III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan H, sepert terlhat pada tabel. Tabel 3. Daftar Kelas VII MTs Neger Bandar Lampung No Kelas Guru Pengajar Matematka Keterangan Unggulan Wahyu Wdodo Unggulan Unggulan Wahyu Wdodo Unggulan 3 VII A Yul Ismaya Super Reguler 4 VII B Yul Ismaya Super Reguler 5 VII C Asnah Yusft Super Reguler 6 VII D Asnah Yusft Reguler 7 VII E Asnah Yusft Reguler 8 VII F Asnah Yusft Reguler 9 VII G Rn Suksm Reguler 0 VII H Rn Suksm Reguler Pengamblan sampel dlakukan dengan teknk purposve samplng yatu dengan memlh kelas yang memlk kemampuan yang sama dan dajar oleh guru yang sama. Berdasarkan kebjakan phak sekolah, penelt dberkan kesempatan untuk menggunakan kelas yang dajar oleh bu Asnah Yusft, akan tetap kelas VII C
30 tdak dplh karena merupakan kelas super reguler yang sswanya memlk kemampuan lebh tngg dar kelas reguler. Sedangkan untuk VII D, VII E, dan VII F dplh kelas yang memlk kemampuan yang sama. Berdasarkan nla pada pokok bahasan blangan, dketahu rata-rata nla kelas VII D yatu 57,78, kelas VII E memlk rata-rata 68,4, dan kelas VII F memlk rata-rata 53,95 sehngga yang dplh yatu kelas VII D yang terdr dar 36 sswa dan kelas VII F yang terdr dar 38 sswa. Dar dua sampel terplh, satu kelas sebaga kelas ekspermen dan satu kelas sebaga kelas kontrol. Kelas VII D sebaga kelas kontrol (pembelajaran dengan pendekatan kontekstual) dan kelas VII F sebaga kelas ekspermen (pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dserta penggunaan alat peraga). B. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen semu (quas experment) karena penelt tdak dapat mengendalkan semua varabel yang mungkn berpengaruh terhadap varabel yang dtelt. Varabel yang dukur d dalam peneltan n adalah pemahaman konsep matemats sswa. Desan yang dgunakan adalah posttest only control desgn yatu terdapat dua kelas sebaga sampel. Kelas pertama adalah kelas ekspermen, yatu sswa mendapat pembelajaran matematka dengan pendekatan kontekstual dserta dengan penggunaan alat peraga. Kelas kedua adalah kelas kontrol, yatu sswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual tanpa penggunaan alat peraga. Kemudan dakhr pembelajaran pada masng-masng kelas dberkan posttest yang sama.
3 Desan peneltan yang dterapkan sepert pada tabel d bawah n. Tabel 3. Desan Peneltan Kelas Perlakuan Postest E X O K Y O Keterangan: E = Kelas ekspermen K = Kelas kontrol X = Pembelajaran kontekstual dserta penggunaan alat peraga Y = Pembelajaran kontekstual O = Hasl posttest kelas ekspermen = hasl posttest kelas kontrol O C. Data Peneltan Data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data pemahaman konsep matemats sswa yang berupa data kuanttatf yang dperoleh dar tes subsumatf pada dua kelas yang djadkan sampel peneltan setelah selesa mengkut pembelajaran menggunakan model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dserta alat peraga dan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. D. Teknk Pengumpulan Data Data pemahaman konsep matemats sswa dkumpulkan melalu tes. Instrumen tes yang dapat dbuat dan dkembangkan sesua dengan tujuan pembelajaran yang hendak dcapa. Tes pemahaman konsep matemats n berbentuk esa yang setap soalnya mengukur satu ndkator pemahaman konsep matemats yatu menyatakan ulang suatu konsep, mengklasfkaskan objek-objek menurut sfat-sfat tertentu, member contoh dan noncontoh dar konsep, menyajkan konsep dalam berbaga
