SISTEM PERSAMAAN LINEAR

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam bentuk SPL masalah ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

ALJABAR LINEAR [LATIHAN!]

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

dimana a 1, a 2,, a n dan b adalah konstantakonstanta

Pertemuan 14. persamaan linier NON HOMOGEN

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Sistem Persamaan Linier dan Matriks

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 4

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Part II SPL Homogen Matriks

BAB 4 : SISTEM PERSAMAAN LINIER

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

5. PERSAMAAN LINIER. 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel.

Adri Priadana. ilkomadri.com

BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu

Course of Calculus MATRIKS. Oleh : Hanung N. Prasetyo. Information system Departement Telkom Politechnic Bandung

MODUL IV SISTEM PERSAMAAN LINEAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB X SISTEM PERSAMAAN LINIER

bilqis 1

Operasi Baris Elementer (OBE) dan Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

Membentuk Algoritma untuk Pemecahan Sistem Persamaan Lanjar secara Numerik

MATRIKS DAN OPERASINYA. Nurdinintya Athari (NDT)

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

1.1 MATRIKS DAN JENISNYA Matriks merupakan kumpulan bilangan yang berbentuk segi empat yang tersusun dalam baris dan kolom.

ALJABAR LINIER. Kelas B JUMAT Ruang i.iii.3. Kelas A JUMAT Ruang i.iii.3

Bentuk umum : SPL. Mempunyai penyelesaian disebut KONSISTEN. Tidak mempunyai penyelesaian disebut TIDAK KONSISTEN TUNGGAL BANYAK

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Pertemuan 13 persamaan linier NON HOMOGEN

3 Langkah Determinan Matriks 3x3 Metode OBE

Aljabar Linear Elementer MUG1E3 3 SKS

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

BAB II DASAR DASAR TEORI

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

Secara umum persamaan linear untuk n peubah x 1, x 2,, x n dapatdinyatakandalambentuk: dimanaa 1, a 2,, a n danbadalahkonstantakonstanta

SISTEM PERSAMAAN LINIER

Operasi Eliminasi Gauss. Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di dalam

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Modul Praktikum. Aljabar Linier. Disusun oleh: Machudor Yusman IR., M.Kom. Ucapan Terimakasih:

SILABUS MATA KULIAH : ALJABAR MATRIKS (2 SKS) KODE: MT304. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Matriks dan Operasinya. 1. Pengertian Matriks

Sebelum pembahasan tentang invers matriks lebih lanjut, kita bahas dahulu beberapa pengertian-pengertian berikut ini.

& & # = atau )!"* ( & ( ( (&

Sistem Persamaan Linear Homogen 3P x 3V Metode OBE

Sistem Persamaan Linier FTI-UY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Operasi Matriks dalam Kriptografi

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 4) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

Penerapan Sistem Persamaan Lanjar dalam Penyetaraan Reaksi Kimia

M AT E M AT I K A E K O N O M I MATRIKS DAN SPL I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR

Chapter 5 GENERAL VECTOR SPACE Row Space, Column Space, Nullspace 5.6. Rank & Nullity

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Ruang Vektor. Kartika Firdausy UAD blog.uad.ac.id/kartikaf. Ruang Vektor. Syarat agar V disebut sebagai ruang vektor. Aljabar Linear dan Matriks 1

ALJABAR VEKTOR MATRIKS. oleh: Yeni Susanti

BAB III : SISTEM PERSAMAAN LINIER

BAB III SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Kata kunci: matriks diperbesar, eliminasi gauss, crammer, invers matriks, addrow, mulrow, gausselim, gaussjord.

02-Pemecahan Persamaan Linier (1)

Aljabar Matriks. Aljabar Matriks

Solusi Sistem Persamaan Linear Ax = b

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah garis dalam bidang xy secara aljabar dapat dinyatakan oleh persamaan yang berbentuk

ALTERNATIF PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR SECARA NUMERIK DENGAN MAPLE 10. Andi Rusdi Jurusan Pendidikan Matematika PPs UNM

Modifikasi Metode Gauss atau Operasi Baris Elementer pada Solusi Sistim Persamaan Linier 3 Variabel dan 3 Persamaan

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

Aplikasi Aljabar Lanjar untuk Penyelesaian Persoalan Kriptografi dengan Hill Cipher

Kumpulan Soal,,,,,!!!

