BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics

BAB 4 ANALISA DATA. Pada sub bab ini akan dibahas kondisi perusahaan sebelum dan setelah

LAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA)

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS COST BENEFIT DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI JARINGAN PADA PT. INDO SUPER KENCANA

Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE)PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati

ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Abstrak

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK.

MENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU)

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011

Model Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

Kuisioner Domain Bisnis

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.

IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) ABSTRAK

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

BAB 2 LANDASAN TEORI

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

Kajian Manajemen Investasi Proyek E-Learning Dengan Pendekatan Generic Is/It Business Values (Studi Kasus : Sekolah Tinggi ABC)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.

LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 2 LANDASAN TEORI

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

BAB 2 LANDASAN TEORI

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan

ANALISA DAMPAK EKONOMIS RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN VOIP PADA PERUSAHAAN JASA INTERNET

BAB III DATA DAN ANALISIS. pada tanggal 10 Januari 1894 di Batavia.

KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

EVALUASI NILAI EKONOMIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS APLIKASI FCS DI PT XYZ SKRIPSI

Transkripsi:

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari proyek ini dengan memperhitungkan Value Linking, Value Acceleration, dan Value restructuring. Pembangunan proyek VPN ini dilakukan secara bersamaan di kantor pusat dan kantor cabang dalam masa 1 bulan. Rincian biaya dari pembangunan proyek ini adalah sebagai berikut: 1. Biaya pembangunan perangkat keras beserta instalasi jaringan untuk 2 kantor cabang yang terdiri dari 3 buah router Cisco 1760-V series = Rp 38.000.000 + Rp 7.500.000 2. Biaya Sewa jaringan VPN selama 5 tahun = Rp 330.000.000, atau biaya per tahun = Rp 66.000.000, maka biaya sewa jaringan untuk 2 kantor cabang = Rp 132.000.000 4.2 Perhitungan Variabel-Variabel Information Economics Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari proyek VPN ini maka perhitungan analisa dampak positif dari proyek VPN dihitung dengan menambahkan variabel-variabel dari information economics ke dalam perhitungan tradisional. 38

39 Variabel tersebut terdiri dari Value linking, Value acceleration, dan Value restructuring. 4.2.1 Analisa Dampak Ekonomi Tradisional Proyek VPN ini secara langsung menggantikan biaya internet yang biasa digunakan oleh kantor cabang untuk melakukan transfer data dengan kantor pusat. Dengan proyek VPN ini maka kantor cabang tidak memerlukan tenaga ahli dalam bidang internet server yang berupa email server dan proxy server yang berjumlah 1 orang. Analisa pengurangan biaya secara langsung dengan terbentuknya proyek VPN yaitu: 1. Jumlah pengurangan biaya internet selama rata-rata 6 jam per hari dengan nilai Rp.2.000.000 per bulan, maka biaya untuk 2 kantor cabang per tahun = 2 X 12 X Rp 2.000.000 = Rp.48.000.000 2. Jumlah pengurangan Gaji dan tunjangan per tahun untuk 2 kantor cabang = 2X 12 X Rp.3.500.000 = Rp.84.000.000 3. Biaya perawatan Server yang tidak diperlukan lagi selama 1 tahun untuk 2 kantor cabang = 2 X Rp 1.000.000 = Rp 2.000.000 Dengan demikian jumlah biaya yang tidak perlu dikeluarkan lagi selama 1 tahun= Rp.48.000.000 + Rp 84.000.000 + Rp 2.000.000 = Rp.134.000.000 atau = Rp 670.000.000 untuk masa 5 tahun. Pada lembar dampak ekonomis dapat dilihat total biaya investasi dan

40 perhitungan arus kas tahunan untuk menghasilkan perhitungan ROI sederhana dengan rincian masing-masing komponen sebagai berikut: 1. Total biaya invetasi yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek VPN adalah Rp 45.500.000 meliputi biaya pembelian perangkat keras dan biaya instalasi awal. 2. Biaya sewa jaringan selama 5 tahun untuk 2 kantor cabang = Rp 660.000.000 atau Rp 132.000.000 setiap tahun. 3. Pengurang biaya yang diperoleh dari pengurangan biaya internet, gaji tenaga kerja, dan perawatan server per tahun adalah Rp134.000.000 Tabel 4.1. Lembar Dampak Ekonomis Tradisional A. Net Investment Required (From Development Costs Worksheet) 45.500 B. Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods following implementation of the VPN system. Cash flow can be negative. YEARS TOTAL Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Net economic benefit 0 0 0 0 0 Operating Cost Reduction 134.000 134.000 134.000 134.000 134.000 =Pre-tax income 134.000 134.000 134.000 134.000 134.000 (-)On-Going expense from worksheet 132.000 132.000 132.000 132.000 132.000 = Net cash flow 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 10.000 C. Simple ROI= 10000 / 5 / 45500 4.4 % D. Scoring, Economic Impact Score Simple Return on Investment 0 zero or less 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 over Perhitungan dampak ekonomis diatas berdasarkan hubungan garis lurus terhadap kalkulasi ROI sederhana selama 5 tahun. Perhitungan diatas dapat

