III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan serta model efektf dan efesen (produktf) jka dterapkan d suatu tempat. Tujuan dar peneltan ekspermen adalah untuk mengetahu ada tdaknya suatu hubungan tmbal balk antara seorang pengajar dengan sswa serta seberapa besar hubungan tu terjad dengan memberkan perlakuan tertentu pada kelompok kelas ekspermen dan menyedakan kelas kontrol sebaga kelas perbandngan. Dengan adanya kelas ekspermen dan kelas kontrol n seorang penelt dapat melhat sejauh mana prestas yang dhaslkan oleh sswa. B. Populas dan Sampel 1. Populas Populas adalah keseluruhan subyek dar peneltan yang dapat berujud semua kasus kejadan, orang, hal ataupun yang lan yang memlk satu atau beberapa karaterstk yang sama. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa Kelas VIII SMP Neger 5 Bandar Lampung Tahun pelajaran 009/010, dan keterangan lebh jelas tertera pada tabel dbawah n : Tabel Data Populas Seluruh Sswa kelas VIII d SMP Neger 5 Bandar Lampung Tahun Ajaran 009/010 No Kelas Jens kelamn Lak-Lak Perempuan Jumlah 1 VIII A 15 37 VIII B 15 1 36 3 VIII C 15 1 36 4 VIII D 15 37 5 VIII E 15 37 6 VIII F 16 1 37 7 VIII G 15 37
3 Jumlah 105 151 56 Sumber : Staf TU tahun 009/010. Sampel Sampel adalah sebagan anggota populas yang dapat dambl sebaga sumber data. Menurut Rduwan, Sampel adalah sebagan anggota populas yang dambl dengan menggunakan teknk tertentu yang bsa dsebut dengan teknk samplng, sedangkan Arkunto mengatakan bahwa sampel adalah bagan dar populas yang dambl sebaga sumber data dan dapat mewakl seluruh populas. Rduwan (005 : 11) Sampel dalam peneltan n adalah sswa kelas VIII A, B, C, D, E, F, G. Karena banyaknya kelas yang ada d kelas VIII, maka pemlhan sampel menggunakan teknk random samplng dengan populas seluruh kelas VIII, dengan pemlhan secara acak dan terplh tga kelas yang akan menjad subyek peneltan yatu kelas E sebaga kelas ekspermen dan kelas F sebaga kelas kontrol. Tabel 3. Jumlah sampel sswa kelas VIII E sebaga kelas ekspermen dan kelas F sebaga kelas kontrol tahun pelajaran 009/010 No Kelas Jens kelamn Lak-Lak Perempuan Jumlah 1 VIII E 15 37 VIII F 16 1 37 Jumlah 31 43 74 Sumber : Data Sswa SMP N 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 009/010
4 C. Varabel dan Defns Operasonal 1. Varabel Varabel adalah objek peneltan ataupun yang menjad ttk perhatan suatu peneltan. Dalam peneltan n varabel yang dgunakan terdr dar varbel bebas (X) dan varabel terkat (Y). Varabel bebas (X) dalam peneltan n adalah sswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan Metode Branstormng (X 1 ) dan sswa yang tdak menggunakan Metode Branstormng (X ), sedangkan varabel terkat (Y) adalah hasl belajar yang dperoleh sswa.. Devns Operasonal Operasonal berasal dar bahasa nggrs yatu operatonal yang berasal dar anak kata operaton yang artnya hal-hal yang berhubungan dengan prosedur pengumpulan data sepert pemberan tes, ntervu, pengamatan d kelas dan sebaganya. (Suharsm Arkunto. 1988 : 5). Jad defns operasonal adalah suatu defns yang dberkan pada suatu varabel dengan cara memberkan art menspesfkaskan kegatan untuk mengukur varabel tertentu. Metode Branstormng merapakan metode yang melbatkan sswa selalu aktf dalam setap pembelajaran dmana metode n melbatkan sswa secara aktf dengan member tanggapan setap masalah yang dberkan oleh guru. 1. Metode Branstormng Metode pembelajaran Branstormng merupakan pembelajaran yang mengacu pada keaktfan dan penggunaan pola pkr sswa yang sedang melaksanakan proses pembelajaran. Kegatan n mendorong munculnya banyak gagasan, termasuk gagasan yang nyleneh, lar, dan beran dengan harapan bahwa gagasan tersebut dapat menghaslkan gagasan yang kreatf. Branstormng serng dgunakan dalam dskus kelompok untuk memecahkan masalah bersama. Peranan guru sebaga medator juga tdak kalah pentng karena tugas guru adalah
