DAILY REPORT 06 Oktober 2015

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 22 September 2015

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

WEEKLY REPORT 04 August 2014

WEEKLY REPORT 05 Oktober 2015

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 16 September 2015

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 18 Maret 2016

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT. 09 October 2013

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 14 February 2014

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 23 September 2015

DAILY REPORT 15 September 2015

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 03 September 2014

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 11 February 2014

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 13 May 2014

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 23 Aug 2017

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 09 January 2014

STATISTIK PASAR MODAL

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

DAILY REPORT 27 Agustus 2015

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 15 November 2013

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Jumat, 29 Januari Moody s Tetapkan Peringkat RI di Investment Grade

DAILY REPORT 22 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

Weekly Report. 12 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

WEEKLY REPORT 26 Oktober 2015

DAILY REPORT 21 Oktober 2014

DAILY REPORT 31 January 2017

WEEKLY REPORT 10 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 27 April 2015

DAILY REPORT 27 Oktober 2015

DAILY REPORT 14 May 2014

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

DAILY REPORT 14 April 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 28 April 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 06 Sep 2017

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 10 Aug 2017

DAILY REPORT 29 September 2016

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

DAILY REPORT 05 February 2014

Indonesia Outlook

DAILY REPORT 19 October 2016

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 27 Juli 2017

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 06 April 2016

LAPORAN Juni 2015KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 23 Oktober 2015

STATISTIK PASAR MODAL

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

DAILY REPORT 23 September 2016

DAILY REPORT 24 Oktober 2014

DAILY REPORT 21 September 2016

Transkripsi:

