UTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IV. METODE PENELITIAN

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

Agung Satmoko Sudarman Fakultas Ekonomi UPN Veteran Yogyakarta

IV. METODE PENELITIAN

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

PENGARUH ENVIRONMENT PERFORMANCE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE. Kartika Hendra Titisari - Khara Alviana

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN LABA RIIL DAN BERBASIS AKRUAL: DAPATKAH AUDITOR YANG BERKUALITAS MENDETEKSINYA?

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

B a b 1 I s y a r a t

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN

Arus Kas, Kendala Pendanaan, Mispricing, Dan Investasi: Study Empiris Pada Bursa Efek Indonesia

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

ANALISIS PENGARUH RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU II TERHADAP HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (Studi Kasus Pada BUMN Perbankan Terbuka Yang Berdomisili Di Kota Pangkalpinang)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

Perencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3732

Suatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Model dan Contoh Numerik

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL SEBAGAI PENENTU HARGA SAHAM

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

Transkripsi:

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.18, No.1 Januari 2014, hlm. 52 62 Terakrediasi SK. No. 040/P/2014 hp//jurkubank.wordpress.com UTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Sri Isworo Ediningsih Nilmawai Joko Sukendro Jurusan Manajemen Fakulas Ekonomi UPN Veeran Yogyakara Jl. SWK No.104 Lingkar Uara, Condong Caur, Sleman, Yogyakara, 55283. Absrac The purpose of his paper was o invesigae he influence of deb on profiabiliy of firms lised on Indonesian Sock Exchange. Muliple regression analysis was used in he sudy in esimaing he relaionship beween deb and firm performance. This sudy also used hree of accouning-based measures and one of marke-based measure of financial performance i.e. reurn on equiy (ROE), reurn on asses (ROA), gross profi margin (GPM), and Tobin s Q). Based on a sample of non-financial Indonesian firms lised from 2006 o 2010 he resuls revealed ha deb had a negaive impac on firm s performance. The resul showed ha indusry of Hoel and Travel, and Consrucion was suscepible o use deb. Key words deb, firm age, firm size, growh, leverage, profiabiliy Uang merupakan salah sau sumber dana yang dapa dimanfaakan sebagai modal bagi perusahaan di saa sumber dana inernal perusahaan sudah idak mencukupi unuk perkembangan perusahaan. Keika uang kemudian dipuuskan dijadikan sebagai sumber pendanaan, maka akan memengaruhi komposisi sumber dana perusahaan, dengan kaa lain penggunaan uang akan memengaruhi srukur modal perusahaan (perimbangan anara uang dan modal sendiri). Teori srukur modal yang dikaikan dengan nilai perusahaan menjadi permasalahan yang menarik sampai saa ini sejak Modigliani & Miller (1958) menyampaikan peneliiannya yang membahas enang keidakrelevanan srukur modal. Modigliani & Miller berargumen dengan didasari pada asumsi yang resrikif, yaiu pasar modal adalah sempurna, invesor mempunyai ekspekasi yang homogen, idak ada pajak dan idak ada biaya ransaksi, sehingga srukur modal adalah idak relevan dalam penenuan nilai perusahaan. Menuru mereka, nilai sebuah perusahaan dienukan oleh ase riil perusahaan, bukan oleh kombinasi sekurias yang dierbikan. Bagaimanapun juga keerbaasan dari asumsi Modigliani & Miller adalah bahwa siuasi ersebu idak mungkin erjadi dalam dunia nyaa. Teori keidakrelevanan srukur modal menjadi iik awal pembahasan enang srukur modal yang dikaikan dengan kinerja perusahaan. Tulisan Korespondensi dengan Penulis Sri Isworo Ediningsih Telp. +62 274 486 733 E-mail wororio@yahoo.co.id 52

