BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 DERMOLO JEPARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang efektftas penggunaan model Group Investgaton (GI) terhadap Hasl Belajar Sswa Kelas VIII MTs Fatahllah Brngn Ngalyan Mater Pokok Zat Adtf dalam bahan makanan, maka peneltan dlakukan: Waktu Peneltan : pada tanggal 5 Oktober s/d 5 November 00 Tempat Peneltan : MTs Fatahllah Brngn Ngalyan B. Varabel Peneltan Varabel adalah suatu konsep yang mempunya varas atau keragaman. Dengan kata lan varabel adalah objek peneltan atau yang menjad ttk perhatan peneltan. Varabel yang dgunakan dalam peneltan n adalah sebaga berkut:. Varabel bebas Varabel bebas adalah konds-konds atau karakterstk-karakterstk yang dmanpulas dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang dobservaskan. Varabel bebas dalam peneltan n adalah model pembelajaran Group Investgaton (GI).. Varabel terkat Varabel terkat adalah varabel yang dpengaruh atau menjad akbat karena adanya varabel bebas. Varabel terkat dalam peneltan n adalah hasl belajar sswa yakn hasl belajar kogntf dan afektf sswa kelas VIII dalam mater pokok Zat Adtf dalam bahan makanan d MTs Fatahllah Brngn Ngalyan. Tulus Wnarsunu, Statstk Dalam Peneltan Pskolog dan Penddkan, (Malang: UMM press, 007), Cet. 4, hlm 3. Suharsm Arkunto, Prosedur Peneltan Suatu Pendekatan Praktk, (Jakarta: PT. Rneka Cpta, 006), hlm. 8. 35

36 C. Metode Peneltan Menurut Sugyono, metode peneltan penddkan dapat dartkan sebaga cara lmah untuk mendapatkan data yang vald dengan tujuan dapat dtemukan, dkembangkan dan dbuktkan, suatu pengetahuan tertentu sehngga dapat dgunakan untuk memaham, memecahkan dan mengantspas masalah dalam bdang penddkan. 3 Metode peneltan yang dgunakan pada peneltan n adalah peneltan ekspermen. Dengan kata lan, peneltan ekspermen dapat dartkan sebaga metode peneltan yang dgunakan untuk mencar/membandngkan perlakuan tertentu terhadap yang lan dalam konds yang terkendalkan. 4 Bentuk ekspermen dalam peneltan n adalah true expermental desgn (Ekspermental betul-betul) jens Pretest Postest Control Group Desgn. Dalam bentuk n terdapat dua kelompok yang pertama dber perlakuan (X) dsebut kelompok ekspermen, dan kelompok yang tdak dber perlakuan dsebut kelas kontrol, yang bertujuan untuk menyeldk kemungknan sebab akbat dengan cara memberkan perlakuan kepada kelompok ekspermen dan membandngkan haslnya dengan kelompok kontrol yang tdak dber perlakuan. 5 Desan peneltan djelaskan pada Tabel 3. sebaga berkut. 6 Tabel 3.. Desan Peneltan Ekspermen Pretest Varabel Posttest R O X O R O 3 O 4 Keterangan: O = nla pretest yang dber perlakuan. O = nla posttest yang dber perlakuan. X = Perlakuan (menggunakan model Group Investgaton) 3 Sugyono, Metode Peneltan Penddkan (Pendekatan Kuanttatf, Kualtatf dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 008), Cet. 5, hlm. 6. 4 Ibd., hlm.07. 5 Sugyono, op. ct., hlm. 3. 6 Sugyono, Statstka untuk Peneltan, (Bandung: Alfabeta, 007), cet., hlm..

