BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik No. 93 Kaliwiro. Sekolah ini berstatus Negeri dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) yang dikepalai oleh Edy Santosa, S.Pd. Secara geografis SD Negeri 01 Kaliwiro terletak di Kelurahan Kaliwiro, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo dengan kode pos Letak SD Negeri 01 Kaliwiro cukup strategis karena berada di dekat pemukiman penduduk dan terletak di pinggir jalan raya Kaliwiro Wonosobo sehingga mudah untuk dijangkau dengan alat transportasi. 2. Keadaan Siswa SD Negeri 01 Kaliwiro Jumlah siswa SD Negeri 01 Kaliwiro pada tahun pelajaran 2013/2014 adalah 311 siswa. Dengan perincian sebagai berikut: kelas I sebanyak 59 siswa, kelas II sebanyak 52 siswa, kelas III sebanyak 60 siswa, kelas IV sebanyak 62 siswa, kelas V sebanyak 29 siswa, dan kelas VI sebanyak 49 siswa. Berdasarkan data yang ada, pada umumnya siswa-siswa yang bersekolah di SD Negeri 01 Kaliwiro Kabupaten Wonosobo pada dasarnya mereka berasal dari latar belakang yang berbeda-beda yaitu sebagian besar dari mereka adalah golongan menengah ke atas (ekonomi yang tinggi) dan sebagian lagi dari golongan menengah ke bawah (ekonomi yang rendah). 79

2 80 3. Sarana dan Prasarana SD Negeri 01 Kaliwiro SD Negeri 01 Kaliwiro dibangun di atas tanah seluas 1120 m 2 dengan luas bangunan 450 m 2. Bangunan yang ada yaitu: 1 kantor (yang terdiri dari ruang guru dan ruang kepala sekolah), 6 ruang kelas, 1 ruang komputer, 1 ruang tamu, 1 ruang UKS, 1 dapur, 1 ruang perpustakaan, 1 mushola, tempat parkir untuk guru dan siswa, kamar mandi (untuk guru dan siswa), 2 unit rumah dinas yaitu rumah dinas untuk kepala sekolah dan rumah dinas penjaga sekolah. Taman Sekolah juga tertata rapi sehingga memberikan suasana nyaman bagi para siswa pada saat bermain. Sarana dan prasarana di SD Negeri 01 Kaliwiro sudah baik dan memadai untuk kegiatan pembelajaran. Masing-masing kelas dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran. Pada ruang komputer, SD tersebut memiliki 10 buah komputer yang dapat digunakan oleh siswa pada saat pembelajaran komputer. Media dan alat peraga juga sudah lumayan baik. Media yang dimilki yaitu: kit IPA, kit Matematika, gambar manusia (pencernaan dan rangka), peta, dan beberapa gambar yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. 4. Personil Tenaga Pengajar SD Negeri 01 Kaliwiro Data personil Tenaga Pengajar SD Negeri 01 kaliwiro terdiri dari satu kepala sekolah, enam guru kelas, satu guru Agama Islam, satu guru Penjaskes, satu guru Agama Kristen, satu penjaga sekolah, satu petugas TU, satu petugas perpustakaan dan satu satpam sekolah. Semua personil telah melaksanakan tugasnya masing-masing dengan commit baik sesuai to user dengan tanggung jawabnya. Bukan

3 81 hanya guru dan kepala sekolah yang bertanggung jawab dalam membimbing siswa, namun peran orang tua dan masyarakat juga sangat penting. Hal ini telah diwujudkan di SD Negeri 01 Kaliwiro dalam Komite Sekolah. Keberhasilan pendidikan siswa merupakan tanggung jawab bersama sehingga harus ada kerjasama yang baik dari semua pihak. B. Deskripsi Kondisi Awal Kegiatan awal yang dilakukan peneliti yaitu mengadakan survei awal untuk mengetahui keadaan sebenarnya serta mencari informasi dan menemukan berbagai kendala yang dihadapi sekolah mengenai pelajaran matematika khususnya keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dalam proses pembelajaran di sekolah tersebut khususnya kelas V. Setelah peneliti melakukan pendekatan dengan guru kelas V dan mengamati keadaan siswa melalui observasi pembelajaran di kelas, peneliti mendapatkan informasi bahwa pembelajaran matematika khususnya keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar masih dirasa sulit oleh siswa. Hal ini mengakibatkan aktivitas belajar siswa menjadi kurang dan nilai pelajaran matematika pada siswa masih belum memuaskan. Berdasarkan hasil observasi terhadap nilai pembelajaran matematika kelas V sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi sebagai data awal. Dari siswa kelas V yang berjumlah 29 siswa. Berdasarkan data yang diperoleh hanya terdapat 13 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 dalam

4 82 aspek keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar. Sedangkan sejumlah 16 siswa mendapatkan nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Berikut adalah daftar nilai keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V pada kondisi awal atau sebelum penggunaan model pembelajaran Quantum Learning secara singkat: Tabel 4. Nilai Keaktifan Belajar Siswa dan Keterampilan Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Kelas V pada Kondisi Awal Keterangan : T TT No No No Nilai KKM Nilai KKM Urut Urut Urut Nilai KKM 1 75 T TT T 2 60 TT TT TT 3 55 TT T TT 4 50 TT TT TT 5 65 T T T 6 70 T TT TT 7 55 TT TT T 8 65 T T T 9 60 TT TT TT T T Nilai Rata-Rata Kelas = 1755 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 13:29 x 100= % : Tuntas : Tidak Tuntas Berdasarkan daftar nilai keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada mata pelajaran Matematika pada kondisi awal di Tabel 4, sebagian besar siswa mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), untuk lebih jelasnya maka kondisi awal nilai mata pelajaran Matematika (menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar) siswa kelas V dapat dilihat di Tabel commit 5: to user

5 perpustakaan.uns.ac.id Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi : Jumlah siswa (n) = 29 Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 4,825 =5,825 ( jumlah kelas 6 ) Nilai tertinggi = 75 Nilai terendah = 50 Panjang interval = = = 4, 166 = 4 Tabel 5. Nilai Keaktifan Belajar Siswa dan Keterampilan Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tent ang Bangun Datar Siswa Pada Kondisi Awal No Interval Frekuensi Persentase (%) Nilai Rata-Rata Kelas = 1755 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 13:29 x 100= 44.82% Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai berikut: F 12 r 10 e k 8 u 6 e 4 n s 2 i 0 Jumlah Siswa Interval Nilai Gambar 3. Histogram Nilai Keaktifan Belajar Siswa dan Keterampilan Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siswa Kelas V Pada Kondisi commit to user Awal.

6 84 Berdasarkan Gambar 3, hasil nilai keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada mata pelajaran Matematika siswa kelas V sebelum diterapkan penggunaan model pembelajaran Quantum Learning diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 60,51 dan ketuntasan klasikal sebesar 44,82%. Adapun rincian ketuntasan klasikal keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada mata pelajaran Matematika adalah: Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 10,34%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 8 siswa atau 27,58%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 5 siswa atau 17,24%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 10 siswa atau 34,48%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 2 siswa atau 6,8%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 1 siswa atau 3,44%. Berdasarkan Histogram 3, siswa yang mendapat nilai di bawah 65 (KKM) yaitu sebanyak 16 siswa atau 55%, dan siswa yang mendapat nilai sama atau di atas KKM yaitu 13 siswa atau 44.82%. Hal ini dapat diartikan bahwa ketuntasan klasikal sebesar 44.82% masih berada di bawah ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu sebesar lebih dari 80% siswa (29 siswa) mendapat nilai 65 (KKM), dengan kata lain nilai keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro masih rendah. Dari hasil observasi dan diskusi rendahnya nilai atau ketidaktuntasan mata pelajaran Matematika (keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam

7 85 menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar) tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: Faktor yang pertama yaitu: tingkat pemahaman siswa terhadap materi rendah, siswa kurang serius dalam belajar di kelas, semangat belajar siswa kurang, siswa kurang latihan soal tentang materi yang diajarkan oleh guru dan penjelasan guru kurang jelas. Faktor yang kedua adalah sistem drill, siswa selalu diberikan latihan- atihan secara terus menerus setiap kali pelajaran. Pemberian drill secara terus menerus mengakibatkan siswa menjadi bosan, tegang dan terkesan takut. Dari kedua faktor tersebut membuat anak menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang membosankan, sulit, dan menakutkan. Selain kedua faktor diatas ada faktor lain yang mempengaruhi anak tidak menyukai pelajaran matematika yaitu ketika guru mengajarkan soal cerita tentang bangun datar kepada siswa kelas V di SD Negeri 01 Kaliwiro masih memacu pada satu buku paket saja dan cara mengajar guru di kelas kelihatan monoton yaitu menggunakan metode ceramah, sehingga suasana dalam kelas terlihat tidak ada variasi pembelajaran dan cara tersebut membuat siswa beranggapan bahwa materi soal cerita tentang bangun datar adalah suatu pelajaran yang membosankan dan hal ini berdampak pada rendahnya keaktifan belajar dan keterampilan anak dalam menyelesaikan soal cerita. Guru harus dapat menciptakan komunikasi dua arah dalam proses pembelajaran dan seharusnya guru juga memiliki model pembelajaran yang dapat menggugah minat siswanya. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut commit yaitu dengan to user penggunaan model pembelajaran

8 86 Quantum Learning. Dengan penggunaan model pembelajaran Quantum Learning diharapkan nilai keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada mata pelajaran Matematika kelas V akan mengalami peningkatan sehingga ketuntasan belajar siswa dapat tercapai. C. Hasil Penelitian Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan dan 4 tahapan yaitu: 1) perencanaan (kegiatan guru sebelum proses pembelajaran); (2) pelaksanaan; 3) pengamatan atau observasi, dan 4) refleksi. Perencanaan yaitu kegiatan guru sebelum proses pembelajaran, pelaksanaan dan pengamatan atau observasi yaitu kegiatan guru selama proses pembelajaran, dan refleksi yaitu digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian indikator-indikator yang telah ditetapkan. Jika indikator belum tercapai, maka siklus atau tahap-tahap tersebut dilakukan lagi dengan intervensi sesuai hasil refleksi, sehingga terjadi pencapaian indikator yang signifikan. 1. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Tentang Bangun Datar Siswa Kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro Kabupaten Wonosobo. a. Tindakan dan Pembelajaran Siklus I Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan yaitu siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 3

9 87 Februari 2014 sampai dengan hari rabu tanggal 5 Februari Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Perencanaan Kegiatan perencanaan siklus I dilakukan pada hari Sabtu, 1 Februari 2014 pukul selesai. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan pada solusi permasalahan yang muncul yakni penggunaan model pembelajaran Quantum Learning di dalam pembelajaran Matematika mengenai keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar. Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan yakni pada hari Senin, 3 Februari 2014 pukul WIB sampai dengan hari Rabu, 5 Februari 2014 pukul WIB. Adapun deskripsi perencanaan siklus I adalah sebagai berikut: a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. (lampiran hlm 183). b) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung adalah: Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran

10 88 (1). Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, bisa per individu atau bisa dibuat kelompok, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman. (2). Menyiapkan perangkat dalam pembelajaran, diantaranya: buku-buku penunjang, dan alat tulis. Selain itu juga menyiapkan kamera digital untuk pendokumentasian proses pembelajaran Matematika. (3). Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian yang digunakan untuk merekam segala aktifitas yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran Matematika berlangsung. Pengamatan yang dilakukan meliputi aktivitas siswa dan guru. Pedoman dan lembar pengamatan dapat dilihat dalam lampiran (hlm 210). 2) Pelaksanaan Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi dengan guru menerapkan model pembelajaran Quantum Learning. Peneliti bertindak sebagai pengajar dan guru sebagai observer atau pengamat. a) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan (a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan guru.

