RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT. CANTIK FURNITURE (1) Identitas LVLK : a. Nama Lembaga : PT. Transtra Permada. b. Nomor Akreditasi : LVLK-009-IDN. c. Alamat : Jln. Magelang Km. 4,5 RT. 02 RW. 11, Rogoyudan, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta d. No.telepon/faks/E-mail : 08112652998 / transtrapermada@yahoo.com e. Direktur : Ir. Tri Madiyono. f. Standar : Perdirjen BUK No. P.14/VI-BPPHH/2014, tanggal 29 Desember 2014. g. Tim Audit : Arif Toni Harianto, S.Hut Muhammad Nur Amin, S.T h. Pengambil Keputusan : Dr. Ir. Nunuk Supriyatno, M.Sc. (2) Identitas Auditee : a. Nama Pemegang Izin : PT. CANTIK FURNITURE b. IUI : No. 504/1/IU/PMA/2015, tanggal 02 Juli 2015 c. Lokasi Pabrik/telepon : Desa Bawu RT 24/5 Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara / 0291-59922 d. Alamat kantor/telepon : Desa Bawu RT 24/5 Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara / 0291-59922 e. Pengurus : - Choi Chang Kyu - Salis Fatkhiyangning (3) Ringkasan Tahapan : Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Pertemuan Pembukaan 27 Juni 2016 PT. CANTIK FURNITURE Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan 28 Juni 2016 PT. CANTIK FURNITURE Disampaikan ucapan terima kasih dan perkenalan Tim Auditor, tujuan kegiatan verifikasi, ruang lingkup, rencana kerja verifikasi, metodologi, mekanisme verifikasi, jaminan kerahasiaan dan ketidakberpihakan, permintaan wakil dari manajemen Dilakukan pengecekan dokumen legalitas perusahaan, dokumen bahan baku, proses produksi dan ekspor, uji petik pengukuran //27.04.2012 Halaman 1 dari 10
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Pertemuan Penutupan 28 Juni 2016 PT. CANTIK FURNITURE bahan baku dan pemeriksaan satu rantai ke belakang, dokumen lingkungan, dokumen dan implementasi K3 Disampaikan mengenai konfirmasi ulang ruang lingkup audit, hasil sementara hasil penilaian lapangan, mekanisme dan tata waktu pelaporan dan pengambilan keputusan, mekanisme penyampaian banding. Pengambilan Keputusan Yogyakarta, Juli 2016 Diterbitkan Sertifikat Legalitas Kayu (SLK) (4) Resume Hasil Penilaian : Prinsip 1. Industri Pengolahan Hasil Hutan Kayu mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah Kriteria 1.1. Unit usaha industri pengolahan dan eksportir produk olahan memiliki izin yang sah Indikator 1.1.1. Unit usaha Pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah 4.1. Verifier 1.1.1 (a) Akte pendirian perusahaan dan /perubahan terakhir 4.2. Verifier 1.1.1 (b) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam Izin Industri 4.3. Verifier 1.1.1 (c) Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri) 4.4. Verifier 1.1.1 (d) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Tersedia akta pendirian PT. CANTIK FURNITURE No. 04 tanggal 10 Desember 2010 oleh notaris Nuning Widyawati, SH, notaris di Jepara dan telah disahkan oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Tersedia Izin Usaha Industri yaitu (IUI) No. 548 /1/IU/PMA/2015 tanggal 02 Juli 2015 yang berlaku selama perusahaan berproduksi, dalam IUI memuat izin perdagangan/pemasaran. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa kegiatan usaha yang dijalankan sesuai dengan izin yang diberikan dengan pemasaran 100% ekspor. Tersedia Izin HO (Izin Gangguan Lingkungan Sekitar Industri) No. 502.6/IG.ITU/025/2015 tanggal 28 Januari 2015, yang diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Jepara. Izin berlaku sampai dengan 27 Januari 2020 PT. CANTIK FURNITURE telah memiliki dokumen Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 112613100568, tanggal 02 Februari 2016 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan //27.04.2012 Halaman 2 dari 10
