Reliabilitas. A. Pengertian

dokumen-dokumen yang mirip
kimia LAJU REAKSI II Tujuan Pembelajaran

MODUL 2 PERCOBAAN SATU FAKTOR DAN UJI PERBANDINGAN NILAI TENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013

KONSEP DASAR. Latar belakang Metode Numerik Ilustrasi masalah numerik Angka signifikan Akurasi dan Presisi Pendekatan dan Kesalahan

(Cormen 2002) III PEMBAHASAN. yt : pendapatan rumah tangga pada periode t, dengan yt 0.

BAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1

BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU

BAB III PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIK

COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN (CRD)

BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

BAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI

Bab 4 ANALISIS KORELASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada tanggal 12 Juni 1991 yang terletak di Km. 12 Jl. Manyar Sakti Simpang Baru

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka diperlukan suatu metode yang

Sejauhmanahasilpengukurandapatdipercayabila. dilakukan pengukuran pada waktu yg berbeda pada kelompok subjek yg sama diperoleh hasil yg relatif sama

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kresnanto NC. Model Sebaran Pergerakan

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS

Analisis Jalur / Path Analysis

( ) STUDI KASUS. ò (, ) ( ) ( ) Rataan posteriornya adalah = Rataan posteriornya adalah (32)

ANaLISIS - TRANSIEN. A B A B A B A B V s V s V s V s. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Proses pemuatan kapasitor

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ESTIMASI PARAMETER UNTUK DATA WAKTU HIDUP YANG BERDISTRIBUSI RAYLEIGH PADA DATA TERSENSOR TIPE II BESERTA SIMULASINYA

! BUPATI PACriAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 18 TAHUN 2013

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 7 TAHUN2008 TENTANG

' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 4 TAHUN 2012 PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESIN BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN PACITAN

PERBAIKAN ASUMSI KLASIK

Jumlah kasus penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

INFERENSI DATA UJI HIDUP TERSENSOR TIPE II BERDISTRIBUSI RAYLEIGH. Oleh : Tatik Widiharih 1 Wiwin Mardjiyati 2

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

P(A S) = P(A S) = P(B A) = dengan P(A) > 0.

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BUPATI PACITAN. I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR ;i6tahun 2010

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

Fisika Dasar I (FI-321)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001

Di bidang ekonomi tidak semua informasi dapat diukur secara kuantitatif. Peubah dummy digunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

III. BAHAN DAN METODE. peternakan UIN SUSKA Riau dan Laboratorium Agronomi Fakultas pertanian

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

Kajian Model Markov Waktu Diskrit Untuk Penyebaran Penyakit Menular Pada Model Epidemik SIR

BAB III BAGAN CUSUM Dasar statistik bagan kendali Cumulative Sum untuk rata-rata

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS FREKUENSI GELOMBANG ULTRASONIK TERHADAP RADIUS GELEMBUNG KAVITASI PADA SISTEM CAIRAN KOMPRESIBEL. Tb Gamma Nur Rahman

Penerapan Statistika Nonparametrik dengan Metode Brown-Mood pada Regresi Linier Berganda

Hidden Markov Model. Oleh : Firdaniza, Nurul Gusriani dan Akmal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Efektivitas Organisasi di Biro Umum Bagian Humas dan Protokoler Kantor Gubernur Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN MODEL GSTAR(1,1) UNTUK DATA CURAH HUJAN

Pemodelan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Indonesia Dengan Pendekatan Regresi Data Panel Dinamis

Week 5. Konstanta Saluran Transmisi primer dan sekunder. Konstanta kabel koax dan kabel paralel ganda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

APLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a

Peramalan Penjualan Sepeda Motor Tiap Jenis di Wilayah Surabaya dan Blitar dengan Model ARIMA Box-Jenkins dan Vector Autoregressive (VAR)

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pengenalan Aksara Pallawa dengan Model Hidden Markov

= 0 adalah r(dimana r konstan);

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode

MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE-X (GSTAR-X) DALAM MERAMALKAN PRODUKSI KELAPA SAWIT

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. Data dan Alat Penelitian

TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE

Fisika Modern. Persamaan Schroodinger dan Fingsi Gelombang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES YANG MEMUAT BUTIR DIKOTOMI DAN POLITOMI *)

