BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga yang mempunyai skor rendah dalam disiplin belajar yang diukur melalui skala disiplin belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 10 siswa sebagai kelompok kontrol. Tabel 4.1 dibawah ini adalah diskripsi mengenai sebaran kelompok eksperimen dan kontrol berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.1 Diskripsi kelompok eksperimen dan kontrol. Jenis kelamin Kelompok Eksperimen Control Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa jenis kelamin tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Tabel 4.2 dibawah ini akan dijelaskan mengenai skor pre test disiplin belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, secara statistik gambaran kelompok control dan kelompok experimen dapat dilihat dalam tabel hasil uji man-withney pada tabel 4.2 di bawah ini Hasil Pretest Dari tabel 4.1 di bawah dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini terdapat 20 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok 32

2 kontrol dan 10 siswa sebagai kelompok eksperimen. Jumlah siswa berdasar katagori masing-masing kelompok. Tabel 4.2 Uji man-withney pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Ranks VAR00003 VAR00002 kontrol eksperimen Total N Mean Rank Sum of Ranks Test Statistics b Mann-Whitney U Wilcoxon W Setelah dilakukan uji beda pada hasil skala disiplin belajar pada kelompok eksperimen dan kelmpok kontrol, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dengan ditunjukkan sig. 0,218 > 0,05, sedangkan mean rank kelompok eksperimen 8,85 dan mean rank kelompok kontrol adalah 12,15. Berdasarkan rancangan penelitian dan hasil analisis diatas, selanjutnya kelompok eksperimen akan diberikan treatment yaitu diberikan layanan bimbingan belajar sebanyak sembilan kali pertemuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan treatment. Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected f or ties. VAR Penulis membuat program layanan bimbingan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan hasil prosentase ketiga dimensi disiplin belajar a b. Grouping Variable: VAR

3 Tabel 4.3 berikut ini merupakan susunan program layanan yang akan diberikan kepada kelompok eksperimen : Tabel 4.3 Program layanan bimbingan kelompok teknik self modeling No Topik Indikator Tujuan Rencana pelaksanaan 1 Disiplin belajar siswa 2 Disiplin dalam menaati belajar di sekolah,di rumah dan belajar di kelas 3 Mengatasi kesulitan disiplin belajar di sekolah, di rumah dan di kelas 4 Dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar Memahami kekuatan dan kelemahan disiplin belajar siswa Pengharapan terbatas pada bidang perilaku khusus Yaitu disiplin dalam menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas Analisis pilihan perilaku yg akan dicoba (merasa mampu dilakukan) menghindari situasi dan prilaku yg dirasa melampaui batas kemampuan Tingkat kesulitan disiplin belajar dapat diselesaikan Siswa mampu mengutarakan kekuatan dan kelemahan disiplin belajar dalam kaitannya tanggung jawab seorang siswa. Siswa mampu menunjukkan disiplin dalam menaati belajar di sekolah, dirumah dan di kelas Siswa dapat menunjukkan disiplin belajar di sekolah, di rumah dan di kelas Siswa mampu menunjukkan disiplin belajar dengan potensi diri dapat menyelesaikan Sabtu, 26 Oktober dan 9 November dan 30 November dan 23 Desember 2013 Alokasi waktu dan pertemuan 1 pertemuan ±45 menit 2 pertemuan ±45 menit 2 pertemuan ±45 menit 2 pertemuan ±45 menit Bentuk kegiatan Permainan, sharring Permainan, Putar video, modeling, Tanya jawab Permainan, putar video, modeling, Tanya jawab Permainan, modeling, Tanya jawab 34

4 5 Menumbuhk an sikap berfikir positif dari usaha yang kita lakukan tugas (Kemantapan pengharapan) Bertahan dalam usahanya yaitu menghadapi dan tantangan pekerjaan sebagai siswa tugas belajar yang sulit dan menantang Siwa mampu menunjukkan sikap disiplin dari usahanya dapat memperoleh hasil yang ingin kita capai. 8 dan 11 januari pertemuan ±45 menit Permainan. modeling, Tanya jawab 4.3. Pelaksanaan Penelitian Perijinan Penelitian Penulis memberikan surat ijin penelitian kepada Kepala Sekolah SMAN 2 Salatiga pada tanggal 3 Mei Penulis mengalami kendala sehingga melanjutkan penelitian di bulan September Prosedur awalnya surat ijin diberikan kepada bagian tata usaha dan nantinya pihak tata usaha akan memberikan surat ijin tersebut kepada Kepala Sekolah SMAN 2 Salatiga, kurikulum serta guru BK. Atas ijin tersebut, penulis membicarakan prosedur penelitian yang berupa uji instrumen, pretest, postest dan treatment serta membicarakan kapan penelitian akan mulai dilaksanakan dengan pihak kurikulum dan guru BK. Setelah berunding, pihak kurikulum dan Guru BK memberi ijin untuk uji instrument dan pretest dilaksanakan pada bulan September 2013 saat jam BK. Sedangkan untuk pelaksanaan Layanan (Treatment) dan pretest dilakukan mulai bulan Oktober 2013 dan dilakukan saat jam BK, jam pelajaran kosong dan jam luar sekolah dengan syarat penulis harus membuat surat ijin penelitian lanjutan yang nantinya akan diberikan kepada pihak kepala sekolah mengingat penelitian membutuhkan 35

5 waktu yang cukup lama. Atas kesepakatan tersebut, penulis melaksanakan penelitian sesuai prosedur yang ditetapkan pihak sekolah Perlakuan (treatment) Treatment diberikan dengan memberi layanan bimbingan belajar dengan teknik self-modelling rancangan yang sudah dibuat oleh penulis sebanyak 9 sesi dan dilaksanakan pada waktu yang disepakati penulis dan kelompok pada jam pelajaran jam BK atau pada jam jam tertentu sesuai dengan kesepakatan dengan kelompok. Layanan ini dikatakan berhasil apabila kelompok eksperimen setelah postest menunjukkan peningkatan disiplin belajar dan hasilnya lebih tinggi dari kelompok kontrol. Adapun sesi eksperimen dengan layanan bimbingan belajar dengan teknik self modelling sebagai berikut: 1. Pertemuan pertama hari Sabtu, 26 Oktober 2013 a. Tahap pembentukan kelompok Sesi 1 dilakukan saat jam pelajaran yaitu jam BK dan tempat pelaksanaan di ruang kelas sekolah sesuai dengan kesepakatan penulis dan kelompok. Sesi pertama merupakan awal dari pertemuan layanan bimbingan belajar dengan teknik self modelling yang merupakan tahap pembentukan kelompok dimana pemberi layanan menjelaskan pengertian, tujuan, asas dan prosedur dari kegiatan layanan bimbingan belajar dengan teknik self modelling, menyepakati kontrak waktu serta memberi motivasi anggota kelompok yang diharapkan nantinya anggota kelompok lebih terbuka menyampaikan harapan dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai serta antusias dari masing-masing anggota dalam mengikuti layanan. 36

