BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 10 siswa kelas VII A SMP Kristen 2 Salatiga yang hasil pre testnya menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki perilaku bullying yang tinggi. Selanjutnya 10 siswa yang memiliki perilaku bullying tinggi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sebagai kelompok kontrol dan eksperimen, dimana kelompok eksperimen nantinya akan dikenakan perlakukan.dalam hal ini kesamaan antara kedua kelompok dapat dilihat dari hasil uji homogenitas harus menghasilkan Asymp. Sig. (2- tailed)>0,50, dan dalam penelitian ini hasil uji homogenitas yaitu 0,914 yang berarti Asymp. Sig. (2-tailed)>0,50. Tabel 4.1 dibawah ini mendeskrepsikan mengenai kondisi kelompok eksperimen dan kontrol sebelum perlakuan. Tabel 4.1 Deskripsi kelompok eksperimen dan kontrol No. Nama Kelompok Jenis kelamin 1 DV Eksperimen Laki-laki 2 MY Eksperimen Perempuan 3 DN Eksperimen Laki-laki 4 JY Eksperimen Laki-laki 5 KN Eksperimen Laki-laki 6 MC Kontrol Perempuan

2 7 NT Kontrol Laki-laki 8 DM Kontrol Laki-laki 9 NR Kontrol Perempuan 10 ST Kontrol Laki-laki Kemudian pada Tabel 4.2 dibawah ini akan dijelaskan mengenai skor pre test bullying kelompok eksperimen dan kelompok kontrol : Tabel 4.2 Hasil pre test kelompok eksperimen dan kontrol No Nama Total Kategori Ek Ko Ek Ko Ek Ko 1 DV MC Tinggi Tinggi 2 MY NT Tinggi Tinggi 3 DN DM Tinggi Tinggi 4 JY NR Tinggi Tinggi 5 KN ST Tinggi Tinggi Jum lah Keterangan : Ek : Eksperimen Ko : Kontrol Rendah : Tinggi : Sedang : 53 79

3 Dari tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini terdapat 10 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 5 siswa sebagai kelompok kontrol dan 5 siswa sebagai kelompok eksperimen. Jumlah skor keseluruhan kelompok eksperimen yaitu 410, sedangkan jumlah skor yang diperoleh kelompok kontrol adalah Uji Homogenitas Dalam penelitian eksperimen dibutuhkan jumlah yang sama untuk setiap kelompoknya. Dalam penelitian ini kesamaan antara kedua kelompok dapat dilihat dari hasil skor bullying. Setelah dilakukan uji beda pada hasil kuisioner bullying pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dengan ditunjukkan sig > 0.5, sedangkan mean rank kelompok eksperimen 5.60 dan mean rank kelompok kontrol adalah 5.40, sehingga penulis dapat melanjutkan penelitian.hasil uji bedakuisioner bullying dapat dilihat pada tabel. Selanjutnya kelompok eksperimen di berikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role play sedang kelompok kontrol tidak diberikan layanan atau treatment.

4 Tabel 4.3 Uji Homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Ranks VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks VAR00003 Eksperimen Kontrol Total 10 Test Statistics b VAR00003 Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed).914 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: VAR00002 Setelah dilakukan uji homogenitas pada hasil perilaku bullyingpada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dengan ditunjukkan sig >0.5, sedangkanmean rank kelompok eksperimen 5.60 dan mean rank kelompok kontrol adalah 5.40.

5 Selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini kondisi awal perilaku bullying siswa kelas VII A sebelum mendapatkan perlakuan atau treatment, dimana dari kondisi awal tersebut, dapat kita lihat pada indikator bullying, perilaku bullying apa saja yang paling menonjol diantara perilakuperilaku bullying lain di kelas VII A yang nantinya digunakan penulis sebagai dasar untuk menentukan topik yang akan diangkat dalam layanan bimbingan kelompok teknik role play yang diberikan selama 8 sesi pertemuan. Tabel 4.4 kondisi awal perilaku bullying siswa kelas VII A No Jenis Bullying Indikator Bullying 3 Skor Tertinggi 1. Bullying verbal Mengejek teman di sekolah Bullying fisik Memukul dan menendang teman di 74 sekolah 3. Bullying Mengucilkan teman di sekolah 60 mental Berdasarkan rancangan penelitian dan hasil analisis diatas, selanjutnya kelompok eksperimen akan diberikan treatment yaitu diberikan layanan Bimbingan kelompok teknikbermain peran (Role Play) sebanyak 8 kali pertemuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan treatment.

6 Tabel 4.5 Berikut ini merupakan susunan program layanan yang akan diberikan kepada kelompok eksperimen Sesi / Frekuensi Indikator Topik Yang ingin dicapai Metode 1 - Pengertian - Memahami arti - Ceramah (1 x 40 bullying. bullying. - Sharing menit) - Faktor - Tanya jawab penyebab - Terbuka dalam - Permainan bullying. menceritakan (Ice Breaking) - Pelaku masalah yang bullying. dialami - Contoh sebenarnya. kasus-kasus bullying di sekolah. -Sharing pengalaman siswa Bullying - Bullying - Menyebutkan - Ceramah (2 x 40 verbal verbal bentuk-bentuk - Role Play menit) - (Mulutmu bullying. - Sharing Mengejek Harimaumu) - Bermain Role teman di Play untuk jenis

7 sekolah bullying verbal. - Cara mengatasi bullying verbal 4-5 -Bullying - Bullying fisik - Bermain Role - Ceramah (2 x 40 Fisik (Kecil-kecil Play untuk jenis - Role Play menit) - cabe rawit) bullying fisik. - Sharing Memukul - Cara mengatasi dan bullying fisik. menendan g teman Bullying - Bullying - Bermain Role - Ceramah (2 x 40 Mental Mental Play untuk jenis - Role Play menit) - (Don t Look bullying mental. - Sharing Mengucil Someone Just - Cara mengatasi kan teman From Their bullying mental. Appearance) 8 - Dampak - Menyebutkan - Ceramah (1 x 40 bullying dampak-dampak - Tanya jawab menit) - Cara yang - Sharing menyikapi ditimbulkan dari bullying bullying. - Kebijakan - Bagaimana

8 sekolah tentang bullying, konsekuensi dari tindakan bullying. cara menyikapi bullying - Menyebutkan kebijakan sekolah tentang bullying, dan konsekuensi dari tindakan bullying Pelaksanaan Penelitian Perijinan Penelitian Pada kegiatan awal penulis memberikan surat ijin penelitian kepada pihak sekolah (Kepala Sekolah) SMP Kristen 2 Salatiga yang prosedur pemberian surat ijin awal diberikan kepada bagian Tata Usaha SMP Kristen 2 Salatiga, dalam surat perijinan tersebut telah disetujui oleh Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) UKSW yang kemudian diserahkan kepada pihak Kepala Sekolah SMP Kristen 2 Salatiga. Dalam perijinan tersebut penulis menyampaikan maksud kepada Kepala Sekolah dimana penulis akan melaksanakan beberapa kegiatan di sekolah tersebut diantaranya uji instrumen penelitian, pre test, post test,dan treatment yang akan diberikan kepada siswa kelas VII. Uji

9 instrumen penelitian dan pre test dilaksanakan pada bulan November 2013, sedangkan untuk pelaksanaan treatment atau pemberian layanan dan post test dilaksanakan pada bulan Februari 2014 sampai selesai, dan pelaksanaan kegiatan dilakukan diluar jam sekolah yaitu saat jam pulang sekolah dengan perijinan dari orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan siswa yang bersangkutan Tes Awal (Pre Test) Tes awal atau Pre test dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 25 November 2013 dengan menyebarkan skala bullying kepada seluruh siswa kelas VII yang berjumlah 93 siswa yang terbagi dalam 4 kelas. Setelah itu penulis menganalisis skala bullying yang telah diisi oleh siswa kelas VII untuk mengetahui kelas mana yang memiliki tingkat bullying tertinggi diantara keempat kelas, dari hasil analisis tersebut kelas VII A merupakan kelas dengan tingkat bullying tertinggi dengan skor Terdapat 10 siswa yang memiliki tingkat bullying yang tinggi, selanjutnya siswa tersebut dibagi secara acak menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol yang berjumlah 5 siswa dan kelompok eksperimen yang berjumlah 5 siswa. Selanjutnya berdasarkan uji homogenitas yang dibantu dengan SPSS 16 for windows, dari kedua kelompok tersebut tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan.

