III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB 2 LANDASAN TEORI

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

Transkripsi:

3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V C, V D, V E, dan satu d antaranya merupakan kelas unggulan yatu kelas V A. Pengamblan sampel dlakukan dengan menggunakan teknk purposve samplng melalu tahapan sebaga berkut.. Dar 5 kelas, dambl 4 kelas yang bukan merupakan kelas unggulan.. Selanjutnya, dar 4 kelas dambl kelas yang memlk rata-rata kemampuan awal yang sama yang dlhat dar nla ujan akhr semester ganjl. 3. Dar kelas akan dtentukan secara acak, satu kelas sebaga kelas ekspermen dan satu kelas sebaga kelas kontrol. Setelah mendapatkan nla ujan akhr semester ganjl sswa dar guru mata pelajaran matematka kelas V dperoleh nla rata-rata ujan akhr semester ganjl sswa setap kelas sebaga berkut. Tabel 3. Rata-rata Nla Ujan Akhr Semester Ganjl No Kelas Nla Rata-rata V A 70,95 V B 58,5 3 V C 48,4 4 V D 48,75 5 V E 47,3

33 Berdasarkan nla rata-rata pada Tabel 3., dperoleh kelas V D sebaga kelas ekspermen (pembelajaran dengan Pendekatan Matematka Realstk) dan V C sebaga kelas kontrol (pembelajaran konvensonal). B. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen semu (quas experment) dan desan ekspermen yang dgunakan adalah desan post-test only dengan kelompok pengendal yang tdak dacak sebagamana yang dkemukakan Furchan (98: 368). Pada kelas ekspermen dber perlakuan khusus yatu pembelajaran dengan PMR. Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensonal. Kemudan kedua kelas sampel dber post-test. Post-test adalah tes pemahaman konsep matemats yang dlakukan pada kedua kelas sampel dengan soal tes yang sama. Desan peneltan dapat dlhat dalam Tabel 3. sebaga berkut. Tabel 3. Dsan Post-test only Kelompok Perlakuan Post-test Kelas Ekspermen Pembelajaran dengan Pendekatan Matematka Realstk Skor Post-test pada Kelas Ekspermen Kelas Kontrol Pembelajaran Konvensonal Skor Post-test pada Kelas Kontrol C. Langkah peneltan Langkah-langkah dalam peneltan n adalah sebaga berkut.. Observas awal, melhat konds lapangan yang ada sepert jumlah kelas yang ada, jumlah sswa yang ada, cara mengajar guru matematka dan mengambl nla matematka sswa dar ujan akhr semester sebelumnya sebaga nla

34 awal dan untuk menentukan sampel peneltan yang mempunya rata-rata kemampuan awal yang relatf sama.. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas ekspermen yatu pembelajaran dengan PMR dan untuk kelas kontrol yatu pembelajaran konvensonal. 3. Menyusun Lembar Kerja Sswa (LKS) yang akan dberkan kepada sswa pada saat dskus kelompok. 4. Membuat lembar observas aktvtas belajar sswa dan menyapkan nstrumen peneltan berupa tes pemahaman konsep sekalgus aturan penskorannya. 5. Membag sswa ke dalam 0 kelompok kecl berdasarkan nla ujan akhr semester sebelumnya bak pada kelas ekspermen (pembelajaran dengan PMR) maupun pada kelas kontrol (pembelajaran konvensonal) sehngga setap kelompok terdr dar 4-5 sswa. 3. Melaksanakan pembelajaran sesua dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dsusun dan kegatan pembelajarannya terdapat pada lampran A. dan A., bak pada kelas ekspermen (pembelajaran dengan PMR) maupun pada kelas kontrol (pembelajaran konvensonal). 4. Melakukan valdas nstrumen tes. 5. Melakukan uj coba nstrumen tes. 6. Mengadakan post- test pada kelas ekspermen dan kelas kontrol. 7. Menganalss data. 8. Membuat kesmpulan.