6 Topik yang dipilih untuk pertemuan pertama yaitu disiplin belajar siswa.tujuan yang ingin dicapai yaitu Siswa mampu mengutarakan kekuatan dan kelemahan disiplin belajar dalam kaitannya tanggung jawab seorang siswa serta pentingnya disipli belajar bagi siswa. Selanjutnya penulis mengajak kelompok untuk melakukan permainan sapi dan kandang. Permainan ini dimaksudkan untuk mengembalikan konsentrasi anggota kelompok setelah melakukan rutinitas belajar, sehingga kelompok semakin bersemangat untuk mengikuti layanan. b. Tahap Peralihan Penulis menegaskan kembali prosedur layanan belajar dengan teknik self modelling dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. c. Tahap Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang pengertian disiplin belajar dan pentingnya disiplin belajar bagi siswa. Dimaksudkan anggota kelompok merefleksi diri sehingga dapat mengutarakan kekuatan dan kelemahan disiplin belajar yang dimiliki berkaitan dengan tanggung jawab siswa. Setelah semua anggota kelompok dapat dengan verbal merefleksi kekuatan, kelemahan dan problematika yang dihadapi berkaitan dengan disiplin belajar, penulis mengindikasikan bahwa sebagian besar kelemahan disiplin belajar anggota kelompok yaitu ketidak disiplin dalam memenuhi tuntutan yaitu ketidak disiplinan menaati belajar di sekolah, ketidak disiplinan menaati belajar di rumah, dan tidak disiplin perhatian yang baik saat belajar di kelas. Dari keterangan dan indikasi tersebut penulis jadikan acuan dalam pemilihan model, yang secara langsung akan ditampilkan dalam situasi kelompok. Sehingga 37

7 nantinya anggota kelompok dapat refleksi diri dari pengalaman pengalaman model secara efektif. Gambar 4.1 dibawah ini merupakan gambar bimbingan belajar dengan teknik self-modelling sesi pertama dengan topik disiplin belajar siswa : Gambar 4.1 bimbingan belajar dengan teknik self-modelling ke-1 d. Tahap penutup Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa sesi pertama akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung dan penulis menyarankan kepada anggota kelompok untuk membuat video dengan tema kedisiplinan dengan model diri sendiri. Berdasarkan evaluasi yang diberikan siswa penulis menyimpulkan keseluruhan layanan yang berlangsung. Melalui kegiatan bimbingan belajar dengan teknik self-modelling dengan topik disiplin belajar siswa, anggota kelompok bisa melihat kelemahan kelemahan yang dimiliki berkaitan dengan disiplin belajar. Kelompok juga semakin sadar bahwa dengan disiplin belajr yang 38

8 rendah dapat mempengaruhi prestasi dan kinerja sebagai seorang siswa. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do a. 2. Pertemuan ke-2 dan ke-3 tanggal 4 dan 9 November 2013 Dari kesepakatan dengan kelompok kegiatan layanan diadakan di ruang kelas dan seluruh anggota kelompok hadir. Video yang digunakan pada sesi kedua ini adalah Icha dan Yulia. Pemilihan model berdasarkan permasalahan disiplin belajar dari hasil sekala yang paling rendah dan masukan dari anggota kelompok. a. Tahap Pembukaan Penulis membuka kegiatan dengan salam, do a dan ucapan terima kasih kepada anggota kelompok karena sudah hadir dalam kegiatan layanan. Selanjutnya penulis menjelaskan Topik, tujuan dan proses layanan bimbingan belajar dengan teknik self-modelling. Topik yang akan dibahas pada kegiatan layanan pada sesi ke-2 ini Disiplin menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas. Tujuan yang ingin dicapai pada pertemuan kedua yaitu dengan bimbingan belajar dengan teknik selfmodelling anggota kelompok dapat belajar merefleksi dri mengenai disiplin belajar. Penulis kemudian mengajak kelompok untuk melakukan permainan opposite. Permainan opposite ini berfungsi untuk menyegarkan kembali pikiran siswa yang setelah sehari mengikuti pelajaran, sehingga kelompok dapat fokus mengikuti layanan. 39

9 b. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan penulis menegaskan kembali prosedur dan proses bimbingan belajar dengan teknik self-modelling dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. c. Tahap Kegiatan Dalam tahap kegiatan ini penulis memulai dengan memberi kesempatan kepada kelompok untuk menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas. Selanjutnya penulis memperkenalkan model untuk video yang akan diputar kepada kelompok, dan menanyakan kesanggupan kelompok untuk belajar dan bisa merefleksi diri dari video dan model. Setelah semuanya siap, mulai menayangkan video dan mengutarakan pengalaman pengalaman, kiat kiat dan menanamkan rasa disiplin dapat menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas. Dimulai dari model yang pertama yaitu Yulia dan dilanjutkan model yang kedua yaitu Icha dengan masing masing waktu 15 menit. Anggota kelompok dengan memperhatikan sungguh sungguh setiap apa yang diutarakan model. Selanjutnya penulis menanyakan kepada anggota kelompok mengenai informasi apa yang diperoleh dari video dan model tentang disiplin menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas. Setelah itu penulis menanyakan pada masing masing anggota kelompok untuk memberi masukan kepada model dilakukan setelah pemutaran video, dan apa yang dianggap cocok untuk 40

10 menumbuhkan disiplin belajar dapat menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas saat ini? Penulis juga menayakan kesanggupan anggota kelompok untuk benar benar menerapkan dalam situasi sesungguhnya dengan apa yang dipelajari dan direncanakan dari proses belajar dari masukan kelompok agar siswa dapat mengerjakan dan memenuhi tuntutan akademik sekolah. Penulis meminta anggota kelompok untuk melaporkan hasil penerapan tingkah laku yang baru setelah sesi ini sampai pada pertemuan selanjutnya, dengan membuat skala peningkatan dari Gambar 4.2 dibawah ini merupakan gambar bimbingan belajar dengan teknik self-modelling sesi kedua dengan topik Disiplin menaati belajar di sekolah dan di rumah Gambar 4.2 bimbingan belajar dengan teknik self-modelling ke-2 d. Tahap Penutup Penulis menjelaskan kepada kelompok bahwa kegiatan akan segera selesai. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi proses berlangsungnya layanan. Proses berlangsungnya layanan dinilai sudah baik, namun proses attentional harus 41

11 lebih diperbaiki. Agar informasi informasi yang diperoleh benar benar bisa diserap pada koqnitif anggota kelompok. Penulis juga mengharapkan informasi hasil proses belajar dari masukan kelompok dapat digunakan sebaik baiknya dalam penerapan tingkah laku yang baru. Penulis mengharapkan agar kelompok tetap belajar secara observasional diluar situasi kelompok dari topik disiplin menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas. Dengan topik disiplin menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas anggota kelompok termotivasi untuk merubah perilku yang pesimis ke optimis, sehingga timbul disipli bahwa belajar bukanlah hambatan melainkan tantangan yang harus diselesaikan. Selanjutnya kegiatan ditutup dengan do a. 3. Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga ini dirancang penulis untuk mengetahui hasil perubahan tingkah laku siswa setelah berapa hari melakukan layanan bimbingan belajar dengan teknik self-modelling dari topik disiplin menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas mengatasi kesulitan dan hambatan dalam proses perubahan tingkah laku. Sesuai kesepakat dengan kelompok, kegiatan layanan dilaksanakan. Lokasi layanan bertempat di rumah Yulia. Penulis memulai kegiatan dengan salam, do a, dan mengucapkan terimakasih kepada kelompok yang sudah berkenan hadir mengikuti kegiatan. Penulis juga mengajak kelompok untuk melakukan permainan menangkap kelinci, permainan ini membuat siswa untuk bergairah kembali dalam melakukan kegiatan, sehingga saat layanan siswa bisa bersemangat. Selanjutnya penulis meminta anggota kelompok untuk melaporkan hasil selama ini setelah kegiatan 42