10 Perlakuan (Treatment) Penulis memberikan treatment dengan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik role play (bermain peran) sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat oleh penulis selama 8 sesi dan dilaksanakan setiap seminggu 2 kali atau sesuai dengan kesepakatan siswa setelah jam kegiatan sekolah usai.layanan yang diberikan penulis dapat dikatakan berhasil apabila kelompok eksperimen setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok teknik role play selama 8 kali pertemuan selesai dan diberiakn post test menunjukan perubahan dan penurun perilaku bullying dari pada kelompok kontrol. Adapun sesi kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role play atau treatment sebagai berikut : 1. Pertemuan pertama (Sesi 1) hari Jumat, 7 Februari 2014 a. Tahap pembentukan (Perencanaan) Pertemuan pertama atau sesi 1 ini dilakukan pada hari Jumat setelah jam sekolah berakhir yaitu pada pukul Sesi pertama merupakan awal dari kegiatan treatment yang dilakukan, akan tetapi pada pertemuan pertama kali ini penulis tidak secara langsung memberikan kegiatan bimbingan kelompok teknik role play tetapi memberikan layanan klasikal terlebih dahulu. Tujuan dari pemberian layanan klasikal ini adalah untuk memperkenalkan dan menjalin kedekatan antara penulis dengan siswa-siswa yang akan diajak melakukan treatment.

11 Topik yang diangkat dalam pertemuan yang pertama ini adalah Bullying di Sekolah, selain itu penulis juga memiliki tujuan untuk memperkenalan siswa mengenai bullying, khususnya bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. b. Tahap Peralihan Dalam tahap ini penulis menanyakan kembali kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal pada tahap atau sesi pertama, dan kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan) Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik yang akan dibahas mengenai bullying melalui tampilan power point. Penulis menjelaskan mengenai apa itu bullying, jenis-jenis bullying, faktor penyebab siswa melakukan tindakan bullying, serta pelaku dalam tindakan bullying. Selain itu, penulis juga memberikan contoh nyata mengenai tindakan bullying di sekolah yang terjadi di Indonesia. Penulis juga mengajak siswa untuk bersama-sama bercerita mengenai pengalaman mereka selama bersekolah yang berkaitan dengan tindakan bullying. Siswa juga diajak untuk melakukan permainan Five Boomm. Permainan ini dimaksudkan untuk menyegarkan pikiran siswa setelah melakukan kegiatan treatment, sehingga siswa

12 kembali bersemangat. Gambar 4.1 menunjukan kegiatan pada sesi pertama yang dilaksanakan dikelas VII B. d. Tahap Penutup (Penilaian) Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan dalam sesi pertama akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa untuk melakukan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, selanjutnya menarik kesimpulan dari kegiatan pada sesi pertama. Selain itu, penulis juga meminta para siswa untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan yang berisi seputar materi yang telah dibahas dalam sesi pertama ini. Penulis juga meminta kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan serta hal apa yang siswa dapat dalam kegiatan di sesi pertama ini. Penulis juga menyampaikan rencanan layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan doa.

13 2. Pertemuan kedua (Sesi 2), hari Sabtu, 8 Februari 2014 a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan) Sesi kedua dilaksanakan pada hari Sabtu seusai siswa (anggota kelompok) mengikuti jam pelajaran yaitu pada pukul WIB. Pada sesi kedua ini penulis memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan pada sesi kedua kali ini. Pada sesi kedua kali ini penulis mengajak kelompok untuk melakukan kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik role play atau bermain peran. Pada sesi ini penulis menjelaskan pengertian, tujuan, asas, dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play, menyepakati kontrak waktu, memberikan semangat agar anggota kelompok antusias dalam melakukan layanan yang diberikan. Materi yang akan dibahas dan diperankan siswa dalam kegiatan sesi kedua ini mengenai bullying verbal. Penulis mengangkat judul cerita yaitu Mulutmu Harimaumu. Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah siswa mampu memahami mengenai bullying verbal secara lebih mendalam dan detail, siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play, dan siswa mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan masalah yang dihadapi apabila mengalamibullying verbal. b. Tahap peralihan

14 Penulis menjelaskan kembali prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti layanan. c. Tahap kegiatan (Pelaksanaan) Tahap kegiatan diawali penulis dengan membagikan materi mengenai bullying verbal yang berisi pengertian bullying verbal, contoh bullying verbal, serta hal yang dapat dilakukan untuk mencegah bullying verbal, naskah permainan peran dengan topik Mulutmu Harimaumu. Kemudian penulis mulai membagi peran yang akan diperagakan oleh siswa yang akan melakukan kegiatan bimbingan kelompok teknik role play kali ini, setelah semua peran terbentuk siapa yang menjadi pelaku, korban, dan bystander bullying, kemudian penulis memberikan waktu 20 menit kepada siswa yang akan memaikan peran dalam kegiatan ini untuk membaca naskah dan mendalami peran yang akan mereka peragakan. Tidak lupa penulis menunjuk salah seorang siswa untuk berperan sebagai pengamat dalam kegiatan layanan kali ini. Setelah waktu pendalaman karakter selesai, kemudian penulis mulai mengajak siswa untuk memerankan kegiatan role playyang dilaksanakan sesuai dengan karakter tokoh dalam cerita tersebut. Dalam cerita ini pelaku bullying beserta satu orang temannya melakukan tindakan bullying secara verbal kepada

15 korban. Si korban bullyingmemiliki satu orang teman juga, yang dalam cerita ini ikut membela korban dari penindasan pelaku. Akan tetapi, dalam cerita ini lebih ditonjolkan bahwa korban mampu mengatasi tindakan bullying yang dilakukan pelaku dengan teknikteknik yang sudah tertera dalam naskah drama. Sampai pada akhirnya pelaku merasa jengkel dan bosan untuk melakukan tindakan bullying kepada korban. Gambar 4.2 menunjukan kegiatan role play dikelas VII B. d. Tahap penutup (Penilaian) Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kedua dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Selain itu, penulis juga mempersilahkan JY untuk membacakan hasil

