Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

dokumen-dokumen yang mirip
Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 3 Peubah Acak dan Dist

Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DISTRIBUSI PELUANG.

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015

Pertemuan ke Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu

BEBERAPA DISTRIBUSI PELUANG KONTINU. Normal, Gamma, Eksponensial, Khi-Kuadrat, Student dan F

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi

Distribusi Teoritis Probabilitas. Distribusi Teoritis Probabilitas. Distribusi Binomial. Distribusi Binomial. Distribusi Binomial

Nilai harapan suatu variabel acak x ditulis E (x) didefinisikan E (x) = Σ x. f (x) Var (x) = σ x 2 = E [ x E (x) ] 2 = E (x 2 ) { E (x) } 2

Distribusi Teoritis Probabilitas

DISTRIBUSI TEORITIS. Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT.

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30

Peubah Acak dan Distribusi

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling

STATISTICS. Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL WEEK 6 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Pengantar Proses Stokastik

BAB 2 LANDASAN TEORI

THEORY. By: Hanung N. Prasetyo PEUBAH ACAK TELKOM POLYTECHNIC/HANUNGNP

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2. Distribusi Hipergeometrik

Distribusi Peluang. Kuliah 6

Pengantar Proses Stokastik

Probabilitas & Distribusi Probabilitas

Statistika Farmasi

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

BAB 9 DISTRIBUSI PELUANG KONTINU

Metode Statistika (STK 211) Pertemuan ke-5

Binomial Distribution. Dyah Adila

Tugas Kelompok. Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif. Judul Makalah Revisi DISTRIBUSI PELUANG

Pengantar Proses Stokastik

D I S T R I B U S I P R O B A B I L I T A S

Variabel Random dan Nilai Harapan. Oleh Azimmatul Ihwah

Distribusi Peluang Kontinyu STATISTIK INDUSTRI 1. Distribusi Peluang Kontinyu. Distribusi Diskrit Uniform. Distribusi Diskrit Uniform 13/11/2013

Distribusi Normal. Statistika (MAM 4137) Syarifah Hikmah JS

Distribusi Peluang Teoritis. Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan.

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

6.1 Distribusi Chi Kuadrat Gambar distribusi Chi kuadrat. α Jika x berdistribusi χ 2 (v) dengan v = derajat kebebasan = n 1 maka P (c 1.

Distribusi Normal Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

DISTRIBUSI PROBABILITAS

Distribusi Normal, Skewness dan Qurtosis

DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS

Cara memperoleh data: Zaman dahulu, dgn cara : Melempar dadu Mengocok kartu

Pengantar Uji Hipotesis. Oleh Azimmatul Ihwah

Beberapa Distribusi Peluang. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

BAB 2 LANDASAN TEORI

4.1.1 Distribusi Binomial

DISTRIBUSI KONTINU. Uniform Normal Gamma & Eksponensial. MA3181 Teori Peluang 3 November 2014 Utriweni Mukhaiyar

Statistika (MMS-1403)

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. 1 Pertemuan 3_Statistik Inferensial

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

l.makalah DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

STATISTICS. WEEK 5 Hanung N. Prasetyo TELKOM POLTECH/HANUNG NP

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA

DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG)

Statistika (MMS-1001)

Distribusi Peluang Kontinyu STATISTIK INDUSTRI 1. Distribusi Peluang Kontinyu. Distribusi Diskrit Uniform. Distribusi Diskrit Uniform 17/12/2014

Statistika (MMS-1001)

MK Statistik Bisnis 2 MultiVariate. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

Pengantar Statistika Matematik(a)

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

Makalah Statistika Distribusi Normal

Distribusi probabilitas dan normal. Statisitik Farmasi 2015

MA5283 STATISTIKA Bab 3 Inferensi Untuk Mean

Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

digunakan untuk menyelesaikan persamaan yang nantinya akan diperoleh dalam

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

Contoh: Aturan Penjumlahan. Independen. P(A dan B) = P(A) x P(B)

25/09/2013. Konsep Peubah Acak. Metode Statistika (STK211) Peubah Acak Diskret. Kuis. Tipe Peubah Acak

DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial

BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT

Peubah Acak. 14-Sep-07 TPADF (Kelas Ganjil/ Rahmat) Lecture 2 page 1

Bagian 2. Probabilitas. Struktur Probabilitas. Probabilitas Subyektif. Metode Frekuensi Relatif Kejadian untuk Menentukan Probabilitas

Pengantar Statistika Matematika II

Model dan Simulasi Universitas Indo Global Mandiri

KONSEP PROBABILITAS & DISTRIBUSI PROBABILITAS

STK 211 Metode statistika. Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

DISTRIBUSI ERLANG DAN PENERAPANNYA. Rini Kurniasih 1, Getut Pramesti 2 Mahasiswi Pendidikan Matematika FKIP UNS, Dosen Pendidikan Matematika FKIP UNS

