Chapter 5 GENERAL VECTOR SPACE 5.1. REAL VECTOR SPACES 5.2. SUB SPACES

dokumen-dokumen yang mirip
Suatu himpunan tak kosong F dengan operasi penjumlahan dan perkalian, dikatakan sebagai field jika untuk setiap,, memenuhi sifat-sifat berikut:

RUANG VEKTOR. Nurdinintya Athari (NDT)

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Ruang Vektor TIM KALIN

PERTEMUAN 11 RUANG VEKTOR 1

CHAPTER 6. Ruang Hasil Kali Dalam

SUBRUANG VEKTOR. Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Aljabar Linier. Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.Pd

04-Ruang Vektor dan Subruang

ALJABAR LINEAR SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)

Bab 4 RUANG VEKTOR. 4.1 Ruang Vektor

Euclidean n & Vector Spaces. Matrices & Vector Spaces

8.1 Transformasi Linier Umum. Bukan lagi transformasi R n R m, tetapi transformasi linier dari

Ruang Vektor. Kartika Firdausy UAD blog.uad.ac.id/kartikaf. Ruang Vektor. Syarat agar V disebut sebagai ruang vektor. Aljabar Linear dan Matriks 1

Operasi perkalian skalar merupakan suatu aturan yang mengasosiasikan setiap skalar k dan setiap objek u pada v dengan suatu objek ku, yang disebut

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

BAB 5 RUANG VEKTOR A. PENDAHULUAN

HASIL PRESENTASI ALJABAR LINIER ( SUB RUANG VEKTOR ) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linier. Dosen Pengampu : Darmadi, S,Si, M.

Ruang Vektor. Adri Priadana. ilkomadri.com

7. NILAI-NILAI VEKTOR EIGEN. Nilai Eigen dan Vektor Eigen Diagonalisasi Diagonalisasi Ortogonal

Aljabar Linear Elementer

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

DIKTAT ALJABAR LINIER DAN MATRIKS VEKTOR. Penyusun Ir. S. Waniwatining Astuti, M.T.I.

BAB VII MATRIKS DAN SISTEM LINEAR TINGKAT SATU

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

SATUAN PERKULIAHAN. 10 menit -apersepsi -motivasi Diberikan dalam bahasa Inggris 100% 2 Kegiatan inti:

MATRIKS INVERS MOORE-PENROSE DALAM PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER

Vektor-Vektor. Ruang Berdimensi-2. Ruang Berdimensi-3

Chapter 5 GENERAL VECTOR SPACE Row Space, Column Space, Nullspace 5.6. Rank & Nullity

RUANG VEKTOR UMUM AKSIOMA RUANG VEKTOR

BAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain

RUANG VEKTOR BAGIAN RANK KONSTAN DARI BEBERAPA RUANG VEKTOR MATRIKS CONSTANT RANK VECTOR SUBSPACE OF SOME VECTOR SPACE MATRICES

BAB II TEORI KODING DAN TEORI INVARIAN

DIKTAT MATA KULIAH ALJABAR LINEAR ELEMENTER (BAGIAN II) DISUSUN OLEH ABDUL JABAR, M.Pd

Kumpulan Soal,,,,,!!!

Matematika Lanjut 1. Sistem Persamaan Linier Transformasi Linier. Matriks Invers. Ruang Vektor Matriks. Determinan. Vektor

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aljabar Linear dan Matriks (Persamaan Linear dan Vektor) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

MAKALAH RUANG VEKTOR UMUM

----- Garis dan Bidang di R 2 dan R

BAB II LANDASAN TEORI

DIKTAT PERKULIAHAN. EDISI 1 Aljabar Linear dan Matriks

Yang dipelajari. 1. Masalah Nilai Eigen dan Penyelesaiannya 2. Masalah Pendiagonalan. Referensi : Kolman & Howard Anton. Ilustrasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

Aljabar Linear Elementer Part IV. Oleh : Yeni Susanti

Pertama, daftarkan kedua himpunan vektor: himpunan yang merentang diikuti dengan himpunan yang bergantung linear, perhatikan:

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

untuk setiap x sehingga f g

Aljabar Linier. Kuliah 3. 5/9/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand

Matriks - Definisi. Sebuah matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m n. Sebagai contoh: Adalah sebuah matriks 2 3.

