BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra tindakan Penelitian dilakukan di TK Merpati Pos yang tepatnya berada di Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Kabupaten Surakarta. TK Merpati Pos berdiri pada tanggal 27 September 1967 beralamat di Jalan Semangka No. 24 (dekat lapangan segitiga) Kecamatan Laweyan. Sekolah ini didirikan oleh yayasan Merpati Pos yang berpusat di kantor Pusdiklat Pos Bandung, dengan ketua yayasan Ibu Arief Suciati. TK Merpati Pos memiliki guru 7 orang guru, 1 orang Kepala Sekolah, 3 orang guru kelompok A dan kelompok B, 1 orang bagian administrasi serta 2 orang guru ekstrakurikuler menari dan menggambar. Jumlah siswa di TK Merpati pos adalah 36 orang yaitu Playgrup 2 orang, kelompok (A) 8 orang dan kelompok (B1) 11 orang dan kelompok (B2) 15 orang. Penelitian ini dilakukan di Kelompok B2 dengan jumlah anak 15 orang yang terdiri 6 orang anak perempuan dan 9 orang anak laki-laki. Sebelum melakukan penelitian, dilaksanakan pengamatan pra tindakan untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan sebelum peneliti melakukan proses penelitian. Observasi ini dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 22 Maret 2014 dengan cara observasi lapangan, wawancara dengan guru dan dokumentasi berupa daftar nilai anak dan foto untuk melihat proses pembelajaran kemampuan berhitung. Berdasarkan observasi atau pengamatan pra tindakan yang dilakukan peneliti menunjukkan keadaan sebagai berikut : 1. Berdasarkan kegiatan pengamatan di kelas, terlihat sebagian besar anak kurang tertarik, anak merasa terbebani dan merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran berhitung disebabkan pembelajaran selalu menggunakan LKS. Hal ini terindikasi dari sikap anak selama mengikuti kegiatan pembelajaran, beberapa anak asyik berbicara sendiri dengan temannya dan bahkan ada yang bermain sendiri.

2 2. Sebagian anak masih mengalami kesulitan dalam mengurutkan bilangan 1-20 secara benar dan masih ada yang menulis angka terbalik. Selama kegiatan berlangsung anak kurang semangat dan kurang termotivasi dalam kegiatan pembelajaran karena metode pembelajaran pemberian tugas berupa LKS selalu digunakan. Dilihat dari observasi, guru masih belum menggunakan metode pembelajaran yang menarik. Hal ini terjadi disebabkan karena kurangnya kemampuan guru dalam menciptakan model dan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berhitung. 3. Kurangnya media yang tersedia di sekolah untuk pembaharuan pembelajaran berupa alat permainan dari waktu ke waktu untuk mengenalkan pembelajaran berhitung kurang maksimal. Berdasarkan hasil penilaian data awal atau pra tindakan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian kemampuan berhitung dari indikator untuk membilang urutan bilangan 1-20, membuat urutan bilangan 1-20 dengan benda dan memasangkan lambang bilangan 1-20 masih belum optimal mencapai dan mencapai ketuntasan. Anak yang mendapatkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimun terdapat 3 anak atau 20 % yang mendapat nila yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM). Hasil penilaian pra tindakan kemampuan berhitung dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 133 diketahui bahwa hasil kemampuan berhitung belum optimal, hal ini dibuktikan dengan masih ada beberapa anak yang belum tuntas dalam pembelajaran kemampuan berhitung karena guru belum menggunakan metode pembelajaran yang menarik dalam kegiatan pembelajaran berhitung. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 Data Hasil Penilaian Kemampuan Berhitung Pra Tindakan di bawah ini sebagai berikut :

3 Tabel 4.1 Data Hasil Penilaian Kemampuan Berhitung Pra Tindakan Nilai Frekuensi fi.xi Persentase Simbol Keterangan (xi) (fi) ( % ) % Tuntas % Tuntas % Belum Tuntas % Belum Tuntas % O Belum Tuntas % O Belum Tuntas Jumlah % Nilai rata-rata = 64,4 Nilai ketuntasan = (3:15) x 100% = 20 % Nilai ketidaktuntasan = (12:15) x 100% = 80% (Sumber : Lampiran 5 Halaman 134) Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dibuat grafik data hasil penilaian kemampuan berhitung pra tindakan dapat dilihat pada Gambar 4.1 sebagai berikut: Gambar 4.1 Grafik Hasil Penilaian Kemampuan Berhitung Pra Tindakan

4 Berdasarkan Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa sebelum dilakukan tindakan dari 15 anak, hanya ada 3 anak atau 20% anak yang memperoleh nilai tuntas dan sebanyak 12 anak atau 80% anak yang memperoleh nilai belum tuntas (0). Data awal nilai pra tindakan dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Anak Pra Tindakan No Ketuntasan Jumlah Anak Jumlah Persentase 1 Tuntas 3 20 % 2 Belum tuntas % Jumlah % (Sumber : Lampiran 5 Halaman 134) Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, maka dapat dilihat dalam bentuk grafik ketuntasan belajar anak pada pra tindakan pada Gambar 4.2 dibawah ini : Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Belajar Anak pada Pra Tindakan Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, analisis hasil evaluasi nilai anak diperoleh dari metode pemberian tugas pada anak kelompok B dengan persentase anak mendapat nilai tu yang mendapat nilai belum tuntas (0) sebanyak 80%. Dari analisis data nilai awal tersebut, maka dilakukan tindakan untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui metode bermain kereta angka di TK Merpati Pos tahun pelajaran 2013/2014.

5 B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus Proses penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari siklus I dan Siklus II yang setiap siklusnya terdiri 2 kali pertemuan dan memiliki 4 tahapan yaitu 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Obsevasi dan 4) Refleksi, adapun rincian sebagai berikut: 1. Tindakan Siklus I Tindakan siklus I ini dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 24 Maret Maret 2014 dengan diikuti oleh 15 anak yang terdiri dari 6 anak perempuan dan 9 anak laki-laki. Pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 24 Maret 2014 dan Kamis 27 Maret 2014 selama (2 x 150 menit). Peneliti dan guru kelas melakukan kolaborasi dalam pembelajaran. Peneliti berperan sebagai guru kelas langsung yang memberikan tindakan dalam pembelajaran berhitung melalui metode bermain kereta angka, sedangkan yang bertindak sebagai observer yaitu wali kelas yang membantu peneliti dalam mengobservasi aktifitas peneliti sebagai guru kelas dan aktifitas siswa. Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan siklus I sebagai berikut : a. Perencanaan Tindakan Siklus I Tahap ini dilaksanakan sebagai awal untuk melakukan tindakan pada kegiatan pembelajaran. Kegiatan perencanaan tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Maret 2014 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Maret Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran kemampuan berhitung melalui metode bermain angka, peneliti membuat perencanaan kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang memuat beberapa indikator yang akan diteliti. Rancangan pelaksanaan pembelajaran mencakup penentuan: Kompetensi dasar, indikator, kegiatan pembelajaran, metode, media dan alat peraga, alat penilaian serta langkah-langkah/skenario pembelajaran.

