HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Alokasi Penggunaan Lahan di Desa Cibeureum Wetan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Alokasi Penggunaan Lahan di Desa Cibeureum Wetan"

Transkripsi

1 HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaa Umum Lokasi Peelitia Kodisi Geografis Desa Cibeureum Weta berada di Kecamata Cimalaka Kabupate Sumedag Jawa Barat. Desa ii terletak pada ketiggia atara dari permukaa laut dega suhu berkisar atara 23-31⁰C, dega kelembaba relatif berkisar atara 68-80% da curah huja haria berkisar atara mm/tahu. Jarak dari desa ke kecamata mecapai empat km, jarak dari desa ke kabupate mecapai delapa km. Desa Cibeureum Weta Kecamata Cimalaka Kabupate Sumedag memiliki batas-batas sebagai berikut : sebelah Utara berbatasa dega Desa Kehutaa Kecamata Coggeag, sebelah Selata berbatasa dega Desa Ciuyah Kecamata Cisarua, sebelah Barat berbatasa dega Desa Cibeureum Kulo Kecamata Cimalaka, sebelah Timur berbatasa dega Desa Legokkaler Kecamata Paseh. Pegguaa laha di Desa Cibeureum Weta sebagia besar diguaka utuk Prasaraa Umum. Peta Desa Cibeureum Weta disajika pada Gambar 1. Alokasi pegguaa laha di Desa Cibeureum Weta disajika pada Tabel 1. Tabel 1. Alokasi Pegguaa Laha di Desa Cibeureum Weta Luas No Pegguaa Laha Hektar (ha) Persetase (%) 1 Pemukima 52,31 13,28 2 Persawaha 96,25 24,43 3 Perkebua 90 22,84 4 Pemakama 2,45 0,62 5 Pekaraga 0,6 0,15 6 Perkatora desa 0,2 0,05 7 Prasaraa umum laiya 152,19 38,63 Total luas Sumber : Pemeritah Desa Cibeureum Weta (2010) Luas Desa Cibeureum Weta secara keseluruha mecapai 394 ha. Sebagia besar laha di Desa Cibeureum Weta yag diguaka utuk prasaraa umum 14

2 seperti, lapaga olah raga, tempat beribadah, sekolah da jala mecapai 152,19 ha (38,63%). Peduduk da Mata Pecaharia Gambar 1. Peta Desa Cibeureum Weta Sumber : Google Earth (2012) Jumlah Peduduk Desa Cibeureum Weta Kecamata Cimalaka pada tahu 2010 tercatat sebayak orag terdiri dari laki-laki (50,55%) da perempua (49,45%) dega jumlah kepala keluarga KK. Sebagia besar peduduk Desa Cibeureum Weta bermata pecaharia sebagai petai (59,62%). Hal ii membuktika bahwa sektor pertaia di Desa Cibeureum Weta merupaka sektor adala bagi peduduk utuk memeuhi kebutuha rumah tagga. Mata pecaharia laiya sebagai buruh tai, pegawai swasta, jasa, pedagag, peterak, wiraswasta da PNS. Mata Pecaharia peduduk di Desa Cibeureum Weta disajika pada Tabel 2. 15

3 Tabel 2. Peduduk Desa Cibeureum Weta meurut Jeis Mata Pecaharia No Mata Pecaharia Jumlah Peduduk (orag) Persetase (%) 1 Petai ,62 2 Buruh tai ,04 3 PNS 45 1,3 4 Pegawai swasta ,74 5 Wiraswasta 82 2,4 6 Peterak 86 2,5 7 Pedagag Jasa 117 3,4 Total Sumber : Pemeritah Desa Cibeureum Weta (2010) Pedidika Peduduk Desa Cibeureum Weta sebagia besar (36,91%) berpedidika redah atau tidak berpedidika da tamata SD, hal ii disebabka oleh ketidak mampua masyarakat utuk meaggug biaya sekolah aak-aak mereka. Pedidika yag redah ii aka megakibatka kualitas sumber daya mausia di desa ii redah. Tigkat pedidika peduduk Desa Cibeureum Weta disajika pada Tabel 3. Tabel 3. Tigkat Pedidika Peduduk Desa Cibeureum Weta No Jeis Pedidika Jumlah (orag) Persetase (%) 1 Tidak Sekolah 3 0,1 2 Tamata SD/ sederajat ,81 3 Tamata SMP/ sederajat ,6 4 Tamata SMA/ sederajat ,1 5 Tamata D1 50 1,6 6 Tamata D2 30 0,96 7 Tamata D3 56 1,81 8 Tamata S1 30 0,96 9 Tamata S2 2 0,06 Total Sumber : Pemeritah Desa Cibeureum Weta (2010) Keadaa Peteraka Desa Cibeureum Weta merupaka daerah yag cukup potesial bagi perkembaga usaha terak. Hal ii dapat dilihat dari kodisi ligkuga yag 16

4 medukug da ketersediaa paka hijaua yag memadai. Jeis terak yag terdapat di Desa Cibeureum Weta adalah sapi, kerbau, kambig, domba, kelici, agsa, bebek, ayam ras, da ayam kampug. Populasi terak di Desa Cibeureum Weta dapat disajika pada Tabel 4. Tabel 4. Populasi Terak di Desa Cibeureum Weta No Jeis Terak Jumlah (ekor) 1 Sapi 3 2 Kerbau 1 3 Ayam kampug Ayam Ras Bebek Kambig Domba Agsa Kelici 114 Sumber : Pemeritah Desa Cibeureum Weta (2010) Tabel 4 meujukka bahwa terak ayam ras memiliki populasi terbesar (7.700 ekor) dibadigka dega terak-terak yag lai. Terak kambig memiliki populasi terbesar sebagai terak rumiasia dega jumlah populasi 541 ekor. Karakteristik Peterak Karakteristik peterak yag dilihat dari peelitia ii adalah umur, tigkat pedidika, mata pecaharia, pegalama beterak, jumlah kepemilika kambig, da tujua produksi. Karakteristik peterak disajika pada Tabel 5. Berdasarka pada Tabel 5 meujukka bahwa umur peterak kambig yag mejadi respode berkisar atara 21 tahu sampai 79 tahu dega umur rata-rata 54 tahu. Sebagia besar (52,94%) berada pada usia produktif yaitu 15 sampai 64 tahu (Daiel, 2002). Umur peterak berhubuga dega kemampua fisik peterak. Kemampua fisik peterak yag tua lebih redah daripada peterak yag berada pada kisara umur produktif. Hal ii aka mempegaruhi aktivitas peterak dalam mejalaka usaha terak kambig. Tigkat pedidika peterak masih sagat redah, sebagia besar (58,82%) peterak haya berpedidika sampai tamat SD da tidak melajutka ke tigkat 17

5 pedidika yag lebih tiggi. Sebesar (17,65%) peterak adalah lulusa SMP da sebayak (23,53%) peterak merupaka lulusa SMA. Tigkat pedidika peterak yag palig bayak adalah lulusa SD. Hal ii disebabka redahya kesadara masyarakat aka petigya pedidika serta keterbatasa daa yag dimiliki utuk melajutka pedidika. Tabel 5. Karakteristik Peterak Karakteristik Jumlah Orag (%) Umur tahu 9 52, tahu 8 47,06 Tigkat Pedidika Tamat SD 10 58,82 Tamat SMP 3 17,65 Tamat SMA 4 23,53 Mata Pecaharia Petai sawah 3 17,65 Berkebu 2 11,75 Pedagag 1 5,89 Peterak 11 64,71 Pegalama beterak 1-5 tahu 5 29, tahu 1 5, tahu 9 52, tahu 2 11,77 Jumlah kambig PE da Jawa Radu yag di- Pelihara (ekor) 1 sampai ,41 11 sampai ,17 21 sampai ,9 > ,52 Tujua Produksi Susu 5 29,41 Dagig 12 70,59 Sebagia besar (64,71%) peterak memiliki mata pecaharia sebagai peterak da petai sawah mecapai (17,65%). Sebesar (11,75%) da (5,89%) memiliki mata pecaharia sebagai petai kebu da pedagag. Berdasarka data 18

6 diatas meujukka bahwa peterak palig bayak memiliki mata pecaharia pokok sebagai peterak. Pegalama beterak berkisar atara 2 sampai 17 tahu dega rata-rata pegalama beterak 10 tahu. Sebagia besar (52,94%) peterak memiliki pegalama beterak pada iterval 11 sampai 15 tahu. Peterak yag memiliki pegalama beterak kambig diatas 16 tahu adalah 11,77%. Peterak yag memiliki pegalama beterak pada iterval 1 sampai 5 tahu sebesar (29,41%). Hal tersebut disebabka peterak baru memulai melaksaaka usaha terak kambig. Semaki lama pegalama beterak aka membatu peterak dalam pegambila keputusa yag tepat disaat meghadapi permasalaha yag ditemui dalam memelihara terak kambig. Kambig yag dipelihara peterak merupaka campura dari kambig Peraaka Etawah da kambig Jawa Radu, jumlahya berkisar atara 5-57 ekor. Sebagia besar peterak memelihara terak kambig sebayak 11 sampai 20 ekor (41,17%). Peterak yag memiliki kambig 1 sampai 10 ekor adalah 29,41%. Peterak yag memiliki kambig 21 sampai 30 ekor sebesar (5,9%). Peterak yag memiliki kambig lebih dari 30 ekor adalah 23,52%, pemilika terak rata-rata adalah 20 ekor. Sebagia besar (70,59%) peterak memelihara terak kambig dega tujua produksi dagig. Sebesar (29,41%) peterak memelihara terak kambig utuk tujua produksi susu. Karakteristik Usaha Terak Kambig Kepemilika Terak Tujua Produksi Susu Jeis terak kambig yag dimiliki peterak dega tujua produksi susu adalah kambig Peraaka Etawah. Jumlah kambig yag dipelihara berkisar dari ekor yag terdiri dari kambig dewasa betia, kambig dewasa jata, kambig muda jata, kambig muda betia, kambig aak jata da kambig aak betia. Kambig dewasa jata da dewasa betia adalah kambig yag berumur lebih dari satu tahu. Kambig muda jata da muda betia adalah kambig yag berumur atara eam higga satu tahu. Sedagka kambig aak jata da aak betia adalah kambig yag berumur kurag dari eam bula. Komposisi terak 19

