BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Kuisioner Domain Bisnis

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK

ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

LAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Model Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI)

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 4 ANALISA DATA. Pada sub bab ini akan dibahas kondisi perusahaan sebelum dan setelah

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISIS COST BENEFIT DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI JARINGAN PADA PT. INDO SUPER KENCANA

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

BAB III DATA DAN ANALISIS. pada tanggal 10 Januari 1894 di Batavia.

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :

MENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU)

Bab 1. Pendahuluan. Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin

ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI.

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN

Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis

Kuesioner Domain Bisnis

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kajian Manajemen Investasi Proyek E-Learning Dengan Pendekatan Generic Is/It Business Values (Studi Kasus : Sekolah Tinggi ABC)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

LANDASAN TEORI. sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. berhubungan yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dengan

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.

Pada factor domain bisnis, Strategic match fokus kepada tingkatan bagaimana SAP-

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE)PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA

BAB 4 STUDI KELAYAKAN Langkah-langkah dalam studi kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Pembangunan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai biaya pembangunan INSOSYS, yang meliputi: biaya investasi pembangunan dan pemeliharaan, dan manfaat yang diperoleh dari nilai ekonomis INSOSYS dengan memperhitungkan VL dan VA karena tipe aplikasi dari INSOSYS adalah substitutive terhadap aplikasi yang telah ada sebelumnya, yang kemudian menambahkan nilai yang diperoleh kedalam perhitungan ROI sederhana sehingga diperoleh skor proyek INSOSYS. Penilaian besar effort yang dikeluarkan untuk proyek pada TRANSTV ditentukan berdasarkan rata-rata gaji tim proyek pengembangan INSOSYS, yaitu MM (Man=Month) besarnya resource (orang) yang digunakan dalam 1(satu) bulan. Asumsi yang digunakan ialah 1 MM = Rp. 3.000.000 yaitu besarnya rata rata gaji karyawan yang berperan langsung dalam pengembangan INSOSYS dalam satu bulan. 60

61 Karena proyek ini sedang dijalankan, maka penilaian proyek akan menggunakan metode NPV (Net Present Value) untuk memperoleh nilai saat ini. Asumsi yang digunakan i = 10%. 4.1.1 Biaya pembangunan INSOSYS Berdasarkan hasil wawancara dengan tim pengembang INSOSYS, diperoleh data bahwa proyek memiliki nilai 6 MM, dengan rencana waktu pengembangan selama 1,5 tahun dimulai dari bulan Agustus tahun 2006 sampai dengan Desember 2007 Infrastruktur yang digunakan menggunakan infrastruktur lama. Rincian biaya pengadaan, operasional dan pemeliharaan dapat dilihat sebagai berikut : 1. Biaya pengembangan proyek: 6 MM * Rp. 3.000.000 = Rp.18.000.000 perbulan (i=10%; n = 1,5 tahun) atau sebesar Rp.18.000.000 x 18 bulan = Rp. 324.000.000 untuk 1,5 tahun (waktu pengembangan INSOSYS) 2. Pengadaan Hardware yaitu sewa CPU dengan biaya sebesar Rp 516,000 per bulan yang digunakan selama testing pengembangan INSOSYS atau sebesar Rp. 516.000

62 x 18 bulan = Rp.9.288.000 untuk 1,5 tahun (waktu pengembangan INSOSYS) 3. Untuk implementasi menggunakan Server lama dengan perhitungan biaya : Harga beli Server HP D480 pada tahun 2004 : Rp.99.000.000, dengan asumsi nilai residu nol dan umur ekonomis dari server ialah 5 tahun, maka dapat diperoleh besarnya nilai depresiasi per tahun ialah : Rp.19.800.000 99.000.000 5 = Sehingga dapat diperoleh nilai buku dari Server tersebut ialah sebesar : Rp.99.000.000 (3 x Rp.19.800.000) = Rp.59.400.000 4. Biaya pengadaan Software = nol, karena memakai Software yang sudah tersedia dari penyewaan hardware. 5. Biaya pemeliharaan = nol, karena kegiatan pemeliharaan sistem sudah merupakan tugas rutin harian karyawan di Departemen IT sedangkan untuk pemeliharaan hardware sudah ternasuk biaya sewa dari vendor.