12 layanan bimbingan belajar dengan teknik self-modelling sesi kedua berlangsung.hasil laporan menunjukkan adanya berbedaan pada masing masing anggota kelompok, ada yang sudah menunjukkan peningkatan dan ada yang belum menunjukkan peningkatan. Level tertinggi di angka 7, sedangkan level terendah diangka 4 yang sebelumnya level tertinggi diangka 5 dan terendahnya diangka 0. Penulis memberikan apresiasi dan pujian atas peningkatan tersebut. Dari hasil skala peningkatan, anggota kelompok tanya jawab dengan model mengenai hambatan hambatan dan kendala yang diperoleh dalam mengkinerjakan informasi informasi yang diperoleh dari kelompok. Dimaksudkan kelompok dapat memperoleh informasi lebih banyak sehingga dapat mengatasi hambatan dan kendala tersebut. Di akhir sesi penulis mengajak kelompok untuk mengevalusai kegiatan sesi ketiga berlangsung. Hasil evaluasi menunjukkan siswa kurang terbuka mengenai hambatan hambatan saat tanya jawab. Penulis mengharapkan pada sesi berikutnya kelompok lebih aktif dalam tanya jawab. Dari topik disiplin menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas sesi ketiga ini anggota kelompok dapat tergugah dalam memenuhi tanggung jawab, dan kelompok semakin mantap sesulit dan sebanyak apaun tugas akan bisa terselesaikan apabila siswa disiplin dan usaha. Penulis tetap meminta kepada kelompok untuk membuat skala peningkatan hasil layanan selama setelah layanan sesi saat ini yang akan dilaporkan pada sesi berikutnya dan penulis menyarankan kepada anggota kelompok untuk membuat video dengan tema menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas dengan model diri sendiri. Penulis mengharapkan kepada kelompok untuk tetap belajar 43

13 secara observasional diluar kegiatan kelompok. Dan kegiatan diakhiri dengan do a. Gambar 4.3 dibawah ini merupakan gambar bimbingan belajar dengan teknik self-modelling sesi ketiga dengan topik disiplin menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas : Gambar 4.2 bimbingan belajar dengan teknik self-modelling ke-3 4. Pertemuan ke-4 dan ke-5 tanggal 11 dan 30 November 2013 Kegiatan layanan diadakan di rumah Yulia dan anggota kelompok ada yang berhalangan tidak bisa hadir. Sesi keempat ini dirancang penulis dengan menggunakan topik bahasan yang baru yaitu Mengatasi kesulitan disiplin belajar di sekolah dan di rumah Model yang digunaka Wulan dan Robi berbeda dengan model pada pertemuan sebelumnya. a. Tahap Pembukaan Penulis membuka kegiatan dengan salam, do a dan ucapan terima kasih kepada anggota kelompok karena sudah hadir dalam kegiatan layanan. Sebelum penulis menjelaskan topik yang akan dibahas pada pertemuan keempat, penulis 44

14 meminta anggota kelompok untuk melaporkan hasil selama ini sesudah kegiatan layanan sesi ketiga berlangsung. hasil laporan menunjukan adanya peningkatan pada masing masing anggota kelompok dari topik disiplin belajar di sekolah dan di rumah sekolah. Level tertinggi pada angka 7, sedangkan level terendah pada angka 6 yang dimana dipertemuan ketiga level tertinggi diangka 7 dan terendah diangka 4. Penulis memberikan pujian dan senyuman hangat atas peningkatan tersebut.selanjutnya penulis menjelaskan Topik, tujuan dalam bimbingan belajar dengan teknik self-modelling sesi keempat dan mengajak kelompok untuk melakukan permainan kata simon. Topik yang akan dibahas pada kegiatan layanan pada sesi keempat ini Mengatasi kesulitan disiplin belajar di sekolah, di rumah dan di kelas. Tujuan yang ingin dicapai pada pertemuan keempat yaitu anggota kelompok dapat menghadapi kesulitan dan kegagalan dalam disiplin belajar. b. Tahap Peralihan Penulis menegaskan kembali prosedur dan proses bimbingan belajar dengan teknik self-modelling dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. c. Tahap Kegiatan Dalam tahap kegiatan ini penulis memulai dengan memberi kesempatan kepada kelompok untuk menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas. Selanjutnya penulis memperkenalkan model untuk video yang akan diputar kepada kelompok, dan menanyakan kesanggupan kelompok untuk belajar dan bisa merefleksikan diri dari video dan model. 45

15 Setelah semuanya siap, mulai menayangkan video dan mengutarakan pengalaman pengalaman, kiat kiat dalam menghadapi kesulitan dalam disiplin belajar di sekolah, di rumah dan di kelas yang diawali dari model yang pertama yaitu Wulan dan dilanjutkan model yang kedua yaitu Robi dengan masing masing waktu 15 menit. Anggota kelompok dengan memperhatikan sungguh sungguh setiap apa yang diutarakan model. Selanjutnya penulis menanyakan kepada anggota kelompok informasi apa yang diperoleh dari model tentang mengatasi kesulitan dalam disiplin belajar di sekolah, di rumah dan di kelas? Selanjutnya penulis menanyakan pada masing masing anggota kelompok untuk memberi masukan kepada model dilakukan setelah pemutaran video, dan apa yang dianggap cocok untuk mengatasi kesulitan disiplin belajar? Penulis juga menayakan kesanggupan anggota kelompok untuk benar benar menerapkan dalam situasi sesungguhnya dengan apa yang dipelajari dan direncanakan dari proses belajar dari kelompok. Penulis meminta anggota kelompok untuk melaporkan hasil penerapan tingkah laku yang baru setelah sesi ini sampai pada pertemuan selanjutnya, dengan membuat skala peningkatan dari Gambar 4.4 dibawah ini merupakan gambar bimbingan belajar dengan teknik self-modelling sesi keempat dengan topik Mengatasi kesulitan disiplin belajar di sekolah, di rumah dan di kelas : 46

16 Gambar 4.4 bimbingan belajar dengan teknik self-modelling ke-4 d. Tahap penutup Penulis menjelaskan kepada kelompok bahwa kegiatan akan segera selesai. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi proses layanan, proses berlangsungnya layanan dinilai sudah baik dari sesi sebelumnya. Penulis mengharapkan kelompok dapat menjaga situasi yang baik saat proses layanan sampai pada sesi sesi layanan bimbingan kelompok teknik self modeling selanjutnya. Penulis tetap menghimbau kepada anggota kelompok untuk tetap belajar secara observasional dari topik mengatasi kesulitan disiplin belajar diluar situasi kelompok serta tetap membuat skala peningkatan yang akan dilaporkan pada sesi berikutnya. Dari topik mengatasi kesulitan disiplin belajar, kelompok memperoleh pengetahuan mengenai mensiasati kegagalan dan kesulitan disiplin belajar di sekolah, dirumah dan di kelas. Kelompok dapat merefleksi apa kekurangan dan kelemahan dan langkah langkah yang salah dalam belajar. Kelompok juga semakin sadar bahwa ketidak mampuan berdisiplin dalam belajar 47

