BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Plotting Data Bahan baku komponen yang dipakai untuk membuat panel listrik jumlahnya cukup banyak dan beragam untuk masing-masing panel listrik yang dibuat. Jadi, penggunaan suatu tipe komponen tidak selalu digunakan untuk setiap panel listrik yang dibuat. Terkadang ada perbedaan merek, warna, panjang, lebar, ketebalan, voltase, daya listrik dan berbagai variasi lainnya. Hal ini terjadi karena panel listrik dibuat sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pelanggan. Oleh karena itu, sebagai bahan penelitian, dipilih komponen yang pasti terpakai pada setiap pesanan, dengan jumlah pemakaiannya cukup banyak. Dalam hal ini yang dimaksud adalah komponen plat yang dipakai untuk membuat box panel listrik. Penggunaan komponen plat yang kontinyu akan memudahkan analisis data untuk meramalkan dan memanajemenkan persediaan, yang menjadi inti dari penelitian ini. Komponen plat yang digunakan oleh PT. Muliamakmur Elektrikatama meliputi 2 macam warna, yaitu hitam dan putih dengan variasi ketebalan plat :,2mm,,5mm, 2mm, dan 3mm. Sedangkan panjang plat semuanya rata sebesar 8 inci dan lebar platnya sebesar 4 inci. Data permintaan / pemakaian plat untuk pembuatan panel listrik telah dikumpulkan mencakup periode Januari 2006 s/d Agustus Rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

2 98 Periode Plat Hitam,2mm Plat Hitam,5mm Tabel 4.. Data Permintaan Plat Plat Hitam 2mm Plat Hitam 3mm Plat Putih,5mm Plat Putih 2mm Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sumber : PT Muliamakmur Elektrikatama

3 99 Untuk mempermudah dalam melihat frekuensi pemakaian plat pada tiap tipe, data tabel di atas diplotkan ke dalam bentuk grafik dengan menggunakan software Microsoft Office Excel Hasilnya sebagai berikut : Gambar 4.. Grafik Data Pemakaian Plat

4 Uji Kenormalan Data Data yang telah dikumpulkan di atas, perlu diuji kenormalan datanya untuk mengetahui apakah data cukup berkualitas agar hasil peramalan lebih akurat. Uji kenormalan dilakukan dengan menggunakan software Minitab 4 dan diujikan pada setiap tipe plat yang ada. Model analisis yang digunakan adalah model Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujiannya sebagai berikut : Uji Kenormalan Plat Hitam,2mm x 4' x 8' Normal Percent Mean 2,78 StDev 9,065 N 32 KS 0,365 P-Value <0, Plat Hitam,2mm Gambar 4.2. Uji Kenormalan Plat Hitam,2mm x 4 x 8

5 0 Uji Kenormalan Plat Hitam,5mm x 4' x 8' Normal Percent Mean 4,72 StDev 24,09 N 32 KS 0,24 P-Value <0, Plat Hitam,5mm Gambar 4.3. Uji Kenormalan Plat Hitam,5mm x 4 x 8 Uji Kenormalan Plat Hitam 2mm x 4' x 8' Normal Percent Mean 7,59 StDev 54,55 N 32 KS 0,86 P-Value <0, Plat Hitam 2mm Gambar 4.4. Uji Kenormalan Plat Hitam 2mm x 4 x 8

6 02 Uji Kenormalan Plat Hitam 3mm x 4' x 8' Normal Percent Mean 3,06 StDev 23,63 N 32 KS 0,8 P-Value >0, Plat Hitam 3mm Gambar 4.5. Uji Kenormalan Plat Hitam 3mm x 4 x 8 Uji Kenormalan Plat Putih,5mm x 4' x 8' Normal Percent Mean 50,25 StDev 49,46 N 32 KS 0,27 P-Value >0, Plat Putih,5mm Gambar 4.6. Uji Kenormalan Plat Putih,5mm x 4 x 8

7 03 Uji Kenormalan Plat Putih 2mm x 4' x 8' Normal Percent Mean 27,03 StDev 37,08 N 32 KS 0,90 P-Value <0, Plat Putih 2mm Gambar 4.7. Uji Kenormalan Plat Putih 2mm x 4 x 8 Tabel 4.2. Nilai Signifikansi Data Plat Tipe Plat p-value Hitam,2mm <0,00 Hitam,5mm <0,00 Hitam 2mm <0,00 Hitam 3mm >0,50 Putih,5mm >0,50 Putih 2mm <0,00 Data yang terdistribusi normal adalah data yang tingkat signifikansinya (p-value) lebih besar dari 0,05. Dari tabel 4.2. terlihat bahwa plat yang datanya terdistribusi normal adalah plat tipe hitam 3mm dan plat tipe putih,5mm. Oleh karena itu, kedua tipe plat ini yang akan digunakan dalam pembahasan penelitian.

8 Peramalan Apabila melihat pola data pada plat hitam 3mm dan plat putih,5mm, keduanya memiliki pola data horisontal, yaitu jumlah pemakaian plat berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata. Namun, jika diperhatikan lebih lagi, ada pengaruh musiman yang terjadi tiap tahunnya. Pola data tersebut juga menunjukkan adanya kecenderungan menaik / trend. Untuk membuktikan kebenaran asumsi ini, dilakukan peramalan yang menguji pola data horisontal, musiman, trend, dan kombinasinya. Pengujian peramalan dengan berbagai metode secara trial and error ini akan menghasilkan perbandingan ketepatan peramalan terhadap nilai aktualnya melalui nilai deviasi error. Uji peramalan dilakukan dengan menggunakan software Quantitative Management. Metode yang dipakai untuk meramalkan permintaan terdiri dari metode n-period Moving Averages (MA), Weighted n-period Moving Average (WMA), Exponential Smoothing (ES), Exponential Smoothing with Trend (EST), Trend Analysis, Decomposition (multiplicative), dan Decomposition (additive).

9 Peramalan Permintaan Plat Hitam 3mm Untuk hasil peramalan dari tipe plat hitam ketebalan 3mm, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.3. Model Peramalan yang Diuji untuk Plat Hitam 3mm Model Peramalan MAD MSE MA 3 bulanan 9, ,575 MA 4 bulanan 8, ,574 MA 5 bulanan 8, ,59 MA 6 bulanan 8, ,69 WMA 3 bulanan 9,6 563,02 WMA 4 bulanan 9,04 57,4 WMA 5 bulanan 9, ,698 WMA 6 bulanan 9, ,355 ES ( α = 0,) 7,08 534,589 ES ( α = 0,5) 8,29 498,743 ES ( α = 0,9) 9, ,547 EST ( α =0,; β =0,) 6,64 482,737 EST ( α =0,; β =0,5) 7,706 59,634 EST ( α =0,; β =0,9) 8,985 68,944 Trend Analysis 6, ,972 Additive decompotition 2 season (basis smoothing : centered moving average) 2,27 296,438 Additive decompotition 2 season (basis smoothing : average of all data) 0,957 82,49 Multiplicative decompotition 2 season (basis smoothing : centered moving average) 2, ,274 Multiplicative decompotition 2 season (basis smoothing : average of all data) 9,408 46,267 Dasar pemilihan metode peramalan adalah metode yang menghasilkan nilai Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Square Error (MSE) terkecil. Dari tabel di atas terlihat bahwa metode peramalan yang menghasilkan nilai MAD dan MSE terkecil adalah metode Multiplicative decompotition 2 season

10 06 (basis smoothing : average of all data), yaitu dengan nilai MAD sebesar 9, 408 dan MSE sebesar 46,267. Hasil peramalan ini membuktikan bahwa kondisi multiplikatif terjadi, yaitu pola data plat hitam 3mm ini benar memiliki unsur musiman tiap tahunnya dan terdapat kecenderungan kenaikan permintaan / trend. Hasil peramalan dalam bentuk grafik dapat dilihat di bawah ini : Gambar 4.8. Grafik Peramalan Permintaan Plat Hitam 3mm Dari grafik di atas, terlihat bahwa nilai peramalan cukup berhasil mendekati data aktual dengan baik. Hanya, nilai peramalan terdeviasi cukup jauh dari aktual pada periode, 2, dan terutama pada periode 28, dan 29 karena terjadi lonjakan permintaan yang signifikan, di luar perkiraan peramalan. Sedangkan hasil perhitungan peramalan menggunakan QM yang dikonversi ke format Excel ditampilkan di bawah ini, berikut dengan contoh perhitungannya :

11 Tabel 4.4. Perhitungan Peramalan Plat Hitam 3mm 07

12 08 Contoh perhitungan metode peramalan Multiplicative Decompotition 2 seasons untuk plat hitam 3mm (bulan Januari) : Average = = 3, Demand 5 Ratio = = = 0, 4829 Average 3, 0625 Nilai musiman dihitung untuk keseluruhan data dengan pembagian kelompok musim sebanyak 2 (2 seasons). Cara menghitungnya dengan memasukkan nilai ratio di tiap bulan ke dalam 2 kelompok musim, lalu dicari rata-rata untuk tiap kelompok musim. Hasil rata-rata ini yang disebut indeks musim. Hasil perhitungan indeks musimnya sebagai berikut : Tabel 4.5. Perhitungan Indeks Musim (2 seasons) Plat Hitam 3mm Jadi, indeks musim (seasonal) untuk setiap bulan Januari adalah sebesar 0, Untuk bulan Febuari indeks musimnya 0, dan begitu seterusnya hingga bulan Desember. Demand 5 Smoothed January = = = 2, 79 Seasonal 0, Nilai intercept dan slope dihitung dengan formula pada Excel dengan Smoothed seluruh periode sebagai nilai x, sedangkan Time(x) seluruh periode sebagai nilai y.

13 09 Nilai Slope adalah : Total ( Smoothed Time(x) ) ( n Rata ratatime( x) Rata rata Smoothed ) 2 2 Total ( Time(x) ) n ( Rata ratatime( x) ) ( ) ( ) 96, , 5 3, 0625 Slope = , 25 ( ) =, 0207 Intercept = Rata-Rata Total Smoothed (Slope Rata-rata Time(x) ) Intercept = 3,0625 (,0207 6,5) = 4,3633 Unadjusted = Intercept + (Slope Time(x)) = 4, (,0207 ) = 5, ,3754 Adjusted = Unadjusted Seasonal = 5,3754 0,70825 = 0,8896 Error = Actual Adjusted = 5 0,8896 = 4,038 Error^2 = 4,038 2 = 6,8952 Bias = rata-rata error = 4038, + 22, ( 6, 268) = 0, , + 22, , 2676 MAD = rata-rata error absolut = = 9, , , , 634 MSE = rata-rata Error^2 = = 46,

14 0 Dari metode Multiplicative Decompotition (2 seasons) ini, dihasilkan nilai peramalan untuk 2 bulan ke depan, seperti berikut : Tabel 4.6. Peramalan Plat Hitam 3mm untuk 2 Periode Mendatang Period Month Unadjusted Seasonal Adjusted Result 33 Sep-08 47,7667, , Okt-08 48, , , Nop-08 49,7858 0, , Des-08 50, , , Jan-09 5, , , Feb-09 52, , , Mar-09 53,834 0, , Apr-09 54,8467, , Mei-09 55,85824, , Jun-09 56,8703 0, , Jul-09 57, , , Agust-09 58,89445, ,99 02

15 Peramalan Permintaan Plat Putih,5mm Untuk hasil peramalan dari tipe plat putih ketebalan,5mm, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.7. Model Peramalan yang Diuji untuk Plat Hitam 3mm Model Peramalan MAD MSE MA 3 bulanan 45, ,365 MA 4 bulanan 46, ,98 MA 5 bulanan 45,79 34,945 MA 6 bulanan 45, ,202 WMA 4 bulanan 45, ,72 WMA 4 bulanan 45, ,02 WMA 5 bulanan 45, ,53 WMA 6 bulanan 46,859 38,703 ES ( α = 0,) 34, ,06 ES ( α = 0,5) 4, ,433 ES ( α = 0,9) 46, ,886 EST ( α =0,; β =0,) 35, ,899 EST ( α =0,; β =0,5) 40, ,524 EST ( α =0,; β =0,9) 48, ,533 Trend Analysis 3,526 96,62 Additive decompotition 2 season (basis smoothing : centered moving average) 9, ,785 Additive decompotition 2 season (basis smoothing : average of all data) 6,000 39,904 Multiplicative decompotition 6 season (basis smoothing : centered moving average) 3,997 84,397 Multiplicative decompotition 2 season (basis smoothing : average of all data) 7, , Dasar pemilihan metode peramalan adalah metode yang menghasilkan nilai Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Square Error (MSE) terkecil. Dari tabel di atas terlihat bahwa metode peramalan yang menghasilkan nilai MAD dan MSE terkecil adalah metode Additive decompotition 2 season (basis

16 2 smoothing : average of all data), yaitu dengan nilai MAD sebesar 6 dan MSE sebesar 39,904. Hasil peramalan ini membuktikan bahwa kondisi aditif terjadi, yaitu pola data plat putih,5mm ini benar memiliki unsur musiman tiap tahunnya namun tidak terdapat kecenderungan kenaikan permintaan / trend. Hasil peramalan dalam bentuk grafik dapat dilihat di bawah ini : Gambar 4.9. Grafik Peramalan Permintaan Plat Putih,5mm Dari grafik di atas, terlihat bahwa nilai peramalan cukup berhasil mendekati data aktual dengan baik. Hanya, nilai peramalan terdeviasi cukup jauh pada beberapa periode karena terjadi lonjakan maupun penurunan permintaan yang signifikan, di luar perkiraan peramalan. Sedangkan hasil perhitungan peramalan menggunakan QM yang dikonversi ke format Excel ditampilkan di bawah ini, berikut dengan contoh perhitungannya :

17 3 Tabel 4.8. Perhitungan Peramalan Plat Putih,5mm Contoh perhitungan metode peramalan Additive Decompotition 2 seasons untuk plat putih,5mm (bulan Januari) : Average = = Ratio = Demand Average = = -3

18 4 Nilai musiman dihitung untuk keseluruhan data dengan pembagian kelompok musim sebanyak 2 (2 seasons). Cara menghitungnya dengan memasukkan nilai ratio di tiap bulan ke dalam 2 kelompok musim, lalu dicari rata-rata untuk tiap kelompok musim. Hasil rata-rata ini yang disebut indeks musim. Hasil perhitungan indeks musimnya sebagai berikut : Tabel 4.9. Perhitungan Indeks Musim (2 seasons) Plat Putih,5mm Jadi, indeks musim (seasonal) untuk setiap bulan Januari adalah sebesar -30. Untuk bulan Febuari indeks musimnya -35 dan begitu seterusnya hingga bulan Desember. Smoothed January = Demand Seasonal = 54 (-30) = 84 Nilai intercept dan slope dihitung dengan formula pada Excel dengan Smoothed seluruh periode sebagai nilai x, sedangkan Time(x) seluruh periode sebagai nilai y. Nilai Slope adalah : Total ( Smoothed Time(x) ) ( n Rata ratatime( x) Rata rata Smoothed ) 2 2 Total ( Time(x) ) n ( Rata ratatime( x) ) ( ) ( ) , 5 67 Slope = , 25 ( ) = 0, 3026 Intercept = Rata-Rata Total Smoothed (Slope Rata-rata Time(x) ) Intercept = 67 (-0,3026 2,5) = 70,7826

19 5 Unadjusted = Intercept + (Slope Time(x)) = 70, (-0,3026 ) = 70,48 Adjusted = Unadjusted +Seasonal = 70,48 + (-30) = 40,48 Error = Actual Adjusted = 54 40,48 = 3,52 Error^2 = 3,52 2 = 82,7904 Bias = rata-rata error = ( 8774, ) 3, , = 9E , , , MAD = rata-rata error absolut = = , , , 5204 MSE = rata-rata Error^2 = = 39, Dari metode Additive Decompotition (2 seasons) ini, dihasilkan nilai peramalan untuk 2 bulan ke depan, yaitu dari September 2008 hingga Agustus 2009.