11 89 (b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu nasional bersama-sama. (Tumbuhkan) (c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Tumbuhkan) (d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yakni siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru. (2) Kegiatan Inti (a) Eksplorasi (a) 1. Guru memberikan materi tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (b) 2. Siswa dibimbing guru latihan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar dan langkah-langkah penyelesaiannya. (Alami) (c) 3. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami) (b) Elaborasi (b) 1. Siswa berdiskusi tentang cara menyelesaikan soal cerita dengan langkah-langkah yang benar. (Demonstrasi)

12 90 (b) 2. Siswa bersama kelompok memaparkan hasil diskusinya di depan kelas. (Namai) (c) Konfirmasi (c) 1.Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi. (Ulangi) (c) 2.Guru memberikan nilai tambah kepada seluruh siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan) (c) 3.Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Ulangi) (3) Kegiatan Penutup (a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi) (b) Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. (Alami) (c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. (d) Guru menutup pelajaran. b) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan (a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan guru. (b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)

13 91 (c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Tumbuhkan) (d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru. (2) Kegiatan Inti (a) Eksplorasi (a) 1. Siswa memperhatikan beberapa contoh soal cerita yang dituliskan guru di papan tulis. (a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami) (b) Elaborasi (b) 1. Siswa mendemonstrasikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar dengan langkah-langkah yang benar serta menuliskannya dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru. (Demonstrasi) (b) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di depan kelas. (Namai) (c) Konfirmasi (c) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi hasil jawaban tentang soal cerita

14 92 yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi, Namai) (c) 2. Guru memberikan nilai tambah kepada seluruh siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan) (c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Ulangi, Namai) (3) Kegiatan Penutup (a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi) (b) Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang diberikan oleh guru secara individu. (Alami) (c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. (d) Guru menutup pelajaran. c) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan (a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan guru. (b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu nasional bersama-sama. (Tumbuhkan) (c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam

15 93 menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Tumbuhkan) (d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru. (2) Kegiatan Inti (a) Eksplorasi (a) 1. Siswa memperhatikan beberapa contoh soal cerita yang dituliskan guru di papan tulis. (a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami) (b) Elaborasi (b) 1. Siswa mendemonstrasikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar dengan langkah-langkah yang benar serta menuliskannya dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru. (Demonstrasi) (b) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di depan kelas. (Namai) (c) Konfirmasi (c) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi hasil jawaban tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi, Namai) (c) 2. Guru memberikan nilai tambah kepada seluruh siswa yang telah

16 94 mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan) (c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Ulangi, Namai) (3) Kegiatan Penutup (a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi) (b) Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang diberikan oleh guru secara individu. (Alami) (c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. (d) Guru menutup pelajaran. 3) Pengamatan atau Observasi Dalam tahap observasi dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan keaktifan belajar dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar, yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi/pengamatan dan dokumentasi berupa foto. Pengamatan dilakukan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dan mengadakan kolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan lembar observasi keaktifan. Untuk meningkatkan keaktifan belajar dan keterampilan siswa pada materi soal cerita tentang bangun datar dibutuhkan banyak faktor. Salah satu faktor yang dapat membantu peningkatan keaktifan belajar siswa adalah penggunaan model pembelajaran commit Quantum to user Leaning. Disamping itu guru harus

17 95 mampu membangkitkan siswa menampilkan kreatifitas dalam menuangkan ide/gagasan dari pikirannya dalam mengikuti pembelajaran matematika khususnya materi soal cerita bangun datar, karena dalam model pembelajaran ini siswa diberikan waktu yang seluas-luasnya untuk menumbuhkan, mengalami, menamai, mendemonstrasikan, mengulangi dan merayakan, sehingga siswa menjadi bergairah untuk selalu belajar dalam suasana lingkungan yang nyaman dan menyenangkan. Dari hasil pengamatan yang pertama dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning bisa dilihat dari perhatian siswa terhadap materi soal cerita tentang bangun datar siswa membuat gaduh saat guru menjelaskan materi, kemudian ketika guru menjelaskan siswa mencatat materi dan menjawab pertanyaan dari guru terkait materi tersebut jika siswa belum paham tentang materi yang dijelaskan oleh guru siswa berani bertanya. Hasil pengamatan yang kedua yaitu melaksanakan diskusi kelompok sebelum diadakan diskusi kelompok siswa membuat perencanaan dan pembagian kerja, ketika diskusi kelompok sudah dimulai siswa mendengarkan jawaban dan tidak mengganggu kelompok lain. Kemudian hasil pengamatan ketiga yaitu menyampaikan hasil diskusi dilakukan oleh perwakilan kelompok masing-masing di depan kelas dengan jelas dan terstruktur dan mengaitkan hasil diskusi dengan kelompok lain, ketika salah satu pewakilan kelompok sedang memaparkan hasil diskusinya di depan kelas kelompok yang lain bisa mengendalikan kelas sehingga diskusi bisa berjalan dengan lancar. Hasil pengamatan yang keempat yaitu perhatian siswa pada jalannya diskusi sangat baik karena siswa mau mendengarkan dan mau mencatat

18 96 bagian penting dari hasil diskusi ketika siswa belum paham siswa aktif bertanya dan guru memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi. Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pembelajaran Matematika khususnya dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar, masih ada siswa yang membuat gaduh, saling menyontek, bertanya mengenai jawaban yang benar dalam hal ini guru belum tegas dalam memberikan sanksi terhadap siswa yang menyontek sehingga pembelajaran belum kondusif. Maka diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran dengan rincian sebagai berikut: a) Pertemuan Pertama (1) Observasi kegiatan guru. (a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam kriteria kurang. (b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup. (c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup. (d) Melakukan apersepsi dalam kriteria cukup. (e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam kriteria cukup. (f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria cukup. (g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria cukup.

19 97 (h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria cukup. (i) Memberikan tes akhir dalam kriteria kurang. (j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dalam kriteria kurang. (k) Memberikan umpan balik pada siswa dalam kriteria kurang. (l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria kurang. Skor rata-rata aktivitas guru dalam siklus I pertemuan 1 adalah 2,1 (cukup). (2) Observasi aktivitas siswa (a) Tidak membuat gaduh 16 siswa. (b) Mencatat materi 29 siswa. (c) Menjawab pertanyaan 15 siswa. (d) Bertanya 14 siswa. (e) Membuat perencanaan dan pembagian kerja 11 siswa. (f) Memberikan pendapat dalam pemecahan masalah 15 siswa. (g) Mendengarkan 29 siswa. (h) Tidak mengganggu kelompok lain 29 siswa (i) Menyampaikan diskusi dengan jelas dan terstruktur 29 siswa (j) Mengaitkan hasil diskusi dengan kelompok lain 29 siswa. (k) Mengendalikan kondisi kelas 9 siswa. (l) Menanggapi pertanyaan 6 siswa.

20 98 (m) Mendengarkan dengan baik 11 siswa. (n) Mencatat bagian yang penting dari hasil diskusi 13 siswa. (o) Bertanya terkait hasil diskusi 29 siswa. (p) Memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi 13 siswa. Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus I pertemuan 1 yaitu 14 siswa (cukup). b) Pertemuan Kedua (1) Kegiatan guru (a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam kriteria cukup. (b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup. (c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup. (d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik. (e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam kriteria baik. (f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria cukup. (g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria cukup. (h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria cukup. (i) Memberikan tes akhir dalam kriteria cukup.

21 99 (j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dalam kriteria cukup. (k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup. (l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria cukup. Skor rata-rata akrivitas guru pada siklus I pertemuan 2 adalah 2,9 (tinggi). (2) Observasi aktivitas siswa (a) Tidak membuat gaduh 17 siswa. (b) Mencatat materi 29 siswa. (c) Menjawab pertanyaan 16 siswa. (d) Bertanya 15 siswa. (e) Membuat perencanaan dan pembagian kerja 12 siswa. (f) Memberikan pendapat dalam pemecahan masalah 16 siswa. (g) Mendengarkan 29 siswa. (h) Tidak mengganggu kelompok lain 29 siswa. (i) Menyampaikan diskusi dengan jelas dan terstruktur 10 siswa. (j) Mengaitkan hasil diskusi dengan kelompok lain 7 siswa. (k) Mengendalikan kondisi kelas 12 siswa. (l) Menanggapi pertanyaan 14 siswa. (m) Mendengarkan dengan baik 29 siswa. (n) Mencatat bagian yang penting dari hasil diskusi 14 siswa. (o) Bertanya terkait hasil diskusi 11 siswa. (p) Memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi 8 siswa.

22 100 Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus I pertemuan 2 yaitu 15 siswa (cukup). c) Pertemuan Ketiga (1) Kegiatan guru (a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam kriteria cukup. (b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup. (c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup. (d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik. (e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam kriteria baik. (f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria cukup. (g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria cukup. (h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria cukup. (i) Memberikan tes akhir dalam kriteria baik. (j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dalam kriteria cukup. (k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup. (l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria cukup. Skor rata-rata aktivitas guru pada siklus I pertemuan 2 adalah 3 (tinggi).