7 kambig peterak dega tujua produksi susu pada akhir tahu disajika pada Tabel 6. Tabel 6. Komposisi Terak Kambig Peterak Tujua Produksi Susu pada Akhir Tahu (Bula Juli 2011) Kategori Jumlah (ekor) ST (Satua Terak) % Jata dewasa 7 0,98 4,55 Betia dewasa ,1 74,8 Jata muda 20 1,4 6,504 Betia muda 24 1,68 7,804 Jata aak 14 0,49 2,276 Betia aak 25 0,875 4,066 Jumlah , Rata-rata/peterak 4,305 Stadar Deviasi 47,95 Berdasarka pada Tabel 6 terlihat bahwa kepemilika terak peterak tujua produksi susu yag palig bayak adalah kambig betia dewasa (74,8%). Rata-rata kepemilika terak setiap peterak yaitu 4,305 ST, dega stadar deviasi 47,95 ST. Kepemilika Terak Tujua Produksi Dagig Jeis terak kambig yag dimiliki oleh peterak tujua produksi dagig adalah campura dari kambig Peraaka Etawah da Kambig Jawa Radu. Kepemilika terak berkisar dari ekor yag terdiri dari kambig dewasa betia, kambig dewasa jata, kambig muda jata, kambig muda betia, kambig aak jata da kambig aak betia. Kambig dewasa jata da dewasa betia adalah kambig yag berumur lebih dari satu tahu. Kambig muda jata da muda betia adalah kambig yag berumur atara eam higga satu tahu. Sedagka kambig aak jata da aak betia adalah kambig yag berumur kurag dari eam bula. Komposisi terak kambig peterak dega tujua produksi dagig pada akhir tahu disajika pada Tabel 7. 20

8 Tabel 7. Komposisi Terak Kambig Peterak Tujua Produksi Dagig pada Akhir Tahu (Bula Juli 2011) Kategori Jumlah (ekor) ST (Satua Terak) % Jata dewasa 16 2,24 20,32 Betia dewasa 31 4,34 39,36 Jata muda 16 1,12 10,16 Betia muda 20 1,4 12,71 Jata aak 30 1,05 9,52 Betia aak 25 0,875 7,93 Jumlah , Rata-rata/peterak 0,918 Stadar Deviasi 1,25 Berdasarka pada Tabel 7 kepemilika terak tujua produksi dagig yag palig bayak adalah kambig betia dewasa (39,36%). Rata-rata kepemilika terak setiap peterak adalah 0,918 ST, dega stadar deviasi 1,25 ST. Perubaha Terak Perubaha terak kambig selama setahu (Agustus 2010 higga Juli 2011) terdiri dari jumlah terak pada awal tahu, pembelia terak, kelahira terak, kematia terak, pejuala terak, pemotoga terak atau dikosumsi sediri oleh peterak da jumlah terak pada akhir tahu. Total perubaha terak da rata-rata perubaha terak pada bula Agustus 2010 higga bula Juli 2011 disajika pada Tabel 8 da Tabel 9. Tabel 8. Total Perubaha Terak Kambig di Kelompok Peterak Simpay Tampomas Setahu Terakhir (Agustus 2010-Juli 2011) Kategori Awal tahu Beli Lahir Mati Jual Potog Akhir Tahu Dewasa Jata 4, ,14 0,84 0 3,22 Dewasa Betia 26, ,56 5, ,44 Muda Jata 3,43 0,28 0 0,21 0,7 0,28 2,52 Muda Betia 4,41 0,14 0 0,14 1,12 0,21 3,08 Aak Jata 1,085 0,035 2,345 0,315 1,575 0,035 1,54 Aak Betia 0,63 0,385 3,115 1,365 1, ,75 Total 39,795 0,84 5,46 2,73 10,29 0,525 32,55 21

9 Tabel 9. Rata-rata Perubaha Terak Kambig di Kelompok Peterak Simpay Tampomas Selama Setahu Terakhir (Agustus 2010-Juli 2011) Kategori Awal tahu Beli Lahir Mati Jual Potog Akhir Tahu Dewasa Jata 0, ,008 0,05 0 0,192 Dewasa Betia 1, ,033 0,3 0 1,197 Muda Jata 0,2 0, ,012 0,04 0,016 0,148 Muda Betia 0,26 0, ,008 0,065 0,012 0,183 Aak Jata 0,06 0,002 0,14 0,018 0,09 0,002 0,092 Aak Betia 0,037 0,022 0,18 0,08 0,06 0 0,099 Total 2,337 0,048 0,32 0,159 0,605 0,03 1,911 Perubaha terak pada Tabel 8 da Tabel 9 dapat dilihat bahwa berdasarka kategori terak pada akhir tahu terak dewasa jata, dewasa betia, muda jata, da muda betia megalami peurua. Sedagka utuk terak aak jata da aak betia megalami peigkata. Sebagia besar pejuala terak berasal dari terak dewasa betia dega total 5,04 ST da rata-rata mecapai 0,3 ST selama setahu. Pejuala Terak Sistem pejuala terak kambig yag ada dikelompok peterak Simpay Tampomas adalah sistem pejuala lagsug kepada tegkulak yag berlagsug di kadag peterak. Tegkulak biasaya medatagi peterak yag aka mejual terak kambigya. Hal ii memudahka peterak karea peterak tidak perlu pergi ke pasar. Total da rata-rata pejuala terak selama setahu disajika pada Tabel 10 da Tabel 11. Tabel 10. Total Pejuala Terak Kambig di Kelompok Peterak Simpay Tampomas Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Kategori Jumlah (ST) Nilai Pejuala (Rp) Dewasa Jata 0, Dewasa Betia 5, Muda Jata 0, Muda Betia 1, Aak Jata 1, Aak Betia 1, Total 10,

10 Tabel 11. Rata-rata Pejuala Terak Kambig di Kelompok Peterak Simpay Tampomas Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Kategori Jumlah (ST) Nilai Pejuala Terak Dewasa Jata 0, ,24 Dewasa Betia 0, ,71 Muda Jata 0, ,58 Muda Betia 0, ,82 Aak Jata 0, ,06 Aak Betia 0, ,41 Total 0, ,82 Pejuala terak pada Tabel 10 da Tabel 11 dapat dilihat bahwa terak kambig memiliki ilai jual yag cukup tiggi terutama pada Hari Raya Idul Adha. Kambig Peraaka Etawah da Jawa Radu memiliki harga jual yag berbeda. Harga jual kambig Peraaka Etawah berdasarka dari harga jual yag berlaku di- Desa Cibereum Weta adalah utuk kambig dewasa jata sekitar Rp /ekor, harga jual kambig dewasa betia sekitar Rp /ekor, harga jual kambig muda betia sekitar Rp /ekor, harga jual kambig muda jata sekitar Rp /ekor, harga jual kambig aak jata da aak betia sekitar Rp /ekor. Sedagka harga jual kambig utuk kambig Jawa Radu adalah utuk kambig dewasa jata sekitar Rp /ekor, harga jual kambig dewasa betia sekitar Rp /ekor, harga jual kambig muda jata sekitar Rp /ekor, harga jual kambig muda betia sekitar Rp /ekor, harga jual kambig aak jata da aak betia sekitar Rp /ekor. Meurut Dias Peteraka Provisi Jawa Barat (2012), harga jual kambig dewasa jata sebesar Rp /ekor, harga jual kambig dewasa betia sebesar Rp /ekor. Harga jual kambig di Desa Cibeureum Weta cederug lebih tiggi jika dibadigka dega harga jual meurut Dias Peteraka Provisi Jawa Barat. Total pejuala terak selama setahu mecapai Rp dega rata-rata Rp ,82. Total pejuala terbesar dari kambig dewasa betia yaitu sebesar 5,04 ST. 23