35 D. Data Peneltan Data dalam peneltan n adalah sebaga berkut.. Data aktvtas belajar sswa yang dperoleh dar hasl observas terhadap aktvtas sswa selama pembelajaran dengan Pendekatan Matematka Realstk dan pembelajaran konvensonal berlangsung.. Data pemahaman konsep matemats sswa yang dperoleh dar hasl tes formatf setelah mengkut pembelajaran dengan Pendekatan Matematka Realstk dan pembelajaran konvensonal. E. Teknk Pengumpulan Data Taknk pengumpulan data dalam peneltan n dperoleh melalu observas dan tes.. Observas Observas n bertujuan untuk memperoleh data aktvtas belajar sswa. Observas dlakukan oleh observer untuk mengamat aktvtas sswa selama pembelajaran dengan Pendekatan Matematka Realstk dan pembelajaran konvensonal berlangsung dengan menggunakan lembar observas aktvtas sswa yang sudah dsedakan oleh penelt.. Tes Tes yang dberkan berupa tes formatf yang dlakukan pada akhr pokok bahasan. Pemberan tes n bertujuan untuk mengetahu tngkat pemahaman konsep matemats sswa setelah mengkut pembelajaran dengan Pendekatan Matematka

36 Realstk dan pembelajaran konvensonal. Untuk mendapatkan hasl yang bak maka tes tersebut harus dapat dbuat dan dkembangkan sesua dengan tujuan pembelajaran yang hendak dcapa. F. Instrumen Peneltan Instrumen merupakan alat bantu yang dplh dan dgunakan oleh penelt dalam kegatannya mengumpulkan data agar kegatan tersebut menjad sstemats.. Lembar Observas Lembar observas dgunakan untuk mengamat aktvtas sswa selama kegatan pembelajaran berlangsung. Untuk menjamn valdtas nstrumen, maka nstrumen dsusun berdasarkan ks-ks dan ndkator aktvtas. Pembuatan lembar observas aktvtas dawal dengan pembuatan ks-ks mengena aktvtas apa saja yang akan damat dalam peneltan n. Aktvtas sswa yang damat dalam peneltan n melput memperhatkan penjelasan guru, bertanya/menjawab atau menanggap pertanyaan guru, berdskus dalam kelompok/mengerjakan LKS, mempresentaskan/memperhatkan presentas hasl dskus, member tanggapan terhadap presentas dan menympulkan mater pelajaran. Selanjutnya, menentukan bagamana cara mengukur aktvtas yang telah dlakukan sswa. Kemudan, aktvtas yang damat dan nama sswa dsusun dalam sebuah tabel yang memudahkan observer untuk menla sswa mana yang telah melakukan aktvtas yang damat. Kegatan observas n dlakukan dar awal hngga akhr pembelajaran dengan perode pengamatan per 0 ment.

37 Ketentuan tekns pengsan lembar observas aktvtas sswa n adalah sebaga berkut. a. Sswa mendapat tanda check lst (skor ) jka melakukan aktvtas yang relevan terhadap pembelajaran. b. Sswa tdak mendapat tanda check lst (skor 0) jka tdak melakukan aktvtas yang relevan terhadap pembelajaran.. Perangkat Tes Instrumen peneltan yang dgunakan untuk mengetahu tngkat pencapaan pemahaman konsep matemats sswa dalam peneltan n yatu perangkat tes. Untuk mendapatkan data yang akurat maka tes yang dgunakan dalam peneltan n harus memenuh krtera tes yang bak yatu harus memenuh valdtas dan relabltas tes yang semestnya. Valdtas tes yang dgunakan dalam peneltan n yatu valdtas s. Valdtas s yatu valdtas yang dtnjau dar seg s tes tu sendr sebaga alat pengukur pemahaman konsep matemats sswa, snya telah dapat mewakl secara representatf terhadap keseluruhan mater atau bahan pelajaran yang seharusnya dujkan. Penyusunan soal tes n dawal dengan menentukan kompetens dasar dan ndkator yang akan d ukur sesua dengan mater dan tujuan kurkulum yang berlaku pada populas, menyusun ks-ks tes berdasarkan kompetens dasar dan ndkator yang dplh, menyusun butr tes berdasarkan ks-ks yang dbuat. Hal n dlakukan untuk menjamn valdtas s soal tes yang dujkan. Valdtas nstrumen tes ddasarkan pada penlaan guru mtra (guru mata pelajaran matematka kelas V). Jka penlaan guru mtra menyatakan bahwa butr-butr tes telah sesua

