Syarif Abdullah (G ) Matematika Terapan FMIPA Institut Pertanian Bogor.

dokumen-dokumen yang mirip
PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

6 Sistem Persamaan Linear

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

Solusi Sistem Persamaan Linear Ax = b

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR

ELIMINASI GAUSS MAKALAH. Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Metode Numerik Dosen Saluky M.Kom. Di Susun Oleh: Kelompok VII Matematika C/VII

SISTEM PERSAMAAN LINEAR ( BAGIAN II )

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Laporan Praktikum 7 Analisis Numerik

Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik

BAB 4 Sistem Persamaan Linear. Sistem m persamaan linear dalam n variabel LG=C adalah himpunan persamaan linear

Penghitungan Polusi Udara Dalam Ruangan dengan Metode Eliminasi Gauss

Sistem Persamaan Linier FTI-UY

GENERALISASI METODE GAUSS-SEIDEL UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ABSTRACT

Solusi Persamaan Linier Simultan

Bentuk umum : SPL. Mempunyai penyelesaian disebut KONSISTEN. Tidak mempunyai penyelesaian disebut TIDAK KONSISTEN TUNGGAL BANYAK

Metode Matriks Balikan

Part II SPL Homogen Matriks

5. PERSAMAAN LINIER. 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel.

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA METODE-METODE PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LANJAR

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Metode Langsung Metode Langsung Eliminasi Gauss (EGAUSS) Metode Eliminasi Gauss Dekomposisi LU (DECOLU),

SISTEM PERSAMAAN LINIER

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

BAB III : SISTEM PERSAMAAN LINIER

Solusi Numerik Sistem Persamaan Linear

dimana a 1, a 2,, a n dan b adalah konstantakonstanta

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

BAB X SISTEM PERSAMAAN LINIER

BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Penyelesaian Sistem Persamaan Linear (SPL) Dengan Dekomposisi QR

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Membentuk Algoritma untuk Pemecahan Sistem Persamaan Lanjar secara Numerik

Matematika Teknik DETERMINAN

BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu

Ujian Tengah Semester

Pertemuan 14. persamaan linier NON HOMOGEN

Modul Praktikum. Aljabar Linier. Disusun oleh: Machudor Yusman IR., M.Kom. Ucapan Terimakasih:

Bab 7 Sistem Pesamaan Linier. Oleh : Devie Rosa Anamisa

Operasi Baris Elementer (OBE) dan Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

BAB 4 : SISTEM PERSAMAAN LINIER

Menentukan Nilai Eigen Tak Dominan Suatu Matriks Definit Negatif Menggunakan Metode Kuasa Invers dengan Shift

Dalam bentuk SPL masalah ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

Sistem Persamaan Aljabar Linier

Keunggulan Penyelesaian Persamaan Linear dengan Metode Dekomposisi LU dalam Komputerisasi

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN GENERALISASI METODE JACOBI

Sistem Persamaan Linear Homogen 3P x 3V Metode OBE

Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Fully Fuzzy Menggunakan Metode Iterasi Jacobi

Sistem Persamaan Linier (SPL)

PERBANDINGAN METODE GAUSS-SEIDEL PREKONDISI DAN METODE SOR UNTUK MENDAPATKAN SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Merintan Afrina S ABSTRACT

METODE ITERATIF YANG DIPERCEPAT UNTUK Z-MATRIKS ABSTRACT

MODUL PRAKTIKUM METODE NUMERIK NAZARUDDIN

Part III DETERMINAN. Oleh: Yeni Susanti

METODE GAUSS-SEIDEL PREKONDISI DENGAN MENGGUNAKAN EKSPANSI NEUMANN ABSTRACT

02-Pemecahan Persamaan Linier (1)

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

Aljabar Matriks. Aljabar Matriks

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

Penggunaan Metode Dekomposisi LU Untuk Penentuan Produksi Suatu Industri Dengan Model Ekonomi Leontief

