Sudaryatno Sudirham. Aritmatika Interval

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

03/08/2015. Sistem Bilangan Riil. Simbol-Simbol dalam Matematikaa

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI

Relasi Tegas (Crips Relation)

BAB I PENDAHULUAN. Kata topologi berasal dari bahasa yunani yaitu topos yang artinya tempat

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN

HIMPUNAN MATEMATIKA. Program Studi Agroteknologi Universitas Gunadarma

PERTIDAKSAMAAN PECAHAN

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

Logika Matematika Teori Himpunan

SISTEM BILANGAN BULAT

SISTEM BILANGAN REAL

5. Sifat Kelengkapan Bilangan Real

HIMPUNAN MEMBAHAS TENTANG:

BEBERAPA MACAM FUNGSI DALAM ALJABAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM BILANGAN. Sistem bilangan,bilangan nyata dan khayal,hubungan perbandingan antar bilangan. Triwahyono SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI

MATEMATIKA BISNIS. Himpunan. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

Himpunan dan Sistem Bilangan

3. Gabungan Fungsi Linier

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

BAB I H I M P U N A N

dapat digunakan formulasi sebagai berikut : Letak Letak Letak

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

1 SISTEM BILANGAN REAL

Matematika Terapan. Dosen : Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs Pertemuan 2

Kode MK/ Nama MK. Cakupan 8/29/2014. Himpunan. Relasi dan fungsi Kombinatorial. Teori graf. Pohon (Tree) dan pewarnaan graf. Matematika Diskrit

Pertemuan 6. Operasi Himpunan

Matematika Logika Aljabar Boolean

R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

Modul 03 HIMPUNAN. Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang keanggotaannya didefinisikan dengan jelas.

Teori himpunan. 2. Simbol baku: dengan menggunakan simbol tertentu yang telah disepakati. Contoh:

MATEMATIKA EKONOMI 1 HIMPUNAN BILANGAN. Dosen : Fitri Yulianti, SP. MSi

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

A. MENYELESAIKAN PERSAMAAN KUADRAT

Teori Dasar Himpunan. Julan HERNADI. December 27, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah, Ponorogo

BAB II KAJIAN TEORI. masalah fuzzy linear programming untuk optimasi hasil produksi pada bab

SISTEM BILANGAN REAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA MELAKUKAN PENGERJAAN HITUNG UTAMA PADA PECAHAN Oleh: T. Wakiman, dosen PGSD FIP UNY

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Fungsi dan Grafik. Darpublic

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

BAB I HIMPUNAN. Contoh: Himpunan A memiliki 5 anggota, yaitu 2,4,6,8 dan 10. Maka, himpunan A dapat dituliskan: A = {2,4,6,8,10}

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

LANDASAN MATEMATIKA Handout 2

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

PERTIDAKSAMAAN RASIONAL. Tujuan Pembelajaran

Bab 1. Bilangan Bulat. Standar Kompetensi. 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan pengunaannya dalam pemecahan masalah.

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Induksi Matematika. Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

KAJIAN OPERASI ARITMETIKA INTERVAL DAN SIFAT-SIFATNYA

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

MATEMATIKA EKONOMI 1. Oleh : Muhammad Imron H

DEFINISI. Himpunan (set): Dengan kata lain : Elemen dari himpunan : Kumpulan objek-objek yang berbeda.

RINGKASAN CATATAN KULIAH PENDAHULUAN TEORI HIMPUNAN

HIMPUNAN. A. Pendahuluan

TURUNAN (DIFERENSIAL) FUNGSI

INTERVAL, PERTIDAKSAMAAN, DAN NILAI MUTLAK

1 SISTEM BILANGAN REAL


MODUL 1. Himpunan FEB. Nur Azmi Karim, SE, M.Si. Fakultas. Modul ke: Program Studi

