STK 211 Metode Statistika PENGUJIAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
STK 511 Analisis statistika. Materi 6 Pengujian Hipotesis

Materi 1 : Review Statistika Inferensia Pengujian Hipotesis PERANCANGAN PERCOBAAN

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 6 Statistika Inferensia (2)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 5 Statistika Inferensia (1)

Hipotesis Statistik. 3. Terima H 1 (tolak H 0 ) dan populasi sebenarnya. memang H 0 benar = P(terima H 0 / pop H 0 )= 1-α

PENGERTIAN PENGUJIAN HIPOTESIS

LOGO PENGUJIAN HIPOTESIS HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA UNAND

Pengujian Hipotesis. Oleh : Dewi Rachmatin

Pengertian Pengujian Hipotesis

DISTRIBUSI SAMPLING besar

deck of 52 cards

PENGUJIAN HIPOTESIS 1

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih

Hipotesis. Penerimaan hipotesis menunjukkan bahwa tidak cukup petunjuk untuk mempercayai sebaliknya

UJI HIPOTESIS SATU-SAMPEL

STATISTIKA II (BAGIAN

Terima hipotesis Tidak membuat kesalahan Kesalahan tipe II Tolak hipotesis Kesalahan tipe I Tidak membuat kesalahan

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 4 Sebaran Penarikan Contoh

Ayundyah Kesumawati. April 20, 2015

Pengujian Hipotesis. 1. Pendahuluan. Topik Bahasan:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Konsep: Dua macam kekeliruan. Pengujian hipotesis.

BIOSTATISTIK HIPOTESIS UNTUK PROPORSI MARIA ALMEIDA ( ) NURTASMIA ( ) SOBRI ( )

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

PENGUJIAN HIPOTESIS O L E H : R I A N D Y S Y A R I F

Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA

Hipotesis : asumsi atau anggapan bisa benar atau bisa salah seringkali dipakai sebagai dasar dalam memutuskan

Metode Statistika. Statistika Inferensia: Pendugaan Parameter (Selang Kepercayaan)

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

PENGUJIAN HIPOTESIS RATA-RATA DUA POPULASI -YQ-

STK 511 Analisis statistika. Materi 4 Sebaran Penarikan Contoh

Pengujian Hipotesis. Vitamin C dalam pakan bisa mempercepat

PERTEMUAN KE 2 HIPOTESIS

Penduga : x p s r b. Pertemuan Ke 9. BAB V PENDUGAAN PARAMETER

SEBARAN PENARIKAN CONTOH

PENGUJIAN HIPOTESIS. Langkah-langkah pengujian hipótesis statistik adalah sebagai berikut :

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 5 Uji Hipotesis

PENGUJIAN HIPOTESIS (2)

PENGUJIAN HIPOTESIS 2

PENGUJIAN HIPOTESIS. 100% - 5 % = 95% (Ho di terima) 2,5% (Ho ditolak) 2,5% ( Ho ditolak ) - Zα 0 Zα

10/14/2010 UJI HIPOTESIS PENGERTIAN GALAT (ERROR) salah)

MA5283 STATISTIKA Bab 3 Inferensi Untuk Mean

STATISTIKA BISNIS PENDUGAAN STATISTIKA. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

STATISTIKA II Distribusi Sampling. (Nuryanto, ST., MT)

PENGUJIAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Hipotesis

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR

PENGUJIAN HIPOTESIS RATA- RATA. Oleh : Riandy Syarif

15Ilmu. Uji t-student dan Uji Z (Distribusi Normal)

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

Bab 3. Uji Hipotesis

Regresi Linier Berganda

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

MA2081 STATISTIKA DASAR. Utriweni Mukhaiyar 1 November 2012

6 Departemen Statistika FMIPA IPB

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih

Hipotesis (Ho) Benar Salah. (salah jenis I)

PENGUJIAN HIPOTESIS (1) Debrina Puspita Andriani /

Penyusunan Hipotesa : 1. : µ 1 = µ 2 : µ 1 µ 2 2. : µ 1 µ 2 : µ 1 > µ 2 3. : µ 1 µ 2 : µ 1 < µ 2 Apabila data yang diambil dari hasil eksperimen, maka