Dengan demikian, untuk sembarang B = [a, b], maka persamaan (5.1) menjadi

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS

CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL

Pengantar Statistika Matematika II

Makalah Sebagai Salah Satu Tugas dalam Mata Kuliah ANALISIS STATISTIK. Oleh: 1. Trilius Septaliana KR ( ) 2. Aisyah ( )

DISTRIBUSI KONTINU. Utriweni Mukhaiyar

5. Fungsi dari Peubah Acak

MA2181 Analisis Data - U. Mukhaiyar 1

Transkripsi:

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting Oleh Azimmatul Ihwah

Distribusi Diskrit Fungsi probabilitas dari variabel random diskrit dapat dinyatakan dalam formula matematik tertentu yang dinamakan fungsi distribusi diskrit. Distribusi diskrit yang akan dijelaskan disini antara lain distribusi uniform diskrit, distribusi binomial, distribusi geometrik dan distribusi Poisson

Distribusi Uniform Diskrit Distribusi uniform diskrit merupakan distribusi variabel random diskrit yang mengasumsikan bahwa semua nilai mempunyai kemungkinan yang sama untuk muncul. Definisi : jika variabel random diskrit X dengan nilainilai x 1, x 2,, x k mempunyai probabilitas yang sama, maka variabel random X disebut mempunyai distribusi uniform diskrit, dinotasikan dengan X~Unif k, jika fungsi probabilitasnya berbentuk : f x; k = 1 k

Distribusi Uniform Contoh: pada pelambungan sebuah dadu, semua titik sampel dalam S = {1,2,3,4,5,6} mempunyai probabilitas yang sama untuk muncul, yaitu sebesar untuk x = 1, 2, 3, 4, 5, 6. 1 6. Jadi f x; 6 = 1 6 Untuk variabel random X yang mempunyai distribusi uniform diskrit, maka μ = 1 2 k + 1 σ2 = 1 2 k2 + 1

Distribusi Binomial Bila dalam satu eksperimen dengan n percobaan, kejadian dalam tiap percobaan diklasifikasikan menjadi sukses atau gagal, dengan probabilitas sukses dalam tiap percobaan adalah p, maka distribusi probabilitasnya dinamakan distribusi binomial. Suatu variabel random diskrit X dikatakan berdistribusi binomial dengan parameter n dan p, dinotasikan dengan X~Binom n, p, maka fungsi probabilitasnya berbentuk : b x; n, p = n x px 1 p n;x, untuk x = 0,1,2,,n x = banyaknya sukses, n = banyak percobaan, p = probabilitas sukses

Distribusi Binomial Contoh : sebuah dadu dilemparkan 5 kali. Berapa probabilitas bahwa dalam 5 kali pelambungan muncul mata dadu 2 sebanyak 3? Jawab : x = 3, n = 5, p = 1, maka 6 b(3;5,1) = 5 1 3 5 2 = 0.032 6 3 6 6 Jika variabel random diskrit X mempunyai distribusi binomial dengan parameter n dan p maka μ = np σ 2 = np 1 p

Distribusi Geometrik Contoh kasus : dalam transmisi gelombang, probabilitas gelombang yang ditransmisikan diterima bersifat eror adalah 0,1. Asumsikan bahwa setiap transmisi gelombang adalah kejadian independen (saling bebas), dan misalkan X menotasikan jumlah gelombang yang ditransmisikan sampai terjadinya gelombang eror yang pertama. Jadi P(X=5) merupakan probabilitas bahwa 4 gelombang pertama yang ditransmisikan tidak mengalami eror dan gelombang ke-5 baru mengalami eror. Kejadian ini dapat dinotasikan {OOOOE}, dengan O = okay bit (gelombang yang diterima tidak mengalami eror).

Distribusi Geometrik Karena setiap transmisi gelombang adalah kejadian independen, maka P(X=5) = P{OOOOE} = 0,9 4 0,1 1 = 0,066 Variabel random X yang menyatakan banyaknya percobaan sampai terjadinya sukses yang pertama kali dikatakan berdistribusi geometrik dengan parameter p, dinotasikan dengan X~Geo p, fungsi probabilitas berbentuk f x = 1 p x;1 p untuk x = 1,2,3,

Distribusi Geometrik Jika X berdistribusi Geometrik dengan parameter p, maka μ = 1 σ 2 1 p = p p 2

