BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan A.1 Gambaran Umum PT Kansai Paint Indonesia PT. Kansai Paint Indonesia adalan sebuan perusahaan yang bergerak di bidang chemical industry yaitu manufacturing cat otomotif dengan merek dagang ALESCO. PT Kansai Paint Indonesia didirikan pada tanggal 4 November 1999 yang beralamat di Kawasan Industri MM2100, blok DD-6 & DD-7, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Luar area PT Kansai Paint Indonesia adalah m 2 dan dengan modal awal sebesar US$ Pada tahun 2013 kuantitas penjualan PT Kansai Paint Indonesia tercatat Ton per bulan dengan jumlah karyawan sebanyak 245 orang dimana 238 orang adalah warga negara Indonesia dan 7 orang adalah warga negara Jepang. Kapasitas produksi PT Kansai Paint Indonesia dalam setahun mencapai sekitar ton per bulan yang dibagi dalam 3 factory. PT Kansai Paint Indonesia memiliki beberapa share holder atau pemegang saham diantaranya 51% dimiliki oleh PT Kansai Paint itu sendiri, 20,15% masing-masing dimiliki oleh Mitsubishi Corporation dan Eguchi Iwao, dan 8,7% dimiliki Gajah Tunggal Prakarsa yang pada 52

2 53 tahun 2012 berganti nama menjadi PT Kansai Prakarsa Coatings. Customer PT Kansai Paint Indonesia hampir seluruh produsen otomotif yang berasal dari negara Jepang baik roda dua (sepeda motor) maupun roda empat (mobil). Tabel 4.1 Data Customer PT Kansai Paint Indonesia Sumber : PT Kansai Paint Indonesia A.2 Visi dan Misi PT. Kansai Paint Indonesia mempunyai visi yaitu, menjadi produsen cat nomor 1 dalam market share di Indonesia dengan memenuhi persyaratan pelanggan, bertanggung jawab terhadap lingkungan serta meningkatkan kinerja mutu dan lingkungan secara berkelanjutan didalam semua aspek operasional perusahaan. Dan untuk misinya adalah :

3 54 1. Menghasilkan produk berkualitas prima dan ramah lingkungan sesuai dengan permintaan pelanggan untuk kepuasan pelanggan 2. Memberikan pelayanan terbaik sebagai nilai tambah produk yang dihasilkan. 3. Berusaha memenuhi semua peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang relevan dengan lingkungan dan yang ditetapkan oleh pelanggan. 4. Mencegah pencemaran lingkungan dari aktivitas produksi cat dengan cara: Meminimalkan limbah B3 Meminimalkan penggunaan sumber daya alam A.3 Struktur Organisasi PT. Kansai Paint Indonesia Struktur organisasi merupakan suatu garis susunan yang menjelaskan bagianbagian perusahaan dimana tiap perorangan individu yang ada pada lingkup perusahaan tersebut mempunyai posisi serta peranan sendiri-sendiri. Berikut ini dapat dilihat struktur organisasi PT Kansai Paint Indonesia pada gambar 4.1. \ Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Kansai Paint Indonesia

4 55 1. President Director a) Merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengawasi perusahaan secara keseluruhan. b) Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan perusahaan. c) Mempersiapkan sumber daya untuk mencapai tujuan. d) Mendorong dan berpartisipasi dalam program perusahaan untuk meningkatkan mutu. e) Menyetujui perencanaan, standar mutu, revisi serta perubahannya. 2. Japanese Techinal Advisor a) Memberikan saran, pendapat dan nasehat yang berhubungan dengan masalah teknis. 3. Accounting Manager a) Bertanggung jawab atas keseluruhan operasi departemen akuntansi, meninjau dan mengevaluasi perkiraan-perkiraan akuntansi dan pajak. b) Menyiapkan secara berkala kepada pihak manajemen tentang laporan keuangan dan laba rugi perusahaan. 4. GA & HRD Manager a) Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek. b) Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM di seluruh perusahaan.

