KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
RUANG FUNGSI GELOMBANG PARTIKEL TUNGGAL (ONE-PARTICLE WAVE FUNCTION SPACE)

Fisika Dasar I (FI-321) Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum

Persamaan Medan Relativistik dan Rumusan Lagrange

Buku Ajar Fisika Dasar II XIII. OPTIK FISIK. Dispersi Cahaya. ( n n )...(13.3) XIII - 1

Fisika Dasar I (FI-321) Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator

P(A S) = P(A S) = P(B A) = dengan P(A) > 0.

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. KINEMATIKA PARTIKEL

1 Sistem Koordinat Polar

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

ANALISIS VEKTOR & SISTIM KOORDINAT. Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1 1

DERET BALMER DARI ATOM HIDROGEN

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r

Bab III Reduksi Orde Model Sistem LPV

Momentum sudut didefiniskan sebagai: dt dt. Momen gaya:

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Usaha dan Energi

Talk less... do more...!!!!!

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

Ensambel Statistik Distribusi Binomial Nilai Rata-rata Sistem Spin Distribusi Probabilitas Kontinu

BAB I PENGUAT TRANSISTOR BJT PARAMETER HYBRID / H

Fisika Dasar I (FI-321)

Analisis Simulasi Power System Stabilizers (PSS) pada Single Machine Damping System

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

Fisika Dasar I (FI-321)

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Jember ABSTRAK

Misalkan S himpunan bilangan kompleks. Fungsi kompleks f pada S adalah aturan yang

KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC. memiliki derajat maksimum dan tidak ada titik yang terisolasi. Jika n i adalah

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

b) Sebaliknya : interaksi kalor antara sistem dan lingkungan yang harus berlangsung kuasistatik dan disertai kenaikan suhu,

Bab 4 ANALISIS KORELASI

Gelombang Elektromagnetik

Gambar 4.3. Gambar 44

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI. Perkembangan pemodelan stokastik, terutama model linier, dapat dikatakan

Teori Dasar Medan Gravitasi

BAB 1 RANGKAIAN TRANSIENT

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

BAB III SKEMA NUMERIK

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

BAB 3 ANALISIS VEKTOR

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

Fisika Dasar I (FI-321)

NILAI EIGEN DAN FUNGSI EIGEN DARI OPERATOR MOMENTUM SUDUT

DISTRIBUSI SPASIAL DENSITAS CAKRAM BERUKURAN SAMA DALAM PEMODELAN PEMBENTUKAN ASTEROID

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

07:03:18. Fisika I MAHASISWA MAMPU MENCARI KECEPATAN BENDA ATAU MAHASISWA MAMPU MENCARI PUSAT MASSA SEBUAH SISTEM MELALUI MOMENTUM SISTEM

Perancangan, Pembuatan dan Pengujian Omnidirectional Vehicle

INVERSI DATA GRAVITASI DUA DIMENSI DENGAN MEMINIMUMKAN MOMEN INERSIA

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

SIFAT - SIFAT MATRIKS UNITER, MATRIKS NORMAL, DAN MATRIKS HERMITIAN

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

BAB III PUNTIRAN. Gambar 3.1. Batang Silindris dengan Beban Puntiran

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

SOLUTION INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA

, persamaan keadaan gas van der waals V

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Xpedia Fisika. Mekanika 03

BAB III BAGAN CUSUM Dasar statistik bagan kendali Cumulative Sum untuk rata-rata

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

II. TEORI DASAR. Definisi 1. Transformasi Laplace didefinisikan sebagai

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan


PENDAHULUAN Latar Belakang

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

Petunjuk Praktikum Fisika Dasar I. (Tumbukan Dalam Satu Dimensi)

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

SolusiPersamaanNirlanjar

Gerak melingkar beraturan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah.

PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

Kajian Metode Penghampiran Hartree-Fock untuk Atom-atom Ringan dan Potensi Penggunaannya untuk Atom Barium

ASAS KETIDAKPASTIAN HEISENBERG DAN PERSAMAAN SCHRODINGER. gelombang de Broglie dalam kedaan tertentu alih alih sebagai suatu kuantitas yang

BAB II LANDASAN TEORI

Komponen Struktur Tekan

Transkripsi:

KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN ISIKA PMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Smak Petanaan! Bang A B Bentuk kuva apakah ang menunjukkan jaak tepenek ang menghubung-kan ttk A an ttk B alam bang ata sampng?

Smak Jawaban! Bang A C B Tentu muah jawabna, atu kuva C ang bebentuk gas luus ang menghubungkan langsung A an B.