Distribusi Poisson Jika pada distribusi binomial parameter n cukup besar (secara teoritis n ), maka diperoleh distribusi Poisson dengan parameter λ = np. Jadi suatu variabel random diskrit X dikatakan mempunyai distribusi Poisson dengan parameter λ, dinotasikan X~Poisson λ, jika fungsi probabilitasnya sbb: p x; λ = λx e λ x! ; untuk x = 0, 1, 2, 3,

Distribusi Poisson Contoh : jika probabilitas seseorang terkena penyakit demam adalah 0.005, berapa probabilitas bahwa terdapat 18 orang yang terkena penyakit demam dari 3000 orang? Jawab : diperoleh λ = 3000x0,005 = 15, sehingga p(18;15) = 1518 e 15 = 0.0706 18! Jika variabel random X mempunyai distribusi Poisson, dengan parameter λ, maka μ = λ σ 2 = λ

Distribusi Kontinu Fungsi densitas probabilitas dari variabel random kontinu dapat dinyatakan pula dalam formula matematik tertentu yaitu fungsi distribusi kontinu. Distribusi kontinu yang akan dipelajari disini adalah distribusi uniform kontinu, distribusi normal, distribusi Chi-Square, distribusi Student s t dan distribusi F.

Distribusi Uniform Kontinu Definisi : suatu variabel random kontinu X mempunyai distribusi uniform kontinu pada selang a, b, dinotasikan dengan X~Unif a, b, jika fungsi densitasnya berbentuk: f x = 1 b;a 0, untuk a < x < b,untuk x yang lain

Distribusi Uniform Kontinu Jika variabel random kontinu X berdistribusi uniform kontinu pada interval a, b, maka : μ = 1 2 a + b σ2 = 1 12 b a 2

Distribusi Normal Fungsi distribusi dari variabel random kontinu yang paling luas penggunaannya adalah fungsi distribusi normal. Kurva normal berbentuk seperti lonceng (bell), sehingga kurvanya disebut bell curve. Kurva normal adalah simetris, dengan mean dan median berada di tengah-tengah.

Distribusi Normal Kurva normal sangat baik untuk dipakai dalam menggambarkan data yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Misal diketahui data nilai akhir mahasiswa Pendidikan Kimia yang mengambil mata kuliah Statistika Dasar berdistribusi Normal, maka dikatakan bahwa sebagian besar nilai mahasiswa berada di sekitar rataan dan sangat sedikit sekali mahasiswa yang nilainya sangat bagus dan sangat sedikit pula yang nilainya sangat jelek.

Distribusi Normal Definisi : variabel random kontinu dikatakan berdistribusi normal dengan parameter μ dan σ 2, dinotasikan dengan X~N μ, σ 2, jika fungsi densitas probabilitasnya berbentuk : f x = 1 σ 2π e;1 2 x μ σ 2 untuk < x < Apabila μ = 0 dan σ 2 = 1, maka diperoleh distribusi normal standar, dinotasikan dengan N 0,1, sering disebut dengan distribusi Z, fungsi densitasnya sbb :f z = 1 2π e;1 2 z2

Distribusi Normal Teorema : Luas daerah di bawah kurva normal (normal biasa maupun normal standar) dan di atas sumbu X adalah 1 satuan. Yaitu ; f x dx = 1 dan ; Sifat kurva normal N μ, σ 2 : f z Asimtotik terhadap sumbu X. Simetris terhadap garis x = μ. dz = 1 Mempunyai titik koordinat maksimum μ, Mempunyai dua titik belok yg berjarak σ dr sb simetri σ 1 2π

Mencari Luas di Bawah Kurva Normal dengan Menggunakan Tabel Kurva Normal Standar Jika variabel random X berdistribusi normal biasa dengan fungsi densitas probabilitas f x, maka b P a < X < b = f x dx a Atau dengan kata lain kita mencari luas di bawah kurva normal dan dibatasi x = a dan x = b Namun bukan pekerjaan yang mudah mengingat bentuk fungsi densitas probabilitas dari variabel random X yg cukup rumit. Sehingga para ahli statistik menyediakan tabel yang menyatakan luas di bawah kurva normal standar, di atas sumbu Z dan dibatasi oleh Z = 0 dan Z = z

Mencari Luas di Bawah Kurva Normal dengan Menggunakan Tabel Kurva Normal Standar Dengan cara mentransformasikan nilai variabel X ke variabel Z dengan Z = X;μ σ. Tabel kurva normal standar

Mencari Luas di Bawah Kurva Normal dengan Menggunakan Tabel Kurva Normal Standar Dari tabel tersebut carilah luas di bawah kurva normal baku: a. Yang dibatasi oleh Z = 0 dan Z = 1.34 b. Yang dibatasi oleh Z = -0.57 dan Z = 0 c. Yang dibatasi oleh Z = -0.57 dan Z = 1.34 d. Yang dibatasi oleh Z = 1.34 dan Z = 2.56 e. Di sebelah kanan Z = -0.57 f. Di sebelah kanan Z = 1.87

Contoh Kasus 1. Rataan nilai UAN mata pelajaran Kimia dari 2500 siswa di Kota Solo adalah 85 dan mempunyai standar deviasi 20. Dengan menganggap bahwa data tersebut adalah data yang berasal dari populasi berdistribusi normal, cari berapa banyak siswa: Yang nilainya lebih dari 90? Yang nilainya antara 75 dan 90?