17 karena sifat kurang disiplin dan sifat malas dalam diri sendiri, setelah itu kegiatan ditutup dengan do a. 5. Pertemuan kelima Pertemuan kelima ini dirancang penulis untuk mengetahui perubahan tingkah laku siswa hasil layanan bimbingan kelompok teknik self modeling sesi keempat dari topik Mengatasi kesulitan disiplin belajar di sekolah dan di rumah dan mengatasi hambatan dan kesulitan dalam proses perubahan tingkah laku. Sesuai dengan kesepakatan kelompok kegiatan dilakukan pulang sekolah dan di tempat rumah Yulia. Penulis memulai kegiatan dengan salam, do a, dan mengucapkan terimakasih kepada kelompok yang sudah berkenan hadir mengikuti kegiatan. Kemudian penulis mengajak kelompok untuk melakukan permainan patung pancoran. Permainan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan konsentrasi siswa, sehingga saat layanan siswa berkonsentrasi dengan baik. Selanjutnya penulis meminta anggota kelompok untuk melaporkan skala peningkatan topik mengatasi kegagalan dan kesulitan mengerjakan tugas selama seminggu setelah kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik self modeling sesi keempat berlangsung. Hasil laporan menunjukkan adanya peningkatan pada setiap anggota kelompok walaupun belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Level tertinggi pada angka 8 dan terendah pada angka 4. Namun demikian penulis tetap mengapresiasi atas peningkatan tersebut dengan memberikan pujian dan tepuk tangan. Dari hasil skala peningkatan, anggota kelompok tanya jawab mengenai hambatan hambatan dan kendala yang diperoleh saat mengkinerjakan informasi 48

18 informasi yang diperoleh dari model. Dimaksudkan kelompok dapat memperoleh informasi lebih banyak sehingga dapat mengatasi hambatan dan kendala tersebut. Sebelum penulis menutup kegiatan, Penulis mengajak kelompok untuk evaluasi kegiatan yang berlangsung.kegiatan berlangsung cukup baik, kelompok lebih aktif dari kegiatan tanya jawab dari sesi sebelumya.penulis mengharapkan agar informasi informasi yang diperoleh bisa di aplikasikan pada tindakan yang diinginkan pada masing masing anggota kelompok. Dari kegiatan sesi kelima ini kelompok semakin disiplin belajar dapat mengatasi kesulitan mengerjakan tugas akademik sekolah. Penulis juga meminta kepada anggota kelompok untuk tetap belajar dari topik mengatasi kesulitan disiplin belajar di sekolah dan di rumah diluar situasi kelompok. Untuk mengetahui hasil peningkatan keberhasilan bimbingan kelompok teknik self modeling dengan topik Mengatasi kesulitan disiplin belajar di sekolah dan di rumah, penulis tetap meminta kepada kelompok untuk membuat skala peningkatan yang akan dilaporkan pada sesi berikutnya dan penulis menyarankan kepada anggota kelompok untuk membuat video dengan tema dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar dengan model diri sendiri. Gambar 4.5 dibawah ini merupakan gambar Bimbingan kelompok teknik self modeling sesi kelima dengan topik Mengatasi kesulitan disiplin belajar di sekolah dan di rumah : 49

19 Gambar 4.5 Bimbingan kelompok teknik Self modeling ke-5 6. Pertemuan ke-6 dan ke-7 tanggal, 17 dan 23 Desember 2013 Kegiatan layanan diadakan di ruang kelas dan seluruh anggota kelompok hadir. Sesi keempat ini dirancang penulis dengan menggunakan topik bahasan yang baru yaitu Dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar Model yang digunaka Upik dan Bagus berbeda dengan model pada pertemuan sebelumnya. a. Tahap Pembukaan Penulis membuka kegiatan dengan salam, do a dan ucapan terima kasih kepada anggota kelompok karena sudah hadir dalam kegiatan layanan. Sebelum penulis menjelaskan topik yang akan dibahas pada pertemuan keempat, penulis meminta anggota kelompok untuk melaporkan hasil selama ini sesudah kegiatan layanan sesi keempat berlangsung. Hasil laporan menunjukan adanya peningkatan pada masing masing anggota kelompok. Level tertinggi pada angka 9, sedangkan skor terendah pada angka 7 dari topik dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar. Penulis sangat mengapresiasi atas peningkatan tersebut dengan 50

20 memberikan pujian dan tepuk tangan. Namun demikian penulis tetap mengharapkan kepada kelompok ditingkatkan kembali bagi anggota kelompok yang belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, dan menjaga kondisi tersebut bagi anggota kelompok yang sudah mendapatkan peningkatan yang diharapkan. Selanjutnya penulis menjelaskan Topik, tujuan dan proses layanan bimbingan kelompok teknik self modeling. Topik yang akan dibahas pada kegiatan layanan pada sesi keenam ini Dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar. Tujuan yang ingin dicapai pada pertemuan keenam yaitu Siswa mampu menunjukkan potensi diri dapat menghadapi dan menyelsaikan belajar yang sulit dan menantang. Kemudian penulis mengajak kelompok untuk melakukan permainan tetanik, permainan ini membentuk kerja sama siswa dan membuat kelompok bergembira. b. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan penulis menegaskan kembali prosedur dan proses bimbingan kelompok teknik self modeling dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. c. Tahap kegiatan Dalam tahap kegiatan ini penulis memulai dengan memberi kesempatan kepada kelompok untuk menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas. Selanjutnya penulis memperkenalkan model untuk video yang akan diputar kepada kelompok, dan menanyakan kesanggupan kelompok untuk belajar dan bisa merefleksikan diri dari video dan model. 51

21 Setelah semuanya siap, mulai menayangkan video dan mengutarakan pengalaman pengalaman, kiat kiat dan menanamkan rasa disiplin dapat menaati belajar di sekolah, di rumah dan di kelas. Dimulai dari model yang pertama yaitu upik dan dilanjutkan model yang kedua yaitu bagus dengan masing masing waktu 15 menit. Anggota kelompok dengan memperhatikan sungguh sungguh setiap apa yang diutarakan model. Selanjutnya penulis menanyakan kepada anggota kelompok informasi apa yang diperoleh dari model tentang dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar di sekolah, di rumah dan di kelas? Selanjutnya penulis menanyakan pada masing masing anggota kelompok untuk memberi masukan kepada model dilakukan setelah pemutaran video, dan apa yang dianggap cocok untuk mengatasi kesulitan disiplin belajar? Penulis juga menayakan kesanggupan anggota kelompok untuk benar benar menerapkan dalam situasi sesungguhnya dengan apa yang dipelajari dan direncanakan dari proses belajar dari kelompok. Penulis meminta anggota kelompok untuk melaporkan hasil penerapan tingkah laku yang baru setelah sesi ini sampai pada pertemuan selanjutnya, dengan membuat skala peningkatan dari Gambar 4.6 dibawah ini merupakan gambar Bimbingan kelompok teknik self modeling sesi keenam dengan topik potensi diri dan disiplin belajar : 52

22 Gambar 4.6 Bimbingan kelompok teknik Modeling ke-6 d. Tahap Penutup Penulis menjelaskan kepada kelompok bahwa kegiatan akan segera selesai. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi proses layanan, proses berlangsungnya layanan dinilai sudah baik, kelompok juga sangat antusias belajar dengan penulis. Kelompok bisa merencanakan tingkah laku yang baru untuk dilakukan pada keadaan yang sebenarnya melalui informasi informasi yang di peroleh. Dengan topik dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar, kelompok merasa lebih menghargai kekuatan dan kelemahan dalam diri. Setiap anggota kelompok juga semakin bersemangat dalam menggapai cita cita untuk dapat menghadapi pelajaran yang sulit dan memperoleh hasil yang bagus. Penulis mengharapkan agar kelompok dapat belajar observasional seperti orang tua, guru, ataupun teman sebaya di luar situasi kelompok dari topik potensi Dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar. Penulis juga menghimbau kepada kelompok untuk tetap membuat skala peningkatan dari topik yakin dengan potensi diri yang akan dilaporkan pada pertemuan selanjutnya. 53