23 101 (2) Observasi aktivitas siswa (a) Tidak membuat gaduh 18 siswa. (b) Mencatat materi 29 siswa. (c) Menjawab pertanyaan17 siswa. (d) Bertanya15 siswa. (e) Membuat perencanaan dan pembagian kerja 12 siswa. (f) Memberikan pendapat dalam pemecahan masalah 16 siswa. (g) Mendengarkan 29 siswa. (h) Tidak mengganggu kelompok lain 29 siswa. (i) Menyampaikan diskusi dengan jelas dan terstruktur 12 siswa (j) Mengaitkan hasil diskusi dengan kelompok lain 7 siswa. (k) Mengendalikan kondisi kelas 15 siswa. (l) Menanggapi pertanyaan 14 siswa. (m) Mendengarkan dengan baik 29 siswa. (n) Mencatat bagian yang penting dari hasil diskusi 14 siswa. (o) Bertanya terkait hasil diskusi 15 siswa. (p) Memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus I pertemuan 3 yaitu 15 siswa (cukup). Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan pada keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika khususnya menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. Itu berarti peran dan keikutsertaan siswa dalam

24 102 proses pembelajaran semakin meningkat. Dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Dari pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pembelajaran Matematika (materi soal cerita tentang bangun datar) yang dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning pada siklus I dapat ditarik kesimpulan bahwa keaktifan siswa belum maksimal. Tetapi hasil yang diharapkan belum dapat dicapai dengan baik. 4) Refleksi Berdasarkan hasil analisis terhadap tindakan siklus I diatas, menunjukan bahwa tahapan-tahapan penerapan model pembelajaran Quantum Learning dalam pembelajaran soal cerita tentang bangun datar, dengan acuan RPP dan lembar observasi pelaksanaan Quantum Learning menggunakan media powerpoint secara umum sudah berjalan cukup baik, namun adanya indikasi penyimpangan siswa yang menuntut adanya perbaikan pada tindakan selanjutnya. Kekurangan-kekurangan yang dimaksud diantaranya: 1) Tahap Pelaksanaan Teknik pembelajaran soal cerita tentang bangun datar menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. a) Kekurangan/kendala yang dihadapi: (1). Siswa masih belum terbiasa dengan diterapkannya model pembelajaran Quantum Learning sehingga dalam proses pembelajaran belum bisa berjalan dengan maksimal.

25 103 (2). Siswa masih belum terbiasa dengan pembentukan kelompok diskusi dan praktek sehingga beberapa siswa masih ramai dan kebingungan dengan langkah-langkah pelaksanaan dengan model pembelajaran Quantum Learning. (3). Masih sedikit adanya keberanian siswa untuk menyampaikan gagasan maupun pertanyaan. (4). Terdapat beberapa siswa yang melakukan penyimpangan perilaku dalam kegiatan pembelajaran seperti menyontek jabawan teman sehingga mengganggu kelancaran proses pembelajaran. b) Saran perbaikan: (1). Penjelasan pelaksanaan dengan teknik pembelajaran Quantum Learning akan lebih diperjelas sehingga pelaksanaannya tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian siswa diinformasikan bahwa betapa pentingnya diskusi dilakukan, karena dengan berdiskusi suatu permasalahan akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah. (2). Siswa diberi penjelasan dan bimbingan dalam mengemukakan pendapat. Selain itu juga memberi dengan memberikan gambaran real atau nyata tentang manfaat nyata dari suatu pembelajaran soal cerita tentang bangun datar untuk kehidupan di masa yang akan datang. (3). Siswa yang melakukan perilaku menyimpang diberi peringatan tegas serta dipindahkan ke tempat duduk paling depan.

26 104 2) Tahap evaluasi. a) Kekurangan/kendala yang dihadapi: (1). Siswa tidak terbiasa untuk mengerjakan soal tes sendiri-sendiri. (2). Guru tidak tegas memberi sanksi kepada siswa yang gaduh didalam kelas. b) Saran perbaikan: (1). Guru memberi peringatan secara tegas kepada siswa yang menyontek temannya dan memberi sanksi tegas kepada siswa yang gaduh. (2). Guru lebih memperhatikan alokasi waktu tiap-tiap tahapan pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan rencana proses pembelajaran yang telah disusun. Adapun data yang diperoleh pada siklus I sebagai berikut: a) Hasil Nilai Keaktifan Belajar pada Pertemuan Pertama Siklus I (1) Aspek penilaian keaktifan belajar siswa siswa dalam pembelajaran matematika khususnya menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar diamati dari hasil tes. Aspek yang diamati meliputi: (a). Sikap dan perilaku dalam pembelajaran; (b). Keaktifan dalam pembelajaran; (c). Teliti/cermat; (d). Tepat Waktu. Pedoman dan penilaian aspek keaktifan ini dapat dilihat di lampiran (210 dan 260). Adapun hasil yang diperoleh adalah:

27 105 Tabel 6. Nilai Hasil Rekapitulasi Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 1 No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KK M No Urut Nilai KKM 1 65 T T TT 2 50 TT T T 3 75 T TT TT 4 60 TT TT T 5 70 T T T 6 65 T T TT 7 60 TT T T 8 45 TT TT T 9 70 T T TT TT TT Nilai Rata-Rata Kelas = 1810 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 16 : 29 x 100= 55.17% Berdasarkan hasil rekapitulasi pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus I pertemuan 1 pada Tabel 6 dapat diperjelas dengan Tabel 7: 1. Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi : Jumlah siswa (n) = 29 Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 4,825 =5,825 ( jumlah kelas 6 ) Nilai tertinggi = 75 Nilai terendah = 45 Panjang interval = = = 5

28 106 Tabel 7. Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 1 No Interval Frekuensi Persentase (%) Nilai Rata-Rata Kelas = 1810 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 16 : 29 x 100% = 55.17% Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai berikut: F r e k u e n s i Jumlah Siswa Interval Nilai Gambar 4. Histogram Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 1 Berdasarkan Histogram 4, nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus I pertemuan 1 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 62,41 dan ketuntasan klasikal sebesar 55,17%. Adapun rincian ketuntasan klasikal keaktifan belajar menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar yaitu: Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 10,34%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 10,34%.

29 107 Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 7 siswa atau 24,13%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 9 siswa atau 31,03%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 5 siswa atau17,24%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 2 siswa atau 6,89%. b) Hasil Nilai Keaktifan Belajar Pada Pertemuan Kedua Siklus I (1) Aspek penilaian keaktifan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar. Aspek yang diamati meliputi: (a). Sikap dan perilaku dalam pembelajaran; (b). Keaktifan dalam pembelajaran; (c). Teliti/cermat; (d). Tepat Waktu. Pedoman dan penilaian pada aspek ini dapat dilihat di lampiran (hlm 210 dan 260). Adapun hasil yang diperoleh adalah: Tabel 8. Nilai Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Selama Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 2 No Urut Nilai KKM No Urut Nilai pada Tabel 8 dapat diperjelas dengan Tabel 9: KKM No Urut Nilai KKM 1 65 T T TT 2 45 TT T T 3 65 T TT T 4 65 T T TT 5 60 TT T T 6 55 TT TT TT 7 65 T T T 8 65 T T T 9 45 TT TT T T T Nilai Rata-Rata Kelas = 1840 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 19 : 29 x 100 = 62.06% Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil rekapitulasi pengamatan keaktifan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus I pertemuan 2

30 perpustakaan.uns.ac.id Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi : Jumlah siswa (n) = 29 Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 4,825 =5,825 ( jumlah kelas 6 ) Nilai tertinggi = 75 Nilai terendah = 45 Panjang interval = = =5 Tabel 9. Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 2 No Interval Frekuensi Persentase (%) Nilai Rata-Rata Kelas = 1840 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 19 : 29 x 100% = 65.51% Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai berikut: F r e k u e n s i Jumlah Siswa Interval Nilai Gambar 5. Histogram Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 2

31 109 Berdasarkan Gambar 5, nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar kelas V pada siklus I pertemuan 2 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar dan ketuntasan klasikal sebesar 65.51%. Adapun rincian nilai keaktifan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada siklus 1 Pertemuan 2 yaitu sebagai berikut: Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 2 siswa atau 6,89%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 10,34%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 5 siswa atau 17.24%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 12 siswa atau 41,37%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 4 siswa atau 13,79%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 10,34%. c) Hasil Nilai Keaktifan Belajar Pada Pertemuan Ketiga Siklus I (1) Aspek penilaian keaktifan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar. Aspek yang diamati meliputi: (a). Sikap dan perilaku dalam pembelajaran; (b). Keaktifan dalam pembelajaran; (c). Teliti/cermat; (d). Tepat Waktu. Pedoman dan penilaian pada aspek ini dapat dilihat di lampiran (hlm 210 dan 260). Adapun hasil yang diperoleh adalah:

32 110 Tabel 10. Nilai Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Selama Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 3 No No No Nilai KKM Nilai KKM Urut Urut Urut Nilai KKM 1 65 T T T 2 45 TT T T 3 65 T TT T 4 65 T T TT 5 60 TT T T 6 55 TT TT TT 7 65 T T T 8 65 T T T 9 45 TT TT T T T Nilai Rata-Rata Kelas = 1845 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 20 : 29 x 100 = 68.96% Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil rekapitulasi pengamatan keaktifan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus I pertemuan 3 pada Tabel 10 dapat diperjelas dengan Tabel 11: 1. Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi : Jumlah siswa (n) = 29 Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 4,825 =5,825 ( jumlah kelas 6 ) Nilai tertinggi = 75 Nilai terendah = 45 Panjang interval = = = 5

33 111 Tabel 11. Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 3 No Interval Frekuensi Persentase (%) Nilai Rata-Rata Kelas = 1845 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 20 : 29 x 100% = 68.96% Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai berikut: F r e k u e n s i Jumlah Siswa Interval Nilai Gambar 6. Histogram Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 3 Berdasarkan Histogram 6, nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar kelas V pada siklus I pertemuan 3 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar dan ketuntasan klasikal sebesar 68.96%. Adapun rincian nilai keaktifan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada siklus 1 Pertemuan 2 yaitu sebagai berikut: Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 2 siswa atau 6,89%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 10,34%.

34 112 Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 4 siswa atau 13.79%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 13 siswa atau 41,37%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 4 siswa atau 13.79%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 10,34%. 2. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dalam Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siswa Kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro Kabupaten Wonosobo. a. Tindakan dan Pembelajaran Siklus I Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan yaitu siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 3 Februari 2014 sampai dengan hari rabu tanggal 5 Februari Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Perencanaan Kegiatan perencanaan siklus I dilakukan pada hari Sabtu, 1 Februari 2014 pukul selesai. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan pada solusi permasalahan yang muncul yakni penggunaan model pembelajaran Quantum Learning di dalam pembelajaran Matematika mengenai keaktifan belajar siswa dan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar. Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama 3 kali commit pertemuan to user yakni pada hari Senin, 3 Februari

35 pukul WIB sampai dengan hari Rabu, 5 Februari 2014 pukul WIB. Adapun deskripsi perencanaan siklus I adalah sebagai berikut: a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. (lampiran hlm211). b) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah: (1). Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, bisa per individu atau bisa dibuat kelompok, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman. (2). Menyiapkan perangkat dalam pembelajaran, diantaranya: buku-buku penunjang, dan alat tulis. Selain itu juga menyiapkan kamera digital untuk pendokumentasian proses pembelajaran Matematika. (3). Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian yang digunakan untuk merekam segala aktifitas yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran Matematika berlangsung. Pengamatan yang dilakukan meliputi aktivitas siswa dan guru. Pedoman dan lembar pengamatan dapat dilihat dalam lampiran (hal 211 dan 266).

