ANALISIS KORESPONDENSI GANGGUAN JIWA JENIS SKIZOFRENIA BERDASARKAN KATEGORI UMUR DI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2), Muhammad Ikbal 3), Nur Chamidah 4)

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk menganalisis data dengan lebih dari satu peubah bebas

PEMETAAN POTENSI PARIWISATA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield

ANALISIS KORESPONDENSI PENYAKIT MENULAR DI KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2010

PROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

TRANSFORMASI AFFIN PADA BIDANG

Analisis Hibrid Korespondensi Untuk Pemetaan Persepsi. Hybrid Correspondence Analysis for Mapping Perception

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE

270 o. 90 o. 180 o PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA PENARIKAN AKAR PANGKAT TIGA DARI BILANGAN BULAT DENGAN HASIL HAMPIRAN

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.

PERBANDINGAN HASIL KLASIFIKASI ANALISIS DISKRIMINAN DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan sehari-hari, hampir 1 % penduduk dunia mengalami

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENDAPATKAN PETA PERSEPSI DAN VARIABEL BAGI KEGIATAN USAHA SKRIPSI

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berkunjung ke suatu negara. Permintaan pariwisata biasanya diukur dari segi

DIMENSI PARTISI PADA GRAPH HASIL KORONA C m K n

KLASIFIKASI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DENGAN PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS)

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. Y dikatakan linear jika untuk setiap x, Diberikan ruang Hilbert X atas lapangan F dan T B( X ), operator T

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 2015

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla *

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Inisiasi 2 (MATERI ENERGI GELOMBANG)

Perbandingan Metode Analisis Diskriminan dan Mahalanobis Taguchi (MT) untuk Data Penderita DM RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar

D-109 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

ANALISIS LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN GRAFIK BIPLOT SQRT (SQUARE ROOT BIPLOT)

Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan. Netti Herawati 1) Alfian Futuhul Hadi 2)

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Hasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang L p (X)

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah

PENGONTROLAN KUALITAS LAYANAN AGEN KARTU SELULER PRABAYAR TERTENTU PADA CALL CENTER SURABAYA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE)

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.

IV PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Titik Tetap Model Dinamika Virus HIV Titik tetap persamaan (3.1) diperoleh dengan menentukan dt 0, dt *

APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI

TUGAS AKHIR - ST 1325

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

ANALISIS KORESPONDENSI TERHADAP DATA KEJADIAN KRIMINALITAS DI POLSEK SIMOKERTO

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data

Aplikasi Analisis Korespondensi Berganda terhadap Pemetaan Perkembangan Pembangunan Kota Ambon

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive),

KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014

FAKTOR RISIKO TERJADINYA PNEUMONIA PADA ANAK BALITA

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,

PERBANDINGAN HASIL PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS DAN KERNEL SMOOTHING PADA DATA REGRESI NON LINIER

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Kata Kunci: Sistem Informasi, Pengukuran Kinerja Sistem, TRADE, Prototyping, TUKAB

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi

SKRIPSI ANALISIS STATISTIK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA IDZA FARIHA AFRIH

PRA-PEMPROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT

ANALISIS KORESPONDENSI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN PENYEBARAN PENYAKIT ISPA

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) JENJANG SEKOLAH DASAR (SD) DI SELURUH

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

Wara Pramesti. Program Studi Statistika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

PENGARUH PENYEDIAAN MODUL KEPERAWATAN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGANYA YANG MENGALAMI HALUSINASI TAHUN 2013

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA

HUBUNGAN CARING PERAWAT PELAKSAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning

ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN PASURUAN TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

Pemodelan Biaya Tak Langsung Proyek Konstruksi di PT Wijaya Karya (Studi Kasus: Proyek Konstruksi Di Provinsi Kalimantan Timur)

Unnes Journal of Public Health

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Masalah

Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi

GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Uji Hipotesis

PEMODELAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TUGAS AKHIR ST 1325

APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI KOMPETENSI STATISTIKA [SKIPSI]

Diajukan Oleh: TIA AVIANI TIRTANA A

Oleh : Silvira Ayu Rosalia ( ) Pembimbing : Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si

Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang

Integral dan Persamaan Diferensial

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang

TRY OUT UN MATEMATIKA SMA IPA 2014

PENERAPAN ANALISIS KORESPONDENSI PADA DATA JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA

Transkripsi:

TUGAS AKHIR SS 145561 ANALISIS KORESPONDENSI GANGGUAN JIWA JENIS SKIZOFRENIA BERDASARKAN KATEGORI UMUR DI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA TAHUN 016 Nilamsari Farah Millatina NRP 1314 030 036 Pembimbing Ir Sri Pingit Wulandari, MSi DEPARTEMEN STATISTIKA BISNIS FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 017

TUGAS AKHIR SS 145561 ANALISIS KORESPONDENSI GANGGUAN JIWA JENIS SKIZOFRENIA BERDASARKAN KATEGORI UMUR DI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA TAHUN 016 Nilamsari Farah Millatina NRP 1314 030 036 Pembimbing Ir Sri Pingit Wulandari, MSi DEPARTEMEN STATISTIKA BISNIS FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 017

FINAL PROJECT SS 145561 CORRESPONDENCE ANALYSIS OF MENTAL DISORDER TYPE OF SCHIZOPHRENIA BASED ON AGE CATEGORY IN A MENTAL HOSPITAL MENUR SURABAYA IN 016 Nilamsari Farah Millatina NRP 1314 030 036 Suervisor Ir Sri Pingit Wulandari, MSi BUSINESS STATISTICS DEPARTMENT FACULTY VOCATION INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 017

iv

ANALISIS KORESPONDENSI GANGGUAN JIWA JENIS SKIZOFRENIA BERDASARKAN KATEGORI UMUR DI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA TAHUN 016 Nama Mahasiswa : Nilamsari Farah Millatina NRP : 1314 030 036 Deartemen : Statistika Bisnis Fakultas Vokasi Pembimbing : Ir Sri Pingit Wulandari, MSi Abstrak Gangguan jiwa adalah sindrom atau ola erilaku yang tidak normal seerti orang ada umumnya Jika gangguan jiwa tidak ditangani dengan teat, akan membahayakan diri sendiri dan lingkungan Gangguan jiwa khususnya skizofrenia sangat banyak di Indonesia termasuk di Surabaya, hal ini membuat eneliti ingin menganalisis gangguan jiwa skizofrenia khususnya ada asien rawat ina di Rumah Sakit Jiwa Menur Kota Surabaya tahun 016, hal ini dikarenakan enderita skizofrenia sangat banyak dan berbahaya bagi asien, dan lingkungan Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis dari skizofrenia aa yang sering cenderung terjadi di kategori umur tertentu Data diambil di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya yang akan di analisis menggunakan analisis koresondensi Berdasarkan hasil enelitian didaatkan kesimulan bahwa dari 1667 asien rawat ina RSJ Menur Surabaya yang menderita gangguan jiwa skizofrenia sebesar 70% laki-laki dan 67% berasal dari luar kota Surabaya semuanya sudah meninggalkan RSJ Menur Surabaya, dan berdasarkan analisis koresondensi meberikan kesimulan bahwa asien rawat ina RSJ Menur Surabaya tahun 016 yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia jenis residual dan simlek cenderung lebih dialami oleh kategori umur 46 tahun, jenis hebefrenik dan katatonik cenderung dialami oleh kategori umur 5 tahun, jenis undiferentiated cenderung dialami ada kategori umur 6-35 tahun, dan jenis aranoid cenderung dialami oleh kategori umur 36-45 tahun Berdasarkan dimensi yang telah direduksi terdaat dua dimensi yang mamu menjelaskan 89,% keragaan data Kata Kunci : Koresondensi, Skizofrenia, dan Umur v

halaman ini sengaja dikosongkan vi

CORRESPONDENCE ANALYSIS OF MENTAL DISORDER TYPE OF SCHIZOPHRENIA BASED ON AGE CATEGORY IN A MENTAL HOSPITAL MENUR SURABAYA IN 016 Name Of Student : Nilamsari Farah Millatina NRP : 1314 030 036 Deartment : Statistika Bisnis Faculty Of Vocation Suervisor : Ir Sri Pingit Wulandari, MSi Abstract Mental disorder is a syndrome or attern of behavior that is not normal like everyone else If the mental disorder is not handled roerly, will endanger yourself and the environment Mental disorders, esecially schizohrenia very much in Indonesia, including in Surabaya, this makes researchers want to analyze the mental disorder schizohrenia esecially in hositalized atients at the Mental Hosital Menur Surabaya City in 016, this is because eole with schizohrenia are numerous and dangerous for the atient, and the environment, This study aims to determine what kind of schizohrenia often tend to occur in certain age categories Data taken at the Mental Hosital Surabaya Menur which will be analyzed using corresondence analysis Based on the results of the study concluded that of the 1,667 inatients RSJ Menur Surabaya suffering from a mental disorder schizohrenia with the highest was 70% male and 67% mostly came from outside the city of Surabaya, everything is left RSJ Menur Surabaya, and based on the analysis of the corresondence gave the conclusion that inatient RSJ Menur Surabaya in 016 who have mental disorders and residual schizohrenia simlex tyes tend to be exerienced by 46 years of age category, tye hebefrenik and catatonic likely to be exerienced by 5 years of age category, tye of undiferentiated likely to be exerienced in the age category 6-35 years, and the kind of aranoid likely to be exerienced by the 36-45 year age category Based on the dimensions have been reduced, there are two dimensions that exlain 89% the erformance data Keywords : Age, Corresondence, and Schizohrenia, vii

halaman ini sengaja dikosongkan viii

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimahkan segala rahmat dan hidayah-nya, sehingga enulis daat menyelesaikan Tugas Akhir Selesainnya Tugas Akhir sebagai salah satu syarat kelulusan ini tidak leas dari bantuan, arahan, dan etunjuk berbagai ihak Oleh karena itu enulis mengucakan terima kasih keada : 1 Ibu Ir Sri Pingit Wulandari, MSi selaku keala rodi DIII Statistika Bisnis beserta dosen embimbing yang telah membimbing dengan sabar selama engerjaan tugas akhir hingga laoran ini terselesaikan Ibu Ir Mutiah Salamah, MKes selaku Validator dan enguji beserta Ibu Mike Prastuti, SSi, MSi selaku dosen enguji yang telah memberikan saran dan kesediaan waktunya dalam menguji dengan sabar hingga laoran ini terselesaikan 3 Baak Dr Wahyu Wibowo, SSi, MSi selaku keala Deertemen Statistika Bisnis Vokasi ITS beserta jajaran 4 Kedua orang tua, kedua adik kandung beserta keluarga yang selalu mendoakan, mendukung serta selalu mencurahkan kasih sayangnya, sehingga Tugas Akhir ini daat terselesaikan dengan baik 5 Baak Direktur Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya beserta jajaran yang telah memberikan kesematan dalam mengambil data sebagai bahan dalam melakukan Tugas Akhir 6 Baak Mulyono selaku keala bidang rekam medik dan Mbak Friska, Mas Fauzi yang telah membimbing dalam hal medis selama engerjaan laoran ini ix

