MODEL PERTUMBUHAN LOGISTIK DENGAN WAKTU TUNDA. Jl. Prof. H. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275

dokumen-dokumen yang mirip
= 0 adalah r(dimana r konstan);

MODEL PERTUMBUHAN POPULASI SATU SPESIES DENGAN TUNDAAN WAKTU DISKRIT

τ. Lebih khusus lagi akan dijelaskan metode untuk menganalisa perubahan sifat

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor

kimia LAJU REAKSI II Tujuan Pembelajaran

KONKURENSI TITIK GERGONNE. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia.

II LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Dasar Fluida

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI TEORI KONTROL DALAM LINIERISASI MODEL PERSAMAAN GERAK SATELIT

TEKNIK FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN

Fisika Dasar I (FI-321)

BAB III PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIK

THE EFFECT OF DELAYED TIME OF OSCILLATION IN THE LOGISTIC EQUATION

ANALISA SISTEM ANTRIAN MULTISERVER MULTIQUEUE MENGGUNAKAN METODE JOCKEYING

MODEL OSILASI HARMONIK LOGARITMIK PADA GERAK BEBAN DENGAN MASSA YANG BERUBAH SECARA LINIER TERHADAP WAKTU

BAB 3 MODEL LEE-CARTER

METODE AGGREGATE COST PADA PREMI PENSIUN UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

PERCOBAAN I HUKUM NEWTON

MODEL PREDATOR DAN PREY DENGAN MODEL SUSCEPTIBLE - INFECTED SUSCEPTIBLE. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

Integral dan Persamaan Diferensial

METODE BEDA HINGGA UNTUK SOLUSI NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

HUBUNGAN ANTARA BROWNIAN MOTION (THE WIENER PROCESS) DAN SURPLUS PROCESS

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB VI SUHU DAN KALOR

GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL

Darpublic Nopember 2013

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

Suatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond

PERBANDINGAN PERAMALAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING SATU PARAMETER BROWN DAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING DUA PARAMETER HOLT

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

ANALISIS MODEL DINAMIKA VIRUS DALAM SEL TUBUH. Winarno 1 (M )

Arus Bolak-Balik. Tegangan dan arus bolak balik dapat dinyatakan dalam bentuk

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

Jl. Prof. Dr.Hamka Air Tawar Padang, 25131, Telp. (0751)444648, Indonesia

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

PENENTUAN WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN DAN BIAYA PERAWATAN MESIN PENGAIRAN AREAL

SOAL-JAWAB UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA. Waktu : 3 jam

BAB II PERTIDAKSAMAAN CHERNOFF

DISKRETISASI MODEL LORENZ DENGAN ANALOGI PERSAMAAN BEDA

BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Interferensi cahaya menghasilkan suatu pola interferensi (terang-gelap)

Analisis Model dan Contoh Numerik

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

Berlaku Perbandingan. A. Konsep Suhu

Modul #04. PM (Phase Modulation) & FM (Frequency Modulation) Kelas TE-29-02

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan Teori Floquet

Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Efektivitas Organisasi di Biro Umum Bagian Humas dan Protokoler Kantor Gubernur Sumatera Utara

=====O0O===== c) Tumbukan tidak lenting, e = 0 A. MOMENTUM DAN TUMBUKAN. Hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku.

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK

Transien 1. Solusi umum persamaan gelombang. Contoh contoh Switch on kondisi unmatched. Mudrik Alaydrus, Univ. Mercu Buana, 2008 Presentasi 9 1

B a b 1 I s y a r a t

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

PELATIHAN STOCK ASSESSMENT

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

ANALISIS KESTABILAN MODEL PREY-PREDATOR DENGAN PEMANENAN KONSTAN PADA IKAN PREY

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,

III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data

KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI

BAB III PENAKSIR DERET FOURIER. Dalam statistika, penaksir adalah sebuah statistik (fungsi dari data sampel