Contoh Kasus 2. Rataan skor masuk suatu perguruan tinggi negeri adalah 120.5 dengan standar deviasi 20. Sesuai dengan formasi yang ada, dari keseluruhan peserta tes hanya akan diambil 30% saja. Berapa skor terendah yang diterima di perguruan tinggi negeri tersebut jika distribusi skor dianggap normal?

Titik z α Dalam aplikasi statistika inferensial menyangkut uji hipotesis, sering diperlukan nilai z 0 tertentu sehingga luas di sebelah kanan Z = z 0 dan di bawah kurva normal standar sama dengan α. Titik z 0 yang seperti ini dinamakan z α. Jadi diperoleh, P Z > z α = f z z α P Z > z 1;α = f z z 1 α dz = α dz = 1 α dimana z 1;α = z α z P z α < Z < z α = α f z ;z α dz = 1 2α

Titik z α Jika digambarkan: Dengan melihat tabel distribusi normal standar, akan diperoleh nilai-nilai: z 0.01 = 2.33 z 0.005 = 2.58 z 0.025 = 1.96 z 0.05 = 1.96

Distribusi Chi-Square Suatu variabel random X dikatakan berdistribusi Chi-square dengan derajat kebebasan v jika fungsi densitas probabilitasnya berbentuk: f x = 1 Γ 1 2 v 21 2 v x 1 2 v;1 e ;x 2, untuk x > 0 0, untk x yang lain dengan v bilangan asli dan Γ k = x n;1 e ;k dx. Fungsi Γ k disebut fungsi 0 gamma

Distribusi Chi-Square Distribusi Chi-square dengan derajat kebebasan v disajikan dengan χ 2 v, dan jika X berditribusi Chisquare dengan derajat kebebasan v disajikan dengan X~χ 2 v. Grafik distribusi Chi-square Jika var. random X berdistribusi χ 2 v, maka μ = v σ 2 = 2v

Distribusi Chi-Square 2 Untuk nilai α dan v tertentu, harga χ α;v dapat dicari melalui tabel. 2 Contoh χ 0.025;6 = 14.449

Distribusi Student s t Suatu variabel random X dikatakan berdistribusi student s t dengan derajat kebebasan v jika fungsi densitas probabilitasnya berbentuk: f x = 1 πv Γ v+1 2 Γ v 2 dengan v = 1,2,3, 1 + x2 v ; v+1 2, untuk < x < Distribusi tersebut disajikan dengan t v atau X~t v. Grafik distribusi student s t

Distribusi Student s t Nilai-nilai t yang bersesuaian dengan derajat kebebasan v dan α dapat dilihat pada tabel berikut: Misal t 0.10;15 = 1.341, t 0.05;25 = 1.708

Distribusi Student s t Jika variabel random kontinu X berdistribusi student s t dengan derajat kebebasan v maka: μ = 0 σ 2 = v v;2

Distribusi F Suatu variabel random kontinu X dikatakan berdistribusi F dengan derajat kebebasan v 1 dan v 2 jika fungsi densitasnya berbentuk: f x = Γ v 1 + v 2 2 Γ v 1 2 Γ v 2 2 v 1 v 1 2 v 2 v 2 2 x v 1 2 ;1 v 2 + v 2 x ;v 1:v 2 2, untuk x > 0 0, untuk x yang lain Distribusi tersebut disajikan dengan F v 1, v 2 atau X~F v 1, v 2. Grafik distribusi F:

Distribusi F Tabel distribusi F yang tersedia hanya terdapat nilai α = 0.01 dan α = 0.05 dan nilai-nilai v 1 dan v 2 tertentu. Contoh: F 0.05;4;9 = 3.63 Jika variabel random kontinu X berdistribusi F dengan derajat kebebasan v 1 dan v 2 maka: μ = v 2 v 2 ;2, untuk v 2 > 2 σ 2 = 2v 2 2 v 1 :v 2 ;2 v 1 v 2 ;4 v 2 ;2 2, untuk v 2 > 4

Tabel F untuk α = 0.01

Tabel F untuk α = 0.05