6 2) Menyiapkan metode bermain kereta Persiapan metode bermain kereta angka sebagai tehnik mengajar guru dalam menyampaikan pembelajaran kemampuan berhitung dengan menggunakan media pembelajaran kereta angka sebagai alat dalam pembelajaran berhitung agar anak mendapatkan pengetahuan yang berbeda dari biasanya yang diberikan oleh guru berupa LKA supaya metode pembelajaran yang dipakai guru lebih bervariasi dan menarik sehingga anak tidak merasa bosan dan jenuh dalam berhitung. 3) Media Pembelajaran Menyiapkan skenario pembelajaran dengan tema Alat Komunikasi dan subtema Benda-benda Pos pada pertemuan pertama dan subtema kegunaan alat komunikasi pada pertemuan kedua dengan metode bermain kereta angka. Sedangkan alat peraga yang digunakan yaitu kereta angka berupa kardus yang dilapisi kain flannel kartu angka, kartu huruf, gerbong kereta, kartu kereta angka 1-20, kartu kereta angka bergambar, bola kecil, bola besar, keranjang, gambar pengenalan benda-benda pos misalnya gambar kantor pos, gambar telepon, prangko, surat dan lain-lain, pita merah, kuning dan hijau, alat-alat untuk mencocok, pewarna makanan untuk kegiatan pertemuan pertama dan pertemuan kedua. 4) Menyiapkan lembar kegiatan anak Menyusun lembar kegiatan anak berupa lembar kegiatan mencocok untuk pertemuan pertama dan lembar kegiatan mencap dengan jari untuk pertemuan kedua (motorik halus) dan kegiatan mengurutkan angka dengan huruf untuk pertemuan pertama dan kegiatan menulis kata berdasarkan gambar untuk pertemuan kedua (bahasa). Kegiatan ini untuk mengetahui keeektifan penggunaan metode bermain serta menyusun tugas kegiatan unjuk kerja untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran dapat tercapai atau tidak.

7 5) Menyiapkan lembar penilaian Lembar penilaian yang digunakan adalah lembar penilaian unjuk kerja untuk menilai dalam pembelajaran kemampuan berhitung melalui metode bermain kereta angka pada anak kelompok B TK Merpati Pos. 6) Menyiapkan lembar observasi Lembar observasi yang digunakan lembar observasi aktifitas belajar anak untuk mengukur kemampuan berhitung serta keefektifan dalam penggunaan metode bermain kereta angka dan lembar observasi kemampuan guru dalam proses pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan dibagi menjadi 3 (tiga) kegiatan yaitu: 1) Kegiatan awal, 2) Kegiatan inti dan 3) Kegiatan penutup. Tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran kemampuan berhitung dengan menggunakan metode bermain kereta angka dengan Reana Kegiatan Harian yang telah disusun. Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. 1) Pertemuan pertama Pelaksanaan tindakan pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 25 Maret Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan sesuai dengan RKH yang telah dibuat dengan alokasi waktu 2,5 jam atau 150 menit dalam satu kali pertemuan. Indikator dalam pertemuan pertama terdiri 3 indikator yaitu membilang urutan bilangan 1-20, membuat urutan bilangan 1-20 dengan benda, memasangkan lambang bilangan Pertemuan I dengan tema alat komunikasi dan subtema benda-benda pos. Adapun langkah-langkah pembelajaran terbagi menjadi tiga yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. a) Kegiatan Awal Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan terlebih dulu mempersiapkan media yang dipakai dalam metode bermain kereta angka. Setelah itu guru mengajak anak untuk berbaris sambil bertepuk

8 tangan sambil berhitung masuk ke dalam kelas dan duduk di tempat masing-masing. Kemudian guru mengajak anak untuk memimpin doa sebelumnya mengucapkan salam. Setelah itu guru mengabsen anak dan -sama. Kemudian guru mengkondisikan anak untuk melakukan kegiatan motorik kasar sambil bernyanyi naik kereta api untuk melakukan melempar bola ke dalam keranjang dan setelah itu mengadakan tanya jawab tentang benda-benda pos. b) Kegiatan Inti Guru memberikan pengantar atau apersepsi tentang materi yang dikaitkan dengan tata cara bermain kereta angka yaitu : (1) Guru terlebih dahulu membagi kelompok bermain menjadi 3 kelompok dengan memberi pita warna merah, kuning dan hijau dan diikatkan di kepala anak sebagai simbol kelompok. Setelah itu guru membebaskan anak memilih tugasnya yaitu bermain kereta angka dan sebagian mengerjakan tugas yang lainnya. (2) Guru membebaskan anak untuk bereksplorasi melihat dan memegang kartu kereta angka, gerbong kereta angka, kartu kereta bergambar (3) Setelah anak selesai bereksplorasi guru terlebih dahulu memperkenalkan kartu huruf, kartu kereta angka, gerbong kereta, kartu kereta bergambar dan gerbong kereta angka yang berkaitan dengan tema dan subtema hari ini dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini : Gerbong Kereta Angka Kartu Kereta Angka

9 Gerbong Kereta Kartu Huruf Gambar 4.3 Alat dan Bahan Metode Bermain Kereta Angka (4) Guru memberikan menjelaskan cara bermain kereta angka pada anak dan memberikan contoh cara bermain kereta angka sambil berhitung angka 1-20, dapat dilihat pada Gambar 4.4 di bawah ini : Gambar 4.4 Peneliti Menjelaskan Kegiatan Metode Bermain Kereta Angka pada Anak (5) Kemudian guru memberi contoh membuat urutan angka 1-20 dengan memasangkan angka 1-20 sesuai gerbong kereta pada Gambar 4.5 di bawah ini : Gambar 4.5 Peneliti Memberi Contoh Metode Bermain Kereta Angka

10 (6) Setelah itu guru memberikan tugas kepada anak satu persatu pada kelompoknya untuk membilang urutan bilangan 1-20 sambil anak mengurutkan angka 1-20 pada gerbong kereta angka dapat dilihat pada Gambar 4.5 di bawah ini : Gambar 4.5 Kegiatan Anak Membilang sambil Mengurutkan Bilangan 1-20 (7) Kemudian anak memasangkan lambang bilangan 1-20 pada gerbong kereta angka dengan kemandiriannya tanpa bantuan dari guru terlihat pada Gambar 4.6 di bawah ini : Gambar 4.6 Kegiatan Anak Memasangkan Lambang Bilangan 1-20 (8) Setelah selesai anak kembali pada kelompoknya sambil menunggu temannya. Setelah selesai semua digantikan kelompok lainnya untuk bermain kereta angka.

11 (9) Kelompok yang telah bermain melanjutkan tugas yang diberikan yaitu bidang pengembangan bahasa yaitu menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya dengan guru menyediakan kartu huruf serta menjelaskan cara menghubungkan dengan mengurutkan kartu huruf angka satu dengan tulisannya satu dan kemudian membagikan LKA kepada anak. (10) Sedangkan untuk pengembangan motorik halus anak guru memberikan kegiatan mencocok gambar kotak pos yang terlebih dahulu guru menjelaskan cara mencocok gambar pos kotak pos dan hasil kegiatan ditempelkan pada buku gambar anak. Kegiatan akhir yaitu guru mengadakan tanya jawab kepada anak tentang tidak mengganggu teman saat belajar atau bermain kereta angka dan dilanjutkan menyanyi lagu Mari Pulang. Kemudian guru mereview kegiatan yang telah dilakukan hari ini dan memberikan penghargaan kepada anak (reward) berupa simbol dan tak lupa guru menyampaikan pesan moral sebelum pulang kepada anak dan guru meminta anak untuk memimpin doa pulang serta mengucapkan salam dan anak membalas salam pulang. Anak-anak bersalaman dengan guru serta pulang dengan tertib. 2) Pertemuan Kedua Pelaksanaan tindakan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 27 Maret 2014 dengan tema Alat Komunikasi dan subtema kegunaan alat komunikasi. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua dilaksanakan sesuai dengan RKH yang telah dibuat dengan alokasi waktu 2,5 jam atau 150 menit dalam satu kali pertemuan. Indikator dalam pertemuan kedua terdiri 3 indikator yaitu membilang urutan bilangan 1-20, membuat urutan bilangan 1-20 dengan benda dan memasangkan lambang bilangan Adapun langkah-langkah pembelajaran terbagi menjadi tiga yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