41 digambarkan sebagai berikut: 1. Pengurangan biaya Rp. 134.000.000 merata dimasukkan selama periode 5 tahun. 2. Karena manfaat ekonomis belum ada maka perolehan= Rp. 134.000.000 3. Arus kas = Rp.2.000.000 didapat dari (Rp 134.000.000 Rp 132.000.000) dikali 5 tahun = Rp. Rp.10.000.000 4. ROI = Rp.10.000.000 / 5 / Rp.45.000.000 X 100% = 4.4%. 5. Dari tabel diatas untuk ROI 4.4% masuk dalam skala 1% s/d 299% maka diperoleh skor dampak ekonomis =1. 4.2.2 Value Linking Dengan terbentuknya fasilitas VPN dari kantor pusat ke kantor cabang maka jaringan data dan voice dari kantor pusat ke kantor cabang tidak lagi melalui jaringan umum, sehingga tidak ada keterbatasan pertukaran informasi baik data maupun voice dari kantor pusat ke kantor cabang yang disebabkan masalah biaya. Tersedianya jaringan voice dari kantor pusat kekantor cabang tanpa melalui PSTN dapat menghemat biaya komunikasi antara kantor pusat ke kantor cabang yang sering dilakukan, dampaknya akan meningkatkan arus komunikasi antara middle dan top management antara kantor pusat dan kantor cabang sehingga kesalahan yang disebabkan kesalahpahaman komunikasi dapat dikurangi. Berikut rincian biaya yang dapat dihemat dari penggunaan VPN untuk komunikasi voice: Biaya komunikasi telepon dari kantor pusat ke 2 kantor cabang tiap bulan= 150unit (900 detik) X Rp. 227 X 25 hari X 2 = Rp.1.702.500

42 Total biaya yang dapat dihemat secara langsung = Rp.20.430.000 per tahun. Untuk mendapatkan ROI langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut : 1. Total Biaya investasi VPN = Rp.45.000.000 2. Perolehan manfaat langsung setiap tahunnya Rp.20.430.000 3. Pengurangan biaya setiap tahunnya = Rp. 134.000.000 4. Total perolehan = Rp.154.430.000 setiap tahunnya 5. Biaya sewa jaringan Rp.132.000.000 setiap tahunnya 6. Arus kas net selama 5 tahun= Rp.154.430.000 - Rp.132.000.000 X 5 = Rp.112.150.000 7. ROI sederhana Rp.112.150.000 / 5 / Rp.45.500.000 X 100% = 49.3% Tabel 4.2. Lembar Dampak Ekonomis Value Linking A. Net Investment Required (From Development Costs Worksheet) 45.500 B. Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods following implementation of the VPN system. Cash flow can be negative. YEARS TOTAL Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Net economic benefit 20.430 20.430 20.430 20.430 20.430 Operating Cost Reduction 134.000 134.000 134.000 134.000 134.000 =Pre-tax income 154.430 154.430 154.430 154.430 154.430 (-)On-Going expense from worksheet 132.000 132.000 132.000 132.000 132.000 = Net cash flow 22.430 22.430 22.430 22.430 22.430 112.150 C. Simple ROI= 112150 / 5 / 45500 49.3 % D. Scoring, Economic Impact Score Simple Return on Investment 0 zero or less 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 over

