Statistika Psikologi 1

dokumen-dokumen yang mirip
Statistika Psikologi 2

Statistika Psikologi 1

Statistika Psikologi 1

Statistika Psikologi 1

Statistika Psikologi 2

Statistika Psikologi 1

Statistika Psikologi 1

Statistika Psikologi 2

Statistika Psikologi 2. Modul ke: Uji-t. Fakultas Psikologi. (t-test) Program Studi Psikologi

Statistika Psikologi 1

Statistika Psikologi 1

Statistika Psikologi 2

Statistika Psikologi 2

Statistika Psikologi 2

Statistika Psikologi 2

Statistika Psikologi 2

Statistika Psikologi 2. Pengantar Statistika Inferential dan Pengenalan SPSS. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Statistika Psikologi 1

dapat digunakan formulasi sebagai berikut : Letak Letak Letak

Psikometri. Reliabilitas 1

Psikometri. Aplikasi uji Reliabilitas dan. Validitas

Kenapa Data Harus Diringkas?

Ukuran Nilai Sentral

Tabel 7-1 Rata-rata hitung hasil test mata kuliah statistik deskriptif kelompok A dan B. A B

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

Psikometri Reliabilitas 2

Psikometri NORMA 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

Psikometri Validitas 1

Gejala Pusat - Statistika

STATISTIKA 2 UKURAN PEMUSATAN

Refisia Caturasa Abstrak/Ringkasan. Pendahuluan

UKURAN-UKURAN NILAI PUSAT

MEMAHAMI ANALISIS VARIANS oleh: Kusnendi Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2016 (

ALAT UJI STATISTIK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

PENGUKURAN DESKRIPTIF

Psikometri. Statistika untuk Psikometri. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

UKURAN PEMUSATAN DATA STATISTIK

Pengukuran Deskriptif

Psikometri Validitas 2

Pengukuran Deskriptif. Debrina Puspita Andriani /

Kursus Statistika Dasar. Bagian 1. Pengelompokan Statistika. Istilah-istilah Dasar. Jenis Data. Pengelompokan Statistika lainnya. Bambang Suryoatmono

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SILABUS MATA KULIAH S T A T I S T I K A

MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA

STATISTIKA TERAPAN (PS603)

Statistika Materi 3 UKURAN PEMUSATAN. Nilai Tunggal yang mewakili Karakteristik Sekumpulan data. Hugo Aprilianto, M.Kom

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA

Dasar-dasar Metode Penelitian

Median Median dari data yang belum dikelompokkan

STATISTIKA INDUSTRI I. Agustina Eunike, ST., MT., MBA.

UKURAN PEMUSATAN MK. STATISTIK (MAM 4137) 3 SKS (3-0) Ledhyane Ika Harlyan

PENGUKURAN DATA DALAM DISTRIBUSI TUNGGAL DAN BERGOLONG

Psikometri. Analisis Item 1

BAB 2 PENYAJIAN DATA

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

Statistik Deskriptif. Statistik Farmasi 2015

PENGUKURAN DATA DALAM DISTRIBUSI TUNGGAL DAN BERGOLONG

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UKURAN PEMUSATAN DATA

Pengukuran Statistik Deskriptif UKURAN PUSAT, UKURAN VARIASI DAN UKURAN POSISI

STATISTIK PSIKOLOGI. Unita Werdi Rahajeng

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE MATA KULIAH : MT308

STATISTIKA DESKRIPTIF. Tendensi Sentral & Ukuran Dispersi

UKURAN PEMUSATAN DATA

Statistika Psikologi 1

05Ilmu. UKURAN PEMUSATAN Ukuran pemusatan tentang median dan modus data yang tidak terdistribusi maupun yang terdistribusi, dan aplikasinya

Ukuran Statistik Bagi Data

STATISTIK PSIKOLOGI. Unita Werdi Rahajeng

UKURAN TENGAH DAN UKURAN DISPERSI

Interval f nilai Total 50 = N

By Syarifah Hikmah JS. MK Statistika (MAM 4137)

