DAILY REPORT 13 April 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 22 Maret 2016

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 14 February 2014

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 06 April 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

WEEKLY REPORT 18 August 2014

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

WEEKLY REPORT 18 April 2016

DAILY REPORT 02 November 2016

Indonesia Outlook

DAILY REPORT. 09 October 2013

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 13 Mei 2016

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 09 January 2014

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 06 Sep 2017

WEEKLY REPORT 27 April 2015

DAILY REPORT 01 Maret 2016

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 19 April 2016

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 24 January 2014

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 27 Juli 2017

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 08 Juni 2015

DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 22 Januari 2016

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 02 September 2016

DAILY REPORT 15 September 2015

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 17 Mei 2016

DAILY REPORT 01 November 2016

DAILY REPORT 31 Maret 2016

DAILY REPORT 27 Mei 2016

DAILY REPORT 28 Januari 2016

DAILY REPORT 31 October 2013

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 10 Mei 2016

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 03 Juni 2016

DAILY REPORT 29 Juli 2016

DAILY REPORT 03 Mei 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 08 Juni 2016

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 24 April 2015

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 28 February 2014

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 14 Januari 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 01 Desember 2016

DAILY REPORT 07 April 2015

DAILY REPORT 23 September 2015

DAILY REPORT 21 March 2014

Transkripsi:

DAILY REPORT 13 April 2016 NEWS HEADLINES AALI rights issue 450 juta saham Laba BBNI 1Q15 naik 5,5% YoY, NII naik 13,3% Kredit BBNI tumbuh 21,2% YoY di 1Q15, DPK naik 21,8% BDMN perkuat kerja sama dengan Meratus Line BBTN akan bagikan dividen Rp34,96/saham WIKA targetkan kontrak segmen industrial plant Rp3 triliun Konsorsium ADRO cari pinjaman US$3,2 miliar ANTM resmikan pabrik pemanfaatan green fine aggregate TINS lakukan eksplorasi di perairan Bangka Belitung Tiga proyek KRAS mundur KOPI masuk bisnis pembangkit listrik Dividen tunai KAEF Rp 8,9611/saham TAXI turunkan tarif SAFE akan lakukan private placement di harga Rp 100/saham DPUM jajaki pasar ekspor HITS raih kontrak dari PLN dan PGAS ATIC dorong pengembangan UMKM Produk kemasan plastik botol minuman akan dikenakan cukai Penjualan semen kuartal I tumbuh 5% Penjualan roda empat naik, pelaku optimistis Margin batu bara dibatasi JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Perspektif Support Level teknika untuk IHSG 4795/4759/4742 dari leading indikator terkonfirmasi negatif. Sinyalemen tersebut terindikasi baik dari Stochastich maupun Resistance Level 4847/4865/4900 MACD yang mengkonfirmasikan negative. Sementara itu, IHSG terkonfirmasi Major Trend tengah menguji MA5 Down dan MA20, jika mampu bertahan di atas Minor level Trend tersebut, positif bagi IHSG Up dan sebaliknya. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4829.573 +42.599 4,748.61 5,140.61 LQ-45 835.993 +9.678 1,730.30 3,968.24 MARKET REVIEW Pada perdagangan hari Selasa (12/04), IHSG ditutup menguat 42.59 poin (0,89%) ke level 4,829.57, dari level 4,786.97 sehari sebelumnya. Penguatan terjadi seiring dengan harga minyak yang menguat akhirakhir ini dan betahan diatas level USD40 per barrel. Namun dari domestik, pengeluaran pemerintah yang diharapkan menjadi pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi di tiga bulan pertama tahun 2016, nyatanya belum juga menujukkan prestasi yang berarti. Realisasi belanja modal pada kuartal pertama tahun ini justru cenderung stagnan. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi belanja modal hingga akhir Maret 2016 mencapai Rp 10,2 triliun. Belanja modal sudah Rp 10,2 triliun atau 5,1% dari target. Angka tersebut memang jauh lebih tinggi dibanding realisasi belanja modal pada kuartal pertama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 3,9 triliun. Namun realisasi tersebut tidak jauh berbeda dengan realisasi pada kuartal pertama sebelum tahun 2015. Dari pasar global, indeks Wall Street melemah pada perdagangan hari Senin (11/04) seiring dengan pasar yang bersiap untuk awal musim laporan laba emiten yang diperkirakan secara umum dapat menunjukkan hasil lebih lemah. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 menguat 177.66 poin (1,13%) ke level 15,928.79, dari level 15,751.13 sehari sebelumnya. Seiring pelemahan yen dari level tertinggi 17 bulan sehari sebelumnya terhadap dollar AS, mengangkat saham eksportir dan perbankan yang baru-baru ini memerah. Pemerintah Jepang juga memberi kemungkinan untuk intervensi lebih lanjut di pasar forex. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite melemah 10.31 poin (0.34%) ke level 3,023.64 diseret oleh persuahaan properti dan teknologi, dengan investor-investor melakukan profit taking pada awal perdagangan. Namun, sentimen positif datang dari data inflasi China yang tetap kuat pada bulan Maret lalu. IHK China pada bulan Maret mencapai level 2,3%, melanjutkan tren inflasi dari awal tahun. Adapun, indeks Hang Seng menguat 66.63 poin (0,31%) ke level 20,504.44, dari level 20,440.81 sehari sebelumnya. Dari Eropa, indeks-indeks terbesar eropa dibuka menguat mengikuti kenaikan dari mayoritas indeks di Asia. Kebanyakan indeks- indeks Eropa menguat sehari sebelumnya dengan data inflasi dari China yang positif dan juga rebound dari harga minyak dunia. MARKET VIEW Perlambatan ekonomi global pada tahun ini di perkirakan semakin berlanjut. Penurunan prediksi itu merefleksikan kelesuan ekonomi di semua kelompok negara. Sementara itu di pasar keuangan peningkatan kekhawatiran pasar akibat penurunan tajam harga minyak dan komoditas lainnya mengakibatkan terjadinya penjualan tiba-tiba aset berisiko. Kekhawatiran perlambatan ekonomi global di lontarkan dari lembaga keuangan internasional IMF. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia hanya akan mencapai 3,2% pada tahun ini, atau turun 0,2% dari prediksi Januari 2016, yakni 3,4%. IMF memprediksi pertumbuhan kelompok ekonomi maju turun antara 0,3-0,5%, antara lain Amerika Serikat sebesar 2,4%, kawasan Euro (Jerman, Prancis, Italia, Spanyol) 1,5%, Jepang 0,5%, dan negara maju lainnya di luar G7 sebesar 2,1%. Kondisi ekonomi global menjadi tantangan di tengah optimistis terhadap perekonamian Indonesia pada tahun ini. Meski ada catatan faktor bagi faktor perlambatan ekonomi, namun sisi lainnya diperkirakan bisa mengeliminasinya. Pemerintah melalui Kementrian Perdagangan memperkirakan nilai ekspor tahun 2016 akan mengalami kontraksi atau turun 5% dari capaian tahun 2015 yang sebesar US$142 miliar. Meski volume ekspor tidak mengalami penurunan, namun turunnya harga komoditas penyebab kontraksi pada ekspor. Sisi lainnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak di topang oleh peningkatan konsumsi masyarakat seiring kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM Subsidi dan Non Subsidi. Disamping itu, belanja pemerintah akan di dukung oleh program infrastruktur yang tengah berjalan. Selain, ekspektasi dari perekonomian yang diperkirakan menjadi katalis positif bagi pasar Indonesia. Sejumlah kebijakan yang dilakukan pemerintah diharapkan memberikan daya tarik. Salah satu kebijakan yang di lakukan, pemerintah adalah memangkas pajak korporasi 20% pada tahun ini, dari 25%. Kendati demikian, masih harus mendapat persetujuan DPR. Indonesia secara bertahap akan memotong tarif pajak perusahaan menjadi sekitar 17,5%. Sentimen lainnya, pelaku pasar akan menyikapi pertemuan produsen OPEC dan non-opec di Doha untuk membahas upaya mengurangi kelebihan pasokan. Keputusan ini, akan berdampak pada harga minyak dan dapat menjadi katalis bagi pergerakan indeks global. Kondisi pasar Asia yang kembali menunjukan trend positif, membuka peluang IHSG untuk lanjutkan penguatan hari ini. 1