12 a) Kegiatan awal Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan terlebih dulu mempersiapkan media yang dipakai dalam metode bermain kereta angka yang sama pada pertemuan I. Setelah itu guru mengajak anak untuk berbaris sambil bertepuk tangan sambil berhitung masuk ke dalam kelas dan duduk di tempat masing-masing. Kemudian guru mengajak anak untuk memimpin doa sebelumnya mengucapkan salam. Setelah itu guru mengabsen anak dan -sama. Kemudian guru mengkondisikan anak untuk melakukan kegiatan motorik kasar sambil bernyanyi naik kereta api untuk melakukan melempar bola ke dalam keranjang dan setelah itu mengadakan tanya jawab tentang pengalaman menggunakan telepon sambil memperlihatkan gambar telepon yang pernah diketahui mereka. b) Kegiatan Inti Guru memberikan pengantar atau apersepsi tentang materi yang dikaitkan dengan tata cara bermain kereta angka yaitu : (1) Guru terlebih dahulu menjelaskan subtema hari ini dengan memperlihatkan gambar telepon, televisi, radio, dll. Kemudian guru menghubungkan materi pokok hari ini dengan kegiatan bermain kereta angka agar anak dapat mengerti tentang kegunaan alat komunikasi yang berhubungan dengan kereta angka. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru terlebih dahulu membagi 3 kelompok dengan warna pita merah, kuning dan hijau, kemudian diikatkan dikepala sebagai simbol kelompok. (2) Setelah itu guru membebaskan anak memilih tugasnya sendiri dan mengerjakan tugas sesuai dengan kelompoknya serta bereksplorasi memegang dan melihat kartu kereta angka sambil bertanya pada gurunya dapat dilihat pada Gambar 4.7 di bawah ini :

13 Gambar 4.7 Kegiatan Anak Bereksplorasi Menanyakan Kartu Kereta Angka (3) Setelah itu guru memperkenalkan kartu angka dan gerbong kereta kepada anak dan mengajak anak untuk menghitung kartu angka yang ada pada gerbong kereta dapat dilihat pada Gambar 4.8 berikut ini : Gambar 4.8 Kegiatan Memperkenalkan Kartu Kereta Angka dan Gerbong Kereta Angka (4) Guru memberikan pengarahan dalam bermain kereta angka dan memberikan contoh cara bermain kereta angka. Guru juga mengenalkan angka 1-20 dengan menempelkannya serta mengurutkan angka sesuai gerbong angka pada Gambar 4.9 di bawah ini :

14 G a m b a Gambar 4.9 Kegiatan Guru Memberi Contoh Bermain Kereta Angka (5) Setelah itu guru memberikan tugas kepada anak satu persatu pada kelompoknya untuk membilang urutan bilangan 1-20 dan mengurutkan bilangan 1-20 dapat dilihat pada Gambar 4.10 di bawah ini : Gambar 4.10 Kegiatan Anak Membilang Urutan dan Membuat Urutan bilangan 1-20 (6) Memasangkan angka 1-20 pada kereta angka dan guru juga dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan beberapa indikator yang akan dinilai dapat dilihat pada Gambar 4.11 di bawah i n i : Gambar 4.11 Kegiatan Anak Memasangkan Kartu Kereta Angka 1-20

15 (7) Setelah selesai anak kembali pada kelompoknya sambil menunggu temannya. Setelah selesai semua digantikan kelompok lainnya. (8) Kelompok yang telah bermain melanjutkan tugas yang diberikan yaitu bidang pengembangan bahasa yaitu menulis kata berdasarkan gambar dan mewarnai gambar yang ada misalnya gambar televisi dan tulisannya ditirukan oleh anak, kemudian guru membagikan LKA kepada anak (9) Sedangkan untuk pengembangan motorik halus anak guru memberikan kegiatan mencap dengan jari gambar televisi yang terlebih dahulu guru menjelaskan cara mencap gambar televisi dengan pewarna yang telah disediakan setelah itu hasil kegiatan dikumpulkan. Kegiatan akhir yaitu guru mengadakan tanya jawab kepada anak tentang bagaimana berbicara sopan ketika menerima telepon dan dilanjutkan menyanyi lagu. Kemudian guru mereview kegiatan yang telah dilakukan hari ini dan memberikan penghargaan kepada anak (reward) berupa simbol untuk anak yang berhasil dan anak tak lupa guru menyampaikan pesan moral sebelum pulang kepada anak. Guru meminta anak untuk memimpin doa pulang bersama-sama dan guru mengucapkan salam dan anak membalas salam pulang. Anak-anak bersalaman dengan guru serta pulang dengan tertib. c) Observasi Tindakan Siklus I Tahap observasi dilakukan guru untuk melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan kemampuan berhitung dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi aktifitas belajar anak, lembar observasi guru mengajar, dan lembar penilaian kemampuan berhitung. Lembar observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah dirumuskan oleh peneliti dan guru kelas. Tahap observasi ini peneliti mengadakan kolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan pemantauan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan lembar Pedoman Program Pengalaman Lapangan (PPL) Jenjang Program S1 (PG-PAUD) FKIP Universitas Sebelas Maret Tahun 2013.

16 Observasi dilaksanakan untuk mendapatkan data mengenai kegiatan yang dilakukan peneliti dalam peningkatkan kemampuan berhitung melalui metode bermain kereta angka pada anak kelompok B TK Merpati Pos Kecamatan Laweyan Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Data hasil Observasi siklus I dapat diperoleh dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1) Hasil Observasi Aktifitas BelajarAnak Dari data observasi pada siklus I yang dilaksanakan 2 kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut: a) Keaktifan anak dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran kemampuan berhitung masih kurang terkadang masih ada anak-anak yang bermain sendiri dan bercerita dengan temannya karena kurang memperhatikan guru ketika menjelaskan pembelajaran berhitung berlangsung melalui metode bermain kereta angka b) Ketepatan dalam membilang urutan, membuat urutan serta memasangkan bilangan masih belum benar terkadang urutan bilangannya masih terbalik, anak masih takut salah dan kurang berani. Banyak anak yang kurang antusias karena anak tersebut masih menunggu perintah gurunya, sehingga anak mengalami kesulitan dalam bermain kereta angka dengan tepat dan benar. c) Sebagian anak kemandiriannya masih kurang percaya diri karena perlu bimbingan dan anak yang mengalami kesulitan dalam bermain kereta angka dalam pembelajaran serta anak juga merasa bosan dan tidak fokus dalam pembelajaran kemampuan berhitung. Skor yang diperoleh anak pada siklus I pertemuan pertama adalah pada lampiran 16 halaman 184 dan pertemuan kedua adalah 26 pada lampiran 17 adalah 31,3 halaman 185. Ini menunjukkan bahwa anak dalam mengikuti pembelajaran kemampuan berhitung anak sudah baik, namun belum sesuai dengan yang diharapkan peneliti.

17 2) Hasil Observasi Saat Guru Mengajar Data observasi atau pengamatan pada siklus I selama 2 kali pertemuan maka diperoleh kelemahan-kelemahan sebagai berikut: a) Kegiatan Awal atau pra pembelajaran Guru sudah baik dalam menguasai kelas namun terkadang ada anak yang berbicara sendiri sehingga keadaan kelas ramai. Hal tersebut karena guru belum ada perjanjian kontrak dengan anak, sehingga membuat anak tidak fokus pada saat pembelajaran berlangsung dan tidak memperhatikan penjelasan guru. b) Kegiatan Inti pembelajaran Tugas yang diberikan guru sudah jelas namun langkah yang selanjutnya belum terpikirkan. Misalnya ada anak yang kesulitan dalam mengurutkan angka terkadang ada anak berhenti menunggu perintah gurunya hal ini disebabkan guru belum menyampaikan informasi bermain kereta angka secara jelas. Alokasi waktu yang direncanakan tidak terpenuhi dan melewati batas waktu hal tersebut karena ada beberapa anak yang lambat dalam menyelesaikan tugasnya c) Kegiatan Akhir Guru sudah memberikan motivasi berupa reward atau penghargaan pada anak sudah ada. Namun sudah diberi kartu bintang tetapi anak belum antusias dengan memberikan perhatian berupa pertanyaan seputar bermain kereta angka pada anak yang belum tuntas agar dapat mengejar ketinggalannya. Berdasarkan keseluruhan data observasi pada guru mengajar dalam siklus I pertemuan pertama skornya 3,7 pada lampiran 21 halaman 193 dan pertemuan kedua skornya 3,9 pada lampiran 23 halaman 198. Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam pelaksanaan pembelajaran sudah baik.

