EVALUASI LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN KOPI ROBUSTA DI KELOMPOK TANI BINA KARYA, KABUPATEN PESAWARAN

Transkripsi

1 J. Agrotek Tropika. ISSN Zeda et al.: Evaluasi Laha Kualitatif da Kuatitatif Taama Kopi 235 Vol., No. 2: , Mei 23 EVALUASI LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN KOPI ROBUSTA DI KELOMPOK TANI BINA KARYA, KABUPATEN PESAWARAN Sebilia Zeda, Ali Kabul Mahi, Rusdi Evizal & Tamaluddi Syam Jurusa Agrotekologi, Fakultas Pertaia Uiversitas Lampug Jl. Prof. Soematri Brodjoegoro, No., Badar Lampug ABSTRAK Kopi Robusta (Coffea caephora) merupaka salah satu taama Perkebua yag dibudidayaka oleh petai di Kabupate Pesawara. Budidaya taama kopi Robusta diilai sagat megutugka. Utuk itu diperluka pegetahua megeai evaluasi laha baik secara fisik (kualitatif) maupu ekoomi (kuatitatif). Peelitia dilakuka pada laha pertaama kopi robusta di Desa Pesawara Idah Kecamata Padag Cermi Kabupate Pesawara pada bula Jui 22. Aalisis taah dilakuka di Laboratorium Jurusa Ilmu Taah Fakultas Pertaia Uiversitas Lampug. Peelitia dilaksaaka dega metode survey dega pedekata evaluasi laha secara paralel. Hasil peelitia meujukka bahwa laha pertaama kopi Robusta di Desa Pesawara Idah Kecamata Padag Cermi Pesawara berdasarka potesi fisik ligkuga meurut kriteria Djaeuddi dkk. (23), masuk ke dalam kelas kesesuaia laha cukup sesuai dega faktor pembatas suhu (S2 tc), da secara fiasial layak utuk dilajutka dega ilai NPV sebesar Rp ,5, Net B/C sebesar,89, IRR sebesar 3 %, da BEP (titik impas) aka dicapai pada tahu ke-, bula ke-, hari ke-2. Kata kuci: evaluasi kualitatif da kuatitatif, kelayaka fiasial, kopi Robusta PENDAHULUAN Jeis kopi yag ada di Provisi Lampug adalah kopi Robusta da Arabika. Luas area bertaam kopi Robusta di Lampug adalah seluas ha sedagka produksi kopi Robusta Lampug pada tahu 29 tercatat 45.9 to. Utuk kabupate Pesawara, luas pertaama kopi Robusta adalah 5.47 ha dega produksi mecapai to (BPS, 2). Kesesuaia laha memerluka juga iformasi megeai kelayaka baik itu kelayaka ekoomi, kelayaka sosial maupu kelayaka fiasial pada suatu pegguaa laha. Kelayaka ekoomi meujukka ekoomi wilayah secara keseluruha dari suatu sistem pegguaa laha bagi masyarakat sehigga dapat diketahui efisiesi pemafaata sumberdaya laha. Kelayaka sosial ditijau dari distribusi biaya da mafaat atar pihak-pihak masyarakat. Kelayaka fiasial ii bertujua utuk megetahui apakah laha yag dikategorika sesuai termasuk laha yag layak diusahaka atau laha yag dikategorika tidak sesuai termasuk laha yag tidak layak utuk diusahaka. Apabila suatu laha teryata layak utuk diusahaka, maka usahatai dapat terus dilajutka da dikembagka. Apabila suatu laha tidak layak diusahaka, maka perlu adaya alteratif-alteratif tidaka, seperti peghetia atau perbaika. Hasil evaluasi laha meggambara kesesuaia laha utuk berbagai keperlua da sekaligus dapat diketahui hambata da kebutuha biaya dalam pemafaata sumber daya laha tersebut, sehigga berapa besar keutuga da bahka kemugkia kerugia yag didapat, baik secara fisik maupu secara fiasial aka diketahui melalui evaluasi laha tersebut (Mahi, 25). Peelitia ii bertujua utuk meilai kesesuaia laha taama kopi Robusta (C. caephora) pada laha pertaama kopi Robusta Kelompok Tai Bia Karya Desa Pesawara Idah, Kecamata Padag Cermi, Kabupate Pesawara, berdasarka kriteria fisik Djeuddi dkk (23) da meilai kesesuaia laha kuatitatif dega megaalisis ilai kelayaka fiasial budidaya taama kopi Robusta pada Kelompok Tai Bia Karya Desa Pesawara Idah, Kecamata Padag Cermi, Kabupate Pesawara dega meghitug NPV, Net B/C Ratio, IRR, da BEP. BAHAN DAN METODE Peelitia dilaksaaka pada laha pertaama kopi Robusta di Kelompok Tai Bia Karya Desa Pesawara Idah, Kecamata Padag Cermi Kabupate Pesawara, dega areal pertaama kopi yag diteliti seluas ha, da mewawacarai petai aggota kelompok Bia Karya. Peelitia dilaksaaka pada bula April 22 sampai Jui 22.