7 Pondok Sosial Kali Judan Surabaya yang telah memberikan beasiswa dari awal erkuliahan hingga akhir erkuliahan, sehingga enilis mamu meyelesaikan erkuliahan 8 Alm Aditya Prawira Bisma yaitu kakak kandung saya yang telah menjadi alasan saya melanjutkan aa yang sudah saya caai saat ini dalam membahagiakan orang tua saya untuk menggantikan osisi dan tugasnya di dunia ini 9 Deartemen KESMA HIMADATA-ITS 15/16 MAldy, MRaras, MElok, MNinit, Naurah, Tanti, Bagus, Amin yang memberikan warna indah dalam lika-liku erkuliahan 10 Teman seerjuangan MAndi, Malif, MAffan, MUtari, MNasyith, MDJ, MWS, MRahma, Zahra, Intan, Ezra, Atika, Nadia yang telah mengisirasi dalam melakukan ekerjaan yang membantu masyarakat 11 Teman Seneng Sedih Diny, Anti, Hani, Sofi, Wira, Keke, Dhani, Rizky, Budi Haryanto, Ahmad Setia Budi, Mas Ian, Mas Yasin, Dek Icha, MYosi 1 Mahasiswa Deertemen Statistika Bisnis Vokasi ITS angkatan 014 khususnya Wumen a8 atas kebersamaan dan dukungannya selama menemuh erkuliahan Dengan berakhirnya Tugas Akhir ini, enulis berhara semoga Tugas Akhir ini daat memberikan kontribusi ada ihak yang membutuhkan Penulis menyadari bahwa laoran tugas akhir ini masih jauh dari kesemurnaan, oleh karena itu enulis mengharakan kritik dan saran yang membangun agar laoran ini daat mencaai kesemurnaan serta agar daat dijadikan ertimbangan dalam engerjaan laoran berikutnya Akhir kata, enulis samaikan terima kasih Surabaya, Juni 017 Penulis x

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN iv ABSTRAK v ABSTRACT vii KATA PENGANTAR ix DAFTAR ISI xi DAFTAR TABEL xiii DAFTAR GAMBAR xv DAFTAR LAMPIRAN xvii BAB I PENDAHULUAN 1 11 Latar Belakang 1 1 Perumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 3 15 Batasan Masalah 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 1 Tabel Kontingensi 5 Uji Indeendensi 6 3 Koresondensi 7 31 Profil Baris dan Analisis Profil Kolom 8 3 Penguraian Nilai Singular 10 33 Nilai Inersia 11 34 Jarak Euclidean 1 4 Gangguan Jiwa 1 5 Umur 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 15 31 Sumber Data 15 3 Variabel Penelitian 15 33 Struktur Data 16 34 Langkah Analisis 17 xi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 19 41 Karakteristik Data 19 4 Analisis Koresondensi 3 41 Analisis Profil Baris 4 4 Analisis Profil Kolom 4 43 Reduksi Dimensi 5 44 Kontribusi Profil Baris 6 45 Kontribusi Profil Kolom 7 46 Plot Koresondensi 8 47 Perhitungan Jarak Euclidean 31 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 33 41 Kesimulan 33 4 Saran33 DAFTAR PUSTAKA 35 LAMPIRAN 37 BIODATA PENULIS 47 xii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Tabel Kontingensi r x c 5 Tabel 31 Variabel Kolom Jenis Skizofrenia 15 Tabel 3 Variabel Baris Katagori Umur 16 Tabel 33 Struktur Data16 Tabel 41 Tabel Kontingensi Tabel 4 Uji Indeendensi 3 Tabel 43 Analisis Profil Baris4 Tabel 44 Analisis Profil Kolom 5 Tabel 45 Reduksi Dimensi 6 Tabel 46 Kontribusi Profil Baris 6 Tabel 47 Kontribusi Profil Kolom 7 Tabel 48 Koordinat Profil Baris 9 Tabel 49 Koordinat Profil Kolom 9 Tabel 410 Jarak Euclidean 31 xiii

halaman ini sengaja dikosongkan xiv

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 31 Diagram Alir 18 Gambar 41 Alasan Pasien Meninggalkan RSJ Menur Surabaya 19 Gambar 4 Jenis Kelamin Pasien Skizofrenia RSJ Menur Surabaya 0 Gambar 43 Asal Kota Pasien Skizofrenia RSJ Menur Surabaya 1 Gambar 44 Plot Koresondensi 30 xv

halaman ini sengaja dikosongkan xvi

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lamiran 1 Data Pasien Gangguan Jiwa Skizofrenia RSJ Menur Surabaya tahun 016 37 Lamiran Data Pasien Skizofrenia RSJ Menur Surabaya tahun 016 Tabel Kontingensi 39 Lamiran 3 Uji Indeendensi 40 Lamiran 4 Profil Baris 40 Lamiran 5 Profil Kolom 40 Lamiran 6 Reduksi Dimensi 41 Lamiran 7 Koordinnat Profil Baris/Kolom, Kontribusi Profil Baris/Kolom 41 Lamiran 8 Perhitungan Manual Jarak Euclidean 4 Lamiran 9 Surat Diijinkan Mengambil Data Penelitian 44 Lamiran 10 Surat Keaslian Data Penelitian45 xvii

halaman ini sengaja dikosongkan xviii

BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Gangguan jiwa adalah suatu erubahan ada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan ada fungsi jiwa, yang menimbulkan enderitaan ada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan eran sosial Dekes RI, 000 Gangguan jiwa timbul ada seseorang disebabkan oleh beberaa faktor yaitu tingkat kematangan dan erkembangan organik, faktor hubungan keluarga, lingkungan, ertemanan, masyarakat atau kecemasan yang mengakibatka trauma, deresi, dan yang terakhir adalah faktor sosial dan budaya seerti kestabilan keluarga, ola engasuhan anak, tingkat ekonomi dan masalah kelomok minoritas Hartanto, 014 Data Riset Kesehatan Dasar 013 mencatat Prevalensi gangguan jiwa berat di Indonesia mencaai 1,7 er mil Artinya, 1- orang dari 1000 enduduk di Indonesia mengalami gangguan jiwa berat Hal ini dierburuk dengan minimnya elayanan dan fasilitas kesehatan jiwa di berbagai daerah Indonesia sehingga banyak enderita gangguan kesehatan mental yang belum tertangani dengan baik Ika, 015 Penyakit kejiwaan jenis skizofrenia masih menjadi kasus yang aling sering dijumai di beberaa rumah sakit jiwa, jumlah enderita skizofrenia di Indonesia sebanyak 0,46% dari keseluruhan jumlah enduduk di Indonesia Skizofrenia diduga diderita enam samai sembilan belas orang er seribu enduduk Handayani & Nurwidawati, 013 Data Disenduk dan Cail Surabaya 01 mencatat dari jumlah eduduk Kota Surabaya sebanyak 3104584, -3% atau sekitar 1835 jiwa diantaranya menderita gangguan kejiwaan dengan 9196 jiwa untuk ria dan 919 jiwa untuk wanita Angkasawati, 014 Gejala skizofrenia daat ganguan kejiwaan yang mnyebabkan enderitannya mengalami enurunan kualitas hidu, sosial, dan ekerjaan Oleh karena itu, emberian layanan yang 1

terbatas dan tidak teat daat menyebabkan enderita skizofrenia mengalami kecacatan fisik mauun motorik Handayani & Nurwidawati, 013 Gangguan jiwa jenis skizofrenia daat dialami oleh semua kalangan manaun tidak memandnag jenis kelamin, usia, dan ras Penyakit jiwa skizofrenia harus ditangani dengan teat oleh orang yang ahlli baik dalam segi lingkungan asien mauun obat asien dengan dosis yang teat Pemberian dosis harus sesuai dengan kondisi asien seerti jenia skizofrenia yang dialami oleh asien dan usia asien Panisih, 010 Penelitian sebelumnya mengenai kejiwaan oleh Nurbayani 014 yang menganalisis tentang wabah kasus sakit jiwa memberikan kesimulan analisisnya bahwa gangguan jiwa sering terjadi dan dialami oleh siaa saja Penelitian sebelumnya mengenai asien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya oleh Handayani 013 membarikan kesimulan bahwa ada ola asuh dan emosi keluarga yang dominan menimbulkan kambuhnya asien skizofrenia Penelitian sebelumnya oleh Aryastia 010 yang menganalisis tentang kejadian kriminalitas dengan menggunakan koresondensi yang memberikan kesimulan tindak kriminalitas ada agi hari cenderung terjadi di kelurahan simokerto dan tambak rejo Berbeda dengan enelitian sebelumnya, ada enelitian tugas akhir kali ini dengan mengambil kondisi salah satu Rumah Sakit Jiwa di Surabaya yaitu Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya yang selajutnya disebut RSJ Menur Surabaya menerima terlalu banyak asien gangguan kejiwaan, terutama ada gangguan jiwa jenis skizofrenia hal ini dikarenakan RSJ Menur Surabaya yang memunyai fasilitas yang lengka menjadi RSJ rujukan bagi asien dari rumah sakit kejiwaan lainnya, maka dilakukan analisis kecenderungan terhada asien RSJ Menur Surabaya khususnya ada asien rawat ina mengenai kategori umur mana yang cederung terkena skizofrenia jenis tertentu ada tahun 016 Hal ini dimaksutkan untuk memberikan info keada embaca mengenai karakteristik kebanyakan asien yang dirawat di RSJ