Engkau tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam hal : Kecerdasan Semangat keras Rajin dan tabah Biaya yang cukup Bersahabat dengan guru (Imam

BAGAIMANA CARA MENGATASI KASUS TERSEBUT? JAWAB: MELAKUKAN UJI HIPOTESIS

SEBARAN PENARIKAN SAMPEL LOGO

Uji Hipotesis. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Universitas Islam Indonesia 2015

Pengujian Hipotesis - Sipil Geoteknik 2013 PENGUJIAN HIPOTESIS. Dr. Vita Ratnasari, M.Si 02/10/2013

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI)

STATISTIK NON PARAMETRIK (1)

SEBARAN PENARIKAN CONTOH (SAMPLING DISTRIBUTION)

STMIK KAPUTAMA - BINJAI

MODUL DISTRIBUSI T. Objektif:

KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output:

Bab 2. Teori Dasar. 2.1 Pendahuluan

HIPOTESIS Pembuatan Hipotesis

STATISTIK Hypothesis Testing 2 Contoh kasus

1. PENGERTIAN. Manfaat Sampling :

Pengujian hipotesis. Mata Kuliah: Statistik Inferensial. Hipotesis

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

Pengujian Hipotesis (Hypothesis Testing)

Uji Hipotesis. MA2081 STATISTIKA DASAR Utriweni Mukhaiyar

Pendugaan Parameter. Ayundyah Kesumawati. April 13, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Pendugaan Parameter April 13, / 30

UJI RATAAN UJIVARIANSI MA 2081 STATISTIKA DASAR UTRIWENI MUKHAIYAR A PRIL 2011

4/16/2009. H 0 ditolak. H 0 tidak ditolak. ditolak. P(menolak H 0 H 0 benar) keputusan benar. = galat lttipe II = β. P(tidak menolak H 0 H 0 salah)

PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu sampel) Wahyu Hidayat, M.Pd

Sebaran (Distribusi) Peluang teoritis Peubah Acak : Statistik Sample, misal Rata-rata dan proporsi sample Hasil semua kemungkinan Sample dg ukuran yg

Praktikum Pengujian Hipotesis

Dept. Fisheries and Marine Resource Management University of Brawijaya 2012

Statistika Non-Parametrik

(ESTIMASI/ PENAKSIRAN)

Statistik Non Parametrik

PENS. Probability and Random Process. Topik 6a. Pengujian Hipotesis 1. Prima Kristalina Mei 2015

Uji Statistik Hipotesis

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

UJI HIPOTESIS. Oleh : Riawan Yudi Purwoko

Dalam estimasi, uji hipotesis adalah prosedur dalam membuat inferensi tentang populasi 11.2

STK 211 Metode statistika. Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang

PENGUJIAN HIPOTESIS (2) Debrina Puspita Andriani /

PENGUJIAN HIPOTESIS. 2,5% (Ho ditolak) 2,5% ( Ho ditolak )

Transkripsi:

STK Metode Statistika PENGUJIAN HIPOTESIS

Pendahuluan Dalam mempelajari karakteristik populasi sering telah memiliki hipotesis tertentu. pemberian DHA pada anak-anak akan menambah kecerdasannya atau pemberian vaksin polio akan mengurangi jumlah anak-anak yang menderita penyakit ini Diperlukan pengumpulan data Apakah data mendukung hipotesis tersebut

Pendahuluan Hipotesis dalam statistika dinyatakan dalam dua bentuk yaitu: H 0 (hipotesis nol): suatu pernyataan / anggapan yang umumnya ingin kita tolak H / H A (hipotesis alternatif): pernyataan lain yang akan diterima jika H 0 ditolak

Kesalahan dalam Keputusan Pengambilan keputusan akan memunculkan dua jenis kesalahan yaitu: Salah jenis I (Error type I) : kesalahan akibat menolak H 0 padahal H 0 benar Salah jenis II (Error type II) : kesalahan akibat menerima H 0 padahal H benar Besarnya peluang kesalahan dapat ini dapat dihitung sebagai berikut: P(salah jenis I) P(tolak H 0 H 0 benar) α P(salah jenis II) P(terima H 0 H benar) β

H 0 b e n a r H 0 s a l a h T o l a k H 0 P e l u a n g s a l a h j e n i s I ( T a r a f n y a t a ; α ) T e r i m a H 0 T i n g k a t k e p e r c a y a a n ( - α ) K u a s a p e n g u j i a n ( - β ) P e l u a n g s a l a h j e n i s I I ( β )

Efek α dan β Teladan : Andaikan suatu perusahaan A akan menerima dari suplier apabila produknya minimal mengandung 55% zat X. Untuk meyakinkan maka diambil 9 contoh (dgn asumsi simpangan baku sebesar %).