3 bentuk representas matematka, mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep, menggunakan, memanfaatkan dan memlh prosedur atau operas tertentu, mengaplkaskan konsep atau algortma pemecahan masalah. Sebelum dujkan, perangkat tes dkosultaskan dengan dosen pembmbng dan guru mtra untuk dperksa valdtas snya. Sebuah tes dkatakan memlk valdtas s apabla mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan mater atau s pelajaran yang dberkan (Arkunto, 005:67). Setelah dlakukan konsultas, perangkat tes telah sesua dengan kompetens dasar dan ndkator, sehngga tes dkategorkan vald. Setelah perangkat tes dnyatakan vald, maka perangkat tes dujcobakan. Uj coba dlakukan d luar sampel peneltan, yatu dujcobakan d kelas unggulan. Setelah dujcobakan, selan perangkat tes dnyatakan vald, perangkat tes juga dukur tngkat relabltas, tngkat kesukaran, dan daya pembeda soal dengan menggunakan rumus sebaga berkut:. Uj Relabltas Untuk mengetahu tngkat relabltas tes, soal tes yang akan dgunakan dujcobakan d luar sampel. Menurut Arkunto (005:09-) untuk menentukan tngkat relabltas nstrumen tes dgunakan rumus Alpha. keterangan: n n t r r n : koefsen relabltas : banyaknya tem
33 : jumlah varans tap-tap tem t : varans total dmana, t X N N X keterangan : t : varans total N : banyaknya data X : jumlah semua data X : jumlah kuadrat semua data Nla r yang dperoleh merupakan koefsen korelas keseluruhan soal. Tngg rendahnya korelas merupakan tngg rendahnya tngkat relabltas soal. Untuk mengetahu tngkat korelas dapat mempergunakan daftar berkut:. 0,80 r <,00 Korelas sangat tngg. 0,60 r < 0,80 3. 0,40 r <0,60 4. 0,0 r < 0,40 5. 0,00 r <0,0 Korelas tngg Korelas sedang Korelas rendah Korelas sangat rendah. Berdasarkan hasl uj coba dan dlakukan perhtungan ndeks relabltas tes pemahaman konsep matemats, dperoleh r sebesar 0,53 yang berart soal tes yang dgunakan memlk tngkat korelas sedang. Angka n menunjukkan bahwa soal tes pemahaman konsep matemats layak dgunakan untuk mengambl data.
34. Tngkat Kesukaran Tngkat kesukaran dgunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu butr soal. Sepert yang dkemukakan oleh Arkunto (0:5), untuk mengetahu tngkat kesukaran suatu butr soal dgunakan rumus: Keterangan: P : Indeks tngkat kesukaran suatu butr soal J T : Jumlah skor yang dperoleh sswa pada suatu butr soal I T : Jumlah skor maksmum yang dapat dperoleh sswa pada suatu butr soal Untuk mengnterpretaskan tngkat kesukaran suatu butr soal dgunakan krtera ndeks kesukaran menurut Arkunto (0:5) sebaga berkut: Tabel 3.3 Krtera Tngkat Kesukaran Nla Interpretas 0,00 0,30 Soal sukar 0,3 0,70 Soal sedang 0,7,00 Soal mudah Setelah dlakukan uj coba soal tes pemahaman konsep matemats d luar sampel, nterpretas soal yang dperoleh adalah soal mudah dan sedang ( data dapat dlhat pada lampran). 3. Daya Pembeda Analss daya pembeda dlakukan untuk mengetahu apakah suatu butr soal dapat membedakan sswa yang berkemampuan tngg dengan sswa yang berkemampuan rendah. Untuk menghtung daya pembeda, terlebh dahulu durutkan dar sswa yang memperoleh nla tertngg sampa yang memperoleh nla terendah.
35 Kemudan dbag menjad dua kelompok, yatu kelompok yang memlk nla tertngg (dsebut kelompok atas) dan kelompok yang memlk nla terendah (dsebut kelompok bawah). Menurut Arkunto (0:3), untuk menentukan daya pembeda dgunakan rumus: Keterangan: DP : Indeks daya pembeda suatu butr soal JA : Jumlah skor kelompok atas pada butr soal yang dolah JB : Jumlah skor kelompok bawah pada butr soal yang dolah IA : Jumlah skor deal kelompok (atas/bawah) Hasl perhtungan daya pembeda menurut Arkunto (0:3) dnterpretaskan berdasarkan klasfkas sepert yang tertera dalam tabel. Tabel 3.4 Klasfkas Daya Pembeda Nla Interpretas Negatf Tdak bak 0,00 0,0 Jelek (Poor) 0, 0,40 Cukup (Satsfactory) 0,4 0,70 Bak (Good) 0,7,00 Bak sekal (Excellent) Setelah dlakukan pengujan terhadap tes pemahaman konsep matemats, ndeks daya pembeda yang dperoleh berksar 0,8 0,7. Hal n menunjukkan bahwa nterpretas daya pembeda dar soal tes adalah cukup hngga bak sekal.
