PENGARUH BETA DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP RETURN SEKURITAS PORTOFOLIO PERUSAHAAN: STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.

PERILAKU HARGA SAHAM (STUDI DAMPAK RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA) Oleh: Gunistiyo ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

OVERVIEW 1/40

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB 2 LANDASAN TEORI

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

KOREKSI BIAS BETA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

PENGARUH PENERAPAN INTERNET BANKING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

Dan untuk memperoleh persentase tingkat pengembalian selama setahun adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, LIQUIDITY, ASSETS GROWTH DAN ASSETS SIZE TERHADAP BETA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET

PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

Analisis Regresi Linear Sederhana

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) secara Empiris terhadap Kelompok Saham Kompas 100 (K-100)

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

Konsep Penting dalam Investasi

Transkripsi:

Jurnal keuangan & Bsns Volume 4 No.1, Maret 2012 PENGARUH BETA DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP RETURN SEKURITAS PORTOFOLIO PERUSAHAAN: STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA Nurzamah Zen Dosen Departemen Akuntans Fakultas Ekonom USU Medan ABSTRACT Ths study nvestgated the effect of beta and prce to book value toward portfolo securtes return. The expected returns were measured by Captal Asset Prcng Model. The Sngle Index- Model was developed to ad portfolo analyss and The Sngle Index Model called for estmatng the beta of each stock that was a potental canddate for ncluson of portfolo. Prce to book value ndcated that the prospect of a success company was correlated wth return. The research used 39 manufacturer companes n Jakarta Stock Exchange wth purposve samplng durng the year 1994-2000. The data were collected from secondary data and the collected data processed by SPSS and tested by multple regresson analyss. The result of the analyss showed that prce to book value was sgnfcantly affected toward portfolo securtes return at sgnfcant level 0.0210, but ts effect was negatve. Beta was not sgnfcantly affected toward portfolo securtes return at 0.5080. The negatve effect was meant at anomaly because Captal Asset Prcng Model was not realstc for countng expected return. Keywords: captal asset prcng model, sngle ndex model, prce to book value, beta, portfolo securtes return, anomaly PENDAHULUAN Latar Belakang Peneltan Secara gars besar, tugas para manajer keuangan menyangkut keputusan nvestas, keputusan pemenuhan kebutuhan dana atau keputusan pembelanjaan dan kebjakan devden. Pada prnspnya semua keputusan yang dambl oleh para manajer keuangan tersebut memlk tujuan yang sama yatu mengsyaratkan suatu estmas hasl yang dharapkan ( expected return) dan rsko atau kemungknan tdak dperolehnya hasl sepert yang dharapkan (Sartono, 1990). Markowtz (1952), memformalkan de lama untuk mengurang rsko yatu jangan menaruh semua telur pada satu keranjang. Dengan menggunakan analss meanvarance, Markowtz menunjukkan manfaat dversfkas dalam penyusunan portofolo, dan merumuskan batas efsens portofolo (effcent set). Model Markowtz membuka era baru yang lebh postf dalam teor nvestas menggantkan era sebelumnya yang lebh deskrptf. Konsep rsko beta dapat dlhat dar karya Sharpe (1964), Lntner (1965), Mossn (1966), kemudan dperluas oleh Black (1972), ketka mereka mengembangkan Captal Asset Prcng Model (CAPM). Sejak dpubl kaskannya karya mereka, model CAPM menjad alat pokok dalam analss keuangan, bak oleh akadems maupun oleh prakts, terutama untuk memaham hubungan antara rsko dengan return. Model tersebut merupakan perluasan dar model portofolo Markowtz (1952, 1959) yang memfokuskan pada analss portofolo. Menurut Husnan (1996), rsko suatu saham dnyatakan dengan beta yang mempunya suatu karakterstk tertentu, yatu cenderung mengarah ke nla 1 (beta pasar) dar waktu ke waktu, oleh karena tu, dalam mempredks beta perlu dsesuakan untuk memlh karakterstk tersebut, beta yang basa dgunakan untuk pasar modal yang transaks perdagangannya tps (thn market) adalah beta yang bas. Bas yang terjad untuk thn market dsebabkan karena terjadnya perdagangan yang tdak snkron (non-synchronous tradng) d pasar bursa. Beta untuk pasar modal pada transaks perdagangan tps harus dsesuakan agar bas yang terjad dapat dkurang (Jogyanto,