11 Pemeliharaa Usaha Terak Kambig Perkadaga Sistem pemeliharaa kambig dikelompok peterak Simpay Tampomas adalah pemeliharaa itesif dimaa terak dikadagka tapa digembalaka. Terak dikeluarka dari kadag haya pada saat dimadika. Tipe kadag yag diguaka adalah kadag tipe paggug. Kadag tipe paggug ii memiliki celah atau lubag sehigga kotora da air kecig kambig bisa lagsug jatuh da memudahka peterak utuk membersihkaya. Selai itu, terak terhidar kotak lagsug dega kotoraya. Peterak memakai kayu da bambu sebagai baha utuk membuat kadag kambig. Ukura luas kadag peterak bervariasi. Ukura luas kadag dilokasi peelitia berkisar atara m 2. Salah satu cotoh kadag kambig yag ada di kelompok peterak Simpay Tampomas dapat dilihat pada Gambar 1. Jarak rumah peterak dega kadag bervariasi atara 10 higga 2500 m. Rata-rata jarak kadag dega rumah peterak mecapai 1,4 km. Hal ii disebabka lokasi kadag yag berada diatas guug. Kepemilika kadag peterak adalah milik sediri dega rata-rata ketahaa usia atau umur ekoomis mecapai delapa tahu. Gambar 2. Kadag Kambig Paka Paka yag diberika peterak berupa jeis legumiosa da paka kosetrat komersial. Jeis legumiosa yaitu berupa Gliricidia sepium da Calliadra calothyrsus yag dapat dilihat pada Gambar 2. Pemberia paka kosetrat yag berupa kosetrat komersial diberika sekali dalam sehari yag haya dilakuka oleh 4 dari 17 peterak, pemberia paka kosetrat haya diberika kepada terak 24

12 kambig Peraaka Etawah yag diambil produksi susuya. Peterak memperoleh paka jeis legumiosa dari guug dega meyabit da membawaya (cut ad carry) tapa harus megeluarka biaya paka. Rata-rata dari sebagia besar peterak memberika paka jeis legumiosa sekitar 5 kg per ekor per hari tapa dicicag dega rata-rata pemberia sebayak 2 kali dalam sehari. Pemberia susu pada cempe lagsug dari idukya. Hal itu disebabka cempe disapih dari idukya ketika sudah berumur 2,5 bula. Cempe disatuka dega idukya dalam satu kadag. Susu kambig baru diambil oleh peterak utuk dijual ketika cempe sudah lepas sapih. Oleh karea itu, tidak bisa dihitug secara pasti berapa liter susu yag dibutuhka atau dikosumsi oleh cempe. (a) Gambar 3. Jeis Legumiosa. (a) = Calliadra calothyrsus; (b) = Gliricidia sepium Paka kosetrat yag diberika berupa kosetrat komersial. Pemberia paka kosetrat oleh peterak dibedaka berdasarka kategori terak. Rata-rata pemberia paka kosetrat utuk iduk laktasi sekitar 1 kg per ekor per hari, iduk butig kerig sekitar 0,5 kg per ekor per hari, muda betia da muda jata sekitar 0,5 kg per ekor per hari, dewasa jata sekitar 1 kg per ekor per hari, aak jata da aak betia sekitar 0,25 kg per ekor per hari. Harga beli kosetrat komersial berdasarka harga beli di daerah Kecamata Cimalaka yaitu sebesar Rp 2.500/kg. Meurut Esmiger (2002), salah satu faktor yag mempegaruhi produksi susu adalah pemberia paka da mium. Paka yag diberika pada kambig harus dapat memeuhi kebutuha utuk hidup pokok da reproduksi. Jumlah paka yag diberika tergatug kodisi fisiologis (pertumbuha, butig, da laktasi), bagsa, (b) 25

13 da kapasitas produksi (Gall, 1981). Meurut Rashid (2008), kebutuha utrie kambig perah dewasa pada tigkat berbagai fase produksi disajika pada Tabel 12. Tabel 12. Kebutuha Nutrie Kambig Perah Dewasa pada Berbagai Fase Produksi Kebutuha Nutrie Haria Fase Produksi Kosumsi BK (% bobot bada) PK (% BK) TDN (% BK) Hidup Pokok 1,8-2, Awal kebutiga 2,4-3, Akhir kebutiga 2,4-3, Laktasi 2,8-4, Sumber : Rashid (2008) Peagaa Kesehata Jeis-jeis peyakit yag meyerag terak kambig dikelompok peterak Simpay Tampomas atara lai, skabies, flu, mecret, da sakit mata. Peyakit yag serig meyerag adalah skabies (50%), flu (20,83%), mecret (20,83%), da sakit mata (8,34%). Peyakit skabies atau kudis ditadai dega rasa gatal pada terak, bulu rotok da pembetuka kudis. Peyebara peyakit kudis melalui kotak dega terak yag terifeksi baik secara lagsug maupu tidak lagsug. Pegobata utuk peyakit skabies yag biasa dilakuka oleh peterak adalah dega megolesi oli bekas pada tubuh terak yag terifeksi. Peyakit mecret ditadai dega kotora terak yag berwara hijau muda, hijau kehitama atau hijau kemeraha. Terak yag mecret dapat mejadi lemah da kemudia mati bila tidak segera diberika pertologa. Pegobata utuk peyakit mecret yag biasa dilakuka oleh peterak adalah dega memberika paka berupa dau agka. Peyakit yag lai yaitu sakit mata dega gejala mata selalu berair, kelopak mata yag membegkak atau mata mejadi merah. Peterak dalam megatasi peyakit ii dega megguaka obat tetes mata yag diteteska ke mata kambig. Utuk mecegah timbulya peyakit secara umum, peterak membersihka kadag secara ruti. Hal ii dilakuka utuk mejaga kesehata terak. Peterak membersihka kadag miimal satu kali dalam sehari yaitu pada waktu pagi hari. 26

14 Sistem Perkawia Perkawia terak kambig dikelompok peterak Simpay Tampomas dilakuka dega perkawia alami. Peterak tidak megawika terakya dega cara isemiasi buata. Hal ii dikareaka tidak adaya fasilitas kawi sutik dari Dias Peteraka setempat. Berdasarka pada komposisi terak dikelompok peterak Simpay Tampomas maka diperoleh rasio atara kambig dewasa jata dega kambig dewasa betia adalah 1 : 6. Meurut Blakely da Bade (1992), kambig jata yag sehat dapat melayai palig sedikit 30 ekor kambig betia. Perkawia alami dilakuka dega meyatuka kambig jata da kambig betia dalam satu kadag ketika terjadi tada-tada berahi pada kambig betia. Tada- tada berahi ii ditadai dega tigkah laku gelisah (ribut) da afsu maka yag meuru. Meurut Blakely da Bade (1992), tada-tada berahi pada kambig sama dega berahi pada sapi yaitu vulvaya membegkak, serig kecig, serig megembik, meaiki kambig betia yag lai. Meurut Devedra da Burs (1994), siklus berahi pada kambig berkisar 18 sampai 21 hari da lama berahi atara jam. Peterak megawika betia dewasa atau terak yag sedag berahi dega pejata yag dimilikiya atau dega memijam pejata dari peterak yag lai ketika pejata tersebut sudah perah dikawika dega kambig betia atau iduk tersebut. Aalisis Curaha Teaga Kerja Curaha teaga kerja merupaka jumlah waktu yag dipakai oleh seorag aggota keluarga dalam melakuka kegiata tertetu dega ukura waktu jam per hari. Perhituga curaha teaga kerja dalam usaha terak dikelompok peterak kambig Simpay Tampomas adalah mejumlahka semua kegiata yag dilakuka oleh teaga kerja kelurga da teaga kerja dari luar selama setahu yag disetaraka dalam jam kerja pria dega megguaka koversi sebagai berikut : (1) 8 jam teaga kerja pria dewasa = 1 HKP; (2) 8 jam teaga kerja waita dewasa = 0,8 HKP; (3) 8 jam teaga kerja aak-aak = 0,5 HKP (Soekartawi, 1986). Meurut Soekartawi (2002) meyataka dalam aalisa keteagakerjaa juga diperluka pembedaa teaga kerja pria, waita, aak-aak, da terak. Pembedaa tetag hal ii terjadi karea setiap jeis tahapa pekerjaa dalam suatu usaha pertaia adalah berbeda da faktor kebiasaa juga meetuka. 27

15 Kegiata curaha teaga kerja dalam usaha terak kambig dikelompok peterak Simpay Tampomas dibedaka mejadi dua yaitu kegiata peterak dega tujua produksi susu da kegiata peterak dega tujua produksi dagig. Curaha Teaga Kerja Peterak Tujua Produksi Susu Kegiata yag dilakuka peterak dega tujua produksi susu meliputi kegiata memberika hijaua, memberika kosetrat, memberika air mium, membersihka kadag, membersihka peralata susu, memadika kambig, memerah susu, megawika kambig, megagkat susu, mecari hijaua, da membersihka kotora. Ricia masig-masig kegiata utuk peterak dega tujua produksi susu adalah sebagai berikut. Memberika Hijaua. Sebagia besar waktu yag diguaka peterak utuk memberika hijaua adalah pada siag hari yaitu sekitar pukul WIB ketika peterak selesai mecari hijaua. Total curaha teaga kerja peterak memberika hijaua selama setahu disajika pada Tabel 13. Tabel 13. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Susu Utuk Memberika Hijaua Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami ,25 90,9 Istri 1 0, ,225 9,1 Total 7 6, , Berdasarka pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa curaha teaga kerja yag palig besar adalah suami (90,9%). Terdapat satu peterak yag megguaka teaga kerja dari luar keluarga sebayak tiga teaga kerja. Suami dalam hal ii memiliki peraa yag besar dalam pemeliharaa terak kambig. Istri memiliki waktu yag terbatas dalam membatu suami dalam memberika hijaua. Istri memiliki peraa megurus rumah tagga da aak. Memberika Kosetrat. Pemberia kosetrat pada terak kambig dikelompok peterak Simpay Tampomas haya dilakuka oleh 4 dari 5 peterak. Hal ii disebabka keterbatasa biaya utuk membeli paka kosetrat. Terak kambig yag diberi paka kosetrat adalah jeis kambig Peraaka Etawah yag diambil 28