DAILY REPORT 06 Oktober 2015 NEWS HEADLINES WIKA incar rights issue Rp 6,1 triliun Waskita Bali Mandara akan garap 4 ruas tol WSKT setor modal ke PT Waskita Toll Road NRCA telah realisasikan buyback sahamnya 16.282.500 lembar ANTM akan melakukan rights issue dengan harga Rp 371 ANTM ditunjuk beli saham Freeport Pendapatan PTBA diperkirakan tumbuh 10% Mandala Energy akuisisi Blok Lemang BWPT gunakan dana pinjaman Indofood siapkan strategi hadapi pelemahan Rupiah SRTG telah realisasikan buyback sahamnya 500.200 lembar UNTR akan pasok 51 unit Scania tahun depan PBRX targetkan pertumbuhan 15%-20% di 2016 KRAS akan bayar uang muka muka Rp700 miliar SMMA melakukan penyertaan modal pada 2 anak usahanya RALS telah realisasikan buyback sahamnya 13.849.500 lembar EXCL perkuat jaringan data di pulau terluar Dubai Islamic Bank segera menguasai 40% saham PNBS BTPN akan bayar kupon bunga obligasi berkelanjutan II yang ke-9 BBRI akan akuisisi asuransi jiwa akhir tahun BBRI turunkan bunga deposito 25 bps BMRI kembangkan program fiestapoin bisnis BMRI jaga NPL konsumer di level 2% Mandiri Capital akan segera beroperasi CTRP telah realisasikan buyback sahamnya 10.003.600 lembar JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Penguatan IHSG yang terjadi dalam pekan lalu, secara teknis mengindikasikan Support Level peluang penguatan 4274/4205/4169 masih dapat berlanjut. Tercermin dari Resistance leading Level indikator baik indakator 4380/4416/4485 MACD maupun Stochastics mengindikasikan Major Trend sinyal positif Down bagi IHSG. Demikian sinyal yang terkonfirmasikan Minor Trend dari lagging indicator Down baik MA2 dan MA20 sinyal positif. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4343.701 +135.902 5,586.15 5,591.49 LQ-45 733.702 +32.386 1,547.69 3,935.44 MARKET REVIEW IHSG ditutup pada hari Senin (05/10) menguat cukup signifikan sebesar 3,23% ke level 4.343,71 didukung oleh net foreign buy sebesar Rp335,3 miliar. IHSG menguat seiring dengan penguatan rupiah terhadap dolar AS dikarenakan data tenaga kerja AS yang memburuk. Pada akhir pekan lalu, data non-farm payroll (NFP) Amerika Serikat (AS) untuk September sebesar 142.000. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi pasar yang berharap NFP AS bisa kembali ke 203.000. Selain itu, NFP AS pada Agustus pun di revisi lebih rendah lagi menjadi 136.000 dibandingkan dengan rilis pada awal September sebesar 173.000. Dengan data NFP yang buruk itu, maka peluang kenaikan suku bunga the Fed pada Oktober sangat tipis. Saat ini pelaku pasar disebut lebih menunggu pertemuan the Fed pada Desember untuk memastikan apakah bank sentral AS itu akan menaikkan suku bunga pada tahun ini atau tidak. Selain itu, IHSG juga turut dipacu oleh optimisme paket kebijakan tahap III yang diharapkan menjadi solusi untuk menangani perlambatan ekonomi. Ditambah lagi, pemerintah memberikan sinyal akan mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) di awal pekan ini. Dari global, saham AS ditutup mixed pada Jumat pekan lalu (02/05) disebabkan oleh data NFP yang lebih buruk dari perkiraan. Sejauh ini, di tahun 2015 rata-rata pertumbuhan lapangan pekerjaan di AS bertumbuh sebanyak 198.000 per bulan, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tahun 2014 sebesar 260.000 per bulan. Pada bulan September, penghasilan per jam untuk NFP turun 1 sen ke level US$25,09 per jam. Angka ini juga di bawah estimasi pasar. Dari regional, spekulasi penaikan Fed Fund Rate yang akan mundur ke 2016 dan kemajuan di negosiasi Trans-Pacific Partnership menjadi pemicu untuk penguatan indeks Jepang pada Senin (05/10). Indeks Nikkei ditutup menguat 1,58% ke level 18.005,49. Dari Hong Kong, indeks Hang Seng mencatatkan kenaikan dengan adanya aksi bargain hunting dari investor. Penguatan bursa Hongkong juga terdorong dengan memburuknya data tenaga kerja AS yang semakin menutup kemungkinan kenaikan suku bunga AS tahun ini. Indeks Hang Seng ditutup menguat 1,62% ke 21.854.50. Dari Eropa, saham-saham di bursa Eropa menguat seiring dengan bursa global pada umumnya dikarenakan adanya data buruk dari AS yang mendorong aliran keluar dari aset berdenominasi dolar AS. MARKET VIEW Bursa saham regional Eropa dan Amerikat Serikat (AS) pada hari Senin ditutup di teritori positif. Saham Eropa ditutup menguat pasca laporan ketenagakerjaan AS yang lemah mengikis ekspektasi kenaikan Fed Rate dalam waktu dekat. Karena sebagian investor kini mengharapkan Fed akan mempertahankan suku bunga pada rekor terendah di sepanjang sisa tahun ini, meskipun dalam beberapa pekan terakhir sejumlah pembuat kebijakan masih menyatakan optimisme dapat menaikkan suku bunga sebelum tahun 2015 berakhir. Bahkan sentimen tersebut membuat pelaku pasar Eropa mengabaikan data yang menunjukkan ekspansi aktivitas bisnis zona Euro melambat pada bulan lalu. Demikian halnya dengan bursa saham AS melanjutkan rally kenaikan pada hari Senin. Investor menyikapi dampak dari data kerja dan waktu kenaikan suku bunga serta menunggu laporan earnings kuartalan. Pelaku pasar semakin percaya bahwa Fed tidak akan terlalu berani bertindak di sisa tahun ini. Penguatan yang terjadi indeks saham regional Eropa dan AS diperkirakan dapat menjadi salah satu katalis positif bagi IHSG untuk melanjutkan rally kenaikan pada perdagangan saham hari ini. Sedangkan dari dalam negeri sendiri, Pemberian pinjaman Asian Development Bank (ADB) untuk mendukung infrastruktur di Indonesia diharapkan dapat dipandang positif pelaku pasar. ADB menyetujui memberikan pinjaman senilai USD500 juta, termasuk USD100 juta dari ASEAN Infrastructure Fund yang dikelola ADB, untuk membantu menstimulasi sektor energi Indonesia, mendukung agenda reformasi pemerintah, dan menggali potensi sektor energi sebagai pendorong penting bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Selain itu, pelaku pasar tengah menantikan paket kebijakan ekonomi Indonesia tahap III. Ada tiga hal yang menjadi fokus dalam paket kebijakan ekonomi jilid III ini. Pertama, mendorong investasi. Kedua, memberikan support untuk kredit ekspor maupun kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) guna mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI). Ketiga, kebijakan mendorong daya beli masyarakat. Kebijakan yang akan dikeluarkan ini bertujuan untuk memacu daya beli yakni dengan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik (TDL), harga gas untuk sektor industri, dan harga gas elpiji untuk pelaku UKM dan rumah tangga. Dengan dikeluarkannya paket kebijakan tahap III, diharapkan dapat memberikan kepercayaan investor, sehingga sentimen ini memungkinkan kembali bagi IHSG melaju ke zona positif pada hari ini. 1