2012 Nurzamah Zen 1998). Menurut hasl peneltan yang dlakukan Suranto (199 9) pada Bursa Efek Jakarta, dar ketga metode untuk mengoreks beta, Scholes dan Wllam (1977), Dmson (1979) dan Fowler dan Rorke (1983), metode yang palng mampu untuk mengoreks bas yang terjad d Bursa Efek Jakarta adalah metode Fowler dan Rorke bak untuk data return yang terdstrbus tdak normal, dperlukan perode koreks yang cukup panjang, yatu empat perode mundur ( lag) dan empat perode maju ( lead). Data return yang terdstrbus normal membantu mempercepat perode koreks dar beta yang bas, yatu hanya dbutuhkan suatu perode mundur (lag) dan empat perode maju (lead). Data return yang terdstrbus normal membantu mempercepat perode koreks dar beta yang bas, yatu hanya dbutuhkan suatu perode mundur ( lag) dan satu perode maju (lead) saja. Menurut Clarke, et al. (1990), Prce to Book Value (PBV) adalah pengukuran knerja perusahaan secara umum. Konsep yang dapat dterma secara umum jka perusahaan sedang mengnvestaskan real asset untuk mendapatkan return yang dngnkan lebh besar dar satu maka nla PBV seharusnya melebh satu. Nla PBV seharusnya melebh satu dcptakan untuk stockholder. PBV rato (prce to book value rato) adalah raso antara harga pasar saham perlembar terhadap nla buku saham perlembar tersebut. Book Value (BV) atau nla buku perlembar saham dperoleh dar modal emten (saham + ago + laba dtahan) pada perode tertentu dbag total saham yang dterbtkan. Semakn tngg PBV berart harga pasar saham tersebut tngg. Hal n kebalkan dengan BE/ME rato. BE/ME rato adalah raso antara nla buku saham perlembar terhadap harga pasar saham perlembar pada perode tertentu. Sehngga dapat dkatakan bahwa PBV rato tngg maka BE/ME rato akan rendah. Permasalahan Dar pembahasan d atas, dapat dsampakan permasalahan sebaga berkut: Apakah ada pengaruh postf antara beta sekurtas portofolo perusahaan terhadap return sekurtas portofolo perusahaan, dan apakah ada pengaruh postf PBV sekurtas portofolo perusahaan terhadap return sekurtas portofolo perusahaan. Tujuan Peneltan Sesua dengan perumusan masalah d atas, peneltan n bertujuan untuk mengetahu pengaruh Beta sekurtas portofolo perusahaan, dan Prce to Book Value (PBV) sekurtas portofolo perusahaan, terhadap return portofolo sekurtas perusahaan manufaktur yang lstng d BEJ. Manfaat Peneltan Peneltan n dharapkan dapat bermanfaat bag phak-phak yang dalam profesnya berkatan dengan peloporan keuangan perusahaan, antara lan: para penyusun standar akuntans, para anals keuangan, dan para nvestor dan kredtor. TINJAUAN TEORITIS dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS Tnjauan Teorts Beta Portofolo Sekurtas yang Dkoreks dan Return Portofolo Model ndeks tunggal, beta merupakan gars regres dar suatu persamaan yang menunjukkan bahwa tngkat keuntungan ( return) suatu saham berkorelas dengan perubahan pasar yang dnyatakan sebaga tngkat keuntungan ndeks pasar. Beta untuk masng-masng perusahaan emten d peroleh dar hasl persamaan regres OLS ( Ordnary Least Square) sebaga berkut n: R = + R m + Notas: R = return sekurtas ke, = nla ekspektas dar return sekurtas yang ndependen terhadap return pasar, = beta merupakan koefsen yang mengukur R akbat perubahan R m, R m = tngkat return dar ndeks pasar, juga merupakan suatu varabel acak, = kesalahan resdu yang merupakan varabel acak dengan nla ekspektasnya sama dengan nol atau E( I ) = 0 sedangkan retun ndeks pasar 71

70-81 Jurnal keuangan & Bsns Maret R dhtung dengan menggunakan IHSG sebaga berkut: mt IHSG t IHSG IHSG t 1 t 1 R mt = return ndeks pasar saham pada har ke-t, IHSG t = IHSG haran pada har ke-t, IHSG t-1 adalah IHSG haran pada har ke t-1. Menurut Jogyanto (1998), beta pasar merupakan rata-rata tertmbang dar beta masng-masng sekurtas d pasar. Jka tdak terjad bas, maka beta pasar akan benla sama dengan satu, tetap apabla terjad perdagangan yang tdak snkron sehngga beta menjad bas dan tdak akan sama dengan satu. Pengujan terhadap basnya beta dapat dlakukan membandngkan rata-rata tertmbang beta semua sekurtas dengan nla satu. Fowler dan Rorke (1983), berpendapat bahwa beta yang bas dapat dkurang dengan mengalkan semua koefsen-koefsen regres yang dperoleh dar metode Dmson dengan masng-masng bobotnya sewaktu menjumlahkan nla-nla koefsen tersebut. Besarnya beta perusahaan ke- I yang telah d koreks adalah sebaga berkut: = W n -n + + W -1 + 0 + w1 1 + + W n +n Prce to Book Value Rato (PBV) Investor dalam melakukan nvestas pada sekurtas akan melakukan penlaan ( valuaton) terhadap perusahaan dengan mengukur kemampuan perusahaan dalam mencptakan nla terhadap pemegang saham dan calon nvestor. Penlaan tersebut dapat dlakukan melalu perhtungan PBV (prce to book value) yatu raso antara harga pasar saham terhadap nla buku saham tersebut pada perode tertentu. Menurut Ross, et al (2000), menyatakan market to book rato adalah market value pershare dbag book value pershare. Nla market to book rato kurang dar 1 berart perusahaan tdak berhasl secara keseluruhan dalam mencptakan nla bag stockholdernya. Menurut Clarke, et al (1990) menyatakan bahwa prce to book value adalah pengukuran knerja secara umum. Konsep yang dapat dterma secara umum jka perusahaan sedang mengnvestaskan untuk mendapatkan return lebh besar dar return yang dngnkan maka nla PBV melebh 1 dan nla tersebut dcptakan untuk stockholder. Menurut Brghman dan Houston (2001) menyatakan bahwa PBV memberkan ndkas lan bagamana nvestor melhat perusahaan tersebut. Jka perusahaan mendapatkan rate of return pada assetnya rendah maka PBV akan rendah dbandngkan dar nla rata-rata perusahaan. Anomal Kesalahan Konsep Pada konds tertentu, ternyata konsep pasar efsen tdak dapat menjelaskan fenomena-fenomena yang terjad dalam praktk. Asumsasums yang mendasar konsep n serng bertentangan dengan praktk yang sesungguhnya. Dalam konsep pasar efsen sebaknya harus mempertmbangkan unsur: tersedanya nformas dpasar (Fama, 1970), dstrbus nformas (Beaver, 1989), nformas prvat dan kecepatan reaks pasar (Jones, 2000) juga mempertmbangkan alasan ekonoms yang mendasar asums-asums dalam konsep pasar efsen. Kesalahan Metode Metode yang dapat menyebabkan kekelruan pengukuran abnormal return yatu: CAPM sebaga model pengukuran expected return memlk kesalahan estmas yang dsebabkan pemakaan beta yang bas entah karena beta yang terlalu rendah atau akbat perdagangan tdak snkron, 72