23 7. Pertemuan ketujuh Pada pertemuan ketujuh, penulis merancang layanan guna mengetahui perubahan tingkah laku hasil layanan sesi keenam dari topik dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar belajar dan mengatasi hambatan dan kesulitan dalam proses perubahan tingkah laku. Kegiatan layanan dilakukan di ruang kelas. Penulis memulai kegiatan dengan salam, do a, dan mengucapkan terimakasih kepada kelompok yang sudah berkenan hadir mengikuti kegiatan. Penulis mengajak kelompok untuk melakukan permainan Mari bercermin. Permainan ini berguna untuk menyegarkan kembali siswa setelah seharian belajar, sehingga nantinya siswa bisa semangat mengikuti layanan. Selanjutnya penulis meminta anggota kelompok untuk melaporkan perkembangan selama seminggu setelah kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik modeling sesi keenam dengan topik dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar. Hasil laporan menunjukan adanya peningkatan pada masing masing anggota kelompok. Skor tertinggi pada angka 5 sedangkan skor terendah pada angka 3. Dengan hasil peningkatan tersebut penulis tetap memberikan apresiasi. Selanjutnya anggota kelompok tanya jawab mengenai hambatan hambatan dan kendala yang diperoleh saat menkinerjakan informasi informasi dari topik disiplin dengan potensi diri yang dibahas pada pertemuan keenam. Dimaksudkan kelompok dapat memperoleh informasi lebih banyak sehingga dapat mengatasi hambatan dan kendala tersebut. Di akhir sesi penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan dan tetap mengingatkan kepada kelompok untuk membuat skala peningkatan dari 54

24 topik dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar. Dari hasil evaluasi proses layanan, kelompok cukup aktif dan antusias saat proses layanan. Sehingga saat proses attentional dalam tanya jawab bisa maksimal. Dari sesi ketujuh, kelompok termotivasi untuk merubah pola pikir yang sering merasa kurang disiplin belajar dengan potensi diri menjadi lebih disiplin belajar pada potensi diri asalkan semua itu ditunjang dengan usaha yang optimal. Penulis mengharapkan agar kelompok dapat belajar observasional dengan model lain seperti orang tua, guru, ataupun teman sebaya di luar situasi kelompok dari topik yakin dengan potensi diri. Penulis juga menghimbau kepada kelompok untuk tetap membuat skala peningkatan dari topik Dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar yang akan dilaporkan pada pertemuan selanjutnya. Gambar 4.7 dibawah ini merupakan gambar Bimbingan kelompok teknik Self modeling sesi ketujuh dengan topik dengan potensi diri dapat menyelesaiakan tugas : Gambar 4.7 Bimbingan kelompok teknik Self modeling ke-7 55

25 8. Pertemuan ke-8 dan ke -9 hari S tanggal 8 dan 11 Januari 2017 Pelaksanaan bimbingan kelompok teknik self modeling sesi kedelapan dilakukan di ruang kelas saat jam mata pelajaran terakhir. Model yang digunakan pada sesi kedelapan adalan penulis sendiri. Penulis berinisiatif menjadi model karena penulis sudah banyak pengalaman saat duduk di bangku SMAN2 Salatiga, sehingga penulis bisa memberikan informasi informasi yang berkaitan dengan menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang kita lakukan. a. Tahap Pembukaan Penulis membuka kegiatan dengan salam, do a dan ucapan terima kasih kepada anggota kelompok karena sudah hadir dalam kegiatan layanan. Sebelum penulis menjelaskan topik yang akan dibahas pada pertemuan kedelapan, penulis meminta anggota kelompok untuk melaporkan hasil sesudah kegiatan layanan sesi ketujuh berlangsung. Hasil laporan menunjukan adanya peningkatan pada masing masing anggota kelompok dari sesi sebelumnya yaitu dari level tertinggi diangka 5 dan terendah diangka 3 menjadi level tertinggi pada angka 7, sedangkan terendah pada angka 4 dari topik yakin dengan potensi diri dapat menyelesaiakan tugas. Kemudian penulis mengajak kelompok untuk melakukan permainan Pijitan yukk, permainan ini bergun untuk merilekskan fisik siswa dan menumbuhkan sifat persaudaraan. Selanjutnya penulis menjelaskan Topik, tujuan dan proses layanan bimbingan kelompok teknik self modeling. Topik yang akan dibahas pada kegiatan layanan pada sesi kedelapan ini Menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang kita lakukan. Tujuan yang 56

26 ingin dicapai pada pertemuan kedelapan yaitu siswa mampu menunjukkan sikap yakin dari usahanya dapat memperoleh hasil yang ingin kita capai. b. Tahap Peralihan Penulis menegaskan kembali prosedur dan proses bimbingan kelompok teknik modeling dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti Layanan. c. Tahap Kegiatan Dalam tahap kegiatan ini penulis memulai dengan memberi kesempatan kepada kelompok untuk menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas. Selanjutnya penulis menanyakan kesanggupan kelompok untuk memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Setelah kelompok mengutarakan kesanggupannya, diawali dengan peran penulis dalam pemodelan diri sebagai model yaitu memberikan penguatan reinforcement terhadap perilaku yang baik dan yang salah diperbaiki. Penulis mengutarakan pengalaman pengalaman dan kiat kiat dalam menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang kita lakukan. Anggota kelompok dengan memperhatikan sungguh sungguh setiap apa yang diutarakan penulis. Selanjutnya penulis menanyakan kepada anggota kelompok mengenai informasi apa yang diperoleh dari proses belajar tentang menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang kita lakukan?. Setelah itu penulis menanyakan kepada masing masing anggota kelompok apa yang akan dilakukan setelah proses belajar, dan apa yang dianggap cocok untuk diterapkan menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang dilakukan anda? 57

27 Penulis juga menayakan kesanggupan anggota kelompok untuk benar benar menerapkan dalam situasi sesungguhnya dengan apa yang dipelajari dan direncanakan dari proses belajar dari model dan meminta anngota kelompok untuk melaporkan hasil penerapan tingkah laku yang baru setelah proses berlangsungnya layanan sesi ini sampai pada pertemuan selanjutnya, dengan membuat skala peningkatan dari 0 10 dari topik menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang kita lakukan. Gambar 4.8 dibawah ini merupakan gambar Bimbingan kelompok teknik Self modeling sesi ketujuh dengan topik Menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang kita lakukan : Gambar 4.8 Bimbingan kelompok teknik Self modeling ke-8 d. Tahap Penutup Penulis menjelaskan kepada kelompok bahwa kegiatan akan segera selesai. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi proses layanan serta mengingatkan kelompok untuk belajar topik menumbuhkan sikap berfikir positif 58