63 4.2 Hasil Analisis Enhancement ROI Penilaian dampak langsung ekonomis proyek INSOSYS menggunakan analisis Information Economics yaitu evaluasi VL (Value Linking) dan VA (Value Acceleration) karena aplikasi bersifat substitutif dari yang sudah ada dan digunakan pada seluruh departemen dalam perusahaan. Tidak ada asosiasi dengan restrukturisasi tugas maupun fungsi departemen. 4.2.1 Analisis Dampak Ekonomis Langsung Dengan dibangunnya INSOSYS, aplikasi ini dapat membantu mempercepat proses kerja di masing-masing departemen dengan harapan dapat dengan cepat pula informasi didapatkan yang kemudian dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Komponen pengurangan biaya atas implementasi INSOSYS adalah sebagai berikut : 1. Biaya dari awal mulai pengembangan INSOSYS yang hanya meliputi biaya gaji karyawan dan sewa hardware.

64 Tabel 4.1 Biaya Pengembangan A. Development Cost 1. incremental system and programming 2. incremental staff support Rp 324,000,000 B. New Hardware 1. PC for Testing Rp 9,288,000 2. Server for Implementation Rp 59,400,000 C. New (Purchased) Software, if any 1. Packaged applications software 2. Others D. User Training E. Other Testing Total Rp 392,688,000 2. Biaya yang sedang berjalan yang hanya meliputi pembaharuan lisensi perangkat lunak. Tabel 4.2 Pengeluaran Dalam Perjalanan A. Application Software Maintenance, such as Development effort days Ratio of maintenance to development Resulting annual maintenance days Daily maintenance rate TOTAL application software maintenance B. Incremental data storage required : MB X C. Incremental communication (lines,messages,etc.) D. New antivirus software leases Rp. 370,000 E. Supplies F. Other TOTAL Ongoing expenses Rp. 370,000 dengan demikian besar dampak ekonomis langsung akan diperoleh setelah disesuaikan dengan hasil identifikasi value linking dan value acceleration berikut.

65 4.2.2 Value Linking Dengan dibangunnya INSOSYS dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja karyawan pada tiap bagian. Keseluruhan divisi dapat terhubung sehingga user dapat dengan mudah mendapatkan informasi dari ketersediaan data secara detail sehingga dapat membantu manajemen dalam mengambil suatu keputusan (misal: apakah suatu Pilot project dari suatu program acara dapat ditayangkan atau tidak) improvisasi fungsi/proses yang tidak berpengaruh dengan waktu. Mengidentifikasi dari lembar kerja biaya pengembangan, lembar kerja biaya berkelanjutan, dan lembar kerja dampak ekonomis. Untuk diketahui, biaya produksi acara program CERIWIS ialah sekitar Rp 14,000,000 sampai Rp 20,000,000 dengan revenue sekitar Rp 200,000,000. Biaya produksi acara program DORCE SHOW ialah sekitar Rp 30,000,000 dengan revenue sekitar Rp 80,000,000.

66 Biaya produksi acara program EXTRAVAGANZA ialah sekitar Rp 160,000,000 sampai Rp 170,000,000 dengan revenue sekitar Rp 1,500,000,000. Dengan demikian untuk tiga program acara diatas memiliki rata rata biaya produksi Rp 70,666,667 dan perolehan revenue sekitar Rp 593,333,333. Berikut ini merupakan rincian dari perbandingan sebelum dan sesudah diterapkannya INSOSYS untuk value linking dengan rincian berupa Pengontrolan produktivitas: Sebelum diterapkannya INSOSYS : 1. Membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pengajuan budget program (In-House), dimana total waktu yang dibutuhkan ialah 24 hari. 2. Membutuhkan waktu 30 hari dalam proses pengajuan Account Payable (In-House). 3. Membutuhkan waktu 22 hari dalam proses pengajuan Uang Muka (In-House).

67 Sesudah diterapkannya INSOSYS : 1. Proses pengajuan budget program (In-House) menjadi lebih cepat yaitu 20 hari. Hal tersebut disebabkan oleh adanya sistem yang telah terintegrasi sehingga memudahkan dan mempercepat user dalam mendapatkan data maupun informasi. 2. Proses pengajuan Account Payable (In-House) menjadi lebih cepat, yaitu 25 hari. Hal tersebut disebabkan oleh adanya sistem yang telah terintegrasi sehingga memudahkan dan mempercepat user dalam mendapatkan data maupun informasi. 3. Proses Pengajuan Uang Muka (In-House) menjadi lebih cepat, yaitu 17 hari. Hal tersebut disebabkan oleh adanya sistem yang telah terintegrasi sehingga memudahkan dan mempercepat user dalam mendapatkan data maupun informasi.

