Pecahan. mendapatkan setengah sehingga = 1. 2

dokumen-dokumen yang mirip
pangkatnya dari bilangan 10 yang dipangkatkan ( 1

SISTEM BILANGAN BULAT

Perhatikan skema sistem bilangan berikut. Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan pecahan adalah bilangan yang berbentuk a b

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

Arief Ikhwan Wicaksono, S.Kom, M.Cs

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

Bilangan Bulat. A. Pengenalan Bilangan Bulat Himpunan bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan bilangan bulat positif.

Pengukuran Sudut, Waktu, dan Massa

Sifat 1 Untuksebarang bilangan rasional a tak nol dan sebarang bilangan bulat m dan n, berlaku a m. a m = a m + n

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

SD kelas 4 - MATEMATIKA PECAHAN (K13 REVISI 2016)UJI KOMPETENSI PECAHAN (K13 REVISI 2016)

Bab. Bilangan Riil. A. Macam-Macam Bilangan B. Operasi Hitung pada. Bilangan Riil. C. Operasi Hitung pada Bilangan Pecahan D.

BAB VI BILANGAN REAL

BILANGAN. Kita bisa menggunakan garis bilangan di bawah ini untuk memaknai penjumlahan 3 ditambah 4.

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

SISTEM BILANGAN. Sistem bilangan,bilangan nyata dan khayal,hubungan perbandingan antar bilangan. Triwahyono SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

MODUL I. Buku Siswa MEMAHAMI BILANGAN PECAHAN DAN JENIS-JENISNYA. Untuk Kelas 1 SMP/MTs. Oleh Marsigit

Saat menemui penjumlahan langsung pikirkan hasilnya dengan cepat lalu lakukan penjumlahan untuk setiap jawaban yang diperoleh.

LANDASAN TEORI. bilangan coprima, bilangan kuadrat sempurna (perfect square), kuadrat bebas

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

MATEMATIKA EKONOMI 1 HIMPUNAN BILANGAN. Dosen : Fitri Yulianti, SP. MSi

Pengenalan Bilangan Pecahan

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 5 Rasio dan Proporsi

KONSTRUKSI SISTEM BILANGAN

MATEMATIKA BISNIS DERET. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

SISTEM BILANGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 03 Oktober 2016

KALKULUS 1 UNTUK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA OLEH: DADANG JUANDI, DKK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

Himpunan dari Bilangan-Bilangan

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

Pemfaktoran prima (2)

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

Pembuktian dengan Induksi Matematik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. diperkenalkan lagi hal baru yaitu bilangan yang digunakan untuk menyatakan

Bahan Ajar untuk Guru Kelas Kelas 5 Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik. Tugas individu.

POLINOM (SUKU BANYAK) Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah.

2 PECAHAN. Kata-Kata Kunci: jenis pecahan pengurangan pecahan bentuk pecahan perkalian pecahan penjumlahan pecahan pembagian pecahan

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

Bab 5 Pecahan. Penghasilan Pak Rusdi selama 1 bulan sebesar Rp ,00. bagian dari penghasilannya digunakan untuk biaya pendidikan putraputrinya,

5. Floating Point Arithmetic

BAB V BILANGAN BULAT

3 OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN

sama dengan p q. Perhatikan tabel berikut. p q B B S S B S S B S S B B S S S B B S B S S S S B B S B B

OLIMPIADE MATEMATIKA SLTP TINGKAT KABUPATEN KOTA 2006

Memecahkan persamaan sederhana dengan menggunakan operasi invers

Bab. A. Macam-Macam Bilangan B. Operasi Hitung pada. Bilangan Riil. C. Operasi Hitung pada Bilangan Pecahan D. Konversi Bilangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MODUL VII. Buku Siswa PERKALIAN PECAHAN. Untuk Kelas 1 SMP/MTs. Oleh Marsigit

PENERAPAN ALJABAR DALAM TEKNIK MENGHITUNG PERKALIAN DUA BILANGAN Oleh : Musthofa Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

Berbagai Macam Bilangan

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BENTUK PANGKAT (EKSPONEN)

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI

Induksi 1 Matematika

Aritmatika Jam. Oleh Sufyani P

Berdasarkan kurikulum yang berlaku MATEMATIKA. Untuk SMP / MTS. Semester gasal. Nama :... Kelas :... Sekolah:...

