BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitan

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 DERMOLO JEPARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon tahun ajaran 0/03 adalah sebaga berkut: Tabel 4. Nla hasl belajar kelas ekspermen dan kelas kontrol No. Kelas No. Kelas NILAI Urut Ekspermen Urut Kontrol NILAI B-0 80 B-0 40 B-0 85 B-0 50 3 B-03 75 3 B-03 0 4 B-04 50 4 B-04 40 5 B-05 60 5 B-05 85 6 B-06 70 6 B-06 60 7 B-07 75 7 B-07 50 8 B-08 85 8 B-08 45 9 B-09 95 9 B-09 70 0 B-00 00 0 B-00 60 B-0 95 B-0 60 B-0 80 B-0 75 3 B-03 85 3 B-03 85 4 B-04 95 4 B-04 80 5 B-05 70 5 B-05 30 6 B-06 80 6 B-06 55 7 B-07 95 7 B-07 40 8 B-08 50 8 B-08 80 40

9 B-09 45 9 B-09 30 0 B-00 00 0 B-00 70 B-0 35 B-0 45 B-0 60 JUMLAH 665 JUMLAH 70 N n Xrata 75,688 Xrata 55,749 Varan (S) 355,465 Varan (S) 368,4 Standar Devas (S) 8,85379 Standar Devas (S) 9,889 B. Analss Perangkat Tes Uj Coba Sebelum dlakukan analss data hasl peneltan terlebh dahulu dlakukan analss perangkat tes uj coba pada kelas VI. Dalam analss perangkat tes uj coba ddalamnya terdapat analss tes uj coba. Jumlah soal adalah 0 butr soal plhan ganda. Hasl tes uj coba kemudan danalss valdtas, relabltas, tngkat kesukaran dan daya pembeda soal agar semua soal yang nantnya akan dgunakan dalam post-test kelas ekspermen dan kelas kontrol benar-benar memenuh kualfkas soal yang bak. Analss hasl test uj coba adalah sebaga berkut.. Analss Valdtas Analss valdtas dgunakan untuk mengetahu vald tdaknya tem tes. Soal yang tdak vald akan dbuang dan tdak dgunakan sedangkan tem yang vald berart tem tersebut dapat dgunakan untuk mempresentaskan mater pokok perjuangan mempertahankan kemerdekaan. 4

Berdasarkan uj coba soal yang telah dlaksanakan dengan N = 4 dan taraf sgnfkan 5% ddapat r tabel = 0,304 jad tem soal dkatakan vald jka r htung > 0.304 (r htung lebh besar dar 0,304). Dperoleh hasl sebaga berkut: Tabel 4.. Valdtas Butr Soal No Krtera Nomor Soal Vald Tdak Vald 3, 5, 6, 7, 9,,, 3, 5 6, 8, 9, 0,, 4, 8, 0, 4, 7, Jumlah ( ) 3 7 Prosentas e (%) 65% 35%. Analss Relabltas Setelah uj valdtas dlakukan, selanjutnya dlakukan uj relabltas terhadap nstrumen tersebut. Uj relabltas nstrumen dgunakan untuk mengetahu ketepatan suatu tes apabla dteskan pada subjek yang sama. Hasl perhtungan koofsen relabltas 0 butr soal dperoleh r = 0,7009 dan r tabel = 0,304. Maka dapat dsmpulkan bahwa soal n merupakan soal yang relabel, karena r > r tabel jad nla koefsen relabltas tes secara keseluruhan sangat tngg dan lebh besar dar pada r tabel. 9 3. Analss Indeks Kesukaran 9 Imam Ghozal, Aplkas Analss Multvarat dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbt Unverstas Dpenogoro, 00). hlm. 33. 4