BAB III UKURAN TENGAH DAN DISPERSI

A. MENENTUKAN RATA-RATA, MEDIAN DAN MODUS DATA TUNGGAL SERTA PENAFSIRANNYA. 1. pengumpulan data Sebelum kita bahas tentang pengumpulan data, terlebih

PENAKSIRAN NILAI PARAMETER POPULASI

BAB1 PENgantar statistika

BAB 8 ANALISIS STUDI DESKRIPTIF DAN DATA DASAR. Bab ini menjelaskan secara lebih mendalam jenis studi deskriptif

MUHAMMAD HAJARUL ASWAD A MT.KULIAH: STATISTIKA DESKRIPTIF UNANDA, 2016

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

STATISTIK. Rahma Faelasofi

LAMPIRAN III PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS STANDAR DEVIASI DAN DISTRIBUSIFREKUENSI

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya

Dasar-dasar Metode Penelitian

MINGGU KE- III: UKURAN NILAI SENTRAL

Ledhyane Ika Harlyan Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya 2013

STATISTIKA LINGKUNGAN. DISTRIBUSI FREKUENSI DAN NILAI SENTRAL Minggu ke-2

STATISTIKA LINGKUNGAN

PENGERTIAN STATISTIK DAN DATA

BAB IV HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAIN PEKALONGAN JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI ANGKATAN 2012

Nama Penulis Abstrak/Ringkasan. Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

STATISTIKA -deskripsi data-

Median (Mdn) Data Tunggal

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS STATISTIK

Oleh Azimmatul Ihwah

Psikometri. Pengantar Psikometri. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIA

BAGIAN UKURAN PEMUSATAN DAN UKURAN LETAK. Memahami konsep dan menerapkan prosedur statistik dalam menghitung ukuran pemusatan dan ukuran letak.

NURYADI, S.PD.SI., M.PD

Tentang MA5283 Statistika BAB 1 STATISTIKA DESKRIPTIF MA5283 STATISTIKA. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Orang Cerdas Belajar Statistika

Transkripsi:

Modul ke: Statistika Psikologi 1 Tendensi Sentral Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.

DISTRIBUSI SAMPEL 2

DISTRIBUSI SAMPEL 3

TENDENSI SENTRAL: Apa dan mengapa tendensi sentral? Tendensi sentral adalah statistik deskriptif (informasi yang didapat dari descriptive statistics) yg merepresentasikan (mewakili) sentral (titik pertengahan) dari data set, terutama yang menunjukkan dimana data berkumpul Memberikan satu nilai yang dapat mewakili/menggambarkan seluruh skor dalam kelompok Deskripsi ringkas dari sejumlah data kuantitatif yang didapat dari sampel ekonomis, praktis, ringkas, 4

TENDENSI SENTRAL: Apa dan mengapa tendensi sentral? Memungkinkan kita melakukan perbandingan antar kelompok Memungkinkan kita untuk melakukan proses statistik berikutnya seperti melihat hubungan (misal: korelasi Pearson), perbedaan nilai rata-rata (Misal: t-test) antar kelompok Terdiri dari 3 macam jenis pengukuran: Mean (rata-rata); Median (nilai tengah); dan Modus (nilai yang paling banyak muncul) 5

Nilai rata-rata (Mean) Nilai rata-rata didefinisikan sebagai nilai bersama yang dimiliki suatu kelompok, yang didapatkan melalui teknik aritmatika dengan cara menjumlahkan semua anggota atau nilai yang dimiliki oleh kelompok dan membaginya dengan jumlah anggota kelompok tersebut. Nilai rata-rata dalam statistika didapatkan dari data yang nilainilainya tidak berkelompok (ungrouped data) dan data yang nilai-nilainya dikelompokkan (grouped data) 6