Pesoalan kuva ang menana jaak tepenek ang menghubungkan ua ttk alam bang ang kenal sebaga Geoesc tecakup alam pesoalan nla maksmum atau mnmum suatu fungs, atau lebh umum sebut sebaga pesoalan nla Stasone. Menuut kalkulus asa, saat pelu suatu fungs f() benla stasone aalah : f

Dalam ska, pesoalan nla stasone (maksmum/mnmum) suatu fungs banak jumpa, an analss sfat stasone suatu kuanttas fska banak menghaslkan hukum an pnsp. Contoh Sna atang a ttk A menuju cemn ata an pantulkan ke ttk B. Da sekan banak lntasan ang apat lalu sna, hana satu lntasan ang sesungguhna akan lalu sna. A Lntasan manakah tu??? B Cemn ata

Pnsp emat : Sna atang a ttk A menuju cemn an pantulkan ke ttk B akan menempuh satu lntasan tetentu ang jaakna tepenek atau waktu tempuhna tesngkat Da pnsp n lahlah hukum Snelus tentang pemantulan cahaa Suut Datang Suut Pantul

Bukt N A B a l l θ θ - b Cemn ata l l l l a b ( ) Menuut emat l haus tepenek

Bukt Menuut kakulus saat pelu suatu kuanttas mnmum aalah tuunan petama benla nol (), alam hal n : l l a b ( ) ( ) ( ) ( ( ) ) / / a b ( )( ) a a ( ) ( ) b b ( ) ( ) Sn θ Sn θ θ θ Hukum Snellus

Dalam Kalkulus Vaas, kuanttas atau fungs ang buat stasone natakan alam notas ntegal (I) sebaga bekut : I (,, ) ; Paa pesoalan awal atu kuva ang menana jaak tepenek ang menghubungkan ua ttk alam bang I S S I S I S I S ; (,, ) S ;

Penanganan pesoalan n lakukan engan Pnsp Vaas sehngga teknk n sebut Kalkulus Vaas : Dalam pesoalan n ngn ketahu kuva f() ang menana jaak tepenek atau kuanttas bekut benla palng kecl : I S ; Dengan pnsp Vaas, kuva () vaaskan nlana atas maupun bawah nla sesungguhna. Vaas n wakl oleh suatu fungs sembaang η() sepet paa gamba bekut.

Y Y() (, ) (, ) () Y() () εη() η ε aalah suatu paamete η() η() aalah suatu fungs sembaang ang bekelakuan bak antaa an. nlana nol an

Dengan vaas n, maka sekaang kta mengngnkan kuanttas bekut benla mnmum I Y Dan I sekaang menja fungs paamete ε; jka ε maka Y (). Pesoalan sekaang aalah membuat I(ε) memlk nla mnmum ketka ε. Dengan kata lan : I ; ε ε Jka kta lakukan feensas I tehaap ε, apat : I ε Y Y Y ε

Dan jka kta lakukan feensas pesamaan Y() tehaap, apat : Y ( ) ( ) εη ( ) apat ε η Y ( ) Jka hasl teakh n substtus ke ps I/ε an mengambl I/ε ketka ε, maka apat : I ε ε ( ) η ( )

( ) ( ) I η ε ε ( ) v u η, Kta apat mengntegas secaa b pat (pasal) tehaap ntegal n, sebaga bekut : ( ) v u η, an ( ) ( ) I η η ε ε

apat ( ) ( ) I η η ε ε C sehngga atau

C ( ) C C C ( ) C C C ( C ) K K K K K K B Meupakan pesamaan gas luus lne sepet ang amalkan awal

Kembal ke kuanttas Tap sehngga I Y (,, ), ( ) ( ) εη( ) ( ) (, Y, Y ) I ε I ε Jka I tuunkan tehaap ε, apat atau I ε Y η Y ε Y Y Y Y ε ( ) η ( ) Pesamaan Eule

( ) ( ) I η η ε ε ( ) ( ) ( ) η η η Untuk ε maka I/ε Jka kta lakukan poses ntegas untuk suku keua apat : ( ) I η ε ε Pesamaan Eule Maka : atau

I ( ),,, Dalam pesoalan kuva ang menana jaak mnmum ang menghubungkan ua buah ttk alam bang, akn : maka an, Sama sepet sebelumna an Sehngga pesamaan Eulena :

Lathan Soal.. s 3. e

Penggunaan Pesamaan Eule a. Vaabel lan Vabel an θ (, θ, θ ) ; θ θ θ θ Vabel s an p ( s, p, p ) s; p p s p p s

Vaabel t an ( t,, ) & t ; & t t & st...

Contoh Soal Tentukan lntasan ang akan lalu sna cahaa jka neks bas (alam koonat pola) sebanng engan -! n s s θ θ θ (, θ ) Pesamaan Eule : θ θ

θ Kaena bukan fungs θ ( ) ( ) / θ θ θ θ θ θ θ Kaena bukan fungs θ θ θ C θ θ

θ θ C ( ) θ θ θ C C C ( ) C C θ ( ) C C θ C θ θ ( ) C C C θ

θ C C θ C C θ C C θ CAc SnC B

b. Integal Petama a Pesamaan Eule Pesamaan Eule untuk (,, ) aalah Jka bukan fungs, akn (, ), maka : Sehngga pesamaan Eulena menja : atau C Keaaan n sebut ntegal petama a pesamaan Eule