Wijaya Karya (WIKA) diusulkan oleh Kementerian BUMN untuk memperoleh tambahan modal senilai Rp 1 triliun sehingga secara keseluruhan menjadi Rp 4 triliun pada tahun depan. Apabila usulan penambahan modal tersebut disetujui oleh Komisi VI dan Badan Anggaran DPR, perseroan akan melakukan rights issue senilai Rp 6,12 triliun pada tahun depan atau lebih tinggi dari rencana semula sekitar Rp 4,6 triliun. Penambahan modal dilakukan karena WIKA didorong untuk menggarap proyek infrastruktur di luar Jawa. Waskita Toll Road, anak usaha Waskita Karya (WSKT), memutuskan menggandeng Perusda Bali untuk memuluskan rencananya membangun empat ruas tol di Bali sepanjang 156 km. Kedua perusahaan tersebut akan membentuk perusahaan Waskita Bali Mandara yang nantinya khusus menggarap jalan tol yang saat ini prastudi kelayakannya telah selesai dibuat oleh WSKT. Waskita Karya (WSKT) menambah modal disetor dan ditempatkan ke anak usahanya yang bernama PT Waskita Toll Road (WTR) sebesar Rp300 miliar. Penambahan modal ini dilakukan oleh perseroan secara tunai pada tanggal 30 September 2015. Penambahan modal ini nantinya akan digunakan oleh WTR untuk membeli saham PT Waskita MNC Transjawa Toll Roal (WMTTR) sebanyak 300 ribu lembar senilai Rp300 miliar dari PT Satria Cita Perkasa (SCP). Dengan pembelian saham ini, maka jumlah kepemilikan saham WTR dalam WMTTR bertambah menjadi sebanyak 310 ribu saham atau senilai Rp310 miliar dengan harga per saham sebesar Rp1 juta. Nusa Raya Cipta (NRCA) telah melakukan pembelian kembali sahamnya atau buyback selama periode bulan September 2015 dengan jumlah saham yang dibeli mencapai 16.282.500 saham. Jumlah yang yang sudah dikeluarkan mencapai Rp10.927.846.000 dengan harga rata-rata per lembar sebesar Rp671,14. NRCA menganggarkan dana buyback sebesar Rp108 miliar yang dilakukan secara bertahap dalam periode 3 bulan mulai 31 Agustus 2015 hingga 30 November 2015. Aneka Tambang (ANTM) akan melakukan rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 14.492.304.975 saham biasa seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau 60% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Rasio ditetapkan 310:471 dengan harga pelaksanaan Rp 371. RUPSLB akan diselenggarakan pada 7 Oktober 2015. Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar regular dan negosiasi adalah 15 Oktober 2015. Tanggal perdagangan HMETD 22-28 Oktober 2015. Dana yang diperoleh akan digunakan sebesar Rp 3,5 triliun untuk penyelesaian proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim tahap I, yang mencakup pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian serta infrastruktur pendukung, serta sisanya untuk membiayai modal kerja perseroan. Aneka Tambang (ANTM) resmi ditunjuk untuk membeli 10,64% saham Freeport Indonesia. Freeport diwajibkan melepas 30% sahamnya ke investor nasional karena diklasifikasikan sebagai perusahaan pertambangan bawah tanah. Dari jumlah tersebut, pemerintah baru memperoleh sekitar 9,36%. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) diproyeksikan realisasikan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% menjadi Rp 14,3 triliun tahun ini. Kenaikan pendapatan ditopang pertumbuhan pendapatan ekspor bersamaan dengan depresiasi Rupiah terhadap USD. Mandala Energy, perusahaan yang dikendalikan oleh Kohlberg Kravis Roberts & Co (KKR), mengakuisisi 35% hak partisipasi di Blok Lemang PSC, Riau, dari Ramba Energy Ltd, perusahaan yang milik keluarga Soeryadjaya. Nilai transaksi lebih dari USD 179,6 juta. Nilai investasi tersebut termasuk pembayaran uang muka USD 26,5 juta. Kesepakatan dengan Mandala menjadi peluang bagi Ramba Energy untuk mengembangkan Blok Lemang, dengan kemampuan operasional dari anak usahanya di Indonesia serta kemampuan finansial Mandala. Eagle High Plantation (BWPT) mengalokasikan sebagian dana hasil refinancing senilai total Rp2,74 triliun untuk membayar obligasi yang akan jatuh tempo bulan depan. Perseroan akan mengombinasikan dana refinancing yang diperoleh dari Bank Negara Indonesia (BBNI) pada bulan September dan hasil kas operasional. Sekitar Rp1,5 triliun digunakan untuk refinancing dan sisanya untuk belanja modal dan obligasi. Saratoga Investama Sedaya (SRTG) mencatat bulan September 2015 telah merealisasikan pembelian kembali (buyback) sahamnya sebanyak 500.200 lembar yang telah dibeli kembali melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Rata-rata saham-saham tersebut dibeli kembali oleh perseroan dengan harga Rp4.720 per saham. Dengan demikian total nilai transaksi pembelian kembali saham sepanjang September 2015, yakni sebesar Rp2,36 miliar. Perseroan akan melakukan pembelian kembali (buyback) sahamnya selama tiga bulan yang dimulai sejak 1 September 2015 sampai dengan 30 November 2015. Rencananya, perseroan akan membeli kembali sahamnya dengan jumlah sebanyakbanyaknya 68.908.250 lembar saham. Indofood Sukses Makmur (INDF) dan anak usahanya, Indofood CBN Sukses Makmur (ICBP), menyiapkan strategi masing-masing untuk menghadapi pelemahan Rupiah. INDF berencana melakukan lindung nilai minimal senilai USD 240 juta, sedangkan ICBP berencana lebih berhati-hati dalam menyesuaikan harga jual. Saat ini, INDF memiliki utang berdenominasi dolar AS sebesar USD 1,2 miliar. Pada kuartal IV, INDF akan melakukan hedging minimal 20% dari net exposure. Indofood juga mempertimbangkan opsi mengkonversi utang USD menjadi Rupiah. United Tractors (UNTR) akan memasok 51 unit bus tempel merek Scania pada 2016 untuk armada Transjakarta setelah sukses menjual jumlah yang sama tahun ini. Tahun ini perseroan memasok 51 unit Scania, dimana sebanyak 20 unit sudah diserahkan kepada Transjakarta dan 31 unit sisanya akan direalisasikan akhir tahun. Sinar Mas Multiartha (SMMA) berencana melakukan penyertaan modal pada dua anak usahanya, PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance. Jumlah penyertaan modal maksimal sebesar 15% dari seluruh modal disetor kedua anak usaha tersebut. Jumlah penyertaan tidak melebihi 20% dari ekuitas perusahaan sehingga tidak bersifat material. Kendati akan ada tambahan tiga pabrik baru tahun depan, Pan Brothers (PBRX) memproyeksikan pertumbuhan penjualan 2016 akan berada di kisaran 15%-20% atau sama dengan target kenaikan tahun ini. Dengan tiga tambahan pabrik Eco Smart pada 2

