PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PEMBUATAN MAKANAN PADA TUMBUHAN HIJAU UNTUK KELAS V SD NEGERI DEPOK 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PEMBUATAN MAKANAN PADA TUMBUHAN HIJAU UNTUK KELAS V SD NEGERI DEPOK 1"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PEMBUATAN MAKANAN PADA TUMBUHAN HIJAU UNTUK KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Rr. Natalia Dewanty NIM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i

2 ii

3 iii

4 PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberi perlindungan dan pencerahan dalam mengerjakan penelitian ini. 2. Kedua orangtua, Bapak R. Suprojo dan Ibu Siti Naisah tersayang yang telah berjuang hingga saya berada di sini, selalu memberi dukungan, motivasi, dan selalu menyelipkan namaku di setiap doanya. 3. Kakakku yang tercinta Vincensia Ervina P. yang telah memberi semangat dan dukungan. 4. Keponakanku Vincentius Abiandra Wijaya yang telah memberiku semangat. 5. Sahabat-sahabatku yang luar biasa Yoga, Dika, Fika, Ririn, Tita, dan Rani yang telah memberikan dukungan dan doa yang selalu menyertai dalam meraih mimpi bersama untuk menjadi seorang pendidik yang berguna bagi nusa dan bangsa. 6. Teman-teman payung TIK dan konvensional yang selalu setia untuk berjuang bersama. 7. Teman-teman PGSD angkatan 2013 yang selalu ada dan setia untuk berjuang bersama. 8. Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. iv

5 Motto Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-nya, sebab Ia yang memelihara kamu (Petrus 5:7) v

6 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 30 Mei 2017 Peneliti Rr. Natalia Dewanty vi

7 LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Rr. Natalia Dewanty Nomor Mahasiswa : Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau Untuk Kelas V SD Negeri Depok 1. beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 07 Maret 2017 Yang menyatakan Rr. Natalia Dewanty vii

8 ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PEMBUATAN MAKANAN PADA TUMBUHAN HIJAU UNTUK KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 Rr. Natalia Dewanty Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan media pembelajaran berbasis TIK yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, terutama untuk siswa sekolah dasar kelas V. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint interaktif untuk mata pelajaran IPA materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau yang layak digunakan untuk kegiatan pembelajaran kelas V di SD Negeri Depok 1. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan sembilan langkah prosedur penelitian pengembangan yang terdiri dari 1) Potensi dan Masalah, 2) Pengumpulkan Data, 3) Desain Produk, 4) Validasi Desain, 5) Revisi Desain, 6) Uji Coba Produk, 7) Revisi Produk, 8) Uji Coba Pemakaian, 9) Revisi Produk yang kemudian akan menjadi produk akhir berupa media pembelajaran berbasis TIK untuk peserta didik kelas V sekolah dasar. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Depok 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan kuisioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan terhadap guru kelas V SD Negeri Depok 1. Kuisioner digunakan untuk melakukan validasi media pembelajaran berbasis TIK oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis TIK dan dua orang guru kelas V sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK layak digunakan dengan rerata 3,5 termasuk dalam kategori Sangat Baik. Kata Kunci: Media Pembelajaran berbasis TIK, Powerpoint Interaktif. viii

9 ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE POWERPOINT LEARNING MEDIA ON THE TOPIC OF FOOD MAKING PROCESS IN GREEN PLANTS FOR FIFTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI DEPOK 1 Rr. Natalia Dewanty Sanata Dharma University 2017 This study is conducted because there are still many teachers who need Information Technology (IT)-based learning media that can be applied in the teaching and learning process in the classroom, especially for fifth grade students. The main purpose of this study is to develop IT-based learning media in the forms of appropriate interactive Powerpoint learning media for Science class on the topic of food making process in green plants for fifth grade students of SD Negeri Depok 1. This study is a Research and Developmental (R&D) study. The procedure consists of 9 steps, including: 1) Potentials and problems, 2) Data collection, 3) Product design, 4) Design validation, 5) Design revision, 6) Product try-out, 7) Product revision, 8) Application try-out, 9) Product revision until the desired products, i. e. interactive Powerpoint learning media, are complete. The subjects of the study were fifth grade students of SD Negeri Depok 1. The instruments used in this study were a list of questions for the interview and questionnaires. The interview was used to analyse the needs of IT-based learning media. On the other hand, the questionnaire was used to validate the media which was done by two IT media experts and two fifth grade teachers. The results of the study showed that the IT-based learning media to be implemented whith a average of 3,5 which showed that the media were categorised as Very Good. Keywords: IT-based learning media, Interactive Powerpoint, Research and Development. ix

10 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat serta rahmat-nya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau untuk Kelas V SD Negeri Depok 1 dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapat bantuan, dukungan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku wakil Ketua Program Studi PGSD. 4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. x

11 6. Drs. I Nyoman Arcana M.Si., selaku validator ahli media pembelajaran berbasis TIK. 7. Theresia Yunia, S.Pd., M.Hum selaku validator ahli media pembelajaran berbasis TIK. 8. Sri Haryani Wahyu Lestari, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala SD Negeri Depok 1 yang telah memberi ijin dan bantuan kepada peneliti selama melakukan penelitian di SD Negeri Depok Hidayat, S.Pd., selaku guru kelas V SD Negeri Depok 1 yang telah bersedia menjadi validator media pembelajaran berbasis TIK. 10. Vincentia Ervina P., S.Pd., yang telah bersedia menjadi validator media pembelajaran berbasis TIK. 11. Bapak dan Ibu tercinta, R. Suprojo, dan Siti Naisah yang telah memberikan dukungan, doa dan motivasi bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Kakakku yang tercinta Vincensia Ervina P. yang telah memberi semangat dan dukungan. 13. Keponakanku Vincentius Abiandra Wijaya yang telah memberiku semangat. 14. Sahabat-sahabatku yang luar biasa Yoga, Fika, Ririn, Tita, dan Rani yang telah memberikan dukungan dan doa yang selalu menyertai dalam meraih mimpi bersama untuk menjadi seorang pendidik yang berguna bagi nusa dan bangsa. xi

12 15. Teman satu payung TIK dan konvensional yang selalu setia untuk berjuang bersama. 16. Pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, terima kasih untuk dukungan dan bantuannya kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan dari para pembaca. Akhir kata, selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 30 Mei 2017 Peneliti Rr. Natalia Dewanty xii

13 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO PERNYATAAN KEASLIAN KARYA i ii iii iv v vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN vii viii ix x xiii xvii xix xx xxi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian xiii

14 E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan F. Definisi Operasional BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Pembelajaran Pembelajaran IPA SD Teori Perkembangan anak Media Pembelajaran a. Pengertian Media b. Tujuan penggunaan media dalam pembelajaran c. Manfaat Media Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).... a. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis TIK... b. Jenis-jenis Media TIK Pembelajaran... c. Fungsi Media TIK dalam Pembelajaran Microsoft Powerpoint Interaktif.... a. Pengertian Microsoft Powerpoint... b. Kelebihan dan Kekurangan Microsoft Powerpoint... c. Pertimbangan Teknis Pengemasan Materi dalam Powerpoint Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Hakikat Ilmu Pengetuan Alam Materi Pembuatan Makanan pada Tumbuhan Hijau xiv

15 B. Hasil Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Pertanyaan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Setting Penelitian Objek Penelitian Subjek Penelitian Lokasi Penelitian C. Prosedur Pengembangan D. Teknik Pengumpulan Data E. Validasi Ahli Media.... F. Instrumen Penelitian... G. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Analisis Kebutuhan Deskripsi Produk Awal a. Perangkat Pembelajaran b. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif, Perangkat Pembelajaran dan Revisi Produk a. Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis TIK xv

16 b. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Data Hasil Validasi Media Pembelajaran, Perangkat Pembelajaran dan Revisi Produk oleh Guru Kelas V SD a. Hasil Validasi Media Pembelajaran b. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Kajian dari Hasil Uji Coba Produk terbatas a. Hasil Evaluasi Pembelajaran b. Hasil angket kuesioner Kajian Uji Coba Pemakaian Kajian Produk Akhir B. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS xvi

17 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 SK dan KD Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan Tabel 3.4 Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuisioner Validasi Tabel 3.6 Klasifikasi Hasil Penilaian Tabel 3.7 Klasifikasi Rata-rata Respon Peserta didik Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Data Validasi dari Pakar Media Pembelajaran berbasis TIK Tabel 4.2 Saran Pakar Ahli Media Pembelajaran berbasis TIK dan Revisi Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran Tabel 4.4 Komentar Perangkat Pembelajaran Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Data Validasi Media Pembelajaran Berbasis TIK oleh guru SD Tabel 4.6 Komentar dan Revisi Guru SD Kelas V Terhadap Media Berbasis TIK Tabel 4.7 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru kelas V Sekolah Dasar Tabel 4.8 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Evaluasi Tabel 4.9 Hasil Validitas Instrumen Soal Uraian Evaluasi Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Pilihan Ganda Evaluasi Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Soal Uraian Evaluasi Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Uji Coba Terbatas xvii

18 Tabel 4.13 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Pemakaian Tabel 4.14 Rekapitulasi Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis TIK dan Guru Sekolah Dasar kelas V xviii

19 DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Literatur Map Penelitian yang Relevan. 47 Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode R&D menurut Borg&Gall Bagan 3.2 Langkah-langkah pengembangan xix

20 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Contoh Slide Media Kegiatan Interaktif Gambar 4.1 Contoh Slide Identitas Dalam Media Gambar 4.2 Contoh Slide Petunjuk Penggunaan Tombol Navigasi Gambar 4.3 Contoh Slide Petunjuk Penggunaan Media Gambar 4.4 Contoh Slide Slide Menu Media Gambar 4.5 Contoh Slide Slide Pemetaan SK&KD Gambar 4.6 Contoh Slide Pemetaan Tujuan Pembelajaran Gambar 4.7 Contoh Slide Materi Pembelajara. 105 Gambar 4.8 Contoh Slide Gambar Gambar 4.9 Contoh Slide Video Gambar 4.10 Contoh Slide Petunjuk Kegiatan Gambar 4.11 Contoh Slide Soal Evaluasi Gambar 4.12 Contoh Slide Kunci Jawaban Benar Gambar 4.13 Contoh Slide Kunci Jawaban Salah. 109 Gambar 4.14 Contoh Slide Profil Penyusun Gambar 4.15 Contoh Slide Aspek Kognitif Gambar 4.16 Contoh Slide Aspek Psikomotorik Gambar 4.17 Contoh Slide Aspek Afektif xx

21 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Lampiran 2 Surat Izin Validasi Media Pembelajaran Dan Perangkat Pembelajaran oleh Pakar Media TIK Lampiran 3 Surat Izin Validasi Media Pembelajaran Dan Perangkat Pembelajaran oleh Pakar Media TIK Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukakan Penelitian Lampiran 5 Surat Izin Penelitian terbatas Lampiran 6 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Lampiran 7 a. Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK b. Instrumen Validasi Media Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD Lampiran 8 a. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Ahli Pakar Media Pembelajaran Berbasis TIK b. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru Kelas V SD Lampiran 9 Angket Respon Peserta Didik (Uji Coba terbatas) Lampiran 10 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Respon Peserta Didik Uji Coba terbatas Lampiran 11 Angket Respon Peserta Didik (Uji Coba Pemakaian) Lampiran 12 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Respon Peserta Didik Uji Coba Pemakaian Lampiran 13 Hasil Evaluasi Pembelajaran Lampiran 14 Hasil Validitas Dan Reliabilitas Soal Evaluasi Lampiran 15 Silabus Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 17 Petunjuk Pengoperasian Media Lampiran 18 Tampilan Media Lampiran 19 Dokumentasi Penelitian xxi

22 BAB I PENDAHULUAN Pada bab I peneliti akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan dan definisi operasional. A. Latar Belakang Susanto (2014 : 19) menyatakan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses mendapatkan ilmu pengetahuan, penguasaan terhadap apa yang disampaikan pendidik. Sanaky (2013: 3) menyebutkan pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Hakikat pembelajaran yang ideal adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik. Pembelajaran ideal juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara belajarnya sendiri. Interaksi merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik antara yang belajar dengan lingkungan belajar, baik itu guru, teman-teman, tutor, media pembelajaran, atau sumber-sumber belajar yang lain. 1

23 Sumiati dan Asra (2009: 3) mengelompokkan komponen-komponen pembelajaran dalam tiga kategori utama, yaitu: guru, isi atau materi pembelajaran, dan siswa. Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran yang memungkinkan membantu perkembangan peserta didik mencapai tujuan- tujuan pendidikan. Pendidikan dilakukan melalui proses berpikir manusia (peserta didik) tentang diri dan lingkungannya melalui proses belajar, sedangkan berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa ilmu. Ilmu bagi seorang peserta didik didapat melalui proses pembelajaran. Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) tersebut, salah satu contoh disiplin ilmu adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pendidikan IPA penting dan harus dimengerti oleh peserta didik dalam rangka mewujudkan bangsa seutuhnya, sebagaimana tercantum dalam tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap fenomena dan perubahan-perubahan di 2

24 lingkungan sekitar dirinya. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bagi peserta didik dianggap pelajaran yang sulit karena IPA merupakan pelajaran yang abstrak dan membutuhkan teknik hafalan. Cullingford (dalam Samatowa, 2011: 9) menjelaskan bahwa pembelajaran IPA dengan hafalan dan pemahaman konsep, anak harus diberi kesempatan untuk mengembangkan sikap ingin tahu dan berbagai penjelasan logis. IPA tidak sekedar membahas tentang alam dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam lingkungan manusia, melainkan seluruh bagian dari alam baik itu yang hidup dan tak hidup. Pembelajaran IPA yang ideal tidak hanya penentuan dan penguasaan materi, tetapi aspek dari IPA yang perlu diajarkan dan cara supaya peserta didik dapat memahami konsep yang dipelajari dan terampil untuk mengaplikasikan secara logis konsep tersebut pada pengalaman kesehariannya dengan cara menjelajahi serta memahami alam sekitar secara ilmiah. Pemahaman konsep pada pembelajaran IPA akan berjalan dengan efektif apabila seorang guru mampu menggunakan metode dan media mengajar yang tepat. Penerapan metode serta media yang dipilih guru dalam memberikan suatu materi pelajaran sangat menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran, terutama yang harus diperhatikan guru adalah dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran pada proses belajar mengajar di sekolah dasar menjadi bagian penting yang harus mendapat perhatian guru sebab input siswa pada tingkat 3

25 sekolah dasar memiliki kemampuan yang terbatas dalam memahami materi yang bersifat abstrak. Piaget (dalam Carolyn, ) mendeskripsikan pada usia 7-11 tahun, operasi mental sebagai kemampuan untuk mengimajinasikan secara konkret, konsekuensi yang akan terjadi. Operasi mental dalam tahapan ini disebut konkret karena didasarkan pada orang-orang, tempat dan benda-benda aktual yang ada di lingkungan sekitar anak. Dengan demikian tahap kognitif anak meliputi tahap akhir praoperasional sampai awal operasional formal. Pada usia 7 11 tahun anak berada pada masa operasi konkret 3 dimana anak akan berpikir logis terhadap objek yang konkret, anak mampu menggunakan mentalnya untuk memecahkan masalah yang bersifat konkret, berkurang rasa egonya dan mulai menerima pandangan orang lain, keputusan tentang sebab akibat meningkat, kemampuan berpikir dari yang sederhana dan konkret ke tingkat yang lebih rumit dan abstrak, mengerti perubahan-perubahan dan proses kejadian yang kompleks dan saling berhubungan. Berpijak pada rata-rata usia anak Sekolah Dasar di Indonesia yaitu antara 7 11 tahun dimana anak berada pada masa operasional konkret maka kehadiran media sangat penting untuk menunjang pembelajaran IPA di kelas Sekolah Dasar mengingat pada pembelajaran IPA banyak terdapat materi yang bersifat abstrak. Pada periode ini anak baru mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret. Dengan kata lain siswa memerlukan suatu media untuk memecahkan masalah yang rumit 4

26 dan abstrak. Ketika siswa menemui permasalahan atau materi yang bersifat abstrak, siswa merasa kesulitan dalam memahami materi. Dalam proses pembelajaran memerlukan media untuk mempermudah tersampainya ilmu. Media pembelajaran merupakan peralatan yang membawa pesan-pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Namun, proses pembelajaran yang banyak dijumpai guru menggunakan metode yang kurang bervariasi dan kurang melibatkan peserta didik karena sebatas ceramah. Keterbatasan media pendukung jdapat mengakibatkan proses belajar peserta didik tidak maksimal dan kurang menarik perhatian peserta didik. Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi atau penyampaian informasi antara guru dengan peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Secara khusus dengan adanya media dapat: (1) memperbesar perhatian peserta didik sehingga akan menambah gairah belajar peserta didik, (2) media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dengan demikian dapat memberikan pemikiran yang teratur dan kontinu, dan tidak mudah dilupakan, (3) memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan peserta didik dengan memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu (4) meletakkan dasar berpikir sehingga akan mendorong peserta didik untuk bertanya dan berdiskusi tentang apa yang ingin diketahui. Melihat manfaat media dalam pembelajaran maka kehadiran media merupakan unsur yang penting dalam sebuah pembelajaran. Media membantu penyampaian pesan, dan isi pelajaran serta dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar. 5

27 Media pembelajaran yang berkembang saat ini sangat beragam, mulai dari yang bersifat audio, audio-visual, konvensional dan lain sebagainya. Seiring berkembangnya zaman, media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mulai diminati oleh guru. Salah satu media jenis TIK yang biasa digunakan yaitu media Powerpoint yang merupakan salah satu program Microsoft Office yang digunakan sebagai perangkat lunak untuk presentasi materi pembelajaran. Microsoft Powerpoint adalah aplikasi yang lazim digunakan dalam kegiatannya terutama pada saat presentasi. Microsoft Powerpoint adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Powerpoint akan membantu dalam menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara bahkan video dan animasi sehingga menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik. Dengan kelebihan kelebihan yang dimiliki aplikasi ini maka Powerpoint dapat dikembangkan sebagai media interaktif yang menarik yang tidak kalah bagus dari aplikasi yang lain. Powerpoint dapat menghasilkan suatu media pembelajaran yang interaktif. Kehadiaran Powerpoint juga dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Powerpoint Interaktif juga dapat membantu peserta didik untuk belajar aktif sehingga peserta didik memiliki pengalaman belajar daripada hanya sekedar mendengar penjelasan guru. Media Powerpoint Interaktif juga dapat mempermudah guru dalam memberi penjelasan materi sehingga pembelajaran dapat mudah dipahami oleh peserta didik. Powerpoint Interaktif untuk pembelajaran IPA dilengkapi dengan 6

28 menggunakan pemutaran video, gambar dan animasi-animasi lain. Dengan cara ini proses belajar mengajar akan lebih menarik, sehingga peserta didik akan memiliki gambaran bagiamana proses fotosintesis berlangsung melalui video dan dapat memahami suatu konsep dalam materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dalam mata pelajaran IPA. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Depok 1 yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21 Juni 2016 di SD Negeri Depok 1 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau, guru dalam mengajar jarang menggunakan media dan cara penyampaian materi lebih banyak menggunakan metode ceramah. Guru hanya menggunakan buku pelajaran sebagai panduan dalam mengajar, media teknologi yang berupa LCD proyektor tersedia di dalam kelas namun belum digunakan oleh guru secara maksimal sebagai media pembelajaran. Terabaikannya penggunaan media disebabkan karena berbagai alasan seperti terbatasnya waktu untuk persiapan mengajar dan sulit mencari media yang tepat. Komputer yang ada hanya digunakan sebagai alat untuk belajar program komputer, padahal guru dapat menggunakan komputer dan perangkat lunak yang menyertainya sebagai media pembelajaran yang menyenangkan dan dapat digunakan dalam mejelaskan hal yang abstrak menjadi hal yang lebih konkret sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta didik maka guru membutuhkan media sebagai alat bantu mengajar guna menjelaskan materi abstrak menjadi lebih konkret. 7

29 Sesuai keterangan tersebut serta belum adanya produk berupa pengembangan aplikasi Microsoft Powerpoint untuk mendukung kegiatan pembelajaran IPA di SD Negeri Depok 1 serta mengingat bahwa pembelajaran IPA bersifat abstrak maka peneliti berinisiatif mengembangkan aplikasi Powerpoint Interaktif dengan materi pembelajaran pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dalam bentuk media pembelajaran interaktif. Media ini didukung dengan tampilan yang menarik dan fasilitas pendukung yang lengkap untuk pembelajaran IPA. Seperti yang diungkapkan Sanjaya (2010: 222) bahwa media interaktif membimbing siswa secara tuntas untuk menguasai materi dengan cepat dan menarik. Dengan media ini diharapkan peserta didik dapat belajar secara efektif dan memberikan pengalaman yang berbeda kepada peserta didik di kelas 5 SD Negeri Depok 1 khususnya pada pembelajaran IPA. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta didik kelas V SD Negeri Depok 1? 2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta didik kelas V SD Negeri Depok 1? 8

30 C. Tujuan Penelitian 1. Mengembangkan produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta didik kelas V SD Negeri Depok Mendiskripsikan kualitas produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta didik kelas V SD Negeri Depok 1. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru a. Menambah referensi dalam penggunaan media Powerpoint Interaktif. b. Mengetahui peran pentingnya sebuah media pembelajaran yang digunakan untuk proses pembelajaran. 2. Bagi peserta didik a. Peserta didik kelas 5 SD Negeri Depok 1 dapat memahami materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau. b. Peserta didik kelas 5 SD Negeri Depok 1 dapat terbantu dalam mempelajari materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau menggunakan media Powerpoint Interaktif. 3. Bagi sekolah a. Penelitian ini dapat meningkatkan mutu sekolah melalui media yang telah dikembangkan. 9

31 b. Sekolah memiliki contoh media pembelajaran Powerpoint Interaktif pada mata pelajaran IPA materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau kelas V Sekolah Dasar. 4. Bagi Mahasiswa a. Mendapat pengalaman baru dalam mengembangkan media pembelajaran berupa media Powerpoint Interaktif. b. Memiliki pengetahuan dalam melakukan penelitian jenis Research and Development (R&D). E. Spesifikasi Produk 1. Media ini berupa media pembelajaran interaktif dengan pemanfaatan aplikasi Powerpoint. 2. Media Powerpoint interaktif yang dibuat memuat beberapa komponen yaitu: teks, gambar, dan video pembelajaran. 3. Media Powerpoint interaktif ini didesain untuk guru. 4. Media pembelajaran berbasis Powerpoint interaktif memuat beberapa menu dengan komponen sebagai berikut. a. Slide pembukaan yang berisi 1). Slide identitas media a) Nama/judul media 2). Slide identitas pembelajaran terkait a) SK/KD b) Indikator c) Tujuan Pembelajaran 10

32 b. Slide petunjuk penggunaan media Powerpoint Interaktif. c. Slide isi 1) Slide materi pembelajaran 2) Slide gambar terkait dengan pembelajaran. 3) Slide video terkait pembelajaran. 4) Slide tugas yang harus dikerjakan siswa. 5) Slide soal-soal evaluasi serta slide pertanyaan refleksi. 5. Pengembangan media pembelajaran interaktif ini memanfaatkan fasilitas yang ada dalam aplikasi Powerpoint terutama animations dan hyperlink. 6. Materi media adalah pembuatan makanan pada tumbuhan hijau. 7. Media ini memuat komponen pembelajaran seperti silabus, materi, evaluasi. 8. Media ini dilengkapi dengan berbagai tombol pilihan menu. Tujuannya adalah untuk mempermudah guru dalam pemilihan tampilan yang akan dituju. 9. Animasi digunakan untuk menarik perhatian peserta didik. Pembuatan animasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan fitur animations atau mengunduh dari internet kemudian disisipkan pada slide dengan memanfaatkan fitur yang ada pada Microsoft Powerpoint. 10. Suara digunakan untuk manambah kesan hidup pada media interaktif 11. Video disajikan untuk menjelaskan materi yang abstrak. 12. Desain background dibuat menarik dan dapat diunduh dari internet. 11

33 13. Warna background didominasi warna muda dan warna pendukung lainnya agar memberikan kesan keceriaan serta menarik perhatian peserta didik. 14. Media Powerpoint Interaktif ini dapat ditampilkan dengan syarat minimal komputer memliliki program microsoft powerpoint. F. Definisi Operasional 1. Media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran dan juga sebagai alat bantu pada proses belajar yang digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. 2. Media Powerpoint interaktif adalah aplikasi multimedia yang dapat menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara bahkan video dan animasi dan dapat dikembangkan menjadi media interaktif yang menarik dengan pengembangan dengan berbagai tombol pilihan menu. 3. IPA di Sekolah Dasar adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada peserta didik serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan tujuan membantu agar peserta didik memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar maupun menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam yang harus dibuktikan kebenarannya di laboratorium. 12

