BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

Transkripsi

1 BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemikiran pemecahan masalah dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flow Diagram Kerangka Pikir Pemecahan Masalah

2 Peramalan Permintaan Peramalan dilakukan untuk produk Pipa PVC SNI S12,5 63 dan Pipa PVC Abu AW 1, berdasarkan data histori permintaan produk, dengan menggunakan metode exponential smoothing dari Holt, Winters, multiplicative decomposition, additive decomposition, dan regresi linear. Metode peramalan yang dilakukan dengan menggunakan software Minitab 14, untuk memudahkan pekerjaan peramalan dan menghasilkan perhitungan yang lebih akurat Pemilihan Metode Peramalan Pemilihan metode peramalan untuk masing-masing pipa, berdasarkan nial kesalahan (error) yang paling kecil, sehingga diperoleh hasil peramalan yang paling mendekati akurat. Nilai kesalahan (error) yang dihitung dengan metode Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square Deviation (MSD), dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Selanjutnya metode peramalan yang terpilih akan dipantau dengan isyarat arah (tracking signal) ± 8 MAD sebagai kontrol batas atas dan batas bawahnya Rencana Produksi Rencana produksi untuk produk Pipa PVC SNI S12,5 63 dan Pipa PVC Abu AW 1, masing-masing dibuat berdasarkan data permintaan yang telah diramalkan dengan metode terpilih dan dengan batasan data kapasitas produksi. Rencana produksi dibuat untuk tiga periode (3 bulan) pula, yang kemudian dikonversi menjadi 13 minggu.

3 Master Production Schedule Master Production Schedule untuk produk Pipa PVC SNI S12,5 63 dan Pipa PVC Abu AW 1, dibuat berdasarkan rencana produksi tiap pipa, data actual order, dan hasil peramalan yang telah dilakukan sebelumnya. MPS ini juga dibuat untuk 13 periode (13 minggu), dengan 0 periode demand time fences dan 13 periode planned time fences Material Requirement Planning Material Requirement Planning untuk produk Pipa PVC SNI S12,5 63 dan Pipa PVC Abu AW 1, dibuat berdasarkan master production schedule kedua produk pipa yang telah dibuat sebelumnya, struktur produk, bill of material masing-masing produk, dan data status persediaan komponen. Metode yang digunakan dalam membuat MRP ini adalah metode LFL, EOQ, POQ, dan PPB, yang menggunakan Software Microsoft Excel OM Pemilihan Metode MRP Pemilihan metode MRP yang paling baik untuk tiap bahan baku produk Pipa PVC SNI S12,5 63 dan Pipa PVC Abu AW 1, berdasarkan pertimbangan total biaya persediaan yang paling minimum, kemampuan pemenuhan kebutuhan, lead time produksi / pemesanan.

4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data, untuk penyusunan skripsi ini dilakukan dalam beberapa cara, yaitu: 1. Wawancara Wawancara dilakukan kepala produksi dan manajer pabrik, untuk memperoleh informasi-informasi manajemen persediaan produksi perusahaan dan data-data asumsi yang diberikan dari pihak perusahaan, misalnya datadata biaya. 2. Pengamatan data histori Pengamatan data histori perusahaan, meliputi data permintaan produksi, data spesifikasi produk, data bahan baku, dan data-data pendukung lainnya. 3. Observasi lapangan Observasi lapangan dilakukan untuk mengamati secara langsung kondisi lantai produksi, gudang penyimpanan bahan baku, penyimpanan barang jadi, bagian maintenance mesin, dan bagian-bagian lainnya. 3.3 Analisa Sistem Berjalan Permintaaan produk dari pelanggan pertama-tama diterima oleh divisi marketing. Kemudian divisi marketing akan menyampaikan pesanan pada kantor pusat, untuk selanjutnya direncanakan dan dijadwalkan. Bila persediaan barang jadi tidak mencukupi permintaan, maka selanjutnya pabrik akan memproduksi produk pipa berdasarkan intruksi kantor pusat oleh manajer pabrik, yang dikepalai

5 46 oleh kepala produksi. Manajer pabrik akan membuat dan mengatur jadwal produksi pipa. Sedangkan kepala produksi akan mengatur dan mengawasi jalannya seluruh proses produksi di lantai produksi. Perencanaan produksi metode berjalan berdasarkan permintaan produk dan nilai safety stock tiap produk pipa. Namun jika tingkat permintaan rendah pada suatu periode, maka pabrik akan memproduksi sejumlah unit pipa yang diperkirakan secara subjektif untuk mengantisipasi tingkat permintaan yang tinggi pada periode mendatang. Hal ini dapat menyebabkan kelebihan atau kekurangan persediaan produk jadi. Pengendalian persediaan bahan baku utama dikepalai oleh direktur komisaris. Persediaan bahan baku utama berdasarkan nilai cadangan (safety stock) yang telah ditentukan. Namun demikian pengendalian bahan baku utama juga dipengaruhi faktor peramalan yang subjektif terhadap kondisi pasar dan perekonomian bangsa. Pembelian bahan baku biasanya setiap dua minggu, dalam jumlah besar untuk mengantisipasi kekurangan persediaan dan kecenderungan kenaikan harga,. Persediaan bahan baku pendukung produksi diatur oleh kepala produksi yang dilakukan sesuai dengan perkiraan kebutuhan produksi, yang biasanya hanya memiliki cadangan persediaan dalam jumlah yang relatif sedikit. Pembelian bahan baku pendukung tersebut akan dilakukan oleh kepala produksi, bila terjadi kekurangan persediaan kebutuhan bahan baku pendukung berdasarkan nilai safety stock untuk memenuhi kebutuhan produksi. Pembelian bahan baku pendukung umumnya juga dilakukan setiap dua minggu sekali.