2016, maka perseroan akan memiliki tujuh pabrik Eco Smart pada tahun depan. Krakatau Steel (KRAS) berencana membayar uang muka untuk keperluan proyek pembangunan pbarik baja lembaran panas (Hot Strip Mill) senilai US$48 juta atau sekitar Rp700 miliar. Uang muka tersebut rencananya akan dibayarkan pada kuartal IV/2015 dan diharapkan proyek itu dapat dimulai pada akhir tahun ini. Ramayana Lestari (RALS) kembali merealisasikan pembelian kembali (buyback) sahamnya sebanyak 13.849.500 lembar. Transaksi buyback saham telah dilakukan pada periode tanggal 21 hingga 30 September 2015. Dana yang dikeluarkan oleh perseroan untuk transaksi buyback di periode tersebut yakni sebesar Rp7,15 miliar. Total saham-saham yang telah berhasil dibeli kembali (buyback) oleh perseroan tercatat sekitar 59,13 juta saham. Ramayana Lestari rencananya akan melakukan buyback sahamnya sebanyak 567.680.000 lembar atau setara 8% dari jumlah saham yang beredar. Saham-saham tersebut akan dibeli kembali dalam kurun waktu selama tiga bulan dengan dana yang disiapkan oleh perseroan sebesar Rp400 miliar. XL Axiata (EXCL) membangun dan mengoperasikan infrastruktur telekomunikasi di daerah terpencil dan perbatasan, termasuk pulau-pulau terluar. Kali ini, perseroan menambah infrastruktur jaringan data dan internet di Pulau Simeulue, Aceh. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) kembali akan melaksanakan pembayaran kupon bunga atas obligasi berkelanjutan II Bank BTPN tahap I tahun 2013 yang ke-9. Perseroan akan melaksanakan pembayaran kupon bunga obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2013 seri A dan seri B. Total pembayaran kupon bunga obligasi yang akan dilaksanakan oleh perseroan, yakni sebesar Rp15,94 miliar. Dari total dana yang telah disiapkan sebesar Rp8,72 miliar untuk membayar kupon bunga obligasi seri A, sedangkan sisanya Rp7,22 miliar untuk kupon bunga obligasi seri B. Obligasi berkelanjutan II Bank BTPN tahap I tahun 2013 diterbitkan dengan total nilai pokok sebesar Rp800 miliar dengan tingkat bunga tetap dan terdiri atas dua seri. Untuk seri A bernilai pokok Rp450 miliar memiliki tingkat kupon bunga sebesar 7,75% dan akan jatuh tempo pada 4 Juli 2016. Sedang seri B bernilai Rp350 miliar dengan tingkat kupon bunga sebesar 8,25% dan akan jatuh tempo pada 4 Juli 2018. Bank Mandiri (BMRI) tengah memproses pembentukan perusahaan modal ventura bernama Mandiri Capital yang akan beroperasi pada Januari 2016. Anak usaha BMRI ini fokus memberikan pembiayaan melalui investasi langsung kepada usaha-usaha rintisan, terutama di bidang teknologi keuangan. Perseroan telah mengalokasikan dana sekitar Rp 500 miliar untuk membentuk anak usaha di bidang modal ventura tersebut. Bank Mandiri (BMRI) mengembangkan inovasi terbaru berupa program fiestapoin bisnis bagi nasabah badan usaha atau nonperorangan pemilik rekening Mandiri Tabungan Bisnis guna menggaet nasabah segmen pebisnis. Program ini dipersembahkan sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah kalangan pebisnis yang telah menggunakan layanan perbankan Bank Mandiri. Saat ini, nasabah badan usaha/nonperorangan pemilik rekening Mandiri Tabungan Bisnis tercatat sebanyak 700.000 nasabah dengan total penghimpunan dana murah sebesar Rp50 triliun. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan penghimpunan dana tabungan nasabah badan usaha hingga 10% pada akhir tahun ini. Program fiestapoin bisnis merupakan pengembangan dari program serupa untuk nasabah perseroan yang telah digelar sejak 2013. Melalui program tersebut, nasabah badan usaha kini dapat menukarkan fiestapoin bisnis yang dimiliki dengan hadiah langsung sesuai dengan kebutuhan nasabah di website fiestapoin atau merchant yang telah bekerja sama dan tanpa diundi. Dubai Islamic Bank PJSC (DIB) segera menjadi pemegang saham pengendali Bank Panin Syariah (PNBS). DIB telah resmi memperoleh izin dari OJK untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya menjadi 40% dari saat ini 24,9%. Ciputra Property (CTRP) sudah melakukan pembelian kembali sahamnya sebanyak 10.003.600 lembar dari periode 31 Agustus - 30 September 2015 dengan harga rata-rata pembelian sebesar Rp381,77 per lembar. Total biaya yang sudah dikeluarkan mencapai Rp3.819.060.195. Seperti diketahui perusahaan properti ini akan melakukan buyback saham hingga 30 November 2015 mendatang. Adapun dana yang dianggarkan sebesar Rp100 miliar guna membeli maksimal 5% dari total saham perseroan. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menurunkan suku bunga deposito sekitar 25 bps pada 1 Oktober lalu. Hal tersebut dilakukan untuk menurunkan biaya dana. Sedangkan untuk suku bunga special rate akan perseroan lakukan secara bertahap. BBRI juga memangkas suku bunga kredit sejalan dengan penurunan suku bunga dana. Rate penurunan bervariasi, tetapi yang terbesar adalah kredit segmen ritel dan konsumer. Meski mundur dari prediksi awal, rencana Bank Rakyat Indonesia (BBRI) untuk memiliki anak usaha di bidang asuransi jiwa (life insurance) dipastikan akan terealisasi akhir tahun ini. Saat ini kepemilikan asuransi jiwa itu masih dalam proses akuisisi. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan bisa menjaga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/npl) di sektor konsumer pada level 2% hingga akhir tahun. Hingga akhir Juli 2015, NPL di sektor konsumer dalam kondisi aman dan terkendali, yakni masih di bawah 2%. 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 46,33 0,07 TLKM (US) 38 13.669 885 Natural Gas (US$)/mmBtu 2,46 0,01 ANTM (GR) 0,02 325 0 Gold (US$)/Ounce 1135,96 0,30 Nickel (US$)/MT 9950,00-80,00 Tin (US$)/MT 15600,00 25,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 53,85-8,55 Coal (RB) (US$)/MT* 50,65-12,71 CPO (ROTH) (US$)/MT 527,50-112,50 CPO (MYR)/MT 2302,50 11,50 Rubber (MYR/Kg) 677,00-4,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 809,65 0,28 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16776,43 1,85-5,87 15,27 14,01 2,85 2,70 5.097,4 USA NASDAQ COMPOSITE 4781,27 1,56 0,95 20,56 18,02 3,23 3,01 7.539,6 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6298,92 2,76-4,07 15,62 14,38 1,76 1,70 1.553,1 CHINA SHANGHAI SE A SH 3197,37 0,48-5,67 12,89 11,52 1,54 1,40 3.954,2 CHINA SHENZHEN SE A SH 1795,36 0,29 21,43 25,71 20,17 3,02 2,69 2.716,1 HONG KONG HANG SENG INDEX 21854,50 1,62-7,42 10,92 10,19 1,16 1,08 1.752,9 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4343,70 3,23-16,90 14,49 12,58 2,18 1,95 287,3 JAPAN NIKKEI 225 18005,49 1,58 3,18 17,02 15,57 1,53 1,43 2.741,6 MALAYSIA KLCI 1647,59 1,15-6,45 16,02 14,68 1,78 1,68 221,9 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2851,25 2,08-15,27 12,25 11,41 1,10 1,05 274,5 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 14.503,00-143,00 1000 IDR/ USD 0,07 0,0007 EUR/IDR 16.236,40-95,40 EUR / USD 1,12 0,0007 JPY/IDR 120,38-0,33 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 10.208,42 44,92 SGD / USD 0,70-0,0002 AUD/IDR 10.276,68 1,79 AUD / USD 0,71 0,0003 GBP/IDR 21.975,38-59,93 GBP / USD 1,52 0,0006 CNY/IDR 2.281,76-1,24 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.319,52 2,21 MYR / USD 0,23 0,0024 KRW/IDR 12,37-0,03 100 KRW / USD 0,09 0,0006 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.94 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13 PBOC Rate (%) China 4.60 SHIBOR (RENMINBI) China 3.09 4