13 April 2016 Astra Agro Lestari (AALI) akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan menerbitkan sebanyakbanyaknya 450 juta saham baru yang memiliki nilai nominal Rp500 per saham. Estimasi jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam aksi korporasi tersebut adalah sekitar Rp4 triliun. Harga pelaksanaan HMETD akan ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan dan Discount to Theoritical Ex-Right ( TERP ) diperkirakan maksimum sebesar 35% terhadap TERP pada tanggal penetapan harga. Adapun setiap pemegang empat saham lama berhak atas 1 HMETD untuk membeli satu saham baru. Pembeli siaga dari PUT I ini adalah Astra International (ASII). Dana yang diperoleh dari PUT I ini akan digunakan untuk pelunsan utang dari fasilitas revolving loan yang masih berjalan. Tanggal cum-right pada pasar reguler dan pasar negosiasi pada 30 Mei 2016, sedangkan di pasar tunai pada 2 Juni 2016. Bank Negara Indonesia (BBNI) meraih laba bersih Rp 2,97 triliun di kuartal I 2016 naik 5,5% YoY. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh yang lebih baik dari yang diharapkan. BNI berharap hingga akhir tahun proyek-proyek infrastruktur akan menjadi faktor utama yang turut mendorong sektor lain, sehingga penyaluran kredit akan merata. Pendapatan Bunga Bersih (NII) naik 13,3% YoY dari Rp 6,09 triliun pada Kuartal I 2015 menjadi Rp 6,91 triliun pada Kuartal I 2016. Net interest margin (NIM) di level 6,1%. Pendapatan Non-Bunga Kuartal I 2016 naik 16,4% YoY dari Rp 1,90 triliun pada Kuartal I 2015 menjadi Rp 2,22 triliun pada Kuartal I 2016, yang didukung oleh kenaikan fee based income dari trade finance, pengelolaan rekening, bisnis kartu, transaksi ATM, dan sumber pendapatan non-bunga lainnya. Penyaluran kredit Bank Negara Indonesia (BBNI) tumbuh 21,2% dari Rp 269,51 triliun pada Kuartal I 2015 menjadi Rp 326,74 triliun pada Kuartal I 2016. Alokasi penyaluran kredit terbesar atau 71,7% dari total kredit dicairkan untuk Sektor Business Banking sebagai bentuk dukungan BNI terhadap penciptaan lapanganlapangan kerja. Kredit ke Sektor Business Banking meningkat 22,7% dari Rp 190,95 triliun menjadi Rp 234,22 triliun. Salah satu sektor yang menjadi penopang naiknya Kredit di Sektor Business Banking adalah kredit ke sektor Konstruksi yang tumbuh 127,5% dari Rp 2,63 triliun menjadi Rp 5,99 triliun pada Kuartal I 2016. Kredit BNI yang tumbuh terjadi pada sektor Manufaktur; Pertanian; Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi; Konstruksi; Kelistrikan, gas, dan Air; dan Pertambangan. Sementara kredit ke Sektor Consumer Business tumbuh 9,8% dari Rp 52,53 triliun menjadi Rp 57,65 triliun. BNI menaruh perhatian pada penetrasi terhadap kredit yang berbasiskan payroll. BNI mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 21,8%, yaitu dari Rp 305,15 triliun menjadi Rp 371,56 triliun pada Kuartal I 2016. Dari total DPK tersebut komposisinya masih didominasi komponen dana murah (current account saving account/casa) sebesar 58,5% atau sekitar Rp 217,25 triliun, meningkat 12,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Bank Danamon Indonesia (BDMN) memperkuat kerja sama dengan Meratus Line, salah satu perusahaan pelayaran domestik terbesar di Indonesia dalam acara.appreciation Ceremony Danamon. Danamon menjadi salah satu bank utama oleh Meratus Line dan telah menjalin kerja sama sejak tahun 2011. Salah satu layanan penting yang disediakan Danamon adalah fasilitas trade finance dalam mata uang Yuan. Inisiatif ini dilakukan mengingat posisi China sebagai salah satu mitra perdagangan penting Indonesia. Perseroan berharap layanan ini dapat mendukung Meratus Line dan para pengusaha di industri pelayaran dan maritim Indonesia dalam mengembangkan aktivitas bisnisnya. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Tabungan Negara (BBTN) menyetujui pembagian dividen sebesar 20% dari laba bersih 2015 atau senilai Rp370 miliar. Dengan rasio dividen tersebut, pemegang saham berhak menerima Rp34,96 per lembar saham. Wijaya Karya (WIKA) menargetkan kontrak baru sebesar Rp3 triliun sepanjang tahun ini dari segmen industrial plant. Jumlah tersebut meningkat Rp1 triliun atau sebesar 50% dari realisasi kontrak sepanjang tahun lalu sebesar Rp2 triliun. Hingga saat ini perseroan telah mendapatkan dua proyek baru segmen industrial plant senilai Rp1,08 triliun. Konsorsium Adaro Energy (ADRO) melalui Bhimasena Power Indonesia menargetkan financial closing proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah, pada 6 Juni 2016. Porsi pinjaman bank untuk PLTU berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) itu sekitar US$3,2 miliar atau 80% dari total investasi yang mencapai US$4 miliar. Aneka Tambang (ANTM) mengumumkan peresmian pabrik pemanfaatan green fine aggregate di tambang emas Pongkor oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr.Ir. Siti Nurbaya Bakar Msc. Pabrik tersebut merupakan yang pertama di Indonesia sebagai bentuk inovasi di bidang pengelolaan lingkungan dengan memanfaatkan limbah menjadi bahan baku material konstruksi. GFA adalah material sisa proses pemisahan mineral emas dan perak dari bijih (ore) di tambang emas Pongkor. Di dunia pertambangan secara umum, pengelolaannya lebih banyak dilakukan dengan cara ditempatkan di tailing storage facility (TSF) yang merupakan metode serupa dengan landfill demikian pula di tambang emas Pongkor. Timah (TINS) melakukan kegiatan eksplorasi di laut pada bulan Maret 2016 berupa kegiatan pemboran prospeksi & pemboran rinci di perairan Bangka dan perairan P Sukun Belitung Timur menggunakan 4 unit kapal bor. Sedangkan kegiatan eksplorasi di darat pada Maret 2016 meliputi pemetaan geologi, core blogging di pulau Bangka dan Belitung. Biaya yang dikeluarkan di darat dan di laut sampai dengan bulan Maret mencapai Rp 25.577.834.770, dimana sebesar Rp 19.574.834.770 untuk biaya operasional dan Rp 6.002.800.000 untuk biaya investasi. Tiga proyek strategis yang digarap oleh Krakatau Steel (KRAS) mengalami kemunduran dalam hal waktu penyelesaiannya. Berdasarkan laporan tahunan 2015 perseroan menyebutkan pembangunan pabrik Hot Strip Mill (HSM) #2 itu ditargetkan selesai pada kuartal I/2019, pabrik besi spons selesai pada kuartal III/2016, dan pabrik bahan baku semen selesai pada kuartal I/2017. Sementara berdasarkan paparan manajemen dalam laporan tahunan 2014, pabrik HSM#2 itu ditargetkan selesai pada 2017, pabrik besi spons selesai pada kuartal III/2015, dan pabrik pengolahan bahan baku semen ditargetkan selesai pada 2016. Mitra Energi Persada (KOPI) berencana masuk ke bisnis pembangkit listrik tahun ini. Perseroan tengah menjajaki kerjasama kemitraan dengan perusahaan lain untuk menjalankan rencana tersebut. Rencana untuk masuk ke bisnis pembangkit listrik tersebut dilakukan perseroan untuk mengambil momentum dari rencana pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW). Dividen tunai Kimia Farma (KAEF) sebesar Rp 8,9611 per saham akan dibagikan pada 4 Mei 2016. Jadwal cum dan ex dividen di 2