Terpadu Kabupaten Jepara. TDP berlaku sampai dengan tanggal 16 Januari 2021 4.5. Verifier 1.1.1 (e) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 4.6. Verifier 1.1.1 (f) AMDAL/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)/ Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL)/Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)/Surat Izin Lingkungan (SIL)/Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) 4.7. Verifier 1.1.1 (g) IUIPHHK, Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) 4.8. Verifier 1.1.1 (h) Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk Industri Primer Hasil Hutan (IPHH) Tersedia NPWP, SKT dan SPPKP dengan data sesuai dengan dokumen yang lain (TDP dan IUI). Tersedia dokumen lingkungan hidup UKP-UPL dan terdapat surat Rekomendasi UKL- UPL PT. CANTIK FURNITURE Nomor 660.1/491 tanggal 17 Nopmber 2014 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara. Laporan implementasi UKL UPL telah disampaikan ke Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara, tanggal 06 Juni 2016 PT. CANTIK FURNITURE mempunyai dokumen IUI yang diterbitkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik. Informasi yang terdapat dalam izin sesuai dengan dokumen legalitas yang lain dan berlaku sejak tanggal ditetapkan untuk jangka waktu selama perusahaan beroperasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hasil verifikasi dan observasi lapangan menunjukkan bahwa jenis usaha yang dijalankan sesuai dengan IUI berupa industri furnitur dari kayu. PT. CANTIK FURNITURE bukan merupakan industri primer yang melakukan pengolahan bahan baku dari kayu bulat sehingga tidak berkewajiban menyusun dokumen RPBBI dengan demikian verifier ini tidak Indikator 1.1.2 Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen Indikator 1.2.1. Importir adalah importir yang memiliki izin. 4.9. Verifier : Dokumen pengakuan/ pengenal sebagai importir. Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) PT. CANTIK FURNITURE bukan sebagai pemegang izin importir sehingga verifier ini //27.04.2012 Halaman 3 dari 10
4.10. Verifier : Panduan / PT. CANTIK FURNITURE bukan sebagai pedoman / prosedur pelaksanaan dan bukti pemegang izin importir sehingga verifier ini pelaksanaan mekanisme uji tuntas (due diligence) importer. Kriteria 1.3 Unit usaha dalam bentuk kelompok Indikator 1.3.1 Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok 4.11. Verifier : Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok. 4.12. Verifier : Internal Audit anggota kelompok. PT. CANTIK FURNITURE mengajukan audit VLK industri sendiri, tidak melalui kelompok, sehingga verifier ini tidak PT. CANTIK FURNITURE mengajukan audit VLK industri sendiri, tidak melalui kelompok, sehingga verifier ini tidak Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya. Kriteria 2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk impor) dan hasil olahannya. Indikator 2.1.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah. 4.13. Verifier 2.1.1. (a) Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli. 4.14. Verifier 2.1.1. (b) Daftar pemeriksaan kayu bulat (DPKB) 4.15. Verifier 2.1.1. (c) Berita acara serah terima kayu dan /atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah. 4.16. Verifier 2.1.1. (d) Dokumen angkutan hasil hutan yang sah. Tersedia dokumen jual beli antara PT. CANTIK FURNITURE dengan pemasok, dimana seluruh penerimaan bahan baku (barang setengah jadi) dilengkapi dengan dokumen jual beli berupa nota penjualan dan kuitansi pembayaran. menggunakan bahan baku kayu bulat dari hutan negara, sehingga verifier ini tidak Seluruh penerimaan kayu yang diterima oleh PT. CANTIK FURNITURE dilengkapi dengan bukti serah terima kayu dan dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah Seluruh penerimaan bahan baku kayu didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah, hasil stock bahan baku di lapangan sesuai antara fisik kayu (jenis dan ukuran) dengan dokumen, jumlah batang/keping dan volume di dalam //27.04.2012 Halaman 4 dari 10