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description September-15 August-15 Description Rate (%) Inflation YTD % 2.24 2.29 SBI (9M) 6,66058 Inflation YOY % 6.83 7.18 SBIS (9M) 6,66058 Inflation MOM % -0.05 0.39 Foreign Reserve (USD) 105.35 Bn 107.55 Bn GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 06 Okt US Trade Balance Defisit tetap $41.86 Bn 07 Okt Indonesia Foreign Reserves -- 07 Okt Indonesia Net Foreign Assets -- 08 Okt US Consumer Credit Turun menjadi $18.00 Bn dari $19.09 Bn 08 Okt US Initial Jobless Claims Turun menjadi 274 ribu dari 277 ribu 08 Okt US Continuing Claims Naik menjadi 2203 ribu dari 2191 ribu 09 Okt US Import Index MoM Naik menjadi -0.5% dari -1.8% 09 Okt US Import Index YoY Naik menjadi -11.2% dari -11.4% 09 Okt US Wholesale Inventories MoM Naik menjadi 0.0% dari -0.1% 09 Okt US Wholesale Trade Sales MoM Turun menjadi -0.4% dari -0.3% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt BBCA IJ 12550 5.68 17.26 PLIN IJ 2835-10.00-1.17 BMRI IJ 8200 6.84 12.71 AMRT IJ 575-4.17-1.09 BBRI IJ 9125 5.19 11.51 BIRD IJ 6150-5.75-0.98 TLKM IJ 2720 3.82 10.56 PALM IJ 535-9.32-0.41 UNVR IJ 39000 3.17 9.59 TOWR IJ 3945-0.88-0.37 ASII IJ 5325 3.90 8.48 IMAS IJ 2900-3.33-0.29 INTP IJ 17925 9.80 6.17 SRTG IJ 4000-2.32-0.27 SMGR IJ 10050 10.44 5.90 IIKP IJ 650-9.72-0.25 BBNI IJ 4400 6.15 4.93 PJAA IJ 2050-4.87-0.18 KLBF IJ 1440 7.06 4.67 TPIA IJ 3650-1.35-0.17 UPCOMING IPO'S Company Mitra Komunikasi Nusantara Gelombang Seismic Indonesia Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Trade & Service 200-300 200.00 20 Oct 21 Oct 15 26 Oct 15 Minna Padi Investama Trade & Service 130-170 150.00 TBA TBA Panca Global Securities 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment ITMG 752.00 Cash Dividend 08 Oct-15 09 Oct-15 13 Oct-15 26 Oct-15 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA ADHI Rights Issue 1250:1221 1560.00 30 Sep-15 01 Oct-15 07 Oct 13 Oct 15 HMSP Rights Issue 65:4 77000.00 TBA TBA TBA BABP Rights Issue 5:2 100.00 02 Oct-15 05 Oct-15 09 Oct 22 Oct 15 BCAP Rights Issue 15:2 1500.00 02 Oct-15 05 Oct-15 09 Oct 20 Oct 15 MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 08 Oct-15 09 Oct-15 16 Oct 22 Oct 15 ANTM Rights Issue 25:26-37 371.00 15 Oct-15 16 Oct-15 22 Oct 28 Oct 15 MCOR Rights Issue 100:154 100.00 20 Nov-15 23 Nov-15 27 Nov 03 Dec 15 UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 01 Sep 31 Oct 15 TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda BSSR RUPSLB 06-Okt-15 ISAT RUPSLB 07-Okt-15 ANTM RUPSLB 07-Okt-15 TIRA RUPSLB 08-Okt-15 ESTI RUPSLB 08-Okt-15 HMSP RUPSLB 09-Okt-15 BKSW RUPSLB 09-Okt-15 TRUB RUPSLB 12-Okt-15 BBNP RUPSLB 12-Okt-15 MCOR RUPSLB 13-Okt-15 ANJT RUPSLB 21-Okt-15 PJAA RUPSLB 21-Okt-15 GOLL RUPSLB 21-Okt-15 DEFI RUPSLB 21-Okt-15 BRNA RUPSLB 23-Okt-15 BSDE RUPSLB 26-Okt-15 DUTI RUPSLB 26-Okt-15 IBFN RUPSLB 27-Okt-15 NIRO RUPSLB 28-Okt-15 LMAS RUPST/LB 28-Okt-15 PLIN RUPSLB 29-Okt-15 MAIN RUPSLB 30-Okt-15 6