Sisi suplier : Ingin semua diterima

Dengan μ65% hampir semua kiriman suplier diterima.

Kondisi ini tentu tidak menguntungkan suplier. Bagaimana apabila kriteria β diturunkan?.

Terlihat bahwa apabila beta diperkecil dgn kondisi yg lain tetap Tidak menguntungkan sisi konsumen Bagaimana supaya menurunkan keduanya?

Untuk menurukan kedua-duanya secara simultan hanya ada satu cara yaitu dengan meningkatkan banyaknya contoh

Sampel berukuran 5 diambil secara acak dari populasi normal(µ;σ 9). Hipotesis yang akan diuji, H 0 : µ 5 H : µ 0 Tolak H 0 jika rata-rata kurang dari atau sama dengan.5 Berapakah besarnya kesalahan jenis I dan II?

Jawab: P(salah jenis I) P(tolak H 0 µ 5) P(z (.5-5)/(3/ 5)) P(z - 4.67 ) 0 P(salah jenis II) P(terima H 0 µ 0) P(z (.5-0)/(3/ 5)) P(z 4.67 ) - P(z 4.67 ) 0

Sayangnya kita tahu bahwa parameter populasi sering kali tidak diketahui Sehingga dalam pengujian hipotesis hanya nilai salah jenis I (α) yang dapat dikendalikan. Akan timbul pertanyaan : Berapa nilai α yang digunakan? Tergantung resiko keputusan yang akan diambil

STK Metode Statistika Pengujian Hipotesis: - Nilai Tengah Populasi - Selisih Dua Nilai Tengah Populasi

Langkah-langkah dalam Pengujian Hipotesis () Tuliskan hipotesis yang akan diuji Ada dua jenis hipotesis: Hipotesis sederhana Hipotesis nol dan hipotesis alternatif sudah ditentukan pada nilai tertentu H 0 : µ µ 0 vs H : µ µ H 0 : σ σ 0 vs H : σ σ H 0 : P P 0 vs H : P P

Hipotesis majemuk Hipotesis nol dan hipotesis alternatif dinyatakan dalam interval nilai tertentu b.. Hipotesis satu arah H 0 : µ µ 0 vs H : µ < µ 0 H 0 : µ µ 0 vs H : µ > µ 0 b.. Hipotesis dua arah H 0 : µ µ 0 vs H : µ µ 0

(). Tetapkan tingkat kesalahan/peluang salah jenis I/taraf nyata α (3). Deskripsikan data sampel yang diperoleh (hitung rataan, ragam, standard error dll) (4). Hitung statistik ujinya Statistik uji yang digunakan sangat tergantung pada sebaran statistik dari penduga parameter yang diuji TELADAN H 0 : µ µ 0 maka maka statistik ujinya bisa t- student atau normal baku (z) atau x µ t h 0 s / n x µ 0 z h σ / n

(5) Tentukan batas kritis atau daerah penolakan H 0 Daerah penolakan H 0 sangat tergantung dari bentuk hipotesis alternatif (H ) TELADAN H : µ < µ0 Tolak H 0 jika th < -t(α; db)(tabel) H : µ > µ0 Tolak H 0 jika th > t(α; db)(tabel) H : µ µ0 Tolak H 0 jika th > t(α/; db)(tabel) (6).Tarik keputusan dan kesimpulan

Pengujian Nilai Tengah Populasi Kasus Satu Populasi Suatu contoh acak diambil dari satu populasi Normal berukuran n Tujuannya adalah menguji apakah parameter µ sebesar nilai tertentu, katakanlah µ 0 Populasi X~N(µ,σ ) Acak Uji µ Sampel

