Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada

dokumen-dokumen yang mirip
Persamaan Parabola KEGIATAN BELAJAR 10

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

Persamaan Garis singgung Melalui titik (x 1, y 1 ) diluar lingkaran. Pusat Lingkaran (a, b) Persamaan Garis singgung. Jari Jari r.

Bab 1. Irisan Kerucut

PERSAMAAN GARIS LURUS

Modul Matematika 2012

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat

Modul Statistika Kelas XII SMKN 1 Stabat. Lingkaran. Elips

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA

RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA)

PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA

fungsi Dan Grafik fungsi

RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA)

syarat tertentu yang diberikan. Atau bisa juga diartikan sebagai lintasan dari sebuah

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

FUNGSI. A. Relasi dan Fungsi Contoh: Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii)

PERSAMAAN HIPERBOLA KEGIATAN BELAJAR 14

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier

PERSAMAAN BAKU PARABOLA DAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA MAKALAH

MATERI PRASYARAT. ke y= f(x) =ax2 + bx +c

Pengertian Persamaan Garis Lurus 1. Koordinat Cartesius a. Menggambar Titik pada Koordinat Cartesius b. Menggambar Garis pada Koordinat Cartesius

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Matematika Semester IV

King s Learning Be Smart Without Limits. (4) Grafik Fungsi kuadrat: (3) Titik lain (jika diperlukan) X Y. (4) Grafik Fungsi kuadrat:

A. DEFINISI DAN BENTUK UMUM SISTEM PERSAMAAN LINEAR KUADRAT

BAHAN AJAR PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA KURVA

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG ELLIPS

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan.

MAT. 10. Irisan Kerucut

1. Akar-akar persamaan kuadrat 5x 2 3x + 1 = 0 adalah

A. Pengertian Parabola. Menentukan panjang Latus Rectum DT = FS = DF = 2p Maka DE = 2.DF = 4p. B. Persamaan Parabola

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA. BY : Drs. Abd. Salam, MM

Kelas XI MIA Peminatan

1. Dengan merasionalkan penyebut, bentuk sederhana dari adalah... D E

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

Matematik Ekonom Fungsi nonlinear

I. PETUNJUK: Untuk soal nomor 1 sampai dengan nomor, pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

Kalkulus II. Diferensial dalam ruang berdimensi n

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

PENDAHULUAN. Gambar potongan kerucut berbentuk lingkaran, ellips, parabola dan hiperbola

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

fungsi rasional adalah rasio dari dua polinomial. Secara umum,

Tanah Homogen Isotropis

Penerapan Turunan MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. materi78.co.

Bagian 4 Terapan Differensial

Fungsi kuadrat. Hafidh munawir

Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR.

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

PERSAMAAN ELLIPS. Setelah mempelajari kegiatan belajar 12 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan persamaan elips. 2. Melukis persamaan elips

β α α β SOAL MATEMATIKA UNTUK SMA istiyanto.com Mari Berbagi Ilmu Dengan Yang Lain A. Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

CONTOH SOAL MATEMATIKA KELAS 8 PERSAMAAN GARIS LURUS

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979

Matematika EBTANAS Tahun 1991

MODUL 4 LINGKARAN DAN BOLA

Fungsi Non-Linear. Modul 5 PENDAHULUAN

III. FUNGSI POLINOMIAL

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4

MODUL 8 FUNGSI LINGKARAN & ELLIPS

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK


C. Ø D. S. Gambar di atas adalah kubus ABCD.EFGH dan salah satu jaring-jaringnya, maka titik E menempati nomor... A.(I) C.(III) B.

JENIS JENIS FUNGSI 2. Gambar. Jenis Fungsi. mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebas y = a 0 + a 1 x + a 2 x a n x n

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

A. MENYELESAIKAN PERSAMAAN KUADRAT

2.6 FUNGSI DAN RELASI

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E.

KINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara

1. Himpunan penyelesaian adalah {(x, y, z)}. Nilai dari y + z adalah... D. -4 E. -5

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

4. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear x + y = 5 dan x - 2y = -4 adalah... A.{ (1, 4) }

PERSAMAAN GARIS LURUS

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi

SISTEM KOORDINAT. Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana menentukan sistem koordinat dibidang dan diruang.