16 produksi susuya. Paka kosetrat diberika terlebih dahulu sebelum pemberia paka hijaua oleh peterak. Meurut Siregar (1995), kosetrat yag diberika dua jam sebelum paka hijaua aka meigkatka keceraa baha kerig da baha orgaik paka sehigga pada akhirya meigkatka kosumsi paka. Jeis paka kosetrat yag diberika adalah kosetrat komersial. Total curaha teaga kerja peterak memberika kosetrat disajika pada Tabel 14. Tabel 14. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Susu Utuk Memberika Kosetrat Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami , Total , Berdasarka pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa curaha teaga kerja utuk memberika kosetrat sebesar 45,375 HKP/tahu. Seperti halya kegiata memberika hijaua, curaha teaga kerja suami dalam pemberia paka kosetrat ii adalah palig domia dimaa curaha teaga kerja utuk memberika paka kosetrat semuaya dilakuka oleh teaga kerja suami. Memberika Air Mium. Sebagia besar peterak memberika air mium kepada terak kambig sekali dalam sehari. Pemberia air mium biasaya diberika pada siag hari yaitu dilakuka setelah pemberia paka hijaua. Kebutuha air bagi terak adalah petig. Meurut Devedra da Burs (1994) bahwa air mutlak diperluka oleh terak utuk proses pedigia tubuh melalui peguapa disampig itu kambig perah yag hidup didaerah tropis bisa meghasilka susu dalam jumlah yag bayak jika medapat air dalam jumlah yag memadai. Total curaha teaga kerja peterak memberika air mium disajika pada Tabel 15. Tabel 15. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Susu Utuk Memberika Air Mium Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami 4 0, ,12 47,7 Istri ,3 52,3 Total 5 1, ,

17 Berdasarka pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa curaha teaga kerja utuk memberika air mium pada terak kambig dilakuka oleh teaga kerja suami da istri. Terdapat empat peterak yag megguaka teaga kerja suami yag membutuhka curaha teaga kerja sebayak 33,12 HKP/tahu. Membersihka Kadag. Pembersiha kadag dilakuka sekali dalam sehari. Pembersiha kadag secara ruti dilakuka utuk mecegah timbulya peyakit secara umum. Total curaha teaga kerja membersihka kadag disajika pada Tabel 16. Tabel 16. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Susu Utuk Membersihka Kadag Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami ,25 78,95 Istri ,6 21,05 Total , Berdasarka pada Tabel 16 kegiata pembersiha kadag dilakuka oleh teaga kerja suami da istri. Terdapat satu peterak yag megguaka teaga kerja dari luar keluarga yaitu satu teaga kerja. Total curaha teaga kerja yaag dilakuka oleh peterak utuk membersihka kadag selama setahu adalah sebesar 344,85 HKP/tahu. Curaha teaga kerja utuk membersihka kadag domia dilakuka oleh teaga kerja suami yaitu sebesar 272,25 HKP/tahu atau mecapai 78,95%. Membersihka Peralata Susu. Kegiata membersihka peralata susu yag dilakuka oleh peterak bertujua utuk mejami kualitas susu yag dihasilka. Kegiata ii dilakuka sebayak dua kali dalam sehari yag dilakuka sebelum pemeraha susu kambig. Total curaha teaga kerja membersihka peralata susu disajika pada Tabel

18 Tabel 17. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Susu Utuk Membersihka Peralata Susu Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami 1 0, ,68 20 Istri 4 2, ,75 80 Total , Berdasarka pada Tabel 17 dapat dilihat bahwa total curaha teaga kerja utuk membersihka peralata susu selama setahu sebesar 113,43 HKP/tahu. Kegiata membersihka peralata susu bayak dilakuka oleh teaga kerja istri (80%). Memadika Kambig. Kegiata memadika kambig dilakuka peterak bertujua agar meciptaka suasaa segar selai mejaga kebersiha kambig sehigga terhidar dari peyakit kudis atau parasit yag ada dibulu. Kegiata ii dilakuka sekali dalam satu miggu. Adapu yag melakuka kegiata ii adalah teaga kerja suami. Total curaha teaga kerja memadika kambig disajika pada Tabel 18. Tabel 18. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Susu Utuk Memadika Kambig Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/miggu Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami 5 5,5 0, , Total 5 5,5 0, , Total curaha teaga kerja utuk memadika kambig selama setahu yaitu 4,69 HKP/tahu. Kegiata ii 100% dilakuka oleh teaga kerja suami. Suami dalam hal ii memiliki pera yag besar dalam pemeliharaa usaha terak kambig. Istri memiliki waktu yag terbatas kerea harus megurus rumah tagga da aak. Memerah Susu. Kegiata memerah susu dilakuka dua kali dalam sehari yaitu pada pagi hari da sore hari. Total curaha teaga kerja memerah susu disajika pada Tabel

19 Tabel 19. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Susu Utuk Memerah Susu Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami ,38 18,52 Istri 4 5, ,65 81,48 Total 5 6, , Berdasarka pada tabel 19 dapat dilihat bahwa total curaha teaga kerja utuk memerah susu selama setahu sebesar 245,03 HKP/tahu. Teaga kerja istri palig besar megeluarka curaha teaga kerja utuk memerah susu (81,48%). Megawika Kambig. Kegiata megawika kambig dilakuka ketika ada kambig dewasa betia yag sedag berahi. Sebagia besar dari peterak melakuka kegiata ii setiap bula. Curaha teaga kerja utuk megawika kambig dihitug berdasarka bayakya jumlah kambig dewasa betia yag dimiliki selama setahu terakhir. Total curaha teaga kerja megawika kambig selama setahu disajika pada Tabel 20. Tabel 20. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Susu Utuk Megawika Kambig Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/bula Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami 5 6 0, , Total 5 6 0, , Total curaha teaga kerja utuk megawika kambig selama setahu sebesar 0,27 HKP/tahu yag sepeuhya dilakuka oleh teaga kerja suami. Kegiata megawika kambig dilakuka oleh 5 peterak. Megagkat Susu. Kegiata megagkat susu dilakuka setelah pemeraha susu selesai. Susu yag telah diperah siap utuk dibugkus da dijual pada ketua kelompok peterak Simpay Tampomas dega harga jual yag telah disepakati. Kegiata megagkut susu dilakuka sebayak dua kali dalam satu hari. Total curaha teaga kerja megagkat susu selama setahu disajika pada Tabel

20 Tabel 21. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Susu Utuk Megagkat Susu Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami 4 1, ,25 78,50 Istri 1 0, ,15 21,50 Total 5 1, ,4 100 Berdasarka Tabel 21 dapat dilihat bahwa kegiata megagkat susu palig domia dilakuka oleh teaga kerja suami (78,50%). Total curaha teaga kerja utuk megagkat susu selama setahu membutuhka waktu 84,4 HKP/tahu. Mecari Hijaua. Rata-rata peterak mecari paka hijaua pada waktu pagi hari yaitu pada pukul WIB. Kegiata mecari hijaua dilakuka oleh teaga kerja suami. Perhituga curaha waktu teaga kerja utuk mecari hijaua dimulai dari saat peterak beragkat dari rumah sampai kembali lagi ke kadag setelah selesai mecari hijaua. Total curaha teaga kerja mecari hijaua selama setahu disajika pada Tabel 22. Tabel 22. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Susu Utuk Mecari Hijaua Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami , Total , Berdasarka pada Tabel 22 dapat dilihat bahwa curaha teaga kerja secara keseluruha dilakuka oleh suami (100%). Semua peterak yag memelihara kambigya dega tujua produksi susu megguaka teaga kerja dari luar keluarga utuk kegiata mecari paka hijaua. Pegguaa teaga kerja dari luar keluarga sebayak tujuh teaga kerja. Total curaha teaga kerja utuk mecari hijaua selama setahu sebesar 2268,75 HKP/tahu. Membersihka Kotora. Kegiata membersihka kotora dilakuka setiap satu kali dalam satu hari. Kotora tersebut dikumpulka dalam satu tempat da dimafaatka utuk pupuk atau dijual ke petai yag membutuhka. Curaha teaga kerja utuk membersihka kotora disajika pada Tabel

21 Tabel 23. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Susu Utuk Membersihka Kadag Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami 4 1, ,718 43,86 Istri ,6 56,14 Total 5 3, , Berdasarka pada Tabel 23 dapat dilihat bahwa teaga kerja suami palig bayak yaitu empat orag. Total curaha teaga kerja utuk membersihka kotora selama setahu yaitu sebesar 129,318 HKP/tahu. Total curaha teaga kerja pada usaha terak kambig dikelompok peterak Simpay Tampomas khusus utuk peterak yag memelihara kambig dega tujua produksi susu adalah sebesar 3605,012 HKP/tahu dega rata-rata 720,993 HKP/tahu. Berdasarka teaga kerja yag diguaka maka teaga kerja suami palig bayak megeluarka curaha teaga kerja 617,538 HKP/tahu (85,65%). Teaga kerja istri megeluarka curaha teaga kerja sebesar 103,455 HKP/tahu (14,35%). Berdasarka kegiataya, maka kegiata mecari paka hijaua merupaka kegiata yag membutuhka curaha teaga kerja yag palig bayak (62,93%) dari seluruh kegiata yag dilakuka. Hal ii disebabka lokasi mecari hijaua yag cukup jauh yaitu diatas guug. Total da rata-rata curaha teaga kerja peterak dega tujua produksi susu dikelompok peterak kambig Simpay Tampomas disajika pada Tabel 24 da Tabel 25. Berdasarka pada Tabel 25 dari rata-rata curaha teaga kerja dapat diketahui produktivitas secara tekis teaga kerja pada usaha terak kambig di kelompok peterak Simpay Tampomas khusus tujua produksi susu. Produktivitas secara tekis diperoleh dega membadigka jumlah terak kambig yag dimiliki (ST) dega jumlah curaha teaga kerja yag diserap (HKP) setiap hari. Hasil dari peelitia meujukka bahwa rata-rata produktivitas tekis teaga kerja pada usaha terak kambig di kelompok peterak Simpay Tampomas tujua produksi susu masih redah yaitu mecapai 2,14 ST/HKP. Hal ii berarti setiap satu Hari Kerja Pria (HKP) teaga kerja mampu meagai 2,14 ST kambig. 34