Nilai rata-rata (Mean): Data tidak terkelompok (Ungrouped data) Contoh: Berikut ini adalah tinggi 10 mahasiswa Fakultas Psikologi 165, 172, 151, 172, 158, 172, 170, 151, 149, 168. Rata-rata (Mean)? Keterangan: M = Mean Σ = sum of N = total frequency X = scores 7

Nilai rata-rata (Mean): Data berkelompok (Grouped data) Contoh: Berikut ini adalah distribusi frekuensi dari tinggi badan mahasiswa Fakultas Psikologi X 5 4 3 2 1 Frekuensi 2 6 5 4 3 Rata-rata? 8

Nilai rata-rata (Mean): Data berkelompok (Grouped data) X f fx 5 2 10 4 6 24 3 5 15 2 4 8 1 3 3 Σ 20 60 fx 60 M = = = 3 n 20 9

Nilai rata-rata (Mean): Rata-rata Terkaan Data berkelompok (Grouped data) M= Ms+ (Σ fx ) i N M = Rata-rata Ms = Rata-rata Terkaan (nilai tengah dari interval kelas yang diduga mengandung rata-rata. Σ fx = frekuensi dari durasi kesalahan terkaan (x ) i = Lebar interval kelas N = Jumlah frekuensi 10

Nilai rata-rata (Mean): Rata-rata Terkaan Data berkelompok (Grouped data) M= Ms+ (Σ fx ) i N = 160 + ((-36)/78)3 = 160 1,38 = 158, 62 Σ fx N Ms X f Xc x f. x 144-146 1 145-15 - 15 147-149 3 148-12 - 36 150-152 7 151-9 - 63 153-155 13 154-6 - 78 156-158 11 157-3 - 33 159-161 16 160 0 0 162-164 9 163 + 3 27 165-167 10 166 + 6 60 168-170 1 169 + 9 9 171-173 5 172 + 12 60 174-176 1 175 + 15 15 177-179 1 178 + 18 18 78-36 11

Nilai rata-rata (Mean): Dari sejumlah Nilai Rata-rata Kelompok Ni Mean i (M i ) A 60 163 B 62 163 C 65 165 B R M=(ΣN i M i )/Σ N i B R M = nilai rata-rata sejumlah nilai rata-rata M i = nilai rata-rata setiap kelompok 12

Nilai rata-rata (Mean): Dari sejumlah Nilai Rata-rata Kelompok N i M i N i M i A 60 163 9780 B 62 163 10106 C 65 165 10725 Jumlah 187-30611 B R M=(ΣN i M i )/Σ N i = 30611/187 = 163,7 13

Median Titik yang membagi suatu distribusi frekuensi atas dua bagian yang sama, yang masing-masing terdiri atas 50% kasus dari seluruh distribusi Median = P 50 Jika data tidak memiliki nilai tengah, maka Median merupakan rata-rata dari dua nilai yang berada di tengah data 14

Median: Data tidak terkelompok (Ungrouped Data) Median = skor ke-(n + 1)/2 dalam sederetan skor yang berurutan (1) 7, 7, 8, 9, 10, 11, 12 (2) 7, 7, 8, 9, 10, 11 15

Median: Data terkelompok (Grouped data) M e = Bbny + 1/ 2n f fk b i M e Fk b = Median = Frekuensi kumulatif dibawah frekuensi kumulatif yang mengandung M e F = Frekuensi dari kelas yang mengandung M e I = Lebar interval kelas yang mengandung M e 16

Median: Data terkelompok (Grouped data) fkb BBny Kelas Batas Kelas Midpoint f fk (Xc) 31 40 30,5 40,5 35,5 1 1 41 50 40,5 50,5 45,5 2 3 51 60 50,5 60,5 55,5 5 8 61 70 60,5 70,5 65,5 15 23 71 80 70,5 80,5 75,5 25 48 81 90 80,5 90,5 85,5 20 60 91 100 90,5 100,5 95,5 12 72 M e = Bbny + 1/ 2n f fk b i 70,5 + 36 23 10 25 = = 75,7 17