2012 Nurzamah Zen parameter model CAPM yang ddentfkas dar karakterstk perusahaan yang sebenarnya merupakan proxy suatu varabel rsko yang terabakan, penentuan nformas spesfk yang tdak tepat dalam pengujan, penentuan perode waktu yang tdak memada untuk proses estmas, pasar sesungguhnya belum efsen namun penelt memaksakan asumsasums yang berlaku dalam konsep pasar efsen, serta uj statstk yang dgunakan untuk menguj hubungan antara karakterstk-karakterstk tertentu dengan abnormal return tdak memada. Pengembangan Hpotess Pengujan CAPM yang palng sederhana dlakukan oleh Wllam, et al (1963). Mereka membentuk portofolo berdasarkan beta. Saham-saham New York Stock Exchange (dar tahun 1931-1967) dkelompokkan ke dalam sepuluh portofolo berdasarkan rankng beta. Kemudan return dan beta untuk tap portofolo dhtung. Haslnya menunjukkan adanya hubungan postf antara return dengan beta portofolo. Corrado dan Jordan (2000), menyatakan PBV ( prce to Book Value) dukur sebaga nla pasar dar saham basa perusahaan yang beredar dbag dengan nla buku dar ekutas. PBV mengukur berapa nla ekutas har n dbag dengan baya hstorsnya. Raso yang lebh besar dar satu menunjukkan bahwa perusahaan telah berhasl mencptakan nla bag stockholdernya. Suatu raso lebh kecl dar satu menunjukkan bahwa sesungguhnya harga atau nla perusahaan kurang dar bayanya. Chow dan Hulburt (2000) menyatakan sze effect dan BE/ME pada masalah pemlhan portofolo yang efsen, penelt merankng beberapa portofolo yang dplh secara random dengan menggunakan Stochastc domnance (SD), Lower partal moment (LPM), dan Gn -mean dfference. Penelt menemukan portofolo dar largesze mempunya BE/ME rato yang tngg dbandngkan pada small-sze. Seseorang harus mempertmbangkan pengaruh dar BE/ME rato. Penelt juga menemukan sze perusahaan memankan peranan pentng d dalam pemlhan portofolo yang efsen. Jones (2000) menyatakan bahwa return berhubungan dengan rsko, semakn besar return maka semakn besar rsko yang dperoleh. Return juga berhubungan dengan ME/BE, yatu semakn besar return maka semakn besar ME/BE (PBV). Return hstors banyak dpaka oleh para penelt untuk menafsr expected return dmasa yang akan datang. Rosenberg dan Marathe (1975), menyatakan bahwa data return pasar dapat dgunakan untuk mempredks beta dmasa yang akan datang. Sedangkan peneltan Rosenberg dan Mc Kbben (1973), menunjukkan bahwa beta mempunya perbedaan yang kuat dantara ndustrndustr yang berbeda. Beta mengukur fluktuas dar return saham terhadap return pasar, koefsen beta dukur dengan slope dar gars karakterstk saham yang dperoleh dengan meregres return saham dengan return pasar. Namun demkan beta untuk pasar modal yang berkembang perlu dsesuakan, karena beta yang belum dsesuakan mash merupakan beta yang bas dsebabkan perdagangan yang tdak snkron (Nonsynchronous Tradng). Perdagangan tdak snkron n terjad dpasar yang transaks perdagangannya jarang terjad atau dsebut dengan pasar tps ( thn market). Pasar yang tps merupakan cr pasar modal yang sedang berkembang. Fant dan Peterson (1995), menggunakan analss regres untuk menelt pengaruh beta terhadap return, karena pola musman yang d deteks pada stud terdahulu, penelt dsn menelt pengaruh beta tahunan terhadap return tahunan, pengaruh beta pada bulan Januar terhadap return pada bula Januar (hanya 1 bulan), serta pengaruh beta pada bulan-bulan berkutnya (Februar sampa Desember) terhadap return pada bulan-bulan berkutnya selama 3 tahun. Hasl peneltan untuk beta tahunan tdak terdapat pengaruh terhadap return tahunan, beta bulan Januar tdak berpengaruh terhadap return, sedangkan pada beta pada bulan-bulan berkutnya terdapat pengaruh terhadap return. Hasl peneltan n menunjukkan secara sgnfkan tdak ada pengaruh beta terhadap return. Maka hpotess yang penuls buat adalah: 73