III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang akan digunakan

BAB VIII DAYA PADA RANGKAIAN RLC

PENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIMULASI PERGERAKAN TINGKAT BUNGA BERDASARKAN MODEL VASICEK

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

Aljabar Linear Elementer

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

III. BAHAN DAN METODE. peternakan UIN SUSKA Riau dan Laboratorium Agronomi Fakultas pertanian

MATHunesa (Volume 3: No 2) 2014

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEl PERSAMAAN DIFERENSIAL STOKASTIK UNTUK PROSES PRENDIVILLE

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

Bahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS

SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galatia Ballangan)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Junal Maeaika Vol. No. Apil 008: 43-5 ISSN: 40-858 MODEL PERTUMBUHAN LOGISTI DENGAN WATU TUNDA Henny M. Tiuneno R. Hei Soelisyo Uoo dan Widowai 3 3 Juusan Maeaika FMIPA UNDIP Jl. Pof. H. Soedao SH Tebalang Seaang 5075 Absac. The logisic gowh odel wih ie delay has developed fo he classical logisic odel whee as in he gowh logisic odel wih ie delay he gowh pocess delay fo a populaion is calculaed. This delay cause populaion decease hen incease so oscillaion appeas in populaion gowh. So he soluion is no a onoonous funcion. The esul of analysis indicae ha he logisic gowh odel wih ie delay have wo equilibiu poins. Each equilibiu poins is analyzed fo hei sabiliy based on ie delay vaiaion on he populaion gowh. The longe ie delay in he populaion gowh can cause he unsable gowh hence he populaion decease and becoe exinc. eywods: logisic odel ie-delay oscillaion equilibiu.. PENDAHULUAN Seiap akhluk hidup selalu eng-alai peubahan dai waku ke waku diulai dai adanya kelahian pekebangan hingga keaian. Unuk enggabakan peubuhan suau populasi pada ahun 838 Vehuls epekenalkan suau odel peubuhan yang seing disebu odel peubuhan logisik [4578]. Pada odel peubuhan logisik ini diasusikan bahwa idak ada penundaan waku pada poses peubuhan populasi [7]. Selain iu pada odel ini dihasilkan solusi yang bebenuk fungsi onoon (naik aau uun diana fungsi sepei ini ebeikan penafsian bahwa julah populasi akan eus beabah (idak penah bekuang aau akan eus bekuang (idak penah beabah. Dala kenyaaannya sepanjang waku peubuhan keadaan lingkungan aau daya dukung lingkungan dapa beubah. Bebeapa poses biologi yang elibakan sadiu peubuhan keadan lingkungan yang beubah engakibakan peubuhan akan egalai penundaan. Waku unda ini enyebabkan penuunan populasi eapi keudian ejadi peningkaan sehingga ejadi osilasi pada peubuhan populasi [7]. Sehingga solusi yang dipeoleh bukan eupakan suau fungsi yang onoon. Beolak dai peikian esebu aka pebahasan diiikbeakan pada pengkajian pengauh penundaan waku dala peubuhan populasi dan analisa kesabilan dai odel peubuhan logisik dengan waku unda.. HASIL DAN PEMBAHASAN. Model Peubuhan Logisik Sedehana Salah sau odel peubuhan populasi adalah odel peubuhan logisik (logisic gowh odels. Dengan enggunakan kaidah logisik (logisic law bahwa pesediaan logisik ada baasnya odel ini engasusikan bahwa pada asa eenu julah populasi akan endekai iik keseibangan (equilibiu. Pada iik ini julah kelahian dan keaian dianggap saa sehingga gafiknya akan endekai konsan (zeo gowh. Misalkan N ( enyaakan julah populasi pada saa dan R 0 enyaakan laju peubuhan populasi aka secaa uu laju peubuhan yang beganung pada suau populasi sebagai beiku [7]: dn = R0 N ( 43