22 Tabel 24. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Susu Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) No Kegiata Suami (HKP/Th) Istri (HKP/Th) Total % 1 Memberika Hijaua 272,25 27, ,475 8,31 2 Memberika Kosetrat 45, ,375 1,258 3 Memberika Air Mium 33,124 36,3 69,424 1,925 4 Membersihka Kadag 272,25 72,6 344,85 9,565 5 Membersihka Peralata Susu 22,68 90,75 113,43 3,145 6 Memadika Kambig 4,69 0 4,69 0,13 7 Memerah Susu 45,38 199,65 245,03 6,796 8 Megawika Kambig 0,27 0 0,27 0,007 9 Megagkat Susu 66,25 18,15 84,4 2, Mecari Hijaua 2268, ,75 62,93 11 Membersihka Kotora 56,718 72,6 129,318 3,586 Total 3087, , , % 85,65 14, Tabel 25. Rata-rata Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Susu Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) No Kegiata Suami (HKP/Th) Istri (HKP/Th) Total % 1 Memberika Hijaua 54,45 5,445 59,895 8,31 2 Memberika Kosetrat 9, ,075 1,258 3 Memberika Air Mium 6,624 7,26 13,884 1,925 4 Membersihka Kadag 54,45 14,52 68,97 9,565 5 Membersihka Peralata Susu 4,53 18,15 22,68 3,145 6 Memadika Kambig 0,94 0 0,94 0,13 7 Memerah Kambig 9,075 39,93 49,005 6,796 8 Megawika Kambig 0, ,054 0,007 9 Megagkat Susu 13,25 3,63 16,88 2, Mecari Hijaua 453, ,75 62,93 11 Membersihka Kotora 11,34 14,52 25,86 3,586 Total 617, , , % 85,65 14,

23 Curaha Teaga Kerja Peterak Tujua Produksi Dagig Beberapa kegiata yag dilakuka oleh peterak aggota kelompok peterak kambig Simpay Tampomas tujua produksi dagig meliputi memberika hijaua, memberika air mium, membersihka kadag, memadika kambig, megawika kambig, mecari hijaua, da membersihka kotora. Ricia dari masig-masig kegiata aka diuraika sebagai berikut. Memberika Hijaua. Sebagia besar peterak memberika hijaua adalah pada pukul WIB ketika peterak selesai mecari paka hijaua. Total curaha teaga kerja peterak memberika hijaua selama setahu disajika pada Tabel 26. Tabel 26. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Dagig Utuk Memberika Hijaua Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami 11 6, ,232 96,05 Istri 1 0, ,616 3,95 Total 12 6, , Berdasarka Tabel 26 dapat dilihat bahwa curaha teaga kerja yag palig besar utuk memberika hijaua adalah suami (96,05%). Suami memiliki peraa yag besar dalam pemeliharaa terak kambig. Istri memiliki waktu yag terbatas utuk membatu suami dalam pemeliharaa terak kambig. Istri memiliki peraa dalam megurus rumah tagga da aak. Memberika Air Mium. Sebagia besar peterak memberika air mium kepada terak kambig sekali dalam satu hari. Pemberia air mium biasaya diberika pada siag hari yaitu dilakuka setelah pemberia paka hijaua. Kebutuha air bagi terak adalah petig. Meurut Devedra da Burs (1994) bahwa air mutlak diperluka oleh terak utuk proses pedigia tubuh melalui peguapa disampig itu kambig perah yag hidup didaerah tropis bisa meghasilka susu dalam jumlah yag bayak jika medapat air dalam jumlah yag memadai. Total curaha teaga kerja peterak utuk memberika air mium disajika pada Tabel

24 Tabel 27. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Dagig Utuk Memberika Air Mium Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami 11 2, ,638 97,8 Istri 1 0, ,904 2,2 Total 12 2, , Berdasarka pada Tabel 27 dapat dilihat bahwa total curaha teaga kerja utuk memberika air mium selama setahu sebesar 131,542 HKP/tahu. Curaha teaga kerja utuk memberika air mium palig besar dilakuka oleh suami (97,8%). Membersihka Kadag. Kegiata membersihka kadag dilakuka sekali dalam sehari. Pembersiha kadag secara ruti dilakuka utuk mecegah timbulya peyakit secara umum. Total curaha teaga kerja membersihka kadag disajika pada Tabel 28. Tabel 28. Total Curaha Teaga Kerja Peterak Kambig dega Tujua Produksi Dagig Utuk Membersihka Kadag Selama Setahu (Agustus Juli 2011). Teaga Kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami 10 8, ,863 93,45 Istri 2 0, ,225 6,55 Total 12 9, , Berdasarka pada Tabel 28 dapat dilihat bahwa total curaha teaga kerja utuk membersihka kadag sebesar 416,088 HKP/tahu. Curaha teaga kerja suami palig besar utuk kegiata membersihka kadag (93,45%). Memadika Kambig. Kegiata memadika kambig dilakuka peterak utuk meciptaka suasaa segar selai mejaga kebersiha kambig sehigga terhidar dari peyakit kudis atau parasit yag ada dibulu. Kegiata ii haya dilakuka oleh tiga peterak dari dua belas peterak yag dilakuka sekali dalam satu miggu. 37

25 Adapu yag melakuka kegiata ii adalah teaga kerja suami. Total curaha teaga kerja utuk memadika kambig disajika pada Tabel 29. Tabel 29. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Dagig Utuk Memadika Kambig Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/miggu Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami 3 4,24 0, , Total 3 4,24 0, , Berdasarka pada Tabel 29 dapat dilihat bahwa kegiata memadika kambig sepeuhya dilakuka oleh teaga kerja suami. Total curaha teaga kerja utuk memadika kambig selama setahu yaitu 29,184 HKP/tahu. Megawika Kambig. Kegiata megawika kambig dilakuka ketika ada kambig dewasa betia yag sedag berahi. Sebagia besar peterak melakuka kegiata ii setiap bula. Curaha teaga kerja megawika kambig dihitug berdasarka bayakya jumlah kambig betia dewasa yag dimiliki selama setahu terakhir. Total curaha teaga kerja utuk megawika kambig disajika pada Tabel 30. Tabel 30. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Dagig Utuk Megawika Kambig Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/bula Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami 9 9,25 0,28 5,33 0, Total 9 9,25 0,28 5,33 0, Total curaha teaga kerja utuk megawika kambig selama setahu sebesar 0,194 HKP/tahu yag sepeuhya dilakuka oleh teaga kerja suami. Peraa suami dalam pemeliharaa kambig sagat domia daripada peraa istri. Mecari Hijaua. Sebagia besar peterak mecari paka hijaua pada waktu pagi hari yaitu pada pukul WIB. Kegiata mecari paka hijaua dilakuka oleh teaga kerja suami da istri. Perhituga curaha waktu teaga kerja utuk mecari hijaua dimulai dari saat peterak beragkat dari rumah sampai kembali lagi ke 38

26 kadag setelah selesai mecari hijaua. Total curaha teaga kerja utuk mecari hijaua disajika pada Tabel 31. Tabel 31. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Dagig Utuk Mecari Hijaua Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami 12 66, ,44 74,47 Istri 5 28, ,55 25,53 Total , Total curaha teaga kerja utuk mecari hijaua selama setahu sebesar 4051,99 HKP/tahu. Teaga kerja suami palig besar megeluarka curaha teaga kerjaya (74,47%). Perbedaa atara peterak dega tujua produksi susu da peterak dega tujua produksi dagig utuk kegiata mecari hijaua adalah pada peterak dega tujua produksi dagig seluruhya megguaka teaga kerja keluarga. Sedagka utuk peterak dega tujua produksi susu utuk kegiata mecari paka hijaua mereka megguaka tambaha teaga kerja dari luar keluarga. Membersihka Kotora. Kegiata membersihka kotora dilakuka peterak satu kali dalam satu hari. Kotora yag telah dibersihka dikumpulka da dimafaatka utuk pupuk atau dijual kepada petai yag membutuhka. Total curaha teaga kerja utuk membersihka kotora disajika pada Tabel 32. Tabel 32. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Dagig Utuk Membersihka Kotora Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Teaga Kerja Total Curaha Teaga Kerja Jam/hari Hari/tahu HKP/tahu % Suami 10 4, , Total 10 4, , Berdasarka pada Tabel 32 dapat dilihat bahwa kegiata membersihka kotora sepeuhya dilakuka oleh teaga kerja suami (100%). Total curaha teaga kerja utuk membersihka kotora terak selama setahu adalah sebesar 203,37 HKP/tahu. 39