68 Sehingga dapat disimpulkan bahwa setelah diterapkan INSOSYS ada pengurangan waktu proses : 1. Pengajuan budget program (in-house) yaitu : 24 hari 20 hari = 4 hari yang kemudian dapat dihitung besarnya penghematan dari tiga program diatas yaitu: senilai dengan 4 x Rp 70,666,667 = Rp 282,666,668 2. Pengajuan Account Payable (In-House) yaitu : 30 hari 25 hari = 5 hari yang kemudian dapat dihitung besarnya penghematan yaitu: Senilai dengan 5 x Rp 70,666,667 = Rp 353,333,335 3. Pengajuan Uang Muka (In-House) yaitu : 22 hari 17 hari = 5 hari yang kemudian dapat dihitung besarnya penghematan yaitu: Senilai dengan 5 x Rp 70,666,667 = Rp 353,333,335 Dengan demikian besar nilai manfaat langsung Value Linking pada penerapan INSOSYS adalah sebesar : Rp 989,333,338

69 Tabel 4.3 Dampak Ekonomis VL Lembar Dampak Ekonomis VL A. Biaya Investasi Pembangunan Sistem 392,688,000 B. Arus kas:periode 5 kali 12 bulan atas Implementasi system yang dibangun TAHUN Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Manfaat nilai ekonomis 989,333,338 989,333,338 989,333,338 989,333,338 989,333,338 Pengurangan biaya 0 0 0 0 0 = Perolehan 989,333,338 989,333,338 989,333,338 989,333,338 989,333,338 (-) Biaya pemeliharaan 370,000 370,000 370,000 370,000 370,000 - Arus kas net 988,963,338 988,963,338 988,963,338 988,963,338 988,963,338 4,944,816,690 C. ROI sederhana = arus kas 5 tahun/jumlah tahun/a x 100% D. Score dampak ekonomis 251.84% 2.518445529 Score ROI sederhana 0 = 0 1 1% s/d 299% 2 300% s/d 499% 3 500% s/d 699% 4 700% s/d 899% > 899% 4.2.3 Value Acceleration Penggunaan INSOSYS yang menghubungkan aliran data dan informasi antar bagian dapat membantu mempercepat proses kerja sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat dibanding sebelumnya. Akselerasi finansial antar

70 departemen/fungsi yang memiliki hubungan biaya/manfaat dengan pengaruh waktu. Mengidentifikasi dari lembar kerja biaya pengembangan, lembar kerja biaya berkelanjutan, dan lembar kerja dampak ekonomis. Berikut merupakan rincian perhitungan dari pengurangan biaya kerja karena proses yang lebih efisien waktu : 1. Kecepatan dalam mendapatkan data sehingga proses penagihan kepada Agency dapat dilakukan lebih cepat Sebelum menggunakan INSOSYS: 1. Pada saat pembuatan invoice, Departemen Commercial Traffic memberikan copy MO (media Order) /PO (Purchase Order), Campaign Summary dan Clearance Report berupa file Ms.Excel kepada bagian Billing di Departemen Accounting, yang kemudian bagian billing akan mengupload file tersebut dan dilakukan review. Sehingga penagihan baru dapat dilakukan H+7 setiap bulannya 2. Pada prosedur write off program, sebelumnya tidak ada pencatatan program yang di write off.

71 Sesudah menggunakan INSOSYS: 1. Pada saat pembuatan invoice, Departemen Commercial Traffic memasukan data MO (media Order) /PO (Purchase Order), Campaign Summary dan Clearance Report kedalam INSOSYS yang kemudian bagian Billing di Departemen Accounting akan dapat langsung mereview tanpa harus mengupload data. Sehingga penagihan dapat dilakukan H+3 setiap bulannya. 2. Pada INSOSYS, saat dilakukannya write off program dilakukan pencatatan program yang telah di write off. 2. Waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan invoice menjadi lebih cepat, sehingga dapat dilakukan penagihan lebih cepat 4 hari dari sebelumnya : Diketahui : Rata rata revenue TRANSTV Rp 4.5 Milyar/hari Besarnya bunga pertahun ialah sebesar 6%, atau perbulannya 0,5%