Kata Pengantar. Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolongan hingga modul ajar ini dapat terselesaikan.

Solusi Persamaan Linier Simultan

Lampiran 1 Pembuktian Teorema 2.3

Aljabar Linear Elementer MA SKS. 07/03/ :21 MA-1223 Aljabar Linear 1

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

ALJABAR LINEAR BASIS RUANG BARIS DAN BASIS RUANG KOLOM SEBUAH MATRIKS. Dosen Pengampu: DARMADI, S.Si, M.Pd. Oleh: Kelompok III

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

Suatu himpunan tak kosong F dengan operasi penjumlahan dan perkalian, dikatakan sebagai field jika untuk setiap,, memenuhi sifat-sifat berikut:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh:

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Ruang Baris Ruang Kolom Ruang Nol TIM KALIN

Aljabar Linier Sistem koordinat, dimensi ruang vektor dan rank

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut

PENERAPAN KONSEP SPL DAN MATRIKS DALAM MENENTUKAN TEGANGAN DAN ARUS LISTRIK PADA TIAP-TIAP RESISTOR

BAB VII MATRIKS DAN SISTEM LINEAR TINGKAT SATU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

MATRIKS VEKTOR DETERMINAN SISTEM LINEAR ALJABAR LINEAR

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang dibicarakan yang akan digunakan pada bab selanjutnya. Bentuk umum dari matriks bujur sangkar adalah sebagai berikut:

Keunggulan Penyelesaian Persamaan Linear dengan Metode Dekomposisi LU dalam Komputerisasi

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

Penyelesaian SPL dalam Rangkaian Listrik

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

a11 a12 x1 b1 Kumpulan Materi Kuliah #1 s/d #03 Tahun Ajaran 2016/2016: Oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

Penyelesaian Teka-Teki Matematika Persegi Ajaib Menggunakan Aljabar Lanjar

RUANG VEKTOR. Nurdinintya Athari (NDT)

MATA KULIAH : ALJABAR MATRIKS (2 SKS) KODE: MT 304

Aljabar Linier & Matriks. Tatap Muka 2

6 Sistem Persamaan Linear

Transkripsi:

SISTEM PERSAMAAN LINEAR Persamaan Linear Pengertian Persamaan linear adalah persamaan yang mempunyai bentuk umum sebagai berikut. + + + Di mana:,,,, dan adalah konstanta-konstanta riil.,,,, adalah bilangan yang takdiketahui nilainya atau variabel. Berdasarkan bentuk umum dari persamaan linear tersebut, persamaanpersamaan berikut ini manakah yang merupakan persamaan linear. a. + 1 b. + 3 c. + + 1 d. + 10 e. + 1, f. cos2+cos3 1, g. ln2+ln2 1, + 1 a bukan persamaan linear karena ada perkalian dua variabel. b bukan persamaan linear karena pangkat tertinggi variabel adalah 2. c,d adalah persamaan linear. e bukan persamaan linear karena pangkat variabel tidak seragam. f bukan persamaan linear karena merupakan persamaan trigonometri. g bukan persamaan linear karena merupakan persamaan eksponensial. Sistem Persamaan Linear Pengertian Persamaan linear yang jumlahnya lebih dari satu dan membentuk suatu sistem disebut dengan sistem persamaan linear. Adapun bentuk umum dari sistem persamaan linear adalah sebagai berikut. + + + + + + + + + + + + By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 1