36 114 2) Pelaksanaan Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi dengan guru menerapkan model pembelajaran Quantum Learning. Peneliti disini bertindak sebagai pengajar dan guru sebagai observer atau pengamat. a) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan (a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan guru. (b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu nasional bersama-sama. (Tumbuhkan) (c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Tumbuhkan) (d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yakni siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru.

37 115 (2) Kegiatan Inti (a) Eksplorasi (a) 1. Guru memberikan materi tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (a) 2. Siswa dibimbing guru latihan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar dan langkah-langkah penyelesaiannya. (Alami) (a) 3. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami) (b) Elaborasi (b) 1. Siswa berdiskusi tentang cara menyelesaikan soal cerita dengan langkah-langkah yang benar. (Demonstrasi) (b) 2. Siswa bersama kelompok memaparkan hasil diskusinya di depan kelas. (Namai) (c) Konfirmasi (c) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi. (Ulangi) (c) 2. Guru memberikan nilai tambah kepada seluruh siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan) (c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Ulangi) (3) Kegiatan Penutup (a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi) (b) Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. (Alami)

38 116 (c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. (d) Guru menutup pelajaran. b) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan (a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan guru. (b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu nasional bersama-sama. (Tumbuhkan) (c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Tumbuhkan) (d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru. (2) Kegiatan Inti (a) Eksplorasi

39 117 (a) 1. Siswa memperhatikan beberapa contoh soal cerita yang dituliskan guru di papan tulis. (a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami) (b) Elaborasi (b) 1. Siswa mendemonstrasikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar dengan langkah-langkah yang benar serta menuliskannya dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru. (Demonstrasi) (b) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di depan kelas. (Namai) (c) Konfirmasi (c) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi hasil jawaban tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi, Namai) (c) 2. Guru memberikan nilai tambah kepada seluruh siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan) (c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Ulangi, Namai) (3) Kegiatan Penutup (a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi) (b) Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang diberikan oleh guru secara individu. (Alami)

40 118 (c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. (d) Guru menutup pelajaran. c) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan (a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan guru. (b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu nasional bersama-sama. (Tumbuhkan) (c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Tumbuhkan) (d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru. (2) Kegiatan Inti (a) Eksplorasi

41 119 (a) 1. Siswa memperhatikan beberapa contoh soal cerita yang dituliskan guru di papan tulis. (b) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami) (c) Elaborasi (c) 1. Siswa mendemonstrasikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar dengan langkah-langkah yang benar serta menuliskannya dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru. (Demonstrasi) (c) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di depan kelas. (Namai) (d) Konfirmasi (d) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi hasil jawaban tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi, Namai) (d) 2. Guru memberikan nilai tambah kepada seluruh siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan) (d) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Ulangi, Namai) (3) Kegiatan Penutup (a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi) (b) Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang diberikan oleh guru secara individu. (Alami) (c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. (d) Guru menutup pelajaran.

42 120 3) Pengamatan atau Observasi Siswa dikondisikan untuk segera merapikan barisannya dan tempat duduk siswa untuk menjaga jarak dengan teman kelompoknya, hal tersebut bertujuan untuk menghindari siswa dari adanya penyimpangan seperti menyontek. Kemudian guru membagikan soal siklus I pada tiap-tiap siswa dan siswa disuruh menjawab soal tersebut dengan langkah-langkah penyelesaian yang benar. Guru menerapkan model pembelajaran Quantum Learning dengan menggunakan media power point siswa menyimak dan mendengarkan materi soal cerita bangun datar. Untuk menerapkan model pembelajaran Quantum Learning dibutuhkan alat-alat bantu yang dapat menimbulkan kegairahan dan kesenangan siswa dalam proses pembelajaran misalnya tape recorder dan iringan musik. Pada tahap ini terdapat siswa yang gaduh, bertanya atau menyontek pekerjaan temannya. Untuk mengatasi hal itu, guru langsung menegur siswa yang bersangkutan sehingga proses pelaksanaan pengamatan dapat berjalan dengan kondusif. Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar, diperoleh gambaran tentang keterampilan siswa dan guru dalam pembelajaran dengan rincian sebagai berikut: a) Pertemuan Pertama (1) Kegiatan guru (a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam kriteria baik. (b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup. (c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup.

43 121 (d) Melakukan apersepsi dalam kriteria cukup. (e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam kriteria cukup. (f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria baik. (g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria baik. (h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria cukup. (i) Memberikan tes akhir dalam kriteria kurang. (j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dalam kriteria cukup. (k) Memberikan umpan balik pada siswa dalam kriteria kurang. (l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria kurang. Skor rata-rata kegiatan guru dalam siklus I pertemuan 1 adalah 2,7 (tinggi). (2) Observasi keterampilan siswa (a) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi tidak benar 15 siswa. (b) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi benar 20 siswa. (c) Siswa cukup menguasai soal cerita sehingga mampu menjawabnya dengan benar 13 siswa. (d) Siswa dapat mengerjakan soal cerita sesuai dengan langkah-langkah secara benar 12 siswa.

44 122 (e) Jawaban benar 10 siswa. (f) Jawaban lengkap dan benar 13 siswa. (g) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan benar 28 siswa. (h) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan sistematis 29 siswa. (i) Menyontek pekerjaan teman 29 siswa. (j) Bertanya kepada teman 6 siswa. (k) Mengerjakan sendiri dengan bantuan teman 5 siswa. (l) Mengerjakan tugas sendiri tanpa bantuan teman 8 siswa. (m) Tidak pernah bertanya 12 siswa. (n) Bertanya tidak sesuai dengan materi 29 siswa. (o) Bertanya sesuai dengan materi 14 siswa. (p) Bertanya secara kritis dan kontruktif 8 siswa. Skor rata-rata siswa yang terampil pada sikus I pertemuan 1 yaitu 12 siswa (cukup). b) Pertemuan Kedua (1) Kegiatan guru (a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam kriteria baik. (b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup. (c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup. (d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik.

45 123 (e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam kriteria baik. (f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria baik. (g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria baik. (h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria cukup. (i) Memberikan tes akhir dalam kriteria cukup. (j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dalam kriteria baik. (k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup. (l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria cukup. Skor rata-rata kegiatan guru pada siklus I pertemuan 2 adalah 3,3 (tinggi). (2) Observasi keterampilan siswa (a) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi tidak benar 10 siswa. (b) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi benar 29 siswa. (c) Siswa cukup menguasai soal cerita sehingga mampu menjawabnya dengan benar 10 siswa. (d) Siswa dapat mengerjakan soal cerita sesuai dengan langkah-langkah secara benar 8 siswa. (e) Jawaban benar 12 siswa.

46 124 (f) Jawaban lengkap dan benar 14 siswa. (g) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan benar 29 siswa. (h) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan sistematis 29 siswa. (i) Menyontek pekerjaan teman 29 siswa. (j) Bertanya kepada teman 7 siswa. (k) Mengerjakan sendiri dengan bantuan teman 4 siswa. (l) Mengerjakan tugas sendiri tanpa bantuan teman 9 siswa. (m) Tidak pernah bertanya 12 siswa. (n) Bertanya tidak sesuai dengan materi 29 siswa. (o) Bertanya sesuai dengan materi 14 siswa. (p) Bertanya secara kritis dan kontruktif 8 siswa. Skor rata-rata siswa yang terampil pada sikus I pertemuan 1 yaitu 29 siswa (baik). c) Pertemuan Ketiga (1) Kegiatan guru (a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam kriteria baik. (b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup. (c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup. (d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik. (e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam kriteria baik.

47 125 (f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria baik. (g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria baik. (h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria baik. (i) Memberikan tes akhir dalam kriteria baik. (j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dalam kriteria baik. (k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup. (l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria cukup. Skor rata-rata kegiatan guru pada siklus I pertemuan 2 adalah 3,5 (tinggi). (2) Observasi keterampilan siswa (a) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi tidak benar 16 siswa. (b) Siswa bisa mengerjakan soal cerita tetapi benar 29 siswa. (c) Siswa cukup menguasai soal cerita sehingga mampu menjawabnya dengan benar 14 siswa. (d) Siswa dapat mengerjakan soal cerita sesuai dengan langkah-langkah secara benar 12 siswa. (e) Jawaban benar 10 siswa. (f) Jawaban lengkap dan benar 13 siswa. (g) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan benar 28 siswa.

48 126 (h) Jawaban dengan langkah-langkah yang lengkap dan sistematis 29 siswa. (i) Menyontek pekerjaan teman 29 siswa. (j) Bertanya kepada teman 10 siswa. (k) Mengerjakan sendiri dengan bantuan teman 10 siswa. (l) Mengerjakan tugas sendiri tanpa bantuan teman 8 siswa. (m) Tidak pernah bertanya 10 siswa. (n) Bertanya tidak sesuai dengan materi 29 siswa. (o) Bertanya sesuai dengan materi 14 siswa. (p) Bertanya secara kritis dan kontruktif 6 siswa. Skor rata-rata siswa yang terampil pada sikus I pertemuan 1 yaitu 28 siswa (tinggi). Data siklus I menunjukkan bahwa keterampilan siswa masuk dalam kriteria baik. Meskipun sudah mengalami peningkatan, namun keterampilan siswa dalam kegiatan pembelajaran belum optimal. Masih terlihat siswa yang belum menunjukkan kerjasamanya dan masih cenderung pasif. Belum optimalnya siswa dalam keterampilan menyelesaikan soal cerita menyebabkan siswa kurang paham akan materi yang dipelajari dan berdampak pada keberhasilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. 4) Refleksi 1) Tahap Pelaksanaan Teknik pembelajaran soal cerita tentang bangun datar menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. a) Kekurangan/kendala yang commit dihadapi: to user

49 127 (1). Siswa masih belum terbiasa dengan diterapkannya model pembelajaran Quantum Learning sehingga dalam proses pembelajaran belum bisa berjalan dengan maksimal. (2). Siswa masih belum terbiasa dengan pembentukan kelompok diskusi dan praktek sehingga beberapa siswa masih ramai dan kebingungan dengan langkah-langkah pelaksanaan dengan model pembelajaran Quantum Learning. (3). Masih sedikit adanya keberanian siswa untuk menyampaikan gagasan maupun pertanyaan. (4). Terdapat beberapa siswa yang melakukan penyimpangan perilaku dalam kegiatan pembelajaran seperti menyontek jabawan teman sehingga mengganggu kelancaran proses pembelajaran. b) Saran perbaikan: (1). Penjelasan pelaksanaan dengan teknik pembelajaran Quantum Learning akan lebih diperjelas sehingga pelaksanaannya tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian siswa diinformasikan bahwa betapa pentingnya diskusi dilakukan, karena dengan berdiskusi suatu permasalahan akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah. (2). Siswa diberi penjelasan dan bimbingan dalam mengemukakan pendapat. (3). Siswa yang melakukan perilaku menyimpang diberi peringatan tegas serta dipindahkan ke tempat duduk paling depan.

