Pengantar Teori Bilangan. Kuliah 6

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Teori Bilangan

Pengantar Teori Bilangan. Kuliah 10

Tentukan semua bilangan bulat x sedemikian sehingga x 1 (mod 10). Jawab. x 1 (mod 10) jika dan hanya jika x 1 = 10 k untuk setiap k bilangan bulat.

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

BAB I INDUKSI MATEMATIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep yang mendasari konsep representasi

LANDASAN TEORI. bilangan coprima, bilangan kuadrat sempurna (perfect square), kuadrat bebas

Materi Pembinaan Olimpiade SMA I MAGELANG TEORI BILANGAN

Pengantar Teori Bilangan. Kuliah 4

Teori Bilangan (Number Theory)

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan yang mendukung proses penelitian. Dalam penyelesaian bilangan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Matematika Diskrit. Reza Pulungan. March 31, Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

PERKONGRUENAN POLINOMIAL MODULO m

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

APOTEMA: Jurnal Pendidikan Matematika. Volume 2, Nomor 2 Juli 2016 p ISSN BILANGAN SEMPURNA GENAP DAN KEPRIMAAN BI LANGAN MERSENNE

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

R. Rosnawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

Teori bilangan. Nama Mata Kuliah : Teori bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 sks. Deskripsi Mata Kuliah. Tujuan Perkuliahan.

METODE SOLOVAY-STRASSEN UNTUK PENGUJIAN BILANGAN PRIMA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

2 BILANGAN PRIMA. 2.1 Teorema Fundamental Aritmatika

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

Jurnal Apotema Vol.2 No. 2 62

Pengantar Teori Bilangan

Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA)

BAB II KETERBAGIAN. 1. Mahasiswa bisa memahami pengertian keterbagian. 2. Mahasiswa bisa mengidentifikasi bilangan prima

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

ELIMINASI GAUSS JORDAN. Oleh: Andi Rusdi*)

II. LANDASAN TEORI. Secara umum, apabila α bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

PENGKONSTRUKSIAN BILANGAN TIDAK KONGRUEN

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2009 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2010

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

Aljabar Linier Lanjut. Kuliah 1

Studi Dan Implementasi Clustering Penerima Kunci Dengan Metode Shamir Secret Sharing Advanced

Aljabar Linier. Kuliah

STRUKTUR ALJABAR: GRUP

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, November Penulis

BAB II LANDASAN TEORI. yang mendasari pembahasan pada bab-bab berikutnya. Beberapa definisi yang

Bab 2 Daerah Euclid. 2.1 Struktur Daerah Euclid

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

MODUL PERSIAPAN OLIMPIADE. Oleh: MUSTHOFA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

DIKTAT KULIAH (2 sks) MX 127 Teori Bilangan

Disajikan pada Pelatihan TOT untuk guru-guru SMA di Kabupaten Bantul

BAB V BILANGAN BULAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Bilangan Totient sempurna (Perpect Totient Number atau PTN) adalah suatu

Aljabar Linier. Kuliah 3. 5/9/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

Penulis : Rahmad AzHaris. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com

Copyright Hak Cipta dilindungi undang-undang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini dibahas landasan teori yang akan digunakan untuk menentukan ciri-ciri dari polinomial permutasi atas finite field.

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 27

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

Solusi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota 2016 Bidang Matematika

BAB III PERLUASAN INTEGRAL

PARTISI BILANGAN p(5n + 4), p(7n + 5) DAN p(11n + 6) SECARA BERTURUT-TURUT KONGRUEN MODULO 5, 7 DAN 11 ABSTRACT

Himpunan Ω-Stabil Sebagai Daerah Faktorisasi Tunggal

1 SISTEM BILANGAN REAL

BY : DRS. ABD. SALAM, MM

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Nasional Tutur Widodo

OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan. n = F P B(a, b) + KP K(a, b) a b

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

Pelatihan-osn.com Konsultan Olimpiade Sains Nasional contact person : ALJABAR

Aljabar Linier Elementer

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN

BAB 7 GEOMETRI NETRAL

KALKULUS DIFERENSIAL DAN INTEGRAL OLEH FERMAT. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mataram

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

Kata kunci: definisi, relasi rekursi linier berkoefisien konstan, solusi relasi rekurensi, dan solusi homogen & partikelir

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

Manusia itu seperti pensil Pensil setiap hari diraut sehingga yang tersisa tinggal catatan yang dituliskannya. Manusia setiap hari diraut oleh rautan

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000

MATEMATIKA BISNIS DERET. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Provinsi. Tutur Widodo. Bagian Pertama : Soal Isian Singkat

BAB II TEORI KODING DAN TEORI INVARIAN

MAKALAH PPM WORKSHOP PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA TOPIK ARITMETIKA BAGI GURU-GURU SMP DI YOGYAKARTA. Oleh : Nila Mareta Murdiyani, M.

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

SOLUSI SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT PROPINSI TAHUN 2015 BIDANG MATEMATIKA

Kumpulan Soal Olimpiade Tingkat SMP dan Pembahasannya

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

MAKALAH KRIPTOGRAFI CHINESE REMAINDER

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga

TEORI BILANGAN. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0.