Modus Point (titik nilai) pada skala pengukuran dengan frekuensi terbanyak pada suatu distribusi Titik dalam suatu penyebaran yang paling padat/tinggi konsentrasinya Kemungkinan modus dalam data: Unimodal (modus tunggal); Bimodal (modus ganda/dua modus dalam data); Multimodal (lebih dari dua modus dalam data) 18

Modus: Data tidak terkelompok Modus = skor yang paling sering/banyak muncul Kalau ada 2 skor yang sama banyak muncul, berarti modusnya ada 2. Contoh: Skor tinggi badan 15 mahasiswa (dalam cm): 167, 165, 153, 171, 175, 159 167, 167, 159, 159, 171, 171 Modus? 152, 167, 159, 167, 167, 178 19

Modus: Data berkelompok Modus data berkelompok = titik tengah kelas interval yang mempunyai frekuensi terbesar/terbanyak M o = Bbny + sb sb + sa i M 0 = Modus Bbny = Batas bawah nyata dari kelas yang mengandung modus. Sb = Selisih frekuensi kelas yang mengandung M 0 dengan frekuensi kelas dibawahnya. sa = Selisih frekuensi kelas yang mengandung M 0 dengan frekuensi kelas diatasnya. i = Lebar interval. 20

Median: Data terkelompok (Grouped data) BBny fkb Kelas Batas Kelas Midpoint f fk (Xc) 31 40 30,5 40,5 35,5 1 1 41 50 40,5 50,5 45,5 2 3 51 60 50,5 60,5 55,5 5 8 61 70 60,5 70,5 65,5 15 23 71 80 70,5 80,5 75,5 25 48 81 90 80,5 90,5 85,5 20 60 91 100 90,5 100,5 95,5 12 72 M o = Bbny + sb i sb + sa 10 5 = 70,5 + 10 10 = 75,5 21

Kapan perhitungan Mean diperlukan? Untuk perhitungan statistik lebih lanjut Apabila penyebaran/distribusi frekuensi simetris dan tidak skewed Apabila diinginkan suatu tendensi sentral yang reliable 22

Kapan perhitungan median diperlukan? Apabila ada nilai ekstrim dalam distribusi frekuensi yang mempengaruhi mean Apabila diinginkan titik tengah dari distribusi frekuensi 23

Kapan perhitungan modus diperlukan? Apabila diinginkan suatu ukuran pemusatan yang dapat dihitung dengan cepat Apabila ingin diketahui skor yang khas 24

HOMEWORK (1) SOAL: 15 orang diminta untuk membawa buah-buah dadu dengan menggunakan kedua tangannya, sebanyak-banyaknya. Di bawah ini adalah catatan jumlah dadu maksimal yang dapat dibawa oleh partisipan penelitian dengan menggunakan kedua tangannya: Jumlah dadu maksimal : Jumlah partisipan (frekuensi): Dari data tidak terkelompok tersebut, tentukan: Mean Median Modus Kasar dan Modus Sebenarnya 25

HOMEWORK (2) Tentukan Mean, Median dan Modus dari data berkelompok berikut ini: 26

HOMEWORK (3) Tentukan Mean, Median dan Modus (kasar dan sebenarnya) dari data berkelompok berikut: 27

Daftar Pustaka Aron, A., Coups, E.J., & Aron, E.N. (2013). Statistics for psychology. 6th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc. Field, A. (2009). Discovering Statistics Using SPSS: Third Edition. SAGE Publications Ltd. Gravetter, F.J. & Wallnau, L.B. (2009). Statistics for the Behavioral Sciences. Howell, D.C. (2012). Statistical Method for Psychology. Australia: Wadsworth, Cengage Learning. Nolan, S.A. & Heinzen, T.E, (2012). Statistics for the Behavioral Sciences. Second Edition. New York: Worth Publishers. Sulistiyono, S. (2009). Statistika Psikologi 2. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana. 28

Terima Kasih Arie Suciyana S., M.Si.