BAB I INDUKSI MATEMATIKA

Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

BALOK PECAHAN. ,,, dan seterusnya. Berikut contoh balok pecahan

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit

BAB 6 RING (GELANGGANG) BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

2. Pembahasan: Aturan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya.

untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Bilangan Berpangkat. Pangkat Bulat Negatif. a bilangan real. bilangan bulat positif

Paket 2 BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

Bab. Bilangan Pecahan. Mari menggunakan pecahan dalam penyelesaian masalah. Bilangan Pecahan 161

Kumpulan Soal Matematika VII ( BSE Dewi Nurhariyani)

Operasi pada Bilangan Pecahan

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan yang mendukung proses penelitian. Dalam penyelesaian bilangan

BILANGAN PECAHAN. A. Pengertian Bilangan Pecahan dan Pecahan Senilai Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai

Penerapan Aljabar Dalam Teknik Menghitung Perkalian Dua Bilangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga

BILANGAN BULAT. Operasi perkalian juga bersifat tertutup pada bilangan Asli dan bilangan Cacah.

SD kelas 4 - MATEMATIKA BAB 4. PECAHANLatihan Soal 4.2

C. { 0, 1, 2, 3, 4 } D. { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }

Bab. Faktorisasi Aljabar. A. Operasi Hitung Bentuk Aljabar B. Pemfaktoran Bentuk Aljabar C. Pecahan dalam Bentuk Aljabar

Himpunan dan Sistem Bilangan Real

OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN-KOTA TAHUN 2006

EKSPLORASI BILANGAN. 1.1 BARISAN BILANGAN

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

PEMBINAAN TAHAP I CALON SISWA INVITATIONAL WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITION (IWYMIC) 2010 MODUL BILANGAN

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

Perhatikan segitiga siku-siku CDE : Lsegitiga CDE = DE. CD. = ½. 2x. 2x = 2x 2 =

INTERVAL, PERTIDAKSAMAAN, DAN NILAI MUTLAK

Sistem Bilangan Riil

Lembar Kerja Mahasiswa 1: Teori Bilangan

Himpunan dan Sistem Bilangan

Pembahasan OSN SMP Tingkat Nasional Tahun 2012 Bidang Matematika

Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

BAB III. PECAHAN KONTINU dan PIANO. A. Pecahan Kontinu Tak Hingga dan Bilangan Irrasional

MATEMATIKA TEKNIK II BILANGAN KOMPLEKS

Materi Olimpiade Tingkat Sekolah Dasar BIDANG ALJABAR

Transkripsi:

Pecahan A. Konsep Pecahan Konsep pecahan ada 2, yaitu:. Konsep bagian dari keseluruhan Pada umumnya pecahan dinyatakan dengan konsep bagian dari suatu keseluruhan. Pecahan dalam bentuk a/b, bilangan pada bagian bawah yang dinotasikan dengan b merupakan bilangan yang menunjukkan banyaknya bagian yang sama dari suatu keseluruhan. Sedangkan a merupakan banyaknya bagian yang dimaksud. 2. Konsep pembagian Konsep pembagian yang dapat digunakan dalam pecahan adalah konsep partisi. Yaitu memisahkan suatu keseluruhan dalam bagian-bagian yang sama ukurannya. Untuk menyelesaikan pembagian 2 : 0 dapat dilakukan dengan cara Ada berapa 0an dalam 2?. Jika kita membagi 2 tongkat kepada 0 orang sehingga tiap orang mendapat gia yang sama, maka tiap orang akan mendapatkan setengah sehingga 2 0. 2 B. Penjumlahan Pecahan Penjumlahan pada pecahan ada dua macam, yaitu penjumlahan pecahan yang penyebutnya sama ataupenjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda.. Penjumlahan pecahan berpenyebut sama Penjumlahan berpenyebut sama dapat dilakukan dengan menggambarkan media. Penjumlahan dapat diilustrasikan sebagai berikut:

2 + Penjumlahan pecahan berpenyebut sama dapat dilakukan dengan cara bilangan-bilangan pada pembilang dijumlahkan, sedangkan penyebutnya tetap. Untuk setiap a, b, c bilangan bulat dengan c 0, maka a + b a+b c c Contoh: + 2 2 2 2 c 4 + 4 2 4 2. Penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda Penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda dapat diilustrasikan sebagai berikut: 4 2 + + Pada gambar di atas, 4 senilai dengan 2, sehingga 4 dapat diganti dengan 2. Karena penyebutnya sudah sama, maka operasi tersebut dapat langsung diselesaikan. Hasilnya adalah.

Penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda dapat dilakukan dengan cara menyamakan penyebut pecahan-pecahan tersebut, selanjutnya menjumlahkan sebagaimana penjumlahan pecahan berpenyebut sama yang telah dibicarakan sebelumnya. Contoh: 4 + 2 +2 4 4 Secara umum penjumlahan pecahan dapat diselesaikan dengan aturan berikut: Untuk a, b, c, d bilangan bulat dengan c 0, maka a c + b d ad +bc cd. C. Pengurangan Pecahan. Pengurangan pada pecahan berpenyebut sama Pengurangan pecahan berpenyebut sama dilakukan dengan cara mengurangkan bilangan-bilangan pada pembilang dan penyebutnya tetap. Aturan penyelesaian operasi pengurangan pada pecahan berpenyebut sama adalah Untuk a, b, c bilangan bulat dengan c 0, maka a c b c a b c. Contoh: 2 4 4 2 4 2. Pengurangan pada pecahan berpenyebut berbeda Pengurangan pecahan berpenyebut berbeda dapat dilakukan dengan cara menyamakan penyebut pecahan-pecahan tersebut, selanjutnya mengurangkannya sebagaimana pengurangan pecahan berpenyebut sama yang telah dibicarakan sebelumnya. Contoh: 2 6 2 6 6 Secara umum pengurangan pecahan dapat diselesaikan dengan aturan berikut: Untuk a, b, c, d bilangan bulat c, d 0, maka a c b d ad bc cd.

D. Perkalian Pecahan. Perkalian bilangan asli dengan pecahan Pada kasus ini perkalian dinyatakan sebagai penjumlahan berulang. Contoh: 2 + 2 2 2 2 2 2. Perkalian pecahan dengan bilangan asli Perkalian dapat diselesaikan dengan terlebih dahulu memberi makna perkalian. artinya adalah sepertiga dari, sehingga diperoleh hasil akhir sebagai jawabannya.. Perkalian pecahan dengan pecahan Secara umum perkalian pada pecahan dapat diselesaikan dengan aturan berikut: Untuk a, b, c, d bilangan bulat dengan c 0 dan d 0, maka a b ab. c d cd Contoh: 2 4 2 4 E. Pembagian Pecahan Pembagian pecahan dapat ditunjukkan sama seperti pembagian bilangan cacah. Makna pembagian bilangan cacah direpresentasikan dengan konsep pengukuran (engurangan berulang sehingga sisanya nol). Contoh, unutk menjelaskan : dinyatakan dengan berapa kali harus mengurangkan dari? Itu serupa dengan 4 : ½ yang juga dapat dikatakan berapa kali harus mengurangkan ½ dari 4?

Sehingga 4 : ½ Interpretasi ini dilanjutkan bagaimana jika pecahan dibagi dengan pecahan yang hasilnya bilangan bulat. Misalnya 0 yang artinya berapa kali harus mengurangkan dari. Itu dapat diilustrasikan seperti gambar di bawah ini. 0 0 6 6 Hal ini dilanjutkan bagaimana jika hasilnya bukan bilangan bulat, misalnya. Hal itu dapat diilustrasikan sebagai berikut: 6 2 2 Selanjutnya bagaimana jika hasilnya pecahan sempurna. Contoh ¼ : ½. Yang maknanya ada berapa ½ dalam ¼. Hal itu dapat diilustrasikan seperti gambar di bawah ini. 4 2 2 Ternyata ada ½ setengahan dalam ¼ sehingga 4 2 2. Pembagian pecahan dapat diselidiki dengan pendekatan sebagaimana yang dikemukakan D Augustin (992) dalam Musrikah (200, 6), yaitu: ()

pembagian diubah ke bentuk pecahan; (2) mengalikan penyebut dengan kebalikannya sehingga hasil perkalian itu dan pembilang juga dikalikan dengan bilangan yang sama yang digunakan untuk mengalikan penyebut agar pecahan tersebut tetap sama nilainya; () menyelesaikan operasi perkalian pecahan. 4 2 Contoh: ¼ : ½ 4 2 4 2 2 2 4 2 4 2 2 4 2 Dari sini tampak bahwa tanda bagi berubah menjadi tanda kali dan bilangan sesudah tanda bagi merupakan kebalikannya. Secara umum pembagian dapat diselesaikan dengan sebagaimana yang dikemukakan oleh Bennet (2004, 2) dalam Musrikah (200, 6) yaitu: Untuk sebarang pecahan a b dan c d dimana c d 0, maka a b c d a b d c ad bc.

DAFTAR PUSTAKA Musrikah. 200. Diktat: Matematika MI-. Tulungagung: STAIN Tulungagung.