DAILY REPORT 28 Agustus 2015

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

DAILY REPORT 12 April 2016

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 03 September 2015

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

DAILY REPORT 27 Agustus 2015

DAILY REPORT 16 September 2015

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 14 February 2014

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 15 September 2015

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 24 January 2014

Kondisi Perekonomian Indonesia

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 21 September 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 14 October 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 15 November 2013

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 30 January 2014

STATISTIK PASAR MODAL

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 31 August 2016

WEEKLY REPORT 27 April 2015

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

LAPORAN Juni 2015KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 11 Agustus 2015

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 14 Januari 2016

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

DAILY REPORT 23 September 2015

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 17 September 2014

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 23 Aug 2017

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 24 October 2013

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 27 Oktober 2015

DAILY REPORT 30 Juli 2015

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 08 November 2016

DAILY REPORT 04 September 2015

DAILY REPORT 27 Juli 2017

DAILY REPORT 02 November 2016

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 10 Aug 2017

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

DAILY REPORT 15 August 2014

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 21 Oktober 2014

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 25 October 2016

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 05 October 2016

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 11 February 2014

WEEKLY REPORT 18 May 2015

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 29 September 2016

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 19 March 2014

Transkripsi:

DAILY REPORT 28 Agustus 2015 NEWS HEADLINES ANTM rights issue Rp 5,3 triliun ANTM tarik pinjaman USD 200 juta ELSA targetkan tender seismik Malaysia dan India DSNG tetap akan stock split rasio 1 : 5 TBLA akan lakukan buy back saham maksimal 20% ADHI raih kontrak baru Rp 7 triliun per Juli 2015 RUPSLB rights issue ADHI ditunda pada 16 September 2015 Akusisi proyek tol Pemalang-Batang WSKT dalam proses legal INPP resmi akuisisi 25,49% saham PLIN Empat BUMN bidik rights issue Rp 12,3 triliun pada 2016 Kemeneg BUMN akan tambah PMN Rp 1,25 triliun ke JSMR JSMR tak dapat selesaikan tol Trans Jawa jika tidak dapat PMN ISAT rugi Rp 733,79 miliar hingga Juni 2015 BBTN targetkan total tabungan capai Rp 3 triliun di akhir 2015 BBNI targetkan penjualan BNI Fleksi 2015 sebesar Rp 2,5 triliun INPC gunakan defensive strategy BCAP akan lakukan PUT II HMETD di harga Rp 1642/saham TIFA peroleh fasilitas kredit modal kerja Rp 100 miliar dari BCIC KLBF realisasi capex Rp600 miliar AUTO tingkatkan bisnis after market ACES akan buy back saham sekitar Rp 34,3 miliar BRNA batal rights issue JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Secara teknis IHSG masih terkonfirmasikan fase bearish dalam pekan ini, hal Support ini tercermin Level baik dari lagging 4340/4249/4202 indicator maupun leading indicator. Dari Resistance Leading Level Indikator, seperti 4477/4524/4615 Stochastic dan MACD mensinyalkan negatif Major Trend untuk pergerakan IHSG. Down Demikian dengan lagging indicator yang tercermin Minor Trend dari MA5 dan MA20 terkonfirmasi Down pola downtrend bagi indeks JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4430.632 +192.899 7,577.85 7,514.57 LQ-45 754.831 +44.027 2,466.67 5,803.24 MARKET REVIEW Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup meroket 4,55% atau 192,89 poin ke level 4.430,63 pada hari Kamis (27/08) dibandingkan penutupan sehari sebelumnya 4.237,73 yang ditopang oleh aksi net buy asing yang mencapai Rp400 miliar. IHSG melonjak paling tinggi di Asia Tenggara. Selain itu, seluruh indeks sektoral menghijau. Sentimen positif mewarnai pedagangan di seluruh bursa di dunia terdorong oleh kenaikan saham di Wall Street dan indeks Shanghai yang berhasil rebound setelah 6 hari terpuruk. Ditambah lagi, kurs rupiah pada perdagangan hari Kamis (27/08) akhirnya ditutup menguat ke level Rp13.990/US$. Kurs ini menjadi paling kuat selama sepekan terakhir dan kembali ke bawah Rp14.000/US$. Berita lain, Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta untuk menyiapkan paket kebijakan untuk memperbaiki kondisi perekonomian nasional. Darmin menuturkan paket kebijakan ekonomi yang disiapkan tersebut menyangkut sektor riil, keuangan, deregulasi, tax holiday, dan beberapa kebijakan baru untuk memperlancar kegiatan ekonomi di dalam negeri, serta mendorong masuknya valuta asing dari luar negeri. Menurutnya, Indonesia saat ini membutuhkan paket kebijakan ekonomi baru, agar dapat memperbaiki nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Pemerintah menargetkan paket kebijakan ekonomi baru tersebut dapat dikeluarkan pemerintah dalam 3 hari mendatang. Dari pihak moneter, Bank Indonesia mematok suku bunga acuan pada tahun 2016 mendatang pada level 7,5%. Hal tersebut disampaikan pihak Bank Indonesia (BI) dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, Senin (24/8). Berita global, bursa Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan hari Rabu (26/08) disebabkan oleh tanda-tanda penguatan ekonomi AS. Dari regional, sentimen positif dari Wall Street membuat indeks Jepang kembali melonjak pada Kamis (27/8/2015). Indeks Nikkei 225 menguat 1,08% ke level 18.574,44 di penutupan. Selain itu, indeks Shanghai Composite juga menguat 5,4% kembali ke level di atas 3.000. Penguatan juga terjadi pada Hang Seng yang menguat sejumlah 3,6% menjadi 21.838,54. Performa saham-saham di Asia menguat didorong oleh penguatan saham Wall Street. Dari Eropa, indeks bursa Eropa kembali ke tren positif pada Kamis (27/8/2015) mengikuti pergerakan positif bursa global. MARKET VIEW Rally kenaikan indeks saham global pada perdagangan hari Kamis, diperkirakan akan menjadi salah satu katalis positif bagi pergerakan indeks bursa Indonesia. Seiring dengan membaiknya indeks saham global tersebut IHSG diperkirakan berpeluang menguat pada perdagangan saham hari ini. Dari dalam negeri, pelaku pasar saham Indonesia tengah menantikan kabar pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi, guna mengantasi gejolak yang terjadi atas nilai tukar rupian dan dampak ancaman perlambatan ekonomi global, terutama Cina. Indonesia akan mengumumkan paket kebijakan untuk membantu mendongkrak rupiah yang termasuk penghapusan pajak untuk investor. Sebagian besar kebijakan baru ini memiliki tujuan utama memperkuat rupiah, diperkirakan akan efektif mulai pekan depan. Pemerintah berharap kebijakan ini akan membuat aktivitas ekonomi berjalan lebih lancar serta akan membuat mata uang asing terus berdatangan. Di pihak lain, pada hari Kamis, Bank Indonesia terpantau secara langsung menjual dollar, tidak melalui bank-bank agen, untuk mengangkat nilai tukar rupiah. Langkah kejutan tersebut menunjukkan determinasi kuat dari pihak pemerintah untuk menopang mata uang Asia dengan performa terburuk kedua sejauh ini pada tahun ini dengan menunjukkan kehadirannya pada pasar. Faktor positif eksternal, bursa saham AS ditutup menguat pada Kamis, seiring reboundnya harga minyak dan sinyalemen berlanjutnya penguatan di dalam ekonomi AS. Produk domestik bruto AS naik sebesar 3.7%. dalam laporan terpisah, klaim tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam tiga pekan. Sementara itu, perlambatan ekonomi Cina yang diklaim sebagai penyebab kejatuhan indeks saham global, Kecemasan akan pelambatan ekonomi Cina membuat volatilitas di pasar keuangan meningkat, dan pemerintah Cina terus berusaha meredam peningkatan tersebut. Bursa Shanghai Composite China kembali melemah pada perdagangan hari Kamis, meski sempat menguat lebih dari 3%. People's Bank of China (PBoC) kembali memberikan stimulus ke pasar dengan menyuntikkan dana sebesar 140 miliar yuan ke pasar uang antar bank (PUAB) melalui program short-term liquidity operation (SLOs). Sebelumnya, Bank Sentral tersebut menurunkan suku bunga dan giro wajib minimum. Suku bunga pinjaman dan deposito satu tahun masing-masing diturunkan sebesar 25 basis poin, menjadi 4,6% dan 1,75%. Selain itu PBoC juga menurunkan giro wajib minimun sebesar 50 basis poin menjadi 18% dan mulai berlaku efektif pada 6 September.. 1