34 4. IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan gejala alam, dan kebendaan atau makhluk hidup yang memerlukan kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah yang sistematis yang tersusun secara teratur. IPA dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses dan sikap. 5. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau. Proses fotosintesis ini memerlukan bantuan sinar matahari, klorofil, air, dan karbondioksida. 13

35 BAB II LANDASAN TEORI Bab II yang berupa landasan teori ini akan membahas empat bahasan yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian. A. Kajian Pustaka Pada sub bab kajian pustaka ini memuat pengertian pembelajaran, pembelajaran IPA SD, teori perkembangan anak, media pembelajaran, media pembelajaran berbasis TIK, Microsoft Powerpoint sebagai media pembelajaran, model pengembangan media pembelajaran TIK, Ilmu Pengetahuan Alam. 1. Pembelajaran Sugiyono dan Hariyanto (dalam Muhamad, 2013:131) menyatakan bahwa pembelajaran sebagai sebuah kegiatan guru mengajar atau membimbing siswa menuju proses pendewasaan diri. Sedangkan menurut Saffuddin (2014 : 3) pembelajaran merupakan suatu proses perubahan, perubahan dalam perilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkunganya. Susanto (2014 : 19) mengatakan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses mendapatkan ilmu pengetahuan, penguasaan terhadap apa yang disampaikan pendidik. 14

36 Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan proses kegiatan guru mengajar kepada peserta didik dengan terjadinya interaksi antara guru, peserta didik, dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Dengan melakukan kegiatan pembelajaran maka peserta didik akan mendapatkan ilmu pengetahuan atau proses pendewasaan dini. 2. Pembelajaran IPA di SD Susanto (2013 : 171) menjelaskan pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia biolagi dan fisika. Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan 2006 (dalam Susanto, 2013:171) dimaksudkan untuk: a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-nya. b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. 15

37 e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memlihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan. f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturan sebagai salah satu ciptaan Tuhan. g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkkan pendidikan ke SMP. Samatowa (2011 : 5) IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting karena struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuan. Pembelajaran IPA yang ideal tidak hanya penentuan dan penguasaan materi, tetapi aspek dari IPA yang perlu diajarkan serta cara supaya peserta didik dapat memahami konsep yang dipelajari dengan baik dan terampil untuk mengaplikasikan secara logis konsep tersebut pada situasi lain yang relevan dengan pengalaman kesehariannya. Oleh karena itu anak-anak perlu diberikan kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan perlu dimodifikasikan sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah anak dapat menyadari keterbatasan pengetahuan, memiliki rasa ingin tahu menggali berbagai pengetahuan baru dan akhirnya dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Sejatinya, melalui pembelajaran 16

38 dan pengembangan potensi diri pada pembelajaran IPA siswa akan memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menyesuaikan diri terhadap fenomena dan perubahanperubahan di lingkungan sekitar dirinya. Guru sebagai fasilitator harus mampu menyajikan pengetahuan yang mendukung kebutuhan siswa. Pembelajaran dan pengembangan potensi ini merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam memasuki dunia teknologi, termasuk teknologi informasi pada era globalisasi. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa IPA di Sekolah Dasar adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada peserta didik serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting, struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuan. Pembelajaran IPA yang ideal tidak hanya penentuan dan penguasaan materi, tetapi aspek dari IPA yang perlu diajarkan serta cara supaya peserta didik dapat memahami konsep yang dipelajari dengan baik dan terampil. Oleh karena itu anak-anak perlu diberikan media pembelajaran untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan perlu dimodifikasikan sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Tujuan IPA secara umum membantu agar peserta didik memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. 17

39 3. Teori Perkembangan Anak Piaget (dalam Janice, 2013: 269) perkembangan kognitif anak dapat dibagi menjadi empat tahap, yang dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap Sensorik-Motorik (usia 0-2 tahun), anak belajar mengingat ciri fisik sebuah objek dan berpikir dalam pola visual (skemata) b. Tahap Praoperasional (usia 2-7 tahun), anak menguasai pemikiran simbolis yang berupa gambar dan kata-kata untuk mewakilkan tindakan dan kejadian yang tidak ada. c. Tahap Operasional Konkret (usia 7-11 tahun), dalam tahap ini anak telah mampu mengembangkan kemampuan berpikir sistematis ketika mereka melihat objek-objek dan melakukan kegiatan nyata. d. Tahap Operasional Formal (usia lebih dari 11 tahun), pada tahap keempat ini anak telah beranjak menuju dewasa. Anak sudah mulai berpikir abstrak tanpa membutuhkan benda konkret. Piaget (dalam Carolyn, 2013: 164) mendeskripsikan pada usia 7-11 tahun, operasi mental sebagai kemampuan untuk mengimajinasikan secara konkret, konsekuensi yang akan terjadi. Operasi mental dalam tahapan ini disebut konkret karena didasarkan pada orang-orang, tempat dan benda-benda aktual yang ada di lingkungan sekitar anak. Mengingat umumnya anak-anak mulai masuk sekolah dasar pada usia 6-7 tahun dan rentang waktu belajar di SD selama 6 tahun maka usia anak sekolah dasar bervariasi antara 7-11 tahun dengan demikian tahap kognitif anak meliputi tahap akhir praoperasional sampai awal operasional formal. Pada 18

40 usia 7 11 tahun anak berada pada masa operasional konkret dimana anak akan berfikir logis terhadap objek yang konkret. 4. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Salma (2013: 18) menyatakan media berasal dari kata medium yang berarti perantara. Oleh karena itu secara harfiah media diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan. Heinich dan Molenda (dalam Salma, 2013:18) mengemukakan bahwa secara umum media diartikan sebagai alat komunikasi yang membawa pesan dari sumber ke penerima. Pengertian ini lebih mengarah pada pengertian media yang lebih khusus. Pengertian ini juga membatasi bahwa apa yang disebut media adalah alat yang bermuatan pesan, yang memungkinkan orang atau peserta didik dapat berinteraksi dengan pesan tersebut secara langsung. Media yang dimaksud adalah media dirancang khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, seperti : modul pembelajaran, program kaset audio, program televisi/video pembelajaran, program komputer (TIK berbasis offline dan online). Media pembelajaran tidak hanya berkutat pada objek yang mempunyai dimensi, akan tetapi sebuah program atau kegiatan bisa menjadi sebuah media pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan pendapat Gerlach (dalam Sanjaya, 2010: 204) yang menyatakan bahwa secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang membuat kondisi peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, ketertampilan, atau sikap. Arsyad (2007: 7) mengemukakan bahwa media pendidikan memiliki pengertian sebagai alat 19

41 bantu pada proses belajar yang digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dari definisi yang telah dipaparkan oleh para tokoh, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran dan juga sebagai alat bantu pada proses belajar yang digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. b. Tujuan Penggunaan Media dalam Pembelajaran Sanaky (2013: 5) menyebutkan tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran untuk: 1. Mempermudah proses pembelajaran di kelas. 2. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. 3. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar. 4. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran. Hal tersebut senada dengan pendapat Salma (2013: 19) bahwa tujuan dari media pembelajaran adalah untuk: 1. Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat peserta didik untuk belajar. 2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi. 3. Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan tidak mudah dilupakan oleh peserta didik. 4. Menjadikan belajar lebih efektif, efisien, dan bermakna. 5. Membuka peluang belajar di mana saja dan kapan saja. 20

42 6. Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik 7. Menjadikan belajar sebagai kebutuhan. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam menyampaikan pesan adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena dengan adanya media dapat mempermudah guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pembelajaran kepada peserta didiknya. Tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh peserta didik, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek. Sedangkan Rusman (2015: 60) menyatakan bahwa media memegang peranan penting dalam mencapai sebuah tujuan belajar. Hubungan komunikasi antara guru dan peserta didik akan lebih baik dan efisien jika menggunakan media. Media dalam proses belajar mengajar memegang peranan penting yaitu media sebagai alat bantu mengajar dan media sebagai sumber belajar yang digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri. Dari paparan beberapa tokoh, dapat disimpulkan bahwa tujuan pengguanaan media adalah (1) mempermudah proses pembelajaran di kelas. (2) meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. (3) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar. (4) membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran. (5) membuka peluang belajar di mana saja dan kapan saja. (6) memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. Media memegang peranan penting dalam mencapai sebuah tujuan belajar. 21

43 c. Manfaat Media Arsyad (2009: 26) menyatakan ada beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut : 1). Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2). Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3). Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Selaras dengan pernyataan Arsyad tentang manfaat media. Usman (2006: 32) mengemukakan dengan adanya media dapat : a. Meletakkan dasar dasar untuk berpikir b. Memperbesar perhatian peserta didik c. Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan. d. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan peserta didik e. Memberikan pemikiran yang teratur dan kontinu. 22

44 f. Membantu tumbuhya pengertian dan membantu perkembangan bahasa. Selanjutnya Usman juga menjelaskan manfaat lain dari media yaitu : a. Dapat menarik minat peserta didik dalam belajar b. Mendorong peserta didik untuk bertanya dan berdiskusi. Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa media dapat berfungsi memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat peserta didik untuk belajar. Mempermudah guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pembelajaran kepada peserta didiknya. Media pembelajaran juga dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 5. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Komunikasi (TIK) a. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis TIK Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat. Tatang (2012: 99) menyatakan media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri atas buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide,nfoto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Sanaky (2013: 207) mengemukakan bahwa penggunaan komputer sebagai media pembelajaran harus mempunyai tujuan untuk memberikan 23

45 motivasi kepada pembelajar. Selain itu, harus mampu merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari dan dapat memberikan rangsangan belajar baru bagi pembelajar. Dengan demikian media yang baik akan memiliki kemampuan untuk mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan mendorong pembelajar untuk melakukan praktik-praktik dengan benar. Senada dengan pendapat Sanaky, Jasmadi (2010: 201) menjelaskan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, model pembelajaran aktif pun mulai dikembangkan dengan mengintegrasikan teknologi TIK ke dalam pembelajaran aktif. Munadi (2013: 7) mengatakan bahwa media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Jasmadi (2010: 201) mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, model pembelajaran aktif pun mulai dikembangkan dengan mengintegrasikan teknologi TIK ke dalam pembelajaran aktif tersebut. Sejalan dengan hal tersebut, media-media untuk mengeksplorasi kecerdasan semakin mudah diwujudkan. Media pembelajaran yang dikembangkan bukan lagi media konvensional melainkan sudah mulai beralih ke media TIK atau media yang menggunkan sistem informasi dan komunikasi, serta menggunakan komputer sebagai sarana. 24

46 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan, seperti pemanfaatan komputer dan jaringan komputer memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mengakses materi pelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer. Kegiatan belajar mengajar berbasis TIK adalah proses belajar mengajar yang memanfaatkan TIK sebagai sarana untuk berinterkasi dengan para siswa. Dalam proses pembelajaran seperti ini, guru memnggunakan alat seperti laptop, komputer, LCD projektor, internet serta aplikasi yang mendukung untuk interaksi pembelajaran. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menjadi perantara baik orang, alat, bahan atau peristiwa yang dapat menciptakan keadaan yang bersifat membantu atau memperlancar proses pembelajaran berkaitan dengan kegiatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap guna mencapai ke suatu tujuan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan dapat memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mengakses materi pelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer. b. Jenis-jenis Media TIK dalam Pembelajaran Arsyad (2014: 31) mengelempokkan media pembelajaran menjadi tiga berdasarkan perkembangan teknologi yaitu: 1. Media hasil teknologi cetak Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses 25

47 pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto, atau representasi fotografik dan reproduksi. Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kenyanyakan materi pembelajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak. Dua komponen pokok teknologi ini adalah materi teks verbal dan materi visual yang dikembangkan berdasarkan teori yang berkaitan dengan persepsi visual, membaca, memproses informasi, dan teori belajar. Teknologi cetak memiliki ciri-ciri berikut: teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang, baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif, teks dan visual ditampilkan statis (diam), pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual, baik teks maupun visual berorientasi (berpusat) pada peserta didik dan informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai. 2. Media hasil teknologi audio-visual Media audio-visual merupakan seperangkat alat yang dapat memproyeksiikan gambar bergerak dan bersuara. Perpaduan yang dihasilkan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Alatalat yang termasuk alam kategori media audio-visual adalah televise, video- VCD, sound slide dan film. 3. Media hasil teknologi yang berdasarkan Komputer Teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus sehingga pembelajatan 26

48 lebih optimal. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan pengajar untuk merealisasikan pembelajaran dengan menggunakan komputer dan projector LCD. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer cenderung bersifat integratife (terpadu) dengan memberikan penekanan pada berbagai kompetensi yang ingin dicapai dengan pengalaman belajar melalui penglihatan, pendengaran, dan gerakan (animasi) dan mengintegrasikan teknologi secara lebih penuh pada pembelajaran. c. Fungsi Media TIK dalam Pembelajaran Salma (2013: 19) menyebutkan fungsi dari media pembelajaran adalah untuk: 1. Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat peserta didik untuk belajar. 2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi. 3. Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan tidak mudah dilupakan oleh peserta didik. 4. Menjadikan belajar lebih efektif, efisien, dan bermakna. 5. Membuka peluang belajar di mana saja dan kapan saja. 6. Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. 7. Menjadikan belajar sebagai kebutuhan. Sedangkan secara umum fungsi media TIK dalam pembelajaran menurut Tatang (2012: ) adalah sebagai berikut: 1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantara gambar, potret, slide, film, video, atau media 27

49 lain. Peserta didik dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/ peristiwa sejarah. 2. Mengamati benda/ peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya atau terlarang. Misalnya video tentang kehidupan harimau di hutan. 3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda yang sukar diamati secara langsung. 4. Mengamati peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya. Dengan slide atau video peserta didik dapat mengamati peristiwa gunung meletus. 5. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau diawetkan. Dengan menggunakan model atau benda tiruan peserta didik memperoleh gambaran yang jelas tentang organ tubuh manusia. Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi media TIK dalam pembelajaran sebagai berikut (1) Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat peserta didik untuk belajar. (2) Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi. (3) Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan tidak mudah dilupakan oleh peserta didik. (4) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. (5) Mengamati benda/ peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya atau terlarang. 28

50 6. Microsoft Powerpoint Interaktif a. Pengertian Microsoft Powerpoint Rusman (2015: 301) menyatakan bahwa Powerpoint adalah salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah. Seperti halnya perangkat lunak pengolah presentasi lainnya, Powerpoint dapat memposisikan objek teks, grafik, video, suara, dan objek-objek lainnya dalam satu atau beberapa halaman individual yang disebut dengan "slide". Powerpoint menawarkan dua jenis properti pergerakan, yakni Custom Animations dan Transition. Properti pergerakan Entrance, Emphasis, dan Exit objek dalam sebuah slide dapat diatur oleh Custom Animation, sementara Transition mengatur pergerakan slide dan memberikan efek visual yang menarik disetiap pergantian slide. Sedangkan Powerpoint interaktif merupakan persembahan slide yang disusun secara interaktif dan dalam bentuk menu sehingga mampu menampilkan feedback yang telah diprogram. Rusman (2011: 301) mengemukakan Powerpoint dapat dikembangkan melalui beberapa tipe yaitu: 1. Personal Presentation: Pada penyajian ini Powerpoint sebagai alat bantu bagi instruktur untuk presentasi menyampaikan materi. Dalam hal ini kontrol terletak pada guru atau instruktur 2. Stand Alone: Pada pola penyajian ini Powerpoint dirancang khusus untuk pembelajaran individual yang bersifat interaktif, meskipun kadar 29

51 interaktifnya tidak tinggi namun Powerpoint mampu menampilkan feedback yang telah diprogram. 3. Web Based: Pada pola ini Powerpoint dapat diformat menjadi file web (html) sehingga program yang muncul berupa browser yang dapat menampilkan internet. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Powerpoint sebagai aplikasi multimedia dapat menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara bahkan video dan animasi. Informasi-informasi yang akan disajikan dapat dimuat dan diprogram sedemikian rupa sehingga anak akan lebih tertarik untuk belajar. Penyajian informasi dapat dilakukan dengan cara: 1. Menyisipkan objek pada Powerpoint Objek yang dapat disisipkan pada Powerpoint dapat berupa teks gambar, suara dan video. Fitur yang ada dalam Powerpoint akan membantu programmer dalam menyisipkan objek sesuai kategori masing masing. Sesudah pemakai menghidupkan komputer dan masuk program Powerpoint 2007 maka akan muncul tampilan layar (slide) dengan berbagai kategori ribbon atau panel yang berisi tombol pintas untuk mengaktifkan fitur tertentu. 2. Memasukkan Teks Fasilitas yang utama dari program aplikasi ini adalah fasilitas untuk menampilkan teks atau informasi. Dengan fasilitas ini Powerpoint dapat menampilkan berbagai teks untuk berbagai keperluan misalnya untuk pembelajaran menulis, membaca atau pembelajaran yang lain. Agung 30

52 (2009: 35) menjelaskan bahwa untuk memasukkan dapat dilakukan dengan memilih menu insert sesudah itu akan muncul berbagai pilihan. Salah satu pilihan itu adalah insert textbox. Tekan menu ini dan akan muncul kotak teks di dalam tampilan presentasi. Langkah berikutnya adalah menulis teks yang diinginkan pada kotak yang tersedia atau dapat mengkopi (copy) teks yang diinginkan kemedian menempel (paste) teks pada kotak teks yang sudah tersedia. 3. Memasukkan Gambar Gambar dalam aplikasi Powerpoint menurut Agung (2009: 134) dapat disisipkan dengan cara yang sama dengan cara memasukkan teks. Pertama tekan menu insert sesudah itu pilih salah satu menu picture, clip art, photo album, shapes, smart art, chart. Sesudah menu ini dipilih akan muncul beberapa kategori gambar, pilih salah satu yang diinginkan. 4. Memasukkan Suara dan Video Suara dan video menurut Agung (2009: 139) dapat disisipkan dengan cara memilih menu insert dan selanjutnya tekan menu movies and sounds. Maka akan muncul dua pilihan untuk masing-masing. Untuk suara (sounds) akan muncul sounds from file dan sounds from Gallery demikian pula untuk movies akan muncul pilihan Movies from file atau Movies from Gallery. Pilih suara dan video yang diinginkan kemudian tekan OK. 31

53 5. Membuat tampilan menarik Ada beberapa fasilitas yang disediakan untuk membuat tampilan menarik seperti fasilitas design untuk background dan animation untuk pergerakan teks dan gambar. a) Ribbon Design. Ribbon Design memberikan keluasaan bagi pengguna untuk menentukan background slide yang sesuai atau memanipulasi sendiri background slide sesuai dengan keinginan. Ada beberapa jenis manipulasi background yang ditawarkan, yang pertama adalah dengan memberi warna, yang kedua dengan memberi tekstur dan yang ketiga adalah memasang gambar dari file sendiri. Background yang sesuai akan memperindah tampilan program. Langkah pemasangan background adalah dengan menekan menu design dan kemudian pilih background. Untuk memanipulasi background dapat memanfaatkan fasilitas dari colors, background style, background fill, dan effects. b) Ribbon Animations Fasilitas lain yang akan membuat tampilan lebih menarik adalah fasilitas animasi. Dengan fasilitas ini gambar-gambar dan teks akan muncul ke layar dengan cara tampil yang bervariasi. Fasilitas animasi ini memungkinkan gambar atau objek lain tampil dari arah yang berbeda atau dengan cara yang berbeda. Objek bisa melayang dari atas, bawah, kanan, kiri, atau dari sudut. Objek juga bisa muncul dari tengah atau dari pinggir. 32

54 Agung (2009: 155) mengemukakan pembuatan animasi dimulai dengan memilih objek yang akan dibuat animasi dengan cara mengklik objek, pilih menu Custom Animation dan add effect. Dengan menambahkan effect objek bisa melayang dari atas, bawah, kanan, kiri, atau dari sudut, dan dari tengah. Dengan meilih judul animasi akan muncul berbagai pilihan diantaranya effect options, timing untuk memberikan efek dan mengatur urutan dan waktu tampil ke layar. 6. Membuat Hyperlink Fasilitas ini sangat penting dan sangat mendukung pembuatan media interaktif. Dengan hyperlink suatu slide dapat terhubung ke slide lain, aplikasi lain atau ke jaringan internet. Hyperlink atau hubungan dalam satu program akan memungkinkan pemberian umpan balik secara langsung terhadap proses pembelajaran. Hubungan dengan slide atau aplikasi lain akan memperkaya fasilitas yang mendukung pembelajaran. Hubungan dengan internet akan membuka berbagai kemungkinan pembelajaran yang lebih luas, pribadi dan otentik sehingga siswa dapat menambah wawasan. Sanaky (2013: 151) memaparkan langkah pembuatan hyperlink adalah: 1. Dengan memilih objek yang akan dihubungkan ke slide, program atau internet. 2. Menu atau objek tersebut terlebih dahulu diblok 3. Letakkan kursor pada menu atau objek yang telah diblok dan kemudian klik kanan. 4. Setelah diklik akan keluar tabel atau box menu pilihan. 33

55 5. Letakkan kursor pada pilihan menu hyperlink pada box, kemudian klik kiri dan kemudian akan keluar menu pilihan pada box. 6. Pilih menu yang akan dihubungkan dan klik, kemudian akan dimasukkan dalam box address, klik bookmark, dan akan keluar select place in document select an existing place in the document. Dalam box akan muncul slide titles. 7. Mengisikan menu file atau alamat yang dipilih dan kemudian mengklik OK, maka objek tersebut akan tersambung kealamat atau file yang diinginkan. Dari penjelasan tentang fitur hyperlink maka Powerpoint dapat dikembangkan menjadi media interaktif yang menarik dengan pengembangan dan berbagai tombol pilihan menu. b. Kelebihan dan kekurangan Microsoft Powerpoint Sanaky (2013:155) mengemukakan bahwa dalam penggunaan media Powerpoint interaktif memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dari penggunaan media tersebut, yaitu meliputi : 1) Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas 2) Memberikan kemungkinan tatap muka dan pemberi pesan dapat mengamati respons dari penerima pesan atau pembelajar. 3) Memberikan kemungkinan pada penerima pesan mencatat 4) Memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan. 5) Memungkinkan penyajian dengan berbagai kombinasi warna 34

56 6) Dapat disusun kembali berdasarkan urutan materi atau sekuens belajar dan dapat dipergunakan berulang ulang 7) Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki karena kontrol sepenuhnya pada komunikator 8) Lebih sehat bila dibandingkan dengan papan tulis 9) Mendorong motivasi pembelajar untuk belajar. Berikut ini merupakan kelemahan dari penggunakan media Powerpoint Interaktif menurut Sanaky (2013:156) yaitu: 1) Pengadaannya mahal dan tidak semua sekolah dapat memiliki. 2) Media ini memerlukan perangkat keras (hardware) yang khusus untuk memproyeksikan pesan yaitu computer dan LCD 3) Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila menggunakan teknik-teknik penyajian (animasi) yang kompleks. 4) Diperlukan keterampilan khusus dan kerja yang sistematis untuk menggunakannya. 5) Membantu keterampilan khusus dan kerja yang sistematis untuk menggunakannya. 6) Menuntut keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-ide yang baik pada disain program computer Microsoft Powerpoint, sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan 7) Bagi pemberi pesan yang tidak memiliki keterampilan menggunakan, dapat memerlukan operator atau pembantu khusus 8) Selalu saja terjadi kerusakan hard disk, padat dan diserang virus. 35

57 c. Pertimbangan Teknis Pengemasan Materi dalam Powerpoint Materi pelajaran pada dasarnya adalah pesan-pesan yang ingin disampaikan pada anak didik untuk dikuasai yang berupa informasi ide, data/fakta, konsep, dan lain-lain yang berupa kalimat, tulisan, gambar, peta, maupun tanda. Sanjaya (2010: 151) beberapa pertimbangan teknis dalam mengemas isi atau materi pelajaran menjadi bahan belajar diantaranya adalah: 1. Kesesuaian dengan tujuan yang harus dicapai Kesesuaian antara pengemasan bahan pelajaran dengan tujuan yang harus dicapai, seperti yang dirumuskan dalam kurikulum secara teknis harus menjadi pertimbangan pertama, sebab dalam pendekatan. sistem tujuan adalah komponen yang utama daam proses pembelajaran artinya apapun yang direncanakan termasuk pengemasan materi pelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. 2. Kesederhanaan Bahan pelajaran dikemas dengan tujuan untuk mempermudah siswa belajar. Dengan demikian, kesederhanaan pengemasan merupakan salah satu pertimbangan yang harus diperhatikan sepeti bahasa dan bahan ajar yang lebih praktis 3. Unsur-unsur desain pesan Dalam setiap pengemasan sebaiknya terdapat unsur gambar dan caption. Pengemasan materi yang hanya terdiri atas gambar atau caption saja akan mengurangi makna penyajian informasi. 36