KONGRUENSI PADA SUBHIMPUNAN BILANGAN BULAT

SD kelas 4 - MATEMATIKA BAB 1. OPERASI HITUNG BILANGAN DAN SUDUTLatihan Soal 1.1

Himpunan (set) Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

I. Aljabar Himpunan Handout Analisis Riil I (PAM 351)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Bilangan Bulat, Bilangan Rasional, dan Bilangan Real. dengan huruf kecil. Sebagai contoh anggota himpunan A ditulis ;

Perhatikan skema sistem bilangan berikut. Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan pecahan adalah bilangan yang berbentuk a b

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

BAB 2. HIMPUNAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 17 Oktober 2016

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. August 18, Dosen FMIPA - ITB

BEBERAPA FUNGSI KHUSUS

INF-104 Matematika Diskrit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ALJABAR. 1. HBS (Hogere Burger School) NI dan AMS (Algemeene Middelbare School) afd B, 1935 Bangun

Perhatikan model matematika berikut ini. dapat dibuat tabel

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO. 05/1

1.1 Pengertian Himpunan. 1.2 Macam-macam Himpunan. 1.3 Relasi Antar Himpunan. 1.4 Diagram Himpunan. 1.5 Operasi pada Himpunan. 1.

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

BILANGAN. Kita bisa menggunakan garis bilangan di bawah ini untuk memaknai penjumlahan 3 ditambah 4.

BAB 6 ALJABAR BOOLE. 1. Definisi Dasar. Teorema 1 MATEMATIKA DISKRIT

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Komposisi fungsi dan invers fungsi. Syarat agar suatu fungsi mempunyai invers. Grafik fungsi invers

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

HIMPUNAN, RELASI DAN FUNGSI

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Transkripsi:

Sudaryatno Sudirham Aritmatika Interval

Kata Pengantar Dalam praktik rekayasa dijumpai operasi matematika yang melibatkan bilangan-bilangan dalam interval. Dalam keadaan demikian kita dihadapkan pada operasi-operasi interval.

Cakupan Bahasan Pengertian-Pengertian Interval Operasi-Operasi Aritmatika Interval Sifat-Sifat Aritmatika Interval

Pengertian-Pengertian Interval

Bilangan nyata yang biasa kita kita operasikan adalah bernilai tunggal, baik bilangan bulat maupun pecahan Dalam analisis interval, bilangan yang kita operasikan memiliki nilai yang berada dalam suatu interval tertutup * ) Dengan demikian bilangan yang kita hadapi sesungguhnya merupakan kumpulan bilangan Contoh: Bilangan dalam interval 90 dan 110 adalah kumpulan bilangan yang bernilai antara 90 dan 110 termasuk 90 dan 110 itu sendiri (interval tertutup). * ) Lihat pula Fungsi dan Grafik

Suatu kumpulan dinyatakan dengan tanda kurung { }. Secara umum, suatu kumpulan kita nyatakan sebagai S = { : p( )} menunjukkan kumpulan yang kita tinjau menunjukkan sembarang elemen dari S menunjukkan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menentukan apakah benar merupakan elemen dari S atau tidak

Contoh S = { : R, 90 110} p( ) = R, 90 110 R adalah kumpulan dari semua bilangan nyata

Secara umum, kumpulan bilangan nyata dalam interval antara a dan b dengan a < b dan a maupun b terletak antara dan + kita tuliskan = { : R, a b, a, b R, < a < b < + } Penulisan ini tentu agak merepotkan dalam melakukan operasioperasi interval Kita memerlukan cara penulisan yang lebih sederhana agar mudah melakukan operasi interval. Dalam operasi interval, sesungguhnya kita akan berhubungan hanya dengan batas-batas interval. Oleh karena itu kita akan menggunakan cara penulisan bilangan interval yang lebih sederhana, dengan hanya menyatakan batasbatas intervalnya.