Part III DETERMINAN. Oleh: Yeni Susanti

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

Aljabar Linier & Matriks

Trihastuti Agustinah

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Vektor di Ruang N TIM KALIN

erkalian Silang, Garis & Bidang dalam Dimensi 3

MODUL DAN KEUJUDAN BASIS PADA MODUL BEBAS

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO

MATRIKS Matematika Industri I

R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

MODUL PEMBELAJARAN KALKULUS II. ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks atas Ring Komutatif

BAB II DASAR DASAR TEORI

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

Diagonalisasi Matriks Segitiga Atas Ring komutatif Dengan Elemen Satuan

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

Yang dibahas : Ortogonal Basis ortogonal Ortonormal Matrik ortogonal Komplemen ortogonal Proyeksi ortogonal Faktorisasi QR

MATRIKS VEKTOR DETERMINAN SISTEM LINEAR ALJABAR LINEAR

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3

Aljabar Linier Elementer

Latihan 7 : Similaritas, Pendiagonalan Matriks, Polinom Matriks

MATRIKS Matematika Industri I

8 MATRIKS DAN DETERMINAN

8.3 Inverse Linear Transformations

MATA KULIAH ALJABAR LINIER

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks

Bab 2 LANDASAN TEORI

SUBRUANG MARKED. Suryoto Jurusan Matematika, FMIPA-UNDIP Semarang. Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Keterkendalian (Controlability)

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

dimana a 1, a 2,, a n dan b adalah konstantakonstanta

Part II SPL Homogen Matriks

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 7-8

SIFAT NILAI EIGEN MATRIKS ANTI ADJACENCY DARI GRAF SIMETRIK

4. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

MATRIKS BENTUK KANONIK RASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN PEMBAGI ELEMENTER INTISARI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN disebut vektor eigen dari matriks A =

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

ALJABAR LINEAR ELEMENTER

Transkripsi:

Chapter 5 GENERAL VECTOR SPACE 5.1. REAL VECTOR SPACES 5.2. SUB SPACES

Definisi : VECTOR SPACE Jika V adalah ruang vektor dimana u,v,w merupakan objek dalam V sebagai vektor, dan terdapat skalar k dan l, maka perhatikan 10 aksioma berikut; 1. If u and v are objects in V, then u + v is in V. 2. u + v = v + u 3. u + (v + w) = (u + v) + w 4. There is an object 0 in V, called a zero vector for V, such that 0 + u = u + 0 = u for all u in V. 5. For each u in V, there is an object -u in V, called a negative of u, such that u + (-u) = (-u) + u = 0. 6. If k is any scalar and u is any object in V, then ku is in V. 7. k (u + v) = ku + kv 8. (k + l) u = ku + lu 9. k (lu) = (kl) (u) 10. 1u = u

Definisi : VECTOR SPACE Skalar k, l dapat berupa bilangan real atau bilangan complex. Ruang vektor dengan skalar bilangan real : ruang vektor real Ruang vektor dengan skalar bilangan kompleks : ruang vektor kompleks. Setiap jenis objek bisa menjadi suatu vektor, namun ke-10 aksioma harus dipenuhi.

Real Vector Spaces

Real Vector Spaces Example Vector Spaces of 2x2 Matrices The set V of all 2 2 matrices with real entries is a vector space if vector addition is defined to be matrix addition and vector scalar multiplication is defined to be matrix scalar multiplication. u11 u12 Let u and u u 21 22 v v v 11 21 v v 12 22 If u and v is an object in V; then u + v is a 2 2 matrix in V. Axiom 1 : : : Axiom 10