27 Total curaha teaga kerja pada usaha terak kambig dikelompok peterak kambig Simpay Tampomas khusus peterak yag memelihara kambig dega tujua produksi dagig adalah 5126,216 HKP/tahu dega rata-rata 427,179 HKP/tahu. Berdasarka teaga kerja yag diguaka maka teaga kerja suami palig besar meyumbagka curaha teaga kerjaya yaitu sebesar 337,491 HKP/tahu (79%). Teaga kerja istri meyumbagka curaha teaga kerja sebesar 89,688 HKP/tahu (21%). Berdasarka kegiataya, maka kegiata mecari paka hijaua merupaka kegiata yag palig bayak membutuhka curaha teaga kerja (62,93%) dari seluruh kegiata yag dilakuka. Hal ii disebabka lokasi mecari paka hijaua yag cukup jauh yaitu diatas guug da masih ada beberapa dari peterak yag berjala kaki utuk mecari paka hijaua. Total da rata-rata curaha teaga kerja khusus peterak dega tujua produksi dagig disajika pada Tabel 33 da Tabel 34. Tabel 33. Total Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Dagig Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) No Kegiata Suami (HKP/Th) Istri (HKP/Th) Total % 1 Memberika Hijaua 282,232 11, ,848 5,732 2 Memberika Air Mium 128,638 2, ,542 2,566 3 Membersihka Kadag 388,863 27, ,088 8,116 4 Memadika Kambig 29, ,184 0,569 5 Megawika Kambig 0, ,194 0,003 6 Mecari Hijaua 3017, , ,99 79,004 7 Membersihka Kotora 203, ,37 4 Total 4049, , , %

28 Tabel 34. Rata-rata Curaha Teaga Kerja Peterak dega Tujua Produksi Dagig Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) No Kegiata Suami (HKP/Th) Istri (HKP/Th) Total % 1 Memberika Hijaua 23,519 0,968 24,487 5,732 2 Memberika Air Mium 10,719 0,242 10,961 2,566 3 Membersihka Kadag 32,405 2,268 34,673 8,116 4 Memadika Kambig 2, ,432 0,569 5 Megawika Kambig 0, ,016 0,003 6 Mecari Hijaua 251,45 86,21 337,66 79,004 7 Membersihka Kotora 16, ,95 4 Total 337,491 89, , % Berdasarka pada Tabel 34 dari rata-rata curaha teaga kerja dapat diketahui produktivitas secara tekis teaga kerja pada usaha terak kambig dikelompok peterak Simpay Tampomas khusus utuk peterak dega tujua produksi dagig. Produktivitas secara tekis diperoleh dega membadigka jumlah terak kambig yag dimiliki (ST) dega jumlah curaha teaga kerja yag diserap (HKP) setiap hari. Hasil dari peelitia meujukka bahwa rata-rata produktivitas tekis teaga kerja pada usaha terak kambig dikelompok peterak Simpay Tampomas khusus utuk peterak dega tujua produksi dagig masih sagat redah yaitu 0,78 ST/HKP. Hal ii berarti setiap satu Hari Kerja Pria (HKP) teaga kerja mampu meagai 0,78 ST kambig. Berdasarka pada Tabel 25 da Tabel 34 dari rata-rata curaha teaga kerja peterak dega tujua produksi susu da peterak dega tujua produksi dagig dapat dilihat bahwa curaha teaga kerja peterak dega tujua produksi susu lebih bayak membutuhka curaha teaga kerja yaitu sebesar 720,993 HKP/tahu daripada peterak dega tujua produksi dagig yaitu sebesar 427,179 HKP/tahu. Hal ii disebabka kegiata yag dilakuka oleh peterak dega tujua produksi susu lebih bayak daripada peterak dega tujua produksi dagig. Produktivitas secara tekis atara peterak dega tujua produksi susu lebih tiggi daripada peterak dega tujua produksi dagig. Hal ii disebabka jumlah terak yag dimiliki peterak dega tujua produksi susu lebih bayak daripada peterak dega tujua produksi dagig. Sehigga pegalokasia curaha teaga kerja 41

29 peterak dega tujua produksi susu lebih efisie daripada pegalokasia curaha teaga kerja peterak dega tujua produksi dagig. Aalisis Pedapata Peterak Peerimaa tuai usahatai diartika sebagai ilai uag yag diterima dari produk usahatai. Sedagka selisih atara peerimaa tuai usahatai da pegeluara tuai usahatai disebut pedapata tuai usahatai da merupaka ukura kemampua usahatai utuk meghasilka uag tuai. Pedapata kotor usahatai didefiisika sebagai ilai produk total usahatai dalam jagka waktu tertetu, baik yag dijual maupu yag tidak dijual. Pegeluara total usahatai didefiisika sebagai ilai semua masuka yag habis terpakai atau dikeluarka didalam produksi, tetapi tidak termasuk teaga kerja keluarga petai. Selisih atara pedapata kotor usahatai da pegeluara total usahatai disebut pedapata bersih usahatai (Soekartawi et al.,1986). Meurut Kadarsa (1995) pedapata bersih merupaka selisih dari peerimaa total dega total biaya. Pedapata kotor peterak aggota kelompok peterak Simpay Tampomas dibedaka mejadi pedapata kotor peterak dega tujua produksi susu da pedapata kotor peterak dega tujua produksi dagig. Pedapata kotor yag diterima peterak dega tujua produksi susu berasal dari pejuala terak, pejuala susu, ilai kotora terak, perubaha ilai terak, da ilai terak bagi hasil (gaduha). Adapu pedapata kotor yag diterima peterak dega tujua produksi dagig berasal dari pejuala terak, ilai kotora terak, perubaha ilai terak, da ilai terak bagi hasil (gaduha). Kompoe pedapata kotor yag diterima peterak dega tujua produksi susu da peterak dega tujua produksi dagig haya dibadaka pada kompoe pejuala susu. Nilai kotora terak tetap dihitug berdasarka harga jual yag berlaku didaerah tersebut karea utuk memperkiraka pedapata kotor yag diterima peterak. Sebagia besar peterak di kelompok peterak Simpay Tampomas memafaatka kotora terakaya sebagai pupuk utuk taama buah aga. Oleh karea itu, sistem pertaia dikelompok peterak Simpay Tampomas termasuk sistem pertaia terpadu. Pedapata bersih rata-rata peterak kambig dega tujua produksi susu da peterak dega tujua produksi dagig disajika pada Tabel 35 da Tabel

30 Tabel 35. Rata-rata Pedapata Bersih Peterak Kambig dega Tujua Produksi Susu di Kelompok Peterak Simpay Tampomas Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Keteraga Pedapata Kotor : Nilai (Rp/Tahu) Tuai No-Tuai Total Pejuala Terak Nilai Terak Akhir Tahu Nilai Terak Awal Tahu Nilai Kotora Terak Nilai Terak yag Dikosumsi Nilai Susu yag Dikosumsi Pejuala Susu Nilai Terak Bagi Hasil Pembelia Terak Total Pedapata Kotor Biaya Tetap : Peyusuta Kadag Peyusuta Peralata Sewa Laha Biaya Variabel : Teaga Kerja Kosetrat , ,6 Obat-obata Operasioal Beli Susu Cempe Total Biaya ,6 Pedapata Bersih , ,4 Biaya dibedaka mejadi dua yaitu biaya tuai da biaya o-tuai. Kompoe biaya tuai yag dikeluarka oleh peterak dega tujua produksi susu meliputi biaya utuk obat-obata, biaya operasioal, teaga kerja, sewa laha da biaya utuk kosetrat. Sedagka biaya o-tuai meliputi biaya peyusuta kadag, biaya peyusuta peralata, da pembelia susu cempe. Pembelia susu cempe masuk dalam biaya o-tuai. Hal itu disebabka, cempe memperoleh susu lagsug dari idukya da cempe tersebut disapih setelah berumur 2,5 bula. Utuk memperkiraka produksi susu secara kasar yag dihasilka dalam peelitia ii 43

31 megguaka pedekata dega kurva produksi susu. Adapu kompoe biaya tuai yag dikeluarka oleh peterak dega tujua produksi dagig meliputi biaya utuk obat-obata da biaya operasioal. Peterak dega tujua produksi dagig tidak megguaka teaga kerja dari luar, tidak memberika kosetrat, da tidak ada yag meyewa laha utuk usaha terak. Kompoe biaya o-tuai meliputi biaya peyusuta kadag da biaya peyusuta peralata. Tabel 36. Rata-rata Pedapata Bersih Peterak Kambig dega Tujua Produksi Dagig di Kelompok Peterak Simpay Tampomas Selama Setahu (Agustus 2010-Juli 2011) Keteraga Pedapata Kotor : Nilai (Rp/Tahu) Tuai No-Tuai Total Pejuala Terak Nilai Terak Akhir Tahu Nilai Terak Awal Tahu Nilai Kotora Terak Nilai Terak Bagi Hasil Pembelia Terak Total Pedapata Kotor Biaya Tetap : Peyusuta Kadag Peyusuta Peralata , ,67 Biaya Variabel : Obat-obata , ,33 Operasioal , ,33 Total Biaya , , ,33 Pedapata Bersih , , ,67 Berdasarka pada Tabel 35 dapat dilihat rata-rata pedapata kotor dari peterak dega tujua produksi susu dikelompok peterak kambig Simpay Tampomas. Rata-rata pedapata kotor peterak dega tujua produksi susu sebesar Rp Biaya produksi yag dikeluarka sesuai dega kebutuha usaha terak kambig yag dijalaka selama satu tahu. Hasil perhituga meujukka total biaya sebesar Rp ,6. Dega demikia diperoleh ratarata pedapata bersih utuk peterak dega tujua produksi susu sebesar Rp 44