Suatu interval yang memiliki batas bawah (nilai minimum) dan batas atas (nilai maksimum) kita tuliskan = [, ] kita gunakan tanda kurung [ ] untuk mengakomodasi batas-batas interval. Dalam penjelasan selanjutnya kita akan menggambarkan interval pada garis sumbu nyata sebagai berikut 0 ( ) interval batas bawah batas atas

Degenerasi Suatu interval mengalami degenerasi jika = dan disebut degenerate interval; interval yang tidak mengalami degenerasi disebut nondegenerate. Dengan pengertian ini maka suatu bilangan nyata bernilai tunggal dapat dikatakan merupakan keadaan khusus dari suatu interval. Atau sebaliknya suatu interval merupakan pernyataan umum (generalisasi) suatu bilangan nyata.

Lebar Interval Lebar suatu interval adalah bilangan nyata w( ) = Contoh: = [6, 15] w( ) = 15 6 = 9 0 ( ) w()

Titik Tengah Titik tengah atau mid point suatu interval adalah m ( ) = ( + ) / 2 Contoh: = {4,10} titik tengah m( ) = (4 + 10) / 2 = 7 Radius Setengah dari lebar interval disebut sebagai radius interval w( ) / 2 Contoh: = {4,10} radius interval adalah w()/2 = (10 4)/2 = 3.

Kesamaan Dua interval dikatakan sama jika dan hanya jika mempunyai batasbatas yang sama. Jika = [, ] dan = [ y] maka = jika dan hanya jika = y dan = y Urutan Interval dikatakan lebih kecil dari jika dan hanya jika batas maksimum lebih kecil dari batas minimum, < y Contoh = {6, 10} dan = {13, 18} <. ( ) ( ) 0 y y Dalam contoh ini juga w() < w()

Nilai Absolut Nilai absolut suatu interval didefinisikan sebagai maksimum dari absolut batas-batasnya = ma{, } Contoh = { 8, 4} = ma{ 8, 4 } = 8

Jarak Jarak antara dua interval didefinisikan sebagai maksimum dari selisih batas-batas keduanya ρ(, ) = ma{ y, y } Contoh = {2,6}, = {8,18} ρ(, ) = ma{ 2 8, 6 18 } = 12 y y Di sini y > y 0 ( ) ( ) y y

Simetri Suatu interval disebut simetris jika = Contoh: = { 5, 5} ( ) 0 Interval simetris mengandung elemen bernilai 0. Tetapi tidak berarti mempunyai lebar 0. Ia bukan degenerate interval.

Irisan Karena interval dapat dipandang sebagai kumpulan maka kita mengenal irisan interval. Irisan antara interval dan interval adalah = [ma{, y}, min{, y}] Contoh: = {2, 9} dan = {6, 18} = [6, 9] 0 ( ( ) ) y y Irisan dua interval juga merupakan sebuah interval Irisan dan kosong atau = Ø jika < atau <.

Gabungan Gabungan antara interval dan adalah = [min{, y}, maks{, y}] Contoh: = [2, 9], = [6, 18] = [2, 18] 0 ( ( ) ) y y Jika irisan dari dan tidak kosong maka gabungan keduanya juga merupakan sebuah interval. Akan tetapi jika irisan antara keduanya kosong maka gabungan dua interval itu tidak merupakan sebuah interval karena sesungguhnya gabungan itu akan terdiri dari dua interval yang berbeda.

Inklusi Interval berada di dalam interval jika dan hanya jika dan w( ) atau jika dan hanya jika y w( ) dan y Contoh: a). = {5, 12} dan = {4, 16} 0 ( ( ) ) y y b). ={ 5, 2} dan = { 7, 7} ( ( ) ) y 0 y

Operasi-Operasi Aritmatika

Kita dapat membedakan interval dalam tiga katagori, yaitu: Interval yang seluruh elemennya bernilai positif, yang kita sebut interval positif. Interval yang seluruh elemennya bernilai negatif, yang kita sebut interval negatif. Interval yang mengandung elemen bernilai negatif maupun positif termasuk nol. Degenerasi interval positif membentuk bilangan positif, degenerasi interval negatif membentuk bilangan negatif, sedangkan degenerasi interval yang mengandung nol bisa membentuk bilangan negatif, atau positif, atau nol.