Junal Maeaika Vol. No. Apil 008:43-5 Model peubuhan logisik dapa diuunkan dengan enggunakan asusi a. Laju peubuhan populasi dn( pada saa N ( = 0 N ( adalah (dengan konsan. b. Laju peubuhan ini enuun secaa linea dan benilai 0 saa N ( =. adalah laju peubuhan ininsik (ininsic gowh ae yaiu nilai yang enggabakan daya ubuh suau populasi = caying capaciy yaiu ukuan aksiu dai suau populasi. Dala hal ini diasusikan > 0 yaiu enginga seiap populasi eiliki poensi unuk bekebang biak sehingga dai asusi diaas dapa diuunkan suau odel peubuhan populasi yang dikenal dengan pesaaan logisik. dn( N( = N( ( Jika dibeikan syaa awal N(0 = N0 aka dipeoleh solusi khusus dai pesaaan logisik ini yaiu N ( = ( 3 e + N0 dengan N ( : Julah populasi pada waku ( : Laju peubuhan ininsik : apasias pebawaan (caying capaciy. Model Peubuhan Logisik dengan Waku Tunda Pesaaan logisik sedehana idak epa dieapkan unuk endeskipsikan peubuhan populasi pada kasus diana ada keelabaan (waku unda dala sadiu peubuhan. Oleh kaena iu dikebangkan suau odel peubuhan logisik dengan waku unda. Jika eliha pada odel peubuhan logisik sedehana sebelunya ( aka ekanise penundaan waku unuk peubuhan populasi dapa diodelkan dala pesaaan dn( N( τ = N( ( 4 dengan N ( : Julah populasi pada waku : Laju peubuhan ininsik (ininsic gowh ae N ( τ : Julah populasi pada saa penundaan τ : Caying capaciy : waku unda Secaa analiik odel peubuhan logisik dengan waku unda sanga suli unuk diselesaikan sehingga suli juga unuk epeoleh solusi eksak dai odel esebu. Oleh kaena iu unuk enyelesaikan odel peubuhan logisik dengan waku unda akan digunakan foulasi waku diski unuk epeoleh solusi nueik. Secaa uu odel dai peubuhan populasi diski anpa penunda-an waku diulis sebagai beiku N ( + N ( = R ( N ( ( 5 dengan adalah waku diskiisasi aau disebu juga selang waku. Selanjunya odel peubuhan diski dengan R konsan diulis sebagai beiku N ( + N ( = R N ( ( 6 0 diana laju peubuhan poposional dengan populasi. Jika pada kasus eenu sepei bahan akanan yang dibaasi aka laju peubuhan akan enuun. Siuasi ini diodelkan dengan pesaaan logisik diski sebagai beiku N ( + N ( = N ( N (. ( 7 Pesaaan ini secaa ooais digunakan dala pehiungan suau penundaan. Peubahan dala populasi beganung pada populasi waku yang lalu. Jika digunakan foulasi diski dai peubuhan populasi dan pada penabahan peubuhan ejadi penundaan waku sebesa 44

Henny M. Tiuneno R. Hei Soelisyo Uoo dan Widowai Model Peubuhan Logisik... τ aka odel peubuhan diski dengan R 0 konsan adalah N ( + N ( = R0 N ( τ ( 8 sedangkan odel peubuhan logisik diski dengan waku unda τ dibeikan sepei di bawah ini N ( + N ( = N ( N ( τ ( 9 dengan pengukuan dilakukan pada seiap selang waku. Unuk enganalisa lebih jauh pesaaan (9 diasusikan suau populasi N( beabah secaa eau seiap ahun ( =. Penabahan individu pada aea yang dibeikan beganung pada sube akanan diana peubahan beganung pada beapa banyak sube akanan yang dikonsusi oleh individu esebu selaa ahun sebelunya. Pada bagian ini diasusikan juga penundaan waku dala ekanise peubuhan juga sau ahun (τ = =. Penyedehanaan odel unuk poses ini adalah pesaaan logisik diski dengan waku unda sebagai beiku N ( + N ( = N ( N (. ( 0 Dai pesaaan (0 bila dibeikan syaa awal 0 = 0 N(0 = N 0 dan N = N( aka solusi dai pesaaan (0 dapa langsung diselesaikan dengan pehiungan nueik sebagai beiku: N ( + = N ( N ( N ( + = N ( + ( N ( N = N(0 N = N( 0 N = N( + = N + ( N( N3 = N( + = N + ( N( M N = N( = N + ( N(. Dengan syaa awal 0 = 0 pada uni dai aka dapa diulis sebagai beiku N ( = N ( N sea dengan enggunakan noasi dai pesaaan logisik diski dengan waku unda pesaaan (0 enjadi N+ = N + ( N N+ N = N N dengan N + : Julah populasi pada + uni dai N : Julah populasi pada uni dai N : Julah populasi pada uni dai Jika pesaaan di aas disedehanakan aka dihasilkan pesaaan ( α β N+ N = N N ( dengan α = dan β = eseibangan populasi N E dicapai pada NE = N unuk seua pada pesaaan ( N+ N = N( α βn NE NE = NE( α β NE NE( α β NE = 0. Sehingga dipeoleh keseibangan populasinya adalah 45