50 128 Adapun data yang diperoleh pada siklus I sebagai berikut: a) Hasil Nilai Keterampilan Siswa pada Pertemuan Pertama Siklus I (1) Aspek penilaian keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar. Aspek yang diukur meliputi: (a). Ketepatan menyelesaikan soal cerita, (b). Kelengkapan menjawab soal cerita dengan benar; (c). Kejujuran; (d). Bertanya. Pedoman dan penilaian aspek keterampilan dapat dilihat di lampiran (hlm (211 dan 266). Adapun hasil yang diperoleh adalah: Tabel 12. Daftar Nilai Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keterampilan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 1 No No No Nilai KKM Nilai KKM Urut Urut Urut Nilai KKM 1 70 T T T 2 60 TT TT TT 3 70 T TT TT 4 60 TT T T 5 75 T T T 6 70 T T T 7 65 T TT TT 8 75 T T TT 9 70 T T TT TT TT Nilai Rata-Rata Kelas = 1815 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 17 : 29 x 100 = 58.62% Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus I pertemuan 1 Tabel 12, dapat diperjelas dengan Tabel 13: 1. Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi : Jumlah siswa (n) = 29 Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log commit 29 to user

51 perpustakaan.uns.ac.id 129 = 1 + 4,825 =5,825 ( jumlah kelas 6 ) Nilai tertinggi = 75 Nilai terendah = 45 Panjang interval = = =5 Tabel 13. Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 1 No Interval Frekuensi Persentase (%) Nilai Rata-Rata Kelas = 1815 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 17 : 29 x 100 = 58.62% Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai berikut: F r e k u e n s i Jumlah Siswa Interval Nilai Gambar 7. Histogram Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 1 Berdasarkan Gambar 7, nilai keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar kelas V siklus I pertemuan 1 diperoleh rata-rata kelas sebesar 62,58 dan ketuntasan klasikal sebesar 58,62%. Adapun rincian nilai keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar kelas V yaitu sebagai berikut:

52 130 Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 2 siswa atau 6,89%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 6 siswa atau 20,68%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 2 siswa atau 6,89%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 11 siswa atau 37,93%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 4 siswa atau 13,73%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 10,34%. b) Hasil Nilai Keterampilan Siswa pada Pertemuan Kedua Siklus I (1) Aspek keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar. Aspek yang diukur meliputi: (a). Ketepatan menyelesaikan soal cerita; (b). Kelengkapan menjawab soal cerita dengan benar; (c). Kejujuran; (d). Bertanya. Pedoman dan penilaian untuk aspek keterampilan siswa dapat dilihat pada lampiran ((hal 211 dan 266). Adapun hasil yang diperoleh adalah: Tabel 14. Nilai Hasil Rekapitulasi Keterampilan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus 1 Pertemuan 2 No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM 1 70 T T TT 2 65 T T TT 3 65 T T T 4 65 T TT T 5 50 TT TT T 6 45 TT T TT 7 60 TT T TT 8 75 T T T 9 65 T TT TT T T Nilai Rata-Rata Kelas = 1830 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 18 : 29 x 100 = 62.06% Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus I pertemuan 2 pada Tabel 14 dapat diperjelas dengan Tabel 15 sebagai commit berikut: to user

53 perpustakaan.uns.ac.id Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi : Jumlah siswa (n) = 29 Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 4,825 =5,825 ( jumlah kelas 6 ) Nilai tertinggi = 75 Nilai terendah = 45 Panjang interval = = =5 Tabel 15. Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 2 No Interval Frekuensi Persentase (%) Nilai Rata-Rata Kelas = 1830 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 18 : 29 x 100 = 62.06% Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai berikut: F r e k u e n s i Jumlah Siswa Interval Nilai Gambar 8. Histogram Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Dalam Siswa commit to user Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Kelas V Siklus I Pertemuan 2

54 132 Berdasarkan Gambar 8, nilai keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar mata pelajaran Matematika siswa kelas V pada I pertemuan 2 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 63,10 dan ketuntasan klasikal sebesar 62,06%. Adapun rincian nilai keterampilan siswa dalam pembelajaran matematika khususnya dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada siklus 1 pertemuan 2 yaitu sebagai berikut: Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 4 siswa atau 13,79%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 2 siswa atau 6,89%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 10,34%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 9 siswa atau 34,48%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 6 siswa atau 20,68%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 2 siswa atau 6,89%. c) Hasil Nilai Keterampilan Siswa pada Pertemuan Ketiga Siklus I (1) Aspek keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar. Aspek yang diukur meliputi: (a). Ketepatan menyelesaikan soal cerita; (b). Kelengkapan menjawab soal cerita dengan benar; (c). Kejujuran; (d). Bertanya. Pedoman dan penilaian untuk aspek keterampilan siswa dapat dilihat pada lampiran (213 dan 221). Adapun hasil yang diperoleh adalah:

55 perpustakaan.uns.ac.id 133 Tabel 16. Nilai Hasil Rekapitulasi Keterampilan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus 1 Pertemuan 3 No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM 1 70 T T TT 2 65 T T TT 3 65 T T T 4 65 T TT T 5 50 TT TT T 6 45 TT T T 7 60 TT T TT 8 75 T T T 9 65 T TT TT T T Nilai Rata-Rata Kelas = 1840 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 19 : 29 x 100 = % Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus I pertemuan 3 pada Tabel 16 dapat diperjelas dengan Tabel 17 sebagai berikut: 1. Penyusunan Distribusi dan Tabel Frekuensi : Jumlah siswa (n) = 29 Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 4,825 =5,825 ( jumlah kelas 6 ) Nilai tertinggi = 75 Nilai terendah = 45 Panjang interval = = =5 Tabel 17. Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus I Pertemuan 3 No Interval Frekuensi Persentase (%) Nilai Rata-Rata Kelas = 1840 : 29 = Ketuntasan Klasikal =19 : 29 x 100 = 65.51%

56 134 Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai berikut: F r e k u e n s i Jumlah Siswa Interval Nilai Gambar 9. Histogram Nilai Hasil Pengamatan Keterampilan Dalam Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Kelas V Siklus I Pertemuan 3 Berdasarkan Gambar 9, nilai keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar mata pelajaran Matematika siswa kelas V pada I pertemuan 3 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 63,44 dan ketuntasan klasikal sebesar 65,51%. Adapun rincian nilai keterampilan siswa dalam pembelajaran matematika khususnya dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada siklus 1 pertemuan 3 yaitu sebagai berikut: Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 4 siswa atau 13,79%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 2 siswa atau 6,89%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 4 siswa atau 13,79%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 10 siswa atau 34,48%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 5 siswa atau 17,24%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 4 siswa atau 13,79%.

57 135 Tabel 18. Ketuntasan Hasil Pembelajaran Matematika Khususnya Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Kelas V Siklus 1 Banyaknya siswa yang tuntas No Aspek Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Rata- Rata Persentase (%) 1 Keaktifan Belajar ,33 63,20 2 Keterampilan Siswa ,06 3 Hasil nilai belajar ketuntasan siswa 16,5 18,5 19,5 18,16 62,92 Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai berikut: K e t u n t a s a n Keaktifan Keterampilan Nilai hasil ketuntasan siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Rata-rata Gambar 10. Histogram Ketuntasan Nilai Hasil Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Kelas V Siklus I berikut: Berdasarkan Gambar 10 dan indikator kinerja, dapat diuraikan sebagai 1). Siswa yang dinyatakan tuntas dalam aspek keaktifan sebanyak 18,33 siswa atau 63,20%, lebih rendah dari target capaian yang ditentukan. 2). Siswa yang dinyatakan tuntas dalam aspek keterampilan sebanyak 18 siswa atau 62,06%, lebih rendah dari target capaian yang ditentukan.

58 136 3). Siswa yang dinyatakan tuntas dalam pembelajaran matematika sebanyak 18,16 siswa atau 62,92% lebih rendah dari target capaian yang ditentukan. Sedangkan perbandingan persentase ketuntasan nilai pembelajaran Matematika kelas V dapat dilihat di Tabel 19. Tabel 19. Perbandingan Persentase Ketuntasan Pra Siklus Dan Siklus 1 No Persentase Ketuntasan (%) 1 Pra Siklus 44.82% 2 Siklus I 62.92% Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai berikut: P e r s e n t a s e % 62.92% Pra Siklus Siklus 1 Gambar 11. Histogram Perbandingan Persentase Ketuntasan Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Pada Pra Siklus dan Siklus 1 Dari hasil penelitian siklus I, maka peneliti mengulas secara cermat bahwa dilihat dari rata-rata nilai tiap aspek maupun nilai dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar yang diperoleh siswa dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning sudah cukup berhasil. Hal ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan presentase ketuntasan siswa dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar yaitu pra siklus

59 137 sebesar 44,82% dan siklus 1 sebesar 62,92%. Namun, apabila dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan indikator kinerja masih kurang dari target capaian yakni aspek keaktifan ketuntasan 63,20% seharusnya 80%, aspek keterampilan ketuntasan 62,06% seharusnya 80%, dan aspek nilai hasil pembelajaran matematika (keterampilan menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar) ketuntasan 62,92% seharusnya 80%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: (1) siswa belum maksimal dalam pemanfaatan model pembelajaran Quantum Learning dalam menyelesaika soal cerita tentang bangun datar, yakni siswa kurang lancar dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar. (2) Siswa kurang memahami soal cerita tentang bangun datar yang diberikan oleh guru kepada siswa, sehingga siswa kurang mengusai dalam menyelesaikan soal cerita tersebut. Beberapa hal tersebut membuat anak menjadi bosan dan motivasi siswa tidak muncul, maka dari itu pembelajaran Matematika (menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar) perlu dilanjutkan ke siklus II dengan berpedoman pada hasil refleksi siklus I. 3. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Tentang Bangun Datar Siswa Kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro Kabupaten Wonosobo. a. Tindakan dan Pembelajaran Siklus II Tindakan siklus II dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan yakni siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Maret 2014 sampai dengan hari Rabu tanggal 12 Maret Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

60 138 1) Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I diketahui bahwa sudah menunjukkan adanya peningkatan nilai hasil pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada siswa kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro tahun pelajaran 2013/2014 tetapi belum maksimal atau sesuai dengan target capaian indikator kinerja. Hal ini ditunjukkan masih ada siswa atau 44,82% siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar. Kegiatan perencanaan siklus II dilakukan pada hari Sabtu, 8 Maret Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan. Diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yakni pada hari Senin 10 Maret 2014 sampai dengan hari Rabu 12 Maret Hal-hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning upaya untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada adalah: a) Siswa dibiasakan untuk terlibat aktif dalam model pembelajaran Quantum Learning, keaktifan siswa dilakukan dengan senang dan nyaman. Dengan begitu siswa akan lebih mudah dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar karena siswa sudah mempunyai gambaran untuk menyelesaikan soal cerita tersebut dengan melihat slide contoh soal cerita berbentuk power point yang ditampilkan guru di depan kelas.