18 2) Hasil Penilaian Peningkatan Kemampuan Berhitung melalui Metode Bermain Kereta Angka Berdasarkan pada pembelajaran kemampuan berhitung melalui metode bermain kereta angka pada siklus I yang dapat dilihat dalam lampiran 12 halaman 175, maka data hasil penilaian kemampuan berhitung tersebut dapat disajikan dalam Tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Data Hasil Penilaian Kemampuan Berhitung Siklus I Nilai Frekuensi fi.xi Persentase Simbol Keterangan (xi) (fi) ( % ) % Tuntas % Tuntas % Belum Tuntas % Belum Tuntas % O Belum Tuntas % O Belum Tuntas Jumlah % Nilai rata-rata = 80,1 Nilai ketuntasan = (8 : 15) x 100% = 53 % Nilai ketidaktuntasan = (7 : 15) x 100% = 47 % (Sumber : Lampiran 12 Halaman 175) Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dibuat grafik data hasil penilaian ketuntasan kemampuan berhitung pada siklus I dapat dilihat pada Gambar 4.12 di bawah ini sebagai berikut: Frekuensi Nilai Ketuntasan Gambar 4.12 Grafik Hasil Penilaian Kemampuan Berhitung Siklus I

19 Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 di atas dapat dinyatakan bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I persentase ketuntasan dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua dari 15 anak, ada 8 anak atau 53% anak yang memperoleh nilai dan sebanyak 7 anak atau 47% anak yang memperoleh nilai belum tuntas (0) dengan nilai rata-rata sebesar 80,1. Data kondisi awal ketuntasan hanya mencapai 20%, sedangkan pada siklus I sebesar 53% anak mendapat nilai tuntas dan 47% mendapat nilai belum tuntas dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Ketuntasan Belajar Anak Pada Siklus I No Ketuntasan Jumlah Anak Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 53 % 2 Belum Tuntas 7 47 % (Sumber : Lampiran 12 Halaman 175) Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, maka dapat disajikan dalam bentuk grafik ketuntasan belajar anak pada siklus I yang dapat di lihat pada Gambar 4.13 di bawah ini : Gambar 4.13 Grafik Ketuntasan Belajar Anak Kemampuan Berhitung pada Siklus I

20 Berdasarkan data pada kondisi awal sebelum tindakan dan sesudah tindakan siklus I, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus I mengalami peningkatan kemampuan berhitung, tetapi belum sesuai dengan target yang diharapkan peneliti yaitu 80%. Dilihat dari hasil penilaian kemampuan berhitung pada siklus I terdapat 8 anak atau sebesar 53 % yang mendapat nilai tunt anak atau sebesar 47 % yang masih mendapat nilai belum tuntas (0). Maka nilai kemampuan berhitung belum sesuai target masih dilanjutkan lagi pada siklus II sampai indikator kinerja mencapai 80 %. d. Refleksi Tindakan Siklus I Data-data yang diperoleh melalui observasi dan penilaian hasil peningkatan kemampuan berhitung dikumpulkan untuk dianalisis dan direfleksi. Hal ini dilakukan sebagai pedoman atau acuan pengambilan langkah pada siklus berikutnya. Pada siklus I nilai ketuntasan hasil belajar anak dari 15 anak hanya 53 %, sehingga masih belum mencapai target penelitian yaitu 80 %. Maka dengan belum tercapainya target ketuntasan minimal maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. Hasil analisis dan refleksi dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan belum menunjukkan perubahan peningkatan yang secara signifikan, ditemukan beberapa permasalahan dan solusinya sebagai berikut: 1) Keaktifan sudah cukup namun perlu dibimbing guru dalam proses pembelajaran karena anak masih malu-malu dalam bermain kereta angka sesuai urutan angka secara optimal terkadang masih ada yang terbalik. Guru sebaliknya mengarahkan terlebih dahulu dalam kegiatan pembelajaran sehingga anak dapat bermain aktif. 2) Ketepatan membuat urutan terkadang belum benar karena anak di dalam pembelajaran berhitung masih ragu-ragu dan terkadang terbalik memasangkan angkanya. Hal ini disebabkan guru dapat mengelola kelas namun anak tidak termotivasi, merasa jenuh dan bosan. Solusinya untuk pembelajaran berikutnya guru perlu meningkatkan pengelolaan kelas,

21 memberikan motivasi terlebih dahulu pada awal pelajaran kepada anak agar lebih antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran berhitung 3) Kemandirian anak masih kurang terkadang masih ragu-ragu dalam bermain kereta angka, kadang anak membutuhkan bantuan guru sebelum mencobanya terlebih dahulu serta efisiensi waktu masih belum sesuai. Hal ini disebabkan anak belum berani, dan takut salah dalam memainkan kereta angka dengan baik serta anak belum terbiasa dengan pembelajaran yang dilakukan melalui metode bermain angka yang menarik bagi anak dan efisiensi waktu tepat sesuai dengan targetnya. 2. Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus II. Tindakan siklus II ini dilakukan selama 2 kali pertemuan yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 April 2014 dan hari Sabtu tanggal 5 April 2014, dengan diikuti 15 anak yang terdiri dari 6 anak perempuan dan 9 anak laki-laki. Peneliti dan guru kelas melakukan kolaborasi dalam pembelajaran. Peneliti berperan sebagai guru kelas langsung yang memberikan tindakan dalam pembelajaran berhitung melalui metode bermain kereta angka, sedangkan yang bertindak sebagai observer yaitu wali kelas yang membantu peneliti dalam mengobservasi aktivitas peneliti sebagai guru kelas dan aktivitas siswa. Tahapantahapan dalam pelaksanaan siklus II sebagai berikut : a. Perencanaan Tindakan Siklus II Tahap ini dilaksanakan sebagai lanjutan dari tindakan siklus I untuk melakukan tindakan pada kegiatan pembelajaran yang belu mencapai target peneliti. Kegiatan perencanaan tindakan siklus II pertemuan pertama yang dilaksanakan pada hari Rabu, 2 April 2014 dan pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 April Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran kemampuan berhitung melalui metode bermain angka, peneliti membuat perencanaan kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