Aneka Tambang (ANTM) melakukan rights issue dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 14.116.920.430 saham atau mewakili 59,7% total saham perseroan setelah rights issue. Setiap pemegang 25 saham yang namanya tercatat hingga 20 Oktober 2015 berhak antara 26-37 HMETD dimana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru dengan harga antara Rp 371-535 per saham. Total dana yang diperoleh dapat mencapai Rp 5.307.199.004.900. Cum dan ex di pasar regular/negosiasi pada 15-16 Oktober 2015 dan masa perdagangan pada 22-28 Oktober 2015. Rencananya, dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan 99,99% untuk penyelesaian pengembangan pabrik feronikel Halmahera Timur dan sisanya untuk modal kerja. Aneka Tambang (ANTM) menarik fasilitas pinjaman senilai USD 200 juta dari Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). ANTM menarik fasilitas pertama USD 100 juta dari BBCA dengan tingkat suku bunga 1,75% per tahun, sedangkan sisanya dari BBRI dengan tingkat bunga 1,75% per tahun. Fasilitas tersebut akan digunakan untuk membiayai modal kerja sepanjang tahun ini. Modal kerja tersebut akan digunakan untuk operasional smelter, pemeliharaan mesin ataupun pembelian bahan bakar untuk pembangkit listrik. Elnusa (ELSA) tengah membidik tender jasa seismik di Malaysia dan India dengan nilai total sekitar USD 20 juta. Perseroan memperluas pasar akibat rendahnya permintaan domestik. Saat ini, proses tender di Malaysia dan India tengah berlangsung. Di samping itu, ELSA juga tengah membidik beberapa kontrak drilling and oil services (DOS) di luar negeri, termasuk Myanmar dan India. Per Juni 2015, perseroan telah memperoleh kontrak sebesar USD 422 juta. Adapun kontrak baru menyumbangkan 38,86% terhadap total on hand contract sebesar USD 164 juta. Dharma Satya Nusantara (DNSG) tetap akan melanjutkan rencana pemecahan nominal saham (stock split) meski saat ini harga sahamnya mengalami penurunan akibat pelemahan bursa global. Sebelumnya perseroan menargetkan harga saham pada saat stock split pada level Rp 4.500. Pemecahan nominal saham akan dilaksanakan dengan rasio 1:5. Perseroan saat ini mempunyai ESOP outstanding sejumlah 43.500.000 saham yang memiliki jangka waktu mulai 8 April 2016 hingga 8 Mei 2016 dan tanpa HMETD 168.000.000 saham yang memiliki waktu pelaksanaan hingga 18 Maret 2017. Tunas Baru Lampung (TBLA) akan melakukan buyback saham perseroan maksimal 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh yang akan dilakukan selama tiga bulan. Total lembar saham yang akan di-buyback selama tiga bulan tersebut mencapai 200.000.00 saham atau setara dengan 3,74% dari modal disetor. Perseroan akan menyediakan dana maksimal sebesar Rp 120 miliar untuk rencana tersebut. Perseroan berencana menyimpan saham yang telah dibeli kembali tersebut dalam bentuk treasury stock untuk jangka waktu minimal 3 tahun, sebelum dijual kembali. Adhi Karya (ADHI) meraih kontrak baru senilai Rp 7 triliun hingga akhir Juli 2015. Mayoritas kontrak tersebut diraih dari sektor konstruksi. Beberapa proyek yang telah diraih antara lain proyek bangunan gedung double track Manggarai-Jatinegara senilai Rp 314,1 miliar. Selain itu proyek rumah susun POLRI di Bali, NTB dan Sulawesi senilai Rp 188,4 miliar. Kontrak baru tersebut sebesar 63% merupakan proyek pembangunan gedung, pembangunan jalan dan jembatan 26%, pembangunan dermaga dan infrastruktur lainnya 11%. Sebanyak 45% proyek tersebut merupakan proyek swasta. Adhi Karya (ADHI) menunda pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dari jadwal semula pada 27 Agustus 2015 dan menjadi 16 September 2015. RUPSLB mengagendakan antara lain permintaan persetujuan rights issue. Penundaan dilakukan karena kondisi pasar yang berfluktuasi secara signfikan yang mempengaruhi pelaksanaan rights issue perseroan. Proyek Tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 Km akan diambil alih oleh Waskita Karya (WSKT) dengan penguasaan saham mayoritas hingga 60%. Waskita telah melakukan kesepakatan business to business (b to b) dengan pemilik saham mayoritas dan pemegang konsesi PT Pemalang Batang Toll Road. PT. Pemalang Batang Toll Road Arman Panjaitan tengah menyelesaikan proses legal untuk pembelian dan pengalihan kepemilikan saham mayoritas oleh anak usaha waskita, yaitu PT Waskita Toll Road. Kesepakatan business to business ini dilakukan antara Waskita Toll Road dengan PT Sumber Mitra Jaya yang menguasai 45% dan Countryside Investment Corporation yang menguasai 10% pada PT Pemalang Batang Toll Road. Indonesian Paradise Property (INPP) resmi mengakuisisi 25,49% saham Plaza Indonesia Realty (PLIN). Dengan demikian, kepemilikan INPP atas PLIN bertambah menjadi 25,91%. INPP membeli 904,9 juta saham PLIN dengan harga pembelian Rp 2.500 per saham. Jasa Marga (JSMR), Wijaya Karya (WIKA), Pembangunan Perumahan (PTPP), Krakatau Steel (KRAS) menargetkan penerbitan saham baru dengan HMETD senilai total Rp 12,3 triliun tahun depan. Dalam hal ini, JSMR membidik Rp 1,79 triliun, terdiri dari usulan penyertaan modal negara (PMN) Rp 1,25 triliun dan dana rights issue dari investor publik Rp 540 miliar, sedangkan WIKA menargetkan Rp 4,7 triliun, meliputi usulan PMN Rp 3 triliun dan rights issue dari investor publik Rp 1,7 triliun. Adapun PTPP mengincar Rp 3,9 triliun, terdiri atas usulan PMN Rp 2 triliun dan porsi rights issue investor publik Rp 1,9 triliun. Di sisi lain, KRAS membidik perolehan rights issue hingga Rp 1,91 triliun. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana menambah modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dari APBN 2016 sebesar Rp 1,25 triliun ke Jasa Marga (JSMR). Pemerintah mengusulkan tambahan PMN yang berasal dari R- APBN 2016. Latar belakang penambahan PMN untuk mendukung program pemerintah di Nawacita mengenai infrastruktur. Dari dana tersebut, Jasa Marga berencana membangun sebanyak 13 ruas jalan tol. Total proyek tersebut diperkirakan memakan dana investasi sebesar Rp 40 triliun. Jika hingga 2019 Jasa Marga (JSMR) tidak menerima bantuan dana dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,25 triliun, maka Jasa Marga kesulitan menyelesaikan proyek-proyek tol. Anggaran tersebut dibutuhkan untuk menyelesaikan 13 ruas jalan tol Trans Jawa sehingga perseroan membutuhkan tambahan dana ekuitas dari pemegang saham. Indosat (ISAT) mengalami kerugian sebesar Rp 733,79 miliar hingga Juni 2015, turun dibandingkan rugi periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,11 triliun. Pendapatan naik menjadi Rp 12,51 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 11,61 triliun. Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan total dana tabungan hingga akhir tahun 2015 bisa mencapai Rp 38 triliun. Sementara di semester I 2015 dana tabungan sudah mencapai Rp 26 triliun. Perseroan masih optimis di sisa tahun 2015 target tabungan 2