Analss Indeks Kesukaran dgunakan untuk mengetahu tngkat kesukaran soal apakah soal tersebut memlk krtera sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasl perhtungan ndeks kesukaran butr soal dperoleh: Tabel 4.3. Prosentase Indeks Kesukaran Butr Soal No Krtera Nomor Soal 3 Sukar Sedang Mudah - 7,,, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 0,,, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0 Jumlah ( ) 0 9 Prosentas e (%) 5 95 4. Analss Daya Pembeda Berdasarkan hasl perhtungan daya beda butr soal dperoleh hasl sebaga berkut: Tabel 4.4. Prosentase Daya Beda Butr Soal N o Krtera Bak Sekal Bak - 7, Nomor Soal Jumlah ( ) Prosentase (%) 5 3 4 5 Cukup Jelek Sangat Jelek 3, 5, 6, 9,,, 3, 5, 6, 7,, 4, 8, 0, 4, 8, 9, 0-0 9 50 45 43

Jad soal yang dgunakan adalah nomor 3, 5, 6, 7, 9,,, 3, 6, 7. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran. C. Analss Data Akhr Analss tahap akhr n ddasarkan pada nla post-test yang dberkan pada peserta ddk bak kelas ekspermen maupun kelas kontrol. Analss akhr n melput uj normaltas, uj homogentas, dan uj perbedan dua rata-rata.. Uj Normaltas Data Nla Akhr Uj normaltas dgunakan untuk mengetahu apakah kelas ekspermen dan kelas kontrol setelah dber perlakuan berdstrbus normal atau tdak. Perhtungan uj normaltas akhr pada kelas ekspermen dan kontrol d kelas VB dan VA penelt melhat data nla akhr yang dperoleh dar nla post-tes pada mater pokok perbandngan dan skala. a. Hpotess Ho = data berdstrbus normal Ha = data berdstrbus tdak normal b. Krtera yang dgunakan Dengan krtera pengujan, Ho dtolak jka htung tabel untuk taraf nyata α = 0.05 dan dk = k- dan Ho terma jka htung > tabel c. Rumus pengujan hpotess 44

X k ( O ) E E Uj normaltas akhr kelas ekspermen yatu pada kelas VB telah dber perlakuan metode menghtung cepat dengan perkalan slang, melhat dar data nla hasl belajar kelas ekspermen d atas pada tabel 4., maka dperoleh data nla tertngg = 00, nla terendah = 35, rentang (R) = 00-35 = 65, banyaknya kelas yang dambl 6 kelas, panjang nterval kelas = 65/6 = 0,83 dbulatkan menjad dengan smpangan baku (S) = 8,0. Untuk perhtungan uj normaltas data nla akhr kelas ekspermen d kelas VB dengan metode menghtung cepat dengan perkalan slang dapat dlhat pada perhtungan dbawah n. Tabel 4.5 Daftar Dstrbus Nla Akhr Ekspermen Kelas f X X f.x f.x 35 45 40 600 80 300 46 56 5 60 0 50 57 67 6 3844 4 7688 68 78 4 73 539 9 36 79 89 6 84 7056 504 4336 90 00 6 95 905 570 5450 Jumlah 67 3389 45

X S S S f f n S 8,0 x 34,76 f x n n 67 f x.3389 67 76,00 Tabel 4.6 Daftar Nla Frekuens Observas Kelas Ekspermen Kelas Bk P(Z) Luas daerah E O ( ) 34,5 -,30 0.4894 35-45 0,0346 0,8,04 45,5 -,69 0,4547 46 56 0,0943, 0,007 56,5 -,08 0,3604 57 67 0,790 3,9 0,953 67,5-0,47 0,84 68 78 0,366 5, 4 0,789 78,5 0,4 0,055 67 74 0,3036 4,8 6 0,3030 74,5,07 0,3588 90-00 0,640,0 4, 00,5,36 0,430 = 6,3 46