SILABUS PEMBELAJARAN

TEORI BILANGAN Setelah mempelajari modul ini diharapakan kamu bisa :

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar: DAERAH IDEAL UTAMA DAN DAERAH EUCLID

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

Pembahasan OSN SMP Tingkat Nasional Tahun 2013 Bidang Matematika Oleh Tutur Widodo

Transkripsi:

Pengantar Teori Bilangan Kuliah 6

Materi Kuliah Carl Friedrich Gauss Teori Dasar Kongruen 3/14/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand 2

Carl Friedrich Gauss Hidup pada masa 1777 1855 Mengenalkan konsep Disquisitiones Arithmetica yang dipublikasikanpada tahun 1801. The Disquisitiones Arithmeticae (Investigasi Aritmatika) adalah buku teks teori bilangan yang ditulis dalam bahasa Latin oleh Carl Friedrich Gauss pada tahun 1798 ketika Gauss berusia 21 tahun dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1801 ketika ia berusia 24. Dalam buku ini Gauss menyatukan hasil di teori bilangan yang diperoleh oleh matematikawan seperti Fermat, Euler, Lagrange dan Legendre dan menambahkan hasil baru yang penting. Publikasi Disquisitiones Arithmeticae pada tahun 1801 sekaligus menempatkan Gauss di peringkat depan matematikawan. 3/14/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand 3

Buku Disquisitiones Aritmaticae terbagi dalam beberapa bagian: 3/14/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand 4

Gauss menemukan rumus Dari bilangan 1 sampai 100 jika dipasangkan dua bilangan berturut turut bilangan yang paling kecil dan yang paling besar maka jumlahnya adalah selalu 101, yaitu 1 + 100 = 101, 2 + 99 = 101, 3 + 98 = 101,, 50 + 51 = 101 Maka terdapat 50 pasangan bilangan yang jumlahnya 101, dan jumlah dari semua bilangan adalah 50 101 = 5050. Dengan demikian teknik penghitungan ini memberikan cara lain untuk menurunkan rumus n(n + 1) 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + + n = 2 Untuk jumlah n pertama bilangan bulat positif. 3/14/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand 5

Proses penurunan rumus 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + + n = n(n+1) Perhatikan barisan bilangan 1 sampai n dalam dua baris sebagai berikut: 2 Jika kolom vertikal dijumlahkan, maka masing-masing suku menghasilkan jumlah n + 1, yaitu 1 + n, 2 + n 1, 3 + n 2,, n 1 + 2, n + 1 Ketika suku-suku ini ditambahkan, yaitu n + 1 + n + 1 + n + 1 + + n + 1 = n n + 1 Diperoleh nilai n(n + 1). Nilai n(n + 1) adalah nilai dari menjumlahkan dua barisan 1 2 3 4 n 1 atau n(n + 1) = 2 (1 + 2 + 3 + + n) Sehingga n Yanita FMIPA Matematika Unand 3/14/2014 6

Sejarah keilmuan dan penemuan penting Gauss 1792-1795 di Collegium Carolinum (sekarang Braunschweig University of Technology) (atas rekomendasi Duke of Brunswick) 1795-1798 di Universitas Göttingen 1796 : Gauss menunjukkan bahwa setiap poligon beraturan 17-sisi (heptadecagon) yang merupakan bilangan prima Fermat (dan, akibatnya, poligon ini mempunyai jumlah sisi yang merupakan hasilkali dari bilangan prima Fermat yang berbeda dan berpangkat 2) dapat dibangun dengan kompas dan sejajar. Pada tanggal 8 April 1796 ia menjadi yang pertama membuktikan hukum resiprositas kuadrat. Hukum yang sangat umum ini memungkinkan matematika untuk menentukan solvabilitas dari setiap persamaan kuadrat dalam aritmatika modular. 31 Mei 1796 memberikan pemahaman yang baik tentang bagaimana bilangan prima didistribusikan di antara bilangan bulat. 10 Juli 1796 Gauss juga menemukan bahwa setiap bilangan bulat positif adalah representable sebagai jumlah dari paling banyak tiga angka segitiga pada dan kemudian menuliskan dalam buku hariannya catatan yang terkenal: "! ΕΥΡΗΚΑ num = Δ + Δ + Δ". 1 Oktober ia menerbitkan hasil pada jumlah solusi polinomial dengan koefisien di lapangan berhingga, yang 150 tahun kemudian mengakibatkan konjektur Weil. Yanita FMIPA Matematika Unand 3/14/2014 7

Sejarah keilmuan dan penemuan penting Gauss Pada tahun 1799 dalam thesis doktoralnya memberikan bukti yang tegas dari Teorema Fundamental Aljabar, yang telah dinyatakan pertama sekali oleh Girard pada tahun 1629 dan kemudian dibuktikan secara tidak sempurna oleh d'alembert pada tahun 1746, dan kemudian oleh Euler 1749. Teorema itu menegaskan bahwa persamaan polinomial derajat n memiliki tepat n akar kompleks) 3/14/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand 8