16 pengamatanya untuk kemudian dikomentari oleh anggota kelompok. Setelah semua selesai penulis menjelaskan bahwa masih akan ada sesi ketiga setelah siswa istirahat, dimana masih dengan materi yang sama tetapi kita melakukan rolling atau pergantian pemain dan peran. Berdasarkan hasil penilaian proses berupa observasi penulis terhadap respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias siswa sangat baik, selain itu menurut hasil pengamatan JY, anggota kelompok mampu memerankah tokoh sesuai dengan karakter masing-masing tokoh walaupun masih ada sedikit kesalahan atau lupa naskah dalam pemberian layanan, anggota kelompok juga mampu memahami cara yang tepat dalam menangani bullying verbal saat nanti di sekolah tanpa harus melakukan tindakan kekerasan dalam penyelesaian permasalahan tersebut. 3. Pertemuan ketiga (Sesi 3), hari Sabtu, 8 Februari 2014 a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan) Pada kegiatan sesi ketiga ini, penulis masih menggunakan hari yang sama untuk melakukan layanan yaitu Sabtu, 8 Februari 2014 namun waktu pelaksanaan layanan diberikan setelah siswa selesai istirahat makan siang sekitar pukul WIB. Pada kegiatan sesi ketiga ini penulis kembali menjelaskan pengertian, tujuan, asas dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik

17 role play. Serta memberi motivasi kepada siswa agar layanan berjalan dengan lancar dan baik. Topik yang dipilih dalam pertemuan ketiga ini masih sama dengan topik pertemuan kedua yaitu Mulut mu Harimau mu. Tujuan yang ingin dicapai siswa mampu memahami bullying verbal secara detail dan mendalam, selain itu siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play secara bergantian dengan mengangkat tema bullying verbal agar siswa mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan masalah secara benar apabila mengalami bullying verbal. b. Tahap Peralihan Penulis menegaskan kembali prosedur kegiatan bimbingan kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti layanan. c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan) Dalam tahap kegiatan ini penulis kembali menjelaskan tentang topik yang akan siswa perankan dalam layanan pada sesi ketiga. Pada sesi ketiga ini topik yang diangkat masih merupakan topik yang sama dengan kegiatan di sesi kedua yang berjudul Mulutmu Harimaumu, namun bedanya pada sesi ketiga ini peran yang siswa lakukan diputar bergantian dimana siswa yang pada sesi kedua menjadi pelaku kini menjadi korban, yang menjadi korban berperan sebagai bystander, begitu pula seterusnya. Setelah penulis

18 menentukan para pemain, penulis juga menunjuk salah seorang siswa sebagai pengamat. Setelah itu siswa kembali memerankan peran siswa sesuai naskah dan skenario yang sudah ditentukan penulis, akan tetapi siswa juga diperbolehkan berimprovisasi sesuai keinginan mereka, asalkan tidak merubah inti dari naskah bullying verbal dan penyelesaiannya. Kegiatan pada sesi ketiga ini bertujuan agar siswa sama-sama bisa merasakan bagaimana perasaan menjadi seorang pelaku yang akhirnya gagal melakukan bullying, bagaimana menjadi korban yang ditindas, dan bagaimana menjadi penonton. Gambar 4.3 menunjukan suasana layanan pada sesi ketiga. d. Tahap Penutup (Penilaian) Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan pada sesi ketiga akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa berdiskusi dan mengevalusi seluruh kegiatan pada pertemuan hari Sabtu secara keseluruhan, yaitu pada sesi kedua dan ketiga.

19 Selain itu penulis juga mempersilahkan pengamat untuk membacakan hasil pengamatanya. Kemudian penulis mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan dari kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role play yang membahas mengenai bullying verbal dengan tema Mulut mu Harimau mu pada sesi kedua dan ketiga, dari hasil pengambilan kesimpulan diketahui bahwa siswa memahami mengenai bullying verbal, contoh bullying verbal, dan bagaimana cara mengatasibullying verbal secara baik dan benar. Selain itu siswa juga diminta untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan pada sesi 2 dan Pertemuan keempat (Sesi 4), hari Sabtu, 15 Februari 2014 a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan) Sesi keempat dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Februari 2014 seusai jam sekolah usai yaitu pada pukul WIB. Pada sesi keempat ini penulis memberikan penjelasan mengenai kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role play meliputi pengertian, tujuan, asas, dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play, menyepakati kontrak waktu, memberikan semangat agar anggota kelompok antusias dalam melakukan layanan yang diberikan. Setelah pada pertemuan yang lalu membahas mengenai bullying verbal maka pada pertemuan layanan

20 sesi kali ini kelompok diajak untuk membahas mengenai bullying fisik. Penulis mengangkat judul cerita yaitu Kecil-kecil Cabe Rawit, tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah siswa mampu memahami mengenai bullying fisik secara lebih mendalam dan detail, siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play, dan siswa mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan masalah yang dihadapi apabila mengalami bullying fisik saat di sekolah, karena bullying jenis ini paling sering dijumpai dihampir semua sekolah. b. Tahap peralihan Penulis menjelaskan kembali prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti layanan. c. Tahap kegiatan (Pelaksanaan) Tahap kegiatan diawali penulis dengan membagikan materi mengenai bullying fisik dimana materi tersebut berisi tentang pengertian bullying fisik, contoh bullying fisik, serta hal yang dapat dilakukan untuk mencegah bullying fisik, naskah permainan peran dengan topik Kecil-kecil Cabe Rawit. Selanjutnya, penulis mulai membagi peran yang akan diperagakan oleh siswa yang akan melakukan kegiatan bimbingan kelompok teknik role play kali ini, ada yang berperab sebagai

21 pelaku bullying, korban, dan penonton. Selanjutnya, penulis memberikan waktu 20 menit kepada siswa yang akan memaikan peran dalam kegiatan ini untuk membaca naskah dan mendalami karakter yang akan mereka peragakan. Tidak lupa penulis menunjuk salah seorang siswa yang tidak mendapatkan peran sebagai pengamat dalam kegiatan layanan kali ini. Setelah waktu pendalaman karakter selesai, kemudian penulis mulai mengajak siswa untuk mulai memerankan kegiatan role play yang dilaksanakan sesuai dengan karakter tokoh masingmasing siswa dalam cerita tersebut. Pada sesi keempat ini siswa terlihat sangat bersemangat dikarenakan mereka bisa menunjukan ekspersi mereka saat mendalami karakter dalam kegiatan role play. Gambar 4.4 menunjukan kegiatan role play dikelas VII B.

22 d. Tahap Penutup (Penilaian) Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi keempat dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Selain itu, penulis juga mempersilahkan DN sebagai pengamat untuk membacakan hasil pengamatanya untuk kemudian dikomentari oleh anggota kelompok. Setelah semua selesai, penulis menjelaskan bahwa masih akan ada sesi kelima setelah siswa istirahat, dimana masih dengan materi yang sama tetapi kita melakukan rolling atau pergantian pemain dan peran. Berdasarkan hasil penilaian proses berupa observasi penulis terhadap respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias siswa sangat baik, selain itu menurut hasil pengamatan DN, anggota kelompok mampu memerankah tokoh sesuai dengan karakternya masing-masing dengan penuh penghayatan. 5. Pertemuan kelima (Sesi 5), hari Sabtu, 15 Februari 2104 a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan) Pada kegiatan sesi kelima ini, penulis masih menggunakan hari yang sama seperti pada sesi 2 dan 3 untuk melakukan layanan yaitu Sabtu, 15 Februari 2014 namun waktu pelaksanaan layanan diberikan setelah siswa selesai istirahat makan siang sekitar pukul WIB. Pada kegiatan sesi ketiga ini penulis kembali menjelaskan pengertian, tujuan, asas dan prosedur dari kegiatan