Dlhat dar perhtungan dan tabel datas untuk α = 5%, dengan dk = 6-3 = 3 dperoleh X² tabel = 7,8. Karena X² htung < X² tabel, maka data tersebut berdstrbus normal. Sedangkan uj normaltas akhr kelas kontrol yatu pada kelas VA telah dber perlakuan metode konvensonal, melhat dar data nla hasl belajar kelas kontrol d atas pada tabel 4., maka dperoleh data nla tertngg = 85, nla terendah = 0, rentang (R) = 85-0 = 65, banyaknya kelas yang dambl 6 kelas, panjang nterval kelas = 65/6 = 0,83 dbulatkan menjad dengan smpangan baku (S) = 9,47. Untuk perhtungan uj normaltas data nla akhr kelas kontrol d kelas VA dengan metode konvensonal dapat dlhat pada perhtungan dbawah n. Tabel 4.7 Daftar Dstrbus Nla Akhr kontrol Kelas f X X f.x f.x 0 30 3 5 65 75 875 3 4 3 36 96 08 3888 4 5 4 47 09 88 8836 53 63 4 58 3364 3 3456 64 74 69 476 38 95 75 85 5 80 6400 400 3000 Jumlah 4 69577 47

X S S S f f n S 9,47 x 379,3 f x 4 54,33.69577 4 n n f x Tabel 4.8 Daftar Nla Frekuens Observas Kelas kontrol Kelas Bk P(Z) Luas Daerah E O ( ) 9,5 -,79 0,463 0-30 0,0737,5 3,3650 30,5 -, 0,3895 3 4 0,444 3,0 3 0,0004 4,5-0,66 0,45 4-5 0,076 4,4 4 0,096 5,5-0,09 0,0375 53 63 0,86 4,6 4 0,0760 63,5 0,47 0,8 64 74 0,687 3,5 0,67 74,5,04 0,3498 75-85 0,0954,0 5 4,4777 85,5,60 0,4453 = 6,6 48

Dlhat dar perhtungan dan tabel datas untuk α = 5%, dengan dk = 6-3 = 3 dperoleh X² tabel = 7,8. Karena X² htung < X² tabel, maka data tersebut berdstrbus normal. Dlhat dar perhtungan datas uj normaltas data akhr maka dapat dsmpulkan bahwa kelas ekspermen dan kelas kontrol berdstrbus normal, sepert pada tabel yang ada dbawah n: Tabel 4.9 Daftar Ch Kuadrat Data Nla Akhr Kelompok χ Dk htung χ Keterangan tabel Ekspermen 6,3 3 7,8 Normal Kontrol 6,6 3 7,8 Normal. Uj Homogentas akhr Uj homogentas dlakukan untuk mengetahu apakah k kelompok mempunya varan yang sama atau tdak. Jka k kelompok mempunya varan yang sama maka kelompok tersebut dkatakan homogen. Dlhat dar data nla post-tes mater pokok perbandngan dan skala. a. Hpotess yang dgunakan Ho : Ha : b. Krtera yang dgunakan 49

Dengan krtera pengujan, Ho dterma jka htung < tabel untuk taraf nyata α = 0.05 dan dk = k-. Berkut dsajkan hasl perhtungan uj homogentas data nla awal. Uj homogentas akhr kelas ekspermen dan kelas kontrol yatu pada kelas VB dan kelas VA telah dber perlakuan metode menghtung cepat dengan data kelompok perkalan slang dan model pembelajaran konservatf, melhat dar data nla hasl belajar kelas ekspermen dan kelas kontrol d atas pada tabel 4. sebaga sumber data yang dgunakan sebaga perhtungan, sepert tabel yang ada d bawah n, bukan pada perhtungan data kelompok pada tabel 4.5 dan 4.7. Tabel 4.0 Sumber Data Perhtungan Homogentas Sumber varas Ekspermen (VB) kontrol (VA) Jumlah 665 70 n X 75,688 55,749 Varans (S ) 355,369 368,4 Standart devas (S) 8,85379 9,889 Berdasarkan rumus datas dperoleh : 379,3 F htung =,6 34,76 50