5 56 c) Mengkoordinasikan dan mengontrol penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan. d) Merencanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan organisasi, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi. 5. Purchasing Manager a) Mengelompokkan, mengevaluasi dan memperbarui data-data pembelian. b) Menentukan dan memilih surat penawaran dari supplier yang tepat. c) Menetapkan, menjaga dan memperbarui dokumen prosedur pembelian. d) Menjaga ketepatan persediaan bahan baku. e) Mengawasi transaksi pembelian dan memeriksa kebenaran barang yang dikirim pemasok apakah sesuai atau tidak dengan barang yang disorder. 6. Plant Manager a) Bertanggung jawab atas pengawasan kegiatan pabrik secara keseluruhan termasuk persediaan barang jadi sesuai kualitas yang telah ditentukan dan tepat waktu. b) Bertanggung jawab untuk mencapai target produksi secara efisien sesuai anggaran yang telah ditetapkan. 7. Production Manager a) Bertanggung jawab untuk memproduksi barang sesuai jumlah dan mutu yang telah ditentukan.

6 57 b) Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan produksi, menetapkan, menjaga, dan memperbarui serta menerapkan prosedur produksi. 8. Engineering Manager a) Bertanggung jawab menetapkan, menjaga, memperbarui, dan menerapkan prosedur kegiatan engineering. b) Bertangggung jawab terhadap pemeliharaan dan perbaikan alat-alat. c) Menetapkan dan menjaga jadwal kalibrasi secara rutin 9. PPIC Manager (Production Planning and Inventory Control Manager) a) Bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi berdasarkan permintaan pasar, kapasitas produksi dan persediaan bahan baku. b) Bertanggung jawab untuk perencanaan suplai bahan baku/kemasan untuk kebutuhan produksi. c) Bertanggung jawab untuk mengawasi persediaan bahan baku. d) Menetapkan, menjaga, memperbarui, dan menerapkan prosedur penyimpanan bahan baku. e) Bertanggung jawab dalam penerimaan, penyimpanan, dan persiapan bahan baku untuk kebutuhan produksi 10. Technical Senior Manager. a) Bertanggung jawab mengawasi kegiatan di bagian technical. b) Bertanggung jawab dalam penerapan ISO 9001 mengenai sistem manajemen mutu.

7 58 c) Bertanggung jawab menjaga hubungan dengan pemasok dan bekerja sama dengan departemen pembelian untuk informasi kebutuhan bahan baku. d) Bertanggung jawab terhadap penentuan spesifikasi mutu produk. e) Bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pelanggan 11. QAS Manager. a) Bertanggung jawab untuk menerapkan dan memperbarui pengawasan mutu serta menjamin penerapan dan perencanaan mutu. b) Bertanggung jawab dalam pengawasan mutu bahan baku sesuai perencanaan mutu. c) Menajmin mutu dalam setiap tahap dari bahan baku hingga barang jadi agar sesuai permintaan. 12. R&D Manager. a) Bertanggung jawab terhadap penelitian dan pengembangan. b) Bertanggung jawab menerbitkan formulasi untuk memproduksi. c) Melakukan percobaan produk baru dengan teknologi baru. 13. Technical Support Manager. a) Bertanggung jawab menjaga hubungan baik dengan pelanggan. b) Memastikan bahwa keluhan pelanggan segera ditanggapi dan diatasi. c) Memenuhi kebutuhan permintaan pelanggan dalam hal teknik seperti demo pengecatan dengan produk baru. 14. Commercial Senior Manager. a) Bertanggung jawab terhadap aktivitas pemasaran di perusahaan.

8 59 b) Bertanggung jawab untuk mengembangkan jaringan pemasaran. c) Mengembangkan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan. d) Bertanggung jawab untuk menyetujui kontrak penjualan, order pelanggan dan revisinya. e) Bertanggung jawab menentukan perkiraan kebutuhan penjualan. f) Mengkoordinir jadwal pengiriman dengan bagian pabrik. 15. Distribution Manager. a) Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses distribusi produk cat. b) Bertanggung jawab terhadap persediaan barang di gudang yang siap didistribusikan kepada distributornya. B. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukang dengan cara mengumpulkan data-data yang terkait dengan bahan baku, yaitu permintaan bahan baku cat pada periode tahun lalu untuk proses pengolahan data. B.1 Bahan Baku PT. Kansai Paint Indonesia menggunakan 4 komponen bahan baku utama yang dikenal dengan nama Varnish, Additive, Pigment, dan Solvent. Setiap komponen tersebut, supplier memberi nama-nama kimiawi yang berbeda-beda sesuai

9 60 dengan pengkodean dari produk mereka. Berikut data bahan baku pembuatan cat untuk pembuatan satu kemasan (20 Liter) : Tabel 4.2 Data Bahan Baku Nama Bahan Baku Jumlah Yang Diperlukan Satuan Varnish 14,8 Ltr Solvent 1,4 Ltr Pigment 3 Ltr Additive 0,8 Ltr Sumber : Technical Departement PT Kansai Paint Indonesia B.2 Data Produksi berikut : Data produksi pembuatan cat Magicron Modern Steel di tahun 2015 sebagai Tabel 4.3 Data Produksi Cat Magicron Modern Steel Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Sumber : PPIC Departement PT Kansai Paint Indonesia