22 1) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang memuat beberapa indikator yang akan diteliti. Rancangan pelaksanaan pembelajaran mencakup penentuan: Kompetensi dasar, indikator, kegiatan pembelajaran, metode, media dan alat peraga, alat penilaian serta langkah-langkah/skenario pembelajaran. 2) Menyiapkan metode bermain kereta Persiapan metode bermain kereta angka sebagai tehnik mengajar guru dalam menyampaikan pembelajaran kemampuan berhitung dengan menggunakan media pembelajaran kereta angka sebagai alat dalam pembelajaran berhitung agar anak mendapatkan pengetahuan yang berbeda, dari biasanya yang diberikan oleh guru berupa LKA supaya metode pembelajaran yang dipakai guru lebih bervariasi dan menarik sehingga anak tidak merasa bosan dan jenuh dalam berhitung. 3) Media Pembelajaran Menyiapkan skenario pembelajaran dengan tema Tanah Airku dan subtema Pakaian Adat pada pertemuan pertama dan subtema Macammacam Suku Bangsa dan Tradisinya pada pertemuan kedua dengan metode bermain kereta angka. Sedangkan alat peraga yang digunakan yaitu kereta angka berupa kardus yang dilapisi kain flannel kartu angka, kartu huruf, gerbong kereta, kartu kereta angka 1-20, kartu kereta angka bergambar, bendera, gambar pengenalan pakaian adat, rumah adat, tarian dan senjata, pita merah, kuning dan hijau, alat-alat untuk menjahit, menggunting, gambar baju kebaya, gambar rumah adat, bros kuning, bros merah sebagai simbol kelompok,baju adat untuk kegiatan pertemuan pertama dan pertemuan kedua. 4) Menyiapkan lembar kegiatan anak Menyusun lembar kegiatan anak berupa lembar kegiatan menjahit baju kebaya untuk pertemuan pertama dan lembar kegiatan menggunting rumah adat untuk pertemuan kedua (motorik halus) dan kegiatan mengurutkan dan menceritakan kembali gambar yang disediakan untuk pertemuan pertama dan menghubungkan gambar dengan tulisannya

23 sesuai dengan gambar untuk pertemuan kedua (bahasa). Kegiatan ini untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode bermain serta menyusun tugas kegiatan unjuk kerja untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran dapat tercapai atau tidak. 5) Menyiapkan lembar penilaian Lembar penilaian yang digunakan adalah lembar penilaian unjuk kerja untuk menilai dalam pembelajaran kemampuan berhitung melalui metode bermain kereta angka pada anak kelompok B TK Merpati Pos. 6) Menyiapkan lembar observasi Lembar observasi yang digunakan observasi aktifitas belajar anak, observasi kemampuan guru mengajar untuk mengukur kemampuan berhitung anak serta keefektifan dalam penggunaan metode bermain kereta angka. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan dibagi menjadi 3 (tiga) kegiatan yaitu: 1) Kegiatan awal, 2) Kegiatan inti dan 3) Kegiatan penutup. Tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran kemampuan berhitung dengan menggunakan metode bermain kereta angka dengan Rencana Kegiatan Harian yang telah disusun. Siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. 1) Pertemuan pertama Pelaksanaan tindakan pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 April Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan sesuai dengan RKH yang telah dibuat dengan alokasi waktu 2,5 jam atau 150 menit dalam satu kali pertemuan. Indikator dalam pertemuan pertama terdiri 3 indikator yaitu membilang urutan bilangan 1-20, membuat urutan bilangan 1-20 dengan benda, memasangkan lambang bilangan Pertemuan I dengan tema Tanah Airku dan subtema Pakaian Adat. Adapun langkah-langkah pembelajaran terbagi menjadi tiga yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

24 a) Kegiatan Awal Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai terlebih dahulu guru menyambut kedatangan anak, untuk bermain bebas sebentar dan lonceng berbunyi tanda kegiatan akan dimulai anak-anak diajak berbaris sambil bertepuk tangan dan berhitung, setelah itu anak-anak diajak berjalan masuk ke ruang kelas. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti pada kegiatan awal yaitu guru mengucapkan salam pembuka, berdoa mau belajar (meminta anak memimpin doa), mengabsen, menyanyi lagu Bendera Merah Putih bersamagiatan motorik kasar yaitu lomba memindahkan bendera. Setelah anak duduk kembali ke tempat masing-masing guru mengajak tanya jawab tentang bersikap ramah bila bertemu teman yang berbeda suku. b) Kegiatan Inti Guru memberikan pengantar atau apersepsi tentang materi yang dikaitkan dengan tata cara bermain kereta angka yaitu : (1) Guru terlebih dahulu menjelaskan tema tanah airku dan subtema hari ini dengan memperlihatkan gambar baju adat, rumah adat, kesenian adat dll. Kemudian guru menghubungkan materi pokok hari ini dengan kegiatan bermain kereta angka agar anak dapat mengerti tentang pelaksanaan metode bermain yang berhubungan dengan kereta angka dan melakukan tanya jawab tentang pakaian adat sambil mengenalkan alat dan bahan metode bermain kereta angka pada anak dapat dilihat pada Gambar 4.14 di bawah ini : Kereta Gambar Gerbong Kereta Gerbong Kereta KeretaAngka Gambar 4.14 Alat dan Bahan Metode Bermain Kereta Angka

25 (2) Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru terlebih dahulu membagi 2 kelompok untuk masing kelompok dengan bros warna kuning dan bros warna merah sebagai simbol kelompok. (3) Setelah itu guru membebaskan anak memilih tugasnya sendiri dan mengerjakan tugas sesuai dengan kelompoknya serta bereksplorasi memegang dan melihat kartu kereta angka sambil bertanya pada gurunya dapat dilihat pada Gambar 4.15 di bawah ini : Gambar 4.15 Kegiatan Anak Bereksplorasi dengan Kereta Angka (4) Setelah itu guru memperkenalkan kartu angka dan gerbong kereta kepada anak dan mengajak anak untuk menghitung kartu angka bergambar yang ada serta memperlihatkan gerbong kereta. Guru memberikan pengarahan dalam bermain kereta angka dan memberikan contoh cara bermain kereta angka. Guru juga mengenalkan angka 1-20 dengan menempelkannya serta mengurutkan angka sesuai gerbong angka dapat dilihat pada Gambar 4.16 di bawah ini : Gambar 4.16 Kegiatan Guru Menjelaskan Cara Bermain Kereta Angka

26 (5) Setelah itu guru memberikan tugas kepada anak satu persatu pada kelompoknya untuk menyebut urutan bilangan 1-20 dan mengurutkan bilangan 1-20 pada Gambar 4.17 di bawah ini : Gambar 4.17 Kegiatan Anak Membilang dan Membuat Urutan 1-20 (6) Kemudian anak memasangkan angka 1-20 dengan kartu kereta gambar pada gerbong kereta angka dapat dilihat pada Gambar 4.18 di bawah ini : Gambar 4.18 Kegiatan Anak Memasangkan Lambang Bilangan 1-20 (7) Setelah selesai anak kembali pada kelompoknya sambil menunggu temannya. Setelah selesai semua digantikan kelompok lainnya. (8) Kelompok yang telah bermain melanjutkan tugas yang diberikan yaitu bidang pengembangan bahasa yaitu menghubungan gambar baju adat dengan daerahnya dengan guru serta menjelaskan cara

27 menghubungkan gambar baju adat dengan daerahnya dan kemudian membagikan LKA kepada anak. (9) Sedangkan untuk pengembangan motorik halus anak guru memberikan kegiatan menjahit gambar baju adat yang terlebih dahulu guru menjelaskan cara menjahit gambar baju adat tersebut. Kegiatan akhir yaitu guru bercerita tentang anak yang berani pergi dan pulang sendiri ketika sekolah dan dilanj mengakhiri kegiatan sebelum berdoa. Kemudian guru mereview kegiatan yang telah dilakukan hari ini dan memberikan penghargaan kepada anak (reward) berupa simbol dan tak lupa guru menyampaikan pesan moral sebelum pulang kepada anak. Guru meminta anak untuk memimpin doa pulang, guru mengucapkan salam dan anak membalas salam pulang. Anak-anak bersalaman dengan guru serta pulang dengan tertib. 2) Pertemuan Kedua Pelaksanaan tindakan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 5 April 2014 dengan tema Tanah Airku dan subtema macammacam suku bangsa dan tradisinya. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua dilaksanakan sesuai dengan RKH yang telah dibuat dengan alokasi waktu 2,5 jam atau 150 menit dalam satu kali pertemuan. Indikator dalam pertemuan kedua terdiri 3 indikator yaitu membilang urutan bilangan 1-20, membuat urutan bilangan 1-20 dengan benda, memasangkan lambang bilangan Adapun langkah-langkah pembelajaran terbagi menjadi tiga yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. a) Kegiatan awal Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan terlebih dulu mempersiapkan media yang dipakai dalam metode bermain kereta angka yaitu kartu angka, kartu kereta angka bergambar, kereta angka dan gerbong kereta angka sama dengan pertemuan I. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai terlebih dahulu guru menyambut kedatangan anak, untuk bermain bebas sebentar dan lonceng berbunyi tanda kegiatan akan dimulai anak-anak