28 dari usaha yang kita lakukan. Proses berlangsungnya layanan dinilai baik, kelompok terlihat antusias dan memperikan respon yang kuat dari informasi informasi yang diberikan oleh model. Kelompok lebih sadar akan usahanya yang sering tidak maksimal karena pengaruh pola pikir yang merasa tidak mampu dan tidak yakin bisa mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, khusunya pada lingkup sekolah. Penulis mengharapkan agar kelompok tetap belajar secara observasional dengan seperti orang tua, guru, ataupun teman sebaya di luar situasi kelompok dari topik menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha dilakukan. Penulis juga menghimbau kepada kelompok untuk tetap membuat skala peningkatan dari topik menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang dilakukan yang akan dilaporkan pada pertemuan selanjutnya. 9. Pertemuan kesembilan Pertemuan kesembilan ini adalah sesi terakhir dalam layanan bimbingan kelompok teknik self modeling. Sesuai dengan kesepakatan kelompok kegiatan dilakukan ditaman sekolah. Penulis memulai kegiatan dengan salam, do a, dan mengucapkan terimakasih kepada kelompok yang sudah berkenan hadir mengikuti kegiatan. Kemudian penulis meminta anggota kelompok untuk melaporkan skala peningkatan dalam menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang dilakukan selama seminggu setelah kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik modeling sesi kedelapan berlangsung.hasil laporan menunjukan adanya peningkatan pada masing masing anggta kelompok. Level tertinggi pada angka 7, sedangkan 59

29 terendah pada angka 5. Kemudian penulis mengajak kelompok untuk melakukan permainan Lempar spidol. Permainan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan konsentrasi siswa, sehingga saat layanan siswa berkonsentrasi dengan baik. Selanjutnya penulis menjelaskan kepada kelompok bahwa sesi kesembilan adalah sesi terakhir dalam layanan bimbingan kelompok teknik self modeling. Dan topik yang akan dibahas sama seperti pada pertemuan kedelapan yaitu menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang dilakukan. Dari hasil skala peningkatan, anggota kelompok tanya jawab mengenai hambatan hambatan dalam informasi informasi yang diperoleh. Dimaksudkan kelompok dapat memperoleh informasi lebih banyak sehingga dapat mengatasi hambatan dan kendala tersebut. Gambar 4.9 dibawah ini merupakan gambar Bimbingan kelompok teknik Self modeling sesi kesembilan dengan topik Menumbuhkan sikap berfikir positif dari usaha yang kita lakukan : Gambar 4.9 Bimbingan kelompok teknik Modeling ke-9 Sebelum penulis menutup kegiatan, Penulis mengajak kelompok untuk evaluasi kegiatan yang berlangsung. Kegiatan berlangsung cukup baik, kelompok 60

30 sangat aktif dalam mengikuti layanan. Penulis mengharapkan agar informasi informasi yang diperoleh bisa di aplikasikan pada tindakan yang diinginkan pada masing masing anggota kelompok dan anggota kelompok tetap belajar secar observasional yang dikehendaki kelompok diluar situasi kelompok misalnya Orang tua, Guru maupun teman sebaya pada sesi terkhir ini kelompok semakin sadar tentang pentingnya disiplin belajar dalam hal menunjang akademik dan sosial. Sehingga setiap anggota kelompok semakin termotivasi untuk mengubah perilaku yang berkaitan dengan disiplin belajar menjadi lebih baik Tes Akhir(Postest) Postest dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2014 diruang kelas X5 SMAN 2 Salatiga. Penulis membagikan skala disiplin belajar yang berjumlah 25 item penyataan kepada seluruh siswa kelas X5 yang berjumlah 35 siswa. Dari 35 siswa yang diberi skala disiplin belajar, hanya subjek penelitan saja yang berjumlah 20 siswa yaitu 10 siswa kelompok eksperimen dan 10 siswa kelompok kontrol yang di analisis. Penulis menganalisis hasil skala disiplin belajar yang diisi oleh kelompok eksperimen dan kontrol menggunakan teknik analisis Mann Whitney dengan bantuan SPSS For Window s 16 Relase Analisis Data Penulis mengolah hasil penyebaran skala disiplin belajar dari 20 siswa kelas X5 SMAN 2 Salatiga.Tabel 4.4 merupakan perubahan skor kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan layanan: 61

31 Tabel 4.4 Perubahan skor kelompok eksperimen sebelum dan sesudah layanan. No Nama Total 1 AR 2 BG Pre 30 ( sangat rendah ) 28 ( sangat rendah ) Pos 39 ( sedang ) 42 ( tinggi ) 3 UP 4 WU 31(rendah ) 42 ( tinggi ) 28 ( sangat rendah ) 41 ( sedang ) 5 IC 6 WI 7 YU 8 RO 9 ER 10 NA 27( sangat rendah ) 28 ( sangat rendah ) 25 ( sangat rendah ) 30 ( sangat rendah ) 30 ( sangat rendah ) 31 ( sangat rendah ) 39 ( sedang ) 37 ( sedang ) 35 ( rendah ) 44 ( tinggi ) 47 ( sangat tinggi) 45 ( tinggi ) Jumlah Dari tabel 4.4 diatas dapat dijelaskan bahwa ada peningkatan skor skala disiplin belajar kelompok eksperimen.skor postest menunjukkan peningkatan pada masing masing aspek.tabel 4.5 merupakan perbandingan hasil postest kelompok eksperimen dan kontrol: 62

32 Tabel 4.5 Perbandingan hasil postest kelompok eksperimen dan control Kategori Interval eksperimen Kelompok Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Jumlah Dari tabel 4.5 dapat dilihat berdasarkan kategori disiplin belajar pada kelompok eksperimen memperoleh hasil; terdapat 4 siswa yang memiliki kategori sedang, terdapat 5 siswa yang memiliki kategori tinggi, terdapat 1 siswa yang memiliki kategori sangat tinggi. Sedangkan jika dilihat berdasarkan ketegori disiplin belajar pada kelompok kontrol memperoleh hasil; terdapat 3 siswa yang memiliki kategori sangat rendah, terdapat 4 siswa yang memiliki kategori sedang, terdapat 2 siswa yang memiliki kategori sedang, terdapat 1 siswa yang memiliki kategori tinggi. Dengan demikian ada perubahan kategori disiplin belajar pada kelompok eksperimen. 63

33 Tabel 4.6 Uji Mann Whitney pretest dan postest kelompok ekperimen Ranks VAR00003 VAR00002 postes pretes Total N Mean Rank Sum of Ranks Test Statistics b Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected f or ties. VAR a b. Grouping Variable: VAR00002 Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan hasil mean rank pada pretest sebesar 5,70 dan mean rank pada posttest 15,30. Ada peningkatan mean rank kelompok eksperimen sebesar 9,60. Hasil uji beda dengan teknik Mann Whitney pretest dan posttest kelompok eksperimen diketahui dan signifikansi yang ditunjukkan yaitu Asymp. Sig. (2-tailed)0,000<0,050. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan disiplin belajar kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan layanan Bimbingan kelompok teknik Self modeling. Selanjutnya penulis membedakan secara signifikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan teknik Mann Whitney. Tabel 4.7 berikut ini merupakan hasil analisis dan perbedaan postest kelompok eksperimen dan kontrol. 64

