DISTRIBUSI PROBABILITAS

dokumen-dokumen yang mirip
DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2. Distribusi Hipergeometrik

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

4.1.1 Distribusi Binomial

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 3 Peubah Acak dan Dist

Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial

STATISTIK PERTEMUAN VI

Peubah Acak. 14-Sep-07 TPADF (Kelas Ganjil/ Rahmat) Lecture 2 page 1

Dengan demikian, untuk sembarang B = [a, b], maka persamaan (5.1) menjadi

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

4. Sebaran Peluang Kontinyu

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengantar Proses Stokastik

Beberapa Distribusi Peluang Diskrit

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

Beberapa Distribusi Peluang. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT.

l.makalah DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis

DISTRIBUSI PROBABILITAS

STATISTICS. WEEK 5 Hanung N. Prasetyo TELKOM POLTECH/HANUNG NP

DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU DISTRIBUSI PROBABILITAS

STATISTICS. Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL WEEK 6 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

Statistika Farmasi

Distribusi Peluang Kontinyu STATISTIK INDUSTRI 1. Distribusi Peluang Kontinyu. Distribusi Diskrit Uniform. Distribusi Diskrit Uniform 13/11/2013

PENS. Probability and Random Process. Topik 4. Variabel Acak dan Distribusi Probabilitas. Prima Kristalina April 2015

CNH3E3 PROSES STOKASTIK Peubah Acak & Pendukungnya

Model dan Simulasi Universitas Indo Global Mandiri

PEMBANGKIT RANDOM VARIATE

28/09/2012 SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS. ω Ω

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

BeberapaDistribusiPeluang. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan praktikum II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Distribusi Probabilitas

Distribusi Peluang Kontinyu STATISTIK INDUSTRI 1. Distribusi Peluang Kontinyu. Distribusi Diskrit Uniform. Distribusi Diskrit Uniform 17/12/2014

Tugas Kelompok. Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif. Judul Makalah Revisi DISTRIBUSI PELUANG

Peubah Acak dan Distribusi

DISTRIBUSI PROBABILITAS VARIABEL RANDOM

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

Distribusi Peluang Kontinu. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Statistika (MMS-1403)

Nilai harapan suatu variabel acak x ditulis E (x) didefinisikan E (x) = Σ x. f (x) Var (x) = σ x 2 = E [ x E (x) ] 2 = E (x 2 ) { E (x) } 2

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Menurut Open Darnius (2006, hal: 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

DISTRIBUSI PROBABILITAS DAN TERMINOLOGI KEANDALAN

STK 211 Metode statistika. Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang

DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PELUANG

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

Contoh: Aturan Penjumlahan. Independen. P(A dan B) = P(A) x P(B)

Pengantar Proses Stokastik

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

DISTRIBUSI TEORITIS. Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal

Distribusi Teoritis Probabilitas. Distribusi Teoritis Probabilitas. Distribusi Binomial. Distribusi Binomial. Distribusi Binomial

Distribusi Teoritis Probabilitas

Dasar-dasar Statistika Pemodelan Sistem

Statistika (MMS-1001)

Statistika (MMS-1001)

DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

DISTRIBUSI DISKRIT KHUSUS

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

UNIFORM (SERAGAM) BERNOULLI BINOMIAL POISSON BEBERAPA DISTRIBUSI LAINNYA : MULTINOMIAL, HIPERGEOMETRIK, MA 2081 Statistika Dasar.

Peubah Acak. Bab 4. Definisi 4.1 Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R

Cara memperoleh data: Zaman dahulu, dgn cara : Melempar dadu Mengocok kartu

MK Statistik Bisnis 2 MultiVariate. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

Distribusi Peluang Teoritis. Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan.

Pengantar Statistika Matematik(a)

BAB IV. DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

Konsep Dasar Statistik dan Probabilitas

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling

Learning Outcomes Sebaran Kontinu Nilai Harapan dan Ragam Beberapa Sebaran Kontinu. Peubah Acak Kontinu. Julio Adisantoso.