Real Vector Spaces Example Plane Through The Origin Jika V merupakan sebarang bidang yang melalui titik asal dalam R 3, maka; Titik-titik dalam V membentuk suatu ruang vektor yang memenuhi ke-10 aksioma ruang vektor untuk operasi penjumlahan dan perkalian skalar vektor vektor dalam R 3. Suatu vektor V yang melalui titik asal memiliki persamaan : ax + by + cz = 0 Bukti : Jika u = (u 1, u 2, u 3 ) dan v = (v 1, v 2, v 3 ) adalah titik-titik dalam V, maka: au 1 + bu 2 + cu 3 = 0 av 1 + av 2 + av 3 = 0 + a(u 1 +v 1 ) + b(u 2 +v 2 ) + c(u 3 +v 3 ) = 0 Koordinat titik u + v = (u 1 +v 1, u 2 +v 2, u 3 +v 3 ) Memenuhi aksioma (1), jadi u+ v terletak pada bidang V.

Real Vector Spaces Example Polynomial P n P 2 adalah himpunan semua polinomial berderajat 2 atau kurang dengan koefisien bilangan real. Didefinisikan penjumlahan dan perkalian skalar sebagai berikut: p(x) = a 0 + a 1 x + a 2 x 2 dan q(x) = b 0 + b 1 x + b 2 x 2 maka, p(x) + q(x) = (a 0 + b 0 ) + (a 1 + b 1 ) x + (a 2 + b 2 ) x 2 Dan bila c suatu skalar, maka: cp(x) =c a 0 + ca 1 x +ca 2 x 2 P 2 merupakan ruang vektor dan dapat diperluas untuk P n dengan n 0

Real Vector Spaces ; Zero Vector Space Jika V terdiri dari suatu objek tunggal 0, maka : 0 + 0 = 0 dan k 0 = 0 untuk semua skalar k. Seluruh aksioma terpenuhi dan disebut zero vector space. Jika V adalah ruang vektor, u suatu vektor dalam V, and k suatu skalar; maka: o 0 u = 0 o k 0 = 0 o (-1) u = -u o Jika k u = 0, maka k = 0 or u = 0.

5.2. SubSpaces

Definisi: SubSpaces Suatu himpunan bagian W dari suatu ruang vektor V disebut sub ruang dari V jika W merupakan suatu ruang vektor yang penjumlahan dan perkalian skalarnya didefinisikan pada V. V adalah ruang vektor W adalah sub ruang vektor jika 10 aksioma yang ada dipenuhi oleh W

SubSpaces Contoh 1. Titik-titik pada suatu bidang melalui titik asal R 3 membentuk sub ruang R 3. W merupakan bidang yang melalui titik asal dan anggap u dan v sebarang vektor dalam W. o u + v pasti terletak dalam W (diagonal jajaran genjang). o ku pasti terletak di W Vektor u +v dan ku terletak pada bidang yang sama dengan u dan v. W tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian skalar, sehingga W merupakan sub ruang dari R 3.

SubSpaces Contoh 2: Garis yang Melalui Titik Asal R 3 merupakan sub ruang R 3 W garis yang melalui titik asal R 3 dengan 2 vektor u dan v. Maka u+v dan ku terletak pada garis tersebut di R 3 Jadi W tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian skalar Terbukti bahwa W adalah sub ruang R 3.

Subset of R 2 That Is Not a Subspace Contoh 3: W bukan Ruang Vektor Jika W adalah himpunan semua titik (x, y) dalam R 2 dimana x 0 dan y 0 : titik-titik dalam Q1. Himpunan W bukan Sub Ruang R 2 karena tidak tertutup terhadap perkalian skalar. v = (1, 1) terletak pada W, tetapi (-1)v = -v = (-1, -1) tidak terletak pada W.

PERHATIKAN!! SubSpaces Setiap ruang vektor tak nol V setidaknya memiliki: 1. V sendiri sebagai suatu sub ruang dan; 2. Himpunan {0} yang terdiri dari vektor nol dalam V dan disebut sub ruang nol. Sub-ruang dari R 2 : {0} Garis-garis yang melalui titik asal R 2 Sub-ruang dari R 3 : {0} Garis-garis yang melalui titik asal Bidang yang melalui titik asal R 3

Subspaces of M nn Contoh 4: Matriks Simetris n x n sub Ruang dari ruang vektor M nn Jumlah dua matriks simetris adalah simetris. Perkalian skalar matriks simetris adalah simetris Himpunan matriks simetris n x n merupakan sub ruang dari ruang vektor M nn dari semua matriks-matriks nxn. Setiap himpunan matriks (matriks segitiga atas, matriks segitiga bawah dan matriks diagonal) nxn tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian skalar.