13 April 2016 pasar reguler/negosiasi pada 13-14 April 2016 dan di pasar tunai 18-19 April 2016 dengan DPS hingga 18 April 2016. Total nilai dividen sebesar Rp 49.769.803.238 merupakan 20% dari laba 2015 yang sebesar Rp 248.849.016.194. Express Group menurunkan tarif Taksi Express (TAXI) menyesuaikan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Di samping itu, TAXI Express juga menurunkan tarif minimum dari Rp 40.000 ke Rp 15.000. Tarif minimum berlaku untuk setiap pemesanan TAXI via Contact Center. Penurunan tarif ini berlaku sejak 8 April 2016. Kebijakan ini sudah mendapat persetujuan dari Gubernur DKI Jakarta. Rincian penurunan tarif TAXI Express antara lain saat ini adalah tarif buka pintu Rp 6.500, tarif km selanjutnya Rp 3.500 dan tarif tunggu per jam Rp 42.000. Untuk pemesanan TAXI melalui Contact Center, pelanggan bisa menghubungi Halo Express di nomor 1500122. Selain itu Express juga menggencarkan layanan aplikasi mytrip. Pembayaran dilakukan sesuai dengan harga yang sudah tertera di argo. Steady Safe (SAFE) akan melakukan Penambahan Modal non- HMETD (private placement) pada 19 April 2016 dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 223.345.605 saham. Saham baru itu bernominal Rp 100 dan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Jumlah saham tersebut merupakan hasil konversi hutang menjadi saham perseroan kepada PT Infiniti Wahana sebesar Rp 22.334.560.493. Rencana aksi korporasi itu telah disetujui dalam RUPSLB 30 Desember 2015 lalu. Penjualan semen domestik sepanjang kuartal I-2016 mencapai 14,43 juta ton, naik 5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 13,84 juta ton. Penjualan semen berhasil bangkit sejak akhir tahun lalu, didorong masifnya proyek infrastruktur pemerintah. Kenaikan permintaan, masih didominasi oleh proyekproyek smelter, power plant dan sebagian pembangunan jalan tol seperti di Sulawesi Utara, Lampung dan Jawa Tengah. Kenaikan permintaan semen juga didorong mulainya proyek pembangunan sejuta rumah untuk masyarakat di sebagian daerah. Pelaku industri roda empat optimistis pasar tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, seiring dengan pertumbuhan penjualan ritel pada kuartal pertama tahun ini. Penjualan ritel sepanjang kuartal pertama tahun ini menunjukkan angka 262.159 unit. Dengan begitu, terdapat pertumbuhan sekitar 2% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebanyak 257.278 unit. Sementara itu, penjualan secara wholesales (dari pabrikan ke diler) pada kuartal I/2016 mencapai 266.885 unit atau turun 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 282.344 unit. Bisnis batu bara untuk pembangkit listrik mulut tambang dipastikan tetap menarik meski Kementerian ESDM merevisi ketetapan margin harga jual komoditas itu menjadi 15%-25%. Sebelumnya, margin harga jual ditetapkan maksimal 25%. Margin tersebut ditetapkan berdasarkan berbagai masukan dari para pelaku usaha. Pemerintah meyakini margin tersebut sudah ideal untuk mengakomodasi kepentingan pengembang listrik dan pengusaha tambang. Dua Putra Utama Makmur (DPUM) siap menambah pasar baru untuk ekspor ke Amerika Serikat (AS) guna mendorong penjualan tahun ini. Perseroan telah memperoleh sertifikat US FDA (Food and Drug Administration) untuk menjual udang ke AS. Humpus Intermoda Transportasi (HITS) memperoleh kontrak baru dari dua badan usaha milik negara (BUMN) senilai total Rp4,4 triliun. Dua BUMN tersebut adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS). Adapun kontrak dari PLN sebesar Rp1,4 triliun sedangkan dari PGAS sebesar Rp3 triliun. Dengan kontrak baru dan bersifat jangka panjnag, perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih tahun ini sebesar 50%. Anabatic Technologies (ATIC) melalui anak usahanya, Emporia Digital Raya, berupaya turut serta mendorong pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di era digital. Perseroan berniat membangun ekosistem yang terintegrasi agar pelaku usaha khususnya UMKM dapat berkembang secara progresif. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana mengenakan cukai pada produk kemasan plastik dalam bentuk botol minuman. Botol plastik dinilai bisa merusak lingkungan. Pengenaan cukai diharapkan bisa mengurangi penggunaan botol plastik. Selama ini cukai hanya dikenakan untuk produk hasil tembakau, Etil alkohol, minuman mengandung etil alkohol dan minuman keras. Alasan lain pertumbuhan permintaan minuman kemasan plastik meningkat sebesar 7% atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Di sisi lain, pemerintah melihat permintaan kebutuhan plastik di Indonesia bertambah dari 3 juta ton pada 2015 menjadi 3,2 juta ton. 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 41.70-0.47 TLKM (US) 52 17,095 13 Natural Gas (US$)/mmBtu 2.01 0.01 ANTM (GR) 0.03 522-418 Gold (US$)/Ounce 1254.76-0.77 Nickel (US$)/MT 8860.00 300.00 Tin (US$)/MT 16775.00 50.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 50.25-12.15 Coal (RB) (US$)/MT* 52.45-10.91 CPO (ROTH) (US$)/MT 712.50-2.50 CPO (MYR)/MT 2637.50-33.50 Rubber (MYR/Kg) 719.00 11.50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 709.04-9.47 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS. 17721.25 0.94 1.70 16.43 14.59 3.03 2.89 5,343.0 USA NASDAQ COMPOSITE 4872.09 0.80-2.70 20.65 17.51 3.35 3.05 7,644.8 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6242.39 0.68 0.00 16.72 14.07 1.72 1.67 1,535.9 CHINA SHANGHAI SE A SH 3164.25-0.34-14.58 13.16 11.69 1.41 1.30 3,937.5 CHINA SHENZHEN SE A SH 2024.66-0.87-16.18 26.63 21.41 3.18 2.83 3,153.7 HONG KONG HANG SENG INDEX 20504.44 0.31-6.43 10.89 9.87 1.03 0.97 1,674.0 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4829.57 0.89 5.15 16.79 14.64 2.50 2.26 391.2 JAPAN NIKKEI 225 15928.79 1.13-16.31 14.91 13.68 1.30 1.23 2,658.9 MALAYSIA KLCI 1715.00-0.02 1.33 16.48 15.26 1.73 1.64 261.2 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2814.65 0.19-2.36 12.74 12.06 1.08 1.03 291.3 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,114.50-19.50 1000 IDR/ USD 0.08 0.0001 EUR/IDR 14,928.37-69.83 EUR / USD 1.14-0.0003 JPY/IDR 120.71-0.43 JPY / USD 0.01 0.0000 SGD/IDR 9,754.47 4.50 SGD / USD 0.74-0.0005 AUD/IDR 10,073.90 33.48 AUD / USD 0.77-0.0002 GBP/IDR 18,702.85-46.51 GBP / USD 1.43-0.0014 CNY/IDR 2,028.70 2.63 CNY / USD 0.15-0.0001 MYR/IDR 3,380.03 2.72 MYR / USD 0.26 0.0006 KRW/IDR 11.44-0.01 100 KRW / USD 0.09 0.0001 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.05 BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.07 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.07 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.80 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI Description March-16 February-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 0.62 0.42 SBI (9M) 7.10 Inflation YOY % 4.45 4.42 SBIS (9M) 7.10 Inflation MOM % 0.19-0.09 SBI (12M) 7.15 Foreign Reserve (USD) 107.50 Bn 104.54 Bn SBIS (12M) 7.15 GDP (IDR Bn) 2,945,028.50 2,998,622.50 4