5 untuk merumuskan masalah dar mater pelajaran yang ada dan juga menampung semua aspras, gagasan, de yang dkeluarkan oleh sswa yang kemudan dsarng. Dar kesemuanya tu yang nantnya akan menjad suatu gagasan yang bersfat lebh bak.. Pengukuran varabel Untuk mengetahu hasl belajar yang dperoleh sswa maka sswa akan dber sejumlah tes dengan menggunakan 5 soal plhan ganda dengan alternatf jawaban yang A,B,C dan D. Kemudan untuk mengetahu hasl yang dperoleh sswa setelah mengerjakan soal, penelt mengoreks setap lembar jawaban yang dkerjakan oleh sswa dengan cara jawaban benar dbag jumlah soal dan dkalkan 100 %. Pengukuran varabel dalam peneltan n adalah hasl belajar yang dperoleh sswa dengan krtera sebaga berkut : a. Rendah : Jka nla hasl belajar < 6,4 b. Sedang : Jka nla hasl belajar > 6,5 7,9 c. Tngg : Jka nla hasl belajar > 8,0 Pengelompokan data yang dperoleh sswa sepert datas dlakukan dengan mengambl sampel dar nla ujan pertama yatu sepert dalam tabel dbawah n : Tabel 4. Data Nla Tes Pertama Sswa Kelas VIII SMP N 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 009/010 Rentan Kelas Kelas No. Jumlah Persentase Keterangan Nla VIII E VIII F 1. 8,0 8,9-1 1 1,35 Tngg
6. 6,5 7,9 3 4 7 9,45 Sedang 3. 0,0 64 34 3 66 89,19 Rendah Jumlah 37 37 74 100 % Sumber : Hasl Nla Tes Sub Sumatf (TSS) Sswa Kelas VIII SMP N 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 009/010 3. Teknk Pengumpulan Data Kegatan pengumpulan data dlakukan d dalam ruang kelas, yatu pada saat pembelajaran berlangsung. Pengamblan data yatu dengan teknk pokok dan teknk penunjang. Teknk pokok terdr dar test, sedangkan teknk penunjang dengan dokumentas. a. Metode Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau lathan serta alat lan yang dgunakan untuk mengukur ketramplan, pengetahuan ntelegens, kemampuan atau bakat yang dmlk oleh ndvdu atau kelompok. (Suharsm Arkunto, 00:17). Sedangkan menurut Furchan tes adalah seperangkat rangsangan atau stmulan yang dberkan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dapat djadkan dasar bag penetapan skor angka. Dalam peneltan n metode tes dgunakan untuk mengetahu hasl prestas belajar sswa. (Furchan, 198) b. Metode Dokumentas Suharsm Arkunto memberkan batasan tentang metode dokumentas sebaga berkut : Dokumentas, dar asal katanya dokumen, yang artnya barang-barang tertuls. D dalam melaksanakan metode dokumentas, penelt menyeldk benda-benda tertuls sepert bukubuku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan haran dan sebaganya. (Suharsm Arkunto, 00 : 135). Dalam peneltan n metode dokumentas
7 dgunakan untuk mendapatkan data kemampuan awal sswa, guna tes kesamaan kemampuan awal sebelum dlakukan perlakuan ekspermen. Dokumen yang akan dpaka adalah nla Tes Sub Sumatf kelas VIII semester genap. 3. Uj Instrument Peneltan Sebelum dgunakan untuk pengumpulan data nstrument tes, dujcobakan d luar populas untuk selanjutnya dlakukan analss nstrument Uj coba nstrument akan dlaksanakan d SMP Neger 5 Bandar Lampung. Instrumen tes prestas belajar IPS Terpadu yang dgunakan dalam peneltan n harus memenuh beberapa persyaratan analss yatu : 1. Valdtas Suharsm Arkunto menyatakan ; Valdtas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tngkat-tngkat vald dar suatu nstrumen. Suatu nstrumen yang vald mempunya valdtas yang tngg. Suatu nstrumen dkatakan vald apabla mampu mengukur apa yang dngnkan dan dapat mengungkap data dar varabel yang dtelt secara tepat. Cr dar suatu tes yang bak adalah apabla tes tu mampu untuk mengukur apa yang akan dukur atau stlahnya vald. Peneltan yang dgunakan dsusun dan dsesuakan dengan mater dan tujuan pembelajaran khusus. (Suharsm Arkunto, 00: 144). Relabltas Menurut Arkunto realbltas menunjuk pada satu pengertan bahwa sesuatu nstrument cukup dapat dpercaya untuk dgunakan sebaga alat pengumpul data karena nstrumen tersebut sudah bak. Relabltas adalah ketepatan atau keteltan suatu alat evaluas. atau test dkatakan handal jka artnya dapat dpercaya, konssten, atau stabl. Jad yang dperhtungkan d sn adalah keteltannya.