Contoh 5: Polinom real berderajat n A Subspace of Polynomials Anggap n adalah suatu bilangan bulat positif dan anggap W terdiri dari semua fungsi yang dinyatakan dalam bentuk : p(x) = a 0 + a 1 x + + a n x n dimana : a 0,, a n adalah bilangan-bilangan real ; n bilangan bulat positif Jika p dan q terletak pada W, maka: p(x) = a 0 + a 1 x + + a n x n q(x) = b 0 + b 1 x + + b n x n (p+q)(x) = p(x) + q(x) (p+q)(x) = (a 0 + b 0 ) + (a 1 + b 1 )x + + (a n +b n )x n dan (kp)(x) = kp (x)= (ka 0 ) + (ka 1 )x + + (ka n )x n

Ruang Penyelesaian untuk Sistem Homogen o Jika Ax = b adalah suatu sistem persamaan linear, maka setiap vektor x yang memenuhi persamaan ini disebut vektor penyelesaian dari sistem tersebut. o Vektor penyelesaian dari suatu sistem linear homogen Ax = 0 membentuk suatu ruang vektor atau ruang penyelesaian dari sistem homogen tersebut. [A] [x] = [0] vektor penyelesaian Ruang vektor/ ruang penyelesaian Theorema Jika Ax = 0 adalah suatu sistem linear homogen dari m persamaan dalam n peubah, maka himpunan vektor penyelesaiannya adalah subruang dari R n.

Example 1. SubSpaces Find the solution spaces of the linear systems. mempunyai tiga peubah, sehingga penyelesaiannya membentuk subruang dari R 3. Mis al y = s, z = t, maka x = 2s - 3t, x = 2y - 3z or x 2y + 3z = 0 This is the equation of the plane through the origin with n = (1, -2, 3) as a normal vector.

Example 2. SubSpaces Find the solution spaces of the linear systems. mempunyai tiga peubah, sehingga penyelesaiannya membentuk subruang dari R 3.

Example 3. SubSpaces Find the solution spaces of the linear systems. mempunyai tiga peubah, sehingga penyelesaiannya membentuk subruang dari R 3. Solution

Kombinasi Linear Definisi o Suatu vektor w adalah Kombinasi Linear dari vektor v 1, v 2,, v r jika vektor w tersebut bisa dinyatakan dalam bentuk w = k 1 v 1 + k 2 v 2 + + k r v r dimana k 1, k 2,, k r adalah skalar.

Vektor in R 3 are Linear Combination of i, j, and k Setiap vektor v = (a, b, c) dalam R 3 bisa dinyatakan sebagai suatu Kombinasi Linear dari vektor vektor basis standar karena i = (1, 0, 0), j = (0, 1, 0), k = (0, 0, 1) v = a(1, 0, 0) + b(0, 1, 0) + c(0, 0, 1) = a i + b j + c k

Example : Checking a Linier Combination Diketahui vektor u = (1, 2, -1) dan v = (6, 4, 2) in R 3. Tunjukkan bahwa w = (9, 2, 7) adalah sebuah Kombinasi Linear dari u dan v Syarat w merupakan Kombinasi Linear dari u dan v, hrs terdpt skalar k 1 dan k 2 sedemikian hingga w = k 1 u + k 2 v; (9, 2, 7) = k 1 (1,2,-1) +k 2 (6,4,2) (9, 2, 7) = (k 1 + 6k 2, 2k 1 + 4k 2, -k 1 + 2k 2 ) Atau : k 1 + 6k 2 = 9 2k 1 + 4k 2 = 2 -k 1 + 2k 2 = 7 Didapat k 1 = -3, k 2 = 2, sehingga w = -3u + 2v