sebesar Rp 38 triliun dapat tercapai, karena melihat tren dari bulan ke bulan kondisi tabungan mengalami kenaikan. Perseroan menargetkan bisa mencatatkan Tabungan ebatarapos sampai akhir tahun 2015 sebesar Rp 5 triliun. Hingga Juli 2015, perseroan mencatatkan pencapaian Rp 2 triliun. Perseroan akan meningkatkan jumlah outlet sampai mencapai 3.800 outlet. Total Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan pada tahun 2015 ditargetkan mencapai Rp 114,71 triliun, atau tumbuh 13,20% dari posisi DPK sebesar Rp 101,34 triliun. Pertumbuhan DPK ini ditopang oleh pertumbuhan giro yang mencapai 36,16%. Bank Negara Indonesia (BBNI) menggelar BNI Fleksi Days yaitu program untuk mengenalkan dan menjual produk BNI Fleksi kepada masyarakat, yang dilaksanakan secara serempak di seluruh Indonesia. Melalui program tersebut BNI optimis dapat mencapai target penjualan BNI Fleksi 2015 yaitu sebesar Rp 2,5 triliun. Bank Artha Graha International (INPC) berupaya memgurangi mitigasi risiko di tengah kondisi perlambatan ekonomi dan tekanan ekonomi global dengan mempertahankan dan menjaga kualitas kredit nasabah yang ada. Persreoan akan terus berhati-hati dan lebih intens dengan nasabah guna mengetahui permasalahan yang dihadapi serta mengatasinya. MNC Kapital (BCAP) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas II Tahun 2015 dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan menerbitkan saham sebanyakbanyaknya 330.884.976 saham atau 7,41% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT II. Harga penawaran sebesar Rp 1.642 per saham, sehingga dana yang bisa diraih sebesar Rp 543.313.130.592. Setiap pemegang 25 saham perseroan hingga 7 Oktober 2015, berhak atas 2 HMETD (rasio 25 : 2) dengan 1 HMETD berhak membeli 1 saham baru. Cum dan ex di pasar reguler/negosiasi pada 2 dan 5 Oktober 2015 dan di pasar tunai 7 dan 8 Oktober 2015 dengan masa perdagangan 9 Oktober - 20 November 2015. Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue II ini guna berpartisipasi dalam melaksanakan PUT IV Bank MNC Internasional (BABP), serta untuk modal kerja untuk memperkuat struktur modal. Tifa Finance (TIFA) memperoleh fasilitas kredit modal kerja dalam bentuk kredit executing multifinance (KEM) dari Bank Jtrust Indonesia (BCIC) sebesar Rp 100 miliar. Akta perjanjian kredit modal kerja yang dijamin dengan piutang milik perseroan yang besarnya 105% dari limit kredit ini, telah ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 26 Agustus 2015. Kalbe Farma (KLBF) telah merealisasiksn anggaran belanja modal Rp600 miliar atau lebih dari separuh total capex 2015 sebesar Rp1 triliun. Dana tersebut digunakan untuk membangun pabrik serta memperluas kapasitas produksi dan titik distribusi. Perseroan tengah membangun pabrik di Cikampek dan Sukabumi serta meningkatkan kapasitas produksi fasilitas di Cikarang dan Bekasi. Pabrik di Sukabumi dijadwalkan siap beroperasi secara komersial pada tahun depan. Ace Hardware (ACES) akan ikut berpartisipasi untuk melakukan buyback saham di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi. Perseroan akan melaksanakan buyback saham mulai 27 Agustus 2015. Perseroan menyediakan biaya pembelian kembali sebesar kurang lebih Rp 34,3 miliar. Perseroan akan membatasi harga pembelian kembali saham di bawah Rp 700 per saham. Berlina (BRNA) membatalkan rencana penawaran umum terbatas (PUT) II melalui mekanisme memesan efek terlebih dahulu atau rights issue senlai Rp149 miliar, yang awalnya akan dilakukan pada kuartal III/2015. Alasan pembatalan ini karena kondisi pasar yang tidak kondusif saat ini untuk melakukan aksi korporasi PUT II kepada pemegang saham perseroan. Awalnya BRNA berniat untuk melapas 27,8% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan sebesar Rp585 per lembar saham. Pan Brothers (PBRX) agresif memperkuat lini bisnisnya dengan investasi empat pabrik di Jawa Tengah senilai USD 34 juta. Keempat pabrik terbarunya itu yakni Eko Smart Garment Indonesia yang merupakan usaha patungan antara PBRX dengan Mitsubishi Corporation Japan dengan porsi sharing 85% berbanding 15%. Hal ini untuk mendukung pengembangan kapasitas produksi khususnya di Jawa Tengah. Perseroan juga berencana membangun tiga pabrik garmen di Jawa Tengah sehingga totalnya mencapai tujuh pabrik dengan total investasi USD 60 juta. Dengan adanya tambahan empat pabrik baru, kapasitas terpasang menjadi sebesar 75 juta piece garmen setara polo shirt dan akan menjadi 96 juta piece pada 2016 seiring dengan selesainya pembangunan tiga pabrik terbarunya ke depan. Bank Indonesia menegaskan kondisi ekonomi Indonesia tidak memasuki fase krisis, meskipun nilai tukar rupiah bergejolak hingga menembus Rp 14.100 per USD. Fundamental ekonomi Indonesia membaik, tetapi ekonomi dunia terus memburuk disertai sentimen Fed Rate akan naik dan devaluasi yuan. Bank Indonesia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 di kisaran 4,9% - 5,1% dari sebelumnya 5,4% - 5,8% yang juga merupakan revisi dari 5,0% - 5,2%. Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W Martowardojo, mengatakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2015 diperkirakan berada di kisaran 4,9% dengan catatan kinerja belanja pemerintah dan investasi lebih baik di semester II 2015. Secara fundamental, ekonomi indonesia membaik walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun pada kuartal I 2015 sebesar 4,7% dan di kuartal II 2015 mencapai 4,6%. Bank Indonesia memprediksi defisit transaksi berjalan akan menyusut hingga USD 18 miliar atau setara 2%-2,1% Produk Domestik Bruto (PDB), dibanding akhir tahun 2014 senilai USD 27 miliar atau setara 3,2% PDB. BI optimis hingga akhir tahun 2015 sasaran target inflasi nasional yang 4 plus minus 1 dapat dicapai. Astra Otoparts (AUTO) meningkatkan porsi penjualan dari bisnis after market hingga 50% dalam beberapa tahun ke depan sebagai salah satu upaya menahan jatuhnya kinerja di tengah menurunnya sektor otomotif. Perseroan berusaha mendorong pendapatan dari bisnis after market untuk mengimbangi turunnya permintaan Original Equipment Manufacturer (OEM). Saat ini posisi after market masih sedikit di bawah 45% dari total pendapatan perseroan. 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 42,47-0,09 TLKM (US) 40 13.973 920 Natural Gas (US$)/mmBtu 2,67 0,01 ANTM (GR) 0,04 362 47 Gold (US$)/Ounce 1126,94 2,10 Nickel (US$)/MT 10060,00 490,00 Tin (US$)/MT 13890,00-55,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 58,40-4,00 Coal (RB) (US$)/MT* 54,35-9,01 CPO (ROTH) (US$)/MT 585,00 25,00 CPO (MYR)/MT 1811,00-20,00 Rubber (MYR/Kg) 679,00 2,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 802,97 0,52 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16654,77 2,27-6,55 15,12 13,86 2,83 2,65 4.917,4 USA NASDAQ COMPOSITE 4812,71 2,45 1,62 21,03 18,44 3,26 3,05 7.416,1 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6192,03 3,56-5,70 15,06 13,59 1,73 1,66 1.512,0 CHINA SHANGHAI SE A SH 3230,41 5,34-4,69 12,78 11,32 1,54 1,40 3.941,0 CHINA SHENZHEN SE A SH 1832,58 3,33 23,95 25,81 20,26 3,09 2,75 2.692,2 HONG KONG HANG SENG INDEX 21838,54 3,60-7,48 10,84 9,97 1,15 1,07 1.756,8 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4430,63 4,55-15,23 14,49 12,40 2,25 2,00 303,5 JAPAN NIKKEI 225 18574,44 1,08 6,44 17,56 15,96 1,60 1,49 2.827,3 MALAYSIA KLCI 1601,70 1,35-9,06 15,27 13,96 1,75 1,64 222,4 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2945,43 2,52-12,47 12,58 11,59 1,10 1,05 345,2 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13.990,17-142,83 1000 IDR/ USD 0,07 0,0007 EUR/IDR 15.734,88-61,67 EUR / USD 1,12 0,0001 JPY/IDR 115,59-0,68 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.993,34-5,65 SGD / USD 0,71-0,0004 AUD/IDR 10.036,90 50,33 AUD / USD 0,72 0,0008 GBP/IDR 21.559,41-123,74 GBP / USD 1,54 0,0007 CNY/IDR 2.184,06 0,00 CNY / USD 0,16 0,0001 MYR/IDR 3.306,00-22,55 MYR / USD 0,24 0,0008 KRW/IDR 11,81-0,11 100 KRW / USD 0,08 0,0001 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.09 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13 PBOC Rate (%) China 4.60 SHIBOR (RENMINBI) China 2.96 4