10 61 Berdasarkan data produksi tersebut, dapat dibuat plot data produksi. Plot data berguna untuk mengetahui pola data produksi. Dari plot data tersebut juga dapat menentukan metode peramalan yang tepat. Plot data produksi bahan baku sebagai berikut : jjh Gambar 4.2 Plot Data Produksi 2015 B.3 Lead Time Lead time perlu diperhitungkan pada saat proses pemesanan bahan baku agar kedatangan bahan baku tidak terlambat dan tidak mengganggu proses produksi sampai dengan pengiriman ke customer. Lead time pemesanan bahan baku adalah 2 (dua) bulan jika supplier mempunyai ketersediaan stock dan menggunakan jasa transportasi laut karena lokasi supplier berada di Jepang. Jika supplier tidak

11 62 mempunyai ketersediaan stock sesuai dengan permintaan, maka dibutuhkan lead time lebih dari 2 (dua) bulan atau sesuai dengan pemberitahuan supplier. B.4 Data Persediaan Akhir Bahan Baku dan Barang Jadi Data persediaan bahan baku dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.4 Data Persediaan Akhir Bahan Baku 2015 VARNISH 4.551,22 Kg SOLVENT 1.995,3 Kg PIGMENT 946 Kg ADDITIVE 355,4 Kg Sumber : PPIC Departement PT Kansai Paint Indonesia Sedangkan untuk persediaan akhir barang jadi per Desember 2015 adalah sebanyak Ltr (219 Pail). B.5 Biaya Bahan Baku dan Biaya Penyimpanan Dalam perhitungan Material Requirement Planning diperlukan data biaya bahan baku beserta biaya penyimpanannya. Berikut adalah perincian biaya bahan baku dan biaya penyimpanan yang diperoleh dari PT Kansai Paint Indonesia.

12 63 Tabel 4.5 Perincian Biaya Bahn Baku Bahan Baku Harga Bahan Baku / Kg Biaya Sekali Pemesanan Biaya Penyimpanan / Unit Per Tahun Varnish Rp Rp Rp 68 Solvent Rp Rp Rp 68 Pigment Rp Rp Rp 68 Additive Rp Rp Rp 68 Sumber : Purchasing Departement PT Kansai Paint Indonesia Biaya Penyimpanan Biaya Gudang Bahan Bakar Froklift Listrik Asuransi Gambar 4.3 Struktur Biaya Penyimpanan Tabel 4.6 Data Biaya Penyimpanan Gudang BIAYA JUMLAH (Rp) PERIODE Biaya Listrik Rp / Tahun Biaya Asuransi Rp / Tahun Biaya Bahan Bakar Forklift Rp / Tahun Sumber : GA & Legal Departement PT Kansai Paint Indonesia

13 64 C. Pengolahan Data C.1 Peramalan Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan metode peramalan Single Exponential Smoothing (α = 0,3), (α = 0,5), dan (α = 0,7). Berikut adalah hasil perhitungannya. Sumber : Data diolah sendiri Tabel 4.7 Peramalan Single Exponential Smoothing Bulan Aktual Produksi α = 0,3 α = 0,5 α = 0,7 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec TOTAL Untuk perhitungan peramalan SES (α = 0,3), (α = 0,5), dan (α = 0,7) dapat dilihat pada lampiran. C.2 Perhitungan Nilai Error Perhitungan nilai error yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Square Eror (MSE). Perhitungan nilai

14 65 error untuk membantu pemilihan hasil peramalan yang terbaik. Dari hasil perhitungan error untuk setiap α dapat dilihat pada table berikut. Sumber : Data diolah sendiri Tabel 4.8 Pengujian Nilai Error Perhitungan SES (α = 0,3) Nilai Error SES (α = 0,5) SES (α = 0,7) MAD MSE Berdasarkan hasil peramalan dengan dengan model Single Exponential Smoothing (SES), penulis memutuskan untuk menggunakan permalan α = 0,7 karena setelah dilakukan pengujian nilai error menggunakan metode Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Square Error (MSE), hasil perhitungan α = 0,7 lebih kecil dibandingkan dengan α = 0,3 dan α = 0,5.