8 Suatu nstrumen tes dkatakan vald jka koefsen korelas antara skor tap-tap tem lebh besar dar koefsen korelas tabel (r xy > r Tabel ). r xy = { n n X Y ( X )( Y ) X ( X ) }{ n Y ( Y ) } (Suharsm Arkunto, 00: 144) D. Teknk Analss Data Setelah pengumpulan data dan uj nstrument langkah berkutnya duj apakah asums pengujan dpenuh atau tdak? yakn normaltas data dan homogentas ragam. Selanjutnya pada pengujan yang sesua dengan perumusan hpotess yang dajukan. Pengujan Hpotess untuk Rata-rata. Setelah data peneltan dperoleh, kemudan dlakukan analss data untuk mengetahu hasl belajar sswa. Data yang dperoleh dalam peneltan n akan danalss dengan uj rata-rata dan uj perbedaan atau selsh dua rata-rata. Uj statstknya adalah t tes menurut Sudjana, yatu : 1. Menguj Rata-rata Uj rata-rata hasl belajar sswa prosedur hpotessnya sebaga berkut: a. Tentukan perumusan hpotessnya, yatu H 0 : Tdak ada pengaruh secara rata-rata pemberan metode Branstormng H 1 : Ada pengaruh secara rata-rata pemberan metode Branstormng. b. Tentukan taraf nyata ( ) yang dngnkan, basanya 5 % c. Tentukan statstk uj yang dgunakan, untuk menguj rata-rata dgunakan ( x ) t htung s n
9 d. Tentukan krtera uj, yatu: Terma H 0 jka t htung < t tabel, atau Tolak H 0 jka t htung > t tabel e. Membuat kesmpulan Keterangan t htung = nla statstk htung yang dcar x = rata-rata populas hasl belajar IPS Terpadu sswa yang dajar dengan menggunakan metode Branstormng. = rata-rata hasl belajar sswa yang dajar dengan menggunakan metode Branstormng s = smpangan baku ( standard devaton ). (Sudjana, 006:3). Menguj Perbedaan Dua Rata-rata a. Tentukan perumusan hpotessnya, yatu H 0 : Tdak ada pengaruh perbedaan secara rata-rata antara pemberan metode Branstormng dengan tanpa pemberan metode Branstormng atau kontrol. H 1 : Ada pengaruh perbedaan secara rata-rata antara pemberan metode Branstormng dengan tanpa pemberan metode Branstormng atau kontrol. b. Tentukan taraf nyata ( ) yang dngnkan, basanya 5 % c. Tentukan statstk uj yang dgunakan, untuk menguj rata-rata dgunakan t htung ( x 1 x ) ( ) s gab 1 1 1 1 n n d. Tentukan krtera uj, yatu: Terma H 0 jka t htung < t tabel, atau Tolak H 0 jka t htung > t tabel e. Membuat kesmpulan Keterangan t htung = nla statstk htung yang dcar. 1 = rata-rata populas hasl belajar IPS Terpadu sswa yang dajar dengan menggunakan metode Branstormng.
30 x 1 x = rata-rata populas hasl belajar IPS Terpadu sswa yang dajar tanpa menggunakan metode Branstormng. = rata-rata hasl belajar sswa yang dajar dengan menggunakan metode Branstormng = rata-rata hasl belajar sswa yang dajar tanpa menggunakan metode Branstormng S gab = smpangan baku gabungan ( polled standard devaton ). (Rduan, 005 : 1) 3. Koefsen Korelas ( r ) Untuk mengetahu keeratan hubungan antara hasl belajar sswa yang dajar tanpa menggunakan metode Branstormng dengan yang menggunakan metode Branstormng, dgunakan korelas product moment yang dberkan oleh Pearson, yatu: r xy = { n n X Y ( X )( Y ) X ( X ) }{ n Y ( Y ) } Keterangan: X = nla tes sub sumatf pada kelas yang tdak menggunakan metode Branstormng Y = nla tes sub sumatf pada kelas yang menggunakan metode Branstormng (Rduan, 005)