37 O 3 = nla pretest yang tdak dber perlakuan. O 4 = nla posttest yang tdak dber perlakuan. D. Populas, Sampel, dan Teknk Pengamblan Sampel. Populas Populas adalah sekelompok objek yang menjad masalah sasaran peneltan. 7 Jad, populas peneltan merupakan keseluruhan dar objek peneltan yang menjad sumber data peneltan. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VIII MTs Fatahllah Brngn Ngalyan Semarang tahun pelajaran 00/0, yang terdr dar kelas yang berjumlah 6 sswa, dengan rncan sebaga berkut: Kelas VIII-A : 3 sswa Kelas VIII-B : 30 sswa Dua kelas n dpandang sebaga satu kesatuan populas, karena adanya kesamaan-kesamaan sebaga berkut. a. sswa yang terdapat dalam populas tersebut adalah sswa yang berada pada kelas dan semester yang sama yatu kelas VIII semester satu; b. seluruh sswa tersebut memperoleh mater pelajaran IPA Terpadu dengan slabus yang sama; c. seluruh sswa tersebut memperoleh mater pelajaran IPA Terpadu dengan pengajar yang sama. Sebelum populas dplh menjad sampel, populas tersebut duj homogentas untuk mengetahu bahwa populas tersebut bersfat homogen.. Sampel Sedangkan sampel adalah bagan dar jumlah dan karakterstk yang dmlk oleh populas tersebut. 8 Kategor sampel dalam peneltan n adalah sampel berpasangan, karena terdapat kelompok yang akan dbandngkan yatu kelas ekspermen (VIII-A) dan kelas kontrol (VIII-B). 7 Masyhur dan M.Zanuddn, Metodolog Peneltan Pendekatan Prakts dan Aplkatf, Bandung: PT. Refka Adtama, 008, hlm. 5. 8 Sugyono, op. ct., hlm. 7

38 Agar sampel dkatakan representatf (mewakl populas), dperlukan teknk pengamblan sampel yang tepat. Pengamblan sampel dalam peneltan n adalah dengan teknk Non Probablty samplng jensnya samplng jenuh yatu teknk penentuan sampel bla semua anggota populas dgunakan sebaga sampel. Istlah lan sampel jenuh adalah sensus. 9 Jad sampel yang dambl adalah keseluruhan dar populas yang ada yatu semua sswa kelas VIII-A dan VIII-B, sampel yang berjumlah kelas tersebut selanjutnya akan dbedakan dengan satu kelas sebaga kelas ekspermen yang akan dber perlakuan dengan menggunakan model Group Investgaton (GI) yatu kelas VIII-A dan satu kelas lannya sebaga kelas kontrol yang akan dber pembelajaran dengan metode ceramah yatu kelas VIII-B. E. Teknk Pengumpulan Data. Metode Pengumpulan Data a) Metode Tes Pengumpulan data dengan metode tes n dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya serta besarnya kemampuan objek yang dtelt. 0 Dalam peneltan n tes dgunakan untuk memperoleh data hasl belajar sswa pada mater pokok Zat Adtf dalam Bahan Makanan. Tes dlakukan dalam bentuk pretest dan posttest pada kelas ekspermen dan kelas kontrol. b) Metode Observas Observas dartkan sebaga pengamatan dan pencatatan secara sstematk terhadap gejala yang tampak pada objek peneltan. Dalam peneltan n metode observas dgunakan untuk mengetahu aktvtas sswa yang merupakan hasl belajar sswa ranah afektf sswa. 9 Ibd., hlm. 68 0 Suharsm Arkunto, op. ct., hlm. 3. Margono, S., Metodolog Peneltan Penddkan, (Jakarta: PT. Rneka Cpta, 005), hlm. 58.