Perhtungan uj homogentas untuk sampel dengan menggunakan data nla hasl belajar (post-test). Dperoleh F htung =,036 dengan peluang dan taraf sgnfkans sebesar α = 5%, serta dk pemblang = = 0 dan dk penyebut = = yatu F( 0,05)(0, ) =,776. Terlhat bahwa F htung < F tabel, hal n berart data bervaran homogen. Tabel 4.. Data Nla Akhr kelas VA dan kelas VB No Kelas Fhtung Ftabel Krtera VA,6,776 F htung < F tabel VB Penghtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 9. 3. Uj hpotess Menurut perhtungan data hasl belajar atau data nla akhr pada tabel 4. datas menunjukkan bahwa hasl perhtungan pada kemampuan akhr kelas ekspermen setelah mendapat perlakuan pembelajaran metode menghtung cepat dengan perkalan slang dperoleh rata-rata 75,688 dan (SD) adalah 8,85379, sedangkan untuk kelas kontrol dengan setelah mendapat perlakuan pembelajaran metode basa dperoleh rata-rata 55,749 dan (SD) adalah 9,889. a. Merumuskan hpotess Ho : µ = µ Ha : µ µ Keterangan : 5

µ : Rata-rata data kelas ekspermen µ : Rata-rata data kelas kontrol Ho dterma jka nla rata-rata hasl belajar matematka kelas ekspermen I sama dengan nla rata-rata hasl belajar kelas kontrol. Ha dterma jka nla rata-rata hasl belajar matematka kelas ekspermen I tdak sama dengan nla rata-rata hasl belajar kelas kontrol. b. Krtera yang dgunakan Dengan krtera pengujan, Ho dterma jka - t tabel < t htung < t tabel untuk taraf nyata α = 0.05 dan dk = (n + n ), yang berart tdak ada perbedaan dan jka Ha dterma t htung > ttabel yang berart ada perbedaan. Berkut dsajkan hasl perhtungan uj perbedaan rata-rata hasl belajarantara kelas ekspermen dan kontrol. t c. Rumus yang dgunakan X X Dmana s ( n ) ( = s n n n s n n ) s Uj hpotess hasl belajar kelas ekspermen dan kelas kontrol yatu pada kelas VB dan kelas VA telah dber perlakuan metode menghtung cepat dengan perkalan slang dan model pembelajaran basa, melhat dar data nla hasl belajar kelas ekspermen dan kontrol d atas pada tabel 4. sebaga sumber data yang dgunakan sebaga perhtungan, sepert tabel yang ada d bawah n. 5

Tabel 4. Sumber Data Perhtungan Uj Perbedaan Rata-Rata Hasl Belajar Sumber Varas Ekspermen Kontrol Jumlah N X Varans (S ) Standard Devas 665 75,68 355,465 70 55,74 368,4 8,854 9,89 Berdasarkan rumus d atas dperoleh: s ( )355,4654 ()368,43 = = 9,080 t 75,68 55,7 89,080 3,44 Pada α = 5 % dengan dk = (n + n - ) = + - = 4 dperoleh t(0,05)(4) =,68 Untuk memberkan gambaran yang lebh jelas maka daftar perhtungan uj perbedaan dua rata-rata datas dapat kta buat kurva sebaga berkut: Gambar 4. Kurva perhtungan uj perbedaan dua rata-rata. 5

Daerah penermaan Ho,68 3,44 Dar hasl perhtungan t-test uj dua phak dperoleh t htung = 3,44 dkonsultaskan dengan t tabel pada α = 5 % dk = (n + n - ) = 4 dperoleh t tabel =,68. hal n menunjukkan bahwa t htung > ttabel sehngga Ho d tolak dan Ha dterma. Hal n menunjukkan bahwa hasl pembelajaran metode menghtung cepat dengan perkalan slang sebaga kelas ekspermen dengan hasl pembelajaran basa sebaga kelas kontrol tdak sama atau berbeda secara sgnfkan. D. Pembahasan Hasl Peneltan Kegatan peneltan n dlaksanakan selama 30 har, tepatnya pada tanggal 4 januar sampa 4 februar tahun ajaran 0/03. Bertempat d MI Ianatussbyan mangkang kulon. Populas dalam peneltan adalah seluruh kelas V semester genap tahun pelajaran 03/03 yang terdr dar kelas VA dengan jumlah peserta ddk, kelas VB dengan jumlah peserta ddk. Jad jmlah total populas 43 peserta ddk, sedangkan kelas ujcoba yang terdr dar kelas VI dengan jumlah peserta ddk 4. Kemudan penelt mengambl kelas 53

