JOB RISK ASSESSMENT PEKERJAAN BONGKAR MUAT DI UD XYZ BALIKPAPAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

BAB I PENDAHULUAN I-1

Dua cara melakukan proyeksi risiko : 1. Probabilitas di mana risiko adalah nyata 2. Konsekuensi masalah yang berhubungan dengan risiko

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tinggi bagi kesehatan. Buwono (1993) mengungkapkan bahwa susu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya arus reaktif. Harmonisa telah terbukti memiliki dampak kerusakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BABY. S!MPULAN DA:"i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

III. METODE PENELITIAN

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

Bab III Analisis Rantai Markov

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

RAY TRACING dan. Oleh : Karmilasari

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

Kata kunci: FMEA, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab akibat

Transkripsi:

JOB RISK ASSESSMENT PEKERJAAN BONGKAR MUAT DI UD XYZ BALIKPAPAN L.M. Zanul 1, Rland Orland 2, James Everd Adlf Lku 3 Prgram Stud Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Unverstas Balkpapan 1,2,3 Jl. Pupuk Raya, Gn. Bahaga, Balkpapan, Kalmantan Tmur, 76114 Emal: zanul@unba-bpn.ac.d ABSTRAK UD XYZ adalah perusahaan dstrbus prduk fd & beverages dan kesehatan, dmana pekerjaan-pekerjaan yang dlakukan memlk kecelakaan kerja sebagamana pekerjaan dstrbus transprtas lannya. Terlebh lag pada prses pengangkatan mula dar penyedaan materal sampa ke prses delvery memerlukan pekerjaan pengangkatan. Dalam berbaga pekerjaan, terkadang membutuhkan untuk memndahkan benda berat dar tempat satu ke tempat yang lannya atau ke tempat yang lebh tngg, dmana basanya memerlukan alat bantu untuk melakukan prses pemndahan tersebut, mula dar alat bantu yang rngan sepert chan blck, pulley atau menggunakan alat bantu yang lebh kmplek lag yatu crane. Peneltan bertujuan untuk mengetahu pekerjaan bngkat muat barang. Peneltan menggunakan metde kualtatf dengan pendekatan crssectnal. Identfkas dan analss menggunakan metde Jb Rsk Assessment (JRA). Kejadan yang terdentfkas sebanyak 22 macam. Rsk yang memlk rsk ratng sangat tngg (very hgh) adalah barang terjaruh dan kendaraan menabrak pekerja. Kategr subtansal memlk 3 tem yatu menabrak pekerja, terjadnya kebakaran dan pekerja terpapar leh uap bahan bakar. Kategr prrty dalam penlaan terdapat 9 tem, sedangkan yang dterma (accept) sebanyak 10 tem. Kata Kunc: Assessment, bngkar muat, Jb rsk. 52