58 4. Pengorganisasian bahan Bahan pelajaran sebaiknya disusun dalam bagian-bagian menuju keseluruhan. Bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami manakala disusun dalam bentuk unit-unit terkecil atau dalam bentuk pokok-pokok bahasan yang dikemas secara induktif. 5. Petunjuk cara penggunaan Dalam bentuk apa pun pengemasan materi harus disusun beserta petunjuk cara penggunaannya. Hal ini sangat penting, apalagi seandainya bahan ajar dikemas untuk pembelajaran mandiri seperti modul, pengajaran berprogram (CD pembelajaran) dan pembelajaran melalui kaset. Disamping pertimbangan teknis seperti yang dikemukakan Wina Sanjaya, keberhasilan presentasi dipengaruhi oleh desain media presentasi yang ditampilkan. Rusman (2011: 334) menyatakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendesain presentasi Powerpoint. 1. Salah satu karakteristik pokok dari Powerpoint adalah bersifat multimedia, maka tampilkanlah unsur teks, gambar, video, animasi dan suara pada presentasi. Namun penggunaanya harus proporsional. 2. Penggunaan background atau gambar harus sesuai dengan tema presentasi. Hal ini dimaksudkan untuk menambah daya tarik presentasi sekaligus memperjelas pesan pembelajaran. 3. Pemilihan warna background dan teks. Jika warna background gelap maka gunakanlah teks dengan intensitas terang. Begitu juga sebaliknya. 37

59 4. Gunakan warna untuk memperindah tampilan sekaligus memberikan fokus pada penyajian. Namun demikian gunakan maksimal tiga jenis warna dalam satu sajian slide. 5. Pemilihan huruf harus tepat dengan memilih huruf-huruf yang memiliki karakter jelas dan tegas, hindari jenis huruf dekoratif. 6. Sajian informasi disesuiakan dengan proporsi media sajian. Setiap presentasi harus sesingkat mungkin untuk memberikan tambahan frekuensi interaksi siswa, selain itu harus memperhatikan Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpukan bahwa microsoft Powerpoint memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahan ini dapat teratasi, yaitu bagi sekolah-sekolah yang mampu mengadakan alat-alat tersebut dengan pengajar-pengajarnya yang telah mahir menggunakan dan mampu mendisain pesan melalui program komputer Microsoft Powerpoint. Tidak memerlukan bantuan operator, dan dapat mengoperasikan sendiri. 7. Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi melaju begitu cepat, merambah kesemua sektor kehidupan. Salah satu bidang yang mendapat dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan. Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang teknologi maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin 38

60 menuntut penggunaan media pendidikan yang lebih bervariasi dan inovatif seperti penggunaan komputer. Unesco (dalam Salma, 2013: 16) menyebutkan perkembangan teknologi sebagai kombinasi dari teknologi informasi dengan teknologi komunikasi. Kombinasi yang mengintegrasi dua fungsi dalam satu medium yang disebut dengan perangkat komputer, sehingga tidak mengherankan apabila teknologi dan komunikasi kemudian identik dengan penggunaan sarana komputer sebagai medium informasi dan komunikasi. Komputer dapat menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara bahkan video dan animasi menjadi sebuah media yang menarik. Hal ini tersebut serupa dengan pernyataan Sanjaya (2010: 219) bahwa saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya seperti slide, OHT, opaque projector dan lain sebagainya. Berbagai perangkat lunak yang menyertai komputer dikembangkan sehingga penampilan presentasi lebih menarik, misalnya Microsoft Powerpoint yang dikembangkan oleh Microsoft inc. Powerpoint adalah salah satu program yang digunakan untuk membuat slide atau presentasi. Fitur yang ada pada Powerpoint dapat memposisikan objek teks, grafik, video, suara, dan objek-objek lainnya dalam satu atau beberapa halaman individual yang disebut dengan "slide. Slide dapat terhubung ke slide lain, aplikasi lain atau ke jaringan internet dengan hyperlink. Hyperlink atau hubungan dalam satu program akan memungkinkan pemberian 39

61 umpan balik secara langsung terhadap proses pembelajaran. Berikut merupakan gambar slide media yang menunjukkan kegiatan interaktif. Gambar slide soal evaluasi Gambar Slide jawaban benar Gambar Slide jawaban salah Gambar Slide Menu Gambar 2.1 Slide media kegiatan interaktif Berdasarkan pernyataan dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa pengembangan media juga dapat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi masa kini. Perkembangan teknologi sebagai kombinasi dari teknologi informasi dengan teknologi komunikasi. Kombinasi yang mengintegrasi dua fungsi dalam satu medium yang disebut dengan perangkat komputer. Komputer dapat menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara bahkan video dan animasi menjadi sebuah media yang menarik. 40

62 8. Hakikat IPA Winaputra (dalam Samatowa, 2011: 3) mengemukakan bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam, dan kebendaan atau makhluk hidup yang memerlukan kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu system, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan, sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Sulistyowati (2014: 22) menyatakan bahwa IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori. Ada dua hal yang berkaitan yang tidak terpisahkan dengan IPA yaitu IPA sebagai produk, pengetahuan IPA yang berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif, dan IPA sebagai proses yaitu kerja ilmiah. Susanto (2013 : ) menyatakan hakikat pembelajaran sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam dalam bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses dan sikap. Ilmu 41

63 pengetahuan alam sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis. Ilmu pengetahuan sebagai proses yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam. Karena IPA merupakan kumpulan fakta dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dalam menemukan dan teori yang akan digeneralisasi oleh ilmuwan. Sedangan ilmu pengetahuan sebagai sikap, sikap ilmiah harus dikembangkan dalam proses pembelajaran sains. Berdasarkan paparan dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan gejala alam, dan kebendaan atau makhluk hidup yang memerlukan kerja, cara berfikir dan cara memecahkan masalah yang sistematis yang tersusun secara teratur. IPA dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses dan sikap. 9. Materi Pembuatan Makanan pada Tumbuhan Hijau Pemerintah membuat sebuah kurikulum sebagai dasar pengajaran bagi guru. Menurut BNSP, dasar pengembangan materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau yang termuat dalam standar isi adalah: Tabel 2.1 Standar kompetensi dan kompetensi dasar Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan 2.2 Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan 42

64 Fotosintesis merupakan proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau. Proses fotosintesis ini memerlukan bantuan sinar matahari. Menurut Sulistyanto (2008: 37) fotosintesis memerlukan cahaya matahari, klorofil, air, dan karbon dioksida. Air diserap oleh akar dari dalam tanah. Air dari akar menuju daun. Karbon dioksida diserap dari udara oleh daun melalui mulut daun atau stomata. Melalui fotosintesis, air dan karbon dioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dan oksigen dengan bantuan energi cahaya matahari. Proses fotosintesis menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Makanan ini sebagian digunakan oleh tumbuhan itu sendiri dan sisanya dibawa ke bagian tubuh lain. Manusia dan hewan secara langsung ataupun tidak langsung bergantung pada tumbuhan hijau untuk memperoleh makanan. Daun, batang, buah, biji, dan umbi merupakan bagian dari tumbuhan yang digunakan sebagai sumber makanan bagi manusia dan hewan. Beberapa bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan baik yang langsung dimakan ataupun dimasak terlebih dahulu di antaranya adalah akar, batang, daun, buah, bunga, dan biji. Ketika anak belajar tentang proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau anak akan merasa kesulitan dalam belajar. Hal ini dikarenakan proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau tidak dapat dilihat secara nyata oleh karena itu perlu adanya media yang dapat memberikan wawasan dan gambaran nyata tentang pembuatan makanan pada tumbuhan hijau. Fitur dalam Powerpoint dapat membantu dalam pembuatan media yang didukung dengan teks, gambar, suara dan video sehingga dapat memberikan gambaran tentang 43

65 proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau melalui video yang disertai dengan penjelasan. B. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengembangan media adalah penelitian yang dilakukan oleh Kusprimanto (2014), Parida (2016) dan Mere (2016). Kusprimanto (2014) melakukan penelitian mengenai pengembangan media Powerpoint dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif IPA Materi Pencernaan Pada Manusia untuk Siswa Kelas V Di SD N Pundung, Girirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Penelitian pengembangan ini dikembangkan berdasarkan langkah-langkah pengembangan dari Dick and Carey. Penelitian pengembangan ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk alternatif bagi guru dan siswa dalam pembelajaran berupa media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif. Setelah dilakukan pengujian di SDN Pundung dapat diketahui bahwa media memiliki kriteria kelayakan Baik, kriteria tersebut dapat dilihat dari hasil uji kelayakan media oleh ahli dan materi dengan rata-rata skor 4,0 dan 4,1. Sehingga berdasarkan hasil validasi ahli tersebut menunjukkan bahwa media yang dikembangkan memiliki kelayakan dari segi tampilan dan content. Kemudian pada uji coba dengan melibatkan peserta didik kelas V Sekolah Dasar, responden memberikan penilaian dengan rata-rata skor 4,25. Bardasarkan kriteria kelayakan maka media Powerpoint Materi Pencernaan pada Manusia memiliki kriteria kelayakan Sangat Baik. Pemberian penilaian Sangat Baik yang diberikan 44

66 oleh responden mengandung arti bahwa media yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran dengan didukung tampilan dan conten yang sangat baik sehingga dapat menarik perhatian siswa, mudah dalam penggunaan dan dapat menyampaikan pesan dengan baik. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu terletak pada jenis media berupa Powerpoint Interaktif. Perbedaannya terletak pada langkah pengembangan, penelitian ini menggunakan langkah pengembangan menurut Dick and Carey sedangkan langkah pengembangan yang digunakan oleh peneliti menggunakan langkah pengembangan menurut Borg and Gall. Parida (2016) melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 tujuan penelitian ini adalah meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penerapan media pembelajaran berbasis media berbasis IT pada kelas IV SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Jenis dari penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media berbasis IT berupa Powerpoint Interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan skor rata-rata motivasi siswa dari kondisi awal 58,75 (sedang) meningkat menjadi 77,65 (tinggi) pada siklus I dan menjadi 92,33 (tinggi) pada siklus II. Penggunaan media berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan 1. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan 45

67 adanya peningkatan prestasi belajar siswa dari presentase ketuntasan pada kondisi awal sebesar 35,71% meningkat menjadi 73,68% pada siklus I dan pada siklus ke II menjadi 100%. Rata-rata nilai ulangan juga meningkat, dari kondisi awal 61,26% menjadi 81,26 pada siklus 1 dan menjadi 87,16 pada siklus II. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu terletak pada jenis media berupa Powerpoint Interaktif. Perbedaannya terletak pada jenis penelitian, pada penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Mere (2016) dengan judul penelitian Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK Mengacu Pada Kurikulum SD 2013 Subtema Kebersamaan Dalam Keberagaman Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1 media pembelajaran berbasis TIK dikembangkan dengan prosedur penelitian pengembangan oleh Borg and Gall. Penelitian ini hanya sampai lima langkah pengembangan dari 10 langkah pengembangan menurut Borg and Gall. Hasil dari penelitian pengembangan termasuk dalam kriteria baik dengan perolehan skor 3,4. Skor tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif memiliki kualitas baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian ini hanya menggunakan lima langkah dari sepuluh langkah penelitian pengembangan dari Borg and Gall, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan sembilan dari sepuluh langkah penelitian pengembangan dari Borg and Gall. Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah 46

68 media yang dikembangkan berupa media berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif. Parida (2016) melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Kusprimanto (2014) melakukan penelitian mengenai pengembangan media Powerpoint dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif IPA Materi Pencernaan Pada Manusia untuk Siswa Kelas V Di SD N Pundung, Girirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Mere (2016) dengan judul penelitian Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK Mengacu Pada Kurikulum SD 2013 Subtema Kebersamaan Dalam Keberagaman Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1 Dewanty (2017) dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau Untuk Kelas V Semester Gasal Di SD Negeri Depok 1. Bagan 2.1 Literatur Map Penelitian yang Relevan Literatur map di atas menggambarkan tentang judul penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh tiga peneliti sebelumya. Penelitian tersebut terdapat persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu pada media pembelajaran yang dikembangkan berupa Powerpoint. Penelitian tersebut juga terdapat perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti diantaranya adalah langkah pengembangan yang dilakukan dalam penelitian dan jenis penelitian. C. Kerangka Berpikir Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bagi peserta didik dianggap pelajaran yang sulit karena IPA merupakan pelajaran yang 47

69 membutuhkan teknik hafalan. Oleh karena itu penting jika IPA diajarkan sejak Sekolah dasar. Mengingat umumnya anak Indonesia mulai masuk sekolah dasar pada usia 6-7 tahun dan rentang waktu belajar di SD selama 6 tahun maka usia anak sekolah dasar bervariasi antara 7-11 tahun. Untuk anak kelas 5 Sekolah dasar masih berada pada masa operasional konkret dimana anak akan berfikir logis terhadap objek yang konkret, dengan demikian anak kelas 5 Sekoah Dasar memerlukan suatu alat bantu (media) untuk pemecahan masalah yang bersifat abstrak namun yang ada di lapangan guru kurang maksimal dalam memanfaatkan media sehingga anak mengalami kesulitan belajar. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan bahwa ketika peserta didik belajar tentang pembuatan makanan pada tumbuhan hijau, peserta didik masih merasa kesulitan dalam belajar. Hal ini dikarenakan pembuatan makanan pada tumbuhan hijau tidak dapat dilihat secara nyata oleh karena itu perlu adanya media yang dapat memberikan wawasan dan gambaran nyata tentang pembuatan makanan pada tumbuhan hijau sedangkan guru masih kesulitan dalam membuat media pembelajaran terutama pembelajaran berbasis teknologi. Pemahaman guru terhadap media pembelajaran berbasis teknologi masih kurang. Sementara kondisi di sekolah saat ini bahwa peserta didik lebih tertarik dengan media pembelajaran berbasis teknologi. Permasalahan ini kemudian menjadi alasan peneliti untuk memberikan kontribusi dalam memecahkan masalah tersebut. Peneliti memberikan kontribusi melalui pengembangan media Powerpoint Interaktif materi pembuatan makanan pada 48

70 tumbuhan hijau. Powerpoint Interaktif yang dikembangkan tidak hanya menampilkan teks tapi juga menampilkan video, gambar dan suara yang dikemas sedemikian rupa sehingga saling terintegrasi menjadi sebuah media yang menarik, mudah digunakan serta pesan dapat tersampaikan dengan baik. Jadi dalam Powerpoint Interaktif ini dibuat sekreatif mungkin agar dapat membangkitkan antusias belajar siswa. D. Pertanyaan penelitian Pertanyaan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi: 1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif pada materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta didik kelas V SD Negeri Depok 1? 2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif pada materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta didik kelas V SD Negeri Depok 1 menurut ahli media? 3. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif pada materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk peserta didik kelas V SD Negeri Depok 1 menurut guru kelas V? 4. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif pada materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau kelas V SD Negeri Depok 1 menurut hasil uji coba terbatas? 5. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran Powerpoint Interaktif pada materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau kelas V SD Negeri Depok 1 menurut hasil uji pemakaian produk? 49

71 BAB III METODE PENELITIAN Bab 3 membahas metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan metode penelitian yaitu mencangkup jenis penelitian, setting penelitian, rancangan penelitian, prosedur pengembangan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan jadwal penelitian. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development). Sugiyono (2016: 30) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan adalah cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi dan menguji validitas produk yang telah dihasilkan. Putra (2015: 67) menyatakan bahwa R&D merupakan metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menguji keefektifan produk tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien dan bermakna. Endang (2014: 161) memaparkan bahwa penelitian dan pengembangan (research and development) bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada pengembangan produk. Memperhatikan uraian dari Sugiyono, Putra dan Endang dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian dan pengembangan. Hasil dari penelitian ini nantinya adalah berupa produk media pembelajaran interaktif yang sudah diuji validitasnya pada materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau. 50

72 B. Setting Penelitian Setting penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis Powerpoint interaktif akan menguraikan tentang objek penelitian, subjek penelitian, dan lokasi penelitian. 1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis Powerpoint interaktif materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah sumber data dalam penelitian, dapat berupa orang, tempat, maupun simbol. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri Depok 1, tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah peserta didik 30 terdiri dari 9 siswa perempuan dan 21 siswa laki-laki. 3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Depok 1 pada bulan Juli 2016-Oktober SD Negeri Depok 1 terletak di Jalan Raya Tajem, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini terletak di dalam gang, tidak jauh dari jalan raya Tajem. Pemilihan SD Negeri Depok 1 sebagai tempat penelitian karena berdasarkan hasil prasurvei yang dilakukan di SD Negeri Depok 1 melalui wawancara dengan guru terdapat permasalahan terkait pembelajaran khususnya dalam media pembelajaran. 51

73 C. Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan dalam penelitian ini adalah yang menghasilkan desain media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif. Media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif ini dikembangkan berdasarkan langkah-langkah dari penelitian pengembangan menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono 2016: ) terdapat 10 langkah dalam R&D menurut Borg and Gall yang tertera pada bagan 3.1 sebagai berikut: Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Uji Coba Produk Revisi Desain Revisi Produk Produksi Masal Bagan 3.1 langkah pengembangan R&D menurut Borg and Gall Untuk lebih memahami langkah-langkah tersebut, maka akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Potensi dan Masalah Potensi dan masalah dalam penelitian ini harus ditunjukkan dengan data empiris (data yang sebenarnya). Data ini tidak harus dicari sendiri, namun 52

74 bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instasi tertentu yang masih up to date. 2. Pengumpulkan Data Mengumpulakan berbagai informasi yang selanjutnya informasi tersebut digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah. 3. Desain Produk Hasil akhir dari tahap ini adalah berupa desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunkan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Desain produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif. 4. Validasi Desain Proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Penilaian dalam validasi desain bersifat rasional karena berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dilakukan oleh beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang 5. Revisi Desain Setelah desain produk divalidasin oleh pakar dan para ahli, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Selanjutnya kelemahan tersebut diperbaiki oleh peneliti berdasarkan saran dari pakar dan para ahli. 53

75 6. Uji Coba Produk Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Uji coba dilakukan secara terbatas. 7. Revisi Produk Pengujian sampel yang terbatas tersebut akan menunjukkan kinerja dari produk. Selanjutnya perlu dilakukan revisi dari kelemahan produk tersebut. Setelah desain produk direvisi maka perlu dilalkukan uji coba produk sesungguhnya. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah melakukan revisi produk, langkah selanjutnya adalah menguji cobakan produk secara nyata untuk mengetahui kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi Produk Revisi produk pada langkah ini dilakukan apabila masih terdapat kelemahan atau kekurangan yang masih perlu diperbaiki. 10. Produksi Masal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji coba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, peneliti hanya membatasi pada 9 langkah prosedur pengembangan, yaitu (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulkan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, (9) Revisi Produk. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu yang dibutuhkan dalam 54

76 melakukan penelitian, serta media pembelajaran berbasis TIK ini dibuat untuk menjadi pegangan guru SD sehingga cukup divalidasi oleh dua pakar media pembelajaran berbasis TIK dan dua guru kelas sekolah dasar. Adapun langkahlangkah pengembangannya tertera pada bagan 3.2 berikut. 55

77 Langkah 1 Potensi dan Masalah Analisis Langkah 2 Wawancara Pengumpulan Data Hasil Langkah 3 Desain Produk Kajian Dokumen Penyusunan Bahan Ajar Media Pembelajaran Media Powerpoint Interaktif Langkah 4 Validasi Ahli Media Validasi Desain Langkah 5 Validasi Guru SD Revisi Produk Berdasarkan saran dari pakar media Langkah 6 Uji Coba Media secara Terbatas Uji Coba Produk Terbatas Validasi oleh Peserta Didik Langkah 7 Revisi Produk Revisi Produk dari hasil uji coba terbatas Langkah 8 Langkah 9 Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Produk Akhir (Prototipe) Bagan 3.2 Langkah-langkah pengembangan 56

78 Untuk memperjelas langkah-langkah dalam bagan 3.2, akan dijelaskan sebagai berikut: Langkah 1: Potensi dan Masalah Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahu potensi dan masalah tersebut peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara kepada guru kelas V yaitu Bapak D. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah yang terjadi di lapangan, yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran berbasis TIK pada mata pelajaran IPA. Adapun kisi-kisi wawancara yang digunkan oleh peneliti dalam melakukan analisis kebutuhan yaitu sebagai berikut: Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan Aspek yang dinilai Indikator Nomor aitem Permasalahan yang dihadapi 1 Permasalahan di kelas saat guru. pembelajaran IPA Cara mengatasi kendala. 2 Materi IPA Materi yang sulit dipahami. 3 Pemahaman terhadap 4,5 penggunaan media Media Pembelajaran pembelajaran. Respon peserta didik terhadap media pembelajaran. Penggunaan atau penerapan 6 media pembelajaran di kelas Pemahaman terhadap Media 7 Pembelajaran berbasis TIK Media Pembelajaran berbasis Kelemahan dan kelebihan 8,9 TIK media berbasis TIK Ketersediaan sarana media 10 berbasis TIK. 57

79 Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Pemahaman terhadap Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Kesesuaian Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif dengan materi pelajaran IPA Saran dalam pengembangan media pembelajaran berbasis TIK berupa Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Tabel 3.3 tersebut menjelaskan bentuk pertanyaan wawancara yang akan digunakan dalam analisis kebutuhan. Secara garis besar, pertanyaan yang menjadi acuan dalam melakukan analisis kebutuhan yaitu terkait dengan materi pelajaram IPA yang sulit dipahami peserta didik di kelas, peran media dalam proses pembelajaran, pemahaman guru tentang media pembelajaran berbasis TIK serta pemahaman guru terhadap Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif. Berangkat dari adanya potensi dan masalah tersebut, peneliti dapat merancang sebuah produk berupa media pembelajaran berbasis TIK. Harapannya adalah media pembelajaran berbasis TIK yang dikembangkan, disesuaikan potensi dan masalah di lapangan. Langkah 2: Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Hasil dari wawancara tersebut akan digunakan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan sebuah produk berupa media pembelajaran berbasis TIK. Peneliti mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan produk tersebut, mencari bahan-bahan melalui internet dan dari berbagai sumber sebagai pengumpulan 58

80 data untuk pembuatan media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif. Langkah 3: Desain Produk Desain produk dimulai dari menentukan SK dan KD kemudian mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan silabus. Setelah itu peneliti melanjutkan dengan membuat media pembelajaran berdasarkan SK dan KD yang sudah ditentukan. Media pembelajaran berbasis TIK yang dibuat berupa Powerpoint Interaktif. Media Powerpoint Interaktif berisi materi sesuai KD, gambar, video dan soal latihan. Langkah 4: Validasi Ahli Setelah membuat produk, penelliti selanjutnya melakukan validasi produk oleh para ahli. Peneliti menggunakan validasi pakar yang mengevaluasi desain produk media pembelajaran berbasis TIK. Validasi dilakukan oleh empat pakar yaitu dua guru kelas V dan dua dosen. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan produk yang akan dikembangkan supaya dapat dilakukan perbaikan. Langkah 5: Revisi Desain Setelah mendapatkan kritik dan saran, selanjutnya dilakukan revisi desain. Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki kelamahan produk berdasarkan hasil penilaian dari validator. Langkah 6: Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan setelah revisi desain. Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam 59

81 mengatasi masalah. Selanjutnya produk yang telah diuji cobakan juga divalidasi oleh peserta didik. Validasi peserta didik dilakukan untuk mengetahui kritik dan saran dari pandangan peserta didik. Uji coba produk dilakukan di SD Kanisius Duwet. Langkah 7: Revisi Produk Revisi produk dilakukan berdasarkan kritik dan saran peserta didik. Revisi produk bertujuan untuk memperbaiki kelemahan yang berdasarkan penilaian dari peserta didik. Langkah 8: Uji Coba Pemakaian Uji coba pemakaian dilakukan setelah melakukan revisi produk. Uji coba pemakaian ini dilakukan dalam kondisi nyata, dengan jumlah peserta didik minimal 30 anak. Uji coba pemakaian dilakukan di SD Negeri Depok 1. Dalam uji coba pemakaian, produk tetap dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut. Langkah 9: Revisi Produk Revisi terhadap produk ini dilakukan berdasarkan hasil dari uji coba pemakaian pada kondisi nyata. Apabila hasil yang diperoleh masih terdapat kekurangan dan kelemahan maka dilakukan revisi. Hasil dari revisi ini akan menjadi prototipe atau produk akhir berupa media pembelajaran berbasis TIK untuk kelas V Sekolah Dasar. 60

