METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran bertempat di

dokumen-dokumen yang mirip
LANDASAN TEORI. Pada Bab ini akan diberikan istilah-istilah, definisi-definisi dan identitas-identitas

LANDASAN TEORI. disebut dengan suku-suku. Perubahan antara suku-suku berurutan ditentukan oleh

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

I. PENDAHULUAN. diujikan. Bahkan, seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pun,

Pada barisan bilangan 2, 7, 12, 17,., b = 7 2 = 12 7 = = 5. Pada barisan bilangan 3, 7, 11, 15,., b = 7 3 = 11 7 = = 4

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Matematika Bahan Ajar & LKS

Kata kunci: definisi, relasi rekursi linier berkoefisien konstan, solusi relasi rekurensi, dan solusi homogen & partikelir

POLINOM (SUKU BANYAK) Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah.

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

Relasi Rekursi. Matematika Informatika 4. Onggo

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

Materi W6b BARISAN DAN DERET. Kelas X, Semester 2. B. Barisan dan Deret Aritmatika.

BAB I TEORI KETERBAGIAN DALAM BILANGAN BULAT

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

PEMBAHASAN SOAL SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2012

2.3 Algoritma Tidak Berhubungan dengan Bahasa Pemrograman Tertentu

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

PERTIDAKSAMAAN PECAHAN

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

KED INTEGRAL JUMLAH PERTEMUAN : 2 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Materi : 7.1 Anti Turunan. 7.2 Sifat-sifat Integral Tak Tentu KALKULUS I

Definisi 1 Deret Tak Hingga adalah suatu ekspresi yang dapat dinyatakan dalam bentuk:

BAB VI. INTEGRAL TAK TENTU (ANTI TURUNAN)

Bilangan Fibonacci dan Lucas dengan Subskrip Riil

SOAL DAN JAWABAN TENTANG NILAI MUTLAK. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan nilai Mutlak di bawah ini.

SILABUS. 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PERTIDAKSAMAAN RASIONAL. Tujuan Pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Bilangan Bulat, Bilangan Rasional, dan Bilangan Real. dengan huruf kecil. Sebagai contoh anggota himpunan A ditulis ;

PENGEMBANGAN KISI-KISI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTINE DENGAN IDENTITAS BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS. Ayu Puspitasari 1, YD Sumanto 2, Widowati 3

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

Teknik pengintegralan: Integral fungsi pecah rasional (bagian 1)

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

LEMBAR KERJA SISWA. Semester Ganjil STANDAR ISI KTSP. Nama :... Kelas :... Sekolah :...

METODE PENGAKARAN Metode Berhitung Cepat Tanpa Kalkulator

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

CHAPTER 8. Advanced Counting Techniques

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

Pembahasan Soal SNMPTN 2012 SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS.

MUHAMMAD BURHANUDDIN. Teknik Industri Universitas Borobudur (NIM # )

1.1 Sistem Komputer... 2

BILANGAN BERPANGKAT. Jika a bilangan real dan n bilangan bulat positif, maka a n adalah

SOLUSI BILANGAN BULAT SUATU PERSAMAAN DIOPHANTINE MELALUI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS ABSTRACT

MATEMATIKA SEKOLAH 2. MENENTUKAN POLA BARISAN BILANGAN & SUKU KE-n. Oleh : Novi Diah Wayuni ( ) Riswoto ( )

MODUL MATEMATIKA XI IPA SUKU BANYAK SMA SANTA ANGELA TAHUN PELAJARAN SEMSTER GENAP

& & # = atau )!"* ( & ( ( (&

Petunjuk Pengerjaan Soal Semifinal Olimpiade Matematika ITS (OMITS) tingkat SMA/Sederajat tahun 2012

B. POLA BILANGAN 1. Pengertian pola bilangan Pola bilangan adalah aturan terbentuknya sebuah kelompok bilangan.

Teori Bilangan. Contoh soal : 1. Buktikan bahwa untuk setiap berlaku. Jawaban : a. Petama, kita uji untuk. Ruas kiri sama dengan.

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. sistematis untuk memudahkan langkah-langkah yang akan diambil. Begitu

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2012

BY : DRS. ABD. SALAM, MM

BARISAN DAN DERET 1. A. Barisan dan Deret Aritmatika 11/13/2015. Peta Konsep. A. Barisan dan Deret Aritmatika

BARISAN DAN DERET MATERI PENDAMPING OLIMPIADE MATEMATIKA MA/SMA

Antiremed Kelas 09 Matematika

PEMANTAPAN MATERI UAN SMP/MTs. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung

PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga

SBMPTN 2015 Matematika Dasar

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Karena relasi rekurens menyatakan definisi barisan secara rekursif, maka kondisi awal merupakan langkah basis pada definisi rekursif tersebut.

