BAB 4 SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

BAB IV SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

(T.8) SEBARAN ATIMTOTIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 REVIEW PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL DAN GLOBAL DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

BAB IV REDUKSI BIAS PADA PENDUGAAN

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

pada Definisi 2.28 ada dan nilainya sama dengan ( ) ( ) Untuk memperoleh hasil di atas, ruas kiri persamaan (25) ditulis sebagai berikut ( )

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

KEKONVERGENAN MSE PENDUGA KERNEL SERAGAM FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

BAB IV SIMULASI PEMBANDINGAN PERILAKU PENDUGA FUNGSI INTENSITAS LOKAL PROSES POISSON PERIODIK DENGAN BANDWIDTH OPTIMAL DAN BANDWIDTH OPTIMAL ASIMTOTIK

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

LANDASAN TEORI. Model ini memiliki nilai kesetimbangan positif pada saat koordinat berada di titik

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

ABSTRACT JOKO DWI SURAWU. Keywords:

Pertemuan ke-10: UJI PERBANDINGAN, DERET BERGANTI TANDA, KEKONVERGENAN MUTLAK, UJI RASIO, DAN UJI AKAR

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN N PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

KED INTEGRAL JUMLAH PERTEMUAN : 2 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Materi : 7.1 Anti Turunan. 7.2 Sifat-sifat Integral Tak Tentu KALKULUS I

DERET TAK HINGGA. Contoh deret tak hingga :,,, atau. Barisan jumlah parsial, dengan. Definisi Deret tak hingga,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5.1 Fungsi periodik, fungsi genap, fungsi ganjil

Dwi Lestari, M.Sc: Konvergensi Deret 1. KONVERGENSI DERET

SOAL DAN JAWABAN TENTANG NILAI MUTLAK. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan nilai Mutlak di bawah ini.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. syarat batas, deret fourier, metode separasi variabel, deret taylor dan metode beda

LANDASAN TEORI. Distribusi Gamma adalah salah satu keluarga distribusi probabilitas kontinu.

PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT MENGGUNAKAN METODE TIPE KERNEL

Pengertian limit secara intuisi

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c 0, maka

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

SIFAT-SIFAT STATISTIKA TIKA ORDE-2 FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR DAN MODIFIKASINYA NENENG MILA MARLIANA

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR TITA ROBIAH AL ADAWIYAH

Definisi 1 Deret Tak Hingga adalah suatu ekspresi yang dapat dinyatakan dalam bentuk:

Untuk sebuah fungsi y = f(x), bagaimana perilaku dari f(x) jika x mendekati c, akan tetapi x tidak sama dengan c (x c).

tidak terdefinisi ketika x = 1, tetapi dapat kita peroleh

KAJIAN BANDWIDTH OPTIMAL PADA PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL PROSES POISSON PERIODIK SURASNO

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

FUNGSI BESSEL. 1. PERSAMAAN DIFERENSIAL BESSEL Fungsi Bessel dibangun sebagai penyelesaian persamaan diferensial.

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c > 0, maka

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan menggunakan turunan fungsi pada

matematika LIMIT ALJABAR K e l a s A. Pengertian Limit Fungsi di Suatu Titik Kurikulum 2006/2013 Tujuan Pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Herrhyanto & Gantini (2009), peubah acak X dikatakan berdistribusi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 1. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Deret Tak Terhingga. Ayundyah. Barisan Tak Hingga. Deret Tak Terhingga

BAB IV DERET FOURIER

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung dalam

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

Analisa Numerik. Teknik Sipil. 1.1 Deret Taylor, Teorema Taylor dan Teorema Nilai Tengah. 3x 2 x 3 + 2x 2 x + 1, f (n) (c) = n!

II LANDASAN TEORI. dengan, 1,2,3,, menyatakan koefisien deret pangkat dan menyatakan titik pusatnya.

BAB: TEKNIK PENGINTEGRALAN Topik: Metode Substitusi

Hendra Gunawan. 26 Februari 2014

BAB I PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDE SATU

Pertemuan 3 METODE PEMBUKTIAN

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

LIMIT DAN KEKONTINUAN

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah

PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS BERBENTUK EKSPONENSIAL DARI FUNGSI PERIODIK DITAMBAH TREN LINEAR PADA PROSES POISSON NON-HOMOGEN SALMUN K.