82 D. Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam penelitian pengembangan ini adalah dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data, meliputi: 1. Wawancara Wawancara menurut Arikunto (2013: 198) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari telewicara. Wawancara digunakan untuk pengumpulan data ketika peneliti akan melakukan penelitian sebagai bahan studi pendahuluan untuk mencari permasalahan yang akan diteliti. Selain itu wawancara digunakan dalam uji coba produk baik pada saat validasi kepada ahli maupun uji coba produk di lapangan sebagai pertimbangan dalam perbaikan media yang dikembangkan. 2. Kuisioner Kuesioner menurut Arikunto (2013: 194) merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Tujuan penggunaan kuisioner pada tahap ini adalah untuk mengetahui kebutuhan penggunaan media berbasis TIK serta untuk memvalidasi dan membantu peneliti dalam melakukan revisi media pembelajaran berbasis TIK. E. Validasi Ahli Media Pembelajaran Berbasis TIK Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam penelitian, maka peneliti membutuhkan validator ahli yang kompeten yaitu dua pakar media 61

83 pembelajaran berbasis TIK dan dua guru kelas V Sekolah Dasar. Dua pakar media pembelajaran berbasi TIK ini yaitu Bpk. NA dan Ibu TY dan dua guru kelas empat SD yaitu D dan VE. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti berupa wawancara, kuisioner, serta tes. Berikut penjelasan mengenai instrumen penelitian. 1. Lembar Wawancara Wawancara digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan terhadap media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif di SD Negeri Depok 1, khususnya untuk peserta didik kelas V. Adapun panduan wawancara analisis kebutuhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.4 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan No Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan 1. Permasalahn apa saja yang Bapak/Ibu hadapi ketika mengajar mata pelajaran IPA di kelas V? 2. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi kendala yang dihadapi tersebut? 3. Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit dipahami oleh peserta didik dalam pembelajaran IPA? 4. Bagaimana pendapat Bapak/ Ibu terkait dengan penggunaaan media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas? 5. Bagaimana respon peserta didik jika dalam pembelajaran menggunakan media? 6. Apakah dalam pembelajaran IPA Bapak/Ibu guru pernah menggunakan media pembelajaran berbasis TIK? 7. Apakah Bapak/Ibu guru sering menggunakan media berbasis TIK dalam pembelajaran? 8. Menurut Bapak/Ibu apa kelemahan dari media pembelajaran berbasis TIK bila digunakan dalam pembelajaran? 62

84 9. Menurut Bapak/Ibu apa kelebihan dari media pembelajaran berbasis TIK bila digunakan dalam pembelajaran? 10. Apakah di SD Negeri Depok 1 terdapat media berbasis TIK seperti proyektor dan komputer? 11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terkait media pembelajaran berbasis TIK menggunakan Powerpoint Interaktif? 12. Menurut Bapak/Ibu, apakah penggunaan media TIK berupa Powerpoint dapat membantu dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya dalam mata pelajaran IPA? 13. Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK? Berdasarkan tabel 3.5 di atas, peneliti akan mengetahui materi pembelajaran yang sulit dipahami oleh peserta didik khususnya pada mata pelajaran IPA kelas V Sekolah Dasar, pemahaman guru terkait media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas, pemahaman guru terkait penggunaan media pembelajaran berbasis TIK serta pemahaman guru terkait media pembelajaran Powerpoint Interaktif pada mata pelajaran IPA dalam proses belajar mengajar di kelas. 2. Lembar Kuisioner Lembar kuisioner digunakan sebagai panduan bagi validator untuk menilai atau melakukan validasi terhadap produk yang dikembangkan. Lembar kuisioner berisi pernyataan yang disusun untuk melakukan validasi media pembelajaran berbasi TIK yang dibuat oleh peneliti. Lembar kuisioner tersebut diisi oleh dua validator ahli media pembelajaran berbasis TIK dan dua guru kelas V sekolah dasar. Hasil dari validasi melalui kuisioner dapat digunakan sebagai masukan terhadap media pembelajaran berbasis TIK yang dibuat untuk 63

85 melakukan revisi. Adapun kisi-kisi lembar kuisioner dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.5 Kisi-kisi kuisioner validasi No Aspek Indikator Nomor Item 1. Aspek Audio Visual Media bersifat sederhana dan menarik. 1 Media dapat memikat perhatian siswa. 2 Media dapat mudah diterima oleh sasaran 3 berdasarkan tujuan yang akan dicapai (komunikatif). Tampilan media dibuat kreatif sesuai dengan ide 4 dan gagasan. Animasi gambar menarik. 5 Gambar jelas dan mudah dipahami. 6 Audio (efekmusik) yang digunakan tidak 7 mengganggu. Desain background jelas (tidak blur). 8 Ketepatan pemilihan jenis huruf. 9 Warna background dan tulisan memiliki 10 kombinasi yang tepat. Ketepatan ukuran huruf. 11 Ketepatan dalam penempatan teks. 12 Penempatan gambar 13 Ketepatan pemilihan gambar. 14 Pergantian slide menarik serta tidak monoton. 15 Kejelasan teks. 16 Desain efektif tidak mengganggu tulisan. 17 Tombol navigasi. 18 Mudah untuk dibaca Aspek Isi Media berisi standar kompetensi, kompetensi 1 dasar, indicator serta tujuan pembelajaran. Media dapat mencakup materi pelajaran yang 2 akan dicapai siswa sesuai dengan indicator. Media berisi seluruh kegiatan belajar mengajar 3 yang akan dilaksanakan. Kebenaran dan ketepatan isi materi (teori). 4 Materi yang terdapat dalam media memiliki 5 cakupan yang luas dan memadai. Materi ajar runtut dan sistematis. 6 Media dapat mendorong siswa untuk 7 bekerjasama. Media terdapat soal evaluasi pembelajaran. 8 Media mempermudah siswa dalam memperdalam materi. 9 64

86 3. Aspek Lainnya Terdapat petunjuk penggunaan media. 1 Pengoperasian media mudah digunakan. 2 Bahasa yang digunakan dalam media sangat 3 sederhana dan mudah dipahami. Media yang dikembangkan sesuai dengan tujuan 4 pembelajaran. Media yang dikembangkan sesuai dengan durasi 5 waktu Kesesuaian isi dengan tombol navigasi 6 Jadi tabel 3.6 lembar kuisioner validasi produk media pembelajaran berbasis TIK di atas akan memvalidasi produk yang sudah dibuat oleh peneliti yang mencangkup beberapa aspek yang dinilai dalam media pembelajaran berbasis TIK yaitu (1) aspek audio visual, (2) aspek isi, (3) aspek lain. Hasil validasi yang sudah diperoleh akan direvisi dengan komentar yang diberikan oleh validator. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini secara kualitatif dan kuantitatif. 1. Data Kualitatif Data kualitatif dalam penelitian ini berupa komentar yang dikemukakan oleh dua pakar media pembelajaran berbasis TIK dan dua guru kelas V Sekolah Dasar. Data tersebut kemudian dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk pengembangan yang dihasilkan. 2. Data Kuantitatif Penelitian kuantitaf ini berupa skor dari penilaian oleh pakar media pembelajaran berbasis TIK serta guru kelas V sekolah dasar. Data kuantitatif 65

87 merupakan data hasil penilaian menggunakan skala penskoran. Data kuantitatif ini dapat diperoleh dari : Hasil validasi dosen ahli, guru kelas, kuesioner hasil uji coba dan kuesioner hasil uji coba pemakaian. Hasil skor data validasi media dan kuesioner dihitung berdasarkan skala Likert (kriteria 1 sampai 4). Skor Likert dihitung dengan skor rata-rata pada butir pernyataan. Untuk menghitung ratarata dari hasil validasi menggunakan rumus sebagai berikut Dari nilai rata-rata yang diperoleh kemudian dikonversikan ke skala empat. Widoyoko (2014:144) penentuan jarak interval (Ji) dapat diperoleh dengan rumus: Ji = (t r)/jk Keterangan: t = skor tertinggi ideal dalam skala ; 4 r = skor terendah ideal dalam skala ; 1 Ji = jumlah kelas interval ; (4 1)/4 = 0,75 Kriteria klasifikasi penilaian media pembelajaran TIK yang dikembangkan adalah sebagai berikut. Tabel 3.6 Klasifikasi Hasil Penilaian Skor Akhir Klasifikasi 3,25 4,00 Sangat Baik (SB) 2,50 3,25 Baik (B) 1,75 2,50 Cukup (C) 1,00 1,75 Kurang (K) 66

88 Hasil dari perhitungan masing-masing skor masing-masing validasi yang dilakukan dicari rata-rata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif menjadi data kualitatif dalam kategori tertentu seperti tertera pada tabel kriteria skor skala empat di atas. Sedangkan, perhitungan pada kuesioner respon peserta didik terhadap media pembelajaran berbasis Powerpoint dihitung dengan cara sebagai berikut. 1. Menjumlahkan skor kuesioner secara keseluruhan 2. Menghitung skor maksimal dengan rumus 3. Skor maksimal = jumlah item x skor jawaban tertinggi 4. Menghitung skor respon secara keseluruhan dengan rumus 5. Jumlah skor respon = Arikunto (2004:18) mengemukakan kriteria penyusunan instrumen hanya dengan memperhatikan rentangan bilangan tanpa mempertimbangkan apa-apa yang dilakukan dengan membagi rentangan bilangan. Untuk menganalisis data respon peserta didik maka dilakukan dengan kuesioner, yang terdiri dari alternatif jawaban berupa sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Peserta didik harus memilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda centang ( ). Peneliti dapat mengetahui respon peserta didik terhadap media pembelajaran berbasis Powerpoint dengan mengambil rata-rata respon peserta didik dari hasil kuesioner. Untuk mengetahui kategori rata-rata respon peserta didik berdasarkan kriteria kuantitatif tanpa pertimbangan menurut Arikunto (2004: 18) dapat melihat pada tabel di bawah ini: 67

89 Tabel 3.7 Klasifikasi Rata-rata Respon Peserta didik Rentang Persentase Interval Skor Kategori Skor 81%-100% Baik sekali 61%-80% Baik 41%-60% Cukup 21%-40% Kurang 0-21% 0-21 Kurang sekali Mendapatkan kriteria keberhasilan itu dinyatakan jika hasil yang diperoleh mencapai klasifikasi rata-rata yaitu 100 dengan kategori baik sekali. Respon peserta didik terhadap media pembelajaran berbasis Powerpoint dapat diperoleh melalui kuesioner atau angket peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran berbasis Powerpoint. 68

90 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Kebutuhan Pada potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara wawancara. Analisis kebutuhan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam mengembangkan produk berupa media pembelajaran berbasis TIK yaitu Powerpoint Interaktif. Analisis kebutuhan dilakukan peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah diuraikan pada bab III. Wawancara yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui potensi atau masalah yang terjadi di lapangan, masalah tentang pemahaman guru terhadap penggunaan atau penerapan media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara dengan guru kelas V di SD Negeri Depok 1 yaitu Bpk. D. Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 21 Juni 2016 pukul WIB. Wawancara terkait dengan sejauh mana guru mengenal dan menggunakan media pembelajaran berbasis Powerpoint Interakrif terutama dalam kegiatan pembelajaran IPA. Hasil dari wawancara tersebut dijadikan acuan dalam pengembangan media berbasis Powerpoint Interakrif yang akan dibuat untuk kelas V Sekolah Dasar. 69

91 a. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Wawancara analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti berpedoman pada daftar pertanyaan wawancara yang terdiri atas 13 butir pertanyaan. Berikut ini merupakan data hasil wawancara dengan guru kelas V. Pertanyaan pertama yaitu tentang permasalahan apa saja yang dihadapi guru ketika mengajar materi IPA di kelas V. Guru mengatakan bahwa saat mengajar IPA ada beberapa kendala yaitu pada saat menjelaskan mengenai materi yang membutuhkan hafalan dan materi yang abstrak. Pertanyaan kedua yaitu tentang bagaimana cara untuk mengatasi kendala yang dihadapi tersebut. Guru menjelaskan bahwa untuk mengatasi kendala tersebut maka guru menggunakan metode pembelajaran seperti kerja kelompok, diskusi, pengamatan dan melakukan penelitian. Pertanyaan ketiga yaitu mengenai materi yang sulit dipahami oleh peserta didik dalam pembelajaran IPA. Guru menjelaskan bahwa materi yang sulit dipahami peserta didik yaitu materi fotosintesis, karena peserta didik sulit untuk mengetahui konsep dalam fotosintesis secara nyata dan cenderung hanya menghafal. Pertanyaan keempat yaitu tentang pendapat Bapak/ Ibu terkait dengan penggunaaan media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru mengatakan bahwa penggunaan media disaat pembelajaran tidak begitu digunakan, karena keterbatasan saat membuat. Media yang digunakan hanya media yang mudah untuk dicari seperti gambar. 70

92 Pertanyaan kelima yaitu mengenai bagaimana respon peserta didik jika dalam pembelajaran menggunakan media. Guru menjelaskan bahwa respon siswa jika pembelajaran menggunakan media yaitu siswa lebih tertarik, tidak mudah bosan, dan aktif bertanya. Pertanyaan keenam yaitu mengenai apakah dalam pembelajaran IPA guru pernah menggunakan media pembelajaran berbasis TIK, Guru mengemukakan bahwa pernah menggunakan media berbasis TIK namun hanya sederhana seperti pemutaran video. Pertanyaan ketujuh yaitu mengenai apakah media berbasis TIK sering digunakan dalam pembelajaran. Guru mengemukakan bahwa tidak sering menggunakan media berbasis TIK karena keterbatasan sarana prasarana, membutuhkan waktu lama untuk mempersiapkan serta kurangnya pemahaman guru mengenai media berbasis TIK. Pertanyaan kedelapan yaitu mengenai kelemahan dari media pembelajaran berbasis TIK bila digunakan dalam pembelajaran. Guru mengungkapkan bahwa kelemahan dari media berbasis TIK yaitu guru kurang terampil dalam mengoperasikan aplikasi serta pengendalian peserta didik sulit karena siswa terfokus pada media yang ditayangkan dan peserta didik lebih asyik tanpa memperhatikan guru. Pertanyaan kesembilan yaitu mengenai kelebihan dari media berbasis TIK. Guru mengungkapkan bahwa kelebihan dari media berbasis TIK adalah materi lebih praktis disajikan, siswa lebih tertarik pada pembelajaran serta guru tidak benyak ceramah. 71

93 Pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai apakah di SD Negeri Depok 1 terdapat media berbasis TIK seperti proyektor dan komputer. Guru menjelaskan bahwa tersedia proyektor di SD Negeri Depok 1 namun hanya beberapa kelas yang terpasang proyektor. Pertanyaan kesebelas yaitu mengenai pendapat Bapak/Ibu terkait media pembelajaran berbasis TIK menggunakan Powerpoint Interaktif. Guru berpendapat bahwa dengan menggunakan media berbasis TIK berupa Powerpoint dapat memudahkan dalam menyampaikan materi, dan materi dapat dikemas secara ringkas di dalam powerpoint, dengan menggunakan powerpoint juga dapat memasukkan gambar-gambar atau video yang berkaitan dengan materi. Pertanyaan keduabelas mengenai pendapat guru tentang penggunaan media TIK berupa Powerpoint dapat membantu dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya dalam mata pelajaran IPA. Guru berpendapat bahwa Penggunaan media pembelajaran dengan powerpoint sangat membantu dalam proses belajar mengajar karena siswa dapat tertarik pada pembelajaran. Pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran apa yang dapat guru berikan terkait dengan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK. Guru menyarankan supaya media pembelajaran yang dikembangkan dapat menumbuhkan keaktifan siswa. b. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan, peneliti memiliki kesimpulan bahwa guru saat mengajar juga menghadapi kendala-kendala saat 72

94 pembelajaran serta untuk menangani kendala tersebut guru menguunakan metode pembelajaran seperti kerja kelompok, diskusi kelompok, pengamatan dan penelitian. Penggunakan media berbasis TIK dalam pembelajaran belum maksimal karena keterbatasan sarana prasarana yang tersedia dan kebutuhan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan. Media pembelajaran yang digunakan sederhana dan mudah didapatkan seperti gambar. 2. Deskripsi Produk Awal Peneliti menggunakan beberapa langkah awal yang dilakukan untuk mengembangkan produk media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif ini. Tampilan media Powerpoint ini dibuat dengan tampilan yang menarik dan fasilitas pendukung untuk pembelajaran IPA. Seperti yang diungkapan Sanjaya (2010: 222) bahwa media interaktif membimbing siswa secara tuntas untuk menguasai materi dengan cepat dan menarik. Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu menentukan materi yang sulit diajarkan menurut analisis kebutuhan yang telah dilakukan dengan wawancara kepada guru kelas V, kemudian peneliti menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar terkait mata pelajaran IPA. Berdasarkan Kompetensi dasar tersebut, selanjutnya peneliti menentukan indikator serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam RPP juga dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), bahan ajar dan juga instrumen penilaian. Peneliti juga merancang media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif yang mengacu pada RPP yang 73

95 telah dibuat. Powerpoint Interaktif ini memuat tiga aspek EEK (Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi) sesuai dengan RPP. Powerpoint Interaktif ini berisi petunjuk penggunaan media, motivasi siswa, materi, video dan gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran IPA. Powerpoint Interaktif juga dilengkapi dengan pemetaan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran serta latihan soal. a. Perangkat Pembelajaran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Perangkat pembelajaran meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan rencana atau rancangan kegiatan yang digunakan dalam menggambarkan prosedur atau langkah-langkah pembelajaran secara detail agar dapat mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah dirumuskan. RPP dibuat secara sistematis terdiri dari beberapa komponen yaitu: (1) Satuan Pendidikan/ Identitas sekolah, (2) Mata Pelajaran, (3) Kelas, (4)Semester, (5) Alokasi waktu, (6)Standar Kompetensi, (7) Kompetensi Dasar, (8)Indikator Pembelajaran, (9)Tujuan Pembelajaran, (10) Karakter siswa yang diharapkan, (11) Materi Ajar, (12) Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran, (13) Sumber, media alat dan bahan, (14) Langkah-langkah kegiatan, (15) Penilaian, (16) Lampiran-lampiran. RPP dirancang untuk 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan. RPP ini disusun dengan menggunakan langkahlangkah yang sistematis dan terperinci sehingga tidak menyulitkan guru dalam menggunakannya. Langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran ini 74

96 untuk membuat siswa aktif dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran lebih menarik dan bersifat student centered bukan teacher centered. 2. Silabus Dalam perangkat pembelajaran peneliti menyusun silabus, silabus merupakan perangkat rencana dan pengaturan yang berisi tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Isi dalam silabus merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar. Silabus dipersiapkan sebelum penyusunan RPP. Komponen dalam silabus yaitu (1) Satuan Pendidikan, (2) Mata pelajaran, (3) kelas/semester, (4) Alokasi Waktu, (5) Standar Kompetensi, (6) Kompetensi Dasar, (7) Materi Pokok/Pembelajaran, (8) Indikator, (9) Kegiatan Pembelajaran, (10) alokasi waktu, (11) penilaian, (12) sumber belajar. Silabus dikembangkan untuk 2 kali pertemuan, untuk setiap satu kali pertemuan yaitu 2x 35 menit. b. Media Pembelajaran Berbasis TIK (Powerpoint Interaktif) Media pembelajaran berbasis TIK yang dikembangkan oleh peneliti yaitu media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. Media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif yang dikembangkan mengacu pada kurikulum KTSP. Jenis media pembelajaran TIK yang dikembangkan di dalam penelitian ini yaitu Powerpoint Interaktif. Powerpoint Interaktif yang dikembangkan memuat seluruh kegiatan dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah tercantum di RPP. 75

97 Powerpoint Interaktif yang dikembangkan tersebut memperhatikan kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai. Powerpoint Interaktif mencangkup petunjuk penggunaan media, pemetaan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran. Powerpoint Interaktif juga berisi materi ajar yang dibuat secara menarik, sehingga siswa mudah dalam memahami materi yang disampiakan guru. Kegiatan pembelajaran dalam Powerpoint Interaktif ini disertai adanya petunjuk yang harus dilakukan oleh peserta didik dan guru. Powerpoint Interaktif ini juga dilengkapi dengan video dan gambar yang berkaitan dengan materi ajar, agar pembelajaran yang dilakukan lebih menarik dan mudah dipahami peserta didik. Powerpoint Interaktif yang dikembangkan peneliti juga dilengkapi dengan adanya soal evaluasi atau kuis. Pada bagian ini siswa dapat menyelesaikan soal-soal pilihan ganda. Soal evaluasi atau kuis yang ditampilkan dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan guru. Soal evaluasi disajikaan pada saat akhir pembelajaran. Tujuannya yaitu untuk melihat seberapa jauh pemahaman peserta didik mengenai materi yang diajarkan. Di dalam Powerpoint Interaktif yang dibuat semenarik mungkin mulai dari petunjuk penggunanaan harus jelas, gambar menarik, materi yang disajikan harus jelas, bahasa sesuai dengan karakter siswa, perpindahan slide yang menarik. Powerpoint Interaktif juga memuat kegiatan diskusi adan lagu yang dapat membuat peserta didik aktif dan membantu peserta didik memahami materi yang disampaikan. Dalam Powerpoint Interaktif juga disertakan daftar 76

98 pustaka. Daftar pustaka berisi tentang sumber-sumber yang digunakan oleh peneliti antara lain buku, artikel dan sumber lain yang mendukung dari internet. 3. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Berbasis Powerpoint Interaktif dan Revisi Produk a. Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis TIK Produk media pembelajaran berbasis Powerpoint Interakrif yang dikembangkan oleh peneliti melalui tahap validasi oleh dua pakar media pembelajaran berbasis TIK yaitu dua dosen dan dua guru Sekolah Dasar. Validasi yang dilakukan yaitu untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan. Pakar media pembelajaran berbasis TIK yang menjadi validator yaitu Bapak NA dan Ibu TY. Produk media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interakrif divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 07 Oktober Sedangkan aspek yang dinilai dari media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif yang akan dikembangkan yaitu (1) aspek audio visual, (2) aspek isi, dan (3) aspek liannya. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari pakar media pembelajaran berbasis TIK Bpk NA menunjukan skor rata-rata media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif yaitu 3,7 dan dengan kategori Sangat baik. Media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interakrif mengacu pada kurikulum KTSP dinyatakan layak digunakan atau diuji coba dengan revisi sesuai saran. Hasil penghitungan dari setiap aspek media pembelajaran berbasis Powerpoint Interakrif antara lain 77

99 sebagai berikut. (1) total skor aspek audio visual yaitu 70, (2) total skor aspek isi yaitu 35, dan (3) total skor aspek liannya yaitu 21. Jumlah skor yang didapatkan dari keseluruhan aspek yang dinilai yaitu 126. Untuk mendapatkan skor rata-rata, dihitung berdasarkan rumus rata-rata seperti yang tertulis dalam bab III. Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,7. Skor rata-rata yang telah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam ktegori Sangat baik berdasarkan acuan yang tertera dalam tabel kriteria skor skala empat pada bab III. Sedangkan hasil validasi yang diperoleh dari pakar media pembelajaran berbasis TIK yaitu Ibu TY menunjukkan skor 3.2 dan dengan kategori baik. Media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif mengacu pada kurikulum KTSP dinyatakan layak digunakan atau diuji coba dengan revisi sesuai saran. Adapun hasil penghitungan dari setiap aspek antara lain sebagai berikut. (1) total skor aspek audio visual yaitu 63, (2) total skor aspek isi yaitu 30, dan (3) total skor aspek liannya yaitu 18. Jumlah skor yang didapatkan dari keseluruhan aspek yang dinilai yaitu 111. Untuk mendapatkan skor rata-rata, dihitung berdasarkan rumus rata-rata seperti yang tertulis dalam bab III. Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,2. Skor rata-rata yang telah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam ktegori Baik berdasarkan acuan yang tertera dalam tabel kriteria skor skala empat 78

100 pada bab III. Rekapitulasi keseluruhan data validasi pakar media pembelajaran berbasis TIK dapat dilihat berdasarkan tabel berikut ini. Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis TIK Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor Validator Bpk. NA Validator Ibu TY Aspek audio visual Aspek isi Aspek lainnya Total keseluruhan Rerata 3,7 3,2 Kriteria Sangat baik Baik Tabel 4.1 di atas menunjukkan rerata skor keseluruhan hasil validasi pakar media pembelajaran berbasis TIK. Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari rerata skor menunjukan 3,7 dan 3,2 menunjukan kualitas dari media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interakrif menurut pakar media pembelajaran berbasis TIK memiliki kriteria Sangat baik serta memiliki kriteria Baik. Kedua Pakar ahli media berbasis TIK memberikan komentar untuk melakukan perbaikan pada media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif yang telah divalidasi. Peneliti melakukan perbaikan sesuai dengan saran dan komentar yang diberikan oleh pakar ahli media berbasis TIK. Adapun saran dari pakar media berbasis TIK serta revisi akan dimuat dalam tabel di berikut. Tabel 4.2 Saran Pakar Media Berbasis TIK dan Revisi No Komentar Revisi Aspek Audio Visual 1. Tidak terdengar adanya musik/suara yang Memberi efek suara pada saat pergantian slide. digunakan. 2. Tidak ada efek animasi saat pergantian slide. Memberi efek animasi saat pergantian slide. 79