28 diajak berbaris untuk melakukan senam kesegaran jasmani bersama guruguru, setelah itu anak-anak diajak berjalan masuk ke ruang kelas. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti pada kegiatan awal yaitu guru mengucapkan salam pembuka, berdoa mau belajar (meminta anak Satu Nusa Satu Bangsa bersamasar yaitu berdiri dengan satu kaki sambil memasang baju. Setelah anak duduk kembali ke tempat masingmasing guru mengajak tanya jawab tentang meminta tolong dengan baik ketika memerlukan bantuan teman sambil memperlihatkan gambar anak yang meminta tolong yang pernah diketahui mereka. b) Kegiatan inti (1) Apersepsi tanya jawab tentang macam-macam suku bangsa dan tradisinya. Guru terlebih dahulu menjelaskan subtema hari ini dengan memperlihatkan macam-macam suku bangsa dari baju adat, rumah adat, tarian dan senjata daerah kepada anak. Kemudian guru menghubungkan materi pokok hari ini dengan kegiatan bermain kereta angka agar anak dapat mengerti tentang macam-macam suku bangsa dan tradisinya yang menghubungkan dengan kereta angka sebagai alat transportasi antar pulau di Indonesia. (2) Saat sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru terlebih dahulu membagi 2 kelompok dengan bros warna kuning dan bros warna merah sebagai simbol kelompok. (3) Setelah itu guru membebaskan anak memilih tugasnya sendiri. Setelah pembagian tugas mana yang bermain atau mengerjakan tugas sesuai dengan kelompoknya dan bebas bereksplorasi dengan memegang dan melihat kereta angka dapat dilihat pada Gambar 4.19 di bawah ini :

29 Gambar 4.19 Kegiatan Anak Bereksplorasi dengan Memegang Kartu Kereta Angka dan Kartu Kereta Bergambar (4) Setelah itu guru memperkenalkan kartu angka dan gerbong kereta kepada anak dan mengajak anak untuk menghitung kartu angka yang ada serta gerbong kereta. Guru memberikan pengarahan dalam bermain kereta angka dan memberikan contoh cara bermain kereta angka. Guru juga mengenalkan angka 1-20 dengan menempelkannya serta mengurutkan angka sesuai gerbong angka dapat dilihat pada Gambar 4.20 di bawah ini : G ambar 4.20 Kegiatan Guru Menjelaskan Metode Bermain Kereta Angka

30 (5) Setelah itu guru memberikan tugas kepada anak satu persatu pada kelompoknya untuk membilang urutan bilangan 1-20 dapat dilihat pada Gambar 4.21 di bawah ini : Gambar 4.21 Kegiatan Anak Membilang 1-20 didampingi Guru (6) Anak mengurutkan bilangan 1-20 serta memasangkan angka 1-20 dengan kereta bergambar pada gerbong kereta angka sesuai dengan kelompoknya. Guru juga dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan beberapa indikator yang akan dinilai dapat dilihat pada Gambar 4.22 di bawah ini : Gambar 4.22 Kegiatan Anak Membuat Urutan 1-20 sambil Memasangkan Lambang Bilangan pada Gerbong Kereta

31 (7) Setelah selesai anak kembali pada kelompoknya sambil menunggu temannya. Setelah selesai semua digantikan kelompok lainnya dapat dilihat pada Gambar 4.23 di bawah ini : Gambar 4.23 Kegiatan Anak Menunggu Temannya Bermain (8) Kelompok yang telah bermain melanjutkan tugas yang diberikan yaitu bidang pengembangan bahasa yaitu mengurutkan gambar suku bangsa dari rumah adat, pakaian adat, tarian dan senjata daerah pada anak serta menjelaskan cara mengurutkannya sesuai dengan angkanya, kemudian guru membagikan LKA kepada anak dapat dilihat pada Gambar 4.24 di bawah ini : Gambar 4.24 Kegiatan Mengurutkan Gambar Suku Bangsa Sesuai dengan Angkanya (Bahasa)

32 (9) Sedangkan untuk pengembangan motorik halus anak guru memberikan kegiatan menggunting rumah yang terlebih dahulu guru menjelaskan cara menggunting gambar rumah adat dan hasil kegiatan dikumpulkan dapat dilihat pada Gambar 4.23 di bawah ini: Gambar 4.23 Kegiatan Anak Adat Menggunting Gambar Rumah Kegiatan akhir yaitu guru mengadakan tanya jawab kepada anak tentang melaksanakan tugas yang diberikan guru ketika belajar dan dilanjutkan menyanyi dilakukan hari ini dan memberikan penghargaan kepada anak (reward) berupa simbol pada anak yang berhasil. Setelah itu guru menyampaikan pesan moral sebelum pulang kepada anak sebelum pulang. Guru meminta anak untuk memimpin doa pulang bersama-sama dan guru mengucapkan salam dan anak membalas salam pulang. Anak-anak bersalaman dengan guru serta pulang dengan tertib.

33 Gambar 4.24 Kegiatan Anak yang Berhasil Bermain Kereta Angka b. Observasi Tindakan Siklus II Tahap observasi dilakukan guru untuk melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan kemampuan berhitung dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi aktifitas belajar anak, lembar observasi guru mengajar, lembar penilaian kemampuan berhitung, kamera dan video. Lembar observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah dirumuskan oleh peneliti dan guru kelas. Tahap observasi ini peneliti mengadakan kolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan pemantauan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan lembar Pedoman Program Pengalaman Lapangan (PPL) Jenjang Program S1 (PG-PAUD) FKIP Uiversitas Sebelas Maret Tahun Observasi dilaksanakan untuk mendapatkan data mengenai kegiatan yang dilakukan peneliti dalam peningkatkan kemampuan berhitung melalui metode bermain kereta angka pada anak kelompok B TK Merpati Pos Kecamatan Laweyan Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.

34 Data hasil Observasi siklus II dapat diperoleh dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1) Hasil Observasi pada Kegiatan Anak Hasil data observasi pada siklus II yang dilaksanakan 2 kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut: a) Keaktifan anak mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran kemampuan berhitung sudah baik dan anak sangat antusias pada saat mengikuti pembelajaran berhitung dimulai. Anak juga memperhatikan guru ketika pembelajaran berhitung berlangsung melalui metode bermain kereta angka. b) Ketepatan dalam membilang urutan bilangan dengan benar, membuat urutan bilangan dan memasangkannya bilangan dengan benar sehingga anak mampu memainkan kereta angka sesuai karena anak tidak merasa bosan dan fokus dalam pembelajaran berhitung c) Kemandirian anak dalam bermain kereta angka sangat baik karena banyak anak yang memahami ketika guru memberikan kegiatan pembelajaran kemampuan berhitung melalui metode bermain kereta angka serta anak yang merasa senang melakukan sendiri saat melakukan pembelajaran kemampuan berhitung dalam kegiatan bermain kereta angka dengan sangat baik. Skor yang diperoleh anak pada siklus II pertemuan pertama adalah 33,7 dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 186 dan pertemuan kedua adalah 37,7 dapat dilihat pada lampiran 19 halaman 187. Ini menunjukkan bahwa anak dalam mengikuti pembelajaran kemampuan berhitung sudah baik dan sesuai dengan yang diharapkan peneliti. 2) Hasil Observasi Saat Guru Mengajar Data hasil observasi atau pengamatan pada siklus II selama 2 kali pertemuan maka diperoleh peningkatan kemampuan guru mengajar dibanding siklus I antara lain :