Sifat-Sifat Dasar Konruen Pada Bab I buku Disquisitiones Aritmeticae Gauss mengenalkan konsep kongruen dan symbol. Definisi Misalkan n bilangan bulat positif. Bilangan bulat a dan b dikatakan kongruen modulo n, disimbolkan dengan a b (mod n) jika n membagi habis a b (n a b ), yaitu a b = kn untuk suatu k Z. Catatan: Jika a tidak kongruen b modulo n jika n (a b), dan disimbolkan dengan a b (mod n). 3/14/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand 9

Contoh Misalkan n = 7 Akan diperiksa apakah 3 dan 24 kongruen modulo 7 atau 3 7 (mod 7)? Untuk menjawab ini, perhatikan apakah 7 (3 24) atau 3 24 = k. 7? 3 24 = 21 = 3(7) Berarti ada k = 3 Z yang memenuhi 3 24 = k. 7. Ini artinya 3 dan 24 kongruen modulo 7. Apakah 31 11 mod 7? Apakah 15 64 mod 7? Apakah 25 12 mod 7? 3/14/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand 10

Teorema: Untuk sebarang bilangan bulat a dan b, a b(mod n) jika dan hanya jika a dan b membuat sisa nonnegative tertentu yang sama ketika dibagi oleh n. Bukti Diketahui a b(mod n). Akan dibuktikan a dan b membuat sisa nonnegative tertentu yang sama ketika dibagi oleh n. a b(mod n) artinya n (a b) atau a b = kn untuk suatu k Z, atau a = kn + b. Berdasarkan pembagian oleh n, b membuat sisa tertentu r, yaitu b = qn + r dengan 0 r < n. Selanjutnya dari a b = kn diperoleh a = b + kn = qn + r + kn = q + k n + r Ini artinya a mempunyai sisa yang sama dengan b, yaitu r. Diketahui a dan b mempunyai sisa nonnegative yang sama ketika dibagi oleh n. dibuktikan a b(mod n). Akan a dan b mempunyai sisa nonnegative yang sama ketika dibagi oleh n, artinya a = q 1 n + r dan b = q 2 n + r dengan sisa yang sama r (0 r < n). Kemudian diperoleh: a b = (q 1 n + r) (q 2 n + r) = (q 1 q 2 )n Ini artinya n (a b) atau a b(mod n). Yanita FMIPA Matematika Unand 3/14/2014 11

Contoh 56 dan 11 dapat ditulis dalam bentuk: 56 = 7 9 + 7 dan 11 = 2 9 + 7, ini artinya 56 dan 11 mempunyai sisa yang sama ketika 56 dan 11 masing-masing dibagi oleh 9 atau 56 dan 11 adalah kongruen modulo 9 atau 56 11 (mod 9). 31 dan 11 dapat ditulis dalam bentuk: 31 = 5 7 + 4 dan 11 = 1.7 + 4, ini artinya 31 dan 11 mempunyai sisa yang sama ketika 31 dan 11 masing-masing dibagi oleh 7 atau 31 dan 11 adalah kongruen modulo 7 atau 31 11 (mod 7) 3/14/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand 12

Teorema Misalkan n > 1, dan n tetap, a, b, c adalah sebarang bilangan bulat. Maka berlaku: a) a a (mod n). b) Jika a b mod n, maka b a (mod n). c) Jika a b (mod n) dan b c (mod n), maka a c (mod n). d) Jika a b (mod n) dan c d (mod n), maka a + c b + d (mod n) dan ac bd (mod n) e) Jika a b (mod n), maka a + c b + c (mod n) dan ac = bc (mod n) f) Jika a b (mod n), maka a k b k (mod n) untuk sebarang bilangan bulat positif k. 3/14/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand 13

Teorema Jika ca cb mod n, maka a b(mod n ) dimana d = ppb(c, n) d Bukti: Diketahui ca cb mod n dan d = ppb(c, n). Akan dibuktikan a b(mod n ) d ca cb mod n artinya ca cb = k. n untuk suatu k Z ( ) d = ppb(c, n) artinya d c atau c = sd untuk suatu s Z dan d n atau n = rd untuk suatu r Z dengan s dan r adalah relative prima. Subtitusi nilai c = sd dan n = rd pada persamaan ( ), maka diperoleh: sda sdb = krd ( ) Oleh karena d 0, maka persamaan ( ) menjadi sa sb = kr atau s a b = kr Ini artinya r s(a b) dan ppb s, r = 1. Berdasarkan Lemma Euclid diperoleh r (a b), atau a b (mod r) atau a b(mod n ) d Yanita FMIPA Matematika Unand 3/14/2014 14

Akibat 1 Jika ca cb (mod p) dan ppb c, n = 1, maka a b (mod n). Akibat 2 Jika ca cb (mod p) dan p c, dimana p adalah prima, maka a b (mod p). 3/14/2014 Selesai 16-3-2014 15