sebaga kelas sampel, yatu kelas VA sebaga kelas kontrol dan kelas VB sebaga kelas ekspermen. Jad banyaknya seluruh sampel adalah 43 peserta ddk dperoleh dengan teknk cluster random samplng, yatu dengan memlh secara acak satu kelas sebaga kelas ekspermen, satu kelas sebaga kelas kontrol, dan satu kelas lag sebaga kelas uj coba nstrumen. Sebelum menentukan sampel, terlebh dahulu dpastkan bahwa ketga kelas tersebut berangkat dar kemampuan sembang. Oleh karena tu dlakukan uj normaltas, uj homogentas, uj kesamaad dua rata-rata yang dambl dar nla ulangan semester genap tahun ajaran 0/03. Berdasarkan uj t dua phak dketahu bahwa phak dperoleh t htung = 3,44 dkonsultaskan dengan t tabel pada α = 5 % dk = (n + n - ) = 4 dperoleh t tabel =,68. hal n menunjukkan bahwa t htung > t tabel sehngga Ho d tolak dan Ha dterma Selan tu dapat dlhat pula pada rata-rata hasl belajar kelas ekspermen setelah mendapatkan metode menghtung cepat dengan perkalan slang adalah 75,68 dan nla rata-rata hasl belajar kelas kontrol setelah mendapatkan model pembelajaran basa adalah 55,74, hal n berart bahwa nla rata-rata pembelajaran metode menghtung cepat dengan perkalan slang lebh tngg dar pada nla rata-rata pembelajaran basa. Maka dapat dsmpulkan bahwa metode menghtung cepat dengan perkalan slang efektf terhadap hasl belajar matematka mater pokok menjumlah dan 54

mengurang berbaga bentuk pecahan peserta ddk kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon Semarang. Proses pembelajaran selanjutnya kedua kelas mendapat perlakuan (treatmen) yang berbeda yatu kelas ekspermen dengan menggunakan metode menghtung cepat dengan perkalan slang sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensonal. Peneltan n d desan Post-Test Only Control Desgn, yatu desan peneltan dalam pengujan rumusan hpotess hanya menggunakan nla post-test. Peneltan n bertujuan untuk mengetahu perbedaan hasl belajar metode menghtung cepat dengan perkalan slang pada mater pokok menjumlah dan mengurang berbaga bentuk pecahan peserta ddk kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon Semarang. Metode menghtung cepat dengan perkalan slang dalam buku Bll Handly efektf dalam pembelajaran pada kelas V mater pokok pecaha. Hal n dapat dbuktkan berdasarkan peneltan metode menghtung cepat dengan perkalan slang berjalan dengan bak. hal n bsa dlhat dar antusas peserta ddk dalam penerapan metode menghtung cepat sangat aktf, keaktfan peserta ddk sudah sesua dengan yang dharapkan. Penjelasan guru tentang metode yang akan dgunakan dkegatan pendahuluan sudah jelas sehngga peserta ddk dapat melaksanakan pembelajaran sesua prosedur. Suara guru saat menyampakan mater menghtung dan menjumlah berbaga bentuk pecahan sudah keras sehngga peserta ddk yang duduk d belakang dapat mendengarkan dengan jelas. Perhatan guru pada setap peserta 55