3 Menur Surabaya Data akan diolah menggunakan analisis koresondensi dan disajikan menggunakan tabel kontingensi beserta diagram 1 Perumusan Masalah Perumusan yang dibahas dalam tugas akhir kali ini adalah dari gangguan jiwa jenis skizofrenia yang diderita oleh asien RSJ Menur Surabaya memiliki beragam jenis dan jumlahnya sangat banyak dari semua umur, hal ini dikarenakan RSJ Menur Surabaya adalah rumah sakit jiwa yang menjadi rujukan dari rumah sakit jiwa lain yang tidak bisa menangani asiennya akibat fasilitas erawatan yang terbatas Oleh karena itu akan dilakukan analisis kecenderungan dari kategori umur beraa yang cenderung menderita jenis enyakit skizofrenia tertentu dengan menggunakan analisis koresondensi 13 Tujuan Penelitian Tujuan enelitian ada tugas akhir kali ini adalah: 1 Mengetahui hasil karakteristik macam-macam gangguan jiwa jenis skizofrenia berdasarkan kategori umur asien rawat ina tahun 016 di RSJ Menur Surabaya Mengetahui kecenderuangan kategori umur terhada macam-macam gangguan jiwa jenis skizofrenia asien rawat ina tahun 016 di RSJ Menur Surabaya 14 Manfaat Penelitian Manfaat yang diambil dalam enelitian tugas akhir ini yaitu: 1 Daat menambah engalaman dan mengetahui engalikasian ilmu statistika dalam kehiduan nyata atau sehari-hari yang terjadi di lingkungan masyarakat Memberikan info terhada embaca mengenai kategori umur mana dari asien rawat ina yang cenderung bereluang besar terkena enyakit kejiwaan jenis skizofrenia tertentu, sehingga embaca daat mengantisiasi hal tersebut

4 3 Memberikan info keada ihak RSJ Menur Surabaya mengenai asien rawat ina dari gangguan kejiwa jenis skizofrenia, jenis skizofrenia mana yang aling banyak di derita oleh kategori umur asien tertentu 15 Batasan Masalah Batasan masalah ada tugas akhir kali ini adalah data yang diambil hanya berasal dari asien rawat ina RSJ Menur Surabaya ada tahun 016 sejumlah 1667 asien dengan kategori umur 5 tahun hingga 46 tahun, dan dari banyaknya jenis gangguan jiwa eneliti hanya menganalisis ganggua jiwa jenis skizofrenia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Tabel Kontingensi Tabel kontingensi atau sering disebut tabulasi silang cross tabulation atau cross classification adalah tabel yag berisi data jumlah atau frekuensi atau beberaa klasifikasikategori Cross tabulation yaitu suatu metode statistik yang menggambarkan dua atau lebih variabel secara simultan dan hasilnya ditamilkan dalam bentuk tabel yang merefleksikan distribusi bersama dua atau lebih variabel dengan jumlah kategori yang terbatas Metode cross tabulation daat menjawab hubungan antara dua atau lebih variabel enelitian tetai bukan hubungan sebab akibat Semakin bertambah jumlah variabel yang di tabulasikan maka semakin komleks interretasinya Tabel Kontingensi RxC adalah sebagai berikut Agresti, 00 Tabel 1 Tabel Kontingensi rxc Lajur Baris 1 c 1 n 11 n 1 n 1c n 1 n n c r n r1 n r n rc Dimana: r : banyaknya baris c : banyaknya kolom n ij : banyaknya individu yang termasuk dalam sel ke-i j, total engamatan ada sel ke-i j, dengan i=1,,, r dan j = 1,,, c Berdasarkan table kontingensi dua arah diatas daat dibentuk matriks koresondensi sebagai berikut Mattjik & Sumertajaya, 011 5

6 nij Paxb 1 n Bila setia elemen ada suatu baris dijumlahkan maka dieroleh vaktor dari jumlah baris matriks P yaitu r = P I= 1, a sehingga didaatkan diagonal matriks baris Dr yaitu: 1 0 0 0 0 Dr 0 0 a Dengan cara yang sama, akan didaat jumlah setia kolom dari matriksnya menjadi vector jumlah kolom dari matriks P yaitu c = P I= 1, b, sehingga didaat diagonal matriks kolom Dc sebagai berikut: 1 0 0 0 0 Dc 3 0 0 b Uji Indeendensi Uji Indeendensi digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel Setia level atau kelas dari variabel-variabel tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut Agresti, 00: 1 Homogen Homogen adalah dalam setia sel tersebut harus meruakan obyek yang sama sehingga jika datanya heterogen tidak bisa dianalisis menggunakan tabel kontingensi Mutually Exclusive dan Mutually Exhaustive Mutually Exclusive saling asing adalah antara level satu dengan level yang lain harus saling leas indeenden

7 Mutually Exhaustive meruakan dekomosisi secara lengka samai ada unit terkecil Sehingga jika mengklasifikasikan satu unsur, maka hanya daat mengklasifikasikan dalam satu unit saja, atau dengan kata lain semua nilai harus masuk dalam klasifikasi yang dilakukan 3 Skala Nominal dan Skala Ordinal Skala nominal adalah meruakan skala yang bersifat kategorikal atau klasifikasi, skala tersebut daat berfungsi untuk membedakan tetai tidak meruakan hubuungan kuantitatif dan tingkatan Skala ordinal adalah meruakan skala yang bersifat kategorikal atau klasifikasi,skala ordinal ini berfungsi membedakan dan berfungsi untuk menunjukan adanya suatu urutan atau tingkatan Setelah melakukan engecekan asumsi, maka daat dilakukan uji Indeendensi ada data enelitian dengan hiotesis sebagai berikut, H 0 : Tidak ada hubungan atara dua variabel yang diamati H 1 : Ada hubungan atara dua variabel yang diamati Uji Statistik: n m O ij E ij i 1 j 4 1 E Dimana: O = Nilai observasi / engamatan baris ke-i kolom ke- j ij E = Nilai eksetasi baris ke-i kolom ke- j ij Daerah Penolakan: Tolak H 0 jika nilai, db ; α, jumlahkolom -1 x jumlah baris-1 3 Koresondensi Koresondensi adalah suatu ilmu yang memelajari hubungan antara dua atau lebih eubah kualitatif, yaitu dengan teknik multivariate secara grafik yang digunakan untuk ekslorasi data dari sebuah tabel kontingensi Analisis koresondensi ini meroyeksikan baris-baris dan kolom-kolom dari matriks data ij

8 sebagai titik-titik ke dalam sebuah grafik berdimensi rendah dalam sebuah jarak euclidean Analisis koresondensi seringkali digunakan untuk menetakan kategori-kategori yang miri dalam satu eubah, sehingga kategori-kategori tersebut daat digabungkan menjadi satu kategori Mattjik & Sumertajaya, 011 Dalam analisis koresondensi ada beberaa asumsi yang harus dienuhi: 1 Ukuran jarak Ki Kuadrat antara titik-titik nilai kategori analogi dengan konse korelasi antara variabel Variabel kolom yang teat di variabel kategori baris diasumsikan homogen 3 Analisis koresondensi adalah sebuah teknik nonarametik yang tidak memerlukan engujian asumsi seerti kenormalan, autokorelasi, multikolinearitas, heteroskedastisitas, linieritas sebelum melakukan analisis selanjutnya 4 Dimensi yang terbentuk dalam analisis koresondensi disebabkan dari kontribusi titik-titik dari dimensinya subyektif dari kebijakan, endaat error 5 Dalam analisis koresondensi variabel yang digunakan yaitu variabel diskrit nominal/ordinal yang memunyai banyak kategori 31 Profil Baris dan Analisis Profil Kolom Profil adalah roorsi dari setia baris atau kolom matriks koresondensi yaitu setia frekuensi engamatan baris ke-i dan kolom ke-j dibagi dengan jumlah setia total baris dan kolomnya masing-masing Mattjik & Sumertajaya, 011 Matriks diagonal kolom dan baris diatas masing-masing berukuran bxb dan axa Kemudian daat dibentuk matriks R yang berukuran axb sebagai berikut:

9 1 1 1 1 1 1 1 11 1 a ab a a a a b b P Dr R 5 Matriks R disebut rofil baris row rofile dalam ruang berdimensi b, dengan jumlah unsur-unsur rofil dari baris adalah sama dengan satu Selanjutya didefinisikan rofil baris ke-i sebagai r i yaitu: ' 1,,, i ib i i i i i r 6 Sedangkan matriks C berukuran bxa adalah: b ab b b b b b b P Dc C 1 1 1 1 1 1 1 11 1 ' 7 Matriks C disebut sebagai rofil kolom colimn rofile dalam ruang berdimensi a, dimana jumlah unsur-unsur dari rofil kolom sama dengan satu Sehingga rofil kolom ke-j sebagai c j yaitu: ' 1,,, j aj j j j j j r 8 Untuk menamilkan rofil-rofil baris dan kolom tersebut kedalam ruang dimensi euclidean yang berdimensi dua digunakan endekatan jarak ki kuadrat yaitu:

10 ni n j nij n n i 1 j 1 ni n j n 9 n 3 Penguraian Nilai Singular Untuk mereduksi dimensi data berdasarkan keeragaman data nilai eigen/inersia terbesar dengan memertahankan informasi otimum, dierlukan enguraian nilai singular Peguraian nilai singular meruakan salah satu konse aljabar matriks dan konse eigen decomotition yang terdiri dari nilai eigen value dan eigen vector Mattjik & Sumertajaya, 011 Misalkan A matriks berukuran mxn, maka ada matriks diagonal Σ berukuran r x r dimana r min {m,n}, matriks orthogonal U berukuran m x m, matriks orthogonal V berukuran m x n, sehingga A=UΣV Berdasarkan teorema dekomosisi nilai singular di atas, maka matriks yang akan di singular value decomosition matriks 1/ 1/ U=D r P-rc D c yang akan menghasilkan matriks A berukuran a x m dan matriks B berukuran b x m, dan Ʌ meruakan suatu matriks yang elemenelemennya adalah nilai singular, dimana nilai singular adalah akar dari nilai inersia Untuk menentukan anak ruang Euclid dan memroyeksikan semua rofil baris ke dalam anak ruang Euclid digunakan enguraian nilai singular umum atau Generalized Singular Value Decomosition GSVD Koordinat dari baris dan kolomnya ditentukan dengan menffunakan GSVD dari matriks P-rc, yaitu AɅB, Ʌ meruakan matriks diagonal yang memunyai unsur-unsur diagonalnya nilai singular dari matriks P-rc, dimana berlaku A D -1 r A=I m dan B D -1 c B=I m Tia himunan titik daat dihubungkan dengan sumbu utama dari himunan titik lainnya, yaitu :

11 Rumusan Koordinat Baris Rumusan Koordinat Kolom Profil Baris F=Dr -1 AɅ G=Dc -1 B Profil Kolom F=Dr -1 A G=Dc -1 BɅ Baris Dan Kolom F=Dr -1 AɅ G=Dc -1 BɅ 33 Nilai Inersia Untuk memresentasikan rofil-rofil baris dan kolom ke dalam ruang dimensi d m, koordinat dari i baris dari matriks - yang dibentuk dengan mengambil d kolom ertama dari F = D r 1 AɅ, dan koordinat j rofil kolom adalah j baris dari matriks yang dibentuk dengan mengambil k kolom ertama dari G = D -1 c BɅ Karena total inersia memresentasikan semua informasi dalam seluruh ruang adalah m tr E n, maka endekatan ruang berdimensi m dengan ruang berdimensi k dikatakan baik jika d i i mendekati total inersia atau m i i i i mendekati nol Mattjik & Sumertajaya, 011 Nilai inersia menunjukan kontribusi dari baris ke-i ada inersia total Inersia total adalah jumlah bobot kuadrat jarak titiktitik ke usat, massa dan jarak yang didefenisikan 1 Inersia total baris : in a r r c' Dc r i i i c 1 Inersia total kolom : in b c c r' Dr c j j j r Jumlah bobot kuadrat koordinat titik-titik dalam sumbu utama ke-d ada tia-tia himunan yaitu yang dinotasikan dengan d Nilai ini disebut sebagai inersia utama ke-d Persamaan inersia utama baris dan kolom serta usatnya daat dinyatakan sebagai berikut: Inersia utama baris adalah F D r F=Ʌ sedangkan kolom adalah G D c G=Ʌ Besaran 1,, i daat diinterretasikan sebagai besarannya kontribusi yang diberikan ada total inersia oleh masing-masing dimensi ertama, kedua, dan seterusnya, sehingga d

1 besaran relative untuk mengukur besarannya kehilangan informasi daat dirumuskan sebagai berikut Mattjik & Sumertajaya, 011: L 1 d i m i i i 10 34 Jarak Euclidean Jarak Euclidean Euclidean distance Metode Euclidean membandingkan jarak minimum image engujian testing, dengan database image elatihan training Jarak euclidean dari dua vektor x dan y dihitung dengan d G k F, F i G i 11 i1 Dimana: F : Koordinat rofil baris G : Koordinat rofil kolom k : Jumlah dari koordinat baris dan kolom Semakin kecil nilai dx,y, maka semakin miri kedua vektor yang dicocokkan/dibandingkan Sebaliknya semakin besar nilai dx,y, maka semakin berbeda kedua vektor yang dicocokkan Santosa, 007 4 Gangguan Jiwa Gangguan jiwa atau gangguan mental ialah sindrom atau ola erilaku, atau sikologik seseorang, yang secara klinik cuku bermakna, dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala enderitaan atau hendaya di dalam satu atau lebih fungsi yang enting dari manusia Maslim R, 003 Salah satu jenis gangguan jiwa yaitu jenis skizofrenia Skizofrenia adalah gangguan sikotik yang ditandai dengan gangguan utama dalam ikiran, emosi, dan erilaku, ikiran yang terganggu, dimana berbagai emikiran tidak salaing berhubungan secara logis, ersesi dan erhatian yang keliru afek yang datar atau tidak sesuai, dan berbagai gangguan aktifitas motorik yang

13 erilaku aneh, asien skizofrenia menarik diri dari orang lain dan kenyataan, sering kali masuk ke dalam kehiduan fantasi yang enuh delusi dan halusinasi Davison & Neale, 006 Berikut jenis gangguan jiwa skizofrenia Maslim R, 003 1 Paranoid Pasien akan merasa mendengar suara-suara halusinasi yang mengancam asien atau memberi erintah Bisa juga berbentuk bunyi eluit, mendengung, dan bunyi tawa Hebefrenik Pasien bererilaku menyendiri, tidak bertanggung jawab, hama tujuan dan hama erasaan Afek asien dangkal dan tidak wajar, sering disertai cekikikan atau erasaan uas diri, senyum sendiri 3 Katatonik Pasien amat berkurang dalam reaktivitas terhada lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas sontan tidak berbicara Pasien menamilkan osisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh, adaun gejala-gejala lain seerti keatuhan secara otomatis terhada erintah, dan engulangan kata-kata serta kalimat-kalimat 4 Undiferentiated Gejala-gejala yang dialami asien Undiferentiated tidak memenuhi kriteria yang dialami asien enderita Skizofrenia jenis aranoid, hebefrenik, katatonik, deresi ascaskizofrenia, dan residual 5 Residual Pasien mengalami erlambatan sikomotorik, aktifitas menurun, kemiskinan dalam kuantitas atau isi embicaraan, komunikasi non-verbal yang buruk seerti dalam eksresi muka, kontak mata, modulasi suara dan osisi tubuh, erawatan diri dan kinerja sosial yang buruk 6 Simleks Pasien mengalami berubahan-erubahan erilaku ribadi yang bermakna, bermanifestasi sebagai kehilagan miat yang

14 mencolok, tidak berbuat sesuatu, tana tujuan hidu, dan enarikan diri secara sosial 5 Umur Tingkat kematangan seseorang meruakan salah satu faktor yang daat memengaruhi tingkat kecemasan dimana individu yang matang memunyai daya adatasi yang besar terhada stresor yang muncul Maslim R, 004 Berikut kategori umur Dekes, 009 a Masa balita : 0 5 tahun b Masa kanak : 6 11 tahun c Masa remaja awal : 1 16 tahun d Masa remaja akhir : 17 5 tahun e Masa dewasa awal : 6 35 tahun f Masa dewasa akhur : 36 45 tahun g Masa Lansia Awal : 46 55 tahun h Masa lansia akhir : 56 65 tahun i Masa manula : > 65 tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 Sumber Data Data yang diambil ada tugas akhir ini yaitu data skunder yang diambil di Rumah Sakit Jiwa Menur JL Raya Menur No10, Kota Surabaya, Jawa Timur Data tersebut mengenai jumlah asien rawat ina gangguan kejiwaan jenis-jenis skizofrenia beserta kategori umurnya ada tahun 016, surat diijinkan mengambil data dan ernyataan keaslian data daat dilihat ada Lamiran 9 dan Lamiran 10 3 Variabel Penelitian Variabel enelitian yang digunakan sebagai berikut Tabel 31 Variabel Kolom Jenis Skizofrenia Jenis Skizofrenia Paranoid Hebefrenik Katatonik Undiferentiated Residual Simleks Definisi Oerasional Ketika asien mendengar halusinasi suara yang mengancam atau mendengar suara eluit, mendengung, dan bunyi tawa Ketika afek asien dangkal tidak wajar, sering disertai cekikikan atau erasaan uas diri dan senyum sendiri Ketika asien tidak berbicara, menamilkan osisi tubuh yang aneh, atuh terhada erintah, mengulangi kalimat-kalimat Ketika asien memunyai sifat yang tidak memenuhi kriteria dari jenis skizofrenia yang ada Ketika asien mengalami enurunan kuantitas atau isi embicaraan, komunikasi yang buruk seerti eksresi muka, kontak mata, modulasi suara, osisi tubuh, erawatan diri, dan kinerja sosial yang buruk Ketika asien tidak berbuat sesuatu, tana tujuan hidu dan enarikan diri secara sosial 15

16 Tabel 3 Variabel Baris Kategori Umur Kategori Umur Definisi Oerasional 5 tahun Masa Balita, Kanak, Remaja Awal, dan Remaja Akhir 6 35 tahun Masa Dewasa Awal 36 45 tahun Masa Dewasa Akhir 46 tahun Masa Lansia Awal, Lansia Akhir, dan Manula 33 Struktur Data Struktur data dalam tugas akhir kali ini adalah sebagai berikut: Tabel 33 Struktur Data Jenis Skizofrenia Kategori Umur 5 th 6 35 th 36 45 th 46 th Jumlah Paranoid n 11 n 1 n 13 n 14 n 1 Hebefrenik n 1 n n 3 n 4 n Katatonik n 31 n 3 n 33 n 34 n 3 Undiferentiated n 41 n 4 n 43 n 44 n 4 Residual n 51 n 5 n 5 n 54 n 5 Simleks n 61 n 6 n 6 n 64 n 6 Jumlah n 1 n n 3 n 4 n