61 139 b) Dengan latihan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar, siswa akan lebih mudah dan menguasai materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar, sehingga ketika guru memberikan soal cerita tentang bangun datar siswa bisa mengerjakan soal-soal tersebut dengan dengan langkah-langkah penyelesaian yang benar. Adapun deskripsi perencanaan siklus II adalah sebagai berikut: (1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika (menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar) selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. (lampiran hlm 211) (2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran siklus II: (a). Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, bisa per individu atau bisa dibuat kelompok, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman. (b). Menyiapkan perangkat dalam pembelajaran, diantaranya: buku-buku penunjang dan alat tulis, Slide soal cerita tentang bangun datar, LCD Proyektor, Laptop, Kabel Rol. Selain itu juga menyiapkan kamera digital untuk pendokumentasian proses pembelajaran Matematika.

62 140 (c). Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian yang digunakan untuk merekam segala aktifitas yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran Matematika berlangsung. Pengamatan yang dilakukan meliputi aktivitas siswa dan guru. Pedoman dan lembar pengamatan dapat dilihat dalam lampiran ( hlm 212). 2) Pelaksanaan Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi dengan guru menerapkan model pembelajaran Quantum Learning. Peneliti disini masih bertindak sebagai pengajar dan guru sebagai observer atau pengamat. a) Pertemuan pertama Pertemuan Pertama pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang keterampilan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan (a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan guru. (b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu nasional bersama-sama. (Tumbuhkan) (c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Tumbuhkan)

63 141 (d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru. (2) Kegiatan Inti (a). Eksplorasi (a) 1. Siswa memperhatikan slide soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar yang ditampilkan guru di depan kelas. Adalah bangun yang rata dan mempunyai dua dimensi yaitu panjangdanlebar tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal. 5/8/ Gambar 12. Slide Power Point Materi tentang Bangun Datar. (a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami) SOAL CERITA Soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita pendek. Untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar perlu melakukan analisis soal dengan menyusun dan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut? 1) Apa yang diketahui dalam soal/masalah itu? 2) Apa yang ditanyakan atau yang dicari? 3) Simbol dan operasi apa saja yang terlibat dalam soal itu? 4) Model matematika manakah yang dapat mewakili soal itu? 5/8/ Gambar 13. Slide Power Point Pengertian Soal Cerita.

64 142 (b). Elaborasi (b) 1. Siswa berdiskusi tentang cara menyelesaikan soal cerita dengan langkah-langkah yang benar. (Demonstrasi) MENYELESAIKAN SOAL CERITA Jawab : Diketahui : Panjang tanah = 15 m Lebar tanah = 8 m Harga tanah = Rp ,00 per m 2 Ditanyakan : Hasil penjualan tanah? Penyelesaian : Luas tanah = p x l = 15 m x 8 m = 120 m 2. Hasil penjualan tanah = 120 x Rp ,00 = Rp ,00. Jadi, hasil penjualan tanah adalah Rp ,00. 5/8/ Gambar 14. Slide Power Point Langkah-langkah menyelesaikan soal cerita dengan benar. (b) 2. Siswa bersama kelompok memaparkan hasil diskusinya. (Namai) (c). Konfirmasi (c) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi. (Namai) (c) 2. Guru memberikan reward kepada seluruh siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan) (c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Namai, Ulangi) (3) Kegiatan Penutup (a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi) (b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. (Alami) (c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. (d) Guru menutup pelajaran.

65 143 b). Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang keaktifan belajar dan keterampilan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan (a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan guru. (b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu nasional bersama-sama. (Tumbuhkan) (c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Tumbuhkan) (d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru. (2) Kegiatan Inti (a). Eksplorasi (a) 1. Siswa memperhatikan slide soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar yang ditampilkan guru di depan kelas.

66 144 5/4/2014 BANGUN DATAR Adalah bangun yang rata dan mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal. 7 Gambar 15. Slide Power Point Materi Tentang Bangun Datar. (a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami) SOAL CERITA Soal ceritaadalah soal yang disajikan dalambentuk cerita pendek. Untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar perlu melakukan analisis soal dengan menyusun dan menjawab pertanyaanpertanyaansebagai berikut? 1) Apayangdiketahui dalamsoal/ masalahitu? 2) Apayangditanyakan atauyangdicari? 3) Simbol danoperasi apasajayangterlibat dalamsoal itu? 4) Model matematika manakahyangdapat mewakili soal itu? 5/10/ Gambar 16. Slide Power Point Pengertian Soal Cerita. (b) Elaborasi (b) 1. Siswa mendemontrasikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar dengan langkah-langkah yang benar serta menuliskannya dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru. (Demonstrasi)

67 145 CONTOH SOAL CERITA 1. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang, panjangnya 15 m dan lebarnya 8 m. Tanah itu dijual dengan harga Rp ,00 per m 2. Berapa rupiah hasil penjualan tanah tersebut? 5/8/ Gambar 17. Slide Power Point Contoh Soal Cerita Tentang Bangun Datar. (b) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di depan kelas. (Namai) (c) Konfirmasi (c) 1. Guru bersama siswa mengevaluasi hasil jawaban tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi) (c) 2. Guru memberikan reward kepada seluruh siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan) (c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Namai, Ulangi) (3) Kegiatan Penutup (a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi) (b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. (Alami) (c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. (d) Guru menutup pelajaran. c) Pertemuan Ketiga

68 146 Pertemuan ketiga pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang keaktifan belajar dan keterampilan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan (a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan guru. (b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu nasional bersama-sama. (Tumbuhkan) (c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Tumbuhkan) (d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru. (2) Kegiatan Inti (a). Eksplorasi (a) 1. Siswa memperhatikan slide soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar yang ditampilkan guru di depan kelas.

69 147 5/8/2011 BANGUN DATAR Adalah bangun yang rata dan mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal. 7 Gambar 18. Slide Power Point Materi Tentang Bangun Datar. (a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami) SOAL CERITA Soal ceritaadalah soal yang disajikan dalambentuk cerita pendek. Untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar perlu melakukan analisis soal dengan menyusun dan menjawab pertanyaanpertanyaansebagai berikut? 1) Apayangdiketahui dalamsoal/ masalahitu? 2) Apayangditanyakan atauyangdicari? 3) Simbol danoperasi apasajayangterlibat dalamsoal itu? 4) Model matematika manakahyangdapat mewakili soal itu? 5/10/ Gambar 19. Slide Power Point Pengertian Soal Cerita. (b) Elaborasi (b) 1. Siswa mendemontrasikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar dengan langkah-langkah yang benar serta menuliskannya dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru. (Demonstrasi) CONTOH SOAL CERITA 1. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang, panjangnya 15 m dan lebarnya 8 m. Tanah itu dijual dengan harga Rp ,00 per m 2. Berapa rupiah hasil penjualan tanah tersebut? 5/8/2011 8

70 148 Gambar 20. Slide Power Point Contoh Soal Cerita Tentang Bangun Datar. (b) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di depan kelas. (Namai) (c) Konfirmasi (c) 1. Guru bersama siswa mengevaluasi hasil jawaban tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi) (c) 2. Guru memberikan reward kepada seluruh siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan) (c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Namai, Ulangi) (3) Kegiatan Penutup (a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi) (b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. (Alami) (c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. (d) Guru menutup pelajaran. 3) Pengamatan atau Observasi Selama proses belajar mengajar berlangsung, dilakukan observasi atau pengamatan. Siswa dikondisikan untuk segera merapikan barisannya dan tempat duduk siswa serta menjaga jarak dengan temannya, hal tersebut bertujuan untuk menghindari siswa dari adanya penyimpangan seperti mencontek pada saat guru memberikan evaluasi. Kemudian commit guru to memulai user pembelajaran menggunakan

71 149 model pembelajaran Quantum Learning pertama guru menjelaskan materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar menggunakan media power point siswa menyimak dan mendengarkan dengan antusias masih ada yang membuat gaduh saat pembelajaran berlangsung. Pada saat guru memberikan pertanyaan siswa aktif menjawab pertanyaan dan siswa juga berani bertanya tentang materi yang belum dipahami. Pada tahap ini siswa cukup aktif tetapi ada sedikit siswa yang gaduh, bertanya tetapi proses pelaksanaan pengamatan berjalan dengan kondusif. Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pembelajaran Matematika khususnya dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran Matematika khususnya menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan rincian sebagai berikut: 1. PertemuanPertama (1). Observasi kegiatan guru (a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam kriteria baik. (b) Memberikan motivasi dalam kriteria cukup. (c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria cukup. (d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik. (e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam kriteria baik. (f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria cukup

72 150 (g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria cukup. (h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria cukup. (i) Memberikan tes akhir dalam kriteria cukup. (j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dalam kriteria baik. (k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup. (l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria cukup. Skor rata-rata akrivitas guru pada siklus II pertemuan 1 adalah 3,1 (tinggi). (2). Observasi aktivitas siswa (a) Tidak membuat gaduh 17 siswa. (b) Mencatat materi 29 siswa. (c) Menjawab pertanyaan 19 siswa. (d) Bertanya 15 siswa. (e) Membuat perencanaan dan pembagian kerja 16 siswa. (f) Memberikan pendapat dalam pemecahan masalah 16 siswa. (g) Mendengarkan 29 siswa. (h) Tidak mengganggu kelompok lain 29 siswa. (i) Menyampaikan diskusi dengan jelas dan terstruktur 29 siswa. (j) Mengaitkan hasil diskusi commit dengan to user kelompok lain 18 siswa.