32 ,4/tahu dega pedapata terbesar berasal dari pedapata tuai sebesar Rp ,4 da pedapata o-tuai sebesar Rp Berdasarka dari hasil rata-rata curaha teaga kerja da rata-rata pedapata bersih dari peterak dega tujua produksi susu maka dapat diketahui produktivitas secara ekoomis. Produktivitas secara ekoomis diperoleh dega membadigka rata-rata pedapata bersih yag diperoleh dega rata-rata curaha teaga kerja yag dikeluarka. Hasil dari peelitia meujukka bahwa rata-rata produktivitas secara ekoomis teaga kerja pada peterak dega tujua produksi susu adalah sebesar Rp ,99/HKP per hari, yag berarti sumbaga teaga kerja pada usaha terak kambig dega tujua produksi susu adalah sebesar Rp ,99 setiap hariya. Berdasarka pada Tabel 36 dapat dilihat rata-rata pedapata kotor dari peterak dega tujua produksi dagig dikelompok peterak kambig Simpay Tampomas. Rata-rata pedapata kotor utuk peterak dega tujua produksi dagig sebesar Rp Biaya produksi yag diguaka utuk memelihara terak kambig selama setahu sebesar Rp ,33. Sehigga diperoleh ratarata pedapata bersih utuk peterak dega tujua produksi dagig sebesar Rp ,67/tahu dega pedapata terbesar dari pedapata o-tuai yaitu Rp ,33 da pedapata tuai sebesar Rp ,34. Berdasarka dari hasil rata-rata curaha teaga kerja da rata-rata pedapata bersih dari peterak dega tujua produksi dagig maka dapat diketahui produktivitas secara ekoomis. Produktivitas secara ekoomis diperoleh dega membadigka rata-rata pedapata bersih yag diperoleh dega rata-rata curaha teaga kerja yag dikeluarka. Hasil dari peelitia meujukka bahwa rata-rata produktivitas secara ekoomis teaga kerja pada peterak dega tujua produksi dagig adalah sebesar Rp ,24/HKP per hari, yag berarti sumbaga teaga kerja pada usaha terak kambig dega tujua produksi dagig adalah sebesar Rp ,24 setiap hariya. Pedapata bersih yag diterima peterak dega tujua produksi susu lebih besar daripada peterak dega tujua produksi dagig. Hal itu disebabka adaya tambaha kompoe peerimaa yaitu pejuala susu selai pejuala terak itu sediri. Sedagka utuk peterak dega tujua produksi dagig kompoe 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga

Lebih terperinci

III.MATERI DAN METODA. tujug desa. Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai bulan Juni 2014.

III.MATERI DAN METODA. tujug desa. Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai bulan Juni 2014. III.MATERI DAN METODA 3.1. Waktu da Tempat Tempat peelitia dilakuka di Kecamata Kampar Kabupate Kampar yag terdiri dari tujug desa. Waktu peelitia aka dilaksaaka mulai bula Mei sampai bula Jui 2014. 3.2.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur strain lohman keturunan pertama, berumur satu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur strain lohman keturunan pertama, berumur satu III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha da Peralata Peelitia 3.1.1 Terak Peelitia Terak peelitia yag diguaka adalah ayam hasil persilaga pejata Bagkok dega betia ras petelur strai lohma keturua pertama,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2013 di Desa Dadapan, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2013 di Desa Dadapan, Kecamatan III. BAHAN DAN METODE A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka pada Oktober 013 di Desa Dadapa, Kecamata Sumberejo, Kabupate Taggamus. B. Baha Peelitia Objek peelitia ii yaitu 30 ekor sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Kegiata peelitia ii dilaksaaka pada bula Mei 2011 bertempat di Dusu Nusa Bakti, Kecamata Serawai da Dusu Natai Buga, Kecamata Melawi yag merupaka

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar III. METODOLOGI PENELITIAN 3.. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii telah dilakuka di Desa Koto Perambaha Kecamata Kampar Timur Kabupate Kampar. Waktu pelaksaaa peelitia ii sekitar 3 bula yaki Bula Oktober-Desember

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 ISTILAH KEENDUDUKAN 2.1.1 eduduk eduduk ialah orag atatu idividu yag tiggal atau meetap pada suatu daerah tertetu dalam jagka waktu yag lama. 2.1.2 ertumbuha eduduk ertumbuha peduduk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Maret sampai 1 Mei 2016 di Balai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Maret sampai 1 Mei 2016 di Balai 11 BAB III MATERI DAN METODE Peelitia dilaksaaka pada taggal 2 Maret sampai 1 Mei 2016 di Balai Pembibita da Budidaya Terak No Rumiasia (BPBTNR) Satker Balekambag, Surakarta, Jawa Tegah. 3.1 Materi Materi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011. III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di halama Pusat Kegiata Olah Raga (PKOR) Way Halim Badar Lampug pada bula Agustus 2011. B. Objek da Alat Peelitia Objek peelitia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan November - Desember 2013 di

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan November - Desember 2013 di III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.. Waktu da Tempat Peelitia telah dilakuka pada bula November - Desember 203 di peteraka Kambig yag ada di Kota Pekabaru Provisi Riau. 3.2. Alat da Baha Materi yag diguaka

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha da Alat Peelitia 3.1.1 Telur Tetas Itik Damiakig Baha yag diguaka dalam peelitia ii adalah telur tetas itik Damiakig berasal dari iduk yag dipelihara secara ekstesif

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 49 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Ruag ligkup peelitia mecakup perekoomia Provisi NTT utuk megkaji peraa sektor pertaia dalam perekoomia. Kajia ii diaggap perlu utuk dilakuka dega

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 di BBPTU-HPT Baturraden,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 di BBPTU-HPT Baturraden, III. BAHAN DAN METODE A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka pada bula April 014 di BBPTU-HPT Baturrade, Purwokerto. B. Baha da Alat Peelitia Baha peelitia ii yaitu rekordig produksi susu laktasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.

MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi. MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret DOSEN Fitri Yuliati, SP, MSi. Deret Deret ialah ragkaia bilaga yag tersusu secara teratur da memeuhi kaidah-kaidah tertetu. Bilaga-bilaga yag merupaka usur da pembetuk sebuah

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Ettawa Berdasarkan Bobot Lahir dan Bobot Sapih Cempe di Satuan Kerja

BAB III MATERI DAN METODE. Ettawa Berdasarkan Bobot Lahir dan Bobot Sapih Cempe di Satuan Kerja 8 BAB III MATERI DAN METODE Peelitia tetag Pedugaa Keuggula Pejata Kambig Peraaka Ettawa Berdasarka Bobot Lahir da Bobot Sapih Cempe di Satua Kerja Sumberejo Kedal dilakuka di Satua Kerja Sumberejo Kedal.

Lebih terperinci

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus -Mar- Ukura Pemusata Pertemua STATISTIKA DESKRIPTIF Statistik deskripti adalah pegolaha data utuk tujua medeskripsika atau memberika gambara terhadap obyek yag diteliti dega megguaka sampel atau populasi.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan.

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii telah dilaksaaka pada Bula Oktober sampai November 013 di peteraka yag ada di Kota Pekabaru. 3.. Materi Peelitia a. Peelitia ii megguaka

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4 Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHA PERBIBITAN SAPI BALI YANG MENGGUNAKAN DANA BANSOS DI PROVINSI BALI

ANALISIS FINANSIAL USAHA PERBIBITAN SAPI BALI YANG MENGGUNAKAN DANA BANSOS DI PROVINSI BALI ANALISIS FINANSIAL USAHA PERBIBITAN SAPI BALI YANG MENGGUNAKAN DANA BANSOS DI PROVINSI BALI Putri,B.R.T; I.N.Suparta; I.W. Sukaata; da Suciai Fakultas Peteraka Uiversitas Udayaa, Jl PB Sudirma, Depasar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Pegambila data peelitia dilakuka di areal revegetasi laha pasca tambag Blok Q 3 East elevasi 60 Site Lati PT Berau Coal Kalimata Timur. Kegiata ii dilakuka

Lebih terperinci

Inflasi dan Indeks Harga I

Inflasi dan Indeks Harga I PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan III. MATERI DAN METODE 3.. Tempat da Waktu Peelitia ii telah dilakuka selama bula, dimulai pada awal bula eptember 03 di Kecamata Kuala Kampar Kabupate Pelalawa Provisi Riau. 3.. Materi Peelitia Baha yag

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman Padi sawah tadah hujan (Oryza

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman Padi sawah tadah hujan (Oryza III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka pada laha pertaama Padi sawah tadah huja (Oryza Sativa L.) di Kelompok Tai Karya Tai I Desa Karag Rejo Kecamata Jati Agug Kabupate

Lebih terperinci

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung 42 III. METODE PENELITIAN 3.. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di Provisi Sumatera Barat yag terhitug mulai miggu ketiga bula April 202 higga miggu pertama bula Mei 202. Provisi Sumatera

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di peraira Maluku Teggara Kecamata Kei Kecil Tual selama 6 bula, dimulai dari tahap persiapa sampai dega peulisa tesis. Peelitia

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010 Erie Sadewo Kodisi Makro Ekoomi Kepulaua Riau Pola perekoomia suatu wilayah secara umum dapat diyataka meurut sisi peyediaa (supply), permitaa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Langkah Langkah Dalam Pengolahan Data

