Matematika Diskrit. Reza Pulungan. March 31, Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep yang mendasari konsep representasi

Teori Bilangan (Number Theory)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pembagi Persekutuan Terbesar dan Teorema Bezout

R. Rosnawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan yang mendukung proses penelitian. Dalam penyelesaian bilangan

LANDASAN TEORI. bilangan coprima, bilangan kuadrat sempurna (perfect square), kuadrat bebas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

Pengantar Teori Bilangan

Integer (Bilangan Bulat)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

Lembar Kerja Mahasiswa 1: Teori Bilangan

MAKALAH KRIPTOGRAFI CHINESE REMAINDER

Bab 2: Kriptografi. Landasan Matematika. Fungsi

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

BAB II KETERBAGIAN. 1. Mahasiswa bisa memahami pengertian keterbagian. 2. Mahasiswa bisa mengidentifikasi bilangan prima

Materi Pembinaan Olimpiade SMA I MAGELANG TEORI BILANGAN

DIKTAT KULIAH (2 sks) MX 127 Teori Bilangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

n suku Jadi himpunan bilangan asli dapat disajikan secara eksplisit N = { 1, 2, 3, }. Himpunan bilangan bulat Z didenisikan sebagai

Manusia itu seperti pensil Pensil setiap hari diraut sehingga yang tersisa tinggal catatan yang dituliskannya. Manusia setiap hari diraut oleh rautan

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini dibahas landasan teori yang akan digunakan untuk menentukan ciri-ciri dari polinomial permutasi atas finite field.

Teori bilangan. Nama Mata Kuliah : Teori bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 sks. Deskripsi Mata Kuliah. Tujuan Perkuliahan.

Keterbagian Pada Bilangan Bulat

Bilangan Prima dan Teorema Fundamental Aritmatika

Kongruen Lanjar dan Berbagai Aplikasi dari Kongruen Lanjar

PENGUJIAN BILANGAN CARMICHAEL. (Skripsi) Oleh SELMA CHYNTIA SULAIMAN

TEORI BILANGAN. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0.

MODUL PERSIAPAN OLIMPIADE. Oleh: MUSTHOFA

Aplikasi Teori Bilangan Dalam Algoritma Enkripsi-Dekripsi Gambar Digital

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

BAB I INDUKSI MATEMATIKA

Pengantar Teori Bilangan

TEORI BILANGAN Setelah mempelajari modul ini diharapakan kamu bisa :

DAFTAR ISI 3 TEORI KONGRUENSI 39 4 TEOREMA FERMAT DAN WILSON 40

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 TEORI KETERBAGIAN. Jadi himpunan bilangan asli dapat disajikan secara eksplisit N = { 1, 2, 3, }. Himpunan bilangan bulat Z didenisikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. yang mendasari pembahasan pada bab-bab berikutnya. Beberapa definisi yang

II. LANDASAN TEORI. Secara umum, apabila α bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada

BAB I NOTASI, KONJEKTUR, DAN PRINSIP

METODE SOLOVAY-STRASSEN UNTUK PENGUJIAN BILANGAN PRIMA

BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tentukan semua bilangan bulat x sedemikian sehingga x 1 (mod 10). Jawab. x 1 (mod 10) jika dan hanya jika x 1 = 10 k untuk setiap k bilangan bulat.

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

2. Algoritma, Kompleksitas dan Teori Bilangan

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

Pengantar Teori Bilangan. Kuliah 6

BAB III PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

Disajikan pada Pelatihan TOT untuk guru-guru SMA di Kabupaten Bantul

KATA PENGANTAR. Rantauprapat,11 April Penyusun

Setelah mengikuti materi Bab ini mahasiswa diharapkan mampu: 2. Mendefinisikan factor persekutuan, kelipatan persekutuan, FPB, dan KPK.

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI UJI PRIMALITAS BERDASARKAN TEOREMA POCKLINGTON

TEORI KETERBAGIAN.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Bilangan Prima, Uji Keprimaan, dan Berbagai Aplikasi Bilangan Prima

ALGORITMA DAN BILANGAN BULAT

ALTERNATIF MENENTUKAN FPB DAN KPK

Aplikasi Chinese Remainder Theorem dalam Secret Sharing

Sieve of Eratosthenes dan Aplikasinya Dalam Problem Solving

Pemfaktoran prima (2)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A


2 BILANGAN PRIMA. 2.1 Teorema Fundamental Aritmatika

Antonius C. Prihandoko

BAB II LANDASAN TEORI

TEORI BILANGAN (3 SKS)

Rizkun As Syirazi, Thresye, Nurul Huda Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat

Penyelesaian Persamaan Linear Dalam Bentuk Kongruen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN TEOREMA LUCAS-LEHMER DAN TEOREMA POCKLINGTON DALAM UJI PRIMALITAS