Uang dan Pengaruhnya erhadap Kinerja Perusahaan Sri Isworo Ediningsih, Nilmawai, & Joko Sukendro dan peneliian-peneliian selanjunya mencoba mencari kejelasan keerkaian dua hal ersebu. Diawali ulisan oleh Jensen & Meckling (1976) yang menunjukkan bahwa besarnya leverage dalam srukur modal perusahaan memengaruhi agency conflic anara manajer dengan pemegang saham, karena di sau sisi leverage merupakan alernaif pendanaan bagi manajer dalam kerangka peningkaan kinerja perusahaan, namun di sisi lain ini merupakan risiko bagi para pemegang saham. Tulisan ini secara idak langsung menunjukkan bahwa srukur modal dapa memengaruhi kinerja perusahaan. Temuan-emuan selanjunya erkai dengan penggunaan uang dan pengaruhnya erhadap kinerja perusahaan menunjukkan hasil yang beragam. Temuan Hafield e al. (1994) pasar cenderung idak memperimbangkan hubungan rasio perusahaan dengan rasio indusri, emuan ini mendukung proposisi Modigliani & Miller (1958). Champion (1999) menyebukan bahwa penggunaan uang merupakan salah sau cara bagi perusahaan unuk dapa meningkakan kinerjanya. Graham (2000) menemukan, perusahaan yang besar dan profiable menggunakan uang unuk membiayai modal mereka walaupun dalam level yang rendah. Peneliian Abor (2005), menyebukan kepuusan enang srukur modal merupakan hal pening bagi perusahaan, dikarenakan kebuuhan unuk memaksimumkan nilai perusahaan dan juga pengaruhnya pada kemampuan perusahaan unuk bersaing di lingkungan bisnis. Demikian juga Coleman (2007) menyebukan bahwa srukur modal merupakan salah sau fakor pening yang menenukan keberlanjuan perumbuhan perusahaan. Semenara iu hasil peneliian Fama & French (1998), menemukan hubungan yang negaif anara uang dan profiabilias perusahaan. Mesquia & Lara (2003) menemukan bahwa indikasi hubungan negaif anara rae of reurn dan uang, khususnya uang jangka panjang. Chiang (2002) menemukan hubungan negaif anara srukur modal dan kinerja (profi margin) demikian pula dengan Zeiun & Tian (2007). Semenara Ebaid (2009) menemukan hasil bahwa kepuusan enang pilihan capial srucure perusahaan secara umum menunjukkan pengaruh yang lemah bahkan idak berpengaruh pada kinerja perusahaan. Di Indonesia, uang seperinya menjadi sumber pendanaan yang cukup pening bagi perusahaan. Jumlah penggunaan uang oleh seluruh perusahaan yang erdafar di Bursa Efek Indonesia dari ahun 2005-2010 (enam ahun) erus mengalami peningkaan dari ahun ke ahun. Peningkaan erjadi baik pada uang jangka panjang maupun uang jangka pendek yang mengakibakan juga kenaikan pada oal uang. Raa-raa kenaikan oal uang perahun adalah sebesar Rp 320.436.287, sedangkan raa-raa kenaikan penggunaan uang jangka pendek perahun sebesar Rp 251.066.986, dan raa-raa kenaikan penggunaan uang jangka panjang perahuan adalah sebesar Rp 69.369.302. Hal ini menunjukkan bahwa uang menjadi salah sau sumber dana pening yang dimanfaakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Jika dicermai daa pada Tabel 1, erliha juga bahwa raaraa penggunaan uang jangka pendek jauh lebih besar dibandingkan dengan uang jangka panjang yaiu sebesar Rp 1.663.804.801 dibandingkan dengan Rp 505.601.280. Hal ini cukup menarik karena keika penggunaan uang oleh perusahaan dibahas, maka idak erlepas dari pembahasan enang srukur modal. Pembahasan enang srukur modal lebih kepada perimbangan sumber pendanaan jangka panjang, yaiu perbandingan anara uang jangka panjang dan modal sendiri. Namun demikian dalam peneliian ini, selain menggunakan rasio uang jangka panjang juga akan menggunakan rasio uang jangka pendek dan oal uang. Secara eoriis penggunaan uang oleh perusahaan mesinya mampu meningkakan kesejaheraan pemegang saham yang ercermin dari harga saham perusahaan aau nilai perusahaan. 53

Jurnal Keuangan dan Perbankan KEUANGAN Vol. 18, No.1, Januari 2014 52 62 Akan eapi sudi empiris yang membahas keerkaian penggunaan uang aau srukur modal di Indonesia yang dikaikan dengan nilai aau kinerja perusahaan menunjukkan hasil yang cukup bervariasi. Seperi peneliian yang dilakukan oleh Teddy (2007) yang menemukan pengaruh negaif srukur modal erhadap nilai perusahaan. Peneliian oleh Safrida (2008) juga menemukan hasil yang sama bahwa srukur modal berpengaruh negaif erhadap nilai perusahaan. Demikian pula hasil peneliian Sam ani (2008) menemukan bahwa penggunaan uang (leverage) berpengaruh negaif erhadap kinerja keuangan perusahaan. Sugihen (2008) juga menemukan hubungan negaif anara srukur modal dan kinerja. Sedangkan pengaruh posiif anara srukur modal dan kinerja diemukan dalam peneliian Anshari (2009), Yoganara & Wijaya (2010), dan Fadhilah (2011). Hasil emuan ini membuuhkan peneliian lanjuan unuk mencari hubungan yang sebenarnya anara uang dan kinerja, khususnya di Indonesia menginga peningnya uang sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan. Selain iu peneliian ini juga akan meliha sekor indusri mana yang renan dalam penggunaan uang. Peneliian ini juga akan memasukkan variabel-variabel lain yang diduga kua dapa memengaruhi kinerja perusahaan seperi perumbuhan penjualan perusahaan aau growh (Abor, 2007) dan ase yang digunakan dalam operasional perusahaan aau size (Abor, 2007), sera umur perusahaan aau age (Coleman, 2007). Trade-Off Theory dan Pecking Order Theory Srukur modal perusahaan pada dasarnya dapa dijelaskan melalui 2 (dua) eori uama yaiu rade-off heory dan pecking order heory. Dalam radeoff heory dinyaakan bahwa srukur modal opimal dapa dienukan oleh keseimbangan biaya dan manfaa yang berhubungan dengan pendanaan menggunakan sumber dana uang. Pendanaan dengan uang disau pihak dapa mendaangkan manfaa dalam penghemaan pajak perusahaan, karena pajak dibayarkan oleh perusahaan seelah perusahaan membayar kewajiban eap berupa pembayaran bunga. Teapi pendanaan dengan uang dilain pihak mendaangkan risiko dan konflik kepeningan anara manajer dan pemegang saham. Pendanaan dengan uang, bagaimanapun mengharuskan sebuah komimen aliran kas keluar perusahaan berupa pembayaran bunga dan pokok pinjaman, dan lebih lanju ini akan dapa meningkakan kemungkinan kesulian keuangan di masa depan. Dukungan aas rade-off heory lebih kepada keunungan perusahaan dengan adanya pendanaan uang yaiu meningkanya profiabilias perusahaan karena mendapa manfaa dari penghemaan pajak, diperoleh dari hasil peneliian yang menemukan adanya hubungan posiif anara penggunaan uang dengan kinerja perusahaan. Teori srukur modal yang kedua disebu pecking order heory yang dikembangkan oleh Myers (1984). Buir pening dari eori ini adalah adanya informasi asimeris anara manajer dengan invesor enang kesempaan invesasi perusahaan. Adanya informasi asimeris ersebu, para manajer mempunyai informasi yang lebih baik daripada invesor luar perusahaan (pasar), sehingga memampukan mereka unuk memanfaakan siuasi dimana invesor luar overesimaed erhadap arus kas masa depan perusahaan aas penerbian saham baru perusahaan. Manajer lebih suka unuk menerbikan saham baru, jika mengindikasikan arus kas akan urun di kemudian hari. Sebaliknya jika di kemudian hari manajer percaya bahwa arus kas perusahaan akan meningka, maka manajemen akan lebih suka unuk memilih pinjaman daripada meraih dana invesasi melalui penjualan saham baru perusahaan. Dalam koneks pecking order heory, manajer akan lebih menyukai pendanaan yang bersumber dari inernal perusahaan yang berupa laba diahan sebagai alernaif perama. Jika sumber ini idak 54