Modifikasi Metode Gauss atau Operasi Baris Elementer pada Solusi Sistim Persamaan Linier 3 Variabel dan 3 Persamaan

METODE GAUSS-SEIDEL PREKONDISI UNTUK MENCARI SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Alhumaira Oryza Sativa 1 ABSTRACT ABSTRAK

3 Langkah Determinan Matriks 3x3 Metode OBE

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Course of Calculus MATRIKS. Oleh : Hanung N. Prasetyo. Information system Departement Telkom Politechnic Bandung

Aljabar Linear Elementer MUG1E3 3 SKS

II. SISTEM PERSAMAAN LANJAR I. PENDAHULUAN

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN METODE ITERASI

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER INTERVAL DENGAN METODE DEKOMPOSISI TUGAS AKHIR. Oleh : YULIA DEPEGA

M AT E M AT I K A E K O N O M I MATRIKS DAN SPL I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah garis dalam bidang xy secara aljabar dapat dinyatakan oleh persamaan yang berbentuk

Operasi Pada Matriks a. Penjumlahan pada Matriks ( berlaku untuk matriks matriks yang berukuran sama ). Jika A = a ij. maka matriks A = ( a ij)

MATRIK dan RUANG VEKTOR

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI

Pemanfaatan Matriks dalam Penyeimbangan Persamaan Reaksi Kimia

BAB X MATRIK DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER SIMULTAN

Matriks - Definisi. Sebuah matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m n. Sebagai contoh: Adalah sebuah matriks 2 3.

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

Penerapan Matriks dalam Analisis Sektor Perekonomian Indonesia

MATRIKS. Matematika. FTP UB Mas ud Effendi. Matematika

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

MODEL EKONOMI LEONTIEF DALAM MENENTUKAN EKSPOR IMPOR SUATU NEGARA DENGAN MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI Lower Upper (LU)

Pertemuan 2 Matriks, part 2

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN ELIMINASI GAUSS

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE ITERASI GAUSS-SEIDEL TUGAS AKHIR

Aljabar Linear Elementer MA SKS. 07/03/ :21 MA-1223 Aljabar Linear 1

a11 a12 x1 b1 Kumpulan Materi Kuliah #1 s/d #03 Tahun Ajaran 2016/2016: Oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

Penerapan Matriks dalam Kriptografi

Penyelesaian SPL dalam Rangkaian Listrik

PERANGKAT LUNAK BANTU ANALISIS NUMERIK METODE DETERMINAN CRAMER, ELIMINASI GAUSS DAN LELARAN GAUSS-SEIDEL UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 4

Transkripsi:

Syarif Abdullah (G551150381) Matematika Terapan FMIPA Institut Pertanian Bogor e-mail: syarif_abdullah@apps.ipb.ac.id 25 Maret 2016 Ringkasan Kuliah ke-6 Analisis Numerik (16 Maret 2016) Materi : System Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear Persamaan linear: c 1 x 1 + c 2 x 2 + + c n x n = k Sistem persamaan linear (SPL): SPL dapat ditulis dalam bentuk matriks: a 11 x 1 + a 12 x 2 + + a 1n x n = b 1 a 21 x 1 + a 22 x 2 + + a 2n x n = b 2 a m1 x 1 + a m2 x 2 + + a mn x n = b m Ax = b a 11 a 12 a 1n x 1 b 1 a 21 a 22 a 2n x 2 b [ ] [ ] = [ 2 ] a m1 a m2 a mn x n b n A x b Kekonsistenan Sistem Persamaan Linear Pangkat(A) = pangkat(a b) = n SPL mempunyai solusi tunggal. Pangkat(A) pangkat(a b) SPL tidak mempunyai solusi.