TLKM S1 2640 R1 2780 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 2500 R2 2920 2720 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band TLKM Downward Sloping Channel 3,100 3,000 2,793.55 2,900 2,775 2,728.08 2,728.08 2,800 2,720 2,720 2,720 2,700 2,691.5 2,644 2,600 2,641.25 2,500 2,485 Trading range Rp 2640-Rp 2780 Entry Rp 2720, take Profit Rp 2780 Stochastics 41.27 Positif MACD 10.07 Positif True Strength Index (TSI) 8.45 Positif Bollinger Band (Mid) 2692 Positif MA5 2644 Positif 2,429.29 80 March April May Jun Jul August September October 2,429.29 61.1963 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 53.54, Stochastic %K = 61.20, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 10.0 30.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 61.1963 53.5405 53.5405 TLKM - MACD (5,3) = -12.12, Signal() = -2.55 20 30.0 10.0-2.55045 - -10.0 0.0 71,562,096-12.115 TLKM - TSI(3,5,3) = 8.45, Volume() = 71,562,096.00 60.0 8.44789-80.0-60.0 - - 0.00000 71,562,096-12.0072 TLKM - William's % R(14) = -18.97, Volume() = 71,562,096.00-18.9655 BBRI S1 8825 R1 9275 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 8375 R2 9725 9125 BBRI Downward Sloping Channel 13,000 12,000 RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 8825-Rp 9275 Entry Rp 9125, take Profit Rp 9275 Stochastics 26.44 Positif MACD -56.25 Positif True Strength Index (TSI) 2.47 Positif Bollinger Band (Mid) 9279 Negatif MA5 8705 Positif 11,000 10,445 10,075 9,591.67 10,000 9,591.67 9,278.75 9,125 9,125 9,000 9,125 8,705 8,646.88 8,000 7,975 81.3151 March April May Jun Jul August September October 7,800 81.3151 BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 61.86, Stochastic %K = 81.32, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 100.0 7,800 10.0 30.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 61.8564 61.8564 20 BBRI - MACD (5,3) = -65.26, Signal() = -5.05 1 180.0 2 60.0-5.04863-180.0-1 -60.0 0.0-65.2613 33,151,100 BBRI - TSI(3,5,3) = 2.47, Volume() = 33,151,100.00 60.0 80.0 2.46747-80.0-60.0 - - 0.00000-18.6817 BBRI - William's % R(14) = -45.24, Volume() = 33,151,100.00-45.2381