39 Observas ranah afektf dambl dar proses pembelajaran Zat Adtf dalam bahan makanan. c) Metode Dokumentas Dokumentas berasal dar kata dokumen, yang artnya barangbarang tertuls. D dalam melaksanakan metode dokumentas, penelt menyeldk benda-benda tertuls sepert buku-buku, majalah, dokumen, catatan, notulen, rapat, agenda dan sebaganya. Dalam peneltan n metode dokumentas dgunakan untuk memperoleh data yang berkatan dengan peserta ddk kelas VIII MTs Fatahllah Brngn Ngalyan yatu nama peserta ddk yang termasuk dalam populas dan sampel serta nla hasl belajar IPA Terpadu pada mater sebelumnya.. Instrumen Peneltan Instrumen yang dgunakan dalam peneltan n adalah perangkat tes dar mata pelajaran yang dsajkan. Perangkat tes nlah yang dgunakan untuk mengungkapkan hasl belajar yang dcapa peserta ddk pada pembelajaran. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan tes adalah sebaga berkut. a. Tahap persapan ) Tahap persapan, yatu tahap pembuatan tes. Bentuk tes pada peneltan n adalah tes obyektf plhan ganda dengan empat plhan jawaban dan satu jawaban yang benar. Langkah-langkah penyusunan tes obyektf menurut Suharsm Arkunto adalah sebaga berkut. a) Menentukan tujuan mengadakan tes b) Mengadakan pembatasan terhadap mater yang akan dteskan 3 Mater yang dajarkan dalam peneltan n yatu Zat Adtf dalam Bahan Makanan. c) Menentukan jumlah waktu yang untuk mengerjakan tes Suharsm Arkunto, op.ct., hlm. 58. 3 Suharsm Arkunto, Dasar-dasar Evaluas Penddkan, (Jakarta: Bum Aksara, 006), ed. 6, hlm. 53-54.

40 Dalam peneltan n waktu yang dsedakan untuk mengerjakan soal adalah 90 ment. d) Menentukan jumlah butr soal Butr soal dsusun sesua dengan ks-ks. Soal yang dbuat sebanyak 60 butr. e) Menentukan tpe tes Dalam peneltan n tpe soal yang dgunakan adalah obyektf dengan 4 plhan jawaban. Pemlhan soal obyektf n dengan pertmbangan sebaga berkut. () Dapat mewakl s dan keluasan mater. () Dapat dnla secara obyektf oleh sapapun. (3) Kunc jawaban telah terseda secara past sehngga mudah dkoreks. Adapun kelemahan-kelemahannya antara lan: 4 () persapan penyusunannya jauh lebh sult karena soalnya banyak dan harus telt; () soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ngatan dan daya pengenalan serta sukar untuk mengukur proses mental yang tngg; (3) banyak kesempatan untuk man untung-untungan; (4) kerja sama antar sswa pada waktu mengerjakan soal tes lebh terbuka. f) Menentukan tabel spesfkas atau ks-ks soal. Ks-ks soal dsusun berdasarkan kurkulum tngkat satuan penddkan sesua dengan standar kompetens, yang melput jenjang ngatan (C), pemahaman (C), penerapan (C3), aplkas (C4), sntess (C5), dan evaluas (C6) ) Tahap uj coba Setelah perangkat dsusun, langkah selanjutnya adalah menguj cobakan pada sswa d luar sampel. Pada peneltan n uj 4 Ibd, hlm. 65.

4 coba dlakukan pada sswa kelas IX-C, sebanyak 44 sswa dengan alasan bahwa kelas n telah mendapatkan mater Zat Adtf dalam Bahan Makanan. perangkat tes yang duj cobakan sebanyak 60 soal. Hasl uj coba danalss untuk mengetahu apakah nstrumen layak dgunakan sebaga alat pengamblan data atau tdak. 3) Analss perangkat tes Langkah pentng dalam kegatan pengumpulan data adalah melakukan pengujan terhadap nstrumen yang akan dgunakan. Instrumen dalam peneltan n adalah perangkat tes dar mata pelajaran yang dsajkan. Perangkat tes n dgunakan untuk mengungkapkan hasl belajar yang dcapa sswa. Setelah perangkat tes duj cobakan d kelas lan, langkah selanjutnya adalah menganalss perangkat tes tersebut. Penelt mengambl 30 soal sebaga alat pengambl data. Analss perangkat tes n melput valdtas, relabltas, tngkat kesukaran soal, dan daya pembeda soal. a) Valdtas Soal Untuk mengetahu valdtas butr soal dgunakan rumus korelas pont bseral, sebaga berkut: 5 r pbs = Mp Mt St p q Keterangan: r pbs : Koefsen korelas bseral M p : Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butr soal M t : Rata-rata skor total S t : Standart devas skor total p : Propors sswa yang menjawab benar pada setap butr soal q : Propors sswa yang menjawab salah pada setap butr soal 5 Anas Sudjono, Pengantar Statstk Penddkan, (Jakarta: Grafndo Persada, 004), cet. 4, hlm. 57.