Bila suatu SPL mempunyai solusi tunggal, maka terdapat banyak cara untuk mencari penyelesaian SPL tersebut, di antaranya adalah : x = A -1 b. Metode langsung yang dapat digunakan untuk mencari penyelesaian SPL antara lain: Metode substitusi langkah mundur & substitusi langkah maju, metode eliminasi Gauss, dan sebagainya. Bentuk Matriks Segitiga Atas dan Substitusi Langkah Mundur a 11 x 1 + a 12 x 2 + a 13 x 3 + + a 1,n 1 x n 1 + a 1n x n = b 1 a 22 x 2 + a 23 x 3 + + a 2,n 1 x n 1 + a 2n x n = b 2 [ a 33 x 3 + + a 3,n 1 x n 1 + a 3n x n = b 3 a 11 a 12 a 13 a 1,n 1 a 1n 0 a 22 a 23 a 2,n 1 a 2n 0 0 a 33 a 3,n 1 a 3n a n 1,n 1 x n 1 + a n 1,n x n = b n 1 0 0 0 a n 1,n 1 a nn 0 0 0 0 a nn ] [ a nn x n = b n x 1 x 2 x 3 x n 1 x n ] = [ b 1 b 2 b 3 b n 1 Andaikan Ax = b adalah sistem persamaan linear segitiga atas. Jika aii 0, untuk setiap i b n ] = 1, 2,, n, maka terdapat suatu penyelesaian tunggal bagi SPL tersebut. Untuk menyelesaikan Ax = b dengan metode substitusi langkah mundur, maka semua unsur pada diagonal utama haruslah tak nol. Mula-mula hitung: Kemudian gunakan aturan: n x n = b n a nn x i = b i j=i+1 a ij x j untuk i = n 1, n 2,,1. a ii

Bentuk Matriks Segitiga Bawah dan Substitusi Langkah Maju a 11 x 1 = b 1 a 21 x 1 + a 22 x 2 = b 2 a 31 x 1 + a 32 x 2 + a 33 x 3 = b 3 a n 1,1 x 1 + a n 1,2 x 2 + a n 1,3 x 3 + + a n 1,n 1 x n 1 = b n 1 a n1 x 1 + a n2 x 2 + a n3 x 3 + + a nn x n = b n a 11 0 0 0 0 x 1 b 1 a 21 a 22 0 0 0 x 2 b 2 a 31 a 32 a 33 0 0 x 3 b = 3 a n 1,1 a n 1,2 a n 1,3 a n 1,n 1 0 x n 1 [ a n1 a n2 a n3 a n 1,n a nn ] [ b n 1 x n ] [ b n ] Andaikan Ax = b adalah sistem persamaan linear segitiga bawah. Jika aii 0 untuk setiap i = 1, 2,, n, maka terdapat suatu penyelesaian tunggal bagi SPL tersebut. Untuk menyelesaikan Ax = b menggunakan metode substitusi langkah maju, maka semua unsur pada diagonal utama haruslah tak nol. Mula-mula hitung: Kemudian gunakan aturan: x i = b i i 1 j=1 a ii x 1 = b 1 a 11 a ij x j untuk i = 2,3,, n.

2. Eliminasi Gauss Naïve Operasi OBE pada Matriks Segitiga Atas Langkah Substitusi Mundur Metode eliminasi Gauss naif merupakan metode yang dikembangkan dari metode eliminasi. Langkah penyelesaian: 1. Tulis SPL dalam bentuk matriks diperbesar 2. Ubah matriks tersebut menjadi matriks segitiga atas atau segitiga bawah dengan operasi baris elementer (OBE) Contoh soal: Diketahui SPL dengan 4 persamaan dan 4 variabel sebagai berikut: 6x 1 2x 2 + 2x 3 + 4x 4 = 16 12x 1 8x 2 + 6x 3 + 10x 4 = 26 3x 1 13x 2 + 9x 3 + 3x 4 = 19 6x 1 + 4x 2 + x 3 18x 4 = 34 Tentukan penyelesaian SPL tersebut dengan eliminasi Gauss! Dengan substitusi mundur, diperoleh: x 1 = 3, x 2 = 1, x 3 = 2, x 4 = 1