70-81 Jurnal keuangan & Bsns Maret H1: terdapat pengaruh postf antara beta sekurtas portofolo perusahaan terhadap return sekurtas portofolo perusahaan. Fama dan French (1992) yang menelt perlaku harga stock berhubungan dengan book to market equty (BE/ME) serta ukuran tersebut tercermn d dalam perlaku earnng. Konssten dengan ratonal prcng BE/ME yang tngg menunjukkan sgnal earnng yang kuat. Meskpun estmas harga stock d observas terbalk dengan pertumbuhan earnng setelah perusahaan d rankng berdasarkan sze dan BE/ME. Penelt tdak menemukan hubungan antara faktor BE/ME d dalam earnng dan return. Fant dan Peterson (1995), menyatakan bahwa dengan menggunakan analss regres untuk menelt pengaruh BE/ME terhadap return. Karena pola musman yang ddeteks pada stud terdahulu, penelt dsn menelt pengaruh BE/ME tahunan terhadap return tahunan, pengaruh BE/ME d dalam bulan Januar (hanya 1 bulan) terhadap return d bulan Januar. Hasl peneltan untuk BE/ME tahunan berpengaruh terhadap return tahunan, pada bulan Januar terdapat pengaruh BE/ME terhadap return sedangkan pada bulan-bulan berkutnya tdak terdapat pengaruh BE/ME terhadap return. Hasl peneltan n menunjukkan secara sgnfkan ada hubungan antara BE/ME terhadap return hanya karena adanya pengaruh musman d bulan Januar. Hasl berbaga peneltan d luar neger secara konssten menemukan hubungan yang negatf antara raso PBV (ME/BE) dengan return. Dengan menggunakan perode pengamatan yang berbeda, Rosenberg, et al (1985), dan Fama dan French (1992), menemukan bahwa rata - rata return saham dar perusahaan-perusahaan d Amerka Serkat mempunya hubungan yang negatf dengan raso PBV. Chan, et al (1992), juga menemukan bahwa raso PBV mempunya pengaruh yang kuat terhadap rata-rata return saham d Jepang. Capaul, et al (1993), melakukan peneltan raso PBV pada berbaga negara dan menympulkan hal yang sama, yatu saham dengan raso PBV yang rendah cenderung menghaslkan return yang relatf tngg dsemua negara yang dtelt. Hngga sekarang belum jelas mengapa fenomena tersebut terjad. Fama dan French (1993, 1996), berpendapat bahwa raso PBV adalah pengukur dar keadaan kesultan keuangan ( fnancal dstress) dan bahwa perusahaan yang sedang mengalam kesultan keuangan akan lebh senstf terhadap perubahan sklus bsns. Maka hpotess yang penuls buat adalah: H2 : Terdapat pengaruh postf antara PBV sekurtas portofolo perusahaan terhadap return sekurtas portofolo perusahaan. METODE PENELITIAN Populas Peneltan dan Pemlhan Sampel Populas dalam peneltan adalah portofolo sekurtas perusahaan yang efektf d BEJ dar tahun 1979 sampa tahun 1993. Data tersebut dambl karena mnmal selama 7 tahun sehngga data yang dambl tersebut dharapkan tdak bas. Pengamblan sampelnya dengan purposve samplng. Model Peneltan Model untuk menentukan portofolo optmal maka akan dgunakan model ndeks tunggal untuk menghtung excess return to beta rato yatu : ERB E ( R ) ERB = Excess return to beta sekurtas ke I, R BR = Return aktva bebas rsko, = Beta sekurtas ke I. Sedangkan untuk menghtung nla cut-off pont (C*) adalah : C M 2 j1 1 M e = Jumlah varan dar saham I, m 2 = Varan dar return ndeks pasar Model peneltan yang dgunakan penuls dsn adalah menggunakan model cross-sectonal regresson yatu: R j1 BR [ E ( R ) R 2 e BR 2 e 2 2 ] 74