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 3. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

Teknik pengintegralan: Integral fungsi pecah rasional (bagian 1)

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan mengaplikasikan turunan fungsi pada

Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA. 10 Maret 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DALAM MODEL NONPARAMETRIK RONI WIJAYA

CNH2B4 / KOMPUTASI NUMERIK

PENDUGAAN KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS BERBENTUK FUNGSI PERIODIK KALI TREN FUNGSI PANGKAT PROSES POISSON NON-HOMOGEN WINDIANI ERLIANA

SUKU BANYAK. Secara umum sukubanyak atau polinom dalam berderajat dapat ditulis dalam bentuk berikut:

PERSAMAAN SCHRÖDINGER TAK BERGANTUNG WAKTU DAN APLIKASINYA PADA SISTEM POTENSIAL 1 D

MAKALAH. Bantuan dalam Penghitungan Integral Tentu KALKULUS LANJUT Dosen Pengampu: Sugeng Riyadi S.Si M.Pd DISUSUN OLEH: Kelompok V

BAB IV SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA DENGAN MENGGUNAKAN KERNEL SERAGAM. ) menyatakan banyaknya kejadian pada interval [ 0, n ] dan h

3. Kekonvergenan Deret Fourier

KARTU SOAL URAIAN. KOMPETENSI DASAR (KD): 4.1 Menentukan suku ke-n barisan dan jumlah n suku deret aritmatika dan geometri

Deret Binomial. Ayundyah Kesumawati. June 25, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, / 14

PERSAMAAN DIFERENSIAL (PD)

Hendra Gunawan. 11 September 2013

TINJAUAN PUSTAKA. Distribusi Weibull adalah distribusi yang paling banyak digunakan untuk waktu

II. TINJAUAN PUSTAKA. variabel x, sehingga nilai y bergantung pada nilai x. Adanya relasi kebergantungan

Defenisi 15 (Kejadian) Kejadian adalah suatu himpunan bagian dari Nang contoh a. (Grimmett dan Stirzaker 2001)

BAB I DASAR-DASAR PEMODELAN MATEMATIKA DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

dy = f(x,y) = p(x) q(y), dx dy = p(x) dx,

TINJAUAN SINGKAT KALKULUS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen ) yang nilainya pada ( ) ( ) ( )

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

Pengantar Metode Perturbasi Bab 1. Pendahuluan

Transkripsi:

BAB 4 SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK 4. Sebaran Asimtotik,, Teorema 4. (Sebaran Normal Asimtotik,, ) Misalkan fungsi intensitas seperti (3.2) dan terintegralkan lokal. Jika kernel K adalah simetrik dan memenuhi kondisi (K.), (K.2), (K.3), 0,, ln, terbatas di s. (i) Jika / 0 maka untuk dan memiliki turunan kedua yang ln,, Normal0,, 4. untuk, dengan (ii) Jika / maka. ln /,, Normal,, 4.2 Bukti: untuk, dengan ". dan Teorema 4. akan dibuktikan setelah bukti Lema 4. dan Lema 4.2. Misalkan untuk sembarang bilangan bulat tak negatif k,. 4.3 Karena 0 jika, maka untuk nilai n yang cukup besar, peubah acak dan, dengan, adalah saling bebas. Sehingga,, pada (3.6) dapat ditulis sebagai jumlah peubah acak bebas yang dikalikan suatu konstanta, yaitu

6,,. 4.4 Lema 4. Misalkan seperti (4.3). Jika kernel K adalah simetrik dan memenuhi kondisi (K.), (K.2), (K.3), 0 untuk, maka untuk setiap k dengan 0,, dan untuk. Bukti: E, Var I( 0, Dari persamaan (4.3), E E E I( 0,. Dengan penggantian peubah, misalkan: ruas kanan 4.7 dapat ditulis I( 0,., 4.5 4.6 4.7,. Sehingga Karena fungsi intensitas memenuhi (3.2), persamaan di atas menjadi I( 0, I( 0,

7 I( 0, I( 0, I( 0,. Dengan penggantian peubah pada suku pertama 4.8, misal:, maka suku pertama ruas kanan 4.8 menjadi I( 0,. 4.8 Dengan menggunakan ekspansi deret Taylor, maka suku kedua ruas kanan 4.8 menjadi I( 0, I( 0, I( 0,. Karena K memenuhi (K.) dan 0 untuk, persamaan di atas menjadi, untuk. 4.9 Dengan menggunakan deret Taylor dan penggantian peubah pada suku kedua 4.8, misal:, maka persamaan di atas menjadi I( 0, I( 0, Karena K memenuhi (K.), persamaan di atas menjadi, 4.0 untuk. Dengan mensubstitusikan 4.9 dan 4.0 ke ruas kanan 4.8 diperoleh

8 E, untuk. Ragam peubah acak dapat diperoleh sebagai berikut 4. Var Var. Var. 4.2 Karena N adalah peubah acak Poisson, maka Var E sehingga 4.2 menjadi E I( 0,. Dengan penggantian peubah, misal:, diperoleh I( 0,. Karena fungsi intensitas memenuhi (3.2) maka I( 0, I( 0, I( 0, I( 0, I( 0,. 4.3

9 Dapat diperhatikan suku pertama ruas kanan persamaan 4.3. Dengan penggantian peubah, misal:,, suku pertama pada ruas kanan 4.3 dapat ditulis sebagai I( 0, Dengan menggunakan ekspansi deret Taylor, maka persamaan di atas menjadi I( 0, I( 0,. 4.4 Selanjutnya dapat diperhatikan suku kedua ruas kanan persamaan 4.3. Dengan menggunakan ekspansi deret Taylor dan dengan penggantian peubah, misal:, ditulis sebagai, suku kedua ruas kanan persamaan 4.3 dapat I( 0, I( 0,. 4.5 Dengan demikian diperoleh nilai dari ruas kanan persamaan 4.3 yang merupakan nilai dari Var yaitu. Var I( 0, I( 0, I( 0,. Karena K memenuhi (K.3) maka Var I( 0, untuk.dengan demikian Lema 4. terbukti., 4.6