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description July-15 June-15 Description Rate (%) Inflation YTD % 1.90 0.96 SBI (9M) 6,66058 Inflation YOY % 7.26 7.26 SBIS (9M) 6,66058 Inflation MOM % 0.93 0.54 Foreign Reserve (USD) 107.55 Bn 108.03 Bn GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 28 Aug US Personal Income Tetap 0.4% 28 Aug US Personal Spending Naik menjadi 0.4% dari 0.2% 28 Aug US PCE Deflator MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.2% 28 Aug US PCE Deflator YoY Tetap 0.3% 28 Aug US PCE MoM Tetap 0.1% 28 Aug US PCE YoY Tetap 0.3% 01 Sep Indonesia CPI MoM -- 01 Sep Indonesia CPI YoY -- 01 Sep US Construction Spending MoM Naik menjadi 0.6% dari 0.1% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt UNVR IJ 38750 6.90 0 PALM IJ 590-9.23-0.45 BBRI IJ 10500 7.69 19.21 BSIM IJ 370-7.50-0.44 BBCA IJ 12600 6.33 19.20 TPIA IJ 3200-3.03-0.35 TLKM IJ 2830 5.20 14.80 EPMT IJ 2345-4.29-0.30 BMRI IJ 9000 5.26 10.90 IBST IJ 2800-6.67-0.28 BBNI IJ 4955 9.99 8.71 IIKP IJ 900-8.16-0.28 ASII IJ 5825 3.56 8.49 GEMS IJ 1445-2.69-0.25 KLBF IJ 1655 7.47 5.65 FAST IJ 1085-8.82-0.22 LPPF IJ 16700 11.52 5.28 AMRT IJ 590-0.84-0.22 INTP IJ 19000 7.34 5.02 TCID IJ 17000-5.56-0.21 UPCOMING IPO'S Company Gelombang Seismic Indonesia IPO Issued Business Offering Date Listing Underwriter (IDR) Shares (Mn) Trade & Service 130-170 10 TBA TBA Panca Global Securities 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment CTRA TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CTRS TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CTRP TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA SRAJ Rights Issue 3:2 200.00 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep 14 Sep 15 ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15 10 Sep 16 Sep 15 BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15 15 Sep 21 Sep 15 MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15 25 Sep 01 Oct 15 HMSP Rights Issue 65:4 63000-99000 28 Sep-15 29 Sep-15 05 Oct 09 Oct 15 BABP Rights Issue 5:2 100.00 02 Oct-15 05 Oct-15 09 Oct 22 Oct 15 MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 08 Oct-15 09 Oct-15 16 Oct 22 Oct 15 UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 11 Aug - 10 Sep 15 LION Stock Split 1:10 -- 01 Sep-15 02 Sep-15 02 Sep-15 LMSH Stock Split 1:10 -- 01 Sep-15 02 Sep-15 02 Sep-15 TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda BSWD RUPSLB 28-Aug-15 INVS RUPST/LB 31-Aug-15 BRNA RUPSLB 01-Sep-15 SRIL RUPSLB 02-Sep-15 DSNG RUPSLB 02-Sep-15 BBTN RUPSLB 02-Sep-15 TRIM RUPSLB 03-Sep-15 CTRA RUPSLB 08-Sep-15 CTRS RUPSLB 08-Sep-15 CTRP RUPSLB 08-Sep-15 BFIN RUPSLB 08-Sep-15 MDRN RUPSLB 10-Sep-15 MAYA RUPSLB 10-Sep-15 6