BILANGAN DAN KETERBAGIAN BILANGAN BULAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

Pembagi Bersama Terbesar Matriks Polinomial Indramayanti Syam 1,*, Nur Erawaty 2, Muhammad Zakir 3

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB V BILANGAN BULAT

Sistem Bilangan Real

Penulis : Rahmad AzHaris. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN

BAB I TEORI KETERBAGIAN DALAM BILANGAN BULAT

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, November Penulis

Teori Bilangan. Bahan Kuliah IF2151 Matematika Diskrit. Rinaldi M/IF2151 Mat. Diskrit 1

Induksi Matematika. Fitriyanti Mayasari

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN

Aplikasi Teori Bilangan dalam Algoritma Kriptografi

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

STRUKTUR ALJABAR: GRUP

Studi dan Implementasi Algoritma Inverse Generator Cipher

BILANGAN. Bilangan Satu Bilangan Prima Bilangan Komposit. Bilangan Asli

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

Transkripsi:

Matematika Diskrit Reza Pulungan Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta March 31, 2011

Teori Bilangan (Number Theory)

Keterbagian (Divisibility) Pada bagian ini kita hanya akan berbicara mengenai bilangan bulat (integer). Definisi (Divisibility) Kita sebut a membagi (bulat) b jika terdapat sebuah integer k sedemikian sehingga ak = b, dan ini kita lambangkan dengan a b. Catatan Penting! Setiap bilangan bulat membagi bulat 0. Jika a b, maka b disebut kelipatan dari a. Reza Pulungan Matematika Diskrit 3

Keterbagian (Divisibility) Lemma Pernyataan-pernyataan berikut benar: 1 Jika a b, maka a bc untuk semua c. 2 Jika a b dan b c, maka a c. 3 Jika a b dan a c, maka a (sb + tc) untuk semua s dan t. 4 Untuk semua c 0, a b jika dan hanya jika ca cb. Definisi (Bilangan Prima) Sebuah bilangan p > 1 yang tidak memiliki pembagi positif kecuali 1 dan dirinya sendiri disebut prima. Bilangan yang bukan prima disebut composite. Reza Pulungan Matematika Diskrit 4

Keterbagian (Divisibility) Bagaimana kalau satu bilangan tidak membagi bulat bilangan lain? Teorema (Division Theorem) Andaikan n dan b adalah integer dan d > 0. Maka terdapat sepasang integer unik q dan r sedemikian sehingga n = qd + r dan 0 r < d. Sisa r pada division theorem kita tuliskan dengan n rem d, ini melambangkan bahwa r adalah sisa (remainder) pembagian bulat antara n dengan d. Reza Pulungan Matematika Diskrit 5

Linear Combination Definisi (Kombinasi Linier Bulat) Untuk sembarang integer a dan b, maka: sa + tb, di mana s dan r adalah integer, disebut kombinasi linier (bulat) dari a dan b. Reza Pulungan Matematika Diskrit 6

Greatest Common Divisor (GCD) Di Indonesia ini disebut dengan Faktor Persekutuan Terbesar. Definisi (Greatest Common Divisor (GCD)) Greatest common divisor (GCD) dari a dan b adalah bilangan terbesar yang membagi bulat baik a maupun b, dan ini kita lambangkan dengan gcd(a, b). Teorema Greatest common divisor dari a dan b sama dengan kombinasi linier positif yang terkecil dari a dan b. Corollary Setiap kombinasi linier dari a dan b adalah kelipatan dari gcd(a, b), dan sebaliknya. Reza Pulungan Matematika Diskrit 7

Greatest Common Divisor (GCD) Lemma Pernyataan-pernyataan berikut benar: 1 Setiap faktor persekutuan dari a dan b membagi bulat gcd(a, b). 2 gcd(ka, kb) = k gcd(a, b) untuk semua k > 0. 3 Jika gcd(a, b) = 1 dan gcd(a, c) = 1, maka gcd(a, bc) = 1. 4 Jika a bc dan gcd(a, b) = 1, maka a c. 5 gcd(a, b) = gcd(b, a rem b). Algoritma Euclid dan The Pulverizer (kuttak). Reza Pulungan Matematika Diskrit 8

Teorema Fundamental Aritmetika Lemma Jika p bilangan prima dan p ab, maka p a atau p b. Lemma Andaika p bilangan prima. Jika p a 1 a 2 a n, maka p membagi bulat suatu a i. Teorema (Teorema Fundamental Aritmetika) Setiap integer positif n dapat adalah perkalian unik dari beberapa bilangan prima. Reza Pulungan Matematika Diskrit 9

