PENGARUH MOTIF HEDONIK DAN UTILITARIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN LAWSON Kelapa Dua, Depok Disusun Oleh: Emalasari Dosen Pembimbing: Ekaning Setyarini SE., MM.
Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis toko kelontong modern yang semakin meningkat, menggeser bisnis toko kelontong tradisional. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan gaya hidup dan perubahan kebiasaan berbelanja sebagai bentuk mencari suatu kesenangan merupakan suatu motif berbelanja baru. Lawson merupakan salah satu nama toko kelontong modern yang populer saat ini. Oleh karena itu, keputusan pembelian konsumen terhadap produk yang ditawarkan cukup meningkat yang dipengaruhi oleh motif belanja, yaitu: motif hedonik dan motif utilitarian. Motif hedonik berhubungan dengan perasaan, yaitu senang, nikmat dan lega. Sedangkan motif utilitarian berhubungan dengan kebutuhan konsumen saat berbelanja, kualitas barang dagangan, kualitas layanan, harga yang ditetapkan dan efisiensi pembelian.
Rumusan Masalah, Batasan Masalah dan Tujuan Penelitian Rumusan masalah Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh motif hedonik dan motif utilitarian secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen Lawson Kelapa Dua, Depok? 2. Bagaimanakah pengaruh motif hedonik dan motif utilitarian secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pembelian konsumen Lawson Kelapa Dua, Depok? Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi ruang lingkup terhadap konsumen Lawson Kelapa Dua, Depok. Alat analisisyang digunakan adalah regresi berganda, jumlah responden sebanyak 50 sampel. Pembahasan yang dilakukan hanya mengenai motif hedonik, motif utilitarian terhadap keputusan pembelian. Tujuan dari penelitian ini, yaitu : Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh motif hedonik dan motif utilitarian secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen Lawson Kelapa Dua, Depok. 2. Untuk mengetahui pengaruh motif hedonik dan motif utilitarian secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pembelian konsumen Lawson Kelapa Dua, Depok.
Metode Penelitian 1. Subjek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai subjek adalah Konsumen Lawson Kelapa Dua, Depok. Sedangkan objek penelitian adalah pengaruh motif hedonik dan motif utilitarian terhadap keputusan pembelian. 2. Responden Dalam penelitian ini jumlah responden yang digunakan sebanyak 50 sampel, yaitu konsumen Lawson yang berkunjung di Lawson Kelapa Dua, Depok. 3. Uji Asumsi Klasik Pada uji normalitas berdistribusi normal, pengujian autokorelasi tidak terjadi gejala, dan indikator-indikator pada penelitian ini bersifat valid dan reliabel. 4. Alat Analisis Data Alat analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel motif hedonik, motif utilitarian secara bersama terhadap keputusan pembelian.
Hasil Pembahasan Pengujian Motif Variabel Y Hasil Uji t (parsial) Hedonik (X 1 ) Keputusan pembelian 0.000<0.05 H 0 Ditolak Utilitarian (X 2 ) Keputusan pembelian 0.087>0.05 H 0 Diterima Hedonik ( X 1 ) 0.000<0.05 Jadi : Uji F ( simultan) Utilitarian (X 2 ) Keputusan pembelian H0 Ditolak 1. a) Berdasarkan uji t (parsial) motif hedonik mempengaruhi keputusan pembelian. b) Berdasarkan uji t (parsial) motif utilitarian tidak mempengaruhi keputusan pembelian.hal ini dikarenakan motif utilitarian berkaitan dengan kebutuhan konsumen saat berbelanja di Lawson. 2. Berdasarkan uji f (simultan), motif hedonik dan motif utilitarian mempengaruhi keputusan pembelian.
Kesimpulan dan Keterbatasan Penelitian 1. Kesimpulan secara parsial motif hedonik berpengaruh terhadap keputusan pembelian sedangkan motif utilitarian secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, hal ini disebabkan karena motif utilitarian berhubungan dengan kebutuhan konsumen saat berbelanja. Secara bersama-sama motif hedonik dan utilitarian berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 2. Keterbatasan Penelitian Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah responden dan menambah lokasi objek penelitian yang berbeda. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah motif belanja impulsif dan yang lain sehingga penelitian terlihat berbeda.