ddk sudah merata, sehngga tdak ada peserta ddk yang merasa kurang dperhatkan Dalam penerapannya metode menghtung cepat dengan perkalan slang berhasl mengajarkan kepada peserta ddk akan kecepatan dalam menghtung soal matematka. Kecepatan dalam soal matematka sangat dperlukan dalam proses pembelajaran mengngat matematka merupakan mata pelajaran yang sult sehngga peserta ddk sangat lama dalam meyelesakan soal. Pemberan metode menghtung cepat dengan perkalan slang memberkan kecepatan pada perserta ddk sehngga peserta ddk dapat menggunakan waktu yang seoptmal mungkn. Ssa waktu akbat kecepatan dalam menjawab soal memberkan keuntungan bag peserta ddk untuk mengkoreks jawaban. Sehngga peserta ddk dapat memnmalsr kesalahan Peserta ddk dalam mengerjakan soal matematka tdak hanya membutuhkan kecepatan saja. Tetap Ketepatan juga termasuk menjad hal yang pentng dalam menjawab soal matematka. Maka dar tu metode menghtung cepat dengan perkalan slang juga memberkan ketepatan dalam menyelesakan soal matematka, sehngga peserta ddk dapat memnmalsr kesalahan yang dperoleh. Hal n terbukt bahwa peserta ddk yang mendapatkan treatment metode menghtung cepat dengan perkalan slang memperoleh penyelesaan soal yang cepat dan hasl yang memuaskan. Manfaat dar metode menghtung cepat sangat pentng bag peserta ddk dalam 56

menangan pekerjaan sehar har yang tdak hanya memerlukan kecepatan tetap memerlukan ketepatan dalam menyelesakan. Peserta ddk dalam menjumlahkan dan mengurang pecahan tdak mengalam kesultan, bahkan mereka merasa soal yang tadnya menggunakan metode basa akan terasa sult, maka ketka menggunakan metode menghtung cepat peserta ddk mengalam kemudahan dalam menyelesakan soal. Hal n dkarenakan metode menghtung cepat adalah metode yang sederhana. Semakn mudah metode yang peserta ddk menggunakan untuk memecahkan soal, semakn cepat peserta ddk memecahkan dengan sedkt kemungknan membuat kesalahan. Peserta ddk dalam mengerjakan soal, semakn rumt metode yang dgunakan, semakn lama memecahkan soal dan semakn besar kemungknan membuat kesalahan. Peserta ddk yang menggunakan metode yang lebh bak akan lebh cepat mendapatkan jawaaban dan membuat lebh sedkt kesalahan, sementara peserta ddk yang menggunakan metode basa akan lebh lambat mendapat jawaban dan membuat lebh banyak kesalahan. E. Hambatan Peneltan Meskpun peneltan n sudah dkatakan seoptmal mungkn, akan tetap penelt menyadar bahwa peneltan n tdak terlepas dar adanya kesalahan dan kekurangan, hal tu karena keterbatasan keterbatasan d bawah n:. Keterbatasan Waktu 57

Peneltan yang dlakukan oleh penelt terpacu oleh waktu, karena waktu yang dgunakan sangat terbatas. Dalam peneltan n mash terdapat kekurangan waktu dskus kelompok karena sswa membutuhkan waktu yang lebh lama, sehngga mengakbatkan pelaksanaan skenaro pembelajaran tdak sesua dengan waktu yang sudah dtentukan.. Keterbatasan Kemampuan Peneltan tdak lepas dar teor, oleh karena tu penelt menyadar sebaga manusa basa mash mempunya banyak kekurangankekurangan dalam peneltan n, bak keterbatasan tenaga dan kemampuan berfkr, khususnya pengetahuan lmah. Tetap penelt sudah berusaha semaksmal mungkn untuk menjalankan peneltan sesua dengan kemampuan kelmuan serta bmbngan dar dosen pembmbng. 3. Keterbatasan Tempat Peneltan yang penuls lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yatu d MI I anatussbyan Semarang untuk djadkan tempat peneltan. Apabla ada hasl peneltan d tempat lan yang berbeda, tetap kemungknannya tdak jauh menympang dar hasl peneltan yang penelt lakukan. 4. Keterbatasan dalam Objek Peneltan Dalam peneltan n penuls hanya menelt tentang metode menghtung cepat dengan perkalan slang dalam pembelajaran 58

matematka mater pokok penjumahan dan pengurangan berbaga bentuk pecahan. Dar berbaga keterbatasan yang penelt paparkan d atas maka dapat dsmpulkan bahwa nlah kekurangan dar peneltan n yang penelt lakukan d M I anatussbyan Mangkang Kulon Semarang. Meskpun banyak hambatan dan tantangan yang dhadap dalam melakukan peneltan n, penelt bersyukur bahwa peneltan n dapat terselesakan dengan lancar. 59