PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS TOKO TIRTA HARUM)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORI

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN BARANG (STUDI KASUS KOPEGTEL MOJOKERTO)

Keywords: Forecasting, Exponential Smoothing

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

Pengantar Teknik Industri

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

APLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PERAMALAN HARGA EMAS DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)

RANCANG BANGUN OPTIMASI PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DENGAN ALGORITMA SILVER-MEAL

SKRIPSI IMELDA YULI YANTI FRANSISKA

SISTEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOTHING UNTUK STOK BAHAN SPARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PERSEDIAAN KOMPONEN PADA MESIN CETAK BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN DI PT KARYA KITA

BAB II LANDASAN TEORI. bahasa Yunani Sustema yang berarti satu kesatuan yang atas komponen atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

MONOGRAF EVALUASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN HEURISTIC SILVER MEAL IRIANI UPN VETERAN JAWA TIMUR

LANDASAN TEORI. Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang efisien, diperlukan adanya

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

IMPLEMENTASI METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING ADDITIVE UNTUK PREDIKSI PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) PADA X STATIONERY

Pemulusan Eksponensial dengan Metode Holt Winter Additive Damped

PENGENDALIAN PERSEDIAAN POZZOLAN DI PT SEMEN PADANG

Bab 2 Landasan Teori

PROYEKSI BISNIS. Dadad Zainal, S.E., M.Kom Fakultas Ekonomi Universitas Wiyana Mukti

ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ)

BAB 3 LANDASAN TEORI

Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING. Peramalan Data Time Series

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

BAB III METODE PENELITIAN

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

SISTEM INFORMASI PERAMALAN PERSEDIAAN OBAT PADA APOTIK SIDOARJO DENGAN METODE WINTER

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kontrol Optimal pada Model Economic Order Quantity dengan Inisiatif Tim Penjualan

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KERIPIK PISANG KEMASAN BUNGKUS (Studi Kasus : Home Industry Arwana Food Tembilahan)

BAB II LANDASAN TEORI. dan barang jadi yang ada dalam sistem produksi pada suatu waktu tertentu. (Elsayed,

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

Transkripsi:

Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: 5-4983 PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS TOKO TIRTA HARUM) Muchamad Sahli Fakulas Teknik, Program Sudi Sisem Informasi Universias Muria Kudus Email: mucasalii@gmail.com Nanik Susani Dosen Fakulas Teknik, Program Sudi Sisem Informasi Universias Muria Kudus Email: naniksusani@gmail.com ABSTRAK Pada perusahaan dagang, penenuan persediaan merupakan hal yang pening, sudi kasus pada oko Tira Harum sukses yang menjual bahan baku roi dan plasik. Permasalahan yang sering dihadapi adalah persediaan barang digudang yang idak akura. Barang di gudang kosong aau malah erjadi penumpukan beberapa jenis barang dalam jangka waku cukup lama. Faka yang erjadi di lapangan menunjukkan bahwa pembelian barang dari pelanggan memiliki pola musiman dan rend. Pimpinan berkewajiban menenukan jumlah pesanan pada periode yang akan daang, agar dapa dienukan jumlah persediaan yang paling epa unuk menekan biaya penyimpanan seminimal mungkin. Oleh karena iu, dibuuhkan suau sisem yang dapa melakukan peramalan erhadap persediaan bahan baku yang ada. Unuk peramalan ini menggunakan meode Exponenial Smoohing dengan mengambil daa penjualan periode sebelumnya unuk menenukan jumlah perminaan berikunya. Seelah didapa hasilnya, selanjunya dilakukan proses perhiungan dengan menggunakan rumus Economic Order Quaniy (EOQ) unuk mendapakan jumlah persediaan yang harus ada di gudang sera iik pemesanan kembali. Kaa Kunci : Sisem, Informasi, Pengendalian, Persediaan, exponenial smoohing ABSTRACT In a rading company, he deerminaion is essenial supplies, including he Tira Harum Sukses sore ha sells bread and plasic raw maerials. Problems are ofen encounered in warehouse invenory is no accurae. Goods in an abandoned warehouse or even a build up of some goods in he long erm. The fac ha occur in he field show ha he purchase of goods from cusomers have seasonal paerns and rends. Leaders are obliged o deermine he number of orders in he coming period, in order o se he appropriae amoun of invenory o reduce sorage coss o a minimum. Therefore, we need a sysem ha can perform forecasing he supply of raw maerials available. For his forecasing mehod Exponenial Smoohing by aking sales daa o deermine he number of periods before he nex reques. Having obained he resuls, hen performed he calculaions using he formula Economic Order Quaniy (EOQ) o ge he amoun of invenory ha mus exis in he warehouse and reorder poin. Keywords: Sysems, Informaion, Conrol, Invenory, exponenial smoohing 1. PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Unuk mempermudah operasional usaha reail dalam mencapai keunungan sebesar-besarnya dengan ongkos seminimal mungkin, maka kecepaan dan keepaan informasi unuk mendukung pengambilan kepuusan seorang pimpinan merupakan hal pening dan berpengaruh pada perkembangan usaha. Sisem manual yang selama ini digunakan sudah idak mampu mengimbangi perkembangan dunia usaha saa ini, sehingga pemanfaaan eknologi informasi sangalah diperlukan dalam membanu pimpinan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Permasalahan yang sering dihadapi adalah persediaan barang digudang yang idak akura. Persediaan barang sering kosong jusru keika pelanggan membuuhkan barang ersebu. Hal ini enu sanga mengecewakan pelanggan dan mempengaruhi keunungan oko. Kekosongan persediaan barang menyebabkan oko harus melakukan pemesanan barang secara mendadak kepada pemasok unuk memenuhi pesanan barang pelanggan. Sedangkan jarak pemasok yang berada di luar koa mengakibakan waku order sampai dengan barang iba 59

Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: 5-4983 memerlukan waku yang cukup lama. Hal ini enu sanga merugikan karena pelanggan yang idak dapa menunggu waku kedaangan akan beralih ke oko lain. Permasalahan lain yang sering dihadapi adalah erjadi penumpukan beberapa jenis barang di gudang dalam jangka waku cukup lama, karena idak ada pembelian dari pelanggan. Hal ini erjadi disebabkan idak adanya perkiraan jumlah barang yang akan dibeli pelanggan sehingga jumlah pembelian barang dari pemasok sering keliru. Permasalahan ini menyebabkan peningkaan biaya penyediaan gudang penyimpanan barang yang lebih luas dan peningkaan biaya pemeliharaan barang agar idak rusak. Faka yang erjadi di lapangan menunjukkan bahwa pembelian barang dari pelanggan memiliki pola musiman dan rend. Berdasarkan laar belakang masalah dan faka dilapangan, maka dibuuhkan suau sisem informasi pengendalian persediaan menggunakan meode exponenial smoohing. Sisem informasi pengendalian persediaan ini berujuan membanu menghiung jumlah barang yang akan disediakan pada periode mendaang, menenukan waku pemesanan kembali dan menenukan jumlah sok pengaman yang harus disediakan, sehingga meningkakan keunungan melalui penjualan barang sesuai perminaan dari pelanggan dan meningkakan efisiensi karena idak adanya penumpukan barang di gudang dalam waku yang lama 1.. Rumusan Masalah Berdasarkan laar belakang diaas, dapa diambil perumusan masalah yaiu bagaimana penerapan meode exponenial smoohing dalam sisem informasi pengendalian persediaan bahan baku pada oko ira harum sukses 1.3. Baasan Masalah 1. Peringaan enang jumlah keersediaan barang-barang yang hampir habis, Peringaan ersebu dienukan dari perbandingan anara jumlah persediaan dengan iik pemesanan minimum (reorder poin).. Perkiranaan perminaan pelanggan aau penjualan dimasa yang akan daang dihiung dengan peramalan meode Exponenial Smoohing berdasarkan daa penjualan pada periode sebelumnya dengan MAPE erkecil. 3. Penghiungan unuk mengadakan persediaan suau produk dioko pada suau periode menggunakan meode pengendalian persediaan deerminisik dengan poongan harga all-unis. 4. Dalam perhiungan persediaan ini diasumsikan idak ada pemesanan ulang (backorder). 5. Pembuaan Sisem Pengendalian persediaan Bahan Pendukung menggunakan aplikasi Java dan daabase My SQL.. METODE PENELITIAN.1. Tinjauan Pusaka Menuru [1] dalam jurnal eknik indusrinya yang berjudul Aplikasi Meode Neuro-Dynamic pada Proses Pengendalian Persediaan di Sebuah Perusahaan Reail menyimpulkan bahwa pemesanan barang berdasarkan meode Neuro-Dynamic cukup membanu dalam mengambil kepuusan akis karena ersedianya informasi yang dibuuhkan secara cepa dan cukup akura. Menuru [] dalam skripsinya yang berjudul Sisem Informasi Pengendalian Persediaan Menggunakan Meode Exponenial Smoohing Pada PT. Bear House menyimpulkan bahwa penerapan meode Exponenial Smoohing unuk meramalkan jumlah pemesanan barang oleh pelanggan PT. Bear House menghasilkan keluaran yang epa karena produk yang dijual memeiliki pola musiman aau rend. Menuru [3] dalam skripsinya yang berjudul Penerapan Meode Coninuous Review Back Order Case (probabilisic) unuk Mengaur Persediaan Suku Cadang di PT HM Sampoerna menyimpulkan bahwa pada pengendalian persediaan usulan didapakan ingka persediaan maksimum yang lebih rendah, yaiu berkurang sekiar 7% dari ingka persediaan maksimum yang digunakan perusahaan. Tingka persediaan maksimum yang lebih rendah dapa mengakibakan frekuensi pemesanan suku cadang menjadi lebih sering. Hal ersebu dapa mengurangi oal biaya sebanyak 0,3%... LANDASAN TEORI..1. Pengendalian Persediaan Pengendaliaan persediaan adalah suau eknik yang berkaian dengan peneapan erhadap besarnya persediaan bahan yang harus diadakan unuk menjamin kelancaran dalam kegiaan operasional produksi, sera meneapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan barang yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan. [4]. Keberadaan persediaan aau sumber daya menganggur ini dalam suau sysem mempunyai suau ujuan erenu. Alasan uamanya adalah karena sumber daya erenu idak dapa didaangkan keika sumber daya iu 60

Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: 5-4983 dibuuhkan. Sehingga unuk menjamin ersedianya sumber daya ersebu perlu adanya persediaan yang siap digunakan keika dibuuhkan. Adanya persediaan menimbulkan konsekuensi berupa resiko-resiko erenu yang harus dianggung perusahaan akiba adanya persediaan ersebu. Persediaan yang disimpan bias saja rusak sebelum digunakan. Selain iu, perusahaan juga harus menganggung biaya-biaya yang imbul akiba persediaan ersebu.... Sisem Persediaan Deerminisik Dengan Poongan Harga All-Unis Persediaan adalah salah sau asse yang sanga mahal dalam suau kegiaan usaha (biasanya sekiar 40% dari oal invesasi). Dari sau sisi, menajemen menghendaki biaya yang eranam pada persediaan iu minimum, namun di lain pihak seringkali konsumen mengeluh karena kehabisan persediaan. Manajemen harus mengaur agar perusahaan berada pada suau kondisi di mana kedua kepeningan ersebu dapa erpuaskan. Persoalan uama dalam pengelolaan persediaan ini erkandung dalam dua peranyaan uama, yaiu: berapa banyak harus diadakan dan kapan persediaan dilakukan. Peranyaan diaas dapa diselesaiakan dengan salah sau meode persediaan, yaiu meode persediaan deerminisik. Model persediaan deerminisik merupakan model yang menganggap semua variabel elah dikeahui dengan pasi. Model deerminisik yang perama kali muncul dikenalkan oleh Wilson dengan nama EOQ (Economic Order Quaniy). Model ini diarahkan unuk menemukan jumlah pesanan yang ekonomis, yaiu jumlah pesanan yang memenuhi oal biaya persediaan minimal dengan memperimbangkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan, sehingga diharapkan idak ada kekurangan persediaan [5]. Selain menenukan EOQ, pengendalian persediaan juga menenukan kapan dilakukan pemesanan aau pembelian kembali. Penenuan kapan melakukan pesanan ini disebu dengan RO (Reorder Poin), yaiu saa di mana perusahaan aau manajer melakukan kembali pembelian bahan. Hal ini diperlukan karena idak selamanya pesanan dapa segera dikirim oleh pihak pemasok, sehingga diperlukan waku beberapa lama. Waku unggu anara pemesanan dilakukan sampai pesanan iba dinamakan degan lead ime. Permasalahan dalam pengadaan persediaan adalah adanya perminaan barang yang idak dikeahui dengan pasi, informasi yang dikeahui hanya berupa pola perminaanya yang diperoleh berdsasarkan daa masa lalu. Dalam sisem persediaan, keidakpasian ini eruama yang berhubungan dengan jumlah perminaan (demand quaniy) dan waku unggu pengiriman (lead ime). Keidakpasian perminaan dan waku pengiriman dapa mengakibakan kekurangan persediaan (sock ou). Hal ini akan berdampak idak erpenuhinya perminaan pelanggan yang dapa menurunkan kepuasan pelanggan. Unuk menganisipasi hal ersebu, dibua kebijakan unuk mengadakan persediaan pengaman (safey sock). Unuk menenukan kebijalkan persediaan yang opimal, dibuuhkan informasi mengenai parameerparameer beriku: a. Kebuuhan (Demand) b. Biaya pemesanan (se up cos) c. Biaya penyimpanan (holding cos) d. Waku unggu pesanan (lead ime) e. Persediaan pengaman (safey sock). Dalam menenukan persediaan yang opimal, secara maemais dapa dirumuskan sebagai beriku [5], yaiu: 1. Jumlah pemesanan (order quaniy) Banyaknya jumlah pemesanan, dapa diperoleh dengan menggunakan persamaan (1): Q Q D A h DA h... (1) = jumlah pemesanan = laju perminaan (uni per periode) = biaya eap dari seiap order (order cos) = biaya simpan per uni per periode. Frekuensi pemesanan Banyaknya pemesanan yang dilakukan dalam sau periode persediaan, dapa diperoleh dengan menggunakan persamaan (): f D f... () Q = banyaknya pemesanan yang dilakukan 61

Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: 5-4983 D Q = perminaan (Demand) = jumlah pemesanan yang ekonomis 3. Raa-raa penyimpanan (level invenory) Raa-raa jumlah produk yang erdapa di gudang dalam sau periode persediaan, dapa diperoleh dengan menggunakan persamaan (3): Q s l... (3) l = raa-raa penyimpanan Q = jumlah pemesanan yang ekonomis s = Sock Pengaman (safey sock 4. Menenukan persediaan pengaman (safey sock) Jumlah pengamanan persediaan dapa diperoleh dengan menggunakan persamaan (4) : s z L... (4) s = persediaan pengamanan (safey sock) z = ingka pelayanan menjamin erpenuhinya kebuuhan penjualan (baas kanan pada abel disrbusi normal). σ = sandard deviasi persediaan. 5. Menenukan jarak anar pemesanan (inerval order) Jarak anar pemesanan dapa dienukan dengan menggunakan persamaan (5): 6 N v... (5) f v N f = jarak anar pemesanan = lama perpuaran kegiaan (hari) = frekuensi pemesanan 6. Menenukan iik pemesanan kembali (reorder poin) Tiik pemesanan kembali dapa diperoleh dengan cara : a. Jika waku unggu (l) kurang dari inerval pemesanan (v) maka dapa diselesaikan menggunakan persamaan (6) DxL r s... (6) N b. Jika waku unggu (l) lebih dari inerval pemesanan (v), persediaan harus diadakan sebelum ada kegiaan menggunakan persamaan (7) Dx( L v) r s... (7) N r = iik pemesanan kembali (uni) Q = jumlah pemesanan ekonomis p = lama perpuaran produksi (hari efekif kerja / frekuensi pemesanan) L = waku unggu pesanan (lead ime) s = persediaan pengaman (safey sock) v = jarak anar pemesanan 7. Menenukan oal biaya pemesanan Toal biaya per periode dapa diperoleh menggunakan persamaan (8): TC Q TC(Q) Q D h A. C D Q... (8) = oal pemesanan dengan kuanias pemesanan Q

Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: 5-4983 h Q A D C = biaya penyimpanan (holding cos) = jumlah pemesanan ekonomis = biaya pemesanan = jumlah perminaan (demand) = harga produk Model poongan harga merupakan suau prakik yang umum bagi para penyalur unuk menawarkan barang dengan sauan harga lebih rendah jika pemesanannya lebih besar, karena sebagai suau perangsang ekonomi kepada para pembeli agar membeli dalam ukuran lo (kelompok) yang lebih besar. Manfaa bagi penjual adalah penjualan dalam jumlah yang lebih banyak akan mengurangi biaya produksi iap uninya karena se up pengerjaan produk akan menurun seiring dengan meningkanya volume pengerjaan produk. Manfaa bagi pembelia adalah akan mengurangi biaya pesan, karena frekuensi pemesanan bias berkurang dengan sendirinya, disamping keunungan dalam pembayaran harga sauan yang lebih rendah dari biasanya, eapi menimbulkan masalah pada membengkaknya biaya penyimpanan karena pemesanan yang lebih besar akan meningkakan level invenori. Poongan harga all-unis karena kuanias akan mengurangi harga pembelian dengan pembelian dalam jumlah erenu, dimana jika pembelian anara sau jumlah erenu (misalkan U 0 ) sampai iik erenu yang laen (misalkan U 1 ), maka harga per uni-nya sebesar P 0, eapi jika jumlah pembelian mulai dari U 1 sampai dengan U, maka harganya menjadi P 1 dimana P 0 > P 1. Poongan harga ini akan mempengaruhi harga per uni-nya yang akan menurunkan biaya pembelian, sehingga secara keseluruhan akan memperkecil oal biaya persediaan. Teapi semua biaya ersebu akan meningka sejalan dengan meningkanya jumlah pemesanan yang akan meningkakan biaya penyimpanan...3. Peramalan (Forecas) Peramalan adalah seni dan ilmu unuk memprediksi kejadian di masa depan yang idak pasi, hasil ramalan merupakan basis bagi seluruh kegiaan yang elah dilaksanakan. Siuasi peramalan sanga beragam dalam periwiwa horison waku peramalan, ipe pola daa, waku peramalan dan beberapa fakor lainnya sanga berpengaruh erhadap hasil peraamalan. Oleh sebab iu menuru[6] yang di alih bahasakan oleh Ir. Hari Sumino (1999,19) membagi eknik unuk meramalkan ke dalam dua kaegori uama, yaiu meode peramalan kualiaif aau eknologis dan meode peramalan kuaniaif...4. Keepaan meode peramalan Dalam banyak siuasi peramalan, keepaan dipandang sebagai krieria penolakan unuk memelih salah sau meode peramalan. Keepaan meode peramalan digunakan sebagai penunjukan seberapa jauh model peramalan ersebu memproduksi daa yang elah dikeahui. Bagi pemakai ramalan, keepaan ramalan yang akan daang adalah yang paling pening, sedangkan bagi pembua model, kebaikan suai model unuk faka yang dikeahui yang diperhaikan. Beberapa ukuran keepaan meode peramalan sebagai beriku [6]: 1. Ukuran Saisik Sandar Jika X i merupakan daa akual unuk periode i dan F i merupakan ramalan unuk periode yang sama, maka e aau kesalahan didefinisikan menggunakan persamaan (9). e = X i - F i... (9) jika erdapa nilai pengamaan dan ramalan unuk n periode waku, maka akan erdapa n buah gala (kesalahan) dan ukuran sandar beriku yang dapa didefinisikan 1. Nilai engah gala (mean error) menggunakan persamaan (10) ME n i1 e i n... (10). Nilai engah gala absolue (mean absolue error) menggunakan persamaan (11) MAE n i1 e i n... (11) 3. Jumlah kuadra gala (sum of squared error) menggunakan persamaan (1) SSE n e i i1... (1) 63

Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: 5-4983 3. Nilai engah gala kuadra (mean squared error) menggunakan persamaan (13) MSE n i1 e i n... (13). Ukuran-ukuran Relaif Ukuran-ukuran relaif, yang dianaranya menyangku gala prosenase digunakan unuk menghiung kesalahan prosenase iap seiap periode waku. Tiga ukuran relaif beriku yang sering digunakan. 1. Nilai gala prosenase (percenage error) menggunakan persamaan (14) X F X (100) PE... (14). Nilai engah gala prosenase (mean percenage error) menggunakan persamaan (15) MPE n 1 PE n... (15) 3. Nilai engah gala prosenase absolu (mean absolue procenage error) menggunakan persamaan (16) MAPE n 1 PE n... (16)..5. Peramalan meode pemulusan eksponensial (Exponenial Smoohing) Meode peramalan exponenial smoohing merupakan sekelompok meode yang menunjukkan pemboboan menurun secara exponenial erhadap nilai pengamaan yang lebih ua. Dalam meode pemulusan eksponensial, erdapa sau aau lebih parameer pemulusan yang dienukan secara eksplisi, dan hasil pilihan ini menenukan bobo yang dikenakan pada nilai observasi. Beberapa persamaan unuk peramalan exponenial smoohing salah saunya [6] adalah:..6. Pemulusan Eksponensial Triple: Meode Kecenderungan dan Musiman Tiga-Parameer dari Winer Meode Winers didasarkan aas iga persamaan pemulusan, yaiu sau unuk unsur sasioner, sau unuk unsur rend, dan sau unuk unsur musiman. Persamaan dasar unuk meode Winers adalah menggunakan persamaan (17), (18), (19) dan (0): S b I X ( 1)( S1 b 1 )... (17) I L... (18) ( S S 1 ) (1 ) b 1 X I L... (19) S ( 1 ) F m S b m) I (... (0) Lm Keerangan: S = Pemulusan Keseluruhan ke- b = Pemulusan Trend ke- I = Pemulusan Musiman ke- L = Panjang Musiman (misal, jumlah bulan aau kuaral dalam sau ahun) = Ramalan unuk m periode ke depan F +m 64

Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: 5-4983 Salah sau masalah dalam menggunakan meode Winers adalah menenukan nilai-nilai unuk α, β dan γ ersebu yang akan meminimalkan MSE dan MAPE. Pendekaan unuk menenukan nilai ini biasanya dengan cara coba dan salah, walaupun mungkin mengguanakan algorima opimasi non-linier unuk mendapakan nilai parameer opimal. Unuk menginisialisasi meode peramalan Winers ini, dapa digunakan paling sediki daa musiman lengkap (yaiu L periode) unuk menenukan esimasi awal dari indeks musiman, I -L, dan kia perlu menaksir fakor rend dari sau periode ke periode selanjunya menggunakan persamaan (1). b 1 X L 1 1 L LL L ) L ( X L ) ( X X L ) ( X... X L. (1) Dimana seiap nilai L merupakan aksiran rend selama sau musim lengkap, dan aksiran awal dari b dieapkan sebagai raa-raa dari L suku..3. METODE PENGUMPULAN DATA Unuk mendapakan daa yang benar-benar epa dan relevan, maka penulis mengumpulkan daa dengan cara : 1. Sumber Daa Primer (Primary Daa) Adalah daa yang diperolah secara langsung dari perusahaan baik melalui pengamaan maupun pencaaan ehadap obyek peneliian, melipui: a. Observasi Pengumpulan daa melalui pengamaan dan pencaaan ehadap perisiwa yang dipanau pada obyek peneliian secara langsung. b. Wawancara Pengumpulan daa melalui aap muka dan anya jawab langsung dengan pihak-pihak berkepeningan yang ber-hubungan dengan peneliian.. Sumber Daa Sekunder Daa ini diperoleh dari buku-buku, dokumenasi, dan lieraur-lieraur, melipui : a. Sudi Kepusakaan Pengumpulan daa dari buku-buku yang sesuai dengan ema permasalahan. b. Sudi Dokumenasi Pengumpulan daa dari lieraur-lieraur dan dokumenasi dari inerne, dikla aau sumber informasi lainnya. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Pengumpulan Daa Daa yang digunakan dalam perhiungan penenuan persediaan menggunakan daa penjualan bulanan produk, dari penelusuran daa penjualan produk MargarineA pada oko Tira Harum Sukses, didapakan daa pernjualan perbulan selama bulan dari bulan januari 011 sampai bulan februari 013 3.. Prediksi Penjualan A. Peramalan Meode Triple Exponenial Smohing Peramalan meode Triple Exponenial Smohing digunakan unuk meramalkan daa dengan pola daa Trend. Unuk mendapakan nilai eror peramalan (MAPE) erkecil dilakukan dengan cara coba-coaba dalam pemberian nilai alfa (nilai pemulusan) sampai mendapakan eror erkecil. Dari daa penjualan produk margarinea dengan nilai alfa 0.3, dihasilkan peramalan sebagai beriku. Perhiungan unuk peramalan daa ke-7 adalah: 1. Pemulusan daa perama sesuai persamaan (17) S' S X (1 ) S' 5 ' 0.3*37 (1 0.3)*337.14855 S' 334.10398. Pemulusan daa kedua sesuai persamaan (17) 65

Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: 5-4983 S ( S S 1) 5 S 0.3*334.10398 (1 0.3)*336.00359 S 335.43371 3. Pemulusan daa keiga sesuai persamaan (17) a S S 1) ( S 5 S 0.3*335.43371 (1 0.3)*333.53161 S 334.104 3 S S S 3 a (3*334.10398) (3*335.43371) (334.104) a 330.11308 0.3 (1-0.3) b [(6 (5* 0.3))*334.1039 (10 (8* 0.3))*335.4337 (4 (3* 0.3))334.100] b 3.09530 b [(6 5 ) S (10 8 ) S (4 3 ) S] (1-) c ( S S S) (1-) 0.3 (334.1039 (*335.4337) 334.100) (1-0.3) c c -0.48879 4. Peramalan daa ke-7 sesuai persamaan (0) 1 F7 bm cm 1 F 330.11308 ( 3.09530*1) ( * 7 F 7 3.773385 0.48879*1 ) B. Peramalan Meode Triple Exponenial Smohing Winer 66

Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: 5-4983 Peramalan meode Triple Exponenial Smohing winer digunakan unuk meramalkan daa dengan pola daa Trend dan musiman. Unuk mendapakan nilai eror peramalan (MAPE) erkecil dilakukan dengan cara coba-coaba dalam pemberian nilai alfa, beha, gamma (nilai pemulusan) sampai mendapakan eror erkecil. Dari daa penjualan produk margarinea dengan nilai alfa 0.99, beha 0.0, gamma 0.1, dihasilkan peramalan sebagai beriku. Perhiungan unuk daa ke-7 adalah: 1. Pemulusan Daa (S) sesuai persamaan (17) S X b I14 ( 1)( S5 5) 37 S 0.99999 (1 0.99999)(336.4058 0.61398) 0.9657 S 338.604. Pemulusan Trend (b) sesuai persaman (18) b S S5) (1 ) ( b b 0.1(338.604 336.4058) (1 0.1)0.61398 b 0.775 5 3. Pemulusan Musiman (I) sesuai persamaan (19) I X 1 ) S ( I 37 I 0.0 (1 0.0)0.9657 338.604 I 0.9657 14 4. Peramalan Daa penjualan ke-7 dengan m=1 sesuai persamaan (0) F F 7 S b(1)) 7 (338.604 ( I F 5 39.81 15 0.775(1))0.9718 3.3. Perhiungan Economic Order Quaniy (EOQ) Perhiungan EOQ digunakan unuk menenukan jumlah pemesanan yang ekonomis unuk sau periode erenu, jumlah frekuensi pemesanan, raa-raa persedian, menenukan jumlah persediaan pengaman, menenukan baas minimal unuk melakukan pemesanan kembali dan mendapakan oal biaya persediaan dalam sau periode. Dari daa peramlan diaas, digunakan daa peramalan meode Triple Exponenial Smohing winer karena memiliki nilai MAPE yang lebih kecil. Nilai peramalan ersebu digunakan sebagai D (Demand) unuk perhiungan EOQ, dari daa produk margarinea dienukan biaya pemesanan Rp.5.000,-, lama pengiriman 3 hari, biaya simpan produk dalam sau periode sebesar Rp.50,-. Harga margarine unuk pembelian minimal 1 = Rp 13000, dan unuk pembelian minimal 100 harga = Rp 130000 dihasilkan perhiungan EOQ sebagai beriku. 1 Jumlah pemesanan ekonomis (Q) sesuai dengan persamaan (1) Q DA h 67

Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: 5-4983 *330*5000 Q 50 Q 115 Jadi jumlah seiap pemesanan = 115 uni Frekuensi pemesanan dalam sau periode sesuai dengan persamaan () 68 D f Q 330 f 115 f.86 3 Jadi pemesanan sebanya 3 kali 3 Persediaan Pengaman (safey sock) dengan z (service level) = 95% =1-0.95 = 0.05 = 1.645 sesuai dengan persamaan (4) s z L s 1.645 7.79 3 Jadi persediaan pengaman = uni 4 Raa-raa persediaan (level invenory) sesuai dengan persamaan (3) Q s l 115 l 68 5 Jarak anar pemesanan (inerval order) sesuai dengan persamaan (5) v v N f 31 3 10.333 10 Jadi jarak anar pemesanan = 10 hari 6 Tiik Pemesanan Kembali (reorder poin), karena l (lead ime) > v (inerfal order), sesuai dengan persamaan (6) DxL r s N 330 3 r 31 r 54 Jadi produk akan dipesan lagi saa persediaan = 54 uni

Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: 5-4983 7 Toal biaya yang dibuuhkan unuk pengadaan persediaan sesuai dengan persamaan (8) TC ( h* l) ( A* f ) ( C * D) TC ( 50*68) (5000*3) (130000*330) TC 493000 Jadi oal biaya yang dibuuhkan unu mengadakan persediaan margarine Rp 4.93.000,- 3.4. Tampilan Form Analisa Form analisa digunakan oleh pemilik oko unuk menganalisa kebuuhan persediaan, jumlah pemesanan, frekuensi pemesanan, baas minimal unuk melakukan pemesanan kembali dan biaya yang dibuuhkan. Beriku adalah gambar 1 merupakan ampilan form analisa kebuuhan persediaan bahan baku sampai dengan permalan kebuuhan berikunya: Gambar 1 Tampilan Form Analisa 4. KESIMPULAN Dari uraian yang elah dipaparkan sebelumnya, maka penulis dapa menarik kesimpulan sebagai beriku : 1. Perancangan yang elah dilakukan elah menghasilkan sebuah aplikasi yang dapa mengolah daa persediaan sekaligus dapa memperhiungkan persediaan yang ekonomis pada ook Tira Harum Sukses. Besera informasi daa jenis produk, daa supplier, daa produk, daa karyawan, daa penjualan dan daa pembelian.. Aplikasi pengendalian persediaan menghasilkan perkiraan kebuuhan produk di suau periode, jumlah persediaan yang ekonomis, jumlah frekuensi pemesanan, jumlah iap kali pemesanan dan baas sock minimal unuk melakukan pemesanan kembali sebagai infrmasi unuk pemilik ook melakukan pengadaan persediaan. 69

Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: 5-4983 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Manik, N.I., 008, Aplikasi Meode Neuro-Dynamic pada Proses Pengendalian Persediaan di Sebuah Perusahaan Reail, Universias Bina Nusanara Program Sudi Maemaika. [] Tanueijaya, H., 008, Sisem Informasi Pengendalian Persediaan Menggunakan Meode Exponenial Smoohing, STIKOMP SURABAYA Program Sudi Sisem Informasi. [3] Dewi, V., 00, Penerapan Meode Coninuous Review Backorder Case (Probabilisic) unuk Mengaur Persediaan Suku Cadang Di PT HM SAmpoerna, Universias Krisen Pera. [4] Sawiri, D., 010, Perancangan Sisem Informasi Manajemen Persediaan Barang Elecrolux Auhorized Service CV. Momenum Teknik I, Universias Gunadarma. [5] Risono, A., 009, Manajemen Persediaan, Graha Ilmu, Yogyakara. [6] Makridakis, S., Wheelwrigh, S.C., dan McGee, V.E., 1999, Meode Dan Aplikasi Peramalan, Edisi Kedua, Hari Sumino, Binarupa Aksara, Jakara 70