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 13 Apr US Monthly Budget Statement Sekitar -$88.00 Bn 13 Apr US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.2% dari -0.1% 13 Apr US PPI MoM Naik menjadi 0.2% dari -0.2% 13 Apr US PPI YoY Naik menjadi 0.3% dari 0.0% 13 Apr US Business Inventories Tetap 0.1% 14 Apr US Initial Jobless Claims Naik menjadi 270 ribu dari 267 ribu 14 Apr US Continuing Claims Turun menjadi 2183 ribu dari 2191 ribu 14 Apr US CPI MoM Naik menjadi 0.2% dari -0.2% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt UNVR IJ 43950 3.47 10.63 SMRA IJ 1475-4.22-0.89 ASII IJ 7250 3.94 10.52 LPPF IJ 17950-1.10-0.55 HMSP IJ 98375 1.13 4.83 AALI IJ 16025-2.14-0.52 BBRI IJ 10625 1.43 3.46 AKRA IJ 6475-1.89-0.47 GGRM IJ 67500 2.27 2.73 ADRO IJ 695-2.11-0.45 TLKM IJ 3400 0.59 1.90 KLBF IJ 1425-0.70-0.44 BBCA IJ 13050 0.58 1.73 LPKR IJ 1025-1.91-0.44 PGAS IJ 2720 1.87 1.15 DSSA IJ 10000-4.76-0.36 JSMR IJ 5425 2.84 0.96 SSMS IJ 1870-2.09-0.36 CPIN IJ 3720 1.50 0.85 BDMN IJ 3715-0.93-0.31 UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Banking & 102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities Finance Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities 5