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Langkah Langkah Dalam Pengolahan Data BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Metode Pegolaha Data Lagkah Lagkah Dalam Pegolaha Data Dalam melakuka pegolaha data yag diperoleh, maka diguaka alat batu statistik yag terdapat pada Statistical

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman jagung (Zea mays, L.) Kelompok

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman jagung (Zea mays, L.) Kelompok III. BAHAN DAN METODE A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka pada laha pertaama jagug (Zea mays, L.) Kelompok Tai Tai Makmur yag secara admiistratif berada di wilayah Desa Siar Mulya Kecamata

Lebih terperinci

UKURAN PEMUSATAN UKURAN PENYEBARAN

UKURAN PEMUSATAN UKURAN PENYEBARAN UKURAN PEMUSATAN DATA TUNGGAL DATA KELOMPOK. MEAN / RATA-RATA. MODUS 3. MEDIAN 4. KUARTIL. MEAN / RATA-RATA. MODUS 3. MEDIAN 4. KUARTIL UKURAN PENYEBARAN JANGKAUAN HAMPARAN RAGAM / VARIANS SIMPANGAN BAKU

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu da Lokasi Peelitia Peelitia ii megguaka data primer da sekuder. Data primer diambil dari kegiata peelitia skala laboratorium. Peelitia dilakuka pada bula Februari-Jui 2011.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman padi (Oryza sativa L.) Kelompok

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman padi (Oryza sativa L.) Kelompok III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka pada laha pertaama padi (Oryza sativa L.) Kelompok Tai Karya Subur Desa Pesawara Idah Kecamata Padag Cermi Kabupate Pesawara dega

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pegumpula Data Dalam melakuka sebuah peelitia dibutuhka data yag diguaka sebagai acua da sumber peelitia. Disii peulis megguaka metode yag diguaka utuk melakuka pegumpula

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS A. PENDAHULUAN Rumah Sakit merupaka uit kesehata masyarakat yag petig da dibutuhka dalam upaya pemeuha tututa masyarakat aka kesehata.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

Tujuan Pengelolaan Perikanan. Suadi Lab. Sosial Ekonomi Perikanan Jurusan Perikanan UGM

Tujuan Pengelolaan Perikanan. Suadi Lab. Sosial Ekonomi Perikanan Jurusan Perikanan UGM Tujua Pegelolaa Perikaa Suadi Lab. Sosial Ekoomi Perikaa Jurusa Perikaa UGM suadi@ugm.ac.id Tujua Pegelolaa teggelamka setiap kapal lai kecuali milik saya (sik every other boat but mie) (David Cushig)

Lebih terperinci

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas. 4 D E R E T Kosep deret merupaka kosep matematika yag cukup populer da aplikatif khusuya dalam kasus-kasus yag meyagkut perkembaga da pertumbuha suatu gejala tertetu. Apabila perkembaga atau pertumbuha

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di lokasi huta taama idustri yag terdapat di PT. Wirakarya Sakti Provisi Jambi. Waktu pelaksaaa peelitia ii adalah bula April

Lebih terperinci

A. Pengertian Hipotesis

A. Pengertian Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Metodologi Pemecaha Masalah Dalam ragka peigkata keakurata rekomedasi yag aka diberika kepada ivestor, maka dicoba diguaka Movig Average Mometum Oscillator (MAMO). MAMO ii

Lebih terperinci

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii megguaka metode deskriptif kuatitatif yag mediskripsika tetag pola sebara, kepadata kutu sisik pada buah, ratig da dau taama jeruk mais, serta faktor-faktor

Lebih terperinci

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

JENIS PENDUGAAN STATISTIK ENDUGAAN STATISTIK ENDAHULUAN Kosep pedugaa statistik diperluka utuk membuat dugaa dari gambara populasi. ada pedugaa statistik dibutuhka pegambila sampel utuk diaalisis (statistik sampel) yag ati diguaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang dilakukan dalam Penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang dilakukan dalam Penelitian untuk 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode merupaka suatu cara yag dilakuka dalam Peelitia utuk megidetifikasi, megaalisis, serta megumpulka data yag diperluka sehigga dapat diguaka. Adapu

Lebih terperinci

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut: Statistik da Peluag A. Statistik Statistik adalah metode ilmiah yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis data, serta cara pegambila kesimpula berdasarka data-data tersebut. Data ialah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Peelitia ii megguaka desai Eksperimet dega pedekata pre test post test with cotrol group. Peelitia ii berupaya utuk megugkapka hubuga sebab-akibat dega cara

Lebih terperinci

Perfomans Reproduksi Induk Kambing PE di Desa Kemirikebo Sleman...Garmada M.

Perfomans Reproduksi Induk Kambing PE di Desa Kemirikebo Sleman...Garmada M. PERFOMANS REPRODUKSI INDUK KAMBING PERAH PERANAKAN ETTAWA DI KELOMPOK PETERNAK PANGESTU DESA KEMIRIKEBO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA REPRODUCTIVE PERFOMANCE OF DAIRY GOAT DOES PERANAKAN ETTAWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka aalisis tetag kelayaka ivestasi usaha cuci mobil CV. Sagkara Abadi di Bumiayu. Metode aalisis yag dipakai adalah metode aalisis kuatitatif

Lebih terperinci

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PENGERTIAN Karier adalah seluruh pekerjaa yag ditagai selama kehidupa kerja seseorag. Jalur karier, adalah pola pekerjaa-pekerjaa beruruta yag membetuk karier seseorag.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Desa Pringgondani Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur, dengan areal

BAHAN DAN METODE. Desa Pringgondani Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur, dengan areal III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat da waktu peelitia Peelitia dilaksaaka pada laha pertaama padi sawah irigasi Kelompok Tai Sri Mulya Desa Priggodai Kecamata Sukadaa Kabupate Lampug Timur, dega areal pertaama

Lebih terperinci

MATEMATIKA BISNIS. OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM

MATEMATIKA BISNIS. OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM MATEMATIKA BISNIS OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM BAB BARISAN DAN DERET A. BARISAN Barisa bilaga adalah susua bilaga yag diurutka meurut atura tertetu.betuk umum barisa bilaga a,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelititan ini menggunakan 30 ekor Sapi Bali jantan umur berkisar antara

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelititan ini menggunakan 30 ekor Sapi Bali jantan umur berkisar antara III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3. Baha da Peralata Peelitia 3.. Baha Peelitia Peelitita ii megguaka 30 ekor Sapi Bali jata umur berkisar atara -3 tahu dega bobot bada berkisar atara 50-500 kg atau dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Alat terapi ii megguaka heater kerig berjeis fibric yag elastis da di bugkus dega busa, pasir kuarsa, da kai peutup utuk memberi isolator terhadap kulit

Lebih terperinci

LOGO MATEMATIKA BISNIS (Deret)

LOGO MATEMATIKA BISNIS (Deret) LOGO MATEMATIKA BISNIS (Deret) DOSEN FEBRIYANTO, SE., MM. www.febriyato79.wordpress.com 1 MATEMATIKA BISNIS Matematika Bisis memberika pemahama ilmu megeai kosep matematika dalam bidag bisis. Sehigga suatu

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 27 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Objek yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda Sumba (Sadelwood) betia da jata berjumlah 30 ekor dega umur da berat yag relatif

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN PROFITABILITAS USAHATANI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG DI SULAWESI SELATAN

ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN PROFITABILITAS USAHATANI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG DI SULAWESI SELATAN ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN PROFITABILITAS USAHATANI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG DI SULAWESI SELATAN Muslimi da Saritag Balai Pegkajia Tekologi Pertaia Sulawesi Selata Jl. Peritis Kemerdekaa, KM.

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fagidaea,c*, Elisabeth Herwatib, Maria Y. Biac a b Mahasiswa S-1 Prodi Keperawata,

Lebih terperinci

BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA DAN FAKTOR DISKON

BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA DAN FAKTOR DISKON BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARA DAN FAKTOR DIKON 3.1 Ecoomic Order Quatity Ecoomic Order Quatity (EOQ) merupaka suatu metode yag diguaka utuk megedalika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ii aka memberika iformasi hal yag berkaita dega lagkah-lagkah sistematis yag aka diguaka dalam mejawab pertayaa peelitia.utuk itu diperluka beberapa hal sebagai

Lebih terperinci

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnyakenaikan curah hujan terbesar terjadi pada bulan A. Oktober D. Januari B. November E. Februari C.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnyakenaikan curah hujan terbesar terjadi pada bulan A. Oktober D. Januari B. November E. Februari C. Page of. Diatara data berikut, yag merupaka data kualitatif adalah Tiggi hotel-hotel di Yogyakarta B. Bayakya mobil yag melewati jala Mawar C. Kecepata sepeda motor per jam D. Luas huta di Sumatra E. Meigkatya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi da objek peelitia Lokasi peelitia dalam skripsi ii adalah area Kecamata Pademaga, alasa dalam pemiliha lokasi ii karea peulis bertempat tiggal di lokasi tersebut sehigga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN Jala Lapaga Hatta No. 1 Keluraha Pasar Muara ama

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pusat Statistik dan dari berbagai sumber lain yang dianggap relevan dengan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pusat Statistik dan dari berbagai sumber lain yang dianggap relevan dengan 4.. Jeis da Sumber Data IV. METODOLOGI PENELITIAN Peelitia ii megguaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik da dari berbagai sumber lai yag diaggap releva dega peelitia. Utuk keperlua aalisis,

Lebih terperinci