5. PERSAMAAN LINIER. 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel.

dokumen-dokumen yang mirip
Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

BAB 4 : SISTEM PERSAMAAN LINIER

Pertemuan 13 persamaan linier NON HOMOGEN

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

BAB X SISTEM PERSAMAAN LINIER

BAB 2 LANDASAN TEORI

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

Pertemuan 14. persamaan linier NON HOMOGEN

BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu

Adri Priadana. ilkomadri.com

Part II SPL Homogen Matriks

Sebelum pembahasan tentang invers matriks lebih lanjut, kita bahas dahulu beberapa pengertian-pengertian berikut ini.

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

dimana a 1, a 2,, a n dan b adalah konstantakonstanta

Dalam bentuk SPL masalah ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

a11 a12 x1 b1 Kumpulan Materi Kuliah #1 s/d #03 Tahun Ajaran 2016/2016: Oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

a11 a12 x1 b1 Lanjutan Mencari Matriks Balikan dengan OBE

BAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

MODUL IV SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Determinan. Untuk menghitung determinan ordo n terlebih dahulu diberikan cara menghitung determinan ordo 2

Modul Praktikum. Aljabar Linier. Disusun oleh: Machudor Yusman IR., M.Kom. Ucapan Terimakasih:

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 7

Part III DETERMINAN. Oleh: Yeni Susanti

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 4

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

ALJABAR VEKTOR MATRIKS. oleh: Yeni Susanti

Solusi Persamaan Linier Simultan

Sistem Persamaan Linear Homogen 3P x 3V Metode OBE

4. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah garis dalam bidang xy secara aljabar dapat dinyatakan oleh persamaan yang berbentuk

Suatu himpunan tak kosong F dengan operasi penjumlahan dan perkalian, dikatakan sebagai field jika untuk setiap,, memenuhi sifat-sifat berikut:

MATRIKS DAN OPERASINYA. Nurdinintya Athari (NDT)

Secara umum persamaan linear untuk n peubah x 1, x 2,, x n dapatdinyatakandalambentuk: dimanaa 1, a 2,, a n danbadalahkonstantakonstanta

Aljabar Linear Elementer MUG1E3 3 SKS

1.1 MATRIKS DAN JENISNYA Matriks merupakan kumpulan bilangan yang berbentuk segi empat yang tersusun dalam baris dan kolom.

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

BAB III : SISTEM PERSAMAAN LINIER

M AT E M AT I K A E K O N O M I MATRIKS DAN SPL I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR

3 Langkah Determinan Matriks 3x3 Metode OBE

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

Penyelesaian SPL dalam Rangkaian Listrik

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

Aljabar Linear Elementer MA SKS. 07/03/ :21 MA-1223 Aljabar Linear 1

Course of Calculus MATRIKS. Oleh : Hanung N. Prasetyo. Information system Departement Telkom Politechnic Bandung

PERSAMAAN & PERTIDAKSAMAAN

Sistem Persamaan Linier dan Matriks

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI

ALJABAR LINEAR ELEMENTER

6 Sistem Persamaan Linear

Kata Pengantar. Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolongan hingga modul ajar ini dapat terselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DETERMINAN. Determinan matriks hanya didefinisikan pada matriks bujursangkar (matriks kuadrat). Notasi determinan matriks A: Jika diketahui matriks A:

BAB VII MATRIKS DAN SISTEM LINEAR TINGKAT SATU

Matriks biasanya dituliskan menggunakan kurung dan terdiri dari baris dan kolom: A =

Tujuan. Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse

MATRIKS VEKTOR DETERMINAN SISTEM LINEAR ALJABAR LINEAR

BAB II LANDASAN TEORI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Operasi Baris Elementer (OBE) dan Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

SILABUS MATA KULIAH : ALJABAR MATRIKS (2 SKS) KODE: MT304. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Matriks dan Operasinya. 1. Pengertian Matriks

Solusi Sistem Persamaan Linear Ax = b

Bab 2 LANDASAN TEORI

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 4) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

MATRIKS Nuryanto, ST., MT.