dokumen angkutan hasil hutan yang sah sesuai dengan stock/lmhh pada periode yang sama, sebagai penghasil mebel PT. CANTIK FURNITURE tidak memerlukan penerbit khusus yang telah teregister sebagai GANIS PHPL dan dari verifikasi di lapangan tidak menggunakan bahan baku dari kayu lelang. 4.17. Verifier 2.1.1. (e) Nota dan Dokumen Keterangan menggunakan bahan baku dari kayu (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/kota atau dari Aparat bekas/hasil bongkaran/sampah kayu, bukan dari kayu lelang, sehingga verifier ini tidak Desa/Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran/sampah kayu, bukan dari kayu lelang serta DKP. 4.18. Verifier 2.1.1. (f) Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri. 4.19. Verifier 2.1.1. (g) Dokumen S-LK/ S-PHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari pemasok. 4.20. Verifier 2.1.1. (h) Informasi terkait VLBB untuk pemasok yang belum memiliki SLK/S-PHPL/DKP 4.21. Verifier 2.1.1. (i) Dokumen pendukung RPBBI. menggunakan bahan baku dari kayu bekas/limbah industri, sehingga verifier ini Hasil verifikasi tersedia dokumen DKP, prosedur pemeriksaan DKP, personil yang bertanggung jawab untuk melakukan pengecekan pemasok yang mengeluarkan DKP dan Form Pengecekan/Pemeriksaan DKP pada setiap penerimaan bahan baku i Bahan baku yang digunakan oleh PT. CANTIK FURNITURE berasal dari pemasok yang sudah menggunakan dokumen DKP, sehingga verifier ini tidak (Not PT. CANTIK FURNITURE bukan merupakan i industri primer yang melakukan pengolahan bahan baku dari kayu bulat sehingga tidak berkewajiban memiliki dokumen RPBBI dan dokumen pendukungnya, sehingga verifier ini Indikator 2.1.2. Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah. 4.22. Verifier 2.1.2. (a) Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Bahan baku yang digunakan oleh PT. CANTIK FURNITURE seluruhnya berasal //27.04.2012 Halaman 5 dari 10
4.23. Verifier 2.1.2. (b) Bill of Bahan baku yang digunakan oleh PT. Lading (B/L) CANTIK FURNITURE seluruhnya berasal 4.24. Verifier 2.1.2. (c) Bahan baku yang digunakan oleh PT. Packing List (P/L) CANTIK FURNITURE seluruhnya berasal 4.25. Verifier 2.1.2. (d) Bahan baku yang digunakan oleh PT. Invoice CANTIK FURNITURE seluruhnya berasal 4.26. Verifier 2.1.2. (e) Bahan baku yang digunakan oleh PT. Deklarasi Impor CANTIK FURNITURE seluruhnya berasal 4.27. Verifier 2.1.2. (f) Bahan baku yang digunakan oleh PT. Rekomendasi Impor CANTIK FURNITURE seluruhnya berasal 4.28. Verifier 2.1.2. (g) Bahan baku yang digunakan oleh PT. Dokumen lain yang relevan CANTIK FURNITURE tidak ada yang untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya, sehingga verifier ini dibatasi perdagangannya 4.29. Verifier 2.1.2. (h) Bukti Bahan baku yang digunakan oleh PT. penggunaan kayu dan CANTIK FURNITURE seluruhnya berasal produk turunannya. Indikator 2.1.3. Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu 4.30. Verifier 2.1.3. (a) Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi. 4.31. Verifier 2.1.3. (b) Laporan produksi hasil olahan. 4.32. Verifier 2.1.3. (c) Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan. Tersedia tally sheet dan laporan awal produksi, yang dapat memberikan informasi ketelusuran asal usul bahan baku Laporan hasil produksi sesuai dengan LMHHOK dan terdapat hubungan yang logis antara input-output dan rendemen Realisasi produksi PT. CANTIK FURNITURE periode Juni 2015 - Mei 2016, diperoleh hasil produksi furniture sebesar 10.061 pcs atau setara 1.783 m3 (dari bahan baku ½ jadi) dan 111 pcs atau setara 26,52 m3 (dari bahan baku papan). Hasil produksi //27.04.2012 Halaman 6 dari 10