73 151 (k) Mengendalikan kondisi kelas 17 siswa. (l) Menanggapi pertanyaan 20 siswa. (m) Mendengarkan dengan baik 13 siswa. (n) Mencatat bagian yang penting dari hasil diskusi 29 siswa. (o) Bertanya terkait hasil diskusi 16 siswa. (p) Memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi 13 siswa. Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus II pertemuan 1 yaitu 17 siswa (tinggi). 2. Pertemuan Kedua (1). Observasi Aktivitas Guru (a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam kriteria baik. (b) Memberikan motivasi dalam kriteria baik. (c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria baik. (d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik. (e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam kriteria baik. (f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria baik. (g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria baik. (h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria cukup.

74 152 (i) Memberikan tes akhir dalam kriteria baik. (j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dalam kriteria baik. (k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup. (l) Menyimpulkan pembelajaran dalam kriteria baik. Skor rata-rata akrivitas guru pada siklus II pertemuan 1 adalah 3,7 (tinggi). (2) Observasi aktivitas siswa (a) Tidak membuat gaduh 18 siswa. (b) Mencatat materi 29 siswa. (c) Menjawab pertanyaan 17 siswa. (d) Bertanya 15 siswa. (e) Membuat perencanaan dan pembagian kerja siswa 15 siswa. (f) Memberikan pendapat dalam pemecahan masalah 17 siswa. (g) Mendengarkan 29 siswa. (h) Tidak mengganggu kelompok lain 29 siswa. (i) Menyampaikan diskusi dengan jelas dan terstruktur 29 siswa. (j) Mengaitkan hasil diskusi dengan kelompok lain 15 siswa. (k) Mengendalikan kondisi kelas 10 siswa. (l) Menanggapi pertanyaan 13 siswa. (m) Mendengarkan dengan baik 15 siswa. (n) Mencatat bagian yang penting dari hasil diskusi 29 siswa. (o) Bertanya terkait hasil commit diskusi to 16 user siswa.

75 153 (p) Memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi 14 siswa. Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus II pertemuan 1 yaitu 18 siswa (tinggi). c) Pertemuan Ketiga (1). Observasi Aktivitas Guru (a) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dalam kriteria baik. (b) Memberikan motivasi dalam kriteria baik. (c) Menyampaikan tujuan dalam kriteria baik. (d) Melakukan apersepsi dalam kriteria baik. (e) Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami dalam kriteria baik. (f) Memberikan kesempatan untuk bertanya dalam kriteria baik. (g) Membimbing siswa dalam menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria baik. (h) Mengarahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dalam kriteria baik. (i) Memberikan tes akhir dalam kriteria baik. (j) Mengevaluasi hasil siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dalam kriteria baik. (k) Memberikan balikan pada siswa dalam kriteria cukup. (l) Menyimpulkan pembelajaran commit to dalam user kriteria baik.

76 154 Skor rata-rata akrivitas guru pada siklus II pertemuan 1 adalah 3,8 (tinggi). (2) Observasi aktivitas siswa 20 siswa. (a) Tidak membuat gaduh 29 siswa. (b) Mencatat materi 18 siswa. (c) Menjawab pertanyaan 16 siswa. (d) Bertanya 14 siswa. (e) Membuat perencanaan dan pembagian kerja 18 siswa. (f) Memberikan pendapat dalam pemecahan masalah 29 siswa. (g) Mendengarkan 29 siswa. (h) Tidak mengganggu kelompok lain 29 siswa. (i) Menyampaikan diskusi dengan jelas dan terstruktur 15 siswa. (j) Mengaitkan hasil diskusi dengan kelompok lain 20 siswa. (k) Mengendalikan kondisi kelas 20 siswa. (l) Menanggapi pertanyaan 29 siswa. (m) Mendengarkan dengan baik 29 siswa. (n) Mencatat bagian yang penting dari hasil diskusi 18 siswa. (o) Bertanya terkait hasil diskusi 18 siswa. (p) Memberikan alternatif jawaban pada saat diskusi Skor rata-rata siswa yang aktif pada sikus II pertemuan 1 yaitu 20 siswa (tinggi).

77 155 4) Refleksi Berdasarkan hasil analisis terhadap tindakan siklus II di atas, menunjukan bahwa tahapan-tahapan penerapan model pembelajaran Quantum Learning dengan menggunakan media powerpoint dan LCD dengan acuan RPP dan lembar observasi pelaksanaan model pembelajaran Quantum Learning pada pembelajaran soal cerita tentang bangun datar sudah berjalan dengan baik. Beberapa hasil yang diperoleh pada pembelajaran siklus II diantaranya: a) Keaktifan belajar siswa meningkat dibandingkan dengan siklus I. b) Proses pembelajaran berjalan dengan baik, siswa lebih interaktif dalam berdiskusi dengan kelompoknya. c) Keberhasilan siswa dalam mengungkapkan pendapatnya lebih tertuju pada apa yang ingin disampaikannya. Lebih berani mengungkapkan pertanyaan ataupun gagasan dan masih ada siswa membuat gaduh dan bertanya kepada teman. d) Proses pembelajaran lebih kooperatif. Dalam menumbuhkan keaktifan siswa pada siklus II ini sudah baik dan maksimal dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kekurangan-kekurangan tersebut menunjukan bahwa proses penelitian tindakan kelas (PTK) harus tetap dilaksanakan terutama oleh para guru disekolah. Adapun data yang diperoleh adalah dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning pada siklus II sebagai berikut:

78 156 a) Hasil Nilai pada Pertemuan Pertama Siklus II (1) Aspek keaktifan belajar siswa selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar diamati dari hasil tes siswa setelah pembelajaran Matematika selesai. Aspek yang diamati meliputi: (a). Sikap dan perilaku dalam pembelajaran; (b). Keaktifan dalam pembelajaran; (c). Teliti/cermat; (d). Tepat Waktu. Pedoman dan penilaian aspek keaktifan belajar dapat dilihat di lampiran (hlm 212). Adapun hasil yang diperoleh adalah: Tabel 20. Nilai Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Selama Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 1 No KK No KK No KK Nilai Nilai Nilai Urut M Urut M Urut M 1 70 T T T 2 75 T TT T 3 65 T TT T 4 65 T T T 5 65 T T T 6 70 T TT T 7 70 T TT TT 8 75 T TT TT 9 75 T TT T T T Nilai Rata-Rata Kelas 1885 : 29 = 65 Ketuntasan Klasikal = 21: 29 x 100= 72.41% Nilai hasil rekapitulasi pengamatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada siklus II pertemuan 1 di atas dapat diperjelas dengan Tabel 21:

79 157 Tabel 21. Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Selama Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Pada Siklus II Pertemuan 1 No Interval Frekuensi Persentase (%) Nilai Rata-rata kelas 1885 : 29 = 65 Ketuntasan Klasikal = 21 : 29 x 100% = 72.41% Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai berikut: F r e k u e n s i Jumlah Siswa Interval Nilai Gambar 21.Histogram Nilai Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Selama Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 1 Berdasarkan Gambar 21, nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus II pertemuan 1 diperoleh rata-rata kelas sebesar 65 dan ketuntasan klasikal sebesar 72,41%. Adapun rincian nilai hasil pengamatan psikomotor tingkah laku siswa selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar tersebut adalah sebagai berikut: Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 2 siswa atau 6,89%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 2 siswa atau 6,89%.

80 158 Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 4 siswa atau 13,79%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 10 siswa atau 34,48%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 8 siswa atau 27,58%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 10.34%. b) Hasil Nilai Keaktifan Belajar Pada Pertemuan Kedua Siklus II (1) Aspek keaktifan belajar selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar diamati dari hasil tes siswa setelah pembelajaran Matematika selesai. Aspek yang diamati meliputi: (a). Sikap dan perilaku dalam pembelajaran; (b). Keaktifan dalam pembelajaran; (c). Teliti/cermat; (d). Tepat Waktu. Adapun hasil yang diperoleh adalah: Tabel 22. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Belajar Selama Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 2 No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM 1 75 T T TT 2 75 T TT TT 3 70 T T T 4 75 T T T 5 75 T TT T 6 70 T T T 7 70 T T TT 8 70 T T T 9 70 T T T T T Nilai Rata-Rata Kelas 1955 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 23 : 29 x 100= % Hasil rekapitulasi pengamatan keaktifan belajar dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus II pertemuan 2 pada Tabel 22 dapat diperjelas dengan Tabel 23:

81 159 Tabel 23. Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Dalam Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 2 No Interval Frekuensi Persentase (%) Nilai Rata-Rata Kelas 1955 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 23 : 29 x 100 = 79.31% Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Histogram sebagai berikut: F r e k u e n s i Jumlah Siswa Interval Nilai Gambar 22. Histogram Nilai Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Selama Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 2 Berdasarkan Gambar 22 nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus II pertemuan 2 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 67,41 dan ketuntasan klasikal sebesar 79,31%. Adapun rincian nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar yaitu: Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 1 siswa atau 3,44%. Siswa yang memperoleh nilai commit to sebanyak user 1 siswa atau 3,44%.

82 160 Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 10,34%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 8 siswa atau 27,58%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 11 siswa atau 37,93%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 5 siswa atau 17,24%. c) Hasil Nilai Keaktifan Belajar Pada Pertemuan Ketiga Siklus II (1) Aspek keaktifan belajar selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar diamati dari hasil tes siswa setelah pembelajaran Matematika selesai. Aspek yang diamati meliputi: (a). Sikap dan perilaku dalam pembelajaran; (b). Keaktifan dalam pembelajaran; (c). Teliti/cermat; (d). Tepat Waktu. Adapun hasil yang diperoleh adalah: Tabel 24. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keaktifan Belajar Selama Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 3 No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM No Urut Nilai KKM 1 75 T T TT 2 75 T TT T 3 70 T T T 4 75 T T T 5 75 T TT T 6 70 T T T 7 70 T T TT 8 70 T T T 9 70 T T T T T Nilai Rata-Rata Kelas 1960 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 24 : 29 x 100= % Hasil rekapitulasi pengamatan keaktifan belajar dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus II pertemuan 3 pada Tabel 24 dapat diperjelas dengan Tabel 25:

83 161 Tabel 25. Nilai Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Dalam Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 3 No Interval Frekuensi Persentase (%) Nilai Rata-Rata Kelas 1960 : 29 = Ketuntasan Klasikal = 24 : 29 x 100 = 82.75% Berdasarkan Tabel di atas dapat disajikan dengan bentuk Grafik sebagai berikut: F r e k u e n s i Jumlah Siswa Interval Nilai Gambar 23. Grafik Nilai Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Selama Pembelajaran Menyelesaikan Soal Cerita Tentang Bangun Datar Siklus II Pertemuan 3 Berdasarkan gambar 23 nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar siklus II pertemuan 3 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 67,58 dan ketuntasan klasikal sebesar 82,75%. Adapun rincian nilai hasil pengamatan keaktifan belajar siswa selama pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar yaitu: Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 1 siswa atau 3,44%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 1 siswa atau 3,44%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 10,34%. Siswa yang memperoleh nilai commit to sebanyak user 9 siswa atau 31,03%.