Di mana,,,, adalah koefisien-koefisien dari,,,, yang merupakan bilangan-bilangan yang takdiketahui nilainya (variabel), dan,,,, adalah konstanta-konstanta. a. 2+ + 5 + + 2 3 3+ 2+ 5 b. 2++ 10 ++3 3 c. 2+2 6 + 3 Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Penyelesaian dari sistem persamaan linear mempunyai tiga kategori, yaitu mempunyai satu penyelesaian (konsisten), tidak mempunyai penyelesaian (tidak konsisten), dan mempunyai banyak penyelesaian (konsisten). Metode yang biasa digunakan untuk mencari penyelesaian sistem persamaan linear ada beberapa cara yaitu: 1. Metode Subtitusi Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut ini dengan menggunakan metode subtitusi. 2+3 12 4+ 8 Persamaan 1 : 2+3 12 Persamaan 2 : 4+ 8 8 4 Kemudian persamaan 2 disubtitusikan ke persamaan 1. 2+3$8 4%12 2+24 12 12 10+24 12 10 12 24 10 12 12 10 6 5 & disubtitusikan ke persamaan 2. ' 8 4 6 5 8 24 5 By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 2

40 24 5 16 5 Jadi penyelesaian dari sistem persamaan linear tersebut adalah : & & dan ' ' 2. Metode Eliminasi Carilah penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut ini. + 10 2+5 20 Persamaan 1 : + 10 Persamaan 2 : 2+5 20 Langkah-langkah: 1. Pilih variabel yang akan dicari nilainya. 2. Lakukan operasi yang bersesuaian untuk menghilangkan variabel yang tidak dicari nilainya untuk dicari kemudian. Misal: pilih variabel yang akan dicari nilainya maka variabel akan dihilangkan. Kalikan 2 pada persamaan 1 dan kalikan 1 pada persamaan 2. + 10 $ 2% 2+6 20 $ 1% Maka 2+2 20 2+6 20 + 0+8 40 40 8 5 Kalikan 6 pada persamaan 1 dan kalikan 1 pada persamaan 2. + 10 $ 6% 2+6 20 $ 1% Maka 6+6 60 2+6 20 8+ 040 40 8 5 By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 3

Jadi penyelesaian dari sistem persamaan linear tersebut adalah 5 dan 5 3. Metode Eliminasi dan Subtitusi Metode ini adalah kombinasi antara metode eliminasi dan subtitusi. Carilah penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut ini. 3 2 2+3 5 Langkah-langkah: 1) Lakukan metode eliminasi. 3 2 $ 2% 6 2 4 2+3 5 $ 3% 6+9 15 0 11 11 11 11 1 2) Pilih salah satu persamaan dan lakukan metode subtitusi. 3 2 3 12 3 2+1 3 3 3 3 1 Jadi penyelesaian dari sistem persamaan linear adalah 1 dan 1 4. Metode Eliminasi Gaus/Gaus-Jordan Metode eliminasi Gaus/Gaus-Jordan dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah pada Operasi Baris Elementer (OBE). Sebelum melakukan OBE, bentuk umum dari sistem persamaan linear dirubah menjadi matriks yang diperbesar seperti berikut ini. + + + + + + + - + -. /. / + - + + + Sehingga diperoleh matriks 0. / yang disebut juga By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 4

dengan matriks koefisien, matriks 1. /, dan matriks 2 + - yang disebut juga dengan matriks konstanta. Jika matriks B ditambahkan pada kolom terakhir dari matriks A maka matriksnya menjadi + 3 4 - atau + - Matriks ini disebut dengan matriks yang diperbesar (augmented matrix). 7 898 :;<78 >8; 8 898 $?;>% >8@8 A9B>9AhD> Buatlah matriks yang diperbesar dari sistem persamaan linear berikut ini +2 + 5 2 +2 + 6 +2 +3 9 Dengan menyatakan terlebih dahulu ke dalam bentuk 01 2! +2 + 5 2 +2 + 6 +2 +3 9 +2 + 5 1 2 1 5 1 2 1 5 52 +2 + 6 566 52 2 165 6 566 52 2 1 66 +2 +3 9 1 2 3 9 1 2 3 9 Ada tiga langkah dalam melakukan Operasi Baris Elementer terhadap matriks yang diperbesar, yaitu: 1. Menukarkan baris. 2. Menjumlahkan hasil kali. 3. Mengalikan dengan invers perkalian. Perhatikan sistem persamaan linear berikut ini. 2+4 3 1 3+6 5 0 + +2 9 By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 5