43 4.2.3 Value Acceleration Fasilitas VPN yang dibentuk dapat membantu mempercepat penyelesaian sebuah transaksi proyek dari customer, karena arus informasi yang diberikan lebih cepat. Sebagai contoh sebuah penawaran dilakukan di kantor cabang kemudian negosiasi harga dilakukan, persetujuan negosiasi ini memerlukan persetujuan dari kantor pusat maka fasilitas telepon diperlukan. Setelah kesepakatan dicapai maka penempatan sumber daya manusia dan produk diperlukan maka di perlukan komunikasi data dan voice dari kantor cabang ke kantor pusat hal ini yang biasanya dilakukan dengan menggunakan email sekarang dapat langsung dilakukan dengan menggunakan jaringan VPN yang lebih cepat terutama transfer data. Secara keseluruhan total waktu yang dapat dihemat sebesar 5% ini berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan perusahaan terhadap karyawannya dalam sebuah proyek. Dari data yang diperoleh bagian keuangan, biaya yang dibutuhkan rata2 setiap bulan untuk proyek customer yaitu Rp. 33.000.000 dengan rincian terdiri dari 3 team dan rata-rata dapat menangani 8 proyek setiap bulan. Untuk 2 kantor cabang maka biaya yang bisa dihemat setiap bulannya = 2 X 5% X Rp.33.000.000 = Rp.3.300.000 sehingga total biaya yang bisa dihemat setiap tahun = 12 X Rp.3.300.000 = Rp.39.600.000 untuk 2 kantor cabang. Maka perhitungan dampak ekonomis value acceleration sebagai berikut: 1. Total Biaya investasi VPN = Rp.45.000.000 2. Perolehan manfaat langsung setiap tahunnya Rp.20.430.000 + Rp.39.600.000 = Rp. 60.030.000. 3. Pengurangan biaya setiap tahunnya = Rp. 134.000.000.

44 4. Total perolehan = Rp.194.030.000 setiap tahunnya 5. Biaya sewa jaringan Rp.132.000.000 setiap tahunnya 6. Arus kas net selama 5 tahun= Rp.194.030.000 - Rp.132.000.000 X 5 = Rp.310.150.000 7. ROI sederhana Rp.310.150.000 / 5 / Rp.45.500.000 X 100% = 136.3% Tabel 4.3. Lembar Dampak Ekonomis Value Acceleration A. Net Investment Required (From Development Costs Worksheet) 45.500 B. Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods following implementation of the VPN system. Cash flow can be negative. YEARS TOTAL Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Net economic benefit 60.030 60.030 60.030 60.030 60.030 Operating Cost Reduction 134.000 134.000 134.000 134.000 134.000 =Pre-tax income 194.030 194.030 194.030 194.030 194.030 (-)On-Going expense from worksheet 132.000 132.000 132.000 132.000 132.000 = Net cash flow 62.030 62.030 62.030 62.030 62.030 310.150 C. Simple ROI= 310150 / 5 / 45500 136.3 % D. Scoring, Economic Impact Score Simple Return on Investment 0 zero or less 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 over 4.2.4 Value Restucturing Dengan adanya Proyek VPN ini maka produktifitas unit kerja dari suatu team proyek meningkat. Management yang baik selalu mempunyai tujuan untuk unit kerjanya melakukan tugas-tugas yang bernilai lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Dampak dari produktivitas penerapan proyek VPN ini dihitung pada departemen yang terpengaruh secara langsung dari penerapan proyek ini, terutama kantor cabang.

45 Perhitungan perkiraan produktivitas kerja sebelum penerapan proyek VPN dapat dilihat pada tabel 4.4. dan produktivitas karyawan setelah penerapan proyek VPN dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.4. Produktivitas Kerja Team Sebelum Implementasi VPN Kategori jml Kegiatan Jml Jabatan personil Kepala Implement Maintenance Non Jumlah Proyek Produktif 54000 24000 24000 102000 % setahun % setahun % setahun % % Kepala Proyek 6 60 194400 10 14400 5 7200 25 100 216000 Implement 12 70 201600 30 100 201600 Maintenance 12 70 201600 30 100 201600 Total dalam ribuan 619200 Tabel 4.5. Produktivitas Kerja Team Sesudah Implementasi VPN Kategori jml Kegiatan Jml Jabatan personil Kepala Implement Maintenance Non Jumlah Proyek Produktif 54000 24000 24000 102000 % setahun % setahun % setahun % % Kepala Proyek 6 65 210600 10 14400 5 7200 20 100 232200 Implement 12 85 244800 15 100 244800 Maintenance 12 80 230400 20 100 230400 Total dalam ribuan 707400 Dari hasil perhitungan tabel 4.4 dan tabel 4.5 diperoleh peningkatan produktivitas sebelum dan sesudah penerapan proyek VPN sebesar = Rp. 707.400.000 Rp 619.200.000 = Rp 88.200.000 setiap tahun. Nilai restrukturisasi ini kemudian dimasukkan kedalam lembar dampak ekonomis seperti pada tabel 4.6. Perhitungan dampak ekonomis value restructuring tabel 4.6 adalah sebagai berikut: 1. Total Biaya investasi VPN = Rp.45.000.000 2. Perolehan manfaat langsung setiap tahunnya Rp.20.430.000 + Rp.39.600.000 + Rp 88.200.000 = Rp. 148.230.000 3. Pengurangan biaya setiap tahunnya = Rp. 134.000.000.