35 a) Kegiatan pra pembelajaran dan awal pembelajaran Guru sudah tidak terlihat canggung karena guru bisa mengkondisikan anak agar tidak ribut pada saat pembelajaran dimulai. Guru dapat memeriksa kesiapan siswa dan bersikap tegas pada anak agar lebih memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang disampaikan. b) Kegiatan inti pembelajaran Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan metode bermain kereta angka kepada anak dan dapat mengelola kelas dengan pembelajaran yang baik. Guru sudah dapat mendisiplinkan anak sesuai dengan kelompoknya supaya tidak berebutan ingin bermain dan mau mengerjakan tugas dengan baik. Guru juga dapat menguasai waktu yang efisien sesuai yang direncanakan dalam menerapkan metode bermain kereta angka dan menumbuhkan keceriaan dan antusiasme serta menumbuhkan partisipasi aktif pada anak saat pembelajaran berhitung melalui metode bermain kereta angka. c) Kegiatan akhir Pemberian reward kartu bintang membuat anak lebih senang dan bersemangat. Guru juga memberikan perhatian dengan mengajukan pertanyaan pada anak yang belum mendapat nilai tuntas agar anak bisa mengejar ketinggalan, pertanyaan tersebut diberikan untuk menstimulus anak. Berdasarkan keseluruhan data observasi pada guru mengajar dalam siklus II pada lampiran 25 halaman 201 pertemuan pertama skornya 3,9 dan lampiran 27 halaman 211 pertemuan kedua skornya 4,0. Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam pelaksanaan pembelajaran sudah sangat baik. Data observasi ini menunjukkan kemampuan guru dalam mengelola kelas juga sudah sangat baik

36 3) Hasil Penilaian Peningkatan Kemampuan Berhitung melalui Metode Bermain Kereta Angka Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran berhitung melalui metode bermain kereta angka pada siklus II yang dapat dilihat dalam lampiran 15 halaman 183, maka data hasil penilaian kemampuan berhitung tersebut dapat disajikan dalam Tabel 4.5 sebagai berikut : Tabel 4.5 Data Hasil Penilaian Kemampuan Berhitung Siklus II Nilai Frekuensi fi.xi Persentase Nilai Keterangan (xi) (fi) ( % ) Simbol % Tuntas % Tuntas % Tuntas % Belum Tuntas Jumlah % Nilai rata-rata = 93,7 Nilai Ketuntasan = (14 : 15) x100% = 93 % Nilai Ketidak tuntasan = (1 : 15) x 100% = 7 % (Sumber : Lampiran 15 Halaman 183) Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, maka dapat disajikan pada grafik data Hasil Penilaian Kemampuan Berhitung Siklus II yang dapat dilihat pada Gambar 4.25 dibawah ini: Frekuensi Nilai Ketuntasan Gambar 4.25 Grafik Data Hasil Penilaian Kemampuan Berhitung Siklus II

37 Berdasarkan Tabel 4.5 dan Gambar 4.25 di atas, dapat dinyatakan bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II persentase ketuntasan mengalami kenaikan. Dari penilaian kemampuan berhitung siklus II dapat disimpulkan bahwa kemampuan berhitung yang mendapat nilai tuntas sebesar 93% dan 1 anak atau sebesar 7% yang mendapat nilai belum tuntas (0) dengan rata-rata nilai 93,7. Data ketuntasan pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut : Tabel 4.6 Ketuntasan Belajar Anak Pada Siklus II No Ketuntasan Jumlah Anak Jumlah Persentase 1 Tuntas % 2 Belum Tuntas 1 7 % (Sumber : Lampiran 15 Halaman 183) Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, maka dapat disajikan dalam bentuk grafik ketuntasan belajar anak pada siklus II yang dapat di lihat pada Gambar 4.26 di bawah ini : Gambar 4.26 Grafik Ketuntasan Belajar Anak pada Siklus II

38 Berdasarkan data pada kondisi awal sebelum tindakan ketuntasan anak hanya mencapai 20%, pada siklus I sebesar 53%, sedangkan pada siklus II mencapai ketuntasan sebesar 93%. Maka dapat disimpulkan adanya peningkatan kemampuan berhitung anak sudah sesuai dengan harapan peneliti. Hasil evaluasi siklus II anak yang mendapat nilai tuntas % dan 1 anak atau 7% yang mendapat nilai belum tuntas (0). d. Refleksi Tindakan Siklus II Hasil analisis data balikan terhadap pelaksanaan pembelajaran berhitung melalui metode bermain kereta angka pada penelitian di siklus II secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Aktifitas anak dalam kelas semakin meningkat. Kemampuan dalam pembelajaran berhitung anak semakin meningkat. Dilihat dari hasil analisis dan refleksi ditemukan beberapa hal, sebagai berikut: 1) Anak mampu bermain kereta angka secara baik, hal ini karena guru dapat menyampaikan materi secara jelas dan tepat sehingga anak memahami materi yang diberikan. Dari 15 anak tinggal 1 orang anak yang masih mendapat nilai di bawah ketuntasan. 2) Aktifitas anak di dalam pembelajaran berhitung melalui metode bermain kereta angka sudah baik, hal ini dibuktikan dengan adanya respon dari anak terhadap pertanyaan yang diberikan guru sudah meningkat. Hal ini disebabkan guru memberikan motivasi dan penghargaan kepada anak baik secara verbal maupun simbol bintang dan pengelolaan kelas yang baik. 3) Anak terlihat senang dan antusias dengan metode bermain kereta angka, hal ini disebabkan karena metode yang diberikan saat pembelajaran berhitung sangat menarik bagi anak sehingga anak tidak merasa bosan dan jenuh. 4) Materi yang disampaikan pada setiap pertemuan pengelolaan alokasi waktunya sangat tepat dan efisien sehingga tidak terjadi kekurangan waktu

39 dalam menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan waktu yang dilakukan guru sudah baik. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran kemampuan berhitung melalui metode bermain kereta angka menunjukkan perubahan pembelajaran yang signifikan. Hasil belajar kemampuan berhitung pada siklus II di atas, anak mendapat nilai tunt % sebanyak 14 anak. Data hasil penelitian ini, pembelajaran kemampuan berhitung dikatakan berhasil apabila persentase nilai tuntas anak mencapai 80%, atas data dari hasil yang diperoleh pada masing-masing pertemuan pada siklus II ini dikatakan berhasil karena persentase nilai ketuntasan anak sudah mencapai 93%, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Namun guru juga berusaha untuk memberikan latihan bagi anak yang belum mencapai nilai ketuntasaan.