20 6 Tabel 4.0. Peramalan Plat Putih,5mm untuk 2 Periode Mendatang Period Month Unadjusted Seasonal Adjusted Result 25 Sep-08 63, , Okt-08 62, , Nop-08 62, ,5 60, Des-08 62, ,5, Jan-09 62, , Feb-09 6, , Mar-09 6, , Apr-09 6, ,5 64, Mei-09 60, , Jun-09 60, ,5 36, Jul-09 60, ,5 56, Agust-09 59, ,5 57,

21 Model Persediaan Banyak model persediaan yang tersedia untuk merencanakan dan mengendalikan persediaan. Namun model-model tersebut hendaknya dipilih yang sesuai dengan kondisi yang berlaku di lapangan. Untuk PT. Muliamakmur Elektrikatama (MME), produksinya bersifat assemble-to-order karena proses pembelian panel listrik disini berbasis proyek. Customer PT. MME adalah perusahaan-perusahaan kontraktor. Apabila kontraktor ini memenangkan tender pembangunan gedung / pabrik, maka PT. MME juga akan menerima pesanan panel listrik untuk proyek dari kontraktor yang menjadi customer-nya. Oleh karena itu, permintaan panel listrik sangat bergantung pada proyek yang berhasil diterima para kontraktor, dimana permintaan sifatnya cenderung tidak konstan. Hal ini berdampak pula pada kebutuhan komponen / bahan baku pembuatan panel listrik. Terlebih lagi, spesifikasi sebuah panel listrik tentu saja berbeda dengan panel listrik lainnya, karena komponen-komponen yang dipakai untuk membuat panel ini berdasarkan keinginan pelanggan. Perbedaannya sangat bervariasi mulai dari bentuk, ukuran, warna, merek, dan jumlah komponen yang dipakai untuk panel tersebut. Tingkat permintaan yang tidak dapat diketahui secara pasti ini menjadi dasar untuk memilih metode persediaan yang tepat sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan. Keberhasilan metode persediaan ini dapat dilihat dari kemampuannya mengurangi biaya yang selama ini harus dikeluarkan untuk penanganan persediaan bahan baku, secara khususnya untuk bahan baku / komponen plat sebagai bahan penelitian pada skripsi ini.

22 8 Dengan dasar pemikiran yang sudah dijelaskan di atas, maka model persediaan yang dipilih adalah model persediaan probabilistik. Model persediaan probabilistik ditandai oleh perilaku permintaan dan lead time yang tidak dapat diketahui sebelumnya secara pasti sehingga perlu didekati dengan distribusi probabilitas. Permasalahan PT. MME adalah tidak dapat mengetahui perilaku permintaan bahan bakunya (plat), sehingga model ini layak diujikan. Dalam hal ini, model persediaan yang digunakan adalah Economic Order Quantity (EOQ) probabilistik. Pemodelan EOQ probabilistik akan dipakai sebagai simulasi untuk menguji apakah perencanaan dan pengendalian persediaan berdasarkan model tersebut dapat mengurangi biaya produksi yang harus dikeluarkan perusahaan. Setelah menghitung nilai EOQ, perlu dilakukan evaluasi biaya dengan membandingkan model persediaan usulan (EOQ) dengan yang ada saat ini. Berhubung pada saat ini perusahaan tidak menerapkan pemodelan apapun, dan melakukan penanganan persediaan berdasarkan perkiraan kasar semata, maka simulasi model yang diuji harus menggunakan permintaan periodik yang sudah terjadi. Simulasi ini diterapkan untuk permintaan plat selama tahun terakhir dari periode data aktual yang telah dikumpulkan, dimana untuk plat hitam 3mm dan plat putih sama-sama menggunakan periode September 2007 s/d Agustus 2008.

23 Perhitungan Biaya Pesan dan Biaya Simpan Pemodelan EOQ probabilistik ini mengusahakan tercapainya biaya total persediaan yang minimum. Caranya adalah mencari kuantitas pemesanan plat yang optimal dengan mempertimbangkan biaya pesan dan biaya simpan. Oleh karena itu, sebelum melakukan perhitungan EOQ probabilistik plat, biaya simpan dan biaya pemesanan plat harus dihitung terlebih dahulu. Untuk bahan baku plat, pemesanan cukup dilakukan dengan menelepon supplier yang diinginkan untuk memberitahukan adanya pemesanan plat beserta jumlahnya. Bagian pembelian biasanya sudah memiliki daftar harga bahan baku dari supplier, jadi saat memesan cukup dikonfirmasi lagi apakah harga yang tertera di daftar masih berlaku dan tidak terjadi perubahan. Setelah disepakati, dibuatlah surat pembelian yang dicetak sebagai arsip dan kemudian dikirim melalui faks kepada supplier. Biasanya, supplier meminta faks dikirim dua kali. Kemudian, telepon dilakukan sekali lagi untuk mengkonfirmasi apakah supplier sudah menerima faks yang dikirimkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian pembelian PT. MME, biaya untuk pemesanan dapat disimpulkan sebagai berikut : Tabel 4.. Pembebanan Biaya Pesan Plat Aktivitas Biaya satuan Total Biaya / Aktivitas Telepon - 3 menit untuk pemesanan - menit untuk konfirmasi penerimaan faks Rp. 500,-/menit Rp. 6000,- Pengiriman faks (2x pengiriman) Rp. 2000,-/kiriman Rp. 4000,- Cetak surat pembelian ( unit) Rp. 300,-/unit Rp. 300,- Administrasi (kertas, tinta, dsb.) Rp. 000,-/PO Rp. 000,- Biaya Pesan Rp..300,- Sumber : PT. Muliamakmur Elektrikatama

24 20 Biaya penyimpanan bahan baku seringkali dibebankan karena adanya biaya sewa gudang dan biaya overhead lain yang mengikutinya. Sedangkan, PT. MME tidak menyewa gudang dari pihak luar perusahaan karena gudang penyimpanan bahan baku sudah dimiliki sendiri dan termasuk dalam area pabrik. Oleh karena itu, biaya simpan dihitung dari biaya karyawan gudang yang bekerja sebagai penanggungjawab persediaan bahan baku. Jumlah karyawan gudang ada 4 orang, dimana masing-masing menerima gaji/bulan rata-rata sebesar Rp ,-. Jumlah pengeluaran perusahaan untuk gaji karyawan gudang inilah yang akan dibebankan pada setiap unit persediaan yang ada. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak gudang, jumlah persediaan rata-rata yang ada di gudang setiap bulannya diperkirakan sekitar unit untuk semua jenis bahan baku. Dalam perhitungan juga akan dibebankan biaya overhead lainnya yang terkait dengan biaya penyimpanan. Dengan mengacu dari dasar pertimbangan di atas, diperoleh perkiraan biaya simpan untuk bahan baku plat sebagai berikut : - Gaji karyawan gudang / bulan = Rp ,- - Total gaji 4 orang karyawan = 4 Rp ,- = Rp ,- - Diperkirakan setiap bulan ada ± unit inventori. - Beban biaya untuk setiap unit / bulan = Rp , / bulan unit = Rp. 482, / unit / bulan

25 2 Perkiraan biaya overhead yang muncul adalah seperti di tabel berikut : Tabel 4.2. Perkiraan Pembebanan Biaya Overhead Penyimpanan Kategori biaya % perkiraan pembebanan Biaya penyimpanan seperti penyusutan, biaya operasi, pajak asuransi 3% (3-0 %) Biaya penanganan bahan baku seperti peralatan, listrik, biaya operasi 3% (-3,5 %) Biaya investasi seperti biaya pinjaman, pajak, dan asuransi persediaan 6% (6-24 %) Biaya karena pencurian, kelalaian, 2% tergores, dan sebagainya (2-5 %) Total 4% Sumber : PT. Muliamakmur Elektrikatama Maka, total biaya simpan adalah beban biaya untuk setiap unit persediaan / bulan ditambah dengan persentase perkiraan beban biaya overhead, sehingga didapat : Biaya simpan = Rp. 482,- + (4% Rp. 482,- ) = Rp. 549,48,-/unit / bulan EOQ Probabilistik Plat Hitam 3mm Diketahui : Tenggang waktu antara pemesanan dan penerimaan plat dari supplier / lead time adalah 7 hari. (LT = 7 hari) Biaya simpan (h) = Rp. 549,48,-/unit / bulan. Biaya pesan (S) = Rp..300,- tiap kali pesanan dibuat. Pemakaian plat hitam 3mm dalam periode September 2007 hingga Agustus 2008 adalah :

26 22 Tabel 4.3. Pemakaian Plat Hitam 3mm Periode September 07 s/d Agustus 08 Analisis : Bulan Jumlah Pemakaian Sep Okt-07 3 Nop-07 3 Des-07 9 Jan-08 8 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Total 499 Sumber : PT. Muliamakmur Elektrikatama. Perhitungan Harapan Pemakaian (HP) Jumlah pemakaian plat ini frekuensinya berfluktuasi tiap bulan dalam cakupan satuan unit, dan bukan per lot. Sehingga, untuk menghitung probabilitas frekuensi pemakaian, jumlah pemakaian plat selama 2 periode (n = 2) harus diubah menjadi data kelompok. Jumlah kelas (k) = + 3,3 log n = + 3,3 log 2 = 4,563 5 kelas Lebar kelas (l) = X maks k X min 96 3 = = 8,6 5

27 23 Tabel 4.4. Harapan Pemakaian Plat Hitam 3mm Batas Batas Harapan Frekuensi Nilai Tengah Probabilitas Bawah Atas Pemakaian 3 2,6 3 2,3 0,250 3,075 2,7 40, ,47 2,97 40, ,7 0,083 4,42 59, 77,7 68,4 0,083 5,700 77,8 96,4 2 87, 0,67 4,57 Total Frekuensi 2 Total Harapan Pemakaian 40,350 Contoh perhitungan kelas pertama : - Batas bawah = nilai minimal dari Jumlah Pemakaian = 3 - Batas atas = batas bawah + lebar kelas = 3 + 8,6 = 2,6 - Nilai tengah = (batas bawah + batas atas) : 2 = (3 + 2,6) : 2 = 2,3 - Probabilitas = frekuensi : total frekeunsi = 3 : 2 = 0,250 - Harapan pemakaian = nilai tengah probabilitas = 2,3 0,250 = 3,075 Jadi, Harapan pemakaian plat hitam 3mm per bulan = 40,350 unit Harapan pemakaian dalam tahun (D) = 2 40, unit Karena tenggang waktu pesan adalah 7 hari, dengan asumsi bulan adalah 30 hari, maka harapan pemakaian dalam masa tenggang waktu 7 pesan (HP) = 40,350 = 9,45 0unit. 30

28 24 2. Perhitungan Q optimal (Q*) Q* = ( + BK ( K SP) P( K )) 2D S i i h diasumsikan bahwa ( K SP) P( K ) BK = 0, sehingga : i i Q* = 2DS h ( 499)( 300) ( 2)( 549, 48) 2 = = 4, unit 3. Perhitungan Faktor Keamanan (z) Melalui hasil wawancara, perusahaan menyatakan bahwa peluang kehabisan persediaan dikehendaki sebesar 2%. Artinya, 98% bahan baku plat tersedia saat dibutuhkan. Nilai 98% atau 0,98 tidak terdapat pada tabel statistik nilai z atau wilayah luas di bawah kurva normal (yang terdapat di lampiran). Oleh karena itu, nilai z harus dihitung dengan teknik interpolasi. Pada tabel, luas 0,9798 terdapat pada nilai z = 2,05. Sedangkan luas 0,9803 terdapat pada nilai z = 2,06. Maka, 0,9803 0,9798 0,98 0,9798 = 2,06 2,05 z 2,05 0,05z 0,025= ,05z = 0,027 z = 2,054 Faktor keamanan (z) untuk peluang kehabisan persediaan sebesar 2% adalah 2,054.

29 25 4. Perhitungan Persediaan Cadangan (SS) Tabel 4.5. Perhitungan Persediaan Cadangan Bulan X i X i X ( X X) 2 Sep ,583 3,74 Okt , ,674 Nop ,583 2,007 Des ,583 06,674 Jan , ,74 Feb ,583 22,674 Mar-08 53,47 30,340 Apr ,47 296,74 Mei , ,340 Jun ,583 2,507 Jul ,583 22,674 Agust ,47 502,507 Total ,97 Rata-rata 4,583 i Total pemakaian plat 3mm = X + X X2 = = 499 unit Rata-rata pemakaian plat 3mm = X i n 499 = = 4, 583 unit 2 σ = 2 ( X i X) 024, 97 = = 29, 047 n 2 Karena rumus persediaan cadangan = faktor keamanan σ, maka : persediaan cadangan (SS) = 2,054 29,047 = 59, unit.

30 26 5. Perhitungan Kuantitas Saat Pesan (SP) SP = Persediaan Cadangan + HP SP = = 70 unit. 6. Kesimpulan Hasil Perhitungan Dari hasil perhitungan EOQ probabilistik untuk plat hitam 3mm, dapat disimpulkan : - Harapan pemakaian saat waktu tenggang pesan (HP) = 0 unit. - Kuantitas pemesanan optimal (Q*) = 42 unit. - Persediaan cadangan (SS) = 60 unit. - Pemesanan ulang dilakukan ketika tingkat persediaan (SP) = 70 unit. 7. Analisis Hasil Dari kesimpulan di atas, maka dapat dilakukan analisis dari penanganan persediaan plat hitam 3mm untuk periode September 2007 hingga Agustus 2008 yang dihasilkan dari model EOQ probabilistik. Hasil analisis ini akan memberi rincian kapan perlunya dilakukan pemesanan bahan baku plat, berapa jumlah pemesanannya, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk menangani persediaan tersebut.

31 27 Tabel 4.6. Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Hitam 3mm Periode Sep-07 Okt-07 Nop-07 Des-07 Jan-08 Feb-08 Permintaan Penerimaan Persediaan Awal Persediaan Pengaman Awal Persediaan Akhir Persediaan Pengaman Akhir Total Sisa Persediaan Biaya Pesan Biaya simpan Biaya variabel kumulatif Tabel 4.6. Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Hitam 3mm (Lanjutan) Periode Mar-08 Apr-08 Mei-08 Jun-08 Jul-08 Agust-08 Permintaan Penerimaan Persediaan Awal Persediaan Pengaman Awal Persediaan Akhir Persediaan Pengaman Akhir Total Sisa Persediaan Biaya Pesan Biaya simpan Biaya variabel kumulatif Contoh perhitungan Sep-07: - Persediaan awal pada bulan Sep-07 sebesar 39 unit diambil dari data stok PT. MME. - Persediaan pengaman diasumsikan masih belum terpakai sehingga jumlah awalnya masih utuh, yaitu sebanyak 60 unit. - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = = 3 unit.

32 28 - Persediaan pengaman akhir = 60 unit. Nilainya tetap karena persediaan akhir > 0, yang artinya tidak perlu menggunakan persediaan pengaman. - Total sisa persediaan = persediaan akhir + persediaan pengaman akhir Total sisa persediaan = = 63 unit. - Biaya pesan = Rp. 0,- karena tidak dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku pada periode tersebut. - Biaya simpan = Total sisa persediaan Biaya simpan /unit / bulan Biaya simpan = 63 unit Rp. 549,48 Rp. 3467,- - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Agt-07 + biaya pesan + biaya simpan = Rp. 0 (asumsi) + Rp. 0 + Rp. 3467,- = Rp ,- Contoh perhitungan Mar-08 (kondisi khusus) : - Penerimaan = Q* + (SS persediaan pengaman akhir Feb-08) Penerimaan = 42 + (60 59) = 43 unit. - Persediaan awal pada bulan Mar-08 = persediaan akhir pada bulan Feb- 08 sebesar 0 unit karena persediaan habis terpakai. - Persediaan pengaman awal Mar-08 = persediaan pengaman akhir Feb-08 = 59 unit. - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = = -0 unit. Karena persediaan tidak mungkin minus (-), maka persediaan akhir = 0, dan kekurangan 0 unit itu diambil dari persediaan pengaman. - Persediaan pengaman akhir = (persediaan pengaman awal + persediaan awal + penerimaan) permintaan = ( ) 53 = 49 unit.