17 34 Langkah Analisis Langkah analisis dalam laoran tugas akhir tahun ini adalah sebagai berikut: 1 Mengumulkan data berua tabel kontingensi terdaat baris dan kolom jumlah gangguan kejiwaan jenis skizofrenia beserta kategori umur asien rawat ina di RSJ Menur Surabaya tahun 016 Menentukan karakteristik data jumlah gangguan kejiwaan jenis skizofrenia beserta kategori umur asien rawat ina di RSJ Menur Surabaya tahun 016 3 Melakukan analisis koresondensi ada data, analisis koresondensi meliuti a Uji Indeendensi b Analisis Profil Baris c Analisis Profil Kolom d Reduksi Dimensi e Kontribusi Profil Baris f Kontribusi Profil Kolom g Plot Koresondensi h Jarak Euclidean 4 Membuat kesimulan dan saran Berdasarkan langkah analisis data yang dilakukan maka diagram alir dalam tugas akhir kali ini daat digambarkan sebagai berikut

18 Mengkumulkan Data yang Diolah Menjadi Bentuk Tabel Kontingensi Terdaat Baris dan Kolom Mengkarakteristikkan Data Melakukan Uji Ideendensi Tidak Ya Melakukan Analisis Koresondensi Analisis Profil Baris Analisis Profil Kolom Reduksi Dimensi Kontribusi Profil Baris dan Kolom Plot Koresndensi Jarak Euclidean Kesimulan dan Saran Gambar 31 Diagram Alir

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 41 Karakterisrik Data Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran asien rawat ina Rumah Sakit Jiwa RSJ Menur Surabaya Data yang diamati adalah data asien rawat ina RSJ menur tahun 016 sejumlah 1667 asien yang sudah meninggalkan RSJ Menur dan sudah tidak menjadi asien rawat ina di RSJ Menur Surabaya yang daat dilihat ada Lamiran 1, berikut adalah gambaran asien rawat ina di RSJ Menur Surabaya tahun 016 NG Gambar 41 Alasan Pasien Skizofrenia Meninggalkan RSJ Menur Surabaya Berdasarkan diagram batang diatas daat diketahui bahwa dari 1667 asien skizofrenia di RSJ Menur Surabaya tahun 016 meninggalkan RSJ Menur dikarenakan ulang dengan keadaan sembuh sebanyak 1618 orang, ulang dengan aksa dimana asien belum sembuh total namun keluarga ingin membawa asien ulang sebanyak 30 orang, ulang dengan keadaan dro dimana ihak rumah sakit sudah tidak bisa menangani dan ingin di rujuk ke RSJ lain namun ihak keluarga tidak menginginkanya sebanyak 6 orang, dirujukkan ke RSJ lain 19

0 dimana asien masih mengalami ganguan jiwa namun karena fasilitas RSJ Menur Surabaya tidak memungkinkan maka dokter menyarankan keada ihak keluarga untuk di rujuk ke RSJ lain sebanyak 6 orang, lari dari engawasan RSJ Menur Surabaya dimana beberaa kali dalam seminggu asien RSJ Menur Surabaya diadakan kegiatan di aula atau kegiatan bersih-bersih dengan enjagaan tim medis, namun saat kegiata tersebut berakhir dan asien diersilahkan kembali ke kamar masingmasing asien tersebut tidak ada di kamar dan dinyatakan lari dari engawasan RSJ Menur Surabaya sebanyak 4 orang, dan 3 orang dinyatakan meninggal dunia dimana asien dinyatakan sudah tidak bernyawa dalam kondisi masih menjdi asien yang dirawat ina yang dirawat di RSJ Menur Surabaya Pasien gangguan jiwa skizofrenia RSJ Menur Surabaya terdaat asien berjenis kelamin laki-laki dan eremuan yang daat dilihat ada diagram lingkaran dibawah ini Gambar 4 Jenis Kelamin Pasien Skizofrenia RSJ Menur Surabaya Berdasarkan diagram lingkaran diatas daat dilihat bahwa jumlah asien skizofrenia berjenis kelamin laki-laki di RSJ Menur Surabaya tahun 016 sebesar 70% 1175 Orang labih banyak dari asien berjeis kelamin eremuan yaitu sebanyak 30% 49

1 Orang Berikut adalah asal asien skizofrenia dri RSJ Menur Surabaya tahun 016 Gambar 43 Asal Kota Pasien Skizofrenia RSJ Menur Surabaya Berdasarkan diagram lingkaran diatas daat dilihat bahwa jumlah asien skizofrenia yang berasal dari Surabaya hanya 33% 544 Orang lebih sedikit dibandingka dengan asien dari luar Kota Surabaya yaitu sebesar 67% 113 Orang Selanjutnya data jumlah asien enderita enyakit gangguan kejiwaan jenis-jenis skizofrenia beserta kategori umur akan disajikan menggunakan tabel kontingensi agar memermudah analisi sebagai berikut Setelah dilakukan karakterstik data, selanjutnya dilakukan engamatan data yang dibentuk dengan tabel kontingensi yang daat dilihat ada Lamiran Berikut adalah tabel kontingensi ada data jumlah asien enderita gangguan jiwa jenis skizofrenia beserta kategori umur asien di RSJ Menur Surabaya tahun 016

Jenis Skizofrenia Tabel 41 Tabel Kontingensi 5 Tahun KategoriUmur 6-35 tahun 36-45 tahun 46 tahun Total Paranoid 51 16 87 60 34 Hebefrenik 63 89 78 45 75 Katatonik 10 8 7 7 3 Undiferentiated 147 364 79 139 99 Residual 6 16 0 1 54 Simlek 5 1 16 11 53 Total 8 64 487 74 1667 Tabel 41 menunjukan bahwa sebanyak 1667 asien rawat ina skizofrenia di RSJ Menur Surabaya tahun 016 sebanyak 34 orang menderita enyakit gangguan jiwa skizofrenia jenis aranoid dimana banyak dialami oleh kategori umur 6-35 tahun yaitu 16 orang, sebanyak 75 orang menderita enyakit gangguan jiwa skizofrenia jenis hebefrenik dimana banyak dialami oleh kategori umur 6-35 tahun yaitu 89 orang, sebanyak 3 orang menderita enyakit gangguan jiwa skizofrenia jenis katatonik dimana banyak dialami oleh kategori umur 5 tahun yaitu 10 orang, sebanyak 99 orang menderita enyakit gangguan jiwa skizofrenia jenis undiferentiated dimana banyak dialami oleh kategori umur 6-35 tahun yaitu 364 orang, sebanyak 54 orang menderita enyakit gangguan jiwa skizofrenia jenis residual dimana banyak dialami oleh kategori umur 36-45 tahun yaitu 0 orang, sebanyak 53 orang menderita enyakit gangguan jiwa skizofrenia jenis simlek dimana banyak dialami oleh kategori umur 6-35 tahun yaitu 1 orang

3 4 Analisis Koresondensi Analisis koresondensi dilakukan untuk mengetahui kecenderungan gangguan jiwa skizofrenia dengan umur asien enderita skizofrenia rawat ina di RSJ Menur Surabaya tahun 016 Berikut adalah hasil dari analisis koresondensi Sebelum dilakukan analisis menggunakan metode koresondensi terhada data jumlah asien rawat ina gangguan jiwa skizofrenia beserta umur di RSJ Menur Surabaya tahun 016 terdaat asumsi yang harus dienuhi terlebih dahulu, yaitu uji indeenden Berikut meruakan hasilnya Hiotesis : H 0 : Tidak ada hubungan antara gangguan jiwa skizofrenia dengan umur asien enderita skizofrenia rawat ina di RSJ Menur Surabaya tahun 016 H 1 : Terdaat hubungan antara gangguan jiwa skizofrenia dengan umur asien enderita skizofrenia rawat ina di RSJ Menur Surabaya tahun 016 Taraf Signifikan : α = 005 Daerah Penolakan : Tolak H 0 jika hitung >,db005,15 / P value < α Statistik Uji : Tabel 4 Uji Indeendensi hitung db P value,db 557 15 0043 4996 Berdasarkan Tabel 4 atau daat dilihat di Lamiran 3 menunjukan bahwa nilai hitung sebesar 557 lebih besar dari ada nilai tabel yaitu sebesar 4996 hal ini memberikan keutusan Tolak H 0, keutusan tersebut dierkuat dengan nilai P value sebesar 0043 lebih kecil dari nilai α sebesar 005 yang berarti memberikan kasimulan bahwa terdaat hubungan antara gangguan jiwa skizofrenia dengan umur asien enderita skizofrenia rawat ina di RSJ Menur Surabaya tahun 016 Maka selanjutnya daat dilakukan analisis koresondensi sebagai berikut

4 41 Analisis Profil Baris Untuk mengetahui kecenderungan kategori umur mana yang cenderung menderita jenis skizofrenia tertentu daat dilihat melalui analisis rofil baris Berikut ada Tabel 43 analisis rofil baris ada data jumlah asien rawat ina gangguan jiwa skizofrenia beserta umur di RSJ Menur Surabaya tahun 016 atau bisa juga dilihat ada Lamiran 4 Tabel 43 Analisis Profil Baris Kategori Umur Jenis Skizofrenia 5 tahun 6-35 tahun 36-45 tahun 46 tahun Active Margin Paranoid 0157 0389 069 0185 1 Hebefrenik 09 034 084 0164 1 Katatonik 0313 05 019 019 1 Undiferentiated 0158 039 03 015 1 Residual 0111 096 037 0 1 Simlek 0094 0396 030 008 1 Mass 0169 0374 09 0164 Pada Tabel 43 menunjukan bahwa asien RSJ Menur Surabaya tahun 016 yang menderita gangguan jiwa skizofrenia jenis katatonik banyak diderita oleh asien yang berusia 5 tahun, asien RSJ Menur Surabaya tahun 016 yang menderita gangguan jiwa skizofrenia jenis simlek banyak diderita oleh asien yang berusia 6-35 tahun, sedangkan asien RSJ Menur Surabaya tahun 016 yang menderita gangguan jiwa skizofrenia jenis residual banyak diderita oleh asien yang berusia 36 hingga 46 tahun Pada Tabel 43 juga menjelaskan bahwa asien RSJ Menur Surabaya tahun 016 yang menderita gangguan jiwa skizofrenia banyak dialami oleh asien yang berusia 6-35 tahun 4 Analisis Profil Kolom Untuk mengetahui kecenderungan jenis skizofrenia aa yang cenderung di alami oleh kategori umur tertentu daat dilihat