Junal Maeaika Vol. No. Apil 008:43-5 NE = 0 aau α β NE = 0 βne = α α NE = = =. β.3 Analisa eseibangan pada Model Peubuhan Logisik dengan Waku Tunda Model peubuhan logisik dengan waku unda pada pesaan (0 dapa diulis sebagai beiku N ( + N ( = N ([ α βn ( τ ] ( dengan α = dan β =. Model peubuhan logisik dengan waku unda di aas epunyai dua iik keseibangan yaiu pada iik N ( = 0 dan iik N ( = unuk seiap. Unuk enganalisa asingasing iik keseibangan dilakukan poses lineaisasi pada pesaaan nonlinea. Poses lineaisasai dilakukan di pesekiaan iik keseibangan dengan eng-gunakan posedu peubasi. Pada poses peubasi ini paaee peubasi ε yang digunakan sanga kecil ( 0 < ε sehingga ini akan engakibakan sanga deka dengan iik keseibangan (equilibiu..3. Peubasi di sekia iik kesei-bangan N ( = 0 Peubasi di sekia iik keseibangan N ( = 0diulis sebagai beiku N ( = 0 + ε N( (3 ε N ( adalah peubahan dai iik keseibangan N ( = 0. Selanjunya pesaaan (3 disubsiusikan kedala pesaaan (4 sehingga enghasilkan εdn( = εn([ εn( τ] equivalen dn( = N( N( εn( τ. (4 Dengan engabaikan benuk nonlinea N ( ε N ( τ aka dipeoleh dn( = N(. Solusi dai pesaaan esebu adalah N( = ce. Dai solusi yang dihasilkan hal ini enunjukan bahwa populasi beubuh secaa ekponensial dan idak engaah ke iik keseibangan N ( = 0. Sehingga solusi keseibangan di iik N ( = 0 eupakan keseibangan idak sabil. Selanjunya akan dilakukan poses pe-ubasi di iik keseibangan N ( =..3. Peubasi di sekia iik keseibangan N ( = Peubasi di sekia iik keseibangan N ( = unuk odel logisik diski diulis sebagai beiku N = + ε y ε y (5 ε y adalah peubahan dai iik keseibangan N ( =. Selanjunya pesaaan (5 disubsiusikan ke dala pesaaan ( sehingga enghasilkan + ε y+ ( + εy = ( + εy ( α β ( + εy + ε y+ εy = ( + εy ( α β εβy ε y+ εy = ( + εy ( εβy ε y+ εy = εβy ( + εy εy+ εy = ( εβy ( εβyεy. Dengan engabaikan benuk nonlinea β y ( ε y aka dipeoleh pesaaan beiku y+ y = α y. (6 dengan α = β. Pesaaan (6 diaas eupakan pesaaan diffeensi koefisien konsan linea. Unuk dapa enenukan peilaku di sekia iik keseibangan aka elebih dahulu dilakukan analisa pada pesaaan (6. 46