PENDAHULUAN UD XYZ adalah perusahaan dstrbus prduk fd & beverages dan kesehatan, dmana pekerjaan-pekerjaan yang dlakukan memlk kecelakaan kerja sebagamana pekerjaan dstrbus transprtas lannya. Terlebh lag pada prses pengangkatan mula dar penyedaan materal sampa ke prses delvery memerlukan pekerjaan pengangkatan. Dalam berbaga pekerjaan, terkadang membutuhkan untuk memndahkan benda berat dar tempat satu ke tempat yang lannya atau ke tempat yang lebh tngg, dmana basanya memerlukan alat bantu untuk melakukan prses pemndahan tersebut, mula dar alat bantu yang rngan sepert chan blck, pulley atau menggunakan alat bantu yang lebh kmplek lag yatu crane. Dar prses pengangkatan bak yang bersfat rutn maupun nn rutn memlk kecelakaan kerja yang tngg dkarenakan penggunaan alat berat dan perangkat pengangkatan yang memlk faktr dan ptens bahaya. Dsampng hal tu menurut keterangan para pekerja terdapat banyak keluhan sakt pada area tulang belakang pada saat melakukan pengangkatan dan serngnya terjad nearmss sepert terpeleset d area bngkar muat. Menurut Dewan Keamanan Nasnal, 20-25% dar jumlah kecelakaan kerja yang terjad akbat pekerjaan pengangkatan materal. Prses pengangkatan mempunya yang sangat besar untuk terjadnya kegagalan dan tentunya dar kegagalan tersebut dapat menyebabkan kecelakaan serus berupa kematan, kerusakan prpert atau bahkan pencemaran lngkungan. Adapun beberapa faktr yang dapat menyebabkan kegagalan dalam prses pengangkatan yatu perencanaan yang kurang bak, kegagalan dar peralatan, sumberdaya manusa (SDM) yang tdak memenuh persyaratan, faktr alam (cuaca, bencana alam, dan lan-lan). Aspek keselamatan kerja mempunya peranan pentng dalam memnmalkan bahaya. Oleh karena tu perlu adanya suatu usaha antspas sejak dn agar kecelakaan kerja tdak terjad dan tdak merugkan sumber daya manusa dan alat-alat kerja yang dmlk perusahaan. Perhatan pemerntah dalam hal n cukup besar yatu dengan dkeluarkan Undang- Undang Nmr 13 Tahun 2003 pasal 86 ayat 1 tentang Ketentuan Pkk Mengena Tenaga Kerja dsebutkan bahwa setap pekerja atau buruh mempunya hak untuk memperleh perlndungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, mral dan kesuslaan dan perlakuan yang sesua dengan harkat dan martabat manusa serta nla-nla agama. Hal n merupakan wujud kepedulan pemerntah atas keselamatan tenaga kerja sehngga perusahaan tdak bertndak sewenang-wenang terhadap tenaga kerja. Salah satu aspek dalam keselamatan kerja yang harus dperhatkan yatu adanya kecelakaan kerja. Kejadan atau perstwa kecelakaan tentu ada penyebab yang menyertanya. Secara umum, ada 2 (dua) glngan penyebab terjadnya kecelakaan, yatu: 1) Tndakan atau perbuatan manusa yang tdak memenuh keselamatan (unsafe actns). 2) Keadaan atau knds lngkungan yang tdak aman (unsafe cndtns) (Suma mur, 2009). Sebaga upaya untuk mendukung keselamatan kerja pada pekerjaan yang menggunakan perangkat lftng (pengangkatan) maka pemberlakuan terhadap sstem pengendalan merupakan suatu prsedur standar yang harus dterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan yang berbahaya. Hal n sebagan yang pentng dar sstem yang menentukan bagamana pekerjaan dapat dlakasanakan dengan aman. Maksud dar pengendalan adalah untuk mewujudkan upaya dalam mengdentfkas dan pengendalan bahaya yang ada d lapangan pekerjaan. TINJAUAN PUSTAKA Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan berasal dar bahasa Inggrs yatu kata safety dan basanya selalu dkatkan dengan keadaan terbebasnya seserang dar perstwa celaka (accdent) atau nyars celaka (near-mss). Jad pada hakekatnya keselamatan sebaga suatu pendekatan kelmuan maupun 53