72 Penagihan dilakukan sekali dalam tiap bulan sehingga dalam setahun dilakukan 12 (dua belas) kali penagihan. Dengan demikian dapat diperoleh cost of money sebesar : Besarnya bunga: 0,5% x4hari 30hari = 0,0667% 0,0667 % x Rp. 4,5 Milyar = Rp. 3.000.000 Sehingga dapat dilakukan penghematan senilai dengan : Rp.3.000.000 x 12 bulan = Rp.36.000.000 - Untuk mendapatkan one time benefit yaitu memilih membangun inhouse daripada membeli, perlu diperoleh affected bills terlebih dahulu yaitu persentase dari penghematan H+7 menjadi H+3 dengan sebesar 57%. - Dan untuk memperoleh dampak ekonomis ditahun pertama, nilai VA perhari dalam setahun dibagi affected bills dan dibagi bunga seperti berikut : o Rp. 36.000.000/365/57%/10% = Rp. 37.726.029,12 maka Rp. 1.726.029,12 adalah nilai one-time benefit.

73 Tabel 4.4 Dampak Ekonomis VA Lembar Dampak Ekonomis VA A. Biaya Investasi Pembangunan Sistem 392,688,000 B. Arus kas:periode 5 kali 12 bulan atas Implementasi system yang dibangun TAHUN Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Manfaat nilai ekonomis 37.726.029,12 36,000,000,00 36,000,000,00 36,000,000,00 36,000,000,00 Pengurangan biaya - - - - - = Perolehan 37.726.029,12 36,000,000,00 36,000,000,00 36,000,000,00 36,000,000,00 (-) Biaya pemeliharaan 370,000 370,000 370,000 370,000 370,000 - Arus kas net 37.356.029,12 35.630.000,00 35.630.000,00 35.630.000,00 35.630.000,00 179.876.029,12 0.09 C. ROI sederhana = arus kas 5 tahun/jumlah tahun/a x 100% 9% D. Score dampak ekonomis Score ROI sederhana 0 = 0 1 1% s/d 299% 2 300% s/d 499% 3 500% s/d 699% 4 700% s/d 899% > 899% Dengan demikian nilai ROI untuk INSOSYS adalah jumlah nilai yang diperoleh dari VL (1) dan VA (1) yaitu sebesar 2. 4.3 Penentuan Nilai Korporasi Untuk penentuan nilai korporasi, kuadran B atau kuadran strategis merupakan derajat kekuatan dari keuntungan bisnis,

74 kompetitif, kesehatan keuangan, serta dukungan komputer yang sama kuat. Sehingga diperoleh nilai dari proyek ini sebagai berikut : Tabel 4.5 Bobot Kuadran Business Domain Likely Value Comment Resulting Weight A. ROI Medium 2 B. SM High 4 C. CA Highest 6 D. MI Medium 2 E. CR High 4 F. OR Low -1 Technology Domain A. DU Medium -2 B. TU Low -1 C. SA Low 1 D. IR Low 1 Total Value 20 Total Risk and Uncertainty -4 4.4 Kriteria Evaluasi Proyek dan Pembobotan Proyek Dari tabel kuadran diatas, hasil bobot dikali 5 untuk mendapatkan total nilai maksimum 100.

75 Tabel 4.6 Batasan Nilai Dan Bobot Maksimal evaluation range Weight Maximum Score Business Domain A. ROI 0 5 2 10 B. SM 0 5 4 20 C. CA 0 5 6 30 D. MI 0 5 2 10 E. CR 0 5 4 20 F. OR 0 5-1 -5 Technology Domain A. DU 0 5-2 -10 B. TU 0 5-1 -5 C. SA 0 5 1 5 D. IR 0 5 1 5 Total Value 20 100 Total Risk and Uncertainty -4-20 4.5 Bobot Penilaian Proyek Nilai domain bisnis serta domain teknologi adalah salah satu cara mengevaluasi dampak ekonomis implementasi INSOSYS yang masuk dalam kategori pendekatan diluar dimensi keuangan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak pengembang dan berikut dibawah ini adalah penyesuaian dari nilai hasil wawancara dengan bobot kuadran yang dipilih. Sementara untuk nilai simple ROI diperoleh dari identifikasi biaya pengembangan, biaya berjalan, dampak ekonomis langsung dan penyesuaian value linking dan value acceleration didalam dimensi keuangan.