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2009

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

A. Menentukan Letak Titik

PROGRAM LINEAR Jenis-jenis soal program linear yang sering diujikan adalah soal-soal tentang :

D. 90 meter E. 95 meter

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

IRISAN DUA LINGKARAN. Tujuan Pembelajaran. ). Segmen garis dari P ke Q disebut sebagai tali busur. Tali busur ini memotong tegak lurus garis C 1

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Transkripsi:

Parabola 6.1. Persamaan Parabola Bentuk Baku Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada bidang sedemikian hingga titik itu berjarak sama dari suatu titik tertentu yang disebut fokus dan garis tertentu yang tidak memuat fokus dan disebut direktrik. Untuk menentukan persamaan parabola, pertama ditinjau parabola dengan fokus berada pada sumbu-x dan dengan direktrik tegak lurus sumbu-x. Sedangkan sumbu-y diletakkan di tengah-tengah segmen garis hubung dari titik fokus F ke garis direktrik d. Y D P(x, y) O F(c, 0) X x = c Gambar 6.1 6.1. Bentuk Baku Parabola 195

Misalkan jarak antara garis direktrik dengan fokus adalah 2c, maka koordinat titik fokusnya adalah F(c, 0) dan persamaan garis direktrik d adalah x = c, c 0. (lihat gambar 6.1). Jika P(x, y) adalah sembarang titik pada parabola, maka dari definisi kurva parabola diperoleh hubungan PF = PD yaitu ( y 2 2 x c) = x + c (x c) 2 + y 2 = (x + c) 2 x 2 2cx + c 2 + y 2 = x 2 + 2cx + c 2 y 2 = 4cx (1) Persamaan (1) di atas merupakan persamaan parabola yang dicari yaitu parabola yang mempunyai fokus F dengan koordinat (c, 0) dan persamaan garis direktrik d x = c, c 0. Jika dilakukan pertukaran x dan y dalam (1) maka diperoleh x 2 = 4cy, (2) yang mana (2) merupakan persamaan parabola dengan fokus di titik (0, c) pada sumbu-y dan garis direktrik dengan persamaan d y = c. 6.1. Bentuk Baku Parabola 196

Persamaan (1) dan (2) dikenal sebagai persamaan parabola bentuk baku. Jika c adalah positif, maka parabola adalah terbuka ke arah sumbu-x atau sumbu-y positif; sebaliknya jika c adalah negatif, maka parabola adalah terbuka ke arah sumbu-x atau sumbu-y negatif, bergantung parabola bentuk baku (1) atau (2). Sekarang kita perhatikan beberapa sifat dari parabola sebelum melanjutkan ke permasalahan yang lain. Pertama parabola adalah kurva yang simetrik. Garis simetri dari parabola disebut sumbu parabola. Garis ini tegak lurus dengan direktrik dan memuat titik fokus. Titik potong sumbu dengan parabola disebut puncak (vertex). D 2c L E D 2c c c V F 2c 2c R Gambar 6.2. Tali busur parabola yang melalui fokus dan tegak lurus sumbu parabola disebut latus rectum parabola. Panjang latus rektum dapat dihitung secara langsung dari gambar 6.2, yang mana latus rektum adalah segmen garis LR. Fokus dan puncak parabola F dan V, sedangkan direktriknya d = DD '. Sumbu parabola dan garisdirektrik berpotongan di E. Berdasarkan definisi parabola, LF = LD = 2c. Jadi panjang laktus rektum adalah LR = 4c. 6.1. Bentuk Baku Parabola 197

6.2. Konstruksi Geometrik dari Parabola Sebuah parabola yang diketahui fokus dan direktriknya dapat segera dikonstruksi dengan penggaris dan jangka sebagai berikut: Misalkan F adalah fokus dan d direktrik yang diberikan (lihat gambar 6.3). Gambar sumbu parabola EF, yang tentu saja memuat titik fokus F dan tegak lurus dengan garis d berpotongan di E. Puncak parabola V adalah titik tengah antara E dan F. D d P B E V F A D P Gambar 6.3. Ambil sembarang titik A pada sumbu dan berada pada sisi yang sama dengan F terhadap titik V. Melalui A lukis garis AB yang sejajar dengan direktrik (atau tegak lurus dengan sumbu parabola). Dengan F sebagai pusat dan jari-jari sama dengan panjang EA, lukis busur yang memotong AB di P dan P. Maka P dan P adalah titik-titik pada parabola yang 6.2. Konstruksi Geometrik Parabola 198

dicari, karena PF = AE = PD, yaitu titik yang berjarak sama terhadap titik F dan garis d. Secara sama dapat diujikan untuk titik P. Dengan mengubah posisi titik A dapat dikonstruksikan sebanyak titik yang diinginkan pada parabola. Secara praktis, akan sangat memudahkan, apabila pada langkah awal dilukis sejumlah garis sejajar dengan direktrik untuk memperoleh titik anggota tempat kedudukan. Suatu cara yang sangat mudah dilakukan dalam memvisualisasikan bentuk parabola adalah dengan menggunakan sehelai benang. Jika sehelai benang yang lentur ujung-ujungnya dikaitkan pada paku pada dinding yang rata, maka lengkungan benang yang menggantung akan membentuk parabola. Contoh 1: Tentukan koordinat fokus dan persamaan direktrik parabola dengan persamaan y 2 = 8x. Lukis grafik parabola tersebut. Jawab: Dengan membandingkan persamaan parabola dalam bentuk baku (1) maka diperoleh hubungan 4c = 8 c = 2 6.2. Konstruksi Geometrik Parabola 199

