ANALISIS FINANSIAL USAHA PERBIBITAN SAPI BALI YANG MENGGUNAKAN DANA BANSOS DI PROVINSI BALI Putri,B.R.T; I.N.Suparta; I.W. Sukaata; da Suciai Fakultas Peteraka Uiversitas Udayaa, Jl PB Sudirma, Depasar - Bali. Hp: 08123611755 Email: taama_putri@yahoo.com ABSTRAK Peelitia ii merupaka peilitia survey, yag dilakuka di VBC biaa BPTU Sapi Bali yag tersebar di lima kabupate di Bali, dega respode berjumlah 90 orag yag dipilih dega metode stratified radom samplig. Tujua peelitia ii adalah utuk megaalisis tigkat kelayaka fiasial usaha perbibita sapi bali yag megguaka daa basos. Data peelitia diaalisis dega aalisis kriteria kelayaka ivestasi, berdasarka 2 sistem perhituga, yaitu biaya tuai da biaya total. Berdasarka perhituga biaya tuai, usaha perbibita sapi bali yag megguaka daa basos, secara fiasial sagat layak utuk dilaksaaka. Hal ii dapat dilihat dari ilai NPV sebesar Rp. 572.141.000, IRR sebesar 43,95%, da Net B/C sebesar 3,45. Kemampua pegembalia ivestasi usaha tersebut selama 2,48 tahu. Namu apabila dihitug berdasarka biaya total, usaha pembibita sapi bali yag megguaka daa Basos secara fiasial diyataka tidak layak dega ilai NPV egatif Rp-188.693.000,-, Net da B/C sebesar 0,46. Kata Kuci: sapi bali, kelayaka fiasial, daa Basos, pedapata peterak. PENDAHULUAN Latar Belakag Sapi bali memiliki peraa yag sagat petig dalam upaya pecapaia swasembada dagig sapi asioal. Sapi bali yag dihasilka di Provisi Bali memiliki ilai lebih dibadigka dega sapi bali yag dihasilka oleh daerah laiya, dikareaka Provisi Bali merupaka satu-satuya daerah yag diyakii memiliki geetik muri sapi bali. Dega keuggula yag dimiliki tersebut, Provisi Bali memiliki peluag emas dalam pegembaga usaha perbibita sapi bali. Namu pada keyataaya, pertumbuha usaha perbibita sapi bali di Bali masih sagat redah, sehigga perlu diragsag agar dapat tumbuh dega lebih cepat. Pemeritah telah megeluarka berbagai kebijaka yag bertujua utuk meigkatka aimo masyarakat dalam berterak sapi perbibita, diataraya adalah: pemberia Basos kepada kelompok-kelompok terak terpilih, pemberia isetif kepada petai yag memiliki sapi butig miimal 5 bula, peguata wilayah sumber bibit da kelembagaa usaha perbibita, pegembaga usaha
perbibita sapi melalui VBC (Village Breedig Cetre), da Pegatura distribusi serta pemasara sapi da dagig sapi (Direktorat Jedral Peteraka, 2010). Namu, program kebijaka yag telah dicetuska oleh pemeritah belum mampu meragsag pertumbuha usaha perbibita sapi balidi Bali. Usaha perbibita sapi bali tetap berada pada skala rakyat, dega jumlah pemeliharaa rata-rata 1-3 ekor per peterak. Pelaku usaha perbibita sapi ii kurag tertarik utuk megembagka skala usahaya karea terkedala pada besarya kebutuha modal yag diperluka utuk membeli calo iduk sapi. Hampir seluruh pelaku usaha perbibita sapi bali skala rakyat, megadalka daa pribadi (keluarga) sebagai sumber modal usahaya. Peterak egga utuk