Hipotesis yang dapat diuji: Hipotesis satu arah: H 0 : µ µ 0 vs H : µ < µ 0 H 0 : µ µ 0 vs H : µ > µ 0 Hipotesis dua arah: H 0 : µ µ 0 vs H : µ µ 0

Statistik uji: Jika ragam populasi (σ ) diketahui : x z h σ / µ Jika ragam populasi (σ ) tidak diketahui : x t h s / 0 n µ 0 n

Daerah kritis pada taraf nyata (α) Besarnya taraf nyata sangat tergantung dari bidang yang sedang dikaji Daerah penolakan H 0 sangat tergantung dari bentuk hipotesis alternatif (H ) dan statistik uji yang digunakan. Teladan di bawah untuk statistik uji T. H: µ < µ0 Tolak H0 jika th < -t (α; dbn-) (tabel) H: µ > µ0 Tolak H0 jika th > t (α; dbn-) (tabel) H: µ µ0 Tolak H0 jika th > t (α/; dbn-) (tabel)

TELADAN Batasan yang ditentukan oleh pemerintah terhadap emisi gas CO kendaraan bermotor adalah 50 ppm. Sebuah perusahaan baru yang sedang mengajukan ijin pemasaran mobil, diperiksa oleh petugas pemerintah untuk menentukan apakah perusahan tersebut layak diberikan ijin. Sebanyak 0 mobil diambil secara acak dan diuji emisi CO-nya. Dari data yang didapatkan, rata-ratanya adalah 55 dan ragamnya 4.. dengan menggunakan taraf nyata 5%, layakkan perusahaan tersebut mendapat ijin?

Hipotesis yang diuji: H 0 : µ < 50 vs H : µ > 50 Statistik uji: t h (55-50)/ (4./0)0.9 Daerah kritis pada taraf nyata 0.05 Tolak H 0 jika t h > t (0,05;db9),79

Kesimpulan: Tolak H 0, artinya emisi gas CO kendaraan bermotor yang akan dipasarkan oleh perusahaan tersebut melebihi batasan yang ditentukan oleh pemerintah sehingga perusahaan tersebut tidak layak memperoleh ijin untuk memasarkan mobilnya.

Perbandingan Nilai Tengah Dua Populasi Kasus Dua Sample Saling Bebas Setiap populasi diambil sampel acak berukuran tertentu (bisa sama, bisa juga tidak sama) Pengambilan kedua sampel saling bebas Tujuannya adalah menguji apakah parameter µ sama dengan parameter µ Populasi I X~N(µ,σ ) µ??? µ Acak dan saling bebas Populasi II X~N(µ,σ ) Sampel I (n ) Sampel II (n )

Hipotesis Hipotesis satu arah: H 0 : µ - µ δ 0 vs H : µ - µ <δ 0 H 0 : µ - µ δ 0 vs H : µ - µ >δ 0 Hipotesis dua arah: H 0 : µ - µ δ 0 vs H : µ - µ δ 0

Statistik uji: Jika ragam kedua populasi diketahui katakan σ dan σ : Jika ragam kedua populasi tidak diketahui: ) ( 0 ) ( x x h x x z σ δ ) ( 0 ) ( x x h s x x t δ ( ) + + ; ; σ σ σ σ n s n s n n s s g x x + ; ; σ σ σ σ db efektif n n db

Daerah kritis pada taraf nyata (α) Pada prinsipnya sama dengan kasus satu sampel, dimana daerah penolakan H 0 sangat tergantung dari bentuk hipotesis alternatif (H ) H: H : µ - µ <δ 0 Tolak H0 jika t h < -t (α; db) (tabel) H: µ - µ >δ 0 Tolak H0 jika t h > t (α; db) (tabel) H: µ - µ δ 0 Tolak H0 jika t h > t (α/; db) (tabel)

Teladan Dua buah perusahaan yang saling bersaing dalam industri kertas karton saling mengklaim bahwa produknya yang lebih baik, dalam artian lebih kuat menahan beban. Untuk mengetahui produk mana yang sebenarnya lebih baik, dilakukan pengambilan data masing-masing sebanyak 0 lembar, dan diukur berapa beban yang mampu ditanggung tanpa merusak karton. Datanya adalah : Persh. A 30 35 50 45 60 5 45 45 50 40 Persh. B 50 60 55 40 65 60 65 65 50 55 Ujilah karton produksi mana yang lebih kuat dengan asumsi ragam kedua populasi berbeda, gunakan taraf nyata 0%