15 66 Tabel 4.9 Peramalan Produksi Tahun 2016 Bulan Aktual Produksi 2015 Peramalan Produksi 2016 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec TOTAL Sumber : Data diolah sendiri Dalam table peramalan produksi untuk tahun 2016, dapat dilihat bahwa jumlah produksi tidak sesuai dengan pembagian penjualan satu unit cat PT Kansai Paint Indonesia, dimana kemasan 1 unit cat = 20 Ltr. Maka penulis meakukan penyesuaian pembulatan dari data peramalan produksi di tahun 2016 agar sesuai dengan kemasan penjualan. Hasil pembulatan kemasan penjualan cat untuk produksi di tahun 2016 sebagai berikut.

16 67 Tabel 4.10 Pembulatan Peramalan Produksi Tahun 2016 Bulan Aktual Produksi 2015 Peramalan Produksi 2016 Kemasan Dalam Pail (20 Ltr) Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec TOTAL Sumber : Data diolah sendiri C. 3 Material Requirement Planning C Struktur Bill of Material Produk MAGICRON MODERN STEEL VARNISH SOLVENT ADDITIVE PIGMENT Gambar 4.4 Struktur Produk Cat Magicron Modern Steel

17 68 C Teknik Lotting Selanjutnya adalah perhitungan perhitungan MRP dengan menggunakan teknik Lotting. Dalam teknik Lotting, penulis menggunakan metode Lot For Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), dan Part Period Balancing (PPB). Dari keempat metode tersebut akan dipilih metode terbaik dengan biaya terendah.

18 Lot For Lot Ukuran Lot 69 Lead Time Persedian di tangan 1 Minggu , ,3 2 Bulan ,4 Sumber : Data diolah sendiri Persediaan Pengamanan Kode Tingkat Dialokasikan Rendah MS V S P A Identifikasi Barang Modern Steel Varnish Solvent Pigment Additive Kebutuhan kotor (GR) Persediaan di tangan (POH) Kebutuhan bersih (NR) Rencana penerimaan (P.O.R) Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) Kebutuhan kotor (GR) 1.198, , , ,80 488,40 458,80 503,20 532,80 399,60 355,20 370,00 488,40 Persediaan di tangan (POH) 4.551, , , ,02 999, Kebutuhan bersih (NR) ,58 488,40 458,80 503,20 532,80 399,60 355,20 370,00 488,40 Rencana penerimaan (P.O.R) ,58 488,40 458,80 503,20 532,80 399,60 355,20 370,00 488,40 Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) 0 199,58 488,40 458,80 503,20 532,80 399,60 355,20 370,00 488, Kebutuhan kotor (GR) 113,4 109,2 113,4 113,4 46,2 43,4 47,6 50,4 37,8 33,6 35,0 46,2 Persediaan di tangan (POH) 1.995, , , , , , , , , , , , ,9 Kebutuhan bersih (NR) Rencana penerimaan (P.O.R) Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) Kebutuhan kotor (GR) Persediaan di tangan (POH) Kebutuhan bersih (NR) Rencana penerimaan (P.O.R) Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) Kebutuhan kotor (GR) 64,8 62,4 64,8 64,8 26,4 24,8 27,2 28,8 21,6 19,2 20,0 26,4 Persediaan di tangan (POH) 355,4 355,4 290,6 228,2 163,4 98,6 72,2 47,4 20, Kebutuhan bersih (NR) ,6 21,6 19,2 20,0 26,4 Rencana penerimaan (P.O.R) ,6 21,6 19,2 20,0 26,4 Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) ,6 21,6 19,2 20,0 26,4 0 0 Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Table 4.11 Tabel MRP Lot For Lot