34 Tabel 4.7 Uji Mann Whitney postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Mann-Whitney Test Ranks VAR00003 VAR00002 Eksperimen kontrol Total N Mean Rank Sum of Ranks Test Statistics b Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected f or ties. VAR a b. Grouping Variable: VAR00002 Dari tabel 4.7 dapat dijelaskan pengolahan hasil uji statistik postest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mendapatkan mean rank pada postest kelompok eksperimen adalah 13,85 sedangkan mean rank pada postest kelompok kontrol adalah 7,15. Selisih mean rank postest antara kelompok eksperimen dan kontrol adalah 6.7. Hasil uji beda dengan teknik Mann Whitney nampak bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) 0,011<0,050 dengan nilai Z : Dengan demikian ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan terjadi peningkatan yang signifikan disipli belajar siswa pada kelompok eksperimen Uji Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah teknik self modeling melalui bimbingan belajar meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas X5 65

35 SMAN 2 Salatiga. Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik Mann Whitney pada kelompok eksperiment diperoleh hasil penelitian yaitu nilai Asymp.Sign.2-tailed sebesar 0,011<0,050 dengan mean rank pada pretest postest sebesar 5,70<15,30, ada peningkatan sebesar 9,60. Dari hasil uji Mann Whitney post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memperoleh hasil Asymp. Sig. (2- tailed) 0,000<0,050. Hasil mean rank kelompok eksperimen dan kontrol yaitu 1,85> 7,15, yang artinya nilai mean rank kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai mean rank kelompok kontrol. Dari hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan teknik self modeling melalui bimbingan belajar meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas X SMAN 2 Salatiga diterima Pembahasan Dari hasil uji hipotesis dapat diketahui bahwa teknik self modeling melalui bimbingan belajar meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas X5 SMAN 2 Salatiga dengan signifikansi yang ditunjukan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000< 0,050 dan selisih mean rank kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 9,60. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat postest. Disiplin belajar merupakan teori yang diajukan (Arikunto, 1990). Arikunto (1990), mendefinisikan disiplin belajar sebagai pertimbangan seseorang akan kemampuannya untuk mengorganisasikan dan menampilkan tindakan yang diperlukan dalam mencapai kinerja yang diinginkan. 66

36 Sedangkan self modeling atau yang disebut dengan pemodelan diri adalah individu belajar melalui observasi dari melihat dirinya sebagai model dengan cara menampilkan perilaku tujuan yang diharapkan Hosford dan Visser (dalam Wulandari, 2009). Layanan bimbingan belajar teknik self modeling telah secara signifikan meningkatkan disiplin belajar siswa X5 SMAN 2 Salatiga yang layanannya mengacu pada dimensi disiplin belajar yaitu (Arikunto, 1990). Materi bimbingan kelompok dengan topik disiplin belajar siswa, Disiplin dalam menaati belajar di sekolah,di rumah dan belajar di kelas, mengatasi kesulitan disiplin belajar di sekolah, di rumah dan di kelas dan dengan potensi diri dapat menunjukkan disiplin belajar. Pemilihan model berdasarkan permasalahn disiplin belajar yang dialami siswa. Tempat dilaksanakan layanan bimbingan belajar teknik self modeling berdasarkan kesepakatan dengan kelompok yaitu di halaman kelas, rumah anggota kelompok ruang kelas dengan kondisi tempat yang nyaman supaya berkonsentrasi saat layanan. Siswa yang diberikan layanan oleh penulis berjumlah 10 orang, sehingga saat layanan penulis dapat memperhatikan secara menyuluruh siswa. Layanan bimbingan belajar teknik self modeling diberikan sebanyak sembilan sesi, dimana pada setiap sesinya selain sesi pertama penulis meminta siswa untuk membuat skala peningkatan hasil kinerja dari proses belajar melalui refleksi dan masukan dari kelompok yang dilaporkan pada sesi selanjutnya. Hasil laporan menunjukakan peningkatan pada setiap sesinya dari topik yang berbeda beda. 67

37 Namun peningkatan yang signifikan terlihat pada pertemuan keempat dan ketujuh dengan peningkatan rata rata 8 dari kondisi awal. Dari hasil temuan dapat dijelaskan bahwa layanan bimbingan belajar teknik self modeling telah meningkatkan secara signifikan disiplin belajar siswa kelas X5 SMAN 2 Salatiga sejalan dengan hasil penelitian Wulandari (2009), yang menyatakan Layanan bimbingan belajar teknik self modeling dapat digunakan untuk meningkatkan secara signifikan disiplin belajar siswa. Penelitian ini dikatakan sejalan dengan hasil penelitian Wulandari (2009) karena terdapat kesamaan hasil penelitian dan teknik pengambilan sampling dan variabilitas data. 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok eksperimen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 21 siswa kelas XI TEI B SMKN 2 Salatiga yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 10 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan konsep diri siswa yang negatif. Dari 10 siswa dibagi mejadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan percaya diri siswa yang rendah. Dari 12 siswa dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian SMP Negeri 10 Salatiga merupakan salah satu SMP Negeri di Salatiga yang terletak di jalan argomulyo Salatiga. SMP Negeri 10 Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Sebelum pengumpulan data penulis, meminta surat ijin penelitian kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk melakukan penelitian di SMK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek yang diambil adalah peserta didik kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 29 Mei 2013 penulis meminta ijin kepada ketua Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo untuk mengadakan penilitian di Panti Asuhan AL-ITTIHAD

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok BAB IV PEMBAHASAN 1.1.Deskripsi Subjek Penelitian 1.1.1. Lokasi Penelitian Penulis memilih melakukan penelitian di SMP Negeri 02 Kaliwungu yang beralamat di desa Papringan, kecamatan Kaliwungu, kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA N 3 Salatiga dengan subjek penelitian siswa kelas XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Mengurus izin penelitian pada tanggal 9 Mei 2014, penulis memiinta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 4 Januari 2013, penulis mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Tehnik Mesin SMK Saraswati Salatiga yang berjumlah 36 siswa. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VII G dan VII C SMP Negeri 9 Salatiga yang memiliki keterampilan sosial rendah yang masing-masing berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XII-BB SMKN 1 Bancak tahun pelajaran 2016/2017, penulis melakukan penelitian di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Depskripsi Subjek Penelitian Peneliti memilih tempat untuk penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga, sekolah ini beralamatkan di kota Salatiga Jln. Osamaliki no.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dojang Taekwondo Salatiga yang berpusat di Jalan Widosari No.1 Salatiga. Jumlah populasi di Dojang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Persiapan Penelitian Tanggal 5 Februari 2014, peneliti mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditunjukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Salatiga, dengan mengambil subjek penelitian di kelas XI. Diperoleh subjek penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XI IPS 2 dan kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2013/2014, Peneliti

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin Penelitian Pada tanggal 14 September 2013 peneliti meminta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Falkultas dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan kepada

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Pada tanggal 11 September 2011 penulis meminta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK T & I Kristen Salatiga dengan jumlah siswa 30 siswa yang memiliki kesiapan kerja rendah. Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku disiplin belajar yangrendah. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki perilaku

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku disiplin belajar yangrendah. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki perilaku BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 12 siswa SMK Sudirman 02 Ambarawa yang hasil pre testnya menunjukkan bahwa siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa penelitian ini merupakan pengembangan dari eksperimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IX A dan Kelas IX B yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penulisan Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan merupakan eksperimen murni tapi seolah-olah murni. Menurut Danim (2004), penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan kelompokteknik modeling dalam meningkatkan self efficacy yang siswa kelas Kelas XI TEI B SMKN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 16 siswa kelas XII Tata Boga 2 SMKN 1 Salatiga yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan eksperimen sangat sesuai untuk menguji hipotesis tertentu. Penelitian eksperimen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimen semu yaitu dengan pemasangan subyek melalui tes awal dan tes akhir dan kelompok kontrol (Ardhana 2008).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 18 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 10 siswa kelas VII A SMP Kristen 2 Salatiga yang hasil pre testnya menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Lokasi Penelitian SMP Negeri 7 Salatiga merupakan tempat yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian. Sekolah ini beralamat di jalan Setiaki No.15, Salatiga.