Henny M. Tiuneno R. Hei Soelisyo Uoo dan Widowai Model Peubuhan Logisik... Diasusikan solusi dai pesaaan esebu adalah y = p. Selanjunya nilai p dienukan dengan subsiusi y = p ke pesaaan (6 y y + α y = + 0 + p p + α p = 0 iap suku dibagi dengan p dipeoleh pesaaan kuada unuk p sebagai beiku p p+ α = 0 (7 aka-aka dai pesaaan kuada di aas adalah ± 4α p = sehingga solusi uu dai pesaaan (6 dapa diulis y = cp + cp. Dai aka-aka p dan p akan dipeoleh hasil sebagai beiku a. Unuk 0 < α < 4 p dan p eupakan aka-aka eal posiif bebeda dan kuang dai ( 0< p < dan 0< p <. Sehingga solusi dai pesaaan (6 endekai nol. Hal ini beai iik keseibangan N ( = sabil. b. Unuk α = 4 p = p = eupakan aka-aka eal posiif saa dan kuang dai. Hal ini enunjukkan solusi dai pesaaan (6 endekai nol. Hal ini beai N ( = sabil. c. Unuk α > 4 + i 4α p = dan i 4α p = salah sau aka eupakan konjugae kopleks dai yang lainnya p = p dan θ = θ sehingga dipeoleh solusi pesaaan diffeensi sebagai beiku iθ ( iθ y = p ce + ce y = p [( c cos θ + ci sin θ + ( c cos θ ci sin θ] y = p [( c + c cos θ + i( c c sin θ] y = p ( c3 cos θ + c4 sin θ dengan p 4α = + = θ = an 4α Unuk ineval 4 < α solusi y beosilasi. Secaa uu unuk ineval < 4 α < solusi beosilasi di sekia iik keseibangan dan enuju ke nol disebu dengan osilasi konvegen. Hal ini beai bahwa keseibangan engaah ke iik N ( = yang beai keseibangannya sabil. Pada kasus α = solusi beosilasi eap aau idak enjauh aupun endekai iik keseibangan N ( = hal ini beai bahwa unuk α = keseibangan di iik N ( = adalah sabil. Penundaan yang seakin besa enyebabkan nilai α yang seakin besa pula sehingga populasi elebihi ingka keseibangannya dan cendeung enjauhi iik keseibangan. Hal ini digabakan unuk α >. Pada bagian ini peubuhan populasi beosilasi dengan julah yang seakin besa dan idak enuju ke iik keseibangandisebu dengan osilasi divegen. Oleh kaena osilasi yang ejadi idak enuju ke iik keseibangan N ( = aka unuk α > keseibangan enjadi idak sabil. Selanjunya akan dianalisa peilaku keseibangan di sekia iik keseibangan N ( = unuk odel logisik koninu. Peubasi di sekia iik keseibangan N ( = diulis sebagai beiku α 47

Junal Maeaika Vol. No. Apil 008:43-5 N ( = + ε N( ε N( (9 ε N ( adalah peubahan dai iik keseibangan N ( =. Selanjunya pesaan (9 disubsiusikan kedala pesaaan (4 sehingga enghasilkan εdn( = ( + εn( ( + εn ( τ dn( = N( τ + N( N ( N ( N ( ε τ (0 Dengan engabaikan benuk nonlinea N( ε N( τ pada pesaaan (0 di aas aka dipeoleh pesaaan beiku ini dn( =N( τ ( Dengan engasusikan solusi dai pesaaan ( di aas adalah N( = ce λ aka pesaaan kaakeisiknya dapa dienukan dengan ensubsiusi ( N = ce λ ke pesaaan ( sehingga dipeoleh dn( =N( τ λ de λ( τ =e λ + e λτ = 0 ( dengan λ adalah solusi dai pesaaan kaakeisik (. Pada eoi lineaisasi jika edapa solusi dai pesaaan kaake-isik eiliki bagian eal yang benilai posiif aka iik keseibangannya dikaakan idak sabil dan jika seua solusi dai pesaaan kaakeisik eiliki bagian eal yang benilai negaif aka iik keseibangannya dikaakan sabil. Selanjunya λ diulis dala benuk bilangan kopleks λ = µ + iv dengan µ dan v asing-asing eupakan bagian eal dan iajine dai λ. Dengan ensubsiusi λ = µ + iv ke pesaaan kaakeisik ( dipeoleh ( e µτ µ + cos vτ + i( v e µτ sin vτ = 0 (3 dengan enyaakan koponen eal dan iajine pada uas kii dan kanan aka dipeoleh µτ µ + e cos vτ = 0 (3a µτ v e sin vτ = 0 (3b Unuk enganalisa kesabilan di iik N( = aka akan diliha bebeapa kasus dai τ sebagai beiku a. asus τ = 0 (Tidak ejadi penundaan pada poses peubuhan populasi Unuk τ = 0 pesaaan kaakeisik ( enjadi λ + = 0 (4 dai pesaaan (4 di aas nilai eigen λ = < 0 eupakan suau bilangan eal yang negaif. Solusi unuk pesaaan ( enjadi N( = ce. Hal ini beai bahwa unuk τ = 0 solusi N ( endekai 0 aau dapa dikaakan bahwa iik keseibangan N( = sabil. b. asus τ > 0 (Tejadi penundaan pada poses peubuhan populasi Akan dienukan syaa dan kondisi dai τ > 0 sehingga Reλ < 0 aga keseibangan di iik N( = sabil. τ enunjukkan waku unda sehingga τ eupakan vaiabel bebas yang koninu. Oleh kaena λ eupakan vaiabel ak bebas yang eua τ aka λ juga koninu. Tiik N( = sabil jika nilai Reλ = µ benilai negaif ( µ < 0 dala hal ini µ = 0 enjadi baas aas aga iik keseibangan N( = sabil. Oleh kaena iu akan diliha kondisi τ unuk µ = 0. aena τ dan λ koninu akan diliha nilai τ isal τ 0 yang eenuhi 48