5 melalui analisis rofil kolom Berikut ada tabel 44 analisis rofil kolom ada data jumlah asien rawat ina gangguan jiwa skizofrenia beserta umur di RSJ Menur Surabaya tahun 016 atau bisa juga dilihat ada Lamiran 5 Tabel 44 Analisis Profil Kolom Kategori Umur Jenis Skizofrenia 5 Tahun 6-35 tahun 36-45 tahun 46 tahun Mass Paranoid 0181 00 0179 019 0194 Hebefrenik 03 0143 016 0164 0165 Katatonik 0035 0013 0014 006 0019 Undiferentiated 051 0583 0573 0507 0557 Residual 001 006 0041 0044 003 Simlek 0018 0034 0033 004 003 Active Margin 1 1 1 1 Pada Tabel 44 menunjukan bahwa asien RSJ Menur Surabaya tahun 016 enderita gangguan jiwa skizofrenia yang berusia 5 tahun banyak diderita oleh asien skizofrenia jenis katatonik dan hebefrenik, asien RSJ Menur Surabaya tahun 016 enderita gangguan jiwa skizofrenia yang berusia 6-36 tahun banyak diderita oleh asien skizofrenia jenis undiferentiated, sedangkan asien RSJ Menur Surabaya tahun 016 enderita gangguan jiwa skizofrenia yang berusia 46 tahun banyak diderita oleh asien skizofrenia jenis aranoid dan residual Pada Tabel 43 juga menjelaskan bahwa asien RSJ Menur Surabaya tahun 016 yang menderita gangguan jiwa skizofrenia jenis undifferentiated adalah jenis gangguan jiwa skizofrenia yang sering dialami oleh semua kalangan usia 43 Reduksi Dimensi Reduksi dimensi ini dilakukan untuk menyederhanakan data yang komleks dari dari tabel berdimensi banyak atau berukuran besar jadi lebih sederhana dimana memertahankan informasi berharga dalam suatu kumulan data Reduksi dimensi

6 daat menjelaskan variansi data inersia yang aling besar dalam suatu model dalam dimensi aling kecil, berikut hasil erhitungan atau bisa juga dilihat outut ada Lamiran 6 Tabel 45 Reduksi Dimensi Dimensi Inersia Proorsi Proorsi Komulatif 1 0010 0675 0675 0003 017 089 3 000 0108 1 Total 0015 1 1 Tabel 45 menjelaskan bahwa terdiri dari dimensi yang terbentuk, secara keseluruhan kedua adimensi tersebut mamu menjelaskan keseragaman data sebesar 89% dan memunyai nilai 0003 Selanjutnya dilakukan kontribusi dari rofil baris sebagai berikut 44 Kontribusi Profil Baris Kotribusi rofil baris digunakan untuk mengetahui kontribusi baris menuju dimensi inersia di setia rofil baris untuk mengetahui ola kecenderungan antara jenis gangguan skizofrenia dengan kategori umur asien rawat ina RSJ Menur Surabaya tahun 016, berikut hasil erhitungan kontribusi rofil baris atau bisa juga dilihat outut ada Lamiran 7 Jenis Skizofrenia Tabel 46 Kontribusi Profil Baris Kontribusi Baris ke Dimensi Inersia Kontribusi Dimensi ke Inersia Baris Dimensi 1 Dimensi Dimensi 1 Dimensi Paranoid 0010 0077 0086 0 Hebefrenik 0441 0001 0977 0001 Katatonik 0343 0056 0930 0049 Undiferentiated 009 006 0555 0401 Residual 004 051 0101 0681 Simlek 0090 0148 0634 0337 Tabel 46 menjelaskan bahwa jenis Skizofrenia yang terbesar dalam dimensi 1 adalah jenis Hebefrenik sebesar 441% dan terbesar kedua adalah jenis katatonik sebesar 343%, sehingga daat disimulkan nilai total kontribusi jenis skizofrenia ada dimensi 1 adalah sebesar 784% Jenis Skizofrenia yang

7 terbesar dalam dimensi adalah jenis residual sebesar 51%, terbesar kedu adalah jenis undiferentiated sebesar 06%, terbesar ketiga adalah jenis simlek sebesar 148%, dan terbesar keemat adalah jenis aranoid sebesar 77% sehingga daat disimulkan nilai total kontribusi jenis skizofrenia ada dimensi adalah sebesar 943% Tabel 46 juga menjelaskan bahwa enyusun kontribusi ada dimensi ke inersia baris ada dimensi 1 yang terbesar adalah jenis hebefrenik yaitu sebesar 977% yang berarti bahwa dimensi 1 daat menjelaskan sebesar 977% terhada gangguan jiwa skizofrenia jenis hebefrenik Penyusun kontribusi ada dimensi ke inersia baris ada dimensi yang terbesar adalah jenis residual yaitu sebesar 681% yang berarti bahwa dimensi daat menjelaskan sebesar 681% terhada gangguan jiwa skizofrenia jenis residualselanjutya dilakukan kontribusi dari rofil kolom sebagai berikut 45 Kontribusi Profil Kolom Kotribusi rofil kolom digunakan untuk mengetahui kontribusi kolom menuju dimensi inersia di setia rofil kolom untuk mengetahui ola kecenderungann antara jenis gangguan skizofrenia dengan kategori umur asien rawat ina RSJ Menur Surabaya tahun 016, berikut hasil erhitungan kontribusi rofil kolom atau bisa juga dilihat outut ada Lamiran 7 Tabel 47 Kontribusi Profil Kolom Kontribusi Baris ke Dimensi Inersia Kontribusi Dimensi ke Inersia Baris Kateori Umur Dimensi 1 Dimensi Dimensi 1 Dimensi 5 tahun 0757 0074 0970 0030 6-35 tahun 0193 007 065 06 36-45 tahun 0046 0008 030 0017 46 tahun 0004 0711 0017 0907 Tabel 47 menjelaskan bahwa kategori umur yang terbesar dalam dimensi 1 adalah kategori umur 5 tahun sebesar 757% dan terbesar kedua adalah kategori umur 36-45 tahun sebesar

8 46%, sehingga daat disimulkan nilai total kontribusi kategori umur ada dimensi 1 adalah sebesar 803% Kategori umur yang terbesar dalam dimensi adalah kategori umur 46 tahun sebesar 711% dan terbesar kedua adalah kategori umur 6-35 tahun sebesar 07%, sehingga daat disimulkan nilai total kontribusi kategori umur ada dimensi adalah sebesar 918% Tabel 47 juga menjelaskan bahwa enyusun kontribusi ada dimensi ke inersia baris ada dimensi 1 yang terbesar adalah kategori umur 5 tahun yaitu sebesar 97% yang berarti bahwa dimensi 1 daat menjelaskan sebesar 97% terhada kategori umur 5 tahun Penyusun kontribusi ada dimensi ke inersia baris ada dimensi 1 yang terbesar adalah kategori umur 46 tahun yaitu sebesar 907% yang berarti bahwa dimensi 1 daat menjelaskan sebesar 907% terhada kategori umur 46 tahun Selanjutya dilakukan lot koresondensi sebagai berikut 46 Plot Koresondensi Plot koresondensi digunakan untuk menggambarkan kedekatan antara titik-titik kedekatan antara variabel jenis-jenis gangguan jiwa skizofrenia dan kategori umur dari asien rawat ina RSJ Menur Surabaya tahun 016 yang digunakan untuk melihat kecenderungan antara jenis-jenis gangguan jiwa skizofrenia dan kategori umur Sebelum menggambarkan lot koresondensi secara visual dalam bentuk grafik, maka erlu menentukan nilai koordinat rofil baris dan koordinat rofil kolom serta dan nilai koordinat rofil kolom berikut adalah koordinat rofil baris jenis gangguan jiwa skizofrenia atau bisa juga dilihat outut ada Lamiran 7

9 Tabel 48 Koordinat Profil Baris Jenis Skizofrenia Dimensi 1 Dimensi Paranoid -0071 0151 Hebefrenik 05-000 Katatonik 1349 0411 Undiferentiated -0130-0146 Residual -077 0956 Simlek -0536 0518 Berdasarkan Tabel 48 daat diketahui bahwa nilai koordinat rofil baris yang dieroleh dari kontribusi baris/kolom menuju dimensi inersia atau sebaliknya, nilai koordinat ada Tabel 48 digunakan untuk menggambarkan lot koresondensi sehingga daat digunakan untuk melihat jarak terdekat antara rofil baris dan rofil kolom dan melihat kecenderungan anatara variabel jenis-jenis gangguan jiwa skizofrenia dan kategori umur dari asien rawat ina RSJ Menur Surabaya tahun 016 Selanjutnya dilakukan erhitungan koordinat rofil kolom kategori umur sebagai berikut atau bisa juga dilihat outut ada Lamiran 7 Tabel 49 Koordinat Profil Kolom Kategori Umur Dimensi 1 Dimensi 5 tahun 0675-0159 6-35 tahun -09-0179 36-45 tahun -017 0040 46 tahun 005 0500 Berdasarkan Tabel 49 daat diketahui bahwa nilai koordinat rofil kolom yang dieroleh dari kontribusi baris/kolom menuju dimensi inersia atau sebaliknya, nilai koordinat ada Tabel 48 digunakan untuk menggambarkan lot koresondensi sehingga daat digunakan untuk melihat jarak terdekat antara rofil baris dan rofil kolom dan melihat kecenderungan anatara variabel jenis-jenis gangguan jiwa skizofrenia dan kategori umur dari asien rawat ina RSJ Menur Surabaya tahun 016 Setelah dilakukan erhitungan koordinat maka lot koresondensi daat dilakukan secara visual dengan menggunakan grafik lot koresondensi Grafik ini menggambarkan titik-titik kedekatan