13 April 2016 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment JPFA 15.00 Cash Dividend 11 Apr-16 12 Apr-16 14 Apr-16 27 Apr-16 IGAR 5.00 Cash Dividend 12 Apr-16 13 Apr-16 15 Apr-16 04 May-16 KAEF 8.96 Cash Dividend 13 Apr-16 14 Apr-16 18 Apr-16 04 May-16 PLIN 43.00 Cash Dividend 14 Apr-16 15 Apr-16 19 Apr-16 10 May-16 TINS 4.09 Cash Dividend 14 Apr-16 15 Apr-16 19 Apr-16 10 May-16 BBCA 105.00 Cash Dividend 14 Apr-16 15 Apr-16 19 Apr-16 29 Apr-16 PGAS 91.32 Cash Dividend 15 Apr-16 18 Apr-16 20 Apr-16 12 May-16 ADHI 26.22 Cash Dividend 15 Apr-16 18 Apr-16 20 Apr-16 12 May-16 SMBR 9.00 Cash Dividend TBA TBA TBA TBA CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr 16 05 Apr 16 11 Apr 09 May 16 SIPD Rights Issue 108:46 1000.00 04 Apr 16 05 Apr 16 11 Apr 15 Apr 16 MCOR Rights Issue 100:154 100.00 07 Apr 16 08 Apr 16 14 Apr 27 Apr 16 BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May 16 09 May 16 13 May 26 May 16 BBYB Rights Issue 5:4 115-150 10 May 16 13 May 16 17 May 23 May 16 EXCL Rights Issue 100:32 TBA 13 May 16 16 May 16 20 May 26 May 16 BNLI Rights Issue TBA TBA 17 May 16 18 May 16 24 May 30 May 16 ACST Rights Issue TBA TBA TBA TBA 15 Jun 21 Jun 16 BINA Rights Issue TBA TBA 10 July 16 11 July 16 15 Jul 21 Jul 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda MPPA RUPST 13-Apr-16 BKSW RUPSLB 13-Apr-16 PTBA RUPST 14-Apr-16 TGKA RUPST 14-Apr-16 BNGA RUPST 15-Apr-16 RMBA RUPST/LB 15-Apr-16 KBLV RUPST 15-Apr-16 MEGA RUPST 15-Apr-16 ADRO RUPST 18-Apr-16 AGRO RUPST 20-Apr-16 ASGR RUPST 20-Apr-16 PTRO RUPST/LB 20-Apr-16 TCID RUPST 21-Apr-16 AUTO RUPST 21-Apr-16 BTEK RUPST/LB 21-Apr-16 TURI RUPST/LB 21-Apr-16 TLKM RUPST 22-Apr-16 BNII RUPST 22-Apr-16 6