4 Pengujan lanjutan yatu uj sgnfkans yang berfungs untuk mencar hubungan koefsen, dengan menggunakan uj t : 6 r N t = r Keterangan : t : Harga sgnfkans r pb : Koefsen korelas bseral Dengan taraf sgnfkan 5%, apabla dar hasl perhtungan ddapat r htung r tabel maka dkatakan butr soal nomor tu telah sgnfkan atau telah vald. Apabla r htung < r tabel, maka dkatakan butr soal tersebut tdak sgnfkan atau tdak vald. Hasl perhtungan valdtas butr soal, dapat dlhat pada Tabel 3.. Tabel 3. Hasl Perhtungan Valdtas Butr Soal Krtera Nomor Soal Jumlah Prosentase Vald,, 3, 4, 6, 7, 8, 0,, 3, 4, 6, 7, 9,,, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 30, 3, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 4, 4, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 5, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60. Tdak Vald 5, 9,, 5, 8, 0, 3, 3, 5. 5 85 % 9 5 % Perhtungan valdtas butr soal selengkapnya dapat dlhat d Lampran dan untuk contoh perhtungan valdtas soal nomor dapat dlhat pada Lampran. 6 Rdwan dan Sunarto, Pengantar Statstka untuk Peneltan: Penddkan, Sosal, Ekonom, Komunkas, dan Bans, (Bandung: Alfabeta, 009), cet., hlm. 8.

43 b) Relabltas Relabltas nstrumen adalah ketepatan alat evaluas dalam mengukur. Suatu tes dapat dkatakan mempunya taraf kepercayaan tngg jka tes tersebut dapat memberkan hasl yang tetap. 7 Untuk menghtung relabltas tes menggunakan rumus K-R. yatu sebaga berkut: 8 r n n M k S ( n M ) = t Keterangan: r = relabltas yang dcar n = Banyaknya butr soal M = Rata-rata skor total S t = Varans total Klasfkas relabltas soal adalah: r 0, 0 : sangat rendah 0, 0< r 0, 40 : rendah 0, 40< r 0,60 : sedang 0, 60< r 0,80 : tngg 0, 80< r : sangat tngg Krtera pengujan relabltas yatu setelah ddapatkan harga r. nstrumen dkatakan relable apabla r > 0, 50. Berdasarkan hasl perhtungan koefsen relabltas butr soal dperoleh r = 0.948 adalah krtera pengujan tngg maka dapat dsmpulkan bahwa nstrumen tersebut dapat dpercaya untuk dgunakan sebaga alat pengumpul data karena nstrumen tersebut sudah bak. Perhtungan reabltas tes selengkapnya dapat dlhat d lampran dan untuk contoh 7 Suharsm Arkunto, Dasar-dasar Evaluas Penddkan, (Jakarta: Bum Aksara, 006), ed. 6, hlm. 86. 8 Ibd, hlm 03.