2 236 Jural Agrotek Tropika (2): , 23 Alat-alat yag diguaka atara lai, bor taah, buku musell soil colur chart, GPS, da alat-alat laboratorium. Baha-baha yag diguaka dalam peelitia adalah cotoh taah yag diambil dari 8 profil borrig sampai kedalama 2 cm, serta baha-baha kimia utuk aalisis taah di laboratorium. Peelitia ii dilakuka dega megguaka metode survei dega pedekata evaluasi laha secara paralel yaitu melakuka aalisis kesesuaia laha berdasarka kriteria fisik Djaeudi dkk. (23), da kriteria faktor produksi Det da Youg (98) serta aalisis kelayaka fiasial budidaya taama kopi dega meilai Retur Net Preset Value (NPV), Net Beeffit Cost Ratio (Net B/C), Iteral Rate of Retur (IRR), da Break Evet Poit (BEP). Pelaksaaa survei dilakuka bertahap yaitu: tahap persiapa, pegumpula data, da aalisis data. Tahap persiapa merupaka tahap studi pustaka, yaitu meeliti da megkaji sumber-sumber pustaka tetag keadaa lokasi peelitia sehigga memperoleh gambara umum tetag lokasi peelitia, seperti iklim, da karakteristik laha. Pada tahap ii dilakuka survey lapag secara kasar da peetua titik pegambila cotoh taah yag mewakili secara keseluruha berdasarka keadaa lapag. Pada tahap pegumpula da aalisis data, data yag dikumpulka dalam peelitia ii meliputi, data fisik primer, data fisik skuder, da data ekoomi. Aalisis kesesuaia laha dilakuka dega membadigka potesi fisik ligkuga dega persyarata tumbuh taama kopi Robusta berdasarka kriteria Djaeudi dkk (23). Utuk megetahui tigkat kelayaka fiasial usaha tai kopi Robusta dilakuka aalisis sebagai berikut (Ibrahim, 23) : a. Net Preset Value (NPV) Secara matematis rumus utuk meghitug NPV adalah sebagai berikut : NPV ( B C) /( l i) Keteraga : B = beefit (mafaat) C = cost (biaya) i = tigkat suku buga bak yag berlaku = waktu Kriteria ivestasi : Bila NPV >, maka usaha layak utuk dilajutka Bila NPV <, maka usaha tidak layak utuk dilajutka Bila NPV =, usaha dalam keadaa break eve poit b. Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) Net B / C Ratio ( B C) /( l i) ( B C) /( l i) yagberilai positif yagberilai egatif Keteraga: B = beefit (mafaat) C = cost (biaya) i = tigkat suku buga bak yag berlaku = waktu Kriteria ivestasi: Bila Net B/C >, maka usaha layak utuk dilajutka Bila Net B/C <, maka usaha tidak layak utuk dilajutka Bila Net B/C =, usaha dalam keadaa break eve poit. c. Iteral rate of retur (IRR) Diguaka utuk meujukka atau mecari suatu tigkat buga yag meujukka jumlah ilai sekarag etto (NPV) sama dega seluruh ivestasi usaha. Rumus yag diguaka adalah : IRR i NPV 2 i NPV NPV2 Keteraga: i = tigkat suku buga yag meghasilka NPV i 2 = tigkat suku buga yag meghasilka NPV 2 NPV = NPV yag berilai posotif NPV 2 = NPV yag berilai egatif Kriteria ivestasi: Bila IRR > tigkat suku buga, maka usaha layak utuk dilajutka Bila IRR < tigkat suku buga, usaha tidak layak utuk dilajutka Bila IRR = tigkat suku buga, usaha dalam keadaa break eve poit. d. Break Evet Poit (BEP) Break Evet Poit (BEP) adalah titik pulag pokok Reveue (total pedapata) = total cost (biaya total). Rumus matematis yag diguaka utuk meghitug BEP yag meujukka waktu pegambila total cost adalah sebagai berikut : ( i )