33 29 - Total sisa persediaan = persediaan akhir + persediaan pengaman akhir Total sisa persediaan = = 49 unit. - Biaya pesan = Rp. 300,- karena dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku pada periode tersebut. - Biaya simpan = Total sisa persediaan Biaya simpan /unit / bulan Biaya simpan = 49 unit Rp. 549,48 Rp ,- - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Feb-08 + biaya pesan + biaya simpan = Rp ,- + Rp. 300,- + Rp ,- = Rp ,- Dari analisis hasil EOQ pada tabel 4.6., terlihat bahwa terjadi pemesanan bahan baku plat hitam 3mm sebanyak 7 kali, yaitu pada bulan Oktober 2007, Januari 2008, dan Maret hingga Juli Total biaya penanganan persediaan (biaya simpan + biaya pesan) kumulatif untuk 2 periode ini sebesar Rp ,-

34 EOQ Probabilistik Plat Putih,5mm Diketahui : Tenggang waktu antara pemesanan dan penerimaan plat dari supplier / lead time adalah 7 hari. (LT = 7 hari) Biaya simpan (h) = Rp. 549,48,-/unit / bulan. Biaya pesan (S) = Rp..300,- tiap kali pesanan dibuat. Permintaan plat putih,5mm dalam periode September 2007 hingga Agustus 2008 adalah : Tabel 4.7. Permintaan Plat Putih,5mm Periode September 07 s/d Agustus 08 Bulan Jumlah Permintaan Sep Okt Nop Des-07 0 Jan Feb Mar-08 6 Apr Mei-08 7 Jun-08 0 Jul Agust Total 775 Sumber : PT. Muliamakmur Elektrikatama

35 3 Analisis :. Perhitungan Harapan Pemakaian (HP) Jumlah pemakaian plat ini frekuensinya berfluktuasi tiap bulan dalam cakupan satuan unit, dan bukan per lot. Sehingga, untuk menghitung probabilitas frekuensi pemakaian, jumlah pemakaian plat selama 2 periode (n = 2) harus diubah menjadi data kelompok. Jumlah kelas (k) = + 3,3 log n = + 3,3 log 2 = 4,563 5 kelas Lebar kelas (l) = X maks k X min 7 0 = 5 = 34, 2 Tabel 4.8. Harapan Pemakaian Plat Putih,5mm Batas Batas Harapan Frekuensi Nilai Tengah Probabilitas Bawah Atas Pemakaian 0 34,2 3 7, 0,250 4,275 34,3 68,5 3 5,4 0,250 2,850 68,6 02,8 4 85,7 0,333 28,567 02,9 37, 20 0,083 0,000 37,2 7,4 54,3 0,083 2,858 Total Frekuensi 2 Total Harapan Pemakaian 68,550 Contoh perhitungan kelas pertama : - Batas bawah = nilai minimal dari Jumlah Pemakaian = 0 - Batas atas = batas bawah + lebar kelas = ,2 = 34,2 - Nilai tengah = (batas bawah + batas atas) : 2 = (0 + 34,2) : 2 = 7,

36 32 - Probabilitas = frekuensi : total frekeunsi = 3 : 2 = 0,250 - Harapan pemakaian = nilai tengah probabilitas = 7, 0,250 = 4,275 Jadi, Harapan pemakaian plat putih,5mm per bulan = 68,550 unit Harapan pemakaian dalam tahun (D) = 2 68, unit Karena tenggang waktu pesan adalah 7 hari, dengan asumsi bulan adalah 30 hari, maka harapan pemakaian dalam masa tenggang waktu 7 pesan (HP) = 68, 550 = 5, unit Perhitungan Q optimal (Q*) Q* = ( + BK ( K SP) P( K )) 2D S i i h diasumsikan bahwa ( K SP) P( K ) BK = 0, sehingga : i i Q* = 2DS h ( 775)( 300) ( 2)( 549, 48) 2 = = 5, unit 3. Perhitungan Faktor Keamanan (z) Melalui hasil wawancara, perusahaan menyatakan bahwa peluang kehabisan persediaan dikehendaki sebesar 2%. Artinya, 98% bahan baku plat tersedia saat dibutuhkan. Nilai 98% atau 0,98 tidak terdapat pada tabel

37 33 statistik nilai z atau wilayah luas di bawah kurva normal (yang terdapat di lampiran). Oleh karena itu, nilai z harus dihitung dengan teknik interpolasi. Pada tabel, luas 0,9798 terdapat pada nilai z = 2,05. Sedangkan luas 0,9803 terdapat pada nilai z = 2,06. Maka, 0,9803 0,9798 0,98 0,9798 = 2,06 2,05 z 2,05 0,05z 0,025= ,05z = 0,027 z = 2,054 Faktor keamanan (z) untuk peluang kehabisan persediaan sebesar 2% adalah 2, Perhitungan Persediaan Cadangan (SS) Tabel 4.9. Perhitungan Persediaan Cadangan Bulan X i X i X ( X X) 2 Sep , ,674 Okt , ,840 Nop ,47 377,007 Des ,583 47,007 Jan ,47 633,507 Feb ,583 43,340 Mar , ,007 Apr ,47 29,340 Mei ,47 324,507 Jun ,47 326,74 Jul ,583 22,674 Agust ,47 70,840 Total ,97 Rata-rata 64,583 i

38 34 Total pemakaian plat,5mm = X + X X2 Total pemakaian plat,5mm = = 775 unit Rata-rata pemakaian plat,5mm = X i n 775 Rata-rata pemakaian plat,5mm = = 64, 583 unit 2 σ = 2 ( X i X) 25368, n = 2 =, Karena rumus persediaan cadangan = faktor keamanan σ, maka : persediaan cadangan (SS) = 2,054 45,979 = 94,44 95 unit. 5. Perhitungan Kuantitas Saat Pesan (SP) SP = Persediaan Cadangan + HP SP = = unit. 6. Kesimpulan Hasil Perhitungan Untuk plat putih,5mm, dapat disimpulkan : Harapan pemakaian saat waktu tenggang pesan (HP) = 6 unit. Kuantitas pemesanan optimal (Q*) = 52 unit. Persediaan cadangan (SS) = 95 unit. Pemesanan ulang dilakukan ketika tingkat persediaan (SP) = unit.

39 35 7. Analisis Hasil Dari kesimpulan di atas, maka dapat dilakukan analisis dari penanganan persediaan plat putih,5mm untuk periode September 2007 hingga Agustus 2008 yang dihasilkan dari model EOQ probabilistik. Hasil analisis ini akan memberi rincian kapan perlunya dilakukan pemesanan bahan baku plat, berapa jumlah pemesanannya, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk menangani persediaan tersebut. Tabel Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Putih,5mm Periode Sep-07 Okt-07 Nop-07 Des-07 Jan-08 Feb-08 Permintaan Penerimaan Persediaan Awal Persediaan Pengaman Awal Persediaan Akhir Persediaan Pengaman Akhir Total Sisa Persediaan Biaya Pesan Biaya simpan Biaya variabel kumulatif Tabel Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Putih,5mm (Lanjutan) Periode Mar-08 Apr-08 Mei-08 Jun-08 Jul-08 Agust-08 Permintaan Penerimaan Persediaan Awal Persediaan Pengaman Awal Persediaan Akhir Persediaan Pengaman Akhir Total Sisa Persediaan Biaya Pesan Biaya simpan Biaya variabel kumulatif

40 36 Contoh perhitungan Mei-08 (kondisi khusus) : - Penerimaan = Q* + (SS persediaan pengaman akhir Feb-08) Penerimaan = 52 + (95 7) = 76 unit. - Persediaan awal pada bulan Mei-08 = persediaan akhir pada bulan Apr- 08 sebesar 0 unit karena persediaan habis terpakai. - Persediaan pengaman awal Mei-08 = persediaan pengaman akhir Apr-08 = 7 unit. - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = = -95 unit. Karena persediaan tidak mungkin minus (-), maka persediaan akhir = 0, dan kekurangan 95 unit itu diambil dari persediaan pengaman. - Persediaan pengaman akhir = (persediaan pengaman awal + persediaan awal + penerimaan) permintaan = ( ) 7 = -24 unit. - Ternyata, karena permintaan yang begitu melonjak, persediaan pengaman pun habis dan terjadi kekurangan persediaan. Oleh karena itu, diasumsikan terjadi pemesanan kembali sebanyak jumlah 24 unit yang kekurangan itu. Jadi, total penerimaan = = 00 unit. - Total sisa persediaan = persediaan akhir + persediaan pengaman akhir Total sisa persediaan = = 0 unit. - Biaya pesan = 2 Rp. 300,- = Rp ,- karena dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku sebanyak 2 kali pada periode tersebut. - Biaya simpan = Total sisa persediaan Biaya simpan /unit / bulan Biaya simpan = 0 unit Rp. 549,48 = Rp. 0,-

41 37 - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Apr-08 + biaya pesan + biaya simpan = Rp ,- + Rp ,- + Rp. 0 = Rp ,- Dari analisis hasil EOQ pada tabel 4.20., terlihat bahwa terjadi pemesanan bahan baku plat putih,5mm sebanyak 9 kali, yaitu pada bulan Oktober hingga Desember 2007, Febuari dan Maret 2008, serta Mei (2 ) hingga Agustus Total biaya penanganan persediaan (biaya simpan + biaya pesan) kumulatif untuk 2 periode ini sebesar Rp ,-

42 Model Persediaan Saat Ini Pada saat ini, PT. Muliamakmur Elektrikatama tidak melakukan peramalan dan penanganan persediaan dengan menggunakan model teoritis. Jadi, proses perencanaan dan pengendalian bahan baku hanya berdasarkan perkiraan / intuisi semata. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari perusahaan, didapat data pemesanan bahan baku plat hitam 3mm dan plat putih,5mm untuk periode September 2007 s/d Agustus 2008 seperti pada tabel berikut : Tabel 4.2. Data Pemesanan Bahan Baku Plat Periode Plat Hitam 3mm Plat Putih,5mm Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar = = 449 Apr Mei Jun Jul Agust Sumber : PT. Muliamakmur Elektrikatama

43 Model Persediaan Saat Ini untuk Plat Hitam 3mm Dari data pemesanan bahan baku plat di atas, maka model persediaan yang diterapkan saat ini dapat dianalisis dari segi biaya penanganan persediaan. Untuk bahan baku plat hitam 3mm, dilakukan analisis melalui tabel sebagai berikut : Tabel Analisis Model Persediaan Saat Ini untuk Plat Hitam 3mm Periode Sep-07 Okt-07 Nop-07 Des-07 Jan-08 Feb-08 Permintaan Penerimaan Persediaan Awal Persediaan Akhir Biaya Pesan Biaya simpan Biaya variabel kumulatif Tabel Analisis Model Persediaan Saat Ini untuk Plat Hitam 3mm (Lanjutan) Periode Mar-08 Apr-08 Mei-08 Jun-08 Jul-08 Agust-08 Permintaan Penerimaan Persediaan Awal Persediaan Akhir Biaya Pesan Biaya simpan Biaya variabel kumulatif Contoh perhitungan Mar-08 (kondisi khusus) : - Penerimaan sesuai data perusahaan, yaitu terjadi 3 kali pemesanan, masingmasing sebesar 50, 50, dan 00 unit sehingga totalnya 200 unit. - Persediaan awal pada bulan Mar-08 = persediaan akhir pada bulan Feb-08 sebesar 2 unit.

44 40 - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = = 259 unit. - Biaya pesan = 3 Rp. 300,- = Rp ,- karena dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku sebanyak 3 kali pada periode tersebut. - Biaya simpan = persediaan akhir biaya simpan /unit / bulan Bia Biaya simpan = 259 unit Rp. 549,48 = Rp. 4235,- - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Feb-08 + biaya pesan + biaya simpan = Rp ,- + Rp ,- + Rp = Rp ,- Dari analisis hasil model persediaan saat ini., terlihat bahwa terjadi pemesanan bahan baku plat hitam 3mm sebanyak 5 kali, yaitu pada bulan Oktober, November 2007, Febuari 2008, Maret 2008, dan Mei Total biaya penanganan persediaan (biaya simpan + biaya pesan) kumulatif untuk 2 periode ini sebesar Rp ,-

45 Model Persediaan Saat Ini untuk Plat Putih,5mm Untuk bahan baku plat hitam 3mm, dilakukan analisis melalui tabel sebagai berikut : Tabel Analisis Model Persediaan Saat Ini untuk Plat Putih,5mm Periode Sep-07 Okt-07 Nop-07 Des-07 Jan-08 Feb-08 Permintaan Penerimaan Persediaan Awal Persediaan Akhir Biaya Pesan Biaya simpan Biaya variabel kumulatif Tabel Analisis Model Persediaan Saat Ini untuk Plat Putih,5mm (Lanjutan) Periode Mar-08 Apr-08 Mei-08 Jun-08 Jul-08 Agust-08 Permintaan Penerimaan Persediaan Awal Persediaan Akhir Biaya Pesan Biaya simpan Biaya variabel kumulatif Contoh perhitungan Mar-08 (kondisi khusus) : - Penerimaan sesuai data perusahaan, yaitu terjadi 3 kali pemesanan, masingmasing sebesar 74, 25, dan 50 unit sehingga totalnya 449 unit. - Persediaan awal pada bulan Mar-08 = persediaan akhir pada bulan Feb-08 sebesar 46 unit. - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = = 489 unit.

46 42 - Biaya pesan = 3 Rp. 300,- = Rp ,- karena dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku sebanyak 3 kali pada periode tersebut. - Biaya simpan = Total sisa persediaan Biaya simpan /unit / bulan Biaya simpan = 489 unit Rp. 549,48 = Rp ,- - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Feb-08 + biaya pesan + biaya simpan = Rp ,- + Rp ,- + Rp = Rp ,- Dari analisis hasil model persediaan saat ini., terlihat bahwa terjadi pemesanan bahan baku plat putih,5mm sebanyak 4 kali, yaitu pada bulan September hingga November 2007, dan bulan Maret Total biaya penanganan persediaan (biaya simpan + biaya pesan) kumulatif untuk 2 periode ini sebesar Rp ,-

47 Analisis Perbandingan Model Persediaan Untuk mengetahui apakah model EOQ probabilistik mampu melakukan perbaikan terhadap penanganan persediaan saat ini, maka perlu diadakan analisis untuk membandingkan keandalan dari kedua model persediaan tersebut. Caranya adalah dengan menganalisis biaya yang dikeluarkan untuk menangani persediaan dari kedua model tersebut. Dari perhitungan model persediaan yang sudah dilakukan sebelumnya, maka dapat dibuat tabel kesimpulan untuk masing-masing plat sebagai berikut : Tabel Perbandingan Biaya antar Model untuk Plat Hitam 3mm Model Persediaan Berapa Kali Pesan Biaya Variabel Kumulatif EOQ Probabilistik 7 kali Rp ,- Intuisi 5 kali Rp ,- Tabel Perbandingan Biaya antar Model untuk Plat Putih,5mm Model Persediaan Berapa Kali Pesan Biaya Variabel Kumulatif EOQ Probabilistik 9 kali Rp ,- Intuisi 4 kali Rp ,- Untuk plat hitam 3mm memerlukan 7 kali pemesanan dengan biaya variabel kumulatif sebesar Rp ,-. Sedangkan model saat ini memang hanya melakukan 5 kali pemesanan, namun biaya variabel kumulatif untuk penanganan persediaannya sebesar Rp ,-. Dari perbedaan biaya cukup signifikan ini, model EOQ probabilistik telah menghemat biaya penanganan persediaan sebesar : 00 % = 45,6595 % 46%

48 44 Untuk plat putih,5mm memerlukan 9 kali pemesanan dengan biaya variabel kumulatif sebesar Rp ,-. Sedangkan model saat ini memang hanya melakukan 4 kali pemesanan, namun biaya variabel kumulatif untuk penanganan persediaannya sebesar Rp ,-. Dari perbedaan biaya ini, model EOQ probabilistik telah menghemat biaya penanganan persediaan sebesar : 00% = 46,669 % 47%