13 April 2016 ASII S1 7050 R1 7350 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 6750 R2 7650 7250 MACD line dan signal line indikasi negatif ASII Wedge 7,358.33 7,358.33 7,500 7,358.33 7,268.75 7,250 7,250 7,000 7,250 7,243.75 7,190 6,500 7,025 6,658.03 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral 6,000 5,500 Trading range Rp 7050-Rp 7350 Entry Rp 7250, take Profit Rp 7350 Stochastics 47.78 Positif MACD 10.07 Negatif True Strength Index (TSI) -16.57 Positif Bollinger Band (Mid) 7269 Negatif MA5 7190 Positif 5,000 80 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 30.41, Stochastic %K = 29.32, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 100.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 30.4094 30.4094 29.3233 29.3233 ASII - MACD (5,3) = 11.39, Signal() = 20.12 120.0 20 11.3906 0.0-60.0-120.0-180.0 ASII - TSI(3,5,3) = -16.57, Volume() = 24,135,600.00 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-60.0-40.0-20.0-16.0056-16.566 ASII - William's % R(14) = -33.33, Volume() = 24,135,600.00-33.3333 BBRI S1 10450 R1 10750 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 10150 R2 11050 10625 MACD line dan signal line indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound BBRI Wedge 11,742.5 11,425 12,000 11,409 11,385 11,385 11,400 11,385 11,061.3 10,800 10,931.3 10,925 10,830 10,200 10,625 10,625 9,600 10,625 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 10450-Rp 10750 Entry Rp 10625, take Profit Rp 10750 Stochastics 52.87 Positif MACD -50.89 Negatif True Strength Index (TSI) -54.86 Positif Bollinger Band (Mid) 10879 Negatif MA5 10830 Negatif 9,000 8,400 80 BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 15.13, Stochastic %K = 12.41, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 100.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 20 15.1291 15.1291 BBRI - MACD (5,3) = 95.45, Signal() = 86.21 12.4141 95.4481 12.4141 100 200 86.2105 0-100 -200-300 BBRI - TSI(3,5,3) = -54.86, Volume() = 24,302,800.00 100.0 24,302,80 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0 24,302,80-45.7035 BBRI - William's % R(14) = -78.05, Volume() = 24,302,800.00-54.8627-78.0488