1. Mistar A. BESARAN DAN SATUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

Transkripsi:

Relablas A. Pengean Relablas adalah sejauh mana hasl ujan sswa eap aau konssen da posedu penlaan (Nko, 007:66). Menuu Ellen, suau es dkaakan elabel jka sko obsevas nla awal behubungan dengan sko yang sebenanya. Sedangkan menuu (Rbel, 1986:71) syaa-syaa yang dgunakan unuk menggambakan salah sau sfa yang palng sgnfkan da sau nla uj dengan caa yang konssen. Jad kesmpulannya elablas u adalah jka sko obsevas aau nla esponden (sswa) konssen (eap). Relablas meupakan kaakesk sko, bukan enang es aaupun benuk es.. elablas menunjukkan sejauh mana hasl pengukuan dengan ala esebu dapa dpecaya. Hasl pengukuan haus elabel dalam aan haus memlk ngka konssens dan kemanapan, hasl penlaan sswa sama jka: a. Sswa menyelesakan ugas yang sama pada waku yang bebeda. b. Dua aau lebh guu menanda keneja sswa pada ugas yang sama. c. Sswa menyelesakan ugas yang bebeda pada waku yang sama aau pada waku yang bebeda. B. Kaakesk Relablas Suau es dkaakan elablas jka: 1. Relablas meupakan mlk da sau se nla es bukan mlk es u send, anya suau es dkaakan bak apabla dapa menghaslkan sko yang cukup akua, apabla es esebu dbekan pada kelas eenu, maka bsa juga menghaslkan sko yang cukup konssen bla dbekan pada kelas yang bebeda aau keka dbekan pada kelas yang sama pada waku yang bebeda.. Suau es dkaakan elable jka dua buah es dlakukan pada jaak waku yang bebeda dan menunjukkan sko yang dak jauh bebeda. 3. Relablas dapa dnyaakan unuk dua aau lebh pengukuan ndependen yang dpeoleh da es yang sama unuk seap anggoa kelompok. C. Valdas baas Relablas (Relably Lm Valdy) Relablas yang ngg dak menjamn valdasannya ngg, anya suau penlaan yang sanga elablas dak menjamn bahwa ka membua nepeas kepuusan valdas yang ngg.

Relablas 1; dpelukan unuk valdas. Sebuah penlaan elablas mempengauh kepuusan unuk kualas (valdas). Sepe conoh: Seoang konselo ngn ahu apakah kemampuan maemaka sswa aau kemampuan vebal sswa yang lebh ngg. Nla es seoang sswa pada es kemampuan maemaka dak mungkn denk dengan nla-nya pada es kemampuan vebal. Peanyaan valdasnya adalah, "Apakah sko yang bebeda bea bahwa sswa bena-bena bebeda dalam kedua kemampuan esebu?". Unuk konselo yang mengaakan bahwa kemampuan sswa d dalam daeah melebh unuk daeah lannya, konselo pelu mengeahu caa banyak sko yang mungkn bebeda da nla kemampuan seja kaena hanya kesalahan pengukuan. Jka sko beflukuas secaa luas, meeka dak dapa delablaskan. Jka sko dak elabel maka, konselo dapa memlk sedk keyaknan bahwa pebedaan dalam sko menunjukkan pebedaan dalam kemampuan vebal dan maemaka. D. Pengujan Relablas Insumen a. Uj elablas es ulang (es e-es esmae elabely) Hal n penng keka ka menafskan coefsen es-es ulang unuk mengeahu: (a) jangka waku anaa kedua pengamblan penlaan, (b) sablas yang dhaapkan da kneja yang duku. Secaa umum, semakn lama anaa neval pelaksanaan es yang beulang, semakn endah ngka elablasnya. Pendekaan es ulang meupakan pembean peangka es yang sama ehadap sekelompok subjek sebanyak dua kal dengan selang waku yang bebeda. Asumsnya adalah bahwa sko yang dhaslkan oleh es yang sama akan menghaslkan sko ampak yang elaf sama. Esmas elablas dengan pendekaan es ulang akan menghaslkan koefsen sablas (sably). Unuk mempeoleh koefsen elablas melalu pendekaan es ulang dapa dlakukan dengan menghung koefsen koelas lnea anaa dsbus sko subyek pada pembean es peama dengan sko subyek pada pembean es kedua. b. Membua dua nsumen yang ekuvalen Insumen yang ekuvalen adalah peanyaan yang secaa bahasa bebeda, eap maksudnya sama. Sebaga conoh (unuk sau bu saja); beapa ahun