40 C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus Berdasarkan hasil analisa setelah dilakukan tindakan diketahui bahwa dengan meningkatnya kemampuan anak pada proses pembelajaran melalui metode bermain kereta angka, maka kemampuan berhitung anak kelompok B TK Merpati Pos juga meningkat. Peningkatan kemampuan berhitung itu dapat dilihat dari nilai persentase anak pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I serta siklus II. Perbandingan persentase nilai kemampuan berhitung anak kelompok B TK Merpati Pos pra tindakan, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus Nilai Kemampuan Berhitung Anak pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II Pra Tindakan Siklus I Siklus II No Nilai Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % 1. Tuntas Belum Tuntas Jumlah Untuk lebih jelasnya Tabel 4.7 di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik yang dapat dilihat pada Gambar 4.27 sebagai berikut: Gambar 4.27 Grafik Perbandingan Data Hasil Penilaian Kemampuan Berhitung anak pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

41 Bila dilihat dari data di atas diketahui pencapaian ketuntasan belajar anak pada kondisi awal, siklus I dan siklus II. Perbandingan persentase nilai ketuntasan belajar anak tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.28 sebagai berikut : Gambar 4.28 Grafik Perbandingan Peningkatan Persentase Ketuntasan Belajar Anak pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II. Berdasarkan analisa data di atas dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian ketuntasan belajar pada anak kelompok B TK Merpati Pos meningkat. Peningkatan ketuntasan belajar anak tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berhitung pada anak sudah meningkat dan peningkatannya sudah mencapai target ak 93% dari 15 anak. Peningkatan kemampuan berhitung pada anak tersebut dikarenakan keaktifan anak dan kemandirian dari anak dalam kegiatan pembelajaran berhitung. Sehingga adanya peningkatan kemampuan berhitung pada anak kelompok B TK Merpati Pos yang ditandai dengan nilai ketuntasan yang dicapai oleh anak memberikan bukti bahwa pelaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ini telah berhasil dan berakhir pada siklus II.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dilaksanakan di TK Merpati Pos Surakarta, dengan alamat Di Jln.Semangka No 24 ( Barat Lapangan Segitiga) Desa/Kelurahan Kerten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Subyek penerima tindakan berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK A Dharma Wanita 4 Ngraji Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Subyek yang menerima tindakan berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di TK Kandangan 2 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Siwi Peni XI Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin F % P 10 53% L 9 47% Jumlah 19 100% Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 19 anak,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Penerapan Strategi True Or False untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. JURNAL PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN PAPAN FLANEL PADA KELOMPOK B TK PERTIWI KUPANG, KARANGDOWO, KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Sebelum melaksanakan proses penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi di TK Siwi Peni XI surakarta untuk mengetahui keadaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Samaritania dilaksanakan dengan membagi anak berdasarkan kelompok usia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Samaritania dilaksanakan dengan membagi anak berdasarkan kelompok usia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Sosial Samaritania Salatiga, berada di jalan Jambewangi Cemara IV Bancaan Salatiga. Kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A 1 MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A Lia Afdia Muhammad Reza PG-PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.4

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 3 yaitu 2 guru dan 1 kepala sekolah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 3 yaitu 2 guru dan 1 kepala sekolah. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RA Mluweh Ungaran Timur pada kelompok B semester II tahun pelajaran 2015/2016. Subyek yang menerima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang mencakup seluruh temuan dan pembahasan hasil pada peserta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Tempat Penelitian Lembaga pendidikan yang dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas ini adalah Sekolah Dasar Negeri Sukoagung. Sekolah ini terletak di Desa Sukoagung,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan menguraikan hasil dan pembahasan dari penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak usia 5-6 tahun di PAUD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Observasi Awal Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B Paud Afiat seperti anak menggambar bentuk segitiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan strategi Giving Question and Getting Answer pada mata pelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek a. Jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1 Subyek Penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin f % P 15 60% L 10 40% Jumlah 25

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 104 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN METODE. Bercakap-cakap tentang Makanan Kesukaanku (Roti)

INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN METODE. Bercakap-cakap tentang Makanan Kesukaanku (Roti) RKH dan RPP PAUD tema Kebutuhanku (Roti) RENCANA KEGIATAN HARIAN Tema :KEBUTUHANKU Subtema : Makanan Kesukaanku (Roti) Hari/Tanggal : Senin,17 2014, Kelompok : B Semester : I INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru,

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal hasil belajar matematika pada siswa kelas 3 SD Negeri Kaliwungu 03, Kecamatan Kaliwungu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Penelitian dilakukan di SDN Bringin Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Sebelum melaksanakan penelitian, harus melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung saat pembelajaran IPA dan kegiatan wawancara dengan guru

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B Ratna Wijayanti Mas udah PG-PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.4

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 2 : Kegemaranku Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 SILABUS KELAS: 1 TEMA: KEGEMARANKU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Lebih terperinci

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SITI LATIFATU NAILI RISLINA; ROSA IMANI KHAN Program Studi PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dalam pelaksanaannya melalui tahap pratindakan dengan melakukan observasi, wawancara, dan uji pratindakan. Hasil wawancara dengan

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN (Permen No. 58 Tahun 2009) Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik

KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN (Permen No. 58 Tahun 2009) Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN (Permen No. 58 Tahun 2009) Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik Kemampuan 1. Meyebutkan 1. Pengulangan kalimat yang Observasi Berbicara Kalimat yang Lebih Kompleks diucapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Noborejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN EMOSIONAL MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A BA AISYIYAH NGALAS II KLATEN SELATAN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN EMOSIONAL MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A BA AISYIYAH NGALAS II KLATEN SELATAN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN EMOSIONAL MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A BA AISYIYAH NGALAS II KLATEN SELATAN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum dilaksanakan tindakan, peneliti melakukan survey terlebih dahulu untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Setelah peneliti melaksanakan pengumpulan data, maka dapat disajikan data tentang kemampuan penguasaan kosa kata siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I SD Negeri Kebolampang Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada saat penelitian berlangsung di MI Darussalam Krian Sidoarjo tentang keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti lakukan. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Blotongan 2 Salatiga dengan jumlah 39 peserta didik pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS 1 Semester 1 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas V SD N Ngajaran 02.Langkah pertama yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Data penelitian perbaikan hasil pembelajaran ini, peneliti bertindak sebagai pelaku sedangkan yang sebagai observer dan pengamat adalah guru pamong serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan-tahapan pada setiap siklusnya. Dalam penelitian ini dilakukan dua siklus proses pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dikemukakan. Data hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel berisi temuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dikemukakan. Data hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel berisi temuan 23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab IV ini akan diuraikan hasil penelitian yang akan dibahas dengan merujuk kepada teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian yang telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan keutuhan NKRI dengan menggunakan metode Mind Mapping pada mata pelajaran PKn kelas V di MI Nurul Islam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas 2 SD Negeri Salatiga 02 dengan jumlah siswa 7 siswa pada mata pelajaran IPA

Lebih terperinci

Dokumentasi media flash card. gambar

Dokumentasi media flash card. gambar LAMPIRAN 86 Lampiran 1 Dokumentasi media flash card 1 set media flash card tampak dari tulisan 1 set media flash card tampak dari gambar 2 set media flash card tampak dari tulisan 2 set media flash card

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus

Gambar 4.1 Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklus Proses pembelajaran sebelum dilakukan tindakan, guru hanya mengajar dengan ceramah. Guru cenderung mentransfer ilmu pada siswa, sehingga guru lebih aktif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I MI Miftahul Ulum Curah Keris Kalipang Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan siklus I dimulai memilih materi yang akan diajarkan yaitu panjang satuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Maret 2013, pertemuan kedua hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013 dengan materi Arti Pecahan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Nurul Huda I Kepatihan Gresik. Selain proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Nurul Huda I Kepatihan Gresik. Selain proses BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Sebelum Penelitian Pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti melalui proses wawancara terhadap guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Nurul Huda I Kepatihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 4 SD Negeri Randusari pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal adalah kondisi sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Team Assisted Individualydalam pembelajaran dikelas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Shandy Putra Telkom Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Shandy Putra Telkom Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Shandy Putra Telkom Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah anak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 3 x 35

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas menulis Q.S. Al-Mu minun ayat 1 s/d 11 dengan metode Drill dan teknik Modeling pada pelajaran Bahasa Arab, pada kelas VIIIC

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri 1 Gemawang dengan jumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SD Negeri 1 Dologan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Sabtu, 16 November

Lebih terperinci