44 perhtungan relabltas soal nomor dapat dlhat pada lampran 4. c) Tngkat kesukaran soal Blangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal dsebut ndeks kesukaran. Rumus yang dgunakan untuk mengetahu ndeks kesukaran adalah: 9 B P = JS Keterangan: P = ndeks kesukaran B = banyaknya peserta ddk yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh peserta ddk peserta tes Klasfkas ndeks kesukaran adalah sebaga berkut: 0 P = 0, 00 : butr soal terlalu sukar 0, 00< P 0,30 : butr soal sukar 0, 30< P 0,70 : butr soal sedang 0, 70< P,00 : butr soal mudah P = : butr soal terlalu mudah Hasl perhtungan koefsen ndeks kesukaran butr soal, dapat dlhat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Hasl Perhtungan Indeks Kesukaran Butr Soal Krtera Nomor Soal Jumlah Prosentase Sukar 3, 8, 4, 7, 5, 33, 37, 47, 53, 58. Sedang, 4, 6, 0,, 3, 5, 6, 8, 9,, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 30, 3, 35, 39, 4, 43, 44, 45, 48, 49, 50, 5, 54, 55, 56, 59, 0 6,67 % 34 56,67% 9 Ibd, hlm. 08. 0 Nana Sudjana, Penlaan Hasl Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Rosda Karya, ), cet. 3, hlm. 37.

45 60. Mudah, 5, 7,, 0,, 3, 34, 36, 5 5% 38, 40, 4, 46, 5, 57. Terlalu mudah 9,67% Perhtungan Indeks Kesukaran Butr Soal selengkapnya dapat dlhat pada Lampran dan untuk contoh perhtungan Indeks Kesukaran soal nomor selengkapnya dapat dlhat pada Lampran 3. d) Daya pembeda soal. Daya pembeda soal adalah kemampuan untuk membedakan peserta ddk yang panda (berkemampuan tngg) dengan peserta ddk yang kurang panda (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda dsebut ndeks dskrmnas. Dalam peneltan n untuk mencar daya pembeda dengan menggunakan metode splt half, yatu dengan membag kelompok yang d tes menjad dua bagan, kelompok panda atau kelompok atas dan kelompok kurang panda atau kelompok bawah. Rumus yang dgunakan adalah: BA D : JA Keterangan: - BB JB D = daya pembeda soal BA = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA = jumlah peserta kelompok atas JB = jumlah peserta kelompok bawah Suharsm Arkunto, op. ct., hlm. 3.

46 Klasfkas ndeks daya pembeda soal adalah sebaga berkut: D = 0, 00 0,0 : daya beda jelek D = 0, 0 0,40 : daya beda cukup D = 0, 40 0,70 : daya beda bak D = 0, 70,00 : daya beda bak sekal D= negatf, semuanya tdak bak, jad semua butr soal yang mempunya nla D negatf sebaknya dbuang saja. Hasl perhtungan daya beda butr soal, dapat dlhat pada Tabel 3.4 sebaga berkut. Tabel 3.4 Hasl Perhtungan Daya Pembeda Butr Soal Krtera Nomor Soal Jumlah Prosentase Jelek 5, 7, 9,, 5, 3, 3, 5. 8 3,33% Cukup, 3, 8, 3, 4, 7, 8, 0,, 5, 7, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 40, 4, 46, 47, 5, 53, 57, 58. 5 4,67% Bak, 4, 6, 0,, 6, 9,, 4, 6, 8, 9, 30, 3, 39, 4, 43, 44, 45, 48, 49, 50, 54, 55, 56, 59, 60. 7 45% Perhtungan daya pembeda butr soal selengkapnya dapat dlhat d lampran nomor dan untuk perhtungan soal nomor selengkapnya dapat dlhat pada lampran 5. F. Teknk Analss Data Analss data adalah suatu langkah yang palng menentukan dalam peneltan karena analss data berfungs untuk menympulkan hasl peneltan. Analss data d lakukan melalu tahapan sebaga berkut:. Analss Pendahuluan. Ibd, hlm..