sebaga suatu pendekatan prakts mempelajar faktr-faktr yang mempelajar tentang penyebab terjadnya kecelakaan (Syaaf, 2008). Keselamatan Kerja adalah keselamatan yang berkatan dengan mesn, pesawat, alat kerja, bahan dan prses penglahan, landasan kerja, lngkungan kerja, serta cara-cara melakukan pekerjaan/ prses prduks (Suma mur, 1993). Secara flsf keselamatan dan kesehatan kerja menunjukkan knds-knds fslgs fskal dan psklgs tenaga kerja yang dakbatkan leh lngkungan kerja yang dsedakan leh perusahaan. Knds fslgsfskal melput penyakt-penyakt dan kecelakaan kerja sepert cedera, kehlangan nyawa atau anggta badan. Knds-knds psklgs dakbatkan leh stress pekerjaan dan kehdupan kerja yang berkualtas rendah. Hal n melput ketdakpuasan, skap menark dr, kurang perhatan, mudah marah, selalu menunda pekerjaan dan kecenderungan untuk mudah putus asa terhadap hal-hal yang remeh (Rva, 2006). Tujuan dan pentngnya keselamatan dan kesehatan kerja, melput: 1. Menngkatnya prduktvtas karena menurunnya jumlah har kerja yang hlang. 2. Menngkatnya efsens dan kualtas pekerja yang lebh berkmtmen. 3. Menurunnya baya-baya kesehatan dan asurans. 4. Tngkat kmpensas pekerja dan pembayaran langsung yang lebh rendah karena menurunnya pengajuan klam. 5. Fleksbltas dan adaptabltas yang lebh besar sebaga akbat dar menngkatnya partspas dan rasa kepemlkan. 6. Ras seleks tenaga kerja yang lebh bak karena menngkatnya ctra perusahaan. Perusahaan yang dapat menurunkan tngkat dan beratnya kecelakaan kerja, penyakt dan hal-hal yang berkatan dengan stress serta mampu menngkatkan kualtas kehdupan kerja para pekerjanya, maka perusahaan tersebut akan semakn efektf (Rva, 2006). Menurut Suma mur (2009) kesehatan kerja adalah spesalsas dalam lmu kedkteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja memperleh derajat kesehatan yang setngg-tnggnya bak fsk, mental maupun ssal dengan usaha preventf atau kuratf terhadap penyakt atau gangguan kesehatan yang dakbatkan leh pekerjaan atau lngkungan kerja, serta terhadap penyakt umum. Bahaya Menurut Australan Standard/New Zealand Standard 4360 : 2004, dentfkas adalah langkah dalam prses manajemen untuk mengdentfkas apa penyebab atau kemungknan terjadnya kegagalan atau bagamana skenar kegagalan tersebut terjad. Identfkas dmula dengan melakukan dentfkas semua sumber bahaya pada area knsekuens atau dampak. Dalam bdang K3 dentfkas dsebut juga dentfkas bahaya sedangkan d dalam bdang lngkungan dentfkas dsebut juga dentfkas dampak. Tahap n bertujuan untuk mengdentfkas semua kemungknan bahaya atau yang mungkn terjad d lngkungan kegatan dan bagamana dampak atau keparahannya jka terjad (Raml, 2010). Metde dentfkas bahaya harus mempunya sfat praktf atau predktf sehngga semua yang akan dharapkan dapat menjangkau seluruh bahaya bak yang nyata maupun yang bersfat ptensal. Identfkas bahaya harus dlakukan secara cermat dan kmprehensf, sehngga tdak ada ptens bahaya yang terlewatkan atau tdak terdentfkas, selanjutnya dalam memlh teknk dentfkas bahaya yang dapat memberkan acuan untuk menentukan perngkat serta prrtas pengendalannya msalnya menggunakan matrk atau perngkat secara kualtatf atau kuanttatf (Raml, 2010). 54