46 4. Total perolehan = Rp.282.230.000 setiap tahunnya 5. Biaya sewa jaringan Rp.132.000.000 setiap tahunnya 6. Arus kas net selama 5 tahun= Rp.282.230.000 - Rp.132.000.000 X 5 = Rp.751.150.000 7. ROI sederhana Rp.751.150.000 / 5 / Rp.45.500.000 X 100% = 330,1% Tabel 4.6. Lembar Dampak Ekonomis Value Restructuring A. Net Investment Required (From Development Costs Worksheet) 45.500 B. Yearly Cash Flows: based on five 12-month periods following implementation of the VPN system. Cash flow can be negative. YEARS TOTAL Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Net economic benefit 148.230 148.230 148.230 148.230 148.230 Operating Cost Reduction 134.000 134.000 134.000 134.000 134.000 =Pre-tax income 282.230 282.230 282.230 282.230 282.230 (-)On-Going expense from worksheet 132.000 132.000 132.000 132.000 132.000 = Net cash flow 150.230 150.230 150.230 150.230 150.230 710.150 C. Simple ROI= 710150 / 5 / 45500 330,1 % D. Scoring, Economic Impact Score Simple Return on Investment 0 zero or less 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 over 4.3 Nilai Domain Bisnis Nilai Domain Bisnis didapat dengan melakukan pembagian kuesioner kepada para responden. Responden dalam penelitian kali ini adalah para General Manager dari PT.XYZ. Didapat hasil pembagian kuesioner seperti pada tabel 4.7. Untuk lembar kuesioner dapat dilihat pada halaman lampiran.

47 Tabel 4.7 Hasil Pembagian kuesioner Domain Bisnis Setelah dilakukan analisa perhitungan dari tabel 4.7 dengan menjumlahkan nilai-nilai yang dihasilkan dibagi dengan jumlah responden maka didapat nilai ratarata dari masing-masing variabel dari bisnis domain seperti pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Nilai Domain Bisnis 4.4 Nilai Domain Teknologi Nilai Domain teknologi didapat dengan melakukan pembagian kuesioner kepada para responden yang terkait secara teknis dengan proyek VPN ini terutama responden yang mengerti teknologi. Kuesioner dibagikan kepada bagian IT Infrastruktur yang terletak dibawah departemen Internal service secara struktur

48 organisasi. Bagian ini terdiri dari 4 orang staff dan 1 orang manager. Diperoleh hasil dari pembagian kuesioner seperti pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Pembagian kuesioner Domain Teknologi Dari Nilai-nilai responden yang didapat diatas dilakukan analisa perhitungan dari nilai-nilai tersebut dan diperoleh rata-rata nilai dari masing-masing variabel seperti terlihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10. Nilai Domain Teknologi 4.5 Nilai Relative Korporat Nilai relatif korporat digunakan untuk menilai bobot dari suatu proyek yang didapat dari nilai dukungan masing-masing faktor information economics dikalikan dengan bobot faktor tersebut terhadap strategi dari perusahaan.

49 Dari gambaran tersebut maka diperoleh hasil pengkajian proyek VPN terhadap kondisi dari perusahaan bahwa dukungan proyek VPN untuk sasaran jangka panjang perusahaan sangat besar oleh sebab itu proyek VPN ini dikategorikan dalam kuadran Infrastruktur. Tabel 4.11 Nilai Relatif Korporat PT. XYZ LIKELY COMMENT RESULTING VALUE WEIGHT BUSINESS DOMAIN A. Return on Investment High 4 B. Strategic Match High 5 C. Competitive Advantage High 4 D. Management Information Medium 3 E. Competitive Response Low 1 F. Project or Organizational Risk Low 1 TECHNOLOGY DOMAIN A. Strategic IS Architecture Hig h 4 B. Definitional Uncertainty Medium 2 C. Technical Uncertainty Low 1 D. IS Architecture Low 1 Nilai korporat didapat dengan melakukan wawancara terhadap pimpinan perusahaan. Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan yang terkait dengan variabel-variabel domain bisnis dan domain teknologi kepada pimpinan perusahaan. Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan dengan jawaban skala 0-5, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada halaman lampiran. Setelah semua nilai korporat didapat maka dimasukkan kedalam tabel nilai korporat seperti pada tabel 4.11.