pengalaman keja Anda dlembaga n?. Peanyaan esebu dapa ekuvalen dengan peanyaan beku. Tahun beapa Anda mula bekeja d lembaga n?. Pengujan elablas nsumen dengan caa n cukup dlakukan sekal, eap nsumennya dua, pada esponden yang sama, waku sama, nsumen bebeda. Relablas nsumen dhung dengan caa mengkoelaskan anaa daa nsumen yang sau dengan daa nsumen yang djadkan equvalen. Bla koelas posf dan sgnfkan, maka nsumen dapa danyaakan elable. c. Gabungan (paalel fom and alenave fom elably esamee) Pengujan elablas n dlakukan dengan caa mencobakan dua nsumen yang ekuvalen u bebeapa kal, ke esponden yang sama. Relablas nsumen dlakukan dengan mengkoelaskan dua nsumen, seelah u dkoelaskan pada pengujan kedua dan selanjunya dkoelaskan slang. Jka dengan dua kal pengujan dalam waku yang bebeda maka akan dapa danalss keenam koefesen elablas. Bla keenam koefesen koelas u semuanya posf dan sgnfkan maka dapa dnyaakan bahwa nsumen esebu elable. Gamba pengujan elablas dengan eknk gabungan Pengujan ke I Sko daa nsumen peama Insumen Equvalen Sko daa nsumen kedua Pengujan ke II Sko daa nsumen peama Sko daa nsumen peama d. Inenal Conssens Pengujan elablas dengan nenal conssency, dlakukan dengan caa mencobakan nsumen sekal saja, unuk menghnda adanya es ulang kemudan yang dpeoleh danalss dengan eknk eenu (Allen, 1979:78). Hasl analss dapa dpeoleh dgunakan unuk mempedks elablas nsumen. Pengujan elablas dapa dlakukan dengan eknk belah dua da Speaman Bown (Spl Half), KR 0, KR 1 dan Alfa Conbach. Beku dbekan umus-umus dan conoh pehungannya. 1. Rumus Speaman Bown:

b 1 b Dmana: b = koelas poduc momen anaa belahan peama dan kedua (Nko, 007:73) Conoh:. KR 0 (Kude Rchadson) Dmana: k s k 1) ( s p q K = jumlah em dalam nsumen P = popos banyaknya subyek yang menjawab pada em 1 Q = 1- p S = vaans oal 3. KR 1 N N 1) ( Dmana: N p(1 p) N = jumlah em dalam nsumen = populas vaans pada p = aa-aa seap em soal sul (Allen, 1979:84) Conoh: Apabla daa pada able d aas akan duj elablasnya dengan KR1, maka ka nggal menghung aa aa dapa dhung; p = = = 5,7 Seelah dpeoleh haga p dengan able analss bu yang sudah ada haga N N p(1 N 1) ( p)

= = 0,357,(,) 1 (,) Tenyaa da haga (elablas) da pehungan KR-1 lebh endah da haga KR-0. Memang pehungan elablas dengan menggunakan K-0 cendeung membekan haga yang lebh ngg, akan eap kelemahannya adalah penel haus menca pq yang langkah langkahnya lebh lama dan membuuhkan keelan. 4. Alfa Conbach Pengujan elablas dengan eknk Alfa Conbach dlakukan unuk jens daa neval/essay. Rumus koefesen elablas Alfa Conbach: k s 1 ( k 1) s Dmana: K = mean kuada anaa subyek S = mean kuada kesalahan S = vaans oal (Rbel, 1986:78) Rumus unuk vaans oal dan vaans em: s = s = JK JKs Dmana: ( ) JK = jumlah kuada seluuh sko em JKs = jumlah kuada subjek

DAFTAR PUSTAKA 1. Nko, Anony J. 007. Educaonal assessmen of suden.. Allen. 1979. Inoducon o Measuemen Theoy. Calfona Sae Collega B. Calfona. 3. Rbel. 1986. Essenal ef Educaonal Measuemen. Unvesy of lowa