Lebih terperinci

PENINGKATAN DISIPLIN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN STRATEGI SELF

PENINGKATAN DISIPLIN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN STRATEGI SELF PENINGKATAN DISIPLIN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN STRATEGI SELF-MODELLING PADA SISWA KELAS X5 SMA NEGERI 2 SALATIGA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Salatiga memberikan ijin penelitian pada penulis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Salatiga memberikan ijin penelitian pada penulis. 4.1. Persiapan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada tanggal 4 Oktober 2011, penulis mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi,

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Guru BK SMP di Kota Salatiga yang menjadi guru Bimbingan konseling SMP di Salatiga berdasarkan latar

Lebih terperinci

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, disain yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu. Menurut Danim (2004), penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Gambaran umum kecenderungan kecanduan facebook pada siswa SMP Negri 10 salatiga kelas VIII E dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah. 4.1 Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan oleh penulis di SMP N 2 Banyubiru, dengan subjek siswa kelas VIIC yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek penelitian adalah seluruh guru SMA swasta yang berjumlah 131 guru yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga, dengan responden sebanyak 76 siswa dengan rincian sebaran pada tabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Menurut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln Jend. S. Parman Waru Sidoarjo. Penelitian dilakukan di ruang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki keterampilan sosial rendah yang berjumlah 13 orang siswa. Diantaranya

Lebih terperinci

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 L A M P I R A N 72 LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 Soal pre - test Nama : Kelas : Tanggal : Isilah titik titik di bawah ini! 1. Angka 24 dan 45, angka 24 lebih. dari angka 45 2. angka 100

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (Pre Experiment Design) yang tujuannya untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Perijinan Penelitian Langkah yang harus ditempuh penulis sebelum melakukan penelitian adalah melakukan izin pra penelitian dengan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING DALAM MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA KELAS XI TEI B SMK N 2 SALATIGA SKRIPSI

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING DALAM MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA KELAS XI TEI B SMK N 2 SALATIGA SKRIPSI PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING DALAM MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA KELAS XI TEI B SMK N 2 SALATIGA SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan Konseling untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah SD Negeri Bawen 03 di Lingkungan Berokan Bawen. Kemudian pada. Tabel 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah SD Negeri Bawen 03 di Lingkungan Berokan Bawen. Kemudian pada. Tabel 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 8 November 2013, penulis mengurus surat permohonan penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu program studi universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa pengujian-pengujian dengan perhitungan statistika melalui teknik analisis data yang telah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Balai ini berada di tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Balai ini berada di tengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Utomo Boyolali adalah tempat yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan perempuan usia 4-6 tahun di RSGM UMY dan jejaringnya,menggunakan desain penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experemntal design) Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi Eksperimen. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang analisisnya dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yayasan bernardus yang Terakreditasi A. SMA Theresiana Weleri terdiri dari 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yayasan bernardus yang Terakreditasi A. SMA Theresiana Weleri terdiri dari 2 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Weleri Kota Kendal Jawa Tengah. SMA Theresiana Weleri merupakan sekolah yang dibawah

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN A ALAT UKUR SKALA MANAJEMEN WAKTU Nama : Periode Penilaian : Fasilitator : Tanggal Penilaian : PETUNJUK PENGERJAAN 1. Bacalah pernyataan pada lembar berikut ini dengan cermat dan jujur.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 Suruh merupakan tempat yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian. Sekolah ini berada di Dusun Mesu Desa Suruh Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga, beralamat Jln. KH. Ahmad Dahlan, Salatiga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana yang beralamat di Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga dan SMP Stella Matutina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan pada bab ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian secara berturut-turut akan disajikan mengenai deskripsi

Lebih terperinci

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam LAMPIRAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN Setelah diberikan penjelasan oleh peneliti mengenai maksud dan tujuan penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Pendidikan : Jenis Kelamin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61) BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun skripsi berjumlah 66 orang mahasiswa, dari 66 orang mahasiswa hanya 61 orang mahasiswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 17

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 17 LAMPIRAN 17 18 LAMPIRAN A ALAT UKUR KEMAMPUAN MEMBEDAKAN HURUF b DAN d p DAN q 18 Pre test Post test b d p q b d p q Jumlah Membaca Menulis Jumlah 19 20 LAMPIRAN B UJI RELIABILITAS ALAT UKUR KEMAMPUAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. mengambil 7 subjek mahasiswa yang mengalami kecemasan tinggi.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. mengambil 7 subjek mahasiswa yang mengalami kecemasan tinggi. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa BK-FKIP UKSW yang sedang menyusun skripsi yaitu sebanyak 40 orang. Dari 40 mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi subjek penelitian Penelitian dilakukan oleh penulis di SMP Negeri 4 Temanggung, dengan sebjek siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan penelitian ini berisi mengenai hasil penelitian, analisis hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian yang diperoleh, nantinya diolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kanisius Ambarawa dengan subjek penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Tempat yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian adalah SD Negeri Salatiga 12. Sekolah ini berada di Dusun Domas Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

PENINGKATAN BUDI PEKERTI MELALUI TEHNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

PENINGKATAN BUDI PEKERTI MELALUI TEHNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI PENINGKATAN BUDI PEKERTI MELALUI TEHNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental). Sugiyono (2010) menyatakan, bahwa eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Peneliitian Sampel yang diambil adalah 2 SD Negeri kelas V dari SD Negeri di Gugus Gatot Subroto yaitu SDN 03 Ngraho dan SDN 01 Nglandeyan. Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan laporan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, analisis data beserta pembahasannya. Sebelum itu, disajikan lebih dahulu persiapan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat

BAB III METODE PENELITIAN. diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang akan diberikan perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai dari tanggal 8 april 2011 hingga 30 april Dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai dari tanggal 8 april 2011 hingga 30 april Dengan 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai dari tanggal 8 april 2011 hingga 30 april 2011. Dengan subjek 5 anak, tidak ada kelompok kontrol karena polpulasi hanya

Lebih terperinci

AlokasiWaktu : 2 x 40 menit

AlokasiWaktu : 2 x 40 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Banyubiru Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Program : VIII (Delapan) Semester : 2 (Genap) AlokasiWaktu : 2 x 40 Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD di Gugus Sidomukti dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2) BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini melibatkan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2) berjumlah 37 peserta didik sedangkan kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan sebanyak lima kali pertemuan yaitu pertemuan pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai penyebaran data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah Plus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah Plus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini, subjek yang digunakan oleh penulis adalah seluruh guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian SMA N 2 Salatiga merupakan salah satu SMA Negeri di Salatiga yang terletak di jalan Tegalrejo No.79 Salatiga. SMA N 2 Salatiga didirikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK IO-970 ABRAHAM MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SKRIPSI

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK IO-970 ABRAHAM MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SKRIPSI PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK IO-970 ABRAHAM MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA di KELAS VIII D SMP NEGERI 1 SURUH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA di KELAS VIII D SMP NEGERI 1 SURUH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA di KELAS VIII D SMP NEGERI 1 SURUH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk

Lebih terperinci