Uang dan Pengaruhnya erhadap Kinerja Perusahaan Sri Isworo Ediningsih, Nilmawai, & Joko Sukendro mencukupi, maka manajer baru mencari alernaif sumber dari luar perusahaan yang berupa uang sebagai alernaif kedua, dan sebagai alernaif yang erakhir melalui penerbian saham baru perusahaan. Jadi mengacu kepada pecking order heory, perusahaan yang profiabel aau mampu menghasilkan laba yang inggi akan menggunakan sediki uang dalam srukur modalnya, daripada menggunakan laba diahan. Konsekuensi dari pecking order heory adalah erdapa pengaruh negaif ingka pendanaan dengan uang erhadap kinerja perusahaan (profiabilias). PENGEMBANGAN HIPOTESIS Temuan posiif mengenai pengaruh penggunaan uang erhadap kinerja perusahaan dihasilkan oleh peneliian Abor (2005) yang menginvesigasi hubungan anara capial srucure dan profiabilias perusahaan yang erdafar di Ghana. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan uang jangka pendek dan oal uang mempunyai pengaruh posiif erhadap profiabilias perusahaan (diukur dengan reurn on equiy) sedangkan uang jangka panjang berpengaruh negaif erhadap profiabilias perusahaan. Coleman (2007) menguji hubungan anara capial srucure dan kinerja dari insiusi microfinance di sub-sahara Afrika, hasil menunjukkan bahwa penggunaan uang yang inggi berpengaruh posiif erhadap kinerja (diukur dengan reurn on assse dan reurn on equiy). Frank & Goyal (2003), menemukan buki yang kua bahwa perusahaan-perusahaan dalam sampel peneliian mereka melakukan revisi erhadap srukur modal dan berpengaruh posiif erhadap reurn saham perusahaan yang dielii. Temuan yang sama juga ada pada peneliian yang dilakukan oleh Hovakimian e al. (2001). Fama & French (2002) menemukan juga buki secara saisik perubahan srukur memengaruhi adanya reurn saham perusahaan. Sedangkan emuan negaif mengenai pengaruh penggunaan uang erhadap kinerja perusahaan erdapa dalam peneliian Chiang (2002) yang menguji hubungan anara srukur modal dan kinerja perusahaan pada perusahaan konsruksi dan properi di Hongkong menunjukkan bahwa penggunaan uang mempunyai pengaruh negaif erhadap kinerja (profi margin). Zeiun & Tian (2007) menguji pengaruh capial srucure pada kinerja perusahaan di Yordania menunjukkan bahwa ingka uang secara negaif berpengaruh erhadap kinerja perusahaan (dengan menggunakan ukuran akunansi dan pasar). Ebaid (2009) menguji pengaruh pilihan capial srucure pada kinerja perusahaan di Mesir, menemukan hasil bahwa kepuusan enang pilihan capial srucure perusahaan secara umum menunjukkan pengaruh yang lemah bahkan idak berpengaruh pada kinerja perusahaan (diukur dengan reurn on equiy, reurn on asse dan profi margin). Penman (2007) menguji pengaruh leverage (mencerminkan risiko finansial dari penggunaan uang) erhadap book o price perusahaan (kinerja), hasil menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negaif erhadap book o price. Zaher (2010) melakukan pengujian pengaruh uang erhadap reurn perusahaan (kinerja) pada perusahaan yang idak menggunakan uang dibandingkan dengan yang menggunakan uang. Hasil menunjukkan bahwa perusahaan yang idak menggunakan uang memperoleh reurn yang lebih inggi dibanding perusahaan yang menggunakan uang baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Abor (2007) menguji hubungan kebijakan uang dan kinerja perusahaan di Ghana dan Afrika Selaan, hasil menunjukkan bahwa erjadi pengaruh negaif ingka uang dan kinerja perusahaan (menggunakan ukuran akunansi dan pasar). Beberapa peneliian erdahulu menyebukan bahwa fakor-fakor seperi growh (perumbuhan perusahaan) dan size (ukuran perusahaan) dapa memengaruhi kinerja perusahaan. Perusahaan dengan peluang perumbuhan yang cenderung memiliki peluang invesasi yang inggi sehingga 55