INDF S1 4910 R1 5225 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 4585 R2 5550 INDF Downward Sloping Channel 7,800 5125 7,200 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 4910-Rp 5550 Entry Rp 5125, take Profit Rp 5550 Stochastics 6.47 Positif MACD 10.07 Positif True Strength Index (TSI) -56.26 Positif Bollinger Band (Mid) 5720 Negatif MA5 4973 Positif February March April May Jun Jul August INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 8.84, Stochastic %K = 14.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 INDF - MACD (5,3) = 116.09, Signal() = 139.80 INDF - TSI(3,5,3) = -56.26, Volume() = 19,392,200.00 INDF - William's % R(14) = -72.51, Volume() = 19,392,200.00 6,600 6,513.57 6,175 5,935 6,000 5,935 5,774.25 5,600 5,400 5,442.5 5,442.5 5,426.25 5,177 4,800 5,125 5,125 5,125 80 10.0 30.0 40.0 60.0 70.0 80.0 90.0 20 14.6655 14.6655 8.84019 100.0 1 200.0 139.804 8.84019 116.086-0.0 19,392,200 40.0 60.0-80.0-60.0-40.0-0.00000-56.2611-59.2433-100.0-90.0-80.0-70.0-60.0 - -40.0-30.0 - -10.0 19,392,200-72.5076 PTPP S1 3180 R1 3350 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 3010 R2 3520 3295 PTPP Downward Sloping Channel 6,000 5,400 MACD line dan signal line indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 3180-Rp 3350 Entry Rp 3295, take Profit Rp 3350 Stochastics 19.41 Positif MACD -88.68 Negatif True Strength Index (TSI) -68.81 Positif Bollinger Band (Mid) 3690 Negatif MA5 3255 Positif February March April May Jun Jul August PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 23.15, Stochastic %K = 27.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 PTPP - MACD (5,3) = 76.55, Signal() = 83.70 PTPP - TSI(3,5,3) = -68.81, Volume() = 23,327,900.00 PTPP - William's % R(14) = -69.15, Volume() = 23,327,900.00 4,800 4,130.77 3,940 4,200 3,783.67 3,783.67 3,728.5 3,600 3,541.25 3,384 3,295 3,000 3,295 3,295 3,005 100.0 2,809.29 80 2,809.29 40.0 60.0 70.0 80.0 90.0 27.8669 27.8669 10.0 30.0 23.1534 23.1534 100.0 1 83.6991 20 40.0 60.0 80.0 76.5502-60.0-40.0-23,327,900 40.0 60.0 80.0-80.0-60.0-40.0-0.00000-68.8141 23,327,900-69.0554-100.0-80.0-60.0-40.0 - -69.1489