38 dengan kompetens dasar dan ndkator yang akan dukur maka valdtas s dar tes tersebut dkategorkan vald. Setelah tes dnyatakan vald, maka tes yang dgunakan duj cobakan d luar sampel tetap mash dalam populas yatu pada sswa kelas V B. Uj coba tes n dmaksudkan untuk mengetahu relabltas, daya beda soal, dan tngkat kesukaran. Jka perangkat tes telah memenuh krtera-krtera tersebut, maka perangkat tes termasuk dalam krtera tes yang bak sehngga soal layak untuk dgunakan. a. Relabltas Tes Relabltas tes dukur berdasarkan koefsen relabltas dan dgunakan untuk mengetahu tngkat keterandalan suatu tes. Suatu tes dkatakan relabel jka hasl pengukuran yang dlakukan dengan menggunakan tes tersebut berulang kal terhadap subjek yang sama senantasa menunjukkan hasl yang tetap sama atau sfatnya ajeg (stabl). Untuk menghtung koefsen relabltas tes berbentuk Essay dgunakan rumus Alpha Cronbach dalam Sudjono (008: 08) adalah sebaga berkut. = ( ) Keterangan : = Koeffsen relabltas n = Banyaknya butr soal = Jumlah varan skor dar tap-tap butr tem = varan total Menurut Sudjono, pemberan nterpretas terhadap koefsen relabltas tes ( ) pada umumnya dgunakan ketentuan, apabla 0,70 berart tes yang sedang duj relabltasnya dnyatakan telah memlk relabltas yang bak.

39 Sebalknya, apabla < 0,70 berart tes yang sedang duj relabltasnya dnyatakan belum memlk tngkat relabltas yang bak. Berdasarkan pendapat tersebut, tes yang dgunakan dalam peneltan n memlk koefsen relabltas lebh dar 0,70. b. Tngkat Kesukaran Tngkat kesukaran dgunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu butr soal. Suatu tes dkatakan bak jka memlk derajat kesukaran sedang, yatu tdak terlalu sukar dan tdak terlalu mudah. Untuk menghtung tngkat kesukaran suatu butr soal dgunakan rumus berkut. TK S S maks Dengan, TK : tngkat kesukaran butr tes ke- S : rataan skor sswa pada butr ke- S maks : skor maksmum butr ke- Interpretas tngkat kesukaran suatu butr soal dgunakan krtera ndeks kesukaran dsajkan dalam Tabel 3.3 sebaga berkut. Tabel 3.3 Interpretas Nla Tngkat Kesukaran Besarnya TK Kurang dar 0,30 Interpretas Sangat Sukar 0,30-0,70 Cukup (Sedang) Lebh dar 0,70 Terlalu Mudah (Sumber : Sudjono (008: 37)) Untuk keperluan pengamblan data dalam peneltan n, dgunakan butr-butr soal dengan krtera cukup (sedang), yatu dengan membuang butr-butr soal dengan kategor sangat sukar dan terlalu mudah.

40 Dar data uj coba tes yang telah dlakukan, dperoleh hasl perhtungan tngkat kesukaran 9 butr soal yang menunjukkan terdapat satu butr tes yang tergolong terlalu mudah, yatu pada butr soal nomor 3 dengan tngkat kesukaran 0,7 (pada Lampran C.8). Untuk butr tes yang tergolong sedang terdapat pada soal nomor,, 4, 6, 7, 8, dan 9 dengan tngkat kesukaran berksar dar 0,30 s.d 0,70. Berdasarkan krtera tngkat kesukaran butr tes yang akan dgunakan untuk mengambl data maka butr soal nomor 3 dbuang (tdak dgunakan dalam tes pada kelas sampel), karena ks-ks tes pemahaman konsep matemats mash terpenuh pada soal lannya. c. Daya Pembeda Analss daya pembeda dlakukan untuk mengetahu apakah suatu butr soal dapat membedakan sswa yang berkemampuam tngg dan sswa yang berkemampuan rendah. Untuk menghtung daya pembeda data terlebh dahulu durutkan dar sswa yang memperoleh nla tertngg sampa sswa yang memperoleh nla terendah. Setelah tu, 7% sswa yang mendapatkan nla tertngg dambl sebaga kelompok atas dan 7% sswa yang mendapatkan nla terendah dambl sebaga kelompok bawah. Daya pembeda dtentukan dengan rumus : DP = JA JB IA Keterangan : DP = Indeks daya pembeda satu butr soal tertentu JA = Rata-rata kelompok atas pada butr soal yang dolah JB = Rata-rata kelompok bawah pada butr soal yang dolah IA = Skor maksmum butr soal yang dolah