101 Aspek Isi 1. Diberi perintah jelas dimana peserta didik harus bekerjasama. Memberi petunjuk atau perintah saat peserta didik diminta untuk bekerjasama. 2. Tidak adanya indikator dan tujuan pembelajaran. Mencantumkan indikator dan tujuan pembelajaran. Aspek lain 1. Tidak ada petunjuk penggunaan. Memberi petunjuk penggunaan. Contoh: jika ingin melihat slide materi, maka klik pada bagian yang bertuliskan materi. 80

102 2. Tombol navigasi kurang tertata dengan baik. Memperbaiki tombol navigasi dan diletakkan secara teratur dan jelas. Tabel 4.2 tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis Powerpoint Interakrif perlu direvisi sesuai dengan komentar dan saran yang diberikan. Berdasrkan komentar dan saran dari pakar media berbasis TIK tersebut, peneliti kembali melakukan revisi terhadap media pembelajaran berbasis Powerpoint Interakrif dengan acuan yang tertera pada tabel 4.2 di atas. b. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Kedua validator juga memberikan penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan media pembelajaran berbasis TIK yang berupa Powerpoint Interaktif. Aspek yang dinilai pada perangkat pembelajaran antara lain (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi pembelajaran, (5) pemilihan sumber belajar, (6) pemilihan media belajar, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran (9) penilaian, (10) lembar kerja siswa, (11) bahasa. 81

103 Keseluruhan data validasi perangkat pembelajaran oleh pakar media berbasis TIK dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data validasi sebagai berikut. Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Pakar Media Berbasis TIK Hasil perolehan skor Aspek yang dinilai Validator (Bpk NA) Validator (Ibu TY) Identitas RPP 8 7 Perumusan indikator Perumusan tujuan pembelajaran 8 7 Pemilihan materi pembelajaran Pemilihan sumber belajar Pemilihan media belajar Metode pembelajaran 7 8 Skenario pembelajaran Penilaian Lembar kerja siswa Bahasa Total skor keseluruhan Rata-rata 3,7 3,6 Kedua Pakar ahli media berbasis TIK memberikan komentar untuk melakukan perbaikan pada media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interakrif yang telah divalidasi. Peneliti melakukan perbaikan sesuai dengan saran dan komentar yang diberikan oleh pakar ahli media berbasis TIK. Adapun saran dari pakar media berbasis TIK serta revisi akan dimuat dalam tabel di berikut. Tabel 4.4 Tabel Komentar Perangkat Pembelajaran Aspek yang dinilai Komentar Revisi Aspek Skenario Pembelajaran Menampilan kegiatan pendahuluan yang jelas. Pada bagian apersepsi sebaiknya menanyakan terlebih dahulu mengenai pembelajaran sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Memperbaiki pada bagian apersepsi dengan menambahkan pertanyaan. 82

104 Aspek Perumusan Tujuan Pembelajaran Kelengkapan komponen ABCD (audience, behavior, condition, degree) dengan rumusan tujuan pembelajaran Aspek bahasa RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang bak dan benar Tujuan pembelajaran belum mengandung unsur degree. Perbaiki Penggunaan EYD. Dilakukan perbaikan tujuan pembelajaran. Dilakukan perbaikan EYD. Berdasarkan 4.4 tabel di atas disimpulkan bahwa kualitas perangkat pembelajaran memberikan komentar terhadap perangkat pembelajaran yang sudah dibuat oleh peneliti terutama pada aspek skenario pembelajaran, aspek perumusan tujuan pembelajaran, dan aspek bahasa. Peneliti melakukan perbaikan sesuai dengan saran dan komentar yang diberikan oleh pakar ahli media berbasis TIK. Adapun saran dari pakar media berbasis TIK serta revisi akan dimuat dalam tabel di berikut. 4. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas V dan Revisi Produk a. Hasil Validasi Media Pembelajaran Validator dalam penelitian ini adalah guru kelas 5 yaitu Bpk D selaku guru IPA kelas V di SD Negeri Depok 1 dan Ibu VE selaku guru IPA kelas V di SD Kanisius Duwet. Validasi dilakukan pada tanggal 07 Oktober 2016 sedangkan validasi oleh Ibu VE dilakukan pada 12 Oktober Kedua validator juga memberikan penilaian terhadap media pembelajaran berbasis TIK yang berupa Powerpoint Interaktif. 83

105 Aspek yang dinilai dari media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif yang akan dikembangkan yaitu (1) aspek audio visual, (2) aspek isi, dan (3) aspek lainnya. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh Bpk D menunjukan skor rata-rata 3.5 dengan kategori Sangat baik. Media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif mengacu pada kurikulum KTSP dinyatakan layak digunakan atau diuji coba revisi sesuai saran. Adapun hasil penghitungan dari setiap aspek antara lain sebagai berikut. (1) total skor aspek audio visual yaitu 69, (2) total skor aspek isi yaitu 31, dan (3) total skor aspek liannya yaitu 20. Jumlah skor yang didapatkan dari keseluruhan aspek yang dinilai yaitu 120. Untuk mendapatkan skor rata-rata, dihitung berdasarkan rumus rata-rata seperti yang tertulis dalam bab III. Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3.5. Skor rata-rata yang telah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam ktegori Sangat baik berdasarkan acuan yang tertera dalam tabel kriteria skor skala empat pada bab III. Sedangkan hasil validasi yang diperoleh dari pakar media pembelajaran berbasis TIK Ibu VE menunjukan skor rata-rata media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interakrif yaitu 3.8 dengan kategori Sangat baik. Media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interakrif mengacu pada kurikulum KTSP dinyatakan layak digunakan atau diuji coba tanpa revisi. Hasil penghitungan dari setiap aspek antara lain sebagai berikut. (1) total skor aspek audio visual yaitu 74, (2) total skor aspek isi yaitu 34, dan (3) total skor 84

106 aspek lainnya yaitu 24. Jumlah skor yang didapatkan dari keseluruhan aspek yang dinilai yaitu 132. Untuk mendapatkan skor rata-rata, dihitung berdasarkan rumus rata-rata seperti yang tertulis dalam bab III. Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,8. Skor rata-rata yang telah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam ktegori Sangat baik berdasarkan acuan yang tertera dalam tabel kriteria skor skala empat pada bab III. Rekapitulasi data validasi media pembelajaran berbasis Powerpoint Interakrif oleh guru SD kelas V dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.5 hasil rekapitulasi data validasi media pembelajaran berbasis TIK oleh guru SD Aspek yang dinilai Hasil perolehan skor Validator Bpk D Validator Ibu VE Aspek audio visual Aspek isi Aspek lainnya Total keseluruhan Rerata Kriteria Sangat Baik Sangat baik Tabel 4.5 di atas menunjukan rerata skor keseluruhan hasil validasi pakar media pembelajaran berbasis TIK. Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari rerata skor menunjukan 3.5 dan 3,8 menunjukan kualitas dari media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interakrif menurut guru SD kelas V sebagai validator media pembelajaran berbasis TIK memiliki kriteria Sangat baik. Kedua guru SD kelas V media berbasis TIK sebagai validator memberikan komentar serta saran untuk perbaikan media pembelajaran 85

107 berbasis Powerpoint Interakrif. Adapun saran dari pakar media berbasis TIK serta revisi akan dimuat dalam tabel di berikut: Tabel 4.6 Komentar dan Revisi Guru SD Kelas V Terhadap Media Berbasis TIK No Komentar Aspek Audio Visual 1. Diberi perintah jelas dimana peserta didik harus bekerjasama. Revisi Memberi petunjuk atau perintah saat peserta didik diminta untuk bekerjasama. Aspek Isi 1. Tidak adanya indikator dan tujuan pembelajaran. Mencantumkan indikator dan tujuan pembelajaran. 86

108 Aspek Lain 1. Tombol navigasi kurang tertata dengan baik. Memperbaiki tombol navigasi dan diletakkan secara teratur dan jelas. Tabel 4.6 tersebut menunjukan bahwa media pembelajaran berbasis TIK memerlukan revisi sesuai dengan komentar dan saran yang diberikan oleh validator. Berdasarkan saran serta komentar yang diberikan oleh validator peneliti melakukan revisi. b. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Kedua validator juga melakukan validasi perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Aspek yang dinilai pada perangkat pembelajaran antara lain (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi pembelajaran, (5) pemilihan sumber belajar, (6) pemilihan media belajar, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran (9) penilaian, (10) lembar kerja siswa, (11) bahasa. Keseluruhan data validasi perangkat pembelajaran oleh pakar media berbasis TIK dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data validasi sebagai berikut. 87

109 Tabel 4.7 Rekapitulasi Data Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru kelas V Sekolah Dasar Hasil perolehan skor Aspek yang dinilai Validator (Bpk. D) Validator (Ibu VE) Identitas RPP 8 8 Perumusan indikator Perumusan tujuan pembelajaran 12 8 Pemilihan materi pembelajaran Pemilihan sumber belajar Pemilihan media belajar 9 11 Metode pembelajaran 7 7 Skenario pembelajaran Penilaian Lembar kerja siswa Bahasa 4 4 Total skor keseluruhan Rata-rata 3,5 3,7 Kategori Sangat Baik Sangat baik Pada tabel 4.7 total skor keseluruhan dari dua guru kelas V yaitu 121 dan 126, dengan rata-rata 3,5 termasuk dalam kategori Sangat baik dan 3,7 dalam kategori sangat baik. Kedua validator tidak memberikan komentar terhadap perangkat pembelajaran. 5. Kajian Hasil Uji Coba Terbatas Peneliti melakukan langkah uji coba produk terbatas di SD Kanisius Duwet pada kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi, motivasi, dan orientasi. Media Powerpoint Interaktif digunakan dalam kegiatan inti yang berbasis eksporasi, elaborasi, dan konfirmasi. Peneliti membagikan evaluasi pembelajaran berupa soal tes untuk dikerjakan oleh peserta didik. Peneliti juga membagikan kuesioner pada akhir kegiatan pembelajaran. 88

110 a. Hasil Evaluasi Pembelajaran 1. Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Dan Soal Uraian Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif mengenai materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau pada uji coba terbatas kemudian peneliti membagikan soal evaluasi pada peserta didik. Tujuannya untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik setelah belajar mengenai materi tersebut. Jumlah soal yang dibagikan yaitu 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Hasil dari soal yang sudah dikerjakan sudah melalui tahap penghitungan uji validitas dan reliabilitas. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistic Package for Social Studies) 16 for Windows. Tujuannya yaitu untuk dijadikan acuan revisi soal evaluasi agar dapat digunakan pada uji coba pemakaian. Dalam perhitungan dengan SPSS, item dinyatakan valid jika sig 0, 05 valid. Hasil validasi dengan SPSS tes pilihan Ganda dan soal uraian adalah sebagai berikut. 89

111 Tabel 4.8 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Evaluasi No Sig. Item (2 tailed) Hasil Keputusan 1 1 Tidak Valid Revisi Tidak Valid Revisi Tidak Valid Revisi Valid Tidak Valid Revisi Tidak Valid Revisi Tidak Valid Revisi Valid Valid Tidak Valid Revisi Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Revisi Tidak Valid Revisi Tidak Valid Revisi Tidak Valid Revisi Tidak Valid Revisi Tidak Valid Revisi Berdasarkan hasil uji validitas dengan SPSS tes pilihan ganda pada tabel 4.8 dari 20 soal terdapat 7 soal valid yaitu item soal nomor 4, 8, 9, 11, 12, 13 dan 14. Terdapat 13 soal yang tidak valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 10, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Instrumen berikutnya yang dihitung dengan SPSS adalah instrumen soal uraian terdiri dari 5 soal. Hasil validitas instrumen soal uraian dengan SPSS adalah sebagai berikut: 90

112 Tabel 4.9 Hasil Validitas Instrumen Soal Uraian Evaluasi No Sig. Hasil Keputusan Item (2 tailed) 1 1 Tidak Valid Revisi Valid Valid Valid Tidak Valid Revisi Berdasarkan hasil uji validasi dengan SPSS tes soal uraian perhitungan pada tabel 4.9 dari 5 soal terdapat 3 soal valid yaitu nomor 2, 4, dan 4, sedangkan terdapat 2 soal yang tidak valid yaitu nomor 1 dan 5. a. Hasil Reliabilitas Pilihan Ganda Dan Uraian Uji Reliabilitas dilakukan untuk intrumen tes pilihan ganda dihitung dengan SPSS disajikan dalam tabel Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Intrumen Tes Pilihan Ganda Evaluasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Dari data di atas diperoleh hasil perhitungan koefisian sebesar 0,217. Uji reliabilitas dapat dikatakan tidak reliabel karena Cronbach's Alpha kurang dari dari 0.6. Uji reliabilitas selanjutnya dilakukan untuk intrumen tes soal uraian dihitung dengan SPSS 16 disajikan dalam tabel

113 Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Soal Uraian Evaluasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Dari data di atas diperoleh hasil perhitungan koefisien sebesar 0,311. Uji reliabilitas dapat dikatakan tidak reliabel karena Cronbach's Alpha kurang dari 0.6. b. Hasil angket kuisioner Setelah melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau di SD Kanisius Duwet, kemudian peserta didik mengisi angket yang berisi respon terhadap proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. Jumlah peserta didik yang mengisi angket ini yaitu 30 orang. Tujuannya yaitu untuk melihat respon dari peserta didik. Aspek yang dinilai dari angket kuesioner meliputi: 1) aspek minat peserta didik, 2) aspek tampilan, 3) aspek bahasa. Berikut ini adalah hasil dari angket respon peserta didik yang tertera dalam tabel 4.12 di bawah ini. Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Uji Coba Terbatas Peserta Didik Skor Nilai Kriteria Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik 92

114 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Jumlah 2706 Rata-rata 90 Sangat Baik Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa skor kuesioner secara keseluruhan adalah Dari perolehan data tersebut diperoleh skor total rata-rata 90 termasuk pada kriteria sangat baik. Berdasarkan kriteria yang tertera pada bab III, maka media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif layak digunakan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. 6. Kajian Hasil Uji Coba Pemakaian Sebelum melakukan uji coba pemakaian, peneliti telah melakukan perbaikan berdasarkan komentar maupun saran yang didapatkan dari langkah sebelumnya. Peneliti melaksanakan langkah uji coba pemakaian di SD Negeri Depok 1 pada kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Berikut ini 93

115 merupakan hasil rekapitulasi data kuesioner yang disajikan dalam bentuk tabel 4.13 berikut. Tabel 4.13 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Uji Coba Pemakaian Peserta Jumlah Didik Skor Nilai Kriteria Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Jumlah 2708 Rata-rata 90 Baik Sekali Pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa skor kuesioner secara keseluruhan adalah Dari perolehan data tersebut diperoleh skor total rata-rata 90 termasuk pada kriteria sangat baik. Berdasarkan kriteria yang tertera pada 94

116 bab III, maka media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif layak digunakan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. 7. Kajian Produk Akhir Produk akhir berupa media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif diperoleh dari hasil validasi, komentar dan saran yang diberikan dari dua pakar media pembelajaran berbasis TIK dan juga dari dua guru kelas V Sekolah dasar. Peneliti melakukan revisi terhadap produk awal, sehingga dapat menghasilkan produk media akhir yang lebih baik dan layak dalam pembelajaran. Produk akhir yang dikembangkan berbentuk media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif mata pelajaran IPA materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1. Produk akhir yang dihasilkan kemudian dicetak dalam bentuk soft copy menggunakan CD-R dan dicetak dalam bentuk hard copy menggunakan kertas hvs 80gr ukuran A4. Produk akhir yang dihasilkan yaitu media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif akan dibahas sebagai berikut. a. Perangkat Pembelajaran Produk akhir perangkat pembelajaran meliputi silabus dan Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan hasil validasi, komentar, dan saran oleh pakar ahli media pembelajaran TIK dan dua orang guru kelas V SD. Dalam muatan RPP sama dengan RPP produk awal yang dibuat. Komponen yang termasuk dalam RPP yaitu : (1) Satuan Pendidikan/ Identitas sekolah, (2) Mata Pelajaran, (3) Kelas, (4) Semester, (5) Alokasi waktu, (6) 95

117 Standar Kompetensi, (7) Kompetensi Dasar, (8) Indikator Pembelajaran, (9) Tujuan Pembelajaran, (10) Karakter siswa yang diharapkan, (11) Materi Ajar, (12) Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran, (13) Sumber, media alat dan bahan, (14) Langkah-langkah kegiatan, (15) Penilaian, (16) Lampiranlampiran. b. Media Pembelajaran berbasis TIK Setelah melalui tahap revisi media pembelajaran berbasis TIK terdapat beberapa perubahan setelah dilakukan perbaikan berdasarkan komentar dari dua pakar media pembelajaran TIK dan juga dari dua orang guru kelas V Sekolah dasar. Komponen yang direvisi atau dilakukan perubahan yaitu aspek audio visual peneliti memeberi efek suara saat pergantian slide. Peneliti juga memberi gambar yang sesuai dengan tema. Peneliti juga memperbaiki tombol navigasi supaya lebih tertata dengan baik dan mudah untuk digunakan. B. Pembahasan Media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif mata pelajaran IPA materi pembuatan mkanan pada tumbuhan hijau untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1. Media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif dikembangkan berdasarkan langka-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall. Dalam Sugiyono (2015: ) terdapat 10 langkah dalam R&D menurut Borg and Gall. Dalam penelitian ini peneliti membatasi hanya sampai pada langkah ke sembilan karena ketebatasan waktu dan biaya yang diperlukan. Adapun kesembilan langkah yang digunakan penelit antara lain (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) 96

118 Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, dan (9) Revisi Produk. Sesuai dengan lagkah tersebut, langkah awal pengembangan produk dimulai dengan menganalisis potensi atau masalah yang ada, kemudian peneliti mengumpulkan data untuk yang mendukung untuk mengembangkan desain produk. Tahap selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data melalui wawancara dan hasil wawancara tersebut digunakan untuk bahan pertimbangan dalam melakukan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK. Langkah selanjutnya peneliti melakukan desain produk yang dimulai dari menentukan SK dan KD kemudian mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan silabus. Setelah itu peneliti melanjutkan dengan membuat media pembelajaran berdasarkan SK dan KD yang sudah ditentukan. Media pembelajaran berbasis TIK yang dibuat berupa Powerpoint Interaktif. Setelah membuat produk, penelliti selanjutnya melakukan validasi produk oleh para ahli. Peneliti menggunakan validasi pakar yang mengevaluasi desain produk media pembelajaran berbasis TIK. Validasi dilakukan oleh empat pakar yaitu dua guru kelas V dan dua dosen guna untuk memperoleh kritik dan saran serta untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan produk. Setelah mendapatkan kritik dan saran, selanjutnya dilakukan revisi desain. Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki kelamahan produk berdasarkan hasil penilaian dari validator. Uji coba produk dilakukan setelah revisi desain. Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Tahap selanjutnya peneliti melakukan revisi produk berdasarkan kritik dan saran peserta didik. Revisi 97

119 produk bertujuan untuk memperbaiki kelemahan yang berdasarkan penilaian dari peserta didik. Uji coba pemakaian dilakukan setelah melakukan revisi produk. Uji coba pemakaian ini dilakukan dalam kondisi nyata, dengan jumlah peserta didik minimal 30 anak. Tahap terakhir peneliti melakukan revisi terhadap produk berdasarkan hasil dari uji coba pemakaian pada kondisi nyata. Apabila hasil yang diperoleh masih terdapat kekurangan dan kelemahan maka dilakukan revisi. Hasil dari revisi ini akan menjadi prototipe atau produk akhir berupa media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif untuk kelas V Sekolah Dasar. Pengembangan media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1 telah melalui tahap validasi oleh pakar ahli media pembelajaran TIK dan dua orang guru kelas V SD. Pedoman dalam melakukan validasi didasarkan pada tiga aspek yaitu: (1) Aspek audio visual, (2) aspek isi, dan (3) aspek lainnya. Setelah validator melakukan validasi mendapatkan hasil bahwa media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk siswa kelas V SD Negeri Depok 1 masuk dalam kategori sangat baik dengan rician skor perolehan seperti pada tabel 4.14 berikut ini. 98

120 Tabel 4.14 Rekapitulasi Pakar Media pembelajaran TIK dan Guru Sekolah Dasar Kelas V No Validator Hasil validasi media pembelajaran berbasis TIK Skor Kategori 1. Pakar media pembelajaran 3,7 Sangat baik berbasis TIK (A) 2. Pakar media pembelajaran 3,2 Baik TIK (B) 3. Guru SD Kanisius Duwet 3,8 Sangat baik 4. Guru SDN Depok Sangat baik Jumlah 14,2 Rerata (jumlah total validator) 3,5 Kategori Sangat baik Tabel 4.14 rekapitulasi pakar media pembelajaran TIK dan guru sekolah dasar menunjukan skor dari keseluruhan menunjukan bahwa media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif termasuk kriteria Sangat baik dengan perolehan skor dari (1) pakar validasi A 3,7. (2) hasil validasi pakar B media pembelajaran TIK masuk ke dalam kriteria Baik dengan perolehan skor 3,2. (3) hasil validasi oleh guru SD Kanisius Duwet termasuk kriteria Sangat baik dengan perolehan skor 3,8. (4) hasil validasi guru SD Negeri Depok 1 termasuk dalam kriteria Sangat baik dengan perolehan skor 3,5. Peneliti mengembangkan media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif memiliki skor rata-rata 3,5 dengan kategori Sangat baik. Berdasarkan skor tersebut menunjukan bahwa media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau untuk Siswa Kelas V SD Negeri Depok 1 mempunyai kualitas Sangat baik dan layak digunakan dilihat dari aspek audio visual, aspek isi, dan aspek lainnya dalam proses pembelajaran. 99

121 Pedoman pada spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini antara lain: a. Media pembelajaran berbasis TIK yaitu Powerpoint Interaktif yang dipadukan dengan video memuat komponen slide pembukaan, slide isi, dan slide penutup. 1) Slide pembukaan dalam Powerpoint Interaktif ini terdiri atas: a) Slide identitas media b) Slide identitas pembelajaran terkait dengan (judul materi, dan KD c) Slide petunjuk pengguanaan Powerpoint Interaktif pemetaan indikator dan tujuan pembelajaran d) Slide pemetaan indikator dan tujuan pembelajaran e) Slide komponen menu pada media pembelajaran berbasis TIK berupa Powerpoint Interaktif. Berikut ini merupakan contoh slide identitas dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif. Gambar 4.1 Contoh Slide Identitas dalam media 100

122 Pada gambar 4.1 merupakan gambar slide identitas yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. Berikut ini merupakan contoh slide petunjuk penggunaan tombol navigasi pada media Powerpoint Interaktif. Gambar 4.2 Contoh Slide petunjuk penggunaan tombol navigasi Pada gambar 4.2 merupakan gambar slide petunjuk penggunaan tombol navigasi yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. Berikut ini merupakan contoh slide petunjuk penggunaan media pada media Powerpoint Interaktif. 101

123 Gambar 4.3 Contoh Slide petunjuk penggunaan media. Pada gambar 4.3 merupakan gambar slide petunjuk penggunaan media yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. Berikut ini merupakan contoh slide menu pada media Powerpoint Interaktif. Gambar 4.4 Contoh Slide menu media Pada gambar 4.4 merupakan gambar slide menu yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. 102

124 Berikut ini merupakan contoh slide SK & KD pada media Powerpoint Interaktif. Gambar 4.5 Contoh Slide pemetaan SK&KD. Pada gambar 4.5 merupakan gambar slide SK&KD yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. Berikut ini merupakan contoh slide tujuan pembelajaran pada media Powerpoint Interaktif. 103

125 Gambar 4.6 Contoh Slide pemetaan tujuan pembelajaran Pada gambar 4.6 merupakan gambar slide tujuan pembelajaran yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. 2) Slide isi berisi seluruh materi yang akan diajarkan bersama oleh guru dan siswa. Pada slide ini berisi atas: a) Slide materi pembelajaran Berikut ini merupakan contoh slide tujuan pembelajaran pada media Powerpoint Interaktif. 104

126 Gambar 4.7 Contoh slide materi pembelajaran Pada gambar 4.7 merupakan gambar slide materi pembelajaran yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. b) Slide berisi gambar terkait pembelajaran Berikut ini merupakan contoh slide gambar terkait dengan pembelajaran pada media Powerpoint Interaktif. Gambar 4.8 Contoh Slide gambar 105