19 Economic Order Quantity Ukuran Lot 70 Lead Time Persedian di tangan Persediaan Pengamanan Kode Tingkat Dialokasikan Rendah Identifikasi Barang 1 Minggu 4380 MS Modern Steel 7551,22 V Varnish 1995,3 S Solvent 2 Bulan 1146 P Pigment 2955,4 A Additive Sumber : Data diolah sendiri Kebutuhan kotor (GR) Persediaan di tangan (POH) Kebutuhan bersih (NR) Rencana penerimaan (P.O.R) Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) Kebutuhan kotor (GR) 1.198, , , ,80 488,40 458,80 503,20 532,80 399,60 355,20 370,00 488,40 Persediaan di tangan (POH) 4.551, , , ,02 999, , , ,65 827,45 294, , , ,28 Kebutuhan bersih (NR) , , Rencana penerimaan (P.O.R) , , Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) , , Kebutuhan kotor (GR) 113,4 109,2 113,4 113,4 46,2 43,4 47,6 50,4 37,8 33,6 35,0 46,2 Persediaan di tangan (POH) 1.995, , , , , , , , , , , , ,9 Kebutuhan bersih (NR) Rencana penerimaan (P.O.R) Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) Kebutuhan kotor (GR) Persediaan di tangan (POH) Kebutuhan bersih (NR) Rencana penerimaan (P.O.R) Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) Kebutuhan kotor (GR) 64,8 62,4 64,8 64,8 26,4 24,8 27,2 28,8 21,6 19,2 20,0 26,4 Persediaan di tangan (POH) 355,4 355,4 290,6 228,2 163,4 98,6 72,2 47,4 20,2 567,3 545,7 526,5 506,5 Kebutuhan bersih (NR) , Rencana penerimaan (P.O.R) , Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) , Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Tabel 4.12 Tabel MRP Economic Order Quantity (EOQ)

20 Part Period Balancing Ukuran Lot 71 Lead Time Persedian di tangan Persediaan Pengamanan Kode Tingkat Dialokasikan Rendah Identifikasi Barang 1 Minggu 4380 MS Modern Steel 7551,22 V Varnish 1995,3 S Solvent 2 Bulan 1146 P Pigment 2955,4 A Additive Sumber : Data diolah sendiri Kebutuhan kotor (GR) Persediaan di tangan (POH) Kebutuhan bersih (NR) Rencana penerimaan (P.O.R) Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) Kebutuhan kotor (GR) 1.198, , , ,80 488,40 458,80 503,20 532,80 399,60 355,20 370,00 488,40 Persediaan di tangan (POH) 4.551, , , ,02 999, ,40 962,00 503, ,80 725,20 370,00 0 Kebutuhan bersih (NR) , , ,40 Rencana penerimaan (P.O.R) , , ,40 Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) , , , Kebutuhan kotor (GR) 113,4 109,2 113,4 113,4 46,2 43,4 47,6 50,4 37,8 33,6 35,0 46,2 Persediaan di tangan (POH) 1.995, , , , , , , , , , , , ,9 Kebutuhan bersih (NR) Rencana penerimaan (P.O.R) Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) Kebutuhan kotor (GR) Persediaan di tangan (POH) Kebutuhan bersih (NR) Rencana penerimaan (P.O.R) Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) Kebutuhan kotor (GR) 64,8 62,4 64,8 64,8 26,4 24,8 27,2 28,8 21,6 19,2 20,0 26,4 Persediaan di tangan (POH) 355,4 355,4 290,6 228,2 163,4 98,6 72,2 47,4 20,2 60,8 39,2 20,0 0,0 Kebutuhan bersih (NR) ,4 Rencana penerimaan (P.O.R) , ,4 Pelepsan pesanan terencana (P.O.L) , ,4 0 0 Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Tabel 4.13 Tabel MRP Part Period Balancing (PPB)

21 72 Dari data diatas penulis menghitung perbandingan total biaya dari hasil ketiga teknik MRP tersebut. Perhitungan total biaya dimaksudkan agar penulis dapat menentukan metode MRP yang tepat untuk digunakan dalam pengendalian bahan baku. Teknik MRP yang ditentukan adalah metode yang menghasilkan total biaya terendah. Tabel 4.14 Perbandingan Teknik MRP LFL EOQ PPB Jumlah Setiap Pemesanan Disesuaikan Kebutuhan Tiap Bulan 2.477,43 Dapat Dilihat Pada MRP Frekuensi Pemesanan Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan Biaya Produk Total Jumlah Setiap Pemesanan Frekuensi Pemesanan Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan Biaya Produk Total Jumlah Setiap Pemesanan Disesuaikan Kebutuhan Tiap Bulan Dapat Dilihat Pada MRP Frekuensi Pemesanan Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan Biaya Produk Total Jumlah Setiap Pemesanan Disesuaikan Kebutuhan Tiap Bulan 575,9 Dapat Dilihat Pada MRP Frekuensi Pemesanan Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan Biaya Produk Total Sumber : Data diolah sendiri VARNISH SOLVENT PIGMENT ADDITIVE Dari data table diatas dapat diketahui untuk jenis bahan baku vanish penggunaan teknik MRP dengan total biaya terendah adalah teknik Lot For Lot (LFL), sedangkan untuk bahan baku pigment dan additive teknik MRP dengan total biaya terendah adalah Part Period Balancing (PPB). Bahan baku solvent

22 73 mendapatkan total biaya yang sama dari ketiga teknik MRP tersebut dikarenakan persediaan akhir pada tahun 2015 cukup untuk estimasi kebutuhan dalam satu tahun ke depan.