36 E. Teknk Analss Data dan Pengujan Hpotess. Teknk Analss Data Analss data peneltan dlakukan untuk menguj kebenaran hpotess yang dajukan. Untuk melhat keberartan perbedaan kedua sampel maka dgunakan uj-t. Uj-t hanya dapat dgunakan jka data sampel memenuh dua syarat, yatu sampel berasal dar polulas yang berdstrbus normal dan kedua kelas memlk varans yang homogen. Oleh karena tu, sebelum pengujan hpotess data pemahaman konsep matemats sswa, dlakukan pengujan normaltas dan homogentas. Menurut Sudjana (005: 73), pengujan normaltas untuk masng- masng data dlakukan dengan Uj Ch-Kuadrat dengan hpotess sebaga berkut. Hpotess : H 0 : sampel berdstrbus normal Persamaan uj : H : sampel tdak berdstrbus normal htung O E E Keterangan: O : frekuens pengamatan E : frekuens yang dharapkan Krtera uj : terma H 0 jka htung tabel dengan taraf nyata 5% dengan dk = k - 3. Setelah dlakukan perhtungan, untuk kelas ekspermen dperoleh =,39. Dengan dan dk = 4 dar tabel ch kuadrat dperoleh = 9,49. Hal n
37 menunjukan bahwa pada kelas ekspermen maka data kemampuan pemahaman konsep matemats sswa yang mengkut model pembelajaran kontekstual dserta dengan penggunaan alat peraga berdstrbus normal. Pada kelas kontrol dperoleh = 6,55, dengan tngkat kepercayan dan derajat kebebasan yang sama dengan kelas ekspermen maka berdasarkan tabel ch kuadarat dperoleh = 9,49. Hal n menunjukan bahwa pada kelas kontrol maka data kemampuan pemahaman konsep matemats sswa yang mengkut model pembelajaran kontekstual berdstrbus normal. Untuk perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran. Sedangkan untuk menguj homogentas masng-masng pasangan data, menurut Sudjana (005:50) dlakukan dengan uj homogentas varans dengan hpotess sebaga berkut. Hpotess : H : (kedua dstrbus bersfat homogen) 0 Persamaan Uj: H : (kedua dstrbus bersfat tdak homogen) Varans terbesar F Varans terkecl Krtera pengujan adalah: Tolak H 0 jka F htung > F tabel dmana dstrbus F yang dgunakan dengan taraf nyata 5% mempunya dk pemblang = n dan dk penyebut = n, dan terma H 0 selannya. Berdasarkan hasl perhtungan dperoleh F htung =,73 dan berdasarkan tabel uj F dengan taraf nyata 5% serta mempunya dk pemblang 35 dan dk penyebutnya 37
dperoleh F tabel =,8. Karena F htung < F tabel maka terma H 0 atau dengan kata lan kedua kelas berdstrbus homogen. 38. Teknk Pengujan Hpotess Karena data pemahaman konsep matemats d kedua kelas terdstrbus normal dan kedua kelompok data homogen, maka statstk yang dgunakan dalam pengujan hpotess adalah uj t. H 0 : H : Dengan = rata-rata skor pemahaman konsep matemats sswa pada kelas ekspermen = rata-rata skor pemahaman konsep matemats sswa pada kelas kontrol Menurut Sudjana (005:39), statstk yang dgunakan untuk uj t adalah: Jka tetap tdak dketahu maka t htung s X X n n dengan S ( n ) S n ( n n ) S
39 Keterangan: X = nla rata-rata kelas ekspermen X = nla rata-rata kelas kontrol S = standar devas kelas ekspermen S = standar devas kelas kontrol S = standar devas gabungan n = banyaknya sswa d kelas ekspermen = banyaknya sswa d kelas kontrol n Krtera uj: terma H 0 jka t htung dengan dk = (n + n ). t Berdasarkan hasl perhtungan dperoleh t htung = 4,9. Sedangkan dengan taraf nyata 5% dan dk = 7 dperoleh t tabel =,67. Berdasarkan krtera uj maka tolak H 0 karena t htung > t tabel atau dengan kata lan rata-rata skor pemahaman konsep matemats pada kelas ekspermen lebh besar dar rata-rata skor pemahaman konsep matemats pada kelas kontrol.