47 Sebelum penelt menentukan teknk analss statstk yang dgunakan terlebh dahulu memerksa keabsahan sampel. Cara yang dgunakan adalah dengan uj normaltas dan uj homogentas. 3 a) Uj Normaltas Data Pretest Uj normaltas dlakukan untuk mengetahu apakah data yang dperoleh berdstrbus normal ataukah tdak. Uj n dgunakan apabla penelt ngn mengetahu ada tdaknya perbedaan propors subjek, objek, kejadan, dan lan- lan. Pengujannya menggunakan rumus Ch kuadrat. Rumus yang dpaka adalah: 4 χ = k = k ( o e ) ( fo fe) e = = Keterangan: o = f o = Frekuens observas e = f e = Frekuens harapan Dalam Ch Kuadrat ada dua hal yang dbandngkan, yakn frekuens pengamatan dan frekuens teortk atau yang dharapkan.. Pengujan normaltas data dengan menggunakan rumus Ch Kuadrat dengan prosedur sebaga berkut: ) Menentukan rentang (R),yatu data terbesar dkurang data terkecl. ) Menentukan banyak kelas nterval (k) dengan rumus Sturges: 5 k = +(3,3) log n 3) Menentukan panjang nterval (P), dengan rumus: 6 P = Rentang(R)_ Banyak Kelas 4) Membuat tabel dstrbus frekuens 5) Menentukan batas kelas (bk) dar masng-masng kelas nterval 6) Menghtung rata-rata X, yatu dengan rumus: 7 fe 3 Suharsm Arkunto, Prosedur Peneltan Suatu Pendekatan Praktk, (Jakarta: PT. Rneka Cpta,006), Cet. 3, hlm.34. 4 Sanbas Al Muhdn dan Maman Abdurahman, Analss Korelas, Regres, dan Jalur Dalam Peneltan, (Bandung: CV. Pustaka Seta, 007), hlm.76. 5 Sugyono, Statstka untuk Peneltan, (Bandung: Alfabeta, 007), cet., hlm. 35. 6 Tulus Wnarsunu, Statstk Dalam Peneltan Pskolog dan Penddkan, (Malang: UMM Press, 007), cet. 4, hlm. 3.

48 ( X ) = f x f = frekuens yang sesua dengan tanda X x = tanda kelas nterval 7) Menghtung varans, dengan rumus: 8 n f x f x s n( n ) 8) Menghtung nla Z, dengan rumus: 9 x = Batas kelas f ( ) = x x Z = s x = Rata-rata s = Standar devas 9) Menentukan luas daerah tap kelas nterval 0) Menghtung frekuens ekspotor (fh), dengan rumus: fh = n x ld dengan n jumlah sampel ) Membuat daftar frekuens observas (fo), dengan frekuens ekspostor sebaga berkut: Kelas Bk Z L fh fo (fo-fh) /fh ) Menghtung nla Ch Kuadrat (χ ), dengan rumus: 30 χ = k = k ( o e ) ( fo fe) e = = fe 3) Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhtungan n, data dsusun dalam daftar dstrbus frekuens yang terdr atas k buah kelas nterval sehngga untuk menentukan krtera pengujan dgunakan rumus: dk= k 3, dmana k adalah banyaknya kelas nterval, dan taraf nyata α = 0,05 7 Sugyono, op. ct., hlm. 54. 8 Sudjana, Metoda Statstka, (Bandung: Tarsto, 00), cet. 6, hlm. 95. 9 Tulus Wnarsunu, op.ct., hlm. 63. 30 Sanbas Al Muhdn dan Maman Abdurahman, loc. ct.