49 Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Periode Mendatang Metode EOQ probabilistik telah terbukti memberikan hasil yang lebih optimal daripada penanganan persediaan dengan intuisi atau perkiraan kasar semata. Penggunaan model EOQ probabilistik dapat mengurangi biaya penanganan persediaan lebih dari 40%. Oleh karena itu, metode ini layak dipakai untuk merencanakan dan mengendalikan persediaan di masa yang akan datang. Perkiraan permintaan untuk 2 periode ke depan telah dihasilkan dari peramalan yang sudah dijabarkan sebelumnya. Dari perkiraan permintaan tersebut, perhitungan model persediaan dapat dilakukan Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Plat Hitam 3mm Tabel Pemakaian Plat Hitam 3mm Periode September 08 s/d Agustus 09 Bulan Jumlah Pemakaian Sep Okt-08 Nop Des-08 3 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Total 63

50 46 Analisis :. Perhitungan Harapan Pemakaian (HP) Jumlah pemakaian plat ini frekuensinya berfluktuasi tiap bulan dalam cakupan satuan unit, dan bukan per lot. Sehingga, untuk menghitung probabilitas frekuensi pemakaian, jumlah pemakaian plat selama 2 periode (n = 2) harus diubah menjadi data kelompok. Jumlah kelas (k) = + 3,3 log n = + 3,3 log 2 = 4,563 5 kelas Lebar kelas (l) = X maks k X min 02 = = 8, 2 5 Tabel Harapan Pemakaian Plat Hitam 3mm Batas Batas Harapan Frekuensi Nilai Tengah Probabilitas Bawah Atas Pemakaian 29,2 2 20, 0,67 3,350 29,3 47,5 5 38,4 0,47 6,000 47,6 65,8 2 56,7 0,67 9,450 65,9 84, ,000 0,000 84,2 02,4 3 93,3 0,250 23,325 Total Frekuensi 2 Total Harapan Pemakaian 52,25 Jadi, Harapan pemakaian plat hitam 3mm per bulan = 52,25 unit Harapan pemakaian dalam tahun (D) = 2 52, unit

51 47 Karena tenggang waktu pesan adalah 7 hari, dengan asumsi bulan adalah 30 hari, maka harapan pemakaian dalam masa tenggang waktu 7 pesan (HP) = 52, 25 = 2, unit Perhitungan Q optimal (Q*) Q* = ( + BK ( K SP) P( K )) 2D S i i h diasumsikan bahwa ( K SP) P( K ) BK = 0, sehingga : i i Q* = 2DS h ( 626)( 300) ( 2)( 549, 48) 2 = = 46, unit 3. Perhitungan Faktor Keamanan (z) Melalui hasil wawancara, perusahaan menyatakan bahwa peluang kehabisan persediaan dikehendaki sebesar 2%. Artinya, 98% bahan baku plat tersedia saat dibutuhkan. Nilai 98% atau 0,98 tidak terdapat pada tabel statistik nilai z atau wilayah luas di bawah kurva normal (yang terdapat di lampiran). Oleh karena itu, nilai z harus dihitung dengan teknik interpolasi. Pada tabel, luas 0,9798 terdapat pada nilai z = 2,05. Sedangkan luas 0,9803 terdapat pada nilai z = 0,9803. Maka,

52 48 0,9803 0,9798 0,98 0,9798 = 2,06 2,05 z 2,05 0,05z 0,025= ,05z = 0,027 z = 2,054 Faktor keamanan (z) untuk peluang kehabisan persediaan sebesar 2% adalah 2, Perhitungan Persediaan Cadangan (SS) Tabel Perhitungan Persediaan Cadangan Bulan X i X i X ( X X) 2 Sep ,47 55,007 Okt-08-4, ,74 Nop ,583 58,340 Des , ,840 Jan , ,840 Feb ,583 57,507 Mar ,583 43,340 Apr ,47 254,340 Mei , ,674 Jun ,47 9,507 Jul , ,340 Agust , ,007 Total ,97 Rata-rata 52,583 i Total pemakaian plat 3mm = X + X X2 = = 63 unit Rata-rata pemakaian plat 3mm = X i n 63 = = 52, 583 unit 2

53 49 σ = 2 ( X i X) 9976, 97 28, 834 n = 2 = Karena rumus persediaan cadangan = faktor keamanan σ, maka : persediaan cadangan (SS) = 2,054 28,834 = 59, unit. 5. Perhitungan Kuantitas Saat Pesan (SP) SP = Persediaan Cadangan + HP SP = = 73 unit. 6. Kesimpulan Hasil Perhitungan Dari hasil perhitungan EOQ probabilistik untuk plat hitam 3mm, dapat disimpulkan : - Harapan pemakaian saat waktu tenggang pesan (HP) = 3 unit. - Kuantitas pemesanan optimal (Q*) = 47 unit. - Persediaan cadangan (SS) = 60 unit. - Pemesanan ulang dilakukan ketika tingkat persediaan (SP) = 73 unit. 7. Analisis Hasil Dari kesimpulan di atas, maka dapat dilakukan analisis dari penanganan persediaan plat hitam 3mm untuk periode September 2008 hingga Agustus 2009 yang dihasilkan dari model EOQ probabilistik. Hasil analisis ini akan memberi rincian kapan perlunya dilakukan pemesanan bahan baku plat, berapa jumlah pemesanannya, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk menangani persediaan tersebut.

54 50 Tabel Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Hitam 3mm Periode Sep-08 Okt-08 Nop-08 Des-08 Jan-09 Feb-09 Permintaan Penerimaan Persediaan Awal Persediaan Pengaman Awal Persediaan Akhir Persediaan Pengaman Akhir Total Sisa Persediaan Biaya Pesan Biaya simpan Biaya variabel kumulatif Tabel Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Hitam 3mm (Lanjutan) Periode Mar-09 Apr-09 Mei-09 Jun-09 Jul-09 Agust-09 Permintaan Penerimaan Persediaan Awal Persediaan Pengaman Awal Persediaan Akhir Persediaan Pengaman Akhir Total Sisa Persediaan Biaya Pesan Biaya simpan Biaya variabel kumulatif Catatan : - Persediaan awal pada bulan Sep-07 sebesar 37 unit diambil dari data stok PT. MME, yaitu persediaan akhir plat hitam 3mm pada bulan Agustus Persediaan pengaman diasumsikan masih belum terpakai sehingga jumlah awalnya masih utuh, yaitu sebanyak 60 unit.

55 5 Contoh perhitungan Agust-09 (kondisi khusus) : - Penerimaan awalnya dilakukan karena total sisa persediaan akhir Jul-09 = SP, yaitu sebesar 73 unit. Penerimaannya sebesar 47 unit. - Persediaan awal pada bulan Agust-09 = persediaan akhir pada bulan Jul- 09 sebesar 3 unit. - Persediaan pengaman awal Agust-09 = persediaan pengaman akhir Jul-09 = 60 unit. - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = = -42 unit. Karena persediaan tidak mungkin minus (-), maka persediaan akhir = 0, dan kekurangan 42 unit itu diambil dari persediaan pengaman. - Persediaan pengaman akhir = (persediaan pengaman awal + persediaan awal + penerimaan) permintaan = ( ) 02 = 8 unit. - Total sisa persediaan = persediaan akhir + persediaan pengaman akhir Total sisa persediaan = = 8 unit. - Biaya pesan = Rp. 300,- karena dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku pada periode tersebut. - Biaya simpan = Total sisa persediaan Biaya simpan /unit / bulan Biaya simpan = 8 unit Rp. 549,48 Rp. 989,- - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Jul-09 + biaya pesan + biaya simpan = Rp ,- + Rp. 300,- + Rp. 989,- = Rp. 4579,-

56 52 Dari analisis hasil EOQ pada tabel 4.29., terlihat bahwa terjadi pemesanan bahan baku plat hitam 3mm sebanyak 9 kali, yaitu pada bulan Oktober 2008, Desember 2008, dan Febuari hingga Agustus Total biaya penanganan persediaan (biaya simpan + biaya pesan) kumulatif untuk 2 periode ini sebesar Rp. 4579, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Plat Putih,5mm Tabel Permintaan Plat Putih,5mm Periode September 08 s/d Agustus 09 Bulan Jumlah Permintaan Sep Okt Nop-08 6 Des-08 2 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Total 744

57 53 Analisis :. Perhitungan Harapan Pemakaian (HP) Jumlah pemakaian plat ini frekuensinya berfluktuasi tiap bulan dalam cakupan satuan unit, dan bukan per lot. Sehingga, untuk menghitung probabilitas frekuensi pemakaian, jumlah pemakaian plat selama 2 periode (n = 2) harus diubah menjadi data kelompok. Jumlah kelas (k) = + 3,3 log n = + 3,3 log 2 = 4,563 5 kelas Lebar kelas (l) = X maks k X min 43 2 = = 28, 2 5 Tabel 4.3. Harapan Pemakaian Plat Putih,5mm Batas Batas Harapan Frekuensi Nilai Tengah Probabilitas Bawah Atas Pemakaian 2 30,2 3 6, 0,250 4,025 30,3 58,5 4 44,4 0,333 4,800 58,6 86,8 3 72,7 0,250 8,75 86,9 5, 0 0 0,000 0,000 5,2 43,4 2 29,3 0,67 2,550 Total Frekuensi 2 Total Harapan Pemakaian 58,550 Jadi, Harapan pemakaian plat putih,5mm per bulan = 58,550 unit Harapan pemakaian dalam tahun (D) = 2 58, unit

58 54 Karena tenggang waktu pesan adalah 7 hari, dengan asumsi bulan adalah 30 hari, maka harapan pemakaian dalam masa tenggang waktu 7 pesan (HP) = 58, 550 = 3, unit Perhitungan Q optimal (Q*) Q* = ( + BK ( K SP) P( K )) 2D S i i h diasumsikan bahwa ( K SP) P( K ) BK = 0, sehingga : i i Q* = 2DS h ( 703)( 300) ( 2)( 549, 48) 2 = = 50, unit 3. Perhitungan Faktor Keamanan (z) Melalui hasil wawancara, perusahaan menyatakan bahwa peluang kehabisan persediaan dikehendaki sebesar 2%. Artinya, 98% bahan baku plat tersedia saat dibutuhkan. Nilai 98% atau 0,98 tidak terdapat pada tabel statistik nilai z atau wilayah luas di bawah kurva normal (yang terdapat di lampiran). Oleh karena itu, nilai z harus dihitung dengan teknik interpolasi. Pada tabel, luas 0,9798 terdapat pada nilai z = 2,05. Sedangkan luas 0,9803 terdapat pada nilai z = 0,9803. Maka,

59 55 0,9803 0,9798 0,98 0,9798 = 2,06 2,05 z 2,05 0,05z 0,025= ,05z = 0,027 z = 2,054 Faktor keamanan (z) untuk peluang kehabisan persediaan sebesar 2% adalah 2, Perhitungan Persediaan Cadangan (SS) Tabel Perhitungan Persediaan Cadangan Bulan X i X i X ( X X) 2 Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Total Rata-rata 62 i Total pemakaian plat,5mm = X + X X2 Total pemakaian plat,5mm = = 744 unit Rata-rata pemakaian plat,5mm = X i n 744 Rata-rata pemakaian plat,5mm = = 62 unit 2

60 56 σ = 2 ( X i X) , 898 n = 2 = Karena rumus persediaan cadangan = faktor keamanan σ, maka : persediaan cadangan (SS) = 2,054 39,898 = 8, unit. 5. Perhitungan Kuantitas Saat Pesan (SP) SP = Persediaan Cadangan + HP SP = = 96 unit. 6. Kesimpulan Hasil Perhitungan Untuk plat putih,5mm, dapat disimpulkan : Harapan pemakaian saat waktu tenggang pesan (HP) = 4 unit. Kuantitas pemesanan optimal (Q*) = 5 unit. Persediaan cadangan (SS) = 82 unit. Pemesanan ulang dilakukan ketika tingkat persediaan (SP) = 96 unit. 7. Analisis Hasil Dari kesimpulan di atas, maka dapat dilakukan analisis dari penanganan persediaan plat putih,5mm untuk periode September 2008 hingga Agustus 2009 yang dihasilkan dari model EOQ probabilistik. Hasil analisis ini akan memberi rincian kapan perlunya dilakukan pemesanan bahan baku plat, berapa jumlah pemesanannya, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk menangani persediaan tersebut.

61 57 Tabel Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Putih,5mm Periode Sep-08 Okt-08 Nop-08 Des-08 Jan-09 Feb-09 Permintaan Penerimaan Persediaan Awal Persediaan Pengaman Awal Persediaan Akhir Persediaan Pengaman Akhir Total Sisa Persediaan Biaya Pesan Biaya simpan Biaya variabel kumulatif Tabel Analisis Hasil EOQ Probabilistik Plat Hitam 3mm (Lanjutan) Periode Mar-09 Apr-09 Mei-09 Jun-09 Jul-09 Agust-09 Permintaan Penerimaan Persediaan Awal Persediaan Pengaman Awal Persediaan Akhir Persediaan Pengaman Akhir Total Sisa Persediaan Biaya Pesan Biaya simpan Biaya variabel kumulatif Contoh perhitungan Mei-09 (kondisi khusus) : - Penerimaan = Q* + (SS persediaan pengaman akhir Apr-09) Penerimaan = 5 + (82 40) = 93 unit. - Persediaan awal pada bulan Mei-09 = persediaan akhir pada bulan Apr- 09 sebesar 0 unit karena persediaan habis terpakai. - Persediaan pengaman awal Mei-09 = persediaan pengaman akhir Apr-09 = 0 unit karena persediaan pengaman juga habis terpakai.

62 58 - Persediaan akhir = Persediaan awal + penerimaan permintaan Persediaan akhir = = -50 unit. Karena persediaan tidak mungkin minus (-), maka persediaan akhir = 0, dan kekurangan 50 unit itu diambil dari persediaan pengaman. - Persediaan pengaman akhir = (persediaan pengaman awal + persediaan awal + penerimaan) permintaan = ( ) 43 = -0 unit. - Ternyata, karena permintaan yang begitu melonjak, persediaan pengaman pun tidak dapat mencukupi kebutuhan permintaan. Karena ini merupakan perencanaan yang sudah dapat diramalkan, maka untuk menghindari kekurangan persediaan, dilakukan penambahan pesanan sebanyak 0 unit. Jadi, total penerimaan = = 03 unit. - Total sisa persediaan = persediaan akhir + persediaan pengaman akhir Total sisa persediaan = = 0 unit. - Biaya pesan = Rp. 300,- karena dilakukan pemesanan dan penerimaan bahan baku sebanyak kali pada periode tersebut. - Biaya simpan = Total sisa persediaan Biaya simpan /unit / bulan Biaya simpan = 0 unit Rp. 549,48 = Rp. 0,- - Biaya variabel kumulatif = biaya variabel kumulatif Apr-09 + biaya pesan + biaya simpan = Rp ,- + Rp. 300,- + Rp. 0 = Rp ,-

63 59 Dari analisis hasil EOQ pada tabel 4.33., terlihat bahwa terjadi pemesanan bahan baku plat putih,5mm sebanyak 8 kali, yaitu pada bulan Oktober 2008, Desember 2008, Febuari dan Maret 2009, serta Mei hingga Agustus Total biaya penanganan persediaan (biaya simpan + biaya pesan) kumulatif untuk 2 periode ini sebesar Rp ,-

64 Sistem Informasi System Choice Gambaran Umum Sistem yang Sedang Berjalan Untuk memahami situasi permasalahan yang ada, sistem yang saat ini dijalankan oleh PT. Muliamakmur Elektrikatama akan digambarkan menggunakan Rich Picture. Sistem yang akan dibangun difokuskan pada area yang berada pada lingkaran lingkup penelitian. Gambar 4.0. Rich Picture Sistem Berjalan