Jadi parabola di atas mempunyai titik fokus di ( 2, 0). Persamaan garis direktriknya adalah x = 2. Untuk melukis grafik parabola di atas, pertama dilukis garis direktrik dan fokusnya. Kemudian buat sketsa grafik dengan menentukan beberapa titik yang berjarak sama dari fokus dengan direktrik. Sketsa grafik dapat diperlihatkan dalam gambar 6.4. Y x = 2 F (-2, 0) O X Gambar 6.4. Contoh 2: Tentukan persamaan parabola dengan puncak di titik asal (0, 0)dan titik fokus di ( 4, 0). Jawab: Karena fokus dan puncak pada sumbu-x, maka sumbu-x adalah sumbu parabola. 6.2. Konstruksi Geometrik Parabola 200

Jadi persamaan parabola dalam bentuk y 2 = 4cx. Karena fokusnya adalah ( 4, 0), maka c = 4 dan persamaannya adalah y 2 = 4 ( 4)x atau y 2 = 16x Contoh 3: Tentukan persamaan parabola yang mempunyai puncak titik asal dan melalui titik (8, 10), (a) jika sumbu parabola berimpit dengan sumbu-x, (b) jika sumbu parabola berimpit dengan sumbu-y. Jawab: (a) Karena sumbu parabola berimpit dengan sumbu-x, maka persamaan bakunya berbentuk (1) yaitu y 2 = 4px. Dengan mensubstitusikan koordinat 25 (8, 10) ke persamaan diperoleh 100 = 32p, p = 8. Jadi persamaan parabola yang dicari adalah y 2 25 = 2 x. (b) Karena sumbu parabola berimpit dengan sumbu-y, maka persamaan bakunya berbentuk (1) yaitu x 2 = 4py. Dengan mensubstitusikan koordinat (8, 10) ke persamaan diperoleh 64 = 40p, p = 58. Jadi persamaan parabola yang dicari adalah x 2 32 = 5 y. 6.2. Konstruksi Geometrik Parabola 201

6.3. Aplikasi Parabola Lintasan peluru meriam yang ditembakkan dari suatu tempat dengan sudut elevasi tertentu, dengan mengabaikan resistensi udara dan lainnya, adalah sebuah parabola. Kabel pada jembatan gantung yang mempunyai distribusi beban seragam akan menggantung dalam bentuk parabola. Arsitektur jembaran atau ornamen pada sebuah gedung kadang-kadang dibuat dalam bentuk parabolik. Ada dua sifat yang menarik dari parabola yang mempunyai terapan dalam konstruksi lampu sorot, lampu mobil dan teleskop. Sebuah parabola yang diputar terhadap sumbunya akan membentuk sebuah permukaan. Jika permukaan cekung pada benda ini digunakan sebagai reflektor, sinar cahaya yang datang secara paralel dengan sumbu akan diarahkan ke fokus. Sebaliknya, jika sebuah sumber cahaya dipancarkan dari fokus, maka cahaya akan dipantulkan ke luar dalam bentuk cahaya yang sejajar. F P T O R Gambar 6.5. 6.3. Aplikasi Parabola 202

Dalam gambar 6.5. misalkan P adalah sembarang titik pada grafik suatu parabola dan PT adalah garis singgung di titik P. F adalah fokus parabola, dan adalah sudut antara FP dan garis singgung PT. PR sejajar dengan sumbu parabola, dan sudut antara PR dan PT. Dapat dibuktikan (dalam latihan 6 C) bahwa =. Dengan penjelasan ini, kepala lampu senter, permukaan kepala lampu kendaraan, dan sebagainya dibuat dalam bentuk parabolik. Tetapi reflektor pada teleskop, detektor suara parabolik, antena radio atau televisi berbentuk parabolik dibuat berdasar pada prinsip yang berkebalikan (gambar 6.6). Pada teleskop, sinar cahaya dari suatu obyek di langit yang jatuh ke cermin dan sejajar dengan sumbu parabola akan dipantulkan dan dikumpulkan pada fokusnya. Gambar 6.6 : 6.3. Aplikasi Parabola 203

Latihan 6 A. Pada masing-masing parabola berikut, tentukan koordinat fokus, persamaan direktrik dan panjang latus rektum. 1. y 2 = 12x. 7. 5y 2 = 2x. 2. x 2 = 4y. 8. 10x = y 2. 3. 2y 2 = 5x. 9. y 2 = 4x. 4. y 2 = 2x. 10. x= y 2. 5. y 2 = 12x. 11. y 2 + 8x = 0. 6. x 2 = 6y. 12. y = ax 2. Tentukan persamaan parabola jika diberikan data-data berikut: 13. Fokus (6, 0), direktrik x = 6. 14. Fokus ( 4, 0), puncak pada titik asal. 15. Puncak pada titik asal, sumbu berimpit dengan sumbu-x, melalui titik (3, 2). Apakah koordinat fokus dari parabola ini. 16. Latus rektum sama dengan 8, puncak pada titik asal, sumbu berimpit dengan sumbu-y. Latihan 6 A 204