Aritmetika Modular Definisi (Congruence) Integer a congruent dengan b modulo n jika n (a b), dan ini dilambangkan dengan a b (mod n). Catatan Penting! mirip dengan =. (mod n) di atas menjelaskan sense di mana a dan b sama. Congruence modulo n mendefinisikan sebuah partisi pada himpunan bilangan bulat ke n buah blok sedemikian sehingga integer-integer yang congruent berada di blok yang sama. Hasil akhirnya adalah bahwa ketika aritmetika dilakukan pada modulo n, maka hanya ada n jenis bilangan yang benar-benar berbeda yang perlu kita tangani. Reza Pulungan Matematika Diskrit 10

Sifat-Sifat Congruence Lemma (Sifat-Sifat Congruence) Pernyataan-pernyataan berikut berlaku untuk n 1: 1 a a (mod n). 2 a b (mod n) = b a (mod n). 3 a b (mod n) b c (mod n) = a c (mod n). 4 a b (mod n) = a + c b + c (mod n). 5 a b (mod n) = ac bc (mod n). 6 a b (mod n) c d (mod n) = a + c b + d (mod n). 7 a b (mod n) c d (mod n) = ac bd (mod n). Reza Pulungan Matematika Diskrit 11

Congruence dan Remainder Lemma (Congruence dan Remainder) Pernyataan-pernyataan berikut berlaku: 1 a (a rem n) (mod n). 2 a b (mod n) (a rem n) = (b rem n). Reza Pulungan Matematika Diskrit 12

Multiplicative Inverse Definisi (Multiplicative Inverse) Multiplicative inverse (Invers perkalian) dari suatu bilangan x adalah bilangan x 1 sedemikian sehingga xx 1 = 1. Multiplicative inverse terdefinisi dengan baik untuk himpunan bilangan real, namun tidak untuk himpunan bilangan bulat. Namun yang mengejutkan adalah multiplicative inverse terdefinisi dengan baik jika kita bekerja pada modulo p, di mana p adalah bilangan prima. Lemma Jika p adalah prima dan k bukan kelipatan dari p, maka k memiliki multiplicative inverse module p Reza Pulungan Matematika Diskrit 13

Cancellation Lemma Andaikan p adalah prima dan k bukan kelipatan dari p, maka: ak bk (mod p) = a b (mod p). Lemma Andaikan p adalah prima dan k bukan kelipatan dari p, maka barisan: (0 k) rem p,(1 k) rem p,(2 k) rem p,,((p 1) k) rem p, adalah permutasi dari barisan: 0, 1, 2,,(p 1). Reza Pulungan Matematika Diskrit 14

Fermat s Theorem Teorema (Fermat s Theorem) Andaikan p adalah prima dan k bukan kelipatan dari p, maka: k p 1 1 (mod p). Reza Pulungan Matematika Diskrit 15

Relatively Prime dan Totient Function Definisi (Relatively Prime) Integer a dan b disebut relatively prime jika gcd(a, b) = 1. Definisi (Totient Function) Andaikan n adalah integer positif. Maka fungsi totient φ(n) melambangkan banyaknya integer dalam {0, 1, 2,, n 1} yang relatively prime dengan n. Reza Pulungan Matematika Diskrit 16

Sifat Totient Function Teorema Fungsi φ mematuhi hubungan berikut: 1 Jika a dan b relatively prime, maka φ(ab) = φ(a)φ(b). 2 Jika p adalah prima, maka φ(p k ) = p k p k 1, untuk k 1. Integer a dan b disebut relatively prime jika gcd(a, b) = 1. Reza Pulungan Matematika Diskrit 17

Aritmetika Modulo Non-Prima Lemma Andaikan n adalah integer positif. Jika k relatively prime terhadap n, maka k memiliki multiplicative inverse module n. Dengan demikian terdapat k 1 sedemikian sehingga kk 1 1 (mod n). Lemma Andaikan n adalah integer positif dan k relatively prime terhadap n, maka: ak bk (mod n) = a b (mod n). Reza Pulungan Matematika Diskrit 18

Aritmetika Modulo Non-Prima Lemma Andaikan n adalah integer positif dan k relatively prime terhadap n. Andaikan k 1, k 2,, k r adalah semua integer yang relatively prime terhadap n di dalam 0 k i < n, maka barisan: (k 1 k) rem n,(k 2 k) rem n,(k 3 k) rem n,,(k r k) rem n, adalah permutasi dari barisan: k 1, k 2,, k r. Reza Pulungan Matematika Diskrit 19

Aritmetika Modulo Non-Prima Teorema (Euler s Theorem) Andaikan n adalah integer positif dan k relatively prime terhadap n, maka: k φ(n) 1 (mod n). Reza Pulungan Matematika Diskrit 20