SKRIPSI. : Guntur Dwi Prakoso NIM : Program Studi Manajemen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016

SKRIPSI. : Guntur Dwi Prakoso NIM : Program Studi Manajemen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016 ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CAT PADA PT. KANSAI PAINT INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DENGAN PERBANDINGAN TEKNIK LFL, EOQ, DAN PPB SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Kurnia Teknik adalah sebuah CV spesialis moulding dan juga menerima jasa CNC, EDM, INJECT, dan DIGIT. CV. Kurnia

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - data penjualan - data kebutuhan bahan baku - data IM F - data biaya pesan - data biaya simpan Pengolahan Data : - Peramalan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Hasil pengumpulan data yang didapat dari departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control) PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan CV. Jati Mulyo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu dan masuk dalam kelompok industri penggergajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia memiliki 3 (tiga) macam kebutuhan yaitu, kebutuhan primer,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia memiliki 3 (tiga) macam kebutuhan yaitu, kebutuhan primer, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memiliki 3 (tiga) macam kebutuhan yaitu, kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan perencanaan kebutuhan material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemikiran pemecahan masalah dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flow Diagram Kerangka Pikir Pemecahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia 46 BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia PT Indomo mulia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi peralatan rumah tangga salah satu produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN:

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN LINE CONVEYOR UNTUK MEMINIMALISASIKAN BIAYA PERSEDIAAN Juliana Program Studi Teknik Informatika,Universitas Indraprasta PGRI Email: Kallya_des@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Gapura Citra Indonesia sebagai perusahaan yang memproduksi mainan anak edukatif, alat peraga sekolah, perlengkapan furniture anak dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Plotting Data Bahan baku komponen yang dipakai untuk membuat panel listrik jumlahnya cukup banyak dan beragam untuk masing-masing panel listrik yang dibuat. Jadi, penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat) 102 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Peramalan Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyeksi trend yang terdiri dari linier trend model, quadratic trend model, exponential growth curve trend

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING Kusumawati, Aulia Jurusan Teknik Industri Universitas Serang Raya Jl Jalan Raya Serang, Cilegon KM. 5 Taman

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan sebuah perusahaan penghasil kertas yang dalam kegiatan produksinya, perusahaan tersebut menerapkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang 87 BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV. Orlena yang berlokasi di Jln. K.H.Moh.Mansyur No.32A, Jakarta Barat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING 5.1. Pengertian Material Requirements Planning (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG I Made Aryantha dan Nita Anggraeni Program Studi Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram pemecahan masalah dapat dilihat pada diagram 3.1 Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - Data Produksi - Data Kebutuhan bahan baku - Inventory Master

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 59 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Puri Kadusirung Raya Farm. PT. Puri Kadusirung Raya Farm merupakan perusahaan bergerak dalam bidang industri supplier

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Matrikstama Andalan Mitra, sebuah perusahaan perdagangan, yang beralamatkan di Jl. Daan Mogot KM.12 No.9 Jakarta

Lebih terperinci

Daftar Isi Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Abstrak Lembar Peruntukan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

Daftar Isi Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Abstrak Lembar Peruntukan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Daftar Isi Lembar Pengesahan... i Lembar Pernyataan... ii Abstrak... iii Lembar Peruntukan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xii Daftar Lampiran... xiv Bab

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi MRP didasarkan pada permintaan dependen.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, maka penulis menggunakan metode penyelesaian masalah yang dapat digambarkan sebagai berikut: Penelitian Pendahuluan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2. Manajemen Persediaan Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan untuk

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PENDAHULUAN Dimulai dari 25 s.d 30 tahun yang lalu di mana diperkenalkan mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak. Konsep

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA USAHA DAGANG (UD) MITRA USAHA KAYU DI KABUPATEN ENREKANG Arminas 1*, Neno Ikranegara 2 1,2 Prodi Teknik & Manajemen

Lebih terperinci

ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DENGAN KRITERIA MINIMASI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR UTAMA FURNISHING BEKASI

ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DENGAN KRITERIA MINIMASI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR UTAMA FURNISHING BEKASI ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DENGAN KRITERIA MINIMASI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR UTAMA FURNISHING BEKASI Hidayat, Heri Wibowo dan Hamdani Nurbahri Program Studi Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MRP (Material Requirement Planning) DAN METODE JIT (Just In Time)

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MRP (Material Requirement Planning) DAN METODE JIT (Just In Time) ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MRP (Material Requirement Planning) DAN METODE JIT (Just In Time) Supriyanto 1 * & Tia Yunita Barus 2 1 Program Studi Administrasi Bisnis,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan berhasil apabila penelitian tersebut dilakukan berdasarkan langkah langkah yang sudah ditetapkan. Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disampaikan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Economic Order Quantity Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen PERSEDIAAN Pengertian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT Klip Plastik Indonesia sejak dari Agustus-Desember 2015, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT Klip Plastik

Lebih terperinci

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Prayonne Adi Program Studi Teknik Industri Universtitas Pelita Harapan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN

MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN TIPE LP 7200 BEECH DI PT ATISHAR PANEL Nama : Heruji NPM : 32409787 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Teknik Part Period Balancing Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen Perencanaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP.

BAB V ANALISA HASIL. dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP. BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP. Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan BAB V ANALISA HASIL Bab ini berisikan mengenai analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan MRP Dolly pada satu tahun yang akan datang yang telah dibahas pada bab sebelumnya. 5.1 Analisa Peramalan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produk Yang Dihasilkan PT. Harapan Widyatama Pertiwi adalah perusahaan yang memproduksi pipa berdasarkan pesanan (make to order), tetapi ada pula beberapa produk yang diproduksi

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN : Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 SISTEM PERAMALAN DAN MONITORING PERSEDIAAN OBAT DI RSPG CISARUA BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING DAN REORDER POINT Nendang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Industri Kertas Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kertas yang besar. Sampai tahun 2011 terdapat 84 pabrik pulp dan kertas. Pabrik-pabrik tersebut

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK.

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK. Hartono Santoso 1, Bobby Oedy P. Soepangkat 2, dan Sony Sunaryo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri Gunawan Wibisono 1*, Sri Rahayuningsih 2, Heribertus Budi Santoso 3 1,2,3) Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga tenggat waktu, dan meminimalkan biaya persediaan. yang harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. menjaga tenggat waktu, dan meminimalkan biaya persediaan. yang harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2004). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang terus berubah dengan cepat, mengharuskan perusahaan agar mampu menganalisis lingkungan usaha dan memprediksi berbagai kemungkinan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI BUKU PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI IMPLEMENTASI APLIKASI PENENTUAN METODE LOT SIZING TERBAIK PADA MATERIAL REQUIREMENT PLANNING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA INVENTORY Oleh : Julianto Lemantara, S.Kom., M.Eng.,

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU Universitas Esa Unggul Jakarta PENGERTIAN BAHAN BAKU Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Bahan baku dapat diperoleh dari pembelian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Aktivitas Perusahaan Lotte Mart adalah sebuah hypermarket di Asia yang menjual berbagai bahan makanan, pakaian, mainan, elektronik, dan barang lainnya. membuka cabang

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1 Akuntansi Biaya Modul ke: Materials : Controlling, Costing, and Planning Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Definisi Bahan Baku adalah Bahan yang secara

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PRODUK PANEL KAPAL PT TEKNIK TADAKARA SUMBERKARYA

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PRODUK PANEL KAPAL PT TEKNIK TADAKARA SUMBERKARYA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PRODUK PANEL KAPAL PT TEKNIK TADAKARA SUMBERKARYA Disusun Oleh: Dedy kambodia S.U (411306161) ABSTRACT Control of raw material inventory conducted in Pt Tadakaran

Lebih terperinci

2.4.3 Krtiteria Pemilihan Metode Peramalan Verifikasi Model Peramalan Uji Verifikasi Peramalan dengan Moving Range Chart...