23 bimbingan kelompok teknik role play. Serta memberi motivasi kepada siswa agar layanan berjalan dengan lancar dan baik seperti pada layanan sebelumnya. Topik yang dipilih dalam pertemuan kelima ini masih sama dengan topik pertemuan keempat yaitu Kecil-kecil Cabe Rawit. Tujuan yang ingin dicapai siswa mampu memahami bullying fisik secara detail dan mendalam, selain itu siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play secara bergantian dengan mengangkat tema bullying fisik agar siswa mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan masalah secara benar apabila mengalami bullying fisik, mengingat jenis bullying ini paling sering terjadi di setiap sekolah, dan hampir ditemukan kasusnya setiap hari. b. Tahap Peralihan Penulis menegaskan kembali prosedur kegiatan bimbingan kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti layanan. c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan) Dalam tahap kegiatan ini penulis kembali menjelaskan tentang topik yang akan siswa perankan dalam layanan pada sesi kelima. Pada sesi kelima ini topik yang diangkat masih merupakan topik yang sama dengan kegiatan di sesi keempat yang berjudul Kecil-kecil Cabe Rawit, namun bedanya pada sesi kelima ini

24 peran yang mereka lakukan diputar bergantian dimana siswa yang pada sesi keempat menjadi pelaku kini menjadi korban, yang menjadi korban berperan sebagai bystander, begitu pula seterusnya. Setelah penulis menentukan para pemain, tidak lupa juga penulis menunjuk salah seorang siswa sebagai pengamat. Setelah itu siswa kembali memerankan peran mereka sesuai naskah dan skenario yang sudah ditentukan penulis, akan tetapi siswa juga diperbolehkan berimprovisasi sesuai keinginan mereka, asalkan tidak merubah inti dari naskah bullying fisik dan penyelesaiannya. Dalam kegiatan layanan sesi keempat dan kelima ini siswa terlihat sangat antusias dalam melakukan kegiatan role play, mereka terlihat sangat menjiwai dan mendalami karakter saat memerankan perannya sebagai pelaku dimana dirinya melakukan bullying kepada pihak korban. Gambar4.5 dibawah ini menunjukan suasana layanan pada sesi kelima di kelas VII B.

25 d. Tahap Penutup (Penilaian) Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan pada sesi kelima akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa berdiskusi dan mengevalusi seluruh kegiatan pada pertemuan hari Sabtu secara keseluruhan, yaitu pada sesi keempat dan kelima. Selain itu penulis juga mempersilahkan pengamat untuk membacakan hasil pengamatanya. Kemudian penulis mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan dari kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role play yang membahas mengenai bullying fisikdengan tema Kecilkecil Cabe Rawit pada sesi keempat dan kelima, dari hasil pengambilan kesimpulan diketahui bahwa siswa memahami

26 mengenai bullying fisik, contoh bullying fisik, dan bagaimana cara mengatasi bullying fisik secara baik dan benar. Selain itu siswa juga diminta untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan pada sesi 4 dan Pertemuan keenam (Sesi 6), hari Selasa, 18 Februari 2014 a. Tahap pembentuksn kelompok (Perencanaan) Pada treatmentsesi keenam kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Februari 2014 seusai jam sekolah berakhir yaitu pukul WIB. Pada kegiatan awal sesi keenam ini, seperti biasa penulis memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu bimbingan kelompok dengan teknik role play. Pada sesi ini penulis menjelaskan pengertian, tujuan, asas, dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play, menyepakati kontrak waktu, serta memberikan motivasi agar anggota kelompok antusias dalam melakukan layanan yang diberikan. Materi yang akan dibahas dan diperankan siswa dalam kegiatan sesi keenam ini mengenai bullying mental, setelah pada pertemuan sebelumnya siswa dan penulis membahas mengenai bullyingverbal dan fisikn serta memerankan kegiatan yang sama yaitu bermain peran. Pada sesi ini Penulis mengangkat judul cerita yaitu Don t Look Someone Just From The Appearance, tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah siswa mampu

27 memahami mengenai bullying mental secara lebih mendalam dan detail, siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play, dan siswa mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan masalah yang dihadapi apabila mengalami bullying mental saat berada di sekolah b. Tahap peralihan Penulis menjelaskan kembali prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti layanan. c. Tahap kegiatan (Pelaksanaan) Tahap kegiatan diawali penulis dengan membagikan materi mengenai bullying mental yang berisi pengertian bullying mental, contoh bullying mental, serta hal yang dapat dilakukan untuk mencegah bullying mental, mengingat bullying jenis ini sulit terdeteksi dan cukup berbahaya bagi bagi pihak koban, sehingga siswa diminta benar-benar melakukannya dengan sungguhsungguh. Selanjutnya, seperti biasa penulis mulai membagi peran yang akan diperagakan oleh siswa dalam kegiatan permainan peran ini, setelah semua peran terbentuk siapa yang menjadi pelaku, korban, dan bystander bullying, kemudian penulis memberikan waktu 20 menit kepada siswa yang akan memaikan peran dalam kegiatan ini untuk membaca naskah dan mendalami

28 karakter yang akan mereka peragakan. Tidak lupa seperti pada layanan sebelumnya, penulis menunjuk salah seorang siswa untuk berperan sebagai pengamat dalam kegiatan layanan kali ini. Setelah waktu pendalaman karakter selesai, kemudian penulis mulai mengajak siswa untuk memerankan kegiatan role play yang dilaksanakan sesuai dengan karakter tokoh dalam cerita tersebut. Dalam cerita ini pelaku bullying beserta satu orang temannya melakukan tindakan bullying secara mental kepada korban. Si korban bullyingberusaha untuk tetap tenang dalam menangani permasalahan yang sedang dihadapinya, dimana korban merasa diasingkan dari pergaulan teman-teman di kelasnya. Dalam layanan inilah peran korban benar-benar harus dihayati dan ditonjolkan agar semua siswa yang terlibat memahami cara yang tepat dalam menangani bullying mental. Gambar 4.6 menunjukan kegiatan role play dikelas VII B dalam menangani bullying mental.

29 d. Tahap Penutup (Penilaian) Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi keenam dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Selain itu, penulis juga mempersilahkan pengamat untuk membacakan hasil pengamatanya untuk kemudian dikomentari oleh anggota kelompok. Setelah semua selesai penulis menjelaskan bahwa masih akan ada sesi berikutnya (ketujuh) setelah siswa istirahat makan siang, dimana masih dengan materi yang sama tetapi kita melakukan rolling atau pergantian pemain dan peran. Berdasarkan hasil penilaian proses berupa observasi penulis terhadap respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias siswa baik, selain itu menurut hasil pengamatan observer, anggota

30 kelompok mampu memerankan tokoh sesuai dengan karakter yang mereka perankan dengan baik. 7. Pertemuan Ketujuh (Sesi 7), hari Selasa, 18 Februari 2014 a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan) Pada kegiatan sesi ketujuh role play kaliini, seperti biasa penulis masih menggunakan hari yang sama seperti pada sesi-sesi sebelumnya untuk melakukan layanan yaitu pada hari Selasa, 18 Februari 2014 namun waktu pelaksanaan layanan diberikan setelah siswa selesai istirahat makan siang sekitar pukul WIB. Pada kegiatan sesi ketujuh ini penulis kembali menjelaskan pengertian, tujuan, asas dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play. Serta memberi motivasi kepada siswa agar layanan berjalan dengan lancar dan baik seperti pada layanan sebelumnya. Topik yang dipilih dalam pertemuan kelima ini masih sama dengan topik pertemuan keempat yaitu Don t Look Someone Just From The Appearance. Tujuan yang ingin dicapai siswa mampu lebih memahami dan memahami bullying mental dengan lebih baik lagi, selain itu siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play secara bergantian dengan mengangkat tema bullying mental agar siswa mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan masalah secara benar apabila mengalami bullying mental. b. Tahap Peralihan

31 Penulis menegaskan kembali prosedur kegiatan bimbingan kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti layanan. c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan) Dalam tahap kegiatan ini penulis kembali menjelaskan tentang topik yang akan siswa perankan dalam layanan pada sesi ketujuh. Pada sesi ketujuhini topik yang diangkat masih merupakan topik yang sama dengan kegiatan di sesi keempat yang berjudul Don t Look Someone Just From The Appearance, namun bedanya pada sesi ketujuh ini peran yang mereka lakukan diputar bergantian dimana siswa yang pada sesi keenam menjadi pelaku kini menjadi korban, yang menjadi korban berperan sebagai bystander, begitu pula seterusnya. Setelah penulis menentukan para pemain, tidak lupa juga penulis menunjuk salah seorang siswa sebagai pengamat. Setelah itu siswa kembali memerankan peran mereka sesuai naskah dan skenario yang sudah ditentukan penulis, akan tetapi siswa juga diperbolehkan berimprovisasi sesuai keinginan mereka, asalkan tidak merubah inti dari naskah bullying mental dan penyelesaiannya. Gambar4.7 dibawah ini menunjukan suasana layanan pada sesi ketujuh di kelas VII B.