D I S T R I B U S I P R O B A B I L I T A S

Konsep Dasar Statistik dan Probabilitas

MA3081 STATISTIKA MATEMATIK(A) Bab 2: Distribusi Samp

DISTRIBUSI DISKRIT KHUSUS

BAB 2 LANDASAN TEORI

REVIEW: DISTRIBUSI PELUANG KHUSUS & UJI HIPOTESIS. Utriweni Mukhaiyar MA2281 Statistika Nonparametrik Kamis, 21 Januari 2016

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

Distribusi Probabilitas Diskrit: Poisson

Peubah Acak (Lanjutan)

DISTRIBUSI ERLANG DAN PENERAPANNYA. Rini Kurniasih 1, Getut Pramesti 2 Mahasiswi Pendidikan Matematika FKIP UNS, Dosen Pendidikan Matematika FKIP UNS

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

STK 511 Analisis statistika. Materi 3 Sebaran Peubah Acak

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

PEMODELAN KUALITAS PROSES

DISTRIBUSI PELUANG.

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 4. BEBERAPA DISTRIBUSI PELUANG DISKRET

Transkripsi:

DISTRIBUSI PROBABILITAS Variabel random adalah fungsi yang mengasosiasikan suatu bilangan real dengan setiap elemen dalam ruang sampel dan mendapatkan probabilitas dari suatu variabel random pada nilai dalam suatu cakupan disebut distribusi probabilitas (probability disribution). Jika suatu ruang sampel mengandung jumlah kemungkinan (possibilities) terbatas (finite) atau suatu urutan yang takberakhir (unending) dengan sebanyak elemen sebagaimana merupakan jumlah keseluruhan, maka disebut sebagai ruang sampel diskrit. Jika suatu ruang sampel mengandung jumlah kemungkinan (possibilities) takterbatas (infinite) sama dengan jumlah titik pada suatu segmen garis, maka disebut sebagai ruang sampel kontinyu. Sekumpulan pasangan yang diinginkan (x, f(x)) adalah fungsi probabilitas massa (probability mass function pmf ) dari variabel random diskrit X jika, untuk setiap hasil x 1. f(x) > 0 2. f (x) = 1 x 3. P(X = x) = f(x) f(x) F(x) 1 0 1 2 3 4 x 0 1 2 3 4 x Fungsi massa kumulatif (Cummulative mass function cmf ) F(x) dari variabel random diskrit dengan pmf f(x) adalah F (x) = f(x) Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 1

Fungsi f(x) merupakan suatu fungsi kepadatan probabilitas (probability density function pdf ) untuk variabel random kontinyu X, didefinisikan berdasarkan sekumpulan bilangan real R, jika 1. f(x) 0 ; untuk semua x R 2. f (x) dx = 1 b 3. P(a < X < b) = f (x) dx a Fungsi kepadatan kumulatif (cummulative density function cdf ) F(x) dari suatu variabel random kontinyu X dengan fungsi kepadatan f(x) adalah : a F(x) = P(X < x) = f (x) dx ; untuk < x < Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 2

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT DISTRIBUSI UNIFORM DISKRIT Jika variabel random X mengasumsikan nilai x 1, x 2,, x k, dengan probabilitas yang sama, maka diskrit probabilitasnya adalah : Mean dan variansi distribusi uniform diskrit : f(x ; k) = 1/k ; x = x 1, x 2,, x k k xi i= 1 μ = dan k σ 2 = k i= 1 (x μ) i k DISTRIBUSI BINOMIAL Ciri-ciri dari distribusi Binomial : 1. Setiap eksperimen terdiri dari n percobaan yang berulang. 2. Setiap percobaan menghasilkan hasil yang diklasifikasikan sebagai sukses atau gagal. 3. Probabilitas sukses (p) akan selalu konstan untuk setiap percobaan. 4. Percobaan berulang independen. Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 3