17. Melalui titik-titik (5, 4), (5, 4), dan titik asal, sumbu berimpit dengan sumbu-x. Tentukan pula koordinat fokusnya. 18. Direktrik x = 6, puncak pada titik asal. 19. Ujung latus rektum pada titik (2, 4) dan (2, 4), puncak pada titik asal. 20. Fokus pada (0, 4), direktrik sejajar dan di atas sumbu-x, panjang latus rektum sama dengan 16. 21. Tentukan persamaan lingkaran yang melalui puncak dan titik-titik ujung latus rektum parabola y 2 = 4x. 22. Suatu kurva berbentuk parabola memotong alas sepanjang 20 inci, ujungnya setinggi 8 inci dari alas. Tentukan panjang tali busur yang sejajar dengan alas dan berada di atas alas setinggi 6 inci. 23. Kabel pada suatu jembatan gantung, menggantung membentuk parabola diantara dua menara yang berjarak 600 kaki. Ujung kabel diikat pada menara setinggi 110 kaki dari jalan raya dan titik terendah kabel setinggi 10 kaki dari jalan raya. Tentukan total panjang lengan pengangkat jika tiap 50 kaki diberi lengan pengangkat. Latihan 6 A 205

Dengan menggunakan definisi parabola secara langsung, tentukan persamaan parabola, jika diberikan fokus dan direktriknya sebagai berikut: 24. Fokus (6, 0), direktrik sumbu-y. 25. Fokus (5, 4), direktrik garis x 3 = 0. 26. Fokus (0, 0), direktrik garis x + 4 = 0. 27. Fokus (8, 4), direktrik garis y 2 = 0. 28. Fokus ( 6, 2), direktrik sumbu-y. 29. Fokus ( 2, 0), direktrik garis x 4 = 0. 30. Fokus (2, 1), direktrik garis 3x + 4y = 0. 31. Fokus (0, 0), direktrik garis x + y 6 = 0. 32. Fokus (4, 3), direktrik y = x. 33. Fokus (0, 1), direktrik garis 5x + 12y 13 = 0. 34. Fokus (2, 4), direktrik garis 12x 5y = 0. 35. Radius fokal sebuah titik pada parabola adalah garis yang menghubungkan fokus dengan titik tersebut. Tunjukkan bahwa radius fokal titik (x, y) pada parabola y 2 = 4px mempunyai panjang x + p. Latihan 6 A 206

6.4. Persamaan Parabola Bentuk Umum Dengan merujuk pada penjelasan tentang translasi sumbu, jika puncak parabola di titik V dengan koordinat (h, k) maka akan diperoleh persamaan parabola yang lebih umum, dan persamaan baku parabola (1) dan (2) dari seksi 6.1 akan berubah menjadi berturut-turut (y k) 2 = 4c(x h) (1) (x h) 2 = 4c(y k) (2) Persamaan (1) di atas adalah persamaan parabola yang berpuncak di (h, k), dengan titik fokus (h + c, k) dan direktrik x = h c. Sedangkan fokus parabola dengan persamaan (2) adalah (h, c + k) dan direktrik y = k c. Penjabaran lebih lanjut dari persamaan parabola (1) menghasilkan (y k) 2 = 4c(x h) y 2 2ky + k 2 = 4cx 4ch y 2 4cx 2ky + k 2 + 4ch = 0 Secara umum persamaan (1) dapat direduksi dalam bentuk Cy 2 + Dx + Ey + F = 0 (3) 6.4. Bentuk Umum Parabola 207

dengan C dan D tidak sama dengan nol yang menyatakan persamaan parabola dengan sumbu simetrinya sejajar dengan sumbu-x. Secara sama persamaan (2) dapat direduksi dalam bentuk Ax 2 + Dx + Ey + F = 0 (4) dengan A dan E tidak sama dengan nol yang menyatakan persamaan parabola dengan sumbu simetrinya sejajar dengan sumbu-y. Persamaan (3) dan (4) di atas dikenal sebagai bentuk umum persamaan parabola. Contoh 1: Tentukan persamaan parabola yang mempunyai fokus di titik (7, 2) dan dengan direktrik garis x = 1. Buat sketsa grafiknya. Jawab: Puncak parabola berada di tengah antara fokus dan direktrik. Dengan mudah dapat diperoleh bahwa titik puncak parabola berada pada titik (4, 2). Jadi h = 4 dan k = 2. Karena direktrik parabola adalah garis x = 1, maka parabola yang dicari bersesuaian dengan persamaan (1) dan berlaku 6.4. Bentuk Umum Parabola 208

h c = 1 c = h 1 = 4 1 = 3. Jadi persamaan parabola bentuk baku yang dicari adalah (y 2) 2 = 4 3 (x 4) (y 2) 2 = 12(x 4) Parabola diatas dapat direduksi menjadi dalam bentuk umum y 2 12x 4y + 52 = 0. Sketsa grafik dapat dilihat pada gambar 6.7 berikut. Y O x = 1 V(4, 2) F(7, 2) X Gambar 6.7. Contoh 2: Sebuah parabola mempunyai persamaan 3x 2 + 6x + 12y = 5 6.4. Bentuk Umum Parabola 209