32 d. Tahap Penutup (Penilaian) Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan pada sesi ketujuh akan segera berakhir, selain itu dengan berakhirnya sesi ketujuh berarti menandakan pula selesainya kegiatan bimbingan kelompok teknik role playpada layanan ini. Penulis mengajak siswa berdiskusi dan mengevalusi seluruh kegiatan pada pertemuan hari Selasa secara keseluruhan, yaitu pada sesi keenam dan ketujuh. Selain itu penulis juga mempersilahkan pengamat untuk membacakan hasil pengamatanya. Kemudian penulis mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan dari kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role play yang membahas mengenai bullying mental, dari hasil

33 pengambilan kesimpulan diketahui bahwa siswa memahami mengenai bullying mental, contoh bullying mental, dan bagaimana cara mengatasi bullying mental secara baik dan benar. Selain itu siswa juga diminta untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan pada sesi 6 dan 7. Penulis juga menyampaikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok sudah selesai dilakukan namun masih ada satu pertemuan lagi antara siswa dan penulis pada hari Jumat, 21 Februari Pertemuan kedelapan (Sesi 8), Hari Jumat, 21 Februari 2014 a. Tahap Pembentukan Kelompok (Perencanaan) Pertemuan terakhir dalam layanan ini dilakukan pada sesi kedelapan pada hari Jumat, 21 Februari 2014, setelah jam sekolah berakhir yaitu pada pukul Sesi kedelapan merupakan akhir dari kegiatan treatment yang dilakukan, pada sesi ini penulis mengajak siswa melakukan layanan klasikal yang membahas mengenai dampak bullying, cara menyikapi bullying, kebijakan sekolah mengenai bullying. Topik yang diangkat dalam pertemuan yang pertama ini adalah Konsekuensi dan cara menyikapi bullying di Sekolah, selain itu penulis juga memiliki tujuan untuk memperkenalan siswa mengenai bullying, khususnya bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.tujuan dari pemberian layanan klasikal ini adalah siswa mampu memahami mengenai bahaya atau dampak yang

34 ditimbulkan dari tindakan bullying, siswa mampu menyikapi tindakan bullying secara tepat, dan mengetahui gambaran mengenai kebijakan sekolah didalam menangani bullying secara benar. b. Tahap Peralihan Dalam tahap ini penulis menanyakan kembali kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal sesi kedelapan. c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan) Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik yang akan dibahas mengenai dampakbullying, cara menyikapi bullying secara benar dan kebijakan sekolah dalam menangani bullying di sekolah melalui tampilan power point. Penulis menjelaskan mengenai mengenai materi yang disampaikan, selainitu penulis juga memberikan contoh-contoh gambaran kebijakan sekolah dalam menangani bullying, kemudian penulis juga menanyakan kepada siswa apakah kebijakan di SMP Kristen 2 hampir sama dengan kebijakan yang dicontohkan penulis. Selain itu, penulis juga memberikan refrensi kebijakan di sekolah-sekolah lain di Indonesia dalam menangani bullying. Untuk mencairkan suasana setelah siswa mendapatkan layanan, kemudian penulis mengajak siswa-siswa untuk melakukan permainan Kata Berantai. Permainan ini dimaksudkan untuk menyegarkan pikiran siswa setelah melakukan kegiatan treatment,

35 sehingga siswa kembali bersemangat. Gambar 4.8 menunjukan ekspresi siswa setelah mendapatkan layanan. d. Tahap Penutup (Penilaian) Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan dalam sesi kedelapan akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa untuk melakukan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, selanjutnya menarik kesimpulan dari kegiatan pada sesi kedelapan. Selain itu, penulis juga meminta para siswa untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan yang berisi seputar materi yang telah dibahas dalam sesi kedelapan ini. Penulis juga meminta kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan serta hal apa yang mereka dapat selama mengikuti layanan ini, mulai dari sesi pertama sampai dengan sesi kedelapan ini. Penulis merasa senang, karena siswa mengungkapkan bahwa banyak ilmu yang mereka dapat selama mengikuti layanan ini,

36 mulai dari mengerti apa yang dimaksud dengan bullying, mengenal bullying verbal, fisik, dan mental, serta mengetahui cara yang tepat untuk mengatasi bullying. Selain itu, hal terpenting adalah siswa menjadi memahami bahwa bullying adalah tindakan berbahaya dan harus dilawan dan dihilangkan. Sebelum menutup kegiatan dalam sesi ini, tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada para anggota kelompok atas partisipasinya selama kegiatan dari sesi 1 sampai 8, tidak lupa penulis mengajak siswa berjabat tangan, dan berfoto bersama. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan doa penutup dan salam perpisahan Tes Akhir (Post Test) Post test dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Februari 2014 dengan menyebarkan skala bullying yang berjumlah 26 item pernyataan pada subyek penelitian, yaitu 10 siswa kelas VII A SMP Kristen 2 Salatiga. Lima orang siswa pada kelompok kontrol dan lima orang siswa pada kelompok eksperimen. Tabel 4.6 dibawah ini akan menjelaskan mengenai skor pre test dan post test bullying kelompok eksperimen.

37 Tabel 4.6 Hasil pre test dan post test skala bullying kelompok eksperimen Pre Test Post Test No. Nama Skor Kategori No. Nama Skor Kategori 1 DV 84 Tinggi 1 DV 69 Sedang 2 MY 85 Tinggi 2 MY 57 Sedang 3 DN 80 Tinggi 3 DN 63 Sedang 4 JY 81 Tinggi 4 JY 60 Sedang 5 KN 80 Tinggi 5 KN 61 Sedang Dari tabel 4.6 diketahui bahwa terdapat penurunan skor skala bullying masing-masing subyek penelitian pada kelompok eksperimen. Skor skala bullying pre test kelompok eksperimen menyatakan bahwa lima subyek penelitian merupakan siswa yang memiliki perilaku bullying kategori tinggi,yaitu skor antara Sedangkan hasil pos test bullying yang telah disebarkan kepada siswa, diketahui bahwa skor skala bullying masing-masing siswa menurun dan berkategori sedang, yaitu skor antara Hasil pre test dan post test kelompok kontrol dan eksperimen akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney. Analisis data menggunakan SPSS 16,0 for windows.