BBCA S1 12225 R1 12850 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 11600 R2 13475 BBCA Wedge 12550 15,000 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 12225-Rp 12850 Entry Rp 12550, take Profit Rp 12850 Stochastics 57.87 Positif MACD 42.90 Positif True Strength Index (TSI) 17.87 Positif Bollinger Band (Mid) 11999 Positif MA5 12120 Positif 12,550 12,550 13,000 12,550 12,275 12,120 11,998.8 12,000 11,968.8 11,350 11,000 11,300 11,000 80 March April May Jun Jul August September October 10,900 65.3996 BBCA - Stochastic %D(6,3,3) = 65.40, Stochastic %K = 63.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 10,900 10,900 10.0 30.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 65.3996 63.1944 63.1944 20 BBCA - MACD (5,3) = -97.90, Signal() = -51.49 1 180.0 2 300.0 60.0-51.4906-1 -60.0 22,151,100-97.8973 BBCA - TSI(3,5,3) = 17.87, Volume() = 22,151,100.00 60.0 80.0 17.8699-80.0-60.0 - - 8.30011 0.00000 BBCA - William's % R(14) = -16.67, Volume() = 22,151,100.00-16.6667 14,000 INTP S1 16725 R1 18725 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 14725 R2 20725 17925 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 16725-Rp 18725 Entry Rp 17925, take Profit Rp 18725 Stochastics 11.09 Positif MACD -115.81 Positif True Strength Index (TSI) -5.84 Positif Bollinger Band (Mid) 17930 Negatif MA5 16700 Positif INTP Upward Sloping Channel 24,000 23,000 22,000 20,466.7 20,466.7 21,000 20,050 19,885 20,000 19,885 19,223.7 19,000 18,000 17,930 17,925 17,000 17,925 17,925 16,000 16,796.9 16,700 15,000 16,000 March April May Jun Jul August September October 80 INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 30.81, Stochastic %K = 46.07, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 100.0 10.0 30.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 46.0726 46.0726 30.8079 30.8079 INTP - MACD (5,3) = -148.83, Signal() = 21.61 20 100 200 300 400 21.6104-300 -200-100 0-148.827 4,254,600 INTP - TSI(3,5,3) = -5.84, Volume() = 4,254,600.00 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0 - - -5.836-37.2952 4,254,600 INTP - William's % R(14) = -50.64, Volume() = 4,254,600.00-50.641

SILO S1 12375 R1 12725 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 12025 R2 13075 12575 SILO Downward Sloping Channel 17,000 16,000 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 12375-Rp 12725 Entry Rp 12575, take Profit Rp 12725 Stochastics 16.18 Positif MACD -199.56 Positif True Strength Index (TSI) -58.45 Positif Bollinger Band (Mid) 13633 Negatif MA5 12405 Positif 14,000 13,632.5 13,325 13,325 13,000 12,603.1 12,575 12,575 12,000 12,575 12,405 11,875 March April May Jun Jul August September October 11,265.6 80 SILO - Stochastic %D(6,3,3) = 28.57, Stochastic %K = 38.10, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 100.0 11,265.6 10.0 30.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 38.1021 38.1021 28.5654 28.5654 SILO - MACD (5,3) = 62.73, Signal() = 118.52 118.524 100 200 300 62.7278-300 -200-100 0 SILO - TSI(3,5,3) = -58.45, Volume() = 8,269,300.00 80.0 8,269,300 0.00000 0.0 - -80.0-58.4515 8,269,300 SILO - William's % R(14) = -73.58, Volume() = 8,269,300.00-64.8986-73.5849 15,384.9 15,000 14,525 PWON S1 350 R1 375 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 325 R2 400 367 PW ON Downward Sloping Channel 550.0 500.0 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 350-Rp 375 Entry Rp 367, take Profit Rp 375 Stochastics 16.28 Positif MACD 0.47 Positif True Strength Index (TSI) 18.18 Positif Bollinger Band (Mid) 349 Positif MA5 341.6 Positif 450.0 385.06 372 369.143 400.0 369.143 367 367 367 350.0 349.35 342.75 341.6 328 March April May Jun Jul August September October 80 321.5 PW ON - Stochastic %D(6,3,3) = 35.51, Stochastic %K = 58.79, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 100.0 58.7869 321.5 10.0 30.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 58.7869 35.5099 35.5099 PW ON - MACD (5,3) = -4.26, Signal() = -1.20 20 12.0-1.20167 8.0 4.0 0.0 122,954,89-4.0-8.0-4.26264 PW ON - TSI(3,5,3) = 18.18, Volume() = 122,954,896.00 60.0 18.1791-80.0-60.0 - - 0.00000 122,954,89-12.892 PW ON - William's % R(14) = -11.36, Volume() = 122,954,896.00-11.3636