Nyatakan ke dalam bentuk baku, kemudian tentukan puncak, titik fokus dan direktrik dari parabola tersebut. Jawab: Kita ubah bentuk persamaan di atas ke dalam bentuk baku seperti pada persamaan (2) 3x 2 + 6x + 8y = 5 3x 2 + 6x = 8y + 5 3(x 2 + 2x) = 8y + 5 3(x 2 + 2x + 1 1) = 8y + 5 3(x + 1) 2 3 = 8y + 5 3(x + 1) 2 = 8y + 8 3(x + 1) 2 = 8(y 1) (x + 1) 2 = 8 (y 1) 3 Dengan membandingkan persamaan ini dengan persamaan (2) maka diperoleh informasi 6.4. Bentuk Umum Parabola 210

h = 1, k = 1 dan 4c = 8 3 c = 2 3 Jadi dapatlah disimpulkan bahwa parabola yang terjadi berpuncak di ( 1, 1), titik fokusnya adalah ( 1, 1 + ( 2 1 )) = ( 1, ); dan garis direktriknya 3 3 y = 1 ( 2 5 ) y = 3 3 Sketsa grafik dapat dilihat di gambar 6.8. V(-1, 1) Y y = 3 5 F(7, 2) O X Gambar 6.8. Contoh 3: Tentukan persamaan parabola yang sumbu simetrinya sejajar dengan sumbu-y, berpuncak di P(2, 3) dan melalui titik Q(4, 5) 6.4. Bentuk Umum Parabola 211

Jawab: Bentuk baku dari persamaan parabola yang mempunyai sumbu simetri sejajar dengan sumbu-y dan berpuncak di (h, k) adalah (x h) 2 = 4c(y k) Karena parabola yang diminta berpuncak di P(2, 3), maka persamaan parabola dalam bentuk (x 2) 2 = 4c(y 3) Titik Q(4, 5) terletak pada parabola, maka berlaku (4 2) 2 = 4c(5 3) c = ½ Jadi persamaan parabola yang diminta adalah (x 2) 2 = 4 ½ (y 3) x 2 4x 2y + 10 = 0 6.4. Bentuk Umum Parabola 212

Latihan 6 B. Pada soal 1 6 tentukan persamaan parabola jika diberikan data-data sebagai berikut: Buat sketsa grafiknya. 1. Puncak di titik (2, 3); fokus di titik (5, 3). 2. Puncak (2, 5); fokus (2, 1). 3. Fokus (6, 1); direktrik sumbu-y. 4. Puncak (3, 1); direktrik y = 3 5. Puncak ( 4, 3); direktrik x = 6. 6. Puncak (4, 2); latus rektum sama dengan 8; sumbu parabola y + 2 = 0. 7. Ujung-ujung latus rektum ( 2, 7) dan (6, 7), parabola menghadap ke atas. 8. Ujung-ujung latus rektum (3, 1) dan (3, 5), parabola menghadap ke kanan. 9. Absis salah satu ujung latus rektum adalah 5, puncak parabola di (1, 1), sumbu parabola sejajar dengan sumbu-y. 10. Fokus (4, 5), garis x = 4 menjadi sumbu simetri, dan melalui titik (2, 3). Latihan 6 B 213

6.5. Persamaan Garis Singgung pada Parabola. Seperti halnya pada lingkaran dan ellips, terdapat dua macam garis singgung yang akan dibicarakan, yaitu garis singgung yang melalui salah satu titik pada parabola dan garis singgung yang mempunyai kemiringan tertentu. 6.5.1. Persamaan Garis Singgung yang mempunyai kemiringan m. 6.5.1.1. Pada parabola yang membuka ke kiri/kanan Sekarang dibahas garis singgung suatu parabola yang mempunyai kemiringan tertentu. Misalkan kita akan mencari persamaan garis singgung parabola y 2 = 4cx yang mempunyai kemiringan m (lihat gambar 6.9). Y l y = mx + b y 2 = 4cx O X Gambar 6.9: 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 214