Bab 7 Sistem Pesamaan Linier. Oleh : Devie Rosa Anamisa

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut

Program Studi Teknik Mesin S1

ALJABAR LINIER. Kelas B JUMAT Ruang i.iii.3. Kelas A JUMAT Ruang i.iii.3

Aljabar Linier & Matriks. Tatap Muka 2

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

02-Pemecahan Persamaan Linier (1)

Keunggulan Penyelesaian Persamaan Linear dengan Metode Dekomposisi LU dalam Komputerisasi

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER INTERVAL DENGAN METODE DEKOMPOSISI TUGAS AKHIR. Oleh : YULIA DEPEGA

Penerapan Matriks dalam Analisis Sektor Perekonomian Indonesia

Eigen value & Eigen vektor

BAB II DASAR DASAR TEORI

Matematika Teknik DETERMINAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE NUMERIK PADA PERAMALAN UNTUK MENGHITUNG KOOEFISIEN-KOEFISIEN PADA GARIS REGRESI LINIER BERGANDA

Bentuk umum : SPL. Mempunyai penyelesaian disebut KONSISTEN. Tidak mempunyai penyelesaian disebut TIDAK KONSISTEN TUNGGAL BANYAK

Sistem Persamaan Linier (SPL)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang dibicarakan yang akan digunakan pada bab selanjutnya. Bentuk umum dari matriks bujur sangkar adalah sebagai berikut:

Operasi Eliminasi Gauss. Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di dalam

Sistem Persamaan Linier FTI-UY

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 5

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

Transkripsi:

1. Persamaan Linier 5. PERSAMAAN LINIER Persamaan linier adalah suatu persamaan yang variabel-variabelnya berpangkat satu. Disamping persamaan linier ada juga persamaan non linier. Contoh : a) 2x + 3y -4z = 5 (linier, karena x, y dan z berpangkat satu) b) 2x + 3y 2-4z 1/2 = 5 (tidak linier, karena y dan z tidak berpangkat satu) c) 4xz + 3y 2x = 7 (tidak linier, karena ada perkalian antara variabel x & z) Persamaan aljabar linier mempunyai bentuk sbb : a 11 x 1 + a 12 x 2 +... + a 1n x n = b 1, dimana a 11, a 12,..., a 1n dan b 1 adalah konstanta. Jika persamaan aljabar linier tersebut jumlahnya lebih dari satu, dan dikumpulkan, maka himpunan dari persamaan-persamaan tersebut disebut Sistem Persamaan Linier (SPL). Contoh : 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel. x 1 3x 2 + x 3 = 4 3x 1 + 2x 2-5x 3 = -2 2x 1 x 2 + 3x 3 = 8 x 1 7x 3 = 6 SPL di atas dapat diungkapkan dalam bentuk matriks koefisien berikut : [ ] [ ] [ ] atau Ax = b

Dimana: A = [ ] x = [ ] b = [ ] Yaitu: A : matriks koefisien berordo m x n x : vektor kolom berordo n x 1 dari bilangan tak diketahui (variabel) b : vektor kolom berordo m x 1 dari konstanta Atau bisa dinyatakan dalam bentuk matriks Augmented (matriks lengkap) yaitu matriks yang terdiri dari koefisien-koefisien x dan nilai b [ ] [ ] Bentuk matriks koefisien [ ] Bentuk matriks Augmented (matriks lengkap) [ ] 2. SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 4 variabel. x 1 + x 2 + 2x 3 5x 4 = 3 2x 1 + 5x 2 x 3-9x 4 = -3 2x 1 + x 2 - x 3 3x 4 = -11 x 1-3x 2 + 2x 3 + 7x 4 = -5 Bentuk matriks koefisien

[ ] Bentuk matriks Augmented (matriks lengkap) [ ] Bila matriks b 0, persamaan tersebut disebut sebagai sistem persamaan linier nonhomogen. Sebaliknya, bila matriks b = 0, disebut sebagai sistem persamaan linier homogen. Ada 3 hal penting yang dapat dijumpai pada persamaan di atas, yaitu: 1. m > n (jumlah persamaan lebih besar dari pada jumlah variabel) 2. m < n (jumlah persamaan lebih kecil dari pada jumlah variabel) 3. m = n (jumlah persamaan sama dengan jumlah variabel) Pada kasus ini ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu: 1. sistem mempunyai solusi unik (tunggal, hanya ada satu solusi) 2. sistem tidak mempunyai solusi (inkonsisten) 3. sistem mempunyai banyak solusi Sebagai gambaran akan dijelaskan secara grafik, bagaimana bentuk grafik dari SPL yang mempunyai solusi tunggal, SPL yang tidak mempunyai solusi (inkonsisten) dan SPL yang mempunyai solusi banyak. Gambar grafik dari ketiga SPL tersebut adalah: 1. SPL punya solusi tunggal