BBTN S1 1015 R1 1075 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 955 R2 1135 1050 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 1015-Rp 1135 Entry Rp 1050, take Profit Rp 1135 Stochastics 10.96 Positif MACD -19.13 Positif True Strength Index (TSI) -39.18 Positif Bollinger Band (Mid) 1122 Negatif MA5 996 Positif BBTN Broadening Wedge Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2015 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 15.74, Stochastic %K = 27.24, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 BBTN - MACD (5,3) = 9.02, Signal() = 17.66 BBTN - TSI(3,5,3) = -39.18, Volume() = 54,845,400.00 BBTN - William's % R(14) = -64.06, Volume() = 54,845,400.00 1,500 1,400 1,301.43 1,300 1,301.43 1,255 1,221.36 1,200 1,132.25 1,100 1,063.75 1,050 1,050 1,000 1,050 1,019 935 900 890.714 80 890.714 10.0 30.0 40.0 60.0 70.0 80.0 90.0 27.2391 27.2391 15.7364 30.0 17.6596 15.7364 10.0 9.02215 0.0-10.0-54,845,400 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0 - -39.1848 54,845,400-50.3373-100.0-80.0-60.0-40.0 - -64.0625 WTON S1 880 R1 925 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 835 R2 970 910 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 880-Rp 970 Entry Rp 910, take Profit Rp 970 Stochastics 11.03 Positif MACD -23.77 Positif True Strength Index (TSI) -59.08 Positif Bollinger Band (Mid) 1015 Negatif MA5 885 Positif WTON Downward Sloping Channel 1,400 1,300 1,124.67 1,200 1,065 1,023.75 1,100 1,012.5 1,012.5 985 1,000 985 965 919 900 910 910 800 910 840 700 May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2015 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug 80 WTON - Stochastic %D(6,3,3) = 15.11, Stochastic %K = 16.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 10.0 30.0 40.0 60.0 70.0 80.0 90.0 20 16.2145 16.2145 0.0 WTON - MACD (5,3) = 18.76, Signal() = 22.93 15.1096 40.0 22.9264 15.1096 30.0 10.0 18.7559 0.0-10.0 - WTON - TSI(3,5,3) = -59.08, Volume() = 30,467,500.00 30,467,500 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0-30,467,500-59.0815 WTON - William's % R(14) = -73.08, Volume() = 30,467,500.00-59.3957-73.0769