2.4.3 Krtiteria Pemilihan Metode Peramalan Verifikasi Model Peramalan Uji Verifikasi Peramalan dengan Moving Range Chart... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

Usulan Perencanaan Kebutuhan Material Electric Chain Hoist dengan Metode MRP di PT. XYZ

Usulan Perencanaan Kebutuhan Material Electric Chain Hoist dengan Metode MRP di PT. XYZ JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 1 FEBRUARI 2016 Usulan Perencanaan Kebutuhan Material Electric Chain Hoist dengan Metode MRP di PT. XYZ Meri Prasetyawati Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PEMESANAN BAHAN BAKU KERIPIK KENTANG DI INDUSTRI KECIL MENENGAH BENCOK 26

IMPLEMENTASI METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PEMESANAN BAHAN BAKU KERIPIK KENTANG DI INDUSTRI KECIL MENENGAH BENCOK 26 IMPLEMENTASI METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PEMESANAN BAHAN BAKU KERIPIK KENTANG DI INDUSTRI KECIL MENENGAH BENCOK 26 Disusun Oleh: Charlos Lalack Pembimbing: Ir. Asep Mohamad Noor, MT. Latar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA II.1 Peramalan...7

TINJAUAN PUSTAKA II.1 Peramalan...7 DAFTAR ISI Halaman Lembar Judul...i Lembar Pengesahan...ii Lembar Pernyataan...iii Kata Pengantar...iv Daftar Isi...vi Daftar Tabel...x Daftar Gambar...xii Daftar Persamaan...xiii Daftar Lampiran...xv

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Permintaan (Forecast Demand) Peramalan permintaan atau forecast demand (FD) adalah peramalan kuantitas permintaan sesuatu (barang atau jasa) dimasa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Sumber daya yang dimaksud meliputi perencanaan bahan baku yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Sumber daya yang dimaksud meliputi perencanaan bahan baku yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, sektor perusahaan industri manufaktur semakin berkembang. Perkembangan dalam industri manufaktur dapat dilihat dengan adanya persaingan bisnis yang ketat.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identifikasi, Analisis, dan Evaluasi Sistem Pengendalian Bahan Baku Tahun 2011 Bahan baku merupakan suatu material yang memiliki peranan penting dalam proses produksi. Ketersediaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8 PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8 Sebelum penggunaan MRP, perencanaan pengendalian persediaan biasanya dilakukan melalui pendekatan reaktif sbb : a. Reorder

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Sistem Informasi, teori

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data aktual konsumsi bahan bakar minyak solar oleh alat-alat berat dan produksi yang dipergunakan PT. Pamapersada Nusantara adalah data konsumsi bahan bakar

Lebih terperinci

Perencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC

Perencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC Perencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC Wakhid Ahmad Jauhari *1) dan Namrotul Uela Fatakunul Imamah *2) 1) Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Ir Sutami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun menciptakan sektor sektor baru dengan inovasi inovasi yang baru. perusahaan salah satunya adalah proses produksi.

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun menciptakan sektor sektor baru dengan inovasi inovasi yang baru. perusahaan salah satunya adalah proses produksi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini banyak membuat perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju juga mengakibatkan

Lebih terperinci

A B S T R A K. Universitas Kristen Maranatha

A B S T R A K. Universitas Kristen Maranatha A B S T R A K Negara Indonesia saat ini masih menyandang status sebagai negara berkembang dan masih terus melakukan pembangunan besar-besaran di berbagai bidang. Termasuk pembangunan di bidang ekonomi

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DALAM PENGENDALIAAN BAHAN BAKU DK FIX C-800 DI PT. DKR

ANALISA SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DALAM PENGENDALIAAN BAHAN BAKU DK FIX C-800 DI PT. DKR TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DALAM PENGENDALIAAN BAHAN BAKU DK FIX C-800 DI PT. DKR Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku di PT. Mitra Manis Sentosa, maka dibawah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Perusahaan PT.YPP adalah salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang obatobatan (Jamu). Terletak di jalan Pulo Buaran Raya Blok X no.6 Kawasan

Lebih terperinci

Ekonomi & Bisnis Manajemen

Ekonomi & Bisnis Manajemen Manajemen Persediaan Modul ke: 12Fakultas Ekonomi & Bisnis Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) PPB Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement

Lebih terperinci

USULAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DI PT. INDOTRUCK UTAMA CABANG JAKARTA

USULAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DI PT. INDOTRUCK UTAMA CABANG JAKARTA USULAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DI PT. INDOTRUCK UTAMA CABANG JAKARTA Meri Prasetyawati, Umi Marfuah, Gofan Wijaya Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) ABSTRAK

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) ABSTRAK Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) Ardaneswari DPC *) *) Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP)

USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Gidion

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen. BAB III Metode Penelitian 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pt. Anugraha Wening Caranadwaya, diperusahaan Manufacturing yang bergerak di bidang Garment (pakaian, celana, rompi,

Lebih terperinci

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis . Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis : IV Pertemuan Ke : 13 Pokok Bahasan Dosen : Perencanaan Kebutuhan

Lebih terperinci