Lakukanlah Operasi baris linear elementer untuk mencari penyelesaian dari sistem persamaan linear tersebut. Matriks yang diperbesar dari sistem persamaan tersebut adalah: 2 4 3 1 53 6 5 06 1 1 2 9 Langkah-langkah Operasi Baris Elementer sebagai berikut: Langkah 1: Tukarlah baris ke-1 dengan baris ke-3. 1 1 2 9 53 6 5 06 2 4 3 1 Langkah 2 : kalikan $ 3% pada baris ke-1 kemudian jumlahkan ke baris ke-2. 1 1 2 9 50 3 11 276 2 4 3 1 Langkah 3 : kalikan $ 2% pada baris ke-1 kemudian jumlahkan ke baris ke-3. 1 1 2 9 50 3 11 276 0 2 7 17 Langkah 4 : kalikan pada baris ke-2. 1 1 2 9 F. 0 1 9/ 0 2 7 17 Langkah 5 : kalikan $ 2% pada baris ke-2 kemudian jumlahkan ke baris ke-3. 2 9 1 1 F + 0 1 9-0 0 1 Langkah 6 : kalikan 3 pada baris ke-3. 1 1 2 9 F. 0 1 9/ 0 0 1 3 Langkah 7 : kalikan pada baris ke-3 kemudian jumlahkan ke baris ke- 2. 1 1 50 1 0 0 2 9 0 26 1 3 By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 6

Langkah 8 : kalikan $ 2% pada baris ke-3 kemudian jumlahkan ke baris ke-1. 1 1 0 3 50 1 0 26 0 0 1 3 Langkah 9 : kalikan $ 1% pada baris ke-2 kemudian jumlahkan ke baris ke-1. 1 0 0 1 50 1 0 26 0 0 1 3 Hasil dari operasi baris tersebut kemudian dirubah kembali menjadi bentuk umum sistem persamaan linear. +0+0 1 0++0 2 0+0+ 3 Sistem persamaan linear yang diperoleh dapat ditulis sebagai berikut. 1 2 3 Jadi penyelesaian dari sistem persamaan linear tersebut adalah 1, 2, 3 Berhentinya proses dari operasi baris elementer pada matriks yang diperbesar ditentukan dari metode eliminasi yang digunakan. Metode eliminasi Gauss Matriks menghasilkan matriks bentuk eselon baris (rowechelon form). Metode eliminasi Gauss-Jordan menghasilkan matriks bentuk eselon baris tereduksi (reduced row-echelon form). Jika operasi baris menghasilkan salah satu dari kedua bentuk matriks tersebut maka operasi baris elementer dapat dihentikan. Berikut adalah contoh dari matriks bentuk eselon baris dan eselon baris tereduksi. 1 0 0 5 1 4 3 7 1 1 0 50 1 0 26,50 1 6 26,50 1 06 0 0 1 4 0 0 1 5 0 0 0 (a) (b) (c) a. Matriks pada point a merupakan bentuk eselon baris tereduksi. b. Matriks pada point b dan c merupakan bentuk eselon baris Suatu matriks hasil operasi elementer dikatakan matriks bentuk eselon baris dan eselon baris tereduksi, jika memenuhi sifat-sifat berikut ini. By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 7

1) Jika baris tidak seluruhnya terdiri dari 0, maka bilangan taknol pertama pada baris tersebut adalah 1 atau disebut juga 1 utama. 2) Jika baris seluruhnya terdiri dari 0, maka baris tersebut ditempatkan pada urutan terakhir dari baris-baris yang ada pada matriks. 3) Untuk sembarang dua baris berurutan yang seluruhnya tidak terdiri dari 0, maka 1 utama pada baris lebih bawah diletakkan lebih ke kanan. 1 utama pada Baris ke-1 G 1 0 2 0 1 3 H 1 utama pada Baris ke-2 Atau 1 utama pada Baris ke-1 1 0 2 0. 0 0 1 3 / 0 0 0 1 0 0 0 0 4) Pada satu baris, setiap kolom yang memuat 1 utama maka kolom lainnya adalah nol. Matriks yang mempunyai sifat 1, 2, dan 3 adalah bentuk eselon baris. Sedangkan matriks bentuk eselon baris terduksi memenuhi sifat 1, 2, 3, dan 4. Tunjukkan bahwa matriks yang diperbesar berikut ini adalah matriks bentuk eselon baris tereduksi. 1 0 0 $a%50 0 06, 0 0 1 1 0 0 0 $b%50 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 $c%50 1 0 26, 0 0 1 3 1 1 0 1 $d%. 0 0 0 1 / 0 0 1 0 0 0 0 0 3 46 1 Menjorok ke kanan Menjorok ke kanan 1 utama pada Baris ke-2 By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 8