memafaatka pijama modal dari bak, karea takut tidak mampu dalam membayar cicila da buga kredit. Dilai sisi, usaha perbibita sapi bali skala rakyat yag diusahaka secara itesif/semi itesif dega jumlah pemeliharaa 1 3 ekor belum mampu memberika keutuga memadai kepada peterak, bahka cederug merugi. Berdasarka kodisi tersebut, maka perlu dilakuka peelitia tetag mafaat pemberia Basos terhadap tigkat kelayaka fiasial usaha peteraka sapi bali di Provisi Bali. Dega dilakukaya peelitia ii, dapat memberika iformasi bagi peterak dalam memafaatka sumber pembiayaa yag ada, gua meigkatka skala usaha peterakaya. Meigkatya keutuga yag diperoleh diharapka mampu meragsag aimo masyarakat dalam memulai usaha baru dibidag perbibita sapi bali, serta dapat lebih mearik bagi peterak da ivestor dalam pegembaga usaha perbibita sapi bali sehigga ketersediaa bibit sapi bali dipasara dapat terjami baik dari segi kualitas maupu kuatitasya. Rumusa Masalah 1. Bagaimaakah kelayaka fiasial usaha perbibita sapi bali di Bali dega pembiayaa usaha yag bersumber dari daa Basos? 2. Bagaimaa sesitivitas kelayaka fiasial usaha perbibita sapi bali dega pembiayaa yag bersumber dari daa Basos? 3. Berapakah skala pemeliharaa iduk dalam usaha perbibita sapi bali pada kodisi impas (Breakeve )?
Tujua Peelitia 1. Megaalisis kelayaka fiasial usaha perbibita sapi bali di Bali dega pembiayaa usaha bersumber dari daa Basos. 2. Megaalisis sesitivitas kelayaka fiasial usaha perbibita sapi bali dega pembiayaa yag bersumber dari daa Basos. 3. Meetuka skala miimal pemeliharaa iduk dalam usaha perbibita sapi bali. METODE PENELITIAN Lokasi, Waktu, Respode, da Data Peelitia ii megguaka metode survey yag dilakuka di Village Breedig Cetre (VBC) biaa Balai Pembibita Terak Uggul (BPTU) sapi bali, dari bula Jauari sampai dega bula Mei 2014. Populasi sasara dalam peelitia ii adalah peterak yag telah mejalaka usahaya sekuragkuragya selama dua tahu da telah dibia oleh BPTU. Terdapat 50 kelompok terak biaa yag tersebar di lima kabupate di Bali, dega jumlah pemeliharaa terak rata-rata 30 ekor per kelompok. Lokasi peelitia ditetuka dega metode purposive samplig. Respode yag aka mejadi sumber iformasi dalam pelaksaaa peelitia ii ditetuka dega metode stratified radom samplig. Peterak yag ada pada masig-masig kabupate dikelompokka terlebih dahulu mejadi sub-populasi berdasarka kecamata da potesi pegembaga usaha pada kelompok tersebut. Kemudia aggota kelompok terak di stratifikasi mejadi tiga strata yaitu: Ketua da sekretaris, pegurus laiya, da aggota. Sampel diambil secara acak dari masig-masig strata. Berdasarka ketetua tersebut, maka diperoleh 90 orag respode yag berasal dari 15 kelompok terak biaa BPTU Sapi Bali. Jeis data yag diguaka adalah data kuatitatif da data kualitatif, yag bersumber dari data primer da data sekuder. Data tersebut dikumpulka melalui observasi, wawacara, da peelusura literatur ataupu dokumetasi terkait. Aalisa Kriteria Ivestasi Peilaia kelayaka fiasial dilakuka berdasarka 2 sistem perhituga (Soekartawi, 2002), yaitu (1) berdasarka perhituga biaya tuai (perhituga biaya haya berdasarka pegeluara riil peterak (kodisi existig) dimaa biaya