AKRA S1 5475 R1 5925 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 5025 R2 6375 5725 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral AKRA Downward Sloping Channel 6,000 5,783.33 5,783.33 6,000 5,725 5,725 5,725 5,600 5,700 5,568.75 5,560 5,200 5,225 5,146.43 5,146.43 4,800 4,400 Trading range Rp 5475-Rp 5925 Entry Rp 5725, take Profit Rp 5925 Stochastics 32.44 Positif MACD -13.81 Positif True Strength Index (TSI) -4.39 Positif Bollinger Band (Mid) 5675 Positif MA5 5530 Positif 4,000 80 Nov Dec 2015 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 50.56, Stochastic %K = 62.23, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 100.0 62.2334 10.0 30.0 40.0 60.0 70.0 80.0 90.0 62.2334 50.5565 50.5565 AKRA - MACD (5,3) = -17.28, Signal() = 4.50 20 40.0 60.0 80.0 4.50436-80.0-60.0-40.0 - -17.2753 10,523,700 AKRA - TSI(3,5,3) = -4.39, Volume() = 10,523,700.00 40.0 60.0 80.0 0.00000-60.0-40.0-10,523,700-4.39432-19.6256 AKRA - William's % R(14) = -35.48, Volume() = 10,523,700.00-35.4839 BSDE S1 1490 R1 1615 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 1365 R2 1740 1575 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 1490-Rp 1615 Entry Rp 1575, take Profit Rp 1615 Stochastics 21.81 Positif MACD -28.03 Positif True Strength Index (TSI) -32.93 Positif Bollinger Band (Mid) 1666 Negatif MA5 1472 Positif BSDE Downward Sloping Channel 1,787.88 1,715 1,800 1,681 1,601.25 1,601.25 1,575 1,600 1,575 1,575 1,575 1,400 1,516 1,200 1,209.29 Oct Nov Dec 2014 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2015 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug 1,209.29 80 BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 31.18, Stochastic %K = 44.27, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 100.0 44.2701 80.0 60.0 44.2701 40.0 31.1798 31.1798 0.0 BSDE - MACD (5,3) = 10.62, Signal() = 24.52 20 40.0 24.5246 10.619 0.0 - -40.0 BSDE - TSI(3,5,3) = -32.93, Volume() = 19,550,400.00 100.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0-19,550,400-32.9295-41.9141 BSDE - William's % R(14) = -47.75, Volume() = 19,550,400.00-47.7477 2,200 2,000 1,285