a adalah bukan matriks eselon baris tereduksi karena ada baris yang semua unsurnya nol tidak berada pada baris terakhir. b, c dan d adalah matriks eselon baris tereduksi. Tunjukkan bahwa matriks yang diperbesar berikut ini adalah matriks bentuk eselon baris. 1 2 3 1 1 0 $a%50 0 06,$b%50 1 06, 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 3 $c%50 1 26,$d%50 2 46 0 0 1 0 0 5 a,b,d adalah matriks bentuk eselon baris. c adalah matriks bentuk eselon baris terduksi. Penyelesaian dari sistem persamaan linear dapat diperoleh secara langsung jika matriks eselon baris tereduksi adalah hasil dari operasi baris elementer. Akan tetapi jika matriks eselon baris adalah hasil dari operasi baris elementer maka ada beberapa langkah lagi yang harus dilakukan agar penyelesaian dari sistem persamaan linear diperoleh. Carilah penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut ini dengan menggunakan eliminasi Gauss dan Gauss-Jordan. + 2 1 2 + 2 2 4 4 Metode Eliminasi Gauss 1 1 52 1 1 2 1 1 50 1 0 3 1 2 6 22 1 1 +2 50 3 2 4 4 +2 0 3 F ' L 0 6 32 1 1 +2 5 0 1 2 5 0 0 5 0 6 1 3 2 2 5 6 1 7 2 1 1. 0 1 7 5 0 0 F ' L 0 L 0 / F ' 1 ' L M Matriks eselon baris yang dihasilkan kemudian dirubah menjadi bentuk umum sistem persamaan linear. + 2 1 ' 0 ' M By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 9

Subtitusikan x x 5 5 3 7 2 2 25 x 2 0 0 25 Subtitusikan 5 5 x 3 ke x 2 x3 0 sehingga 7 3 25 x 2 dan 5 x3 ke + 2 1 sehingga 7 25 5 x1 + 2 1 7 25 10 x1 + 1 7 5 x1 1 5 26 x1 1+ Jadi penyelesaian dari sistem persamaan linear adalah 26 x 1 Metode Eliminasi Gauss-Jordan 1 1 52 1 1 2 1 1 50 1 0 3 25 x 2 1 2 6 22 1 1 +2 50 3 2 4 4 +2 0 3 6 32 1 1 +2 5 0 1 2 5 0 0 F ' L 0 ' 2 1 1 +2. 0 1 0 0 0 ' L 1 ' L M 5 x 3 7 5 0 6 1 3 2 2 5 6 1 7 2 1 1. 0 1 7 5 0 0 F ' L 0 / 22 1 1 +2. 0 1 0 0 0 ML M 0 ' L 1 ' L M / 2 +2 L 0 / F ' 1 ' L M 1 0. 0 1 0 0 0 & L 0 ' L 1 ' L M / Matriks eselon baris tereduksi yang dihasilkan, kemudian dirubah menjadi bentuk umum dari sistem persamaan linear. By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 10