Menurut Tarwaka (2008) Identfkas bahaya merupakan suatu prses yang dapat dlakukan untuk mengenal seluruh stuas atau kejadan yang berptens sebaga penyebab terjadnya kecelakaan dan penyakt akbat kerja yang mungkn tmbul d tempat kerja. Hazard berdasarkan Health And Safety Executve (2006) adalah segala sesuatu yang bsa menyebabkan kerusakan, sepert bahan kma, arus lstrk, bekerja dar tepat tngg dan lan-lan. Hazard mempunya ptens untuk mengakbatkan kerusakan dan kerugan kepada manusa bak bersfat langsung maupun bersfat tdak langsung terhadap pekerjaan, prpert termasuk peralatan kerja dan mesn-mesn, lngkungan bak lngkungan d dalam perusahaan maupun d luar perusahaan, kualtas prduk barang dan jasa serta nama bak perusahaan (Tarwaka, 2008). Keberadaan bahaya dapat mengakbatkan terjadnya kecelakaan atau nsden yang membawa dampak terhadap manusa, peralatan, materal dan lngkungan. Bahaya terdapat dmana-mana bak d tempat kerja atau d lngkungan, namun bahaya hanya akan menmbulkan efek jka terjad sebuah kntak atau ekspsur (Tranter 1999). Rsk menggambarkan besarnya ptens bahaya tersebut untuk dapat menmbulkan nsden atau cedera pada manusa yang dtentukan leh kemungknan dan keparahan yang dakbatkannya (Raml, 2011). Rsk Rsk adalah suatu kemungknan terjadnya kecelakaan atau kerugan pada prde waktu tertentu atau sklus peras tertentu. Tngkat merupakan perkalan antara tngkat kerapatan (prbablty) dan keparahan (cnsequence/severty) dar suatu kejadan yang menyebabkan kerugan, kecelakaan atau cedera dan sakt yang mungkn tmbul dar pemaparan suatu hazard dtempat kerja (Tarwaka, 2008). Rsk dapat dartkan sebaga kejadan yang tdak tentu dan dapat mengakbatkan suatu kerugan (Redja, 2003). Pengertan menurut AS/NZS 4360:2004 adalah sebaga peluang munculnya suatu kejadan yang dapat menmbulkan efek terhdap suatu bjek. Rsk datur berdasarkan nla kemungknan munculnya sebuah perstwa (lkelhd) dan dampak yang dtmbulkan leh perstwa tersebut (cncequence). Rsk dapat d nla secara kualtatf, sem kuanttatf. Manajemen adalah menyangkut budaya, prses, dan struktur dalam mengella suatu secara efektf dan terencana dalam sstem manajemen yang bak (AS/NZS 4360, 2009). Manual Handlng Lebh seperempat dar ttal kecelakaan kerja terjad berkatan dengan pekerjaaan manual handlng (Health Safety Executve, 2003). Manual handlng d defnskan sebaga suatu pekerjaan yang berkatan dengan mengangkat, menurunkan, mendrng, menark, membawa atau memndahkan beban dengan satu tangan atau kedua tangan dan atau dengan pengerahan seluruh badan. Serng pula pekerjaan-pekerjaan manual handlng dlakukan dengan menggunakan alat bantu mekank sepert trl, frklft, crane, hst, cnveyr dll (Tarwaka, 2011). Prses kerja manual handlng d Indnesa mash banyak djumpa. Pekerjaan mengangkat dan mengangkut barang merupakan salah satu cnth manual handlng. Menurut Nurmant (2004) manual handlng dplh karena bla dbandngkan dengan penanganan materal menggunakan alat bantu memlk kelebhan berupa fleksbltas gerakan yang dapat dlakukan untuk bebanbeban rngan, akan tetap pstur yang dlakukan be besar sebaga penyebab penyakt tulang belakang atau lw back pan. Apabla tt menerma beban stats secara berulang dan dalam waktu yang lama, maka akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada 55

send, lgamen, dan tendn. Keluhan hngga kerusakan nlah yang basanya dsebut dengan keluhan musculskeletal dsrders (MSDs) atau cedera pada sstem muskulskeletal (Tarwaka, 2010). Klasfkas Mengangkat dan Mengangkut Jens-jens cara mngangkat dan mengankut menurut Occupatnal Safety and Health Admnstratn (OSHA) dklasfkaskan menjad 5 (lma) bagan yatu: 1. Mengangkat dan menurunkan (lftng and lwerng) Mengankat adalah kegatan memndahkan barang ketempat yang lebh tngg yang mash dapat d jangkau leh tangan. Kegatan lannya menurunkan barang. 2. Mendrng/Menark (Push/Pull) Kegatan mendrng adalah kegatan menekan berlawanan arah tubuh dengan usaha yang bertujuan untuk memndahkan byek. 3. Memutar (Twstng ) Kegatan memutar tubuh bagan atas kesatu atau dua ss, sementara tubuh bagan bawah berada dalam pss tetap. 4. Membawa (Carryng ) Kegatan membawa merupakan kegatan mengamb barang dan memndahkannya. 5. Menahan (Hldng) Memegang byek saat tubuh beraa dalam pss dam. METODE PENELITIAN Metdlg peneltan yang d gunakan adalah metdlg deskrktf kualtatf dengan tujuan utama membuat gambaran maupun deskrps tentang suatu penerapan secara bjektf (Sugyn, 2016). Metdlg peneltan yang dgunakan adalah deskrktf kualtatf dengan rancangan crssectnal. Dalam melakukan dentfkas dan penlaan penggunaan menggunakan metde Jb Rsk Assessment (JRA), dengan menggunakan rumus Rsk sepert d bawah n. Rsk= Lkelhd X Expsure X Cnsequence HASIL DAN PEMBAHASAN Jbs rsk assesment pada tahap mempersapkan penggunaan frklft Pada tahapan n dlakukan dentfkas dan penlaan pekerjaan saat pengsan bahan bakar dan saat pegecekan kendaraan (frklft). Identfkas pada tahapan pengsan bahan bakar pada frklft n terdapat dua kegatan yatu menuju tempat pengsan bahan bakar (area utlty) dan memndahkan bahan bakar dar drum ke tangk frklft. Rsk pada kegatan tersebut terdapat 4 macam (menabrak barang, menabrak pekerja, terjadnya kebakaran dan terpajan bahan bakar (slar). Tabel 1. Penlaan pada tahapan pengsan bahan bakar pada frklft Basc Nla Level level penambahan pengendalan) Nla rsk 1 3 3 9 1 3 3 9 Accept 50 2 3 300 50 3 1 150 Subta ntal 50 3 3 450 50 3 0.5 75 Subta ntal 5 3 6 90 5 3 6 90 Subta ntal Sumber: Data Prmer, 2017 Pada tahap pengecekkan frklft terdapat kegatan pengecekan sebelum dgunakan, pada kegatan n terdapat 3 macam yang pntensal terjad pada pekerja yatu terjept, tergres dan terbentur. Penelaan ptens 56