84 162 Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 11 siswa atau 37,93%. Siswa yang memperoleh nilai sebanyak 5 siswa atau 17,24%. 4. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dalam Meningkatkan Keterampilan Siswa Tentang Bangun Datar Siswa Kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro Kabupaten Wonosobo. a. Tindakan dan Pembelajaran Siklus II Tindakan siklus II dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan yakni siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Maret 2014 sampai dengan hari Rabu tanggal 12 Maret Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I diketahui bahwa sudah menunjukkan adanya peningkatan nilai hasil pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar pada siswa kelas V SD Negeri 01 Kaliwiro tahun pelajaran 2013/2014 tetapi belum maksimal atau sesuai dengan target capaian indikator kinerja. Hal ini ditunjukkan masih ada siswa atau 44,82% siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar. Kegiatan perencanaan siklus II dilakukan pada hari Sabtu, 8 Maret Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan. Diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yakni pada hari Senin 10 Maret 2014 sampai dengan hari

85 163 Rabu 12 Maret Hal-hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning upaya untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada adalah: a) Siswa dibiasakan untuk terlibat aktif dalam model pembelajaran Quantum Learning, keaktifan siswa dilakukan dengan senang dan nyaman. Dengan begitu siswa akan lebih mudah dalam menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar karena siswa sudah mempunyai gambaran untuk menyelesaikan soal cerita tersebut dengan melihat slide contoh soal cerita berbentuk power point yang ditampilkan guru di depan kelas. b) Dengan latihan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar, siswa akan lebih mudah dan menguasai materi soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar, sehingga ketika guru memberikan soal cerita tentang bangun datar siswa bisa mengerjakan soal-soal tersebut dengan dengan langkah-langkah penyelesaian yang benar. Adapun deskripsi perencanaan siklus II adalah sebagai berikut: (1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika (menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar) selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran, metode dan model

86 164 pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. (lampiran hlm 272) (2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran siklus II: (a) Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, bisa per individu atau bisa dibuat kelompok, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman. (b) Menyiapkan perangkat dalam pembelajaran, diantaranya: buku-buku penunjang dan alat tulis, Slide soal cerita tentang bangun datar, LCD Proyektor, Laptop, Kabel Rol. Selain itu juga menyiapkan kamera digital untuk pendokumentasian proses pembelajaran Matematika. (c) Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian yang digunakan untuk merekam segala aktifitas yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran Matematika berlangsung. Pengamatan yang dilakukan meliputi aktivitas siswa dan guru. Pedoman dan lembar pengamatan dapat dilihat dalam lampiran ( hlm 211). 2) Pelaksanaan Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkolaborasi dengan guru menerapkan model pembelajaran Quantum Learning. Peneliti disini masih bertindak sebagai pengajar dan guru sebagai observer atau pengamat. a) Pertemuan Pertama

87 165 Pertemuan pertama pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang keterampilan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar.. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan (a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan guru. (b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu nasional bersama-sama. (Tumbuhkan) (c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Tumbuhkan) (d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru. (2) Kegiatan Inti (a). Eksplorasi (a) 1. Siswa memperhatikan slide soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar yang ditampilkan guru di depan kelas.

88 166 Adalah bangun yang rata dan mempunyai dua dimensi yaitupanjangdanlebar tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal. 5/8/ Gambar 24. Slide Power Point Materi tentang Bangun Datar. (a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami) SOAL CERITA Soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita pendek. Untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar perlu melakukan analisis soal dengan menyusun dan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut? 1) Apa yang diketahui dalam soal/masalah itu? 2) Apa yang ditanyakan atau yang dicari? 3) Simbol dan operasi apa saja yang terlibat dalam soal itu? 4) Model matematika manakah yang dapat mewakili soal itu? 5/8/ Gambar 25. Slide Power Point Pengertian Soal Cerita. (b). Elaborasi (b) 1. Siswa berdiskusi tentang cara menyelesaikan soal cerita dengan langkah-langkah yang benar. (Demonstrasi) MENYELESAIKAN SOAL CERITA Jawab : Diketahui : Panjang tanah = 15 m Lebar tanah = 8 m Harga tanah = Rp ,00 per m 2 Ditanyakan : Hasil penjualan tanah? Penyelesaian : Luas tanah = p x l = 15 m x 8 m = 120 m 2. Hasil penjualan tanah = 120 x Rp ,00 = Rp ,00. Jadi, hasil penjualan tanah adalah Rp ,00. 5/8/ Gambar 26. Slide Power Point Langkah-langkah menyelesaikan soal cerita dengan benar. (b) 2. Siswa bersama kelompok memaparkan hasil diskusinya. (Namai)

89 167 (c). Konfirmasi (c) 1. Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi. (Namai) (c) 2. Guru memberikan reward kepada seluruh siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan baik. (Rayakan) (c) 3. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru. (Namai, Ulangi) (3) Kegiatan Penutup (a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. (Ulangi) (b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. (Alami) (c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. (d) Guru menutup pelajaran. b) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pelajaran Matematika kelas V mempelajari tentang keaktifan belajar dan keterampilan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan (a) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan guru. (b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menyanyikan lagu nasional bersama-sama. (Tumbuhkan)

90 168 (c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yaitu apabila materi ini dapat dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Tumbuhkan) (d) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (e) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun datar dengan langkah-langkah yang benar sesuai penjelasan guru. (2) Kegiatan Inti (a). Eksplorasi (a) 1. Siswa memperhatikan slide soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar yang ditampilkan guru di depan kelas. 4/5/2014 BANGUN DATAR Adalah bangun yang rata dan mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal. 7 Gambar 27. Slide Power Point Materi Tentang Bangun Datar. (a) 2. Dengan bimbingan guru siswa menjawab pertanyaan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Alami)

91 169 SOAL CERITA Soal ceritaadalah soal yang disajikan dalambentuk cerita pendek. Untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar perlu melakukan analisis soal dengan menyusun dan menjawab pertanyaanpertanyaansebagai berikut? 1) Apayangdiketahui dalamsoal/ masalahitu? 2) Apayangditanyakan atauyangdicari? 3) Simbol danoperasi apasajayangterlibat dalamsoal itu? 4) Model matematika manakahyangdapat mewakili soal itu? 5/10/ Gambar 28. Slide Power Point Pengertian Soal Cerita. (b) Elaborasi (b) 1. Siswa mendemontrasikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar dengan langkah-langkah yang benar serta menuliskannya dalam lembar kertas yang telah di sediakan guru. (Demonstrasi) CONTOH SOAL CERITA 1. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang, panjangnya 15 m dan lebarnya 8 m. Tanah itu dijual dengan harga Rp ,00 per m 2. Berapa rupiah hasil penjualan tanah tersebut? 4/26/ Gambar 29. Slide Power Point Contoh Soal Cerita Tentang Bangun Datar. (b) 2. Siswa bersama guru memaparkan hasil jawaban soal cerita di depan kelas. (Namai) (c) Konfirmasi (c) 1. Guru bersama siswa mengevaluasi hasil jawaban tentang soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar. (Ulangi) (c) 2. Guru memberikan reward commit kepada to user seluruh siswa yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 02 Sendangrejo yang beralamatkan di Jl. Lusi Medang no. 5 Rt.01 Rw. VI Kecamatan Ngaringan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dalam pelaksanaannya melalui tahap pratindakan dengan melakukan observasi, wawancara, dan uji pratindakan. Hasil wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum dilaksanakan tindakan, peneliti melakukan survey terlebih dahulu untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 3 Batursari Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Kuncen Ds Batursari, berdiri sejak tahun 1985,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda Pager.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda Pager. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda Pager. Letak secara geografis MI Nurul Huda terletak di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Karangtengah 01 di Dusun Beran, Desa Karangtengah, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda sebagai post test. Sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PERSIAPAN PENELITIAN Sebelum penelitian dilakukan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: a. Peneliti meminta persetujuan Kepala SMA Islam Jepara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Pra Siklus Pada pra siklus, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.4. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas IV SDN Salatiga 01 dengan jumlah 51 siswa pada mata pelajaran Matematika pokok

Lebih terperinci

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum MTs NU Demak MTs NU Demak terletak di Jalan Raya Demak kota Kecamatan demak Kabupaten Demak. Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal 4.1.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Setelah dilakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data penelitian yang disajikan dalam bab ini adalah hasil penelitian selama menerapkan metode resitasi dengan model PBL dalam memahami bangun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Getas, Kecamatan Kaloran, kabupaten Temanggung dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Dieng Kulon 02 Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. SD ini merupakan SD Imbas.yang terletak dipinggir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedong 01, berada di Dusun Banyudono RT 02 RW 09 Desa Gedong, Kecamatan Bayubiru, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. SD Negeri Mangunsari

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang sebelum proses perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Lentera Ambarawa, yaitu sekolah dasar yang terletak di kota Ambarawa, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Hasil dokumentasi peneliti pada tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di MI AN-NUR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal 42 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal Dari hasil observasi pelaksanaan sebelum diterapkan model pembelajaran Quantum Teaching terdapat beberapa masalah yang mendorong untuk pelaksanaan observasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukutalit 0 Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Siswa siswi SD Negeri Dukutalit 0 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Tempat Penelitian Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 3 Bayat yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Panggang Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. SD Negeri Barukan 01 merupakan sekolah dasar yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pesawat Sederhana Melalui Strategi Take and Give Pada Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa 26 dapat dilihat dari hasil observasi yang penulis laksanakan terhadap aktivitas belajar siswa seperti yang disajikan dalam tabel 4.1 di halaman berikut. Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 4 SD Negeri Randusari pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu peneliti mengadakan persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada saat penelitian berlangsung di MI Darussalam Krian Sidoarjo tentang keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti lakukan. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Pra Siklus Tahap pra siklus adalah tahap dimana belum diterapkannya model pembelajaran yang baru. Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

Lebih terperinci