tersebut (total 10.172 pcs) belum melebihi kapasitas yang diizinkan. 4.33. Verifier 2.1.3. (d) Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan. 4.34. Verifier 2.1.3. (e) Dokumen LMKB/LMKBK/LMHHOK menggunakan bahan baku dari kayu lelang,sehingga verifier ini tidak Tersedia dokumen Laporan Mutasi Kayu (LMK) PT. CANTIK FURNITURE Periode Juni 2015 s/d Mei 2016. LMK tersebut sesuai dengan dokumen pendukung lainnya seperti dokumen pembelian bahan baku dan laporan produksi serta laporan penjualan. Indikator 2.1.4. Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga). 4.35. Verifier 2.1.4. (a) Dokumen S-LK atau DKP. 4.36. Verifier 2.1.4. (b) Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain). 4.37. Verifier 2.1.4. (c) Berita acara serah terima kayu yang dijasakan. 4.38. Verifier 2.1.4. (d) Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan penyedia jasa. 4.39. Verifier 2.1.4. (e) Adanya pendoku-mentasian bahan baku, proses produksi, dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa. menggunakan jasa pihak lain dalam proses produksinya, semua ditangani / dilakukan sendiri, sehingga verifier ini tidak menggunakan jasa pihak lain dalam proses produksinya, semua dilakukan sendiri, sehingga verifier ini tidak (Not menggunakan jasa pihak lain dalam proses produksinya, semua dilakukan sendiri, sehingga verifier ini tidak (Not menggunakan jasa pihak lain dalam proses produksinya, semua dilakukan sendiri, tidak ada pemisahan produk yang dijasakan, sehingga verifier ini tidak (Not melakukan ekspor melalui industri jasa. Sehingga verifier ini tidak (Not Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi. Kriteria 3.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Indikator 3.1.1 Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindah tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. //27.04.2012 Halaman 7 dari 10
4.40. Verifier : Dokumen angkutan hasil hutan yang sah. Kriteria 3.2 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor 4.41. Verifier 3.2.1. (a) Produk hasil olahan kayu yang diekspor 4.42. Verifier 3.2.1. (b.) Pemberita- huan Ekspor Barang (P E B) 4.43. Verifier 3.2.1. (c) Packing List (P/L) 4.44. Verifier 3.2.1. (d) Invoice PT. CANTIK FURNITURE mempunyai dokumen izin perdagangan yang termuat dalam IUI dengan pemasaran 100% ekspor dan tidak melakukan penjualan domestik sehingga verifier ini tidak (Not Indikator 3.2.1. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Hasil verifikasi menunjukkan bahwa PT. CANTIK FURNITURE melakukan 31 kali ekspor. Berdasarkan laporan hasil produksi, produk yang dipasarkan tidak melebihi persediaan produk yang ada, sehingga dapat dipastikan bahwa produk yang dihasilkan merupakan produksi sendiri berupa furniture dari kayu. Hasil verifikasi diketahui bahwa keabsahan dokumen PEB yang diterbitkan untuk PT. CANTIK FURNITURE sudah sesuai dan memenuhi kelengkapannya, diantaranya dilakukan pencatatan dan dilakukan pemeriksaan oleh Kantor Pabean Pemeriksaan KPPBC Tanjung Emas, dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) PT. CANTIK FURNITURE telah dicap dan ditandatangani oleh PPJK. Saat dilakukan verifikasi