26 x1 + 0x2 + 0x3 25 0x1 + x2 + 0x3 5 0x1 + 0x2 + x3 7 Jadi penyelesaian dari sistem persamaan linear adalah 26 x 1 25 x 2 5 x 3 7 Jenis-jenis Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Ada tiga jenis penyelesaian dari sistem persamaan linear, yaitu: 1. Satu penyelesaian Tinjaulah sistem persamaan linear berikut ini: 2+ + 5 + + 2 3 3+ 2+ 5 Matriks yang diperbesar dari sistem persamaan linear tersebut adalah 2 1 51 1 3 2 2 5 1 1 0 1 0 1 1 1. 0 1 0 0 1 5 2 36 2 1 1 2 5 2 1 1 5 3 2 2 3 3 1 6 2 1 1 +2 5 0 1 5 4 0 0 2 3 3 1 1 3 / 32 1 1 2 +2 5 0 1 0 L 2 0 0 1 2 1 1 5 51 1 2 36 3 2 1 5 2 3 1 56 22 1 1 +2 50 1 32 1 5 +2 0 1 2 3 3 1 6 1 2 2 2 3 3 ML L 2 3 3 16 5 4 6 0 2 +2. 0 1 0 0 0 1 L ML L / 22 +2. 1 0 0 0 1 0 0 0 1 ML ML L / Jadi penyelesaian dari sistem persamaan linear tersebut adalah 7 2 7 2 3 2 By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 11

2. Banyak penyelesaian Tinjaulah sistem persamaan berikut ini: 2++ 10 ++3 3 Matriks yang diperbesar dari sistem persamaan linear tersebut adalah G 2 1 1 10 1 1 3 3 H G 2 1 1 10 1 1 3 3 H2 2 G 1 1 3 3 2 1 1 10 H 22 +2 G 1 1 3 3 0 1 5 4 H 2 G 1 1 3 3 0 1 5 4 H 2 +2 G 1 0 2 7 0 1 5 4 H Bentuk sistem persamaan linearnya adalah 7 +5 4 Maka penyelesaiannya adalah 7+ +5 4 4 5 Misalkan N sehingga 7+ 7+N 4 5 4 5N Jadi penyelesaian dari sistem persamaan linear tersebut adalah 7+N 4 5N N Untuk N R 3. Tidak ada penyelesaian Tinjaulah sistem persamaan linear berikut ini 2+2 6 + 3 Matriks yang diperbesar dari sistem persamaan linear tersebut adalah G 2 2 6 1 1 3 H2 2 G 1 1 3 2 2 6 H 22 +2 G 1 1 3 0 0 0 H Bentuk sistem persamaan linearnya adalah + 3 0+0 0 By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 12

Maka penyelesaiannya tidak ada karena persamaan satu memperlihatkan ada nilai dari dan, hal ini kontradiksi dengan persamaan dua yang memperlihatkan tidak ada nilai dari dan. Kesimpulan : 1. Sistem persamaan linear yang mempunyai satu penyelesaian, jumlah persamaan dan variabel adalah sama. 2. Sistem persamaan linear yang mempunyai banyak penyelesaian, jumlah persamaan lebih kecil dari pada jumlah variabel. 3. Sistem persamaan linear yang tidak mempunyai penyelesaian, ada persamaan yang n dari persamaan yang lain. 4. Sistem persamaan linear yang konsisten adalah sistem yang mempunyai satu penyelesaian dan banyak penyelesaian. 5. Sistem persamaan linear yang tidak konsisten adalah sistem yang tidak mempunyai penyelesaian. SISTEM PERSAMAAN LINEAR HOMOGEN Sistem persamaan linear homogen merupakan salah satu dari bagian sistem persamaan linear. Perbedaannya terletak pada konstanta setelah tanda pada sistem persamaan linear homogen semuanya adalah nol. Adapun bentuk umum dari sistem persamaan linear homogen adalah sebagai berikut. + + + 0 + + + 0 + + + 0 + + + 0 Di mana,,,, adalah konstanta-konstanta dan,,,, adalah bilangan-bilangan yang takdiketahui nilainya (variabel). Perhatikan sistem-sistem persamaan linear pada contoh berikut ini. Tinjaulah sistem-sistem persamaan linear berikut ini. a. 8+3+4 0 6+2+5 1 7+ +3 0 b. 3+2 0 2+ 0 c. 3+2 0 By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 13