Jika suatu percobaan binomial menghasilkan sukses dengan probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q = 1 p, maka distribusi probabilitas dari variabel random X, jumlah sukses dalam n independen percobaan adalah : n x b(x; n, p) = p x q n ; untuk x = 0, 1, 2, 3,, n pmf x n x Σb(x; n, p) = p x q n ; untuk x = 0, 1, 2, 3,, n cmf x Probabilitas mendapatkan tepat 3 sukses dalam 10 percobaan dengan probabilitas 0.4, maka didapatkan b(3; 10, 0.4) Probabilitas mendapatkan paling banyak 3 sukses dalam 10 percobaan dengan probabilitas 0.4, maka didapatkan Σb(3; 10, 0.4) = Σb(x < 3; 10, 0.4) Probabilitas mendapatkan paling sedikit 3 sukses dalam 10 percobaan dengan probabilitas 0.4, maka didapatkan Σb(x > 3; 10, 0.4) Dengan demikian untuk n = 10 dan p = 0.4, maka x = 3 b(x = 3; 10, 0.4) x < 3 b(x = 0; 10, 0.4) + b(x = 1; 10, 0.4) + b(x = 2; 10, 0.4) + b(x = 3; 10, 0.4) = Σb(x < 3; 10, 0.4) x > 3 1 Σb(x < 2; 10, 0.4) 2 < x < 3 Σb(x < 3; 10, 0.4) Σb(x < 1; 10, 0.4) Mean dan variansi distribusi binomial : μ = np dan σ 2 = npq Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 4

Probabilitas suatu komponen akan bertahan jika diberikan suhu tinggi adalah 0.75. Tentukan probabilitas tepat 2 komponen dari 4 komponen yang diperiksa akan tahan dalam uji ketahanan. Dari persoalan diketahui p (sukses bertahan dalam suhu tinggi) = 0.75, q = 0.25, n = 4, dan x = 2, maka 4 2 2 b(2; 4, 0.75) = (0.75) (0.25) = 0.2109 2 DISTRIBUSI MULTINOMIAL Jika suatu percobaan menghasilkan k hasil E 1, E 2,, E k, dengan probabilitas p 1, p 2,, p k, maka distribusi probabilitas dari variabel random X 1, X 2,, X k, mewakili jumlah kemunculan untuk E 1, E 2,, E k, dalam n percobaan independen adalah : n k k x1 x2 xk f(x 1, x 2,, x k ; p 1, p 2,, p k, n) = p1 p2... pk x1, x 2,..., x dengan x i = n dan pi = 1 k i= 1 i= 1 n n dimana x, x,..., x = 1 2 k x1! x 2!... x k! Jika sepasang dadu dilemparkan 6 kali, berapat probabilitas mendapatkan jumlah 7 dan 11 dua kali, sekali angka berjumlah sama, dan kombinasi jumlah yang lain 3 kali? E 1 = jumlah 7 dan 11 ; E 2 = jumlah sama ; E 3 = kombinasi yang lain dengan probabilitas masing-masing berturut-turut p 1 = 8/36, p 2 = 6/36, p 3 = 22/36, dan n = 2 + 1 + 3 = 6 2 1 2 6 8 6 22 f(2, 1, 3 ; 2/9, 1/6, 11/18, 6) = = 0. 1127 2,1,3 36 26 36 Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 5

DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK Ciri-ciri distribusi hipergeometrik : 1. Suatu sampel random dengan ukuran n diambil dari N. 2. Sebanyak k dari N diklasifikasikan sebagai sukses dan N k diklasifikasikan sebagai gagal. Distribusi hipergeometrik dari variabel random X, jumlah sukses dalam suatu sampel random seukuran n diambil dari N dimana terdapat k sukses dan N k gagal adalah : k N k h(x ; N, n, k) = x n x untuk x = 0, 1, 2,, n pmf N n Pengiriman suatu lot yang berisi 20 produk mengandung 5 produk cacat. Jika 10 produk diambil secara random, berapa probabilitas terdapat tepat 2 produk cacat? h(2 ; 20, 10, 5) = 5 15 2 8 = 0.348 20 10 Jika ukuran N >>> dibanding ukuran n, maka dapat digunakan pendekatan binomial dengan p = k/n Contoh : h(3 ; 5000, 10, 1000), nilai N (5000) >>> n (10), gunakan pendekatan binomial dengan p = 0.2, sehingga menjadi b(3 ; 10, 0.2) Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 6

DISTRIBUSI GEOMETRIK Jika percobaan independen yang berulang dapat menghasilkan sebuah sukses dengan probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q, maka distribusi probabilitas dari variabel random X, sukses pertama dari sejumlah percobaan adalah : g(x ; p) = p q x 1 ; untuk x = 1, 2, 3, Pada suatu proses manufakturing tertentu diketahui bahwa, secara rata-rata 1 dalam setiap 100 produk akan cacat. Berapa probabilitas dari produk ke lima yang diperiksa ternyata merupakan cacat pertama yang ditemukan? Dengan menggunakan distiribusi geometrik pada x = 5 dan p = 0.01, g(5 ; 0.01) = (0.01) (0.99) 4 = 0.0096 DISTRIBUSI NEGATIF BINOMIAL Jika percobaan independen yang berulang dapat menghasilkan sebuah sukses dengan probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q, maka distribusi probabilitas dari variabel random X, sukses ke-k dari sejumlah percobaan adalah : x 1 b*(x ; k, p) = p k q x k ; untuk x = k, k + 1, k + 2, k 1 Tentuka probabilitas seseorang yang melemparkan tiga koin akan mendapat semua angka atau semua gambar untuk kedua kalinya pada lemparan ke 5? Dengan menggunakan distiribusi geometrik pada x = 5, k = 2, dan p = 0.25, maka b*(5 ; 2, 0.25) = 4 (0.25) 2 (0.75) 3 = 0.1055 1 Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 7

DISTRIBUSI POISSON Ciri-ciri distribusi Poisson : 1. Jumlah kemunculan yang didapatkan dalam selang waktu yang spesifik adalah jumlah independen yang muncul pada seang waktu atau daerah. 2. Probabilitas suatu kemunculan tunggal yang didapatkan dalam selang waktu yang pendek atau dalam sebuah daerah yang sempit adalah proporsional terhadap panjang selang waktu atau ukuran daerah dan tidak tergantung dari jumlah hasil yang muncul diluar selang waktu atau daerah. 3. Probabilitas kemunculan lebih dari satu selang waktu atau daerah yang sempit diabaikan Distribusi probabilitas variabel random X Poisson, mewakili jumlah kemunculan dalam selang waktu atau daerah yang sepesifik adalah : λ x e λ p(x ; λ) = ; untuk x = 0, 1, 2,, n pmf x! n λ x e λ Σp(x ; λ) = ; untuk x = 0, 1, 2,, n cmf x! i= 1 Rata-rata truk yang melalui pintu tol selama 10 menit adalah 4. Berapa probabilitas terdapat tepat 6 truk yang melalui pintu tol pada 10 menit manapun? Dengan menggunakan distribusi Poisson untuk x = 6 dan λ = 4, maka 4 x e 4 p(6 ; 4) = = 0.1042 6! Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 8