Karena kemiringan garis singgung l sudah diketahui maka dimisalkan mempunyai persamaan garis yaitu keluarga garis dengan kemiringan m; l y = mx + b, dengan b konstanta yang belum diketahui. Jika persamaan garis itu disubstitusikan ke persamaan parabola akan diperoleh hubungan (mx + b) 2 = 4cx m 2 x 2 + (2mb 4c)x + b 2 = 0 (1) Oleh karena garis menyinggung parabola maka haruslah memotong pada satu titik saja, dengan kata lain persamaan kuadrat di atas haruslah mempunyai penyelesaian yang kembar. Hal itu berarti nilai diskriminannya haruslah nol. Kondisi ini diberikan oleh persamaan : (2mb 4c) 2 4m 2 b 2 = 0 Persamaan di atas akan memberikan selesaian untuk b b = m c, m 0 m adalah Jadi persamaan garis singgung parabola y 2 = 4cx yang mempunyai kemiringan 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 215

l y = mx + m c (2) Persamaan garis singgung parabola (y k) 2 = 4c(x k) yang berpuncak di titik (h, k) dan sumbu parabola sejajar dengan sumbu-x, jika garis mempunyai kemiringan m, dapat diperoleh dengan mentranslasikan persamaan (2) sedemikian hingga titik asal berpindah ke titik (h, k). Dengan translasi ini diperoleh persamaan garis: y k = m(x h) + m c (3) Contoh 1: Tentukan persamaan garis singgung parabola y 2 + 6y 8x + 25 = 0 yang tegak lurus garis 2x + y 3 = 0. Jawab: Kita tulis kembali persamaan parabola y 2 + 6y = 8x + 25 Dengan melengkapkan kuadrat persamaan parabola pada suku yang memuat y pada ruas kiri diperoleh bentuk : (y + 3) 2 = 8x 16 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 216

(y + 3) 2 = 4 2(x 2) Persamaan terakhir adalah bentuk baku dari persamaan parabola dengan puncak (2, 3) dan c = 2, yaitu h = 2, dan k = 3. Misalkan m adalah kemiringan garis singgung yang dicari. Garis 2x + y 3 = 0 mempunyai kemiringan 2, sedangkan garis singgung yang diminta tegak lurus dengan di atas, yang berarti perkalian antar kemiringan garis sama dengan 1. Jadi m.( 2) = 1 m = ½. Dengan persamaan (3) di atas maka persamaan garis singgung yang dicari adalah : y + 3 = ½(x 2) + 2 1 2 x 2y = 0 Jadi persamaan garis singgung yang dicari adalah x 2y = 0 6.5.1.2. Pada parabola yang membuka ke atas/bawah Perhatikan bahwa persamaan garis singgung seperti tertuang baik dalam persamaan (2) maupun (3) di atas hanya berlaku pada parabola yang sumbu 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 217

simetrinya berimpit atau sejajar sumbu-x. Jika sumbu simetrinya sejajar dengan sumbu-y, atau membuka ke atas/bawah maka rumus tersebut tidak berlaku. Persamaan baku parabola yang berpuncak di titik asal dan sumbu simetrinya berimpit dengan sumbu-y adalah x 2 = 4cy. Misalkan persamaan garis singgung parabola itu mempunyai kemiringan m, dan kita misalkan berbentuk l y = mx + b dengan b konstanta yang belum diketahui. Jika y disubstitusikan pada parabola diperoleh x 2 = 4c(mx + b) x 2 4cmx 4cb = 0 (4) Dengan penjelasan yang sama dalam menurunkan rumus (3) maka l menyinggung parabola maka diskriminan persamaan kuadrat (4) haruslah nol. Hal itu diberikan oleh persamaan (4cm) 2 4 ( 4cb) = 0 yang memberikan penyelesaian untuk b yaitu : b = cm 2 Jadi persamaan garis singgung yang dicari adalah 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 218

y = mx cm 2 (5) Demikian pula untuk memperoleh persamaan garis singgung parabola yang lebih umum (x h) 2 = 4c(y k) yang berpuncak di titik (h, k) dan sumbu parabola sejajar dengan sumbu-y, jika garis mempunyai kemiringan m, dapat diperoleh dengan mentranslasikan persamaan (5) sedemikian hingga titik asal berpindah ke titik (h, k). Dengan translasi ini diperoleh persamaan garis: y k = m(x h) cm 2 (6) Contoh 2: Tentukan titik potong garis singgung parabola x 2 4x 4y 8 = 0 yang mempunyai kemiringan 3 dengan sumbu-sumbu koordinat. Jawab: Pertama dicari persamaan garis singgungnya, kemudian ditentukan titik potong garis tersebut dengan sumbu-sumbu koordinat. Tulis kembali persamaan parabola dalam bentuk : x 2 4x = 4y + 8 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 219