Henny M. Tiuneno R. Hei Soelisyo Uoo dan Widowai Model Peubuhan Logisik... Re λ( τ 0 = µ ( τ0 = 0. Dai hal ini aka dipeoleh pesaaan kaakeisik ( yang eiliki sepasang aka-aka iajine uni ± iv 0 dengan v0 = v( τ 0. Dai pesaaan (3a unuk µ ( τ 0 = 0 dipeoleh cos v0τ = 0 (5 diana enunjukan bahwa v0τk = + k k = 0... dai µ ( τ 0 = 0 dan cos v0τ = 0 yang ada dipeoleh v = v( τ 0 0 pada pesaaan (3b sebagai beiku τ 0 v0 = e sin v0τ v0 = Unuk v0 = v0τ k dapa diulis sebagai beiku k τ k = + k = 0... Oleh kaena iu Re λ( τ 0 = µ ( τ0 = 0 τ = τ0 = unuk Dengan eliha kondisi dai τ unuk τ = 0 nilai µ yang dipeoleh τ = adalah dan unuk nilai µ yang dipeoleh adalah 0. Dai kedua hal esebu dapa dikeahui 0 τ < bahwa unuk nilai Reλ = µ benilai negaif. Hal ini beai bahwa keseibangan di iik N( = sabil. Selanjunya akan τ > dianalisa kesabilan unuk. c. asus τ > Misalkan τ = τ c + ε τ = + ε 0 < ε τ = Unuk dikeahui bahwa nilai µ = 0 dan v=. Unuk ε yang sanga kecil µ dan v beubah enjadi µ = δ dan v= + σ 0 < δ 0 < σ (6 dengan δ dan σ akan dienukan dengan ensubsiusi pesaaan (6 ke pesaaan (3a dan pesaaan (3b sehingga dipeoleh + σ = exp δ( + ε sin ( + σ( + ε (7a dan δ =exp δ( + ε cos ( + σ( + ε. (7b Dengan elakukan ekspansi unuk σ δ dan ε yang sanga kecil aka dipeoleh ε δ + 4 dan ε σ + 4 Dai nilai δ dan σ yang elah dipeoleh aka solusi dai pesaaan ( dapa diulis N( = ce λ ( N( = Re{ ce µ+iv } Dengan enggani nilai µ dan v yang bau aka N( = Re{ cexp [ δ+ i( + σ ] } ε ε N( = Re cexp expi + + 4 4 aau dapa diulis 49