49 4) Menentukan harga χ tabel 5) Menentukan dstrbus normaltas dengan krtera pengujan yatu ketka χ htung χ tabel dengan derajat kebebasan dk = k-3 dengan taraf sgnfkas 5% berdstrbus normal. 3 b) Uj Homogentas Data Pretest Uj homogentas dlakukan untuk mengetahu apakah data tersebut homogen ataukah tdak. Prosedur yang dgunakan untuk menguj homogentas varan dalam kelompok adalah dengan jalan menemukan harga F max. Penafsrannya blamana harga F terbukt sgnfkan artnya terdapat perbedaan. Dan sebalknya jka tdak sgnfkan n berart tdak ada perbedaan. Rumus yang dgunakan untuk menguj homogentas varan adalah: 3 F max = Var. Tertngg Var. Terendah Adapun langkah-langkah perhtungannya adalah sebaga berkut. ) Menghtung rata-rata (X ) ) Menghtung varans (S ) dengan rumus: Varan ( SD ) ( ) X X = N ( N ) 3) Menghtung F dengan rumus: Var. Tertngg Fmax = Var. Terendah 4) Membandngakan F htung dmana /α (nb-) (nk-). Apabla F htung < F tabel maka data berdstrbus homogen. c) Uj Perbedaan Dua Rata-rata Uj kesamaan dua rata-rata n bertujuan untuk mengetahu apakah nla pretes kelompok ekspermen dan kelompok kontrol mempunya 3 Sudjana, op. ct., hlm. 73. 3 Tulus Wnarsunu, op. ct., Cet. 4, hlm. 00.

50 rata-rata nla yang tdak berbeda pada tahap awal n. Jka rata-rata kedua kelompok tersebut tdak berbeda berart kelompok tu mempunya konds yang sama. Hpotess yang akan dujkan adalah: Ho : µ = µ H : µ µ Keterangan: µ : rata-rata data kelompok eksperman µ : rata-rata data kelompok kontrol Uj beda dalam peneltan n adalah menggunakan rumus t-test untuk menguj sgnfkans perbedaan dua buah mean yang berasal dar dua buah dstrbus. 33 Bentuk rumus yang dgunakan adalah sebaga berkut: 34 t = S X X + n n dengan S = ( n ) S + ( n ) S n + n Keterangan: X = rata-rata data kelas ekspermen X = rata-rata data kelas kontrol n = banyaknya peserta ddk kelas ekspermen n = Banyaknya peserta ddk kelas kontrol S = Smpangan baku gabungan S = smpangan baku kelas ekspermen S = smpangan baku kelas kontrol Krtera pengujan adalah terma Ho jka t tabel < t htung <t tabel. Dengan derajat kebebasan dk (n + n ) dan peluang ( /α), tolak Ho untuk harga t lannya. 33 Tulus Wnarsunu, op. ct., hlm. 8. 34 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Snar Baru Algesndo, 995), Cet. 3, hlm. 39.

5. Analss Tahap Akhr Langkah-langkah analss tahap akhr pada dasarnya sama dengan analss tahap awal, tetap data yang dgunakan adalah data hasl belajar kelompok ekspermen (posttes). Tahap-tahapan tersebut adalah sebaga berkut. a. Uj Normaltas Hasl Belajar Langkah-langkah pada uj normaltas data sama dengan langkah-langkah pada uj normaltas pada uj normaltas data awal. b. Uj Kesamaan Varans/ Homogentas Langkah-langkah pada uj data homogentas sama dengan langkah-langkah pada uj homogentas pada uj homogentas data awal. c. Uj Perbedaan Dua Rata-rata Dgunakan untuk mengetahu koefsen perbedaan antara dua buah dstrbus data hpotess. 35 Teknk statstk yang dgunakan adalah teknk t-test untuk menguj sgnfkans perbedaan dua buah mean yang berasal dar dua buah dstrbus. Pada peneltan n, data yang dgunakan pada perhtungan n adalah data posttest. Hpotess Ho dan H adalah: Ho : µ µ H : µ > µ Bentuk rumus yang dgunakan adalah sebaga berkut: 36 t = S X X + n n dengan S = ( n ) S + ( n ) S n + n Keterangan: X = rata-rata data kelas ekspermen X = rata-rata data kelas kontrol n = banyaknya peserta ddk kelas ekspermen 35 Sudjana, op. ct., hlm. 39. 36 Nana Sudjana, loc. Ct.