65 6 Keterangan Rich Picture :. Sales Engineering menerima surat permintaan pembuatan panel listrik dari Customer. Di dalam surat permintaan tersebut termuat spesifikasi umum panel listrik yang dibutuhkan, yaitu kekuatan daya tegangan dan arus listriknya. Selain itu, diberikan gambar kasar dari panel yang dipesan dengan mencantumkan ukuran panjang, lebar, dan tinggi yang diinginkan. 2. Sales Engineering memberikan surat perintah estimate kepada Estimator agar dibuatkan spesifikasi detil panel listrik sesuai dengan permintaan Customer beserta harga panel listrik yang akan ditawarkan kepada Customer. 3. Estimator membuat surat penawaran yang isinya memuat daftar pemesanan panel listrik yang diminta Customer beserta harga per panel, total biaya, dan TOP (term of payment) -nya. Bersama itu, dilampirkan deskripsi spesifikasi panel listriknya, meliputi komponen-komponen apa yang akan digunakan, merek dan tipenya apa, serta jumlahnya piece yang dibutuhkan berapa. Surat penawaran ini diserahkan ke Presiden Direktur untuk ditandatangani sebelum dikirimkan ke Customer. 4. Estimator memberikan surat penawaran yang sudah disetujui beserta spesifikasi panelnya kepada Sales Engineer untuk dikirimkan ke Customer. 5. Setelah Customer membaca dan menyetujui penawaran yang diberikan, surat penawaran tadi ditandatangani dan dikirim kembali ke bagian Sales Engineer yang kemudian diserahkan ke Estimator untuk ditindaklanjuti. 6. Estimator yang sudah menerima informasi persetujuan penawaran harus mengecek ada tidaknya perubahan spesifikasi panel listrik oleh Customer. Bila sudah fix, dibuatlah surat perintah gambar dan diserahkan ke Staf

66 62 Drafter (melalui Engineering selaku kepala bagian) dengan melampirkan spesifikasi panel listrik yang disetujui. 7. Detil gambar yang sudah diselesaikan oleh Staf Drafter diserahkan ke Engineering untuk diperiksa dan disetujui. 8. Detil gambar yang telah diperiksa Engineering dikirimkan kepada Customer untuk diperiksa kembali apakah sesuai dengan pesanan dan apakah perlu adanya revisi gambar. Bila gambar tersebut sudah sesuai, Customer menandatangani gambar tersebut dan mengembalikannya ke PT. Muliamakmur Elektrikatama, yaitu ke bagian Engineering. 9. Karena sudah ada persetujuan penawaran dan detil panel listrik yang dipesan sudah disetujui, Customer membuat (a) Purchase Order (PO) panel listrik dan diserahkan kepada bagian Finance PT. Muliamakmur Elektrikatama. Sedangkan bagian Engineering melanjutkan tugasnya dengan membuat (b) surat perintah kerja yang akan diserahkan ke bagian produksi untuk segera memulai pengerjaan panel listrik tersebut. Bagian-bagian produksi yang akan menerima surat perintah kerja tersebut antara lain : Warehouse (gudang bahan baku), Mechanical Fabrication, Electrical Fabrication, dan Quality Assurance. 0. Warehouse bertugas menyiapkan kebutuhan bahan baku komponen dan plat untuk membuat panel listrik dengan spesifikasi yang tertera di surat perintah kerja. Karena ada beberapa macam komponen yang memang dibeli hanya pada saat menerima pesanan panel, maka aktivitas pemesanan komponen pasti terjadi setiap ada surat perintah kerja dikeluarkan. Prosedur pemesanan

67 63 bahan baku dimulai dari pembuatan surat permintaan pembelian komponen oleh Warehouse dan diserahkan ke bagian Procurement.. Form pemesanan bahan baku berupa Purchase Order (PO) dibuat oleh bagian Procurement dan dikirimkan ke Supplier dan memberikan tembusan PO tersebut kepada bagian Finance untuk melaporkan adanya transaksi pembelian komponen. 2. Dalam jangka waktu tertentu, Warehouse akan menerima bahan baku yang sudah dipesan dari pihak Supplier. Surat jalan yang dibawa oleh Supplier diterima sebagai bukti bahwa bahan baku pesanan telah diterima. 3. Setelah bahan baku yang datang diperiksa, dan sesuai dengan Surat Jalan, maka Surat Jalan diserahkan ke Procurement untuk ditandatangani dan tembusannya dikembalikan ke Supplier. Oleh Procurement, surat jalan tembusan (copy) dibuat dan diberikan kepada Finance untuk keperluan pembayaran kepada Supplier. 4. Saat menerima In voice dari Supplier, pihak Finance melakukan cross check apakah bahan baku yang diterima gudang (surat jalan tembusan) sesuai dengan pesanan (PO), dan invoice yang diberikan sudah benar dari sisi tipe bahan baku, jumlah, dan tagihan biayanya. 5. Setelah diperiksa dan tidak terjadi kesalahan, bagian Finance mengurus pembayaran invoice tadi dengan menggunakan giro. Jangka waktu pembayaran disesuaikan dengan TOP yang disepakati dalam PO. 6. Bahan baku yang sudah tersedia segera didistribusikan kepada divisi-divisi produksi yang memerlukannya. Untuk divisi mekanik, dikirimkan lembaranlembaran plat logam sebagai bahan baku pembuatan box panel listrik.

68 64 7. Sedangkan divisi elektrik akan diberi komponen-komponen rakit, seperti : kabel, skun, pilot lamp, thermal relay, circuit breaker, dan sebagainya. 8. Hasil kerja divisi mekanik berupa box plat akan diserahkan ke divisi elektrik untuk dilakukan perakitan komponen ke dalam box tersebut. 9. Panel listrik yang sudah jadi, diserahkan ke divisi Quality Assurance untuk diperiksa mutu panel listrik yang sudah dikerjakan. 20. Panel listrik yang sudah dicek akan dipak dengan menggunakan plastik dan diberi stiker tanda QC checked. 2. (a) Panel listrik segera dimasukkan ke mobil pengangkutan untuk persiapan pengiriman. Sementara itu, bagian Finance membuat (b) surat jalan segera setelah diberi informasi bahwa panel listrik siap dikirim. 22. Panel listrik dikirimkan ke Customer dengan membawa Surat Jalan yang dibuat oleh bagian Finance. 23. Setelah panel listrik dikirimkan dan Surat Jalan dikembalikan ke bagian Finance, segera dibuatlah Invoice dan dikirimkan untuk menagih pembayaran kepada Customer. 24. Customer membayar panel listrik sesuai TOP yang disepakati dalam surat penawaran.

69 Definisi Sistem Sebuah sistem terkomputerisasi akan dibangun untuk mendukung terintegrasinya proses penanganan persediaan bahan baku komponen. Sistem ini nantinya harus dapat memberikan informasi yang cepat dan valid untuk pihakpihak yang berkaitan dengan lingkup sistem, yaitu bagian gudang / warehouse dan pembelian / procurement. Proses yang ditangani oleh sistem meliputi perencanaan kebutuhan suplai bahan baku, permintaan kebutuhan suplai bahan baku, serta proses pemesanan bahan baku hingga pengendalian stok gudang. Deskripsi sistem yang akan dibangun dapat dinyatakan melalui kriteria FACTOR berikut : Tabel Kriteria FACTOR Functionality Application Domain Condition Technology Sistem memiliki fungsi untuk merencanakan kebutuhan bahan baku (kapan bahan baku harus dipesan dan berapa jumlahnya), melakukan permintaan bahan baku, memproses permintaan pembelian tersebut untuk dipesankan ke supplier, mendukung administrasi arus keluarmasuk bahan baku dari gudang, dan mendukung pembuatan laporan stok dan laporan pembelian bahan baku. Sistem akan dipakai oleh staf gudang, dan staf procurement. Sistem diaplikasikan melalui jaringan yang menghubungkan bagian gudang di lantai produksi dengan bagian Procurement di kantor. Sistem akan dibuat dengan tampilan yang sederhana agar mudah dipahami dan diadaptasi oleh user. Sistem berupa program aplikasi yang dijalankan di komputer PC yang dilengkapi dengan printer di bagian gudang dan procurement. PC tersebut dihubungkan dengan jaringan LAN dan mendukung pengoperasian bahasa pemrograman Visual Basic.

70 66 Tabel Kriteria FACTOR (Lanjutan) Objects Responsibility Objek utama sistem ini adalah bagian gudang dan procurement, dokumen, dan bahan baku. Memberikan sistem penanganan bahan baku yang terintegrasi serta mempermudah staf-staf terkait dalam melakukan pekerjaannya.

71 Problem-Domain Analysis Gambaran Sistem Usulan Untuk mempermudah pemahaman mengenai aplikasi sistem yang akan dibangun, maka dibuat Rich Picture sistem usulan sebagai berikut : memb uat permin taan BB mengecek permintaan BB Warehouse menghitung kebutuhan BB membuat bukti penerimaan BB / menambah stok BB mengurangi stok BB membuat laporan stok BB membuat PO mengecek bukti penerimaan mengecek laporan stok BB membuat laporan pembelian BB Procurement Database Server diberikan Surat Perintah Kerja Laporan Stok Bahan Baku diberikan Bahan Baku (BB) diberikan Manufaktur Printer Laporan Pembelian BB Finance di-fax diberikan Supplier Surat Pemesanan BB (Purchase Order) Gambar 4.. Rich Picture Sistem Usulan Keterangan Rich Picture :. Gudang / warehouse membuat surat permintaan bahan baku ketika ada 3 kondisi : - Gudang menerima Surat Perintah Kerja (SPK) yang di dalamnya memuat daftar komponen yang diperlukan untuk membuat panel listrik. Dalam

72 68 hal ini, permintaan dibuat untuk bahan baku yang tidak memiliki persediaan dan hanya dibuat saat SPK diterima. - Gudang melakukan perhitungan kebutuhan bahan baku. Hasilnya dapat memberi informasi kapan gudang harus meminta bahan baku dan jumlahnya berapa. Surat permintaan dibuat saat periode pemesanan untuk komponen tertentu dari hasil perhitungan tersebut berlangsung. - Bila pada stok bahan baku terlihat ada komponen yang persediaannya sudah mendekati atau bahkan di bawah level minimum, maka gudang segera diberi peringatan untuk melakukan permintaan terhadap komponen tersebut. 2. Permintaan bahan baku dari gudang ini dapat dicek oleh procurement untuk dibuatkan surat pemesanan (PO). Surat pemesanan ini dicetak lalu difaks ke supplier agar dikirimkan bahan baku sesuai yang dipesan dalam PO. 3. Supplier mengirimkan bahan baku yang dipesan tadi ke bagian gudang. Kemudian, gudang akan membuat bukti penerimaan barang. Saat bukti penerimaan barang ini disimpan dan dicetak, stok bahan baku untuk komponen yang telah diterima tadi akan bertambah secara otomatis sesuai dengan kuantitas yang dimasukkan. Bukti penerimaan barang dari gudang dapat dicek oleh bagian procurement. 4. Data pengeluaran bahan baku untuk keperluan produksi harus disimpan oleh gudang. Pengeluaran bahan baku ini akan mengurangi stok bahan baku secara otomatis. 5. Di setiap akhir bulan, bagian gudang akan membuat laporan stok bahan baku berdasarkan arus keluar-masuk komponen yang terjadi selama periode

73 69 tersebut. Hasil laporan ini dapat dilihat oleh procurement untuk mengontrol aktivitas gudang. Laporan ini juga akan dicetak dan diserahkan ke bagian finance. 6. Sedangkan bagian procurement juga membuat laporan pembelian di setiap akhir bulan. Laporan ini juga dicetak dan diserahkan ke bagian finance untuk dibuatkan laporan pembukuan selanjutnya Cluster Cluster adalah kumpulan kelas yang saling berelasi, biasanya hubungan kelas di dalam satu cluster dapat berupa generalisasi atau agregasi. Sedangkan asosiasi biasanya menunjukkan hubungan antar kelas dari cluster yang berbeda. Berikut adalah cluster-cluster yang ada di sistem usulan : <<cluster>> Supplier Supplier Gambar 4.2. Cluster Supplier <<cluster>> Karyawan Karyaw an Procurement Warehouse Gambar 4.3. Cluster Karyawan

74 70 <<cluster>> Bahan Baku Bahan Baku Histori Stok Harga BB Biaya Penanganan BB Stok BB Gambar 4.4. Cluster Bahan Baku <<clust er>> Dokumen Permintaan BB Pemesanan BB PB Proyek PB Non Proyek PPIC Bukti Penerimaan BB Pengeluaran Stok Gambar 4.5. Cluster Dokumen

75 Structure Ka ryawan -NoKaryawan -Nama -Alamat -Kota -Kode Pos -Neg ara -NoTel p -Dep arte men -Jaba ta n Supplier -NoSu ppli er -Nama -Alamat -Kota -Kode Pos -Neg ara -NoTel p -NoFax - -Home page -Kontak -NoHP -Keterang an 0..* Pe mes ana n BB 0..* 0..* PB Non Proyek -NoPPIC Procurement -NoKaryawan..* Permintaan BB -NoPB -TglPB -TglKirim -NoKaryawan -NoKo mpone n -Jumlah -Keterang an..*..* 0..* PB Proyek -NoSPK Warehouse -NoKaryawan 0..* -N opo -T glpo -T glkirim -N osupp lie r -Ma tau ang -L okasi -N okaryawa n -N opb -N okompo nen -Ju mlah -H argasa tu an..* Bukti Pe ner im aan B B -NoBPB -TglBPB -NoPO -RefSJ -NoKaryawan -NoKo mpone n -Jumlah -Keterang an..*..* 0..* 0..* 0..*..* B aha n Ba ku -No Kompon en -Deskripsi -Tipe -Merek -Satua n -Ketera ngan..*..* 0..* PPIC -NoPPIC -TglPPIC -Peri ode -No Ko mpon en -JmlPe ngama n -QOptimal -QtySaatPesan 0..* Pengeluaran Stok -NoPS -TglPS -NoSPK/Ref -NoKaryawan -No Kompon en -Jumlah -Keteran gan..*..*..* 0..* Histori Stok -NoKomp onen -Ta hun -Bulan -TotalPS Harga BB -NoKo mpone n -NoSu ppli er -TglBerlaku -MataUan g -Harg asatuan..* Biaya Penanganan BB -No Ko mpon en -TglBerlaku -BiayaPesan -Bia ya Simpa n/b ln -Le adtime 0..* Stok BB -NoKo mpone n -Jumlah..*..*..*..*..* Gambar 4.6. Class Diagram Awal

76 Behavior [ pulang_kerja] Warehouse -NoKaryawan -Nama -A lamat -K ota -KodePos -Negara -NoTelp -Departemen -Jabatan [diterima_kerja] / meminta_bb / menghitung_kebutuhan_bb [masuk_kerja] Non Aktif Aktif / mengeluarkan_bb/ menerima_bb [berhenti_kerja] Gambar 4.7. StateChart Warehouse PB Proyek -NoPB -TglPB -TglKirim -NoKaryawan -NoSPK -NoKomponen -Jumlah -Keterangan / menerima_spk Proses / meminta_bb Gambar 4.8. StateChart PB Proyek PPIC -NoPPIC -TglPPIC -Periode -NoKomponen -JmlPengaman -QOptimal -QtySaatPes an [periode berlaku habis] Tunggu / menghitung_kebutuhan_bb [periode berlaku habis] Aktif Gambar 4.9. StateChart PPIC

77 73 Bahan Baku -NoKomponen -Deskripsi -Tipe -Merek -Satuan -Keterangan / menghitung_kebutuhan_bb / mengel uarkan_bb / mendata_bb Ada / menerima_bb Gambar StateChart Bahan Baku Ada / menghitung_kebutuhan_bb Biaya Penanganan BB -NoKomponen -TglBerlaku -BiayaPesan -BiayaSimpan/bln -LeadTime / mendata_biayabb [ada stok] [sudah tidak berlaku] Aktif [stok habis] Gambar 4.2. StateChart Biaya Penanganan Bahan Baku Harga BB -NoKomponen -NoSupplier -TglBerlaku -MataUang -HargaSat uan / mendata_hargabb / memesan_bb Ada [sudah tidak berlaku] Gambar StateChart Harga Bahan Baku Histori Stok -NoKomponen -Tahun -Bulan -TotalPS / mengakumulasi_pengeluaran_stok_bulanan / menghitung_kebutuhan_bb Ada Gambar StateChart Histori Stok

78 74 / menerima_bb Stok BB -NoKomponen -Jumlah / menerima_bb Ada / menerima_bb [stok habis] Kosong / mengeluarkan_bb Gambar StateChart Stok / menghitung_kebutuhan_bb Tunggu PB Non Proyek -NoPB -TglPB -TglKirim -NoKaryawan -NoPPIC -NoKomponen -Jumlah -Keterangan [stok_m inimum] [saat_periode_pesan] / mem inta_bb Proses [inform asi_diabaikan] Gambar StateChart PB Non Proyek [pulang kerja] / meme san_bb Procurement -NoKaryawan [diterima kerja] Non Aktif [masuk kerja] Aktif [berhenti kerja] Gambar StateChart Procurement

79 75 Pemesanan BB -NoPO -TglPO -TglKirim -NoSupplier -MataUang -Lokasi -NoKaryawan -NoPB -NoKomponen -Jumlah -HargaSatuan / meminta_bb Proses / memesan_bb Gambar StateChart Pemesanan Bahan Baku Supplier -NoSupplier -Nama -Alamat -Kota -KodePos -Negara -NoTelp -NoFax - -Homepage -Kontak -NoHP -Keterangan / memesan_bb / mendata_supplier Aktif / mendata_hargab B Gambar StateChart Supplier Bukti Penerimaan BB -NoBPB -TglBPB -NoPO -RefSJ -NoKaryawan -NoKomponen -Jumlah -Keterangan / memesan_bb Proses / menerima_bb Gambar StateChart Bukti Penerimaan BB

80 76 Pengeluaran Stok -NoPS -TglPS -NoSPK/Ref -NoKaryawan -NoKomponen -Jumlah -Keterangan / menerima_spk Proses / mengeluarkan_bb Gambar StateChart Pengeluaran Stok Classes Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan event-event yang terjadi di setiap kelas di dalam class diagram. Tanda + mengindikasikan bahwa event tersebut memiliki peluang kejadian sebanyak nol atau satu kali saja dalam satu siklus objek di dalam kelas. Sedangkan tanda * mengindikasikan event tersebut memiliki peluang kejadian sebanyak nol atau beberapa kali dalam satu siklus hidup objek dalam kelas. Pemberian tanda ini harus konsisten dengan statechart diagram yang menggambarkan behavior masing-masing kelas.