Menurut Sudjono (008: 388) hasl perhtungan daya pembeda dnterpretas berdasarkan klasfkas yang tertera dalam Tabel 3.4 berkut. 4 Tabel 3.4 Interpretas Nla Daya Pembeda Nla negatf DP 0,0 0,0 DP 0,40 0,40 DP 0,70 0,70 DP,00 Interpretas Lemah Sekal(Jelek) Cukup(Sedang) Bak Bak Sekal Untuk keperluan pengamblan data dalam peneltan n dgunakan butr soal dengan daya beda lebh dar atau sama dengan 0,30. Dar uj coba yang telah dlakukan dperoleh hasl perhtungan daya pembeda terhadap 9 butr tes yang duj cobakan, dketahu 9 butr soal tes tersebut memlk daya beda > 0,30 (pada Lampran C.8). Berdasarkan krtera butr tes yang akan dgunakan untuk mengambl data maka ke semua butr tes uj coba memenuh krtera sebaga butr soal yang layak dgunakan untuk mengambl data. Untuk data perhtungan tes uj coba yang telah dlakukan (Lampran C.8 dan C.9), selengkapnya tertera pada Tabel 3.5 berkut. Tabel 3.5 Data Analss Item Pemahaman Konsep Matemats No Soal Valdtas Relabltas Daya Pembeda Tngkat Kesukaran Vald 0,3 (Sedang) 0,69 (Sedang) Vald 0,3 (Sedang) 0,4 (Sedang) 3 Vald 0,3 (Sedang) 0,6 (Sedang) 4 Vald 0,84 0,34 (Sedang) 0,59 (Sedang) 5 Vald 0,66 (Bak) 0,58 (Sedang) 6 Vald 0,48 (Bak) 0,5 (Sedang) 7 Vald 0,64 (Bak) 0,54 (Sedang) 8 Vald 0,59 (Bak) 0,36 (Sedang)

4 Dar data d atas dapat dsmpulkan bahwa dar uj coba tes yang terdr dar 9 butr soal ternyata hanya terdapat 8 butr soal yang memenuh krtera tes yang dharapkan. Karena dar hasl data tes uj coba pada 8 butr soal yang dambl (Lampran C.9), ternyata tdak mempengaruh nla relabltas pada soal uj coba tes tersebut dan dperoleh hasl perhtungan r = 0,84. In menunjukkan bahwa soal tes telah memenuh krtera yang dtentukan sehngga soal tes tersebut dapat dgunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matemats sswa. G. Teknk Analss Data dan Pengujan Hpotess Teknk analss data dlakukan dengan langkah-langkah sebaga berkut.. Data Kemampuan Awal Sebelum sampel dber perlakuan, maka data sampel perlu danalss terlebh dahulu untuk meyaknkan kedua kelompok sampel mempunya kesamaan rata-rata kemampuan awal yang sama. Data kemampuan awal sswa dambl dar nla matematka ujan akhr semester ganjl tahun pelajaran 0/0. Statstk deskrptf data kemampuan awal matematka sswa untuk masng-masng kelas sampel dapat dlhat pada Tabel 3.6 sebaga berkut. Tabel 3.6 Statstk Deskrptf Data Kemampuan Awal Matematka Sswa Kelompok Banyak Sswa Nla Terendah Nla Tertngg Rata-rata Smpangan Baku Ekspermen 40 0 8 48,75 5,7 Kontrol 4 0 83 48,4 5,05848