3 Zeda et al.: Evaluasi Laha Kualitatif da Kuatitatif Taama Kopi 237 TP Tci BEP Bp B iep Keteraga : BEP = Break evet poit T p- = Tahu sebelum terdapat BEP T ci = Jumlah total cost yag telah di-discot B iep = Jumlah beefit yag telah di-discout sebelum BEP Bp = Jumlah beefit pada saat BEP berada HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarka hasil pegamata da aalisis karakteristik da kualitas laha secara keseluruha di daerah peelitia, didapati bahwa kelas kesesuaia laha berdasarka kriteria Djaeuddi dkk (23) termasuk ke dalam kelas kesesuaia laha cukup sesuai dega faktor pembatas temperatur (S2tc). Faktor pembatas ii agak serius da mempegaruhi produksi taama kopi Robusta. Taama kopi Robusta memerluka temperatur o C dapat berproduksi optimal, amu temperatur di peelitia memiliki temperatur lebih tiggi. Oleh karea itu, produksi taama taama kopi robusta tidak maksimal karea kodisi temperatur yag tiggi. Faktor pembatas ii masih dapat dibeahi dega cara meaggulagiya suhu >25 seperti didaerah peelitia dega cara meaam taama auga lebih tiggi dari poho kopi, agar suhu udara diperkebua kopi mejadi sagat sesuai (Tabel ). Peilaia kesesuaia laha berdasarka faktor produksi didasarka atas hasil produksi taama Kopi Robusta di lapaga selama 5 Tahu. Dari hasil perbadiga, maka didapat perse (%) produksi taama kopi Robusta sebesar 68,67 %. Berdasarka aalisis kesesuaia laha meurut Det da Youg (98), maka termasuk dalam kelas kesesuaia laha cukup sesuai (S2). Selegkapya tertera pada Tabel 2. Pada usaha tai kopi robusta teaga kerja yag diperluka pada tahu ke- sebayak 97 HKP, tahu ke-2 da ke-3 sebayak HKP, tahu ke-4 sebayak Tabel. Peilaia kelas kesesuaia laha taama kopi daerah peelitia Persyarata Pegguaa (Kualitas/Karakteristik Laha) Sumber: Hasil aalisis (22) Nilai Kelas Kesesuaia Laha Temperatur (tc) Suhu tahua rata-rata ( o C) 26,7 S2 Ketersediaa air (wa) Curah huja (mm) 247 Ketersediaa oksige (oa) Draiase Baik Media perakara (rc). Tekstur taah Agak halus (Lempug Berpasir) 2 2. Baha kasar (%) 3. Kedalama taah (cm) Retesi hara (r). KTK liat (cmol) 2,7 2. Kejeuha basa (%) 39,65 3. ph tahah (H 2 O) 5, 4. C-orgaik (%),84 Bahaya erosi (eh). Lereg (%) < 8 2. Bahaya erosi Sagat riga Bahaya bajir (fh) Geaga F Persiapa laha (lp). Batua permukaa (%) 2. Sigkapa batua (%) Kesesuaia Laha S 2 tc