13 April 2016 SILO S1 8675 R1 9300 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 8050 R2 9925 9100 MACD line dan signal line indikasi positif SILO Do wnwa rd Sloping Channel 16,000 14,000 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 8675-Rp 9300 Entry Rp 9100, take Profit Rp 9300 Stochastics 84.67 Positif MACD 165.99 Positif True Strength Index (TSI) 50.82 Positif Bollinger Band (Mid) 7931 Positif MA5 8650 Positif 12,000 9,100 9,100 10,000 9,100 8,850 8,650 8,371.88 8,000 7,931.25 7,315.88 7,225 82.0904 7,112.5 82.0904 SILO - Stochastic %D(6,3,3) = 79.17, Stochastic %K = 82.09, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 100.0 6,498.86 80 6,498.86 6,498.86 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 79.1737 79.1737 SILO - MACD (5,3) = -164.02, Signal() = -139.20 100 200 300 400-139.195 6,387,400-200 -100 0-164.024 50.8172 SILO - TSI(3,5,3) = 50.82, Volume() = 6,387,400.00 20.0 40.0 60.0 48.6119-80.0-60.0-40.0-20.0 0.00000 6,387,400 SILO - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 6,387,400.00 0.00000 ISSP S1 215 R1 235 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 200 R2 250 225 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif ISSP Up ward Sloping Channel Bullish Breakout 217.632 217.632 220.0 215.2 212 207 200.0 206.8 196.25 196.25 180.0 195 181.648 160.0 RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 215-Rp 235 Entry Rp 225, take Profit Rp 235 Stochastics 85.73 Positif MACD 2.38 Positif True Strength Index (TSI) 78.68 Positif Bollinger Band (Mid) 207 Positif MA5 215.2 Positif 120.0 83.4127 83.4127 80 ISSP - Stochastic %D(6,3,3) = 79.42, Stochastic %K = 83.41, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 90.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 79.418 79.418 ISSP - MACD (5,3) = -2.93, Signal() = -2.11 4.0-2.11091 2.0 100,171,50 0.0-2.0-4.0-2.9262 78.6803 ISSP - TSI(3,5,3) = 78.68, Volume() = 100,171,504.00 20.0 40.0 60.0 80.0 67.7179-80.0-60.0-40.0-20.0 0.00000 100,171,50 ISSP - William's % R(14) = -3.23, Volume() = 100,171,504.00-3.22581 140.0

13 April 2016 MAPI S1 4405 R1 4585 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 4225 R2 4765 4520 MACD line dan signal line indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area netral MAPI 5,000 5,000 5,000 5,000 4,707.25 4,641.88 4,520 4,500 4,520 4,520 4,502 4,400 4,000 4,213.7 4,166.25 4,166.25 3,500 3,000 Trading range Rp 4405-Rp 4585 Entry Rp 4520, take Profit Rp 4585 Stochastics 32.79 Positif MACD -45.46 Negatif True Strength Index (TSI) -45.19 Positif Bollinger Band (Mid) 4707 Negatif MA5 4502 Positif 80 MAPI - Stochastic %D(6,3,3) = 11.08, Stochastic %K = 18.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 100.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 20 18.1537 18.1537 MAPI - MACD (5,3) = 38.09, Signal() = 49.64 100.0 11.0822 49.642 11.0822 50.0 38.0911 0.0-50.0-100.0 MAPI - TSI(3,5,3) = -45.19, Volume() = 1,111,500.00 100.0 1,111,500 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0-42.855 1,111,500 MAPI - William's % R(14) = -68.09, Volume() = 1,111,500.00-45.1873-68.0851 CSAP S1 420 R1 441 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 410 R2 451 431 MACD line dan signal line indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral CSAP Up ward Sloping Channel 449 435.2 432.75 440.0 431 431 431 420.0 425.3 418.8 400.0 418.8 412.39 411 380.0 360.0 340.0 Trading range Rp 420-Rp 441 Entry Rp 431, take Profit Rp 441 Stochastics 72.51 Positif MACD 1.50 Negatif True Strength Index (TSI) 5.00 Positif Bollinger Band (Mid) 424 Positif MA5 435.2 Negatif 80 CSAP - Stochastic %D(6,3,3) = 51.21, Stochastic %K = 32.73, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 100.0 51.2134 80.0 60.0 51.2134 40.0 20.0 32.73 32.73 0.0 CSAP - MACD (5,3) = 0.41, Signal() = -0.31 20 0.409137 2.0 4.0-0.308653-4.0-2.0 0.0 11,949,80-6.0 CSAP - TSI(3,5,3) = 5.00, Volume() = 11,949,800.00 100.0 20.0 40.0 60.0 80.0 18.6965-80.0-60.0-40.0-20.0 5.00104 11,949,80 0.00000 CSAP - William's % R(14) = -47.37, Volume() = 11,949,800.00-47.3684 320.0