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 27-08-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 16600 16600 17050 14300 15675 17050 18425 Positif Positif Positif 26000 14425 LSIP Trading Buy 1020 1020 1045 915 980 1045 1110 Positif Positif Positif 1600 910 SGRO Trading Sell 1455 1455 1380 1380 1435 1490 1545 Negatif Negatif Negatif 1750 1445 Mining PTBA Trading Buy 5725 5725 6125 5300 5575 5850 6125 Positif Positif Positif 7375 5025 ADRO Trading Buy 590 590 650 515 560 605 650 Positif Positif Positif 665 467 MEDC Trading Buy 1495 1495 1640 1355 1450 1545 1640 Positif Positif Positif 2590 1265 INCO Trading Buy 1415 1415 1465 1205 1335 1465 1595 Positif Positif Positif 2580 1190 ANTM Trading Buy 525 525 560 485 510 535 560 Positif Positif Positif 655 450 TINS Trading Buy 560 560 600 510 540 570 600 Positif Positif Positif 705 510 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy 910 910 970 835 880 925 970 Positif Positif Positif 1160 830 SMGR Trading Buy 8950 8950 9125 8375 8750 9125 9500 Positif Positif Positif 11600 7100 INTP Trading Buy 19000 19000 19425 17175 18300 19425 20550 Positif Positif Positif 22450 16175 SMCB Trading Buy 1000 1000 1045 865 955 1045 1135 Positif Positif Positif 1610 895 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 5825 5825 5975 5425 5700 5975 6250 Positif Positif Positif 6950 5450 GJTL Trading Buy 475 475 488 422 455 488 520 Positif Positif Positif 845 418 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 5125 5125 5550 4585 4910 5225 5550 Positif Positif Positif 6650 4560 GGRM Trading Buy 44200 44200 44975 40925 42950 44975 47000 Positif Positif Positif 54150 41000 UNVR Trading Buy 38750 38750 39825 34425 37125 39825 42525 Positif Positif Positif 41000 33000 KLBF Trading Buy 1655 1655 1685 1505 1595 1685 1775 Positif Positif Positif 1745 1405 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1575 1575 1615 1365 1490 1615 1740 Positif Positif Positif 1885 1285 PTPP Trading Buy 3295 3295 3350 3010 3180 3350 3520 Positif Positif Positif 4190 2960 WIKA Trading Buy 2710 2710 2765 2495 2630 2765 2900 Positif Positif Positif 3190 2370 ADHI Trading Buy 1970 1970 2020 1750 1885 2020 2155 Positif Positif Positif 2795 1665 WSKT Trading Buy 1650 1650 1725 1575 1625 1675 1725 Positif Positif Positif 1900 1505 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2900 2900 2970 2720 2845 2970 3095 Positif Positif Negatif 4290 2770 JSMR Trading Buy 5350 5350 5450 5050 5250 5450 5650 Positif Positif Positif 5900 4810 ISAT Trading Sell 3920 3920 4000 3760 3880 4000 4120 Negatif Negatif Negatif 4420 3900 TLKM Trading Buy 2830 2830 3020 2600 2740 2880 3020 Positif Positif Positif 2970 2590 Finance BMRI Trading Buy 9000 9000 9125 8475 8800 9125 9450 Positif Positif Positif 10400 8125 BBRI Trading Buy 10500 10500 10650 9700 10175 10650 11125 Positif Positif Positif 10875 9025 BBNI Trading Buy 4955 4955 5075 4385 4735 5075 5425 Positif Positif Positif 5575 4070 BBCA Trading Buy 12600 12600 12850 11650 12250 12850 13450 Positif Positif Positif 13900 11000 BBTN Trading Buy 1050 1050 1135 955 1015 1075 1135 Positif Positif Positif 1255 935 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 17375 17375 17625 16325 16975 17625 18275 Positif Positif Positif 20750 16050 MPPA Trading Buy 2295 2295 2360 1970 2165 2360 2555 Positif Positif Positif 3125 2020