pada tahap pengecekan frklft dapat dlhat pada tabel berkut. Tabel 2. Penlaan pada tahapan pengecekan frklft Exstng Level Basc level penambahan Level pengendalan) Rsk Rsk Tergr es Terjep t N la R sk N la R sk 1 6 3 18 1 6 1 6 1 6 3 18 1 6 1 6 Terbe 1 6 3 18 1 6 6 6 ntur Sumber: Data Prmer, 2017 accept accept accept Jbs rsk assesment pada tahap mengangkat barang dengan frklft dan secara manual Prses kegatan pengangkatan barang terdapat 3 (tga) aktvtas kegatan yatu mempersapkan pallet, menyusun atau mengangkat barang ke atas pallet dan mengangkat barang (prses pengangkutan). Pada prses n terdapat yang terdentfkas sebanyak 4 (empat) yatu pallet jatuh, pstur janggal, kak tertmpa dan barang terjatuh. Penlaan pada tahap mengangkat dapat dlhat pada tabel 3 berkut. Tabel 3. Penlaan mengangkat barang dengan frklft dan secara manual Basc level Nla Level penambahan pengendalan) Nla rsk 1 10 3 30 1 10 3 30 Prrty 1 10 10 100 1 10 3 30 Prrty 5 3 6 30 1 10 1 10 Accepta ble 1 10 3 30 1 10 3 30 Prrty Sumber: Data Prmer, 2017 Pada tabel 3. tersebut d atas terdapat tngkat (level rsk) prrty sebanyak 3 (tga) macam dan accept sebanyak 1 (satu) macam. Jbs rsk assesment pada tahap memndahkan dan meletakkan barang Menndahkan dan meletakan barang terdr dar dua bagan kegatan yatu memndahkan barang kedalam gudang pada saat barang tba dan memndahkan barang kedalam mbl pada saat akan d dstrbuskan ke agen-agen yang ada d Balkpapan. Pada kegatan memndahkan dan meletakan barang dengan menggunakan frklft terdapat 9 (semblan), dengan rncan pekerjaan memndahkan barang kedalam gudang dengan sebanyak 3 (tga) yatu menabrak bangunan, menabrak pekerja dan barang terjatuh. Memndahkan kedalam mbl memlk yatu menabrak mbl menabrak pekerja. untuk pekerjaan meletakan barang ketempat yang tngg memlk yatu pekerja terjatuh, barang yang dangkat terjatuh. Sedangkan untuk kegatan menumpuk barang nya terjatuh. Penlaan tanap n dapat dlhat pada tabel berkut. Tabel 4 Penlaan tahap pemndahan barang dan meletakkan barang Basc level Nla Level penambahan pengendalan) Nla rsk 1 10 3 30 1 10 3 30 Prrty 50 10 3 1500 50 10 1 500 Very hgh 1 10 3 30 1 10 3 30 Prrty 1 10 3 30 1 10 3 30 Prrty 50 10 3 1500 1 10 1 10 Accepta ble 1 10 3 30 50 10 1 500 Very hgh 1 10 3 30 1 10 3 30 Prrty 5 3 3 45 5 3 3 45 Prrty 5 10 1 50 5 10 1 50 Prrty 1 10 3 30 1 10 1 10 Accepta ble Sumber: Data Prmer, 2017 57