terhadap dokumen PEB diperoleh kesesuaian dengan dokumen ekspor lainnya seperti Invoice, packing list dan Bill of Lading Dokumen packing list PT. CANTIK FURNITURE sesuai dengan dokumen PEB Dokumen invoice PT. CANTIK FURNITURE sesuai dengan dokumen PEB dan BL 4.45. Verifier 3.2.1. (e) Bill of Lading (B/L) 4.46. Verifier 3.2.1. (f) Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal 4.47. Verifier 3.2.1. (g) Hasil verifikasi teknis Dokumen Bill of Lading PT. CANTIK FURNITURE sesuai dengan PEB PT. CANTIK FURNITURE belum memiliki SLK, sehingga verifier ini tidak (Not Produk PT. CANTIK FURNITURE merupakan produk yang tidak wajib diverifikasi teknis, sehingga verifier ini tidak //27.04.2012 Halaman 8 dari 10
(Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis. (Not 4.48. Verifier 3.2.1. (h) Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar 4.49. Verifier 3.2.1. (i) Dokumen lain yang relevan (diantaranya: CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya Produk PT. CANTIK FURNITURE, tidak termasuk pada jenis barang terkena kewajiban pembayaran bea keluar, sehingga verifier ini tidak (Not Produk PT. CANTIK FURNITURE, tidak termasuk pada jenis barang yang dibatasi perdagangannya, sehingga verifier ini tidak Kriteria 3.3. Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V-Legal 4.50. Verifier : Tanda PT. CANTIK FURNITURE belum memiliki V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan. SLK, sehingga verifier ini tidak (Not Prinsip 4. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan. Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Indikator 4.1.1. Prosedur dan implementasi K3 4.51. Verifier 4.1.1. (a) Pedoman/prosedur K3. 4.52. Verifier 4.1.1. (b) Implementasi K3 4.53. Verifier 4.1.1. (c) Catatan Kerja Kecelakaan Kriteria 4.2. Pemenuhan Hak-Hak Tenaga Kerja Indikator 4.2.1. Kebebasan Berserikat Bagi Pekerja PT. CANTIK FURNITURE memiliki pedoman/prosedur K3 dan personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam implementasi pedoman/prosedur (beserta surat penunjukannya) Tersedia peralatan K3 yang terdiri dari APAR, APD, Jalur Evakuasi dan titik tempat berkumpul apabila terjadi kondisi darurat. Jumlah peralatan K3 sesuai dengan kebutuhan dan masih berfungsi dengan baik. Tersedia catatan kecelakaan kerja untuk setiap kejadian kecelakaan kerja secara lengkap dan upaya penanganannya, pada periode Juni 2015 Mei 2016 terdapat tidak terjadi kecelakaan kerja atau nihil. 4.54. Verifier : Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) Terdapat pernyataan tertulis mengenai kebijakan perusahaan yang membolehkan karyawan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja dan telah //27.04.2012 Halaman 9 dari 10
yang membolehkan disosialisasikan kepada karyawan. untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja. Indikator 4.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempekerjakan karyawan > 10 orang. 4.55. Verifier : Ketersediaan Dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja. Tersedia dokumen Peraturan Perusahaan PT. CANTIK FURNITURE yang mengatur hak-hak pekerja dan bukti/tandaterima pendaftaran PP pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jepara pada tanggal 30 Juni 2016. Indikator 4.2.3. Mempekerjakan Anak Di bawah Umur (diluar ketentuan). 4.56. Verifier : Pekerja yang masih di bawah Umur terdapat pekerja PT. CANTIK FURNITURE yang masih di bawah umur, karyawan termuda yang berumur 21 tahun a.n Siti Aminah dengan Nomor : 3320025106950002 yang lahir di Jepara tanggal 11 Juni 1995 (umur 21 tahun). Yogyakarta, 7 Juni 2016 Ir. Tri Madiyono Direktur //27.04.2012 Halaman 10 dari 10