tampak pada grafik di atas bahwa SPL yang pertama terdapat satu titik potong. Artinya SPL tersebut hanya mempunyai satu solusi unik. 2. SPL tidak punya solusi Pada kedua grafik tersebut tidak ada titik potong, sehingga sistem ini disebut SPL yang tidak punya solusi atau inkonsisten. 3. SPL punya solusi banyak Terdapat banyak titik potong sehingga SPL semacam ini mempunyai solusi yang banyak.

2. Eksistensi dan Keunikan SPL Nonhomogen Eksistensi dan keunikan dari SPL digunakan jika kita ingin menentukan apakah solusi dari SPL tersebut ada atau tidak. Kalau solusinya tidak ada, kita tidak perlu menyelesaikan persamaan tersebut. Untuk menentukan ada atu tidaknya solusi dari SPL digunakan Operasi Baris Elementer (OBE), yaitu sebuah matriks dikenai transformasi elementer baris secara berkali-kali sehingga diperoleh matriks identitas I. a. Kasus m > n Perhatikan SPL nonhomogen Ax = b, yang terdiri dari m persamaan dan n variabel. Jika matriks A, bisa direduksi menjadi matriks identitas I berordo n x n, sehingga (m-n) baris yang bernilai nol, maka sistem Ax =b, mempunyai solusi yang unik. x + y = 6 2x y = 3 7x -2y = 15 Jelaskan apakah sistem ini punya solusi atau tidak. Jawab: Matriks augmented dari sistem tersebut adalah: [ ] Operasi Baris Elementer (OBE): [ ] H 21-2, H 31-7 [ ] H 32-3 [ ] [ ] H 2-1/3 [ ] H 12-1 [ ] Hasil matriks augmented: [ ] Pada contoh ini matriks 3x2 direduksi menjadi matriks identitas I ordo 2x2, dan (3 2) elemen baris yang lain adalah nol. Sistem ini punya solusi unik, yaitu x = 3 dan y = 3. Latihan: Jelaskan apakah sistem ini punya solusi atau tidak:

1. 2x + 4y = 8 x + 2y = 4 7x + 14 y = 28 2. 2x + y = 4 x 3y = 3 3x + 2y = 12 b. Kasus m < n Pada kasus ini, sistem mempunyai banyak solusi. x + 2y + z = 2 4x + 9y +6z = 9 Jelaskan apakah sistem ini punya solusi atau tidak. Jawab: Matriks augmented dari sistem tersebut adalah: [ ] Operasi Baris Elementer (OBE): [ ]H -4 21 [ ] Pada contoh ini diperoleh persamaan berikut: y + 2z = 1 atau y = 1 2z x + 2y + z = 2 atau x = 2-2y z Bila diambil nilai z = λ, (λ bilangan riil) maka diperoleh persamaan berikut: y = 1-2λ x = 3λ artinya, disini didapat banyak solusi untuk sistem persamaan tersebut. c. Kasus m = n Pada kasus ini digunakan konsep determinan dan invers untuk melihat ada atau tidaknya solusi. Jika besar m = n, berarti matriks ini adalah matriks bujursangkar yang bisa dihitung nilai determinannya. 1. Jika det(a) 0, berati invers matriks A ada, sehingga Ax = b punya solusi unik.

2. Jika det(a) = 0, berati invers matriks A tidak ada, sehingga Ax = b tidak punya solusi atau mempunyai solusi banyak. Jelaskan apakah sistem ini mempunyai solusi atau tidak. x + y + 6z = 17 4x 3y - 2z = 4 2x + 3y + z = -1 Jawab: Matriks A dari sistem tersebut adalah: [ ] det(a) = = 103 karena det(a) 0, persamaan tersebut punya solusi unik x = y = z = 0 Latihan soal: Jelaskan apakah sistem ini punya solusi atau tidak: 2x + y z = 0 x + 4z = 0 3x + y + 3z = 0 3. Solusi Sistem Persamaan Linier Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mencari solusi sistem persamaan linier antara lain: 1. Aturan Cramer 2. Metode Invers Matriks 3. Eliminasi Gauss 4. Metode Eliminasi Gauss Jordan 3.1. Aturan Cramer Apabila Ax = b maka nilai x dapat dicari dengan:

Dimana: adalah harga determinan unsur-unsur matriks bujur sangkar A dengan kolom ke k diganti unsur-unsurnya oleh unsur b. adalah harga determinan matriks bujur sangkar A Hitunglah nilai x, y, dan z untuk sistem persamaan berikut. 2x + y z = 3 3x + 2y - 4z = 1 x + 4y + z = 15 b b b Matriks: A = [ ] A x = [ ] A y = [ ] A z = [ ] det(a) = = 19 det(a x ) = = 19 det(a y ) = = 57 det(a z ) = = 38 x = y = z = 3.2. Metode Invers Matriks Kita tinjau persamaan berikut: Ax = b Kedua ruas dikalikan dengan A -1 (invers matriks A) dari sebelah kiri diperoleh A -1 Ax = A -1 b

x = A -1 b Hitunglah nilai x, y, dan z untuk sistem persamaan berikut. 2x + y z = 3 3x + 2y - 4z = 1 x + 4y + z = 15 jawab: Matriks: A = [ ], A -1 = [ ] b = [ ] x = A -1 b x = [ ] [ ] = [ ] Jadi x = 1, y = 3, dan z = 2 3.3. Metode Eliminasi Gauss Prosedur penyelesaian dari metode ini adalah mengubah matriks lengkap (matriks Augmented) menggunakan Operasi Baris Elementer (OBE) berkali-kali sehingga diperoleh sebuah matriks lengkap yang baru berupa matriks segitiga atas yang diagonal utama elemennyabernilai 1. Hitunglah nilai x, y, dan z untuk sistem persamaan berikut. 2x + y z = 3 3x +2y -4z = 1 x +4y + z = 15 Matriks lengkap = [ ]

[ ]H 21-3/2, H 31-1/2 [ ]H 2 (2), H 3 (2) [ ]H 32-7 [ ]H 3 (1/38), H 1 (1/2) [ ] Berdasarkan matriks hasil OBE, diperoleh: z = 2 z =2 y - 5z = -7 y = 3 x + 1/2y 1/2z = 3/2 x = 1 3.4. Metode Eliminasi Gauss Jordan Metode ini hampir sama dengan metode eliminasi Gauss. Metode eliminasi Gauss-Jordan merupakan perluasan dari metode Gauss, hanya saja matriks k=lengkap yang dikenai OBE diubah sedemikian hingga menjadi matriks satuan I. Selain untuk menyelesaikan sistem persamaan linier, metode inijuga dapat digunakan untuk menghitung matriks invers. Hitunglah nilai x, y, dan z untuk sistem persamaan berikut. 2x + y z = 3 3x +2y -4z = 1 x +4y + z = 15 Jawab: Matriks lengkap = [ ] [ ]H 21-3/2, H 31-1/2 [ ]H 2 (2), H 3 (2) [ ]H 32-7 [ ]H 3 (1/38), H 1 (1/2) [ ] [ ]H 13 1/2, H 23 5 [ ]H 32-1/2 [ ]

Berdasarkan matriks hasil OBE, diperoleh: x = 1, y = 3, dan z = 2 Latihan: Hitunglah nilai x 1, x 2, x 3, dan x 4 untuk sistem persamaan berikut: x 1 + x 2 + 2x 3-5x 4 = 3 2x 1 + 5x 2 - x 3-9x 4 = -3 2x 1 + x 2 - x 3 + 3x 4 = -11 x 1-3x 2 + 2x 3 + 7x 4 = -5 Latihan soal: 1. Kelompokkan SPL berikut termasuk konsisten atau inkonsisten. Jika konsisten apakah mempunyai solusi tunggal atau solusi banyak. Jelaskan juga mengapa SPL tersebut masuk ke dalam kelompok yang anda sebutkan. a. 2x 1 + 3x 2 = 9 dan 3x 1 + 4 1 / 2 x 2 = 13 b. Ax = b, dimana A = [ ] dan b = [ ] 2. Tentukan himpunan solusi dari SPL berikut (bila ada) menggunakan metode Cramer, metode invers matriks, metode eliminasi Gauss, dan metode eliminasi Gauss Jordan. 2w +3x -5y + 4z =20 w + 2x + 7y z = 9 w 5x + 4y + 8z = -4 5w x - 2y - 4z = 2