20 Lema 4.2 Misalkan fungsi intensitas seperti (3.2) dan terintegralkan lokal. Jika kernel K adalah simetrik dan memenuhi kondisi (K.), (K.2), (K.3), 0, ln, untuk dan memiliki turunan kedua yang terbatas di s maka ln,,,, Normal0, untuk, dengan Bukti:. Dapat diperhatikan bahwa ruas kiri (4.7) dapat ditulis 4.7 ln Var,,,, E,,. Var,, Untuk membuktikan (4.7) cukup dibuktikan,, E,, Normal0,, Var,, 4.8 4.9 dan ln / Var,,. 4.20 Untuk membuktikan 4.9 dapat diterapkan Teorema Limit Pusat (CLT) pada Lema A.2 (lihat lampiran). Misalkan seperti (4.3) dan Var. Karena,, dapat dituliskan sebagai jumlah peubah acak bebas yang dikalikan suatu konstanta (lihat (4.4)), maka berdasarkan Lema A.2, untuk membuktikan (4.9) cukup diperlihatkan bahwa untuk setiap bilangan bulat tak negatif k, E, Var dan E E. 4.2 Berdasarkan Lema 4. diperoleh bahwa untuk setiap bilangan bulat tak negatif k, E dan Var untuk. Sehingga tinggal membuktikan 4.2. Untuk memverifikasi 4.2, pertama dihitung sebagai berikut

2 I( 0, I( 0, ln ln ln ln ln ln ln ln, untuk. ln Selanjutnya dengan pemisalan seperti pada 4.3 diperoleh E E E 4.22 E E

22 E E E E. 4.23 Karena adalah peubah acak Poisson dan berdasarkan Lema A.6 (lihat lampiran), maka ruas kanan 4.23 menjadi E 3 E 3 E E 3 E E 3 E

23 3 I( 0, 3 3 I( 0, I( 0, I( 0, I( 0,. 4.24 Dengan penggantian peubah, misal:,, dan dengan menggunakan deret Taylor maka suku pertama ruas kanan persamaan 4.24 dapat ditulis sebagai I( 0, I( 0,. Karena K memenuhi K. dan K.3, maka ruas kanan 4.25 menjadi. untuk. 4.25 4.26 Dengan penggantian peubah, misal:,, pada suku kedua ruas kanan persamaan 4.24 diperoleh

24 3 3 I( 0, I( 0, Dengan menggunakan deret Taylor maka 4.27 dapat ditulis sebagai 3 4.27 I( 0, 3 I( 0,. Karena K memenuhi K.3, maka ruas kanan 4.28 menjadi untuk., Selanjutnya, dengan penggantian peubah, misal: 4.28 4.29,, dan dengan menggunakan deret Taylor pada suku ketiga ruas kanan persamaan 4.24 diperoleh 3 3 I( 0, I( 0, 3 I( 0,

25 6 6. Karena K memenuhi K.3, maka ruas kanan 4.30 menjadi 6 untuk., Dengan mensubstitusikan 4.26 dan 4.29 pada 4.3 maka diperoleh E E 6 6. untuk. 4.30 4.3 4.32 Dengan membandingkan ruas kanan 4.22 dan ruas kanan 4.32, serta menggunakan asumsi bahwa ln jika, maka diperoleh E E, untuk, sehingga 4.9 terbukti. Selanjutnya dibuktikan 4.20. Dari persamaan 3.26 diperoleh ln / Var,, / ln ln ln

26 ln ln, ln untuk. Misalkan dan, dengan menggunakan deret Taylor diperoleh " 2! 2 4, untuk. Sehingga diperoleh / ln Var,,, 4.33 untuk. Maka (4.20) terbukti. Dengan demikian Lema 4.2 terbukti.

27 Bukti Teorema 4.: Terlebih dahulu dapat ditulis ruas kiri (4.) dan (4.2) sebagai berikut: / ln,, ln /,, E,, ln / E,,. Dari Lema 4.2 diperoleh / ln,, E,, Normal0, 4.34 untuk, dengan Teorema 4. cukup dibuktikan jika / 0 maka untuk, dan ln / E,, 0, jika / maka ln / untuk. E,, " 2. Sehingga untuk membuktikan 4.35. 4.36 Untuk membuktikan 4.35 dan 4.36 dapat digunakan Teorema 3.2, sehingga diperoleh ln / E,, ln / " 2 ln / ln " 2 " 2. 4.37

28 Jika / 0 untuk, ruas kanan persamaan 4.37 menjadi " 2, untuk sehingga 4. terbukti. Jika / untuk, ruas kanan persamaan 4.37 menjadi " 2 " 2 untuk sehingga 4.2 terbukti. Dengan demikian Teorema 4. terbukti.