VEKTOR ERROR DAN VEKTOR RESIDU Misalkan diberikan SPL sebagai berikut: Ax = b Vektor error dari SPL tersebut adalah e x - x dengan x : nilai hampiran x: nilai eksak Vektor residu dari SPL tersebut adalah r Ax b Secara verbal, vektor residu adalah sisa yang dihasilkan oleh suatu nilai hampiran x jika dimasukkan kembali ke SPL awal. r Ax b r Ax Ax r A( x x) r Ae 3. Eliminasi Gauss dengan Pivoting Partial Pivoting Langkah penyelesaian SPL dengan pivot parsial: 1) Tentukan r sehingga 2) Tukarkan baris i dengan baris r, jika i = r maka tidak ditukar 3) Buat nol elemen di bawah aii, i = 1, 2,, n-1. 4) Kembali ke langkah 1 hingga membentuk matriks segitiga atas 5) Lakukan substitusi mundur untuk memperoleh solusi Contoh SPL (1) dari ilustrasi: { ε x 1 + x 2 = 1 x 1 + x 2 = 2 Dengan menggunakan pivot parsial akan diperoleh:

{ x 1 + x 2 = 2 ε x 1 + x 2 = 1 dan diperoleh solusi: x 2 = 1 2ε 1 ε 1, Scaled Partial Pivoting Langkah penyelesaian SPL dengan pivot parsial terskala: 1) Definisikan vektor indeks l = [l 1, l 2,, l n ] = [1,2,, n] Definisikan vektor skala s = [s 1, s 2,, s n ] dengan s i = max 1 j n a ij, 1 i n 2) Tentukan rasio masing-masing baris { a l i,1 s li ; 1 i n} 3) Pilih j, yaitu indeks dengan rasio maksimum. Baris j adalah pivot untuk iterasi k (k = 1, 2,, n-1). Jika banyaknya rasio maksimum lebih dari satu, maka pilih indeks terkecil. 4) Tukarkan lk dengan lk pada vektor indeks. 5) Tukarkan baris pada matriks sesuai dengan vektor indeks. 6) Buat nol elemen di bawah akk. 7) Kembali ke langkah 3. Vektor indeks yang digunakan adalah yang terbentuk pada langkah 5.

Contoh: Tentukan solusi dari SPL berikut menggunakan eliminasi Gauss dengan pivot parsial terskala! 1 2 2 [ 1 1 1] [ 1 4 2 1) Definisikan vektor indeks dan vektor skala x 1 x 2 5 ] = [ 2 ] x 3 1 l = [1,2,3] = [l 1, l 2, l 3 ] s = [2,1,4] = [s 1, s 2, s 3 ] 2) Untuk iterasi pertama (k = 1), tentukan j, yaitu indeks dengan rasio maksimum. Jika banyaknya rasio maksimum lebih dari satu, maka dipilih indeks terkecil. { a l i,1 ; i = 1,2,3} = { 1 s li 2, 2 2, 1 4 } = {0.5,1,0.25} 3) Diperoleh vektor indeks baru: [2,1,3] 4) Tukarkan baris pada matriks sesuai dengan vektor indeks. Diperoleh: 1 1 1 x 1 2 [ 1 2 2 ] [ x 2 ] = [ 5] 1 4 2 x 3 1 5) Buat nol elemen-elemen di bawah a11. Diperoleh: 1 1 1 x 1 2 [ 0 1 1 ] [ x 2 ] = [ 3] 0 3 1 x 3 3 6) Untuk iterasi kedua (k=2), vektor indeks dan vektor skala yang digunakan adalah: l = [2,1,3] = [l 1, l 2, l 3 ] s = [2,1,4] = [s 1, s 2, s 3 ] 7) Tentukan rasio baru dengan menggunakan vektor indeks dan vektor skala pada 6. Baris ketiga menjadi pivot untuk k=2. 8) Diperoleh vektor indeks { a l i,2 ; i = 2,3} = { 1 s li 2, 3 } = {0.5, 0.75} 4 [2,3,1] 9) Tukarkan baris pada matriks sesuai dengan vektor indeks (tukarkan baris kedua dan ketiga), diperoleh: 1 1 1 x 1 2 [ 0 3 1 ] [ x 2 ] = [ 3 ] 0 1 1 x 3 3 10) Buat nol elemen di bawah a22, diperoleh:

11) Dengan substitusi mundur, diperoleh: 1 2 3 1 1 1 2 [ 0 3 1 ] [ x 2 ] = [ 3 ] 0 0 x 3 4 x 1, x 3, x 6 2 3 x 1 4. Sistem Tridiagonal dan Sistem Banded Kestabilan Numerik Eliminasi Gauss dikatakan stabil secara numerik jika matriks koefisien A dari SPL yang diberikan adalah dominan secara diagonal (strictly diagonally dominant), atau merupakan matriks simetris definit positif. Sistem Tridiagonal Sebuah matriks berukuran n x n disebut mempunyai struktur banded jika terdapat bilangan bulat k (k n) sehingga aij = 0 ketika i j k. Suatu sistem yang direpresentasikan dengan matriks yang memenuhi: 1. Terdapat 3 diagonal, yaitu diagonal utama, superdiagonal, dan subdiagonal. 2. Elemen-elemen aij 0 jika i j 1 dan aij=0 jika i j 2. d1 c1 x1 b1 a d c x b 1 2 2 2 2 a2 d3 c 3 x 3 b 3............... ai di c i x i b i............... a d c x b n2 n1 n1 n1 n1 an 1 dn xn bn Langkah penyelesaian sistem tridiagonal dengan metode eliminasi Gauss: Buat nol elemen-elemen a1, a2,, an-1, dengan

Nilai di dan bi akan berubah menjadi: i = 1,2,,n-1 Dengan metode substitusi mundur, diperoleh solusi untuk x1, x2,, xn. Matriks A = (aij)nxn adalah strictly diagonally dominant, jika: Dalam kasus tridiagonal sistem, dengan asumsi: a0 = an = 0

Sistem Pentadiagonal Suatu sistem yang direpresentasikan dengan matriks yang memenuhi: 1.Terdapat 5 diagonal, yaitu diagonal utama, 2 super-diagonal, dan 2 subdiagonal. 2.Elemen-elemen aij 0 jika i j 2 dan aij = 0 jika i j 3, untuk setiap i, j. Langkah penyelesaian sistem pentadiagonal dengan metode eliminasi Gauss: 1Buat a1=0, dengan cara: 2Nilai d2, c2, dan b2 akan berubah menjadi: 3Buat e1=0, dengan cara: 4Elemen-elemen a2, d3, dan b3 akan berubah menjadi:

5Buat nol elemen ai, dengan: 6Elemen-elemen di+1, ci+1, dan bi+1 akan berubah menjadi: 7Buat nol elemen ei, dengan: 8Elemen-elemen ai+1, di+2, dan bi+2 juga akan berubah menjadi: Solusi yang diperoleh dengan metode eliminasi Gauss: Dengan substitusi mundur, diperoleh solusi untuk x1, x2,, xn:

Block Pentadiagonal Di mana: Contoh: Tentukan solusi dari SPL berikut:

Jawab: Dengan substitusi mundur, diperoleh: KESIMPULAN SPL adalah kumpulan dari m persamaan linear dengan n variabel, yang secara umum dapat dituliskan ke dalam bentuk:

Metode untuk menyelesaikan SPL: 1. Metode eliminasi Gauss (tanpa pivot) 2. Metode eliminasi Gauss dengan pivot Sistem tridiagonal dan pentadiagonal dapat diselesaikan dengan metode eliminasi Gauss (tanpa pivot). Sumber : 1. Cheney, Ward and David Kingaid, Numerical Mathematics and Computing, Sixth Edition, The Thomson Corporation, 2008. 2. Munir, Rinaldi, Metode Numerik, Revisi Ketiga, Informatika, Bandung, 2013.