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

BIMBINGAN BELAJAR & KONSULTASI PENDIDIKAN SERI : MATEMATIKA SMA EKSPONEN. MARZAN NURJANAH, S.Pd.

5.3 RECURSIVE DEFINITIONS AND STRUCTURAL INDUCTION

INDUKSI MATEMATIS Drs. C. Jacob, M.Pd Pengantar Apakah suatu formula untuk jumlah dari n bilangan bulat positif ganjil

KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN BILANGAN I SMP. Abdul Azis Abdillah. Januari 2017

HIMPUNAN MATEMATIKA. Program Studi Agroteknologi Universitas Gunadarma

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran dan

BAB II TEORI KODING DAN TEORI INVARIAN

A. Soal isian singkat 1. Temukan nilai A yang memenuhi operasi berikut ini: x : 5 20

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

SUKU BANYAK. Secara umum sukubanyak atau polinom dalam berderajat dapat ditulis dalam bentuk berikut:

Rangkuman Suku Banyak

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS.

Kumpulan Soal Olimpiade Tingkat SMP dan Pembahasannya

BILANGAN. Kita bisa menggunakan garis bilangan di bawah ini untuk memaknai penjumlahan 3 ditambah 4.

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

Sistem Bilangan Ri l

SOAL & PEMBAHASAN PSIKOTES MATEMATKA Tes Irama Bilangan.

A. 3 B. 1 C. 1 D. 2 E. 5 B. 320 C. 240 D. 200 E x Fungsi invers dari f x ( 1. adalah.

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

SILABUS PEMBELAJARAN

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Deret Tak Terhingga. Ayundyah. Barisan Tak Hingga. Deret Tak Terhingga

Teknik Menguadratkan Suatu Bilangan dengan Mudah Oleh: Pujiati

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

BAB III. PECAHAN KONTINU dan PIANO. A. Pecahan Kontinu Tak Hingga dan Bilangan Irrasional

matematika LIMIT ALJABAR K e l a s A. Pengertian Limit Fungsi di Suatu Titik Kurikulum 2006/2013 Tujuan Pembelajaran

MATERI POLA BILANGAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Matematika SMP 1 Dosen Pengampu : Koryna Aviory, S.Si., M.Pd

MATEMATIKA SEKOLAH 2

Petunjuk Pengerjaan Soal Semifinal Olimpiade Matematika ITS (OMITS) tingkat SMP/Sederajat tahun 2012


TEKNIK PEMBUKTIAN. (Yus Mochamad Cholily)

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2011-2012 bertempat di Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. 3.2 Metode Penelitian Mula-mula dikumpulkan dan dipelajari literatur (buku-buku) yang berhubungan dengan barisan Fibonacci, Lucas, dan Gibonacci. Langkah selanjutnya, untuk menentukan formula Binet barisan Gibonacci, diperlukan formula Binet barisan Fibonacci dan Lucas. Seperti yang telah diketahui, formula Binet barisan Fibonacci dan Lucas adalah: dengan: Untuk mencari suku ke-n dari bilangan Fibonacci dan Lucas, dapat menggunakan formula Binet. Ada beberapa cara untuk membuktikan formula tersebut, berikut adalah salah satu cara pembuktian formula Binet:

Barisan Fibonacci merupakan barisan linier, namun barisan ini juga dapat didekati secara geometrik (Setiadi, 2009). Diasumsikan bahwa dimana merupakan konstanta awal yang bukan nol. Dengan demikian : Dengan membagi kedua ruas dengan, didapat : Akar-akar dari persamaan kuadrat di atas adalah : Dari didapat (3.1) Dengan mengalikan ke persamaan (3.1), (dengan n bilangan bulat) didapat: Jika diberikan, maka diperoleh, dan didapat barisan : (3.2) Dengan cara yang sama untuk didapat : yang memenuhi : Barisan yang didapat adalah : (3.3) 11