Penjumlahan dan Pengurangan

Penjumlahan Misalkan dan adalah dua interval. Jumlah dari dan didefinisikan sebagai + = { + y :, y } Elemen dari jumlah interval adalah jumlah elemen masing-masing interval Oleh karena itu maka batas bawah dari hasil penjumlahan adalah jumlah dari batas bawah, dan batas atas dari hasil penjumlahan adalah jumlah dari batas atas Dengan demikian maka penjumlahan dua interval hanya melibatkan batas-batas interval saja. + = [ + + y]

= [, ] = [ y] Jika dan, maka + = [ + + y] Jumlah interval juga merupakan interval. 0 ( ) ( ) ( ) y y + y + + y tidak merupakan sebuah interval karena <. dan adalah dua interval yang terpisah. Penjumlahan berbeda dengan penggabungan. Penggabungan dua interval tidak selalu menghasilkan suatu interval.

Contoh: = {2, 6} dan = {9, 14} + = [2+9, 6+14]=[11, 20] Penjumlahan dua interval selalu dapat dilakukan. Jika kedua interval yang dijumlahkan itu degenerate maka kita mendapatkan penjumlahan yang biasa kita lakukan dengan bilangan biasa. Perbedaan penjumlahan dan gabungan Contoh: = [2, 4], = [3, 6] = [2, 6] + = [5,10] 0 ( ( ) ( ) ) y z y z +

Negatif Suatu Interval. Negatif dari suatu interval didefinisikan sebagai yang dapat kita tuliskan = {, } = [, ] = [, ] ( ) 0 ( ) Batas atas adalah Batas bawah adalah

Contoh: a). = [2, 6] = [ 6, 2] ( ) 0 ( ) b). = [ 2, 6] = [ 6, 2] ( ( ) ) 0

Pengurangan Dengan pengertian negatif interval tersebut di atas maka pengurangan interval oleh interval menjadi penjumlahan interval dengan negatif interval = [, ] [ y] = [ y] Contoh: = [2, 6] dan = [7, 12] = [2, 6] [7, 12] = [2 12, 6 7] = [ 10, 1] ( ( ) ) ( ) ( ) y y 0 y y y y Dalam contoh ini < dan hasil pengurangan merupakan interval negatif.

Perkalian dan Pembagian

Perkalian Interval Perkalian dua interval dan didefinisikan sebagai = { y :, y } yang dapat dituliskan = [min{ y}, maks{ y} Dalam formulasi ini diperlukan empat kali perkalian batas masing-masing interval untuk menentukan batas bawah maupaun batas atas dari interval hasil kali. Namun pekerjaan akan sedikit sedikit menjadi ringan jika kita memperhatikan posisi elemen masing-masing interval pada sumbu bilangan nyata

Pada interval selalu dipenuhi relasi maka dengan memperhatikan posisi kita akan mengetahui posisi jika 0 0 maka jika 0 maka 0 atau 0 Demikian juga pada interval jika jika y 0 y 0 maka y 0 maka y 0 atau y 0

Karena ada tiga katagori interval, maka ada sembilan kemungkinan perkalian interval, yaitu: interval positif kali interval positif interval mengandung nol kali interval positif dan sebaliknya interval negatif kali interval positif dan sebaliknya interval negatif kali interval mengandung nol dan sebaliknya interval negatif kali interval negatif perkalian dua interval yang keduanya mengandung nol

Sembilan situasi yang mungkin terjadi adalah: 1). 0 ( ) ( ) y y 0 Z = dan y 0 = [ y] 2). ( ) ( ) 0 y y < 0 < Z = dan y 0 = [ y] 3). ( ) ( ) 0 y y 0 Z = dan y 0 = [ y] 4). ( ) ( ) y 0 y 0 Z = dan y < 0 < y = [ y]

5). ( ) ( ) y y 0 0 Z = dan y 0 = [ y] 6). ( ) ( ) y y 0 0 Z = dan y 0 = [ y] 7). ( ) ( ) y 0 y 0 Z = dan y < 0 < y = [ y] 8). ( ) ( ) y y 0 < 0 < Z = dan y 0 = [ y] < 0 < dan y < 0 < y 9). ( ( ) ) y 0 y Z = = [min{ y}, maks{ y}]