2012 Nurzamah Zen Ln(RARE) t = 0t + 1t Ln(BETA) t + 2t Ln(MtoB)t + 3t Ln(SIZE) t + 4t Ln(PRIORE) t + e t Ln(RARE) t = log dar return untuk sekurtas portofolo perusahaan ke d dalam perode t, Ln(BETA) t = log dar beta sekurtas portofolo perusahaan ke I d dalam perode t, Ln(MtoB) t = log dar raso prce to book value untuk sekurtas portofolo perusahaan ke I d dalam perode t, Ln(SIZE) t = log dar sze sekurtas portofolo perusahaan ke d dalam perode t sebaga varabel kontrol, Ln(PRIORE) t = log dar pror return sekurtas portofolo perusahaan ke d dalam perode t sebaga varabel kontrol, = jumlah perusahaan, e t = error term, t = coefsen yang destmas, t = adalah 7 tahun. Varabel ndependen yang dgunakan Beta bulanan, Prce to Book Value (PBV) bulanan, Sze (varabel kontrol) dan Pror Return (varabel kontrol ). Sedangkan Varabel ndependennya adalah Return sekurtas Portofolo perusahaan. Dagnoss Model Model regres akan menghaslkan estmator yang tdak bas jka terpenuh asums klask, yatu: Normaltas (data terdstrbus normal), Autocorrelaton (E()=0), Homoscedastcty ( 2 tetap), dan Collnearty (nla dar, ndependen). Pengujan Hpotess Untuk menguj hpotess yang dajukan apakah berhasl d dukung atau tdak, dapat dlhat dar p-value (angka sg. T pada output paket SPSS 9) dar tap-tap koefsen korelas varabel ndependen. Apabla p- value lebh kecl dar tngkat yang dgunakan, maka hpotess nol berhasl dtolak, demkan juga sebalknya apabla nla p-value lebh besar dar tngkat yang dgunakan berart Ho gagal dtolak, yang berart hpotess alternatf yang dajukan (Ha) tdak ddukung oleh data. Untuk menentukan tngkat sgnfkans secara keseluruhan dgunakan uj F. Sebelum dlakukan uj F dan uj t, terlebh dahulu akan dlakukan uj normaltas data dengan menggunakan uj Kolmogorov-Smrnov, serta akan dlakukan uj untuk mengetahu asums klask lannya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasl Peneltan Objek peneltan n adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdapat d BEJ mula dar tahun 1979 sampa dengan tahun 1993. Data yang dpergunakan merupakan data sekunder. Data tersebut bersumber dar Monthly JSE tahun 1994 sampa dengan tahun 2000. SBI yang dambl dar laporan mngguan Bank Indonesa dan data yang ada d PPA UGM dar tahun 1994-2000. Sampel yang dpergunakan dalam peneltan n dbatas hanya perusahaan manufaktur yang ada lstng d BEJ dar tahun 1979-1993. Karena keterbatasan penelt untuk mengumpulkan data yang dperlukan, maka dlakukan pembatasan untuk kurun waktu selama 7 tahun mula tahun 1994 sampa tahun 2000. Dar tahun 1979 sampa tahun 2000 terdapat 153 perusahaan manufaktur yang lstng d BEJ. Dar 153 perusahaan yang lstng tersebut, yang dambl adalah perusahaan yang mula efektf dar tahun 1979 sampa dengan tahun 1993 terdapat 93 perusahaan. Perusahaan yang bermasalah pada nla PBV tahunannya yang dtunjukkan pada ICMD yang tdak dapat dtelusur apa penyebabnya sebanyak 15 perusahaan, tdak dmasukkan d dalam sampel peneltan. Kemudan karena datanya tdak ada sebanyak 14 perusahaan tdak dmasukkan d dalam sampel peneltan. Sehngga sampel yang dambl sebanyak 64 perusahaan selama 7 tahun sebaga calon dan bukan calon portofolo (438 perusahaan). Sampel yang dkeluarkan karena bukan calon sebanyak 186 dan karena datanya negatf sebanyak 213 perusahaan sehngga sampel yang dambl dalam peneltan sebanyak 39 perusahaan. Deskrps Statstk dan Uj Normaltas Deskrps statstk dan uj normaltas yang menggunakan model varabel lengkap (lma varabel) dsajkan dalam tabel berkut: 75

70-81 Jurnal keuangan & Bsns Maret Tabel 1. Deskrps Data Awal Sebelum Dtransformaskan Keterangan RARE BETA MtoB SIZE PRIORE Mean 0.0010-19.2970 1.6084 3710.4084 0.0010 Std. Error of 0.0003 5.6064 0.2032 383.6459 0.0002 Mean Medan 0.0004 1.5409 1.0395 1669.7917 0.0003 Std Devaton 0.0043 88.9994 3.2255 6090.1896-0.0097 Mnmum -0.0097-666.5977-19.5990 139.5833 0.0216 Maxmum 0.0260 2.7097 26.6970 44325.0000 0.0216 Sumber: Data Dolah Untuk mengetahu apakah data berdstrbus normal atau tdak, perlu dlakukan uj normaltas. Hasl uj Kolmogorov-Smrnov (K -S test) terhadap varabel yang bukan dummy dsajkan pada tabel berkut: Tabel 2. Hasl Uj Normaltas Data Awal Varabel Statstc Df Sg. RARE 0.0893 252 0.000 BETA 0.5196 252 0.000 MtoB 0.2745 252 0.000 SIZE 0.2790 252 0.000 PRIORE 0.1070 252 0.000 Sumber: Data Dolah Tabel 3. Hasl Uj Normaltas Data Peneltan Varabel Statstc Df Sg. Ln(RARE) 0.1180 39 0.186 Ln(BETA) 0.1700 39 0.006 Ln(MtoB) 0.0850 39 0.200 Ln(SIZE) 0.1220 39 0.149 Ln(PRIORE) 0.0770 39 0.200 Sumber: Data Dolah Hasl uj Kolmogorov-Smrnov pada tabel datas, menunjukkan bahwa dar varabel RARE, BETA, MtoB, SIZE, PRIORE tdak ada yang berdstrbus normal. Varabel yang tdak normal perlu dtranspormaskan ke dalam natural logarthm agar berubah menjad normal sehngga data yang negatf akan dkeluarkan dar sampel peneltan. Hasl uj Kolmogorov-Smrnov terhadap varabel yang telah dtransformaskan dsajkan pada tabel d bawah n. Tabel 4. Hasl Uj Normaltas Data Peneltan Varabel Statstc Df Sg. Ln(RARE) 0.1180 39 0.186 Ln(BETA) 0.1700 39 0.006 Ln(MtoB) 0.0850 39 0.200 Ln(SIZE) 0.1220 39 0.149 Ln(PRIORE) 0.0770 39 0.200 Sumber: Data Dolah 76