38 4.4. Analisis Data Analisis data menggunakan teknik analisis Mann Whitney. Data yang dianalisis adalah data skor post test skala bullying kelompok eksperimen dan kontrol. Tabel 4.7 merupakan perbandingan hasil post test skala bullying pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4.7 tabel perbandingan hasil post test skala bullying pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Kelompok eksperimen Kelompok kontrol No. Nama Skor No. Nama Skor 1 DN 61 1 DM 83 2 DV 69 2 MC 80 3 JY 60 3 NR 82 4 KN 63 4 NT 84 5 MY 57 5 ST 82 Berikut ini merupakan analisis data perbandingan hasil post test skala bullying pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diuji dengan menggunakan analisis data Mann Whitney.

39 Tabel 4.8 Hasil analisis data perbandingan hasil post test skala bullying pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ranks VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks VAR00003 kelompok kontrol kelompok eksperimen Total 10 Test Statistics b VAR00003 Mann-Whitney U.000 Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed).009 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].008 a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: VAR00002 Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui bahwa terdapat perbedaan antara mean rank kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah diberikan treatment berupa layanan bimbingan kelompok teknik role play pada kelompok eksperimen, mean rank hasil

40 skala bullying pada kelompok ini berjumlah 8.00, sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak mendapat treatment berupa layanan bimbingan kelompok teknik role play, jumlah mean rank hasil skala bullying pada kelompok ini berjumlah sehingga mean rank hasil skala bullying kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan mean rank hasil skala bullying kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil skala bullying kelompok eksperimen dan kontrol. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil skor Asymp. Sig (2-tailed) hasil analisis berjumlah < Berikut ini merupakan hasil analisis data perbandingan hasil pre test dan post test skala bullying pada kelompok eksperimen yang diuji dengan menggunakan Mann Whitney. Tabel 4.9 Hasil analisis data perbandingan hasil pre test dan post test skala bullying pada kelompok eksperimen Ranks VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks VAR00003 post test pre test Total 10 Test Statistics b

41 VAR00003 Mann-Whitney U.000 Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed).009 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].008 a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: VAR00002 Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui bahwa terdapat perbedaan antara mean rank hasil pre test dan post test skala bullying pada kelompok eksperimen. Mean rank pre test skala bullying adalah 8.00, sedangkan mean rank post test skala bullying adalah 3.00, sehingga terdapat penurunan mean rank kelompok eksperimen sebesar 5.00 dan mean rank hasil post test skala bullying lebih rendah dari pada mean rank hasil pre test skala bullying pada kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil pre test dan post test skala bullying pada kelompok eksperimen. Hal tersebut dibuktikan dengan skor Z dan hasil Asymp. Sig (2-tailed) hasil analisis berjumlah < Uji Hipotesis Hipotesis yang diajukan penulis adalah Layanan bimbingan kelompok teknik role play dapat mengurangi perilaku bullying pada siswa kelas VII A SMP Kristen 2 Salatiga. Berdasarkan hasil analisis data yang

42 membandingkan hasil post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar < 0.01, sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dan eksperimen. Selain itu, ada penurunan perilaku bullying yang signifikan, dibuktikan dengan hasil analisis data hasil pre test dan post test kelompok eksperimen dengan hasil Asymp. Sig (2-tailed) < 0.01, sehingga dinyatakan signifikan. Berdasarkan analisis data tersebut maka hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data yang membandingkan hasil post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar < 0.01 sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Selain itu, ada penurunan perilaku bullying yang signifikan yaitu sebesar 5.00, dibuktikan dengan hasil analisis data mean rank pre test yaitu 8.00 dan mean rank post test sebesar 3.00 pada kelompok eksperimen. Menurut Olweus (1993), bullying harus memiliki 3 unsur didalamnya yaitu bersifat menyerang (agresif) dan negatif, dilakukan berulang kali, ada ketidakseimbangan kekuatan antara pihak yang terlibat. Sedangkan menurut Beau Biden (2008) mengatakan bahwa bullying adalah kondisi ketika satu anak atau sekelompok anak terus menyakiti anak-anak lain dengan kata-kata atau tindakan. Jika bullying terus dibiarkan, maka hal

43 ini akan menyebabkan dampak yang buruk tidak hanya secara fisik akan tetapi juga melemahkan mental dari diri anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan perilaku bullying adalah melalui kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik role play atau bermain peran. Benett (dalam Romlah, 2001) menyebutkan bahwa role play aatau bermain peran adalah suatu alat untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dan pengertian-pengertian mengenai hubungan antar manusia dengan jalan memerankan situasi yang pararel dengan yang terjadi dengan kehidupan yang sebenarnya.. Melalui teknik ini, siswa diminta untuk memerankan peran sebagai pelaku, korban, dan bystander, dalam teknik ini pula, siswa diberikan naskah atau skenario yang berisi skrip percakapan yang didalamnya diberikan teknik atau cara dalam menangani perilaku bullying secara tepat dan aman, baik itu bullying verbal, fisik, ataupun mental. Dalam teknik role play ini siswa juga diajarkan untuk melatih kosakata-kosakata bullying untuk mengatasi bullying verbal dan mental, dilatih cara membentengi diri dari perilaku bullying fisik, selain itu dalam kegiatan role play ini, peran pun juga diputar secara bergantian, sehingga siswa dapat merasakan masing-masing peran dalam situasi yang didramatisir. Dengan menggunakan ketiga peran yang diperankan secara bergantian, siswa dapat memahami karakter dan dampak yang berbeda pula pada masing-masing peran. Melalui teknik ini, jika siswa mampu melakukan peran abstrak sesuai skenario dan peran yang siswa lakukan dalam role play secara

44 sungguh-sungguh, maka siswa juga dapat melakukan peran yang sama pula dalam kehidupan yang nyata, dengan demikian siswa dapat memahami dan mengetahui bagaimana cara mengontrol dan membawa diri siswa dalam lingkungan pergaulan untuk meminimalisir perilaku atau tindakan bullying saat mereka berada dalam lingkungan pergaulan, selain itu role play juga memberikan kesempatan untuk siswa menuangkan ekspresi dan perasaan secara lebih tepat dan benar sebelum siswa diperhadapkan pada kondisi nyata. Dalam penelitian ini, terdapat 2 kelompok yang menjadi subjek penelitian. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberikan treatment berupa bimbingan kelompok teknik role play, sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan treatment. Dalam setiap sesinya, anggota kelompok eksperimen memainkan peran secara bergantian dengan naskah yang sudah disusun penulis dengan topik yang berbeda-beda di setiap sesinya. Layanan bimbingan kelompok teknik role play diberikan kepada kelompok eksperimen dalam 8 sesi pertemuan. Penyusunan topik layanan berdasarkan pada aspek-aspek perilaku bullying yang dikemukakan oleh Beau Biden (2008) dengan dasar teori dari Olweus (2003), yaitu aspek verbal, aspek fisik, dan aspek mental. Dalam setiap sesi layanan bimbingan kelompok teknik role play dilakukan anggota evaluasi dengan melibatkan observer yang juga merupakan kelompok. Dengan menggunakan hasil pengamatan observer diketahui bahwa di setiap sesi layanan anggota kelompok sangat antusias,