Contoh dan Penjelasan 1). 0 ( ) ( ) y y 0 Z = dan y 0 = [ y] = [ 1, 3] = [4, 6] = [4,18] Nilai terkecil yang bisa dicapai Nilai terbesar yang bisa dicapai Formula umum: = [min{ y}, maks{ y} Perkalian dua interval positif akan menghasilkan interval positif. Batas atas interval hasilkali adalah hasilkali kedua batas atas sedang batas bawahnya adalah hasil kali kedua batas bawah. Jika kedua interval degenerate, maka kita mempunyai perkalian bilangan biasa: perkalian dua bilangan positif yang memberikan hasil bilangan positif.

Contoh dan Penjelasan 2). ( ) ( ) 0 y y < 0 < Z = dan y 0 = [ y] Formula umum: = [ 1, + 2] = = [4, 8] = [ 8, + 16] [min{ Nilai terkecil yang bisa dicapai y}, maks{ Nilai terbesar yang bisa dicapai y} Salah satu interval mengandung nol dan memiliki batas bawah negatif. Oleh karena itu batas bawah interval hasilkali adalah batas bawah interval yang mengandung nol dan batas atas interval yang lain (yang positif). Batas atas interval hasilkali adalah hasil kali dari kedua batas atas karena kedua batas atas tersebut positif.

Contoh dan Penjelasan 3). ( ) ( ) 0 y y 0 Z = dan y 0 = [ y] = [ 3, 1] = [1, 4] = [ 12, 1] Nilai terkecil yang bisa dicapai Nilai terbesar yang bisa dicapai Formula umum: = [min{ y}, maks{ y} Karena salah satu interval adalah interval negatif dan yang lain interval positif, maka batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali batas bawah interval negatif dan batas atas interval positif. Batas atasnya adalah kasilkali batas atas interval negatif dan batas bawah interval positif

Contoh dan Penjelasan 4). ( ) ( ) y 0 y = [ 4, 2] = [ 1, 3] 0 Z = dan y < 0 < y = [ y] = [ 12, + 4] Nilai terkecil yang bisa dicapai Nilai terbesar yang bisa dicapai Formula umum: = [min{ y}, maks{ y} Salah satu interval adalah interval negatif sedangkan interval yang lain mengandung nol. Batas bawah interval hasilkali adalah hasil kali batas bawah interval negatif dan batas atas (positif) interval yang mengandung nol. Batas atasnya adalah hasilkali batas bawah interval negatif dan batas bawah (yang bernilai negatif) dari interval yang mengandung nol.

Contoh dan Penjelasan 5). ( ) ( ) y y 0 0 Z = dan y 0 = [ y] = [ 7, 5] = [ 4, 1] = [5, 28] Nilai terkecil yang bisa dicapai Nilai terbesar yang bisa dicapai Formula umum: = [min{ y}, maks{ y} Kedua interval adalah interval negatif. Batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali kedua batas atas. Batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali kedua batas bawah.

Contoh dan Penjelasan 6). ( ) ( ) y y 0 = [ 1, 4] = [ 3, 1] 0 Z = dan y 0 = [ y] = [ 12, 1] Nilai terkecil yang bisa dicapai Nilai terbesar yang bisa dicapai Formula umum: = [min{ y}, maks{ y} Karena salah satu interval adalah interval negatif dan yang lain interval positif, maka batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali batas bawah interval negatif dan batas atas interval positif. Batas atasnya adalah kasilkali batas atas interval negatif dan batas bawah interval positif

Contoh dan Penjelasan 7). ( ) ( ) y 0 y = [ 2, 5] = [ 3,1] 0 Z = dan y < 0 < y = [ y] = [ 15, 5] Nilai terkecil yang bisa dicapai Nilai terbesar yang bisa dicapai Formula umum: = [min{ y}, maks{ y} Salah satu interval mengandung nol dan memiliki batas bawah negatif. Oleh karena itu batas bawah interval hasilkali adalah batas bawah interval yang mengandung nol dan batas atas interval yang lain (yang positif). Batas atas interval hasilkali adalah hasil kali dari kedua batas atas karena kedua batas atas tersebut positif.