13 April 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 12-04-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 16025 16025 16250 15400 15825 16250 16675 Positif Positif Negatif 18300 14000 LSIP Trading Buy 1740 1740 1845 1605 1685 1765 1845 Positif Positif Positif 1840 1365 SGRO Trading Sell 1980 1980 1975 1965 1975 1985 1995 Negatif Negatif Negatif 1995 1810 Mining PTBA Trading Buy 6925 6925 7275 6525 6775 7025 7275 Positif Positif Positif 7225 4775 ADRO Trading Buy 695 695 710 670 690 710 730 Positif Positif Negatif 800 575 MEDC Trading Buy 1580 1580 1535 1440 1535 1630 1725 Positif Positif Negatif 1860 830 INCO Trading Sell 1800 1800 1785 1760 1785 1810 1835 Negatif Negatif Negatif 2045 1480 ANTM Trading Sell 670 670 690 630 660 690 720 Negatif Negatif Positif 710 360 TINS Trading Sell 845 845 870 800 835 870 905 Negatif Negatif Positif 885 555 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy 990 990 995 965 980 995 1010 Positif Positif Positif 1040 930 SMGR Trading Buy 10500 10500 10675 10300 10425 10550 10675 Positif Positif Positif 10750 10000 INTP Trading Buy 20100 20100 20475 19650 19925 20200 20475 Positif Positif Positif 20850 19250 SMCB Trading Buy 1095 1095 1125 1065 1085 1105 1125 Positif Positif Positif 1145 920 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 7250 7250 7350 6750 7050 7350 7650 Positif Positif Positif 7525 6500 GJTL Trading Sell 745 745 725 685 725 765 805 Negatif Negatif Negatif 820 480 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 7125 7125 7075 7000 7075 7150 7225 Negatif Negatif Negatif 7575 6525 GGRM Trading Buy 67500 67500 68000 65000 66500 68000 69500 Positif Positif Positif 68600 58750 UNVR Trading Buy 43950 43950 44575 40975 42775 44575 46375 Positif Positif Positif 47800 41975 KLBF Trading Sell 1425 1425 1415 1395 1415 1435 1455 Negatif Negatif Negatif 1470 1265 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1845 1845 1865 1775 1820 1865 1910 Positif Positif Positif 1940 1675 PTPP Trading Sell 3795 3795 3835 3715 3775 3835 3895 Negatif Negatif Positif 3985 3645 WIKA Trading Buy 2650 2650 2660 2610 2635 2660 2685 Positif Positif Positif 2730 2425 ADHI Trading Sell 2710 2710 2695 2650 2695 2740 2785 Negatif Negatif Negatif 2840 2555 WSKT Trading Sell 2180 2180 2195 2145 2170 2195 2220 Negatif Negatif Positif 2210 1880 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2720 2720 2755 2605 2680 2755 2830 Positif Positif Negatif 2860 2535 JSMR Trading Buy 5425 5425 5625 5175 5325 5475 5625 Positif Positif Positif 5700 5200 ISAT Trading Sell 6200 6200 6050 6050 6150 6250 6350 Negatif Negatif Negatif 6450 4900 TLKM Trading Sell 3400 3400 3365 3315 3365 3415 3465 Negatif Negatif Negatif 3500 3245 Finance BMRI Trading Buy 9550 9550 9850 9250 9450 9650 9850 Positif Positif Negatif 10450 9375 BBRI Trading Buy 10625 10625 10750 10150 10450 10750 11050 Positif Positif Negatif 11500 10450 BBNI Trading Buy 5100 5100 5175 4915 5050 5175 5300 Positif Positif Negatif 5450 4965 BBCA Trading Buy 13050 13050 13275 12825 12975 13125 13275 Positif Positif Negatif 13925 12875 BBTN Trading Buy 1680 1680 1700 1610 1655 1700 1745 Positif Positif Negatif 1865 1600 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 15275 15275 15200 14975 15200 15425 15650 Negatif Negatif Negatif 15725 14525 MPPA Trading Sell 1620 1620 1600 1570 1600 1630 1660 Negatif Negatif Negatif 1865 1575