2012 Nurzamah Zen Setelah dtransformas dalam bentuk natural logarthm dan penghlangan data yang negatf, varabel yang berubah menjad normal dengan nla sgnfkansnya lebh dar 0.05 adalah varabel RARE, MtoB, SIZE, dan PRIORE. Sedangkan varabel BETA belum mencapa nla yang normal dan nla sgnfkansnya tetap pada 0.00 tetap dapat dgunakan sebaga varabel yang duj karena mash dalam probabltas normal yang dapat dlhat d Normal Q-Q Plot. Gambar Hstogram dan gambar Plot Probabltas Normal ( Normal probablty plot) dapat dgunakan sebaga judgement untuk menentukan normaltas ( Har, 1995). Dengan demkan dapat dambl kesmpulan semua varabel yang duj berdstrbus normal kecual varabel BETA sehngga data tersebut dapat dgunakan untuk analss regres. Setelah adanya transformas data, data yang dpaka dalam model peneltan deskrpsnya menjad sepert pada tabel dbawah n: Tabel 5. Deskrps Data Awal Sebelum Dtransformaskan Keterangan Ln(RARE) Ln(BETA) MtoB SIZE PRIORE Mean -5.5198 0.1644 0.2300 7.6874-6.2305 Std. Error of Mean 0.1103 0.0079 0.1173 0.2035 0.1783 Medan -.55872 0.3267 1.2013 7.4457-6.1782 Std Devaton 0.6886 0.4559 0.7323 1.2710 1.1136 Mnmum -7.2087-0.8095-1.0595 5.2878-8.2079 Maxmum -4.9283 0.7756 1.5313 9.9988-3.8340 Sumber: Data Dolah Dagnoss Model Model yang dgunakan dalam peneltan n adalah regres lner berganda. Agar hasl regres relable harus terpenuh uj asums klask. Uj Autokorelas Untuk mendeteks adanya Autokorelas dapat dlhat dar Durbn Watson. Nla Durbn Watson dar peneltan menunjukkan angka sebesar 1.604 yang berart lebh kecl dar nla teortsnya (1,634) sehngga terjad Autokorelas. Uj Multkolenertas Untuk menguj adanya multkolenertas dlhat dar nla tolerance value atau varance nflaton factor (VIF). Batas dar tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10 (Har et al. 1995). Hasl analss menunjukkan bahwa nla VIF semua varabel ndependen d bawah nla 10 dan tolerance value d atas 0.10, dengan demkan terjad multkolenertas. Uj Heteroskedaststas Untuk mendeteks adanya heteroscedaststas dgunakan metode grafk, yatu dengan membuat plot error (resdu) dengan predcted value. Dalam model regres dharapkan terjad homoscedaststas. Dar hasl plot tdak menunjukkan adanya pola sstemats. Pada uj perangkat Spearman dapat dlakukan dengan meregreskan resdual (res -1) dengan masng-masng varabel ndependen dengan resdu kurang dar 0.7 maka tdak terjad heteroscedaststas. Data dalam peneltan n adalah tdak terjad heteroscedaststas. Pengujan Hpotess Dua model persamaan regres yang dlakukan tetap model kedua yang dambl untuk peneltan.hpotess peneltan duj dengan melhat F-value dan t-value 77

70-81 Jurnal keuangan & Bsns Maret pada regres berganda dengan model sebaga berkut: Ln(RARE) t = 0t + 1t + Ln(BETA) t + 2t Ln(MtoB) t + 3t Ln(SIZE) t + 4tLn(PRIORE) t + e t Hasl analss yang melput R- Square, F-Value, Koefsen parameter (beta), t -value, maupun Sg.t dapat dlhat dalam tabel dbawah n. Tabel 6. Hasl Analss Varabel Coeffcents (a) T Sg. Collnearty Statstc Tolerance VIF (Constant) -6.3840-6.7170 0.0000 Ln(BETA) -0.1500-0.6700 0.5080 0.9220 1.0840 Ln(MtoB) -0.4750-2.4380 0.0200 0.5600 1.7850 Ln(SIZE) 0.1160 1.0130 0.3180 0.5390 1.8570 Ln(PRIORE) 4.718E-02 0.6360 0.6360 0.9340 1.0600 a) Dependent Varabel : Ln(RARE) R: 0.4260 R Square : 0.1810 Adjusted R Square : 0.0850 F test : 1.8850 Sg. F : 0.1360 Sumber: Data Dolah Tabel 7. Matrk Korelas Keterangan Ln(RARE) Ln(BETA) Ln(MtoB) Ln(SIZE) Ln(PRIORE) Ln(RARE) 1.0000-0.1580-0.3840-0.1520 0.0400 Ln(BETA) -0.2789 1.0000 0.1900 0.2590-0.1260 Ln(MtoB) -0.3511 0.1900 1.0000 0.6490 0.0430 Ln(SIZE) -0.1520 0.2590 0.6490 1.0000-0.1340 Ln(PRIORE) -0.0097-0.1260 0.0430-0.1340 1.0000 Sumber: Data Dolah Hasl regres menunjukkan angka F sebesar 1.8850 dan angka sgnfkansnya sebesar 0.1360 berart varas varabel ndependen tdak dapat menjelaskan varas varabel dependennya. BETA mempunya nla sgnfkans sebesar 0.5080 yang berart lebh besar dar tngkat sgnfkans 5%. Dengan demkan bahwa varabel BETA tdak berpengaruh terhadap RARE. Nla koefsen regres menunjukkan angka 0.1500 dan angka koefsen korelas 0.2789. MtoB mempunya nla sgnfkans sebesar 0.0200 yang berart lebh kecl dar tngkat sgnfkans 5%. Dengan demkan bahwa varabel MtoB berpengaruh negatf terhadap RARE. Nla koefsen regres menunjukkan angka 0.4750 dan koefsen koerelas menunjukkan angka sebesar 0.3511. SIZE mempunya nla sgnfkans sebesar 0.3180 yang berart lebh besar dar tngkat sgnfkans 5%. Dengan demkan bahwa varabel SIZE tdak berpengaruh terhadap RARE. Nla koefsen regresnya menunjukkan angka 0.1160 dan koefsen korelas sebesar 0.1520. PRIORE mempunya nla sgnfkans sebesar 0.6360 yang berart lebh besar dar tngkat sgnfkans 5%. Dengan demkan bahwa varabel PRIORE tdak berpengaruh terhadap RARE. Nla 78