Kombinasi Linear Diketahui vektor u = (1, 2, -1) dan v = (6, 4, 2) in R 3. Tunjukkan bahwa w = (4, -1, 8) bukan suatu Kombinasi Linear dari u dan v. Agar w merupakan Kombinasi Linear of u dan v, harus ada k 1 dan k 2 sehingga w'= k 1 u + k 2 v; (4, -1, 8) = k 1 (1, 2, -1) + k 2 (6, 4, 2) (4, -1, 8) = (k 1 + 6k 2, 2k 1 + 4k 2, -k 1 + 2k 2 ) Atau k 1 + 6k 2 = 4 2 k 1 + 4k 2 = -1 - k 1 + 2k 2 = 8 Sistem persamaan ini tidak konsisten sehingga tidak ada k 1 dan k 2. Maka w' bukan Kombinasi Linear u dan v.

Kombinasi Linear Theorema Jika v 1, v 2,, v r adalah vektor-vektor dalam ruang vektor V, maka: o Himpunan W sebagai kombinasi linier v 1, v 2,, v r merupakan sub-ruang dari V. o W adalah sub ruang terkecil dari V berisi v 1, v 2,, v r dalam arti bahwa setiap sub ruang lain dari V yang v 1, v 2,, v r pasti mengandung W.

Kombinasi Linear dan Rentang Definition o o Jika S = {v 1, v 2,, v r } adalah suatu himpunan vektor dalam suatu ruang vektor V, maka sub ruang W dari V yang mengandung semua kombinasi linear dari vektor-vektor dalam S disebut ruang terentang oleh v 1, v 2,, v r, dan disebut vektor-vektor v 1, v 2,, v r adalah terentang W. W ruang terentang oleh vektor-vektor dalam himpunan S = {v 1, v 2,, v r }, ditulis; W = rent(s) or W = span{v 1, v 2,, v r }.

Kombinasi Linear dan Rentang Jika v 1 and v 2 adalah vektor-vektor tak kolinear dalam R 3 dengan titik pangkal di titik asal, maka span{v 1, v 2 } berisi semua kombinasi linear k 1 v 1 + k 2 v 2 adalah bidang yang ditentukan oleh v 1 and v 2 (a ). Jika v vektor tidak nol dalam R 2 atau R 3, maka span{v} merupakan himpunan perkalian skalar kv, adalah garis yang dibentuk oleh v (b). Rent (v 1, v 2 ) adalah bidang yang melalui titik asal yang dibentuk oleh v 1 dan v 2 Rent (v) adalah garis yang melalui titik asal yang dibentuk oleh v

Kombinasi Linear dan Rentang Theorema J ika S = {v 1, v 2,, v r } dan S = {w 1, w 2,, w r } adalah dua himpunan vektor dalam suatu ruang vektor V, maka span{v 1, v 2,, v r } = span{w 1, w 2,, w r } jika dan hanya jika setiap vektor dalam S adalah Kombinasi Linear dari S dan tiap vector dalam S adalah sebuah Kombinasi Linear dari vektor-vektor dalam S.

Three Vectors that Do Not Span R 3 Tentukan apakah v 1 = (1, 1, 2), v 2 = (1, 0, 1), and v 3 = (2, 1, 3) merentang dalam ruang vektor R 3. Misal kan vektor b = (b 1, b 2, b 3 ) in R 3 diekspresikan sebagai Kombinasi Linear b = k 1 v 1 + k 2 v 2 + k 3 v 3 b = (b 1, b 2, b 3 ) = k 1 (1, 1, 2) + k 2 (1, 0, 1) + k 3 (2, 1, 3) = (k 1 +k 2 +2k 3, k 1 +k 3, 2k 1 +k 2 +3k 3 ) k 1 + k 2 + 2k 3 = b 1 k 1 + k 3 = b 2 2k 1 + k 2 + 3 k 3 = b 3 Sistem ini konsisten untuk semua b 1, b 2, b 3 jika dan hanya jika matriks koefisien memiliki invers atau determinan matriks koefisien 0. Buktikan bahwa det (A) = 0, sehingga v 1, v 2, and v 3, tidak terentang pada R 3.