paka hijaua da teaga kerja pemelihara tidak diperhitugka sebagai biaya), da (2) berdasarka perhituga biaya total (dimaa kedua kompoe biaya itu turut diperhitugka sebagai biaya). Kelayaka fiasial diperhitugka dega megguaka tigkat discout rate sebesar 12%, dega batasa waktu aalisis (umur proyek) 12 tahu. Meurut Soekartawi, 2002 perhituga masuka fisik yag diperluka dalam usaha perbibita sapi bali, yaitu: paka, obat-obata, teaga kerja, da biaya laiya dilakuka dega megacu pada sistem satua terak (ST). Teaga kerja yag diguaka utuk memelihara terak sapi diperhitugka dega megacu pada sistem Hari Kerja Satua Pria (HKSP). Kelayaka fiasial usaha perbibita sapi bali ditetuka dega melakuka peilaia terhadap kriteria kelayaka ivestasi seperti: NPV, Net B/C, IRR, da jagka waktu pegembalia ivestasi (payback period). Formula yag diguaka utuk meghitug besara kriteria-kriteria tersebut adalah berdasarka Kadariah (1999), Ibrahim (2003), da Gray, et al. (2005), sebagai berikut: 1. Net Preset Value (NPV) Dimaa: NPV = t=0 B t C t (1 + i) t B t = Beefit pada tahu ke t (Rp) C t = Biaya yag dikeluarka pada tahu ke t (Rp) i = Discot Rate (%) t = Jumlah waktu (tahu) 2. Iteral Rate Retur (IRR) Dimaa: IRR = i 1 + NPV 1 NPV 1 NPV 2 (i 1 i 2 ) i 1 = tigkat discout rate yag meghasilka NPV 1 i 2 = tigkat discout rate yag meghasilka NPV 2 NPV 1 = NPV Positif (Rp) NPV 2 = NPV Negatif (Rp) 3. Net Beefit ad Cost Ratio (Net B/C Ratio) Dimaa : Net B/C ratio= B t C t t=0 (1+i) t B t C t t=0 (1+i) t utuk (B t C t )>0 B t C t <0
Bt = Beefit pada tahu ke t Ct = Biaya yag dikeluarka pada tahu ke t i = Discout Rate (%) t = Umur ekoomis (tahu) 4. Pay Back Period (PBP) dimaa: T p-1 I i B icp1 B p PBP i i1 i1 Tp 1 Bp I B icp1 = tahu sebelum terdapat PBP = jumlah ivestasi yag telah didiscout = jumlah beefit yg telah didiscout sebelum PBP = beefit yg telah didiscout pd PBP berada 5. Break Eve Poit (BEP) dimaa: T p-1 TCi B icp1 B p BEP TC i i1 i1 Tp 1 Bp B icp1 = tahu sebelum terdapat BEP = jumlah total cost yag telah di-discout = jumlah beefit yg telah didiscout sebelum BEP = jumlah beefit pd BEP berada 6. Profitability Ratio (PR) dimaa: OM i B i I i PR i1 B i i1 i1 I i OM = jumlah beefit yag telah di-discout = biaya operasioal yg telah di-discout = jumlah ivestasi yg telah di-discout 7. Uji Sesitivitas 1 Uji sesitivitas bertujua utuk megetahui kodisi kelayaka fiasial usaha perbibita sapi bali di Bali apabila terjadi perubaha harga output produksi (harga pedet), harga iput (harga paka hijaua), jumlah pemeliharaa iduk, da perubaha suku buga dari sumber pembiayaa. Perhituga aalisis sesitivitas dega megguaka metode Switchig Value.