5 n = Banyaknya peserta ddk kelas kontrol S = Smpangan baku gabungan S = smpangan baku kelas ekspermen S = smpangan baku kelas kontrol Krtera pengujan adalah terma Ho jka t htung < t tabel. Dengan derajat kebebasan dk (n + n ) dan peluang ( /α), tolak Ho untuk harga t lannya. d. Analss Deskrptf Hasl Observas aktftas sswa Observas dgunakan untuk mengetahu aktvtas sswa selama pembelajaran berlangsung. Aktvtas dsn merupakan hasl belajar ranah afektf sswa. Ranah afektf dambl dar proses pembelajaran Zat Adtf dalam bahan makanan. Analss yang dgunakan adalah analss deskrptf yang bertujuan untuk mengetahu aktftas sswa bak kelas ekspermen maupun kelas kontrol. Rumus yang dgunakan adalah: F Nla = 00% 37 N Keterangan: F = frekuens yang dcar N = jumlah total Kategor rata-rata aktvtas adalah sebaga berkut. 38 80% - 00% = Sangat bak 66% - 79% = Bak 56% - 65% = Cukup 40% - 55% = Kurang 30% - 39% = Gagal 37 Anas Sudjono, Pengantar Statstk Penddkan, (Jakarta: Grafndo Persada, 004), Cet.4, hlm. 0 38 Suharsm Arkunto, Dasar-dasar Evaluas Penddkan, Ed. Revs, (Jakarta: Bum Aksara, 007), hlm. 33.

53 e. Analss Efektvtas Efektvtas adalah adanya kesesuaan antara orang yang meakukan tugas dengan sasaran yang dtuju, dapat dkemukakan bahwa efektvtas berkatan dengan terlaksananya semua tugas pokok tercapanya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partspas aktf dar anggota. 39 Analss efektvtas bertujuan untuk mengetahu apakah model Group Investgaton (GI) lebh efektf darpada metode ceramah. Analss keefektfan model pembelajaran Group Investgaton (GI) dlhat dar: ) Rata-rata nla kogntf peserta ddk, katagornya adalah sebaga berkut. 80-00 = Sangat Efektf (Skor 5) 66-79 = Efektf (Skor 4) 56-65 = Cukup Efektf (Skor 3) 40-55 = Kurang efektf (Skor ) 30-39 = Tdak Efektf (Skor ) ) Prosentase rata-rata nla aktvtas afektf seluruh sswa, katagornya adalah sebaga berkut. 80% - 00% = Sangat Efektf (Skor 5) 66% - 79% = Efektf (Skor 4) 56% - 65% = Cukup Efektf (Skor 3) 40% - 55% = Kurang efektf (Skor ) 30% - 39% = Tdak Efektf (Skor ) 3) Jumlah peserta ddk yang tuntas KKM pada peneltan dengan nla > 60, katagornya adalah sebaga berkut. 9-35 = Sangat efektf (Skor 5) - 8 = Efektf (Skor 4) 5 - = Cukup efektf (Skor 3) 8-4 = Kurang efektf (Skor ) 39 E. Mulyasa, Manajemen Berbass Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 004), hlm. 8

54-7 = Tdak efektf (Skor ) 4) Jumlah peserta ddk dar aktvtas afektf sswa dengan nla > 65, katagornya adalah sebaga berkut. 9-35 = Sangat efektf (Skor 5) - 8 = Efektf (Skor 4) 5 - = Cukup efektf (Skor 3) 8-4 = Kurang efektf (Skor ) - 7 = Tdak efektf (Skor ) Untuk penentuan efektvtas total pembelajaran dgunakan jumlah skor dar tap-tap ndkator. Adapun krtera efektvtas total, dapat dlhat pada Tabel 3.5 sebaga berkut. Tabel 3.5 Krtera efektvtas total. Skor Efektf Krtera 7-0 Sangat Efektf 4-6 Efektf - 3 Cukup Efektf 9 - Kurang Efektf 0-8 Tdak Efektf