Jika anggota Persamaan (3.2) dikurangi dengan anggota Persamaan (3.3) dan setiap anggota dari persamaan yang dihasilkan dibagi dengan ), maka didapat : Jika diberikan maka diperoleh, serta Dengan demikian, barisan adalah barisan Fibonacci. Sehingga, formula Binet untuk barisan Fibonacci adalah: Sekarang, misalkan anggota dari Persamaan (3.1) ditambah dengan anggota dari Persamaan (3.2), didapat : Jika diberikan, maka diperoleh, serta Dengan demikian, barisan adalah barisan Lucas. sehingga formula Binet untuk barisan Lucas adalah : 12

Setelah diperoleh formula Binet barisan Gibonacci, langkah selanjutnya adalah mencoba menemukan hubungan antara barisan Gibonacci dengan barisan Fibonacci atau Lucas. Selanjutnya, untuk mendapatkan beberapa identitas Gibonacci, penulis menghubungkan beberapa identitas barisan Fibonacci dan Lucas, berikut beberapa identitas barisan yang dimaksud: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) Dari beberapa identitas barisan Fibonacci dan Lucas di atas, dapat dibuktikan dengan induksi matematika sebagai berikut: Bukti (1) dengan induksi matematika, akan dibuktikan: Ada dua bagian dari pembuktian ini: 1. Pernyataan didapatkan dengan mensubtitusikan. Di sini adalah benar karena 13

2. Langkah pembuktian: jika benar untuk beberapa bilangan bulat Diasumsikan:, maka harus benar Harus dibuktikan benar untuk: Dengan menambahkan di kedua ruas: Diperoleh: Karena, sehingga benar. Kesimpulan: untuk setiap n bilangan bulat, benar. Bukti (2) dengan induksi matematika, akan dibuktikan: Ada dua bagian dari pembuktian ini: 1. Penyataan didapatkan dengan mensubtitusikan. Di sini adalah benar, karena 2. Langkah pembuktian: jika benar untuk beberapa bilangan bulat, maka harus benar 14

Diasumsikan: Harus dibuktikan benar untuk Dengan menambahkan di kedua ruas Diperoleh: Karena, sehingga benar Kesimpulan: untuk setiap n bilangan bulat, benar. Bagian pertama dari pembuktian, dimana dibuktikan dengan mensubtitusikan, sering disebut sebagai basis induksi. Jelas, jika pernyataan tidak benar, maka pembuktian tidak dapat dilanjutkan. Bagian kedua sering disebut dengan langkah induksi. Asumsi bahwa benar untuk beberapa bilangan bulat adalah hipotesis induksi. Jika dapat ditunjukkan bahwa hipotesis induksi cukup untuk membuktikan bahwa benar, maka langkah induksi telah selesai. Pembuktian identitas selanjutnya adalah: 15

Akan dibuktikan dengan induksi matematika, diperoleh: Maka: benar Karena, maka basis induksi telah selesai. Sekarang, asumsikan Adalah benar (hipotesis induksi), dan akan dibuktikan benar untuk : Dengan menambahkan ke kedua ruas didapat juga benar, dan langkah induksi selesai. Bukti (4) dengan induksi matematika, akan dibuktikan: Didapat Maka: Karena,, maka basis induksi selesai. 16

Sekarang asumsikan: Adalah benar (hipotesis induksi), dan akan dibuktikan benar untuk : Dengan menambahkan ke kedua ruas, didapat: Sehingga, juga benar, dan langkah induksi selesai. Untuk identitas (5), (6), (7) dan (8) dapat dibuktikan dengan cara yang sama seperti pada identitas (1) dan (2), dengan n diganti oleh. Bukti (9) dengan induksi matematika, akan dibuktikan: Dimulai untuk n=1, didapat: Asumsikan untuk Perhatikan untuk : 17

Sehingga, benar. Bukti (10) dengan induksi matematika, akan dibuktikan: Dimulai untuk n=1, didapatkan: Asumsikan benar untuk : Perhatikan untuk : 18

Sehingga, benar. Untuk langkah yang terakhir dalam penelitian ini, akan didapatkan contoh penerapan barisan Fibonacci pada forex trading untuk meramalkan harga saham. 19

Langkah-langkah penelitian tersebut dapat digambarkan dalam diagram alir sebagai berikut : Mulai Studi literatur Mencari formula Binet dari barisan Gibonacci Menunjukkan hubungan antara barisan Gibonacci dengan barisan Fibonacci atau Lucas Memberikan beberapa identitas barisan Gibonacci Memberikan contoh penerapan barisan Fibonacci pada forex trading untuk meramalkan harga saham Selesai 20