Dengan melengkapkan kuadrat sempurna pada ruas kiri persamaan parabola dapat ditulis ke dalam bentuk baku (x 2) 2 = 4y + 12 (x 2) 2 = 4(y + 3) Persamaan terakhir adalah bentuk baku dari persamaan parabola dengan puncak (2, 3) dan diperoleh h = 2, k = 3. Dan juga 4c = 4 atau c = 1. Garis singgung yang dicari mempunyai kemiringan m = 3. Dengan menggunakan persamaan (6) maka persamaan garis singgung yang dicari adalah : y + 3 = 3(x 2) 1 3 2 y + 3 = 3x 6 9 3x y 18 = 0 Jadi persamaan garis singgung yang dicari adalah 3x y 18 = 0 Dengan demikian titik potong dengan sumbu-x dapat ditentukan dengan memberi nilai y = 0 pada garis singgung sehingga diperoleh x = 6. Jadi memotong sumbu-x di titik (6, 0). 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 220

Hal yang sama dapat dilakukan untuk memperoleh titik potong dengan sumbu-y dengan memberi nilai x = 0, sehingga diperoleh y = 18. Jadi memotong sumbuy di titik (0, 18). 6.5.2. Persamaan Garis Singgung yang melalui titik di Parabola. 6.5.2.1. Pada parabola yang membuka ke kiri/kanan Untuk menentukan persamaan garis singgung parabola di titik (x 1, y 1 ) yang terletak pada parabola, pertama kita pandang parabola dalam bentuk y 2 = 4cx dan rumus persamaan garis singgung yang ada rumus (2) pada seksi 6.5.1. Menurut (2), persamaan garis singgung parabola y 2 = 4cx dengan kemiringan m adalah y = mx + m c. Jika titik (x1, y 1 ) merupakan titik singgung garis pada parabola, maka akan berlaku y 1 = mx 1 + m c (1) Sekarang nilai m akan kita cari dalam bentuk x 1, y 1 dan c yang mana parameter itu sudah diketahui/diberikan. Kalikan masing-masing ruas pada persamaan (1) dengan m diperoleh bentuk persamaan kuadrat x 1 m 2 y 1 m + c = 0 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 221

yang memberikan penyelesaian untuk m m = y 1 y 2 1 2x 1 4x c 1 (2) Karena titik (x 1, y 1 ) juga terletak pada parabola maka juga berlaku hubungan y 1 2 = 4cx 1 (3) sehingga jika disubstitusikan ke persamaan (2) diperoleh m = y 1 2x 1 (4) Jika nilai m disubstitusikan ke persamaan garis singgung diperoleh y = mx + m c. y = y1 x + 1 1 y1 2x 2x c y 1 y = y 2x 2 1 1 x + 2x 1 c Substitusi nilai y 1 2 = 4cx 1 ke persamaan di atas diperoleh y 1 y = 2c(x + x 1 ) 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 222

Jadi jika P(x 1, y 1 ) titik pada parabola y 2 = 4cx, maka persamaan garis singgung parabola di titik P diberikan oleh persamaan y 1 y = 4c ½(x + x 1 ) (5) Misalkan P(x 1, y 1 ) titik pada parabola (y k) 2 = 4c(x h), maka persamaan garis singgung parabola di titik P dapat dicari dari persamaan (5) dengan mentranslasikan sumbu-sumbu koordinat sedemikian hingga titik asal (0, 0) menjadi titik dengan koordinat (h, k), yaitu dengan substitusi (y 1 k)(y k) = 4c(½(x + x 1 ) h) (6) Jika parabola dalam bentuk umum Cy 2 + Dx + Ey + F = 0, maka persamaan garis singgung parabola yang menyinggung di titik P(x 1, y 1 ) dapat dituliskan dalam bentuk: Cy 1 y + ½D(x + x 1 ) + ½E(y + y 1 ) + F = 0 (7) Contoh 1: Tentukan persamaan garis singgung parabola y 2 = 8x di titik yang mempunyai ordinat 4. Jawab: Kita nyatakan parabola dalam bentuk baku 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 223

y 2 = 8x y 2 = 4 2x Dari persamaan di atas terlihat bahwa c = 2 dan puncak parabola di titik (0, 0) Untuk menentukan koordinat titik yang terletak pada parabola dengan ordinat 4, kita masukkan y = 4 pada parabola maka diperoleh absis 4 2 = 8x x = 2 Jadi titik singgung yang dimaksud adalah (2, 4). Dengan mempergunakan persamaan (5) kita peroleh 4y = 2 2(x + 2) 4y = 4x + 8 x y + 2 = 0 Grafik persamaan parabola dan garis singgungnya dapat dilihat di gambar 6.10 berikut 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 224

Gambar 6.10 : Contoh 2: Tentukan persamaan garis singgung parabola y 2 4y 8x + 28 = 0 di titik yang mempunyai ordinat 6. Jawab: Kita nyatakan parabola dalam bentuk baku y 2 4y 8x + 28 = 0 y 2 4y = 8x 28 y 2 4y + 4 = 8x 28 + 4 (y 2) 2 = 8x 24 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 225