43 Dar data Tabel 3.6 d atas terlhat bahwa rata-rata dan smpangan baku untuk kemampuan awal matematka sswa bak pada kelas ekspermen maupun kelas kontrol tdak terlhat perbedaan yang cukup berart. Tetap untuk menyaknkan bahwa kedua sampel mempunya kemampuan awal rata-rata yang sama maka perlu dlakukan uj kesamaan dua rata-rata yatu dengan uj t. Namun untuk memenuh persyaratan uj kesamaan dua rata-rata, terlebh dahulu dlakukan uj normaltas dan uj homogentas varans terhadap setap kelompok data kemampuan awal sswa. a. Uj Normaltas Uj n berfungs untuk mengetahu apakah data kemampuan awal sampel berdstrbus normal atau tdak. Rumusan hpotess untuk uj n adalah: H 0 : sampel berasal dar populas yang berdstrbus normal H : sampel berasal dar populas yang tdak berdstrbus normal Uj n menggunakan uj Ch-Kuadrat menurut Sudjana (005: 73) : x O E E Keterangan: = harga Ch-kuadrat = frekuens observas = frekuens harapan Krtera pengujan, tolak H 0 jka x x k 3 dengan taraf nyata = 5%. Dalam hal lannya H 0 dterma.

44 Untuk perhtungan data uj normaltas selengkapnya dapat dlhat pada Lampran C.3 dan C.4, sedangkan rangkuman hasl perhtungan uj normaltas dsajkan pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Rangkuman Hasl Uj Normaltas Data Kemampuan Awal Sswa Kelas x htung x tabel Keputusan Uj Keterangan Ekspermen 3,4393 9,49 H 0 dterma Normal Kontrol 3,6009 7,8 H 0 dterma Normal Dar hasl uj normaltas data kemampuan awal sswa pada Tabel 3.7 d atas tampak bahwa pada taraf sgnfkan = 5%, nla x < x sehngga htung tabel hpotess nol dterma. Dengan demkan dapat dsmpulkan data kemampuan awal pada setap kelompok berasal dar populas yang berdstrbus normal. b. Uj Kesamaan Dua Varans (Uj Homogentas) Uj n dgunakan untuk mengetahu apakah data kemampuan awal sswa yang dperoleh memlk varans yang sama atau tdak. Untuk menguj kesamaan dua varans n dgunakan uj Bartlet (Sudjana, 005: 6). ) Hpotess Uj H 0 : (kedua sampel mempunya varans yang sama) H : (kedua sampel tdak mempunya varans yang sama) ) Taraf sgnfkans : = 5% 3) Statstk uj

45 Langkah-langkah perhtungannya adalah sebaga berkut. a) Menghtung S dar masng-masng kelas s n x n( n ) x b) Menghtung semua varans gabungan dar semua kelas dengan rumus: s n s n c) Menghtung Harga Satuan B dengan rumus: B (log s ) n d) Uj Barlet dengan menggunakan statstk ch kuadrat dengan rumus: X 4) Keputusan uj Tolak H 0 jka x x k dan terma H 0 jka x x k, dmana x k ddapat dar daftar dstrbus ch-kuadrat dengan peluang ( ) dan dk = (k ) = ( )=. ln0 B n log s Perhtungan uj homogentas varans data kemampuan awal sswa sswa selengkapnya dapat dlhat pada Lampran C.5. Rangkuman hasl uj homogentas varans n dsajkan pada Tabel 3.8 Tabel 3.8 Rangkuman Hasl Uj Homogentas Varans Data Kemampuan Awal Sswa Kelas x x k Keputusan Uj Keterangan Ekspermen dan Kontrol 0,000708 3,84 H 0 dterma Homogen