127 Pada gambar 4.8 merupakan slide gambar terkait dengan pembelajaran yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. c) Slide video yang digunakan dalam pembelajaran Berikut ini merupakan contoh slide video pembelajaran pada media Powerpoint Interaktif. Gambar 4.9 Contoh Slide video Pada gambar 4.9 merupakan gambar slide video terkait dengan pembelajaran yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. d) Slide petunjuk dari guru untuk meminta anak melakukan diskusi. Berikut ini merupakan contoh slide petunjuk kegiatan pada media Powerpoint Interaktif. 106

128 Gambar 4.10 Contoh Slide petunjuk kegiatan Pada gambar 4.10 merupakan gambar slide petunjuk kegiatan yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. e) Slide Soal-Soal Evaluasi Berikut ini merupakan contoh slide soal evaluasi pada media Powerpoint Interaktif. Gambar 4.11 Contoh Slide soal evaluasi 107

129 Pada gambar 4.11 merupakan gambar slide soal evaluasi yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. f) Slide Kuci Jawaban Soal Evaluasi Berikut ini merupakan contoh slide kunci jawaban benar pada media Powerpoint Interaktif. Gambar 4.12 Contoh Slide Kunci Jawaban Benar Pada gambar 4.12 merupakan gambar slide kunci jawaban benar yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. Berikut ini merupakan contoh slide kunci jawaban salah pada media Powerpoint Interaktif. 108

130 Gambar 4.13 Contoh Slide Kunci Jawaban Salah Pada gambar 4.13 merupakan gambar slide kunci jawaban salah yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. 3) Slide pada penutup Powerpoint Interaktif yaitu terdiri atas: a) Profil dari penyusun Berikut ini merupakan contoh slide biodata penyusun pada media Powerpoint Interaktif. Gambar 4.14 Contoh Slide Profil Penyusun 109

131 Pada gambar 4.14 merupakan gambar slide biodata penyusun yang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. b. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif dibuat dengan tampilan yang menarik serta interaktif dan mendukung konten yang ada di dalamnya. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif ini didesain dengan menarik daan tidak monoton, ini dapat dilihat dari tampilan background yang memiliki banyak jenis warna atau tidak monoton, penggunaan gambar-gambar yang sesuai dapat menarik perhatian anak untuk mengikuti pembelajaran menggunakan media pembelajaran Powerpoint Interaktif dan menggunakan video-video agar anak lebih paham dengan materi yang dijelaskan. c. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif dibuat menggunakan simbol tombol Media pembelajaran Powerpoint Interaktif ini memiliki simbol tombol yang digunakan dalam mengoperasikan media. Simbol tombol yang digunakan antara lain : = Tombol home = Tombol next = Tombol back = Tombol exit 110

132 d. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif dibuat menggunakan bahasa komunikatif dan mudah dipahami oleh anak. Bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran Powerpoint Interaktif dibuat menggunakan bahasa komunikatif dan mudah dipahami oleh anak. Contoh kalimat yang mudah dipahami anak dalam media pembelajaran ini yaitu apakah isi dari video yang anak-anak lihat? dengan menggunakan bahasa sederhana tetapi komunikatif lebih bisa dipamani oleh anak. e. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif dibuat menggunakan perkembangan peserta didik yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Hal ini dikarenakan sudah terdapat diketahui pemetaan indikator pada penyusunan indikator pembelajaran. selain itu juga terdapat indikator pada media pembelajaran Powerpoint Interaktif. 1) Aspek kognitif Pada aspek kognitif dapat kita lihat pada slide evaluasi. Contohnya seperti pada gambar berikut ini. 111

133 Gambar 4.15 Contoh Slide Aspek Kognitif Pada gambar 4.15 merupakan gambar aspek kognotofyang terdapat dalam media berbasis Powerpoint Interaktif. 2) Aspek Psikomotorik Aspek psikomotorik dapat dilihat pada aktifitas peserta didik untuk menuliskan reaksi dalam fotosintesis. Contohnya seperti pada gambar berikut ini. Gambar 4.16 Contoh Slide Petunjuk Kegiatan Siswa 112

134 3) Aspek afektif Aspek afektif dapat dilihat pada pertanyaan refleksi. Contohnya dapat dilihat pada slide berikut. Gambar 4.17 Contoh Slide Refleksi 113

135 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan media pembelajaran berbasis TIK, maka dapat disimpulkan sebagai berikut ini. 1. Pengembangan media pembelajaran berbasis TIK mengacu pada KTSP dikembangkan dengan prosedur penelitian pengembangan oleh Borg and Gall yang dikutip dalam Sugiyono, terdapat 10 langkah pengembangan menurut Borg and Gall. Namun, peneliti hanya sampai pada langkah 9 hal ini dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian dan media pembelajaran berbasis TIK yang akan dibuat hanya khusus untuk pegangan guru. sehingga hanya dibutuhkan dua orang ahli atau pakar untuk melakukan validasi. Selain itu, subjek dalam penelitian ini yaitu siswa SD kelas V yang cangkupannya sedikit. Sembilan langkah yang digunakan adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian dan (9) revisi produk hingga menghasilkan produk akhir berupa Media Pembelajaran berbasis TIK Mata Pelajaran IPA Materi Pembuatan Makanan pada Tumbuhan Hijau untuk Siswa Kelas V. 2. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian pengembangan melalui tahap validasi oleh dua pakar media pembelajaran berbasis TIK dan dua 114

136 guru kelas V Sekolah Dasar menunjukan hasil sebagai berikut (1) hasil validasi oleh pakar A menunjukan menunjukan bahwa media pembelajaran berbasis TIK termasuk kriteria Sangat baik dengan perolehan skor 3,7. (2) hasil validasi pakar B media pembelajaran TIK masuk ke dalam kriteria Baik dengan perolehan skor 3,2. (3) hasil validasi oleh guru SD Kanisius Duwet termasuk kriteria Sangat baik dengan perolehan skor 3,8. (4) hasil validasi guru SD N Depok 1 termasuk dalam kriteria Sangat baik dengan perolehan skor 3,5. Peneliti mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK memiliki skor rata-rata 3,5 dengan kategori Sangat baik. Berdasarkan skor tersebut menunjukan bahwa media pembelajaran berbasis TIK Mata Pelajaran IPA Materi Pembuatan Makanan pada Tumbuhan Hijau untuk Siswa Kelas V SD N Depok 1 mempunyai kualitas Sangat baik dan layak digunakan dilihat dari aspek audio visual, aspek isi, dan aspek lainnya. B. Keterbatasan penelitian Produk media pembelajaran berbasis TIK yang dikembangkan memiliki keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan yang ada akan dipaparkan antara lain sebagai berikut : 1. Tidak tersedianya layar putih yang digunakan sebagai pantulan dari proyektor sehingga kurang terlihat jelas untuk menampilkan tulisan ataupun gambar yang terdapat dalam Powerpoint. 2. Proyektor yang digunakan di SD tidak terpasang secara permanen sehingga membutuhkan waktu lama untuk memasang. 115

137 3. Minimnya referensi penelitian pengembangan media yang menggunakan 9 dari 10 langkah pengembangan menurut Borg and Gall. 4. Soal evaluasi yang digunakan dalam penelitian hanya terdapat 10 soal yang valid dari 25 soal. C. Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian yang ditemukan oleh peneliti, maka saran bagi peneliti lain yang akan mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK sebagai berikut: 1. Mencari SD dengan layar putih permanen sehingga apa yang ditampilkan lebih jelas. 2. Mencari SD yang memiliki proyektor permanen, sehingga tidak membuang waktu dalam menyiapkan proyektor. 3. Mencari referensi yang menggunakan 9 dari 10 langkah dalam penelitian dan pengembangan. 4. Peneliti melakukan revisi ulang dan menguji ulang validitas soal evaluasi yang digunakan dalam penelitian. 116

138 DAFTAR REFERENSI Arikunto, S. (2004). Evaluasi program pendidikan pengembangan praktis bagi praktisi pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arsyad, A. (2007). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arsyad, A. (2009). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Asy ari, M. (2006). Penerapan pendekatan sains-teknologi-masyarakat dalam pembelajaran sains di sekolah dasar. Yogyakarta: Balai Pustaka. Beaty, J. (2013). Obervasi perkembangan anak usia dini. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. BSNP. Standar isi. Diakses dari pada tanggal 30 Januari, Pukul WIB. Jasmadi. (2010). Menyusun presentasi pembalajaran berbasis tik dengan ms office Jakarta: PT Elek Media Komputindo. Kusprimanto. (2014). Pengembangan media pembelajaran interaktif ipa materi pencernaan pada manusia untuk siswa kelas v di sd n pundung, girirejo, imogiri, bantul, yogyakarta. (skripsi tidak diterbitkan). Mere, S. (2016). Pengembangan media pembelajaran berbasis TIK mengacu pada kurikulum sd 2013 subtema kebersamaan dalam keberagaman untuk siswa kelas iv sd negeri kalasan 1 (skripsi tidak diterbitkan). Meggit, C. (2013). Memahami perkembangan anak. Jakarta: PT Indeks Moh. Uzer, U. (2006). Menjadi guru profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muhamad. (2013). Psikologi pendidikan: teori dan aplikasi dalam proses pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz media. Mulyatiningsih, E. (2014). Metode penelitian terapan bidang pendidikan. Bandung: Alfabeta 117

139 Munadi, Y. (2013). Media pembelajaran: Sebuah pendekatan baru. Jakarta: Referensi. Mushlichah, A. (2006). Penerapan pendekatan sains teknologi masyarakat dalam pembelajaran sains di sekolah dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Narbuko, C. (2007). Metodologi penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Parida, P. (2016). Peningkatan motivasi dan prestasi belajar menggunakan media pembelajaran berbasis it pada mata pelajaran ipa kelas iv sd kanisius kintelan 1 yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Putra, N. (2015). Research and development. Jakarta: Rajawali Pers Rusman. (2015). Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Rusman. (2011). Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Saeffudiin. (2014). Pengelolaan pembelajaran teoritis dan praktis. Yogyakarta: CV Budi Utama Salma, D. (2013). Mozaik teknologi pendidikan. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group Samatowa, U. (2011). Pembelajaran ipa di sekolah dasar. Jakarta: PT Indeks. Sanaky, H. (2013). Media pembelajaran interaktif-inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group. Sugiyono. (2016). Metode penelitian dan pengembangan. Bandung: Alfabeta Sulistyowati, E. (2014). Metodologi pembelajaran ipa. Jakarta: Bumi Aksara. Sulistyanto, H. (2008). Ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Pusat Perbukuan. Sumiati dan Asra.(2009). Metode pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group 118

140 Tatang. (2012). Ilmu pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia Widoyoko, E.P. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Wahyu, A. (2009). Jago shorcut presentasi dengan powerpoint Yogyakarta: Gerai Ilmu 119

141 LAMPIRAN 120

142 Lampiran 1 Surat izin penelitian 121

143 Lampiran 2 Surat izin validasi media pembelajaran berbasis TIK dan perangkat pembelajaran oleh pakar media TIK 122

144 Lampiran 3 Surat izin validasi media pembelajaran berbasis TIK dan perangkat pembelajaran oleh guru kelas V 123

145 Lampiran 4 Surat keterangan sudah melakukan penelitian 124

146 Lampiran 5 Surat izin penelitian terbatas 125

147 Lampiran 6 HASIL WAWANCARA UNTUK ANALISIS KEBUTUHAN TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DI SD NEGERI DEPOK 1 Nama Guru : Hidayat, S.Pd Kelas/Jumlah siswa : V/30 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan No Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan 1. Permasalahn apa saja yang Bapak/Ibu hadapi ketika mengajar mata pelajaran IPA di kelas V? Saat mengajar IPA ada beberapa kendala yaitu pada saat menjelaskan mengenai materi yang membutuhkan hafalan dan materi yang abstrak. 2. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi kendala yang dihadapi tersebut? 3. Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit dipahami oleh peserta didik dalam pembelajaran IPA? Bahwa untuk mengatasi kendala tersebut maka guru menggunakan metode pembelajaran seperti kerja kelompok, diskusi, pengamatan dan melakukan penelitian. Materi yang sulit dipahami peserta didik yaitu materi fotosintesis, karena peserta didik sulit untuk mengetahui konsep dalam fotosintesis secara nyata dan cenderung hanya menghafal. 126

148 4. Bagaimana pendapat Bapak/ Ibu terkait dengan penggunaaan media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas? 5. Bagaimana respon peserta didik jika dalam pembelajaran menggunakan media? 6. Apakah dalam pembelajaran IPA Bapak/Ibu guru pernah menggunakan media pembelajaran berbasis TIK? 7. Apakah Bapak/Ibu guru sering menggunakan media berbasis TIK dalam pembelajaran? 8. Menurut Bapak/Ibu apa kelemahan dari media pembelajaran berbasis TIK bila digunakan dalam pembelajaran? Penggunaan media disaat pembelajaran tidak begitu digunakan, karena keterbatasan saat membuat. Media yang digunakan hanya media yang mudah untuk dicari seperti gambar. Respon siswa jika pembelajaran menggunakan media yaitu siswa lebih tertarik, tidak mudah bosan, dan aktif bertanya. Pernah menggunakan media berbasis TIK namun hanya sederhana seperti pemutaran video. Tidak sering menggunakan media berbasis TIK karena keterbatasan sarana prasarana, membutuhkan waktu lama untuk mempersiapkan serta kurangnya pemahaman guru mengenai media berbasis TIK. Kelemahan dari media berbasis TIK yaitu guru kurang terampil dalam mengoperasikan aplikasi serta 127

149 pengendalian peserta didik sulit karena siswa terfokus pada media yang ditayangkan dan peserta didik lebih asyik tanpa memperhatikan guru. 9. Menurut Bapak/Ibu apa kelebihan dari media pembelajaran berbasis TIK bila digunakan dalam pembelajaran? 10. Apakah di SD Negeri Depok 1 terdapat media berbasis TIK seperti proyektor dan komputer? 11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terkait media pembelajaran berbasis TIK menggunakan Powerpoint Interaktif? 12. Menurut Bapak/Ibu, apakah penggunaan media TIK berupa Kelebihan dari media berbasis TIK adalah materi lebih praktis disajikan, siswa lebih tertarik pada pembelajaran serta guru tidak benyak ceramah. Tersedia proyektor di SD Negeri Depok 1 namun hanya beberapa kelas yang terpasang proyektor Guru berpendapat bahwa dengan menggunakan media berbasis TIK berupa Powerpoint dapat memudahkan dalam menyampaikan materi, dan materi dapat dikemas secara ringkas di dalam powerpoint, dengan menggunakan powerpoint juga dapat memasukkan gambargambar atau video yang berkaitan dengan materi. Penggunaan media pembelajaran dengan 128

150 Powerpoint dapat membantu dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya dalam mata pelajaran IPA? 13. Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK? powerpoint sangat membantu dalam proses belajar mengajar karena siswa dapat tertarik pada pembelajaran. Guru menyarankan supaya media pembelajaran yang dikembangkan dapat menumbuhkan keaktifan siswa. 129

151 Lampiran 7 a. Instrumen validasi media pembelajaran oleh pakar media pembelajaran TIK. 130

152 131

153 132

154 133

155 134

156 135

157 136

158 137

159 b. Instrumen validasi media pembelajaran oleh guru kelas V 138

160 139

161 140

162 141

163 142

164 143

165 144

166 145

167 Lampiran 8 a. Instrumen validasi perangkat pembelajaran oleh pakar media pembelajaran TIK. 146

168 147

169 148

170 149

171 150

172 151

173 152

174 153

175 b. Instrumen validasi perangkat pembelajaran oleh guru kelas V 154

176 155

177 156

178 157

179 158

180 159

181 160

182 161

183 Lampiran 9 Angket respon peserta didik (uji coba terbatas) 162

184 163

185 164

186 Peserta didik Aspek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jumlah Komentar Lampiran 10 HASIL REKAPITULASI KUESIONER RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN ( UJI COBA PRODUK TERBATAS) Skor Minat 1, 2, 6, 7, 10, 3, 4, 5, 8, Tampilan 2, 4, 7, 8, 1, 3, 5, 6, Bahasa 3, 4, 5 1, Minat 5, 6,7, 10, 1, 2, 3, 4, 8, Tampilan 1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, Bahasa 4, 5 1, 2, Minat 1, 4, 5, 6, 2, 3, 10, 11 7, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9 6, 7, Bahasa 1, 2, Minat 2, 3 4, 5, 5, 9, 11 1, 6, 7, Tampilan 1, 2, 4, 7, 8, 9, 10 3, 5, Bahasa 1, 2, 3, 4, Minat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11 7, Tampilan 3, 6, 7, 8, 1, 2, 4, 5, 9, Bahasa 1, 3, 4, Minat 1, 3, 4, 7, 8, 9, 11 2, 5, 6, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10 6, Bahasa 1, 2, 3, 4,

187 7 Minat 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11 2, 7, Tampilan 1, 3, 4, 7, 8, 9, 10 2, 5, Bahasa 1, 3, 4, Minat 1,2, 4, 6, 7, 9, 10, 11 3, 5, Tampilan 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, Bahasa 1, 3, 4 2, Minat 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10 3, 7, Tampilan 1, 3, 4, 6, 7, 9, 10 2, 5, Bahasa 1, 3, 5 2, Minat 1, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11 2, 6, Tampilan 1, 3, 4, 5, 6, 9 2, 7, 8, Bahasa 1, 2, 4, Minat 1, 2, 4, 5, 2, 9 6, 7, 8, 10, Tampilan 1, 2, 3, 5, 4, 7, 9 6, 8, Bahasa 1, 2, 3, 4, Minat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 9, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, Bahasa 1, 2, 4, Minat 1, 2, 3, 4, 5, 10, 11 6, 7, 8, Tampilan 1, 2, 3, 4, 6, 8, 10 5, 7, Bahasa 3, 4 1, 2,

188 14 Minat 1, 3, 4, 5, 2, 6, 9, 11 7, 8, Tampilan 1, 3, 5, 6, 2, 4, 9 7, 8, Bahasa 2, 4 1, 3, Minat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11 9, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10 6, Bahasa 1, 3, 4, Minat 2, 3, 4, 5, 6, 9, 11 1, 7, 8, Tampilan 1, 2, 3, 6, 4, 5, 9, 10 7, Bahasa 2, 4, 5 1, Minat 1, 2, 3, 4, 8, 9, 11 5, 6, 7, Tampilan 1, 6, 8, 9, 2, 3, 4, 5, Bahasa 1, 2, 3, 4, Minat 1, 2, 3, 5, 7, 9, 10 4, 6, 8, Tampilan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9 2, 8, Bahasa 1, 2, 3, Minat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, Bahasa 2, 3, 4, Minat 1, 2, 5, 6, 8, 10, 11 3, 4, 7, Tampilan 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9 2, 4, Bahasa 3, 4, 5 1,

189 Minat 4, 5, 6, 8, 1, 2, 3, 7, 9, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, , 8, 9, 10 Bahasa 4, 5 1, 2, Minat 3, 4, 6, 7, 1, 2, 5, 9 8, 10, Tampilan 1, 5, 6, 7, 89 2, 3, 4, , 10 Bahasa 2, 3, 5 1, Minat 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11 5, Tampilan 1, 2, 4, 7, 8, 9, 10 3, 5, Bahasa 1, 2, 3, 4, Minat 1, 2, 4, 6, 3, 5, 9, Tampilan 2, 3, 5, 6, 83 1, 4, 7, , 10 Bahasa 1, 3, 5 2, Minat 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10 2, 6, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 8, 99 6, , 10 Bahasa 1, 2, 3, 4, Jumlah 2354 Rata-rata 94 Kategori Baik Sekali Keterangan: M T B = Minat = Tampilan = Bahasa 168

190 Lampiran 11 Angket respon peserta didik (uji coba pemakaian) 169

191 170

192 171

193 Peserta didik Aspek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jumlah Komentar Lampiran 12 HASIL REKAPITULASI KUESIONER RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN ( UJI COBA PEMAKAIAN) Skor Minat 1, 2, 4, 5, 2, 9 6, 7, 8, 10, Tampilan 1, 2, 3, 5, 4, 7, 9 6, 8, Bahasa 1, 2, 3, 4, Minat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 9, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, Bahasa 1, 2, 4, Minat 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11 5, Tampilan 1, 2, 4, 7, 8, 9, 10 3, 5, Bahasa 1, 2, 3, 4, Minat 2, 3 4, 5, 5, 9, 11 1, 6, 7, Tampilan 1, 2, 4, 7, 8, 9, 10 3, 5, Bahasa 1, 2, 3, 4, Minat 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10 2, 6, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10 6, Bahasa 1, 2, 3, 4, Minat 1, 3, 4, 7, 8, 9, 11 2, 5, 6, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 8, 6,

194 9, 10 Bahasa 1, 2, 3, 4, Minat 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11 2, 7, Tampilan 1, 3, 4, 7, 8, 9, 97 2, 5, Bahasa 1, 3, 4, Minat 1, 2, 3, 5, 7, 9, 10 4, 6, 8, Tampilan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 96 2, 8, Bahasa 1, 2, 3, Minat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 7, , 9, 10 Bahasa 2, 3, 4, Minat 1, 3, 4, 5, 7, 8, 2, 6, , Tampilan 1, 3, 4, 5, 6, 9 2, 7, 8, Bahasa 1, 2, 4, Minat 1, 2, 6, 7, 10, 3, 4, 5, 8, Tampilan 2, 4, 7, 8, 1, 3, 5, 6, Bahasa 3, 4, 5 1, Minat 2, 3, 4, 5, 6, 9, 11 1, 7, 8, Tampilan 1, 2, 3, 6, 92 4, 5, 9, , 8 Bahasa 2, 4, 5 1, Minat 1, 4, 5, 6, 2, 3, 10, , 8 Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 8, 6, 7, Bahasa 1, 2, Minat 1, 2, 4, 6, 3, 5, 9, Tampilan 1, 4, 7, 9 2, 3, 5, 6,

195 8, 10 Bahasa 1, 3, 5 2, Minat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, , 10, 11 Tampilan 3, 6, 7, 8, 1, 2, 4, 5, - - 9, Bahasa 1, 3, 4, Minat 5, 6,7, 10, 1, 2, 3, 4, 8, Tampilan 1,2, 3, 4, 5, 6, , 8, 9, Bahasa 4, 5 1, 2, Minat 1, 2, 5, 6, 8, 10, 11 3, 4, 7, Tampilan 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9 2, 4, Bahasa 3, 4, 5 1, Minat 1,2, 4, 6, 7, 9, 10, 11 3, 5, Tampilan 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, Bahasa 1, 3, 4 2, Minat 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10 3, 7, Tampilan 1, 3, 4, 6, 7, 9, 10 2, 5, Bahasa 1, 3, 5 2, Minat 1, 2, 3, 4, 8, 9, 11 5, 6, 7, Tampilan 1, 6, 8, 9, 95 2, 3, 4, 5, Bahasa 1, 2, 3, 4, Minat 4, 5, 6, 8, 1, 2, 3, 7, 9, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, , 8, 9, 10 Bahasa 4, 5 1, 2, Minat 3, 4, 6, 7, 1, 2, 5, 9 8, 10,

196 Tampilan 1, 5, 6, 7, 2, 3, 4, 9 8, Bahasa 2, 3, 5 1, Minat 1, 2, 3, 4, 5, 10, 11 6, 7, 8, Tampilan 1, 2, 3, 4, 6, 8, 10 5, 7, Bahasa 3, 4 1, 2, Minat 1, 3, 4, 5, 2, 6, 9, 11 7, 8, Tampilan 1, 3, 5, 6, 2, 4, 9 7, 8, Bahasa 2, 4 1, 3, Minat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11 9, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10 6, Bahasa 1, 3, 4, Minat 1, 3, 4, 6, 2, 5, 8 7, 9, 10, Tampilan 2, 4, 5, 6, 1, 3, 7 8, 9, Bahasa 2 1, 3, 4, Minat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, Tampilan 1, 3, 4, 5, 6, 8, 10 2, 7, Bahasa 1, 2, 3, 4, Minat 1, 3, 6, 7, 9, 10, 11 2, 4, 5, Tampilan 1, 4, 5, 6, 8, 9 2, 3, 7, Bahasa 1, 2, 3 4, Minat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, Tampilan 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10 3, Bahasa 1, 2, 3, 4,

197 30. Minat 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10 4, 7, Tampilan 1, 2, 3, 4, 5, 7, , 9, 10 Bahasa 2, 3, 4, Jumlah 2828 Rata-rata 94 Kategori Baik Sekali 176

198 LAMPIRAN 13 Hasil evaluasi peserta didik (pertama) 177

199 178

200 179

201 180

202 181

203 Hasil evaluasi peserta didik (kedua) 182

204 183

205 184

206 LAMPIRAN 14 Hasil validitas PG dan Essay dengan menggunakan SPSS Correlations soal soal soal soal soal soal soal soal soal soal1 soal1 soal1 soal1 soal1 soal1 soal1 soal1 soal1 soal1 soal2 Skor_tot al soal1 Pearson Correlatio n * * Sig. (2- tailed) N soal2 Pearson Correlatio n * Sig. (2- tailed) N soal3 Pearson Correlatio n * *