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 05-10-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 20325 20325 19675 18650 19675 20700 21725 Negatif Negatif Positif 19875 14425 LSIP Trading Sell 1475 1475 1460 1430 1460 1490 1520 Negatif Positif Positif 1480 910 SGRO Trading Sell 1130 1130 1120 1100 1120 1140 1160 Negatif Positif Positif 1640 1060 Mining PTBA Trading Buy 5700 5700 5875 5500 5625 5750 5875 Positif Positif Positif 6275 5075 ADRO Trading Buy 535 535 555 510 525 540 555 Negatif Positif Positif 650 467 MEDC Trading Sell 1210 1210 1190 1145 1190 1235 1280 Negatif Positif Positif 1900 1125 INCO Trading Sell 2485 2485 2440 2315 2440 2565 2690 Negatif Negatif Positif 2700 1190 ANTM Trading Sell 481 481 477 466 477 488 499 Negatif Negatif Negatif 545 450 TINS Trading Sell 660 660 650 625 650 675 700 Negatif Negatif Positif 690 510 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy 875 875 890 810 850 890 930 Positif Positif Positif 1000 765 SMGR Trading Buy 10050 10050 10350 8500 9425 10350 11275 Positif Positif Positif 10500 7100 INTP Trading Buy 17925 17925 18725 14725 16725 18725 20725 Positif Positif Positif 20050 16000 SMCB Trading Buy 1045 1045 1070 950 1010 1070 1130 Positif Positif Positif 1140 895 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 5325 5325 5600 5000 5200 5400 5600 Positif Positif Positif 6200 4975 GJTL Trading Buy 565 565 595 473 535 595 655 Positif Positif Positif 715 418 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 5525 5525 5825 5150 5375 5600 5825 Positif Positif Positif 5650 4560 GGRM Trading Sell 46600 46600 45100 42250 45100 47950 50800 Negatif Negatif Positif 46500 39500 UNVR Trading Buy 39000 39000 39475 37325 38400 39475 40550 Positif Positif Positif 40400 33000 KLBF Trading Sell 1440 1440 1385 1295 1385 1475 1565 Positif Positif Positif 1700 1250 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1480 1480 1505 1405 1455 1505 1555 Positif Positif Positif 1700 1235 PTPP Trading Sell 3700 3700 3630 3525 3630 3735 3840 Negatif Positif Positif 3700 2960 WIKA Trading Buy 2940 2940 3040 2460 2750 3040 3330 Positif Positif Positif 2920 2370 ADHI Trading Buy 2015 2015 2035 1945 1990 2035 2080 Positif Negatif Positif 2070 1415 WSKT Trading Buy 1635 1635 1655 1555 1605 1655 1705 Positif Positif Positif 1720 1505 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2715 2715 2810 2630 2690 2750 2810 Positif Positif Positif 3315 2150 JSMR Trading Buy 4850 4850 5025 4665 4785 4905 5025 Positif Positif Positif 5500 4680 ISAT Trading Buy 4000 4000 4140 3470 3805 4140 4475 Positif Negatif Positif 4180 3310 TLKM Trading Buy 2720 2720 2780 2500 2640 2780 2920 Positif Positif Positif 2885 2485 Finance BMRI Trading Buy 8200 8200 8325 7525 7925 8325 8725 Positif Positif Positif 9275 7150 BBRI Trading Buy 9125 9125 9275 8375 8825 9275 9725 Positif Positif Positif 10800 7975 BBNI Trading Buy 4400 4400 4495 3975 4235 4495 4755 Positif Positif Positif 5250 3800 BBCA Trading Buy 12550 12550 12850 11600 12225 12850 13475 Positif Positif Positif 12900 11000 BBTN Trading Buy 1035 1035 1075 985 1015 1045 1075 Positif Positif Positif 1090 935 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 17425 17425 17725 16525 17125 17725 18325 Positif Positif Positif 20700 15225 MPPA Trading Buy 2050 2050 2065 1985 2025 2065 2105 Positif Positif Positif 2555 1825