45 memberikan respon yang baik terhadap layanan yang diberikan dan menunjukkan sikap yang diharapkan sesuai dengan tujuan layanan pada setiap sesinya. Layanan diberikan di tempat yang nyaman sehingga anggota kelompok dapat mengikuti layanan dengan baik dan dapat berjalan lancar. Selain itu, Olweus (1993) menyatakan bullying dapat diturunkan melalui 3 program campur tangan atau intervensi terhadap bullying. Salah satu dari ketiga program tersebut yaitu program pada level atau tingkat kelas, yang didalamnya terdapat kegiatan atau program yang dapat dilakukan siswa di kelas dalam mengurangi perilaku bullying dengan jalan role play atau bermain peran. Intervensi tersebut adalah penguatan korban, dengan melatih siswa bermain peran dengan menggunakan skrip atau naskah yang sudah tersedia dimana didalam naskah tersebut diberikan teknik atau cara yang tepat untuk mencegah bullying berupa kosakatakosakata untuk menangulangi perilaku bullying. Untuk mendukung penelitian penulis, penulis juga memasukan penelitian terdahulu milik Zulaikah (2011) tentang Perubahan Perilaku Bystander Bullying Melalui Role Play Pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 8 Salatiga, dan dari hasil analisis data dapat diambil kesimpulan ada perubahan signifikan perilaku bystander bullying siswa kelas VIII E SMP N 8 Salatiga pada kelompok eksperimen setelah mengikuti layanan yang diberikan, perubahan tersebut dikarenakan perlakuan bimbingan kelompok teknik role play yang telah diikuti kelompok eksperimen, dimana terjadi penurunan perilaku bystander bullying dari pre test 6 siswa berkategori

46 sedang, dan 4 siswa berkategori tinggi menjadi 3 siswa berkategori rendah, dan 7 berkategori sedang dari hasil post test. Hasil penelitian penulis pun juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Zulaikah (2011), yang menyatakan bullying dapat diturunkan dengan bimbingan kelompok teknik role play. Hasil penelitian penulis menunjukan penurunan perilaku tindakan bullying kelompok eksperimen yang berjumlah 5 siswa yang berkategori bullying tinggi turun menjadi 5 siswa berkategori sedang setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok teknik role play. Sehingga dari hasil penelitian Zulaikah (2011) dapat mendukung dan melengkapi penilitian penulis, bahwa bimbingan kelompok teknik role play dapat menurunkan perilaku bullying pada siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku disiplin belajar yangrendah. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki perilaku

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku disiplin belajar yangrendah. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki perilaku BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 12 siswa SMK Sudirman 02 Ambarawa yang hasil pre testnya menunjukkan bahwa siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Tehnik Mesin SMK Saraswati Salatiga yang berjumlah 36 siswa. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 10 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan konsep diri siswa yang negatif. Dari 10 siswa dibagi mejadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan percaya diri siswa yang rendah. Dari 12 siswa dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok BAB IV PEMBAHASAN 1.1.Deskripsi Subjek Penelitian 1.1.1. Lokasi Penelitian Penulis memilih melakukan penelitian di SMP Negeri 02 Kaliwungu yang beralamat di desa Papringan, kecamatan Kaliwungu, kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Mengurus izin penelitian pada tanggal 9 Mei 2014, penulis memiinta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Salatiga, dengan mengambil subjek penelitian di kelas XI. Diperoleh subjek penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Persiapan Penelitian Tanggal 5 Februari 2014, peneliti mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditunjukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Depskripsi Subjek Penelitian Peneliti memilih tempat untuk penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga, sekolah ini beralamatkan di kota Salatiga Jln. Osamaliki no.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek yang diambil adalah peserta didik kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini subjek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VII G dan VII C SMP Negeri 9 Salatiga yang memiliki keterampilan sosial rendah yang masing-masing berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 4 Januari 2013, penulis mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 29 Mei 2013 penulis meminta ijin kepada ketua Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo untuk mengadakan penilitian di Panti Asuhan AL-ITTIHAD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XII-BB SMKN 1 Bancak tahun pelajaran 2016/2017, penulis melakukan penelitian di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK T & I Kristen Salatiga dengan jumlah siswa 30 siswa yang memiliki kesiapan kerja rendah. Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 16 siswa kelas XII Tata Boga 2 SMKN 1 Salatiga yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Pada tanggal 11 September 2011 penulis meminta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Lokasi Penelitian SMP Negeri 7 Salatiga merupakan tempat yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian. Sekolah ini beralamat di jalan Setiaki No.15, Salatiga.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA N 3 Salatiga dengan subjek penelitian siswa kelas XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah SD Negeri Bawen 03 di Lingkungan Berokan Bawen. Kemudian pada. Tabel 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah SD Negeri Bawen 03 di Lingkungan Berokan Bawen. Kemudian pada. Tabel 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 8 November 2013, penulis mengurus surat permohonan penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Perijinan Penelitian Langkah yang harus ditempuh penulis sebelum melakukan penelitian adalah melakukan izin pra penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah. 4.1 Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan oleh penulis di SMP N 2 Banyubiru, dengan subjek siswa kelas VIIC yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki keterampilan sosial rendah yang berjumlah 13 orang siswa. Diantaranya

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XI IPS 2 dan kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2013/2014, Peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian SMP Negeri 10 Salatiga merupakan salah satu SMP Negeri di Salatiga yang terletak di jalan argomulyo Salatiga. SMP Negeri 10 Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IX A dan Kelas IX B yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 18 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Sebelum pengumpulan data penulis, meminta surat ijin penelitian kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk melakukan penelitian di SMK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dojang Taekwondo Salatiga yang berpusat di Jalan Widosari No.1 Salatiga. Jumlah populasi di Dojang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 Suruh merupakan tempat yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian. Sekolah ini berada di Dusun Mesu Desa Suruh Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Guru BK SMP di Kota Salatiga yang menjadi guru Bimbingan konseling SMP di Salatiga berdasarkan latar

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin Penelitian Pada tanggal 14 September 2013 peneliti meminta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Falkultas dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan kepada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Gambaran umum kecenderungan kecanduan facebook pada siswa SMP Negri 10 salatiga kelas VIII E dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61) BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun skripsi berjumlah 66 orang mahasiswa, dari 66 orang mahasiswa hanya 61 orang mahasiswa yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kanisius Ambarawa dengan subjek penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan eksperimen sangat sesuai untuk menguji hipotesis tertentu. Penelitian eksperimen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga, dengan responden sebanyak 76 siswa dengan rincian sebaran pada tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek peneltian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga yang mempunyai skor rendah dalam disiplin belajar yang diukur melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek penelitian adalah seluruh guru SMA swasta yang berjumlah 131 guru yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penurunan perilaku

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Salatiga memberikan ijin penelitian pada penulis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Salatiga memberikan ijin penelitian pada penulis. 4.1. Persiapan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada tanggal 4 Oktober 2011, penulis mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln Jend. S. Parman Waru Sidoarjo. Penelitian dilakukan di ruang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi,

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa penelitian ini merupakan pengembangan dari eksperimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Balai ini berada di tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Balai ini berada di tengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Utomo Boyolali adalah tempat yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimen semu yaitu dengan pemasangan subyek melalui tes awal dan tes akhir dan kelompok kontrol (Ardhana 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu. Menurut Danim (2004), penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekolah merupakan lembaga formal yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekolah merupakan lembaga formal yang dirancang untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga formal yang dirancang untuk memberikan pengajaran kepada siswa atau murid di bawah pengawasan guru dan kepala sekolah. Di dalam sebuah institusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga, beralamat Jln. KH. Ahmad Dahlan, Salatiga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok eksperimen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 21 siswa kelas XI TEI B SMKN 2 Salatiga yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi subjek penelitian Penelitian dilakukan oleh penulis di SMP Negeri 4 Temanggung, dengan sebjek siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bullying 2.1.1 Pengertian Bullying Agresifitas menurut Baron dan Richardson (dalam Krahe, 2005) menyatakan bahwa agresi adalah segala bentuk perilaku yang ditujukan untuk menyakiti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu. Menurut Azwar (1999) penelitian eksperimental semu adalah jenis penelitian yang meniru kondisi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Persiapan awal penulis adalah meminta izin kepada kepala sekolah SMA KRISTEN 1 SALATIGA secara informal untuk mengadakan penelitian serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (Pre Experiment Design) yang tujuannya untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 17