HASIL DAN PEMBAHASAN Arus Mafaat (I flow) Mafaat atau beefit yag diperoleh dari usaha perbibita sapi bali merupaka semua peerimaa dalam betuk rupiah yag diterima peterak dari usaha tersebut. Hasil peelitia ii meujukka bahwa beefit yag diperoleh dari usaha perbibita sapi bali ii berupa: pejuala pedet, pejuala iduk afkir, pejuala pupuk, da ilai sisa. Beefit pada tahu pertama da kedua diperoleh haya dari pejuala pupuk, sebab pejuala pedet baru terjadi pada bula keempat tahu ketiga. Pedet dijual pada umur rata-rata 7,37 bula, dega harga pedet betia Rp 3.479.000,-/ekor da pedet jata Rp 4.459.000.-/ekor. Iduk diafkir pada paritas ke 8,73 kali dega harga Rp 6.125.000,-/ekor. Harga jual pupuk Rp 600,-/kg. Nilai sisa diperoleh dari ilai sisa bagua kadag da bagua laiya yag diperhitugka sebesar 10% dari total ilai awal. Arus Biaya (Outflow) Biaya Ivestasi Biaya ivestasi merupaka biaya yag dikeluarka utuk membiayai iput fisik yag bisa diguaka utuk beberapa kali periode produksi. Biaya ivestasi yag diperluka dalam usaha perbibita sapi bali adalah: 1) biaya pembelia calo iduk; 2) biaya pembuata bagua kadag da bagua laiya; 3) biaya pembelia peralata; 4) sewa laha; 5) biaya istalasi listrik; da 6) biaya istalasi air. Utuk barag ivestasi yag memiliki umur ekoomis kurag dari 12 tahu diperluka adaya ivetasi kembali (reivestasi) pada tahu tertetu sesuai dega umur ekoomisya. Biaya Operasioal Biaya operasioal dibedaka mejadi biaya tetap da biaya variabel. Kompoe biaya tetap terdiri dari biaya peyusuta bagua da peralata, serta biaya beba listrik da air. Biaya variabel terdiri dari biaya paka (hijaua segar da kosetrat), mieral, teaga kerja, IB, Vitami da obat-obata, vaksi, da baha pembuata pupuk. Biaya teaga kerja da biaya hijaua segar merupaka biaya yag diperhitugka, karea sesugguhya peterak tidak membayar upah teaga kerja da juga tidak membeli hijaua segar. Biaya teaga kerja diperhitugka Rp 45.000/HKSP sesuai dega biaya teaga kerja buruh tai.
Sedagka biaya hijaua diperhitugka Rp 199,77 yag diperhitugka dari lamaya waktu yag dihabiska da biaya-biaya laiya yag dibutuhka utuk mecari hijaua segar. Kelayaka fiasial Dihitug berdasarka biaya tuai Hasil aalisis kelayaka fiasial usaha perbibita sapi bali dega megguaka ketiga sumber pembiayaa usaha, dapat dilihat secara legkap pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil Aalisis Kelayaka Fiasial Usaha Perbibita Sapi Bali di Bali dega Pembiayaa Usaha Bersumber dari Daa Basos Dihitug Berdasarka Biaya Tuai Kriteria Kelayaka Ivestasi Nilai NPV (Rp) 572.141.000 IRR (%) 43,95 Net B/C Ratio 3,45 PBP (Tahu) 2,48 BEP 3,38 (Tahu) PR 3,09 Berdasarka hasil aalisa kelayaka fiasial yag dihitug berdasarka biaya tuai, usaha perbibita sapi bali dega megguaka daa Basos diyataka layak utuk diusahaka (Tabel 1). Hasil aalisis sesistivitas utuk usaha perbibita sapi bali yag megguaka daa Basos meujukka bahwa berdasarka biaya tuai, ilai switchig value jumlah iduk adalah sebayak 4,41ekor. Berdasarka hasil aalisis kelayaka fiasial yag dihitug berdasarka biaya tuai saja, meujukka bahwa usaha perbibita sapi bali yag megguaka daa Basos adalah layak utuk di lakuka. Dihitug berdasarka biaya total Hasil aalisis kelayaka fiasial usaha perbibita sapi bali megguaka daa Basos yag dihitug berdasarka biaya total, meujukka kodisi yag berlawaa dibadigka dega hasil aalisis kelayaka fiasial yag dihitug berdasarka biaya tuaiya saja. Seluruh skeario sumber pembiayaa meujukka NPV egatif, Net B/C lebih kecil dari satu, da PR juga memiliki ilai yag lebih kecil dari satu (Tabel 2).