30 untuk melihat ola kecenderungan antara jenis gangguan jiwa skizofrenia dan kategori umur dari asien rawat ina RSJ Menur Surabaya Berikut adalah grafik yang terbentuk Gambar 44 Plot Koresondensi Berdasarkan analisis Gambar 44 lot koresondensi menunjukan bahwa asien rawat ina gangguan jiwa skizofrenia di RSJ Menur Surabaya yang memiliki kategori umur 5 tahun cenderung mengalami gangguan skizofrenia jenis hebefrenik, yang memiliki umur 6-45 tahun cenderung menglami skizofrenia jenis undiferentiated, kategori umur 36-45 tahun cenderung mengalami gangguan skizofrenia jenis aranoid, umur 46 tahun cenderung lebih mengalami gangguan jiwa skizofrenia jenis simlek namun juga bisa cenderung mengalami jenis residual, dan skizofrenia jenis katatonik tidak cenderung untuk didekati oleh kategori umur manaun Selanjutnya dilakukan erhitungan jarak euclidean untuk mengetahui ola kecenderungan secara sistematis sebagai berikut

31 47 Perhitungan Jarak Euclidean Perhitugan jarak euclidean digunakan untuk mengetahui jarak antar objek engamatan, berikut meruakan hasil erhitungan ada jarak euclidean yang dihasilkan dari masingmasing dimensi ada jenis-jenis gangguan jiwa skizofrenia berdasarkan katerori umur asien di RSJ Menur Surabaya tahun 016, hasil erhitungan jarak euclidean adalah sebagai berikut atau bisa juga dilihat outut erhitungan secara manual ada Lamiran 8 Tabel 46 Jarak Euclidean Jenis Skizofrenia 5 Tahun KategoriUmur 6-35 tahun 36-45 tahun 46 tahun Paranoid 0807847 0365874 01436 0370041 Hebefrenik 00671 0767647 0651768 070098 Katatonik 088709 1684691 15191 130005 Undiferentiated 0805105 0104355 018604 0671148 Residual 146617 1136015 098 05696 Simlek 138739 0761615 069099 058875 Berdasarkan hasil erhitungan jarak euclidean ada Tabel 46 menunjukan bahwa gangguan jiwa skizofrenia jenis Hebefrenik dan katatonik lebih cenderung dialami oleh asien rawat ina RSJ Menur Surabaya ada kategori umur 5 tahun, sedangkan gangguan jiwa skizofrenia jenis undiferentiated cenderung diida oleh asien rawat ina RSJ Menur Surabaya ada kategori umur 6-35 tahun, gangguan jiwa skizofrenia jenis aranoid cenderung dialami oleh asien RSJ Menur Surabaya ada kategori umur 36-45 tahun, dan yang terakhir gangguan jiwa skizofrenia jenis residual dan simlek cenderung dialami oleh asien RSJ Menur Surabaya ada kategori umur 46 tahun

3 halaman ini sengaja dikosongkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51 Kesimulan Kesimulan berdasarkan analisis koresondensi yang dilakukan ada data jumlah gangguan jiwa skizofrenia dan kategori umur ada asien rawat ina RSJ Menur Surabaya tahun 016 adalah sebagai berikut 1 Karakteristik data daat menjelaskan bahwa dari 1667 asien rawat ina RSJ Menur Surabaya yang menderita gangguan jiwa skizofrenia dengan terbanyak adalah 70% laki-laki dan 67% terbanyak berasal dari luar kota Surabaya semuaya sudah dinyatakan meninggalkan RSJ Menur Surabaya dimana sebanyak 1618 orang telah ulang dengan keadaan sembuh, 30 orang ulang aksa, 6 orang ulang dengan keadaan dro, 6 orang dirujuk ke rumah sakit lain, 4 orang lari dari engawasan, dan 3 orang meninggal dunia di RSJ Menur Surabaya Analisis koresondensi meberikan kesimulan bahwa asien rawat ina RSJ Menur Surabaya tahun 016 yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia jenis residual dan simlek cenderung lebih dialami oleh kategori umur 46 tahun, jenis Hebefrenik dan katatonik cenderung dialami oleh kategori umur 5 tahun, jenis undiferentiated cenderung dialami ada kategori umur 6-35 tahun, dan jenis aranoid cenderung dialami oleh kategori umur 36-45 tahun Berdasarkan dimensi yang telah direduksi terdaat dua dimensi yang mamu menjelakan 89,% keragaan data 5 Saran Saran yang daat diberikan dari enelitian kali ini adalah untuk enelitian selanjutnya disarankan agar meneliti faktorfaktor yang menyebabkan enyakit gangguan jiwa khususnya ada gangguan jiwa skizofrenia Saran yang diberikan keada 33

34 ihak RSJ Menur Surabaya adalah agar fokus terhada asien skizofrenia khususnya ada skizofrenia jenis undiferentiated dan asien skizofrenia yang berumur 6-35 tahun hal ini dikarenakan asien skizofrenia undiferentiated beserta asien skizofrenia yang berumur 6-35 tahun mendominasi sebagian besar asein skizofrenia

DAFTAR PUSTAKA Agresti, A 00 Categorical Data Analysis New York: JOHN WILEY & SONS INC Angkasawati, I 014 Rumah Sakit Jiwa Khusus Wanita di Surabaya Tugas Akhir, Aryasita, P R 010 ANALISIS KORESPONDENSI TERHADAP DATA KEJADIAN KRIMINALITAS DI POLSEK SIMOKERTO 7 Davison, G C, & Neale, J M 006 Psikologi Abnormal Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Dekes RI, D P 000 Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat In D P Dekes RI, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat 9-11,16 Jakarta: Deartemen Kesehatan Reublik Indonesia Dekes, R 009 Klasifikasi Umur Menurut Kategori Jakarta: Ditjen Yankes Handayani, L, & Nurwidawati, D 013 Hubungan Pola Asuh dan Eksresi Emosi Keluarga dengan Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya Character Volume 0 Nomor 01, Hartanto, D 014 Gambaran Sika dan Dukungan Keluarga Terhada Penderita Gaguan Jiwa Di Kecamatan Kartasura Naska Publikasi, 3-4 Ika 015, Februari 10 About Us:Minim Psikolog, Ribuan Penderita Gangguan Jiwa Belum Tertangani Retrieved Januari 14, 017, from Minim Psikolog, Ribuan Penderita Gangguan Jiwa Belum Tertangani : htts://wwwugm acid/id/berita/9715-minimsikologribuanenderitaga ngguanjiwabelumtertangani Maslim, R 003 Diagnosa Gangguan Jiwa Jakarta: PPDGJ III, Direktorta Kesehatan RI Maslim, R 004 Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III Jakarta: FK Jiwa Unika Atmaja 35

36 Mattjik, A A, & Sumertajaya, I M 011 Sidik Peubah Ganda Bogor: IPB PRESS Nurbayani, S, Malihah, E, & Alia, M N 014 Studi Fenomenologi Terhada Wabah Kasus Sakit Jiwa Pada Warga Desa Pangauban Kabuaten Bandung 4 Panisih, Endang 010 Hubungan Antara Umur, Pendidikan, Masa Kerja Dengan Perilaku Perawat Ketika Membeikan Obat Oral Keada Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta Universitas Muhammadiyah Surakarta Santosa, B 007 Data Mining Teori dan Alikasi Yogyakarta: Graha Ilmu

LAMPIRAN Lamiran 1 Data Pasien Gangguan Jiwa Skizofrenia RSJ Menur Surabaya tahun 016 UMUR SEX MASUK KELUAR LAMA PULANG DIAGNOSA KOTA 47 1 15-Dec-15 1-Jan-16 17 sembuh F0 Surabaya 4 1 13-Nov-15 1-Jan-16 49 sembuh F03 Surabaya 4 10-Nov-15 1-Jan-16 5 sembuh F03 Tuban 40 1 10-Dec-15 30-Jan-16 51 sembuh F05 Surabaya 57 1 17-Dec-15 31-Jan-16 45 sembuh F00 Bojonegoro 3 8-Jan-16 31-Jan-16 3 sembuh F01 Tuban 6 1 13-Jan-16 1-Feb-16 19 sembuh F00 Gresik 9 1 -Dec-15 1-Feb-16 41 sembuh F00 Madiun 35 1-Jan-16 1-Feb-16 31 sembuh F00 Surabaya 3 11-Feb-16 6-Feb-16 15 sembuh F00 Surabaya 63 1 -Jan-16 8-Feb-16 57 sembuh F03 + N300 Lamongan 1 1 5-Jan-16 9-Feb-16 55 sembuh F0 Samang 31 1 3-Feb-16 1-Mar-16 7 sembuh F00 Lamongan 5 1 8-Feb-16 1-Mar-16 sembuh F03 Surabaya 3 1 7-Jan-16 1-Mar-16 54 sembuh F03 Surabaya 54 1 1-Mar-16 30-Mar-16 9 aksa F03 Bangkalan 33 10-Mar-16 30-Mar-16 0 sembuh F01 Lamongan 45 1 7-Feb-16 31-Mar-16 33 sembuh F00 Madiun 8 1 18-Mar-16 1-Ar-16 14 sembuh F03 Pasuruan 3 9-Mar-16 1-Ar-16 3 sembuh F01 Surabaya 3 16-Feb-16 1-Ar-16 45 sembuh F03 Tuban 33 1 4-Ar-16 30-Ar-16 6 sembuh F00 Madiun 31 1 4-Ar-16 30-Ar-16 6 sembuh F03 Sidoarjo 47 5-Ar-16 30-Ar-16 5 sembuh F03 Surabaya 5 1 5-Mar-16 -May-16 38 sembuh F03 Tuban 36 1 9-Mar-16 -May-16 34 sembuh F03 Gresik 18 1 19-Ar-16 -May-16 13 sembuh F03 Surabaya 37