81 77

82 Application-Domain Analysis Usage Gambaran Umum Sistem Persediaan PT. Muliamakmur Elektrikatama lo gin mengubah data bahan baku mengubah data supp lier menghitung kebutuh an bahan baku membuat permintaan bahan baku non p royek membuat permintaan bahan baku proyek memesan bahan baku membua t bukti penerimaan bahan baku Staf Warehouse mengel uarkan stok bahan baku Sta f Procurement membuat laporan stok bahan baku membuat laporan peme sa nan melih at daftar bahan baku melih at daftar supp lier melih at daftar PPIC melih at daftar permintaan BB melih at daftar pemesanan BB melih at daftar stok BB mengentri harga bahan baku Gambar 4.3. Use-Case Diagram

83 Spesifikasi Aktor Dalam spesifikasi aktor berikut, dijelaskan tujuan, karakteristik, dan contoh kegiatan yang dilakukan oleh aktor di dalam use-case diagram, yaitu :. Staf warehouse - Tujuan : orang yang tugasnya menjamin ketersediaan bahan baku ketika diperlukan untuk proses produksi. Sistem akan menunjang staf gudang untuk melakukan penanganan persediaan tersebut. - Karakteristik : Staf gudang perlu memahami cara menggunakan sistem perencanaan persediaan yang terkomputerisasi dan melakukan pemesanan bahan baku ketika muncul kondisi yang memicunya, seperti : penerimaan SPK atau dampak hasil perhitungan PPIC. Staf gudang juga wajib membuat laporan stok bahan baku untuk mengontrol barang yang ada di gudang. - Contoh : Ketika tingkat persediaan suatu bahan baku mencapai titik pesan ulang, maka sistem memberikan informasi kepada staf gudang untuk melakukan pemesanan. Dari sini, staf gudang dapat membuat surat permintaan bahan baku yang tidak berdasarkan proyek. 2. Staf procurement - Tujuan : orang yang tugasnya memesan bahan baku ke supplier untuk memenuhi permintaan gudang. - Karakteristik : Staf procurement dapat melakukan pembelian bahan baku hanya jika ada permintaan dari gudang. Tetapi, supplier mana yang dipilih, ditentukan oleh staf procurement. Dari surat permintaan bahan

84 80 baku tersebut, staf procurement dapat mengeluarkan surat pemesanan atau PO. - Contoh : Saat permintaan gudang diajukan, staf procurement akan mendapat informasi dari sistem. Setelah itu, pembuatan surat pemesanan baru dapat dilakukan. Staf procurement menentukan supplier mana yang dipilih untuk pemesanan bahan baku tersebut. Mungkin dengan pertimbangan harga, kecepatan servis, dan lain sebagainya Spesifikasi Use-Case Spesifikasi use-case menjelaskan aktivitas yang terjadi di setiap use-case dan objek-objek yang terlibat di dalamnya. Fungsi-fungsi yang ada di setiap usecase akan dijabarkan lebih lanjut di dalam function list.. Login - Use-case : Staf gudang dan staf procurement harus melakukan login untuk dapat masuk ke dalam sistem. Identitas karyawan dan password yang dimasukkan, harus dicek validasinya untuk menentukan apakah user tersebut memiliki akses terhadap sistem. Apabila nomor identitas dan password yang dimasukkan tidak cocok, akses terhadap sistem tidak dapat dilakukan. - Objek : Karyawan 2. Mengubah data bahan baku - Use-case : Staf gudang dapat mengubah data bahan baku yang tersimpan di database. Perubahan ini meliputi penambahan apabila ada item bahan baku yang baru, memperbarui informasi detil bahan baku yang sudah ada,

85 8 dan menghapus data bahan baku yang sudah tidak dipakai / tidak berlaku lagi. - Objek : Staf Warehouse, Bahan Baku 3. Mengubah data supplier - Use-case : Staf Procurement dapat mengubah data Supplier yang tersimpan di database. Perubahan ini meliputi penambahan apabila ada Supplier baru, memperbarui informasi detil Supplier yang sudah ada, atau menghapus data Supplier yang sudah tidak terpakai / tidak berlaku lagi. - Objek : Staf Procurement, Supplier 4. Menghitung kebutuhan bahan baku - Use-case : Perhitungan kebutuhan bahan baku dilakukan oleh staf gudang melalui peramalan permintaan bahan baku untuk beberapa periode ke depan. Hasilnya dipakai untuk membuat perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan bakunya, yaitu pada periode ke berapa bahan baku harus dipesan dan berapa jumlah pemesanannya. Peramalan dan perencanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan dalam satu kali proses perhitungan. - Objek : Staf Warehouse, Bahan Baku, PPIC 5. Membuat permintaan bahan baku berdasarkan proyek - Use-case : Permintaan bahan baku berdasarkan proyek dilakukan ketika ada permintaan bahan baku yang khusus untuk pengerjaan proyek. Jumlah bahan baku yang diminta didapat dari jumlah yang tertera di Surat Perintah Kerja dikurangi dengan jumlah yang sudah terdapat di Stok (bila

86 82 ada). Surat permintaan ini dibuat oleh staf gudang dan diajukan kepada procurement yang akan menindaklanjuti permintaan tersebut. - Objek : Staf Warehouse, SPK, Stok BB, PB 6. Membuat permintaan bahan baku non proyek - Use-case : Permintaan bahan baku non proyek dilakukan ketika muncul peringatan bahwa stok persediaan bahan baku dalam persediaan mendekati / berada pada level minimum. Selain itu, hasil perhitungan kebutuhan bahan baku juga dapat menjadi acuan dibuatnya permintaan pembelian bahan baku (berdasarkan PPIC). Surat permintaan ini dibuat oleh staf gudang dan diajukan kepada procurement yang akan menindaklanjuti permintaan tersebut. - Objek : Warehouse, PPIC, Bahan Baku, PB 7. Memesan bahan baku - Use-case : Ketika ada permintaan bahan baku dari gudang, staf procurement segera membuat surat pemesanan berdasarkan permintaan yang ada. Surat pemesanan memuat informasi mengenai jenis bahan baku dan jumlah yang diinginkan, supplier yang dipilih, serta detil jangka waktu pengiriman dan pembayaran. Use-case berakhir ketika surat pemesanan dicetak. - Objek : Procurement, Supplier, PB, Harga BB, PO 8. Membuat bukti penerimaan bahan baku - Use-case : Ketika bahan baku yang dipesan datang, staf gudang membuatkan bukti penerimaan. Bukti penerimaan dibuat berdasarkan surat pemesanan yang terkait. Terkadang ada ketidaksesuaian jumlah

87 83 yang dipesan dengan yang diterima. Dalam hal ini, staf gudang dapat melakukan perubahan jumlah bahan baku diterima. Setelah bukti penerimaan disimpan, otomatis jumlah persediaan untuk bahan baku tersebut bertambah sesuai dengan jumlah yang diterima. Bukti penerimaan ini dapat dicetak untuk diserahkan kepada procurement. - Objek : Warehouse, Supplier, PO, BPB, Stok BB 9. Mengeluarkan stok bahan baku - Use-case : Setiap ada bahan baku yang keluar dari gudang, staf gudang harus mencatat pengeluaran stok tersebut. Informasi yang termuat dalam pencatatan ini adalah nomor surat referensi yang memicu dikeluarkannya bahan baku tersebut, deskripsi bahan baku, dan jumlah yang dikeluarkan. Saat pencatatan selesai dan disimpan, otomatis jumlah persediaan bahan baku tersebut berkurang sesuai dengan jumlah yang dikeluarkan. Kemudian, surat pengeluaran stok ini dapat dicetak. - Objek : Warehouse, BB, PS, Stok BB 0. Membuat laporan stok bahan baku - Use-case : Setiap akhir bulan, staf gudang harus membuat laporan stok dan dicetak sebagai pertanggungjawaban kepada pihak procurement. Informasi dalam laporan tersebut adalah daftar komponen beserta jumlah yang masih tersimpan di gudang saat ini. Dalam rincian laporan tersebut terdapat juga informasi mengenai detil arus masuk-keluar komponen berupa tanggal dan jumlah unit yang keluar / masuk. - Objek : Warehouse, Bukti Penerimaan Bahan Baku, Pengeluaran Stok, Histori Stok

88 84. Membuat laporan pemesanan bahan baku - Use-case : Setiap bulan, procurement juga membuat laporan pemesanan untuk merekapitulasi kegiatan pemesanan bahan baku selama bulan tersebut. Laporan pemesanan ini akan dicetak dan diperiksa oleh Finance. Isi laporan tersebut adalah detil pemesanan bahan baku yang telah dilakukan, serta informasi bahan baku yang telah diterima dari pemesanan pada periode tersebut. - Objek : Procurement, Pemesanan Bahan Baku, Bukti Penerimaan Bahan Baku 2. Melihat daftar bahan baku - Use-case : Staf gudang dapat melihat informasi mengenai bahan baku apa saja yang digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan produksinya. Informasi ini terdiri dari nomor dan nama komponen, tipe, merek, dan satuannya. - Objek : Staf Warehouse, Bahan Baku 3. Melihat daftar supplier - Use-case : Staf Proucurement dapat melihat supplier mana saja yang memiliki hubungan kerjasama dengan perusahaan dalam menyediakan suplai bahan baku. Daftar supplier ini memuat informasi mengenai nomor dan nama supplier, alamat, kontak, dan informasi detil lainnya. - Objek : Staf Procurement, Supplier 4. Melihat daftar PPIC - Use-case : Staf gudang dapat melihat hasil perhitungan kebutuhan bahan baku yang pernah dilakukannya selama rentang periode tertentu. Daftar

89 85 ini diperlukan untuk mengontrol aktivitas perhitungan kebutuhan bahan baku, dan mengatur perencanaan persediaan bahan baku di gudang. - Objek : Staf Warehouse, PPIC 5. Melihat daftar permintaan bahan baku - Use-case : Staf gudang dapat melihat daftar PB yang pernah dibuatnya untuk mengontrol PB mana yang sudah diajukan ke procurement dan mana yang belum. Staf procurement juga dapat melihat daftar PB ini, namun hanya sebatas yang sudah diajukan oleh staf gudang. Daftar PB ini dipakai sebagai acuan untuk melakukan pemesanan bahan baku. - Objek : Staf Warehouse, Staf Procurement, Permintaan Bahan Baku 6. Melihat daftar pemesanan bahan baku - Use-case : Staf procurement dapat melihat daftar PO yang pernah dibuatnya untuk mengontrol PO mana yang sudah diajukan dan mana yang belum. - Objek : Staf Procurement, Pemesanan Bahan Baku 7. Melihat daftar stok bahan baku - Use-case : Staf gudang dapat melihat daftar stok bahan baku untuk mengontrol tingkat persediaan tiap item bahan baku yang ada di gudang, apakah dalam tingkat aman, mendekati minimum, atau di bawah minimum. - Objek : Staf Warehouse, Histori Stok Bahan Baku

90 86 8. Mengentri Harga Bahan Baku - Use-case : Setiap supplier menyuplai bermacam-macam bahan baku, dimana masing-masing bahan baku tersebut dijual dengan harga yang berbeda oleh masing-masing supplier. Oleh karena itu, staf procurement perlu dapat melakukan entri harga bahan baku untuk masing-masing supplier. Data harga yang sudah disimpan tapi belum diajukan (belum berjalan masa berlakunya), masih dapat diubah dan dihapus. Sedangkan data harga yang sudah disimpan dan diajukan, tidak dapat dihapus karena ada kemungkinan sudah terpakai dalam transaksi. Dari daftar harga bahan baku ini, staf procurement juga dapat membandingkan harga yang ditawarkan oleh beberapa supplier untuk jenis bahan baku yang sama. - Objek : Staf Procurement, Supplier, Bahan Baku, Harga Bahan Baku

91 Functions Function List Tabel Function List Fungsi Kompleksitas Tipe Login Simple Read - create window login simple read - cek validasi ID dan password simple read Mengubah Data Bahan Baku - query data bahan baku simple read - simpan data bahan baku simple update - hapus data bahan baku simple update Mengubah Data Supplier - query data supplier simple read - simpan data supplier simple update - hapus data supplier simple update Menghitung kebutuhan bahan baku Complex Read, Update, Compute - create window PPIC, daftar BB simple read - query daftar BB simple read - tambah, hapus, reset data di record grid simple update - hitung PPIC complex compute - simpan PPIC simple update - cetak PPIC medium read Membuat permintaan bahan baku non proyek Medium Read, Update - create window PB, daftar PPIC, daftar BB, kontrol PB simple read - query daftar PPIC simple read - query daftar BB simple read - tambah, hapus, reset data di record grid simple update - simpan PB simple update - query kontrol PB simple read - hapus PB belum terajukan simple update - ajukan PB simple update - cetak PB medium read

92 88 Tabel Function List (Lanjutan) Membuat permintaan bahan baku proyek Medium Read, Update, Compute - create window PB Proyek, daftar SPK simple read - query daftar SPK simple read - tambah data ke record grid simple update - query stok BB simple read - hitung Jumlah Permintaan simple compute - simpan PB simple update - query daftar PB simple read - hapus PB belum terajukan simple update - ajukan PB simple update - cetak PB medium read Membuat pemesanan bahan baku Medium Read, Update, Compute - create window PO, daftar Supplier, Detil PO, daftar PO simple read - query daftar Supplier simple read - ambil data Supplier terpilih simple update - query data PB simple read - tambah data ke record grid simple update - query harga BB simple read - hitung Total dan Total PO simple compute - simpan PO simple update - query daftar PO simple read - hapus PO belum terajukan simple update - ajukan PO simple update - cetak PO medium read Membuat bukti penerimaan bahan baku Medium Read, Update - create window BPB, daftar PO, daftar Supplier simple read - query daftar PO, daftar Supplier simple read - tambah, ubah, hapus, reset data di record grid simple update - simpan BPB simple update - cetak BPB medium read Membuat laporan stok bahan baku Medium Read, Compute - query Histori Stok, BPB, PS simple read - hitung Total BB Masuk / Keluar, Stok Akhir medium compute - cetak Laporan medium read