207 Sig. (2- tailed) N soal4 Pearson Correlatio n ** Sig. (2- tailed) N soal5 Pearson Correlatio n * * * * Sig. (2- tailed) N soal6 Pearson Correlatio n.380 * ** Sig. (2- tailed) N

208 soal7 Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N soal8 Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N soal9 Pearson Correlatio n ** Sig. (2- tailed) N soal10 Pearson Correlatio n * *

209 Sig. (2- tailed) N soal11 Pearson Correlatio n * Sig. (2- tailed) N soal12 Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N soal13 Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) * N

210 soal14 Pearson Correlatio n * * Sig. (2- tailed) N soal15 Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N soal16 Pearson Correlatio n * * Sig. (2- tailed) N soal17 Pearson Correlatio n

211 Sig. (2- tailed) N soal18 Pearson Correlatio n * * * Sig. (2- tailed) N soal19 Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N soal20 Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed) N

212 Skor_tot al Pearson Correlatio n Sig. (2- tailed).413 * * * N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 191

213 Correlations soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 jumalh soal1 Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed) N soal2 Pearson Correlation * Sig. (2-tailed) N soal3 Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed) N soal4 Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed) N soal5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N jumalh Pearson Correlation.572 **.442 *.605 **.486 ** Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). 192

214 Hasil Reabilitas PG dan Essay dengan menggunakan SPSS Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted Item_ Item_ Item_ Item_ Item_ Item_ Item_

215 Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted soal soal a soal

216 Lampiran 15 SILABUS Satuan Pendidikan : SD N Depok 1 Mata Pelajaran Kelas Topik : IPA : V : Fotosintesis Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan. Kompetensi Dasar 2.1Mengidentifik asi cara tumbuhan hijau membuat Makanan. 2.2Mendeskripsik an ketergantungan manusia dan hewan Indikator 2.1.1Menjelaskan cara tumbuhan hijau membuat makanan Menyebutkan unsur-unsur dibutuhkan fotosintesis. yang saat Pengalaman Belajar 1. Mengetahui proses tumbuhan membuat makanan 2. Dapat menyebutkan unsur-unsur Alokasi Waktu 2 jp x 35 menit Jenis Tagihan -Tes -Unjuk Kerja Penilaian Teknik Instrumen Contoh soal Tertulis Lisan Isian Soal Kegiatan 1: 1. Bagaimana cara tumbuhan hijau membuat makanan. 2.Sebutkan unsurunsur yang dibutuhkan saat Sumber dan Media Sumber: Azmiyawati, Choril IPA 5 Silangtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan. Sulistyanto, 195

217 pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan Bekerjasama dalam melakukan kegiatan dan menghargai pendapat teman Menuliskan reaksi fotosintesis yang dibutuhkan saat tumbuhan melakukan fotosintesis 3. Dapat berkejasama dalam melakukan kegiatan dan menghargai pendapat teman. 4. Dapat menuliskan reaksi fotosintesis. melakukan fotosintesis! 3. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dinamakan? 4. Jelaskan bagaimana proses fotosintesis terjadi? 5. Sebutkan faktorfaktor yang mempengaruhi fotosintesis? Heri Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan 196

218 Mengetahui, Guru Kelas Yogyakarta, September 2016 Praktikan (Hidayat, A.Ma) NIP / NIK : (Rr. Natalia Dewanty) 197

219 Lampiran 16 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) (PERTEMUAN 1) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Satuan Pendidikan : SD N DEPOK 1 Kelas/ Semester : VA / I Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 35 menit) A. Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan B. Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan C. Indikator Kognitif Menjelaskan cara tumbuhan hijau membuat makanan Menyebutkan unsur-unsur yang dibutuhkan saat fotosintesis. Afektif Bekerjasama dalam melakukan kegiatan dan menghargai pendapat teman. Psikomotor Menuliskan reaksi fotosintesis D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Siswa mampu menjelaskan cara tumbuhan hijau membuat makanan melalui kegiatan mengamati video dengan tepat Siswa mampu menyebutkan minimal 2 unsur-unsur yang dibutuhkan saat fotosintesis melalui kegiatan mengamati video dengan tepat. 198

220 Afektif Siswa mampu menunjukkan 3 sikap kerjasama dalam melakukan kegiatan dan menghargai pendapat teman dengan dengan benar. Psikomotor Siswa mampu menuliskan reaksi fotosintesis dengan benar melalui kegiatan mengamati video. E. Materi Pembelajaran Materi Pokok : Fotosintesis F. Metode dan Model Pendekatan : Student Center Learning Model : Cooperative learning Teknik` : Group Investigation Metode : Tanya jawab dan diskusi 199

221 G. Sumber Belajar: Azmiyawati, Choril IPA 5 Silangtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Sulistyanto, Heri Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan H. Alat: Buku paket, alat tulis Media : Power Point, Video 200

222 H. Langkah Pembelajaran Tahap Langkah-langkah Alokasi Waktu Pembuka a. Guru membuka pembelajaran 10 menit dengan mengucap salam. b. Doa dipimpin oleh salah satu siswa. c. Guru melakukan presensi. Apersepsi a. Bertanya kepada siswa: - Apakah tumbuhan juga memerlukan makanan? - Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dinamakan? - Bagaimana proses fotosintesis? Motivasi b. Siswa menyanyikan sebuah lagu naik delman yang telah diubah liriknya: Ayo Teman Ayo teman-teman kita belajar bersama Belajar fotosintesis dan unsurunsurnya Ayo kita belajar dalam satu kelompok Hati-hati dan juga perhatikan seksama Bekerja dalam kelompok 201

223 Kegiatan Inti Dengan senang hati Perhatikan gurumu Ikuti petunjuk Orientasi c. Guru bertanya tentang isi lagu: - Apa isi dari lagu tersebut? - Hari ini kita akan belajar apa? d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran a. Guru memutarkan video proses fotosintesis yang ada di dalam power point b. Siswa diminta untuk mengamati tayangan video tersebut. c. Siswa membentuk kelompok menjadi 5 kelompok, dalam setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa. (Tahap Pengelompokkan) d. Siswa berkumpul dalam kelompok. e. Siswa menentukan seorang ketua kelompok. f. Di dalam kelompok, siswa diminta untuk mendiskusikan cara-cara terjadinya proses fotosintesis. g. Di dalam kelompok, siswa diminta untuk menuliskan reaksi yang terjadi dalam fotosintesis. 50 menit 202

224 h. Guru memberikan kuis mengenai tumbuhan yang tidak dapat berfotosintesis. Eksplorasi i. Masing-masing kelompok mengamati gambar bagian tumbuhan yang ada di dalam power point. (Planning) j. Masing-masing kelompok mendiskusikan manfaat dari masing-masing bagian tumbuhan. Elaborasi k. Siswa menuliskan hasil diskusi mengenai terjadinya proses fotosintesis di LKS.(Pengorganisasian/Lapora n Akhir) l. Siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. (Presenting) Konfirmasi m. Guru memberi masukkan atas presentasi hasil diskusi kelompok. n. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi fotosintesis. (Evaluating) o. Guru menjelaskan materi fotosintesis. p. Guru bertanya jawab dengan siswa apakah fotosintesis hanya 203

225 terjadi di daun? q. Guru menjelaskan contoh tumbuhan yang proses fotosintesis tidak terjadi di daun. Penutup a. Guru mengajak siswa mengambil kesimpulan pada kegiatan pembelajaran melalui tanya jawab: - Hari ini kita belajar apa? - Faktor apa saja yang mempengaruhi fotosintesis? - Bagaimana proses terjadinya fotosintesis? - Apa saja reaksi dalam fotosintesis? b. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai kegiatan pembelajaran: - Apa yang kalian rasakan dalam pembelajaran kali ini? - Mengapa senang? Mengapa sedih? - Materi apa yang sudah dipahami? - Materi apa yang belum dipahami? c. Guru memberi tindak lanjut 10 menit 204

226 kepada siswa, Masing-masing kelompok melakukan percobaan tentang pengaruh cahaya matahari terhadap fotosintesis. d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam. I. Penilaian 1. Jenis/Teknik penilaian Ranah Indikator Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Penilaian Kognitif Menjelaskan cara Tes tertulis Uraian Soal uraian tumbuhan hijau membuat makanan Menyebutkan unsur-unsur yang dibutuhkan saat fotosintesis. Afektif Bekerjasama dalam melakukan Observasi Contreng Lembar observasi kegiatan dan menghargai pendapat teman. Psikomotor Menuliskan reaksi fotosintesis Observasi Contreng Lembar observasi 205

227 Instrumen: Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian (terlampir) Pedoman penskoran (terlampir) Mengetahui, Guru Kelas Yogyakarta, September 2016 Praktikan (Hidayat, A.Ma) NIP / NIK : (Rr. Natalia Dewanty) 206

228 J. Lampiran-lampiran a. Penilaian b. Lembar kerja siswa c. Materi Lampiran-lampiran a. Penilaian 1. Kognitif Indikator Teknik Penilaian Instrumen Menjelaskan cara tumbuhan hijau membuat makanan Menyebutkan unsur-unsur yang dibutuhkan saat fotosintesis. Tes tertulis Soal tertulis Kerjakan soal di bawah ini dengan benar! 1. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dinamakan? 2. Jelaskan bagaimana proses fotosintesis terjadi? 3. Sebutkan faktor yang mempengaruhi fotosintesis? 4. Di bagian apa proses fotosintesis terjadi? 5. Apa fungsi klorofil? Kunci Jawaban 1. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dinamakan fotosintesis. 2. Fotosintesis memerlukan cahaya matahari, klorofil, air, dan karbon dioksida. Air diserap oleh akar dari dalam tanah. Air dari akar menuju daun. Karbon dioksida diserap dar udara oleh daun melalui mulut daun atau stomata. Melalui fotosintesis, air dan karbon dioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dan oksigen dengan bantuan energi cahaya matahari. 207

229 3. Faktor yang mempengaruhi fotosintesis yaitu cahaya matahari, klorofil, air dan karbondioksida. 4. Proses fotosintesis terjadi dibagian daun. 5. Klorofil berfungsi untuk menyerap energi cahaya matahari. Pedoman Penskoran Soal Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dinamakan? Jelaskan bagaimana proses fotosintesis terjadi? Sebutkan 4 faktor yang mempengaruhi fotosintesis? Di bagian apa proses fotosintesis terjadi? Skor Apa fungsi klorofil? 2 JUMLAH 10 Nilai: x

230 Skala 100 Predikat A B C D 0-45 E Lembar Penilaian No Nama Siswa Nilai Predikat 2. Afektif Indikator Bekerjasama dalam melakukan kegiatan dan menghargai pendapat teman. Teknik Observasi Penilaian Instrumen Lembar observasi Instruksi: Bekerjalah dalam kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi kelompok. Ikuti petunjuk yang ada! 209

231 Format Penilaian Guru Nama Siswa : Kelas/ No Absen : No Aspek Penilaian Ya Tidak Bekerjasama 1. Siswa ikut terlibat dalam kegiatan diskusi 2. Siswa melakukan kegiatan diskusi hingga selesai 3. Siswa dapat menyimpulkan hasil diskusi 4. Siswa aktif dalam menyampaikan pendapat Menghargai 1. Siswa dapat mendengarkan pendapat teman 2. Siswa dapat menanggapi pendapat teman 3. Siswa dapat menerima pendapat teman lain 4. Siswa mampu bergantian saat berbicara Keterangan: Ya= 1, Tidak= 0 Rubrik Penilaian Aspek Memenuhi Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 Bekerjasama 4 aspek dari 4 aspek dari 4 aspek dari aspek penilaian penilaian penilaian penilaian Memenuhi Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 Menghargai 4 aspek dari 4 aspek dari 4 aspek dari aspek penilaian penilaian penilaian penilaian Lembar Penilaian No Nama Siswa Nilai Predikat 210

232 Nilai: x Psikomotor Indikator Menuliskan reaksi fotosintesis Teknik Penilaian Observasi Instrumen Lembar penilaian observasi Instruksi: 1. Tulislah reaksi terjadinya fotosintesis Format Penilaian Guru Nama Siswa : Kelas/ No Absen : No Aspek Penilaian Ya Tidak Menulis 1. Siswa menuliskan reaksi fotosintesis dengan lengkap 2. Siswa mampu menuliskan reaksi hasil fotosintesis dengan benar 3. Siswa mampu menuliskan arti dari reaksi fotosintesis dengan tepat Rubrik Penilaian Psikomotor Aspek Memenuhi 3 aspek Memenuhi 2 dari 3 Memenuhi 1 Menulis penilaian aspek penilaian dari 3 aspek penilaian Lembar Penilaian No Nama Siswa Praktik Nilai Nilai: x

233 Lembar Kerja Siswa Nama : Kelas : Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menuliskan reaksi fotosintesis dengan benar melalui kegiatan mengamati video. Petunjuk: 1. Amatilah video mengenai proses fotosintesis 2. Tulislah reaksi kimia fotosintesis yang terjadi 3. Tulislah arti dari reaksi kimia tersebut (H2O) = (CO2) = (C6H12O6) = (O2) = 212

234 Materi A. Fotosintesis Fotosintesis merupakan proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau. Proses fotosintesis ini memerlukan bantuan sinar matahari. Fotosintesis berlangsung di bagian daun. Namun proses ini terkadang juga terjadi di bagian lain yang mengandung klorofil. Klorofil merupakan zat warna warna hijau pada tumbuhan. Klorofil berfungsi untuk menyerap energi cahaya matahari. Perhatikan gambar di samping! Fotosintesis memerlukan cahaya matahari, klorofil, air, dan karbon dioksida. Air diserap oleh akar dari dalam tanah. Air dari akar menuju daun. Karbon dioksida diserap dari udara oleh daun melalui mulut daun atau stomata. Melalui fotosintesis, air dan karbon dioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dan oksigen dengan bantuan energi cahaya matahari. Apabila energi cahaya matahari ada, energi cahaya yang lain dapat menggantikannya. Misalnya cahaya lampu neon. Oleh karena itu, fotosintesis dapat terjadi pada siang maupun malam hari. Reaksi fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut. Daun yang mengandung karbohidrat ini jika ditetesi larutan lugol atau yodium akan berubah warna menjadi ungu gelap. Percobaan berikut ini dapat membuktikan bahwa proses fotosintesis memerlukan cahaya. Apa Itu Klorofil? Di dalam selembar daun, ada jutaan kantung kecil berisi zat berwarna hijau. Zat warna hijau ini disebut klorofil. Semua kantung hijau menyebabkan dedaunan berwarna hijau. Secara alami, proses fotosintesis hanya berlangsung pada siang hari karena proses ini memerlukan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi utama pada proses fotosintesis. Oksigen yang merupakan hasil fotosintesis dikeluarkan oleh tumbuhan melalui mulut daun (stomata) dan digunakan oleh manusia dan hewan pada proses pernapasan, meskipun sebagian digunakannya untuk bernapas. Oleh karena itu, apabila kita pada siang hari duduk di bawah pohon yang daunnya hijau dan rindang, kita merasakan sejuk karena kita banyak menghirup oksigen hasil fotosintesis. Hasil fotosintesis lainnya, yaitu glukosa yang merupakan zat makanan yang akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui 213

235 pembuluh tapis. Pada tumbuhan, glukosa ini digunakan untuk tumbuh, berkembang biak, dan sebagian disimpan sebagai timbunan makanan. 214

236 Nama : Lembar Evaluasi No. Absen: Kelas : 1. Cahaya matahari berperan penting dalam proses fotosintesis. Pernyataan yang sesuai untuk proses berlangsungnya fotosintesis yaitu.... a. Cahaya matahari sebagai satusatunya sumber energi. b. Fotosintesis memerlukan oksigen dan karbon dioksida. c. Fotosintesis menghasilkan air dan karbon dioksida. d. Fotosintesis dapat terjadi meskipun hanya menggunakan lampu neon. 2. Zat di dalam tumbuhan yang dapat menangkap sinar matahari yaitu zat warna.... a. kuning b. merah c. hijau d. oranye 3. Umumnya klorofil paling banyak terdapat pada bagian.... a. akar b. batang c. daun d. bunga 4. Klorofil adalah? a. Zat warna hijau b. Zat warna hitam c. Zat warna biru d. Zat warna coklat 5. Proses fotosintesis terutama terjadi di bagian.... a. akar b. batang 215

237 c. daun d. bunga 6. Hasil fotosintesis berupa... a. karbohidrat dan air b. karbohidrat dan oksigen c. air dan oksigen d. air dan hidrogen 7. Gas yang dilepaskan ke udara sebagai hasil dari fotositesis adalah... a. oksigen b. hidrogen c. nitrogen d. karbondioksida 8. Bahan-bahan yang diperlukan dalam fotosintesis yaitu.... a. air dan oksigen b. oksigen dan karbon dioksida c. air dan karbon dioksida d. oksigen dan karbohidrat 9. Klorofil pada tumbuhan hijau berfungsi untuk.... a. sumber tenaga b. menyerap air c. menangkap cahaya d. menghasilkan oksigen 10. Seandainya semua tumbuhan hijau di dunia punah, maka.... a. hewan herbivora akan mati b. hewan karnivora akan mati c. hewan omnivora akan mati d. seluruh makhluk hidup akan musnah 216

238 11. Tumbuhan hijau adalah tumbuhan yang memiliki a. Zat hijau daun b. Kurkumin c. Zat kapur d. Zat besi 12. Tumbuhan hijau dapat berfotosintesis artinya a. Dapat membuat makanan sendiri b. Makan dengan bergantung pada tumbuhan lain c. Dapat mencari makan d. Dapat menghasilkan keturunan 13. Apa manfaat tumbuhan hijau bagi kehidupan manusia? a. Sebagai pengotor halaman rumah b. Semak-semak yang tidak berguna c. Tidak ada gunanya d. Sebagai sumber makanan 14. Bagian tumbuhan manakah yang dapat dipergunakan untuk membuat kursi dan meja. a. Daun b. Batang c. Serabut-serabut akar d. Buah 15. Oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis dapat dipergunakan manusia dan binatang untuk a. Bernafas b. Makan c. Minum d. Berkembang biak 16. Jika tidak ada cahaya, apakah proses fotosintesis akan berlangsung a. Bisa b. Tidak bisa c. Sesuai keadaan suhu d. Sesuai angin 217

239 17. Karbondioksida yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis diserap oleh tumbuhan melalui... a. akar b. mulut daun c. batang d. bunga 18. Pada proses pembuatan makanan tumbuhan memerlukan bahan-bahan berikut, kecuali... a. cahaya matahari b. karbondioksida c. karbohidrat d. air 19. Bahan fotosintesis yang diambil dari dalam tanah yaitu... a. oksigen b. air dan mineral c. karbon dioksida d. udara dan humus 20. Gas yang dihasilkan oleh tumbuhan hijau adalah... a. belerang b. oksigen c. nitrogen d. hidrogen 218

240 B. Ayo, menjawab! 1. Faktor-faktor apa saja yang dibutuhkan agar proses fotosintesis dapat berlangsung? Jelaskan proses fotosintesis dan hasilnya! 2. Tumbuhan memerlukan energi cahaya untuk melakukan fotosintesis. Energi cahaya apakah yang dapat digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau yang berada di dalam ruangan tertutup? 3. Fotosintesis dapat terjadi pada pagi, siang, maupun malam hari. Jelaskan pernyataan tersebut! 4. Tuliskan reaksi dalam fotosintesis! 5. Apa fungsi klorofil dalam proses fotosintesis? 219

241 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) (PERTEMUAN II) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Satuan Pendidikan : SD N DEPOK 1 Kelas/ Semester : VA / I Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 35 menit) A. Standar Kompetensi 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan B. Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan C. Indiaktor Kognitif Menjelaskan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan Menyebutkan bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai bahan makanan. Afektif Bekerjasama dalam melakukan kegiatan diskusi dan menghargai pendapat Psikomotor Mengelompokkan bagian tumbuh-tumbuhan yang berfungsi sebagai bahan makanan. D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Siswa mampu menjelaskan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau melalui kegiatan mengamati teks bacaan dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai bahan makanan melalui kegiatan diskusi dengan benar. 220

242 Afektif Siswa mampu menunjukkan sikap kerja sama dan menghargai pendapat teman melalui kegiatan diskusi dengan benar. Psikomotor Siswa mampu mengelompokkan bagian tumbuh-tumbuhan yang berfungsi sebagai bahan makanan melalui kegiatan mencocokkan gambar dengan benar. E. Materi Pembelajaran Materi Pokok : Ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau F. Metode dan Model Pendekatan : Student Center Learning Model : Cooperative learning Metode : Tanya jawab, diskusi, dan pengamatan G. Sumber Belajar Azmiyawati, Choril IPA 5 Silangtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Sulistyanto, Heri Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan H. Alat dan Media Alat : - Papan tulis - Gambar tumbuhan dan hewan Media Power point 221

243 I. Langkah Pembelajaran Tahap Langkah-langkah Alokasi Waktu Pembuka a. Guru membuka pembelajaran 10 menit dengan mengucap salam. b. Doa dipimpin oleh salah satu siswa. c. Guru melakukan presensi. Apersepsi d. Bertanya kepada siswa: - Apakah manusia, tumbuhan, dan hewan memerlukan oksigen? - Apakah oksigen yang kita hirup bisa habis? - Apakah semua bagian tumbuhan bisa dijadikan bahan makanan? Motivasi e. Siswa menyanyikan sebuah lagu pada hari minggu yang telah diubah liriknya: Ayo Teman Ayo teman-teman kita belajar bersama Belajar ketergantungan manusia dan hewan Ayo kita belajar dalam satu kelompok Hati-hati dan juga perhatikan seksama Bekerja dalam kelompok 222

244 Kegiatan Inti Dengan senang hati Perhatikan bu guru Ikuti petunjuk Orientasi f. Guru bertanya tentang isi lagu: - Apa isi dari lagu tersebut? - Hari ini kita akan belajar apa? g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran h. Guru menampilkan gambar tumbuhan yang ada di dalam power point i. Siswa diminta untuk mengamati gambar beserta teks bacaan j. Siswa membentuk kelompok menjadi 5 kelompok, dalam setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Siswa berkumpul dalam kelompok. k. Siswa menentukan seorang ketua kelompok. l. Di dalam kelompok, siswa diminta untuk mendiskusikan mencari informasi tentang bagian tumbuhan yang dapat dijadikan bahan makanan. m. Siswa diminta untuk berdiskusi mencari informasi mengenai timbunan makanan pada tumbuhan yang bermanfaat bagi 50 menit 223

245 manusia dan hewan. n. Di dalam kelompok, siswa diminta untuk menuliskan hasil diskusi. Eksplorasi o. Masing-masing kelompok mengamati gambar bagian tumbuhan dan bentuk ketergantungan hewan terhadap tumbuhan yang ada di dalam power point. p. Masing-masing kelompok mendiskusikan manfaat dari masing-masing bagian tumbuhan. Elaborasi q. Siswa menuliskan hasil diskusi di LKS. r. Siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. Konfirmasi s. Guru memberi masukan atas presentasi hasil diskusi kelompok. t. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai bagian apa saja yang dapat dijadikan bahan makanan. u. Guru menjelaskan materi. Penutup v. Guru mengajak siswa mengambil 11 menit 224

246 kesimpulan pada kegiatan pembelajaran melalui tanya jawab: - Hari ini kita belajar apa? - Bagian tumbuhan mana saja yang dapat dijadikan bahan makanan? - Golongan apa saja yang terdapat pada hewan? w. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai kegiatan pembelajaran: - Apa yang kalian rasakan dalam pembelajaran kali ini? - Mengapa senang? Mengapa sedih? - Materi apa yang sudah dipahami? - Materi apa yang belum dipahami? x. Guru memberi tindak lanjut kepada siswa. y. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam. 225

247 J. Penilaian - Jenis/Teknik penilaian Ranah Indikator Teknik Penilaian Kognitif Menjelaskan Tes ketergantungan manusia tertulis dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan Menyebutkan bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai bahan makanan. Bentuk Penilaian Uraian Instrumen Soal uraian Afektif Bekerjasama dalam melakukan kegiatan diskusi dan menghargai pendapat Psikomotor Mengelompokka n bagian tumbuhtumbuhan yang berfungsi sebagai bahan makanan. Observasi Contreng Lembar observasi Observasi Contreng Lembar observasi 226

248 - Instrumen: Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian (terlampir) - Pedoman penskoran (terlampir) Yogyakarta, September 2016 Mengetahui, Praktikan Guru Kelas (Hidayat, A.Ma) NIP / NIK : (Rr. Natalia Dewanty) 227