Jurnal Keuangan dan Perbankan KEUANGAN Vol. 18, No.1, Januari 2014 52 62 memungkinkan unuk mendapakan pengembalian yang inggi aau kinerja semakin inggi. Semenara iu perusahaan yang berukuran besar cenderung memiliki kinerja yang baik, hal ini dikarenakan semakin inggi nilai penjualan semakin besar kemampuan unuk menuup biaya, semakin besar pula profi yang diperoleh. Hasil peneliian Abor (2007), memperlihakan bahwa perumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh posiif erhadap kinerja perusahaan (Tobin s Q). Diliha dari usia perusahaan, perusahaan yang lama berdiri, berari mampu berahan dan menunjukkan repuasi yang baik menunjukkan kemampuannya unuk menghasilkan kinerja yang baik. Hasil penemuan Coleman (2007) menunjukkan bahwa usia berpengaruh posiif erhadap kinerja perusahaan. Dari kajian konsep dan empiris ersebu, maka diarik hipoesis sebagai beriku H 1 H 2 H 3 H 4 H 5 H 6 METODE besarnya uang jangka panjang berpengaruh erhadap kinerja perusahaan. besarnya uang jangka pendek berpengaruh erhadap kinerja perusahaan. besarnya oal uang berpengaruh erhadap kinerja perusahaan. growh berpengaruh posiif erhadap kinerja perusahaan. size berpengaruh posiif erhadap kinerja perusahaan. age berpengaruh posiif erhadap kinerja perusahaan. Populasi dari peneliian ini adalah seluruh perusahaan yang erdafar di BEI. Sampel peneliian ini adalah perusahaan yang erdafar di BEI pada periode peneliian yaiu ahun 2005 2010 dan di luar sekor keuangan. Sekor keuangan dikeluarkan dari kerangka sampel karena mempunyai srukur modal yang berbeda dengan sekorsekor lain disamping umumnya sanga eregulasi. Perusahaan-perusahaan sekor keuangan pada umumnya mempunyai srukur modal yang sanga inggi, karena beroperasi dengan uang. Sebagai conoh bank beroperasi dengan dana pihak keiga, yang merupakan pinjaman dari nasabah. Variabel dependen dari peneliian ini adalah kinerja perusahaan dalam hal ini adalah profiabilias. Proksi profiabilias digunakan ROE dan ROA. Reurn on Equiy, dengan formula ROE Reurn on Asse, dengan formula ROA Gross Profi Margin, dengan formula GPM Tobins Q, dengan formula EAT = Equiy EAT = Toal Asse = Gross Profi Sales Marke Value Tobins' Q = Book Value Variabel independen dari peneliian ini adalah rasio penggunaan uang aau leverage raio, sebagai proksi dari leverage raio digunakan. STD SDA dengan formula SDA = TM dimana STD adalah uang jangka pendek dan TM adalah oal modal perusahaan i periode. LTD LDA dengan formula LDA= dimana LTD TM adalah uang jangka panjang dan TM adalah oal modal perusahaan i periode. TD DA dengan formula DA= dimana TD, TM adalah oal uang dan TM adalah oal modal perusahaan i periode. adalah perumbuhan penjualan perusahaan i periode. Size adalah logarima oal asse perusahaan i periode. adalah lamanya perusahaan beroperasi i periode. 56