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 17 LAMPIRAN 17 18 LAMPIRAN A ALAT UKUR KEMAMPUAN MEMBEDAKAN HURUF b DAN d p DAN q 18 Pre test Post test b d p q b d p q Jumlah Membaca Menulis Jumlah 19 20 LAMPIRAN B UJI RELIABILITAS ALAT UKUR KEMAMPUAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. mengambil 7 subjek mahasiswa yang mengalami kecemasan tinggi.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. mengambil 7 subjek mahasiswa yang mengalami kecemasan tinggi. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa BK-FKIP UKSW yang sedang menyusun skripsi yaitu sebanyak 40 orang. Dari 40 mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Tempat yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian adalah SD Negeri Salatiga 12. Sekolah ini berada di Dusun Domas Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat

BAB III METODE PENELITIAN. diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang akan diberikan perlakuan.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HARGA DIRI PADA KORBAN BULLYING, DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BANDAR KABUPATEN BATANG

MENINGKATKAN HARGA DIRI PADA KORBAN BULLYING, DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BANDAR KABUPATEN BATANG MENINGKATKAN HARGA DIRI PADA KORBAN BULLYING, DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BANDAR KABUPATEN BATANG ARTIKEL SKRIPSI Oleh Eunike Vrina Merita 132011046 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN A ALAT UKUR SKALA MANAJEMEN WAKTU Nama : Periode Penilaian : Fasilitator : Tanggal Penilaian : PETUNJUK PENGERJAAN 1. Bacalah pernyataan pada lembar berikut ini dengan cermat dan jujur.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 L A M P I R A N 72 LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 Soal pre - test Nama : Kelas : Tanggal : Isilah titik titik di bawah ini! 1. Angka 24 dan 45, angka 24 lebih. dari angka 45 2. angka 100

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu program studi universitas

Lebih terperinci

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam LAMPIRAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN Setelah diberikan penjelasan oleh peneliti mengenai maksud dan tujuan penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Pendidikan : Jenis Kelamin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah Plus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah Plus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini, subjek yang digunakan oleh penulis adalah seluruh guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experemntal design) Desain

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putri Adri Setyowati Yari Dwikurnaningsih

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putri Adri Setyowati Yari Dwikurnaningsih MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Putri Adri Setyowati Yari Dwikurnaningsih ABSTRAK Penelitian ini berujuan untuk mengetahui signifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku dan segala sifat yang membedakan antara individu satu dengan individu

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku dan segala sifat yang membedakan antara individu satu dengan individu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia terlahir memiliki kesamaan dan perbedaan antara satu dengan lainnya, dan hal tersebut yang menjadikan manusia sebagai makluk yang unik. Manusia memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan kelompokteknik modeling dalam meningkatkan self efficacy yang siswa kelas Kelas XI TEI B SMKN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan pada bab ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian secara berturut-turut akan disajikan mengenai deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan perempuan usia 4-6 tahun di RSGM UMY dan jejaringnya,menggunakan desain penelitian eksperimental

Lebih terperinci

PENINGKATAN BUDI PEKERTI MELALUI TEHNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

PENINGKATAN BUDI PEKERTI MELALUI TEHNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI PENINGKATAN BUDI PEKERTI MELALUI TEHNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, disain yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 111b Kecamatan Tingkir Salatiga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yayasan bernardus yang Terakreditasi A. SMA Theresiana Weleri terdiri dari 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yayasan bernardus yang Terakreditasi A. SMA Theresiana Weleri terdiri dari 2 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Weleri Kota Kendal Jawa Tengah. SMA Theresiana Weleri merupakan sekolah yang dibawah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian pada kelas eksperimen dilakukan dari tanggal 14 Maret 2014 sampai 22 Maret 2014. Kegiatan hal teknis seperti permohonan izin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian SMP Mardi Rahayu Ungaran terletak di jalan Diponegoro No. 741, Ungaran, Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ada 134 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi Eksperimen. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang analisisnya dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAY (BERMAIN PERAN) UNTUK MENGURANGI TINDAKAN BULLYING PADA SISWA KELAS VII A SMP KRISTEN 2 SALATIGA

PEMANFAATAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAY (BERMAIN PERAN) UNTUK MENGURANGI TINDAKAN BULLYING PADA SISWA KELAS VII A SMP KRISTEN 2 SALATIGA PEMANFAATAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAY (BERMAIN PERAN) UNTUK MENGURANGI TINDAKAN BULLYING PADA SISWA KELAS VII A SMP KRISTEN 2 SALATIGA SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan Konseling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Subjek Penelitian SMA Negeri 2 Salatiga merupakan salah satu dari 3 SMA Negeri yang ada di Kota Salatiga. SMA Negeri 2 Salatiga terletak di Jalan Tegalrejo

Lebih terperinci

sambil kedua tangan didepan mulut.

sambil kedua tangan didepan mulut. Lampiran 1. Bentuk- bentuk senam irama Berikut bentuk- bentuk gerakan senam irama: 1) Gerakan Peralihan a) Jalan ditempat, gerakan tangan keatas, turun kembali kedepan dengan posisi kedua telapak tangan

Lebih terperinci

NPart Tests. Mann-Whitney Test Homogenitas. Ranks. Grup N Mean Rank Sum of Ranks. sebelum Total 14.

NPart Tests. Mann-Whitney Test Homogenitas. Ranks. Grup N Mean Rank Sum of Ranks. sebelum Total 14. NPart Tests Mann-Whitney Test Homogenitas Ranks Grup N Mean Rank Sum of Ranks sebelum1 1 7 6.21 43.50 2 7 8.79 61.50 Total 14 Test Statistics b sebelum1 Mann-Whitney U 15.500 Wilcoxon W 43.500 Z -1.156

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 51 siswa kelas 3 SD Negeri Getasan yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas 3a dan 3b. Kelas kontrol

Lebih terperinci

AlokasiWaktu : 2 x 40 menit

AlokasiWaktu : 2 x 40 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Eksperimen Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Banyubiru Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Program : VIII (Delapan) Semester : 2 (Genap) AlokasiWaktu : 2 x 40 Lampiran

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK IO-970 ABRAHAM MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SKRIPSI

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK IO-970 ABRAHAM MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SKRIPSI PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK IO-970 ABRAHAM MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB lv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sejumlah 30 siswa agar layak dan cukup memenuhi kriteria sampel skripsi.

BAB lv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sejumlah 30 siswa agar layak dan cukup memenuhi kriteria sampel skripsi. BAB lv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas XA Jurusan Perhotelan, karena siswa tersebut memiliki perilaku bullying tertinggi dai banding

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Keseimbangan berdiri. selisih1. sebelum2. Tests of Normality. Shapiro-Wilk. Statistic Df Sig. Statistic df Sig

LAMPIRAN. Keseimbangan berdiri. selisih1. sebelum2. Tests of Normality. Shapiro-Wilk. Statistic Df Sig. Statistic df Sig LAMPIRAN Lampiran 1 Uji Statistik Uji Statistics sebelum1 sesudah1 selisih1 sebelum2 sesudah2 selisih2 N Valid 4 4 4 4 4 4 Missing 0 0 0 0 0 0 Mean 6,75 10,00 3,25 6,25 11,50 5,25 Std. Deviation 0,957

Lebih terperinci