Mean dan variansi untuk distribusi Poisson adalah : μ = λ = np dan σ 2 = λ Jika random variabel binomial dengan distribusi probabilitas b(x ; n, p), pada saat n >>> atau menuju takhingga dengan p <<< atau mendekati nol, dan μ = np konstan, maka dapat didekati dengan mengunakan distribusi Poisson dengan λ = μ = np. Dalam suatu proses pembuatan botol, suatu botol dikatakan cacat jika terdapat gelembung didalam dinding botol. Diketahui bahwa rata-rata terdapat 1 botol pada setiap 1000 botol yang diproduksi mempunyai cacat gelembung ini. Berapa probabilitas dalam suatu sampel random seukuran 8000 akan mendapatkan kurang dari 7 botol yang cacat? Persoalan ini merupakan tipe persoalan binomial dengan p = 1/1000 dan n = 8000 sehingga untuk x < 7, maka Σb(7 ; 8000, 0.001). Namun karena ukuran n >>> dan p <<<, maka dapat didekati dengan distribusi Poisson dengan λ = μ = np = (8000) (0.001) = 8, sehingga P(X < 7) = Σp(7 ; 8) = p(0 ; 8) + p(1 ; 8) + p(2 ; 8) + + p(7 ; 8) = 0.3134 Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 9

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU DISTRIBUSI NORMAL Distribusi probabilitas kontinyu yang paling sering digunakan dalam statistik secara umum adalah distribusi normal, yang secara grafik sering disebut sebagai kurva normal, dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Kurva mempunyai satu puncak unimodal berbentuk lonceng dan simetris, dengan demikian nilai mean = median = modus. 2. Mean μ (mu), sebagai parameter lokasi, dari distribusi normal berada ditengah-tengah kurva normal dan tersebar sebesar σ (sigma) sebagai parameter dispersi. 3. Kedua ekornya merupakan asymphtot. 4. Probabilitas kumulatifnya (luas kurva) adalah 1, dimulai dari sampai +. Fungsi kepadatan probabilitas (pdf) dari variabel random normal X, dengan mean μ dan variansi σ 2 adalah : n(x ; μ, σ) = 1 2 (1 / 2)[(x μ) / σ] e 2πσ ; < x < + Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 10

Daerah Dibawah Kurva Normal Kurva dari distribusi probabilitas normal adalah daerah yang dibatasi oleh dua ordinat x = x 1 dan x = x 2 sama dengan probabilitas variabel random X yang diasumsikan suatu antara nilai antara x = x 1 dan x = x 2, sehingga dengan demikian : P(x 1 < X < x 2 ) = n (x; μ, σ) dx = x1 x2 x1 1 2 (1 / 2)[(x μ) / σ] 2πσ x2 e dx adalah daerah yang diarsir sebagai berikut : Untuk memudahkan penyelesaian integral dari fungsi densitas normal, maka mentransformasikan semua observasi variabel random normal X kedalam himpunan baru observasi dari variabel random normal dengan mean μ = 0 dan variansi σ 2 = 1 yang disebut dengan distribusi normal standard dengan menggunakan formulasi : μ Z = x σ Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 11

Berapa luas daerah yang diarsir pada gambar disamping ini? Z 1 = 2.45 2.1 = 0.58 Z 2 = 3.55 2.1 = 2.42 0.6 0.6 maka P(2.45 < x < 3.55) = P(0.58 < Z < 2.42) = P(Z < 2.42) P(Z < 0.58) = 0.9922 0.7190 = 0.2732 Pendekatan Normal terhadap Binomial Jika ukuran n besar dengan p mendekati nol, maka distribusi binomial didekati oleh distribusi Poisson. Namun dapat terjadi n besar dengan p mendekati 0.5, maka distribusi binomial didekati oleh distribusi normal. Jika X adalah variabel random binomial dengan mean μ = np dan variansi σ 2 = npq, maka bentuk terbatas distribusi normalnya adalah : X np Z = npq saat n, adalah distribusi normal standard n(z; 0, 1) Namun karena terdapat perbedaan distrbusi, dimana binomial adalah diskrit dan normal adalah kontinyu, maka batas (boundary) untuk x yang digunakan adalah x 1 0.5 dan x 2 + 0.5 Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 12