Uang dan Pengaruhnya erhadap Kinerja Perusahaan Sri Isworo Ediningsih, Nilmawai, & Joko Sukendro Guna mengidenifikasi dan mengukur pengaruh ingka uang erhadap kinerja perusahaan, dapa diesimasi dengan menggunakan model regresi berganda beriku ini ROE SDA + β 3 Size + + e (1) ROE + â 1 LDA + β 3 Size + + e (2) ROE DA + β 3 Size + + e (3) ROA SDA + β 3 Size + + e (4) ROA LDA + β 3 Size + + e (5) ROA DA + β 3 Size + + e (6) GPM SDA + β 3 Size + + e (7) GPM LDA + β 3 Size + + e (8) GPM DA + β 3 Size + + e (9) Tobins Q SDA + β 3 Size + + e (10) Tobins Q LDA + β 3 Size + + e (11) Tobins Q DA + β 3 Size + + e (12) HASIL Berdasarkan daa peneliian yang didapa, langkah selanjunya adalah meregresikan anar variabel peneliian unuk mengeahui apakah variabel uang (SDA, LDA, dan DA) berpengaruh pada kinerja (ROE, ROA, GPM, dan TOBINS Q) dengan variabel konrol growh, size, dan age. Rekapiulasi hasil regresi berganda dapa diliha pada Tabel 1. Dari Tabel 1 selanjunya dapa dibenuk 12 (dua belas) model regresi sebagai beriku ROE = -35,052-3,374 SDA + 0,061 + 0,952 Size + 5,457 + e (1) ROE = -41,93-4,951 LDA + 0,062 + 1,141 Size + 5,807 + e (2) ROE = -37,12-0,064 DA + 0,062 + 1,082 Size + 5,656 + e (3) ROA = -8,488-3,326 SDA - 0,014 + 0,385 Size + 0,835 + e (4) ROA = -14,6-3,913 LDA - 0,014 + 0,549 Size + 1,129 + e (5) ROA = -10,66 0,054 DA + 0,015 + 0,504 Size + 1,015 + e (6) GPM = 0,284-0,273 SDA + 0,001 + 0,002 Size - 0,004 + e (7) GPM = -0,04-0,07 LDA + 0,001-0,01 Size + 0,01 + e (8) GPM = 0,074-0 DA + 0,001-0,011 Size + 0,009 + e (9) Tobins Q = -1,11 + 0,111 SDA - 0,001 + 0,21 Size - 0,04 + e (10) Tobins Q = -0,807-0,265 LDA - 0,001 + 0,201 Size - 0,058 + e (11) Tobins Q = -0,987+ 0,0000000003 DA + 0,001 + 0,208 Size - 0,044 + e (12) Uji Hipoesis Unuk menjawab permasalahan dan hipoesis yang diajukan dalam peneliian ini maka diajukan uji F dan uji. Rekapiulasi kedua hasil uji ini dapa diliha pada Tabel 2. Uji F dilakukan unuk mengeahui kesesuaian model dari persamaan regresinya dan pengaruh secara simulan penggunaan uang baik uang jangka pendek, uang jangka panjang dan oal uang (shor deb, long deb dan oal deb), perumbuhan perusahaan (growh), ukuran perusahaan (size), dan usia perusahaan (age) erhadap variabel kinerja perusahaan yang diukur dengan reurn on equiy (ROE), reurn on asses (ROA), gross profi margin (GPM), dan rasio nilai pasar erhadap nilai buku perusahaan (Tobin s Q). 57

Tabel 1. Hasil Regresi Berganda Model Model Model Model Model Model Model Keerangan Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Model 6 5 7 8 9 10 11 12 - - -37,124** -8,488* -14,6*** -10,664** 0,284-0,04 0,074-1,105-0,807-0,987 Konsana 35,052*** 41,926*** SDA -3,374-3,326*** -0,273 0,111 58 LDA DA GROWTH SIZE AGE R 2 Fhiung -4,951-3,913*** -0,07 0,265-0,064*** -0,054-0,003 0 0,061*** 0,062*** 0,062*** 0,014*** 0,014*** 0,015*** 0,001** 0,001** 0,001** 0,001** 0,001** 0,001** 0,952** 1,141** 1,082** 0,385** 0,549*** 0,504*** 0,002 0,009 0,011 0,21*** 0,201*** 0,208*** 5,457*** 5,807*** 5,656*** 0,835* 1,129** 1,015** -0,004 0,007 0,009-0,041-0,058 0,044 0,048 0,048 0,056 0,037 0,03 0,078 0,043 0,01 0,069 0,037 0,038 0,037 15,959*** 15,849*** 18,561*** 12,098*** 9,772*** 26,378*** 14,129*** 2,879 2,879 12,134*** 12,294*** 12,017*** Keerangan *** sig. 1%, 5%, dan 10%; ** sig. 5% dan 10%; dan * sig. 10% Jurnal Keuangan dan Perbankan KEUANGAN Vol. 18, No.1, Januari 2014 52 62