Integal Petama a Pesamaan Eule Jka suatu pesoalan apat aahkan ke bentuk ntegal petama pesamaan Eule, maka pengejaanna akan lebh muah an lebh seehana. Caa ang apat tempuh aga suatu pesoalan mengaah ke ntegal petama pesamaan Eule aalah melakukan petukaan vaabel, atu petukaan vaabel bebas engan vaabel tekat sepet bekut : an

I ( ),, Tentukan an selesakan pesamaan Eule aga kuanttas bekut stasone! Da soal apat tentukan sebaga bekut : ( ),, ( ) ( ) / 3/ / sehngga

Dengan emkan pesamaan Eulena menja : atau 3/ Tampak tak seehana bukan?? Dan menca solusna tak cukup muah

I Sehngga na sekaang beubah menja : Coba sekaang lakukan petukaan vaabel bebas engan tekat sbb: Sekaang kuanttas ang buat stasone menja : Sehngga na sekaang beubah menja : ( ), Dengan emkan pesamaan Eulena menja :

Dan Sehngga pesamaan Eulena menja : C Tampak lebh muah selesakan a sebelum lakukan petukaan vaabel

Bebeapa vaabel tekat; Pesamaan Lagange Dalam pesoalan nla stasone n sesungguhna tak pelu tebatas paa sesuah vaabel tekat, melankan bsa te atas bebeapa vaabel tekat. Ingat kembal paa kalkulus asa, bahwa jka f(), maka saat pelu aga f() benla stasone aalah : Dan jka suatu z f(,) maka untuk kons n, saat stasone aalah : z an z

Bebeapa vaabel tekat; Pesamaan Lagange Analog engan tu teja pula alam kalkulus vaas. Msalkan kta bekan sebuah ang meupakan fungs a : z, z,,,, an kta ngn menca ua kuva () an z z() ang membuat : I (,, z,, z ); z z benla stasone. Maka nla ntegal I begantung paa () an z(). Untuk kasus n teapat ua pesamaan Eule, satu untuk an satu lag untuk z, sepet bekut an z z

Pnsp Hamltonan alam Mekanka Dalam ska Dasa, hukum II Newton meupakan pesamaan funamental alam membahas geak bena. ma Dalam mekanka lanjut, pesoalan geak bena analss a suut panang ang bebea, ang sebut pnsp Hamltonan Pnsp n menatakan bahwa suatu patkel atau sstem patkel selalu begeak paa suatu lntasan seemkan upa sehngga : t benla stasone, engan : I t L t L T V L sebut Lagangan, T eneg knetk patkel, V eneg potensal patkel

Pesamaan Lagange Untuk pesoalan n teapat pesamaan Eule, ang lebh kenal sebaga pesamaan Eule-Lagange atau pesamaan Lagange, ang jumlahna begantung paa jumlah vaabel tekat. Untuk 3 Dmens maka pesamaan Lagange-na alam sstem katesan aalah : L L z L z L t L L t t & & &

Contoh Soal Sebuah bena jatuhkan secaa bebas a ketnggan tetentu ekat pemukaan bum. Tentukan pesamaan geak bena ang jatuh bebas tesebut! m Dengan Hukum II Newton ma W g h Resultan gaa ang bekeja paa bena aalah gaa beat : sehngga : W mg a mg ma g

Contoh Soal v W g h m Kecepatan bena sbg fungs waktu v g t v gt poss bena sbg fungs waktu v t ( gt ) t gt

Contoh Soal Sebuah bena jatuhkan secaa bebas a ketnggan tetentu ekat pemukaan bum. Tentukan pesamaan geak bena ang jatuh bebas tesebut! m Dengan pnsp Hamltonan L T V Dengan : h T & m V mg W g sehngga : L m & mg

Pesamaan Lagange t L & L L & t m& L mg ( m& ) ( mg) ( m &&) ( mg) a g Sama sepet sebelumna

Pnsp Vaas Van Baak alam Rangkaan DC Dalam ska Dasa, teoema smpal Kchoff meupakan teoema funamental alam membahas angkaan lstk aus seaah (DC). ε R Da suut panang lan, pesoalan angkaan aus lstk DC apat selesakan menggunakan pnsp Vaas Van Baak Pnsp n menatakan bahwa aus lstk akan mengal ke suatu pecabangan angkaan seemkan upa sehngga : S P P g benla stasone, engan : P n k k R k n P g ε k k k

Saat pelu : S k k jumlah cabang alam angkaan

Contoh soal Gunakan pnsp vaas untuk menelesakan pesoalan angkaan lstk bekut n. Tentukan kuat aus lstk ang mengal paa setap cabang angkaan bawah n! R Ω 3 ε V R3 3 Ω ε 3 3V ε V R Ω

Jawab Pnsp Vaas Van Baak : S P Pg ) 6( 4 ) 3( 6 4 3 3 3 3 3 3 3 3 S S Pg R P k k k k ε ), ( ) 6( 4 ) 3( S S S 6 ) 6( 6 4 ) 6( 4 S S

Jawab 8 8 6 6 4 4 3 5 3 5 A 5 5 5 5 9 5 3 5 5 A 8 4 5 5 55 5 5 3 5 5 A 3 8 5 3 3 3

SEKIAN TERIMA KASIH