Tabel 2 Hasil Aalisis Kelayaka Fiasial Usaha Perbibita Sapi Bali di Bali dega Pembiayaa Usaha Bersumber dari Daa Basos Dihitug Berdasarka Biaya Total Kriteria Kelayaka Ivestasi Nilai NPV (Rp) (188.693.000) Net B/C Ratio 0,46 PBP (Tahu) 2,48 PR 0,06 Hasil aalisis terhadap usaha perbibita sapi bali dega sumber pembiayaa berasal dari daa Basos da dihitug berdasarka biaya totalya, meujukka bahwa usaha perbibita sapi bali adalah tidak layak secara fiasial pada saat terjadi pembebaa biaya paka da biaya teaga kerja. Harga paka yag diguka pada peelitia ii adalah Rp 199,77,-/Kg dihitug berdasarka lamaya waktu yag diguaka peteraka dalam pecaria paka hijaua. Harga ii jauh lebih tiggi bila dibadigka dega harga jual paka hijua di pasara Rp 100,-/Kg. Hasil aalisis kelayaka fiasial usaha perbibita sapi bali dega sumber pembiayaa berasal dari daa Basos meujukka bahwa yag mejadi permasalaha utama dalam usaha perbibita sapi bali di Bali adalah biaya paka. Pada saat usaha perbibita sapi bali dibebaka biaya paka, walaupu megguaka daa Basos, tetap diyataka tidak layak secara fiasial. Usaha perbibita sapi bali di Bali yag diaalisis berdasarka biaya total aka mejadi layak pada saat terjadi perubaha harga jual pedet umur 7,37 bula mejadi diatas Rp 5.976.996,20/ekor, semetara kodisi laiya tetap. Kelayaka usaha perbibita sapi bali di Bali juga dapat terjadi jika peterak mampu medapatka paka hijaua dega harga dibawah Rp 98,02/kg, semetara kodisi laiya tetap. KESIMPULAN 1. Usaha perbibita sapi bali yag megguaka pembiayaa bersumber dari daa Basos, da diaalisis berdasarka biaya tuai saja berada dalam kodisi yag layak secara fiasial, amu mejadi tidak layak secara fiasial jika diaalisis berdasarka biaya total.
2. Permasalaha utama dalam usaha perbibita sapi bali di Bali adalah pembebaa biaya paka. 3. Berdasarka perhituga biaya tuai, kodisi titik impas aka tercapai pada saat pemeliharaa 4,41 ekor iduk. Berdasarka biaya total, kodisi titik impas aka tercapai pada saat harga jual pedet umur 7,37 bula mejadi diatas Rp 5.976.996,20/ekor atau pada saat harga paka hijaua Rp 98,02/kg. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jederal Peteraka. 2010. Program Blue Prit Program Swasembada Dagig Sapi 2014. Kemeteria Pertaia Republik Idoesia, Jakarta. Direktorat Jederal Peteraka da Kesehata Hewa. 2012. Pedoma Pelaksaaa Kredit Usaha Pembibita Sapi (KUPS). Kemeteria Pertaia Republik Idoesia, Jakarta. Gray, C., Payama S., L.K. Sabur, P.L.F. Maspaitella, da R.C.G. Varley. 2005. Pegatar Evaluasi Proyek.Edisi 2. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Ibrahim, H.M.Y. 2003. Studi Kelayaka Bisis. Rieka Cipta., Jakarta. Kadariah, L. Karlia da C. Gray. 1999. Pegatar Evaluasi Proyek. FE-UI Jakarta. Putri,B.R.T da Sukaata,I.W., 2012. Uji Kelayaka Fiasial Pemafaata Skim Kredit KUPS Pada Pegembagbiaka Sapi Bali (Studi Kasus di Desa Tagkas Kabupate Klugkug). Lapora Peelitia Dose Muda. Fakultas Peteraka - Uiversitas Udayaa, Bali. Soekartawi. 2002. Prisip Dasar Ekoomi Pertaia. PT Raja Grafido Persada, Jakarta.