Uang dan Pengaruhnya erhadap Kinerja Perusahaan Sri Isworo Ediningsih, Nilmawai, & Joko Sukendro Nilai hiung dimaksudkan unuk mengeahui pengaruh secara parsial variabel independen yaiu uang jangka pendek (SDA), uang jangka panjang (LDA), oal uang (DA), perumbuhan perusahaan (growh), ukuran perusahaan (size), dan usia perusahaan (age) erhadap variabel dependen yaiu reurn on equiy (ROE), reurn on asses (ROA), gross profi margin (GPM), dan rasio nilai pasar dengan nilai buku perusahaan (Tobin s Q). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil peneliian mengenai pengaruh variabel bebas secara simulan erhadap variabel erika yang diperlihakan pada Tabel 1, dapa dievaluasi beberapa hal. Perama adalah F hiung pada model 1 sampai dengan model 12 menunjukkan angka yang besar dimana variabel uang jangka pendek (SDA), uang jangka panjang (LDA), oal uang (DA), perumbuhan perusahaan (growh), ukuran perusahaan (size), dan usia perusahaan (age), secara simulan mempunyai pengaruh yang signifikan erhadap ROE. Kedua unuk memahami secara lebih mendalam keberarian masing-masing variabel independen dalam menenukan variabel dependen dapa diunjukkan dengan nilai koefisien regresi individualnya dan nilai signifikansinya. Dari model 1 sampai dengan model 3 dapa diunjukkan bahwa growh, size, dan age berpengaruh posiif signifikan. DA berpengaruh negaif signifikan, sedangkan SDA dan LAD berpengaruh posiif eapi idak signifikan erhadap ROE. Kenyaaan ini memperlihakan bahwa penggunaan uang oleh perusahaan berpengaruh erhadap kinerja perusahaan yaiu akan menurunkan reurn on equiy, hal ini sesuai dengan konsep aau eori bahwa penggunaan uang akan mengurangi laba yang diperunukkan bagi pemegang saham. Perumbuhan penjualan (growh) yang meningka akan meningkakan kinerja perusahaan, karena meningkanya penjualan akan mampu meningkakan laba bersih perusahaan. Ukuran perusahaan (size), yang semakin besar (diukur dengan ase perusahaan) akan semakin meningkakan kinerja, dikarenakan perusahaan yang besar berari memiliki ase yang besar sehingga reurn/laba yang dihasilkan juga diharapkan semakin besar. Usia perusahaan (age) akan meningkakan kinerja, dikarenakan semakin lama umur suau perusahaan berari lebih berpengalaman, lebih mampu berahan, sehingga lebih mampu meningkakan laba yang diperoleh. Model 4 sampai 6 dikeahui SDA, LDA, dan DA berpengaruh negaif signifikan erhadap ROA, sedangkan growh, size, dan age berpengaruh posiif signifikan erhadap ROA. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan uang (yang diukur dengan penggunaan uang jangka pendek, uang jangka panjang, dan oal uang) yang semakin meningka akan menurunkan reurn on asse, dengan kaa lain penggunaan uang jusru akan menurunkan laba yang diperoleh dari ase perusahaan diakibakan beban bunga yang dianggung oleh perusahaan. Model 7 sampai dengan model 9 dikeahui bahwa SDA dan DA berpengaruh negaif signifikan dan LDA berpengaruh negaif api idak signifikan erhadap GPM. berpengaruh posiif signifikan sedangkan size dan age juga berpengaruh posiif eapi idak signifikan erhadap GPM (unuk size kecuali model 7 berpengaruh negaif eapi idak signifikan). Kenyaaan ini memperlihakan bahwa penggunaan uang jangka pendek dan oal uang oleh perusahaan berpengaruh erhadap kinerja perusahaan yaiu akan menurunkan gross profi margin, hal ini sesuai dengan konsep aau eori bahwa penggunaan uang akan menurunkan laba. Sedangkan perumbuhan penjualan akan meningkakan laba yang akhirnya akan meningkakan gross profi margin. Dari model 10 sampai dengan model 12 dapa diunjukkan bahwa SDA, LDA, dan DA berpengaruh posiif idak signifikan dan growh berpengaruh posiif signifikan erhadap Tobin s Q, size berpengaruh posiif signifikan, dan age berpengaruh negaif idak signifikan erhadap Tobin s Q. Kenyaaan ini memperlihakan bahwa penggu- 59

Jurnal Keuangan dan Perbankan KEUANGAN Vol. 18, No.1, Januari 2014 52 62 naan uang oleh perusahaan dianggap idak mempunyai pengaruh erhadap nilai pasar saham perusahaan yang diproksikan oleh Tobin s Q. Sedangkan perumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan akan meningkakan kinerja perusahaan yang diproksikan oleh Tobin s Q. Secara keseluruhan hasil peneliian ini sejalan dengan hasil peneliian yang dilakukan oleh Chiang (2002), Abor (2007), Penman (2007), Zeiun & Tian (2007), dan Zaher (2010), yang juga menemukan pengaruh negaif penggunaan uang erhadap kinerja perusahaan. Hasil peneliian ini idak mendukung rade-off heory yang mengisyarakan adanya keunungan perusahaan dengan adanya pendanaan uang yaiu meningkanya profiabilias perusahaan karena mendapa manfaa dari penggunaan uang (misal, dari penghemaan pajak). Risiko yang imbul dari penggunaan uang idak mampu diimbangi dengan manfaa yang imbul dari penggunaan uang ersebu. Pendanaan dengan uang, bagaimanapun mengharuskan sebuah komimen aliran kas keluar perusahaan berupa pembayaran bunga dan pokok pinjaman, dan lebih lanju ini akan dapa meningkakan kemungkinan kesulian keuangan di masa depan. Analisis Indusri Peneliian ini juga berujuan unuk meliha indusri mana dari perusahaan-perusahaan yang erdafar di Bursa Efek Indonesia yang renan dalam penggunaan uang. Hasil perhiungan dapa diliha pada Tabel 2. Dalam peneliian ini perusahaan yang menjadi sampel dikelompokkan menjadi 7 indusri yaiu agriculure and animal feed, consrucion, holding and invesmen, hoel and ravel, manufacure, elecommunicaion, dan ransporaion. Dari Tabel 2 dapa dikeahui bahwa 53,49% sumber dana perusahaan yang erdafar di Bursa Efek Indonesia berasal dari uang, hal ini berari uang menjadi sumber dana uama oleh perusahaan. Selain iu juga dapa diliha bahwa penggunaan uang jangka pendek (31,89%) lebih besar dibandingkan dengan penggunaan uang jangka panjang (13,48%), hal ini berari uang jangka pendek menjadi sumber dana yang lebih diminai dibandingkan dengan uang jangka panjang. Jika diliha per sekor indusri dikeahui kelompok indusri elecommunicaion merupakan indusri yang paling banyak menggunakan uang yaiu 57,65%, diikui oleh hoel and ravel (57,13%), consrucion (53,91%), ransporaion (53,54%), agriculure and animal feed (51,22%), holding and invesmen (50,58%), dan erakhir manufacure (50,44%). Jika dibandingkan dengan raa-raa penggunaan uang seluruh indusri (53,49%) maka indusri elecommunicaion, hoel and ravel, consrucion, dan ransporaion merupakan indusri yang penggunaan uangnya di aas raa-raa penggunaan seluruh Tabel 2. Raa-Raa SDA, LDA, dan DA Masing-Masing Kelompok Indusri (dalam Kurun Waku 6 Tahun) Jumlah SDA LDA DA Kelompok Indusri Perusahaan Raa- Raa-Raa Keerangan* Raa-Raa Keerangan* (Sampel) Raa Keerangan* Agriculur and Animal Feed 20 26,274774 di bawah 12,480339 di bawah 51,224611 di bawah Consrucion 15 32,245243 di aas 15,752083 di aas 53,906778 di aas Holding and 18 32,448112 di aas 11,346191 di bawah 50,575294 di bawah Invesmen Hoel and Travel 5 40,533333 di aas 18,486111 di aas 57,131562 di aas Manufacure 96 32,446946 di aas 10,6209 di bawah 50,441991 di bawah Telecommunicaion 47 32,405371 di aas 12,056771 di bawah 57,649 di aas Transporaion 9 26,921755 di bawah 13,608218 di aas 53,536979 di aas Raa-Raa Uang Seluruh Indusri 31,896505 13,478659 53,495173 * Di bawah aau di aas raa-raa seluruh indusri 60