Pada tabel 4 terdapat 2 (dua) level yang tngg yatu pada menabrak pekerja dan barang terjatuh sedangkan lannya terdapat 6 level prrty dan kategr Accept sebanyak 2 (dua). Jbs rsk assesment pada tahap akhr/ berhent dan parkr Pada tahap akhr prses kegatan pengangkatan dan pengangkutan barang yatu menempatkan frklft pada lkas penempatan (lkas parkr). Ptens yang terjad adalah pekerja tersandung atau menabrak frklft dan frklft menbarak pekerja atau barang. Penelaan pada tahap akhr kegatan penggunaan frklft adalah penempatan kendaraan menuju lkas parkr dapat d jelaskan pada tabel berkut. Tabel 5. Penlaan pada tahap akhr kegatan Basc level Nla rsk penambahan pengendalan) Nla rsk Level 1 10 1 10 1 10 1 10 accept 1 10 0,5 5 1 10 0,5 5 accept Sumber: Data Prmer, 2017 KESIMPULAN Beberapa kejadan yang terdentfkas ada 22 macam. Rsk yang terdentfkas selanjutnya dlakukan prses penlaan. Rsk yang memlk rsk ratng sangat tngg adalah barang terjaruh dan kendaraan menabrak pekerja, kategr tersebut perlu mendapatkan tndakan yang sesegerah mungkn agar tdak menghentkan prses pekerjaan. Kategr subtansal memlk 3 tem yatu menabrak pekerja, terjadnya kebakaran dan pekerja terpapar leh uap bahan bakar. Kategr prrty dalam penlaan terdapat 9 tem, sedangkan yang dterma sebanyak 10 tem. DAFTAR PUSTAKA 1. Undang-Undang Ketenagakerjaan Republk Indnesa, 2003, Undang- Undang Nmr 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Kementeran Hukum dan Hak Asas Manusa, Jakarta. 2. Suma mur, 2009, Hgene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, PT Tk Gunung Agung, Jakarta. 3. Syaaf, 2008, Analss Perlaku be d PT. X, Skrps, Depk, FKM UI, Jakarta. 4. Suma mur, 1993, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, CV Haj masagung, Jakarta. 5. Rva, V, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusa Untuk Perusahaan Dar Ter ke Praktk, Raja Grafnd Persada, Jakarta. 6. Australan/New Zeland Standart, AS/NZS 4630, 2004, Rsk Management Standard, Australa. 7. Raml, S, (ed) Djajanngrat, H, 2010, Sstem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja: OSHAS 8001, Penerbt PT Dan Rakyat, Jakarta. 8. Tarwaka, 2008, Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Manajemen dan Implementas K3 d Tempat Kerja, Penerbt Harapan Press, Surakarta. 9. Health and Safety Executve, 2006. Essentals f Health and Safety at Wrk 4th Edtn. HSE Prced and Free Publcatns Can be Vewed Onlne r Ordered frm www.hse.gv.uk. 10. Tranter, M, 1999, Occupatnal Hygne and Rsk Management, Australa: A Multmeda Package, OH&S Press. 11. Raml, S, (ed) Djajanngrat, H, 2011, Pedman Prakts Manajemen Rsk dalam Perspektf K3 OHS Rsk 58

Management, Penerbt PT Dan Rakyat, Jakarta. 12. Tarwaka, 2011, Dasar-Dasar Pengetahuan Ergnm dan Aplkas d Tempat Kerja, Harapan Press. Surakarta. 13. Nurmant, Ek, 2008, Ergnm; Knsep Dasar Dan Aplkasnya, Eds ke dua, Prma Prntng, Surabaya. 14. Sugyn, 2016, Metde Peneltan Kuanttatf Kualtatf Dan R&D, Alfabeta, Bandung. 59