(y 2) 2 = 4 2(x 3) Dari persamaan terakhir diperoleh (h, k) = (3, 2) dan c = 2. Untuk menentukan koordinat titik yang terletak pada parabola dengan ordinat 6, kita substitusikan y = 6 pada parabola maka diperoleh absis (6 2) 2 = 4 2(x 3) x = 5 Jadi titik singgung yang dimaksud adalah (5, 6). Dengan mempergunakan persamaan (6) akan diperoleh (6 2)(y 2) = 2 2(x + 5 2 3) 4(y 2) = 4(x 1) 4y 8 = 4x 4 x y + 1 = 0 6.5.2.2. Pada parabola yang membuka ke atas/bawah Selanjutnya kita perhatikan parabola dalam bentuk x 2 = 4cy dan rumus persamaan garis singgung yang ada rumus (5) pada seksi 6.5.1. 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 226

Andaikan titik P(x 1, y 1 ) pada parabola x 2 = 4cy, maka berlaku x 1 2 = 4cy 1 (1) dan dengan mengingat persamaan garis singgung parabola yang mempunyai kemiringan m adalah y = mx cm 2 dan titik P(x 1, y 1 ) pada garis singgung, maka berlaku y 1 = mx 1 cm 2 cm 2 x 1 m + y 1 = 0 (2) Diperoleh penyelesaian m dalam x 1, y 1, dan c yaitu m = x 1 x 2 1 2c 4cy 1 Dengan mengingat (1) maka m = x1 2c (3) Jika nilai m ini disubstitusikan ke persamaan garis singgung diperoleh y = x 1 x c 2c x 1 2c 2 4cy = 2x 1 x x 1 2 Dengan mengingat rumus (1) diperoleh 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 227

4cy = 2x 1 x 4cy 1 x 1 x = 4c y y 1 2 (4) Jika parabola dalam bentuk umum Ax 2 + Dx + Ey + F = 0, maka persamaan garis singgung parabola yang menyinggung di titik P(x 1, y 1 ) dapat dituliskan dalam bentuk: Ax 1 x + ½D(x + x 1 ) + ½E(y + y 1 ) + F = 0 (5) Contoh 1: Tentukan persamaan garis singgung parabola y = x 2 6x + 5 di titik (2, 3). Jawab: Persamaan parabola di atas jika dinyatakan dalam bentuk umum akan berbentuk x 2 6x y + 5 = 0 Dengan demikian diketahui bahwa A = 1, D = 6, E = 1, dan F = 5. Diketahui pula x 1 = 2, y 1 = 3. Jadi menurut persamaan (5) persamaan garis yang dicari adalah 2x ½ 6(x + 2) ½ (y 3) + 5 = 0 2x + y 1 = 0 6.5. Persamaan Garis Singgung Parabola 228

Latihan 6 C: Pada soal 1 6 tentukan persamaan garis singgung pada parabola di titik A(x 1, y 1 ) yang diberikan dan yang mempunyai kemiringan m yang diberikan. 1. y 2 = 6x, m = 2, A(2, 2/3) 2. x 2 + 4y = 0, m = ½, A(2, 1) 3. x + 2y 2 = 1, m = 3/4, A(1, 1) 4. 8x 2 3y = 0, m = 2, A(1/2, 4/3) 5. 2x 2 + 3y 6 = 0, m = 3/4, A(1, 4/3) 6. y 2 + 2y + 6x + 4 = 0, m = 1, A( 2, 4) 7. Tentukan persamaan parabola yang menyinggung garis x = 2 di titik (2, 0) dan titik fokusnya (4, 0). 8. Puncak parabola menyinggung garis y = 2. Tentukan persamaan parabola tersebut jika titik fokusnya (5, 2). 9. Tentukan persamaan garis singgung parabola y 2 = 16x yang sejajar garis x y = 3. 10. Tentukan persamaan garis singgung parabola y 2 + 2y + 6x + 4 = 0 yang tegak lurus garis x + 2y = 6. Latihan 6 C 229

11. Tentukan persamaan garis singgung parabola x 2 = 8y yang memuat titik (4, 0). 12. Tentukan persamaan garis singgung parabola y 2 4x = 0 yang memuat titik ( 2, 1). 13. Sebuah komet mempunyai orbit berbentuk parabolik dengan matahari sebagai fokusnya. Pada saat komet berjarak 100 juta mil dari matahari, garis yang menghubungkan matahari dengan komet membentuk sudut 60 dengan sumbu parabola. Tentukan jarak lintasan terdekat ke matahari perjalanan komet tersebut. 14. Misalkan V adalah titik puncak parabola y 2 = 4cx, F fokus, P titik pada parabola yang berbeda dengan V, T adalah titik potong garis singgung di titik P dengan sumbu-x, N adalah titik potong garis normal di P dengan sumbu-x, X proyeksi tegak lurus titik P pada sumbu-x, dan Q titik potong antara garis singgung dengan sumbu-y (lihat gambar 6.11). Tunjukkan bahwa (a). TF = FP (b). TV = VX Y Q P (c). XN = c T V F X N X (d). QF TP Gambar 6.11 : Latihan 6 C 230