Uang dan Pengaruhnya erhadap Kinerja Perusahaan Sri Isworo Ediningsih, Nilmawai, & Joko Sukendro indusri, sisanya indusri agriculure and animal feed, holding and invesmen, dan manufacure di bawah raa-raa penggunaan seluruh indusri. Dari penggunaan uang jangka pendek masingmasing indusri dibandingkan dengan raa-raa penggungaan uang jangka pendek seluruh indusri hampir seluruh indusri berada di aas raa-raa (31,89%). Jika diliha dari penggunaan uang jangka panjang masing-masing indusri dibandingkan dengan raa-raa penggunaan uang jangka panjang seluruh indusri, erdapa iga indusri yang penggunaannya di aas raa-raa (13,48%) yaiu hoel and ravel, consrucion, dan ransporaion (13,61%). Sedangkan indusri yang penggunaan uang jangka panjangnya di bawah raa-raa adalah agriculure and animal feed, elecommunicaion, holding and invesmen, dan manufacure. Hasil peneliian ini menunjukkan bahwa kelompok indusri hoel and ravel dan consrucion merupakan kelompok indusri yang paling renan dalam penggunaan uang. Hal ini dikarenakan penggunaan uang kedua indusri ersebu baik diliha dari oal uang (DA), uang jangka pendek (SDA), maupun uang jangka panjang (LDA) berada di aas raa-raa seluruh indusri. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari dua belas persamaan regresi yang diajukan erdapa lima persamaan regresi yang menunjukkan bahwa uang memengaruhi kinerja perusahaan, baik uang jangka pendek (SDA), jangka panjang (LDA), maupun oal uang (DA). Kelima persamaan ersebu adalah model 4, model 5, model 6, model 7, dan model 9 dengan ukuran kinerja ROA (model 4, 5, dan 6) dan GPM (model 7 dan 9). Pengaruh uang erhadap kinerja pada kelima model ersebu adalah negaif dan signifikan. Sedangkan unuk ukuran kinerja ROE dan Tobins idak sau pun variabel uang yang memengaruhi secara signifikan. Unuk variabel konrol yaiu growh, size, dan age berpengaruh disebagian besar model regresi yang diajukan. Hasil peneliian ini idak mendukung rade-off heory yang mengisyarakan adanya keunungan perusahaan dengan adanya pendanaan uang yaiu meningkanya profiabilias perusahaan karena mendapa manfaa dari penggunaan uang. Hasil analisis kelompok indusri menunjukkan kelompok indusri hoel and ravel dan consrucion merupakan kelompok indusri yang paling renan dalam penggunaan uang hal ini dikarenakan penggunaan uang kedua indusri ersebu baik diliha dari oal uang (DA), uang jangka pendek (SDA), maupun uang jangka panjang (LDA) berada di aas raa-raa seluruh indusri. Saran Dari hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, disarankan kepada para manajer perusahaan unuk berhai-hai di dalam penggunaan uang, dikarenakan ernyaa uang berdampak urunnya kinerja perusahaan di masa yang akan daang. Bagi para invesor hendaknya dapa berhai-hai dalam memilih perusahaan unuk berinvesasi, dengan memperhaikan besaran uang suau perusahaan yang akan memengaruhi besarnya reurn yang diharapkan dari berinvesasi. Unuk peneliian selanjunya dapa memasukkan ukuran-ukuran kinerja lainnya yang belum diuji dalam peneliian ini, maupun dalam pengukuran variabel-variabel uang dan variabel konrol lainnya. DAFTAR PUSTAKA Abor, J. 2005. The Effec of Capial Srucure on Profiabiliy An Empirical Analysis of Lised Firms in Ghana. The Journal of Risk Finance, 6(5) 438-445. Abor, J. 2007. Deb Policy and Performance of SMEs Evidence from Ghanaian and Souh Africa Firms. The Jounal of Risk Finance, 8(4) 364-379. 61