Suatu soal multiple choice yang terdiri dari 4 jawaban dan hanya ada satu yang benar. Berapa probabilitas seseorang yang hitung kancing akan benar 25 sampai 30 dari 80 soal yang tidak dikuasai? Untuk jawaban secara binomial, maka P(25 < x < 30) = b (x; 80, 0.24), dengan menggunakan pendekatan normal pada μ = np = (80)(0.25) = 20 dan σ = (npq) = [(80)(0.25)(0.75)] = 3.873, boundary kelas untuk masing-masing X adalah 24 0.4 = 24.5 dan 30 + 0.5 = 30.5, maka 30 x= 25 Z 1 = 24.5 20 = 1.16 dan Z 2 = 30.5 20 = 2.71 3.873 3.873 P(25 < x < 30) = b (x; 80, 0.24) 30 x= 25 DISTRIBUSI GAMMA = P(1.16 < Z < 2.71) = P(Z < 2.71) P(Z < 1.16) = 0.9966 0.8770 = 0.1196 Distribusi Gamma diturunkan dari fungsi Gamma yaitu : Γ α 1 x ( α) = x e dx ; untuk α > 0 0 yang kemudian setelah dilakukan integral, maka hasilnya Γ(n) = (n 1)!, dan Γ(1/2) = π Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 13

Variabel random kontinyu X mempunyai sebuah distribusi Gamma dengan parameter α dan β, jika fungsi kepadatannya adalah : 1 α 1 x / β x e α β Γ( α) f(x) = ; x > 0 0 ; yang lain dimana α > 0 dan β > 0 Untuk hal yang spesifik, dimana nilai α = 1, maka distribusi tersebut bernama distribusi Eksponensial. Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 14

Variabel random kontinyu X mempunyai sebuah distribusi eksponensial dengan parameter β, jika fungsi kepadatannya adalah : 1 x / β e β f(x) = ; x > 0, dimana β > 0 dengan mean μ = β dan variansi σ 2 = β 2 0 ; yang lain Distribusi ini banyak diterapkan dalam statistik terutama pada teori keandalan (reliability) atau masalah antrian (queueing problems) Suatu sistem mengandung sebuah tipe komponen tertentu dengan waktu gagal pertahun random variabel T berdistribusi eksponensial dengan parameter β = 5. Jika komponen ini dipasang pada sistem yang berbeda, berapa probabilitas sedikitnya 2 komponen tetap berfungsi selama 8 tahun? t / 5 8 P(T > 8) = 1 t / 1 e 5 t /5 1 dt = e dt = ( 5) 5 5 5 8 8 = ( e /5 ) ( e 8/5 ) = 0 + e 8/5 = 0.2 Jika X merupakan jumlah komponen yang berfungsi sesudah 8 tahun, maka dengan menggunakan distribusi binomial : 5 5 P(x > 2) = b (x; 5, 0.2) = 1 b (x; 5, 0.2) x= 2 = 1 0.7373 = 0.2627 x= 2 Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 15

DISTRIBUSI WEIBULL Variabel random X merupakan distribusi Weibull dengan parameter α dan β, jika fungsi kepadatannya : β β 1 α x α β X e f(x) = ; x > 0 0 ; yang lain 2 dengan mean 1 / β 1 μ = α Γ(1 + ) dan variansi 2 2 / β 2 2 σ = α Γ( 1 + ) β Γ(1 + ) β β Umur sejenis batere (dalam jam) berdistribusi Weibull dengan α = 0.1 dan β = 0.5, maka batere akan habis pada rata-rata : 1 / 0.5 1 μ = (0.1) Γ(1 + ) = (0.1) 2 Γ(3) 0.5 = (0.1) 2 (3 1)! = 200 jam jika diinginkan probabilitas batere tahan lebih dari 300 jam, maka : 0.5 0.5 0.5 1 0.1X 0.1(300) P(X > 300) = ( 0.1)(0.5)X e dx = e = 0.177 300 Wachjoekaton Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinyu hal 16