93 89 Tabel Function List (Lanjutan) Membuat laporan pemesanan bahan baku Medium Read - query PO, BPB simple read - cetak Laporan medium read Melihat daftar bahan baku Simple Read - query data bahan baku simple read Melihat daftar supplier Simple Read - query data supplier simple read Melihat daftar PPIC Simple Read - query data PPIC simple read Melihat daftar permintaan bahan baku Simple Read - query data permintaan bahan baku simple read Melihat daftar pemesanan bahan baku Simple Read - query data pemesanan bahan baku simple read Melihat daftar stok bahan baku Simple Read - query data histori stok bahan baku simple read Mengentri Harga Bahan Baku Simple Read, Update - query data Supplier simple read - query data data bahan baku simple read - tambah, ubah, hapus data di record grid simple update - simpan data harga bahan baku simple update

94 Sequence Diagram w: Login Karyawan w: Menu Utama Staf Karyawan create() input_user ID() input_password() click_login() cek_id & Password() alt [ID & Password valid] return_valid() create() [else] ret urn_i nvalid() X X Gambar Sequence Diagram Login

95 9 Menu Utama w: Master B ahan Baku w: PB Proyek w: P B Non P royek w : BPB w: PS w: PP IC w: Laporan S tok B B w: Daftar BB w: Daftar PB w: Daftar Stok BB w: Daftar PPIC Staf W arehouse opt klik_master B ahan Baku() create() klik_transaksi PB Proyek() create() klik_transaksip B Non Proyek() create() klik_t ransaksi BP B() create() klik_transaksi P S() create() klik_transaksip PIC() create() klik_laporan Stok BB () create() klik_utitlity Daftar B ahan Baku() create() klik_utitlity Daftar PB( ) create() klik_utitlity Daftar S tok() create() klik_utility Daftar PPIC() create() klik_logout() X X X X X X X X X X X X Gambar Sequence Diagram Menu Utama Staf Warehouse

96 92 Menu Utama w: Master Supplier w: P O w: Laporan Pemesanan BB w: Pencarian Supplier w: Daftar PB w: Daftar PO Staf Warehouse opt kl ik_master Supplier() create() klik_transaksi PO() create() klik_laporan Pemesanan BB() creat e() kli k_utili ty Daftar Supplier() creat e() kli k_utili ty Daftar PB() create() klik_ut ilit y Daf tar PO() create() klik_logout() X X X X X X X Gambar Sequence Diagram Menu Utama Staf Procurement

97 93 Staf Warehouse w: Master BB Bahan Baku create() get_databb () return_databb() opt click_tambah() input_detilkomponen() select _recordgrid() tampilkan_detil() click_ubah() ubah_detil() alt click_simpan() update_bb () updat e_recordgrid() click_batal() reset _detil() opt select_record_grid() click_hapus() delet e_bb() updat e_recordgrid() click_exit() X Gambar Sequence Diagram Master Bahan Baku

98 94 Staf P rocurement w: Master Supplier S upplier create() get _datasupplier() return_datasupplier() opt click_tambah() input_detilsupplier() select _recordgrid() tampilkan_detil() click_ubah() ubah_detil() alt click_simpan() update_s upplier() updat e_recordgrid() click_batal() reset _detil() opt select_record_grid() click_hapus() delete_supplier() updat e_recordgrid() click_exit() X Gambar Sequence Diagram Master Supplier

99 95 w: PB Proyek w: Daftar SPK Kontrol PB SPK Stok BB PB Cetak PB Staf W arehouse create() generate_nopb() generate_tglpb() select_tglkirimpb() click_find_nospk() create() select_kriteria() select_tanggal() input_katakunci () get_dataspk() return_dataspk() sel ect _S PK () click_selesai() return_data() get_stok() return_sto k() op t input_catatan() hit_jmlpermi ntaan() cl ick_simpan() update_pb() opt click_findpb() create() ge t_datapb() return_pbblmdiproses() alt select_kriteri apeng urutan() sort_grid() double_clickrecordpbpilihan() return_pbpili han() opt cli ck_hapuspb() del ete_pb() cl ick_k eluar() cli ck_ajukan() update_statuspb() click_ce tak() create() click_print() click_ke luar() X X X X Gambar Sequence Diagram Permintaan Bahan Baku Proyek

100 96 w: PB w: Daftar PPIC PPIC w: Daftar Bahan Baku Bahan Baku Staf Warehouse cre ate () ge nerate_nopb() ge nerate_tglpb() in put_tgl Kirim() opt sel ect_ BerdasarkanPPIC() click_find_noppic() create() get_da tappic() return_ppicvalid() l oop se lect_recordppic() click_selesai() return_ppic Va lid_ Pi lih an() loop cl ick_find_n okomponen () create() sel ect_ Kri teri apencaria n() input_katakunci () get_databb() return_d ata BB() dou ble_cl ick_recordbb() return_record BB_ Pi liha n() i nput_jmlpermin taa n() opt inp ut_ Ke tera ngan() click_tambah() up date_recordgrid() opt select_recordgrid() click_ Hapus() de lete_record Grid() op t click_reset() reset_grid() opt input_ca tatan() X X Gambar Sequence Diagram Membuat Permintaan BB Non Proyek

101 97 w: PB w: Kontrol Permintaan B ahan Baku PB Cetak PB Staf Warehouse click _Sim pan () up date_ PB() op t click_findpb() create() get_d atapb () return_pbblmdipros es() al t se le ct_ Kriteri apen gu rutan() sort_grid() double_clickrecordpbpilihan() return_pbpilihan() opt click_hapuspb() delete_pb() click_keluar() clic k_aj ukan () upd ate_ sta tu spb() click_cetak() create() clic k_pri nt() click_keluar() X X X Gambar Sequence Diagram Membuat Permintaan BB Non Proyek (Lanjutan)

102 98 Staf Procurement w: PO w: Dafta r Suppli er Su pplier w: Detil PO PB Harga BB create() generate_nopo() generate_tgl PO () inpu t_t glkirim() click_find_nosuppl ier() create() select_kri teriapencaria n() input_katakun ci () get_ datasuppl ier() return_datasupplier() select_supplie r() click_selesai() re turn_datasuppli er() inpu t_jangkaw aktubayar() input_lokasikirim() click_tamb ahdeti l() create() get_datapb() return_d atapb() loop select_kri teriapengu rutan() sel ect_recordpb() click_selesai() return_databb() get_hargabb() return_hargabb() hitung_total () hitung_total PO () X Gambar Sequence Diagram Membuat Pemesanan Bahan Baku

103 99 w: P O w: Daftar PO PO Daftar Supplier Suppli er Cet ak P O Staf Procurement cl ic k_s impan() update_po() opt cl ic k_fi ndp O() create() get_datapo() return_pobelum Diproses() click_find_nosupplier() create() select_kriteriapencarian() input_katakunci() get_datasupplier() return_datasuppli er() select_suppli er() cl ick_selesai () return_datasuppli er() get_datapo() return_po() select_po() click_selesai() return_datapo_pi lihan() opt click_hapus PO() del ete_po () cl ick _A jukan() update_statuspo () click_cetak() create() cl ick_print() click_keluar() X X X X Gambar Sequence Diagram Membuat Pemesanan Bahan Baku (Lanjutan)

104 200 Staf Warehouse w : Bukti Penerimaan BB w: Daft ar PO w: Daf tar Supplier Supplier PO BPB St ok BB w: Cetak BPB cre at e( ) ge ne rat e_ nobpb() ge ne rat e_ Tg lbpb() click _Find _No PO() create() click_find_nosupplier() create() get_datasupplier() re tu rn _da ta Supp lier () select_kriteriapencarian() input_katakunci() select _Supplier() select_po() click_ Sele sai( ) ret urn_dat apo_pilihan() r etu rn _d ata Sup plie r() ge t_d ata PO( ) re tu rn_ da tapo() opt sele ct_ rec or dg rid( ) tampil_detil_record() opt input_jumlahbpb() clic k_ubah() up da te_ Gr id() opt click _Hapus() up da te_ Gr id() opt c lick_batal() reset_tampilan_detilrecord() click_ Simpa n() updat e_bpb() u pda te _Sto kbb() click_ Cet ak( ) cr ea te( ) c lick_print() click _Keluar() X X X X Gambar Sequence Diagram Membuat Bukti Penerimaan Bahan Baku

105 20 StafWarehouse w: PS w: Daftar Bah an Ba ku Bahan Baku PS Stok BB w: C eta k PS create() gen erate _NoPS() gen erate _Tgl PS() input_no SPK/Ref.() loop cl ick_fi nd_noko mp onen() cre ate () select_kriteriapencari an() inpu t_ka takun ci () get_databb() re turn_ databb() inpu t_ju ml ah() do uble_ click_reco rd BB() retu rn_recordbb_pil ihan () opt i nput_keterangan () click_tambah() upd ate _RecordGrid() op t sel ect_ recordgrid () alt click_hapus() update_recordgrid() click_reset() reset_tampila n_detil Record() click_si mpan() u pdate_ps() update_stokbb() click_cetak() create() cl ick_prin t() click_keluar() X X X Gambar 4.4. Sequence Diagram Mengeluarkan Stok Bahan Baku

106 202 w: PPIC w: Daftar Bahan Baku Bahan Baku PPIC w: Cetak PPIC Staf Warehouse create() ge nerate_n oppic() ge nerate_tgl Proses() inpu t_ Period eperama lan () select_historipermintaan() click_tambah() create() loo p select_kri te riapen carian () i npu t_ka ta Kunci () se lect_bah an_ba ku() g et_ databb() return_d atabb() click_selesai() re tu rn_bb_p ili han() opt sel ect_ Record Gri d() alt cl ick_h apus() de lete_r ecordgrid() click_reset() reset_grid() cl ick_hi tu ng&si mpan() hi tu ng_ppic() upda te () create() click_print() click_keluar() X X X Gambar Sequence Diagram Menghitung Kebutuhan Bahan Baku

107 203 w: Daftar BB Bahan Baku Staf Warehouse cr eate() select_kriteriapencarian() sort_grid() input_katakunci() get_databb() return_databb() click_keluar () X Gambar Sequence Diagram Melihat Daftar Bahan Baku w: Daftar Supplier Supplier Staf Procurement create() select_kriteriapencarian() sort_grid() input_katakunci() get_datasupplier() return_datasupplier() click_keluar() X Gambar Sequence Diagram Melihat Daftar Supplier

108 204 w: Daftar PPIC PPIC Staf Warehouse cr eate() select_kriteriapencarian() sort_grid() input_katakunci() get_datappic() return_datappic() click_keluar () X Gambar Sequence Diagram Melihat Daftar PPIC Bahan Baku w: Daf tar PB Perm intaa n Bahan Baku Staf Warehouse/Procurement creat e() select_ KriteriaPenguruta n() sort_grid() get_datapb() return_datapb() click_keluar() X Gambar Sequence Diagram Melihat Daftar Permintaan Bahan Baku

109 205 w: Daftar PO Pemesanan Baha n Baku Staf Procurement create() se lect_krite riapencarian() sort_grid() input_katakunci() get_d atabb() return_ datapo() click_ Keluar() X Gambar Sequence Diagram Melihat Daftar Pemesanan Bahan Baku w: Daftar Stok BB Histori Stok BB St af Warehouse create() sele ct_ KriteriaPencarian () sort_ grid() input_kat akunci() get _datastok() return_data Stok() click_keluar() X Gambar Sequence Diagram Melihat Daftar Stok Bahan Baku

110 206 w: Entri Harga Bahan Baku w: Daftar Supplier Suppli er w: Daf tar B B Bahan Baku Harga BB Staf Procurement create() opt click_t ambah() click_f ind_nosupplier() create() select_kriteriapencarian() input_katakunci() sort_grid() get_datasuppl ier() return_datasupplier() cl ick_f ind_nokomponen() select_supplier() return_supplier_pilihan() select_kriteriapencari an() create() sort_grid() input_katakunci() get_databb() return_databb() select_bb() return_bb_pilihan() sel ect_matauang() input_hargasatuan() opt select_kriteriat ampil an() input_katakunci() sort_grid() alt edit_hargasatuan() click_ubah() update_recordgrid() click_hapus() update_recordgrid() alt cl ick_simpan() update_hargabb() click_simpan & Ajukan() update_hargabb() update_statushargabb() cl ick_batal() click_keluar() X X X Gambar Sequence Diagram Mengentri Harga Bahan Baku

111 207 w: Laporan Stok BB Histori Stok BPB PS w: Cetak Laporan Staf Warehouse create() select_periodelaporan() click_tampilkan() get_his tor is tok () return_stokawal() get_databp B () return_bpb() hitung_totalbbmasuk() get_dataps() retur n_ps( ) hitung_totalbbkeluar() hitung_stokakhir() create() return_laporan() click_print() click_keluar() X X Gambar Sequence Diagram Membuat Laporan Stok Bahan Baku

112 208 w: Laporan Pembelian BB PO BPB w: Cetak Laporan Staf Procurement create() selec t_periodelaporan() click_tampilkan() get_datapo() return_po() get_databpb() return_bpb () create() ret urn_laporan() click_print() click_keluar() X X Gambar 4.5. Sequence Diagram Membuat Laporan Pemesanan Bahan Baku

113 User Interface Gambaran Umum klik_find No. PB klik_keluar Daftar PB Daftar PPIC klik_keluar /Exit klik_keluar /Exit klik_utility Daftar PB klik_utility Daftar PPIC klik_find No. PB klik_keluar centang_berdasar kan PPIC klik_selesai /Keluar Daftar SPK PB Proyek PB Non Proyek Daftar Bahan Baku klik_find No. SP K klik_keluar/exit klik_find No. Komponen klik_selesai/keluar klik_find No. Komponen klik_selesai/keluar Login klik_transaksi PB Proyek klik_keluar /Exit klik_transaksi PB Non Proyek klik_keluar /Exit klik_t ambah klik_selesai/keluar klik_login Main Menu PPIC Pengeluaran Stok Master Supplier klik_logout klik_master Supplier klik_transaksi PPIC klik_keluar/exit klik_exit klik_master Bahan Baku klik_transaksipengeluaran Stok klik_keluar/exit klik_exit Daftar Supplier Master Bahan Baku klik_utility Daftar Supplier klik_keluar /Exit double_click recor d / klik_keluar klik_keluar/exit klik_f ind No. Supplier klik_laporan Stok `Bahan Baku klik_laporan Pemesanan Bahan Baku klik_keluar /Exit klik_utility Daftar PO klik_keluar /Exit klik_tr ansaksi Pemesanan BB Pemesanan BB Laporan Stok BB Laporan Pemesanan klik_keluar/exit Daftar PO Entri Harga Bahan Baku klik_utility klik_find No. PO Daftar Harga klik_exit klik_selesai /Keluar Detil PO DaftarStok BB klik_tambah klik_selesai/batal klik_utility Daftar Stok klik_find No. PO klik_selesai /Keluar klik_keluar/exit BPB klik_transaksi BP B klik_keluar/exit Gambar Navigation Diagram

114 Contoh Tampilan Layar Gambar User Interface Menu Login Gambar User Interface Menu Master

115 2 Tombol Exit untuk keluar. Detil recor d yang muncul saat record grid dipilih Tam ba h un tuk m em asu kk an data bahan baku yang baru. Ubah untuk mengubah detil record di database. Hapus untuk menghapus record dari database. Simpan untuk menyimpan penambahan/perubahan data ke database. Batal un tuk m em ba tal ka n aktivitas. Daftar bahan baku komponen yang datanya tersimpan dalam database. Klik rec ord yang diinginkan untuk memunculkan detil recor d ke fr am e atas. Gambar User Interface Master Bahan Baku Gambar 4.56 User Interface Master Supplier

116 22 Gambar User Interface Menu Transaksi Gambar User Interface Transaksi PB Proyek

117 23 Gambar User Interface Daftar SPK Gambar User Interface Transaksi PB Non Proyek

118 24 Gambar 4.6. User Interface Daftar Bahan Baku Gambar User Interface Daftar PPIC