Jurnal Keuangan dan Perbankan KEUANGAN Vol. 18, No.1, Januari 2014 52 62 Anshari, B. 2009. Analisis Hubungan Srukur Modal dengan Economic Value Added (EVA) Guna Menilai Kinerja Perbankan (Sudi Kasus Saham Lima Bank Terbesar Berdasarkan Ase dan Modal di BEJ Tahun 2003-2004). Tesis. Program Pascasarjana Universias Muhammadiyah Surakara. Champion, D. 1999. Finance The Joy of Leverage. Harvard Business Review, 77(4) 19-22. Chiang, Y., Chang, P., & Hui, C. 2002. Capial Srucure and Profiabiliy of Propery and Consrucion Secors in Hong Kong. Journal of Propery Invesmen and Finance, 20(6) 434-453. Coleman, K.A. 2007. The Impac of Capial Srucure on he Perfomance of Microfinance Insiuion. The Journal of Risk Finance, 8(1) 56-71. Ebaid, I.E. 2009. The Impac of Capial Srucure Choice on Firm Performance Empirical Evidence from Egyp. The Journal of Risk Finance, 10(5) 1526-5943. Fadhilah, A. 2011. Pengaruh Srukur Modal erhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sudi Kasus pada Perusahaan Sekor Perambangan yang Tercaa di Bursa Efek Indonesia 2005-2009. Tesis. Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Insiu Peranian Bogor. Fama, E. & French, K. 1998. Taxes, Financing Decision, and Firm Value. Journal of Finance, 53(3) 819-843. Fama, E. & French, K. 1998. Tesing Trade-Off and Pecking Order Predicions Abou Dividends and Deb. Review of Financial Sudies, 15(1) 1-33. Frank, M.Z. & Goyal, V.K. 2003. Tesing he Pecking Order Theory of Capial Srucure. Journal of Financial Economics, 67(2) 217-248. Graham, J.R. 2000. How Big Are he Tax Benefis of Deb? Journal of Finance, 55(5) 1901-1941. Hafield, G.B., Cheng, L.T.W., & Davidson, W.N. 1994. The Deerminanion of Opimal Capial Srucure The Effec of Firm and Indusry Deb Raios on Marke Value. Journal of Financial and Sraegic Decision, 7(3) 1-14. Hovakimian, A., Opler, T., & Timan, S. 2001. The Deb- Equiy Choice. The Journal of Financial & Quaniaive Analysis, 36(1) 1-24. Jensen, M.C. & Meckling, W. 1976. Theory of he Firm, Managerial Behavior, ncy Coss, and Ownership Srucure. Journal of Financial Economics, 3(4) 305-360. Masquia, J.M.C. & Lara, J.E. 2003. Capial Srucure and Profiabiliy The Brazilian Case. Academy of Business and Adminisraion Science Conference. Vancoufer. Modigliani, F. & Miller, M.H. 1958. The Cos of Capial, Corporaion Finance, and he Theory of Invesmen. American Economic Review, 48(3) 261-297. Myers, S. 1984. Capial Srucure Puzlle. Journal of Finance, 39(3) 575-592. Myers, S. & Majluf, N. 1984. Corporae Financing and Invesmen Decisions When Firms Have Informaion Tha Invesors Do No Have. Journal of Financial Economics, 13(2) 187-221. Penman, S.H., Richardson, S.A., & Tuna, I. 2007. The- Book-o-Price Effec in Expeced Sock Reurns Accouning for Leverage. Jounal of Accouning Research, 45(2) 427-467. Safrida, E. 2008. Pengaruh Srukur Modal dan Perumbuhan Perusahaan erhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufakur di BEJ. Tesis. Pascasarjana Universias Sumaera Uara. Sam ani, S. 2008. Pengaruh Good Corporae Governance dan Leverage erhadap Kinerja Keungan pada Perbankan yang Terdafar di BEI. Tesis. Pascasarjana Manajemen Universias Diponegoro Semarang. Sugihen, S.G. 2008. Pengaruh Srukur Modal erhadap Produkivias Akiva dan Kinerja Keuangan Sera Nilai Perusahaan Indusri Manufakur Terbuka di Indonesia. Diserasi. Universias Sumaera Uara. Teddy, C. 2007. Pengaruh Srukur Modal erhadap Produkivias Ase, Kinerja Keuangan, dan Nilai Perusahaan. Arhavidya, 8(2) 201-208. Yoganara, I.M. & Wijaya, L.I. 2010. Hubungan Srukural Modal dan Kinerja Keuangan Sudi Empiris pada Indusri Perbankan di BEI. Manajemen & Bisnis, 9(1) 40-53. Zaher. 2010. Performance of Deb Free Firms. Managerial Finance, 36(6) 491-501. Zeiun, R. & Tian, G. 2007. Capial Srucure and Corporae Performance Evidence from Jordan. Ausralian Accouning Business and Finance Journal, 1(4) 40-53. 62