5+3 0 Sistem pada point a adalah sistem persamaan linear sedangkan sistem pada point b dan c merupakan sistem persamaan linear homogen. Sistem persamaan linear homogen merupakan sistem yang konsisten sehingga mempunyai dua jenis penyelesaian yaitu: 1. Penyelesaian trivial Penyelesaian dari sistem persamaan linear homogen adalah nol. +2 0 2+ 0 2+3+ 0 Matriks yang diperbesar dari sistem persamaan linear homogen tersebut adalah 1 2 0 5 1 6 2 3 1 1 2 0 2 +2 1 2 0 5 1 6 50 0 16 2 1 2 0 2 5 0 1 16 2 0 5 0 1 16 22 2 3 1 +2 0 1 1 0 0 1 0 0 1 2 +2 1 2 0 5 0 1 06 22 1 0 0 +2 5 0 1 06 0 0 1 0 0 1 Jadi penyelesaian sistem persamaan linear homogen adalah 0 0 0 2. Penyelesaian nontrivial Penyelesaian dari sistem persamaan linear homogen tidak hanya nol tetapi ada penyelesaian lainnya. Tinjaulah sistem persamaan linear homogen berikut ini. +6 2 0 2 4+ 0 Matriks yang diperbesar dari sistem persamaan linear homogen adalah G 1 6 2 2 4 1 H G 1 6 2 2 4 1 H 22 +2 G 1 6 2 0 16 5 H & 2 1 6 2 Q 0 1 ' R 62 +2 & By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 14

5 1 0 S 0 1 ' 6 & Bentuk sistem persamaan linear homogen adalah S 0 ' & 0 Maka penyelesaiannya adalah S 0 S ' & 0 ' & Misalkan 9 sehingga S 9 ' & Jadi penyelesaian sistem persamaan linear homogen tersebut adalah S 9 ' & 9 9 Untuk 9 R LATIHAN 1. Manakah dari persamaan dibawah ini yang merupakan persamaan linier? a. 2+4 3 1 b. 3 2+5 2 c. + F 3 5 d. 2. Bentuklah sistem persamaan linear berikut ini menjadi matriks yang diperbesar. a. 2 0 3+4 1 2 3 b. 2+ 3+1 2+20 c. 1 2 3 3. Di antara matriks yang diperbesar berikut ini, mana yang merupakan matriks bentuk eselon baris tereduksi. By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 15

1 0 0 a. 50 0 06 0 0 1 b. G 1 0 3 4 0 1 2 3 H 1 0 0 5 c. 50 0 1 36 0 1 0 4 1 0 0 0 1 d.. 0 1 0 0 2 / 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 4. Temukan matriks bentuk eselon baris tereduksi dari matriks berikut ini dengan menggunakan operasi baris elementer. a. G 0 1 3 4 1 0 2 3 H 1 0 0 b. 50 2 06 0 0 3 c. G 0 0 0 2 4 0 H 5. Pecahkan sistem persamaan linear berikut ini dengan menggunakan eliminasi Gauss. a. 2 3 2 2 + 1 3 +2 1 b. 3 +2 15 5 +3 + 2 0 3 + + 3 11 11 + 7 30 c. 4 8 12 3 6 9 2 +4 6 6. Temukanlah penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut ini menggunakan eliminasi Gauss-Jordan. a. + +2 8 2 +3 1 3 7 +4 10 b. + + 2 2+3 8 8 By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 16

7. Tunjukkan bahwa sistem persamaan linear berikut ini merupakan sistem yang konsisten jika dan hanya jika 2 3 dan selesaikan sistem pada kasus ini. 2 + 3 3+ 5 5 5+ 8. Periksa apakah sistem persamaan linear homogen berikut ini mempunyai penyelesaian trivial atau tidak. a. 5 +2 +6 0 2 + +3 0 b. 2 + +3 0 +2 0 + 0 c. +6 2 0 2 4+ 0 d. +2 +3 0 +4 0 5 0 9. Selesaikan sistem persamaan linear homogen berikut ini. 3 + + + T 0 3 + + T 0 + 3 + T 0 Selamat Bekerja By : Mia Fitria, S.Si, M.Pd 17