Jawab: Rata-rata dan ragam kedua sampel: x x 30 + 35 + + 40 0 50 + 60 + + 55 0 4,5 56,5 s s n n x ( xi ) n( n ) x ( xi ) n( n ) 0(905) - (45) 0(9) 0(355) - (565) 0(9) 06.94 66.94 Perbandingan kekuatan karton Hipotesis: H 0 : µ µ vs H : µ µ

Statistik uji: (ragam populasi tidak diketahui dan diasumsikan σ σ ) ( x x ) ( µ µ ) t h ( s / n ) + ( s / n ) 56,5 4,5 0 66,94 /0 + 06,94 /0 3,36 db ( s / n 7,0 7 ) ( s /( n / n + s / n) ) + ( s / n ) /( n ) (0.34 /0 + 8.8 /0) (0.34 /0) / 9 + (8.8 /0) / 9 Daerah kritis pada taraf nyata 0%: Tolak H 0 jika t h > t (0,05;7),740 Kesimpulan: Tolak H 0, artinya kekuatan karton kedua perusahaan berbeda nyata pada taraf nyata 0%. Diduga karton yang diproduksi oleh perusahaan B lebih kuat daripada karton A

Perbandingan Nilai Tengah Dua Populasi Berpasangan Kasus Dua Sample Saling Berpasangan Setiap populasi diambil sampel acak berukuran n (wajib sama) Pengambilan kedua sampel berpasangan, ada pengkait antar kedua sampel (bisa waktu, objek, tempat, dll) Tujuannya adalah menguji apakah parameter µ sama dengan parameter µ Populasi I X~N(µ,σ ) Sampel I (n) µ??? µ Acak dan berpasangan Populasi II X~N(µ,σ ) Sampel II (n) Pasangan Pasangan Pasangan n

Hipotesis Hipotesis satu arah: H 0 : µ - µ δ 0 vs H : µ - µ <δ 0 atau H 0 : µ D δ 0 vs H : µ D <δ 0 H 0 : µ - µ δ 0 vs H : µ - µ >δ 0 atau H 0 : µ D δ 0 vs H : µ D >δ 0 Hipotesis dua arah: H 0 : µ - µ δ 0 vs H : µ - µ δ 0 atau H 0 : µ D δ 0 vs H : µ D δ 0

Statistik uji: Gunakan t atau z jika ukuran contoh n besar d δ t h 0 s / n Dimana d adalah simpangan antar pengamatan pada sampel pertama dengan sampel kedua Pasangan 3 n Sampel (X) x x x3 xn Sampel (X) x x x3 xn D (X-X) d d d3 dn Daerah Kritis: (lihat kasus satu sampel)

Ilustrasi Suatu klub kesegaran jasmani ingin mengevaluasi program diet, kemudian dipilih secara acak 0 orang anggotanya untuk mengikuti program diet tersebut selama 3 bulan. Data yang diambil adalah berat badan sebelum dan sesudah program diet dilaksanakan, yaitu: Berat Badan Peserta 3 4 5 6 7 8 9 0 Sebelum (X) 90 89 9 90 9 9 9 93 9 9 Sesudah (X) 85 86 87 86 87 85 85 87 86 86 DX-X 5 3 5 4 4 7 6 6 6 5 Apakah program diet tersebut dapat mengurangi berat badan minimal 5 kg? Lakukan pengujian pada taraf nyata 5%!

Jawab: Karena kasus ini merupakan contoh berpasangan, maka: Hipotesis: H 0 : µ D 5 vs H : µ D < 5 Deskripsi: d d n 5 0 n ( ) i d i di s s d 5, d,43,0 n( n ) 0(73) (5) 0(9),43 Statistik uji: t d µ d d µ d s s d d n 5, 5,0 / 0 0,6

Daerah kritis pada α5% Tolak H 0, jika t h < -t (α5%,db9) -.833 Kesimpulan: Terima H 0, artinya program diet tersebut dapat mengurangi berat badan minimal 5 kg