76 Pembobotan di bawah ini didapat dari 20 responden yang disurvey kepada karyawan yang terlibat dan berperan dalam pengembangan INSOSYS dari seluruh divisi pada PT. Televisi Transformasi Indonesia. Adapun nilai dibawah ini adalah nilai terbanyak yang didapat dari koresponden Strategic Match Untuk strategic match diperoleh nilai 4 (skala 0 5) karena untuk pengembangan INSOSYS hanya merupakan bagian tujuan strategis TRANSTV. Competitive Advantage Untuk competitive advantage diperoleh nilai 4 (skala 0 5) juga, karena penilaian ini didasari seberapa tinggi tingkat layanan TRANSTV menggunakan INSOSYS yang dibangun yang menyediakan akses dan / atau pertukaran cukup banyak data sehingga secara substansial meningkatkan posisi kompetitif layanan TRANSTV. Management Infortmation Support Namun untuk management information support diperoleh nilai 5 (skala 0 5) karena dievaluasi pada peran INSOSYS dalam

77 menyediakan informasi pendukung kegiatan TRANSTV karena penting untuk menciptakan MISCA dimasa sekarang. Competitive Response Untuk competitive response juga diperoleh nilai 5 (skala 0 5) karena jika terjadi penundaan proyek dapat mengakibatkan kerugian dan / atau kehilangan peluang kompetitif, bahkan keberhasilan TRANSTV menjadi terbatas. Organizational Risk Sedangkan untuk organizational risk hanya diperoleh nilai 2 (skala 0 5) dari responden karena faktor faktor kesiapan dan resiko terdapat manajemen domain bisnis yang tidak pada tempatnya dan tidak ada pelatihan terencana bagi pengguna. Strategic IS Architecture Untuk strategic IS architecture diperoleh nilai absolute 5 (skala 0 5) karena proyek ini merupakan bagian integral dari blue print yang akan diimplementasi lebih dulu (prasyarat bagi blue print proyek lain) yaitu sistem yang direncanakan sesuai kepentingan TRANSTV dan diprioritaskan.

78 Definitional Uncertainty Sedangkan untuk definitional uncertainty diperoleh nilai 4 (skala 0 5) karena syarat dan spesifikasi dari INSOSYS belum jelas, sementara area yang ditelaah cukup kompleks dan perubahan perubahan yang ada sudah mendekati pasti bahkan selama proyek INSOSYS. Technical Uncertainty Untuk technical uncertainty mengukur kesiapan domain teknologi dalam melaksanakan proyek, disini diberikan nilai 2,5 (skala 0 5) karena keterampilan baru banyak dibutuhkan bagi staff dan manajemen, perangkat keras tetap digunakan pada aplikasi sejenis, sementara dibutuhkan beberapa fitur baru pada piranti lunak dan juga mungkin antar muka yang kompleks antar piranti lunak, sedangkan sebenarnya program dapat dibeli dengan modifikasi yang agak banyak, atau didalam perusahaan program telah tersedia dengan banyak modifikasi, atau piranti lunak dibangun sendiri dengan rancangan yang tidak terlalu rumit namun pemrogramannya kompleks. IS Infrastructure Risk Resiko infrastruktur IS menyangkut masalah jaringan, komunikasi dan / atau hal lain yang ada kaitannya dengan pembiayaan langsung diluar proyek INSOSYS, dalam hal ini diperoleh nilai 5 (skala 0 5) dari responden karena diperlukan perubahan substansial pada elemen

79 sistem pengiriman layanan komputer dibeberapa area. Investasi awal yang dapat dipertimbangkan dalam staff, piranti lunak, perangkat keras, dan manajemen dibutuhkan untuk mengakomodir proyek ini. Investasi ini tidak termasuk dalam biaya proyek secara langsung tetapi mewakili investasi fasilitas IS untuk menciptakan lingkungan yang dibutuhkan proyek ini. Tabel 4.7 Nilai INSOSYS Evaluator Business Domain Technology Domain Total ROI SM CA MI CR OR SA DU TU IR Weight +2 +4 +6 +2 +4-1 +1-2 -1 1 2 4 4 5 5 2 5 4 2,5 5 Insosys 4 16 24 10 20-2 5-8 -2,5 5 71.5