38 UMUR SEX MASUK KELUAR LAMA PULANG DIAGNOSA KOTA 3 1 8-Ar-16 31-May-16 33 sembuh F03 Surabaya 41 1 7-May-16 31-May-16 4 F03 Gresik 45 4-May-16 31-May-16 7 sembuh F03 Mojokerto 0 1 19-May-16 1-Jun-16 13 sembuh F00 Surabaya 37 1 4-Ar-16 1-Jun-16 58 sembuh F00 Gresik 5 1 7-May-16 1-Jun-16 5 sembuh F00 Sidoarjo 8 1 7-Jun-16 9-Jun-16 sembuh F03 Gresik 9 1 3-Jun-16 9-Jun-16 6 sembuh F03 Surabaya 35 1 3-May-16 9-Jun-16 37 sembuh F06 Lamongan 5 1 9-May-16 1-Jul-16 53 sembuh F00 Bangkalan 31 1 17-Jun-16 1-Jul-16 14 sembuh F03 Sidoarjo 54 1 16-Jun-16 1-Jul-16 15 sembuh F03 Surabaya 19 7-Jul-16 9-Jul-16 sembuh F03 Kediri 6 1 13-Jun-16 30-Jul-16 47 sembuh F01 Jombang 8 -Jul-16 30-Jul-16 8 aksa F00 Gresik 3 1 1-Jul-16 1-Aug-16 0 sembuh F00 Ponorogo 4 1 18-Jul-16 1-Aug-16 14 sembuh F01 Surabaya 33 1 5-Jul-16 1-Aug-16 7 sembuh F03 Gresik 3 16-Aug-16 31-Aug-16 15 sembuh F01 Pasuruan 7 16-Aug-16 31-Aug-16 15 sembuh F03 Surabaya 40 1 18-Aug-16 1-Se-16 14 sembuh F00 Surabaya 1 1 7-Jul-16 1-Se-16 36 sembuh F00 Gresik 46 1-Aug-16 8-Se-16 47 sembuh F03 Surabaya 50 14-Se-16 8-Se-16 14 sembuh F03 Surabaya 1 1 31-Aug-16 9-Se-16 9 sembuh F03 Sidoarjo 38 1 30-Aug-16 1-Oct-16 3 sembuh F00 Bangkalan 33 1 9-Aug-16 1-Oct-16 33 sembuh F003 Surabaya 19 1 14-Aug-16 -Oct-16 49 sembuh F03 Surabaya

39 UMUR SEX MASUK KELUAR LAMA PULANG DIAGNOSA KOTA 51 1 3-Oct-16 31-Oct-16 8 sembuh F03 Samang 30 8-Oct-16 31-Oct-16 3 aksa F01 Samang 7 1 10-Oct-16 1-Nov-16 sembuh F01 Lamongan 36 1 8-Oct-16 1-Nov-16 4 sembuh F03 Gresik 41 1 -Nov-16 30-Nov-16 8 sembuh F03 Lamongan 5 1 8-Nov-16 30-Nov-16 sembuh F03 Sidoarjo 45 1 15-Nov-16 1-Dec-16 16 sembuh F01 Surabaya 1 15-Nov-16 1-Dec-16 16 sembuh F01 Surabaya 45 1 13-Nov-16 30-Dec-16 47 sembuh F03 Sidoarjo 4 1 17-Nov-16 31-Dec-16 44 sembuh F01 Surabaya Lamiran Data Pasien Skizofrenia RSJ Menur Surabaya tahun 016 Tabel Kontingensi KategoriUmur Jenis Skizofrenia 5 Tahun 6-35 tahun 36-45 tahun 46 tahun Total Paranoid 51 16 87 60 34 Hebefrenik 63 89 78 45 75 Katatonik 10 8 7 7 3 Undiferentiated 147 364 79 139 99 Residual 6 16 0 1 54 Simlek 5 1 16 11 53 Total 8 64 487 74 1667

40 Lamiran 3 Uji Indeendensi Chi-Square Tests Value df Asym Sig -sided Pearson Chi-Square 557 a 15 043 Likelihood Ratio 4805 15 053 Linear-by-Linear Association 693 1 405 N of Valid Cases 1667 a 0 cells 00% have exected count less than 5 The minimum exected count is 56 Lamiran 4 Profil Baris Row Profiles KategoriUmur JenisSkizofrenia 5 tahun 6-35 tahun 36-45 tahun 46 tahun Active Margin Paranoid 157 389 69 185 1000 Hebefrenik 9 34 84 164 1000 Katatonik 313 50 19 19 1000 Undiferentiated 158 39 300 150 1000 Residual 111 96 370 1000 Simlek 094 396 30 08 1000 Mass 169 374 9 164 Lamiran 5 Profil Kolom Column Profiles KategoriUmur JenisSkizofrenia 5 tahun 6-35 tahun 36-45 tahun 46 tahun Mass Paranoid 181 0 179 19 194 Hebefrenik 3 143 160 164 165 Katatonik 035 013 014 06 019 Undiferentiated 51 583 573 507 557 Residual 01 06 041 044 03 Simlek 018 034 033 040 03 Active Margin 1000 1000 1000 1000

41 Lamiran 6 Reduksi Dimensi Summary Confidence Singular Proortion of Inertia Value Dimen sion Singular Value Inertia Chi Square Sig Accounted for Cumulative Standard Deviation Correlation 1 10 010 675 675 07-051 058 003 17 89 06 3 041 00 108 1000 Total 015 557 043 a 1000 1000 a 15 degrees of freedom Lamiran 7 Koordinnat Profil Baris/Kolom, Kontribusi Profil Baris/Kolom Overview Row Points a Score in Dimension Contribution Of Point to Inertia of Of Dimension to Dimension Inertia of Point 1 1 Total Jenis Skizofrenia Mass 1 Inertia Paranoid 194-071 151 001 010 077 086 308 Hebefrenik 165 5-00 005 441 001 977 001 977 Katatonik 019 1349 411 004 343 056 930 049 979 Undiferentiated 557-130 -146 00 09 06 555 401 956 Residual 03-77 956 003 04 51 101 681 78 Simlek 03-536 518 001 090 148 634 337 971 Active Total 1000 015 1000 1000 a Symmetrical normalization

4 Overview Column Points a Score in Dimension Contribution Of Point to Kategori Inertia of Dimension Of Dimension to Inertia of Point Umur Mass 1 Inertia 1 1 Total 5 100 169 675-159 008 757 074 970 030 0 6-35 tahun 374-9 -179 003 193 07 65 6 878 36-45 tahun 9-17 040 00 046 008 30 017 319 46 tahun 164 05 500 003 004 711 017 907 94 Active Total 1000 015 1000 1000 a Symmetrical normalization Lamiran 8 Perhitungan Manual Jarak Euclidean Berdasarkan rumus ersamaan 11 ada Bab II, maka dieroleh erhitungan jarak euclidien sebagai berikut d F G F G 0071 0675 0151 0159 0 807 1,1 11 11 1 1 d F G F G 05 0675 00 0159 0 067,1 1 11 1 d F G F G 1349 0675 0411 0159 0 883 3,1 31 11 3 1 d F G F G 013 0675 0146 0159 0 8044 4,1 41 11 4 1 d F G F G 077 0675 0956 0159 1 4656 5,1 51 11 5 1 d F G F G 0536 0675 0518 0159 1 3867 6,1 61 11 6 1 d F G F G 0071 09 0151 0179 0 3659 1, 11 1 1 d F G F G 05 09 00 0179 0 767, 1 1 d F G F G 1349 09 0411 0179 1 6847 3, 31 1 3 d F G F G 013 09 0146 0179 0 1045 4, 41 1 4

43 1354 1 0179 0956 09 077 5 1 51 5, G F G F d 7615 0 0179 0518 09 0536 6 1 61 6, G F G F d 147 0 004 0151 017 0071 3 1 31 11 1,3 G F G F d 6511 0 004 000 017 05 3 31 1,3 G F G F d 5 1 004 0411 017 1349 3 3 31 31 3,3 G F G F d 1859 0 004 0416 017 013 3 4 31 41 4,3 G F G F d 981 0 004 0956 017 077 3 5 31 51 5,3 G F G F d 693 0 004 0518 017 0536 3 6 31 61 6,3 G F G F d 3697 0 05 0151 05 0071 4 1 41 11 1,4 G F G F d 7005 0 05 00 05 05 4 41 1,4 G F G F d 3003 1 05 0411 05 1349 4 3 41 31 3,4 G F G F d 671 0 05 0146 05 013 4 4 41 41 4,4 G F G F d 56 0 05 0956 05 077 4 5 41 51 5,4 G F G F d 5878 0 05 0518 05 0539 4 6 41 61 6,4 G F G F d

44 Lamiran 9 Surat Diijinkan Mengambil Data Penelitian

Lamiran 10 Surat Keaslian Data Penelitian 45

46 halaman ini sengaja dikosongkan

BIODATA PENULIS Penulis adalah Nilamsari Farah Millatina, lahir sebagai anak kedua dari asangan Drs Imam Syaukani dan Dra Nurul Kartika Ayu yang memiliki 5 orang Namun ada umuranya yang ke 11 saat memasuki SD kelas 6 di SD Prajamukti Surabaya enulis ditakdirkan untuk menjadi anak ertama, karena sang kakak laki-lakinya yang bernama M Adithya Prawira Bisma meninggal dunia enulia tergolong orang yang ceria dan mudah bergaul, enulis menjadi Ketua Osis saat memasuki dunia SMA teatnya di SMAN 10 Surabaya Penulis aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi, seminar dan elatihan di berbagai temat Ketika lulus dari SMA enulis juga menjadi Ketua Karang Taruna di lingkungan temat tinggalnya Keaktifan enulis Berlanjut saat memasuki erkuliahan teatnya ada keanitian yang ada di Kamusnya yaitu Institut Teknologi Seuluh Noember Surabaya, adaun jabatan yang ernah diraih yaitu Staff Deartemen Kesejehtraan Mahasiswa Himunan Diloma Statistika KESMA HIMADATA-ITS tahun 015/016 ditahun 016/017 menjadi Sekertaris KESMA HIMADATA-ITS Berbagai elatihan dan seminar diikuti oleh enulis saat erkuliahan Ditahun ketigannya Nilam menyusun Tugas Akhir yang alhamdulillah sudah terselesaikan Keritik dan saran embaca sangat diharakan bagi erbaikan kedean dan daat dikirimkan ke email nilamsarifarah@gmailcom Semoga buku ini bermanfaat dan daat membantu ermasalahan masyarakat 47