( ) m Karna lmn idmpotn () m shingga brlaku ( r) m ( ) Slanjutnya, didfinisikan suatu pmtaan : Hom (, M ) M ' dngan ( ) m, untuk stiap m M Jika () m diprolh m ( ) ( ) ( ) m atau dngan kata lain m m M, shingga brlaku ( ) m m ( ) Akan ditunjukkan isomorfisma grup aditif atau Hom (, M ) M (i) Akan ditunjukkan trdfinisi Diambil sbarang, Hom(, M) dngan Akan ditunjukkan ( ) ( ) Jika atau dngan kata lain 0 untuk suatu lmn idmpotn diprolh ( ) 0 Slanjutnya, karna suatu homomorfisma modul brlaku ( ) ( ) 0 atau ( ) ( ) Mngingat dfinisi ( ) ( ) untuk ( ) ( ) diprolh ( ) ( ) Trbukti, trdfinisi (ii) Akan ditunjukkan homomorfisma grup Diambil sbarang, Hom(, M) Diprolh ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Trbukti, homomorfisma grup (iii) Akan ditunjukkan injktif

Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) Diambil sbarang ( ), ( ) M dngan ( ) ( ) Akan ditunjukkan Karna ( ) ( ) atau ( ) ( ) 0 untuk suatu homomorfisma diprolh ( ) 0 Slanjutnya, karna didfinisikan ( ) ( ) untuk ( ) 0 diprolh ( ) 0 atau ( ) ( ) 0 Akibatnya, ( ) ( ) atau Trbukti, injktif (iv) Akan ditunjukkan surjktif Diambil sbarang () M Akan ditunjukkan trdapat Hom (, M ) shingga brlaku ( ) ( ) Karna ( ) m m ( ) akan slalu ditmukan Hom (, M ) shingga ( ) ( ) Trbukti, surjktif Brdasarkan bukti (i)-(iv) trbukti bahwa Hom (, M ) M Brdasarkan Proposisi 5 diprolh suatu akibat sbagai brikut Akibat Jika dibrikan sbarang lmn idmpotn dalam suatu ring Hom (, ' ) ' Pada Proposisi 5 tlah dibuktikan bahwa trdapat suatu isomorfisma grup aditif : Hom (, M ) M atau Hom (, M ) M Dngan asumsi M, diprolh Hom (, ' ) ' Dari Akibat diprolh suatu akibat sbagai brikut Akibat Untuk suatu idmpotn trdapat suatu isomorfisma ring, End ( ) Diambil sbarang idmpotn ' dngan Akan ditunjukkan End ( ) Brdasarkan Akibat Hom (, ' ) ' Jika diasumsikan lmn idmpotn diprolh End ( ) Hom (, ) Slanjutnya untuk suatu pmtaan : dngan dfinisi ( r) r, r srta mngingat Proposisi 5 yaitu ( r) m m untuk suatu pmtaan : Hom(, ) diprolh ( ) r ( r) m m Dapat disimpulkan m yang artinya m m m Akan dibuktikan homomorfisma ring Diambil sbarang, End ( ) diprolh: (i) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (ii) ( ) ( ) ( m) ( m) ( ) m ( ) ( ) ' 36 Brikut ini didfinisikan lmn idmpotn yang saling ortogonal dibrikan bbrapa sifat indcomposabl dalam ring Dfinisi 6 Dua lmn idmpotn, dikatakan saling ortogonal jika 0 Dfinisi 7 Suatu ring disbut indcomposabl jika ring trsbut tidak mmiliki lmn idmpotn cntral yang nontrivial atau dngan kata lain hanya 0 yang mrupakan lmn idmpotn cntral dalam Dari sifat ring indcomposabl, idmpotn cntral idmpotn ortogonal, dapat didfinisikan lmn idmpotn yang primitif, namun sblumnya dibrikan suatu proposisi yang mndasari pndfinisian trsbut Proposisi 7 Untuk sbarang idmpotn yang tidak nol, bbrapa prnyataan brikut ini kuivaln indcomposabl sbagai -modul kanan indcomposabl sbagai -modul kiri ing tidak mmiliki idmpotn yang non trivial 3 Elmn tidak dapat didkomposisikan k dalam bntuk dcngan, adalah idmpotn tidak nol yang saling ortogonal () () Diktahui indcomposabl sbagai - modul kanan Akan ditunjukkan ring tidak mmiliki idmpotn yang nontrivial Brdasarkan Akibat End ( ) ring juga indcomposabl dngan kata lain