249 K. Lampiran-lampiran a. Penilaian b. Lembar kerja siswa c. Materi Lampiran-lampiran Penilaian 1. Kognitif Indikator Teknik Penilaian Instrumen Menjelaskan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan Menyebutkan bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai bahan makanan. Tes tertulis Soal tertulis Kerjakan soal di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan dan berikan contoh bagian tumbuhan mana saja yang dapat dijadikan sebagai bahan makanan? 2. Selain sebagai sumber energi, manusia memanfaatkan tumbuhan untuk berbagai keperluan apa saja, jelaskan! 3. Kelebihan karbohidrat pada tumbuhan disimpan sebagai makanan cadangan. Makanan cadangan disimpan di bagian? 4. Zat makanan hasil fotosintesis disebut? 5. Tumbuhan yang timbunan makanannya disimpan di dalam umbi di antaranya adalah? Kunci Jawaban 1. - Akar, contohnya wortel, lobak, dan singkong (ketela pohon). - Batang, contohnya tebu dan sagu. - Daun, contohnya bayam dan daun kol. 228

250 - Bunga, contohnya kembang kol dan brokoli. - Buah, contohnya jeruk dan pisang. - Biji, contohnya kacang tanah dan kacang kedelai. - Tunas, contohnya rebung (tunas bambu) dan asparagus Bahan penyedap rasa, contohnya merica, pala, dan cengkeh. - Bahan obat-obatan, contohnya kencur, temulawak, dan kunyit. - Bahan sandang, contohnya serat tanaman kapas. - Bahan peralatan rumah tangga, contohnya kayu dan bambu. 3. Akar, batang, buah, atau biji tumbuhan. 4. Glukosa 5. kentang, singkong, dan ubi jalar. Pedoman Penskoran Soal Skor 1. Sebutkan dan berikan contoh bagian tumbuhan mana saja yang dapat dijadikan sebagai 2. Selain sebagai sumber energi, manusia memanfaatkan tumbuhan untuk berbagai keperluan apa saja, jelaskan! Kelebihan karbohidrat pada tumbuhan disimpan sebagai makanan 3 cadangan. Makanan cadangan disimpan di bagian? 4. Zat makanan hasil fotosintesis disebut? 1 5. Tumbuhan yang timbunan makanannya disimpan di dalam umbi di antaranya adalah? 1 Nilai: x

251 Skala 100 Predikat A B C D 0-45 E Lembar Penilaian No Nama Siswa Nilai Predikat 2. Afektif Indikator Bekerjasama dalam melakukan kegiatan diskusi dan menghargai pendapat Teknik Observasi Penilaian Instrumen Lembar observasi Instruksi: Bekerjalah dalam kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi kelompok. Ikuti petunjuk yang ada! 230

252 Format Penilaian Guru Nama Siswa : Kelas/ No Absen : No Aspek Penilaian Ya Tidak Bekerjasama 1. Siswa ikut terlibat dalam kegiatan diskusi 2. Siswa melakukan kegiatan diskusi hingga selesai 3. Siswa dapat menyimpulkan hasil diskusi 4. Siswa aktif dalam menyampaikan pendapat Menghargai 1. Siswa dapat mendengarkan pendapat teman 2. Siswa dapat menanggapi pendapat teman 3. Siswa dapat menerima pendapat teman lain 4. Siswa mampu bergantian saat berbicara Keterangan: Ya= 1, Tidak= 0 Rubrik Penilaian Afektif Aspek Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Bekerjasama 4 aspek 3 dari 4 2 dari 4 1 dari aspek penilaian aspek aspek penilaian penilaian penilaian Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Menghargai 4 aspek 3 dari 4 2 dari 4 1 dari aspek penilaian aspek aspek penilaian penilaian penilaian Nilai: x

253 3. Psikomotor Indikator Mengelompokkan bagian tumbuhtumbuhan yang berfungsi sebagai bahan makanan. Teknik Observasi Penilaian Instrumen Lembar penilaian observasi Instruksi: Kelompokkan bagian tumbuh-tumbuhan yang berfungsi sebagai bahan makanan! Format Penilaian Guru Nama Siswa : Kelas/ No Absen : No Aspek Penilaian Ya Tidak Melaksanakan percobaan 1. Siswa mengelompokkan bagian tumbuhan dengan benar 2. Siswa menulis hasil dengan benar 3. Siswa menggunakan alat dan bahan dengan benar Rubrik Penilaian Psikomotor Aspek Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 Melaksanakan dari 3 aspek dari 3 aspek dari aspek Percobaan penilaian penilaian penilaian Lembar Penilaian No Nama Siswa Praktik Nilai Predikat Nilai: x

254 Lembar Kerja Siswa Tujuan Pembelajaran Siswa mampu mengelompokkan bagian tumbuh-tumbuhan yang berfungsi sebagai bahan makanan melalui kegiatan mencocokan gambar dengan benar. Petunjuk: 1. Tuliskan nama anggota kelompokmu dalam lembar kerja? 2. Perwakilan kelompok mengambil gambar-gambar tumbuhan 3. kelompokkan gambar tumbuhan-tumbuhan yang berfungsi sebagai bahan makanan. 233

255 MATERI Ketergantungan Manusia dan Hewan terhadap Tumbuhan Hijau. Telah dijelaskan dalam materi sebelumnya bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen. Selain digunakan oleh tumbuhan, sebagian oksigen dilepaskan ke udara di lingkungan sekitarnya. Oksigen dihirup oleh manusia dan hewan pada saat bernapas. Tanpa tumbuhan hijau, oksigen lama-kelamaan akan habis jika digunakan terus oleh manusia dan hewan. Namun, tumbuhan selalu menyediakan oksigen di alam. Jadi, manusia dan hewan membutuhkan tumbuhan hijau agar oksigen tetap tersedia di alam. Tumbuhan hijau juga merupakan sumber energi bagi manusia. Sebagian besar bahan makanan kita berasal dari tumbuhan. Proses fotosintesis menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Makanan ini sebagian digunakan oleh tumbuhan itu sendiri dan sisanya dibawa ke bagian tubuh lain. Manusia dan hewan secara langsung ataupun tidak langsung bergantung pada tumbuhan hijau untuk memperoleh makanan. Daun, batang, buah, biji, dan umbi merupakan bagian dari tumbuhan yang digunakan sebagai sumber makanan bagi manusia dan hewan. Beberapa bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan baik yang langsung dimakan ataupun dimasak terlebih dahulu di antaranya adalah akar, batang, daun, buah, bunga, dan biji. 1. Akar Akar merupakan bagian pada tumbuhan yang tumbuh di dalam tanah. Air dan mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan diserap oleh akar dari dalam tanah. Tumbuhan yang akarnya dijadikan bahan makanan, contohnya adalah singkong, wortel, bengkoang, dan lobak. 2. Batang Selain akar, pada bebrapa tumbuhan batang dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Contoh tumbuhan yang dimanfaatkan batangnya sebagai bahan makanan adalah tebu, sagu, dan enau. Pada beberapa tumbuhan bagian batangnya ada yang berubah fungsi menjadi umbi batang, contohnya kentang dan ubi jalar. 3.Daun Ibumu mungkin pernah membuat sayur kangkung atau bayam. Bayam dan kangkung merupakan tumbuhan yang dimanfaatkan daunnya sebagai bahan 234

256 makanan. Selain bayam dan kangkung, tumbuhan lain yang juga dimanfaatkan daunnya sebagai bahan makanan adalah melinjo dan selada. 4. Buah Jeruk, apel, mangga, pepaya, dan pisang merupakan jenis tumbuhan yang buahnya dapat langsung dimakan oleh kita tanpa harus diolah terlebih dahulu. Namun demikian, beberapa jenis tumbuhan lain yang dimanfaatkan buahnya sebagai bahan makanan tidak dapat dimakan langsung, seperti terong dan labu siem. 5. Bunga Tumbuhan yang bunganya dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan antara lain adalah kol atau kubis dan bawang. Di dalam bunga banyak terkandung mineral dan vitamin. 235

257 Evaluasi 1. Zat hijau daun yang berguna pada proses pembuatan makanan pada tumbuhan adalah... a. klorofil c. batang b. akar d. daun 2. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari disebut... a. pertumbuhan c. fotosintesis b. perkembangan d. sintesa makanan 3. Karbondioksida yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis diserap oleh tumbuhan melalui... a. akar c. mulut daun b. batang d. bunga 4. Pada proses pembuatan makanan tumbuhan memerlukan bahan-bahan berikut, kecuali... a. cahaya matahari c. karbondioksida b. karbohidrat d. air 5. Oksigen yang merupakan hasil fotosintesis digunakan oleh manusia dan hewan pada proses... a. pencernaan c. pernapasan b. pengeluaran d. peredaran darah 6. Di bawah ini merupakan tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya berupa umbi, kecuali... a. singkong c. kentang b. ubi jalar d. pisang 7. Di bawah ini merupakan tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya berupa buah adalah... a. mangga c. kentang b. singkong d. Tebu 236

258 8. Tumbuhan tebu dan sagu menyimpan timbunan makanannya pada bagian... a. akar c. batang b. daun d. Buah 9. Contoh tumbuhan yang dimanfaatkan daunnya sebagai bahan makanan adalah... a. bayam c. mangga b. ubi d. sagu 10. Tumbuhan kacang-kacangan merupakan kelompok tumbuhan yang dimanfaatkan bagian... a. biji c. akar b. buah d. Batang 11. Pohon singkong dan ketela memiliki cadangan makanan berupa... a. batang c. ubi b. buah d. biji 12. Contoh jenis tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam batang adalah... a. padi c. Sagu b. jagung d. Singkong 13. Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam batang adalah... a. tebu c. anggur b. pisang d. kacang kedelai 14. Kelompok tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam biji adalah... a. kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau b. bawang merah, singkong, kentang. c. pisang, singkong, kentang d. pisang, singkong, jeruk 15. Pada tanaman kentang, bagian yang sering dimakan adalah... a. Umbi c. Batang b. Daun d. Akar 237

259 16. Di bawah ini merupakan tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya berupa umbi, kecuali... a. singkong c. ubi jalar b. kentang d. pisang 17. Di bawah ini merupakan tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya berupa buah adalah... a. mangga c. singkong b. kentang d. tebu 18. Tumbuhan tebu dan sagu menyimpan timbunan makanannya pada bagian... a. akar c. daun b. batang d. buah 19. Contoh tumbuhan yang dimanfaatkan daunnya sebagai bahan makanan adalah... a. bayam c. ubi b. mangga d. sagu 20. Tumbuhan kacang-kacangan merupakan kelompok tumbuhan yang dimanfaatkan bagian... a. biji c. buah b. akar d. batang B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri karena memiliki Tempat keluar dan masuknya zat pada tumbuhan yang terdapat di bagian daun adalah Pada proses pembuatan makanan, tumbuhan hijau memerlukan zat lain selain klorofil dan cahaya matahari, yaitu... dan Glukosa yang merupakan zat makanan hasil fotosintesis akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui Contoh tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya pada batang, yaitu... dan

260 Lampiran 17 CARA PENGOPERASIAN MEDIA PEMBELARAN BERBASIS POWERPOINT INTERAKTIF 1. Silahkan hidupkan komputer anda tunggu sampai komputer siap untuk dioperasikan. 2. Masukkan CD pembelajaran Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan hijau ke dalam DVD player, buka CD dengan cara klik kanan Start > buka Eksplore > CD Drive > double klik pada file dengan Powerpoint Interaktif maka Anda akan masuk pada media pembelajaran Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan hijau. 3. Pada menu utama terdapat beberapa tombol petunjuk yang dapat Anda pilih dengan cara meng-klik pada tombol yang Anda kehendaki. 4. Disarankan untuk membuka petunjuk tombol navigasi. 5. Masuklah ke menu pembelajaran, Anda dapat memilih materi yang dikehendaki tetapi disarankan agar memulainya dengan urut. Ikuti setiap petunjuk yang Anda temui dalam layar monitor misalnya ada tombol Materi maka klik lah agar Anda dapat lebih memahami materinya. 6. Masuklah ke menu evaluasi jika anda sudah benar-benar menguasai materi. Kerjakan soal evaluasi dengan meng-klik pada huruf jawaban yang Anda anggap benar, Anda akan mendapat informasi apabila jawaban Anda salah. Jika anda ingin mengulangi mengerjakan evaluasi tersebut, kliklah tombol coba lagi. 239

261 Lampiran 18 Lampiran Media Pembelajaran 1 TAMPILAN MEDIA 240

262 241

263 242

264 243

265 244

266 245

267 Lampiran Media Pembelajaran 2 246

268 247

269 248

270 249

271 250

272 251

273 LAMPIRAN 19 Foto saat melakukan uji coba terbatas 252

274 Foto saat melakukan uji coba pemakaian di SD Negeri Depok 1 253

275 BIODATA PENELITI Rr. Natalia Dewanty lahir di Sleman, 22 Januari Memulai pendidikan kanak-kanaknya di TK Pertiwi Turi Sleman. Pendidikan dasar diperoleh di SD Negeri Kadirojo dan selesai pada tahun Pendidikan menengah pertama ditempuh di SMP Kanisius Sleman Yogyakarta, selesai pada tahun Pendidikan menengah atas ditempuh di SMA Negeri 1 Turi, selesai pada tahun Pada tahun 2013, melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dengan mengambil Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Materi Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau Untuk Kelas V SD Negeri Depok 1 No Nama Kegiatan Tahun Peran 1. Inisiasi Universitas Sanata Dharma (Insadha) 2014 Peserta 2. Inisiasi Fakultas (Infisa) 2013 Peserta 3. Inisiasi Program Studi (Insipro) 2013 Peserta 4. Week-end Moral 2013 Peserta 5. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I (PPKM 1) 2013 Peserta 6. CSL (Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa/PPKM II) 2014 Peserta 7. Kursus Mahir Dasar (KMD) 2014 Peserta 8. English Club Peserta 9. Seminar Indonesia Mengajar 2015 Peserta 10. Seminar Reiventing Childhood Education 2016 Peserta 11. Penguasaan Bahasa Inggris Aktif 2016 Peserta 254

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT INTERAKTIF MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK KELAS IV SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT INTERAKTIF MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK KELAS IV SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT INTERAKTIF MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA GAYA DAN GERAK KELAS IV SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI Oleh: Sri Kurniawati NIM 090210102048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media dalam Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti Istilah media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti perantara

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA SDN NGADIROYO 2012/2013 SKRIPSI Oleh: HARYANI K7109090 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Rian Ari Utomo K

SKRIPSI. Oleh: Rian Ari Utomo K Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Prezi Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Kognitif Siswa Kelas X 3 SMA Negeri 1 Cawas Klaten Tahun Pelajaran 2014/2015 SKRIPSI Oleh: Rian Ari

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK BERBASIS ANIMASI DI SMK TEKNIK GAMBAR BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK BERBASIS ANIMASI DI SMK TEKNIK GAMBAR BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK BERBASIS ANIMASI DI SMK TEKNIK GAMBAR BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Uji Coba Pengembangan Produk di SMK N 2 Sukoharjo) SKRIPSI Oleh: INAYAH

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MIND MAPPING BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD N Setono No. 95 Kecamatan Laweyan Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA DENGAN METODE INKUIRI SISWA KELAS V SDN SOOKA 1 KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh : SINGGIH WINARSO K7108226

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL KONTEKSTUAL INTERAKTIF BERBASIS WEBSITE OFFLINE DENGAN PENGGUNAAN PROGRAM EXE LEARNING V-1.04.0 UNTUK SMA KELAS XI POKOK MATERI FLUIDA Skripsi Oleh : Utik Rahayu

Lebih terperinci

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe IV. HASIL PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian pengembangan ini adalah multimedia pembelajaran sains bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe Flash. Materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Hasil Uji Coba Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD pembelajaran pada materi teori kinetik gas yang dibuat dengan menggunakan software

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN METODE PERMAINAN TREASURE HUNT (Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K2309072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 i PERNYATAAN

Lebih terperinci

PENERAPAN READING WORKSHOP

PENERAPAN READING WORKSHOP PENERAPAN READING WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SDN TUNGGULSARI I NO. 72 LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : FAIQOH DAMAYANTI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI I GOMBANG

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 5 SDN KARANGASEM IV NO. 204 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH: SETYARI HERLIA

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI OLEH : FRISKA AMBARWATI K2311029 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTURE MAKER PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTURE MAKER PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTURE MAKER PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) Silvia Anggraeni, Khairudin, Ashabul Khairi Jurusan Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN i PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PESERTA DIDIK KELAS II SD NEGERI PAJANG IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Disusun oleh: ARI AGUSTIANI K7111020

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION

PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA PRESENTASI POWER POINT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA TUNAGRAHITA KELAS IV SDLB BINA PUTRA SALATIGA SEMESTER II TAHUN

Lebih terperinci

GALIH PRIAMBADA NIM K

GALIH PRIAMBADA NIM K PENGARUH PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI PANCA INDERA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XII DI SLB C YPSLB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun oleh : GALIH PRIAMBADA

Lebih terperinci

A. Latar Belakang. Ratih Leni Herlina, 2014

A. Latar Belakang. Ratih Leni Herlina, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SAMBIDUWUR 2 TANON SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUPRAPTO X7111543 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PARTISIPASI SISWA KELAS VIII.I SMP NEGERI 3 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

Oleh: LISWIJAYA

Oleh: LISWIJAYA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X Oleh: LISWIJAYA 10708251040 Tesis

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI Disusun oleh: INDAH WAHYU NINGRUM K7109103 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MEMERANKAN TOKOH DRAMA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELAS V SD NEGERI 1 KEJAWAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PENGECORAN LOGAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 KLATEN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PENGECORAN LOGAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 KLATEN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PENGECORAN LOGAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 KLATEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEAKTIFAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen utama dalam peningkatan kualitas suatu bangsa. Seiring berkembangnya teknologi secara langsung menuntut dunia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian dan Pengumpulan Data (Research & Information Collecting) Langkah pertama yang dilakukan adalah analisis kebutuhan, studi literatur dan riset kecil. Adapun hasil

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sesuai dengan model pengembangan ADDIE, prosedur yang dilakukan dalam penelitian pengembangan multimedia interaktif ini meliputi lima tahap, yaitu analysis, design,

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh : Rendy Nichoyosep Rusade K

Skripsi. Oleh : Rendy Nichoyosep Rusade K IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA ALAT PERAGA MURAH BERBASIS TEKNOLOGI SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Skripsi Oleh : Rendy Nichoyosep

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI 38 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI MEDIA DEVELOPMENT OF SCIENCE CARTOON IN SUBJECT

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH PADA MALAM HARI DI SMK NEGERI 1 PEKALONGAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH PADA MALAM HARI DI SMK NEGERI 1 PEKALONGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH PADA MALAM HARI DI SMK NEGERI 1 PEKALONGAN Skripsi diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TGB.B SMK NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II SD Negeri Carangan NO. 22 Surakarta tahun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS Yoshe Larissa Ulfa 1, Putri Yuanita 2, Yenita Roza 3 yoshelarissa@gmail.com, put_yuanita@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap orang dimanapun dan kapan pun orang itu berada. Pendidikan sangat penting, karena tanpa adanya pendidikan manusia akan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA Annisa Rahim 1), Jufrida 2), dan Nova Susanti 3) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia secara holistik. Hal ini dapat dilihat dari filosofi

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia secara holistik. Hal ini dapat dilihat dari filosofi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik. Hal ini dapat dilihat dari filosofi pendidikan yang intinya untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK, TALK, WRITE) PADA MATERI OPTIK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI MB SMK NEGERI 2 KARANGANYAR Skripsi Oleh: Uly Azmi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Widi Antoro NIM :

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Widi Antoro NIM : UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA REALITA BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 NGLINDUK KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN PADA SEMESTER 2 TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ZAHRA SALSABILA K7110183 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN QUANTUM LEARNING

PENERAPAN QUANTUM LEARNING PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SDN WATES KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI Oleh: INDRI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri Joho 04 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO SKRIPSI Oleh : NIKEN TRI WIDAYATI K 2312049 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS VII SMPN 2 KAUMAN

PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS VII SMPN 2 KAUMAN PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS VII SMPN 2 KAUMAN Oleh : JUNITA SARI NIM 12321583 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA/MA TESIS

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA/MA TESIS PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA/MA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNGSIMPING 02 CILACAP TENGAH, CILACAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : RISA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengembangan media pembelajaran modul interaktif pada mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir semester

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai semenjak masa kanak-kanak, tidak membeda-bedakan latar belakang siswa dan diberikan pada semua

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS POKOK BAHASAN FLUIDA DINAMIS UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MENINGKATKAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA PENDEK PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 3, MASARAN, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SODRI X7111527 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

EKOSISTEM BERBASIS PROBLEM BASED

EKOSISTEM BERBASIS PROBLEM BASED PENGEMBANGAN E-MODUL EKOSISTEM BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA SUB POKOK BAHASAN ALIRAN ENERGI UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : ISMA AZIZ FAKHRUDIN K4310044 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP 1) Sri Kurniawati, 2) A. Djoko Lesmono, 2) Sri Wahyuni 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA SLIDE POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KOPENG 03 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS X7 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 o l e h: MIKE DEVY PERMATASARI K8409039

Lebih terperinci

Oleh: ANDREAS CHRISTANTO PERMADI

Oleh: ANDREAS CHRISTANTO PERMADI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI KELAS XI IPA SMA KARTIKA WIJAYA SURABAYA Oleh: ANDREAS CHRISTANTO

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP SKRIPSI Oleh: DAVID PRATAMA (K1311020) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN TEKNIK SHOW NOT TELL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JATIPURO TRUCUK KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Oleh: Risa Hartati K1206036 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Aqib, 2013:66). Menurut Sagala

BAB I PENDAHULUAN. dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Aqib, 2013:66). Menurut Sagala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk mendampingi siswa dalam memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan serta sikap (Iswahyudi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan setiap orang mengalami belajar dalam hidupnya. Menurut Slameto (2010:2), belajar adalah suatu proses

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. biasanya berlangsung pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran

I. PENDAHULUAN. biasanya berlangsung pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika teknologi khususnya teknologi informasi belum berkembang seperti saat ini, ketika ilmu pengetahuan belum sepesat ini, proses pembelajaran biasanya berlangsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan mulai dari bulan November 2016 sampai dengan bulan April 2017 bertempat di SDN Serang 11 Kota Serang yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL Dian Kusuma Putri Patmawati, Ngadino, Karsono PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta 57126

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN ISTIANA Istiana17@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Partisipasi Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah ketrelibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu.

Lebih terperinci

Oleh: JANNATUN NA IM. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan. untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: JANNATUN NA IM. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan. untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYUSUNAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMP NEGERI 2 KAUMAN KELAS VIII G TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan dapat membekali seseorang dengan pengetahuan yang memungkinkan baginya untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Luar Biasa Oleh : Dieni Laylatul

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA Rafiqah Sari Neli 1, Erman Har 1, Azrita 2 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Sebagaimana dikemukakan oleh Rusman dan Dewi (2009 : 174) menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dimana objeknya adalah benda benda alam. Ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dimana objeknya adalah benda benda alam. Ilmu pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dimana objeknya adalah benda benda alam. Ilmu pengetahuan alam lahir dari pengamatan terhadap

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN MODUL PADA MATERI STOIKIOMETRI SISWA KELAS X-2 SMA ISLAM AHMAD YANI BATANG

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY i PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 KLODRAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ISNANI AF IDATUNNISA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI JENIS-JENIS KELEMBAGAAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS KELAS VII JURNAL

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI JENIS-JENIS KELEMBAGAAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS KELAS VII JURNAL PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI JENIS-JENIS KELEMBAGAAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS KELAS VII JURNAL Disusun oleh: Rakhmad Ardiansyah 10416241019 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ACHMAD NURUL MUBIN NIM

ACHMAD NURUL MUBIN NIM PENGEMBANGAN MEDIA AJAR BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN MEMANFAATKAN MACROMEDIA FLASH PROFESIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS V SD PADA MATA PELAJARAN IPA TOPIK PESAWAT SEDERHANA SKRIPSI sebagai syarat memperoleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

Skripsi Oleh : Shinta Nurroh Novitasari K

Skripsi Oleh : Shinta Nurroh Novitasari K UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII H SEMESTER

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BULU SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: PRIHATIN NURUL ASLAMIN K7109152 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MANGKUYUDAN NO.2 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN AUTOPLAY MEDIA STUDIO PADA MATERI MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI DAN SOFTWARE APLIKASI DI SMK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN AUTOPLAY MEDIA STUDIO PADA MATERI MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI DAN SOFTWARE APLIKASI DI SMK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN AUTOPLAY MEDIA STUDIO PADA MATERI MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI DAN SOFTWARE APLIKASI DI SMK Reska Mayefis¹ ), Niniwati² ), Rini Widyastuti¹ ) 1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan IPA (Sains) adalah salah satu aspek pendidikan yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan khususnya pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Peneltian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbasis multimedia flash

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI

ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI 1 ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI Skripsi Oleh : Anggesta Yulita Ristaniva Putri X 2306017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pada pasal 1 ayat 1 pendidikan adalah

Lebih terperinci