Contoh dan Penjelasan 8). ( ) ( ) y y 0 < 0 < Z = dan y 0 = [ y] = [ 1, 3] = [ 5, 2] = [ 15, 5] Nilai terkecil yang bisa dicapai Nilai terbesar yang bisa dicapai Formula umum: = [min{ y}, maks{ y} Salah satu interval adalah interval negatif sedangkan interval yang lain mengandung nol. Batas bawah interval hasilkali adalah hasil kali batas bawah interval negatif dan batas atas (positif) interval yang mengandung nol. Batas atasnya adalah hasilkali batas bawah interval negatif dan batas bawah (yang bernilai negatif) dari interval yang mengandung nol.

Contoh dan Penjelasan 9). ( ( ) ) y 0 y < 0 < dan y < 0 < y Z = = [min{ y}, maks{ y}] = [ 2, 5] = [ 4,1] = [min{ 2, 20}, = [min{ y}, maks { y} maks{5, 8}] = [ 20, 8] Kedua interval mengandung nol. Pada formulasi umum Akan bernilai negatif sehingga tak mungkin menjadi batas maksimum Akan bernilai positif sehingga tak mungkin menjadi batas minimum

Kebalikan Interval Apabila adalah satu interval yang tidak mengandung 0, kebalikan dari didefinisikan sebagai 1 = {1/ : } Dengan memperhatikan batas atas dan batas bawahnya, maka 1 [1/ =, 1/ ] Contoh: = [2, 10] 1/ = [0.1, 0.5] Jika ditinjau keadaan umum dimana interval mengandung 0, kebalikan dari akan terdiri dari dua interval terpisah satu sama lain. Keadaan demikian ini belum akan kita lihat.

Pembagian Interval Pembagian interval oleh interval adalah perkalian antara dengan kebalikan. = 1 = [, ] [1/,1/ ] Contoh: = [4, 10], = [2, 10] / = [4, 10] [0.1, 0.5] = [0.4, 5]

Sifat-Sifat Aritmatika Interval

Jika interval-interval mengalami degenerasi, maka operasioperasi aritmatika interval berubah menjadi aritmatika bilangan biasa yang sudah kita kenal. Kita boleh mengharap bahwa sifat-sifat aritmatika bilangan biasa yang kita kenal, muncul juga dalam aritmatika interval. Ternyata memang demikian. Akan tetapi muncul juga perbedaan-perbedaan yang sangat menyolok.

}, : { y y + = + }, : { y y = Operasi penjumlahan dan perkalian interval telah didefinisikan sebagai Penjumlahan bersifat asosiatif dan perkalian bersifat komutatif. Z Z + = + + + = + + ; ) ( ) ( Z Z = = ; ) ( ) (

Nol dan Satu adalah interval yang mengalami degenerasi: [0, 0] dan [1, 1] yang dituliskan sebagai 0 dan 1 Jadi + 0 = 0 + dan 1 = 1 Perbedaan menyolok dengan aritmatika biasa adalah bahwa dalam aritmatika interval: 0 dan / 1 jika w() > 0 1,1] )[ ( ], [ = = w 0 jika ] /, / [ / 0 jika ] /, / [ / < = > =

Sifat distributif dalam aritmatika interval adalah: ( + Z) = + Z Sifat distributif ini tetap berlaku dalam kasus-kasus khusus berikut: 1) Jika dan Z adalah interval simetris; 2) Jika Z > 0 Namun sifat distributif tidak senantiasa berlaku: [0, 1] (1-1) = 0 tetapi [0, 1] [0, 1] = [ 1, 1]

Bahan Kuliah Terbuka Aritmatika Interval Sudaryatno Sudirham