ring tidak mmiliki idmpotn yang nontrivial Dngan asumsi yang sama dibuktikan untuk prnyataan indcomposabl sbagai -modul kiri () (3) Dibuktikan dngan kontradiksi Andaikan dngan idmpotn tak nol yang saling ortogonal diprolh ( ) 0 ( ) 0 Diprolh 0 kontradiksi dngan () karna mmuat idmpotn yang nontrivial Pngandaian diingkari, trbukti dngan dngan idmpotn tak nol yang saling ortogonal (3) () Dibuktikan dngan kontradiksi Diandaikan ring mmiliki idmpotn yang nontrivial shingga untuk suatu komplmn idmpotn dari yaitu dngan

Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0), akan dipunyai suatu dkomposisi dari idmpotn yang ortogonal yaitu Akibatnya timbul kontradiksi dngan prnyataan (3), shingga ring tidak mmpunyai lmn idmpotn yang nontrivial Brdasarkan Proposisi 7 didfinisikan suatu idmpotn primitif sbagai brikut Dfinisi 8 Suatu lmn idmpotn 0 disbut idmpotn primitif dari, jika mmnuhi salah satu dari kondisi brikut ini indcomposabl sbagai -modul kanan sgkan indcomposabl sbagai -modul kiri ing tidak mmiliki idmpotn yang non trivial 3 Elmn tidak dapat didkomposisikan k dalam bntuk dcngan, adalah idmpotn tak nol yang saling ortogonal Slanjutnya, struktur Jac ( ) dapat dipahami dngan mmanfaatkan torma homomorfisma ring Torma Dibrikan suatu lmn idmpotnt dalam J Jac( ) Diprolh Jac ( ) J ( ) J / Jac ( ) Dibrikan lmn idmpotn J Jac( ) Akan ditunjukkan: Jac ( ) J ( ) J / Jac ( ) Akan ditunjukkan Jac ( ) J ( ) J Dibuktikan dngan bbrapa tahapan sbagai brikut: (i) rjac ( ) r J, (ii) rj ( ) r J, (iii) r J r Jac ( ) Pmbuktian sprti brikut: (i) Diambil sbarang r Jac ( ) Akan ditunjukkan r J Brdasarkan Torma jika rj Jac( ) yr unit dalam, untuk stiap y Dngan asumsi yang sama untuk stiap r Jac ( ) y brlaku y r yang mrupakan unit dalam Artinya untuk suatu b brlaku b( y r), akibatnya b( y r) Karna b b b b shingga brlaku b( yr) Mngingat y diprolh b( yr) Di lain pihak, jika digandakan dngan yr dari ruas kiri pada 37 b( yr) diprolh yrb( yr) yr yr akibatnya yrb yrb yr yr Dibrikan ( yrb), ( yr) brlaku ( yrb)( yr) ( yr) yrb( yr) yr yr Trbukti bahwa trdapat yrb shingga brlaku ( yrb )( yr) atau dngan kata lain yr unit dalam (ii) Diambil sbarang r J Akan ditunjukkan r J Jika r J yang artinya r J r brlaku r r Sgkan di lain pihak tlah diktahui bahwa r J mngingat bahwa J diprolh r r J (iii) Diambil sbarang r J J Akan ditunjukkan r Jac ( ) Brdasarkan Torma yaitu untuk stiap y yr mrupakan unit dalam Di lain pihak karna r J J Jac( ) yr mrupakan unit dalam, yang artinya trdapat suatu x shingga brlaku x( yr) Diprolh x( yr) x( yr) x( yr) x( yr) x( yr) Dngan kata lain x adalah invrs kiri dari yr atau yr unit di Akan ditunjukkan / Jac ( ) Dibrikan suatu pmtaan : yang trdfinisi dngan ( r) r Suatu pmtaan mrupakan homomorfisma ring dari k, yakni untuk sbarang r, r diprolh : ( r r ) ( ( r r ) ) ( r r ) (i) (ii) ( r r ) r r ( r ) ( r ) ( r r ) ( r r ) ( r r ) Di lain pihak ( r r ) ( r r ) ( r r ) r r ( r ) ( r ) : juga mrupakan suatu pimorfisma karna untuk stiap r dngan masing-masing r adalah bayangan dari r shingga brlaku r ( J)( r J)( J) r J Hal ini brarti untuk stiap r dapat ditmukan r shingga brlaku

Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) ( r) r Diprolh, untuk stiap r brlaku Im( ) r ( r) r Kr ( ) r ( r) 0 r r 0 r r J 0 J Jika J r rj Slanjutnya, mngingat bukti (i) (ii), jika J ( ) J rj Kr ( ) J rad ( ) Dngan mngingat torma utama homomorfisma ring diprolh / Kr ( ) Im( ) Trbukti / Jac ( ) Brikut ini dibrikan proposisi yang mndasari dfinisi isomorfisma antara dua lmn idmpotn dalam suatu ring Proposisi 8 Dibrikan lmn idmpotn, f, prnyataanprnyataan brikut ini kuivaln f sbagai -modul kanan f sbagai -modul kiri Trdapat lmn a f b f sdmikian shingga ab f ba 3 Trdapat lmn a, b sdmikian shingga ab f ba Dibrikan f sbagai modul kanan atas Akan ditunjukkan ab f ba Brdasarkan Proposisi 5, untuk sbarang lmn idmpotn f, dngan f dapat ditmukan suatu isomorfisma : f atau Hom (, f ) f dngan dfinisi () b f Sbaliknya untuk suatu pmtaan invrs : f atau Hom ( f, ) f didfinisikan ( f ) a f Karna b f dngan f, yang juga mrupakan lmn satuan brlaku fb b b untuk stiap a f brlaku a a af diprolh ( ( )) ( )( ) ( b) ( f) b ab, ( fb) ( ( f )) ( a) ( a) () a ba Dari hasil komposisi, lmn diptakan k ab lmn f diptakan k ba Karna trbukti =ab f=ba 38 Bukti f sbagai -modul kiri dikrjakan scara analog dngan asumsi f sbagai modul kiri atas 3 Prnyataan 3 adalah prnyataan yang trivial 3 Dibrikan a, b dngan ab f ba Akan ditunjukkan f sbagai modul kanan atas Dipunyai b b( ab) ( ba) b fb f af a( ba) ( ab) a a Slanjutnya, didfinisikan : f dngan () b f shingga untuk stiap x diprolh ( x) ( x) () x bx f Didfinisikan juga : f dngan ( f ) a shingga untuk stiap y brlaku ( y) ( fy) Karna () b fb b ( f ) a a af ( f) y ay diprolh () ( ( )) ( b) a( b) ( ab) ( f ) ( ( f )) ( af ) b( af ) ( ba) f ff f f Karna, trbukti f Brdasarkan Proposisi 8 dapat didfinisikan isomorfisma antara dua lmn idmpotn dalam sbagai brikut Dfinisi 9 Elmn idmpotn dikatakan saling isomorfisma dngan idmpotn f (dinotasikan f ) jika mmnuhi salah satu dari kondisi brikut ini f f sbagai modul kanan atas sgkan sbagai modul kiri atas Trdapat lmn af b f sdmikian shingga ab f ba 3 Trdapat lmn a, b sdmikian shingga ab f ba KESIMPULAN Brdasarkan pmbahasan dapat disimpulkan bahwa bbrapa karaktristik dari lmn idmpotnt cntral adalah sbagai brikut: Syarat prlu cukup suatu lmn idmpotn mrupakan idmpotn cntral adalah f f 0

Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) 39 Jika dibrikan sbarang lmn idmpotn dalam suatu ring M modul kanan atas ring trdapat suatu isomorfisma grup aditif : Hom (, M ) M 4 Untuk sbarang idmpotn yang tidak nol, bbrapa prnyataan brikut ini kuivaln yaitu ( ) indcomposabl sbagai -modul kanan (modul kiri), ring tidak mmiliki idmpotn yang non trivial, lmn tidak dapat didkomposisikan k dalam bntuk dcngan, adalah idmpotn tidak nol yang saling ortogonal 5 Jika dibrikan suatu lmn idmpotn dalam J Jac( ) diprolh Jac ( ) J ( ) J / Jac ( ) 6 Untuk sbarang lmn idmpotn, f, bbrapa prnyataan brikut ini kuivaln yaitu: f ( f ) sbagai -modul kanan (-modul kiri), trdapat lmn a f b f sdmikian shingga ab lmn a, b shingga ab f ba, trdapat f ba DAFTA PUSTAKA Andrson, W Fullr, K, 99, ing and Catgoris of Moduls, Springr Vrlag, Nw York Lam, TY, 99, A First Cours in Noncommutativ ings, Springr Vrlag, Nw York Malik, DS, Mordson, J M, Sn, M K, 997, Fundamntals of Abstract Algbra, Th McGraw- Hill Companis, Inc, NwYork