Dar data Tabel 3.8 d atas, bahwa pada taraf sgnfkans = 5% nla < ( )( ) sehngga hpotess nol dterma. Dengan demkan dapat dsmpulkan bahwa varans kedua populas sama untuk setap pasangan kelompok data atau dengan kata lan data pada setap pasangan kelompok homogen. 46 Setelah data kemampuan awal kedua sampel berdstrbus normal dan homogen, maka dlakukan uj kesamaan dua rata-rata yatu dengan menggunakan uj-t, uj dua phak. Adapun uj-t menurut Sudjana (005: 39) sebaga berkut. ) Hpotess uj H 0 : H : = rata-rata data kemampuan awal sswa yang akan mengkut pembelajaran dengan Pendekatan Matematka Realstk = rata-rata data kemampuan awal sswa yang akan mengkut pembelajaran Konvensonal ) Taraf sgnfkans : = 5 % 3) Statstk uj t ; s x x n n s n s n n n s dengan, x = rata-rata sampel ke- x = rata-rata sampel ke- s = varans sampel ke- s = varans sampel ke- n = ukuran sampel ke- n = ukuran sampel ke-

47 4) Keputusan uj Terma H 0 jka t t t, dmana t ddapat dar daftar dstrbus t dengan dk = (n + n ) dan peluang ( ½ ). Untuk harga-harga t lannya H 0 dtolak. Dar hasl perhtungan untuk kedua kelompok n (kelas ekspermen dan kelas kontrol) selengkapnya d sajkan pada Lampran C.6, dperoleh t htung sebesar 0,7698 dengan = 5% dan dk = 80, ddapat t tabel =,99. Karena t berada pada daerah penermaan H 0 ( -,99 < 0,083 <,99 ), maka dapat dsmpulkan bahwa kelas ekspermen dan kelas kontrol memlk rata-rata kemampuan awal yang sama.. Data Aktvtas Belajar Sswa Dar data hasl observas, dhtung persentase skor rata-rata aktvtas belajar sswa. Dalam menentukan skor rata-rata aktvtas belajar sswa menggunakan rumus: A = A n keterangan, A : persentase aktvtas belajar sswa A : jumlah sswa yang aktf n : jumlah seluruh sswa 00% Krtera sswa aktf pada pembelajaran yatu sswa melakukan 65% dar ndkator yang terdapat pada pembelajaran yang dlakukan. Untuk pengujan hpotess pada data aktvtas belajar dgunakan metode deskrptf.

48 3. Data Pemahaman Konsep Matemats Sswa Setelah kedua sampel dber perlakuan, maka data yang dperoleh dar hasl posttest, danalss untuk mengetahu kemampuan pemahaman konsep matemats sswa. Sebelum melakukan pengujan hpotess maka perlu dlakukan uj prasyrat, yatu uj normaltas dan homogentas. a. Uj Normaltas Uj normaltas dgunakan untuk mengetahu apakah kedua kelompok sampel dengan pembelajaran PMR dan dengan pembelajaran konvensonal berdstrbus normal atau tdak. Adapun langkah-langkah dan rumus yang dgunakan sama dengan uj normaltas pada analss data kemampuan awal. b. Uj Kesamaan Dua Varans (Uj Homogentas) Uj n dgunakan untuk mengetahu apakah kedua kelompok sampel dengan pembelajaran PMR dan pembelajaran konvensonal mempunya tngkat varans yang sama. Rumus yang dgunakan sama dengan rumus untuk menentukan homogentas pada analss data kemampuan awal. c. Uj Hpotess Untuk menguj hpotess dalam peneltan n dlakukan analss data dengan teknk uj kesamaan dua rata-rata yatu dengan uj-t sama dengan rumus yang dgunakan untuk menentukan kesamaan rata-rata kemampuan awal sswa yang telah dkemukakan d atas.

49 Hpotess uj : Ho: μ = μ, (rata-rata pemahaman konsep matemats sswa yang mengkut pembelajaran dengan PMR sama dengan rata-rata pemahaman konsep matemats sswa yang mengkut pembelajaran konvensonal). H : μ μ, (rata-rata pemahaman konsep matemats sswa yang mengkut pembelajaran dengan PMR tdak sama dengan rata-rata pemahaman konsep matemats sswa yang mengkut pembelajaran konvensonal).