2012 Nurzamah Zen Pembahasan koefsen regresnya menunjukkan angka sebesar 0.0047 dan koefsen korelasnya sebesar 0.0400. Dar hasl pengujan statstk SPSS menunjukkan bahwa haslnya tdak mendukung hpotess yang ada. Hasl pengujan menunjukkan adanya pengaruh prce to book value terhadap return tetap berpengaruh yang negatf. Keadaan n dapat dlhat dar nla sgnfkans F sebesar 1.8850 serta nla sgnfkans t prce to book value sebesar 0.0200. Koefsen korelas varabel prce to book value dengan return sebesar 0.3511. Hasl peneltan n konssten dengan hasl peneltan yang dlakukan oleh beberapa penelt yang ada d Indonesa sepert Rdjan (1993), melakukan pengujan CAPM dengan menggunakan data Indonesa. Untuk data hasl pengujan (1991) tdak dperoleh hubungan yang sgnfkan, sampel yang dgunakan adalah 86 saham dengan data dar Januar 1990 sampa dengan Desember 1991. Da membag sampel dalam sampel yang bers beta yang sgnfkan dengan beta yang tdak sgnfkan untuk semua sampel. Hasl regres cross-secton antara return dengan beta yang sgnfkan menunjukkan ada hubungan postf antara return dengan beta untuk data tahun 1990. Sedangkan hasl regres cross-secton untuk semua beta (sgnfkan dan yang tdak) pada tahun 1991 tdak menunjukkan hasl hubungan postf antara return dengan beta. Perbedaan yang dlakukan pada peneltan penuls dengan Rdjan (1993) adalah waktu tahun yang dambl lebh banyak, menambahkan varabel PBV (Prce to Book Value) dan beta yang d paka adalah beta yang telah dkoreks, serta penuls dsn menggunakan model regres berganda uj Asums Klask supaya model benar-benar cukup layak d paka untuk dan haslnya cukup sgnfkan. Adanya pengaruh negatf yang berlawanan dengan teor atau hpotess yang penuls sebutkan dsebut dengan Anomal. Penyebab dar Anomal dduga karena: pertama, CAPM bukan model yang memada dalam menla suatu return yang dharapkan atau aktva karena banyak asums-asums yang membatasnya, kedua, CAPM menggunakan satu faktor ( market return portofolo) untuk menjelaskan tngkat keuntungan yang dharapkan. Alternatf pemecahannya adalah dengan menggunakan model alternatf untuk pengujan selan model CAPM yang sudah dlakukan yatu model APT (Arbtrage Prcng Theory) atau multfactor terhadap return saham perusahaan. APT menekankan padatngkat keuntungan yang dharapkan tergantung pada pengaruh faktor-faktor mkro ekonom dan faktor makro ekonom (Husnan, 1996). SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI Smpulan DAN Berdasarkan hasl analss, prce to book value berpengaruh negatf terhadap return sekurtas portofolo perusahaan pada tngkat sgnfkans 0.0200 (lebh kecl dar 0.0500). Uj korelas terhadap varabel prce to book value dengan varabel return sekurtas portofolo perusahaan sebesar 0.3511. Adanya pengaruh negatf yang berlawanan dengan teor atau hpotess yang penuls sebutkan dsebut dengan Anomal. Keterbatasan Keterbatasan peneltan n adalah tdak membahas tentang teor APT ( Asset Prcng Theory), karena dsn penuls hanya membahas dan memfokuskan pada penlaan expected return berdasarkan teor CAPM dan memfokuskan pemlhan portofolo berdasarkan Sngle Indek-Model. Implkas Hasl peneltan n memberkan tambahan bukt emprs bahwa prce to book value sekurtas portofolo perusahaan berpengaruh terhadap return sekurtas portofolo perusahaan tetap menunjukkan hubungan yang negatf. Kontrbus dar peneltan n adalah: menunjukkan bahwa teor CAPM dan pemlhan portofolo berdasarkan Sngle Index-Model mash menmbulkan Anomal dengan hasl peneltan penuls. Hasl peneltan sama sepert yang dlakukan Frankln dan Peterson tetap penuls dsn melakukan peneltan terhadap portofolo bukan terhadap saham, serta beta pasar yang 79