4 238 Jural Agrotek Tropika (2): , 23 Tabel 2. Peilaia kelas kesesuaia laha berdasarka produksi. No Tahu Produksi Umur (tahu) Produksi di lapag (kg/ ha) Produksi di lapag (kg/ ha) Potesi Produksi* (kg) % Hasil Terhadap Produksi (kg) , , , , ,89 Jumlah Kelas Kesesuaia Laha Rata-rata 922,8 922, ,668 S2 *Sumber: Litbag Pertaia (22) 22 HKP, da tahu ke 5-25 sebayak 45 HKP. Saraa Produksi yag diperluka petai atara lai 25 batag kopi robusta, pupuk kadag to ha per th, TSP 5 kg, Urea kg, KCl 5 kg ha per tahu. Saraa pedukug lai dalam produksi yaitu pegguaa alat-alat pertaia utuk keperlua pemeliharaa sampai dega pae. Pergatia alat pertaia disesuaika dega umur ekoomisya. Pada tahu 22 produksi usaha tai dari 9 per kg dega harga 2 per kg adalah 2.9.,. Dega biaya usaha tai , keutuga yag didapat sebesar ,. Dari hasil perhituga didapatka ilai-ilai NPV (ilai sekarag pedapata bersih) tahu pertama tahu ke-25 sebesar Rp ,5 yag berarti bahwa selama umur 25 tahu usahatai kopi Robusta aka memberika ilai pedapata bersih sebesar Rp ,5. Net B/ C ratio (rasio biaya mafaat bersih) tahu pertama sampai dega tahu ke-25 adalah,89. Berarti setiap Rp, yag diivestasika selama 25 tahu aka memberika pegembalia sebesar Rp,89. IRR atau tigkat ivestasi adalah suatu tigkat buga dimaa ilai sekarag pedapata sama dega ilai sekarag ivestasi. Hasil pegolaha data diperoleh ilai IRR (tahu pertama tahu ke-25) sebesar 3 %. Hal ii meyataka bahwa pada tigkat suku buga di bawah 3 % usahatai kopi robusta masih layak utuk dikembagka, apabila tigkat suku buga melebihi 3 % usahatai kopi robusta sudah tidak layak lagi utuk dikembagka karea secara fiasial sudah tidak megutugka. Titik impas dimaa TR=TC (Total Pedapata = Total Biaya) dari hasil perhituga diperoleh BEP tahu bula 2 hari. KESIMPULAN Adapu kesimpula dari peelitia ii adalah Laha pertaama kopi robusta (Coffea caephora) di Desa Pesawara Idah, Kecamata Padag Cermi, Kabupate Pesawara berdasarka kriteria biofisik meurut Djaeuddi dkk (23), termasuk dalam kelas kesesuaia laha cukup sesuai dega faktor pembatas temperatur (S2tc). Dari hasil perbadiga, maka didapat perse (%) produksi taama kopi Robusta sebesar 68,67 %. Berdasarka aalisis kesesuaia laha meurut Det da Youg (98), termasuk dalam kelas kesesuaia laha cukup sesuai (S2). Hasil aalisis fiasial usahatai kopi Robusta di Desa Pesawara Idah, Kecamata Padag Cermi, Kabupate Pesawara sebagai berikut. Usahatai sampai dega umur 25 tahu memiliki ilai NPV Rp ,5, Net B/Cratio,89, IRR 3%, BEP Tahu Bula 2 Hari. DAFTAR PUSTAKA Biro Pusat Statistik. 28. Data Wilayah Desa Karag Rejo. Biro Pusat Statistik. Gedog tataa. Biro Pusat Statistik. 2. Lampug Dalam Agka. Biro Pusat Statistik. Badar Lampug. Det, D. da A.Youg. 98. Soil Survey ad Evaluatio. George Alle ad Uwim. Lodo. 279 hlm.

5 Zeda et al.: Evaluasi Laha Kualitatif da Kuatitatif Taama Kopi 239 Djaeuddi, D., H. Marwa, H. Subagyo, A. Mulyai, da N. Suharta. 2. Kriteria Kesesuaia Laha utuk Komoditas Pertaia. Departeme Pertaia. 264 hlm. FAO A Framework for Lad Evaluatio. Soil Bull. No. 32. FAO, Rome, Italy. 72 hlm. Ibrahim, Y. 23. Studi Kelayaka Bisis. Rieka Cipta. Jakarta. 249 hlm. Mahi, A.K. 25. Evaluasi da Perecaaa Pegguaa Laha. (Diktat, tidak dipublikasika). Fakultas Pertaia Uiversitas Lampug. Badar Lampug. 24 hlm. Najiyati, S. da Daarti Kopi Budidaya da peagaa Lepas Pae. Peebar Swadaya. Jakarta.