Junal Maeaika Vol. No. Apil 008:43-5 ε N ( = Re cexp + 4 ε ε cos + i sin τ τ + + 4 4 ε N ( = cexp + 4 ε cos (8 + 4 Unuk nilai ε yang benilai negaif aau pada τ < solusi beosilasi dan enuju ke nol. Hal ini beai bahwa solusi engaah ke keseibangan populasi sehingga unuk τ < keseibangan sabil. Unuk nilai ε = 0 aau pada τ = solusinya eupakan suau fungsi cosines yang osilasinya sabil dan idak engaah ke iik keseibangan. Unuk ε > 0 seakin besa nilai ε yang dipakai beai τ (waku unda juga seakin besa. Unuk τ yang seakin besa ( τ > solusi beosilasi seakin besa dan enjauhi iik keseibangan. Hal ini beai keseibangan enjadi idak sabil. Jika peiode dai solusi yang beosilasi di aas adalah T dan peiode unuk fungsi igonoei adalah aka T dapa dienukan elalui cosω + T = cosω+ ( ( T ω + = ω + T = ω = + σ T = ε + 4 Dai pehiungan peiode di aas aka dapa dipeoleh peiode osilasi unuk nilai τ = adalah sebesa 4τ. d. asus τ = Nilai τ = adalah nilai bifukasi yakni nilai yang engubah suau keadaan seibang sabil beubah enjadi suau keadaan seibang yang idak sabil. Dala hal ini jika waku unda τ eningka elebihi nilai bifukasi τ = aka keadaan seibang enjadi idak sabil. Unuk τ = belu bisa dienukan kesabilannya dan pelu pengkajian lebih endala engenai bifukasi. 3. PENUTUP Bedasakan pebahasan engenai odel peubuhan logisik dengan waku unda dapa disipulkan bahwa penundaan dala peubuhan populasi yang engikui odel peubuhan logisik enyebabkan ejadinya osilasi sehingga epengauhi kesabilan di sekia iik keseibangan. Model peubuhan logisik dengan waku unda seibang pada julah populasi nol dan pada julah populasi yang saa dengan Caying capaciy. Pada julah populasi nol keadaan seibangnya idak sabil. Unuk julah populasi yang saa dengan Caying capaciy keadaan seibangnya sabil unuk waku unda yang kuang dai dan idak sabil unuk waku unda yang lebih besa dai 50

Henny M. Tiuneno R. Hei Soelisyo Uoo dan Widowai Model Peubuhan Logisik... sedangkan unuk waku unda yang saa dengan ejadi bifukasi. Secaa uu seakin besa waku unda dala pe-ubuhan populasi enyebabkan keidak-sabilan ehadap peubuhan dala hal ini ejadi ledakan populasi dan juga populasi dapa bekuang hingga akhinya engalai kepunahan. 4. DAFTAR PUSTAA [] Anon Howad (987 Aljaba Linea Eleene Elangga Jakaa [] Cheng A. (006 Diffeenial Equaions : Models and Mehods Mc Gaw Hill Singapoe [3] Foys U. Czocha M.A (003 Logisik Equaions in Tuou Gowh Modelling In. J. Appl. Mah. Copu. Sci. Vol. 3 No. 3 37-35 [4] Habean Richad (977 Maheaical Models : Mechanical Vibaions Populaion Dynaics and Taffic Flow Penice-Hall Inc. New Jesey [5] Muay J.D (993 Maheaical Biology SpingeVelag Heidelbeg Belin [6] Pucell & Vabeg (987 alkulus dan Geoei Analiis Elangga Jakaa [7] PunooD. osala (000 Model Peubuhan Populasi Dengan Meodifikasi Model Peubuhan Logisik Majalah Maeaika dan Saisika Vol. No. Okobe 000 : -9 [8] Ruan Shigui --------. Delay Diffeenial Equaions In Single Species Dynaics Depaen of Maheaics Univesiy of Miai USA [9] Tauingkeng C. Rudy (994 Dinaika Populasi ajian Ekologi uaniaif Pusaka Sina Haapan Jakaa [0] Vies G & Hillen T (004 A Sho Couse in Maheaical Biology Tuebingen [] Waluya S.B. 006. Pesaaan Diffeensial Gaha Ilu Yogyakaa 5