119 25 Gambar User Interface Daftar PB Gambar User Interface Transaksi Pemesanan Bahan Baku (PO)

120 26 Gambar User Interface Daftar Supplier Gambar User Interface Detil PO Gambar User Interface Daftar PO

121 27 Gambar User Interface Transaksi Bukti Penerimaan Bahan Baku (BPB) No. PS muncul secara terurut dan otomati s. Tgl. PS terisi tanggal hari i ni secara otomatis. No. SPK/Ref diisi ol eh user, sebagai rujukan pengeluaran bahan baku. Deti l komponen dal am teks, mun cul saat suatu record grid di-klik. Tombo l E xit untuk keluar. Tamb ah untuk memasukkan data komponen dari daftar bahan baku ke dalam grid penge luaran. Ha pus untuk me nghilangkan record, yang sudah diklik, dari grid. Reset untuk me -reset tampi lan d etil teks komponen. Daftar komponen yang tel ah di pilih. Simpan u ntuk menyimp an data pengelua ran ke database. Cetak untuk mence tak surat pengelua ran bahan baku. Keluar untuk membatal kan akti vitas dan men utup tampilan layar. Gambar User Interface Transaksi Pengeluaran Stok (PS) Bahan Baku

122 28 Gambar User Interface Transaksi Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku (PPIC) Gambar 4.7. User Interface Menu Laporan

123 29 Gambar User Interface Laporan Stok Gambar User Interface Laporan Pemesanan Bahan Baku Gambar User Interface Menu Utility

124 220 Gambar User Interface Daftar Stok Gambar User Interface Daftar Harga

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi

Lebih terperinci

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Pengumpulan Data Untuk EOQ Dalam melakukan penelitian untuk memecahkan permasalahan di PT. Primatama Konstruksi departemen PPIC

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Kurnia Teknik adalah sebuah CV spesialis moulding dan juga menerima jasa CNC, EDM, INJECT, dan DIGIT. CV. Kurnia

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemikiran pemecahan masalah dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flow Diagram Kerangka Pikir Pemecahan

Lebih terperinci

PERAMALAN PENJUALAN GAS LPG PADA TOKO UPAYA TETAP BERKARYA

PERAMALAN PENJUALAN GAS LPG PADA TOKO UPAYA TETAP BERKARYA PERAMALAN PENJUALAN GAS LPG PADA TOKO UPAYA TETAP BERKARYA Nama : Liza Indriani NPM : 14210058 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih, SE,.MM LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan penggunaan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA JENIS BW NEWS PERFECTOR BLACK-G YANG OPTIMAL UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INVENTORI PROBABILISTIK STUDI KASUS DI PT REMAJA

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang

BAB 4 PEMBAHASAN. PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang BAB 4 PEMBAHASAN P. PLN (Persero Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang memiliki fungsi untuk meningkatkan kompetensi SM Pegawai P. PLN (Persero. Selayaknya tempat pelatihan dan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya, secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 19 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN MULAI Pengajuan Surat Survei PT. Bangkit Sukses Mandiri (BSM) Diterima? Tidak Ya Observasi Perusahaan Wawancara dengan Direktur PT. BSM Pengamatan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data aktual konsumsi bahan bakar minyak solar oleh alat-alat berat dan produksi yang dipergunakan PT. Pamapersada Nusantara adalah data konsumsi bahan bakar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Perusahaan PT.YPP adalah salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang obatobatan (Jamu). Terletak di jalan Pulo Buaran Raya Blok X no.6 Kawasan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG Siti Rohana Nasution 1, Temotius Agung Lukito 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nasutionana@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi 3.1.1 Analisa Kondisi Perusahaan saat ini CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri parfum. Merek parfum

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada

BAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Kristanto (2003:2), sistem adalah kumpulan elemen elemen dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada sistem

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh : ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA Oleh : Boys Bidil Noor Fakultas Ekonomi, Univeritas 17 agustus Samarinda Email : boy.aidil@gmail.com ABSTRAKSI Penelitian ini untuk bertujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Permintaan (Forecast Demand) Peramalan permintaan atau forecast demand (FD) adalah peramalan kuantitas permintaan sesuatu (barang atau jasa) dimasa yang akan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BLUE DYES GRADE 1XX DENGAN METODE SILVER MEAL PADA PT INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BLUE DYES GRADE 1XX DENGAN METODE SILVER MEAL PADA PT INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BLUE DYES GRADE 1XX DENGAN METODE SILVER MEAL PADA PT INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG Nama : Sri Wahyuni NPM : 38412337 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing I : Dr.

Lebih terperinci

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Jessica Juventia, Lusia P.S Hartanti Program Studi Teknik Industri Universitas Pelita Harapan Surabaya, Indonesia Jessicajuventia28@gmail.com,

Lebih terperinci

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 469 482. PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: PT. XYZ) HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan seluruh proses dalam perencanaan serta pelaksanaan suatu penelitian. Dan menurut Murti Sumarmi dan Salamah Wahyuni (2005, p47),

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT. Sebastian Citra Indonesia terkait dengan jumlah penjualan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Perusahaan PT. Delijaya Global Perkasa merupakan perusahaan bisnis keluarga yang bergerak dibidang industry sarung tangan. Perusahaan ini menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Perusahaan Jaya Mulia Perkasa merupakan perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang produksi semen instan. Perusahaan ini menghasilkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN Disusun oleh: Kelompok II 1. Ari Handayani (4409216094) 2. Caecilia Eka A.W.S. (4409216097) 3. Dwi Darmawan Saputra (4409216100) LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan perencanaan kebutuhan material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA Eriani Lestari Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK PT. Delijaya Global Perkasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem. Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KANTOR PERCETAKAN DAN PERDAGANGAN UMUM CV AGUNG BEKASI TIMUR

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KANTOR PERCETAKAN DAN PERDAGANGAN UMUM CV AGUNG BEKASI TIMUR ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KANTOR PERCETAKAN DAN PERDAGANGAN UMUM CV AGUNG BEKASI TIMUR NAMA : GALANG INDRAS SUWANTO NPM : 12210908 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : SUPRIYO HARTADI, W. SE. MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PERAMALAN PENJUALAN PADA USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AQUA JOSS

PERAMALAN PENJUALAN PADA USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AQUA JOSS PERAMALAN PENJUALAN PADA USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AQUA JOSS Nama : Annis Nur Hayati R. NPM : 10210904 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH.,MM. Bab I. Pendahuluan Latar Belakang

Lebih terperinci

Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya

Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya Indri Hapsari, Stefanus Soegiharto, Theodore S.K. Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya 60293 Email: indri@ubaya.ac.id

Lebih terperinci

L Lampiran 1. Diagram Alir Pemrosesan Pesanan Pelanggan. Mulai. Pembeli memesan produk dengan jumlah, waktu, dan harga yang diinginkan

L Lampiran 1. Diagram Alir Pemrosesan Pesanan Pelanggan. Mulai. Pembeli memesan produk dengan jumlah, waktu, dan harga yang diinginkan L. 297 Lampiran 1 Diagram Alir Pemrosesan Pesanan Pelanggan Mulai Pembeli memesan produk dengan jumlah, waktu, dan harga yang diinginkan Harga OK? Ya Bag. Pemasaran membuat Sales Order A Tidak Bag. Pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

Riza Umami *), Achmad Syaichu **)

Riza Umami *), Achmad Syaichu **) PENERAPAN METODE SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) UNTUK MENGOPTIMALKAN SALURAN DISTRIBUSI PRODUK PADA PT. BHAKTI IKHSANI PERDANA TANJUNGANOM - NGANJUK - JAWA TIMUR Riza Umami *), Achmad Syaichu **) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia 46 BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia PT Indomo mulia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi peralatan rumah tangga salah satu produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan A.1 Gambaran Umum PT Kansai Paint Indonesia PT. Kansai Paint Indonesia adalan sebuan perusahaan yang bergerak di bidang chemical industry yaitu manufacturing

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Menurut Sofyan Assauri (1984) dalam melakukan kegiatan usaha, setiap perusahaan harus memperkirakan semua yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produk Yang Dihasilkan PT. Harapan Widyatama Pertiwi adalah perusahaan yang memproduksi pipa berdasarkan pesanan (make to order), tetapi ada pula beberapa produk yang diproduksi

Lebih terperinci

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi? BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi? a. Ada ketidak-pastian aktivitas produksi di masa yag akan datang b. Kemampuan & sumber daya perusahaan

Lebih terperinci

PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL

PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL Nama : Awalludin Ma rifatullah Idhofi NPM : 11212269 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga tenggat waktu, dan meminimalkan biaya persediaan. yang harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. menjaga tenggat waktu, dan meminimalkan biaya persediaan. yang harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2004). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang terus berubah dengan cepat, mengharuskan perusahaan agar mampu menganalisis lingkungan usaha dan memprediksi berbagai kemungkinan yang terjadi

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG I Made Aryantha dan Nita Anggraeni Program Studi Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin

Lebih terperinci

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang. sehingga mengakibatkan timbulnya return yang masih tinggi.

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang. sehingga mengakibatkan timbulnya return yang masih tinggi. 77 V. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang Dari hasil wawancara dengan manager Sirkulasi dan pimpinan Biro Fajar Antang, selama ini Biro Fajar Antang melakukan pemesanan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT Dinamika Indonusa Prima terkait dengan jumlah permintaan akan

Lebih terperinci

Modul ke: Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Maheswari SE., M.Si. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi. Manajemen

Modul ke: Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Maheswari SE., M.Si. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi. Manajemen Modul ke: 06 Hesti Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Persediaan Pengaman Maheswari SE., M.Si Program Studi Manajemen Kedatangan barang terlambat menimbulkan stock out (kehabisan barang persediaan)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. beralamat di Jalan Pandega Marta, Ring Road utara, Kentungan, Sleman, Kafe Zarazara didirikan pada tanggal 7 Juni tahun 2014, oleh

BAB IV PEMBAHASAN. beralamat di Jalan Pandega Marta, Ring Road utara, Kentungan, Sleman, Kafe Zarazara didirikan pada tanggal 7 Juni tahun 2014, oleh BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Usaha 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kafe Zarazara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kuliner dengan fokus produk es krim dan merupakan pelopor dari produk

Lebih terperinci

dari tahun pada stasiun pengamat yang berada di daerah Darmaga, Bogor.

dari tahun pada stasiun pengamat yang berada di daerah Darmaga, Bogor. Jika plot peluang dan plot kuantil-kuantil membentuk garis lurus atau linier maka dapat disimpulkan bahwa model telah memenuhi asumsi (Mallor et al. 2009). Tingkat Pengembalian Dalam praktik, besaran atau

Lebih terperinci

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL PERBAIKAN SISTE PERSEDIAAN GUDANG ENGGUNAKAN ECONOIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC ODEL Indri Hapsari, Yenny Sari, Lianny P. Rajimin Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa kata to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Sebenarnya perusahaan sudah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan CV. Jati Mulyo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu dan masuk dalam kelompok industri penggergajian

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya Rudy Adipranata 1, Tanti Octavia 2, Andi Irawan 1 Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya Pendahuluan Pentingnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,

Lebih terperinci

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan BAB I Persyaratan Produk I.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan performance perusahaan.

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

Manajemen Persediaan (Inventory Management) Manajemen Persediaan (Inventory Management) 1 A. PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu misalnya untuk proses produksi atau

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan BAB V ANALISA HASIL Bab ini berisikan mengenai analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan MRP Dolly pada satu tahun yang akan datang yang telah dibahas pada bab sebelumnya. 5.1 Analisa Peramalan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Pada bab empat ini menjelaskan mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi peramalan persediaan bahan baku pada CV Lintas Nusa Surabaya dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

ANALISA PERAMALAN PENJUALAN PULSA TELKOMSEL PADA JASA TELEKOMUNIKASI SERVER CV. AKBAR PULSA

ANALISA PERAMALAN PENJUALAN PULSA TELKOMSEL PADA JASA TELEKOMUNIKASI SERVER CV. AKBAR PULSA ANALISA PERAMALAN PENJUALAN PULSA TELKOMSEL PADA JASA TELEKOMUNIKASI SERVER CV. AKBAR PULSA Nama : Safitri Handriyani Npm : 16211546 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Supriyo Hartadi. W, SE, MM Latar Belakang

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP)

USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Gidion

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

ANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY ANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN METODE KANBAN COMPARISON OF THE ECONOMIC ORDER QUANTITY METHOD AND THE KANBAN METHOD ON RAW

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SI STOK BARANG DENGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS : PT. TOMAH JAYA ELEKTRIKAL)

PENGEMBANGAN SI STOK BARANG DENGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS : PT. TOMAH JAYA ELEKTRIKAL) PENGEMBANGAN SI STOK BARANG DENGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS : PT. TOMAH JAYA ELEKTRIKAL) Cahyarizki Adi Utama, Yan Watequlis S. Teknologi Informasi, Teknik

Lebih terperinci

Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab

Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab 71 Lampiran 1. Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab Moving Average Data C1 Length 12 NMissing 0 Moving Average Length 4 Accuracy Measures MAPE 25 MAD 54372 MSD 4819232571 Time C1 MA Predict

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan

Lebih terperinci

USULAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DI PT. INDOTRUCK UTAMA CABANG JAKARTA

USULAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DI PT. INDOTRUCK UTAMA CABANG JAKARTA USULAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DI PT. INDOTRUCK UTAMA CABANG JAKARTA Meri Prasetyawati, Umi Marfuah, Gofan Wijaya Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan PT.Subur Mitra Grafistama merupakan salah satu perusahaan percetakan yang berada di Jakarta yang telah ada sejak tahun

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder)

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder) Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder) Aktiva Tetap Jumlah Bangunan Kantor (Berupa Ruko). 1... Luas Bangunan 112 m 2 Lt 7 m 2 Tempat Pelatihan (2 x 3 M) 6 m 2. 1.5.. Pralatan Alat Tulis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Mahadevan (2010 : 3) manajemen operasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi organisasi, apakah mereka berada di industri manufaktur

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Permintaan Kemasan Karton Box Gelombang Pada PT. Multibox Indah

Analisis Peramalan Permintaan Kemasan Karton Box Gelombang Pada PT. Multibox Indah Analisis Peramalan Permintaan Kemasan Karton Box Gelombang Pada PT. Multibox Indah Jaka Satya Bhakti 14213595 Dosen Pembimbing : Supriyo Hartadi. W., S.E., M.M. PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam bauran

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Coca Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu produsen minuman ringan berkarbonasi terbesar di Indonesia. Saat ini, PT Coca Cola Amatil Indonesia telah memiliki 10 pabrik yang tersebar hampir

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen BAB V PEMBAHASAN 5.1 Permintaan Konsumen Permintaan konsumen selama 12 periode (bulan) terakhir terhadap produk sandal kelom di Sagitria Collection adalah 6654 pasang dengan perincian 379 pasang pada periode

Lebih terperinci

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN : Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 SISTEM INFORMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN MAKANAN PADA INSTALASI GIZI RSUD KOTA BANDUNG Pia Octaviani Rachmayati 10111935 Teknik

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Teori Inventori Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib Inventory Management Persediaan berguna untuk : a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya bahan

Lebih terperinci

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015 BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan merupakan suatu bentuk usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku di PT. Mitra Manis Sentosa, maka dibawah

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KUE BOLU BERDASARKAN RAMALAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MODEL P (STUDI KASUS: P.IRT FOKER CAKE)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KUE BOLU BERDASARKAN RAMALAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MODEL P (STUDI KASUS: P.IRT FOKER CAKE) PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KUE BOLU BERDASARKAN RAMALAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MODEL P (STUDI KASUS: P.IRT FOKER CAKE) Eman Lesmana 1), Julita Nahar 2), Wahyu Suseno Rizkiyanto 3) Departemen Matematika,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fungsi Pengendalian Persediaan Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Kekurangan bahan baku akan mengakibatkan adanya

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011 Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia. Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia. Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012 L1 LAMPIRAN Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012 Bulan Penjualan Mei 1.826 Juni 6.089 Juli 5.268 Agustus 5.083 September

Lebih terperinci