70-81 Jurnal keuangan & Bsns Maret dkoreks dengan menggunakan metode Fowler dan Rorke. DAFTAR PUSTAKA Beaver, Wllam H.. (1989). Market Effcentcy, The Accountng Revew, Vol LVI, No. 1, pp. 23-37. Black, Fscher. (1972). Captal Market Equlbrum wth Restcted Borrowng, Journal of Busness, VI. 45; pp. 444-455. Brgham Eugene F., Houston Joel F.. (2001). Fundamentals of Fnancal Management, 9 th Edton, Horcourt Inc., Orlando, Florda. Capaul, C., I. Rowley, and W. F. Sharpe. (1993). Internatonal Value and Growth Stock Returns, Fnancal Analyssts, Vol 49, pp. 27-36. Chan, L. K., Y. Hamoa, and J. Lakonshok. (1991). Fundamentals and Stock Return n Japan, Journal of Fnance, Vol. 46, pp 1739-1789. Chow K. Vctor and Hulburt M. Heather, Sprng. (2000). Vale, Sze, and Portfolo Effcency, The Journal of Portfolo Management. Clarke Roger G., Wlson Brent, Danes Rovert H., and Nadauld Stephen D.. (1990). Strategc Fnancal Management, 1 st Edton, Toppan Co. Ltd, Tokyo, Jepang. Corrado, Charles J., Jordan Bradford D.. (2000). Valuaton and Management, Mc, Graw-Hll Co., Sngapore. Dmson, E.. (1979). Rsk Measurement When Shares are Subject to Infrequent Tradng, Journal of Fnance Economcs, Vol. 7, pp. 197-226. Fama, Eugene F.. ( 1970). Effcent Captal Markets: A Revew of Theory and Emprcal Work, Journal of Fnance, No. 25, pp. 383-417. Fant L. Frankln, Peterson Davd R., Summer. (1995). The Effect of Sze, Book to Market Equty, Pror Returns, and Beta on Stock Returns: January Versus The Remander of The year, The Journal of Fnancal Research, Vol. XVIII No. 2, pp. 129-142., and K. R. French. (1992). The Cross- Secton of Expected Stock Returns, Journal of Fnance, Vol. 47, pp. 427-456., and. ( 1993). Common Rsk Factor n The Returns on Stocks and Bonds, Journal of Fnancal Economcs, Vol. 33, pp. 3-56., and. ( 1996). Multfactor Explanatons ofasset Prcng Anomales, Journal of Fnance Economcs, Vol. 51, pp 55-84. Fowler, D.J. and C.H. Rorke (1983). The Rsk Measurement When Shares are Subjected to Infreguent Tradng, Journal of Fnance Economcs, Vol. 12, pp. 279-289. Har, R.E. Anderson, L. L. Tatham and W.C. Black. ( 1995). Multvarate Data Analyss, 4 th, Prentce-Hall Inc. Husnan, Suad. (1996). Dasar-Dasar Portofolo dan Analss Sekurtas, UPP- AMP YKPN, Yogyakarta. Jennngs Charles R., and Borrel Stephen A., Summer. (1994). Effects of Party and Other Muncpal Polces, Explanng Salary Levels In The Publc Safety Sector, Revew of Publc Personnel Admnstraton. Jogyanto. ( 1998). Teor Portofolo dan Analss Investas, Cetakan Pertama, Eds Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Jones P. Charles. ( 2000). Investments, 7 th Edton, John Wley and Sons, Inc., USA. Keller, Warrack, and Bartel. ( 1990). Statstcs for Management and Economcs: A Systematc Approach, 2 nd Edton, Wadworth. Lntner, J.. ( 1965). The Valuaton of Rsk Assets and The Selecton of Rsky Investment n Stock Portfolo and Captal Budgets, Revew Economcs and Statstcs, Vol. 47, pp. 13-47. Markowtz, H.. ( 1952). Portfolo Selecton: Journal of Fnance, Januar 1965, pp. 77-91.. ( 1959). Portfolo Selecton: Effcent Dversfcaton of Investment. Wley, New York. 80

2012 Nurzamah Zen Mossn. ( 1966). Equlbrum n A captal Asset Market, Econometrca, Vol. 34, No. 4, pp. 768-783. Rdjan, Ipanda N.. (1993). Aplkas CAPM: Stud Kasus BEJ, Skrps S-1, UGM, tdak dpublkaskan. Rosenberg, and W. MC. Kbben. (1973). The Predcton of Systematc and Specfc Rsk n Common Stocks, Journal of Fnancal and Quanttatve Analyss 8. Rosenberg, B., and V. Marathe. (1975). Predcton of Investment Rsk : Systematc and Specfc Rsk n Common Rsk, Proceedngs of the Semnar on the Analyss of Securty Prces, Chcago. Rosenberg, B. K. Red, and R. Lansten. (1985). Persuasve Evdence of Market Ineffcency, Journal of Portfolo Management, Vol. 11, pp. 9-17. Ross Stephen A., Westerfeld Randolph W., and Jaffe Jeffrey. (2000). Corporate Fnance, 5 th Edton, Irwn/McGraw- Hll, Sngapore. Sartono, Agus. (1990). Teor dan Aplkas, Cetakan Keempat Eds 3, BPFE, Yogyakarta. Scholes, M., and Wllams. (1977). Estmatng Beta from NonSynchronous Tradng, Journal of Fnance Economcs, Vol 5, pp. 309-327. Sharpe. (1964). Captal Asset Prces: A Theory of Market Equlbrum Under Condtons of Rsk, Journal of Fnance, Vol. 19, No. 3, pp. 425-442. Suranto. (1999). Bas Beta Sekurtas dan Koreks untuk Pasar Modal yang Sedang Berkembang, IAI-KAPd, Malang. Wllam F., Sharpe, and Cooper (1963). A Smpled Model for Portfolo Analyss, Management Scence, Vol. 9, No. 2, pp. 277-293. 81