50 4.6 Evaluasi Nilai proyek Maximum Faktor-Faktor domain bisnis dan domain teknologi ditambah dengan penilaian ROI sederhana selanjutnya akan diformulasikan untuk mendapatkan nilai bobot proyek maximum. Tabel 4.12 Nilai Proyek Maximum WEIGHT MAXIMUM SCORE BUSINESS DOMAIN A. Return on Investment 4 20 B. Strategic Match 5 25 C. Competitive Advantage 4 20 D. Management Information 3 15 E. Competitive Response 1 5 F. Project or Organizational Risk 1-5 TECHNOLOGY DOMAIN E. Strategic IS Architecture 4 20 F. Definitional Uncertainty 2-10 G. Technical Uncertainty 1-5 H. IS Architecture 1-5 EVALUASI : Domin Bisnis : Nilai Positif Maksimal 85 Domin teknologi : Nilai Positif Maksimal 20 TOTAL 105 Domain Bisnis : Nilai Negatif Maksimal -5 Domain Teknologi : Nilai Negative Maksimal -20 TOTAL -25 Masing-Masing faktor nilai korporat akan dikalikan 5 baik faktor yang negatif yaitu faktor yang bersifat resiko maupun faktor positif maka dari keduanya akan diperoleh nilai maximum positif dan nilai maximum negatif dari proyek VPN seperti

51 terlihat pada tabel 4.12. 4.7 Bobot Penilaian Proyek Setelah diperoleh hasil perhitungan dampak ekonomis dengan menambahkan variabel value linking, value acceleration dan value restructuring diperoleh total ROI sebesar 330,1%. Nilai ROI ini menghasilkan skor 2 bagi faktor domain bisnis. Dengan menghitung nilai korporat dan skor yang dihasilkan dari analisa terhadap proyek VPN maka akan dihasilkan nilai total dari proyek VPN terhadap perusahaan. perhitungan nilai korporat dan skor analisa terhadap proyek dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13 Nilai Proyek Evaluator Business Domain Technology Domain Skor Proyek ROI SM CA MI CR OR SA DU TU IR ( Faktor ----> ) 4 5 4 3 1-1 4-2 -1-1 Business Domain 2 3 1 2 3 2,5 Technology Domain 1 2 1,5 1 Bobot Nilai 4 15 4 6 3-2,5 4-4 -1,5-1 31 Keterangan : Penilaian ROI ROI = Nilai ROI sederhana Penilaian Business Domain SM = Startegic Match CA = Competitive Advantage MI = Management Information CR = Competitive Response OR = Project or Organizational Risk Penilaian Technology Domain SA = Startegic IS Architecture DU = Definitional Uncertainty TU = Technical Uncertainty IR = IS Infrastructure Risk Dari tabel diatas diperoleh skor 31 untuk proyek VPN dari skala maksimal 80 pada perusahaan XYZ. Hal ini menunjukkan bahwa investasi proyek VPN ini

52 termasuk dalam kategori investasi medium dilihat dari perusahaan XYZ. Sangat dimungkinkan sekali proyek VPN ini memiliki skor yang berbeda apabila diterapkan di perusahaan lain baik yang memiliki bidang usaha sama maupun bidang usaha yang berbeda. 4.8 Analisa Perbandingan Hasil Penelitian Setelah didapat skor total dari proyek dan kategori dari investasi yang dilakukan, maka pada bagian ini akan dibahas perbandingan investasi yang dilakukan dengan perusahaan lainnya. Nilai yang dibandingkan bukan pada Investasi VPN sejenis tapi pada investasi teknologi informasi yang lain. Untuk mendapatkan nilai perbandingan yang sama maka dilakukan penyesuaian nilai dari proyek-proyek yang ada dengan cara membagi skor proyek dengan range antara nilai tertinggi dan nilai terendah. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.14 No Jenis Investasi Nilai Perbandingan 1 Sistem Informasi Penjualan pada Bidang Restoran 0.64 2 Integrasi Sistem Informasi pada Perusahaan Kontraktor 0.75 3 Virtual Private Networking pada PT.XYZ 0.39 Lebih jelasnya hasil dari perbandingan dapat dilihat pada gambar grafik 4.1. Dengan melihat nilai perbandingan tersebut menunjukkan bahwa nilai investasi VPN menghasilkan skor paling rendah dibandingkan dengan investasi dalam bidang teknologi informasi pada bidang usaha yang lain.

53 Gambar Grafik 4.1 Nilai Perbandingan Proyek Teknologi Informasi Nilai Perbandingan 0,8 0,7 0,6 0,5 0,64 0,75 0,4 0,3 0,39 0,2 0,1 0 1 2 3 Pada Sistem Informasi penjualan dan integrasi sistem informasi nilai-nilai dari information economic memiliki bobot yang lebih besar dibandingkan dengan investasi VPN sehingga skor perbandingan yang didapat menunjukkan perbedaan yang cukup besar antara investasi VPN dengan investasi bidang teknologi informasi lainnya.